PT Yanaprima Hastapersada Tbk
2010 Laporan Tahunan Annual Report
Daftar Isi
table of contents
Ikhtisar Data keuangan The Financial Highlight
01
Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners Report
03
Laporan Dewan Direksi The Board of Directors Report Profil Perseroan Company Profile Sejarah Singkat Perseroan A Brief History of the Company Struktur Organisasi The Organizational Structure Visi dan Misi Perseroan The Vision and Mission Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioner Profile Profil Dewan Direksi The Board of Director Profile Penghargaan yang telah Diterima Awards
05 07 07 09 10 11 13 15
Ikhtisar Saham Summary of Stock Price
16
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal The Institutions and the Capital Market Supporting Professionals
19
Alamat Perseroan Company Address
16
Laporan Kinerja Keuangan Financial Statement
20
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resource Development
24
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
27
Resiko Usaha Business Risks
36
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
39
Perkara Hukum yang sedang Dihadapi Recent Law Issues
41
Laporan Keuangan Auditan Audited Financial Statements
42
01
Ikhtisar Data Keuangan The Financial Highlights
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Ikhtisar Data Keuangan *) Dalam Jutaan Rupiah, kecuali data per saham
2010
the financial highlights
2009
2008
2007
2006
Statement Income
Laporan Laba Rugi Penjualan Bersih
*) In million Rupiah, except *
348,359
278,875
277,757
241,230
174,551
Net Sales
Laba Kotor
50,167
44,864
41,330
33,681
27,106
Gross Profit
Laba Usaha
34,252
30,661
30,834
25,242
20,014
Income from Operations
EBITDA
41,802
38,795
36,016
28,943
22,068
EBITDA
Laba Bersih
21,186
18,541
18,693
13,459
7,215
Jumlah Saham Beredar *(unit) Laba Bersih per Saham *(Rp/saham)
68.000.000 68.000.000 68.000.000 32
28
28
Net Income
0
0
Number of Shares Issued *(unit)
43
49
Earning per Share *(Rp/share)
Balance Sheets
Neraca Aset Lancar
94,078
89,883
84,883
59,736
92,688
Current Assets
Aset Tidak Lancar
106,778
101,253
95,667
65,594
45,660
Fixed Assets
Jumlah Aset
200,856
191,136
180,550
125,330
138,347
Total Assets
Kewajiban Lancar
64,127
61,788
59,741
58,593
60,537
Current Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar
5,233
5,678
2,320
1,794
31,662
Long Term Liabilities
Jumlah Kewajiban
69,360
67,466
62,061
60,387
92,199
Total Liabilities
Ekuitas
131,496
123,670
118,489
64,943
46,148
Equity
Modal Kerja Bersih
29,951
28,095
25,142
1,143
32,151
Net Working Capital
Statements of Cash Flows
Laporan Arus Kas
Net Cash from Operating Activities
Arus Kas Bersih dari Operasi
22,436
14,821
747
54,945
23,017
Arus Kas Bersih untuk Investasi
(13,074)
(12,078)
(34,420)
(20,327)
(8,481)
Net Cash used in Investments
(13,395)
Net Cah from Financing Activities
Arus Kas Bersih dari Pendanaan
(8,130)
(8,521)
39,024
(36,791)
Financial Ratio
Rasio Keuangan Pertumbuhan Penjualan Bersih
24.92%
0.40%
15.14%
38.20%
71.61%
Net Sales Growth
Rasio Laba Kotor
14.40%
16.09%
14.88%
13.96%
15.53%
Gross Margin Ratio
Rasio Laba Usaha
9.83%
10.99%
11.10%
10.46%
11.47%
Operating Profit Ratio
Rasio Laba Bersih
6.08%
6.65%
6.73%
5.58%
4.13%
Net Margin Ratio
Imbal Hasil Aset
10.55%
9.70%
10.35%
10.74%
5.22%
Return on Assets
Imbal Hasil Ekuitas
16.11%
14.99%
15.78%
20.72%
15.64%
Return on Equity
Rasio Lancar
146.71%
145.47%
142.08%
101.95%
153.11%
Current Ratio
Kewajiban Lancar/Jumlah Aset
31.93%
32.33%
33.09%
46.75%
43.76%
Current Liabilities/Total Assets
Kewajiban Tidak Lancar/Jumlah Aset
2.61%
2.97%
1.28%
1.43%
22.89%
Non-Current Liabilities/Total Assets
Jumlah Kewajiban / Aset
34.53%
35.30%
34.37%
48.18%
66.64%
Liabilities to Assets Ratio
Jumlah Kewajiban / Ekuitas
52.75%
54.55%
52.38%
92.99%
199.79%
Liabilities to Equity Ratio
Ikhtisar Data Keuangan The Financial Highlights
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
02
03
Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners Report
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Laporan Dewan Komisaris
the board of commissioners report
Sehingga sampai dengan akhir tahun 2010 Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp. 21,2 milyar atau meningkat sekitar 14,3% dari tahun sebelumnya. At the end of 2010 the Company recorded net profit at Rp. 21.2 billion, or increase at 14.3% from the previous year.
Pada tahun 2010, hampir seluruh faktor moneter menunjukkan perkembangan yang baik. Suku bunga Bank Indonesia stabil di 6.5% p.a. dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika juga stabil di kisaran Rp. 8.900 - 9.400/ 1 USD. Harga minyak dunia yang sempat mengalami kekacauan di tahun 2008 dan 2009 pun kembali stabil di tahun 2010 dengan kisaran harga US$ 70 – US$ 90 per barell. Kondisi-kondisi tersebut di tambah dengan memampuan jajaran manajemen Perseroan, mampu mendukung perseroan untuk mengembangkan bisnis dan mengambil kembali pasar yang hilang akibat krisis moneter di tahun 2008 dan 2009. Terlihat di tahun 2010 yang lalu Perseroan berhasil mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp. 348,3 milyar dan laba bersih sebesar Rp. 21,2 milyar.
In 2010, almost all monetary factors show good progression. Neihter the interest rates of Bank Indonesia is steady at 6.5% p.a. nor the rupiah against the U.S. dollar stable at around Rp. 8900-9400 / 1 USD. The world oil prices that gone turmoil in 2008 and 2009 was again stable in 2010, with a price range at U.S. $ 70 - U.S. $ 90 per barell. These conditions indeed, along with the ablity of the management, are capable of supporting the company to develop the business and take back the lost market due to the monetary crisis in 2008 and 2009. As seen earlier in the year 2010, the Company successfully recorded its sales revenue at Rp. 348.3 billion and the net income at Rp. 21.2 billion.
Suatu hal yang patut dicermati adalah sejak pertengahan 2010, perubahan cuaca yang ekstrim menyebabkan turunnya tingkat produksi produk agrikultura. Indonesia yang merupakan negara agraris merupakan salah satu negara yang paling terpukul dengan perubahan cuaca yang ekstrim ini. Dengan jumlah penduduk sebesar 240 juta jiwa atau terbanyak keempat di dunia, Indonesia merupakan produsen dan konsumen
One thing that should be noted is since mid2010s—the extreme weather changes had reduce the agricultural production into the grounded level. As an agricultural country, Indonesia had been one of the suffered country among the hit of these weather changes. With a population of 240 million people or the fourth largest in the world, Indonesia is the greatest producer and consumer of agricultural products. Changes in weather affect the
Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners Report
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
produk agrikultura yang besar. Perubahan cuaca sangat berpengaruh kepada tingkat panen, tingkat pemakaian pupuk dan tingkat pengelolaan produk-produk turunan agrikultura. Pada akhirnya hal ini menyebabkan turunnya permintaan terhadap karung plastik yang merupakan kemasan utama untuk produk-produk curah. Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar, Perseroan harus menekan harga jual yang tampak pada tingkat laba kotor di mana terlepas dari naiknya tingkat penjualan sebesar 24.9%, laba kotor hanya naik 11.8% menjadi Rp. 50,1 milyar. Sehingga sampai dengan akhir tahun 2010 Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp. 21,2 milyar atau meningkat sekitar 14,3% dari tahun sebelumnya.
level of harvest, the level of fertilizer use and the level of agricultural derivative products. Ultimately, this condition led to falling demand for plastic bags which is the primary packaging for bulk products. To maintain and increase market share, the Company reduced their selling price which appear at the low gross profit margin despite higher sales rate at 24.9 %, the gross profit rose only 11.8% to Rp. 50.1 billion. At the end of 2010 the Company recorded net profit at Rp. 21.2 billion, or increase at 14.3% from the previous year.
Sesuai dengan tugas yang diamanatkan kepada Komisaris untuk menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik, Dewan Komisaris dibantu dengan Komite Audit telah menelaah laporan keuangan Paerusahaan dan menyatakan bahwa Dewan Komisaris tidak menemukan adanya kekeliruan atau kesalahan, pelanggaran dan atau penyimpangan.
IIn accordance to the tasks mandated to the Commissioner to implement good corporate governance, the Board of Commissioners assisted by Audit Committee has reviewed the Company financial statements and stated that the Board of Commissioners did not find any error or mistake, breach and/or irregularities.
Di tahun 2011 ini kami selaku Dewan Komisaris tetap optimis bahwa Jajaran Manajemen Perseroan tetap mampu mempertahankan pangsa pasar seperti tahun 2010 terlepas dari adanya krisis politik di benua Afrika dan Timur Tengah yang menyebabkan kenaikan harga minyak di awal tahun 2011 ini. Kami percaya bahwa Jajaran Manajemen telah banyak belajar dan sukses menghadapi situasi pasokan bahan baku yang berfluktuasi di tahun 2008 dan 2009 yang lampau dan mampu mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasar Perseroan.
In 2011, Board of Commissioners are optimistic that the Board of Director of the Company is still able to maintain market share as in the 2010, despite the political crisis in the continent of Africa and the Middle East that cause increase of oil price in the early 2011. We believe that the Board of Director has succesfully learns the cause and effect of fluctuating raw material supply in 2008 and 2009, and able to maintain or even increase the market share.
Pada akhirnya seluruh jajaran Komisaris mengucapkan terima kasih atas dukungan dari segenap Manajemen dan karyawan selama ini dan berharap agar kinerja Perseroan dapat terus ditingkatkan untuk mencapai misi Perseroan yaitu “menjadi perusahaan terbaik dalam industri aneka tenun plastik”
Finally, Board of Commissioners wishes to thank all management and employees for their supports and we hope to improve our performance to achieve the Company’s mission, which is “to be the best company in woven plastics industry”
Alexander Tanzil
Santoso Wijaya
Singgih Wihardjo
Komisaris Utama President of Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
04
05
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Laporan Dewan Direksi
Laporan Dewan Direksi The Board of Directors Report
the board of directors report
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Perseroan berhasil meningkatkan penjualan yang signifikan di tahun 2010 dari Rp. 278 milyar menjadi Rp.348 milyar. With the grace of the Almighty God, the company is able to increase sales significantly in 2010, from Rp. 278 billion to Rp. 348 billion.
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Perseroan berhasil meningkatkan penjualan yang signifikan di tahun 2010 dari Rp. 278 milyar menjadi Rp.348 milyar.
With the grace of the Almighty God, the company is able to increase sales significantly in 2010, from Rp. 278 billion to Rp. 348 billion.
Namun demikian di sektor industri pangan, sejak pertengahan tahun 2010, Indonesia mengalami perubahan cuaca yang ekstrim yang mengakibatkan penurunan tingkat panen padi, tebu, dan komoditas pangan lainnya. Dengan demikian kebutuhan karung plastik untuk industri pangan dan penunjangnya otomatis mengalami penurunan yang cukup signifikan. Langkah Perseroan untuk mendirikan kantor cabang di Makassar pada tahun 2010 kemarin merupakan langkah yang tepat untuk langsung meningkatkan brand awareness pasar terhadap karung plastik produksi PT. Yanaprima Hastapersada Tbk. Sejak pertengahan tahun 2010, cuaca mengalami perubahan yang sangat ekstrim sehingga mengganggu jadwal perjalanan kapal yang merupakan metoda pengangkutan utama di wilayah Indonesia Bagian Timur. Dengan adanya kantor penjualan dan persediaan barang di Makassar, perseroan mampu melayani pasar dengan lebih baik.
Somehow, in the food industry sector since mid-2010, Indonesia experienced with extreme weather changes that result the decrease of harvest of rice, sugarcane, and other food commodities. Ultimately, the need for plastic bags for food industry and its supporting had falling quite significantly. The company’s approach in establishing a new branch office in Makassar at 2010 was the right step to increase the brand awareness of plastic bags produced by PT. Yanaprima Hastapersada Tbk. Since mid-2010s, the extreme weather changes had interfered the boat travel schedule, which is being the main method of transportation in the Eastern of Indonesia. As the sales office and inventory had been builded in Makassar, the company is now able to serve the market better.
Laporan Dewan Direksi The Board of Directors Report
No
Bulan | Month
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari | January Pebruari | February Maret | March April | April Mei | May Juni | June Juli | July Agustus | August September | September Oktober | October Nopember | November Desember | December Kurs Akhir | Closing Share Price
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
2010 Harga Saham | Share Price Tertinggi | Highest Terendah | Lowest Akhir | Closing 560 530 560 570 530 540 570 510 550 580 540 580 580 520 570 590 560 580 600 560 570 600 560 580 620 580 610 660 590 630 660 590 600 680 600 680 680 510 680
Akhir kata, segenap Dewan Direksi menyampaikan penghargaan sebesarbesarnya kepada jajaran manajemen dan karyawan PT. Yanaprima Hastapersada Tbk sehingga bersama-sama mampu melewati tahun 2010 dengan hasil yang memuaskan. Diharapkan kerjasama yang baik akan tetap dipertahankan di tahun 2011 yang akan datang.
Finally, the whole range of Directors would like to express its appreciation to all parts of the management and employees of PT. Yanaprima Hastapersada Tbk, so that we could together pass the year of 2010 with satisfactory results. The good cooperation is also expected to be maintained in the next 2011.
H. Ishadi
H. Umar Usman
Rinawati
Direktur Utama President Director
Direktur Director
Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Commissioner
06
07
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Profil Perusahaan
company profile
Sejarah Singkat Perseroan | Brief History of the Company 1995
Perseroan mulai didirikan di Indonesia, berdasarkan Akta Notaris Emmy Hartati Yunizar, SH No. 38. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI No. C2-3253.HT.01.01.TH.96 tanggal 1 Maret 1996. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi No. 154 tanggal 22 Mei 2009 sehubungan dengan penyesuaian Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-49219.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009. Kantor pusat Perseroan terletak di Gedung Graha Irama Lt. 15-G Jl. H.R. Rasuna Said X-1 kav. 01/02, Jakarta Selatan.
The Company established in Indonesia, registered on Notarial Deed by Emmy Hartati Yunizar, SH. With Company Act No. 38. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia, number C2-3253.HT.01.01.TH.96, dated March 1, 1996. Articles of Association have been amended several times, most recently by the Deed of Dr. Soerodjo, SH, Msi, No. 154, dated May 22, 2009, in order to adjust to the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam & LK) No. IX.J.1 about the Principals of the Company which Offering the Public of Equity Securities and Public Companies. This change was approved by the Minister of Justice and Human Rights No. AHU-49219.AH.01.02. in the year of 2009, dated October 13, 2009. The company headquarters is located in Graha Irama Lt. 15-G Jl. H.R. Rasuna Said X-1 kav. 01/02, South Jakarta.
1997
Perseroan memulai kegiatan produksinya, yaitu memproduksi karung plastik dengan menempati lokasi pabrik di Jl. Pahlawan, Desa Cemengkalang, Sidoarjo, Jawa Timur.
The Company began its production activities, which produce woven bag where the factory is located at Jl. Pahlawan, Desa Cemengkalang, Sidoarjo, East Java.
2000
Perseroan mulai mengembangkan lini produk baru yaitu dengan memproduksi karung laminasi yang merupakan bahan baku kantong semen jika karung laminasi tersebut ditambah dengan kertas kraft.
The Company began to develop a new product line by producing laminated sacks that used as raw material of cement bags combined with Kraft paper.
2005
Perseroan mulai memproduksi kantong semen yang merupakan kombinasi antara sandwich sheet dan kertas kraft yang dikonsumsi oleh hampir seluruh pabrik semen di Indonesia.
The Company began to produce the cement bags that used a combination of sandwich sheet and Kraft paper which are consumed by almost all the cement manufacturers in Indonesia.
2008
Profil Perusahaan Company Profile
2008
2009
2010
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 Maret dengan kode perdagangan YPAS sebanyak 68.000.000 lembar dan harga penawaran perdana Rp. 545,- per lembar.
The Company listed its shares at the Indonesia Stock Exchange on March 5 with the code of YPAS trading at 68 million shares and the initial offering price at Rp. 545,- per share.
Pada akhir 2008 Perseroan melakukan investasi dengan membeli tanah dan bangunan yang terletak di jalan Raya Tandes 208, Surabaya, Jawa Timur.
In late of 2008, the Company made its investment by buying a land and building which is located in the Jl. Raya Tandes 208, Surabaya, East Java.
Perseroan meluncurkan produk baru, yaitu PP woven block bottom bag yang merupakan produksi kantong semen dengan hanya menggunakan 1 ply karung plastik. Produk ini mempunyai keunggulan lebih kuat dan lebih ekonomis.
The Company launched a new product, namely woven PP block bottom bags. Its a bag of cement production which using only 1 ply plastic sack. The superriority of this product are more stronger and more economical.
Perseroan membuka kantor cabang di Makassar – Ujung Pandang yang merupakan bagian dari strategi Perseroan untuk memperluas pangsa pasar dan untuk memenuhi kebutuhan akan karung plastik yang cukup tinggi di daerah Sulawesi Selatan.
The Company opened a new branch office in Makassar - Ujung Pandang, which is being part of the Company’s strategy to expand the market and to meet the demand for woven bags that is quite high in South Sulawesi.
Saat ini, Perseroan telah tumbuh sebagai perusahaan terkemuka di Indonesia dengan keaneka-ragaman produknya yang meliputi kantong semen, karung terlaminasi dan karung plastik yang dicetak dengan teknik rotogravure printing di atas OPP (oriented polypropylene) film dengan pasar internasional. Currently, the Company has grown to be the leading company in Indonesia with a diversity of products including cement bags, laminated bags and plastic sacks which are printed in rotogravure printing technique on top of OPP (oriented polypropylene) film with an international market.
08
09
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Struktur Organisasi | Organizational Structure
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komite Audit Audit Committee Direksi Board of Directors Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Manajer Umum General Manager
Manajer Keuangan Finance Manager
Manajer Pemasaran Marketing Manager
Manajer Pabrik Factory Manager
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Visi & Misi Perseroan | Company Vision & Mission Visi Perseroan | Company Vision
Menjadi perusahaan terbaik dalam industri aneka tenun plastic. To be the best company in woven plastics industry
Misi Perseroan | Company Mission Menyediakan produk aneka tenun plastik sesuai dengan persyaratan pelanggan.
Provide woven plastic products according to customer requirements
Perseroan mengantisipasi kebutuhan pelanggan yang variatif dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan tetap menjaga kualitas produk untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan.
The Company anticipates the various needs of customers by providing excellent services and maintaining the product quality to achieve the customer satisfaction and loyalty.
Mengembangkan kegiatan usaha
Developing a range of bussiness line
Perseroan berusaha mengembangkan inovasi produk sebagai suatu strategi mempertahankan & memperluas pangsa pasar.
The Company tries to develop inovative products as a strategy to maintain and expand the market.
Mengembangkan kemampuan dan kesejahteraan karyawan
Develop skills and employee benefits
Perseroan mengembangkan programprogram yang dapat memberikan hasil dan nilai tambah terbaik bagi setiap karyawan. Dengan skill yang dimiliki karyawan, kerja sama yang baik, dan saling menghargai sebagai anggota tim merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan di semua aspek dan supaya kinerja berjalan dengan baik sehingga dapat mengembangkan ide-ide dan metode baru serta mengikuti perkembangan teknologi
The Company develops some programs that can provide the best results and value added for each employee. Along with the skills of the employees, a good cooperation, and mutual respect as a team members are important factors in achieving the goals in all aspects in order to meet the best performance of the employees, so that it can develop new ideas and methods to follow the development of technology as its needed.
10
11
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Profil Dewan Komisaris | The Board of Commissioners Profile
Alexander Tanzil Komisaris Utama President Commissioner
Santoso Wijaya Komisaris Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Malang, tanggal 10 April 1954. Memulai karirnya tahun 1975, menjabat sebagai:
Indonesian, Born in Malang, April, 10, 1954. Started his career in 1975, served as:
• Pendiri dan Komisaris Utama atas: PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Anugrahbangun Saranajaya
• The founder and the Chief Commissioner of: PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Anugrahbangun Saranajaya
• Komisaris Utama atas PT Prosam Plano
• The Chief Commissioner of PT Prosam Plano
• Pendiri dan Komisaris atas: PT Hastagraha Bumipersada, PT Forindoprima Perkasa, PT Yanasurya Bhaktipersada, PT Senopati Perkasa
• The Founder and the Chief Commissioner of: PT Hastagraha Bumipersada, PT Forindoprima Perkasa, PT Yanasurya Bhaktipersada, PT Senopati Perkasa
• Pendiri dan Direktur Utama atas PT Sinar Surya Graha Persada
• The Founder and the Chief Commissioner of PT Sinar Surya Graha Persada
• Pendiri dan Direktur atas PT Berkah Sarana Irjatama
• The Founder and Director of PT Berkah Sarana Irjatama
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya, tanggal 19 Maret 1956. Memulai karirnya tahun 1975, menjabat sebagai:
Indonesia, Born in Surabaya, March, 19, 1956. Started his career in 1975, served as:
• Pendiri dan Komisaris atas: PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Terang Fajar Persada, PT Anugrahbangun Saranajaya, PT Forindoprima Perkasa, PT Senopati Perkasa, PT Yanasurya Bhaktipersada
• The founder and the Chief Commissioner of: PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Terang Fajar Persada, PT Anugrahbangun Saranajaya, PT Forindoprima Perkasa, PT Senopati Perkasa, PT Yanasurya Bhaktipersada
• Pendiri dan Komisaris Utama atas: PT Sinar Surya Graha Persada
• The founder and the Chief Commissioner of: PT Sinar Surya Graha Persada
• Pendiri dan Direktur atas: PT Hastagraha Bumipersada, PT Berkah Sarana Irjatama
• The Founder and Director of: PT Hastagraha Bumipersada, PT Berkah Sarana Irjatama
• Direktur atas PT Prosam Plano
• Director of PT Prosam Plano
Profil Perusahaan Company Profile
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya, tanggal 10 Pebruari 1947. Memulai karirnya sejak tahun 1970, menjabat sebagai General Manajer di Toko Hasil Sejahtera (tahun 2006) dan sebagai Komisaris Independen PT Yanaprima Hastapersada Tbk sejak tahun 2007.
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
12
Indonesian, Born in Surabaya, February, 10, 1947. Started his career since 1970, served as the General Manager of Toko Hasil Sejahtera (in 2006) dan the Independent Commissioner of PT Yanaprima Hastapersada Tbk since 2007.
Singgih Wihardjo Komisaris Independen Independent Commissioner
13
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Profil Dewan Direksi | The Board of Directors Profile
Ishadi Direktur Utama President Director
Umar Usman Direktur Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Sidoarjo, tanggal 30 Juni 1945. Memulai karirnya sejak tahun 1966, menjabat sebagai:
Indonesian, Born in Sidoarjo, July, 30, 1945. Started his career since 1966, served as:
• Pendiri dan Direktur Utama atas: PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Hastagraha Bumipersada, PT Anugrahbangun Saranajaya, PT Yanasurya Bhaktipersada
• The founder and the President Director of: PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Hastagraha Bumipersada, PT Anugrahbangun Saranajaya, PT Yanasurya Bhaktipersada
• Pendiri dan Komisaris Utama atas PT Forindoprima Perkasa
• The founder and the Chief Commissioner of PT Forindoprima Perkasa
• Komisaris atas PT Prosam Plano
• Te Commissioner of PT Prosam Plano
• Direktur atas PT Senopati Perkasa
• Director of PT Senopati Perkasa
• Ketua Gabungan Asosiasi Penyalur Gula pasir dan Tepung terigu Bulog Nasional
• The Chairman of Composite Dealers Association of Sugar and flour of National Bulog
Warga Negara Indonesia, lahir di Lamongan, tanggal 07 Januari 1954, menjabat sebagai:
Indonesian, Born in Lamongan, January, 7, 1954, served as:
• Direktur atas: PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Anugrahbangun Saranajaya, PT Forindoprima Perkasa, PT Senopati Perkasa (tahun 2003-2007), PT Yanasurya Bhaktipersada, PT Prosam Plano
• The Director of : PT Yanaprima Hastapersada Tbk, PT Anugrahbangun Saranajaya, PT Forindoprima Perkasa, PT Senopati Perkasa (years 2003-2007), PT Yanasurya Bhaktipersada, PT Prosam Plano
• Direktur Utama atas PT Terang Fajar Persada
• The President Director of PT Terang Fajar Persada
• Komisaris atas: PT Sinar Surya Graha persada, PT Senopati Perkasa (2007-sekarang), PT Berkah Sarana Irjatama
• The Commissioner of: PT Sinar Surya Graha Persada, PT Senopati Perkasa (2007-present), PT Berkah Sarana Irjatama
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Warga Negara Indonesia, lahir di Banyuwangi, tanggal 19 Pebruari 1973.
Indonesian, Born in Banyuwangi, Februay, 19, 1973, served as:
Manager Accounting di PT Hastagraha Bumipersada, Kepala Internal Audit di PT Forindoprima Perkasa, Manager Accounting dan Keuangan di PT Yanaprima Hastapersada (tahun 2006-2007), dan saat ini menjabat sebagai Direktur PT Yanaprima Hastapersada Tbk.
The Accounting Manager of PT Hastagraha Bumipersada, The Principal of the Board of Internal Audit of Forindoprima Perkasa, The Accounting and Finance Manager of PT Yanaprima Hastapersada (in 2006-2007), and now served as the Director of PT Yanaprima Hastapersada Tbk.
14
Rinawati Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
15
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Penghargaan yang telah Diterima | Awards
Penghargaan yang telah diterima:
Awards:
• Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 tahun 2009
• Quality Management System Certificate ISO 9001:2008 in 2009
• Penghargaan Produktifitas 5R Tingkat Jawa Timur : 2003
• The East Java’s 5R Productivity Award: 2003
• Penghargaan Produktifitas 5R Tingkat Jawa Timur : 2004
• The East Java’s 5R Productivity Award: 2004
• Penghargaan atas Penghematan Listrik dari PLN : 2005
• Award for Saving Electricity from PLN: 2005
• Penghargaan Perusahaan Berprestasi : 2002
• Outstanding Company Award: 2002
• Penghargaan Program Pemagangan: 2001
• Apprenticeship Program Award: 2001
• Masuk dalam indeks Kompas 100 periode perdagangan Februari 2009 – Juli 2009 dan periode perdagangan Agustus 2009 – Januari 2010
• Listed at the Kompas’ 100 Index for the trading period of February 2009 - July 2009 and the trading period of August 2009 January 2010
• Masuk dalam Pefindo25 periode Agustus 2009 – Januari 2010
• Entering the Pefindo25’s at the period of August 2009 - January 2010
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Ikhtisar Saham | Summary of Stock Price
Kronologi Pencatatan Saham | Chronology of Listing of Shares Penawaran Umum Perdana
Tanggal Efektif | Issuance Date
22 Pebruari 2008
Initial Public Offering
Periode Penawaran | Offering Period
25 - 27 Pebruari 2008
Tanggal Pencatatan di BEI | Date of Listing BEI
5 Maret 2008
Jumlah Saham yang Dicatat | Number of Shares Noted
668.000.000 lembar | sheets
Nilai Nominal | Nominal Value
Rp 100,- per lembar saham | per sheets
Jumlah Waran Seri I | Number of Series I Warrants
68.000.000 lembar | sheets
Jangka Waktu Pelaksanaan | Implementation Period Waran Seri I | Series I Warrants
5 September 2008 - 4 Maret 2009
Kode Saham di BEI | Code of Share in BEI
YPAS
Saham-saham yang saat ini
Jumlah Saham | INumber of Shares
668.000.089 lembar | sheets
dicatatkan di Bursa Efek
Nilai Nominal | Nominal Value
Rp 66.800.008.900,-
Indonesia
Nilai nominal per saham | Nominal Value per Share
Rp 100,-
The shares currently listed on the Indonesia Stock Exchange
Daftar Pemegang Saham | List of Shareholders Rincian pemilikan saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
Details of share ownership on December 31, 2010 is as follows:
Jumlah saham Ditempatkan Pemegang Saham
& Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
Shareholders
Numbers of shares Issued &
Percentage of Ownership
Value
597.650.500
89,469% | 89.469%
59.765.050.000
2.349.500
0,352% | 0.352%
234.950.000
68.000.089
10,179% | 10.179%
6.800.008.900
668.000.089
100,000% | 100.000%
66.800.008.900
Fully Paid PT Hastagraha Bumipersada Ishadi (Direktur Utama) Ishadi (President Director) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) Others (each of share ownership are less than 5%) Jumlah Total
16
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Komposisi Pemegang Saham (dalam Lembar) | Composition of Shareholders (in Sheets) 68,000,089 2,349,500
PT Hastagraha Masyarakat H. Ishadi
597,650,500
Harga & Volume Saham | Share Price & Volume Tahun 2009 | Year of 2009 No
Bulan | Month
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari | January Pebruari | February Maret | March April | April Mei | May Juni | June Juli | July Agustus | August September | September Oktober | October Nopember | November Desember | December Kurs Akhir | Closing Share Price
2010 Harga Saham | Share Price Tertinggi | Highest Terendah | Lowest Akhir | Closing 270 200 270 320 250 305 315 285 300 340 295 340 345 320 345 445 330 435 550 405 550 560 520 550 650 540 550 600 500 530 560 510 540 560 490 560 650 200 560
700 600 500 400 300 Tertinggi
200
Terendah Akhir
100
Des | Des
Nov | Nov
Okt | Oct
Sep | Sep
Agt | Agt
Jul | Jul
Jun | Jun
Me | May
Apr | Apr
Mar | Mar
Febr | Feb
0 Jan | Jan
17
Volume Lembar Volume Sheets 3.587.000 1.712.000 1.300.000 3.110.000 3.167.000 5.725.000 4.679.000 2.575.000 1.367.000 2.227.000 1.222.000 2.234.000 32.905.000
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Tahun 2010 | Year of 2010
No
Bulan | Month
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari | January Pebruari | February Maret | March April | April Mei | May Juni | June Juli | July Agustus | August September | September Oktober | October Nopember | November Desember | December Kurs Akhir | Closing Share Price
2010 Harga Saham | Share Price Tertinggi | Highest Terendah | Lowest Akhir | Closing 560 530 560 570 530 540 570 510 550 580 540 580 580 520 570 590 560 580 600 560 570 600 560 580 620 580 610 660 590 630 660 590 600 680 600 680 680 510 680
700 600 500 400 300 Tertinggi
200
Terendah Akhir
100
Des | Des
Nov | Nov
Okt | Oct
Sep | Sep
Agt | Agt
Jul | Jul
Jun | Jun
Me | May
Apr | Apr
Mar | Mar
Febr | Feb
Jan | Jan
0
Pembayaran Dividen Kas | Payment of Cash Dividend
Atas Laba Tahun | Shareholders
2009
2008
Tanggal Pembayaran | Payment Date
18 Juni 2010 | 18 June 2010
1 Juli 2009 | 1 July 2009
Jumlah Saham | Number of Shares
668.000.089
668.000.000
Dividen Kas per Saham | Cash Dividend per Share
20
20
Jumlah Dividen Kas | Total Cash Dividend
13.360.001.780
13.360.000.000
Laba Bersih | Net Profit
18.540.681.482
18.692.528.081
Jumlah Dividen Kas terhadap Laba Bersih
72.06%
71.47%
| Cash Dividend to Net Profit
Volume Lembar Volume Sheets 1,626,000 1,366,000 1,621,000 2,167,000 1,554,000 1,641,000 1,722,000 1,586,000 1,202,000 5,600,000 1,820,000 12,660,000 34,565,000
18
19
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal | The Institutions and the Capital Market Supporting Professionals
Akuntan Publik | Public Accountant :
Penitipan Efek | Securities Custody :
KAP Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja
PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA
CBD Pluit Kav. B–19
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 5
Jl. Pluit Selatan Raya Jakarta 14440 Tel.
(021) 66673426–27
Fax.
(021) 66672969
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tel.
(021) 5299 1099
Fax.
(021) 5299 1199
Biro Administrasi Efek | Share Register : PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lt. 2 Kompleks Pertokoan Pulo Mas blok VIII Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1 Jakarta 13210 Tel.
(021) 47881515
Fax.
(021) 4709697
Alamat Perseroan | Company Address
Kantor Pusat | Head Office
Pabrik | Factory
Gedung Graha Irama, Lantai 15G
Jl. Pahlawan, Desa Cemengkalang
Jl. H.R. Rasuna Blok X-1, Kav. 1-2
Sidoarjo 61251
Jakarta 12950
Jawa Timur
Tel
(021) 526 1172-73, 526 1374-75
Tel
(031) 8969618 - 20
Fax
(021) 526 1427
Fax
(031) 8967278
Kantor Cabang | Branch Office
Jl. Raya Tandes 208
Jl. Ir. Sutami Komplek Pergudangan 88F
Surabaya 60186
Sudiang – Biringkanaya
Jawa Timur
Makassar
Tel
(031) 7484576
Fax
(031) 7484579
Laporan Kinerja Keuangan Financial Statement
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Laporan Kinerja Keuangan
financial statement
Aset, Kewajiban dan Ekuitas | Assets, Liabilities and Equity
Total aset tahun 2010 meningkat 5.1% dari tahun 2009 menjadi Rp 200,8 milyar. Hal ini disebabkan adanya peningkatan Aset Lancar maupun Aset tidak Lancar. Aset Lancar Perseroan meningkat sebesar 4,7% atau meningkat dari Rp. 89,8 milyar menjadi Rp. 94 milyar, yang terutama disebabkan oleh meningkatnya Kas dan Bank dan piutang usaha seiring dengan meningkatnya penjualan. Aset tidak Lancar Perseroan mengalami peningkatan sebesar 5,5% atau meningkat dari Rp. 101,2 milyar menjadi Rp. 106,7 milyar, hal ini disebabkan adanya kenaikan posisi Aset Tetap Perseroan seiring dengan adanya penambahan dan peremajaan beberapa mesin di tahun 2010.
The Total Assets in 2010 are increased 5.1% from 2009 to 200.8 billion. These were due to the increase in Current Asssets and Fixed Assets. Current Assets were increased at 4.7% or increase from Rp. 89.8 billion to Rp. 94 billion, which are mainly due to higher cash, bank and trade receivables along with its increasing sales. Company Current assets increased at 5.5% or increase from Rp. 101.2 billion to Rp. 106.7 billion, this is due to the increase in Fixed Assets Company’s position along with the addition and the rejuvenation of several machines in the year of 2010.
Jumlah Kewajiban Perseroan meningkat sebesar 2,8% di tahun 2010, yang terutama disebabkan karena meningkatnya hutang bank jangka pendek dari Rp 40,1 milyar di tahun 2009 menjadi Rp. 46,3 milyar di tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan kebutuhan modal kerja Perseroan seiring dengan adanya peningkatan penjualan.
The Total Liabilities of the Company increased at 2.8% in 2010, which was mainly due to rising short-term bank loans from USD 40.1 billion in 2009 to Rp. 46.3 billion in 2010. The increase was attributed to the increase in working capital requirements along with the increase in sales.
Pada sisi Ekuitas, terdapat peningkatan sebesar 6,3%, terutama disebabkan dengan peningkatan dana cadangan umum yang semula Rp 3,5 milyar di tahun 2009 menjadi Rp 7 milyar di tahun 2010. Selain itu peningkatan juga disebabkan adanya peningkatan laba bersih Perseroan, yang semula tercatat tahun 2009 sebesar Rp. 25,3 menjadi Rp. 29,6 milyar di tahun 2010.
On the Equity side, there is an increase at 6.3%, mainly due to the general reserve fund which are increased from Rp 3.5 billion in 2009 to Rp 7 billion in 2010. In addition, the increase is also due to the increase in net profit, which was originally recorded in 2009 which amounted from Rp. 25.3 to Rp. 29.6 billion in 2010.
20
21
Laporan Kinerja Keuangan Financial Statement
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Jumlah Asset, Kewajiban, dan Ekuitas | Total Assets, Liabilities, and Equities
dalam Jutaan Rupiah | in Million Rupiah
250,000 200,856
200,000
150,000
131,496
138,347
100,000
92,199 69,360
2010 2009 2008 2007 2006
46,148
50,000 0 Jumlah Asset Total Asset
Kewajiban Liabilities
Ekuitas Equity
Likuiditas dan Solvabilitas | Liquidity and Solvency Rasio Likuiditas Perseroan sedikit meningkat dari 145,5% di tahun 2009 menjadi 146,7% pada tahun 2010. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya saldo Kas dan Bank serta Piutang Usaha. Rasio Solvabilitas Perseroan juga menunjukkan kondisi yang makin membaik. Hal ini terlihat dari rasio jumlah kewajiban terhadap asset dari 35,3% menjadi 34,5%, rasio jumlah kewajiban terhadap ekuitas dari 54,6% menjadi 52,8%.
The ratio of Company’s Liquidity is slightly increased from 145.5% in 2009 to 146.7% in 2010. The increase was due to the increas of cash and bank balances as well as Accounts Receivable. The Solvency Ratio of the Company also indicated that the condition are improved. These can be seen from the increase of ratio of total liabilities to assets from 35.3% to be 34.5%, the increase of ratio of total liabilities to total equity from 54.6% to 52.8%.
Pendapatan, Laba Kotor, Beban Usaha, dan Laba Bersih | Revenues, Gross Profits, Expenses, and Net Incomes Di tahun 2010, Perseroan berhasil membukukan Pendapatan sebesar Rp. 348.4 milyar atau meningkat 24.9% dibandingkan tahun 2009. Faktor utama yang mempengaruhi peningkatan penjualan ini adalah pulihnya kembali pembelian dari beberapa pelanggan yang terkena krisis di tahun 2008.
In 2010, the Company booked revenues at Rp. 348.4 billion, increased 24.9% compared to 2009. The main factor that affects the increase in sales is the recovery of some customers which previously hit by the crisis in 2008.
Laporan Kinerja Keuangan Financial Statement
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Laba Kotor Perseroan tahun 2010 adalah sebesar Rp. 50,2 milyar atau meningkat 11,8% dibandingkan tahun 2009. Kenaikan Laba Kotor ini masih berada di bawah kenaikan presentase penjualan. Hal ini terutama disebabkan karena naiknya harga bahan baku.
Company’s Gross Profit in 2010 was Rp. 50.2 billion, or increase at 11.8% compared to the year of 2009. The increase in gross profit is still in low position of the increase of sales percentage. This is primarily due to rising raw material prices.
Beban Usaha Perseroan mengalami kenaikan sebesar 12,1% yakni dari Rp. 14,2 milyar di tahun 2009 menjadi Rp. 15,9 milyar di tahun 2010. Faktor utama kenaikan ini adalah kenaikan ongkos angkut, di mana pada tahun 2010 Perseroan mulai memasuki pasar di Indonesia Bagian Barat dengan metode pengiriman melalui laut. Tetapi secara umum, kenaikan ini masih dalam batas yang bisa dikendalikan.
Company’s Expenses increased at 12.1%, from Rp. 14.2 billion in 2009 to Rp. 15.9 billion in 2010. The main factor of this increase is the increase in freight, where in 2010, the Company began to enter the market in the Western of Indonesia with the method of shipment by sea. But in general, this increase is still in manageable limits.
Laba Bersih Perseroan tahun 2010 meningkat sebesar 14,3% yakni dari Rp. 18,5 milyar menjadi Rp. 21,2 milyar yang terutama disebabkan karena kenaikan penjualan di tahun 2010.
Company’s Net Profit in 2010 increased at 14.3%, from Rp. 18.5 billion to Rp. 21.2 billion which was mainly due to the increase of sales in 2010.
Penjualan Bersih | Net Sales dalam Jutaan Rupiah | in Million Rupiah 348,359
350,000 300,000
277,757
250,000 200,000
278,875
241,230
174,551
150,000 100,000 50,000 Penjualan Sales
0 2006
2007
2008
2009
2010
22
23
Laporan Kinerja Keuangan Financial Statement
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Laba Kotor & Laba Bersih | Gross Profit & Net Profit
dalam Jutaan Rupiah | in Million Rupiah 60,000 50,167
50,000 44,864 41,330
40,000 33,681
30,000
27,106 21,186
20,000
18,693 18,541 2010 2009 2008 2007 2006
13,459
10,000
7,215
0 Laba Kotor Gross Profits
Laba Bersih Net Incomes
Tinjauan Operasional | Operational Review Kinerja operasional Perseroan di tahun 2010 secara umum terus membaik dibandingkan tahun 2009. Kiprah bisnis Perseroan makin mendapatkan kepercayaan dari para customer dan juga supplier dari luar negri. Hal ini terlihat dari nilai penjualan yang berhasil dibukukan untuk penjualan lokal mengalami kenaikan 24,5% sedangkan untuk penjualan eksport mengalami kenaikan 28,4%.
Company’s operational performance in 2010 generally improved if compared to the year of 2009. The Company business increasingly achieve the trust of its customers and suppliers from abroad. It can be seen from the sales value that successfully recorded for local sales that increased at 24.5%, while export sales were increased at 28.4%.
Meskipun Perseroan sempat terkena dampak atas terjadinya krisis keuangan global yang mempengaruhi kinerja selama semester I tahun 2009, namun Perseroan tetap dapat beroperasi dengan baik dan mengejar pertumbuhan pada semester berikutnya, sehingga target kinerja Perseroan untuk tahun 2010 dapat tercapai.
Although the company had been affected by the global financial crisis which also affects the performance at the years during the first semester of 2009, the company were still able to operate well and pursuing the its growth in the next cemester, so that the Company’s performance targets for 2010 can be achieved.
Dipicu cepatnya pemulihan ekonomi nasional, Perseroan mendapatkan momentum untuk mengoptimalkan kinerjanya dan memenuhi target penjualan. Hal ini didorong pula oleh kuatnya fundamental yang disertai kesiapan seluruh lini operasional untuk bergerak cepat dan tepat dalam menghadapi kondisi saat itu.
Triggered by the rapid of national economic recovery, the Company is gaining momentum to optimize performance and meet sales targets. It is also driven by strong fundamentals that accompanied the operational readiness of the entire line to move quickly and precisely to face the current environment.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resource Development
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perseroan menyadari bahwa keberhasilan dari semua tujuan yang telah ditetapkan, tidak lepas dari hasil kerjasama dan dukungan sepenuhnya dari segenap karyawan dan jajaran manajemen yang ada. Perseroan juga meyakini bahwa kwalitas dan kompetensi sumber daya manusianya adalah sangat penting dalam mendukung Perseroan untuk mencapai visi dan misinya. Oleh karena itu, Perseroan mempunyai komitmen yang kuat dengan senantiasa berusaha untuk selalu meningkatkan kwalitas sumber daya manusianya, baik melalui nilai-nilai yang harus ditanamkan maupun pengembangan potensi yang dibutuhkan agar mampu berperan dan bersaing dalam percaturan ekonomi global.
The Company is aware with the success of all of its intended purpose, along with the cooperation and the fully support of all employees and management that exists. The Company also believes that the quality and competence of its human resources are being the important subject in supporting the Company to achieve its vision and mission. Therefore, the Company has a strong commitment to always improve the quality of its human resources, development that needed to be able to participate and to compete the global economic arena.
human resource development
24
25
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resource Development
Upaya mendapatkan sumber daya manusia yang berkwalitas, Human Resources Development (HRD) mengemban tugas untuk merekrut orang yang tepat, mengembangkan karyawan, menyiapkan pemimpin masa depan, membangun budaya perusahaan dan mengelola perubahan dalam organisasi.
To have qualified human resources, the Human Resources Development (HRD) is assigned to recruit the right people, developing employees, in order to prepare the future leaders, built a corporate culture and manage changes within the organization.
Pendidikan dan latihan dilakukan dengan tujuan selain untuk meningkatkan skill karyawan juga untuk memberikan wawasan dalam rangka pengembangan Perseroan antara lain :
Employees educating and training are conducted not only to improve the skills of employees but also to provide concepts into the development of the Company, such as:
• Pelatihan secara external maupun internal yang dilakukan secara periodik bulanan maupun insidental • Perbaikan Prosedur Operasi Standar (SOP) maupun Prosedur Kerja • Coaching dan Conselling pada karyawan secara terus menerus, berjenjang dan berkesinambungan • Perbaikan sistem renumerasi dan insentif karyawan • Evaluasi kinerja karyawan secara periodik
• Training externally and internally, which is conducted monthly and incidental
• Restrukturisasi organisasi dengan tujuan untuk penyegaran personil maupun meningkatkan kinerja perseroan, • Pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Pelatihan Pemadam Kebakaran Fire Extermination Training
• Improvement of Standard Operating Procedures (SOPs) and Working Instruction • Coaching and Conselling the employee constantly, gradually and continuously, • Improving the remuneration and incentive systems of employees, • Periodic evaluation of employees performance, • Restructuring the organization with the aim to refresh and improve the performance of the company personnel, • Developing the Collective Labor Agreement (CLA)
Pelatihan Staff Staff Training
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resource Development
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Menyongsong tahun 2011 dan tahun-tahun berikutnya , peningkatan kwalitas karyawan akan menjadi fokus utama dalam pengelolaan sumber daya manusia. Perseroan bertekad untuk terus membangun kompetensi, professionalisme dan produktivitas sumber daya manusia melalui serangkaian inisiatif yang meliputi bidang-bidang institusionalisasi nilai dan budaya perusahaan, pengembangan organisasi, manajemen karir dan kinerja serta pelatihan dan pengembangan karyawan. Kesemuanya ditujukan untuk mendukung upaya Perseroan untuk menjadi produsen aneka tenun plastik kelas dunia.
Entering the year of 2011 and the subsequent years, improving the quality of employees will be the main focus in human resource management. The Company is committed to continue to build competence, professionalism and productivity of human resources through a series of initiatives which cover areas institutionalization of corporate values and culture, organizational development, career management and performance as well as training and employees development. Thus are intended to support the Company’s efforts to be the world class of manufacturer of various plastic weaving.
Sampai dengan tahun 2010, Perseroan mempekerjakan karyawan tetap sejumlah 279 orang, karyawan harian 387 orang, dan karyawan outsourching 351 orang.
Until the year of 2010, the Company have been employing 279 permanent employees, 387 daily employees, and 351 outsourcing employees.
351
279
Karyawan Harian Karyawan Tetap
387
Penyuluhan Disnakertrans Counseling of Disnakertrans
Karyawan Outsourcing
26
27
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
good corporate governance
Perseroan menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) bagi integritas dan standar kerja dalam menjalankan kegiatan Perseroan. Memahami pentingnya pelaksanaan GCG, maka Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah menjadikan GCG sebagai bagian dari pengelolahan Perseroan melalui penerapan suatu system yang mencerminkan prinsip-prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan kesetaraan. Dengan penerapan prinsip-prinsip GCG ini, akan memaksimalkan nilai Perseroan, mendorong pengelolaan yang lebih profesional, transparan, dan efisien di mata para pemegang saham, pemangku kepentingan dan masyarakat.
The Company realizes the importance of implementing the Good Corporate Governance (GCG) to its integrity and standard of work in running the Company. By understanding the importance of the implementation of GCG, the Board of Commissioners and Directors of the Company has been managing the GCG as a part of the Company through the implementation of a system that reflects the principles of transparency, accountability, responsibility, independency and equality. As the company implementating the principal of GCG, it will maximize the value of the Company, encouraging the management to be more professional, transparent, and efficient in the viewpoint of the shareholders, stakeholders and the public.
Keterbukaan
Tranparency The Company provides material and relevant information about the Company to the public and shareholders as ruled by BapepamLK. The transparency of the information is published periodically and in timely manner, its include the Quarterly Financial Report, Financial Statements per Semester, Annual and Financial Report that has been audited by Public Accountant, Annual Report and the Registration Statements of Shareholders.
Perseroan memberikan informasi material dan relevan mengenai Perseroan kepada publik dan pemegang saham sesuai peraturan Bapepam-LK. keterbukaan informasi ini diterbitkan secara berkala dan tepat waktu, antara lain mencakup Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Semesteran, Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, Laporan Tahunan, dan Laporan Registrasi Pemegang Saham. Akuntabilitas Adanya kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab dalam setiap tingkatan struktur organisasi Perseroan. Hal ini bertujuan agar kegiatan operasional Perseroan dapat berjalan dengan efektif, tanpa adanya penyalahgunaan wewenang dan benturan kepentingan diantara masing-masing pihak.
Accountability There are a specific accountability of functions, rights, duties, authority and responsibility in each level of the organizational structure. It is intended to operate the Company effectively, without any manipulation of authority and conflict of interest between each parties.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Dalam mengelola perusahaan, Perseroan mematuhi peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai cerminan tanggung jawab korporasi. Perseroan akan senantiasa mengupayakan kemitraan dengan semua pihak yang berkepentingan dalam batas-batas peraturan perundang undangan dan etika bisnis yang sehat sehingga memberikan kontribusi yang
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Responsibility In managing the corporation, the Company complies the regulatory and statutory provisions in force as a reflection of corporate responsibility. The Company will continue to seek partnership among all interested parties within the bounds of the laws and regulations and good business ethics so it can provide a positive contribution in the operational activities of the Company.
positif dalam kegiatan operasional Perseroan. Kemandirian Perseroan berupaya mengelolah perusahaan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh / tekanan dari pihak manapun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki pendapat yang independen dalam setiap pengambilan keputusan dengan memperhatikan saran dari
Independency The Company attempts to manage the corporation in a professional manner without any conflict of interest and influence or pressure from any party in accordance with legislation in force and the principles of a good corporation. The board of Directors have an independent opinion in any decision that have been made, paying attention to advices from independent consultants, laws, and committees to support its progress.
konsultan independen, hukum, dan komitekomite untuk menunjang kelancarannya. Equality Kesetaraan
The Company ensures equal and fair
Perseroan menjamin perlakuan yang adil
treatment to the Shareholders in any activities
setara kepada para Pemegang Saham dalam
undertaken, in accordance with the legislation
setiap aktivitas yang dilakukan, sesuai dengan
and regulations.
peraturan perundang-undangan yang berlaku. The Company’s GCG structure consists of the Struktur GCG Perseroan terdiri dari Rapat
General Meeting of Shareholders (RUPS), the
Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Board of Commissioners and Directors, and
Komisaris dan Direksi, serta Komite Audit.
the Audit Committee.
28
29
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) | The General Meeting of Shareholders (RUPS) RUPS merupakan pemegang kekuasaan dan wewenang tertinggi, antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
RUPS is the holder of supreme power and authority, such as to appoint and dismiss members of the Board, approve amendments to the Articles of Association, to evaluate the performance of the Board of Commissioners and Directors, approved the amendments to the Articles of Association, approved the Annual Report and determine the form and amount of remuneration of the Board of Commissioners and Directors.
Dewan Komisaris | The Board of Commissioner Tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah:
The duties and authority of the Board of Commissioners are:
• Melakukan pengawasan atas kebijakan yang telah diterapkan • Memberikan nasihat kepada Direksi dalam penyusunan, pelaksanaan, dan pencapaian rencana kerja tahunan • Memastikan bahwa segala keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Pemegang Saham Tahunan sudah diimplementasikan sesuai ketentuan • Menetapkan remunerasi Direksi berikut pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi • Memeriksa hasil audit eksternal dan internal, serta menindaklanjutinya • Memantau dan mendorong implementasi GCG
• Conducting the oversight of policies that have been applied • Provide advices to the Directors in the preparation, implementation and achievement of annual work plans • Ensuring that all decisions have been agreed in the Annual Shareholders’ Meeting is implemented in accordance with the provisions • Determining the remuneration of the Directors and duties the division and the authority of the Directors • Reviewing the results of external and internal audits, and respond it • Monitoring and encouraging the implementation of GCG
Susunan anggota Komisaris Perseroan per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
The composition of the Board of Commissioners at December 31, 2010 are as follows:
Nama | Name
Jabatan | Position
Alexander Tanzil
Komisaris Utama | Chief Commissioner
Santoso Wijaya
Komisaris | Commissioner
Singgih Wihardjo
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Rapat Dewan Komisaris adalah rapat yang diadakan oleh anggota Dewan Komisaris yang akan dipimpin langsung oleh Komisaris Utama, dapat juga dihadiri oleh para Direksi serta pihak internal lain yang diundang. Rapat Dewan Komisaris diadakan sekurangkurangnya sekali dalam 3 bulan. Selama tahun 2010, Dewan Komisaris telah melakukan pertemuan/rapat Komisaris sebanyak 6 (enam) kali pertemuan formal dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Peserta Rapat Meeting Participants
Jabatan Position
Alexander Tanzil
Komisaris Utama Chief Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Direktur Utama President Director Direktur Director Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
Santoso Wijaya Singgih Wihardjo H. Ishadi Umar Usman Rinawati
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
The Meetings of the Board of Commissioners is a meeting that is held by members of the Board of Commissioners which will be led directly by the Chief Commissioner, it may also be attended by the Directors and other internal parties that are invited. Meetings of the Board of Commissioners held at least once per 3 months. During the year 2010, the Board of Commissioners has conducted 6 (six) formal meeting with the attendance as follows:
Tanggal Rapat | Meeting Date 9 Peb | Feb
18 Mar | Mar
6 Mei | May
22 Jul | Jul
21 Sep | Sep
V
V
V
V
V
V
-
V
V
V
-
-
V
V
V
-
V
-
V
V
-
V
V
V
-
V
V
V
-
V
V
-
V
-
V
V
Dewan Direksi | The Board of Directors Tugas dan wewenang Dewan Direksi adalah :
The tasks and authorities of the Board of Directors are:
• Bertanggung jawab memimpin dan mengelolah Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. • Bertanggung jawab atas pelaksanaan GCG dan system manajemen resiko secara konsisten • Menyusun strategi bisnis, termasuk rencana kerja dan anggaran • Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja Perseroan • Bertanggung jawab kepada Pemegang Saham atas pelaksanaan tugasnya melalui RUPS
• To direct and manage the Company in accordance with the aims and objectives of the Company. • To implementat the Good Corporate Governance and risk management systems consistently • To develop business strategies, include the work planning and budgeting • To improve efficiency and effectiveness of corporate performance • To responsible to the shareholders for the implementation of its duties through the RUPS
19 Nop | Nov
30
31
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Susunan Direksi Perseroan per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
Composition of the Board of Directors of the Company as noted from December 31, 2010 are as follows:
Nama | Name
Jabatan | Position
H. Ishadi
Direktur Utama | President Director
Umar Usman
Direktur | Director
Rinawati
Direktur Tidak Terafiliasi | Unaffiliated Director
Penyelenggaraan Rapat Direksi dilaksanakan sebagai mekanisme perencanaan dan pemantauan atas pengurusan dan strategi dan kebijakan Perseroan. Direksi bersama dengan senior mengadakan rapat tiap bulan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Peserta Rapat Meeting Participants
Jabatan Position
H. Ishadi
Direktur Utama President Director Direktur Director Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director Manajer Umum General Manager
Umar Usman Rinawati Irwan Susanto
The Meeting Organizing of Directors held to plan and to monitor the mechanisms of the management strategy and corporate policies. The Board of Directors together with the seniors hold a meeting every month with the attendance as follows:
Tanggal Rapat | Meeting Date 19 Jan | Jan
4 Peb | Feb
18 Mar | Mar
8 Apr | Apr
19 Mei | May
16 Jun | Jun
V
V
V
V
V
V
V
-
V
V
V
V
V
V
-
V
V
V
V
V
V
-
V
-
Komite Audit | Audit Committees
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah:
The task and the authority of the Audit Committees are:
• Membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan pengawasannya atas ketaatan Perseroan terhadap regulasi dan kebijakan peraturan Undang-undang Pasar Modal maupun undang-undang lainnya yang berkaitan dengan kegiatan Perseroan • Memberikan pendapat professional kepada Dewan Komisaris khususnya sehubungan dengan laporan keuangan serta informasi lainnya yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris • Menelaah efektivitas sistem pengendalian internal Perseroan
• To assist the Board of Commissioners in carrying out its oversight of the Company on regulatory compliance and regulatory policies of the Capital Market Law and other laws relating to the activities of the Company • To provide a particular opinion to the Board of Commissioners in relation to the financial statements and other information that requires the attention of the Board of Commissioners • To review the effectiveness of internal control systems of the company
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Komite Audit merupakan komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Adapun susunan anggota Komite Audit adalah sbb:
Nama | Name
Jabatan | Position
Singgih Wihardjo
Ketua | Chairman
Satriono Gunawan
Anggota | Member
Franciska Kartiko
Anggota | Member
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
The Audit Committee is established by the Board of Commissioners to assist the implementation of the task and function of the Board of Commissioners. The composition of members of the Audit Committees are as follows:
Singgih Wihardjo Ketua • Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya, tanggal 10 Pebruari 1947 • Menyelesaikan pendidikan pada SMA Sin Hwa, Surabaya, tahun 1964 • Memulai karirnya sejak tahun 1970, dan saat ini merupakan Pengustaha alat-alat elektronik, menjabat sebagai Manajer Umum di Toko Hasil Sejahtera. Dan di Perseroan, selain sebagai Ketua Komite Audit, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
Chairman • Indonesian, Born in Surabaya, February, 1947. • Completed his education at Sin Hwa High School, Surabaya, in 1964 • Began his career since 1970, and currently is the Entrepreneur in electronic equipments, has served as General Manager of the Toko Hasil Sejahter. And in the Company, other than as Chairman of the Audit Committees, he also serves as Commissioner.
Satriono Gunawan Anggota • Warga Negara Indonesia, lahir di Malang, tanggal 5 Desember 1963 • Menyelesaikan pendidikan pada Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya tahun 1989 • Mulai bergabung tahun 2007, dengan sebelumnya menjabat sebagai Internal Audit, Kepala bagian Akuntansi, Kepala Internal Audit pada perusahaan terkemuka di Indonesia.
Member • Indonesian, born in Malang, December 5, 1963 • Completed his education at Catholic University of Widya Mandala, Surabaya in 1989 • Joined the Company in 2007, previously served as the Internal Audit, Section Chief of Accounting, Chief of Internal Audit in leading companies in Indonesia.
Franciska Kartiko Anggota • Warga Negara Indonesia, lahir di Pasuruan Jawa Timur, tanggal 14 Nopember 1977 • Menyelesaikan pendidikan pada Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, tahun 2000 • Mulai bergabung tahun 2006, dengan latar belakang di bidang accounting dan keuangan dan sebelumnya menjabat sebagai staf Internal Audit Perseroan.
Member • Indonesian, Born in Pasuruan - Jawa Timur, November 14, 1977 • Completed his education at Catholic University of Widya Mandala, Surabaya in 2000 • Joined the Company in 2006, with a background in accounting and finance and previously served as Internal Audit staff.
32
33
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Selama tahun 2010, Komite Audit telah melakukan pertemuan/rapat sebanyak 4 (empat) kali, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Peserta Rapat Meeting Participants
Jabatan Position
Singgih Wihardjo
Ketua Chairman Anggota Member Anggota Member
Satriono Gunawan Franciska Kartiko
During the year 2010, the Meeting of the Audit Committees held 4 (four) times, with attendance as follows:
Tanggal Rapat | Meeting Date 10 Peb | Feb
15 Apr | Apr
12 Jul | Jul
7 Okt | Oct
V
V
V
V
V
V
V
-
-
V
V
V
Agenda Rapat secara garis besar adalah:
The Meeting Agenda outlines are:
• Melakukan evaluasi atas kinerja Perseroan tahun 2010, baik dalam bidang finansial maupun operasional • Memberikan masukan terutama mengenai resiko-resiko yang akan dialami oleh Perseroan dalam periode mendatang • Mengkaji pelaksanaan rencana dan program internal yang dilakukan oleh Internal Audit dan memberikan masukan yang positif agar program tersebut lebih efektif untuk dilaksanakan di lingkungan Perseroan • Memberikan masukan dalam menentukan keputusan atas penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk periode tahun buku 2011
• To evaluate the performance of the Company in 2010, both in financial and operational • To provide feedbacks, especially about the risks that will be experienced by the Company in next periods • To review the implementation of the internal plans and programs due to the Internal Audit and provide positive feedbacks so the programs would be effectively implemented within the Company • To provide feedbacks in determining the result of the appointment of a Public Accounting Firm which will audit the Financial Statements for the period of year 2011
Semua hasil dalam Rapat Komite Audit tersebut telah dilaporkan dan sudah dilakukan pembahasan dengan Dewan Komisaris.
All the results of the meeting of the Audit Committees has been reported and has been discussed with the Board of Commissioners.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi | The Board Of Commissioners and The Directors’ Remuneration Berdasarkan kewenangan yang diberikan dalam RUPS Tahunan pada tahun 2010, jumlah remunerasi tahun 2010 yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 618 juta.
Based on the authority granted in the Annual RUPS in 2010, the total remuneration in its year given to the Commissioners and Directors of the Company is in amount of USD 618 million.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Sistem Pengendalian Internal | Internal Control System Dalam Good Corporate Governance (GCG) merekomendasikan agar Perseroan memiliki suatu Sistem Pengendalian Internal yang merupakan satu kesatuan antara sistem dan prosedur yang dijalankan oleh Perseroan yang pelaksanaannya dikendalikan oleh Internal Audit.
The Good Corporate Governance (GCG) recommends that the Company to have an Internal Control System that integrated the systems and procedures undertaken by the Company which the implementation is controlled by the Internal Audit.
Perseroan memandang Internal Audit sebagai salah satu fungsi pengendali dan pengawas internal untuk mendukung kegiatan operasional, keuangan, dan manajemen menjadi lebih efektif dan efisien.
The Company considering the Internal Audit as a function to control and to be the internal auditor to support the operational activities, financial, so that the management would become more effective and efficient.
Tim Internal Audit secara rutin mengadakan pertemuan dengan Komite Audit untuk mendiskusikan permasalahan yang ditemukan oleh Internal Audit dan melakukan tindakan perbaikan yang telah direkomendasikan.
The Internal Audit team met the Audit Committee regularly to discuss the problems that found by the internal audit and to do correctional action has been recommended.
Tugas dan tanggung jawab Internal Audit adalah sebagai berikut:
The task and authorities of the Internal Audit is as follows:
• Melaksanakan audit secara finansial dan operasional • Memberikan penilaian/evaluasi yang obyektif dan independen mengenai efektifitas dan penerapan strategi dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan. • Memberikan penilaian apakah Laporan Keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip atau standar akuntansi yang berlaku umum • Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa • Semua temuan-temuan yang dihasilkan dari kegiatan audit disampaikan kepada Komite Audit untuk ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur Perseroan.
• To conduct financial and operational audits • To provide an objective and independent assessment/evaluation of the effectiveness and to the implementation of strategies in order to improve its performance. • To provide assessment to the Financial Statements that have been prepared with the principles or the accounting standard that generally accepted • To provide recommendations for improvements and objective informations about the activities that being examined • To follow up all of the findings in the auditing process to the Audit Committee based on the Company’s procedures.
34
35
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary Sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.4 tentang penunjukan Sekretaris Perusahaan, maka Perseroan mengangkat Lukas Lucky sebagai Sekretaris Perusahaan.
Based on the Regulation No. IX.I.4 about the procedure of selecting the Corporate Secretary, the Company then select Lukas Lucky as its Corporate Secretary. Corporate
Sekretaris Perusahaan mengupayakan komunikasi yang efektif dan transparan dengan pihak otoritas pelaku pasar modal dan media, serta keterbukaan informasi yang berkaitan dengan Perseroan sehingga tidak menimbulkan kerancuan yang dapat mempengaruhi kinerja dan citra Perseroan.
Secretary is assignerd to build an effective and transparent communication within the authorities of the capital market participants and the media, as well as transparent information related to the Company so it will not cause any confusion that could affect the performance and the image of the Company.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan antara lain:
The task and authorities of the Secretary of the Company, among others:
• Mengikuti perkembangan regulasi Pasar Modal khususnya peraturan–peraturan yang berlaku di Pasar Modal • Menyampaikan informasi yang dibutuhkan kepada masyarakat berkaitan dengan kondisi Perseroan • Bertindak sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham, pemerintah, pihak otoritas Pasar Modal, media, dan pemangku kepentingan lainnya. • Menyimpan dan mendokumentasikan semua kegiatan yang bersifat corporate • Melaporkan pelaksanaan tugasnya dan mempertanggung-jawabkannya kepada Direksi
• To follow the development of the stock market, especially the regulations that appllied in the Capital Market • To convey the necessary informations to the public regarding the condition of the Company • To act as a liaison within the Company and the shareholders, the regulators, the capital market authorities, the media and other stakeholders. • To save and documenting all corporate activities • To report the performance of its tasks and held accountability report to the Board of Directors
Profil Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary Profile Lukas Lucky Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya, 14 Pebruari 1969, mulai menjabat tahun 2007. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai General Manager di PT Prosam Plano, sebagai Komisaris di PT Senopati Perkasa, sebagai advokat.
Lukas Lucky Indonesian, born in Surabaya, February 14, 1969, served since 2007. Previously he served as the General Manager of PT Prosam Plano, as Commissioner of PT Senopati Perkasa, and as an advocate.
Alamat yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi tentang Perseroan: Gedung Graha Irama, Lantai 15-G Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-1, Kav. 01/02 Jakarta 12950 Telp (021) 5261172, 5261173 Fax (021) 5261427
Addresses that can be contacted to obtain informations about the Company: Gedung Graha Irama, Lantai 15-G Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-1, Kav. 01/02 Jakarta 12950 Telp (021) 5261172, 5261173 Fax (021) 5261427
Resiko Usaha Business Risks
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Resiko Usaha
business risks
Resiko Usaha yang dihadapi Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usahanya antara lain:
Business Risks of the Company in conducting its business activities include:
• Resiko Pasar
• The Market Risk
Resiko Fluktuasi Harga Bahan Baku Resiko usaha utama yang dihadapi oleh Perusahaan adalah fluktuasi harga bahan baku biji plastik Polypropylene (PP). PP merupakan produk komoditas yang mana harga pasarnya ditentukan oleh permintaan dan penawaran di dunia. Harga PP dapat diklasifikasikan menjadi 2 area yaitu harga PP nasional dan regional. Secara regional, PP di Indonesia diimpor dari Asean, Asia Selatan dan Arab Saudi. Harga pasar yang terbentuk di Indonesia merupakan ekuilbrium dari harga PP nasional, Asean, Asia Selatan dan Arab Saudi.
The Risks of Raw Material Price Fluctuations The main business risks of the Company are fluctuations in the price of plastic resin Polypropylene (PP) raw material. PP is a commodity product which its market price is determined by the demand and supply of the world. The price of PP can be classified into 2 areas, namely national and regional price regulation. Regionally, PP in Indonesia are imported from Asean, South Asia and Saudi Arabia. Market prices that formed in Indonesia is the ekuilbrium of the national PP price, include Asean, South Asia and Saudi Arabia.
Walaupun secara umum, harga PP dipengaruhi oleh harga minyak karena PP merupakan produk turunan dari minyak, namun korelasi antara harga PP dan harga minyak ini cukup kecil dan faktor yang paling dominan adalah permintaan dan penawaran.
Although in general, the price of PP is influenced by oil prices as PP is a product derived from oil, the correlation between the price of PP and oil prices is quite small and the most dominant factor is the demand and supply.
Sejak awal tahun 2011, terjadi pergolakan politik di Timur Tengah dan Afrika yang melambungkan harga minyak dunia sehingga secara jika krisis ini terjadi dalam jangka panjang akan menaikkan harga biji plastik. Untuk itu secara aktif Perusahaan mencermati pergerakan harga bahan baku ini dengan pemasok dan lembaga independen pemantau harga bahan baku seperti ICIS LOR dan Platts untuk mengambil keputusan taktis dalam penentuan tingkat level bahan baku. Dengan adanya hubungan baik antara Perusahaan dengan pemasok, maka diyakini Perusahaan akan mampu memprediksi pergerakan harga ini dengan akurat.
Since early 2011, the political upheaval in the Middle East and Africa catapulted the oil prices. So if the crisis occurs in the long term, it will increase the price of plastic resin. Thus, the Company is being actively look at the movement of this raw material prices with the suppliers and the independent institutions that monitor the raw material prices such as ICIS LOR and Platts to take the tactical decisions in determining the level of raw material. With a good relationship within the Company and the suppliers, the Company will ensure that it would be able to predict the price movements accurately.
36
37
Resiko Usaha Business Risks
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Resiko Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing Pembelian bahan baku adalah dalam mata uang asing (Dolar Amerika Serikat). Seiring dengan meningkatnya harga minyak dunia, nilai kurs mata uang dunia selalu berubah. Untuk mengatasi hal ini, Perusahaan mengadakan pembelian bahan baku yang terjadwal dengan memperhatikan fluktuasi kurs dolar setiap saat dan juga dengan memperkuat pasar ekspor, dimana harga jual juga dalam valuta asing (Dolar Amerika Serikat) sehingga gejolak nilai tukar dapat diminimalisasi.
The Risk of Exchange Rate Changes in Foreign Currency The purchases of raw materials is in foreign currencies (U.S. Dollars). Along with the rising the world oil prices, the world currency exchange rates are always changing. To overcome the situation, the Company not only took the scheduled purchase of raw materials with the respect to fluctuations in the dollar exchange rate at any time, but also to strengthen the export market where the prices are also in foreign currency (U.S. Dollars) so that the exchange rate volatility can be minimized.
Resiko Tingkat Bunga Resiko tingkat suku bunga adalah resiko dimana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga di pasar. Pinjaman yang diperoleh dengan tingkat bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas arus kas.
The Interest Rate Risk The interest rate risk is the risk that the fair value of the future cash flows will fluctuate because of the changes of interest rates in the market. The loan obtained with a floating interest rate raises the interest rate risk on cash flows.
Resiko tingkat bunga Perusahaan terutama terkait dengan pinjaman yang diperoleh Perusahaan. Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas dampak perubahan suku bunga dan senantiasa menjaga komposisi pendanaan dengan pinjaman tingkat bunga mengambang dan tetap sesuai kebutuhan untuk mengelola risiko suku bunga.
The interest rate risk of the Company is primarily related to the loans obtained by the Company. The Company conducts regular reviews of the impact of changes in interest rates and continuing to maintain the composition of financing with floating rate loans and fixed as needed to manage the interest rate risk.
• Resiko Kredit
• The Credit Risk
Perusahaan tidak memiliki resiko yang signifikan terhadap resiko kredit. Perusahaan memiliki kebijakan untuk memastikan keseluruhan penjualan produk dilakukan kepada pelanggan dengan reputasi dan riwayat kredit yang baik. Selain itu, Perusahaan senantiasa melakukan penelaahan berkala atas kredit pelanggan yang ada.
The Company does not have a significant risk to the credit risk. The company has made a policy to ensure overall product are sold to the customers with the reputation and good credit history. In addition, the Company continues to conduct periodic reviews of the existing customer credit.
• Resiko Likuiditas
• The Liquidity Risk
Manajemen resiko likuiditas yang hati-hati mensyaratkan tersedianya kas dan bank yang memadai untuk memenuhi kebutuhan modal operasional. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya senantiasa menjaga fleksibilitas melalui dana kas dan bank yang memadai dan ketersediaan dana dalam bentuk kredit yang memadai. Manajemen mengelola resiko likuiditas dengan
A safe liquidity risk management requires availabilities of sufficient cash and bank to meet the operating capital needs. In running its bussiness, the Company continues to maintain flexibility through cash and bank funds and the availability of adequate funds in the form of an adequate credit. The corporate manages the liquidity risk by continuously monitoring the estimation of liquidity stocks
Resiko Usaha Business Risks
senantiasa memantau perkiraan cadangan likuiditas Perusahaan berdasarkan arus kas yang diharapkan serta menelaah kebutuhan pembiayaan untuk modal kerja dan aktivitas pendanaan secara teratur dan pada saat yang dianggap perlu.
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
based on expected cash flows and to analyze the financing needs for working capital and financing activities on a regular basis and as it necessary deemed.
38
39
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responibility
corporate social responsibility
Selain aspek produk dan kepuasan konsumen, aspek kepedulian sosial merupakan nilai tambah bagi Perseroan. Sebagai perwujudan tanggung jawab sosial, Perseroan senantiasa menumbuhkan kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat (terutama di sekitar lokasi operasional Perseroan), para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan instansi pemerintah.
Beside the aspects of the product and customer satisfaction, the social care is a plus for the Company. As a manifestation of the corporate social responsibility, it continues to foster cooperation and harmonious relations with the local communities (especially in the vicinity of the location of the Company’s operations), community leaders, religious leaders, and government agencies.
Tahun 2010 ini, Perseroan mengadakan kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat sekitar, antara lain :
In 2010, the Company held the social activities that involve the local communities, such as:
• Perseroan selalu mengontrol dampak limbah, pembuangan sisa produksi, serta pengujian seluruh peralatan sesuai dengan prosedur • Pada saat musim hujan, karyawan Perseroan mengadakan kerja bhakti untuk membersihkan saluran-saluran air • Perseroan memberikan sumbangan sumbangan yang bersifat sosial untuk masyarakat setempat, seperti:
• To always control the impact of waste, the disposal of production, and testing of all equipment in accordance with the procedures • In the rainy season, employees of the Company held bhakti work to clean the water channels. • The Company provided some social donations to the local community, such as:
- Penyembelihan/sumbangan hewan Qurban saat Hari Raya Qurban - Bingkisan Hari Raya Idul Fitri baik untuk masyarakat sekitar pabrik maupun Masjid masjid dan Yayasan Yatim/Piatu - Sumbangan untuk korban bencana alam di Yogjakarta berkat peran aktif karyawan - Berpartisipasi aktif dalam kegiatan di tingkat RT,RW, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Polres,Disnaker - Sumbangan rutin bulanan untuk operasional RT/RW sekitar Perseroan
- Butchering/giving animal donations during the Holly Qurban. - Giving some Parcels at Idul Fitri for the community around the factory as well as the Mosques and the Orphans Foundation Orphanage. - Donating for victims of natural disasters in Yogyakarta due to the active participations of the employees. - Actively participating in the activities at the RT, RW, Village, Regency, District, Police Department, and Disnaker. - Giving monthly donations due to the operational of local activities around the company.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responibility
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
40
41
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
Perkara Hukum yang sedang Dihadapi
Perkara Hukum yang sedang Dihadapi Recent Law Issues
recent law issues
Sampai dengan saat ini, Perseroan serta masing-masing anggota Direksi dan Komisaris tidak terlibat perkara, baik perkara perdata, pidana, tata usaha negara, ketenagakerjaan, kepailitan maupun perpajakan pada Pengadilan Negeri, Pengadilan Tata Usaha Negara, Pengadilan Hubungan Industrial, Pengadilan Niaga, Pengadilan Pajak maupun Badan Arbitrase Nasional Indonesia di seluruh wilayah Republik Indonesia baik selaku pribadi maupun selaku Komisaris atau Direksi Perseroan.
Until today, the Company and each member of the Board of Directors and the Commissioners are not involved with any lawsuit, whether the civil case, criminal, state administration, labor, bankruptcy or taxation in the District Court, Administrative Court, the Court of Industrial Relations, the Commercial Court, Court Taxes and the Indonesian National Arbitration Board in the entire territory of the Republic of Indonesia, both as individuals and as a Commissioner or the Board of Directors of the Company.
Kecuali keterangan-keterangan yang menyatakan tidak terdapat perkara-perkara dari badan peradilan tersebut di atas, terdapat perkara yang melibatkan nama Perseroan yaitu sebagai berikut.
Except for particulars stating there is no other case of judicial bodies as mentioned above, there are cases that involve the name of the Company are as follows.
Perkara yang melibatkan nama Perseroan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam perkara pengadaan tinta sidik jari Pemilu Legislatif tahun 2004. Pada awalnya Perseroan melalui Direkturnya telah sepakat untuk bekerja sama dengan Tuan Mus’ab Mochammad membuat suatu konsorsium yang bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam tender pengadaan tinta sidik jari untuk Pemilu Legislatif 2004 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (“Tender”). Akan tetapi dengan pertimbangan lain, Perseroan kemudian mengundurkan diri dari kerjasama tersebut dan menyatakan niatnya untuk tidak melanjutkan keikutsertaannya dalam proses Tender tersebut. Namun, tanpa sepengetahuan Perseroan maupun Direksi dan Komisaris Perseroan, Tuan Mus’ab Mochammad tetap melanjutkan keikutsertaan proses Tender tersebut. Proses Tender yang mengakibatkan dugaan persekongkolan melalui beberapa tahap pemeriksaan, diputuskan oleh KPPU berdasarkan keputusan KPPU No. 08/KPPU-L/2004 bahwa Perseroan (yang dalam perkara ini
A case involving the name of the Company with the Business Competition Supervisory Commission (Commission) in the case of fingerprint ink procurement legislative elections in 2004. Initially, the Company through its directors have agreed to cooperate with Mr. Mus’ab Mochammad to create a consortium that aims to be able to participate in the procurement of fingerprint ink for 2004 Legislative elections held by the General Elections Commission (“Tender”). However, with other considerations, the company later withdrew from the agreement and expressed his intention to discontinue its participation in the Tender process. However, without the knowledge of the Company and the Directors and Commissioners, Mr. Mus’ab Mochammad continue the participation of the tender process. Tender process that resulted in the alleged conspiracy through several stages of inspection was decided by the Commission under Commission decision No. 08/ KPPU-L/2004 that the Company (which in the case is still run by Mr. Mus’ab Mochammad) had violated Article No. 22 of Law No. 5 of
Perkara Hukum yang sedang Dihadapi Recent Law Issues
Laporan Tahunan | Annual Report 2010 PT Yanaprima Hastapersada Tbk
dijalankan oleh Tuan Mus’ab Mochammad) telah melanggar Pasal 22 Undang-Undang No. 5 tahun 1999 tentang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dan dikenakan denda sebesar Rp. 1.000.0000.000,- (satu milyar Rupiah) secara tanggung renteng bersama-sama dengan Konsorsium PT Mustika Indra Mas, Konsorsium PT Multi Mega Service, Konsorsium PT Sonorotan Perkasa, Konsorsium PT Tricipta Adimandiri dan Konsorsium Nugraha Karya Oshinda.
1999 about Monopolistic and Unfair Business Competition and subjected to a fine of Rp. 1.000.0000.000,- (one billion Rupiah) jointly and severally together with the consortium of PT Mustika Indra Mas, PT Multi Mega Service Consortium, the Consortium of PT Sonorotan Perkasa, PT Tricipta Adimandiri Consortium and the Consortium Nugraha Karya Oshinda.
Atas Putusan tersebut, Tuan Mus’ab Mochammad melalui kantor kuasa hukumnya mengajukan Keberatan. Keputusan Majelis Pengadilan Negara berdasarkan Putusan No. 05/KPPU/2005/ PN.JKT.PST pada dasarnya menguatkan Putusan KPPU No. 08/KPPU-L/2004. Atas Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut, kantor kuasa hukum Tuan Mus’ab Mochammad mengajukan Memori Kasasi tanggal 10 Pebruari 2006 dan sampai saat ini menurut Surat Keterangan SANYOTO R., SH dan Rekan (kantor kuasa hukum Tuan Mus’ab Mochammad) tertanggal 18 Februari 2011 menerangkan bahwa perkara tersebut sedang dalam proses Kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Along with the verdicts, Mr. Mus’ab Mochammad through the office of legal counsel submitted objection. Decision of the Court of the State Council on the basis of Decision No. 05/KPPU/2005 / PN.JKT.PST basically affirm the decision of Commission No. 08/KPPU-L/2004. Along with the decission of the Central Jakarta District Court, the attorney’s office filed Mr. Mus’ab Mochammad Cassationed on February 10, 2006, and until recently based on the Certificate of Sanyoto R., SH and Partners (Master’s attorney’s office Mus’ab Mochammad) dated February 18, 2011, explains that the case is currently in the process of appeal in the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
Keterlibatan nama Perseroan dalam perkara sebagaimana tersebut di atas tidak mempengaruhi secara materiil harta kekayaan, keadaan keuangan dan kelangsungan usaha Perseroan.
The involvement of the name of the Company in the case referred above does not materially affect the assets, financial viability and sustainability of the Company.
42
Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja Registered Public Accountants
Laporan Keuangan Auditan Audited Financial Statement
Laporan Keuangan dan Laporan Auditan Independen 31 Desember 2010 dan 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia) Financial Statements and Independent Auditor’s Report 31 December 2010 and 2009 (Indonesian Rupiah Currency)
Morison International An Independent Member Firm of Morison International
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK FINANCIAL STATEMENTS AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS Halaman/Page
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Neraca
1-2
Balance Sheets
Laporan Laba Rugi
3
Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statements of Changes in Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas
5
Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan
6 - 42
***************************
Notes to the Financial Statements
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan/ Notes
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
2010
2009
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Hubungan istimewa
ASSETS
3
1.671.661.464
439.113.530
2c, 2d, 4, 5, 10
334.900.250
3.020.263.121
CURRENT ASSETS Cash and banks Trade receivables Related parties
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp 715.755.657 pada tahun 2010 dan 2009 2c, 4, 10 Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 343.222.481 pada tahun 2010 dan Rp 333.582.394 pada tahun 2009 2e, 6, 10 Biaya dibayar di muka 2f Uang muka pembelian 7
44.159.372.092 114.037.423
33.311.272.472 94.060.998
47.668.296.965 130.203.056 -
51.504.464.650 123.748.541 1.390.111.533
Third parties - net of allowance for impairment of trade receivables of Rp 715,755,657 in 2010 and 2009 Other receivables - third partes Inventories - net of allowance for declining value of inventories Rp 343,222,481 in 2010 and Rp 333,582,394 in 2009 Prepaid expenses Advance for purchases
Jumlah Aset Lancar
94.078.471.250
89.883.034.845
Total Current Assets
2m, 12c
154.952.555
204.676.748
2g, 2h, 2i, 8, 10
105.396.090.565
100.081.847.273
8 2g, 9, 10
546.250.226 680.493.023
23.583.874 943.004.222
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Property, plant and equipment net of accumulated depreciation of Rp 42,051,349,788 in 2010 and Rp 34,814,165,827 in 2009 Advances for purchases of property, plant and equipment Other assets - net
Jumlah Aset Tidak Lancar
106.777.786.369
101.253.112.117
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
200.856.257.619
191.136.146.962
TOTAL ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 42.051.349.788 pada tahun 2010 dan Rp 34.814.165.827 pada tahun 2009 Uang muka pembelian aset tetap Aset lain-lain - bersih
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
1
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NERACA (lanjutan) 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan/ Notes
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK BALANCE SHEETS (continued) DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
2010
2009 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang pajak Biaya harus dibayar Uang muka dari pelanggan Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank
10
46.318.097.593
40.060.078.184
2d, 5, 11 11 2m, 12a 13 17
883.056.791 12.930.225.256 670.306.007 1.587.883.252 477.488.513
7.108.382 17.683.989.728 1.165.128.515 1.201.775.016 410.304.822
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loan Trade payables Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses Advances from customers
1.260.000.000
1.260.000.000
Current maturities of long-term debts Bank loans
64.127.057.412
61.788.384.647
Total Current Liabilities
10
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan
NON-CURRENT LIABILITIES
10
1.912.427.221
2.940.000.000
2l, 21
3.320.789.334
2.737.907.014
Long-term debts - net of current maturities Bank loans Estimated liabilities for employees’ benefits
5.233.216.555
5.677.907.014
Total Non-Current Liabilities
69.360.273.967
67.466.291.661
Total Liabilities
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 668.000.089 Tambahan modal disetor - bersih Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya untuk dana cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya
14 2o, 15
66.800.008.900 28.054.021.637
66.800.008.900 28.054.021.637
16
7.000.000.000 29.641.953.115
3.500.000.000 25.315.824.764
SHAREHOLDERS' EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 2,000,000,000 shares Issued and fully paid 668,000,089 shares Additional paid-in capital - net Retained earnings Appropriated for general reserve Unappropriated
Jumlah Ekuitas
131.495.983.652
123.669.855.301
Total Shareholders' Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
200.856.257.619
191.136.146.962
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
2
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN LABA RUGI TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
Catatan/ Notes
2010
2009
PENJUALAN BERSIH
2d, 2j, 5, 17
348.359.143.634
278.875.339.582
BEBAN POKOK PENJUALAN
2d, 2j, 5, 18
(298.192.613.967)
(234.011.779.458)
50.166.529.667
44.863.560.124
(6.413.599.608) (9.500.436.365)
(5.257.600.519) (8.944.574.181)
OPERATING EXPENSES Sales General and administrative
(15.914.035.973)
(14.202.174.700)
Total Operating Expenses
34.252.493.694
30.661.385.424
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2j, 19 2j, 19
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban keuangan Selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Lain-lain - bersih
NET SALES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT
INCOME FROM OPERATIONS
(6.153.155.822) 459.349.476 4.590.804 124.999.422
(5.916.186.077) 1.109.695.456 14.361.648 157.819.697
OTHER INCOME (CHARGES) Financing charges Foreign exchange differentials - net Interest income Miscellaneous - net
Beban Lain-lain - Bersih
(5.564.216.120)
(4.634.309.276)
Other Charges - Net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
28.688.277.574
26.027.076.148
(7.452.423.250) (49.724.193)
(7.165.126.920) (321.267.746)
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
Beban Pajak Penghasilan
(7.502.147.443)
(7.486.394.666)
Income Tax Expense
LABA BERSIH
21.186.130.131
18.540.681.482
NET INCOME
32
28
BASIC EARNINGS PER SHARE
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2j, 20 2k 2j 2j, 8
2m, 12
2n, 25
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE
See accompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
3
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
Tambahan
Saldo Laba/Retained Earnings
Modal Disetor -
Catatan Saldo 31 Desember 2008
Bersih/
Belum Ditentukan
Telah Ditentukan
Modal Saham/
Additional
Penggunaannya/
Penggunaannya/
Jumlah/
Total
Capital Stock
Paid- in Capital - Net
Unappropriated
Appropriated
Total
Shareholders’ Equity
66.800.000.000
28.053.970.017
23.135.143.282
Jumlah Ekuitas/
Notes
500.000.000
23.635.143.282
118.489.113.299
Balance as of December 31, 2008
Penerbitan saham dari pelaksanaan 14, 15
8.900
51.620
-
-
60.520
14, 15
Issuance of Warrant Series I
Dana cadangan umum
Waran Seri I
16
-
-
(3.000.000.000 )
3.000.000.000
-
-
16
General reserve
Dividen tunai
16
-
-
(13.360.000.000 )
-
(13.360.000.000 )
(13.360.000.000 )
-
-
18.540.681.482
-
18.540.681.482
18.540.681.482
Laba bersih tahun 2009 Saldo 31 Desember 2009
-
16
Cash dividends Net income in 2009
66.800.008.900
28.054.021.637
25.315.824.764
3.500.000.000
28.815.824.764
123.669.855.301
Dana cadangan umum
16
-
-
(3.500.000.000 )
3.500.000.000
-
-
Dividen tunai
16
-
-
(13.360.001.780 )
-
(13.360.001.780)
-
-
21.186.130.131
-
21.186.130.131
21.186.130.131
Net income in 2010
66.800.008.900
28.054.021.637
29.641.953.115
7.000.000.000
36.641.953.115
131.495.983.652
Balance as of December 31, 2010
Laba bersih tahun 2010 Saldo 31 Desember 2010
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
(13.360.001.780 )
Balance as of December 31, 2009 16 16
See accompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
4
General reserve Cash dividends
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Kas yang diperoleh dari operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran beban usaha Pembayaran pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai Penerimaan (pembayaran) piutang lain-lain Penerimaan (pembayaran) hutang lain-lain Penerimaan (pembayaran) aset lain-lain Pendapatan bunga Penerimaan lain-lain Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
2010
2009
340.196.406.886 (271.030.718.675) (24.367.529.966)
276.380.671.306 (216.250.455.351) (21.506.743.439)
44.798.158.245 (5.865.333.471) (8.892.718.525)
38.623.472.516 (5.605.401.649) (11.639.487.182)
(7.947.245.758)
(7.067.885.994)
(19.976.425)
42.309.268
(211.210.000)
(101.956.033)
262.511.199 4.590.804 307.420.620
(286.304.222) 14.361.648 841.773.497
22.436.196.689
14.820.881.849
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penambahan uang muka pembelian aset tetap
8
Hasil penjualan aset tetap
8
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Dividen tunai Kenaikan hutang bank Penerimaan dari pelaksanaan Waran Seri I Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
(12.527.843.379)
(12.166.676.458)
(546.250.226)
(23.583.874)
(13.074.093.605)
16 10
(13.360.001.780) 5.230.446.630
15
-
112.000.000 (12.078.260.332)
(13.360.000.000) 4.839.153.329 60.520
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers Cash paid to employees Cash provided by operations Payments of financing charges Payments of operating expenses Payments of income tax and value added tax Receipts (payments) of other receivables Receipts (payments) of other payables Receipts (payments) of other assets Interest income Other receipts Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of property, plant and equipment Increase in advances for purchases of property and equipment Proceeds from sales of property and equipment Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Cash dividends Increase in bank loans Receipts from Warrant Series I
(8.129.555.150)
(8.520.786.151)
Net Cash Used in Investing Activities
1.232.547.934
(5.778.164.634)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
439.113.530
6.217.278.164
CASH AND BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
1.671.661.464
439.113.530
CASH AND BANK AT END OF YEAR
6.332.225.430
ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOW Reclassification of advances for purchases of property, plant and equipment to property, plant and equipment
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
Reklasifikasi uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap
23.583.874
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to the Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
5
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
1.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
UMUM a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Establishment of the Company
PT Yanaprima Hastapersada Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 14 Desember 1995 berdasarkan akta Notaris Emmy Hartati Yunizar, S.H., No. 38. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C23253.HT.01.01.TH.1996 tanggal 1 Maret 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 40 tanggal 17 Mei 1996, Tambahan No. 4599. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., No. 154 tanggal 22 Mei 2009, sehubungan dengan perubahan dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan, untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan BAPEPAM & LK No. IX.J.I tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM & LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-49219.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009.
PT Yanaprima Hastapersada Tbk (the “Company”) was established in Indonesia based on Notarial Deed No. 38 of Emmy Hartati Yunizar, S.H., dated December 14, 1995. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-3253.HT.01.01.TH.1996 dated March 1, 1996 and was published in he State Gazette of the Republic of Indonesia No. 40 dated May 17, 1996, Supplement No. 4599. Its Articles of Association has been amended from time to time, the latest of which was covered by Notarial deed No. 154 of Irawan Soerodjo, S.H., dated May 22, 2009, concerning the changes of the Company’s articles of association to conform with BAPEPAM & LK regulation No. IX.J.I regarding the principles of articles of association of Public Offering of Equity Securities and Public Companies, Attachment of Chairman of BAPEPAM & LK No. Kep-179/BL/2008 dated May 14, 2008. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-49219.AH.01.02.Year 2009, dated October 13, 2009.
Sesuai anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah bergerak dalam bidang industri karung plastik dan yang sejenisnya.
In accordance to the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities mainly comprises of manufacturing of plastic bags and its related products.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat berlokasi di Gedung Graha Irama Lantai 15G, Jalan H.R. Rasuna Said Blok. X/1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan, sedangkan pabriknya berlokasi di Sidoarjo dan Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada bulan Juli 1997.
The Company is domiciled in Jakarta and its head office is located at Gedung Graha Irama Lantai 15G, Jalan H.R. Rasuna Said Block. X/1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan, while the production plant is located at Sidoarjo and Surabaya, East Java. The Company started its commercial operations in July 1997.
Penawaran Umum Efek Saham Perusahaan
b.
Pada tanggal 22 Februari 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) dengan suratnya No. S-1109/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum atas 68.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 545 per saham serta penerbitan 68.000.000 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp 680 setiap waran yang menyertai saham biasa atas nama Perusahaan kepada masyarakat. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya beserta waran terkait pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 5 Maret 2008 (lihat Catatan 15).
Public Offering of the Company’s Share Based on the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM & LK) Letter No. S-1109/BL/2008 dated February 22, 2008, the Company obtained the effective statement for the initial public offering of its shares to the public which totaled to 68,000,000 shares, with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 545 per share and the issuance of 68,000,000 of Serie I Warrants with an exercise price of Rp 680 for each warrant that attached to the Company's share to the public. The Company has listed all of its shares and related warrants to the Indonesia Stock Exchange (IDX) on March 5, 2008 (see Note 15).
6
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
1.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
U M U M (lanjutan) c.
1.
Komisaris, Direksi dan Karyawan
GENERAL (continued) c.
Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Alexander Tanzil Santoso Wijaya Singgih Wihardjo
: : :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : :
Ishadi Umar Usman Rinawati
: : :
Board of Directors President Director Director Unaffiliated Director
Total remuneration paid to commissioners and directors of the Company are Rp 618 million and Rp 559 million in 2010 and 2009, respectively. As of December 31, 2010 and 2009, the company has a total of 279 employees and 248 employees, respectively (unaudited).
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 618 juta dan Rp 559 juta, masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah karyawan Perusahaan, masing-masing sejumlah 279 orang dan 248 orang (tidak diaudit). 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
b.
Commissioners, Directors and Employees
2.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of Financial Statement Presentation
Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan No. VIII.G.7 dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
The accompanying financial statements have been prepared in accordance with Generally Accepted Accounting Principles in Indonesia, which comprise of Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and the related regulations issued by Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. VIII.G.7 for Guidance on Financial Statement Presentation.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali dinyatakan secara khusus. Kebijakan akuntansi ini diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, unless otherwise stated. This accounting policies are consistently applied except there is changes in the accounting policies. The financial statements have been prepared using the accrual basis, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, sesuai dengan peraturan BAPEPAM.
The statements of cash flows have been prepared using direct method which classify cash flows into operating, investing and financing activities, in accordance with the BAPEPAM regulations.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.
The reporting currency used in the financial statements is Rupiah.
Instrumen Keuangan
b.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, secara prospektif.
Financial Instruments Effective January 1, 2010, the Company have applied SFAS No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measures”, which supersede SFAS No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities” and SFAS No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging activities”, prospectively.
7
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 1.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Aset Keuangan
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) 1.
Financial Asset
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Financial assets within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets. The Company determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the designation of such assets at each reporting date.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery if assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset lain-lain.
The Company’ financial assets include cash and banks, trade receivables, other receivables and other non-current assets.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengakuan aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The Subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
•
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial asset at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial asset designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
As of December 31, 2010, the Company do not have financial assets classified as fair value through profit or loss.
8
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 1.
b.
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) •
•
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial Instruments (continued) 1.
awal
ACCOUNTING
Financial Asset (continued) Subsequent measurement (continued) •
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset lain-lain Perusahaan termasuk dalam kategori ini.
The Company’s cash and banks, trade receivables, other receivables and other assets are include in this category. •
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Held to Maturity (HTM) investments
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method.
Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the statements of income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
As of December 31, 2010, the Company does not have any HTM investments
9
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 1.
•
2.
b.
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) 1.
awal
Financial Asset (continued) Subsequent measurement (continued) •
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale (AFS) financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealiasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for- sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in stockholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in shareholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2010.
The Company does not have any AFS financial assets as of December 31, 2010.
Kewajiban Keuangan
2.
Financial Liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, hutang lain-lain, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities whith the scope of SFAS No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, other liabilities, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determine the classification or their financial liabilities at initial recognition.
Kewajiban keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Kewajiban keuangan Perusahaan termasuk hutang bank, hutang usaha, biaya harus dibayar dan uang muka dari pelanggan.
The Company financial liabilities include bank loans, trade payables, accrued expenses and advances from customers.
Pengakuan setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran kewajiban keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
•
•
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi: Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk kewajiban keuangan untuk diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss: Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
10
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 2.
•
•
3.
b.
Kewajiban Keuangan (lanjutan) Pengakuan (lanjutan)
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) 2.
awal
Financial Liabilities (continued) Subsequent measurement (continued) •
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan):
Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued):
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kewajiban juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas kewajiban yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purposes of selling or repurchasing in the short term. Liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statements of income.
Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada tanggal 31 Desember 2010.
The Company does not have any financial liabilities at fair value through profit or loss as of December 31, 2010. •
Hutang lain-lain
Other liabilities
Setelah pengakuan awal, hutang lainlain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, other liabilities are subsequently measured as amortized cost using the effective interest rate method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the affective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount of acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the statements of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Hutang bank, hutang usaha, biaya harus dibayar dan uang muka dari pelanggan Perusahaan termasuk dalam kategori ini.
The Company’s bank loans, trade payables, accrued expenses and advances from customers are include in this category.
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
3.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam neraca jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheets if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
11
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 4.
5.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) 4.
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto, atau modal penilaian lain.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; references to the current fair value of another instrument that is substantial the same, discounted cash flow analysis; or other valuation models.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar poisisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.
The Company adjust the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability position, the Company’ own credit risk associated with the instrument is taken into account.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
5.
Impairment of Financial Assets
Perusahaan pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan.
The Company evaluate their assets at the end each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
•
•
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individual atas penurunan nilai.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company assess the impairment based on the individual objective evidence of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan and receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
12
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 5.
b.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) •
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial Instruments (continued) 5.
Impairment (continued) •
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.
•
•
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan
Aset
of
Financial
Assets
Financial assets carried at amortized cost (continued) The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statements of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequently period, the amount of the estimated impairment loss increase of decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increases or reduced by adjusting the allowance account. If a future writte-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Dalam hal ini instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. 6.
ACCOUNTING
Available-for-sale assets
(AFS)
financial
In the case of equity investments classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant of prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.
dan
6. Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan telah secara substantial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset of part of a group of similar financial asset) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company have transferred substantial all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
13
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
AKUNTANSI
PENTING
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) 6.
c.
KEBIJAKAN
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
Penghentian Pengakuan Aset Kewajiban Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
dan
e.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged of cancelled or has expired.
Ketika suatu kewajiban keuangan yang ada digantikan oleh kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu kewajiban yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan pengakuan suatu kewajiban baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban diakui dalam laporan laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange of modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in statements of income.
Piutang Usaha
c.
Transaksi dengan Pihak-pihak Mempunyai Hubungan Istimewa
Trade Receivables Trade receivables are recorded net of allowance for impairment of trade receivables account (if any), based on management’s review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written off as bad debts in the period in which they are determined to be uncollectible.
yang
d.
Transactions with Related Parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company has transactions with certain parties which are regarded as having special relationship as defined under SFAS No. 7, “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions and balances with related parties, have been disclosed in the notes to the financial statements.
Persediaan
e.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih. f.
Financial Instruments (continued) 6. Derecognition of Financial Assets and Liabilities (continued)
Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai piutang usaha (jika ada) yang diestimasi berdasarkan penelaahan manajemen atas kolektibilitas saldo piutang. Penghapusan piutang dilakukan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. d.
ACCOUNTING
Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving average method. Allowance for decline in the value of inventory is provided based on the review of the inventories condition at year end to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values.
Biaya Dibayar di Muka
f.
Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using straight-line method.
14
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR (lanjutan) g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Aset Tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (model biaya).
ACCOUNTING
Property, Plant and Equipment Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses (cost model).
Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan
h.
20 4 - 20 4-8 4-8 4-8
Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, seperti biaya legal, pengukuranpematokan-pemetaan ulang, notaris dan pajak terkait, ditangguhkan dan disajikan terpisah dari biaya perolehan tanah sebagai akun “Aset Tidak Lancar - Aset Lain-lain”. Biaya ditangguhkan atas perolehan hak atas tanah tersebut diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47 tersebut, tanah tidak disusutkan, kecuali dalam suatu kondisi tertentu
In accordance with SFAS No. 47, “Accounting for Land”, all incidental costs and expenses incurred in connection with the acquisitions of landrights, such as legal fees, area survey and remeasurement fees, notarial fees and related taxes, are deferred and presented separately from the main acquisition cost of the land, as “Noncurrent assets - other assets” . The said deferred landrights acquisition costs are amortized over the legal terms of the related landrights using the straight-line method. Furthermore, SFAS No. 47 also provides that land is not subject to depreciation, except under certain defined conditions.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pengeluaran dalam jumlah signifikan dan yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
The costs of repairs and maintenance are charged to income as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their net book values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in income for the year.
Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan
h.
Impairment of Non - Financial Asset Value At the balance sheets date, non financial asset values are reviewed for any impairment and the write down to their fair values whenever events or changes under circumstances indicate that the carrying values may not be fully recovered.
Pada tanggal neraca, nilai aset non keuangan ditelaah kembali atas kemungkinan terjadinya penurunan pada nilai aset yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya tidak dapat dipulihkan.
15
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Aset Dalam Penyelesaian
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Aset dalam penyelesaian (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada neraca) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat aset tersebut telah diselesaikan dan siap untuk digunakan. j.
l.
Constructions in Progress Constructions in progress (presented as part of “Property, Plant and Equipment” account in the balance sheets) are stated at cost. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property, plant and equipment account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
j.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:
Revenue from sales of goods is recognised when all the following conditions are met:
-
Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
-
The Company has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;
-
Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
-
The Company retains neither continuing managerial involvement nor effective control over the goods sold;
-
jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
-
the amount of revenue can be measured reliably;
-
besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan; dan
-
it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company; and
-
biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
-
the costs incurred or to be incurred with respect to the sales transaction can be measured reliably.
Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual). k.
ACCOUNTING
Expenses are recognized incurred (accrual basis).
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
k.
when
these
are
Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheets date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah based on the average rates of exchange published by Bank Indonesia at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to the current year operations.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs rata-rata mata uang asing yang digunakan, masing-masing adalah Rp 8.991 dan Rp 9.400 per US$ 1.
As of 31 Desember 2010 dan 2009, the average exchanges rates used are Rp 8,991 and Rp 9,400 per US$ 1.
Imbalan Kerja Karyawan
l.
Perusahaan mencatat akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Hak karyawan atas uang pensiun, pesangon, uang jasa dan imbalan lainnya diakui dengan metode akrual.
Employees’ Benefits The Company accrued the estimated liabilities for employees’ benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. Employees’ entitlements for retirement, separation, gratuity and other benefits are recognized using accrual method.
16
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR (lanjutan) l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)
l.
ACCOUNTING
Employees’ Benefits (continued)
Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia telah mengeluarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja yang mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon, pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.
In June 2004, the Indonesian Institute of Accountants issued SFAS No. 24, “Employees’ Benefits” (Revised 2004). This Statements requires the Company to provide all employees’ benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including postemployment benefits, short-term and other longterm employees’ benefits, termination benefits and equity compensation benefits.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tersebut, dimana perhitungan akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit” yang dihitung oleh aktuaris independen.
Under SFAS No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employees’ benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit”. The Company has adopted the said SFAS No. 24 (Revised 2004), whereby the accrual estimations of employees’ benefits was determined using the “Projected Unit Credit” actuarial method which was computed by independent actuaries.
m. Pajak Penghasilan
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
m. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the consolidated financial statements carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, while deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in the future periods against with the deductible temporary difference can be utilized.
Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca dan yang akan diterapkan pada saat aset pajak tangguhan yang bersangkutan direalisasi atau pada saat kewajiban pajak tangguhan diselesaikan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheets date. Deferred tax is charged or credited in the statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Laba Bersih per Saham
n.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih masing-masing tahun dengan jumlah rata-rata tertimbang saham Perusahaan yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Opsi dan kontrak perolehan saham lainnya, termasuk waran, adalah dilutif bilamana kontrak-kontrak tersebut berakibat pada diterbitkannya saham biasa pada tingkat harga yang lebih rendah daripada nilai wajar.
Earnings per Share Earnings per share is computed by dividing net income each year by the weighted average number of shares outstanding during the year. Options and other share acquisition contracts, including warrants, are dilutive when the exercise of such contracts resulted in the issuance of common stock at prices lower than its fair value.
17
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2.
IKHTISAR (lanjutan) n.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENTING
2.
Laba Bersih per Saham (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang telah disesuaikan yang dijadikan sebagai dasar perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebesar 668.000.089 saham dan 668.000.076 saham pada tahun 2010 dan 2009 (lihat Catatan 25). o.
q.
Earnings per Share (continued) Total average shares have been adjusted to serve as the basis for calculating earnings per share are 668,000,089 shares and 668,000,076 shares in 2010 and 2009, respectively (see Note 25).
Biaya Emisi Efek Ekuitas
o.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat dan disajikan sebagai pengurang terhadap akun “Tambahan Modal Disetor - Bersih” (agio saham) yang berasal dari penawaran umum saham tersebut (Catatan 15). p.
ACCOUNTING
Share Issuance Costs Costs incurred in connection with the public offering of the Company’s shares were recorded and accounted as an offset against the related “Additional Paid-in Capital - Net” arising from the public offering of the Company’s shares (Note 15).
Informasi Segmen
p.
Segment Information
Bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dari Perusahaan, karena risiko dan tingkat imbalan dipengaruhi secara dominan oleh jenis produk yang dihasilkan Perusahaan. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan segmen geografis.
The primary financial information on segment reporting is presented based on the Company business segment, since the risks and rates of return are affected predominantly by type of products, which are produced by the Company. Secondary segment reporting is determined based on the geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menyediakan produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya.
Business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
Penggunaan Estimasi
q.
Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the amount of assets and liabilities and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. In connection with the inherent uncertainty in making estimates, actual results will occur may differ from those estimates.
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mewajibkan pihak manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan jumlah yang diperkirakan sebelumnya.
18
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
KAS DAN BANK
3.
Akun ini terdiri dari:
This account consist of: 2010
Kas Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk The Royal Bank of Scotland Dolar Amerika Serikat PT Bank Pan Indonesia Tbk (US$ 114.821 pada tahun 2010) PT Bank Permata Tbk (US$ 2.012 pada tahun 2010) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 891 pada tahun 2010 dan US$ 1.006 pada tahun 2009) The Royal Bank of Scotland (US$ 18.220 pada tahun 2009) Jumlah
4.
CASH AND BANKS
2009
163.476.387
119.547.500
324.688.710 117.692.495 7.347.070 4.455 -
134.679.019 4.135.614 22.455
1.032.353.183
-
18.087.644
-
8.011.520
9.456.994
-
171.271.948
Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk The Royal Bank of Scotland United States Dollar PT Bank Pan Indonesia Tbk (US$ 114,821 in 2010) PT Bank Permata Tbk (US$ 2,012 in 2010) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 891 in 2010 and US$ 1,006 in 2009) The Royal Bank of Scotland (US$ 18,220 in 2009)
1.671.661.464
439.113.530
Total
PIUTANG USAHA
4.
Rincian piutang usaha:
TRADE RECEIVABLES The details of trade receivables:
2010
2009
Hubungan Istimewa (lihat Catatan 5) PT Berkah Sarana Irjatama PT Forindoprima Perkasa
334.900.250 -
2.995.703.065 24.560.056
Related Parties (see Note 5) PT Berkah Sarana Irjatama PT Forindoprima Perkasa
Jumlah - Hubungan Istimewa
334.900.250
3.020.263.121
Total - Related Parties
42.239.154.626 2.635.973.123
32.317.136.528 1.709.891.601
Third Parties Local Export
Jumlah - Pihak Ketiga Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang usaha
44.875.127.749
34.027.028.129
Jumlah - Pihak Ketiga - bersih
44.159.372.092
33.311.272.472
Total - Third Parties - net
Piutang Usaha - Bersih
44.494.272.342
36.331.535.593
Trade Receivables - Net
Pihak Ketiga Lokal Ekspor
(715.755.657 )
(715.755.657 )
Analisis umur piutang usaha tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Total - Third Parties Net of allowance for impairment of trade receivables
The aging analysis of the trade receivables as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Mata Uang Asing/ Foreign Currencies
2010
Rupiah/ Rupiah
Jumlah (US$)/ Total (US$)
Ekuivalen Dalam Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Jumlah Dalam Rupiah/ Total In Rupiah
2010
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari >90 hari
34.400.689.892
228.473
2.054.201.372
36.454.891.264
6.127.811.628 1.304.274.450 572.330.000 168.948.906
67.206
581.771.751
6.127.811.628 1.304.274.450 572.330.000 750.720.657
Not yet due Past Due: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days >90 days
Jumlah
42.574.054.876
295.679
2.635.973.123
45.210.027.999
Total
19
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
4.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Mata Uang Asing/ Foreign Currencies
2009
Rupiah/ Rupiah
Jumlah (US$)/ Total (US$)
Ekuivalen Dalam Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Jumlah Dalam Rupiah/ Total In Rupiah
18.674.143.029
120.012
1.128.119.850
19.802.262.879
1.157.582.842 13.695.094.585 431.282.500 1.379.296.693
67.206
581.771.751
1.157.582.842 13.695.094.585 431.282.500 1.961.068.444
Not yet due Past Due: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days >90 days
Jumlah
35.337.399.649
187.218
1.709.891.601
37.047.291.250
Total
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
Movement of net of allowance for impairment of trade receivables is as follows:
2010
5.
2009
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari >90 hari
2009
Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan: Penambahan penyisihan
715.755.657
715.755.657
-
-
Balance at beginning of year Changes during the year: Provision during the year
Saldo akhir tahun
715.755.657
715.755.657
Balance at the end of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang usaha tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the above net of allowance for impairment of trade receivables is adequate to cover any possible losses arising from the uncollectible receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang usaha tersebut dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 10.
As of December 31, 2010, The above receivables are used as collateral through fiduciary transfer of proprietary rights to the borrowings from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, as explained in Note 10.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
5.
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Perusahaan, dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi usaha dilakukan dalam bentuk transaksi penjualan, pembelian dan sewa, yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti dengan pihak ketiga.
The Company, in their regular conduct of business, engages in transactions with certain related parties, transactions conducted in the form of sales, purchase and rental, which are performed with the terms and normal conditions as with third parties.
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The details of accounts and transactions with related parties is as follows: Persentase Terhadap Jumlah Aset (%)/ Percentage to Total Assets (%)
Jumlah/ Amount 2010
2009
2010
2009
Piutang Usaha PT Berkah Sarana Irjatama PT Forindoprima Perkasa
334.900.250 -
2.995.703.065 24.560.056
0,16 -
1,57 0,01
Trade Receivables PT Berkah Sarana Irjatama PT Forindoprima Perkasa
Jumlah
334.900.250
3.020.263.121
0,16
1,58
Total
20
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
5.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
5.
Persentase Terhadap Jumlah Kewajiban (%)/ Percentage to Total Liabilities (%)
Jumlah/ Amount 2010 Hutang Usaha PT Forindoprima Perkasa
2009
883.056.791
2010
7.108.382
1,27
0,01
Trade Payables PT Forindoprima Perkasa
2009
2010
2009
Penjualan Bersih PT Berkah Sarana Irjatama 5.706.903.323 PT Forindoprima Perkasa 910.621.395
17.019.268.964 1.159.953.406
1,64 0,26
6,10 0,42
Net Sales PT Berkah Sarana Irjatama PT Forindoprima Perkasa
Jumlah
6.617.524.718
18.179.222.370
1,90
6,52
Total
Pembelian PT Forindoprima Perkasa 11.387.001.376
2.803.088.244
6,02
1,71
Purchases PT Forindoprima Perkasa
30.000.000
63,16
100,00
Rent Expenses (Note 23) Ishadi
Beban Sewa (Catatan 23) Ishadi
6.
2009
Persentase Terhadap Jumlah Akun yang Bersangkutan (%)/ Percentage to Respective Accounts (%)
Jumlah/ Amount 2010
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
40.000.000
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sebagai berikut:
The nature of relationship with the related parties mentioned in the foregoing are as follows:
a. PT Forindoprima Perkasa dan PT Berkah Sarana Irjatama merupakan perusahaan yang memiliki anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan dan/atau merupakan perusahaan yang sepengendali dengan Perusahaan.
a. PT Forindoprima Perkasa dan PT Berkah Sarana Irjatama have key management members that are in common with those of the Company’s and/or companies under the same common control with the Company.
b. Ishadi, merupakan direktur utama Perusahaan.
b. Ishadi, is a president director of the Company.
PERSEDIAAN
6.
Persediaan terdiri dari:
INVENTORIES Inventories consist of:
2010
2009
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan bahan pembantu
12.679.153.232 6.543.337.460 28.789.028.754
15.306.878.530 3.713.742.020 32.817.426.494
Finished goods Work in process Raw materials and supplies
Jumlah Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan
48.011.519.446
51.838.047.044
Total Less allowance for declining in value of inventories
Bersih
47.668.296.965
(343.222.481)
21
(333.582.394) 51.504.464.650
Net
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
6.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PERSEDIAAN (lanjutan)
6.
INVENTORIES (continued)
Mutasi penyisihan atas penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
Movement of allowance for decline in value of inventories as follows:
2010
7.
2009
Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan: Penambahan penyisihan Pengurangan penyisihan
333.582.394
Saldo akhir tahun
343.222.481
167.850.206
9.640.087 -
333.582.394
Balance at the end of year
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi akibat penurunan nilai persediaan.
Management believes that the above allowance for decline in value of inventories is adequate to cover possible losses that may arise from decline in value of inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan tersebut dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 10.
As of December 31, 2010, Inventories are used as collateral through fiduciary transfers of proprietary rights to the borrowings from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, as explained in Note 10.
Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar Rp 6,5 milyar dan US$ 5.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
As of December 31, 2010, inventories are covered by insurance against losses by fire and other risks under blanket policies with total coverage amounting to approximately Rp 6.5 billion and US$ 5,000,000, which management believes, is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.
UANG MUKA PEMBELIAN
7.
ADVANCES FOR PURCHASES
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan memiliki uang muka pembelian kepada pihak ketiga atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, sebesar Rp 1.390.111.533. 8.
172.553.318 (6.821.130)
Balance at beginning of year Changes during the year: Provision during the year Accounts written-off
As of December 31, 2009, the Company has advances to third parties for purchasing raw materials and supplies, amounted to Rp Rp 1,390,111,533.
ASET TETAP
8.
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
Property, plant and equipment consist of the following: 2010
Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan Jumlah Nilai Tercatat
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles
12.981.719.500 36.114.683.501 81.433.578.061 1.620.900.510 809.857.975 1.935.273.553
142.000.000 11.796.177.998 161.233.182 75.355.254 376.660.819
-
-
12.981.719.500 36.256.683.501 93.229.756.059 1.782.133.692 885.213.229 2.311.934.372
134.896.013.100
12.551.427.253
-
-
147.447.440.353
Total Carrying Value
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan
7.212.030.756 24.855.968.927 1.094.258.843 620.873.228 1.031.034.073
1.812.834.175 4.980.404.022 176.100.365 79.445.624 188.399.775
-
-
9.024.864.931 29.836.372.949 1.270.359.208 700.318.852 1.219.433.848
Accumulated Depreciation Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan
34.814.165.827
7.237.183.961
-
-
42.051.349.788
Total Accumulated Depreciation
105.396.090.565
Net Book Value
Nilai Buku
100.081.847.273
22
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
8.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
2009 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan Jumlah Aset dalam Penyelesaian Mesin dan peralatan Jumlah Nilai Tercatat
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
12.408.419.500 33.114.319.865 65.884.196.145 1.379.370.474 731.683.475 1.542.188.008
573.300.000 3.000.363.636 14.051.672.716 241.530.036 78.174.500 553.861.000
160.775.455
1.497.709.200 -
12.981.719.500 36.114.683.501 81.433.578.061 1.620.900.510 809.857.975 1.935.273.553
115.060.177.467
18.498.901.888
160.775.455
1.497.709.200
134.896.013.100
1.497.709.200
-
-
116.557.886.667
18.498.901.888
160.775.455
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan pabrik Peralatan kantor Kendaraan
5.493.790.520 20.380.596.927 957.489.268 547.655.810 1.025.981.497
1.718.240.236 4.475.372.000 136.769.575 73.217.418 165.828.031
160.775.455
Jumlah Akumulasi Penyusutan
28.405.514.022
6.569.427.260
160.775.455
Nilai Buku
88.152.372.645
(1.497.709.200 ) -
Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi adalah sebesar Rp 7.237.183.961 dan Rp 6.569.427.260, masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009 yang dibebankan sebagai berikut:
-
Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles Total Constructions in Progress Machinery and equipment
134.896.013.100
Total Carrying Value
-
7.212.030.756 24.855.968.927 1.094.258.843 620.873.228 1.031.034.073
Accumulated Depreciation Buildings and infrastructures Machinery and equipment Factory equipment Office equipment Vehicles
-
34.814.165.827
Total Accumulated Depreciation
100.081.847.273
Net Book Value
Depreciation charged to income amounted Rp 7,237,183,961 and Rp 6,569,427,260 in 2010 dan 2009, respectively, were charged to:
2010
2009
Beban pabrikasi Beban umum dan administrasi (Catatan 19)
6.521.313.205
5.935.876.199
715.870.756
633.551.061
Manufacturing overhead General and administrative expense (Note 19)
Jumlah
7.237.183.961
6.569.427.260
Total
Penambahan aset tetap, berupa mesin dan peralatan, pada tahun 2010 dan 2009 adalah termasuk pindahan dari uang muka pembelian aset tetap, masing-masing sebesar Rp 23.583.874 dan Rp 6.332.225.430.
Additions to property, plant and equipment - machinery and equipment in 2010 and 2009 include the transfer from advances for purchase of property, plant and equipment of Rp 23,583,874 and Rp 6,332,225,430, respectively.
Rincian penjualan aset tetap pada tahun 2009 adalah sebagai berikut:
The details of sales of property, plant and equipment in 2009 are as follows: 2009
Nilai tercatat Akumulasi penyusutan
160.775.455 (160.775.455 )
Carrying value Accumulated depreciation
Nilai buku Harga jual
112.000.000
Net book value Proceeds from sales
Laba penjualan aset tetap
112.000.000
Gain on sale of property, plant and equipment
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun “Lain-lain - bersih” di “Penghasilan (Beban) Lain-lain” dalam laporan laba rugi tahun 2009.
Gain on sale of property, plant and equipment are presented as “Other Income (Charges) - Gain on Sale of Property, Plant and Equipment” in the statements of income in 2009.
23
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
8.
9.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 40 milyar dan US$ 9.500.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
As of December 31, 2010, property, plant and equipment are covered by insurance against losses by fire and other risks under blanket policies with total coverage amounting to Rp 40 billion and US$ 9,500,000. Management believes that total insurance coverage is adequate to cover any possible losses that may arise from such risks.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Perusahaan tersebut dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas aset tersebut.
Management believes that the carrying values of all the Company’s assets are fully recoverable, and hence, no writedown for impairment in asset values is necessary.
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap berupa tanah, bangunan pabrik, mesin dan peralatan milik Perusahaan dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 10.
As of December 31, 2010, property, plant and equipment such as land, factory building, machinery and equipment owned by the Company are pledged as collateral of loans from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, as described in Note 10.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan masih dalam proses mendaftarkan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah yang diperoleh pada tahun 2009 menjadi atas nama Perusahaan. Selanjutnya, atas tanah yang diperoleh sebelum tahun 2009, Perusahaan memiliki HGB untuk jangka waktu yang berkisar antara 3-22 tahun. Manajemen berpendapat bahwa jangka waktu HGB tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
As of December 31, 2010, the Company is still in the process of registering “Hak Guna Bangunan” (HGB) of land which were acquired in 2009 became the name of the Company. Subsequently, on land acquired before the year 2009, the Company has the HGB for durations ranging from 3-22 years. Management believes that the terms of the said landrights can be renewed/extended upon expiration.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki uang muka pembelian aset tetap, berupa mesin dan peralatan, kepada pihak ketiga, masing-masing sebesar Rp 546.250.226 dan Rp 23.583.874.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has an advances purchase of property, plant and equipment, such as machinery and equipment, to a third parties, amounting to Rp 546,250,226 and Rp 23,583,874, respectively.
ASET LAIN-LAIN - BERSIH
9.
Aset lain-lain terdiri dari:
OTHER ASSETS - NET Other assets consists of:
2010
2009
Beban ditangguhkan hak atas tanah setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 62.131.227 pada tahun 2010 dan Rp 30.927.778 pada tahun 2009 Bank garansi Lain-lain
511.109.023 169.384.000
525.772.222 247.848.000 169.384.000
Deffered charges for landrights net of accumulated amortization of Rp 62,131,227 in 2010 and of Rp 30,927,778 in 2009 Bank guarantee Others
Jumlah
680.493.023
943.004.222
Total
Jumlah beban amortisasi atas beban ditangguhkan pada tahun 2010 dan 2009, masing-masing adalah sebesar Rp 31.203.449 dan Rp 30.927.778, yang dicatat pada akun “Beban Umum dan Administrasi” di “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi tahun 2010 dan 2009.
Total amortization expenses of deferred charges in the year 2010 and 2009 amounted to Rp 31,203,449 and Rp 30,927,778, respectively, which was recorded in "General and Administrative Expenses" in "Operating Expenses" in the statements of income in 2010 and 2009.
Bank garansi merupakan kas di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk milik Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 10).
Bank guarantee represents the Company’s cash placed in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk which is used as collateral for bank guarantee facility obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 10).
24
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
10.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
HUTANG BANK
10.
Hutang bank terdiri dari:
Bank loans consist of: 2010
Hutang bank jangka pendek PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Modal Kerja
BANK LOANS
2009
46.318.097.593
40.060.078.184
Short-term bank loan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Working Capital Loans Long-term bank loans PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Investment Loans
Hutang bank jangka panjang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Investasi Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
3.172.427.221
4.200.000.000
(1.260.000.000 )
(1.260.000.000 )
Less current maturities
Hutang jangka panjang - bersih
1.912.427.221
2.940.000.000
Long-term debt - net
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Pada tanggal 28 Maret 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri yang bersifat revolving dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 71.000.000.000, yang ditujukan untuk modal kerja usaha industri pembuatan karung plastik dan kantong semen. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 27 Maret 2008 dan terakhir telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 27 Maret 2011, dengan tingkat bunga per tahun berkisar antara 11% 12,5% pada tahun 2010 dan 12% - 14,5% pada tahun 2009.
On March 28, 2007, the Company obtained revolving working capital loans from Bank Mandiri with maximum facility amounted to Rp 71,000,000,000, for the working capital of manufacturing plastic and cement bags. The term of credit facility is 12 (twelve) months up to March 27, 2008 and has been extended, the latest is up to March 27, 2011, with annual interest rates ranging from 11% - 12.5% in 2010 and 12% - 14.5% in 2009.
Pada tanggal 18 Maret 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank Mandiri dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 5.000.000.000, yang ditujukan untuk pembiayaan pembelian mesin dan peralatan pabrik. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 48 (empat puluh delapan) bulan dan dikenakan bunga per tahun berkisar antara 11% 12,5% pada tahun 2010 dan 12% - 14,5% pada tahun 2009. Untuk tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan, saldo hutang bank jangka panjang tersebut di atas dicatat dan disajikan pada neraca tanggal 31 Desember 2010 sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif tahunan sebesar 12,6%.
On March 18, 2009, the Company obtained investment credit facilities from Bank Mandiri with a maximum facility amounted to Rp 5 billion for the purchase of plant’s machinery and equipment. The term of credit facility is 48 (forty eight) months and bears annual interest rate ranging from 11% - 12.5% in 2010 and 12% - 14.5% in 2009. For accounting and financial reporting purposes, the above long-term bank loans is carried and presented in the balance sheet as at December 31, 2010 at amortized cost using effective interest at annual rate of 12.6%.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank Mandiri apabila terdapat perubahan anggaran dasar Perusahaan dan susunan anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan. Fasilitas tersebut dijamin dengan piutang usaha, persediaan, sertifikat Hak Guna Bangunan beserta bangunan pabrik, mesin dan peralatan milik Perusahaan (lihat Catatan 4, 6 dan 8), serta jaminan pribadi dari Ishadi, Alexander Tanzil dan Santoso Wijaya, pihak hubungan istimewa Perusahaan.
Based on the agreement, the Company shall give written notice to Bank Mandiri, whenever there are changes in the articles of association and the composition of the Boards of Directors and Commissioners. Those facilities are collateralized by the Company’s trade receivables, inventories, landrights and factory building, machinery and equipment (see Notes 4, 6 and 8), and personal guarantee from Ishadi, Alexander Tanzil and Santoso Wijaya (related parties).
Pada tanggal 28 Maret 2007, Perusahaan juga memperoleh fasilitas bank garansi dari Bank Mandiri dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 1.500.000.000, yang ditujukan untuk tender dan pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas bank garansi tersebut memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 27 Maret 2008 dan terakhir telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 27 Maret 2011 (lihat Catatan 9).
On March 28, 2007, the Company also obtained a bank guarantee facility from Bank Mandiri with a maximum facility amounted to Rp 1,500,000,000, which is intended for tender process and execution of work. The term of bank guarantee facility is 12 (twelve) months up to March 27, 2008 and has been extended, the latest is up to March 27, 2011 (see Note 9).
25
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
11.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
HUTANG USAHA
11.
Akun ini merupakan kewajiban yang timbul dari pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents liabilities incurred mainly from purchase of raw materials and indirect materials, with details as follows:
2010 Hubungan istimewa (lihat Catatan 5) PT Forindoprima Perkasa
2009 7.108.382
Related parties (Note 5) PT Forindoprima Perkasa
3.711.709.575 9.218.515.681
10.287.867.882 7.396.121.846
Third parties - local United States Dollar (US$ 412,815 in 2010 dan US$ 1,094,454 in 2009) Rupiah
Jumlah Pihak ketiga
12.930.225.256
17.683.989.728
Total Third Parties
Jumlah
13.813.282.047
17.691.098.110
Total
Pihak ketiga - lokal Dolar Amerika Serikat (US$ 412.815 pada tahun 2010 dan US$ 1.094.454 pada tahun 2009) Rupiah
883.056.791
Pemasok utama Perusahaan antara lain adalah PT Tripolyta Indonesia Tbk dan PT Pura Nusapersada.
The main suppliers of the Company among others, are PT Tripolyta Indonesia Tbk and PT Pura Nusapersada.
Rincian umur hutang dihitung sejak tanggal terjadinya hutang:
The details of aging of accounts payable based on recognition date:
2010
12.
TRADE PAYABLES
2009
Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun
10.637.493.361 2.362.244.549 159.095.400 654.448.737
16.308.866.254 1.315.159.192 1.223.200 65.849.464
Up to 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 1 year
Jumlah
13.813.282.047
17.691.098.110
Total
PERPAJAKAN a.
12.
Hutang pajak
TAXATION a.
Hutang pajak terdiri dari:
Taxes payable consists of: 2010
Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4(2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran - bersih Jumlah
b.
Taxes payable
2009
17.083.182 1.601.934 468.629.787 1.175.710 -
13.921.111 1.601.122 422.931.555 703.466.727 12.780.000
181.815.394
10.428.000
Income Taxes: Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Article 4(2) Value Added Tax (VAT) Out - Net
670.306.007
1.165.128.515
Total
Beban pajak penghasilan
b.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Income tax expense The reconciliation between income before income tax expense according to the statement of income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
26
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
12.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PERPAJAKAN (lanjutan) b.
12.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
b. 2010
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beda temporer: Penyusutan Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai persediaan Beda tetap: Kesejahteraan karyawan Sumbangan dan representasi Penyusutan dan amortisasi Penghasilan yang pajaknya bersifat final Lain-lain - bersih Taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan
TAXATION (continued) Income tax expense (continued)
2009
28.688.277.574
26.027.076.148
(791.419.183 )
(910.383.026 )
582.882.320
418.133.389
9.640.087
172.553.318
561.128.521 119.228.849 73.252.424
181.328.318 13.496.500 (471.822.647 )
(4.590.804 ) 571.293.590
(14.361.648 ) 173.719.581
29.809.693.378
25.589.739.933
Income before income tax expense per statements of income Temporary differences: Depreciation Estimated liabilities for employees’ benefits Allowance for declining in value of inventories Permanent differences: Employees’ benefits in kind Donation and representation Depreciation and amortization Income already subjected to final tax Others - net Estimated taxable income current year
Perusahaan akan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2010 kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) berdasarkan perhitungan pajak di atas. Taksiran penghasilan kena pajak pada tahun 2009 tersebut adalah sesuai dengan jumlah dalam SPT tahun 2009 yang telah dilaporkan kepada KPP.
The Company will submit its 2010 Annual Income Tax Returns to the Tax Service Office based on the tax calculation as mentioned above. The amount of estimated taxable income in 2009 conforms with the related amount reflected in the Company’s 2009 Annual Income Tax Returns submitted to the Tax Service Office.
Beban pajak penghasilan (tahun berjalan) dan perhitungan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Income tax expense (current year) and the computation of the estimated income tax payable are as follows:
2010 Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan) Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Pajak penghasilan dibayar di muka (Pasal 22, 23, 25 dan fiskal) Taksiran hutang pajak penghasilan - Pasal 29
2009 25.589.739.000
7.452.423.250
7.165.126.920
7.451.247.540
6.461.660.193
Income tax expense - current year Prepayments of income taxes (Articles 22, 23, 25 and fiscal)
1.175.710
703.466.727
Estimated income tax payable - Article 29
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax expense as calculated by applying the prevailing tax rate to income before income tax expense and income tax expense as shown in the statements of income for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
Estimated taxable income (rounded off)
29.809.693.000
2009
28.688.277.574
27
26.027.076.148
Income before income tax expense per statements of income
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
12.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PERPAJAKAN (lanjutan) b.
12.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
b. 2010
Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Kesejahteraan karyawan Sumbangan dan representasi Penyusutan dan amortisasi Penghasilan yang pajaknya bersifat final Lain-lain - bersih Dampak perubahan tarif pajak Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
c.
TAXATION (continued)
2009
7.172.069.393
7.287.581.321
140.282.130 29.807.212 18.313.106
50.771.929 3.779.020 (132.110.341 )
(1.147.701 ) 142.823.303 -
(4.021.261 ) 48.641.482 231.752.516
7.502.147.443
Aset pajak tangguhan - bersih
c.
d.
Income tax expense per statements of income
Deferred tax assets - net The deferred tax effects of the significant temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:
2010
Jumlah
Income tax expense computed using the prevailing tax rate Tax effect of permanent differences: Employees’ benefits in kind Donation and representation Depreciation and amortization Income already subjected to final tax Others - net Impact of changes in tax rates
7.486.394.666
Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
Aset pajak tangguhan Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Penyisihan penurunan nilai persediaan
Income tax expense (continued)
2009
830.197.334
684.476.754
178.938.914
178.938.914
85.805.622
83.395.599
Deferred tax assets Estimated liabilities for employees’ benefits Net of allowance for impairment of trade receivables Allowance for declining in value of inventories
1.094.941.870
946.811.267
Total
Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan
(939.989.315 )
(742.134.519 )
Aset pajak tangguhan - bersih
154.952.555
204.676.748
Administrasi
d.
Deffered tax liabilities Depreciation Deferred tax assets - net
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company submit tax return on the basis of self assessment. For the fiscal year before 2008, the Directorate General of Taxation (DGT) may assess or amend taxes within 10 (ten) years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar secara sendiri pajak penghasilannya (self-assessment). Untuk tahun pajak sebelum tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menetapkan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak.
28
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
12.
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
13.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
12.
Perubahan undang-undang pajak penghasilan
e.
Amendment of income tax law
Di bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyetujui perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Salah satu dari perubahan tersebut sehubungan dengan tarif pajak penghasilan badan. Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dan 15% atas Rp 50 juta penghasilan kena pajak pertama dan kedua, dan berikutnya 30% atas penghasilan kena pajak lebih dari Rp 100 juta. Sesuai dengan perubahan Undangundang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak tanggal 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak tanggal 1 Januari 2010.
In September 2008, the Indonesian House of Representatives approved the amendments to the Income Tax Law which will become effective as of January 1, 2009. One of the amendments relates to the corporate income tax rate. Previously, the corporate income tax rate was progressive tax rates of 10% and 15% for the first and second brackets of taxable income of Rp 50 million, and 30 % for the next bracket of taxable income over Rp 100 million. Under the amendments, the corporate income tax will be set at a flat rate of 28% starting on January 1, 2009 and further reduced to 25% starting on January 1, 2010.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan telah dihitung dengan menggunakan tarif-tarif tersebut.
Deferred tax assets and liabilities have been calculated using these enacted tax rates.
BIAYA HARUS DIBAYAR
13.
Akun ini terdiri dari:
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban angkut Bunga Lain-lain Jumlah
2009
792.597.783 169.341.400 129.259.029 496.685.040
677.482.593 152.115.000 118.365.754 253.811.669
Salaries, wages and employees’ benefit Freight Interest Others
1.587.883.252
1.201.775.016
Total
MODAL SAHAM
14.
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
ACCRUED EXPENSES This account consist of:
2010
14.
TAXATION (continued)
Jumlah Saham/ Number of Share
CAPITAL STOCK The details of share ownership of the Company as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Persentase Pemilikan/ Persentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Shareholders
PT Hastagraha Bumipersada Ishadi (Direktur Utama) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%)
597.650.500 2.349.500
89,469% 0,352%
59.765.050.000 234.950.000
68.000.089
10,179%
6.800.008.900
PT Hastagraha Bumipersada Ishadi (President Director) Others (each with ownership interest below 5%)
Jumlah
668.000.089
100,000%
66.800.008.900
Total
The Commissioners and Directors who are shareholders of the Company, based on the records maintained by the Company’s Share Registrar as of December 31, 2010 and 2009, are as follows:
Anggota Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Direksi Ishadi
Jumlah Saham/ Number of Share 2.349.500
Persentase Pemilikan/ Persentage of Ownership 0,352%
29
Jumlah/ Amount 234.950.000
Shareholders Directors Ishadi
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
15.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
15.
Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The details of additional paid in capital as of Desember 31, 2010 dan 2009 are as follows:
2010 Agio saham sehubungan penawaran umum saham (Catatan 1b) Biaya emisi efek ekuitas (Catatan 2o) Agio saham sehubungan - pelaksanaan Waran Seri I Bersih
16.
17.
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET
2009
51.620
51.620
Additional paid in capital arising from initial public offering (Note 1b) Stock issuance costs (Note 2o) Additional paid in capital arising from the exercise of Series I Warrants
28.054.021.637
28.054.021.637
Net
30.260.000.000 (2.206.029.983 )
DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM
30.260.000.000 (2.206.029.983 )
16.
CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 14 Mei 2010, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 13.360.001.780 atau Rp 20 per saham yang dibayarkan kepada pemegang saham yang tercatat pada Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 10 Juni 2010. Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham juga menyetujui untuk mencadangkan sejumlah Rp 3.500.000.000 dari laba bersih Perusahaan tahun 2009, sebagai dana cadangan umum Perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.
Based on Company’s Annual Shareholders’ General Meeting (AGM) on May 14, 2010, the shareholders ratified the declaration of cash dividends amounting to Rp 13,360,001,780 or Rp 20 per share to shareholders who were registered at the Company`s Share Registrar as of June 10, 2010. On the same AGM, the shareholders also agreed to appropriate portions of retained earnings for general reserve purposes amounting to Rp 3,500,000,000 for 2009, in accordance with the existing regulations.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 22 Mei 2009, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 13.360.000.000 atau Rp 20 per saham yang dibayarkan kepada pemegang saham yang tercatat pada Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 17 Juni 2009. Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham juga menyetujui untuk mencadangkan sejumlah Rp 3.000.000.000 dari laba bersih Perusahaan tahun 2008, sebagai dana cadangan umum Perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.
Based on Company’s Annual Shareholders’ General Meeting (AGM) on May 22, 2009, the shareholders ratified the declaration of cash dividends amounting to Rp 13,360,000,000 or Rp 20 per share to shareholders who were registered at the Company`s Share Registrar as of June 17, 2009. On the same AGM, the shareholders also agreed to appropriate portions of retained earnings for general reserve purposes amounting to Rp 3,000,000,000 for 2008, in accordance with the existing regulations.
PENJUALAN BERSIH
17.
Akun ini terdiri dari:
NET SALES This account consists of:
2010
2009
Lokal Ekspor
310.124.020.263 38.235.123.371
249.090.673.057 29.784.666.525
Local Export
Jumlah
348.359.143.634
278.875.339.582
Total
Sebagian penjualan, yaitu sekitar 1,90% dan 6,52%, masing-masing pada tahun 2010 dan 2009, dilakukan kepada pihak hubungan istimewa (Catatan 5). Penjualan kepada pihak hubungan istimewa tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti dengan pihak ketiga.
A portion of sales, approximately 1.90% and 6.52% in 2010 and 2009, respectively, were made to related parties (Note 5). Sales to related parties are performed with the terms and normal conditions as with third parties.
Pada tahun 2010 dan 2009, penjualan kepada pihak ketiga dengan jumlah penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut:
In 2010 and 2009, sales to third parties with amount exceeding 10% of net sales are as follows:
30
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
17.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
PENJUALAN BERSIH (lanjutan)
17.
Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih (%)/ Percentage to Total Net Sales (%)
Jumlah Amount 2010 Penjualan Bersih PT Holcim Indonesia Tbk PT Semen Tonasa PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Jumlah
2009
2010
2009
35.143.600.000
33.634.601.450
10,09
12,06
Net Sales PT Holcim Indonesia Tbk PT Semen Tonasa PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
140.504.806.713
97.807.874.811
40,33
35,08
Total
60.998.218.352 44.362.988.361
33.869.855.000 30.303.418.361
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki uang muka dari pelanggan (pihak ketiga) sebesar Rp 477.488.513 dan Rp 410.304.822.
18.
NET SALES (continued)
17,51 12,73
12,15 10,87
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has advances from customers (third parties) amounted to Rp 477,488,513 and Rp 410,304,822.
BEBAN POKOK PENJUALAN
18.
Akun ini terdiri dari:
COST OF GOODS SOLD This accounts consists of:
2010
2009
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi
172.414.921.185 14.493.237.533 84.154.890.963
143.812.187.183 13.269.856.809 64.212.189.796
Raw materials used Direct labor Manufacturing overhead
Jumlah Beban Produksi
271.063.049.681
221.294.233.788
Total Manufacturing Cost
Persediaan barang dalam proses Awal tahun Pembelian Akhir tahun
3.713.742.020 5.912.679.782 (6.543.337.460 )
Work in process inventory Beginning of year Purchases End of year
8.104.008.927 1.211.137.787 (3.713.742.020 )
Beban Pokok Produksi
274.146.134.023
226.895.638.482
Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
15.306.878.530 21.418.754.646 (12.679.153.232 )
18.972.612.575 3.450.406.931 (15.306.878.530 )
Beban Pokok Penjualan
298.192.613.967
234.011.779.458
Cost of Goods Manufactured Finished goods inventory Beginning of year Purchases End of year Cost of Goods Sold
Sebagian pembelian, yaitu sekitar 6,02% dan 1,71%, masing-masing pada tahun 2010 dan 2009, dilakukan dengan pihak hubungan istimewa (Catatan 5).
A portion of purchases approximately 6.02% and 1.71% in 2010 and 2009, respectively, were made from related parties (Note 5).
Pada tahun 2010 dan 2009, pembelian dari pemasok pihak ketiga dengan jumlah pembelian melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut:
In 2010 and 2009, purchase from third parties with total purchase exceeding 10% of net sales was as follows: Persentase Terhadap Jumlah Penjualan Bersih (%) Percentage to Total Net Sales (%)
Jumlah/ Amount 2010
2009
2010
2009
Pembelian PT Tripolyta Indonesia Tbk PT Pura Nusapersada
106.949.751.754 37.264.899.698
100.377.713.372 26.832.868.389
30,70 10,70
35,99 9,62
Purchases PT Tripolyta Indonesia Tbk PT Pura Nusapersada
Jumlah
144.214.651.452
127.210.581.761
41,40
45,61
Total
31
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
19.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
BEBAN USAHA
19.
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
Details of operating expenses are as follows: 2010
Beban Penjualan Pengangkutan dan transportasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Iklan, komisi dan promosi penjualan Lain-lain Jumlah Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban kantor Perjalanan dinas Penyusutan dan amortisasi (Catatan 8 dan 9) Asuransi Lain-lain Jumlah Jumlah Beban Usaha
20.
2009
5.954.510.690
4.522.064.367
161.940.529
253.310.000
186.208.350 110.940.039
243.832.694 238.393.458
Selling Expenses Freight and transportation Salaries, wages and employees‘ benefits Advertising, commissions and sales promotions Others
6.413.599.608
5.257.600.519
Total
4.148.539.550 2.695.298.372 946.100.974
3.520.679.565 2.666.437.930 753.337.434
747.074.205 223.098.414 740.324.850
664.478.839 204.690.473 1.134.949.940
General and Administration Expenses Salaries, wages and employees‘ benefits Office expenses Business travel Depreciation and amortization (Notes 8 and 9) Insurance Others
9.500.436.365
8.944.574.181
Total
15.914.035.973
14.202.174.700
Total Operating Expenses
BEBAN KEUANGAN
20.
Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:
Provisi dan administrasi bank Jumlah
21.
FINANCING CHARGES Details of financing charge are as follows:
2010 Bunga pinjaman bank
OPERATING EXPENSES
2009
5.876.226.746
5.609.265.367
276.929.076
306.920.710
Interest on bank loans Provision and bank administrative charges
6.153.155.822
5.916.186.077
Total
ESTIMASI KEWAJIBAN ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
21.
ESTIMATED BENEFITS
LIABILITIES
FOR
EMPLOYEES’
Perusahaan mencatat estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari, aktuaris independen, berdasarkan laporannya, yang menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
The Company recorded the estimated liabilities for employees’ benefits as of December 31, 2010 and 2009, based on the actuarial calculation prepared by PT Prima Bhaksana Lestari, an independent actuary, which applied the “Projected Unit Credit” method.
Asumsi-asumsi pokok yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut:
Key assumptions used for actuarial calculation are as follows:
Tingkat diskonto Tabel mortalitas Umur pensiun
: : :
10,5% (2009; 11%) per tahun/per year TMI - 1999 55 tahun/year
Analisis kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan sebagai “Estimasi Kewajiban Atas Imbalan Kerja Karyawan” di neraca pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dan beban imbalan kerja karyawan yang dicatat dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, adalah sebagai berikut:
: : :
Discount rate Mortality table Retirement age
Analysis of estimated liabilities for employees’ benefits is presented as “Estimated Liabilities for Employees’ Benefits” in the balance sheets as of December 31, 2010 and 2009, and employees’ benefits expense as recorded in the statements of income for the years then ended are as follows:
32
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
21.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
ESTIMASI KEWAJIBAN ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
21.
a. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan
ESTIMATED LIABILITIES BENEFITS (continued) a.
2010 Nilai kini kewajiban imbalan kerja Biaya jasa lampau yang tidak diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Nilai bersih kewajiban yang diakui dalam neraca
782.782.081
942.422.189
Unrecognized actuarial gain
3.320.789.334
2.737.907.014
Net liabilities recognized in balance sheets
Employees’ benefits expense
2009
347.350.326 260.921.226 (34.242.742)
240.613.193 266.306.917 (12.253.286 ) 35.500.390 -
Current service costs Interest costs Amortization of actuarial loss Amortization of past service costs Curtailment effect
530.167.214
Employees’ benefits recognized in the current year
35.500.390 (26.646.880 ) 582.882.320
c. Mutasi nilai bersih atas kewajiban imbalan kerja karyawan
c.
2010
The change in the liabilities of employees’ benefits 2009
Saldo awal kewajiban bersih Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan Pembayaran imbalan kerja dalam tahun berjalan
2.737.907.014
2.319.773.625
582.882.320
530.167.214
Saldo akhir kewajiban bersih
3.320.789.334
-
(112.033.825 ) 2.737.907.014
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi kewajiban tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan yang berlaku. 22.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, sebagai berikut:
117.724 295.679
Jumlah Kewajiban Hutang usaha
US$
Ending balance of net liabilities
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES As of December 31, 2010, the Company has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies mainly as follows:
Mata Uang Asing US$ US$
Beginning balance of liabilities Employees’ benefit expense for current year Payment of employees’ benefits for current year
Management believes that the above estimated liabilities are adequate to cover the prevailing requirements.
ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
Aset Kas dan bank Piutang usaha
Present value of employees’ benefits obligation Unrecognized past service cost
2.372.011.147 (576.526.322 )
2010
22.
Estimated liabilities for employees’ benefits
3.079.033.185 (541.025.932 )
b.
Beban yang diakui pada tahun berjalan
EMPLOYEES’
2009
b. Beban imbalan kerja karyawan
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi kerugian aktuarial Amortisasi atas beban jasa masa lalu Efek kurtailmen
FOR
412.815
Kewajiban - Bersih
33
Ekuivalen Dalam Rupiah 1.058.452.347 2.635.973.123
Assets Cash and banks Trade receivables
3.694.425.470
Total
3.711.709.575
Liabilities Trade payables
17.284.105
Liabilities - Net
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
22.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
22.
Perusahaan tidak memiliki pinjaman dalam mata uang asing, namun demikian manajemen secara berkelanjutan senantiasa mengevaluasi struktur aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing. Pada tanggal 7 Maret 2011 (tanggal penyelesaian laporan keuangan), kurs rata-rata mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah: US$ 1 = Rp 8.789. 23.
MONETARY ASSETS AND DENOMINATED IN FOREIGN (continued)
LIABILITIES CURRENCIES
The Company has no borrowings which denominated in foreign currencies, however the management continues to evaluate the structure of assets and liabilities denominated in foreign currencies. As of March 7, 2011 (the date of completion of the financial statements), the average rate of foreign currency published by Bank Indonesia is : US$ 1 = Rp 8,789.
PERJANJIAN DAN KONTINJENSI
23.
AGREEMENT AND CONTINGENCIES
a.
Pada tanggal 3 September 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa ruangan kantor dengan Ishadi (pihak hubungan istimewa) untuk kantor pusat Perusahaan tersebut, yang berlaku untuk periode 1 (satu) tahun mulai tanggal 1 September 2007 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2008 dengan nilai sewa sebesar Rp 20.000.000 dan telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, dengan nilai sewa sebesar Rp 40.000.000. Jumlah beban sewa pada tahun 2010 dan 2009, masing-masing adalah sebesar Rp 40.000.000 dan Rp 30.000.000 (Catatan 5).
a.
On September 3, 2007, the Company signed an office space lease agreement with Ishadi (a related party) for the Company’s head office, which valid for a period of 1 (one) year starting September 1, 2007 until August 31, 2008 with a total rental amount of Rp 20,000,000, which has been extended until December 31, 2010, with a rental amount of Rp 40,000,000. Total rental expense in 2010 and 2009, amounting to Rp 40,000,000 and Rp 30,000,000, respectively (Note 5).
b.
Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan (tanggal 7 Maret 2011) terdapat perkara yang melibatkan nama Perusahaan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berdasarkan Putusan KPPU No. 08/KPPUL/2004. Perkara tersebut melibatkan nama Perusahaan dalam tender pengadaan tinta sidik jari Pemilu Legislatif Tahun 2004 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (Tender), dimana berdasarkan Putusan KPPU, Perusahaan dinyatakan telah membentuk suatu Konsorsium Perusahaan, yang dalam perkara ini kegiatannya dijalankan oleh Mus’ab Mochamad (pihak ketiga), dan melanggar Pasal 22 Undangundang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta menghukum Konsorsium Perusahaan tersebut (beserta 5 Konsorsium lainnya) secara bersamasama untuk membayar denda sebesar Rp 1.000.000.000 (satu milyar Rupiah) karena dinyatakan telah melakukan persengkokolan.
b.
As of the completion date of financial statements (March 7, 2011) there was a case involving the Company with the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) based on KPPU Decision No. 08/KPPU-L/2004. The case involved the Company’s name in the tender process for the procurement of fingerprint ink for national legislative elections in 2004 which organized by the National Elections Commission (Tender). Based on the decision of KPPU, the Company was convicted had formed a Consortium, which activities were operated by Mus'ab Mochamad (a third party), and violated Article 22 of Law No. 5 Year 1999 about Monopoly and Unfair Business Competition and the Consortium (together with five other Consortium) were sentenced to jointly pay fines amounting to Rp 1.000.000.000 (one billion Rupiah) for forming a conspiracy.
Atas Putusan KPPU tersebut, telah diajukan Surat Keberatan tertanggal 8 Agustus 2005, yang kemudian telah diputus oleh Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Putusan tertanggal 5 Januari 2006, yang pada dasarnya menguatkan Putusan KPPU No. 08/KPPU-L/2004 tersebut dan saat ini perkara tersebut sedang dalam proses pemeriksaan pada Mahkamah Agung Republik Indonesia berdasarkan pengajuan Memori Kasasi pada tanggal 10 Februari 2006 yang telah didaftarkan dengan Nomor 16/Srt.Pdt.Kas/2006/PN.JKT.PST pada tanggal 13 Februari 2006.
The Company had filed the objection letter dated August 8, 2005 against the KPPU decision. Further, the Assembly of Central Jakarta District Court, based on decision dated January 5, 2006, decided to basically affirm the decision of KPPU No. 08/KPPU-L/2004. Currently, the case is still under examination process at the Supreme Court of the Republic of Indonesia based on submission of Memorandum of Appeal on February 10, 2006, which was registered under Number 16/Srt.Pdt.Kas/2006/PN.JKT.PST on February 13, 2006.
34
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
23.
PERJANJIAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
c.
24.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
23.
AGREEMENT AND CONTINGENCIES (continued)
Sehubungan dengan perkara yang melibatkan nama Perusahaan tersebut, terdapat dugaan manajemen Perusahaan bahwa nama Perusahaan dalam Konsorsium Perusahaan tersebut telah digunakan oleh pihak lain untuk dapat berpartisipasi dalam Tender, mengingat bahwa sebelumnya Perusahaan telah menyatakan mengundurkan diri dari kesepakatan kerjasama membentuk suatu konsorsium bersama-sama dengan pihak lain untuk keperluan proses Tender tersebut dan menyatakan niatnya untuk tidak melanjutkan keikutsertaannya dalam proses Tender tersebut.
With regards to the case involving the name of the Company, the Company's management suspected that the name of the Company in the Consortium has been used by other parties to participate in the Tender, given fact that the Company has previously resigned from the partnership agreement to form a consortium with other parties for the purposes of the Tender process and has expressed its decision not to continue to participate in the Tender process.
Saat ini Perusahaan masih mengkaji upayaupaya lanjutan yang akan dilakukan oleh Perusahaan sehubungan dengan perkara tersebut. Direksi Perusahaan berpendapat bahwa keterlibatan nama Perusahaan dalam perkara sebagaimana tersebut di atas tidak mempengaruhi secara material harta kekayaan, keadaan keuangan dan kelangsungan usaha Perusahaan.
Currently, the Company is still evaluating further efforts to be undertaken by the Company in connection with the case. The directors of the Company believes that the involvement of the Company in the such case will not materially affect the assets, financial condition and going concern of the Company.
Pada tanggal 1 Juni 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa gudang dengan Febrianto Leonard untuk gudang Perusahaan yang beralamat di Jl. Ir. Sutami, Komplek Pegudangan 88F, Sudiang, Biringkanaya, Makassar, yang berlaku untuk periode 1 (satu) tahun mulai tanggal 1 Juni 2010 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011 dengan nilai sewa sebesar Rp 40.000.000. Jumlah beban sewa pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 23.333.333.
c.
INFORMASI SEGMEN
24.
On June 1, 2010, the Company signed a lease agreement for the Company’s warehouse with Febrianto Leonard, which located at Jl. Ir. Sutami, Komplek Pegudangan 88F, Sudiang, Biringkanaya, Makassar, which valid for a period of 1 (one) year starting June 1, 2010 until May 31, 2011, with a total rental amount of Rp 40,000,000. Total rental expense in 2010 amounting to Rp 23,333,333.
SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segment
Kegiatan usaha Perusahaan dikelompokkan dalam 4 (empat) segmen usaha utama, yaitu Karung Plastik, Kantong Semen, Roll Sheet dan Sandwich Sheet dan Lain-lain. Segmen ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen usaha. Pembebanan harga antar segmen, jika ada, didasarkan pada harga pokok segmen (at cost).
Company business activities are grouped into 4 (four) main business segments, namely Plastic Bags, Cement Bags, Roll Sheet and Sandwich Sheet, and Other. This segment is used as the basis for reporting segment information. Loading price between segments, if any, are based on cost price segment (at cost).
Informasi mengenai segmen tersebut adalah sebagai berikut:
Corporate Business segment information is as follows:
2010 PENJUALAN BERSIH Pihak eksternal HASIL Hasil segmen (laba kotor)
Karung Plastik/ Plastic Bags
usaha
Perusahaan Kantong Semen/ Cement Bags
Roll Sheet dan Sandwich Sheet/ Roll Sheet and Sandwich Sheet
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
2010
88.864.642.456
142.470.066.469
103.616.524.727
13.407.909.982
348.359.143.634
NET SALES External parties
4.526.648.921
30.502.937.065
10.245.775.414
4.891.168.267
50.166.529.667
MARGIN Segment margin (gross profit)
Beban usaha tidak dapat dialokasikan
(15.914.035.973 )
Laba usaha
34.252.493.694
Beban keuangan Lain-lain - bersih
(6.153.155.822 ) 588.939.702
Laba sebelum beban pajak penghasilan
28.688.277.574
Beban pajak penghasilan
(7.502.147.443 )
Laba bersih
21.186.130.131
35
Unallocated operating expenses Income from operations Financing charges Others - net Income before income tax expense Income tax expense Net income
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
24.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
24.
SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Usaha (lanjutan)
2010
Aset segmen Persediaan - bersih
Karung Plastik/ Plastic Bags
Business Segment (continued) Kantong Semen/ Cement Bags
Roll Sheet dan Sandwich Sheet/ Roll Sheet and Sandwich Sheet
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
2010
47.668.296.965
Segment assets Inventories - net
Aset tidak dapat dialokasi
153.187.960.654
Unallocated assets
Jumlah aset
200.856.257.619
Total assets
Kewajiban tidak dapat dialokasi
69.360.273.967
Unallocated liabilities
Jumlah kewajiban
69.360.273.967
Total liabilities
12.527.843.379
Additions to property, plant and equipment
7.237.183.961
Depreciation expenses
16.879.528.000
18.182.424.524
12.203.644.935
402.699.506
Penambahan aset tetap Penyusutan
2009 PENJUALAN BERSIH Pihak eksternal HASIL Hasil segmen (laba kotor)
Karung Plastik/ Plastic Bags
Kantong Semen/ Cement Bags
Roll Sheet dan Sandwich Sheet/ Roll Sheet and Sandwich Sheet
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
2009
107.285.836.187
85.787.458.983
78.001.545.707
7.800.498.705
278.875.339.582
NET SALES External parties
11.980.320.286
25.512.820.342
6.514.410.935
856.008.561
44.863.560.124
MARGIN Segment margin (gross profit)
Beban usaha tidak dapat dialokasikan
(14.202.174.700 )
Laba usaha
30.661.385.424
Beban keuangan Lain-lain - bersih
(5.916.186.077 ) 1.281.876.801
Laba sebelum beban pajak penghasilan
26.027.076.148
Unallocated operating expenses Income from operations Financing charges Others - net Income before income tax expense
Beban pajak penghasilan
(7.486.394.666 )
Laba bersih
18.540.681.482
Net income
51.504.464.650
Segment assets Inventories - net
Aset tidak dapat dialokasi
139.631.682.312
Unallocated assets
Jumlah aset
191.136.146.962
Total assets
Kewajiban tidak dapat dialokasi
67.466.291.661
Unallocated liabilities
Jumlah kewajiban
67.466.291.661
Total liabilities
Penambahan aset tetap
12.166.676.458
Additions to property, plant and equipment
6.569.427.260
Depreciation expenses
Aset segmen Persediaan - bersih
16.754.174.566
19.943.126.068
14.004.898.749
802.265.267
Penyusutan
Income tax expense
Segmen Geografis
Geographical Segment
Aset utama Perusahaan berlokasi di Sidoarjo, Surabaya. Analisis penjualan bersih berdasarkan wilayah pemasaran adalah sebagai berikut:
Main assets of the Company are located in Sidoarjo, Surabaya. Sales analysis based on marketing region is as follow:
2010
2009
Lokal Ekspor Asia Amerika Afrika Eropa
310.124.020.263
249.090.673.057
36.433.133.332 998.604.548 803.385.491 -
26.926.132.312 851.869.022 796.870.093 1.209.795.098
Local Export Asia America Africa Europe
Jumlah
348.359.143.634
278.875.339.582
Total
36
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
25.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
25.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Basic earning per share is calculated by dividing net income by the weighted average of shares outstanding during the year. The calculation are as follows:
2010 Jumlah laba bersih untuk tujuan perhitungan laba bersih per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar
2009
21.186.130.131
18.540.681.482
Net income for the purpose to calculate basic
668.000.089
668.000.076
Weighted average number of shares outstanding
32
28
Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar
26.
BASIC EARNINGS PER SHARE
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN
26.
FINANCIAL RISK AND POLICIES
MANAGEMENT
OBJECTIVES
Risiko utama dari instrumen keuangan adalah risiko pasar (termasuk risiko fluktuasi harga bahan baku, risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Perusahaan dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Perusahaan.
The main risks arising from the Company’s financial instruments are market risk (including risk of raw material price fluctuations, foreign exchange risk and interest rate risk), credit risk and liquidity risk. The Company’s treasury policies are designed to mitigate the financial impact of fluctuations in interest rates and foreign exchanges rates and to minimise potential adverse effects on the Company’s financial risk.
Faktor-faktor Risiko Keuangan
Financial Risk Factors
a.
a. Market Risk
Risiko Pasar Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku
Risk of Raw Material Price Fluctuations
Risiko usaha utama yang dihadapi oleh Perusahaan adalah fluktuasi harga bahan baku biji plastik Polypropylene (PP). PP merupakan produk komoditas yang mana harga pasarnya ditentukan oleh permintaan dan penawaran di dunia. Harga PP dapat diklasifikasikan menjadi 2 area yaitu harga PP nasional dan regional. Secara regional, PP di Indonesia diimpor dari Asean, Asia Selatan dan Arab Saudi. Harga pasar yang terbentuk di Indonesia merupakan ekuilbrium dari harga PP nasional, Asean, Asia Selatan dan Arab Saudi.
The main business risks which faced by the Company are fluctuations in plastic raw material Polypropylene resin (PP) price. PP is a commodity product where its market price is determined by demand and supply in the world. The price of PP can be classified into 2 areas, namely national and regional price regulation. Regionally, PP in Indonesia are imported from Asean, South Asia and Saudi Arabia. Market prices are formed in Indonesia is the national PP equilibrium of price, Asean, South Asia and Saudi Arabia.
Walaupun secara umum, harga PP dipengaruhi oleh harga minyak karena PP merupakan produk turunan dari minyak, namun korelasi antara harga PP dan harga minyak ini cukup kecil dan faktor yang paling dominan adalah permintaan dan penawaran.
Although in general, the price of PP is influenced by oil prices because PP is a product derived from oil, but the correlation between the price of PP and oil prices is quite small and the most dominant factor is the demand and supply.
Sejak awal tahun 2011, terjadi pergolakan politik di Timur Tengah dan Afrika yang melambungkan harga minyak dunia sehingga secara jika krisis ini terjadi dalam jangka panjang akan menaikkan harga biji plastik. Untuk itu secara aktif Perusahaan mencermati pergerakan harga bahan baku ini dengan pemasok dan lembaga independen pemantau harga bahan baku seperti ICIS LOR dan Platts untuk mengambil keputusan taktis dalam penentuan tingkat level bahan baku. Dengan adanya hubungan baik antara Perusahaan dengan pemasok, maka diyakini Perusahaan akan mampu memprediksi pergerakan harga ini dengan akurat.
Since early 2011, the political upheaval in Middle East and Africa which causes an increases in oil prices so that if this crisis occurs in the long term, it will also increase the price of plastic resin. To deal with it now the Company is actively looking at the movement of these raw material prices with suppliers and independent monitoring raw material prices such as ICIS LOR and Platts to take tactical decisions in determining the level of raw material level. With the good relationship between the Company and its suppliers, it is believed the Company will be able to predict accurately these price movements.
37
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
26.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)
26.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND POLICIES (continued)
Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan)
Financial Risk Factors (continued)
a.
a. Market Risk (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
OBJECTIVES
Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing
Foreign Exchange Risk
Pembelian bahan baku adalah dalam mata uang asing (Dolar Amerika Serikat). Seiring dengan meningkatnya harga minyak dunia, nilai kurs mata uang dunia selalu berubah. Untuk mengatasi hal ini, Perusahaan mengadakan pembelian bahan baku yang terjadwal dengan memperhatikan fluktuasi kurs dolar setiap saat dan juga dengan memperkuat pasar ekspor, dimana harga jual juga dalam valuta asing (Dolar Amerika Serikat) sehingga gejolak nilai tukar dapat diminimalisasi.
Purchases of raw materials is denominated in foreign currencies (United States Dollar). Along with rising of world oil prices, world currency exchange rates are always changing. To overcome this, the Company start to purchase the raw materials on scheduled and also pay attention to the fluctuations of dollar exchange rate at any time and also strengthen the export market, where prices are also in foreign currency (United States Dollar) so that exchange rate volatility can be minimized.
Risiko Tingkat Bunga
Interest Rate Risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga di pasar. Pinjaman yang diperoleh dengan tingkat bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas arus kas.
Interest rate risk is defined as a risk in which the fair value of future cash flows might be fluctuated due to the changes of market rate of the interest. Loans obtained at variable rates expose the Company to cash flow interest rate risk.
Risiko tingkat bunga Perusahaan terutama terkait dengan pinjaman yang diperoleh Perusahaan. Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas dampak perubahan suku bunga untuk mengelola risiko suku bunga.
The Company’s interest rate risk mainly arises from loans obtained by the Company. The Company perform regular review on the impact of interest rate changes to manage the interest rate risk.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan yang terpengaruh oleh risiko suku bunga berdasarkan tanggal jatuh tempo:
The following table sets out the carrying amounts, by maturity, of the Company’ financial instruments that are exposed to interest rate risk: 2010
Kurang dari 1 tahun/ less than one year Suku bunga mengambang Kas dan bank Hutang bank jangka pendek Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah
Nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2010/ Carrying value as of December 31, 2010
Lebih dari satu tahun/ more than one year -
1.671.661.464 46.318.097.593
1.260.000.000
-
1.260.000.000
Current maturities of long-term bank loans
-
1.912.427.221
1.912.427.221
Long-term bank loans - net of current maturities
49.249.759.057
1.912.427.221
51.162.186.278
Instrumen keuangan lainnya yang dimiliki Perusahaan yang tidak dimasukkan di tabel di atas adalah yang tidak dikenakan bunga sehingga tidak terpengaruh risiko tingkat bunga. b.
Floating rate Cash and banks Short-term bank loans
1.671.661.464 46.318.097.593
Total
The other financial instruments of the Company that are not included in the above table are non-interest bearing, therefore are not subjected to interest rate risk.
Risiko Kredit
b.
Perusahaan tidak memiliki risiko yang signifikan terhadap risiko kredit. Perusahaan memiliki kebijakan untuk memastikan keseluruhan penjualan produk dilakukan kepada pelanggan dengan reputasi dan riwayat kredit yang baik. Selain itu, Perusahaan senantiasa melakukan penelaahan berkala atas kredit pelanggan yang ada.
Credit Risk The Company has no significant concentrations of credit risk. The Company has policies in place to ensure that sales of products are made to customers with an appropriate reputation and credit history. In addition, the Company always perform regular credit reviews of existing customers.
38
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
26.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)
26.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND POLICIES (continued)
Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan)
Financial Risk Factors (continued)
c.
c.
Risiko Likuiditas Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati mensyaratkan tersedianya kas dan bank yang memadai untuk memenuhi kebutuhan modal operasional. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya senantiasa menjaga fleksibilitas melalui dana kas dan bank yang memadai dan ketersediaan dana dalam bentuk kredit yang memadai. Manajemen mengelola risiko likuiditas dengan senantiasa memantau perkiraan cadangan likuiditas Perusahaan berdasarkan arus kas yang diharapkan serta menelaah kebutuhan pembiayaan untuk modal kerja dan aktivitas pendanaan secara teratur dan pada saat yang dianggap perlu.
OBJECTIVES
Liquidity Risk Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and banks to meet operating capital requirements. In regular conduct of business, the Company always maintain flexibility through adequate cash and bank funds and availability of funding in the form of adequate credit lines. Management manages the liquidity risks by continuosly monitoring the rolling forecasts of the Company liquidity reserve on the basis of expected cash flows and reviewing financing requirements for working capital and funding activities on a regular basis and where deemed necessary.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di neraca tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The carrying values and the estimated fair values of the Company’ financial instruments that are carried in the balance sheet as of December 31, 2010, are as follows:
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Aset Keuangan Lancar Kas dan bank Piutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga - bersih Piutang lain-lain
1.671.661.464
1.671.661.464
334.900.250 44.159.372.092 114.037.423
334.900.250 44.159.372.092 114.037.423
Current Financial Assets Cash and banks Trade receivables Related party Third parties - net Other receivables
Jumlah aset keuangan lancar
46.279.971.229
46.279.971.229
Total current financial assets
Aset Keuangan Tidak Lancar Aset lain-lain
169.384.000
169.384.000
Non-current Financial Assets Other assets
Jumlah aset keuangan tidak lancar
169.384.000
169.384.000
Total non-current financial assets
46.449.355.229
46.449.355.229
Total Financial Assets
46.318.097.593
46.318.097.593
883.056.791 12.930.225.256 1.587.883.252 477.488.513
883.056.791 12.930.225.256 1.587.883.252 477.488.513
Current Financial Liabilities Short-term bank loan Trade payables Related parties Third parties Accrued expenses Advances from customers
1.260.000.000
1.260.000.000
Current maturities of long-term bank loans
63.456.751.405
63.456.751.405
Total current financial liabilities
Jumlah Aset Keuangan Kewajiban Keuangan Lancar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Biaya harus dibayar Uang muka dari pelanggan Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah kewajiban keuangan lancar Kewajiban Keuangan Tidak Lancar Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
1.912.427.221
1.912.427.221
Long-term bank loans - net of current maturities
Jumlah kewajiban keuangan tidak lancar
1.912.427.221
1.912.427.221
Total non-current financial liabilities
65.369.178.626
65.369.178.626
Total Financial Liabilities
Jumlah Kewajiban Keuangan
Non-current Financial Liabilities
39
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
26.
27.
28.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)
26.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND POLICIES (continued)
OBJECTIVES
Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
Fair Value of Financial Instruments (continued)
Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan ditentukan berdasarkan jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties) dan bukan merupakan penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.
The fair values of the financial assets and liabilities are determined based on the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between willing parties, other than in a forced sale or liquidation.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Financial instruments presented in the balance sheets are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be realibly measured.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
Aset dan kewajiban keuangan lancar
Short-term financial assets and liabilities
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang bank jangka pendek, hutang usaha, biaya harus dibayar dan uang muka dari pelanggan.
Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less consist of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, shortterm bank loans, trade payables, accrued expenses and advances from customers.
Manajemen menetapkan bahwa nilai wajar aset dan kewajiban lancar diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya karena akan jatuh tempo dalam waktu singkat.
Management has determined that the fair values of short-term financial assets and liabilities are assumed to be the same as their carrying amounts due to their short-term maturities.
Aset dan kewajiban keuangan tidak lancar
Non-current financial assets and liabilities
Manajemen menetapkan bahwa nilai wajar aset dan kewajiban keuangan jangka panjang yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan/atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal (aset lainlain dan hutang bank jangka panjang) adalah kurang lebih sebesar nilai tercatatnya.
Management has determined that the fair values of non-current financial assets and liabilities which do not have quoted prices in active markets and/or fair value cannot be measured reliably (other assets and longterm bank loans) are reasonably approximate their carrying amounts.
REKLASIFIKASI AKUN
27.
RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Certain accounts in financial statements for the year ended December 31, 2009 has been reclassified to conform with the presentation of the financial statements. For the year ended December 31, 2010 is as follows:
“Hasil Penjualan Aset Tetap“ pada laporan arus kas aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 224.000.000 telah direklasifikasi ke “Penerimaan (Pembayaran) Lain-lain“ pada laporan arus kas - aktivitas operasi.
“ Proceeds from sale of property and equipment“ in statements of cash flows - investing activities for the year ended December 31, 2009 amounted to Rp 224,000,000 was reclassified to “ Other receipts (payments)“ in statements of cash flows - operating activities.
STANDAR AKUNTANSI PROSPEKTIF
28.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin akan berdampak pada laporan keuangan Perusahaan, yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut:
PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued revision of the following accounting standards which might have an impact on the Company’ financial statements, which are applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2011:
40
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
28.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
STANDAR AKUNTANSI PROSPEKTIF (lanjutan) • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
28.
PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT (continued)
PSAK No. 1 (Revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan. PSAK No. 2 (Revisi 2009) - Laporan Arus Kas.
•
PSAK No. 3 (Revisi 2009) - Laporan Keuangan Interim. PSAK No. 4 (Revisi 2009) - Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. PSAK No. 5 (Revisi 2009) - Segmen Operasi. PSAK No. 7 (Revisi 2010) - Pengungkapan Pihakpihak Berelasi. PSAK No. 8 (Revisi 2010) - Peristiwa Setelah Periode Pelaporan. PSAK No. 12 (Revisi 2009) - Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. PSAK No. 15 (Revisi 2009) - Investasi Pada Entitas Asosiasi. PSAK No. 19 (Revisi 2010) - Aset Tak Berwujud. PSAK No. 22 (Revisi 2010) - Kombinasi Bisnis.
•
PSAK No. 23 (Revisi 2010) - Pendapatan. PSAK No. 25 (Revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. PSAK No. 48 (Revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset.
• •
PSAK No. 57 (Revisi 2009) - Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi. PSAK No. 58 (Revisi 2009) - Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. ISAK No. 10 - Program Loyalitas Pelanggan.
•
ISAK No. 11 - Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik. ISAK No. 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web. ISAK No. 17 - Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai.
•
•
• • • • • • • •
•
• •
• •
SFAS No. 1 (Revised 2009) - Presentation of Financial Statements. SFAS No. 2 (Revised 2009) - Statement of Cash Flows. SFAS No. 3 (Revised 2009) - Interim Financial Reporting. SFAS No. 4 (Revised 2009) - Consolidated and Separate Financial Statements. SFAS No. 5 (Revised 2009) - Operating Segments. SFAS No. 7 (Revised 2010) - Related Party Disclosures. SFAS No. 8 (Revised 2010) - Events after the Reporting Period. SFAS No. 12 (Revised 2009) - Interests in Joint Ventures. SFAS No. 15 (Revised 2009) - Investments in Associates. SFAS No. 19 (Revised 2010) - Intangible Assets. SFAS No. 22 (Revised 2010) - Business Combination. SFAS No. 23 (Revised 2010) - Revenue. SFAS No. 25 (Revised 2009) - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. SFAS No. 48 (Revised 2009) - Impairment of Assets. SFAS No. 57 (Revised 2009) - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets. SFAS No. 58 (Revised 2009) - Non-Current Assets Held for Sale and Discountinued Operations. Interpretation of SFAS No. 10 - Customer Loyalty Program. Interpretation of SFAS No. 11 - Distribution of NonCash Assets to Owners. Interpretation of SFAS No. 14 - Intangible Assets Web Site Cost. Interpretation of SFAS No. 17 - Interim Financial Reporting and Impairment.
DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin akan berdampak pada laporan keuangan Perusahaan, yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:
DSAK-IAI has also issued revision of the following accounting standards which might have an impact on the Company’ financial statements, which are applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2012:
•
•
• • • • • • • •
PSAK No. 10 (Revisi 2009) - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing. PSAK No. 24 (Revisi 2010) - Imbalan kerja. PSAK No. 46 (Revisi 2010) - Akuntansi Pajak Penghasilan. PSAK No. 50 (Revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Penyajian. PSAK No. 53 (Revisi 2010) - Pembayaran Berbasis Saham. PSAK No. 60 (Revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Pengungkapan. PSAK No. 63 (Revisi 2010) - Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi. ISAK No. 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri. ISAK No. 15 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya.
• • • • • • • •
41
SFAS No. 10 (Revised 2009) - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates. SFAS No. 24 (Revised 2010) - Employee Benefits. SFAS No. 46 (Revised 2010) - Income Taxes. SFAS No. 50 (Revised 2010) - Financial Instruments: Presentation. SFAS No. 53 (Revised 2010) - Share-Based Payment, SFAS No. 60 (Revised 2010) - Financial Instruments: Disclosures, SFAS No. 63 (Revised 2010) - Financial Reporting in Hyperinflationary Economies. Interpretation of SFAS No. 13 - Hedge of Net Investment in Foreign Operation. Interpretation of SFAS No. 15 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
28.
PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
STANDAR AKUNTANSI PROSPEKTIF (lanjutan)
28.
•
ISAK No. 16 - Perjanjian Konsensi Jasa.
•
•
ISAK No. 20 - Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.
•
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar tersebut terhadap laporan keuangan. 29.
PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT (continued) Interpretation of SFAS No. 16 - Service Concession Arrangements. Interpretation of SFAS No. 20 - Income Taxes Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders.
The Company are presently evaluating the effects of these revised standards on the financial statements.
PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
30.
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini, yang telah diselesaikan pada tanggal 7 Maret 2011.
COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS Management is responsible for the preparation of the financial statements of the Company,that is completed on March 7, 2011.
42
PT Yanaprima Hastapersada Tbk Kantor Pusat | Head Office
Gedung Graha Irama, Lantai 15G Jl. H.R. Rasuna Blok X-1, Kav. 1-2 Jakarta 12950 - Indonesia Tel. (+62-21) 526 1172-73, 526 1374-75 Fax. (+62-21) 526 1427
Kantor Cabang | Branch Office
Jl. Ir. Sutami Komplek Pergudangan 88F Sudiang – Biringkanaya Makassar - Indonesia Tel. (+62-31) 734 4764 - 65 Fax. (+62-31) 734 6119
Pabrik | Factory
Jl. Pahlawan, Desa Cemengkalang Sidoarjo 61271 - Jatim Indonesia Tel. (+62-31) 896 9618 - 20 Fax. (+62-31) 896 7278 Jl. Raya Tandes 208 Surabaya 60186 Jawa Timur Tel. (+62-31) 748 4576 Fax. (+62-31) 748 4579
[email protected]
www.yanaprima.com