ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT GAWANG TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 10 KOTA JAMBI
OLEH PRIMA A1D408077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI
MARET 2013 PENGARUH LATIHAN LOMPAT GAWANG TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 10 KOTA JAMBI
Oleh Prima (Program Studi PORKES, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi) ABSTRAK
Prima, 2013, Pengaruh Latihan Lompat Gawamg Terhadap Kemampuan Lay up Shoot Dalam Permainan Bola Basket Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Jambi : Skripsi, Program Studi Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (I). Drs. Arsil, M.Pd. Pembimbing (II). Ugi Nugraha S.Pd Kata Kunci, Latihan Lompat Gawang, Kemampuan Lay up Shoot. Permainan Bola basket merupakan olahraga yang dituntut menguasai kemampuan teknik dan memiliki fisik yang baik. Salah satu komponen teknik yang paling sering digunakan dalam permainan bola basket adalah lay up shoot. Untuk meningkatkan kemampuan lay up shoot maka penulis melakukan penelitian dengan menerapkan latihan lompat gawang yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan lay up shoot siswa putra kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan lompat gawang terhadap kemampuan lay up shoot permainan bola basket. Penelitian yang digunakan adalah metode eksperiment dengan jumlah sampel 30 orang. Penelitian ini diawali tes awal-tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest-postest). Yaitu rancangan penelitian dengan menggunakan satu kelompok eksperiment, dimana pengukuran dilakukan selama 6 minggu dengan frekuensi latihan seminggu 3 kali pertemuan. Penelitian ini dimulai bulan januari sampai dengan maret. Dari uji t yang dilakukan terhadap tes awal dan tes akhir kemampuan lay up shoot dalam permainan bola basket dengan df = N - 1 = 30 - 1 = 29 dan taraf signifikansi 0,05, angka batas penolakan hipotesis nol dalam tabel t adalah 1,70, sedangkan nilai thitung yang diperoleh adalah sebesar 8,23, ternyata thitung > ttabel. Hal ini membuktikan ada perbedaan yang signifikansi antara tes awal dengan tes akhir lay up shoot dalam permainan bola basket siswa putra kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Jambi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulan bahwa penggunaan latihan lompat gawang terbukti berpengaruh secara nyata terhadap hasil kemampuan lay up shoot dalam permainan bola basket siswa putra kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Jambi.
I. PENDAHULUAN Olahraga adalah bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang teratur yang terdapat didalam permainan, perlombaan, dan kegiatan jasmani yang itensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan dan frestasi oktimal. Menurut kamus lengkap bahasa indonesia olahraga merupakan kata kerja gerak badan agar sehat atau sebuah aktifitas manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan, (sejahterah jasmani dan rohani) manusia itu sendiri. Hal ini sesuai dengan undang-undang sistem keolahragaan nasional no. 3 tahun 2005 tentang dasar, fungsi dan tujuan olahraga, yaitu "keolahragaan bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional serta mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa. Untuk dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi di bidang olahraga permainan bola basket, pemain harus memenuhi syarat yang baik sebagai individu maupun tim. Artinya , seorang pemain bola basket harus memiliki kemampuan teknik yang sempurna dan kekuatan fisik yang baik. Menurut Ahmadi (2007: 13) " untuk dapat memiliki suatu tim bola basket yang handal ada tiga faktor utama yang harus di penuhi yaitu : (1) penguasaan teknik dasar (fundamentals), (2) kekuatan fisik (physical conditioning), dan (3) kerja sama (pola dan strategi). Teknik dasar permainan bola basket terdiri atas memegang bola, menangkap bola, rebound, passing, dribbling, shooting, pivot, dan lay-up shoot. (Oliver, 2007). Muhajir (2007: 16) mendefinisikan permainan bola basket sebagai berikut “Bola basket merupakan suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu, baik putra maupun putri yang masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain. Permainan ini bertujuan untuk mencari nilai atau angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke ring basket pada papan pantul lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan nilai. Bola dapat dimainkan dengan cara mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka, dan melemparkan bola atau menggiring ke segala penjuru di dalam lapangan permainan”. Banyak sekali variasi teknik dalam menembak pada permainan bola basket diantaranya tembakan dalam contohnya : hook shoot, lay-up shoot, jump-hook, dan tembakan luar contohnya: tembakan bebas (free throw), tembakan lompat (jump shoot ) dan lain-lain. penguasaan permainan bola basket oleh siswa, dalam hal ini teknik dasar lay-up shoot, juga dipengaruhi oleh faktor lain yaitu kemampuan fisik yang baik, salah satunya adalah dengan cara lompat gawang. Lompat gawang yang baik dapat menjunjung hasil lompatan siswa pada teknik lay-up shoot. Keserasian lompat gawang sebagai penggerak dengan keseimbangan tubuh serta kekuatan otot tungkai dan kecepatan pada siswa melakukan teknik lay-up shoot sangat diperlukan. Karena tanpa adanya latihan lompat
gawang sebagai penggerak dengan kekuatan otot tungkai dan kecepatan dalam melakukan reaksi tubuh yang baik pada saat melakukan teknik lay-up shoot.Mengingat pentingnya tembakan lay-up shoot di dalam permainan bola basket dan hasil belajar siswa dalam penguasaan tehnik lay-up shoot ini, maka penulis sangat tertarik mengadakan penelitian dengan judul : "Pengaruh Latihan Lompat Gawang Terhadap Kemampuan Lay-up Shoot Dalam Permainan Bola Basket Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Jambi."
II. TINJAUAN PUSTAKA Muhajir (2007:148) merupakan bahwa, "Permainan bola basket merupakan permainan yang gerakannya sangat kompleks, yaitu gabungan dari jalan, lari, lompat, serta unsur kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan, dan lain-lain. Untuk melakukan gerakan-gerakan bola basket secara baik diperlukan kemampuan dasar fisik yang memadai. Dengan kondisi fisik yang baik akan memudahkan melakukan gerakangerakan yang lebih sulit (kompleks)." Selain pendapat diatas Bola basket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar yang dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper (dilempar ke teman), boleh dipantulkan ke lantai, dan tujuannya adalah memasukkan bola ke ring lawan. Permainan dilakukan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari 5 pemain, dan dipimpin oleh dua orang wasit. Permainan dimainkan diatas lapangan persegi panjang dengan ukuran panjang lapangan bola basket adalah 26 meter dan lebar 14 meter. Setiap regu berusaha memasukan bola ke ring lawan dan menjaga (mencegah) ringnya sendiri kemasukan sedikit mungkin. Pertandingan bola basket dibagi menjadi 4 quarter yang masing-masing berlangsung selama 8 hingga 12 menit atau dibagi menjadi 2 babak yang masing-masing berlangsung 20 menit. (Oliver, 2007: viii) Menurut Vic Ambler, (2011:33) yaitu: "Tembakan ini adalah yang paling aman dan efektif. Pemain-pemain muda sering kali kehilangan kesempatan bagus ini. Sangat lah penting untuk menjaga agar kepala tetap tegak sewaktu dan selama melakukan tembakan. Ini lebih baik dari pada harus ditembakkan. Mata harus menatap lurus pada target." Lay up shoot adalah suatu gerakan untuk memasukan bola yang dilakukan sambil berlari dan menggiring bola kemudian melompat ketika sudah mendekati jaring dengan kaki bagi seorang pemain yang menggiring bola disebelah kanan dan sebaliknya kaki. Menurut Hal Wissel (1996: 61) bahwa terdapat beberapa kunci sukses melakukan tembakan lay up shoot yaitu : 1. Fase persiapan: a) langkah pertama harus lebar atau jauh untuk memelihara keseimbangan, b) langkah kedua pendek untuk memperoleh awalan tolakan yang kuat agar dapat melompat yang tinggi, c) bahu rileks, d) tangan yang tidak menembak diletakkan di bawah bola, e) tangan yang menembak diletakkan di belakang bola, f) siku masuk dan rapat.
2. Fase pelaksanaan: a)angkat lutut untuk melompat ke arah vertikal, b) tangan yang menembak diangkat lurus ke atas, c) bola dilepas dengan kekuatan ujung jari pada titik tertinggi dan memantul di sekitar garis tegak sebelah kanan pada petak kecil di atas keranjang, jika dilakukan dari sisi kanan. 3. Fase follow through: a) mendarat dengan seimbang dan lutut ditekuk, b) tangan ke atas. Gerakan lay up shoot atau memasukkan bola sambil berlari merupakan gerakan yang sulit, karena pada gerakan ini harus mengkoordinasikan beberapa gerakan menjadi suatu rangkaian gerak yang sempurna. Lay up shoot dapat pula merupakan suatu tembakan yang efektif dalam menyelesaikan suatu serangan yang cepat atau dalam istilah bola basket disebut fast break. Sedangkan urutan rangkaian gerak lay up shoot menurut Jhoe Whelton, (1988:22), adalah : 1. Bergerak ke arah ring basket dengan konsentrasi yang penuh. 2. Melangkah ke depan dengan kaki kiri yang akan digunakan sebagai tolakan ke atas menuju ring basket (lay up shoot kanan) 3. Tolakan kaki kiri, naikkan lutut kanan untuk keseimbangan dan angkat bola ke arah ring dengan tangan kanan (lay up shoot kanan) 4. Letakkan bola pada papan pantul dengan control bola yang baik, meskipun gerakan ini merupakan gerakan akhir dari gerakan lari. 5. Gilirkan bola lewat jari pada papan pantul dengan lembut ke ring. Menurut Indrayana (2008:426) latihan adalah tindakan perubahan dari keadaan semula yang memiliki bentuk yang lain, sedangkan latihan adalah proses kerja yang dilatih secara sistematis dimana beban latihan makin hari makin bertambah yang pada akhirnya memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap pertumbuhan dan meningkatkan kemampuan fisik dan mental secara bersama-sama. Latihan suatu proses kerja yang dilatih sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya tingkat kebosanan pada saat melakukan latihan. Menurut Carr, (2003:61) yang termasuk dalam latihan lompat gawang adalah berjalan melompati gawang tampa meluruskan kaki, berjalan melompati gawang dengan meluruskan kaki, melompati gawang dengan berlari dan melompati 2 gawang selain itu juga bisa memvariasikan jarak antara satu gawang dengan gawang yang lain dan tinggi gawang. Latihan lompat gawang adalah latihan lari cepat dengan beberapa rintangan berbentuk gawang yang harus dilompati. Jadi latihan lompat gawang adalah gabungan gerakan lari dan lompat. (Anwarudin, 2011;22). Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa latihan lompat gawang adalah bentuk-bentuk latihan yang menggunakan lintasan untuk lari dan terdapat gawang-gawang yang harus dilompati mengandung unsur sprint, bertolak, melewati gawang, dan mendarat. Jika diperhatikan lebih jauh unsur yang terdapat dalam latihan ini sama dengan tehnik lompat jauh. Gerakan lompat gawang pada waktu pengambilan gawang atau melompati gawang gerakan harus dilakukan dengan secara beruntun, lancar dan rileks, harus diusahakan tidak melayang terlalu lama sehingga kecepatan lari dapat dipertahankan.
Usahakan agar di atas gawang dalam keseimbangan yang sebaik-baiknya, dengan badan tetap condong ke depan (Soegito, 1993). Hal-hal yang penting dan perlu mendapat perhatian pada waktu pengambilan gawang adalah: 1. Bertolak dari jarak 1,95 – 2,15 cm di depan gawang .
Ayunan kaki ke depan seperti pada gerakan lari cepat dengan lutut yang tidak kaku. 2. Lengan diayunkan sewajarnya seperti gerakan lari cepat lengan yang didepan didorongkan ke depan setinggi mata, lainnya dipergunakan untuk menjaga keseimbangan.
3. Bongkokkan badan ke depan mendekat pada kaki yang diayun kedepan,sehingga pada waktu diatas gawang kepala tidak akan lebih tinggi dari waktu lari cepat. 4. Diatas gawang kaki belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang beruntun, dalam posisi kaki terlipat, paha terbuka kesamping telapak kaki diputar kearah luar, dan rata-rata diatas gawang. 5. Setelah melewati gawang: kaki depan diturunkan dan mendarat kira-kira 1,05 – 1,45 m di depan gawang kaki belakang dengan sengaja di bawah kedepan agar langkah tetap lebar 6. Usahakan agar pada waktu melampui gawang, titik tinggi berada tepat di atas gawang, tidak didepannya atau dibelakang gawang. III. METODOLOGI PENELITIAN Besdasarkan permasalahan yang akan diteliti yaitu untuk melihat pengaruh latihan lompat gawang terhadap kemampuan lay up shoot dalam permainan bola basket pada siswa putra kelas VIII SMP N 10 Kota Jambi, maka penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan untuk melihat akibat suatu perlakuan (Arikunto, 2006:03). Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh latihan lompat gawang terhadap kemampuan lay-up shoot dalam permainan bola basket sehingga dalam penelitian ini akan digunakan metode penelitian eksperimen "one grup pretest-posttest design”. Semua sampel melakukan tes awal (pre-test) untuk mengetahui kemampuan awal seluruh sampel dalam melakukan lay up shoot. Setelah pelaksanaan latihan lompat gawang selama 16 kali pertemuan selesai, maka sampel diberikan tes akhir (post-test). pelaksanaan sama pada waktu melakukan tes awal (pre-test). (Suryabrata, 1997: 41). Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan cara memberikan perlakuan kepada kelompok dengan latihan yang akan dilakukan yaitu latihan lompat gawang. Penelitian dilakukan di lapangan SMP Negeri 10 Kota Jambi di awali dengan tes awal pada tanggal, 15 Januari 2013, kemudian diberikan perlakuan selama 6 minggu
dengan Frekuensi 3 kali seminggu dengan demikian latihan dilakukan 18 kali pertemuan dan di akhiri dengan tes akhir pada tanggal, 28 Februari 2013. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.(Arikunto, 2006:130). Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra kelas VIII di SMP Negeri 10 kota jambi sebanyak 120 orang. Untuk lebih jelas nya populasi dilihat pada table berikut ini : Tabel 3.1 jumlah populasi No Kelas Jenis kelamin jumlah 1 VIII A 21 2 VIII B 20 3 VIII C Putra 20 4 VIII D 20 5 VIII E 21 6 VIII F 18 JUMLAH 120 (sumber : tata usaha SMP Negeri 10 Kota Jambi) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto 2006: 131). Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik di ambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, dan jika jumlah subjek lebih dari 100, dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25 % atau lebih. (Arikunto, 2006: 134). Pengambilan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Purposive sampling adalah sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri (Arikunto, 2006: 139). Berdasarkan pendapat diatas maka penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 30 orang siswa putra kelas VIII SMP Negeri 10 kota jambi. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (Arikunto, 2006: 149). Instrumen yang dipakai dalam pengumpulan data adalah tes kemampuan lay up shoot. Dalam perlakuan ini dilakukan tes awal sebelum diberikan perlakuan. Setelah diberikan perlakuan maka pada akhir pertemuan diambil kembali tes keterampilan yang kedua yaitu tes akhir, alat-alat yang digunakan : a. Blangko tes untuk mencatat skor b. Blangko penilaian c. Stop wach dan alat tulis Dalam penelitian ini digunakan analisis statistik dengan alasan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa angka-angka maka digunakan uji – t. sebelum dilakukan uji – t maka perlu dilakukan uji normalitas, uji homogenitas varians. Sesuai dengan apa yang dikemukankan (Sudjana, 2005 : 240) “ untuk melakukan uji t populasi harus berdistribusi normal dan bervarians homogen. Langkah analisis data adalah sebagai berikut : Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi normal apa tidak, digunakan adalah uji Lilliefors yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:467)
Uji homogenitas bertujuan untuk menguji kesamaan varian antar kelompok data yang dibandingkan yaitu hasil tes awal dan tes akhir. Uji homogenitas dilakukan dengan membagi varians yang terbesar dan yang terkecil. Adapun rumus yang digunakan untuk melakukan uji homogenitas menurut :sudjana (1992:249) untuk menguji hipotesis digunakan statistik. Kesamaan dua rata-rata yang bertujuan untuk menentukan apakah hasil yang diproleh dari latihan lompat gawang terhadap kemampuan lay up shoot pemain basket. Yang menggunakan preetes dan posttes one group design, Maka penguji hipotesis tersebut digunakan uji t. Uji hipotesis menggunakan uji t pada taraf kepercayaan 95% atau a = 0,05 dengan menggunakan rumus suharsimi Arikunto (2010 : 349) IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data test awal kemampuan lay up shoot sampel rata-rata 7,20, Simpangan baku 2,82 dengan lay up tertinggi 14 dan lay up terendah 2. Data test akhir setelah melakukan latihan lompat gawang diperoleh rata-rata 9,67. Simpangan baku 3,03. Lay up tertinggi 15. Lay up terendah 5. Hasilnya secara eksplisit terlihat pada tabel berikut ini : Tabel 4. Deskripsi data test Sumber Simpangan Lay up Lay up n Rata-rata Varians variasi baku Tertinggi Terendah Tes Awal 27 7,20 2,82 14 2 7,92 Tes Akhir 27 9,67 3,03 15 5 9,19 (Sumber : Deskripsi data penelitian) Hasil analisis yang diperoleh dari uji – t menunjukkan data sebagai berikut thitung 8,23 dan ttabel 1,70 dengan d.b. n – 1 (30 – 1 = 29) Pada α = 0,05. (95 %). Untuk melihat apakah hipotesis Ho atau hipotesis H1 yang diterima maka dibandingkan harga thitung dengan harga ttabel. Perbandingan harga antara thitung dengan nilai presentil dari tabel distribusi – t, untuk taraf nyata α = 0,05 dengan derajat kebebasan (d.b.) = (n – 1) = 29 diperoleh thitung (8,23) > ttabel (1,70). Ini berarti hipotesis H1 yang diterima dan Ho ditolak. jadi dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh yang berarti antara latihan lompat gawang terhadap kemampuan lay up shoot dalam permainan bola basket siswa kelas VIII SMP N 10 Kota Jambi, dapat diterima kebenarannya. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang menggunakan uji-t dalam penelitian ini, diharapkan melahirkan sesuatu kesimpulan yang tepat dan sesuai dengan data yang diperoleh. Kesimpulan yang diperoleh harus mengacu dan tidak boleh lari dari data yang diperoleh. Dengan demikian kesimpulan yang diambil nantinya akan memperlihatkan gambaran langsung dari data yang didapatkan selama eksperimen ini dilakukan.pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan ilmiah dibuat berdasarkan teori-teori tertentu secara sistematis dan dilakukan sesuai dngan langkah-langkah atau prosedur yang benar, maka penelitian dapat diterima kebenarannya. Dalam melakukan penelitian, tes dilakukan sebanyak 2 kali yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kondisi awal siswa
sebelum diberikan perlakuan. Dan tes akhir dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh yang diperoleh setelah diberikan perlakuan. Hal ini dapat dibuktikan dengan membandingkan antara tes awal dan tes akhir terhadap thitung dalam taraf α = 0.05. apabila thitung lebih besar dari ttabel berarti terdapat perbedaan yang berarti dan sebaliknya apabila thitung lebih kecil dari ttabel berarti tidak ada perbedaan yang berarti. Berdasarkan hasil analisis dari tes awal dan tes akhir diperoleh thitung sebesar 8,23 sedangkan ttabel 1,70. Dari analisis yang dilakukan, hipotesis yang dikemukakan (H1) dalam penelitian ini diterima kebenarannya. Perbedaan ini dapat dilihatdari tes awal dan tes akhir memiliki hasil yang berbeda. Dengan demikian terdapat pengaruh latihan lompat gawang terhadap kemampuan lay up shoot dalam permainan bola basket siswa putra kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Jambi. diketahui dengan jumlah sampel 30 mean deviasi 2,47 dan thitung 8,23. Untuk melihat apakah hipotesis H1 atau H0 yang diterima sesuai dengan penjelasan diatas maka dibandingkan harga thitung dengan ttabel. Perbandingan harga antara thitung dan ttabel. dengan nilai dari tabel distribusi-t untuk taraf nyata α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = ( n - 1 ) = ( 30 - 1 ) = 29, diperoleh thitung ( 8,23 ) > ttabel. ( 1,70 ). Ini berarti H1 diterima dan H0 ditolak. Dari hasilpenelitian membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan "Terdapat pengaruh yang berarti antara latihan lompat gawang terhadap kemampuan lay up shoot dalam permainan bola basket bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Jambi", dapat diterima kebenarannya. V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diperoleh simpulan bahwa penggunaan latihan lompat gawang terbukti berpengaruh secara nyata terhadap kemampuan lay up shoot siswa putra kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Jambi. Hasil dari analisis data yang dilakukan didapatkan hasi thitung sebesar 8,23 sedangkan ttabel 1,70 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh latihan lompat gawang terhadap kemampuan lay up shoot bola basket siswa putra kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Jambi. B. Saran 1. Para guru dan pelatih diharapkan dapat menerapkan latihan lompat gawang untuk meningkatkan kemampuan lay up shoot dalam permainan bola basket. 2. Diharapkan pada peneliti yang lain agar dapat menggunakan latihan yang berbeda dengan jumlah sampel yang lebih besar dan waktu yang lebih lama, dan melihat beberapa faktok lain yang belum diharapkan. 3. Untuk lebih baik, diharapkan kepada peneliti yang lain agar dapat kiranyan lebih teliti dalam melakukan penelitian agar dapat lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Pelnelitian Suatu Praktek. PT Rineka Cipta: Jakarta. Ahmadi, Nuril. Drs. (2007). Permainan Bola Basket. Yogyakarta: Era Intermedia. Anwarudin. (2011). Latihan Dasar Atletik. Depdikbud: Jakarta. Carr,G.A (2003). Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT Raja Grfindo Persada. Harsono.(2003). Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Choaching. Jakarta: Depdikbud. Ismayati:(2009). Tes Dan Pengukuran Olahraga. Jawa Tengah: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP). Muhajir (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Yudistira: Jakarta Oliver, Jon. (2007). Dasar-Dasar Bola Basket. Bandung: Pakar Raya. Prusak, A,Keven.(2007). Permainan Bola Basket.Yogyakarta:PT Cipta Aji Parma. Sajoto, M. (1988). Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Dahara Prize. Suegito. Drs. (1993). Pendidikan Atletik. Jakarta: Depdikbud. Suryabrata, S. (1997). Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Dan R&D. Bandung: Alfabet. Vic ambler (2011). Bola Basket Petunjuk Untuk Para Pelatih dan Pemain. Bandung: Pionir Jaya Whelton, J. (1988). Bola Basket Pendidikan Dasar dan Latihan. Jakarta: Gramedia Wissel, H. (1996). Bola basket Dilengkapi Program Pemahiran Teknik dan Taktik, Edisi-1, Terjemahan Bagus Pribadi, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta