PT. SUMI INDO KABEL Tbk
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014
PT SUMI INDO KABEL Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2014
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif
2
Laporan Perubahan Ekuitas
3
Laporan Arus Kas
4
Catatan atas Laporan Keuangan
5 - 49
PT. SUMI INDO KABEL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014 ( Disajikan dalam Dolar AS , kecuali dinyatakan lain)
( BELUM DIAUDIT ) ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan Uang muka pemasok Biaya dibayar di muka
Catatan
30 Juni 2014
31 Maret 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS
30 Juni 2014
Catatan
LIABILITAS 2,4,27 2,27 5 2,17
2,17 2,6 2,7,17 2,8
11,460,932
8,154,212 16,002,225 42,544 1,654 18,874,116 259,192 133,827
9,082,556
11,971,620 10,669,576 37,952 1,705 16,890,226 51,205 96,135
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Lain-lain Beban akrual Utang pajak Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Uang muka pelanggan Utang dividen
2,27 12 2,17 13,17 2,14,27 2,15
1,638,677 9,854,986 518,141 1,259,536 407,243
1,593,511 4,698,940 192,663 1,320,916 292,862
2,23,27 16 2,19,27
963,939 7,165
106,173 611,649 7,165
14,649,687
8,823,879
3,100,103
3,100,103
17,749,790
11,923,982
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja 54,928,702
TOTAL ASET LANCAR
ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar AS$21.889.667 pada tanggal 30 Juni 2014 dan AS$21.349.716 pada tanggal 31 Maret 2014 Taksiran tagihan pajak Aset pajak tangguhan Aset takberwujud Aset keuangan tidak lancar lainnya
31 Maret 2014
2,9 2,15 15 2,10 2,11,27
48,800,975
TOTAL LIABILITAS
EKUITAS Modal saham Nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 321 juta saham Modal ditempatkan dan disetor penuh-306 juta saham Tambahan modal disetor, neto Saldo laba Telah ditentukan penggunaanya untuk cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya
20,564,117 527,747 1,016,995 50,381 1,218,343
20,425,246 527,747 1,031,144 62,775 1,218,694
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
23,377,583
23,265,606
TOTAL EKUITAS
TOTAL ASET
78,306,285
72,066,581
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2,23
18 18
52,430,707 222,083
52,430,707 222,083
19
1,388,721 6,514,984
1,388,721 6,101,088
60,556,495
78,306,285
Tangerang, 24 Juli 2014 PT. Sumi Indo Kabel Tbk
Direksi -1-
60,142,599
72,066,581
PT. SUMI INDO KABEL Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Dolar AS , kecuali dinyatakan lain)
April - Juni 2014 PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN
April - Juni 2013
Catatan
37,464,969
2,17,20,26
34,191,054
(35,579,706)
2,17,21,26
(31,799,774)
LABA BRUTO
1,885,263
Beban penjualan Beban umum dan Administrasi Pendapatan (beban) usaha lainnya, neto
(775,953) (619,527)
2,391,280 2,17,22 2,17,22
(673,595) (789,295)
85,550
(51,660)
LABA USAHA
575,333
876,730
Pendapatan keuangan Biaya keuangan
2,952 (12,235)
18,238 (13,217)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
566,050
881,751
BEBAN PAJAK, NETO
152,154
LABA PERIODE BERJALAN
413,896
631,961
-
-
413,896
631,961
Pendapatan komprehensif lain TOTAL LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR
0.0014
-2-
2,15
2
249,790
0.0021
PT. SUMI INDO KABEL Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Catatan
Saldo 31 Maret 2013
52,430,707
Total laba komprehensif untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013
Tambahan Modal Disetor - Neto 222,083
-
Saldo 30 Juni 2013
52,430,707
222,083
Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya Belum untuk Ditentukan Penggunaannya Cadangan Umum 1,238,721
1,238,721
Total Ekuitas
7,242,051
61,133,562
631,961
631,961
7,874,012
61,765,523
Pemindahan ke cadangan umum
19
-
-
Dividen kas
19
-
-
-
kepada pemegang saham
-
-
-
3,475
3,475
Total laba komprehensif untuk tahun berjalan 2014
-
-
-
454,401
454,401
6,101,088
60,142,599
413,896
413,896
6,514,984
60,556,495
150,000
(150,000) (2,080,800)
(2,080,800)
Dividen yang tidak terbayarkan
Saldo 31 Maret 2014 Total laba komprehensif untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 Saldo 30 Juni 2014
52,430,707
222,083
52,430,707
222,083
-3-
1,388,721
1,388,721
PT. SUMI INDO KABEL Tbk LAPORAN ARUS KAS Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) April - Juni 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran kas untuk beban pabrikasi dan beban usaha Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi
Catatan
April'13-Maret'14
37,452,108
148,699,934
(32,066,585)
(136,476,328)
(2,349,750)
(11,813,741)
3,035,774
Penerimaan kas dari : Pengembalian pajak Penghasilan bunga Pembayaran kas untuk pajak penghasilan Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
409,865
2,934 (177,046)
47,073 (1,919,491)
2,861,661
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penerimaan dividen kas Perolehan aset tetap
(473,977)
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
(473,977)
(1,462,553)
9 26
38,614 13,388 (7,675,292) (7,623,290)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen kas, neto
-
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
(1,860,354)
2,387,684
Pengaruh penjabaran kurs mata uang asing atas kas dan setara kas
(10,946,197)
(9,309)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
(393,385)
9,082,556
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
11,460,932
-4-
20,422,138
4
9,082,556
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) ___________________________________________________________________________ 1. U M U M a. Pendirian Perusahaan PT Sumi Indo Kabel Tbk. (Perusahaan) didirikan pada tanggal 23 Juli 1981 berdasarkan Akta Notaris Chusu Nuduri Atmadiredja No. 121, wakil notaris di Tangerang, dengan nama PT Industri Kawat Indonesia. Perusahaan mengubah namanya menjadi PT IKI Indah Kabel Indonesia berdasarkan Akta Notaris Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., No. 67 tanggal 19 Maret 1982. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/289/18 tanggal 30 April 1982 serta didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang dengan No. 23/PN/ TNG/1982 tanggal 24 Mei 1982. Permohonan Perusahaan untuk mengubah status Perusahaan menjadi perusahaan patungan Penanaman Modal Asing sesuai dengan Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 (yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 Tahun 1970 dan kemudian diganti dengan Undang-undang No. 25 Tahun 2007) disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal berdasarkan Surat No. 49/V/PMA/1994 tanggal 3 November 1994, yang diubah dengan Surat No. 35/III/PMA/1995 tanggal 30 Januari 1995 tanggal 30 Januari 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 5417, Tambahan No. 52 tanggal 30 Juni 1995. Berdasarkan Akta Notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H., L.L., M., No. 12 tanggal 4 Desember 1998, Perusahaan mengubah namanya menjadi PT Sumi Indo Kabel Tbk. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2138.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Januari 1999 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 1435, Tambahan No. 18 tanggal 2 Maret 1999. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Amrul Partomuan Pohan, SH., L.L., M., No. 3 tanggal 2 Juni 2010 mengenai perubahan tahun buku keuangan Perusahaan dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember menjadi dari tanggal 1 April sampai dengan tanggal 31 Maret mulai tahun buku 1 April 2011 sampai 31 Maret 2012. Perubahan ini adalah untuk menyesuaikan dengan tahun buku keuangan induk perusahaan. Perubahan terakhir ini telah mendapat persetujuan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.AHU-AH.01.10-16316 tanggal 30 Juni 2010 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 56, Tambahan No. 1777/L tanggal 13 Juli 2012. Perubahan tahun buku Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak dalam Surat Keputusan No.KEP-00002/THBK/WPJ.07/KP.0803/ 2010 tanggal 17 Desember 2010. Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah memproduksi konduktor, kabel listrik, kabel kontrol dan kabel telekomunikasi. Perusahaan beserta pabriknya berlokasi di Desa Pasir Jaya, Tangerang. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1981.
-5-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 21 Januari 1991, Perusahaan melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 3.500.000 saham melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), dahulu dikenal sebagai Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES) (yang telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia). Setelah pencatatan saham sebanyak 1.500.000 dan 17.500.000 saham masing-masing pada tanggal 21 Januari 1991 dan 1 September 1992, pembagian 13.500.000 saham bonus pada tanggal 8 September 1993 dan Perusahaan melakukan penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 270.000.000 saham pada tanggal 23 April 1998, jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia meningkat menjadi 306.000.000 saham. c. Entitas Induk Terakhir Entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan adalah Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang. d. Penyelesaian Laporan Keuangan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan ini, yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 16 Juli 2014. e. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan risalah rapat umum tahunan pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 15 Juli 2013, yang diaktakan dengan akta notaris Ashoya Ratam, SH.,MKn No. 137 tanggal 30 Juli 2013, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :
Komisaris 1 2 3 4 5
Takahiro Nakano Yutaka Nishide Shunichiro Nishimura Andri Adhitya Hamid Cahyadi Wijaya
-
Direksi
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
-6-
1 2 3 4 5
Hisashi Togawa Sulim Herman Limbono Takeshi Samejima Akira Nishimura Hiroshi Shikata
-
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (lanjutan) e. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan) Berdasarkan risalah rapat umum tahunan pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 24 September 2012, yang diaktakan dengan akta notaris Ashoya Ratam, SH.,MKn No. 24 tanggal, 28 September 2012, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada 31 Maret 2013 adalah sebagai berikut :
Komisaris 1 2 3 4 5
Fumiyoshi Kawai Takahiro Nakano Kojiro Ishise Andri Adhitya Hamid Cahyadi Wijaya
-
Direksi
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
1 2 3 4 5 6
Takahisa Hiura Sulim Herman Limbono Akira Nishimura Hiroshi Shikata Kenichiro Tanimoto Hisashi Togawa
-
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Beban remunerasi yang merupakan imbalan kerja jangka pendek bagi manajemen kunci Perusahaan yang terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi sebesar AS$125.395 dan AS$53.253 masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014, Perusahaan memiliki masing-masing 491 dan 483 karyawan (tidak diaudit). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atau “OJK”. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual dengan menggunakan konsep biaya historis kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang mengelompokkan arus penerimaan dan pembayaran dari kas dan setara kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang penyajian yang digunakan pada laporan keuangan adalah Dolar Amerika Serikat (AS$) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
-7-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Setara Kas Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. c. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika: 1) Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara,suatu pihak (i) mengedalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan; 2) Suatu pihak adalah entitas asosiasi Perusahaan; 3) Suatu pihak adalah ventura bersama di mana Perusahaan sebagai venturer; 4) Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan atau induk; 5) Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 6) Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau dimana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau 7) Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan perusahaan. d. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan meliputi biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul untuk membawa persediaan ke lokasi dan kondisinya yang sekarang. Persediaan barang jadi dan barang dalam proses mencakup bahan baku, upah langsung dan biaya overhead pabrik tetap maupun variabel. e. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
-8-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
Aset Tetap Aset Tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penilaian nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“çarrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan
20 20 15 5 5
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut secara substansial selesai dikerjakan dan siap digunakan. Jumlah tercatat aset tetap direviu atas penurunan nilai jika terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi (Catatan 2h). Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentiaan pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. g. Aset Takberwujud Sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud”, pembelian dan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan piranti lunak (sistem) komputer yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun, dikapitalisasi dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus (straight line) selama estimasi masa manfaat yaitu 4 (empat) tahun. Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan aset takberwujud merupakan selisih antara hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya, dan diakui dalam laba rugi.
-9-
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui sebagai laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi. i.
Biaya Emisi Saham Biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum terbatas hak memesan efek terlebih dahulu dikurangkan langsung dengan hasil emisi, disajikan sebagai pengurang akun agio saham dalam laporan posisi keuangan.
j.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, dikurangi diskon dan rabat tetapi tidak termasuk pajak penjualan (PPN). Pendapatan atas penjualan barang diakui pada saat barang diserahkan kepada distributor atau pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.
k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Laporan keuangan disajikan dalam AS Dolar, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian perusahaan. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
Rupiah (Rp) Yen Jepang (JP¥) EURO (EUR)
- 10 -
30 Juni 2014
31 Maret 2014
0,000084 0,0099 1,36
0,000088 0,0098 1.37
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
Perpajakan Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan. Pajak kini Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagian-bagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Kekurangan dan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan dicatat sebagai bagian dari “Beban pajak kini”dalam pelaporan laba rugi komprehensif. Pajak tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan. Aset Pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo terbawa rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiscal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap pelaporan, Perusahaan menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui dan mengakui asset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiscal pada masa yang akan dating akan tersedia pemulihannya. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan dipakai pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada akhir tanggal pelaporan. Cadangan dan/atau pembalikan dari seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh dari perubahan tarif pajak, diakui sebagai “Beban pajak tangguhan, neto” dan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
- 11 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak pertambahan nilai Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) kecuali : PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan; dan Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN. Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada,kantor pajak termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan perubahan posisi keuangan.
m. Liabilitas Imbalan Kerja Kewajiban imbalan pensiun merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan keuangan dikurangi dengan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang tidak diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode “projected unit credit”. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabiltas imbalan pensiun yang bersangkutan. Perusahaan diharuskan menyediakan imbalan pensiun mínimum yang diatur dalam Undangundang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UUK”), yang merupakan kewajiban imbalan pasti. Penyisihan biaya jasa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor”, yaitu apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. n. Pelaporan Segmen Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
- 12 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) n. Pelaporan Segmen (lanjutan) Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. o. Laba Per Saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham adalah 306 juta saham untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif. p. Instrumen Keuangan i.
Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Aset keuangan Perusahaan mencakup kas dan setara kas, piutang dan aset keuangan tidak lancar lainnya. Pengukuran setelah pengakuan awal - Pinjaman yang diberikan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. keuntungan atau kerugian diakui dalam laba atau rugi pada saat dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Kas dan setara kas, piutang dan Aset keuangan tidak lancar lainnya – lain-lain Perusahaan termasuk dalam kategori ini.
- 13 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
Aset Keuangan (lanjutan) -
Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui pada pendapatan komprehensif lainnya dan dilaporkan dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya yang dilaporkan dalam ekuitas diakui dalam laba rugi. Aset keuangan tidak lancar lainnya - Penyertaan saham Perusahaan termasuk dalam kategori ini.
ii.
Liabilitas Keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau derivative yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Perusahaan tidak mempunyai liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan perusahaan meliputi utang, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan utang dividen. Pengukuran setelah pengakuan awal Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba atau rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
iii. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
- 14 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Instrumen Keuangan (lanjutan) iv. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. v. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. vi. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
- 15 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa mendatang yang realistis dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui sebagai laba rugi. vii. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi. q. Provisi Provisi diakui jika Perusahaan dan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
- 16 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) q. Provisi (lanjutan) Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut provisi tidak diakui. r. Perubahan Kebijakan Akuntansi di Periode Mendatang Perusahaan belum menerapkan standar akuntansi yang telah diterbitkan atau direvisi dan dipertimbangkan relevan kepada laporan keuangan, namun belum efektif pada tanggal 30 Juni 2014: Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada awal atau setelah 1 Januari 2015: i)
PSAK No.1: Penyajian Laporan Keuangan Revisi terhadap PSAK 1 memperkenalkan pengelompokan pos-pos yang disajikan pada pendapatan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi (“didaur ulang”) ke laba rugi pada periode mendatang, seperti keuntungan atau kerugian atas asset keuangan tersedia untuk dijual, harus disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi, seperti revaluasi tanah dan bangunan.
ii) PSAK No.24: Imbalan Kerja PSAK 24 yang direvisi mensyaratkan: (a) Seluruh biaya jasa lalu diakui pada yang lebih awal antara amandemen/kurtailmen terjadi dan pengakuan biaya restrukturisasi atau terminasi terkait diakui, dan (b) Keuntungan atau kerugian aktuaria langsung diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Perusahaan belum menerapkan standar akuntansi yang telah diterbitkan atau direvisi dan dipertimbangkan relevan kepada laporan keuangan, namun belum efektif pada tanggal 30 Juni 2014: Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada awal atau setelah 1 Januari 2015: (lanjutan). iii) PSAK No.67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 67 menetapkan persyaratan bagi pengungkapan atas kepentingan suatu entitas, pengaturan bersama, entitas asosiasi dan entitas terstruktur. Persyaratan dalam PSAK 67 lebih komprehensif daripada persyaratan pengungkapan yang sebelumnya ditetapkan. iv) PSAK No.68: Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68 menetapkan sumber panduan tunggal bagi semua pengukuran nilai wajar. PSAK 68 tidak merubah kapan suatu entitas diharuskan menggunakan nilai wajar, namun lebih kepada memberikan panduan bagaimana mengukur nilai wajar pada saat nilai wajar disyaratkan atau diijinkan. Sehubungan dengan penerapan PSAK 68, Perusahaan melakukan evaluasi ulang atas kebijakannya untuk mengukur asset dan liabiltas yang diharuskan untuk diukur pada nilai wajar.
- 17 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r. Perubahan Kebijakan Akuntansi di Periode Mendatang (lanjutan) i)
PSAK No.68: Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan) Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan.
3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI SIGNIFIKAN Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional dari Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana Perusahaan beroperasi. Manajemen mempertimbangkan mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari barang dan jasa yang diberikan serta mempertimbangkan indikator lainnya dalam menentukan mata uang yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian, dan kondisi yang mendasari. Perusahaan menetapkan mata uang funsionalnya adalah AS Dolar. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2. Taksiran Tagihan Pajak Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang tercatat dalam akun di atas dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Nilai tercatat atas “Taksiran tagihan pajak”pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar AS$527.747. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama ketidakpastiaan estimasi lain pada akhir tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercata asset dan liabitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi - 18 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha - Evaluasi Individual Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan sebelum cadangan penurunan nilai piutang pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014 masing-masing adalah sebesar AS$24.156.437 dan AS$22.641.196 Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5. Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha - Evaluasi Kolektif Bila Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat bukti objektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Perusahaan menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terhutang. Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan sebelum cadangan penurunan nilai piutang pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar AS$24.156.437 dan AS$22.641.196 Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5. Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimilik, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercata persediaan Perusahaan sebelum penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai pasar pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014 masing-masing adalah sebesar AS$18.874.116 dan AS$16.890.226 Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan - 19 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Imbalan Kerja (lanjutan) yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti periode sebelumnya, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penyisihan liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014 masing-masing adalah sebesar AS$3.100.103 Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 23. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014 adalah sebesar AS$20.564.117 dan AS$20.425.246 Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9. Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Perusahaan melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Perusahaan di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Pajak Penghasilan Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
- 20 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari :
Kas Dolar AS Rupiah (Rp9.355.091 pada tanggal 30 Juni 2014 dan Rp 1.664.698 pada tanggal 31 Maret 2014) Sub Total Bank - Pihak ketiga PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Rekening Dolar AS Rekening Yen Jepang (JPY181.472 pada tanggal 30 Juni 2014 dan JPY2.621.014 pada tanggal 31 Maret 2014) Rekening Rupiah (Rp301.202.676 pada tanggal 30 Juni 2014 dan Rp131.691.815 pada tanggal 31 Maret 2014) PT Bank Mizuho Indonesia Rekening Dolar AS Rekening Rupiah (Rp174.467.824 pada tanggal 30 Juni 2014 dan Rp253.095.143 pada tanggal 31 Maret 2014) PT Bank Central Asia Tbk Rekening Dolar AS Rekening Rupiah (Rp3.372.716.344 pada tanggal 30 Juni 2014 dan Rp949.141.251 pada tanggal 31 Maret 2014) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta Rekening Dolar AS Rekening Rupiah (Rp393.971.428 pada tanggal 30 Juni 2014 dan Rp692.066.681 pada tanggal 31 Maret 2014) PT Bank Mandiri (Persero)Tbk Rekening Rupiah (Rp611.853.955 pada tanggal 30 Juni 2014 dan Rp343.307.283 pada tanggal 31 Maret 2014) Sub Total
- 21 -
30 Juni 2014
31 Maret 2014
316
1,963
782 1,098
146 2,109
1,991,402
1,200,251
1,791
25,660
25,165
11,548
406,917
1,642,432
14,577
22,194
2,411,319
386,233
281,789
83,229
737,020
618,110
32,916
60,686
51,120 5,954,016
30,104 4,080,447
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Kas dan setara kas terdiri dari : 30 Juni 2014 Deposito berjangka - Pihak ketiga PT Bank Mandiri Cab.JKT TIM Rupiah (Rp69.638.218 pada 30 Juni 2014) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. Jakarta Dolar AS Sub Total Total
31 Maret 2014
5,818
-
5,500,000 5,505,818
5,000,000 5,000,000
11,460,932
9,082,556
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka pada tanggal berikut adalah sebagai berikut :
Deposito Dolar AS Rekening Rupiah
30 Juni 2014
31 Maret 2014
0.10% - 0.35% 6%
0.10% - 0.35% -
5. PIUTANG USAHA Piutang usaha terdiri dari :
Ringkasan piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 Pihak ketiga Dolar AS Rupiah Dolar Singapura Sub-total
7,068,332 1,085,880
31 Maret 2013
8,154,212
11,227,414 744,206 11,971,620
Pihak-pihak berelasi(Catatan 17) Dolar AS Rupiah Sub-total
14,448,614 1,553,611 16,002,225
10,173,238 496,338 10,669,576
Total
24,156,437
22,641,196
- 22 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014
31 Maret 2014
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai : > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun > 1 tahun
13,450,712
13,423,972
8,799,239 848,008 272,019 786,459
7,856,308 1,139,124 203,520 18,272
Total
24,156,437
22,641,196
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan pada akhir tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2013, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak diperlukan pembentukan cadangan penurunan nilai. Tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan, dan umumnya dikenakan syarat pembayaran selama 30-60 hari. 6. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari : 30 Juni 2014 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Suku cadang Barang dalam perjalanan Total
31 Maret 2014
6,409,621 9,417,177 1,685,155 1,343,335 18,828
4,130,717 9,331,708 1,642,712 1,343,335 441,754
18,874,116
16,890,226
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$5.800.000 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko-risiko tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, seluruh barang dalam perjalanan telah diterima oleh Perusahaan. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pembentukan penyisihan persediaan usang.
- 23 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 7. UANG MUKA PEMASOK Rincian uang muka pemasok adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 Pihak ketiga AS Dolar Rupiah JPY Euro Singapura Dollar Total
31 Maret 2014
29,467 61,882 98,770 3,928 65,145
51,205 -
259,192
51,205
8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA Rincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Sewa apartemen dibayar di muka Asuransi dibayar di muka Total
31 Maret 2014
79,880 53,947 133,827
85,439 10,696 96,135
9. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014 Biaya Perolehan Tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Total Biaya Perolehan
Saldo Awal 1 April 2014
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir 30 Juni 2014
2,273,704 5,190,960 1,675,781 30,960,395 623,352 1,049,266 1,504
26,770 55,460 594,815 3,280 -
1,504
2,273,704 5,217,730 1,731,241 31,555,210 626,632 1,049,266 -
41,774,962
680,325
1,504
42,453,783
- 24 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (lanjutan)
30 Juni 2014 Akumulasi Penyusutan Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Total Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
31 Maret 2014 Biaya Perolehan Tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian Total Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Total Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Saldo Awal 1 April 2014
Penambahan
2,585,206 1,183,765 16,568,499 386,240 626,006 21,349,716 20,425,246
58,568 16,652 411,122 17,814 35,795 539,951
Saldo Awal 1 April 2013
Penambahan
Pengurangan
-
Pengurangan
Saldo Akhir 30 Juni 2014
2,643,774 1,200,417 16,979,620 404,054 661,801 21,889,667 20,564,117
Saldo Akhir 31 Maret 2014
2,273,704 4,180,825 1,694,912 24,478,741 513,897 957,663 1,315,793 35,415,535
1,020,999 26,819 6,800,976 130,607 179,789 5,205,496 13,364,686
10,864 45,950 319,322 21,152 88,186 6,519,785 7,005,259
2,273,704 5,190,960 1,675,781 30,960,395 623,352 1,049,266 1,504 41,774,962
2,384,584 1,157,014 15,369,657 333,382 580,945 19,825,582 15,589,953
206,938 67,435 1,411,122 67,113 133,247 1,885,855
6,316 40,684 212,280 14,255 88,186 361,721
2,585,206 1,183,765 16,568,499 386,240 626,006 21,349,716 20,425,246
Penambahan sampai tanggal 31 Maret 2014 termasuk reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian ke mesin sebesar AS$1.504. Penambahan sampai tanggal 31 Maret 2014 termasuk reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian ke bangunan sebesar AS$840.651,mesin dan peralatan sebesar AS$5.610.038 dan peralatan dan perabot kantor AS$69.096. Pada tanggal 30 Juni 2014, berdasarkan taksiran teknisi operasi, perkiraan persentase penyelesaian dari aset dalam penyelesaian berupa mesin dan peralatan sebesar 100%. Pada tanggal 31 Maret 2014, berdasarkan taksiran teknisi operasi, perkiraan persentase penyelesaian dari aset dalam penyelesaian berupa mesin dan peralatan sebesar 80% dengan perkiraan penyelesaian pada tahun 2014.
- 25 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (lanjutan) Pengurangan aset tetap termasuk penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2014 Nilai buku Harga jual Total
-
31 Maret 2014 2,692 38,614 35,922
Pengurangan aset tetap juga termasuk penghapusan aset tetap dengan nilai buku sebesar AS$121.061 pada tanggal 31 Maret 2014. Penyusutan dibebankan pada beban pokok penjualan sebesar AS$539.951 dan AS$1.885.855 masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014. Pada tanggal 30 Juni 2014 aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$.15.250.000 dan Rp14.047.900.000 dan manajemen perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko-risiko tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014, jumlah harga perolehan aset tetap Perusahaan yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan dalam kegiatan operasional adalah masing-masing sebesar AS$8.375.126 dan AS$8.330.273. Pada tanggal 31 Maret 2014, nilai wajar aset tetap Perusahaan yang termasuk tanah, bangunan dan mesin dan perlatan masing-masing sekitar AS$23.286.525 (tidak diaudit) Perusahaan memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah yang dimiliki sebagai berikut: Nomor HGB
Tanggal Berakhir HGB
HGB No 252/Tangerang, Banten HGB No 165/Tangerang, Banten HGB No 344/Tangerang, Banten
26 Juli 2014 17 Agustus 2028 21 November 2036
Manajemen berkeyakinan bahwa HGB tersebut di atas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya habis. Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, seperti yang disyaratkan dalam PSAK No.48, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan.
- 26 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TAKBERWUJUD Rincian aset takberwujud adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 Harga perolehan perangkat lunak Akumulasi amortisasi Total
869,946 (819,565) 50,381
31 Maret 2014 869,946 (807,171) 62,775
11. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA Rincian aset kuangan tidak lancar lainnya adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Penyertaan saham Lain-lain Total
1,210,124 8,219 1,218,343
31 Maret 2014 1,210,124 8,570 1,218,694
Penyertaan saham merupakan penyertaan saham Perusahaan pada PT Karya Sumiden Indonesia (KSI), dengan persentase pemilikan sebesar 4,49%, disajikan sebesar biaya perolehan (cost method). Ruang lingkup kegiatan usaha KSI adalah memproduksi kawat tembaga. 12. UTANG USAHA Utang usaha terdiri dari : 30 Juni 2014
31 Maret 2014
Pihak ketiga Dolar AS Rupiah Yen Jepang Sub-total
1,511,083 123,703 3,891 1,638,677
1,449,178 138,646 5,687 1,593,511
Pihak-pihak berelasi(Catatan 17) Dolar AS Sub-total
9,854,986 9,854,986
4,698,940 4,698,940
11,493,663
6,292,451
Total
- 27 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
13. UTANG LAIN-LAIN Rincian utang lain-lain adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi(Catatan 17) AS Dolar Rupiah Sub-total Total
31 Maret 2014
513,361
192,185
4,580 200 4,780
478 478
518,141
192,663
14. BEBAN AKRUAL Akun ini terutama terdiri dari akrual untuk barang dalam perjalanan, komisi, sparepart, utilitas dan ongkos kirim barang. 15. PERPAJAKAN a. Taksiran tagihan pajak Taksiran tagihan pajak terdiri dari : 30 Juni 2014
31 Maret 2014
Pajak Penghasilan badan-2014
527,747
527,747
Total
527,747
527,747
Rincian ketetapan pajak atas pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai (“PPN”) adalah sebagai berikut: I
Pada tanggal 27 Juni 2012, Kantor Pajak menyetujui restitusi atas tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2011 sebesar Rp196.215.452 yang dikompensasikan dengan SKPKB pajak penghasilan pasal 21 dan 23 masing-masing sebesar Rp1.145.600 dan Rp3.720.026. Perusahaan telah menerima restitusi pajak penghasilan tersebut pada tanggal 6 Juli 2012. Selisih antara jumlah tercatat tagihan pajak penghasilan dengan jumlah yang disetujui untuk direstitusi oleh kantor pajak sebesar Rp4.865.626 dicatat sebagai bagian dari akun “Beban pajak kini” pada laporan laba rugi komprehensif yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013.
- 28 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) a. Taksiran tagihan pajak (lanjutan) II
Perusahaan mengajukan restitusi PPN ke Kantor Pajak untuk periode pajak Januari-Desember 2011 dengan jumlah sebesar Rp1.449.616.110. Pada tanggal 28 Februari 2013, Perusahaan menerima SKPLB atas PPN sebesar AS$148.917 (setara dengan Rp1.448.214.445). Perusahaan telah menerima restitusi PPN pada tanggal 27 Maret 2013.
b. Utang pajak Utang pajak terdiri dari: 30 Juni 2014 Pajak pertambahan nilai, neto Pajak penghasilan Pasal 4 (2)-final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Total
c.
31 Maret 2014
300,370
220,783
350 38,216 1,047 27,955 8,734 30,571 407,243
2,026 26,827 1,760 27,955 13,511 292,862
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagi berikut :
Laba sebelum pajak Beda temporer Gaji dan kesejahteraan karyawan, neto Aset tetap Beda tetap Sumbangan Gaji dan imbalan kerja Jamuan dan representasi Penghasilan bunga yang dikenakan pajak final Lain-lain Estimasi penghasilan kena pajak
Apr-Jun 2014
Apr-Jun 2013
566,050
881,751
(56,595)
(195,319)
(581) 4,194 (2,953) 41,903
43,390 39,433 10,489 (18,238) 42,334
552,018
- 29 -
803,840
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Beban pajak kini Perhitungan beban pajak kini dan estimasi utang pajak penghasilan (taksiran tagihan pajak) adalah sebagai berikut: Apr-Jun 2014
Apr-Jun 2013
Estimasi penghasilan kena pajak
552,018
803,840
Beban pajak kini
138,005
200,960
23,505 63 83,866
12,752 37 165,919
107,434
178,708
30,571
22,252
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka : Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Total Estimasi utang pajak penghasilan (Taksiran tagihan pajak)
e. Beban (manfaat) pajak Perusahaan adalah sebagai berikut :
Apr-Jun 2014 Kini Tangguhan Total
f.
Apr-Jun 2013
138,005
200,960
14,149
48,830
152,154
249,790
Beban (manfaat) pajak tangguhan atas beda temporer untuk tahun yang berkahir pada tanggaltanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : Apr-Jun 2014
31 Maret 2014
Gaji dan imbalan kerja
775,025
775,025
Aset tetap
241,970
256,119
1,016,995
1,031,144
Total
- 30 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) g. Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tariff pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku dengan laba sebelum beban pajak sesuai laporan laba rugi komprehensif untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014 adalah sebagai berikut :
Apr-Jun 2014
Apr-Jun 2013
Laba sebelum beban pajak
566,050
881,751
Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku
141,513
220,438
10,641
29,352
152,154
249,790
Beda tetap dengan tarif pajak yang berlaku Beban pajak, neto
16. UANG MUKA PELANGGAN Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014, akun ini merupakan uang muka atas pemesanan penjualan yang diterima dari pelanggan.
- 31 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yang terdiri dari penjualan produk, pembelian bahan baku, komisi, royalti dan penyediaan jasa manajemen dan profesional. Rincian transaksi signifikan dan saldo akun dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:. Persentase dari Total Aset/ Liabilitas (%) 30 Juni 2014 31 Maret 2014
Total 30 Juni 2014 Piutang usaha Perusahaan induk Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Pihak berelasi lainnya PT Taiyo Sinar Raya Tehnik PT Karya Sumiden Indonesia Sumitomo Electric Industries Ltd., Tokyo Sumitono Electric Automotive Products, Sin PT Sumi Indo Wiring Systems Sumitomo Densetsu Sumitomo Electric Industries (Philipina) Total
9,115,087
7,833,059
11.64
10.87
4,720,369 425,255 225,393 1,288,396 213,125 9,600 5,000 16,002,225
1,256,131 426,141 779,632 350,493 24,120 10,669,576
6.03 0.54 0.29 1.65 0.27 0.01 0.01 20.44
1.74 0.59 1.08 0.49 0.03
14.80
1,654 1,654
1,705 1,705
0.00 0.00
0.00 0.00
9,259,185
4,250,717
52.17
35.64
594,357 1,444 9,854,986
448,223 4,698,940
3.35 0.01 55.52
3.76 39.40
2,615
-
0,00
-
2,165 4,780
478 478
0,00 0,00
Piutang lain-lain Pihak berelasi lainnya PT Karya Sumiden Indonesia Total Utang usaha Pihak berelasi lainnya PT Karya Sumiden Indonesia Sumitomo Electric International (Singapore) Pte. Ltd., Singapura PT Sumiden Serasi Wire Products Total
31 Maret 2014
Utang lain-lain Pihak berelasi lainnya Sumitomo Electric Asia Hongkong Sumitomo Electric International (Singapore) Pte. Ltd., Singapura PT Karya Sumiden Indonesia Total
- 32 -
0,00 0,00
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
Total 30 Juni 2014 Beban akrual Komisi Pihak Berelasi lainya SEI (Philippines) Incorporated Filipina
31 Maret 2014
Persentase dari Total Aset/ Liabilitas (%) 30 Juni 2014 31 Maret 2014
3,000
3,000
0.02
0.03
Royalti Perusahaan induk Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang
45,115
63,367
0.25
0.53
Pihak berelasi lainnya SumitomoWiring Systems Ltd, Jepang
66,634
19,732
0.38
0.17
-
5,551
-
0.04
114,749
91,650
0.63
0.74
Lain-lain Perusahaan induk Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Total
Total 30 Juni 2014 Penjualan Perusahaan induk Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Pihak berelasi lainnya PT Taiyo Sinar Raya Tehnik Sumitomo Electric Automotive Products, Sin PT Karya Sumiden Indonesia PT Sumi Indo Wiring Systems Sumitomo Electric Industries Ltd., Tokyo Sumitomo Electric Industries Ltd., Yokohama Sumitomo Densetsu Sumitomo Electric Industries Philippines Inc., (Filipina) PT Sumiden Serasi Wire Product Sumitomo Electric (Thailand) Ltd., Thailand Total
30 Juni 2013
Persentase dari Pendapatan/ Beban yang Bersangkutan (%) 30 Juni 2014 30 Juni 2013
19,751,686
15,097,150
52.72
44.16
3,893,596 3,192,790 1,102,183 569,250 512,694 20,293 9,600
2,015,677
10.39 8.52 2.94 1.52 1.37 0.05 0.03
5.90 2.60 8.47 0.02 0.02 0.02 61.19
889,234 2,896,851 5,802
5,000 -
7,811
0.01 -
29,057,092
7,542 20,920,067
77.56
- 33 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
Persentase dari Pendapatan/ Beban yang Bersangkutan (%) 30 Juni 2014 30 Juni 2013
Total 30 Juni 2014 Pembelian Perusahaan induk Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang
30 Juni 2013
-
1,272,844
30,664,814
27,279,606
86.19
85.79
1,474,693 1,444
1,389,323 -
4.14 0,00
4.37 -
32,140,951
29,941,773
90.33
94.16
Beban jasa - profesional Pihak berelasi lainnya Sumitomo Electric International (Singapore) Pte Ltd., Singapura
2,400
3,900
0.39
0.49
Total
2,400
3,900
0.39
0.49
Beban royalti Perusahaan induk Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang
61,507
76,433
7.93
11.35
Pihak berelasi lainnya Sumitomo Wiring Systems Ltd., Jepang
112,862
-
14.54
-
174,369
76,433
22.47
11.35
6,000
6,000
0.77
0.89
3,000
3,000
0.39
0.45
Total
9,000
9,000
1.16
1.34
Pendapatan jasa manajemen Pihak berelasi lainnya PT Karya Sumiden Indonesia
4,666
5,528
81.06
36.84
Pihak berelasi lainnya PT Karya Sumiden Indonesia Sumitomo Electric International (Singapore) Pte Ltd., Singapura PT Sumiden Serasi Wire Products Total
Total Beban komisi penjualan Perusahaan induk Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Pihak berelasi lainnya Sumitomo Electric Industries (Philippines) Inc., Filipina
-
4.00
Piutang dan hutang kepada pihak hubungan istimewa lainnya diatas terutama timbul dari kegiatan operasi Perusahaan dan tidak dikenakan beban bunga.
- 34 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) a. Pada tanggal 1 Mei 2002, perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa Manajemen dengan PT Karya Sumiden Indonesia (KSI) dimana Perusahaan memberikan jasa manajemen kepada KSI, antara lain dalam bidang keuangan dan akuntansi,personalia,dan administrasi. Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 Mei 2002 dan dapat dihentikan oleh kedua belah pihak dengan persetujuan tertulis. Pada tanggal 30 Juni 2014, perjanjian ini belum dihentikan. Penghasilan sehubungan dengan perjanjian ini masing-masing sebesar AS$4.666 dan AS$5.528 untuk periode yang berakhir tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 dan disajikan sebagai bagian “Pendapatan (beban) usaha lainnya”pada laporan laba rugi komprehensif. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini sebesar AS$1.654 pada tanggal 30 Juni 2014 dan AS$1.705 pada tanggal 31 Maret 2014 dan disajikan sebagai “Piutang lain-lain”pada laporan posisi keuangan. b. Mulai tahun 1996, perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan Sumitomo Electric Industries Ltd.,Jepang (SEI) meliputi kabel telepon dan kabel serat optic. Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut,SEI menyediakan jasa “know-how”antara lain manufaktur, informasi tehnik, tenaga ahli, teknik-teknik dan informasi lainnya sehubungan dengan produksi dan penjualan kabel telepon dan kabel serat optic. Sebagai imbalannya, perusahaan harus membayar royalty kepada SEI sebesar 1,0% dan 1,5% masing-masing dari nilai penjualan neto kabel telepon dan kabel serat optic. Perjanjian lisensi tersebut secara otomatis diperpanjang setiap tahun kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2014, perjanjian ini belum dihentikan. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$ Nihil untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014. Perusahaan mempunyai perjanjian bantuan teknis dengan SEI dimana perusahaan setuju untuk menggunakan bantuan teknis dari SEI, setiap saat diperlukan, untuk kegiatan operasi Perusahaan. Perjanjian ini berlaku selama lima (5) tahun yang berakhir pada tahun 1999 dan secara otomatis diperpanjang setiap tahun, kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2014, perjanjian ini belum dihentikan. Perusahaan setuju untuk membayar imbalan seperti yang ditentukan dalam perjanjian. Pada periode 30 Juni 2014 dan 2013, perusahaan tidak menggunakan jasa bantuan teknis berdasarkan perjanjian ini. Mulai Oktober 2012, perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan SEI mengenai kabel power, berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, SEI setuju untuk melakukan berbagai aktifitas untuk membentuk, memelihara, dan mengembangkan platform bisnis, seperti, mengamankan order global, mendapatkan status authorized supplier”, melakukan akitifitas penelitian dasar, membangun infrastruktur dan kultur SEI group, mempertahankan “global supply chain”grup SEI, menyediakan dukungan untuk negosiasi dan mendapatkan pesanan dari pelanggan pihak ketiga. Sebagai imbalannya, perusahaan harus membayar royalty kepada SEI antara 0,5% sampai dengan 3,0% dari nilai penjualan kepada pihak ketiga. Perjanjian lisensi tersebut secara otomatis diperpanjang setiap tahun kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2014, perjanjian ini belum dihentikan. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$61.507 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan AS$76.433 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013, dan disajikan sebagai bagian”Beban administrasi dan umum-beban penjualan”pada laporan laba rugi komprehensif. c.
Pada tanggal 1 September 2003, perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa dengan SEI, dimana SEI akan memberikan jasa sehingga produk perusahaan dapat dengan sukses diterima dan dibeli oleh pelanggan di Negara lain selain Jepang. Berdasarkan perjanjian pemberian jasa tersebut, SEI menyediakan jasa antara lain mencari pesanan penjualan, melakukan komunikasi dengan pelanggan mengenai masalah teknis atau bisnis yang berkaitan dengan produk-produk perusahaan dan memberikan laporan ke perusahaan mengenai situasi terakhir pasar dan promosi penjualan. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan secara otomatis diperpanjang setiap tahun. Perjanjian ini telah dihentikan pada tanggal 30 September 2012. - 35 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) d. Pada tanggal 11 Desember 2008, perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa dengan SEI, dimana SEI, melalui SEI Dubai, antara lain melakukan komunikasi produk Perusahaan kepada pelanggan dan melaporkan kepada Perusahaan mengenai situasi pasar. Komisi yang dibayarkan AS$2.000 per bulan masing-masing pada periode 30 Juni 2014 dan 2013. Perjanjian ini telah diperpanjang hingga 30 September 2014. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$6.000 untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 dan disajikan sebagai bagian “Beban umum dan administrasi beban penjualan”pada laporan laba rugi komprehensif. Tidak ada saldo terhutang yang terkait dengan perjanjian ini pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014. e. Pada tanggal 1 Januari 2006, Perusahaan mengadakan Perjanjian jasa dengan SEI (Philippines) Incorporated, Filipina (SEPI), dimana perusahaan menginginkan SEPI menyediakan jasa-jasa tertentu sehubungan dengan produk perusahaan, antara lain melakukan aktivitas pemasaran di Filipina, mendukung personel yang ditunjuk oleh perusahaan atas kunjungan mereka ke konsumen tertentu, mengadakan kunjungan ke konsumen tertentu, dan memproses klaim dari konsumen tersebut. Perjanjian ini diperbaharui setiap tahun. Berdasarkan perjanjian yang diperbaharui pada tahun 2012, perusahaan membayar komisi sebagai imbalan kepada SEPI sebesar AS$1.000 per bulan. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2014. SEPI akan menagih kepada Perusahaan setiap tiga bulan. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$3.000 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 yang disajikan sebagai bagian “Beban penjualan”pada laporan posisi keuangan. Utang sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$3.000 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 dan disajikan sebagai bagian “Beban akrual” pada laporan posisi keuangan. f.
Pada tahun 2010, perusahaan mengadakan beberapa perjanjian agensi dengan Sumitomo Electric (Korea)Electronics,Ltd.,Korea (SEKEL), dimana SEKEL bertindak sebagai agen dari perusahaan untuk menyalurkan kabel kepada Won Construction Co.,Ltd(WON) dengan Advance Enterprise (ADVANCE) yang telah disetujui dan konfirmasi antara Won dan Perusahaan. Jasajasa lain yang disediakan oleh SEKEL antara lain untuk mendapatkan keterangan dari WON dengan Advance, menjamin dan melindungi pesanan dari WON dengan ADVANCE berdasarkan persetujuan Perusahaan, mengirimkan informasi dan dokumen yang diperlukan antara WON dan perusahaan dengan ADVANCE, dan membantu perusahaan untuk merealisasikan pesanan sesuai dengan syarat dan ketentuan berlaku. Pada tahun 2014 dan 2013, perusahaan tidak menggunakan jasa bantuan teknis berdasarkan perjanjian ini. Pada tanggal 1 April 2010, perusahaan mengadakan perjanjian jasa dengan Sumitomo Electric International (Singapura)Pte.Ltd., Singapura (SEIS), dimana SEIS setuju untuk menyediakan jasa dan bantuan terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasi perusahaan sesuai dengan permintaan perusahaan. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2011 hingga 31 Maret 2013 dan secara otomatis diperpanjang setiap tahun, kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2014, perjanjian ini belum dihentikan. Beban sehubungan dengan perjanjian ini adalah masing-masing sebesar AS$2.400 dan AS$3.900 untuk periode yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2014 dan 2013 dan disajikan sebagai bagian”Beban umum dan administrasibeban penjualan” pada laporan laba rugi komprehensif. Tidak ada saldo terhutang yang terkait dengan perjanjian ini pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014.
- 36 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) g. Pada tanggal 1 Januari 2013, perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan Sumitomo Wiring Systems Ltd., Jepang (SWS) meliputi kabel motor dan mobil. Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, SWS menyediakan “non exclusive right”untuk menggunakan paten dan “know-how”üntuk memproduksi dan menjual produk yang dilisensikan. Perjanjian lisensi tersebut secara otomotis diperpanjang setiap tahun kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2014, perjanjian ini belum dihentikan. Beban sehubungan dengan dengan perjanjian ini adalah masing-masing sebesar AS$Nihil untuk periode yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2014 dan 2013 dan disajikan sebagai bagian “Beban pokok Penjualan”pada laporan laba rugi komprehensif. Tidak ada saldo terhutang yang terkait dengan perjanjian ini pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014. Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, perusahaan harus membayar royalty kepada SWS sebesar 3,0% dari nilai penjualan kepada pihak ketiga. Perjanjian lisensi tersebut berlaku sampai 31 Desember 2015 dan secara otomatis diperpanjang setiap tahun kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian tersebut. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar AS$112.862 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan disajikan sebagai bagian Beban umum dan administrasi-beban penjualan”pada laporan laba rugi komprehensif. Hubungan dan sifat transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut : Pihak-pihak berelasi Perusahaan induk Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang
Sifat Transaksi Penjualan, pembelian bahan baku, beban royalty, beban komisi, jasa bantuan teknis, dan pembayaran dividen kas
Dalam pengendalian perusahaan induk yang sama Sumitomo Densetsu Co.Ltd., jepang
Penjualan
Sumitomo Electric Automotive Products Pte.Ltd., Singapura
Penjualan
Sumiden International Trading, Co.Ltd., Thailand
Penjualan
PT Karya Sumiden Indonesia
Penjualan, pembelian bahan baku, beban antar perusahaan, jasa manajemen, dan penerimaan dividen kas
Sumitomo Electric Industries Ltd., Tokyo/Japan
Penjualan
Sumitomo Electric Industries Ltd., Yokohama/Japan
Penjualan
Sumitomo Electric (Thailand) Ltd., Thailand
Penjualan
Sumitomo Electric Industrial Wire & Cable Inc., Jepang
Penjualan
PT Sumi Indo Wiring Systems
Penjualan
PT Sumiden Serasi Wire Product
Penjualan
J. Power System Corp., Jepang
Penjualan
Sumitomo Wiring System Ltd., Jepang
Beban royalty dan jasa bantuan teknis
SEI (Philippines) Inc., Filipina
Penjualan dan beban komisi
- 37 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 17. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Pihak-pihak berelasi (lanjutan)
Sifat Transaksi
Sumitomo Electric International (Singapore) Pte., Ltd., Singapura
Pembelian bahan baku dan jasa professional
Sumitomo Electric (Korea) Electronics Ltd., Korea
Beban komisi
PT Taiyo Sinar Raya Teknik
Penjualan
18. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham dan pemilikannya pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pengurus Sulim Herman Limbono (Direktur) Hisashi Togawa (Presiden Direktur)
Persentase Pemilikan
Jumlah
281,000
0.10%
48,147
10,000
0.00%
1,713
Bukan Pengurus Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%
284,758,300
93.06%
48,791,108
20,950,700
6.84%
3,589,739
Total
306,000,000
100.00%
52,430,707
Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014 adalah sebagai berikut:
Penawaran umum saham perdana-1991 Pembagian saham bonus-1993 Biaya emisi saham-penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu I-1998 Kuasi-reorganisasi, neto-2000
1,947,183 (1,901,408)
(493,063) 669,371
Neto
222,083
- 38 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 18. MODAL SAHAM (lanjutan) Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Selain itu, perusahaan dipersyaratkan oleh Undang undang Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2014, cadangan umum perusahaan telah berjumlah AS$1.388.721. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan membuat penyesuaian,berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan dan membuat penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara struktur permodalan, perusahaan dapat menyesuaikan struktur permodalan, perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014. Kebijakan perusahaan adalah untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
19. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM Sesuai dengan risalah rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 15 Juli 2013, yang diaktakan oleh akta notaris Ashoya Ratam, S.H., No. 105 tanggal 15 Juli 2013, para pemegang saham memutuskan pembayaran dividen kas sebesar AS$2.080.800 (AS$0,0068 per saham) atau setara dengan 40,95% dari laba neto Perusahaan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013. Pemegang saham juga menyetujui untuk memindahkan sebagian saldo laba ke cadangan umum sebesar AS$150.000. Saldo utang dividen yang belum diklaim oleh para pemegang saham pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014 adalah sebesar AS$7.165 ( 31 Maret 2013:AS$11.741), disajikan sebagai akun “Utang dividen” dalam laporan posisi keuangan.
20. PENJUALAN NETO Rincian penjualan neto menurut jenis produk adalah sebagai berikut : Apr-Jun'14
Apr-Jun'13
Kabel Lain-lain
36,204,158 1,260,811
33,087,735 1,103,319
Total
37,464,969
34,191,054
Penjualan lokal dan ekspor Perusahaan masing-masing sebesar AS$12.379.331 dan AS$25.085.638 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan AS$11.106.749 dan AS$23.084.305 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 (Catatan 26).
- 39 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 20. PENJUALAN NETO (lanjutan) Penjualan kepada pihak-pihak berelasi masing-masing sebesar AS$29.057.093 dan AS$20.920.067 untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, atau 77,56% dan 61,19% dari penjualan neto masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Catatan 17). Penjualan di atas 10% dari nilai penjualan neto Perusahaan merupakan penjualan ke Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang sebesar AS$19.751.686 dan AS$15.097.150 untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 dan merupakan penjualan yang berasal dari segmen kabel (Catatan 17). 21. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut : Apr-Jun'14
Apr-Jun'13
Pemakaian bahan baku Upah buruh langsung Beban pabrikasi Total Beban Produksi
34,951,729 771,266 2,221,084 37,944,079
31,195,511 768,739 1,940,609 33,904,859
Barang dalam proses Awal tahun Pembelian Akhir tahun Beban Pokok Produksi
9,331,708 (9,417,177) 37,858,610
8,324,442 (9,994,393) 32,234,908
Barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
4,130,717 (6,409,621)
4,034,279 (153,335) (4,316,078)
Beban Pokok Penjualan
35,579,706
31,799,774
Pembelian kepada pihak-pihak berelasi masing-masing sebesar AS$30.664.814 dan AS$27.279.606 untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, atau 81,85% dan 79,79% dari penjualan neto masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Catatan 17).
- 40 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 22. BEBAN PENJUALAN DAN BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Rincian beban adalah sebagai berikut : Apr-Jun'14
Apr-Jun'13
Beban Penjualan Transportasi Komisi penjualan Gaji dan imbalan kerja Royalti Perbaikan dan pemeliharaan Sewa Lain-lain
200,272 181,999 135,038 174,369 17,380 13,448 53,447
212,125 223,441 108,099 76,433 10,751 13,153 29,593
Total
775,953
673,595
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan imbalan kerja Jasa tenaga ahli Pos dan telekomunikasi Sewa Transportasi Sumbangan Lain-lain
508,311 29,963 19,649 18,476 11,505 31,623
577,158 30,070 25,033 18,963 23,616 43,390 71,065
Total
619,527
789,295
23. LIABILITAS IMBALAN KERJA Jangka panjang Perusahaan mencatat beban penyisihan liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang disajikan sebagai bagian dari beban gaji dan kesejahteraan karyawan dalam laporan laba rugi komprehensif. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perusahaan tidak didanai. Penyisihan tersebut ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tanggal 1 April 2014, dan 1 April 2013 dengan menerapkan metode “Projected Unit Credit” dan menggunakan asumsi sebagai berikut:
- 41 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 23. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) Jangka panjang (lanjutan)
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun
2014 _________________ 8,10% 11 %
Tingkat kematian Usia pensiun (tahun)
2013 _________________ 5,60% 20,70% Untuk periode dari 1 April 2013 sampai dengan 31 Maret 2014 CSO 1980 55
TMI-3 55
Pada tahun 2014 dan 2013, asumsi utama lain adalah sebagai berikut: i.
Tingkat pengunduran diri karyawan per tahun adalah 10% pada umur 20 tahun dan berkurang secara linear menjadi 2% pada umur 45 sampai 54 tahun
ii.
Tingkat kecacatan adalah 10% dari tingkat kematian.
a. Beban penyisihan liabilitas imbalan kerja jangka panjang berdasarkan perhitungan aktuaris independen untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : 2014
2013
Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya masa lalu Pembayaran beban pemutusan hubungan kerja
319,099 282,888 221,888
268,530 252,808 164,087
87,537
40,216
Total
911,412
725,641
b. Saldo dari penyisihan liabilitas imbalan kerja jangka panjang berkaitan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut
2014 Nilai kini liabilitas Biaya jasa lalu yang belum diakui dan menjadi hak Kerugian aktuarial yang belum diakui Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
- 42 -
2013
5,064,890
6,005,021
34,316.00 (1,999,103)
41,216 (3,218,802)
3,100,103
2,827,435
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 23. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) Jangka panjang (lanjutan) c.
Mutasi pada liabilitas neto yang diakui pada laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014
2013
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran imbalan Laba atas kurs mata uang asing
2,827,435 911,412 (229,582) (409,162)
2,294,160 725,641 (66,149) (126,217)
Saldo akhir
3,100,103
2,827,435
d. Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang berkaitan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : 2014 Nilai kini liabilitas imbalan awal Biaya jasa kini Biaya bunga Pembayaran imbalan Pengaruh perubahan asumsi Kerugian aktuari Laba atas kurs mata uang asing Saldo akhir
2013
6,005,021 319,099 282,888 (132,375) (1,264,356) 741,887 (887,274)
4,497,176 268,530 252,808 (72,606) 749,415 631,669 (321,971)
5,064,890
6,005,021
P ada tanggal 31 Maret 2012, 2011 dan 31 Desember 2010, nilai kini liabilitas imbalan masingmasing adalah sebesar AS$4.497.176,AS$3.234.371 dan AS$3.102.886. Pada tanggal 31 Maret 2014, 2013, 2012, 2011 dan 31 Desember 2010, nilai kerugian actuarial yang belum diakui masing-masing adalah sebesar AS$1.999.103, AS$3.218.802,AS$2.247.658,AS$1.418.140 dan AS$1.474.873. Jangka pendek Pada tanggal 31 Maret 2014 terdapat liabiltas imbalan jangka pendek yang merupakan akrual proporsi kenaikan gaji yang belum dibayarkan sebesar AS$106.173. 24. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN a. Perusahaan membuat ikatan dengan pemasok untuk pembelian bahan baku yang akan dipenuhi pada berbagai tanggal dalam tahun 2015 sebesar AS$1.219.090,58 dan Rp170.349.500 dan JPY4.701.046. b. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014, Perusahaan mempunyai fasilitas bank garansi yang belum digunakan dari bank-bank tertentu masing-masing sebesar AS$3.176.230,dan AS$2.798.983. - 43 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 24. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (lanjutan) Aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : Mata Uang Asing 30 Juni 2014 31 Maret 2014 Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain
Liabilitas Utang Usaha Lain-lain Beban akrual
Setara Dolar AS 30 Juni 2014 31 Maret 2014
Rp JP¥ Rp Rp JP¥
4,933,205,536 181,472 31,592,072,614 175,060,000 150,000
Rp JP¥ Rp Rp JP¥
2,370,966,816 2,621,014 14,147,151,245 131,928,160 -
412,165 1,791 2,639,491 14,626 1,481
207,907 25,660 1,240,544 11,569 -
Rp JP¥ Rp JP¥ Rp JP¥
1,480,600,071 394,200 3,468,060,012 26,537,250 6,495,504,746 1,569,370
Rp JP¥ Rp JP¥ Rp JP¥
1,581,114,325 580,900 964,867,742 6,049,144 4,339,719,254 593,437
123,703 3,891 289,754 261,955 542,694 15,492
138,646 5,687 84,608 59,221 380,544 5,810
25,256,173,321 (28,319,348)
Rp JP¥
9,764,344,900 (4,602,467)
2,110,132 (279,546)
856,222 (45,058)
1,830,586
811,164
Mata uang asing neto - aset Rp JP¥ (liabilitas) Setara dengan Dolar AS berdasarkan kurs pada tanggal laporan posisi keuangan - neto
25. INFORMASI SEGMEN Perusahaan menentukan segmen usaha menurut jenis produk sebagai segmen utama/inti. Seluruh aset produktif Perusahaan berada di Indonesia. Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut :
Informasi menurut jenis produk
Kabel
30 JUNI 2014 Lain-Lain
Jumlah
Penjualan
36,204,158
1,260,811
37,464,969
Beban pokok penjualan
34,425,469
1,154,237
35,579,706
1,778,689
106,574
1,885,263
Laba bruto
- 44 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 25. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Informasi menurut jenis produk 30 JUNI 2014 Kabel
Lain-Lain
Jumlah
Beban yang tidak dapat dialokasi
575,333
Laba usaha
575,333
Pendapatan keuangan, neto
(9,283)
Laba sebelum beban pajak
566,050
Beban pajak, neto
152,154
Laba periode berjalan
413,896
Aset tetap, neto
18,290,413
-
18,290,413
Aset yang tidak dapat dialokasi
60,015,872
Total aset
78,306,285
Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
17,749,790
Beban penyusutan
539,951
Pengeluaran modal untuk pembelian aset tetap
473,977
Kabel
30 Juni 2013 Lain-Lain
Jumlah
Penjualan
33,087,735
1,103,319
34,191,054
Beban pokok penjualan
30,864,878
934,896
31,799,774
2,222,857
168,423
2,391,280
Laba bruto Beban yang tidak dapat dialokasi
(3,933,817)
- 45 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 26. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
30 Juni 2013 Kabel
Lain-Lain
Jumlah
Beban yang tidak dapat dialokasi
(1,514,551)
Laba usaha
876,730
Pendapatan keuangan, neto
5,021
Laba sebelum beban pajak
881,751
Beban pajak, neto
249,790
Laba tahun berjalan
631,961 31 Maret 2014 Kabel
Aset tetap, neto
Lain-Lain
18,151,542
Jumlah -
18,151,542
Aset yang tidak dapat dialokasi
53,915,039
Total aset
72,066,581
Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
11,923,982
Beban penyusutan
427,362
Pengeluaran modal untuk pembelian aset tetap
1,655,848
Informasi menurut jenis geografi Penjualan neto
Apr-Jun'14
Ekspor Lokal Total
25,085,638 12,379,331 37,464,969
- 46 -
Apr-Jun'13 23,084,305 11,106,749 34,191,054
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 27. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013. Nilai tercatat 30 Juni 2014 31 Maret 2014 Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset keuangan tidak lancar lainnya lain-lain Aset keuangan tidak lancar lainnya penyertaan saham
Nilai wajar estimasi 30 Juni 2014 31 Maret 2014
11,460,932 24,156,437 44,198
9,082,556 22,641,196 39,657
11,460,932 24,156,437 44,198
9,082,556 22,641,196 39,657
8,219
8,570
8,219
8,570
1,210,124
1,210,124
1,210,124
1,210,124
Total
36,879,910
32,982,103
36,879,910
32,982,103
Liabilitas Keuangan Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang dividen
11,493,663 518,141 1,259,536 7,165
6,292,451 192,663 1,320,916 106,173 7,165
11,493,663 518,141 1,259,536 7,165
6,292,451 192,663 1,320,916 106,173 7,165
Total
13,278,505
7,919,368
13,278,505
7,919,368
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi. Jumlah tercatat tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut terdapat dalam paragraf-paragraf berikut : a. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya Manajemen telah menentukan bahwa nilai tercatat (berdasarkan nilai nominal) atas kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, aset keuangan tidak lancar lainnya-lain-lain, utang usaha dan utang lain-lain, beban akrual, liability imbalan kerja jangka pendek dan utang dividen telah mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek. b. Instrumen keuangan yang dicatat dengan nilai selain nilai wajarnya Aset keuangan tidak lancar lainnya adalah penyertaan pada saham yang tidak mempunyai kuotasi yang mewakili kepemilikan ekuitas kurang dari 20%, dicatat sebesar biaya perolehannya karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
- 47 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Manajemen resiko Liabilitas keuangan pokok Perusahaan terdiri dari utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual. Perusahaan juga memiliki berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan kas dan setara kas, yang timbul secara langsung dari kegiatan operasional. Kebijakan Perusahaan tidak melakukan lindung nilai instrumen keuangan. Resiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah resiko kredit, resiko mata uang asing, resiko likuiditas, dan resiko harga komoditas. Tujuan manajemen resiko Perusahaan secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengelola resiko-resiko tersebut dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan. Direksi memeriksa dan menyetujui semua kebijakan untuk mengelola setiap resiko yang dijelaskan secara detail sebagai berikut: a. Resiko kredit Resiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan resiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perusahaan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor dan lokal, Perusahaan meminta kepada pelanggannya untuk melakukan pembayaran dimuka sebesar dua puluh persen (20%) dari total utang mereka. Perusahaan memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 30 hari dan 60 hari untuk pelanggan-pelanggan tertentu dari faktur yang diterbitkan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Selain piutang usaha dari pihak-pihak berelasi (Catatan 17), Perusahaan tidak memiliki konsentrasi resiko kredit karena piutang usaha berasal dari jumlah pelanggan yang banyak. Sehubungan dengan resiko kredit yang timbul dari kas dan setara kas, Perusahaan berkemungkinan terkena dampak resiko kredit dari pihak “counterparty”. Perusahaan memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki resiko kredit yang tinggi dan hanya menempatkan investasi di bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Perusahaan terhadap resiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan. b. Risiko mata uang asing Risiko nilai tukar adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Pergerakan nilai tukar yang berdampak pada Perusahaan kebanyakan berasal dari piutang usaha yang berasal dari penjualan dalam mata uang asing dan utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing. Perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal atas dampak pergerakan mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar Rupiah dan mata uang asing menghasilkan lindung nilai secara alami.
- 48 -
PT. SUMI INDO KABEL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2014 (Disajikan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain) 28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Manajemen resiko (lanjutan) c.
Risiko likuiditas Perusahaan mengawasi dan mempertahankan tingkat kas dan setara kas yang dianggap cukup untuk membiayai operasi Perusahaan dan untuk mengurangi dampak fluktuasi arus kas. Perusahaan juga secara reguler mengevaluasi proyeksi dan aktual arus kas. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Maret 2014, seluruh liabilitas keuangan perusahaan akan jatuh tempo kurang dari 1 tahun setelah tanggal laporan keuangan sebesar AS$13.271.340,-
d. Resiko harga komoditas Perusahaan terkena dampak resiko harga komoditas terutama diakibatkan oleh pembelian bahan baku yaitu tembaga (copper cathode). Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan persediaan di pasar. Selain itu, Perusahaan juga terkena fluktuasi harga jual produk jadi. Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan resiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan cara mengalihkan resikonya dengan mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggannya.
- 49 -