Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id
PROSES REKRUTMEN CALON ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PARTAI DEMOKRAT DI KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014 Oleh: ROSNEFI NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses rekrutmen yang dilakukan oleh Partai Demokrat Kabupaten Natuna terhadap Calon Anggota Legislatif perempuan pada pemilu legislatif tahun 2014 di Kabupaten Natuna. Proses rekrutmen yang dilakukan oleh Partai Demokrat ini menjadi cukup menarik untuk diteliti mengingat Partai Demokrat memenangkan Pemilu pada Pemilu legislatif tahun 2014 lalu. Namun dari keberhasilannya tersebut, Calon Anggota Legislatif perempuan Partai Demokrat tidak berhasil memperoleh suara terbanyak untuk menduduki jabatan pada DPRD Kabupaten Natuna periode 2014-2019. Penelitian ini berpedoman pada karakteristik yang dikemukakan oleh Michael Rush dan Phillip Althoff mengenai tahapan rekrutmen politik yaitu Penyediaan Rekrutmen Politik, Kriteria Rekrutmen Politik dan Kontrol Calon Anggota Legislatif. Juga berpedoman pada sistem rekrutmen yang dikemukakan oleh Michael Rush dan Phillip Althoff yang terbagi dua yakni sistem rekrutmen terbuka dan sistem rekrutmen tertutup. Hasil penelitian menemukan ada tiga tahapan proses rekrutmen Calon Anggota Legislatif yang dilakukan oleh Partai Demokrat. Pertama, dalam proses penyediaan rekrutmen politik dilakukan secara terbuka. DPC Partai Demokrat memeberikan kesempatan kepada seluruh Warga Negara Indonesia untuk mendaftarkan diri sebagai bakal Calon Anggota Legislatif Partai Demokrat. Kedua, dalam proses kriteria Calon Anggota Legislatif terdiri dari 6 kriteria yakni: Usia, Popularitas, Pendidikan, Keuangan dan Finansial, Akseptabilitas dan kapabilitas. Ketiga, dalam proses kontrol rekrutmen Calon Anggota Legislatif bersifat tertutup karena terdapat oligarki, dimana penetapan Calon Anggota Legislatif sepenuhnya diserahkan kepada ketua DPC. Kata-kata kunci: Partai Politik, Rekrutmen Politik, Calon Legislatif Perempuan.
Abstract This study aims to find out how the recruitment process conducted by the Democratic Party Candidate Natuna to Legislative woman in legislative elections in 2014 in Natuna regency. The recruitment process conducted by the Democratic Party have become quite interesting to be given because the Democratic Party won the general election in the last legislative elections in 2014. But from its success, women Legislative Member Candidate Democrats not succeess in gaining the most votes for positions in Natuna Regency period 2014-2019. The research was guided by the characteristics presented by Michael Rush and Phillip Althoff on the state of political recruitment, namely Provision Political Recruitment,criteria politic Recruitment . Based on the recruitment system proposed by Michael Rush and Phillip Althoff were divided into two open recruitment system and a closed recruitment system. The research found there are three stages of the legislative members of the recruitment process conducted by the Democratic Party. First, in the process of providing political recruitment is done openly. DPC Democrats give the opportunity to all citizens of Indonesia to register as prospective candidates Legislative Members of the Democratic Party. Secondly, in the process the criteria prospective members of the legislature consists of 6 criteria: Age, popularity, education, finance and financial services, Acceptability and capability. Third, in the process of control recruitment of prospective Members of the legislature are covered because there is an oligarchy, where the determination of the members of the Legislature fully handed over to the Chairman of the DPC. Keywords: Political Parties, Political Recruitment, women legislative candidates.
1 ROSNEFI, NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id
perempuan tidak dihitung berdasarkan
A. PENDAHULUAN
global melainkan berdasarkan dapil. Di dapil I terdapat 9 orang Caleg yang terdiri
A.1. Latar Belakang Masalah Pemilu Legislatif 2014 merupakan
dari 6 orang Caleg laki-laki dan 3 orang
ajang untuk merekrut Calon Anggota
Caleg perempuan, serta telah memenuhi
Legislatif
(Caleg) yang diusung oleh
kuota yakni 33% Caleg perempuan. Di
berbagai Parpol untuk duduk sebagai
dapil II terdapat 4 orang Caleg yang terdiri
anggota DPR, DPRD untuk masa bakti
dari 2 Caleg laki-laki dan 2 Caleg
2014-2019.
perempuan yang mencapai 50%
Oleh
karena
itu
Parpol
Caleg
berperan sangat penting untuk melakukan
perempuan. Dan di dapil III terdapat 7
penetapan Caleg yang berkualitas yang
orang Caleg, terdiri dari 4 orang Caleg
diusung menjadi Calegnya, karena kualitas
laki-laki dan 3 orang Caleg perempuan, di
Caleg akan berpengaruh kepada kualitas
dapil
parlemen.
perempuannya.
Berdasarkan Surat Keputusan DPP
III
ini
terdapat
43%
Caleg
Proses rekrutmen yang dilakukan
No. 172/SK/DPP.PD/VIII/2012 tentang
Partai
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
perempuannya
mekanisme
calon
Undang-Undang No.8 Tahun 2012. Jika
anggota Legislatif Partai Demokrat periode
dilihat dari daftar Caleg yang mengikuti
2014-2015,
setiap
Pemilu Legislatif tahun 2014 maka kuota
Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat
untuk perempuannya sudah memenuhi
harus
untuk
30% seperti yang telah ditetapkan Undang-
mengikuti Pemilu Legislatif pada tahun
Undang No.8 Tahun 2012. Namun dari 8
2014. Berdasarkan Undang-Undang No.8
orang Caleg perempuannya tidak ada
Tahun 2012 pasal 55, Maka Partai
satupun
Demokrat melakukan perekrutan untuk
anggota Legislatif.
penjaringan
menetapkan
mengutuskan
20
bakal
bahwa
orang
bakal Caleg dan harus mengusung 30%
Demokrat
calon
itu
yang
terhadap
Caleg
berdasarkan
pada
terpilih
sebagai
Pada Pemilu Legislatif
2014
bakal Caleg perempuan untuk mengikuti
Demokrat memperoleh hasil suara yang
kompetisi di Pemilu Legislatif tahun 2014.
signifikan, apabila pada Pemilu tahun 2009
Dari 20 orang Caleg yang diusung
hanya memperoleh 2 kursi di DPRD
oleh Partai Demokrat untuk mengikuti
Kabupaten Natuna, maka pada Pemilu
Pemilu Legislatif tahun 2014 terdapat 8
2014 berhasil memperoleh 4 kursi. Namun
orang Caleg perempuan yang dibagi lagi
diantara 4 kursi yang diperoleh, tidak satu
dalam tiga dapil. 30% dari keterwakilan 2 ROSNEFI, NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id
kursi pun yang berhasil diraih oleh Caleg
Secara
teoritis
peneliti
perempuannya.
mengharapkan Skripsi ini mampu memberikan sumbangan pemikiran tentang topik yang peneliti teliti,
A.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka peneliti merumuskan masalahnya adalah
terutama dalam Ilmu Politik. 2. Manfaat Praktis
bagaimana mekanisme rekrutmen Caleg
Secara
praktis
penelitian
perempuan Partai Demokrat di Kabupaten
dimaksudkan untuk memberikan
Natuna tahun 2014?
pemahaman
tentang
ini
proses
rekrutmen terbuka maupun tertutup yang
A.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang
dilakukan
oleh
Partai
Demokrat di Kabupaten Natuna.
telah dirumuskan dan agar penelitian ini menjadi terarah maka ditetapkan tujuan
A.5. Tinjauan Pustaka
penelitian. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan indikator terbuka
maupun
penjaringan Partai
Caleg
Demokrat
Rekrutmen
menurut
Budiardjo
(2008:408) merupakan suatu proses untuk
tertutupnya
mencari dan menyeleksi anggota untuk
perempuan
kegiatan regenerasi dari sebuah organisasi,
pada
Pemilu
baik
Parpol,
lembaga
Legislatif di Kabupaten Natuna
maupun
Tahun 2014.
rekrutmen lebih dikenal dalam bahasa
2. Untuk
mendeskripsikan
organisasi
pemerintahan
lainnya.
Namun,
tentang
politik yaitu proses mencari dan mengajak
seleksi dan penetapan calon yang
orang yang berbakat untuk turut aktif
dilakukan Partai Demokrat dalam
dalam kegiatan politik sebagai anggota
menetapkan Caleg perempuan pada
partai.
Pemilu Legislatif di Kabupaten Natuna Tahun 2014. 3. Untuk
menganalisa
Peran dan fungsi Parpol tersebut juga secara detail dijelaskan oleh Surbakti
transparansi
(2010:118). Ia mengemukakan bahwa
rekrutmen yang dilakukan Partai
fungsi utama Parpol adalah mencari dan
Demokrat pada Pemilu Legislatif di
mempertahankan
Kabupaten Natuna Tahun 2014.
mewujudkan
kekuasaan
program-program
guna yang
disusun berdasarkan ideologi tertentu. Cara A.4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
yang digunakan oleh suatu partai dalam sistem
politik
demokrasi
untuk 3
ROSNEFI, NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id
mendapatkan kekuasaan
dan
mempertahankan
adalah ikut serta dalam
pemilihan umum . Setiap
3.
Tingkat akuntabilitas pemimpin tinggi
4. Melahirkan sejumlah pemimpin
sistem
politik
memiliki
yang demokratis dan mempunyai
sistem atau prosedur rekrutmen yang
nilai integritas pribadi yang tinggi.
berbeda. Anggota kelompok yang direkrut
Proses
pengrekrutan
partai
adalah yang memiliki suatu kemampuan
memiliki sifat khusus dalam tafsirannya,
atau bakat yang sangat dibutuhkan untuk
misalnya untuk pengrekrutan administratif
suatu jabatan politik. Setiap partai juga
diperlukan
memiliki proses rekrutmen yang berbeda.
(lindungan) dalam proses pengrekrutannya,
Menurut Rush dan Althoff (dalam Kartono,2007:242)
terdapat
dua
suatu
dasar
patronase
dalam arti faktor kedekatan seseorang dapat dijadikan acuan untuk memperoleh
mekanisme rekrutmen politik yaitu:
pengaruh terutama ketika proses pemilihan
1. Rekrutmen terbuka, yang mana syarat
pemimpin
dan
prosedur
untuk
partai.
Rekrutmen
politik
menampilkan
meliputi aspek: subyek politik dalam arti
seseorang tokoh dapat diketahui secara
manusia, dan obyek politik dalam arti
luas. Dalam hal ini Partai politik
Parpol. Rekrutmen politik partai dapat
berfungsi sebagai alat bagi elit politik
dilakukan
yang berkualitas untuk mendapatkan
diinginkan partai baik secara terbuka
dukungan
maupun tertutup.
masyarakat.
Cara
ini
dengan
cara-cara
yang
memberikan kesempatan bagi rakyat
Proses rekrutmen adalah konstansi
untuk melihat dan menilai kemampuan
berbagai praktek rekrutmen oleh Parpol.
elit politiknya. Dengan demikian cara
walaupun pada dasarnya setiap partai harus
ini sangat kompetitif. Jika dihubungkan
berprinsip untuk terbuka bagi kelompok
dengan paham demokrasi, maka cara
sosial manapun, namun pada level parktis.
ini juga berfungsi sebagai sarana rakyat
sering
mengontrol legitimasi politik para elit.
kecenderungan tipe partai menstrukturkan
sulit
Adapun manfaat yang diharapkan dari
perbedaan
rekrutmen terbuka adalah:
rekrutmen
1. Mekanismenya demokratis
dihindari
dalam
bahwa
menatap
tiap
konsep
yang dianggap ideal
bagi
partainya.
2. Tingkat kompetisi politiknya sangat
Penelitian tentang proses rekrutmen
tinggi dan masyarakat akan mampu
Caleg perempuan Partai Demokrat di
memilih pemimpin yang benar-
Kabupaten Natuna tahun 2014 ini, yang
benar mereka kehendaki
menjadi pelaksana rekrutmen politik Caleg 4
ROSNEFI, NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id
adalah jelas yaitu Partai Demokrat itu
mendukung data lapangan yang telah
sendiri. Peneliti dalam penelitian ini
didapatkan.
mengambil indikator dari Michael Rush dan Phillip Althoff, dalam penjelasan tahapan
rekrutmen
politik
B.3. Subjek dan Objek Penelitian
pemimpin.
Subjek penelitian ini dalam penelitian
Maka peneliti dalam melakukan penelitian
ini
ini merumuskan operasionalisasi konsep
pengetahuan
rekrutmen politik Caleg oleh DPC Partai
sektor
Demokrat
informan yang menjadi kunci dalam
Kabupaten
Natuna
periode
2014-2019 adalah sebagai berikut:
adalah
mereka
yang
luas
mengenai
berbagai
masyarakat.
Adapun
dalam
mempunyai
penelitian ini adalah:
1. Penyediaan rekrutmen politik;
1. Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai
2. Kriteria Calon Anggota Legislatif; 3. Kontrol Rekrutmen Calon Anggota Legislatif.
Demokrat Kabupaten Natuna; 2. Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Natuna; 3. Ketua Tim penjaringan bakal Calon Legislatif tahun 2014 Partai Demokrat Kabupaten Natuna;
B. METODE PENELITIAN
4. Sekretaris
penjaringan
bakal
Calon Legislatif tahun 2014 Partai
B.1. Jenis Penelitian Dalam
Tim
penelitian
penelitian
yang
penelitian
kualitatif
ini
digunakan dalam
jenis adalah bentuk
deskriptif, yaitu memberikan gambaran secara rinci mengenai suatu keadaan,
Demokrat Kabupaten Natuna; 5. Calon Anggota Legislatif Perempuan Demokrat
Kabupaten
Natuna
(8
orang); 6. Masyarakat Kabupaten Natuna.
gejala, atau objek tertentu, pada saat
Sedangkan Objek penelitian ini adalah
penelitian itu dilakukan berdasarkan fakta-
proses rekrutmen Caleg perempuan yang
fakta yang tampak atau sebagai mana
dilakukan oleh Partai Demokrat, latar
mestinya.
belakang dari Caleg perempuan yang diusung oleh Partai Demokrat, transparansi Partai Demokrat dalam memilih Caleg
B.2. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan informasi yang
untuk megikuti Pemilu Legislatif dan yang
lebih jelas penulis menggunakan teknik
menyebabkan
wawancara
terpilih di Pemilu Legislatif.
dan
dokumentasi
guna
Caleg
perempuan
tidak
5 ROSNEFI, NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id
B.4. Teknik Analisis Data
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan
sejak
sebelum
memasuki
Penelitian
proses
lapangan, selama dilapangan, dan setelah
rekrutmen
selesai
Nasution
dilakukan oleh Partai Demokrat Kabupaten
(dalam Sugiyono 2010:89), menyatakan
Natuna, yang menjadi pelaksana rekrutmen
“analisis sudah mulai sejak merumuskan
Caleg yaitu Partai Demokrat itu sendiri.
dan menjelaskan masalah, sebelum terjun
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan,
kelapangan, dan berlangsung terus sampai
maka peneliti menyimpulkan bahwa proses
penelitian hasil penelitian. Aktivitas dalam
rekrutmen
analisis data diantaranya:
dilakukan oleh Partai Demokrat bersifat
dilapangan.
a. Reduksi
Menurut
Data,
yang
perempuan
yang
tertutup. Para pemilih tidak mengenal
dilakukan dengan membuat abstraksi.
seseorang calon Legislatif, karena sistem
Abstraksi merupakan usaha membuat
penetapan Caleg tersebut dilakukan secara
rangkuman yang inti, proses dan
tertutup. Hal ini memungkinkan timbulnya
pernyataan-pernyataan
Caleg yang tidak kompetitif, karena proses
sehingga
tahap
Caleg
perempuan
ini
dijaga
dalam
Caleg
tentang
yang tetap
perlu berada
didalamnya.
penetapan tidak diketahui oleh umum. Peneliti
b. Kategorisasi
Data,
penelitian
ini
data
mengambil indikator dari Michael Rush
direduksi maka langkah selanjutnya
dan Phillip Althoff, dalam penjelasan
menyusunnya
tahapan
dalam
setelah
dalam
satuan-satuan.
rekrutmen
politik
pemimpin.
Sehingga mempermudah peneliti untuk
Maka peneliti dalam melakukan penelitian
mengkategorikan
sesuai
ini merumuskan operasionalisasi konsep
dengan kriteria maupun konsep yang
rekrutmen politik Caleg oleh DPC Partai
telah ditetapkan.
Demokrat
c. Verifikasi
Data,
data-data
merupakan
tahap
Kabupaten
Natuna
adalah
sebagai berikut:
terakhir dari tehnik analisi kualitatif. Data-data yang telah dikategorikan sesuai konsep yang telah ditetapkan maka
akan
ditemukan
C.1. Penyediaan Rekrutmen Politik Untuk mengutuskan kader-kader yang
sebuah
berkualitas saat berkompetisi di Pemilu
kesimpulan dari analisa yang telah
Legislatif tahun 2014 lalu maka Partai
ditentukan.
Demokrat melakukan penjaringan bakal Caleg yang dilakukan secara terbuka dengan memberikan kesempatan kepada 6
ROSNEFI, NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id
semua Warga Negara Indonesia untuk
disampaikan melalui media Televisi atau
mendaftarkan diri sebagai bakal Caleg
Koran. Partai Demokrat dalam memberi
Partai Demokrat.
pengumuman
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan
Cabang
Kabupaten
Partai
Demokrat
Natuna
Nomor:
penerimaan
pendaftaran
hanya menggunakan Radio saja, sehingga tidak banyak masyarakat yang mengetahui akan hal tersebut.
SK/DPC.PD/TIM/2013 tentang susunan
Ada 24 orang bakal Caleg yang
dan komposisi tim penjaringan bakal calon
terdata selama proses penjaringan, 8 orang
Legislatif tahun 2014 Kabupaten Natuna.
perempuan dan 16 orang bakal Caleg laki-
Maka tahapan awal ialah pembentukan tim
laki. Namun hanya 20 orang kuota Caleg
penjaringan,
yang dibutuhkan oleh Partai Demokrat.
menyiapkan
yakni
yang
administrasi
bertugas
kelengkapan
Dari
proses
penjaringan
tersebut,
persyaratan, membuat jadwal, melakukan
terdapat 24 bakal Caleg yang terdaftar. 8
pembukaan pendaftaran dan menerima
orang perempuan dan 16 orang bakal
berkas
dan
Caleg laki-laki. Akan tetapi berdasarkan
memverifikasi berkas dan melaporkan
hasil wawancara peneliti terhadap 8 orang
kepada ketua DPC tentang hasil tim
bakal Caleg perempuan Partai Demokrat
penjaringan.
tersebut, menemukan bahwa 8 orang bakal
pendaftaran,
menyeleksi
Dalam proses penjaringan, DPC Partai demokrat
memberikan
anggota partai dan mereka dipilih langsung
kesempatan kepada seluruh Warga Negara
oleh ketua DPC untuk mengikuti Pemilu
untuk bersaing dalam proses pendaftaran
Legislatif tahun 2014.
bakal
Kabupaten
Caleg ini semua berasal dari pengurus dan
Caleg
Kabupaten
dari
Partai
Setelah
dilakukan
penerimaan
Penerimaan
pendaftaran yang dilakukan oleh tim
pendaftaran dilakukan setelah memberikan
penjaringan dan sudah terdaftar 24 orang
pengumuman
Radio
bakal Caleg, maka masuk ke tahap
Kabupaten
selanjutnya yaitu tahap penyeleksian yang
Natuna yakni pada tanggal 12 Desember
diserahkan sepenuhnya kepada Ketua DPC
2012 sampai dengan tanggal 27 Januari
Partai Demokrat yang akan menentukan
2013.
para
Republik
Natuna.
Demokrat
melalui
Indonesia
media
(RRI)
Pada zaman yang sudah modern ini, Radio sudah sangat jarang didengar oleh masyarakat.
Masyarakat
akan
Caleg
Demokrat
untuk dalam
mewakili Pemilu
Partai
Legislatif
Kabupaten Natuna tahun 2014.
lebih
tanggap apabila berita atau pengumuman 7 ROSNEFI, NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id
C.2. Kriteria Calon Anggota Legislatif Partai
Demokrat
dielaborasikan
dengan
kriteria
c.
Pendidikan, yaitu seorang Caleg
yang
harus
mempunyai
yang
pendidikan
yang
tingkat
cukup
bagus
digunakan untuk memilih dan menetapkan
minimal tamatan SMA agar calon
Caleg oleh Richard S.Kazt dan William
tersebut
Crotty. Temuan dalam Partai Demokrat
mengatasi masalah-masalah social
adalah:
yang terjadi dimasyarakat. Dilihat
a.
Usia,
dimana
seorang
memahami
dan
calon
dari profil Caleg perempuan Partai
haruslah memiliki usia yang cukup
Demokrat Kabupaten Natuna yang
yakni 20-45 tahun untuk dapat
mengikuti Pemilu Legislatif pada
dicalonkan menjadi Caleg. Usia
tahun 2014, hanya satu Caleg yang
adalah hal yang penting karena
lulusan S1, selain itu 4 Caleg
dapat menentukan tingkat analisa
lulusan SMA/SMK dan sisanya
seseorang
lulusan Paket C.
dalam
menghadapi
masalah. Biasanya faktor usia juga dapat
b.
dapat
mengukur
kematangan,
d.
Keuangan dan finansial, adalah
syarat
yang
hal ini dianggap
pengalaman serta kinerja seseorang
penting, seorang Caleg haruslah
dalam masyarakat.
memiliki dana yang cukup besar
Popularitas, yakni seorang calon
ketika
adalah
Mengenai
orang
mengadakan
kampanye.
yang
dikenal
dan
memiliki
keberadaan dari Caleg perempuan
reputasi yang baik. Artinya faktor
yang berprofesi sebagai ibu rumah
popularitas
berhubungan
tangga, wiraswasta dan pengusaha
dengan pengaruh status sosial dan
menengah merupakan hal yang
ekonomi
elit
cukup berat dalam segi pendanaan
dibesarkan. Di Partai Demokrat
dikalangan calon. Dibandingkan
dalam
dengan
masyarakat
luas
yang
keluarga
perekrutan
dimana
Caleg,
tidak
masalah
Caleg
semua Caleg khususnya Caleg
merupakan
perempuan
besar
yang
maju
dalam
serta
keuangan
laki-laki
kalangan
yang
pengusaha
pimpinan
disuatu
Pemilu Legislatif tahun 2014 lalu
lembaga. Uang menjadi sangat
yang berasal dari status ekonomi
penting disini karena pendanaan
dan latar belakang sosial yang baik
untuk mereka bersaing dan maju
untuk mendapatkan banyak suara.
sebagai Caleg akan ditentukan dari kampanye yang mereka jalankan. 8
ROSNEFI, NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id
e.
Akseptabilitas, yakni penerimaan
Semuanya tergantung dari motivasi
masyarakat
seorang
yang terdapat didalam diri Caleg
Caleg. Penerimaan ini akan muncul
itu sendiri. Motivasi dari beberapa
ketika masyarakat merasa Caleg
Caleg perempuan Partai Demokrat
tersebut adalah orang yang benar-
Kabupaten Natuna belum cukup
benar
untuk mendapatkan dukungan dari
terhadap
dapat
menyuarakan
kepentingannya. Calon elit politik
masyarakat,
tidak
dukungan dari Partai Demokrat
sekedar
dilihat
dari
karena
popularitas saja, namun juga dinilai
dalam
dari faktor kapasitas intelektual,
seperti
vitalitas kerja, dan pengalaman
kepada para Caleg.
kurangnya
memberikan
pengarahan
pembekalan
kaderisasi
kerja. Pada pemilihan Legislatif tahun 2014, Partai Demokrat belum
C.3. Kontrol rekrutmen Calon Anggota
mampu
Legislatif
untuk
menghantarkan
Caleg perempuannya untuk duduk
f.
Terkait
Caleg
Partai
Demokrat
di kursi DPRD Kabupaten Natuna.
Kabupaten Natuna tahun 2014, lebih
Ini menunjukkan bahwa para Caleg
dominannya dari Internal partai. Dari 20
perempuan Partai Demokrat belum
Caleg yang diusung, terdapat 18 orang dari
memiliki
internal partai dan 2 orang dari eksternal.
akseptabilitas
bagi
masyarakat Kabupaten Natuna.
Namun dari 8 orang Caleg perempuan
Kapabilitas,
kemampuan
yang diusung oleh Partai Demokrat untuk
aspirasi
mengikuti Pemilu Legislatif pada tahun
kemudian
2014 di Kabupaten Natuna semuanya
tersebut
berasal dari internal Partai. Baik itu dari
dalam bentuk pernyataan yang jelas
pengurus inti partai maupun anggota
dan menyampaikan hasil rumusan
partai.
untuk
yakni menyerap
masyarakat, merumuskan
aspirasi
itu. Kemampuan yang dimiliki seorang Caleg haruslah melebihi
Tidak sama halnya dengan Caleg laki-
dari calon manapun yang dapat
laki, Caleg perempuan yang di usung oleh
menginspirasi
masyarakat.
Partai Demokrat tidak terlalu di beratkan
Beberapa aspirasi masyarakat akan
pada syarat-syarat untuk ikut berkompetisi
tersalurkan
dalam
dengan
baik
jika
Pemilu karena
Legislatif
tahun
perempuan
2014
kemampuan yang dimiliki oleh
kemarin
dianggap
seorang Caleg tersebut sangat baik.
hanya untuk memenuhi kuota 30% sebagai 9
ROSNEFI, NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id
syarat mutlak yang telah di tetapkan untuk
Partai Demokrat dalam melakukan proses
setiap Parpol yang akan mengikuti pemilu.
rekrutmen: 1. Penjaringan yang dilakukan oleh Partai
Dalam
penelitian
ini
peneliti
Demokrat
untuk
menjelaskan bahwa Partai Demokrat dalam
dilakukan
secara
memilih dan menetapkan Caleg, faktor
menerima pendaftaran bagi Warga
yang paling dominan dalam melakukan
Negara Indonesia untuk menjadi bakal
perekrutan Caleg adalah faktor ketokohan
Caleg Partai Demokrat. Akan tetapi
dan finansial dimana seorang Caleg itu
sarana
pada umumnya mempunyai basis massa
mengumumkan
yang banyak, sehingga sudah dikenal oleh
pendaftaran yang dilakukan oleh Partai
masyarakat luas serta memiliki kekuatan
Demokrat kurang memadai karena
finansial.
hanya
yang
Caleg
pada
Pemilu
digunakan adanya
masyarakat
mengetahui
Calegnya
terbuka
menggunakan
Banyak Penetapan
bakal
tentang
yakni
untuk
penerimaan
sarana
RRI.
yang
tidak
penerimaan
Legislatif 2014 oleh DPC Partai Demokrat
pedaftaran bakal Caleg tersebut karena
Kabupaten Natuna adalah bersifat tertutup.
banyak masyarakat Kabupaten Natuna
Karena masih terdapat oligarki, dimana
yang tidak memiliki radio. Lain halnya
masih dominannya ketua DPC dalam
jika
menetapkan
diumumkan
Caleg.
Termasuk
juga
penerimaan melalui
pendaftaran TV,
Koran
penetapan nomor urut, Tim penjaringan
ataupun baliho akan lebih diketahui
Partai Demokrat Kabupaten Natuna hanya
oleh masyarakat. Akibatnya tidak ada
melakukan proses penjaringan saja, dan
satu orangpun bakal Caleg perempuan
yang memutuskan ataupun menetapkan
yang mendaftarkan diri selama proses
nomor urut Caleg sepenuhnya adalah ketua
penjaringan
DPC.
Partai Demokrat memilih langsung
sehingga
Ketua
DPC
Caleg perempuannya untuk mengikuti Pemilu Legislatif tahun 2014. 2. Dalam
D. KESIMPULAN
proses
penetapan Berdasarkan penelitian yang telah dikemukakan
pada
bab
sebelumnya,
peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa
penyeleksian Caleg
dan
diserahkan
sepenuhnya kepada ketua DPC Partai Demokrat.
Untuk
bakal
Caleg
perempuan tidak diberatkan dalam proses
penyeleksian
karena,
bakal 10
ROSNEFI, NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id
Caleg
perempuan
tersebut
dipilih
langsung oleh Ketua DPC Partai
tidak kompetitif, karena proses penetapan tidak diketahui oleh umum.
Demokrat. Bakal Caleg perempuan yang terdata 8 orang tersebut sudah mencukupi 30% perdapil maka tidak
E. SARAN
akan diseleksi lagi karena sudah pasti 8 orang tersebut yang diutuskan Partai
Berdasarkan kesimpulan dari hasil
Demokrat untuk mengikuti Pemilu
penelitian mengenai proses rekrutmen
Legislatif tahun 2014.
yang dilakukan oleh Partai Demokrat,
3. Dalam hal penetapan nomor urut dan penetapan
Caleg
dilakukan
secara
maka peneliti memberikan saran-saran yang
nantinya
diharapkan
tertutup, dimana dalam hal ini hanya
memperbaiki
Ketua DPC yang menentukan Caleg
proses rekrutmen Partai Demokrat agar
yang akan diutuskan untuk mengikuti
mampu
Pemilu Legislatif tahun 2014. Banyak
demokratis.
masyarakat
1. Membuat
yang
tidak
mengenali
atau
dapat
menyempurnakan
menciptakan
sebuah
pemimpin
yang
konsep
pola
Caleg sehingga sulit bagi masyarakat
rekrutmen berdasarkan teori yang ada
untuk memberikan suaranya kepada
sehingga tidak terjadinya anomali serta
Caleg yang benar-benar bisa menjadi
ambigu proses bagi kalangan pengurus
anggota
akan
terhadap calon dan kader baru yang
masyarakat
masuk ke dalam DPC Partai demokrat.
Legislatif
mengaspirasikan
yang
suara
nantinya jika sudah duduk di Legislatif.
Seharusnya
Partai
Demokrat
bisa
Secara teori yang dikemukakan oleh
berpedoman pada karakteristik yang
Rush dan Althoff, proses rekrutmen DPC
dikemukakan oleh Rush dan Altof,
Partai Demokrat Kabupaten Natuna dalam
sehingga permasalahan kader tidak
menetapkan Caleg untuk Pemilu Legislatif
terjadi.
tahun 2014 di Kabupaten Natuna adalah
2. Pada saat
penerimaan
bersifat tertutup karena masih terdapat
bakal
oligarki, dimana masih dominannya ketua
menggunakan media lain selain radio.
DPC dalam menetapkan Caleg. Para
Seperti Natuna TV, Berita Natuna,
pemilih tidak mengenal seseorang Caleg,
Koran, atau baliho. Karena jika hanya
karena sistem penetapan Caleg tersebut
menggunakan radio saja, banyak dari
dilakukan
ini
masyarakat yang tidak mengetahuinya.
memungkinkan timbulnya Caleg yang
Terbukti dari sedikitnya bakal Caleg
secara
tertutup.
Hal
Caleg,
pendaftaran
sebaiknya
Partai
11 ROSNEFI, NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id
yang mendaftarkan diri pada pemilu 2014 lalu. 3. Partai
Demokrat
tidak
seharusnya
membedakan Caleg perempuan dan
Harrison, Lisa. 2007. Metodelogi Penelitian Politik. Jakarta: Kencana. Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Caleg laki-laki. Tidak boleh lebih mengutamakan Caleg laki-laki karena Caleg laki-laki lebih menjamin untuk memperoleh
suara
terbanyak.
Seharusnya Partai Demokrat merekrut Caleg perempuan yang benar-benar memiliki kualitas dan memberikan pendidikan politik kepada semua Caleg
Hesel, Nogi Tangkilisan. 2003. Kebijakan Publik yang Membumi. Yogyakarta: Yayasan Pembaharuan Administrasi Publik Indonesia. Jones, Jackie. 2009. Teori-Teori Feminis Kontemporer. Yogyakarta: Jalasutra. Kantaprawira, Rusadi. 2004. Sistem Politik Indonesia. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
agar Caleg perempuannya mampu bersaing diantara Caleg laki-laki tanpa ada perbedaan.
Kartono, Kartini. 2007. Sosiologi Politik. Jakarta: Grafindo Persada.
Pengantar PT Raja
Lovenduski, Joni. 2008. Politik Berparas Perempuan. Yogyakarta: Kanisius. F. REFERENSI
Moleong, 2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda.
Azis, Asmaeny. 2012. Perempuan di Persimpangan Parlemen. Yogyakarta: Rangkang Education. Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Jakarta.
Nuryanti, Sri. 2007. Pelembagaan Partai Politik di Indonesia Pasca-Orde Baru. Jakarta: LIPI Putra, Fadillah. 2003. Partai Politik dan Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bungin, Burhan. 2008. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Faisal, Sanafiah. 2001. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.
Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Grasindo.
Firmanzah. 2008. Marketing Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
Jurnal:
Politik.
Firmanzah. 2010. Persaingan, Legitimasi Kekuasaan, dan Marketing Politik. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Agam, Ashari. 2014. Analisis Rekrutmen Politik: Studi Pada Rekrutmen Anggota Baru DPC PDI Perjuangan Kota 12
ROSNEFI, NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis,untan,ac,id
Semarang Tahun 2012-2013. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Sari, Monika Novita. 2014. Persepsi Masyarakat Pada Pelaksanaan Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Kabupaten Sangihe. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Skripsi: Arista N, Amelia. 2010. Skripsi: Pola rekrutmen partai politik terhadap calon legislatif perempuan di DPRD kabupaten Sidoarjo periode 2009 – 2014. Skripsi tidak untuk diterbitkan S.G. Tobing, Andhika.2009. Skripsi: Kaderisasi dan Penetapan Caleg Partai Politik (Studi: DPD Partai Demokrat Provinsi Sumatera Utara dalam Menetapkan Caleg pada Pemilu 2009 di Sumatera Utara. Medan: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UniversitasSumateraUtara.
Internet: http://www.researchgate.net/publicliteratur e.PublicLiteratureDetails.requestFulltext.ht ml?pubid=42356358&fulltextRequested=1 &account_firstname=wengky&accountastn ame=saputra&account_email=wengkysapu tra%40gmail.com&fullTextYes=Sign+Up update pukul 08.45 tanggal 20 Maret 2015
13 ROSNEFI, NIM. E12112027 Program Studi Ilmu Politik Fisip UNTAN