FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
PENGARUH INCOME SMOOTHING TERHADAP EARNING RESPONSE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BEI Alwiyah1, Charis Solihin2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wiraraja Sumenep
[email protected] 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wiraraja Sumenep
[email protected]
ABSTRACT The value in the financial statements as net profit the company is regarded as a signal that indicates the value of the company. It makes the investor attention centered on profits of a company. Investors often focus only on the profit information, regardless of the procedures used to generate the earnings information. As such, the company does not cover possible will do the alignment. This research was conducted to find out the influence of Income Smoothing toward Earning Response on manufacturing companies listed on the Indonesia stock exchange. To know the management actions influence profit Income Smoothing through financial reporting information to a market reaction if a financial report containing the information. The samples on this research there are manufacturing companies listed on the Indonesia stock exchange during the period 2010-2014. Data collected through purposive sampling method in manufacturing company that detected doing Income Smoothing. Analysis of linear regression used is simple. Through simple regression analysis note that the variable income Smoothing is not significantly to influential variables Earning Response. This is demonstrated by the results of the regression i.e. the value significance of 0.137 greater than (α) 0.10. Rated R and square are very low i.e. 0.141. Keywords: perataan laba (Income Smoothing), reaksi pasar (Earning Responce) oleh investor untuk pengambilan keputusan
PENDAHULUAN Informasi akuntansi dalam bentuk
dalam berinvestasi tanpa mengetahui cara
laporan keuangan adalah sarana yang
dan
memberikan informasi kinerja perusahaan
memperoleh informasi laba tersebut. Hal ini
kepada pihak–pihak yang berkepentingan
dapat mendorong timbulnya perilaku yang
dengan perusahaan, khususnya bagi pihak
tidak semestinya seperti praktik perataan
investor yang memerlukan informasi dalam
laba (income smoothing) yang dilakukan
membuat dan mengambil suatu keputusan
oleh suatu perusahaan yang menginginkan
investasi, karena dalam laporan keuangan
informasi laba dinilai secara baik yang
terdapat informasi yang dibutuhkan oleh
diinginkan oleh manajemen. Perataan laba
pihak-pihak yang berkepentingan dengan
merupakan salah satu bentuk tindakan
perusahaan.
manajemen laba. Manajemen laba yang
Informasi
laba
merupakan
sering
informasi yang dijadikan sebagai tolak ukur
prosedur
yang
dilakukan
dihasilkan
menajemen
perataan laba (income smoothing).
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
80
dalam
adalah
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Dalam suatu pengumuman yang
menjadikan investor untuk selalu melihat
mengandung informasi, informasi laba
informasi
dalam laporan keuangan yang diumumkan
perusahaan tersebut. Dengan demikian
kepada pihak eksternal maupun investor,
dapat disimpulkan bahwa tidak menutup
maka dalam hal ini yang dimaksud adalah
kemungkinan
pasar modal akan bereaksi pada waktu
manufaktur
pengumuman tersebut dipublikasikan. Jika
perataan laba.
sesuatu
pengumuman
mengandung
laporan
keuangan
manajamen akan
perusahaan
melakukan
Berdasarkan
pada
pokok
-
pokok
informasi, maka akan tercermin dengan
pemikiran
diatas,
adanya abnormal return yang diterima oleh
melakukan
penelitian
investor. Earning response dapat diartikan
“Pengaruh Income Smoothing terhadap
sebagai suatu reaksi yang ditimbulkan oleh
Earning
pasar (investor) berdasarkan informasi yang
Manufaktur yang listing di Bursa Efek
diterima. Untuk mengetahui reaksi pasar
Indonesia”.
Responce
penulis
praktik
tertarik
dengan
pada
judul
Perusahaan
atas pengumuman laba perusahaan yang melakukan
income
smoothing
dengan
TINJAUAN TEORITIS
melihat perubahan harga saham atau return
Kandungan informasi atas laba
pada periode pengumuman melalui nilai abnormal
return
yang
Laporan
keuangan
merupakan
dihitung
sumber investasi informasi bagi investor
menggunakan cumulative abnormal return
yang dapat digunakan sebagai salah satu
(CAR).
dasar pertimbangan dalam pengambilan Perusahaan manufaktur pada Bursa
keputusan investasi di pasar modal. Namun
Efek Indonesia merupakan perusahaan
dalam praktiknya, bagian yang menjadi
terbesar dan terbanyak yang terdaftar di
fokus perhatian pihak eksternal hanya pada
Bursa
Efek
(firent,2007) perusahaan
Indonesia.
Menurut
rekening laba (earnings) yang terdapat pada
menyatakan
bahwa
laporan laba rugi. Laba secara akuntasi
manufaktur
mendominasi
merupakan
perbedaan
antara
realisasi
perusahan terbanyak yang tecatat dalam
penghasilan yang berasal dari transaksi
Bursa
tersebut
perusahaan pada periode tertentu dikurangi
manufaktur
dengan biaya yang dikeluarkan untuk
menjadi perusahaan yang menarik perhatian
mendapatkan penghasilan tersebut. (sofyan
bagi investor untuk melakukan investasi.
syafri Harahap, 2011: 304). Belkaoui
Terkait
keuangan
(dalam Yuliana 2007: 13) menyatakan
perusahaan manufaktur yang bervariasi tiap
bahwa laba adalah hal yang mendasar dan
periodenya dan akhir tahun hal tersebut
penting dari laporan keuangan dan memliki
Efek
menjadikan
Indonesia.
Hal
perusahaan
dengan
kondisi
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
81
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
laba adalah hal yang mendasar dan penting
memanaj laba sesuai dengan sponsor. Sifat
dari laporan keuangan dan memiliki banyak
akuntansi
kegunaan di berbagai konteks. Laba pada
taksiran
umumnya dipandang sebagai dasar untuk
(judgement), dan sifat akrual membuka
perpajakan,
penentu
dari
peluang untuk bisa mengatur laba. (Sofyan
pembayaran
deviden,
panduan
melakukan
investasi
keputusan
dan
dan
satu
kebijakan, dalam
banyak
mengandung
(estimasi),
pertimbangan
syafri Harahap 2011: 552)
pengambilan
elemen
yang
Konsep manajemen laba dapat
dalam
dilakukan
peramalan.
oleh
perusahaan
dengan
pendekatan teori keagenan dan teori sinyal
Jika
pengumuman
mengandung
adalah dimana sebagai berikut :
informasi maka diharapkan pasar akan
a. Teori keagenan (agency teory)
bereaksi pada waktu pengumuman tersebut
Teori keagenan menggambarkan bahwa
diterima. Reaksi pasar ditunjukkan dengan
perusahaan adalah sebagai suatu titik
adanya perubahan harga dari sekuritas yang
temu antara pemilik perusahaan adalah
bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur
suatu
dengan menggunakan return sebagai nilai
perusahaan (principal) dan manajemen
perubahan harga atau dengan abnormal
perusahaan
return. Jika digunakan abnormal return
memiliki kaidah bahwa munculnya
maka
kepentingan yang berlawanan antara
dapat
dikatakan
bahwa
suatu
titik
temu
(agen).
Agency
pemiliki
pemilik
theory
pengumuman yang mempunyai kandungan
manajemen
informasi
abnormal
merupakan suatu rintangan. Watts dan
return
dan
antara
yang
akan
memberikan
kepada
pasar
sebaliknya,
Zimmerman (1986) (dalam ni Nyoman
tidak
mengandung
2012) secara empiris membuktikan
pengumuman
yang
informasi tidak memberikan
abnormal
bahwa hubungan principal dan agen
return kepada pasar (firent, 2005).
sering ditentukan oleh angka akuntansi.
Manajemen laba dan income smoothing
Hal
Manajemen
laba
(earning
ini
memikirkan
memacu
agen
bagaimana
untuk angka
management) adalah upaya yang dilakukan
akuntansi tersebut dapat digunakan
manajemen untuk mengatur laba dengan
sebagai sarana untuk memaksimalkan
tujuan-tujuan tertentu sesuai kebutuhan
kepentingannya. Salah satu tindakan
manajemen. Upaya mengatur laba ini
agen tersebut adalah income smoothing
kadang
bisa
didukung
oleh
standar
akuntansi yang dipakai. Artinya dengan menerapkan
standar
akuntansi
b. Teori sinyal (signal teory)
yang
Teory ini menunjukkan adanya asimetri
diterima umum pun saat ini kita bisa
informasi
antara
manajemen
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
82
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
perusahaan
dan
pihak-pihak
yang
perusahaan
berkepentingan akan informasi tersebut. Asimetri
informasi
timbul
melakukan
perataan
dengan cara ini.
ketika
Adapun unsur laporan keuangan yang
manajer memiliki informasi internal
sering dijadikan sasaran perataan laba
perubahan yang relatif lebih banyak
dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
dan mengetahui informasi yang lebih
a. Unsur penjualan
cepat dibandingkan pihak prinsipal.
Manajemen
Situasi ini akan mendorong manajer
perataan
perusahaan yang memiliki informasi
pembuatan
yang relatif lebih
banyak untuk
pembuatan pesanan serta melalui
menerbitkan laporan keuangan yang
penurunan (downgrading) produk
mengandung perataan laba dengan
dengan
cara
mengklasifikasikan
tujuan menjaga kredibilitas perusahaan
produk yang
belum rusak ke
di pasar saham. Salah satu tindakan
dalamproduk rusak sehingga di
manajemen
laporan dilaporkan telah terjual
laba
adalah
income
dapat laba
melakukan
melalui
faktur,
saat melalui
smoothing.
dengan harga lebih rendah daripada
Menurut firent (2005) Jenis perataan
harga sebenarnya.
laba terdapat dua jenis perataan laba
b. Unsur biaya
yang dapat dilakukan yaitu:
Perataan
1. Real Smoothing
dengan cara memecah biaya atau
Perataan
laba
yang
dilakukan
laba
melalui
Hubungan informasi keuangan dan Earning Response
kebijakan operasi dan waktunya.
a. Efisiensi Pasar
perusahaan
dilakukan
sebagai biaya.
perubahan dengan sengaja atas
Beberapa
dapat
mencatat biaya dibayar di muka
melalui transaksi keuangan dengan mempengaruhi
laba
terbukti
Studi
peristiwa
(event
study)
melakukan perataan laba denga
merupakan studi yang mempelajari
menggunakan cara ini.
reaksi pasar terhadap suatu peristiwa
2. ArtificialSmoothing
/Accounting
yang
informasinya
Smoothing
sebagai
Perataan laba melalui prosedur
pengumuman mengandung informasi,
akuntansi yang diterapkan untuk
maka diharapkan pasar akan bereaksi
memindahkan
pada
biaya
dan
atau
suatu
dipublikasikan
waktu
pengumuman.
pengumuman
Jika
tersebut
pendapatan dari suatu periode ke
diterima oleh pasar. Reaksi pasar
periode
ditunjukan dengan adanya perubahan
yang
lain.
Beberapa
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
83
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
harga dari sekuritas yang bersangkutan.
respon pasar tersebut berhubungan
Reaksi
dengan besarnya dari pebuhan labanya.
ini
dapat
menggunakan
return
diukurdengan sebagai
nilai
Jogiyanto Hartono (2009)
perubahan harga atau menggunakan
Harga
saham
di
pasar
sekunder
abnormal return.
berubah-ubah setiap saat berdasarkan informasi yang diperoleh para investor
b. Abnormal return Return merupakan hasil yang diperoleh
di bursa efek. Dalam aktivitas di pasa
dari investasi. return dapat berupa
modal, harga saham merupakan faktor
return realisasian yang sudah terjado
yang
atau return ekspektasian yang belum
diperhatikan
terjadi tetapi yang diharapkan akan
melaksanakan investasi. Harga saham
terjadi dimasa mendatang. Abnormal
tersebut
return merupakan kelebihan dari return
perusahaan.
yang sesungguhnya terjadi terhadap
dipasar modal dipengaruhi oleh kondisi
return
keuangan serta prospek masa depan
normal.
Return
normal
sangat
penting oleh
dan
harus
investor
dalam
menunjukkan
nilai
Perdagangan
saham
merupakan return ekspektasian (return
perusahaan.
yang diharapkan oleh investor). Dengan
perusahaan, faktor eksternal perusahaan
demikian
juga
return
tak
normal
atau
Selain
suatu
faktor
mempengaruhi
internal
perdagangan
Abnorma return adalah selisih antara
saham. Harga saham mencerminkan
return
terjadi
nilai intrinsik suatu saham (nilai intrinsi
dengan return ekspektasian. Istilah
merupakan nilai yang mengandung
Abnormal return terjadi karena adanya
unsur kekayaan perusahaan dan unsur
informasi atau peristiwa baru yang
potensi perusahaan untuk menghimpun
mengubah nilai perusahaan dan direaksi
laba dimasa yang akan datang). Harga
oleh investor dalam bentuk kenaikan
saham tersebut diartikan sebagai harga
atau penurunan harga saham. Studi
yang dibentuk dari interaksi penjual
peristiwa
dan
sesungguhnya
tentang
yang
pengumuman
pembeli
saham
belakangi
perubahan labamengandung informasi,
terhadap profit perusahaan. Reaksi
yaitu terdapat adanya Abnormal Return
pasar
disekeliling
pengumuman
perubahan harga sekuritas tersebut
perubahan laba tersebut. Hasil ini
dapat diukur dengan menggunakan
menunjukan bahwa perubahan laba
return atau dengan abnormal return
mengakibatkan adanya reaksi pasar,
sebagai
tetapi tidak menjelaskan seberapa besar
Pengembalian
yang
nilai
harapan
dilatar
perubahan laba menemukan bahwa
tanggal
oleh
yang
ditunjukkan
perubahan
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
84
mereka
dengan
harga. abnormal
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
diperhitungkan
sebagai
ΔI : perubahan penghasilan bersih/laba
perbedaan
antara pengembalian aktual ex-post dari surat
berharga
normal
dan
perusahaan
dalam satu periode
pengembalian setelah
CV:koefisien variasi dari
jendela
yaitu
standar
deviasi
variabel dibagi
peristiwa. Jika digunakan abnormal
dengan nilai yang diharapkan.
return maka dapat dikatakan bahwa
Dalam Jin dan Machfoedz (1998:180)
suatu pengumuman yang mempunyai
income smoothing dapat diukur dengan
kandungan informasi akan memberikan
menggunakan indeks Eckel sebagai
abnormal
berikut:
return
kepada
pasar
sebaliknya yang tidak mengandung
Indeks perataan laba = CV ΔI / CV ΔS
informasi tidak memberikan abnormal
Dimana :
return kepada pasar.
ΔS : Perubahan penjualan dalam satu periode
METODE PENELITIAN Dalam
penelitian
ΔI :Perubahan ini,
peneliti
penghasilan
bersih/laba dalam satu periode
menggunakan metode penelitian kuantitatif
CV : Koefisien variasi dari variabel
yaitu data kuantitatif dengan cara menyusun
yaitu
dan mengolah data-data nilai dari suatu
dengan nilai yang diharapkan
standar
deviasi
dibagi
pengaruh atau hubungan antar variabel
Jadi dengan demikian,
yang dinyatakan dalam angka angka,yaitu
CV ΔI : koefisien variasi untuk
pengaruh
income
earning
response
smoothing
terhadap
sehingga
perubahan laba
dapat
CV ΔS : koefisien variasi untuk
memberikan gambaran tentang variable
perubahan penjualan
tersebut.
CV ΔS dan CV ΔI dapat dihitung sebagai berikut:
Variabel dan Definisi Operasional
CVΔS dan CV ΔI
Variabel
(∆𝑿−∆𝑬)2 𝒏−𝟏
Dalam penelitian ini variabel penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut :
=
a. Variabel Independent Variabel bebas (X) dalam penelitian
∆𝑬
Dimana :
ini adalah Income smoothing dengan
ΔX : perubahan laba (I) atau penjualan
indikator CVΔI ≥ CVΔS dimana:
(S)
ΔS : perubahan penjualan dalam satu
ΔE : rata-rata perubahan laba (I) atau
periode
penjualan (S)
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
85
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
n
3. Menghitung
: banyaknya tahun yang diamati
return
ekspektasi
Indikator juga dapat dilihat dari
(expected return) harian masing-
laporan
masing
keuangan
laporan
laba
khususnya rugi
pada
saham
peristiwa.
perusahaan.
selama
Return
periode
ekspektasi
(expected return) dihitung dengan menggunakan model sesuaian pasar
b. Variabel Dependen Variabel terikat (Y) dalam penelitian
(market – adjusted model). Model
adalah
sesuaian pasar menganggap bahwa
earning
responce
dengan
indikator terjadinya pergerakan atau
penduga
perubahan harga saham atau return
mengestimasi return suatu sekuritas
saham pada periode pengumuman
adalah return indeks pasar pada
tersebut
saat
yang
dilihat
dari
nilai
yang
terbaik
tersebut.
untuk
Dengan
abnormal return..
menggunakan model ini maka tidak
Adapun langkah – langkah dalam
perlu lagi menggunakan periode
menghitung variabel dependent ini
estimasi untuk membentuk model
adalah sebagai berikut:
estimasi, karena return sekuritas
1. Mengambil
data
harga
saham
yang
diestimasi
sama
dengan
penutupan (closing price) harian
return
setiap perusahaan yang dijadikan
(Jogiyanto,2009). Return ekspektasi
sampel.
(expected return) tersebut dapat
2. Menghitung return realisasi (actual return)
harian
indeks
dirumuskan sebagai berikut:
masing-masing
E(Ri,t) =
saham selama periode peristiwa.
IHSG t − IHSG t−1 IHSG t−1
Keterangan:
Return realisasi (actual return) saham diperoleh dari perhitungan berikut: Ri,t =
pasar
E(Ri,t) = return ekspektasi (expected return) sahami pada hari
P i,t − P i,t−1 P i,t−1
ke-t
Keterangan:
IHSGt = Indeks harga saham
Ri,t = return realisasi (actual return)
gabungan (IHSG) pada hari ke-t
untuk saham i pada hari ke-t
IHSGt-1 = Indeks harga saham
Pi,t = harga saham penutupan
gabungan (IHSG) pada hari ket-1
(closing price) untuk saham i pada
4. Menghitung return tidak normal
hari ke t
(abnormal return) harian masing-
Pi,t-1 = harga saham penutupan
masing
(closing price) untuk saham i pada
saham
selama
peristiwa.
Hari ket-1 Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
86
periode
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Return tidak normal (abnormal
Hasil analisis disajikan dalam bentuk
return) dapat dirumuskan sebagai
angka-angka yang kemudian dijelaskan dan
berikut:
diinterpretasikan
ARi,t= Ri,t–E(Ri,t)
dalam
suatu
bentuk
bertujuan
untuk
uraian.
Keterangan:
Uji Asumsi Klasik
ARi,t
a. Uji Normalitas
= return tidak normal
(abnormal return) saham i pada
Uji
hari ke-t
menguji apakah dalam sebuah regresi,
Ri,t
normalitas
variabel
= return realisasi (actual
dependen,
return) saham i pada hari ke-t
independen,
E (Ri,t) = return ekspektasi saham
mempunyai distribusi normal atau
b. Uji Heteroskedastisitas
5. Menghitung akumulasi return tidak
Uji ini bertujuan untukmenguji apakah
normal atau cumulative abnormal (CAR)
selama
dalam
periode
regresi
terjadi
satu pengamatan ke pengamatan yang
normal atau cumulative abnormal
lain (Atmaja. 2009:186).
return (CAR) dapat dirumuskan
c. Uji Autokorelasi
sebagai berikut:
Uji
t CARi,t = ARi,t a=t3 keterangan:
(cumulative
penyimpangan
digunakan
ada
untuk
atau
tidaknya
asumsi
klasik
autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan
abnormal
dengan pengamatan lain pada model
return) saham i selama periode
regresi (Atmaja. 2009:185).
peristiwa =return
autokorelasi
mengetahui
CARi,t = Akumulasi return tidak
ARi,t
model
ketidaksamaan variace dari residual
peristiwa. Akumulasi return tidak
normal
keduanya
tidak mempunyai distribusi normal.
i pada hari ke-t
return
atau
variabel
tidak
d. Uji Linearitas
normal
Uji ini digunakan untuk melihat
(abnormal return) untuk saham i
apakah
pada hari ke t, yaitu mulai hari -3
spesifikasi
model
yang
digunakan sudah benar atau tidak.
sampai hari ke t+3
Analisis Regresi Linier Sederhana
Teknik Analisis Data
Analisis kuantitatif dengam menggunakan
Metode Analisis Kuantitatif
statistik regresi linier sederhana. Analisis
Untuk mengetahui gambaran dari hasil
regresi sederhana adalah suatu analisis
penelitian maka akan dilakukan analisisa
regresi antara satu variable Y dan satu
kuantitatif dengan menggunakan statistik.
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
87
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
variable X yang mengukur pengaruh antara
Uji statistik diguakan untuk menguji
variable X (income smoothing) dan variable
pengaruh
Y (earning responce). Metode analisis
independen yang digunakan secara
regresi sederhana ini dilakukan dengan
parsial.
bantuan program SPSS 20 yang merupakan
dirumuskan sebagai berikut :
salah satu paket program komputer yang
Kriteria pengujiannya yang digunakan:
mengolah data statistik. (Atmaja:166)
1. H0 diterima dan Ha diterima
masing-masing
Adapun
variabel
hipotessnya
Uji koefisien determinasi (𝑹𝟐 )
apabila t hitung < tabel. Artinya
Koefisien determinasi (𝑅 2 ) berfungsi untuk
variabel bebas tidak berpengaruh
melihat sejauh mana keseluruhan variabel
signifikan terhadap variabel terikat.
independen dapat menjelaskan variabel
2. H0 diterima dan Ha ditolak apabila
dependen (Atmaja. 2009:180). Apabila
t hitung > tabel. Artinya variabel
angka
bebas
koefisien
determinasi
semakin
berpengaruh
signifikan
mendekati 1 maka pengaruh variabel
terhadap variabel terikat
independen terhadap variabel dependen
b. Pengujian secara simultan (Uji f)
semakin
kuat.
Yang
berarti
Pengujian
variabel-
ini
dilakukan
secara
untuk
variabel independen memberikan hampir
mengetahui
bersama-sama
semua informasi yang dibutuhkan untuk
apakah variabel bebas berpengaruh
memprediksi variasi variabel dependen.
secara signifikan atau tidak terhadap
Pengujian Hipotesis
variabel terikat.
a. Uji statistik t
Descriptive Statistics N
Min.
Income Smoothing
58
353,8324
Earning Responce
58
-0,0884
Valid N (listwise)
58
Max 0,9086 0,067
Std. Deviation - 46,774478 10,43287 Mean
- 0,0306847 0,001402
Hasil Penelitian objek penelitian yang digunakan sebagai
Analisis Deskriptif Variabel Berdasarkan
hasil
analisis
deskriptif
berikut.
statistik maka akan diperoleh karakteristik
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
88
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Uji Asumsi Klasik
plot, dan Kolmogorof - Smirnof Test
a. Uji Normalitas
ditunjukkan
Hasil
dari
uji
normalitas
sebagai
berikut
:
dengan
menunjukan hasil normal probability Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test LN_In Earning comeS Responc moothi e ng N 58 17 Normal Mean -,00134 Parametersa,b 1,0302 Std. ,030315 1,0937 Deviation 3 Most Absolute ,059 ,253 Extreme Positive ,059 ,197 Differences Negative -,045 -,253 Kolmogorov-Smirnov Z ,453 1,045 Asymp. Sig. (2-tailed) ,987 ,225 a. Test distribution is Normal. Dari tabel diatas dapat diketahui nilai
artinya dapat disimpulkan data tersebut
signifikan
sudah
dari
variable
setelah
berdistribusi
normal
karena
dilakukan tranformasi data dengan LN
memiliki nilai signifikan lebih besar
yaitu pada data Income Smoothing,
dari
0.10.
semua data yang diuji menjadi normal b. Uji Heteroskedasitas Uji Heteroskedastisitas
Dari gambar diatas dapat dilihat titik-
bahwa
tidak
titik menyebar dan tidak membentuk
heteroskedastisitas.
terjadi
pola tertentu. Hal ini bisa dikatakan Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
89
masalah
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
melalui pengujian terhadap nilai uji
c. Uji Autokorelasi Untuk mengetahui adanya autokorelasi
Durbin Watson (Uji DW), dengan
dalam suatu model regresi dilakukan
ketentuan sebagai berikut :
Karakteristik uji Durbin-Watson No 1 2 3 4
Nilai DW Keterangan 1.0154 > DW > 2.9846 Terdapat Autokorelasi 1.5361 < DW < 2.4639 Tidak ada Autokorelasi 1.0154 < DW < 1.5361 Tidak dapat Disimpulkan 2.9846 > DW < 2.4639 Tidak dapat Disimpulkan Uji Autokorelasi Model Summaryb DurbinWatson
Model 1
1,968
b. Dependent Variable: Earning Responce Dari hasil tabel 4.4 di atas nilai DW
disimpulkan tidak ada Autokorelasi
sebesar 1.968 artinya DW lebih besar
karena sesuai dengan ketentuan yang
dari DL dan DW terletak antara DU
telah
ditetapkan.
dan (4-DU), maka nilai DW dapt
d. Uji Linearitas Uji Linearitas
Dari gambar diatas dapat dilihat hasil
disimpulkan
pengujian menunjukkan mean graph
penelitian ini memenuhi syarat untuk
membentuk pola tertentu dan saling
menjadi model yang baik karena
berdekatan
asumsi
sehingga
dapat
bahwa
model
linieritas
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
90
pada
terpenuhi.
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Uji Analisis regresi Linier Sederhana Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model t Std. B Beta Error 1(Constant) ,020 ,010 2,054 LN_Income Smoothing ,010 ,007 ,376 1,571 a. Dependent Variable: Earning Responce Berdasarkan tabel di atas maka model
Sig. ,058 ,137
e. Uji Koefisien Determinasi
regresi yang digunakan adalah sebagai
Berdasarkan tabel diatas nilai R yang
berikut.
merupakan
simbol
dari
koefisien
Y = 0.020 + 0.010X
korelasi menunjukkan Nilai 0,376.
Berdasarkan model regresi dan tabel di
Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa
atas maka hasil regresi linier sederhana
hubungan kedua variabel yaitu income
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Smoothing
a. = 0.020, artinya jika income
penelitian ini ada dikategori lemah.
smoothing diasumsikan konstan
Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R
maka Earning Responce sebesar
square atau Koefisien Determinasi yang
0.020
menunjukkan nilai 0.141 yang artinya
b. = 0.010, atinya setiap terjadi kenaikan
Income
dan
earning
responce
variabel X atau Income Smoothing
Smoothing
mempunyai konstribusi sebesar 14.1%
sebesar 1 poin maka akan terjadi
terhadap variabel Y atau Earning
kenaikan
Responce.
sedangkan
dipengaruhi
oleh
Earning
Responce
sebesar 0.010
faktor
Model Summaryb Model
R 1
,376a
R Square
Adjusted R Square
0,141
0,084
Std. Error of the Estimate 0,028838
a. Predictors: (Constant), LN_IncomeSmoothing b. Dependent Variable: Earning Responce
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
91
85.9% lain.
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Uji Hipotesis a. Uji Statistik T Dari tabel 4.7 di atas, maka hasil regresi berganda dapat dianalisis sebagai berikut : Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Model 1 (Constant) LN_Income Smoothing
Standardized Coefficients
B 0,02
Std. Error 0,01
0,01
0,007
t
Sig.
Beta 0,376
2,054
0,058
1,571
0,137
a. Dependent Variable: Earning Responce
Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Income
earning
smoothing terhadap earning response
dikategori lemah.
hipotesis yang diajukan menyatakan
responce
penelitian
ini
ada
Pada saat ini pasar modal juga
bahwa tindakan Income smoothing
menjadi salah satu sumber pendanaan bagi
tidak berpengaruh signifikan terhadap
perusahaan melalui kegiatan penjualan
Earning Responce. Hal ini disebabkan
surat berharga dan saham. Saham yang
nilai signifikasi yang dimiliki sebesar
diperjual-belikan di pasar modal akan
0,137 dimana nilai ini lebih besar dari
direspon oleh investor dengan melihat
(α) 0,10.
berbagai
aspek
untuk
dijadikan
pertimbangan keputusan investasi. PEMBAHASAN
Alat analisis yang digunakan untuk
Pengaruh Income Smoothing Terhadap
mempertimbangkan
Earning Responce
keputusan investasi oleh investor pada
Hasil penelitian menyatakan bahwa Income
smoothing
tidak
terhadap
earning
response.
pasar modal ada dua yaitu analisis teknikal
berpengaruh Hal
pengambilan
dan fundamental. Pada saat ini investor
ini
cenderung
mengunakan
analisis
disebabkan nilai signifikasi yang dimiliki
fundamental daripada analisis teknikal yang
sebesar 0,137 dimana nilai ini lebih besar
hanya melihat suatu pergerakan grafik
dari
koefisien
harga saham dan laporan keungan yang
determinasi bisa diliat dengan nilai R yaitu
dipublikasikan. Adapun aspek yang dilihat
0,376.
oleh
(α)
0,10.
Dimana
Dari
nilai
table
ini
dapat
investor
menggunakan
analisis
diinterpretasikan bahwa hubungan kedua
fundamental seperti aspek siklus bisnis,
variabel yaitu income Smoothing dan
suku bunga, inflasi, nilai laba per saham
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
92
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
(Earning
Per
Share)
serta
rasio
kebutuhan manajemen. Upaya mengatur
profitabilitas perusahaan itu sendiri. Seiring
dengan
laba ini kadang bisa didukung oleh standar
pesatnya
akuntansi yang dipakai. Artinya dengan
perkembangan investasi di pasar modal,
menerapkan
perilaku keuangan sangat berperan dalam
diterima umum pun saat ini kita bisa
pengambilan
memanaj laba. Sifat akuntansi yang banyak
pengambilan
keputusan keputusan
investor
investasi
bagi
standar
mengandung
akuntansi
taksiran
yang
(estimasi),
investor akan sangat diperngaruhi oleh
pertimbangan (judgement), dan sifat akrual
informasi yang didapat dan pengetahuan
membuka peluang untuk bisa mengatur
investor tentang investasi tersebut. Pada
laba. (Sofyan syafri Harahap 2011: 552).
saat ini terdapat investor rasional dan
Jika pengumuman mengandung
irrasional dalam pengambilan keputusan
informasi, maka diharapkan pasar akan
investasi.
bereaksi
Investor rasional biasanya akan
pasar
kekayaanya dari investasi yang dilakukan.
sebanyak
mungkin,
seperti
informasi
laporan
keuangan
pengumuman
ditunjukan
dengan
adanya
perubahan harga dari sekuritas yang
Sehingga dalam hal ini investor akan informasi
waktu
tersebut diterima oleh pasar. Reaksi
cenderung berfikir untuk memaksimalkan
mencari
pada
bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai
perusahaan, kinerja perusahaan, resiko,
nilai
perubahan
harga
keadaan perekonomia, inflasi, suku bunga,
menggunakan abnormal return.
atau
dan lain sebagainya. Tapi dalam kenyataan
Istilah Abnormal return terjadi
saat ini, investor tidak selalu berpikir
karena adanya informasi atau peristiwa
rasional. Para investor di pasar modal
baru yang mengubah nilai perusahaan
sering kali menunjukkan perilaku irrasional
dan direaksi oleh investor dalam bentuk
dan
kenaikan atau penurunan harga saham.
melakukan
tindakan
berdasarkan
judgment yang jauh menyimpang dari
Studi peristiwa tentang pengumuman
asumsi rasionalitas. Oleh sebab itu, (reaksi
perubahan laba menemukan bahwa
pasar) earning response tidak berpengaruh
perubahan laba mengandung informasi,
terhadap (tindakan perataan laba) income
yaitu terdapat adanya Abnormal Return
smoothing. Secara
teori
Manajemen
disekeliling
laba
tanggal
pengumuman
(earning management) adalah upaya yang
perubahan laba tersebut. Hasil ini
dilakukan manajemen untuk mengatur laba
menunjukan bahwa perubahan laba
dengan
mengakibatkan adanya reaksi pasar,
tujuan-tujuan
tertentu
sesuai
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
93
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
tetapi tidak menjelaskan seberapa besar
melakukan perataan laba. Dengan kata
respon
berhubungan
lain, ERC perusahaan perata laba tidak
perubahan
lebih tinggi daripada ERC perusahaan
pasar
dengan
tersebut
besarnya
dari
labanya. Jogiyanto Hartono (2009).
bukan perata laba. Hal ini dapat dilihat
Hasil penelitian ini mendukung
dari nilai signifikansi hasil regresi untuk
hasil peneliti terdahulu yaitu Yuliana
variabel dummy yang lebih besar dari
mawarti
berjudul
0,05 yaitu sebesar 0,934. Serta bertolak
“Pengaruh income smoothing (perataan
belakang dengan hasil penelitian Nurika
laba) terhadap earning respone (reaksi
Restuningdiah (2010) yang berjudul
pasar) pada perusahaan manufaktur di
“Perataan Laba Terhadap Reaksi Pasar
Bursa Efek Jakarta (BEJ)” Tindakan
Dengan Mekanisme Gcg Dan Csr
perataan laba juga tidak berpengaruh
Disclosure Penelitian pada Perusahaan
secara signifikan terhadap reaksi pasar,
yang Listed di Bursa Efek Indonesia”
hal tersebut ditunjukan dengan nilai
hasil penelitiannya Hasil penelitian
thitung sebesar 1.531 signifikan 0.131
menunjukkan
lebih besar dari α = 0.05. hal tersebut
merespons informasi laba perusahaan.
berarti perusahaan perata laba dinilai
Hasil
negatif sehingga pasar tidak bereaksi
adanya pengaruh negatif perataan laba
atas informasi laba yang diberikan.
terhadap reaksi pasar. Hal ini memiliki
Sama halnya dengan hasil penelitian ini,
makna bahwa semakin tinggi tindakan
penelitian Firent Yuarta (2005) yang
perataan laba maka semakin rendah
berjudul “Pengaruh praktik perataan
reaksi pasar terhadap informasi laba
laba
perusahaan.
(2007)
terhadap
coeficient:
studi
yang
earning kasus
responce
(BEJ)”
penelitian
pasar
telah
mengindikasikan
perusahaan KESIMPULAN
manufaktur yang listed di Bursa Efek Jakarta
bahwa
Berdasarkan hasil penelitian dan
menyimpulkan
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan
yang
pengujian hipotesis terhadap sampel
sebelumnya,
dengan
dapat
ternyata
analisis statistik dan pengujian hipotesis
respon pasar terhadap perusahaan yang
mengenai pengaruh income Smoothing
melakukan perataan laba tidak berbeda
terhadap
dengan
tahun pengamatan 2010-2014 pada
disimpulkan
perusahaan
bahwa,
yang
tidak
Earning
telah
diuraikan
menggunakan
responce
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
94
dengan
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
perusahaan manufaktur yang listing di
bagus dan menyampaikan informasi
Bursa Efek Indonesia, maka dapat
apa adanya mengenai laporan laba rugi
diambil kesimpulan sebagai berikut :
kepada
Tindakan
Income
(perataan
laba)
terhadap
earning
tidak
sinyal tersebut.
berpengaruh
2. Bagi Investor dan Calon Investor
(reaksi
Untuk mengetahui kinerja perusahaan
pasar) yang ditunjukkan dengan tingkat
sebelum melakukan investasi sebaiknya
2
koefisien determinasi (r ) sebesar 0.141 atau
14.1%
menunjukkan
mengenai
perkembangan perusahaan melaui teori
smoothing
responce
investor
para investor maupun calon investor
bahwa
mencari
tahu
mengenai
profil
Income Smoothing berkontribusi rendah
perusahaan
terhadap Earning Responce. Dengan
informasi laba yang disampaikan.
dan
memperhatikan
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
kata lain yang mempengaruhi reaksi pasar selain tindakan perataan laba yaitu
Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya
seperti EPS (Earrning Per Share).
menggunakan periode estimasi yang lebih panjang misalnya 120 hari karena
Tindakan perataan laba berpengaruh
memungkinkan
secara signifikan terhadap reaksi pasar,
pengukuran
reaksi
pasar dengan periode estimasi lebih
hal tersebut ditunjukkan dengan nilai
yang panjang akan relatif lebih baik.
thitung sebesar 1.571 signifikansi 0.137
dan akan lebih baik jika penelitian
lebih besar dari α= 0.10. Hal tersebut
selanjutnya
menambah
dan
berarti perusahaan perata laba dinilai
memperhatikan seperti beberapa faktor
positif sehingga pasar bereaksi terhadap
yang
pengumuman laba yang diberikan oleh
terhadap perubahan reaksi pasar/harga
perusahaan yang menjadi perusahaan
saham pada pasar sekunder jumlah
Perata laba.
variable
SARAN
perusahaan
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka
perusahaan manufaktur.
mungkin
bisa
penelitian tidak
berpengaruh
dan terpaku
sample pada
penulis mencoba memberikan saran baik bagi pihak perusahaan, calon investor, dan
DAFTAR REFERENSI
investor serta peneliti selanjutnya :
Atmaja, lukss setia. 2009. Statistika. Andi Yogyakarta. Yogyakarta
1. Untuk
meningkatkan
kepercayaan
Ayu Suryandari Ni Nyoman. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Income Smoothing . Jurnal Media Komunikasi FIS Vol. 11 .No 1 April 2012 : 1 – 15
pemegang saham terhadap perusahaan, maka
perusahaan
harus
mampu
menunjukkan kinerja perusahaan yang
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
95
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
Fakultas Ekonomi, 2014. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Sumenep : Fakultas Ekonomi Universitas Wiraraja Sumenep
perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Skripsi. Universitas Negeri Semarang Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2012. Metode penelitian Kuantitatif. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan IV. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Putra, Ade trio. 2013. Pengaruh Perataan Laba terhadap Kinerja Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). e - Jurnal Binar Akuntansi Vol.2 No.1, April 2013 : 19-21
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.BPFE – Yogyakarta, Yogyakarta.
Restuningdiah, Nurika. 2011. Perataan Laba terhadap Reaksi Pasar Dengan Mekanisme GCG Dan CSR Disclosure., Jurnal Manajemen Bisnis (3) Vol.3 No.3 : 241-260
Januar, Eko dan Bambang Suryono.2007.Pengaruh Perataan Laba Terhadap Respon Pasar dengan kualitas auditor sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan yang terdaft kualitas auditor sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik ( JAMBSP ) Vol 3. No.2 – Februari 2007 : 169-190
Sugiyono. 2011. Metode penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Cetakan ke-13. Bandung : CV Alfabeta. Supardi, 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian Konsep Statistika Yang Lebih Komprehensif. Edisi Revisi. Jakarta. Change Publication Design.
Kurniawan M.S dan Latifah Sri Wahjuni. Pengaruh Return On Asset, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage Terhadap Tindakan Perataan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bei). Jurnal Akuntansi dan Investasi (JAI) ISSN 1411-6227 Vol. 13 No. 2, Juli 2012
Yuarta, Firent. 2005. Pengaruh Praktik Perataan Laba Terhadap Earning Respons Coefficient : Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Listed Di bursa Efek Jakarta (BEJ). Skripsi. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Mawarti, Yuliana. 2007. Pengaruh Income Smoothing (Perataan Laba) Terhadap Earning Respons (Reaksi Pasar) pada
www.idx.co.id www.yahoo.finance.co.id
Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume V, No.2, September 2015
96