P U T U S A N Nomor : 592/PDT/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ; Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : JONI AMAN, selaku Kepala Kantor Cabang (Branch Manager) PT. Adira Multi Finance, Tbk Cirebon, dalam hal ini memberikan kuasa kepada JENI TUGISTAN,S.H.,M.H., Advokat dan Konsultan Hukum beralamat di Setiarasa Regency No. 9 Kel. Sukarindik, Kec. Bungursari Kota Tasikmalaya, berdasarkan Surat Kuasa Subtitusi Nomor Sks.02/SKS/LGL-LIT/III/16 tanggal 21 Maret 2016 ; Sebagai Pembanding, semula sebagai Pelawan ; Lawan : I. FERI HARIANTO, wiraswasta, beralamat di Gambirlaya Utara RT. 002 RW. 005, Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon ; Sebagai Terbanding I, semula sebagai Terlawan Penyita; II. KARTIKA RIA, wiraswasta, beralamat
di Jalan
Kesambi
Baru
09 RT.003 RW.005, Kelurahan Kesambi, Kecamatan
Nomor Kesambi,
Kota Cirebon ; Sebagai Terbanding II, semula sebagai Terlawan Tersita; Dan: KEPOLISIAN RESORT CIREBON KOTA CIREBON KOATA Cq.
Cq.
KANTOR
SATLANTAS POLRES SAMSAT
CIREBON,
beralamat di Jalan Pemuda Nomor 44 Cirebon ; Sebagai Turut Terbanding, semula sebagai Turut Terlawan Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca, Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi
Jawa Barat di
Bandung tanggal 14 Desember 2016, Nomor : 592/PEN/PDT/2016/PT.BDG, tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini ;
halaman 1 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.
Telah pula membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan putusan perkara tanggal 17 Maret 2016, Nomor 84/Pdt.Plw/2015/PN.Cbn, tersebut ; TENTANG DUDUK PERKARA : Menimbang, bahwa Pelawan dengan surat gugatan perlawanan tanggal 20 Nopember 2015 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Cirebon
pada
tanggal
84/Pdt.Plw/2015/PN.Cbn,
20
telah
Nopember
mengajukan
2015 gugatan
dalam
Register
perlawanan
Nomor sebagai
berikut: 1. Bahwa, Pelawan tidak pernah mengetahui adanya sengketa keperdataan antara Terlawan Penyita dengan Terlawan Tersita dalam perkara
perdata
tersebut di atas; 2. Bahwa, Pelawan juga tidak pernah digugat atau diikutsertakan sebagai Turut Tergugat oleh Terlawan dalam perkara Perdata No. 55/Pdt.G/2012/PN.Cn. jo. Berita Acara Penyitaan Jaminan Tanggal 12 Pebruari 2012 Nomor : 55/BA.Pdt.G/2012/PN.Cn; 3. Bahwa, sebagai
pihak
dalam perkara perdata tersebut, secara yuridis tetap
berhak mengajukan perlawanan sesuai dengan Yurisprudensi MARI Nomor 510 K/Pdt/2000 tanggal 27 Pebruari 2001 yang menyatakan bahwa “.... yang
dapat mengajukan gugatan Perlawanan ( Verzet ) atas sita jaminan bukan hanya pihak ketiga saja melainkan pihak Tergugat, pemilik atau derden verzet.”; 4. Bahwa, mobil No. Pol. E 9575 AA. Merk Mitsubishi, Type Colt Diesel FE Super 743 ( 4 x 2 ) M / J, Jenis Mobil barang / beban, 2012, Isi Silinder 3908 CC, P4CKCK063467, Solar,
No.
BPKB
No.
Rangka / NIK / VIN :
No. Mesin 4934TH09053, :
model Box, Tahun
Warna
Kuning,
MHMFE74
Bahan
J. 04541655 atas nama ATIN SUGIATIN alamat Jalan
Brigjend Dharsono Blok AS – 7, RT. 03 / 05 Sunyaragi Cirebon, telah
diletakkan
bakar
sita
jaminan
sesuai
Jaminan Tanggal 12 Pebruari 2012 Nomor
dengan :
yang
Berita Acara Sita
55/BA.Pdt.G/2012/PN.Cn.,
kemudian diikuti dengan di ajukannya permohonan blokir oleh Terlawan Penyita, melainkan
padahal kendaraan mobil tersebut bukan milik Terlawan Tersita adalah
milik
Pelawan sesuai dengan Sertifikat Jaminan Fidusia
Nomor : W.11.101777 AH.05.01.TH.2013/STD antara Pelawan
dan
ATIN
halaman 2 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.
SUGIATIN, berdasarkan perjanjian pembiayaan fidusia No. 2012 Grosse
Akta
Fidusia
Jaminan
atas
dan sesuai
Nama Nasabah ATIN SUGIATIN No.
PK : 021212200892 tanggal 08 – 01 – 2013 No. 12 (bukti terlampir) ; 5. Bahwa,
dalam
Penetapan
sita
jaminan
tanggal
Nomor : 55 / Pen. Pdt. G / 2012 / PN.Cn
jo.
23
Berita
Januari
Acara
2013
Penyitaan
Jaminan tanggal 12 Pebruari 2012 Nomor : 55 / BA.Pdt.G / 2012 / PN.Cn. terhadap
Mobil No. Pol. E 9575 AA
milik
Pelawan,
adalah
telah
salah
mencantumkan Nomor Mesin dan Nomor Rangkanya. Bahwa yang benar adalah Nomor
Mesinnya
4D34TH09053
dan
Nomor
Rangkanya
MHMFE74P4CK063467, maka penetapan sita jaminan tersebut Cacat Hukum; 6. Bahwa,
dengan
tanggal Acara
adanya
Penetapan
Pengadilan
Negeri
Cirebon
23 Januari 2013 Nomor : 55/Pen.Pdt.G/2012/PN.Cn. jo. Berita Penyitaan
Jaminan
55/BA.Pdt.G/2012/PN.Cn., dilakukan
proses
Tanggal
12
kendaraan
perpanjangan
Pebruari
milik
pajak
2012
Pelawan
kendaraan
Nomor
tidak
:
dapat
(STNK) atau surat –
surat lainnya; 7. Bahwa,
Pelawan
juga
memiliki Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor :
W.11.101777 AH.05.01.TH.2013/STD
yang
telah terdaftar di Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kantor Wilayah Jawa Barat, sebagai bukti bahwa Pelawan adalah pemilik sah dari mobil No. Pol. E – 9575 – AA yang telah diletakkan sita jaminan tersebut; 8. Bahwa, ketentuan hukum penyitaan tidak dapat dilakukan terhadap harta / barang milik pihak ke – III ( ketiga )
sebagaimana ketentuan Pasal 195
ayat ( 6 ) H.I.R. jo. Pasal 207 H.I.R. jo. Pasal 208 HIR. Berdasarkan Buku II Mahkamah Agung pada halaman 145, disebutkan bahwa: “Perlawanan pihak
ketiga
terhadap
sita
jaminan
maupun
sita
eksekusi
dapat
diajukan
berdasarkan ketentuan Pasal 195 ayat ( 6 ) H.I.R. jo. Pasal 206 ayat ( 6 ) Rbg.”; 9. Bahwa, berdasarkan interpretasi Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 476 K/Sip/ 1974, tanggal 14 November 1974: “Sita jaminan tidak dapat dilakukan
terhadap barang milik pihak ketiga”. Oleh karena itu, dengan alasan ini saja Pelawan mohon untuk
diangkatnya
sita
jaminan
terhadap
barang
mobil
mitsubishi No. Pol. E – 9575 – AA milik Pelawan; 10. Bahwa, oleh karena gugatan perlawanan Pihak ke – III ( ketiga ) derden
verzet ini diajukan dengan alas hak milik dengan alat bukti yang otentik,
halaman 3 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.
maka dan
Pelawan mohon perkara
terlebih
dinyatakan
( allgoed opposant ),
benar
dalam
selain
ini
dahulu
sebagai
Pelawan
juga
Pelawan mohon
yang
agar
baik
putusan
dapat dijatuhkan dengan amar dapat dilaksanakan
(
uitvoerbaar
bijvoorraad
),
walaupun
para Terlawan
melakukan upaya hukum banding atau kasasi; 11. Bahwa, lagi pula Grosse Akta Jaminan Fidusia dan Sertifikat Jaminan
Fidusia
tersebut
Pengadilan
di
Negeri
atas
telah
Cirebon
dilakukan
meletakkan
jauh
sita
sebelum
jaminan,
juru
sita dari
sehingga
Pelawan
selaku Pemilik barang mobil mitsubishi No. Pol. E – 9575 – AA beritikad baik menurut hukum harus dilindungi; 12. Bahwa,
menurut
55/Pdt.G/2012/ sebagai
hukum
mengenai
sengketa
perdata
Nomor
:
PN.Cn. di Pengadilan Negeri Cirebon antara Terlawan Penyita
Penggugat denganTerlawan Tersita sebagai Tergugat di atas,
merupakan persoalan mereka sendiri dan tidak
boleh
membawa
akibat
kerugian kepada Pelawan selaku Pihak ke – III (ketiga); 13. Bahwa,
Pelawan sebagai pemilik sah atas mobil mitsubishi No. Pol.
E–
9575 – AA sesuai bukti kepemilikan Grosse Akta Jaminan Fidusia No. PK : 021212200892 tanggal SUGIATIN
dan
08 – 01 – 2013
Sertifikat
No. 12
Fidusia
Jaminan
atas Nama Nasabah ATIN Nomor
:
W.11.101777
AH.05.01.TH.2013/STD; Kementerian
Hukum
dan
Hak
Asasi
Manusia Republik Indonesia Kantor
Wilayah Jawa Barat, sangat dirugikan sekali untuk diletakkan sita jaminan terhadapnya; Maka berdasarkan segala apa yang terurai di atas, sudilah kiranya Pengadilan Negeri Cirebon berkenan, memutuskan : DALAM PROVISI: 1. Memerintahkan kepada Turut Terlawan untuk membuka
blokir
terhadap
STNK atau Surat – surat kendaraan mobil No. Pol. E – 9575 – AA Merk Mitsubishi, Type Colt Diesel FE Super 743 ( 4 x 2 ) M / J, Jenis Mobil barang / beban, model Box, Tahun 2012, Isi Silinder 3908 CC, No. N.I.K. / VIN : MHMFE74 P4CKCK063467, Kuning, Bahan
bakar
Solar,
No.
Rangka /
No. Mesin 4934TH09053, Warna
BPKB: J.04541655
atas
nama
ATIN
SUGIATIN alamat Jalan Brigjend Dharsono Blok AS – 7, RT. 03 / 05 Sunyaragi Cirebon milik Pelawan;
halaman 4 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.
DALAM POKOK PERKARA: 1. Menyatakan perlawanan Pelawan sebagai Pihak ke – III ( ketiga ) adalah tepat dan beralasan; 2. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang jujur; 3. Menyatakan Pelawan adalah pemilik dari mobil No. Pol. E – 9575 – AA Merk Mitsubishi, Type Colt Diesel FE Super 743 ( 4 x 2 ) M / J, Jenis Mobil barang / beban, model Box, Tahun 2012, Isi Silinder 3908 CC, No. Rangka / N.I.K. / VIN : MHMFE74 P4CKCK063467, No. Mesin 4934TH09053, Warna Kuning, Bahan bakar Solar, No. BPKB : J.04541655 atas nama ATIN SUGIATIN alamat
Jalan
Sunyaragi Cirebon, 021212200892
Brigjend
Dharsono Blok AS–7, RT. 03 / 05
Grosse
sesuai
Akta
Jaminan
Fidusia
No.
tgl. 08– 01– 2013 No. 12 atas nama nasabah ATIN SUGIATIN
dan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor : W.11.101777 AH.0501.TH.2013/STD; 4. Memerintahkan untuk mengangkat kembali sita jaminan tanggal 23 Januari 2013 Nomor : 55/Pen.Pdt.G/2012/PN.Cn.
sepanjang
mengenai
mobil
mitsubishi No. Pol. E 9575 AA yang tercantum dalam petitum diatas; 5. Menghukum
Terlawan
Penyita
dan
Terlawan
Tersita
secara
tanggung
renteng untuk membayar biaya perkara ini; 6. Menyatakan
keputusan
ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun timbul
verzet atau banding; Apabila Pengadilan Negeri Cirebon berpendapat lain, maka : SUBSIDAIR : Dalam
peradilan
yang
baik, mohon keadilan yang seadil – adilnya (ex aquo et
bono); Menimbang, bahwa terhadap surat gugatan perlawanan tersebut,
Terlawan
Penyita
telah
memberikan
diperbuat di Bandung tanggal 18 Januari
2016,
jawaban yang
dari
Pelawan
tertulisnya, pada
yang
pokoknya
mengemukakan hal-hal sebagai berikut : Dalam Eksepsi : Sebagaimana
dinyatakan
oleh
Kuasa
Hukum
Pelawan dalam persidangan
tgl. 11 Januari 2016, mengenai isi Surat Perlawanan / Surat Gugatan dari Pelawan yang menyatakan dianggap dibacakan dan tanpa terdapat perubahan dalam
Surat
mengajukan
Perlawanan / Surat Gugatan tersebut, maka dengan ini kami
Eksepsi berkaitan dengan Surat Perlawanan / Surat Gugatan
tersebut terdapat Obscuur Libel dan adanya kekurangan pihak, maupun Error In
halaman 5 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.
Persoon.
Dengan beberapa pertimbangan yang dapat kami sampaikan, sebagai
berikut : 1. Bahwa, Surat Perlawanan / Gugatan Perlawanan dari Pelawan adalah mengacu
pada
Penetapan Januari
Putusan
Sita
2013
Perkara
No. 55/Pdt.G./2012/PN.Cn.
Jo.
Jaminan No. 55/Pen.Pdt.G./2012/PN.Cn. tertanggal 23 Jo.
Berita
Acara
Penyitaan
( Conservatoir
Jaminan
Besslagh ) No. 55/BA.Pdt.G./ - 2012/PN.Cn. tertanggal “12
February
2012” ; a) Bahwa,
dalam
Surat
Perlawanan
/
Gugatan
Perlawanan
Pelawan menyebutkan Pihak Terlawan Penyita adalah
dari
Kartika
Ria. Dimana
dapat
kami tunjukkan dan kami sampaikan pada saat
pembuktian sesuai yang terdapat dalam putusan maupun penetapan dan
berita
acara
penyitaan
TIDAK
TERDAPAT PIHAK
YANG
BERNAMA KARTIKA RIA, AKAN TETAPI RIA KARTIKA, sehingga kami melihat Perlawanan yang diajukan Pelawan terdapat Error in
Persona, terhadap Perlawanan yang dimaksud oleh Pelawan. b) Bahwa,
dalam
Surat
Perlawanan
/
Gugatan
Perlawanan
dari
Pelawan pada lembar ke – 2 ( hal 2 ) poin 4 secara tegas dinyatakan dan didalilkan serta tersurat Berita Acara Sita Jaminan tanggal “12 Februari 2012” No. 55/BA.Pdt.G./2012/PN.Cn; Dapat kami sampaikan terdapat Error in Obyecto apa yang dimaksud oleh Pelawan, karena TIDAK TERDAPAT BERITA ACARA SITA JAMINAN TERTANGGAL SURAT
SEBAGAIMANA
PERLAWANANNYA
/
DISEBUTKAN SURAT
OLEH PELAWAN
DALAM
GUGATANNYA DENGAN NOMOR
SEBAGAIMANA DIMAKSUD OLEH PELAWAN, AKAN TETAPI YANG
KAMI
DAPAT KAMI BUKTIKAN ADALAH BERITA ACARA SITA JAMINAN TERTANGGAL 12 Februari 2012 No. 55/BA.Pdt.G./2012/PN.Cn. “BUKAN TERTANGGAL” 12 Februari 2012 dengan nama Terlawan Tersita Kartika Ria, sebagaimana dimaksud Perlawanan Pelawan.
dalam
Surat
Perlawanan
/
Gugatan
Oleh karena itu kami tidak memahami apa yang
dimaksud dalam Perlawanan Pelawan dalam Berita Acara Sita Jaminan yang mana dan terhadap siapa ?
Dan terhadap tanggal Berita Acara Sita
Jaminan ini telah didalilkan secara berulang – ulang
oleh
Pelawan
sebagaimana terdapat dalam angka 2, 4, 5 dan 6 dalam surat perlawanan /
halaman 6 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.
gugatan perlawanannya, sehingga dapat menunjukkan Obscuur libel maupun Error In Persona sebagaimana kami sampaikan; c) Bahwa, sebagaimana terdapat dalam surat perlawanan / gugatan perlawanannya,
yang
disampaikan
oleh
Pelawan,
maka
dapat
terlihat secara jelas dan tegas, tersirat dan tersurat Obscuur libel dari dalil Pelawan
dalam
dimana
adanya
didalilkan
dicantumkan
perlawanan kesalahan
/
gugatan
dari
perlawanannya,
Nomor
Mesin
yang
dalam Berita Acara Sita Jaminan dan No. Rangka
obyek perkara aquo. Akan tetapi Pelawan mengajukan perlawanan kepada
pihak
dalam Berita Kendaraan Terlawan
Terlawan Acara
yang Penyita,
Sita
Penyita
Jaminan tersebut terhadap Nomor Mesin
dicantumkan akan
sedangkan kesalahan pengetikan adalah
tetapi
bukan
pihak
melakukan kesalahan dalam pengetikan
kesalahan
dari
Pengadilan Negeri yang
tersebut.
Hal
ini
sangat
janggal karena bukan pihak kami yang melakukan kesalahan dalam pengetikan akan tetapi kami yang menerima akibat dari kesalahan pengetikan tersebut. Dan apabila kesalahan pengetikan ini membuat cacat demi hukum dan menjadi batal demi hukum maka demikian halnya dengan gugatan perlawanan yang dilakukan oleh Pelawan; d) Bahwa, dengan adanya Error in Persona dan Error maupun Obscuur libel dari
gugatan
in
Perlawanan
Objecto Pelawan
menunjukkan tidak adanya Perkara yang perlu diperdebatkan In
Casu, karena dasar dari ajuan Pelawan tidak jelas dan mengada – ada dan tidak berdasarkan hukum; 2. Bahwa, terdapat kekurangan pihak dalam gugatan perlawanan yang diajukan oleh Pelawan, karena dinyatakan oleh Pelawan dalam gugatan Perlawanan / Surat Perlawanannya bahwa Kendaraan yang dimaksud oleh Pelawan adalah milik dari Pelawan, akan tetapi dalam Surat Tanda Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor ( B.P.K.B. ) ataupun Surat Tanda Nomor Kendaraan secara de facto maupun de jure tertera atas nama Atin Sugiatin, yang dinyatakan secara tegas pula oleh Pelawan dalam dalilnya pada angka 4. Akan tetapi terdapat perjanjian fiducia antara Atin Sugiatin dengan pihak Pelawan, yang tentunya sebelum melakukan Perlawanan harus dibuktikan terlebih dahulu apakah benar telah terdapat peralihan dari Atin Sugiatin kepada Pelawan berdasarkan Perjanjian
halaman 7 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.
Fiducia tersebut ? ataukah ada permainan dalam upaya hukum yang dilakukan oleh Pelawan untuk membantu pihak Atin Sugiatin mendapatkan obyek dalam Perkara aquo melalui gugatan oleh Pelawan, dan kemudian ditebus oleh Atin Sugiatin dan diserahkan kembali oleh Pelawan ? sehingga apakah ini bukan merupakan suatu kekurangan pihak yang merupakan penyelundupan hukum sehingga akan merugikan pihak – pihak lainnya ? Hal ini kami sampaikan dengan mengingat sebagaimana terdapat dalam Yurisprudensi, sebagai berikut : Putusan Mahkamah Agung RI No. 78 K/Sip/1972 tanggal 11 Nopember 1975, “Gugatan kurang pihak atau kekurangan formil, tidak lengkap harus dinyatakan dapat diterima” ; Putusan
Mahkamah
Agung
RI
No.
365 K/Sip/1984 tanggal 31
Agustus 1985; “Gugatan harus menggugat semua orang yang terlibat” ; Putusan Mahkamah Agung RI No. 546 K/Sip/1984
tanggal
31
Agustus 1985, “Gugatan tidak dapat diterima karena dalam perkara kurang pihak” 3. Bahwa,
gugatan
Perlawanan
Pelawan
sangat Obscuur
libel dan
tidak jelas, karena dinyatakan Pelawan adalah sebagai pemilik barang dalam perkara aquo, sebagaimana didalilkan dalam Gugatan perlawanan nya dengan mendasarkan Bukti kepemilikan dari akta Fiducia. Hal ini sangat sumir dan jelas tidak berdasarkan hukum karena mengacu dan
membaca pada ketentuan pasal 32 jo. Pasal 1 angka 2 dan angka 6, UU No. 42 Tahun 1999 tentang Fiducia. dimana Obyek Jaminan Fiducia
bukanlah
milik dari Pelawan ( penerima
Fiducia
bahasa
Undang – Undang ), sehingga gugatan Pelawan jelas tidak berdasar dan sangat Obscuur libel. Berdasarkan hal ini tentunya kami dapat menunjukkan adanya kekurangan pihak dalam perkara ini serta adanya Obscuur libel dari gugatan Perlawanan Pelawan. Berdasarkan apa yang telah kami kemukakan, tentunya Majelis Hakim yang memeriksa perkara berkenan memutuskan permohonan Eksepsi Kami ini yang telah kami sampaikan dengan mendasarkan fakta – fakta tersebut diatas dan mendasarkan pada hukum yang ada, sebagai berikut : 1. MENGABULKAN
EKSEPSI
TERLAWAN
PENYITA
UNTUK
SELURUHNYA;
halaman 8 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.
2. MENOLAK GUGATAN PERLAWANAN PELAWAN DAN MENYATAKAN
GUGATAN
PERLAWANAN
PELAWAN
NIET
ONTVANKELIJKE
VERKLAARD (NO); 3. MENYATAKAN
GUGATAN
PERLAWANAN
PELAWAN,
OBSCUUR
LIBEL ( KABUR DAN TIDAK JELAS ), TERDAPAT KEKURANGAN PIHAK DAN ERROR IN PERSONA SERTA ERROR IN OBJECTO; Demikian hal ini kami sampaikan dengan mengingat sangat penting nya meluruskan dan menegakkan hukum agar masyarakat dapat memahami dan mengetahui keadilan yang seadil – adilnya
dapat
diperoleh
di Lembaga
Peradilan yang baik, akan tetapi apabila Majelis Hakim berpendapat lain maka kami sampaikan beberapa pertimbangan berkaitan dengan pokok perkara, sebagai berikut : Dalam Pokok Perkara Sebagaimana yang telah kami kemukakan dalam eksepsi yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Jawaban kami dalam pokok perkara yang melengkapi pula Jawaban kami dalam pokok perkara ini dapat kami sampaikan, sebagai berikut : 1. Bahwa, kami secara tegas menolak seluruh dalil – dalil yang dikemukakan oleh Pelawan dalam gugatan perlawanan nya kecuali yang secara tegas kami akui dan menurut hukum tidak dapat dibantah; 2. Bahwa,
Pelawan
adalah
Fiducia yang menurut Undang –
Penerima
Undang No. 42 Tahun 1999 pada pasal 1 angka 2 dan angka 6 Jo. Pasal 32 bukanlah sebagai Pemilik Barang, tidak
berdasarkan
Hukum.
Hal
sehingga
perlawanan
Pelawan
ini secara jelas telah dinyatakan dalam
Undang – Undang Penerima Fiducia adalah : “orang perseorangan atau
korporasi yang mempunyai piutang yang pembayarannya dijamin dengan jaminan Fiducia” sehingga dalil
Pelawan
sebagai
yang
Pemilik
dari
kendaraan
apa
yang dilakukan
menyatakan penyitaan
berdasarkan apa ? Dimana dalam dalilnya telah secara tegas menyatakan Pemiliknya adalah Atin Sugiatin, bukan Pelawan dan ini menunjukkan dalam
dalil
gugatan
Perlawanan
jelas dan telah tidak sesuai
Pelawan
menurut
tersebut
kabur
dan
tidak
hukum, atau Gugatan Perlawanan
Pelawan Tidak berdasarkan hukum. Untuk itu kami mempertanyakan apakah
patut
Pelawan
disebut
sebagai Pelawan yang baik dan benar (
allgoed opposant ) ?
halaman 9 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.
3. Bahwa, dalil yang menyatakan sebagai Pemilik berulang – ulang di dalilkan
oleh
Pelawan
dalam
gugatan
Perlawanan
Pelawan,
apakah
dasar dari Pelawan menyatakan sebagai pemilik dimana secara tegas dalam Undang – Undang Fiducia sendiri yang juga dilalilkan oleh Pelawan melarang untuk memiliki kendaraan yang dijaminkan ? dapat dilihat dalam Pasal
33
Undang
–
Undang
No.
42
Tahun
1999
tentang
Fiducia
dan sebagaimana diatur dalam Pasal lainnya Pelawan juga tidak dinyatakan sebagai Pemilik, akan tetapi orang atau korporasi yang memiliki hak untuk menagihkan piutangnya dengan jaminan barang fiducia. Bahkan dalam pasal lainnya disebutkan fiducia dapat diberikan kepada lebih dari satu Penerima Fiducia ( Eks Pasal 8 UU No. 42 Tahun 1999 ). demikian
gugatan
Perlawanan
Dengan
Pelawan yang menyatakan dirinya
sebagai Pemilik dari obyek perkara Aquo adalah tidak berdasarkan hukum
dan
menunjukkan
Pelawan
adalah
bukan
sebagai
Pelawan yang memiliki itikad baik; 4. Bahwa, gugatan Perlawanan Acara
Sita
Jaminan
Pelawan yang menyatakan adanya Berita tanggal
“12
Pebruari
2012
No.
55/BA.Pdt.G./2012/PN.Cn.” Apabila Majelis Hakim berpendapat benar, maka dapat kami tunjukkan kembali Obscuur libel ketidak jelasan gugatan Perlawanan Pelawan sebagai berikut. Dimana dinyatakan Grosse Akta Jaminan Fiducia PK. No. 01212200892
tanggal
8 Januari 2013
No.
12 adalah sebagai bukti otentik dari Pelawan yang dinyatakan sebagai “bukti kepemilikan” dapat tampak dengan jelas kekurang telitian dan kekurang pahaman jaminan
pelawan,
dimana Berita Acara tersebut
telah
dilakukan
sita
terlebih dahulu kemudian dipasang Akta Fiducia oleh pelawan
ini menunjukkan adanya kecurangan atau itikad tidak baik dari pelawan yang mengaku
sebagai
pemilik
sedangkan
bukan
sebagai
pemilik
dan
menyatakan telah terbuktidahulu akta fiducia dan dalam kenyataan yang
didalilkan sendiri oleh pelawan telah secara jelas dan nyata lebih dahulu Berita Acara Penyitaan yaitu tanggal “12 Pebruari 2012”’ sedangkan akta fiducia tanggal 8 Januari 2013. Dengan kami tunjukkan hal ini tentunya dalil pelawan pada angka 11 telah dibantah oleh pelawan sendiri, dan menurut yurisprudensi yang ada dimana dalil pelawan yang membantah dalilnya sendiri adalah obscuur Libel atau gugatan yang kabur dan tidak jelas ;
halaman 10 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.
5. Bahwa, Akta Fiducia merupakan bukti kepemilikan yang sah dari suatu barang ? tentunya hal ketentuan Undang
–
Undang
ini telah jelas tersurat dan tersirat dari
No.
42 Tahun 1999, dan untuk itu kami
meminta bukti dan dasar yuridis dari Pelawan mengenai hal ini, yang menyatakan Akta Fiducia adalah bukti kepemilikan suatu barang yang dilekatkan Fiducia; 6. Bahwa, dilain pihak sebagaimana diatur dalam Pasal 5 angka 1 UU No. 42 Tahun 1999 tentang Fiducia telah secara tegas menyatakan dan mensyaratkan mengenai Perjanjian yang dibuat oleh Pelawan harus dihadapan Notaris, dan untuk itu dapat dinyatakan sahnya Akta Fiducia tersebut, karena perjanjian hutang dibuat dihadapan Notaris dengan menggunakan akta Notaris. Oleh karenanya kami melihat adanya kejanggalan dari dalil
Pelawan yang hanya menyebutkan
Akta Fiducia saja tanpa adanya Perjanjian dihadapan Notaris mengenai hutang – piutang yang ada. 7. Bahwa, In Casu apa yang didalilkan oleh Pelawan dan dimintakan dalam petitum yang menyatakan Pelawan adalah pemilik yang sah sangatlah berlebihan dan tidak berdasarkan hukum, sedangkan pemilik yang sah dan tertera namanya dalam surat – surat bukti kepemilikan saja
tidak melakukan perlawanan ataupun dijadikan pihak oleh Pelawan.
Berdasarkan melakukan
hal
tersebut
upaya
tentunya
hukum
ini
dapat
untuk
terlihat
mencari
niat
dari
pembenaran
Pelawan bukan
mendudukan permasalahan dengan benar sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Berdasarkan apa yang telah kami kemukakan baik dalam Eksepsi maupun dalam Pokok Perkara kiranya Majelis Hakim berkenan memutuskan :
1. MENOLAK GUGATAN PERLAWANAN DARI PELAWAN SECARA KESELURUHAN; 2. MENOLAK MENYATAKAN
GUGATAN
PERLAWANAN
GUGATAN
PERLAWANAN
PELAWAN
DAN
PELAWAN
NIET
ONTVANKELIJKE VERKLAARD (NO); 3. MEMUTUSKAN
DAN
MENYATAKAN
PELAWAN
BUKANLAH
PELAWAN YANG BERITIKAD BAIK DAN JUJUR;
4. MEMUTUSKAN DAN MENYATAKAN SITA JAMINAN YANG TELAH DILAKUKAN
DALAM
PERKARA
NOMOR
:
halaman 11 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.
55/PDT.G/2012/PN.Cn SAH DAN BERHARGA SERTA MEMILIKI KEKUATAN HUKUM;
5. MEMUTUSKAN DIBEBANKAN
DAN KEPADA
MENETAPKAN PIHAK
BIAYA
PERKARA
PELAWAN
SECARA
KESELURUHAN. Apabila Majelis Hakim berpendapat berbeda kami sangat mengharapkan “Dalam Peradlan Yang Baik Memohon Keadilan yang Seadil-adilnya” Ex Aequo et Bono ; Menimbang, bahwa atas gugatan Perlawanan dari Pelawan tersebut Pengadilan Negeri Cirebon telah menjatuhkan putusannya tanggal 17 Maret 2016, Nomor 84/Pdt.G/2015/PN.Cbn, yang amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : DALAM PROVISI -
Menolak Provisi Pelawan;
DALAM EKSEPSI -
Mengabulkan eksepsi dari Terlawan Penyita sebagian;
DALAM POKOK PERKARA 1. Menyatakan gugatan perlawanan dari Pelawan tidak dapat diterima (niet
ontvankelijk verklaard); 2. Menghukum Pelawan untuk membayar biaya
yang timbul dalam perkara ini
sebesar Rp.1.041.000,00 (satu juta empat puluh satu ribu rupiah); Menimbang, bahwa akta pernyataan permohonan banding Nomor : 84/Pdt.Plw/2015/PN.Cnb, tanggal 17 Maret 2016 yang dibuat oleh H. SUTRISNO BARDI,S.H.,M.H., Panitera Pengadilan Negeri Cirebon yang menerangkan bahwa kuasa Pelawan telah mengajukan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Cirebon tanggal 17 Maret 2016 Nomor : 84/Pdt.Plw/2015/PN.Cbn, pada tanggal 28 Maret 2016, permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terlawan Penyita/Terbanding tanggal 06 April 2016, kepada Terlwan Tersita/Terbanding dan kepada Turut Terlawan/Turut Terbanding pada tanggal 5 April 2016 secara patut dan seksama ; Menimbang, bahwa kuasa Pembanding/Pelawan telah mengajukan Surat Memori Banding tanggal 12 April 2016, memori banding tersebut diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cirebon pada tanggal 26 April 2016, dan memori
halaman 12 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.
banding dari Pembanding/Pelawan telah diberitahukan dan diserahkan kepada para pihak dalam perkara ini pada tanggal 27 April 2016, secara patut dan seksama ; Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Ketarangan Nomor : 84/Pdt.Plw/ 2015/PN.Cbn, tanggal 18 November 2016, yang ditandatangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Cirebon, bahwa Terbanding tidak mengajukan kontra memori banding ; Menimbang, bahwa berdasarkan Relaas Pemberitahuan Memeriksa Berkas Perkara
(Inzage)
Nomor
84/Pdt.Plw/2015/PN.Cbn.
Jo.
Nomor
89/Pdt.Del/
VII/2016/PN.Tsm, yang ditandatangani oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Negeri Cirebon pada tanggal 25 Juli 2016, dan tanggal15 Juli 2015, telah memberitahukan kepada para pihak dalam perkara a quo, namun berdasarkan Surat Keterangan Tidak Menggunakan Haknya Untuk Mempelajari Berkas (Inzage) Nomor : 84/Pdt.Plw/2015/ PN.Cbn, tanggal 18 November 2016, baik Pemohon Banding dan Termohon Banding Tidak Menggunakan Haknya untuk mempelajari berkas Perkara (Inzage) tersebut di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cirebon ; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA : Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Pembanding semula Pelawan telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara serta telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-undang oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa didalam memori banding yang diajukan oleh Kuasa Pembanding/Pelawan pada pokoknya telah mengajukan keberatan-kebaratan sebagai berikut : Bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Pemohon Banding telah memenuihi persyaratan yang ditentukan Undang-undang oleh karena itu permohonan banding tersebut untuk dapat diterima, dan Pembanding tidak sependapat dengan pertimbangan hukum Hakim Tingkat Pertama halaman 19 sampai dengan halaman 24 alinea ke-3, dan Pembanding/ Pelawan menolak serta keberatan atas amar putusan tersebut, oleh karena itu Pembanding/Pelawan mohon agar kiranya Pengadilan Tinggi Bandung in casu Majelis Hakim Banding dapat menerima dan memeriksa perkara ini dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya ;
halaman 13 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi membaca dan mempelajari dengan seksama berkas perkara tersebut, beserta surat-surat yang terlampir dan salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Cirebon tanggal 17 Maret 2016, Nomor : 84/Pdt.Plw/2015/PN.Cbn, serta memori banding dari Kuasa Pembanding semula Pelawan, Pengadilan Tinggi dapat menyetujui pertimbangan hukum dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam perkara tersebut, karena pertimbangan tersebut telah tepat dan benar, sehingga pertimbangan Pengadilan Tingkat Perama, dapat diambil alih sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memeriksa dan mengadili perkara ini ; Menimbang, bahwa oleh karena keberatan-keberatan Pembanding semula Pelawan didalam memori bandingnya tersebut tidak ada hal-hal yang dapat melemahkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama oleh karena semua yang telah dipertimbangkan Hakim Tingkat Pertama tersebut telah tepat dan benar oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama, oleh karenanya memori banding tersebut tidak di pertimbangkan lagi oleh Pengadilan Tinggi dan patut dikesampingkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Cirebon tanggal 17 Maret 2016, Nomor : 84/Pdt.Plw/2015/PN.Cbn, berdasarkan hukum harus dikuatkan ; Menimbang, bahwa oleh karena putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama dikuatkan sehingga Pembanding semula Pelawan berada di pihak yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat peradilan ; Memperhatikan Undang-undangan yang berlaku khususnya Undangundang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman Jo. Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum, dan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura
serta Peraturan Perundang-
undangan lainnya yang bersangkutan; MENGADILI: 1. Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Pelawan ; 2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Cirebon tanggal 17 Maret 2016, Nomor 84/Pdt.Plw/2015/PN.Cbn, yang dimohonkan banding tersebut ; 3. Menghukum Pembanding semula Pelawan untuk membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;
halaman 14 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.
Demikian
diputus
dalam
sidang
permusyawaratan
Majelis
Hakim
Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, pada hari Selasa tanggal 24 Januari 2017 oleh kami SUBARYANTO,S.H.,MH., Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung selaku Ketua Majelis, dengan EDDY PANGARIBUAN,S.H.,M.H., dan SUGITO,S.H.,M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari Selasa tanggal 31 Januari 2017 diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua, dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota dan dibantu oleh SOETJIPTO Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara ; Hakim-hakim Anggota,
Hakim Ketua,
Ttd.
Ttd.
EDDY PANGARIBUAN,S.H.,M.H.
S U B A R Y A N T O,S.H.,M.H.
Ttd. S U G I T O,S.H.,MH. Panitera Pengganti : Ttd. S O E T J I P T O. Perincian biaya perkara : 1. Biaya Materai
Rp.
6.000,-
2. Biaya Redaksi putusan
Rp.
5.000,-
3. Biaya Pemberkasan
Rp 139.000,-
Jumlah
Rp 150.000,-
halaman 15 dari 15 halaman perkara No592/Pdt/2016/PT.BDG.