PROFIL KESEHATAN SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
2009
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2009
Pelindung/ Penasehat : dr. H. Rachmat Latief, SpPD, M.Kes dr. H. Muhammad Saad Bustan, M.Kes
Pengarah : Shermina Oruh, SKM, DESS
Penyusun : Sudarianto, SKM, M.Kes Mursalim, SE, MPH Muhammad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Nurmiyati Ismail Haruna Agusyanti, SKM Ernawati Parura, S.Kom Hj. Marwiyah, A.Md. Kom
Judul : Profil Kesehatan Sulawesi Selatan 2008
Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan Km.11 Makassar 90245 Telp./ Fax (0411) 580502 Weblog http://datinkessulsel.wordpress.com e-mail ;
[email protected]
Dicetak : Oktober 2009
Diterbitkan oleh : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 11 Makassar 90245 Telp. (0411) 586454, Fax (0411) 586451
Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.
Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatNya sehingga buku « Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2008 » dapat diterbitkan sebagai wujud partisipasi seluruh jajaran kesehatan lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Penerbitan Profil Kesehatan tahun ini merupakan terbitan yang ke dua puluh satu, dan terdapat beberapa perubahan yang mendasar baik proses penyusunannya, muatan data dan informasinya, maupun maksud dan tujuan dari profil yang diterbitkan sebelumnya. Saya menyambut baik terbitnya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2008 ini karena hingga saat ini semakin dirasakan bahwa data dan informasi kesehatan sangat dibutuhkan, baik untuk manajemen kesehatan, pelaksanaan pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan serta digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi. Saya juga mendukung upaya Sub Bagian Program Dinas Kesehatan ini untuk menjadikan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu alat dalam memantau kinerja pelayanan kesehatan melalui Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan pencapaian Visi Provinsi Sehat dalam mendukung Visi Indonesia Sehat 2010. Disadari bahwa buku profil ini masih banyak kekurangannya dan masih perlu terus ditingkatkan mutunya. Yang sudah jelas, terbitnya pun masih terlambat cukup lama. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya menyampaikan maaf kepada pembaca sekalian. Untuk itu, sangat diharapkan saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak, khususnya dalam upaya mendapatkan dan menyajikan data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan mengingat bahwa suatu pekerjaan atau tugas yang bagaimanapun berat dan sulitnya, dapat dilakasanakan dan mencapai hasil yang memuaskan bila dilandasi oleh niat baik, tekad untuk maju dan selalu berbuat lebih baik dari sebelumnya secara ikhlas, maka kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga terbitnya buku profil ini diucapkan terima kasih. Makassar, Nopember 2009 Kepala,
dr. H. RACHMAT LATIEF., SpPD., M.Kes,FINASIM Pangkat : Pembina Utama NIP : 19590204 198511 1 002
i
DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
V
DAFTAR LAMPIRAN BAB I
PENDAHULUN
1
BAB II
GAMBARAN UMUM
3
A. B. C. D. E. BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
vii
KEADAAN PENDUDUK KEADAAN EKONOMI TINGKAT PENDIDIKAN KEADAAN LINGKUNGAN KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT
3 6 7 10 13
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
16
A. B. C.
16 24 47
MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN) MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN) STATUS GIZI
SITUASI UPAYA KESEHATAN
52
A. B. C. D. E. F.
52 67 69 74 75 78
PELAYANAN KESEHATAN DASAR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN & PENUNJANG PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN & SANITASI DASAR PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT PELAYANAN KEFARMASIAN & ALAT KESEHATAN
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
80
A. B. C.
80 85 87
SARANA KESEHATAN TENAGA KESEHATAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
PENUTUP
93
DAFTAR PUSTAKA
94 ii
DAFTAR TABEL
Tabel
Uraian
Hal.
Tabel II.A.1
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Sulawesi Selatan Tahun 2004-2008
4
Tabel II.C.1
Angka Melek Huruf Penduduk Usia 10 Tahun ke atas dan Jenis Kelamin di Sulsel tahun 2000 – 2008
8
Tabel II.C.2
Persentase Penduduk 10 tahun ke atas menurut Jenjang Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan di Sulsel Tahun 2002, 2003, 2005, 2006, 2007 dan 2008
10
Tabel III.A.1
Proporsi Penyebab Kematian Bayi Hasil Riskesdas Tahun 2007
18
Tabel III.A.2
Angka Kematian Anak Balita ( 1 - 4 thn) di Sulsel dan Indonesia Tahun 1995 – 2008
20
Tabel III.A.3
Proporsi Penyebab Kematian Balita Di Indonesia Hasil Riskesdas Tahun 2007
20
Tabel III.A.4
Angka Kematian Ibu Maternal per 100.000 Kelahiran Hidup di Indonesia, hasil SDKI & SKRT Tahun 1982 – 2007
21
Tabel III.B.2
Infeksi Saluran Pernafasan Akut Menurut Kelompok Umur Dengan Pravelensi Tertinggi Di Indonesia Selama Tahun 1991, 1994, 1997, 2002 – 2003 & 2007
28
Tabel III.B.3
Proporsi 10 penyakit tidak menular terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit di Sulsel tahun 2008
46
Tabel III.B.5
Proporsi 10 penyakit tidak menular terbanyak pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit di Sulsel tahun 2008
47
Tabel III.C.1
Pemetaan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
48
Tabel V.A.1
Perkembangan Jumlah Rumah Sakit ( Umum & Khusus ) Menurut Kepemilikan/Pengelola Di Sulsel Selama Tahun 2003 - 2008
82
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Uraian
Hal.
Gambar II.A.1
Jumlah Penduduk di Sulawesi Selatan Tahun 2004 - 2008
4
Gambar II.A.2
Komposisi Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Sulsel Tahun 2008
5
Gambar II.A.3
Persentase Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan Tahun 2008
5
Gambar II.A.4
Persentase Penduduk Menurut Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
6
Gambar II.B.1
Persentase Penduduk Menurut Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
7
Gambar II.C.1
Angka Melek Huruf Penduduk Usia 10 tahun Ke Atas Dan Jenis Kelamin Di Sulsel Tahun 2003 - 2008
9
Gambar II.E.1
Pemetaan Posyandu Purnama + Mandiri Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
15
Gambar III.A.1
Angka Kematian Bayi Di Sulawesi Selatan Tahun 1996, 1998, 2003, 2006, 2007 & 2008
17
Gambar III.A.2
Angka Kematian Bayi Di Sulawesi Selatan Tahun 2001, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007 & 2008
19
Gambar III.A.3
Angka Kematian Ibu ( AKI ) Di Sulawesi Selatan Tahun 2006, 2007, & Tahun 2008
22
Gambar III.A.4
Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo) Di Sulsel Tahun 2003 - 2008
23
Gambar III.B.1
Pemetaan Persebaran Kasus Diare Per 1000 Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Di Sulsel Tahun 2008
25
Gambar III.B.2
Pemetaan Insiden Rate (IR) Typus Menurut Kab/Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
27
Gambar III.B.3
Situasi Kasus HIV-AIDS Di Sulawesi Selatan Tahun 2005 -2008
30
Gambar III.B.4
Situasi Pravelensi Kusta Per 10.000 Penduduk Di Sulawesi Selatan Tahun 2002 - 2008
33
Gambar III.B.5
Pemetaan Cakupan Imunisasi Campak Di Sulsel Tahun 2008
35
iv
Gambar III.B.6
Pemetaan Cakupan Hepatitis B Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
37
Gambar III.B.7
Pemetaan Kasus Malaria Klinis Dan Positif Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
39
Gambar III.B.8
Pemetaan Kasus DBD Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
41
Gambar III.B.9
Pemetaan Kasus Filariasis Dan Penanganannya Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
43
Gambar III.B.10
Pemetaan Kasus Rabies Dan Persentase Kasus Yang Divaksinasi Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
45
Gambar III.C.1
Persentase Balita (0-59 Bulan) Menurut Status Gizi & Jenis Kelamin Di Indonesia Tahun 2002 dan 2003
49
Gambar III.C.2
Pemetaan Kasus Dan Kematian Gizi Buruk Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
50
Gambar IV.A.1
Persentase Cakupan Pelayanan K1 Dan K4 Ibu Hamil Di Sulsel Tahun 2008
53
Gambar IV.A.2
Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Di Sulsel Selama Tahun 2004 - 2008
53
Gambar IV.A.3
Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Menurut Kab./Kota Di Sulsel Tahun 2008
54
Gambar IV.A.4
Persentase Cakupan Persalinan Dengan Pertolongan Oleh Dan Melalui Pendampingan Tenaga Kesehatan Di Sulsel Tahun 2004 - 2008
55
Gambar IV.A.5
Persentase Ibu Hamil Risti Komplikasi Ditangani Menurut Kab./Kota Di Sulsel Tahun 2008
56
Gambar IV.A.6
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) Ditangani Menurut Kab./Kota Di Sulsel Tahun 2008
57
Gambar IV.A.7
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) Di Sulsel Tahun 2004 - 2008
58
Gambar IV.A.8
Peta Persentase Kunjungan Bayi Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
59
Gambar IV.A.9
Persentase Cakupan Deteksi tumbuh Kembang Anak Pra Sekolah Pemeriksaan Siswa Sekolah Dasar/Sederajat Dan Pelayanan Kesehatan Remaja Di Sulsel Selama Tahun 2004 - 2008
60
Gambar IV.A.10 Persentase Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi Yang
61
v
Digunakan Di Sulsel Tahun 2008 Gambar IV.A.11 Persentase Peserta KB Baru Menurut Kab./Kota Di Sulsel Tahun 2008
61
Gambar IV.A.12 Persentase Peserta KB AktifDi Sulsel Selama Tahun 2004 - 2008
62
Gambar IV.A.13
63
Gambar IV.A.14 Peta Cakupan Imunisasi BCG Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
64
Gambar IV.A.15 Cakupan Imunisasi DPT1 Dan DPT3 Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
65
Gambar IV.A.16
Persentase Pencapaian UCI Di Tingkat Desa / Kelurahan Menurut Kab./Kota Di Sulsel Tahun 2008
Cakupan Imunisasi Polio 1 Dan Polio 4 Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
65
Gambar IV.A.17 Peta Cakupan Imunisasi HB3 Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
66
Gambar IV.A.17 Peta Cakupan Imunisasi Campak Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
67
Gambar IV.C.1
Peta Desa Yang Terkena KLB Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
69
Gambar IV.C.2
Situasi AFP Rate Di Sulawesi Selatan Selama Tahun 2004 - 2008
70
Gambar IV.E.1
Persentase Balita Yang Mendapat Vitamin A 2X Di Sulawesi Selatan Tahun 2004 – 2008
76
Gambar IV.E.2
Peta Cakupan Pemberian F3 Pada Ibu Hamil Di Sulsel Selama Tahun 2004 - 2008
77
Gambar IV.E.3
Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi Pada Ibu Hamil Tahun 2004 – 2008
77
Gambar V.A.1
Rasio Puskesmas Per 100.000 Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Di Sulawesi Selatan Tahun 2008
81
Gambar V.A.2
Jumlah Puskesmas Di Sulawesi Selatan Selama Tahun 2003 - 2008
81
Gambar V.A.3
Proporsi Posyandu Menurut Strata Di Sulawesi Selatan tahun 2008
84
Gambar V.B.1
Proporsi Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga Di Sulsel Tahun 2008
86
Gambar V.B.2
Proporsi Tenaga Kesehatan Menurut UnitKerja Di Sulsel Tahun 2008
86
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel
Uraian
Hal.
Tabel 1
Luas Wilayah, Jumlah Desa / Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
96
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, Dan Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
97
Tabel 3
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
99
Tabel 4
Persentase Penduduk Laki – Laki Dan Perempuan Berusia 10 Tahun Ke Atas Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan 100 Dan Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 5
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf 102 Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 6
Jumlah Kelahiran Dan Kematian Bayi Dan Balita Menurut Kab./Kota 103 Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 7
Jumlah Kematian Ibu Maternal Menurut Kab./Kota Provinsi Sulawesi 104 Selatan Tahun 2008
Tabel 8
Jumlah Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Dan Rasio Korban Luka Dan Meninggal Terhadap Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kab/Kota 105 Tahun 2008
Tabel 9
AFP Rate, % TB Paru Sembuh, Dan Pneumonia Balita Ditangani 106 Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 10
HIV / AIDS Ditangani, Infeksi Menular Seksual Diobati, DBD Ditangani 107 Dan Diare Pada Balita Ditangani Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 11
Persentase Penderita Malaria Diobati Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 109 2008
Tabel 12
Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Provinsi Sulawesi Selatan 110 Tahun 2008
Tabel 13
Kasus Penyakit Filariasis Ditangani Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 111 2008 vii
Tabel 14
Tabel 15
Cakupan Kunjungan Neonatus, Bayi Dan Bayi BBLR Yang Ditangani 113 Menurut Kab/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 16
Status Gizi Balita Dan Jumlah Kecamatan Rawan Gizi Provinsi Sulawesi 115 Selatan Tahun 2008
Tabel 17
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil ( K4 ) Dan Persalinan Ditolong Tenaga 116 Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 18
Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita, Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD / SMP / SMU Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 117 2008
Tabel 19
Jumlah PUS, Peserta KB, Peserta KB Baru, Dan KB Aktif Menurut 118 Kabupaten / Kota Dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 20
Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Provinsi Sulawesi 119 Selatan Tahun 2008
Tabel 21
Pelayanan KB Baru Menurut Kecamatan Provinsi Sulawesi Selatan 121 Tahun 2008
Tabel 22
Persentase Cakupan Desa / Kelurahan UCI Menurut Kabupaten / Kota 123 Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 23
Persentase Cakupan Imunisasi Bayi Menurut Kabupaten / Kota Di 124 Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 24
Cakupan Bayi, Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Menurut 125 Kecamatan Dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 25
Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1, Fe3 Menurut 126 Kabupaten / Kota Dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 26
Jumlah Wanita Usia Subur Dengan Status Imunisasi TT Menurut 127 Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 27
Persentase Akses Ketersediaan Darah Untuk Bumil Dan Neonatus Yang 128 dirujuk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 28
Jumlah Kasus Dan Angka Kesakitan Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I ) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 112 2008
Jumlah Dan Persentase Ibu HAmil Dan Neonatal Risiko Tinggi / Komplikasi Ditangani Menurut Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 129
viii
Tabel 29
Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Gawat Darurat 130 Menurut Kab/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 30
Jumlah Dan Persentase Desa / Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani < 24 Jam Menurut Kabupaten / Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 131 2008
Tabel 31
Jumlah Penderita Dan Kematian, CFR, KLB Menurut Jenis KLB, Jumlah Kabupaten / Kota Kecamatan, Dan Jumlah Desa Yang Terserang 132 Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 32
Jumlah Bayi Diberi Asi Eksklusif Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 133
Tabel 33
Persentase Desa / Kelurahan Dengan Garam Beryodium Yang Baik 134 Menurut Kab/ Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 34
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Puskesmas Menurut Kab./Kota 135 Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 35
Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Menurut Kab./Kota Di Provinsi 136 Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 36
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut 137 Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 37
Cakupan Pelayanan Keluarga Miskin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 138 2008
Tabel 38
Persentase Pelayanan Kesehatan Kerja Pada Pekerja Formal Provinsi 139 Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 39
Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila Dan Usila Provinsi Sulawesi 140 Selatan Tahun 2008
Tabel 40
Cakupan Wanita Usia Subur Mendapat Kapsul Yodium Menurut 141 Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 41
Persentase Donor Darah Diskring Terhadap HIV / AIDS Menurut 142 Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 42
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Pelayanan Gangguan Jiwa 143 Di Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 43
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kemampuan Labkes Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Menurut Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi 145 Selatan Tahun 2008 ix
Tabel 44
Ketersediaan Sesuai Dengan Pelayanan Kesehatan Dasar Di Provinsi 146 Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 45
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Sehat Provinsi 147 Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 46
Jumlah Dan Persentase Posyandu Menurut Strata Dan Kab./Kota Di 148 Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 47
Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi 150 Selatan Tahun 2008
Tabel 48
Persentase Keluarga Memiliki Akses Air Bersih Menurut Kab./Kota Di 151 Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 49
Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut 153 Kecamatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 50
Persentase Tempat Umum Dan Pengelola Dan Pengelolaan Makanan ( TUPM ) Sehat Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan 155 Tahun 2008
Tabel 51
Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Provinsi Sulawesi 157 Selatan Tahun 2008
Tabel 52
Persentase Rumah / Bangunan Yang Diperiksa Jentik Nyamuk Aedes Dan Persentase Rumah / Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes 159 Menurut Kabupaten / Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 53
Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Provinsi Sulawesi 160 Selatan Tahun 2008
Tabel 54
Jumlah Tenaga Kesehatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi 161 Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 55
Jumlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 173 Tahun 2008
Tabel 56
Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi Di Sarana Kesehatan Provinsi 185 Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 57
Jumlah Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi 196 Selatan Tahun 2008
x
Tabel 58
Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi 208 Selatan Tahun 2008
Tabel 59
Jumlah Tenaga Teknisi Medis Di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi 218 Selatan Tahun 2008
Tabel 60
Anggaran Kesehatan Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 230 2008
Tabel 61
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 231 2008
Tabel 62
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM ) Provinsi 232 Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 63
Indikator Pelayanan Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
xi
233
BAB I PENDAHULUAN Proses pencapaian tujuan pembangunan kesehatan memerlukan adanya kesadaran, kemauan dan kemampuan semua komponen bangsa untuk bersama-sama mewujudkan rakyat sehat sebagai sumber kekuatan ketahanan bangsa yang akhirnya menjadi landasan dalam membentuk negara yang kuat. Negara kuat dari aspek kesehatan dapat diartikan sebagai negara yang memiliki ketahanan bangsa yang tangguh dengan basis utamanya dalam wujud semua rakyat sehat secara fisik, mental dan sosial serta memiliki produktifitas yang tinggi. Mengukur tingkat pencapaian hasil pembangunan suatu negara, termasuk pembangunan bidang kesehatan digunakan suatu indikator yang dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index). Indeks Pembangunan Manusia, ditentukan oleh beberapa indikator yaitu, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan indikator kinerja dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan target Millenium Development Goals (MDGs) bidang kesehatan. Indikator kinerja SPM kesehatan di kabupaten/kota terdiri atas 18 indikator kinerja dari 4 kelompok jenis pelayanan bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota, yaitu pelayanan kesehatan dasar (14 indikator), pelayanan kesehatan rujukan (2 indikator), penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB, serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan MDGs bidang kesehatan terdiri atas 21 indikator dari 6 target capaian. Profil Kesehatan Provinsi merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian target MDGs dan hasil kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal bidang kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan adalah gambaran situasi kesehatan di Sulawesi Selatan yang diterbitkan setahun sekali sejak tahun 1988. Dalam setiap penerbitannya, selalu dilakukan berbagai upaya perbaikan, baik dari segi materi, analisis maupun bentuk tampilan fisiknya, sesuai masukan dari para pengelola program di lingkup Dinas Kesehatan dan konsumen pada umumnya. Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2008 ini adalah dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian Pembangunan Kesehatan tahun 2008 dengan mengacu kepada Visi Indonesia Sehat 2010. Oleh karena itu, gambaran yang disajikan dalam Profil Kesehatan Indonesia 2008 ini disusun secara sistematis mengikuti pengertian dari Visi Indonesia Sehat 2010. Sistematika penyajian Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2008 ini adalah dalam bentuk narasi, tabel dan gambar. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2008 ini terdiri dari 6 (enam) bab, yaitu : Bab I : Pendahuluan Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya profil kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan sistematika dari penyajiannya.
1
Bab II : Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Sulawesi Selatan. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lain. Misalnya faktor-faktor kependudukan, kondisi ekonomi, perkembangan pendidikan dan lain-lain. Bab III : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2008 yang mencakup umur harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan keadaan status gizi. Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan selama tahun 2008 yang menggambarkan tingkat pencapaian program pembangunan kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan meliputi cakupan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan. Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, khususnya untuk tahun 2008. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan. Bab VI: Penutup
2
BAB II GAMBARAN UMUM Propinsi Sulawesi Selatan yang beribukota di Makassar terletak antara 0°12’ - 8° Lintang Selatan dan 116°48’ - 122°36’ Bujur Timur, yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat di sebelah utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di sebelah timur, Batas sebelah barat dan timur masing-masing adalah Selat Makassar dan Laut Flores. Jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Selatan tercatat sekitar 65 aliran sungai dengan jumlah aliran terbesar di Kabupaten Luwu, yakni 25 aliran sungai. Sungai terpanjang tercatat ada satu sungai yakni Sungai Saddang dengan panjang 150 km yang mengalir meliputi Kabupaten Tator, Enrekang, Pinrang dan Polmas. Di Sulawesi Selatan terdapat empat danau yakni Danau Tempe dan Sidenreng yang berada di Kabupaten Wajo, serta Danau Matana dan Towuti yang berlokasi di Kabupaten Luwu Timur. Adapun jumlah gunung tercatat sebanyak 7 gunung dengan gunung tertinggi adalah Gunung Rantemario dengan ketinggian 3.470 m di atas permukaan air laut. Gunung ini berdiri tegak di perbatasan Kabupaten Enrekang dan Luwu. Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan tercatat 45.519,24 km2 yang secara administrasi pemerintahan terbagi menjadi 21 kabupaten dan 3 kota (termasuk Kab. Toraja Utara yag definitif sejak tahun 2008, dengan 303 kecamatan dan 2.946 desa/kelurahan. Kabupaten Luwu Utara merupakan kabupaten terluas dengan luas 7.502,68 km2 atau luas kabupaten tersebut merupakan 16,48% dari seluruh wilayah Sulawesi Selatan. A. KEADAAN PENDUDUK Masalah utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya meliputi tiga hal pokok, yaitu : jumlah penduduk yang besar, komposisi penduduk yang kurang menguntungkan dimana proporsi penduduk berusia muda masih relatif tinggi, dan persebaran penduduk yang kurang merata. 1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Penduduk Sulawesi Selatan berdasarkan Sulawesi Selatan dalam Angka tahun 2008 berjumlah 7.771.671 jiwa yang tersebar di 24 kabupaten/kota, dengan jumlah penduduk terbesar yakni 1.248.436 jiwa (52.03%) mendiami Kota Makassar. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di Kota Makassar dimungkinkan karena terjadinya arus urbanisasi dari daerah lainnya di Sulawesi Selatan terutama untuk melanjutkan pendidikan, disamping daerah ini merupakan pusat pemerintahan dan konsentrasi kegiatan ekonomi tingkat provinsi. Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin laki-laki, hal ini tercermin dari angka rasio jenis kelamin yang lebih kecil dari 100. Hanya di daerah Kabupaten Tana Toraja, Luwu Utara dan Luwu Timur yang menunjukkan angka rasio jenis kelamin lebih besar dari 100, yang berarti penduduk laki-laki di tiga daerah tersebut lebih besar dari jumlah penduduk perempuan. Data terinci pada lampiran Tabel 2.
3
Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada periode 1990-2000 rata-rata sebesar 1,35% per tahun, sedangkan laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan pada periode 2004-2008 rata-rata sebesar 1,32% per tahun. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk dapat dilihat pada tabel II.A.1 TABEL II.A.1 JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2004 – 2008 Tahun 1 2004 2005 2006 2007 2008
Jumlah Penduduk 2 7.379.370 7.495.705 7.629.689 7.675.893 7.771.671
% Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun 3 1,45 1,56 1,77 0,60 1.32
Sumber: BPS, Prov. Sulsel 2004-2008
GAMBAR II.A.1 JUMLAH PENDUDUK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2004 - 2008
J UML AH P E NDUDUK DI S UL AWE S I S E L AT AN T AHUN 2004 ‐ 2008 7,771,671
7,800,000
7,675,893 7,629,689
P E R S E NT A S E
7,700,000 7,600,000 7,500,000
7,495,705 7,379,370
7,400,000 7,300,000 7,200,000 7,100,000
2004
2005
2006
2007
2008
T AHUN Sumber: BPS Prov. Sulsel 2004-2008
2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat menggambarkan tinggi/ rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga mencerminkan angka beban tanggungan yaitu perbandingan antara jumlah penduduk produktif (umur 15–64 tahun) dengan umur tidak produktif (umur 0–14 tahun dan umur 65 tahun ke atas). Data BPS menunjukkan bahwa angka beban tanggungan pada tahun 2008 sebesar 59,47%. 4
Penduduk Sulawesi Selatan yang berusia 0–14 tahun pada tahun 2007 sebesar 30,81%, sedangkan pada tahun 2008 sebesar 31,51%. Meningkatnya proporsi penduduk usia muda tersebut merupakan indikator bahwa pada periode 2007–2008 telah terjadi peningkatan tingkat kelahiran yang cukup berarti. Proporsi tersebut masih berada di atas rata-rata nasional, yaitu sebesar 29,83%. GAMBAR II.A.2 KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN DI SULSEL TAHUN 2008
Sumber : BPS Prov. Sulsel, 2008
3. Persebaran dan Kepadatan Penduduk Penduduk Sulawesi Selatan pada tahun 2008 tercatat sebanyak 7.771.671 jiwa tersebar di 21 kabupaten dan 3 kota. Namun persebaran tersebut tidak merata, sekitar 32,86% penduduk Sulawesi Selatan tinggal di tiga daerah kabupaten/kota yaitu Kabupaten Gowa (7,76%), Bone (9,03%), dan Kota Makassar (16,06%). GAMBAR II.A.3 PERSENTASE PENDUDUK MENURUT KAB/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 M AKASSAR BONE GOWA TATOR BULUKUM BA WAJO PINRANG JENEPONTO LUWU LUWU M AROS PANGKEP TAKALAR SIDRAP LUWU TIM UR SOPPENG SINJAI ENREKANG BANTAENG BARRU PALOPO SELAYAR PARE-PARE -
1,248,436 702,433 603,566 459,226 388,796 376,694 345,462 330,701 322,813 312,673 301,870 293,847 254,014 249,471 230,118 228,374 224,922 187,267 172,030 160,966 141,601 119,328 117,063 200,000
400,000
600,000
Sumber:BPS Prov. Sulsel, 2008
5
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
Daerah yang sangat menonjol jumlah penduduknya adalah Kota Makassar yaitu lebih dari satu juta jiwa atau sekitar 16,06% dari jumlah penduduk Sulawesi Selatan padahal luas wilayahnya hanya meliputi 0,39% dari luas Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu 175,77 km2 dari 45.519,24 km². Persentase penduduk menurut kab/kota seperti II.A.3. GAMBAR.II.A.4 PERSENTASE PENDUDUK MENURUT KAB/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Sumber:BPS Prov. Sulsel, 2008
Kepadatan penduduk per km2 di Sulawesi Selatan rata-rata 173 jiwa/km. Kota Makassar merupakan kabupaten/kota terpadat (7.200 jiwa/km2), menyusul Kota Parepare (1.201 jiwa/km2) kemudian Kota Palopo (842 jiwa/km2) Æ warna merah. Sedangkan kab/kota dengan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu kab. Luwu Timur (34 jiwa/km2), Luwu Utara (39 jiwa/km2) dan Enrekang (94 jiwa/km2) Æ warna hijau. Tujuh belas (17) kabupaten lainnya rata-rata mempunyak tingkat kepadatan penduduk antara 100-500 jiwa/km2 yaitu Selayar Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa, Sinjai, Maros, Pangkep, Barru, Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, Pinrang, Tator dan Luwu Æ warna kuning B. KEADAAN EKONOMI Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah, yang didefinisikan sebagai keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu tahun diwilayah tersebut. 6
PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga berlaku pada tahun 2006 sekitar 60.902,82 milyar rupiah dengan kontribusi terbesar diberikan oleh sektor pertanian yakni sebesar 30,40% dan disusul oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel dengan sumbangan sebesar 15,61%. Sektor industri pengolahan Sulsel yang diharapkan mampu menunjang sektor pertanian dengan berorientasi pada agroindustri pada tahun 2006 memberikan sumbangan sebesar 13,54%, menurun 0,24% dibandingkan dengan tahun 2005. PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga konstan tahun 2000 pada tahun 2006 sebesar 38.867,68 milyar rupiah atau meningkat sekitar 6,71%, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2005. Selain dari itu, keadaan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dari banyaknya penduduk miskin. Kemiskinan menjadi isu yang cukup menjadi perhatian berbagai kalangan termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli ekonomi. Data Profil Kesehatan Kab./Kota di Sulsel pada tahun 2008 mencatat sebanyak 1.532.074 KK miskin. Dari jumlah KK miskin tersebut, yang mendapat pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan mencapai 78 %. Sedangkan berdasarkan laporan Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2008 terdapat sebanyak 2.449.563 masyarakat yang memiliki kartu miskin atau 31,51 % dari jumlah penduduk Sulawesi Selatan. Kab./kota yang persentase penduduk miskinnya tertinggi yaitu Kab. Jeneponto (59,06%), sedangkan terendah pada Kab. Soppeng (14,54%). GAMBAR.II.B.1 PERSENTASE PENDUDUK MENURUT KAB/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 PERSENTASE KELUARGA MISKIN DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
59,0 3
70,00
50,0 6
40,0 6
39,5 0
37,9 6
33,8 3
31,2 4
30,7 4
28,6 2
27,6 9
27,5 0
27,4 2
26,5 5
22,6 5
21,9 4
21,9 0
19,9 4
19,7 9
20,00
19,7 1
30,00
25,7 7
40,00
14,5 4
PERSENTASE
50,00
49,3 9
45,9 6
60,00
10,00
Sumber : Seksi JPKM Dinkes Prov. Sulsel
KAB./KOTA
7
BA N JE N
TA T TA K G O W LU W
SI N M AR LU T EN R PA L PA N
SI D
LI T M AK BA R
PI N
SO P W AJ BO N BU L SE L PA R
0,00
C. TINGKAT PENDIDIKAN Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pendidikan masyarakat yaitu kemampuan baca tulis, partisipasi pendidikan dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan. 1. Kemampuan Baca Tulis Kemampuan membaca dan menulis atau baca tulis merupakan keterampilan minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk mencapai kesejahteraannya. Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. Yang dimaksud huruf lainnya misalnya huruf Arab, Bugis, Makassar, Jawa, Cina dan sebagainya. Angka Melek Huruf (AMH) di Sulawesi Selatan, menurut data BPS 2008 menunjukkan bahwa penduduk usia 10 tahun keatas sekitar 88,10 %. AMH penduduk usia 10 tahun keatas bagi laki-laki sebesar 90,44%, sedangkan untuk perempuan sebesar 85,98%. Angka tersebut mengalami peningkatan 1,1% dibanding tahun 2007 yaitu 87,00%. TABEL II.C.1 ANGKA MELEK HURUF PENDUDUK USIA 10 TAHUN KE ATAS DAN JENIS KELAMIN DI SULSEL TAHUN 2000 - 2008 Kelompok Umur 1 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000
Laki-laki 2 90.44 89,80 89,60 88,61 88,03 87,45 87,75 86,55 88,13
Perempuan 3 85,98 84,30 85,11 84,37 83,55 82,73 80,81 80,81 81,27
Laki-laki + Perempuan 4 88,10 87,00 87,35 86,39 85,71 85,02 83,55 83,55 84,53
Sumber: BPS Prov. Sulsel 2000-2008
Berdasarkan jenis kelamin, selisih angka melek huruf laki-laki dan perempuan masih cukup tinggi. Perbedaan angka melek huruf menurut jenis kelamin mengalami penurunan dari tahun ke tahun dan pada tahun 2007 selisihnya turun menjadi sekitar 5,5 poin dari angka melek huruf laki-laki sekitar 89,80 dan perempuan sekitar 84,30. Kemudian pada tahun 2008 selisih angka melek huruf laki-laki dan angka melek huruf perempuan turun lagi menjadi 4,46 poin. Keadaan tersebut, dapat dijadikan sebagai indikasi bahwa semakin meningkat kesadaran akan pentingnya pendidikan tanpa melihat status jenis kelamin, meskipun disadari pula bahwa di beberapa masyarakat masih ada yang memprioritaskan anak laki-laki untuk disekolahkan dari pada anak perempuannya. Menurut daerah kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan data dari BPS tahun 2008 terlihat bahwa variasi angka melek huruf berkisar antara 78 sampai 97. Angka melek huruf tertinggi terdapat di tiga kabupaten/kota yaitu Kota Palopo 97.24%, Parepare 97.03%, dan Makassar 96,76%.
8
Sedangkan menurut jenis kelamin per kabupaten/kota, angka melek huruf menunjukkan bahwa pada laki-laki berkisar antara 81 sampai 98 dengan angka terendah adalah Kab Bantaeng (81,13%) sedangkan angka tertinggi adalah Kota Palopo (98,81%). Untuk angka melek huruf perempuan berkisar antara 75 sampai 95 dengan angka terendah di Kab.Bantaeng (75.44%) dan tertinggi Kota Parepare (95.81%). GAMBAR II.C.1 ANGKA MELEK HURUF PENDUDUK USIA 10 TAHUN KE ATAS DAN JENIS KELAMIN DI SULSEL TAHUN 2003 – 2008 92 90 89.6
88 86
87.45
88.03
90.44
88.51 85.98
84 82
89.8
85.11
84.37
84.3
83.53 82.73
80 78 2003
2004
2005
2006
Perempuan
2007
2008
Laki - Laki
Sumber: BPS Prov. Sulsel 2008
2. Partisipasi Pendidikan Pada tahun 2008, persentase penduduk Sulawesi Selatan yan berusia 10 tahun ke atas yang tidak/belum pernah bersekolah sebesar 11,48%. Yang masih bersekolah sebesar 88,52% yang meliputi 54,6% bersekolah di SD/MI, 15,95% di SLTP/MTs, 11,69% di SMU/SMK/MA dan 6,23% di akademi/universitas. Secara nasional, penduduk berumur 10 tahun ke atas yang tidak/belum pernah sekolah sebagian besar tinggal di perdesaan (11,32%), dan hanya sedikit yang tinggal di perkotaan (4,07%). Angka Partisipsi Sekolah (APS) menurut BPS Sulawesi Selatan Tahun 2007 dikategorikan menjadi 3 kelompok umur, yaitu 7-12 tahun mewakili umur setingkat SD, 13-15 tahun mewakili umur setingkat SLTP, dan 16-18 tahun mewakili umur setingkat SLTA. Pada kelompok umur 7–12 tahun dan 13–15 tahun partisipasi sekolah perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki. Sementara pada kelompok umur 16 – 18 tahun, angka partisipasi sekolah laki-laki lebih tinggi dibanding angka partisipasi sekolah perempuan. Menurut jenis kelamin, terlihat penduduk perempuan yang tidak/belum pernah sekolah besarnya hampir 2 kali lipat penduduk laki-laki (14,67% berbanding 8,41%). Secara umum di Sulawesi Selatan, partisipasi sekolah laki-laki lebih besar dibanding partisipasi sekolah perempuan.
9
3. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki penduduk merupakan indikator pokok kualitas pendidikan formal. Semakin tinggi ijazah/STTB yang dimiliki oleh rata-rata penduduk suatu negara mencerminkan semakin tingginya taraf intelektualitas bangsa dari negara tersebut. Di Indonesia pada tahun 2003, persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang tidak/belum memiliki ijazah/STTB sebanyak 30,37%. Sedangkan yang sudah memiliki ijazah terdiri dari Tamat SD/MI sebanyak 33,42%, tamat SLTP/MTs sebanyak 16,65%, tamat SMU/SMK sebanyak 16,17%, dan tamat Diploma I sampai dengan Universitas sebesar 3,39%. Pada tahun 2008 persentase penduduk Sulawesi Selatan yang berusia 10 tahun ke atas yang tidak/belum pernah bersekolah sebesar 11,48%. Yang masih bersekolah sebesar 88,52% yang meliputi 54,6% bersekolah di SD/MI, 15,95% di SLTP/MTs, 11,69% di SMU/SMK/MA dan 6,23% di akademi/universitas. Apabila dibanding tahun 2003, maka proporsi penduduk usia 10 tahun ke atas yang tidak tamat SD mengalami penurunan dari 30,37% pada tahun 2003 turun menjadi 11,48% pada tahun 2008. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk di Sulsel semakin membaik. TABEL II.C.2 PERSENTASE PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MENURUT JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DI SULSEL TAHUN 2002, 2003, 2005, 2006, 2007 dan 2008 Tingkat Pendidikan 1 Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak Tamat SD SD SMTP SMTA/D2 Akademi/D3 Universitas
2002 2 13,87 23,71 28,05 14,26 16,77 0,83 2,51
2003 3 13,65 23,32 28,39 14,36 16,93 0,85 2,50
2005 4 35,19 35,19 28,14 15,10 16,80 1,59 3,18
2006 5 31,67 31,67 27,03 15,98 19,57 1,55 4,21
2007 6 11,81 21,65 26,71 15,26 18,24 1,89 4,43
2008 7 11.48 26.61 28.02 15.95 11.69 2.05 4.17
Sumber: BPS Prov. Sulsel 2007 (Susenas 2002, 2003,2005,2006, 2007 dan 2008)
D. KEADAAN LINGKUNGAN Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator-indikator yang merupakan hasil dari upaya sektor kesehatan dan hasil dari upaya sektor-sektor lain yang sangat terkait. Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat.
10
Salah satu sasaran dari lingkungan sehat adalah tercapainya permukiman dan lingkungan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan di perdesaan dan perkotaan, termasuk penanganan daerah kumuh, serta terpenuhinya persyaratan kesehatan di tempattempat umum, termasuk sarana dan cara pengelolaannya. Indikator-indikator tersebut adalah persentase rumah sehat, persentase tempattempat umum sehat, persentase penduduk dengan akses air minum, serta persentase sarana pembuangan air besar dan tempat penampungan akhir kotoran/tinja pada rumah tangga. 1. Rumah Sehat Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Di Sulawesi Selatan, berdasarkan laporan Subdin P2&PL Dinkes Provinsi Sulsel tahun 2004 persentase rumah sehat meningkat menjadi 63,34%, pada tahun 2005 meningkat lagi menjadi 64,29%, tahun 2006 mencapai 64,69% dan untuk tahun 2007 turun menjadi 55,49%, kemudian di tahun 2008 meningkat lagi sebesar 68,54 %. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010 (80%) maka hal ini berarti masih terpaut 11,46 % dari target. Dengan demikian masih terus dibutuhkan upaya-upaya yang mengarah kepada peningkatan pencapaian rumah sehat. Bila dibandingkan dengan rata-rata pencapaian di provinsi, maka masih terdapat 31% kab./kota yang pencapaiannya di bawah rata-rata provinsi. Adapun pencapaian persentase rumah sehat untuk masing-masing kab./kota, yang tertinggi di Kabupaten Luwu Utara (94,58 %%) dan beberapa kab/kota tidak melapor antara lain Kab. Bone, Jeneponto, Sinjai, Maros, Bone, Tator, Makassar dan Parepare. Hal ini tergantung dengan jumlah rumah yang diperiksa. Data terinci pada lampiran tabel 47. 2. Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM) Aspek penting dalam penyelanggaraan Sanitasi Tempat-Tempat Umum (STTU) yaitu aspek teknis/ hukum yaitu peraturan dan perundang-undangan sanitasi, aspek sosial, yang meliputi pengetahuan tentang : kebiasaan hidup, adat istiadat, kebudayaan, keadaan ekonomi, kepercayaan, komunikasi, dll dan aspek administrasi dan management, yang meliputi penguasaan pengetahuan tentang cara pengelolaan STTU yang meliputi : Man, Money, Method, Material dan Machine Berdasarkan data yang diperoleh dari Subdin P2&PL Dinkes Provinsi Sulsel tahun 2003, nampak bahwa persentase rata-rata tempat-tempat umum yang sehat baru mencapai 51,99 % yang meliputi Hotel (64,85%), Restoran/R-Makan (65,13%), Pasar (40,93%), Tempat Umum & Pengelolaan Makanan (TUPM = 50,97%) dimana TUPM ini terdiri dari jasa boga, makanan jajanan, industri makanan minuman, desa pengrajin makanan, rumah ibadah, RS, industri kecil RT dan terminal angkutan darat. Sedangkan untuk Tahun 2004,
11
rata-rata tempat-tempat umum yang sehat meningkat menjadi 52,82% yang meliputi Hotel (62,47%), Restoran/R-Makan (53,66%), Pasar (40,77%), TUPM lainnya (53,16%). Untuk tahun 2005 rata-rata tempat-tempat umum yang sehat meningkat lagi menjadi 58,14%, untuk tahun 2006 rata-rata provinsi menurun menjadi 55,18%, untuk tahun 2007 rata-rata tempat-tempat umum yang sehat meningkat menjadi (62,61%), Sedangkan untuk tahun 2008, persentase Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang sehat mengalami penurunan (60,84 %) meliputi Hotel (72.80%), Restoran/R-Makan (65,%), Pasar (43,11%), Tempat Umum & Pengelolaan Makanan lainnya (TUPM lainnya 61,01%). Data terinci pada lampiran Tabel 50. 3. Akses Terhadap Air Minum Air merupakan kebutuhan essensial bagi mahluk hidup. Tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi ini. Sekitar 71% komposisi bumi terdiri dari air. Rumus kimia air adalah H2O (tersusun atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen). Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. Ketersediaan dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari program penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah. Oleh karena itu, salah satu indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan adalah ketersediaan sumber air minum rumah tangga. Statistik Kesejahteraan Rakyat tahun 2007 yang diterbitkan oleh BPS mengkategorikan sumber air minum yang digunakan rumah tangga menjadi 2 kelompok besar, yaitu air minum terlindung dan tidak terlindung. Sumber air minum terlindung terdiri dari air kemasan, ledeng, pompa, mata air terlindung, sumur terlindung, dan air hujan. Sedangkan sumber air minum tak terlindung terdiri dari sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, air sungai dan lainnya. Sumber air minum yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut air kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung, sumur tidak terlindung, mata air terlindung, mata air tidak terlindung, air sungai, air hujan dan lainnya. Data dari Statistik Kesejahteraan Rakyat (BPS, 2003) menunjukkan bahwa rumah tangga di Indonesia yang menggunakan air minum dari air kemasan sebesar 1,83%, ledeng 17,03%, pompa 14,51%, sumur terlindung 35,57%, sumur tidak terlindung 12,09%, mata air terlindung 7,88%, mata air tidak terlindung 4,93%, air sungai 3,10%, air hujan 2,66% dan sumber lainnya 0,39%. Sedangkan di Sulawesi Selatan berdasarkan data profil kesehatan Kabupaten/Kota 2008, persentase rumah tangga yang menggunakan sumber air minum ledeng, baru mencapai sekitar 28,87%, SPT 4.85%, SGL 48.22%, PAH 1.49 %, kemasan 057% dan lainnya 16% namun yang tertinggi menggunakan sumber air minum ledeng di Kab. Barru (92,78%) dan terendah di Kab Luwu Utara sebanyak (3.22%), Gowa dan Bone tidak melapor. 4. Sarana Pembuangan Tinja pada Rumah Tangga Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas. Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah
12
mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan prilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Fasilitas rumah tinggal yang berkaitan dengan kesehatan adalah ketersediaan jamban sendiri dengan tangki septik. Sehubungan dengan itu pemerintah telah melaksanakan program sanitasi lingkungan, diantaranya beberapa pengadaan jamban keluarga. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat Sulawesi Selatan terhadap sanitasi lingkungan tersebut terlihat semakin meningkat jumlah rumah tangga yang menggunakan tangki septik sebagai penampungan akhir walaupun masih relatif kecil. Menurut hasil Susenas di Sulawesi Selatan tahun 2001, persentase rumah tangga yang menggunakan tangki sebagai penampungan akhir tinja, tercatat sekitar 38,00%, dan pada tahun 2002 meningkat menjadi sekitar 43,00% dan sedikit mengalami penurunan pada tahun 2003 menjadi sekitar 42,86%. Sedang rumah tangga yang menggunakan jenis penampungan akhir berupa kolam/sawah, pantai/tanah, tambak dan sungai/danau/laut yang memungkinkan mencemari lingkungan masih dikategorikan cukup besar yaitu sekitar 57,15% pada tahun 2003. Sedangkan berdasarkan data profil kesehatan kabupaten/kota pada tahun 2008 dapat dilihat bahwa dari 582.342 KK yang diperiksa hanya 88,05% KK yang memiliki jamban, sedangkan jumlah yang sehat sebanyak 466.193 KK atau 33.39%. E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT Komponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan garapan utama promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (WHO). Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan bukanlah pekerjaan yang mudah, karena menyangkut aspek perilaku yang erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan, kemampuan, potensi dan faktor budaya pada umumnya. Selanjutnya perilaku kesehatan adalah hal-hal yang dilakukan oleh manusia yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan kemampuan yang dapat berdampak positif atau negatif terhadap kesehatan. Keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan digambarkan melalui indikator-indikator persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat, persentase posyandu purnama dan mandiri. 1. Rumah Tangga ber PHBS Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2007 mengumpulkan 10 indikator tunggal Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang terdiri dari enam indikator individu dan empat indikator rumah tangga. Indikator individu meliputi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi 0-6 mendapat ASI eksklusif, kepemilikan/ketersediaan jaminan pemeliharaan kesehatan, penduduk tidak merokok, penduduk cukup beraktifitas fisik dan penduduk cukup mengkonsumsi sayur dan buah. Indikator Rumah Tangga meliputi rumah tangga memiliki akses terhadap air bersih, akses jamban sehat, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni (≥8m2/orang) dan rumah tangga dengan lantai rumah bukan tanah.
13
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Perilaku yang menunjang kesehatan adalah adanya rumah tangga yang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Di Sulawesi Selatan berdasarkan hasil pengumpulan data oleh Subdin Promosi dan Kesehatan Masyarakat Tahun 2003 diperoleh data rumah tangga yang ber-PHBS sebesar 8,81% dari 915.670 RT yang di pantau pada 21 kab./kota. Sedangkan untuk tahun 2004, persentase rumah tangga yang ber-PHBS sebesar 35,52% dari 352.661 RT yang dipantau. Untuk tahun 2005, persentase rumah tangga yang berPHBS sebesar 33,54% dari 322.433 rumah yang dipantau dan meningkat menjadi 37,50% dari 339.649 rumah yang dipantau di tahun 2006. Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/ kota tahun 2007, dari 452.616 rumah tangga yang dipantau, hanya 38,49% yang berperilaku hidup bersih dan sehat. Tetapi hasil Riskesdas 2007 tercatat penduduk yang telah memenuhi kriteria PHBS baik sebesar 44%, lebih tinggi dari angka nasional (38,7%). Terdapat sepuluh kabupaten dengan persentase PHBS di bawah angka provinsi. Kabupaten Soppeng dengan angka PHBS cukup tinggi (60,3%).
Sedangkan pada tahun 2008, dari 566.624 rumah tangga yang dipantau terdapat 335.971 yang berperilaku hidup bersih atau sekitar 59,29 %, ini berarti capaian program tersebut belum mencapai target indikator Indonesia Sehat yaitu (65 %). Data terinci pada lampiran Tabel 45. 2. Posyandu Purnama dan Mandiri Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar. Wujud nyata bentuk peranserta masyarakat antara lain muncul dan berkembangnya Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), misalnya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan tehnis dari petugas kesehatan. Sebagai indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan UKBM digunakan persentase desa yang memiliki Posyandu. Posyandu merupakan wahana kesehatan bersumberdaya masyarakat yang memberikan layanan 5 kegiatan uatama (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Di Sulawesi Selatan, jumlah posyandu yang tercatat untuk tahun 2004 sebanyak 7.636 buah posyandu dengan rasio posyandu/desa sebesar 2,7. Rasio ini sama dengan rasio posyandu/desa pada tahun 2003. Sedangkan untuk tahun 2005, jumlah posyandu yang tercatat sebanyak 7.980 buah dengan rasio posyandu/desa sebesar 2,8. Sementara di tahun 2006, jumlah posyandu tercatat sebanyak 7.029, dengan rasio sebesar 2,5. Sedangkan pada tahun 2007, jumlah posyandu sebanyak 5.759 dengan rasio posyandu/ desa 1,9. Pada tahun 2008, jumlah posyandu sebanyak 9.413 dengan rasio posyandu/desa 3,2 atau rata-rata 1 desa memiliki 3 posyandu. Adapun jumlah posyandu purnama dan mandiri di Sulawesi Selatan Tahun 2003 baru mencapai 18,93%. Sedangkan untuk tahun 2004, jumlahnya meningkat mencapai 23,72%, dan untuk tahun 2005, tidak terjadi peningkatan yang bermakna (23,81%) sementara untuk tahun 2006 meningkat menjadi 26,26%. Tahun 2007 posyandu mandiri dan purnama malah menurun menjadi 14,69%. Sedangkan pada tahun 2008, posyandu purnama dan mandiri sebanyak 28,54%, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. 14
Bila dibandingkan dengan target IIS 2010 (40%) maka perlu peningkatan yang optimal dalam peran serta masyarakat dalam rangka pencapaian terget tersebut. Data terinci pada lampiran Tabel 46. GAMBAR II.E.1 PEMETAAN POSYANDU PURNAMA + MANDIRI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Sumber: Profil kesehatan kab/kota tahun 2008
Pencapaian posyandu purnama dan mandiri di Sulsel yang memenuhi target IIS 2010 yaitu Kab. Jeneponto, Soppeng, Luwu Timur, Kota Parepare dan Palopo (hijau). Sedangkan pencapaian posyandu purnama dan mandiri terendah yaitu Kab. Selayar, Bulukumba, Takalar, Gowa, Sinjai, Bone, Barru dan Pinrang (merah).
15
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Gambaran derajat kesehatan masyarakat Sulawesi Selatan, berikut ini disajikan dalam situasi Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi Masyarakat. A. MORTALITAS (Angka Kematian) Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian. Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir dari berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung. Secara umum kejadian kematian pada manusia berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi berbagai faktor yang secara sendirisendiri atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam masyarakat. Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. Besarnya tingkat kematian dan penyakit penyebab utama kematian yang terjadi pada periode terakhir dapat dilihat dari berbagai uraian berikut. 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Infant Mortality Rate atau Angka kematian bayi adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Indikator ini terkait langsung dengan terget kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKB cenderung lebih menggambarkan kesehatan reproduksi. AKB relevan dipakai untuk memonitor pencapaian terget program karena mewakili komponen penting pada kematian balita. Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Surkesnas/Susenas, dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Beberapa tahun terakhir AKB telah banyak mengalami penurunan yang cukup besar meskipun pada tahun 2001 meningkat kembali sebagai dampak dari berbagai krisis yang melanda Indonesia. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dari tahun 1995 sampai dengan tahun 1999 cenderung menurun yakni 55 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 dan terus menurun hingga mencapai 46 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1999, kemudian naik menjadi 47 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2000. 16
Menurut hasil Surkesnas/Susenas, AKB di Indonesia pada tahun 2001 sebesar 50 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2002 sebesar 45 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB menurut hasil SDKI 2002-2003 terjadi penurunan yang cukup besar, yaitu menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup sementara hasil SDKI 2007 hasilnya menurun lagi menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini berada jauh dari yang diproyeksikan oleh Depkes RI yakni sebesar 26,89 per 1.000 kelahiran hidup. Adapun nilai normatif AKB yang kurang dari 40 sangat sulit diupayakan penurunannya (hard rock), antara 40-70 tergolong sedang, namun sulit untuk diturunkan, dan lebih besar dari 70 tergolong mudah untuk diturunkan. Untuk di Sulawesi Selatan, Angka Kematian Bayi menunjukkan penurunan yang sangat tajam, yaitu dari 161 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1971 menjadi 55 pada tahun 1996, lalu turun lagi menjadi 52 pada tahun 1998 kemudian pada tahun 2003 menjadi 48 (Susenas 2003). Ini berarti rata-rata penurunan AKB selama kurun waktu 1998–2003 sekitar 4 poin. Namun, menurut hasil Surkesnas/Susenas 2002-2003, AKB di Sulawesi Selatan sebesar 47 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan hasil Susenas 2006 menunjukkan AKB di Sulsel pada tahun 2005 sebesar 36 per 1.000 kelahiran hidup, dan hasil SDKI 2007 menunjukkan angka 41 per 1.000 kelahiran hidup. Fluktuasi ini bisa terjadi oleh karena perbedaan besar sampel yang diteliti, sementara itu data proyeksi yang dikeluarkan oleh Depkes RI bahwa AKB di Sulsel pada tahun 2007 sebesar 27,52 per kelahiran hidup. Sementara laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bahwa jumlah kematian bayi pada tahun 2006 sebanyak 566 bayi, atau 4,32 per 1000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan pada tahun 2007 menjadi 709 kematian bayi atau 4,61 per 1.000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2008 ini jumlah kematian bayi turun menjadi 638 atau 4,39 per 1000 kelahiran hidup. GAMBAR III.A.1 ANGKA KEMATIAN BAYI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 1996, 1998, 2003, 2006, 2007 & 2008 60 55 50
52 47 41
40
41 surv/proyeksi
30
27,52
lapor
20 10 4,32
4,61
4,39
0 1996
1998
2003
2006
2007
2008
Sumber: Susenas dan SDKI 2007serta Profil Kes Kab/ Kota
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang 17
terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB. Menurunnya AKB dalam beberapa waktu terakhir memberi gambaran adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam profil kesehatan Indonesia dijelaskan bahwa beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa kehamilan. Penyebab kematian bayi yang terbanyak adalah disebabkan karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sedangkan penyebab lainnya yang cukup banyak terjadi adalah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intrauterus) dan kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir (asfiksia lahir). Gambaran proporsi sebab utama kematian bayi dapat dilihat pada tabel III.A.1. TABEL III.A.1 PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN BAYI HASIL RISKESDAS TAHUN 2007
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penyebab kematian Diare Pneumonia Meningitis/ensefalitis Kelainan Saluran Pencernaan Kelainan Jantung Kogenital & Hydrocephalus Sepsis Tetanus Malnutrisi TB Campak
% 31,4 23,8 9,3 6,4 5,8 4,1 2,9 2,3 1,2 1,2
Sumber : Riskesda 2007 2. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan, indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial, dalam arti besar dan tingkat kemiskinan penduduk, sehingga kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk. Adapun nilai normatif AKABA yakni lebih besar dari 140 tergolong sangat tinggi, antara 71-140 sedang dan kurang dari 71 rendah. Angka Kematian Balita di Indonesia (menurut estimasi SUPAS 1995) dalam beberapa tahun terakhir (kecuali tahun 2001) terlihat mengalami penurunan yang cukup bermakna. Pada tahun 1986 AKABA diperkirakan sebesar 111 per 1.000 kelahiran hidup, kemudian turun menjadi 81 pada tahun 1993 dan turun lagi menjadi 44,7 pada tahun 2000 sementara untuk Sulawesi Selatan, pada tahun yang sama berada dibawah rata-rata 18
nasional yakni sebesar 42,16 per 1.000 kelahiran hidup. Menurut hasil SUSENAS 2001 AKABA diperkirakan sebesar 64 per 1.000 kelahiran hidup. Namun, hasil SDKI 20022003 menunjukkan bahwa AKABA di Sulawesi Selatan mencapai 72 per 1.000 kelahiran hidup dan menurun menjadi 53 per 1.000 kelahiran hidup menurut SDKI 2007. Jumlah kematian balita yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota di Sulsel pada tahun 2006 sebanyak 148 balita atau 1,13 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2007 jumlah kematian balita dilaporkan sebanyak 105 balita atau 1,33 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2008 jumlah kematian balita dilaporkan mengalami peningkatan menjadi 396 balita atau 2,73 per 1000 kelahiran hidup. GAMBAR III.A.2 ANGKA KEMATIAN BALITA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2001, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007 & 2008
80 72
70 60
64 53
51
50
53
46
surv/proyeksi
40
lapor
30 20 10 1,13
0 2001
2003
2004
2005
2006
1,33 2007
2,73 2008
Sumber: Susenas dan SDKI 2007serta Profil Kes Kab/ Kota
Dari gambaran Estimasi SUPAS 1995 dan SUSENAS 2001 pada awalnya dapat dikatakan sama, namun demikian hasil SUSENAS 2001 menunjukkan adanya peningkatan yang perlu mendapat perhatian bila dibandingkan dengan hasil estimasi SUPAS tahun 1995. Perbedaan ini dapat dimaklumi karena hasil estimasi yang didasarkan atas SUPAS 1995 tidak mempertimbangkan berbagai perubahan faktor risiko yang terjadi di masyarakat dalam kurun waktu setelah SUPAS, sedangkan pada SUSENAS 2001 merupakan hasil yang dijumpai di lapangan pada saat survey dilaksanakan selama tahun 2001 dengan berbagai perkembangan faktor risiko yang terjadi di masyarakat, salah satunya sebagai akibat dari krisis ekonomi. Gambaran perkembangan AKABA dalam 10 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel III.A.2.
19
TABEL III.A.2 ANGKA KEMATIAN ANAK BALITA (1-4 TH) DI SULSEL DAN INDONESIA, TAHUN 1995-2008 AKABA per 1000 KH Nasional Propinsi 1 2 3 1995 75 1997 19,4 17,1 1998 64,28 64 1999 59,55 2000 44,7 42,16 2001 64 2003 46 72 2004 51 2005 46 2006 1,13 2007 44 53 1,33 2008 2,73 Sumber: Data Sekunder diolah Tahun
Sumber 4 Estimasi SUPAS 1995 SDKI 1997 Estimasi SUPAS 1995 Estimasi SUSENAS Estimasi SUPAS 1995 Estimasi SUPAS 1995 Estimasi SUSENAS Estimasi SUSENAS Estimasi SUSENAS Estimasi SUSENAS Dilaporkan dari Dinkes Kab. SDKI 2007 Dilaporkan dari Dinkes Kab. Dilaporkan dari Dinkes Kab.
Sementara itu, dari hasil penelitian mendalam terhadap semua kasus kematian AKABA yang ditemukan dalam RISKESDAS diperoleh gambaran besarnya proporsi sebab utama kematian Balita dapat dilihat pada tabel III.A.3. TABEL III.A.3 PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN BALITA DI INDONESIA HASIL RISKESDAS TAHUN 2007
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penyebab kematian Diare Pneumonia Nicroticans Entero Collitis (NEC) Meningitis/Encefalitis Demam Berdarah Dengue Campak Tenggelam TB Malaria Leukemia
% 25,2 15,5 10,7 8,8 6,8 5,8 4,9 3,9 2,9 2,9
Sumber : Riskesdas 2007
Tabel III.A.3 menunjukkan bahwa pola penyakit penyebab kematian balita menurut Hasil Riskesdas tahun 2007 masih didominasi oleh penyakit infeksi. Angka kematian Bayi dan Balita untuk tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi tidak tepat jika diperoleh dari survey yang berskala nasional. Hal ini karena rancangan sampel diperuntukkan untuk menggambarkan angka kematian bayi dan balita tingkat nasional. Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk menggambarkan angka 20
kematian bayi dan balita di Sulawesi Selatan dapat digambarkan dengan indikator program yang dilaksanakan dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita, antara lain persentase BBLR (0,83% pada tahun 2006 dan 1,57% tahun 2007 dari kelahiran hidup), cakupan kunjungan bayi (82,81% pada tahun 2006 dan mengalami penurunan pada tahun 2007 menjadi 75,20% dari jumlah kelahiran hidup), cakupan pemberian ASI ekslusif (57,48% pada tahun 2006 dan 57,05% pada tahun 2007) dan lain-lain.Untuk data tahun 2008 persentase BBLR 1,38 % dari kelahiran hidup, cakupan kunjungan bayi menurun 71,39 % , cakupan pemberian ASI eksklusif meningkat menjadi 77,18 %. 3. Angka Kematian Ibu (AKI) AKI adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas. Untuk mengantisipasi masalah ini maka diperlukan terobosan-terobosan dengan mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran Bidan. Harapan kita agar bidan di desa benar-benar sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR). Angka Kematian Ibu (AKI) diperoleh melalui berbagai survey yang dilakukan secara khusus seperti survey di Rumah Sakit dan beberapa survey di masyarakat dengan cakupan wilayah yang terbatas. Dengan dilaksanakannya Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dan Survey Demografi & Kesehatan Indonesia (SDKI), maka cakupan wilayah penelitian AKI menjadi lebih luas dibanding survey-survey sebelumnya. TABEL III.A.4 ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL PER 100.000 KH DI INDONESIA, HASIL SDKI & SKRT, TAHUN 1982 - 2007 Penelitian /Survei
Tahun
AKI
1
2
3
SDKI SKRT SKRT SKRT SKRT SDKI SDKI SDKI
1982 1986 1992 1994 1995 1997 2002-2003 2007
450 450 425 390 373 334 307 248
Sumber : Badan Litbangkes, Publikasi Hasil SKRT 1995 & SDKI 2003, 2007
Untuk melihat kecenderungan AKI di Indonesia secara konsisten, digunakan data hasil SKRT. Menurut SKRT, AKI menurun dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada
21
tahun 1986 menjadi 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992, kemudian menurun lagi menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995. Pada SKRT 2001 tidak dilakukan survey mengenai AKI. Pada tahun 2002-2003, AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup diperoleh dari hasil SDKI, kemudian menjadi 248 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Hal ini menunjukkan AKI cenderung terus menurun. Tetapi bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010, yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup, maka apabila penurunannya masih seperti tahuntahun sebelumnya, diperkirakan target tersebut dimasa mendatang sulit tercapai. GAMBAR III.A.3 ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2006, 2007 & 2008 105 100
101,56
95 92,89 90 85,17
85 80 75 2006
2007
2008
Sumber : Profil Kesehatan Kab/ Kota tahun 2006-2008
Jumlah kematian ibu maternal yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2006 sebanyak 133 orang atau 101,56 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2007 sebanyak 143 kematian atau 92,89 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2008 jumlah kematian ibu maternal mengalami penurunan menjadi 121 orang atau 85,17 per 100.000 kelahiran hidup. 4. Life Expactancy Of Birth (Umur Harapan Hidup Waktu Lahir) Umur Harapan Hidup (UHH) juga digunakan untuk menilai derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat baik Kab./Kota, provinsi, maupun negara. UHH menjadi salah satu indikator dalam mengukur Indeks Prestasi Manusia. Adanya perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan angka harapan hidup saat lahir. Penurunan Angka Kematian Bayi sangat berpengaruh pada kenaikan Umur Harapan Hidup (UHH) waktu lahir. Angka Kematian Bayi sangat peka terhadap perubahan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat
22
kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Umur Harapan Hidup pada waktu lahir. Meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir ini secara tidak langsung juga memberikan gambaran kepada kita tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat. Dari estimasi hasil penelitian yang dilakukan oleh BPS, umur harapan hidup waktu lahir (E0) penduduk Indonesia secara Nasional mengalami peningkatan dari 45,73 tahun pada tahun 1967 menjadi 67,97 tahun pada tahun 2000. Berdasarkan proyeksi penduduk Indonesia tahun 2000-2025, maka dapat diestimasi angka harapan hidup sebesar 67,8 tahun 2000-2005, meningkat menjadi 69,8 pada tahun 2005-2010 dan menjadi 73,6 pada tahun 2010-2025. Sementara itu, rata-rata Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada gambar berikut: GAMBAR III.A.4 UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (Eo) DI SULSEL TAHUN 2003-2008
70,5 70,28
70 69,5
69,4 69,2
69 68,7
68,5
68,7
68,5
68 67,5 2003
2004
2005
2006
2007
2008
Sumber: Susenas,SDKI 2007dan proyeksi.
Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan terus meningkat dari 43 pada tahun 1971 meningkat menjadi 52 tahun 1980, kemudian 10 tahun kemudian meningkat lagi menjadi 60 tahun 1990 dan turun menjadi 63,64 dan 68 pada tahun 1996, 1998 dan tahun 2001. Sedangkan untuk tahun 2003, Angka Harapan Hidup di Sulsel tetap 68 tahun dan 68,70 tahun pada tahun 2005 (Susenas 2006) dan menjadi 69,20 tahun pada tahun 2006 (BPS Sulsel 2007). Menurut daerah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, Angka Harapan Hidup tahun 2003 relatif sama antar kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu berkisar antara 63-73 tahun. Sedangkan data proyeksi AHH yang dikeluarkan Depkes RI untuk Sulawesi Selatan pada tahun 2007 sebesar 68,55 tahun tetapi berdasarkan SDKI 2007 sebesar 69,4 tahun, dan proyeksi AHH yang dikeluarkan Depkes RI untuk Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 70,28 tahun, lebih tinggi dibanding AHH nasional yaitu 69,09 tahun. 23
B. MORBIDITAS (Angka Kesakitan) Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui survei, dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kab./Kota serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan. 1. Penyakit Menular Dewasa ini tingkat angka kematian baik di Indonesia maupun di dunia secara globalnya relatif meningkat pertahunnya, hal ini baik disebabkan kecelakaan, proses penuaan yang menyebabkan kelamahan fungsi organ tubuh ataupun karena menderita berbagai macam penyakit. Kita mengenal berbagai macam penyakit dan istilahnya baik itu penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Penyakit menular yang juga dikenal sebagai penyakit infeksi dalam istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar dan trauma benturan) atau kimia (seperti keracunan) yang mana bisa ditularkan atau menular kepada orang lain melalui media tertentu seperti udara (TBC, Infulenza dll), tempat makan dan minum yang kurang bersih pencuciannya (Hepatitis, Typhoid/Types dll), jarum suntik dan transfusi darah (HIV Aids, Hepatitis dll). Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain: -
Penyakit menular langsung : Diare, Pneumonia, Typhus, penyakit HIV/AIDS, penyakit TB Paru dan Kusta Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) Penyakit bersumber binatang : Demam Berdarah Dengue, Rabies, Filaria, Malaria
a. Penyakit Menular Langsung 1) Penyakit Diare Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja , yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya. (3 kali atau lebih dalam 1 hari). Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih berfluktuasi, dan kematian diare yang dilaporkan oleh sarana pelayanan dan kader kesehatan mengalami penurunan namun penyakit diare ini masih sering menimbulkan KLB yang cukup banyak bahkan menimbulkan kematian. Di Indonesia, hasil survei yang dilakukan oleh program, diperoleh angka kesakitan Diare untuk tahun 2000 sebesar 301 per 1.000 penduduk, angka ini meningkat bila dibandingkan dengan hasil survei yang sama pada tahun 1996 sebesar 280 per 1.000 penduduk. Sedangkan berdasarkan laporan kabupaten/ kota pada tahun 2008 diperoleh angka kesakitan diare sebesar 27,97 per 1000 penduduk. Jauh menurun jika dibandingkan
24
12 tahun sebelumnya. Pemetaan angka kesakitan diare di Sulsel pada tahun 2008 dapat dilihat pada gambar III.B.1. GAMBAR III.B.1 PEMETAAN PERSEBARAN KASUS DIARE PER 1000 PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI SULSEL TAHUN 2008
Sumber: Profil kesehatan kabupaten/ kota 2008
Gambar III.B.1 menunjukkan bahwa kabupaten/kota dengan angka kesakitan diare tertinggi (36,87-55,13 per 1000 penduduk) yaitu Kab. Takalar, Pangkep, Soppeng, Enrekang dan Kota Palopo (merah). Sedangkan terendah (1,16-19,40 per 1000 penduduk) yaitu Kab. Jeneponto, Gowa, Maros, Sidrap,Pinrang, Kota Makassar dan Parepare (hijau). Pada tahun 2002 jumlah penderita pada KLB diare tersebar pada 2 kabupaten/kota dengan 4 kecamatan dan 4 desa dengan jumlah penderita sebanyak 54 penderita tanpa kematian. Sedangkan tahun 2003, jumlah penderita pada KLB diare tersebar pada 13 kabupaten/kota dengan 21 kecamatan dan 27 desa dengan jumlah penderita sebanyak 1.156 penderita dengan 45 kematian. Dan untuk jumlah kejadian, penderita dan kematian akibat diare cenderung menurun pada tahun 2004. Adapun jumlah kejadian luar biasa diare periode Januari–Desember 2004 sebanyak 21 kejadian, dengan jumlah penderita sebanyak 1.145 orang dan jumlah kematian sebanyak 25 penderita (CFR=2,18%), tersebar pada 10 kabupaten, 15 kecamatan dan 24 desa. Untuk tahun 2005, jumlah kejadian luar biasa diare periode Januari – Desember sebanyak 8 kejadian, 8 kab./kota dengan jumlah
25
penderita sebanyak 443 orang, dengan kematian sebanyak 9 orang (CFR=2,03%). Sementara di tahun 2006 tercatat jumlah KLB diare sebanyak 14 kejadian, dengan jumlah penderita 465 orang dan CFR sebesar 2,15%. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi atau berhubungan dengan terjadinya penyakit diare adalah belum meningkatnya kualitas kebiasaan hidup bersih dan sehat masyarakat pada umumnya dan khususnya hygiene perorangan, dan penggunaan sarana SAMIJAGA yang memenuhi syarat kesehatan belum membudaya pada masyarakat di pedesaan. Sementara itu, jumlah kasus/penderita diare yang dapat dihimpun melalui laporan dari 23 kabupaten/kota selama tahun 2003 adalah sebesar 172.742 penderita (IR=2,070/00), meninggal 73 orang (CFR=0,04%). Kabupaten/Kota yang terlihat menunjukkan cakupan penemuan penderita tertinggi dalam tahun 2003 ini adalah Kota Palopo 146,74%, Kota Makassar 115,04%, Kab. Soppeng 112,63% dan Kab. Enrekang 111,67%. Untuk tahun 2004, kasus diare yang dilaporkan sebanyak 177.409 kasus (cakupan 68,70%) dengan kematian sebanyak 66 orang (CFR=0,04%). Jumlah kasus tertinggi pada kelompok umur > 5 tahun (91.379 kasus) kematian 29 orang dan kelompok umur 1 – 4 tahun (57.087 kasus) kematian 17 orang sedang jumlah kasus terendah pada kelompok umur < 1 tahun (28.946 kasus) kematian 20 orang. Kab./kota yang terlihat menunjukkan cakupan penemuan penderita tertinggi pada tahun 2004 masih tetap Kota Palopo (152,42%) dan Kota Makassar (128,62%). Sedangkan untuk kasus diare selama tahun 2005 tercatat sebanyak 188.168 kasus (72,87%) dengan kematian sebanyak 57 orang (CFR=0,03%). Jumlah kasus tertinggi pada kelompok umur > 5 tahun (100.347 kasus) dengan kematian 19 orang dan kelompok umur 1-4 tahun (60.794 kasus) kematian 13 orang sedang jumlah kasus terendah pada kelompok umur < 1 tahun (27.029 kasus) dengan kematian 25 orang. Situasi pemberantasan penyakit diare pada tahun 2006 tercatat sebanyak 173.359 kasus dengan cakupan tertinggi di Kab. Enrekang (179,46%), Kota Palopo (154,50%), Kota Makassar (142,86%) dan Kab. Soppeng (109,10%). Bila dikelompokkan ke dalam kelompok umur maka jumlah kasus yang tertinggi berada pada kelompok umur > 5 tahun (92.241 orang) dengan kematian terbanyak pada kelompok umur 1-4 tahun sebanyak 17 orang, pada tahun 2007 penyakit diare tercatat mengalami penurunan yaitu sebanyak 209.435 kasus dengan jumlah kasus tertinggi di Kab. Gowa (12.089 kasus). Bila di kelompokkan ke dalam kelompok umur maka jumlah kasus yang tertinggi berada pada kelompok umur < 5 tahun sebanyak 93.560 kasus. Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/ kota pada tahun 2008, kasus diare kembali mengalami penurunan yaitu 209.153 kasus, tertinggi masih di Kota Makassar (45.929 kasus) dan terendah di Kab.Enrekang (400 kasus). 2) Penyakit Typhus Penyakit Typhus atau Demam Tifoid (bahasa Inggris: Typhoid fever) yang biasa juga disebut typhus atau types dalam bahasa Indonesianya, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhi terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa. Situasi penyakit Typhus (demam typhoid) di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2005 sebanyak 16.478 kasus, dengan kematian sebanyak 6 orang (CFR=1%). Berdasarkan
26
laporan yang di terima oleh Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel dari beberapa kabupaten yang menunjukkan kasus tertinggi yakni Kota Parepare, Kota Makassar, Kota Palopo, Kab. Enrekang dan Kab. Gowa. Sedangkan untuk tahun 2006, tercatata jumlah penderita sebanyak 16.909 dengan kematian sebanyak 11 orang (CFR=0,07%) dan sebaran kasus tertinggi di Kab. Gowa, Kab. Enrekang, Kota Makassar dan Kota Parepare. Pada tahun 2007 tercatat jumlah penderita sebanyak 16.552 dengan kematian sebanyak 5 orang (CFR=0,03 %) dengan sebaran kasus tertinggi di Kab.Gowa, Kab.Enrekang dan Kota Makassar. Penyakit typhus berdasarkan Riskesdas tahun 2007 secara nasional di Sulawesi Selatan, penyakit typhus tersebar di semua umur dan cenderung lebih tinggi pada umur dewasa. Prevalensi klinis banyak ditemukan pada kelompok umur sekolah yaitu 1,9%, terendah pada bayi yaitu 0,8%. GAMBAR III.B.2 PEMETAAN INSIDEN RATE (IR) TYPHUS MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Sumber: Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel 2008
Dari data program tahun 2008 penyakit typhus tercatat jumlah penderita sebanyak 20.088 dengan kematian sebanyak 3 orang, masing-masing Kab. Gowa (1 orang) dan Barru (2 orang) atau CFR= 0,01 %. Insiden Rate (IR=0.28%) yaitu tertinggi di Kab.Gowa yaitu 2.391 kasus (merah) dan terendah di Kab. Luwu yaitu 94 kasus (hijau), tertinggi pada umur 15-44 tahun) sebanyak 15.212 kasus.
27
3) Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pola 10 penyakit terbanyak di rumah sakit umum maupun data survei (SDKI, Surkesnas) menunjukkan tingginya kasus ISPA. Prevalensi ISPA dalam beberapa tahun menurut hasil SDKI dapat dilihat pada tabel berikut ini III.B.2
TABEL III.B.2 INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT MENURUT KELOMPOK UMUR DENGAN PREVALENSI TERTINGGI DI INDONESIA SELAMA TAHUN 1991, 1994, 1997, 2002-2003 & 2007 Tahun
Prevalensi
1991 1994 1997 2002-2003 2007
9,8% 10% 9% 8% 11%
Kelompok Umur dengan Prevalensi Tertinggi 12 – 23 bulan 6 – 35 bulan 6 – 11 bulan 6 – 23 bulan 12 – 23 bulan
Sumber: Hasil SDKI Tahun 1991, 1994, 1997, 2002-2003& 2007
Dari hasil Riskesda tahun 2007 prevalensi ISPA di Sulawesi Selatan tahun 2007 yaitu 22,9% dengan tertinggi di Kab.Tana Toraja (45,8%) dan terendah di Kab. Maros (9,6%), dari 23 kab./kota ada 10 kab./kota yang melebihi angka provinsi. Penyakit ISPA tertinggi pada balita dan terendah pada kelompok umur 15-24 tahun, menurut jenis kelamin tertinggi pada laki-laki, dan berada di pedesaan. Sedangkan menurut data yang dikumpulkan melalui Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008, tercatat bahwa jumlah kasus pneumonia di Sulawesi Selatan sebanyak 34.000 penderita, dengan jumlah balita pneumonia sebanyak 7.181 balita dan yang tertangani seluruh jumlah balita yang pneumonia, sebanyak 7.181 (100%). Data rinci pada lampiran Tabel 9. 4) HIV/AIDS dan Penyakit Menular Melalui Hubungan Seksual (PMS) Penyakit HIV/AIDS yang merupakan new emerging diseases, dan merupakan pandemi pada semua kawasan, penyakit ini telah sejak lama menyita perhatian berbagai kalangan, tidak hanya terkait dengan domain kesehatan saja. Kasus penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini, di Indonesia senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. Angka yang dirilis oleh Ditjen PP&PL Depkes menyebutkan bahwa hingga Desember 2007, pengidap HIV positif berjumlah 6.066 orang dengan penderita AIDS sebanyak 11.141 orang. Selama 1 dasawarsa terakhir (1997-2007) peningkatan kasus AIDS terjadi lebih 40 kali. Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai negara dengan tingkat epidemi yang terkonsentrasi (concentrated level epidemic), yaitu adanya prevalensi lebih dari 5% pada sub populasi tertentu misalnya pada kelompok penjaja seks dan pada para penyalahguna NAPZA. Tingkat epidemi ini menunjukkan tingkat perilaku beresiko yang cukup aktif
28
menularkan di dalam suatu sub populasi tertentu. Selanjutnya perjalanan epidemi akan ditentukan oleh jumlah dan sifat hubungan antara kelompok beresiko tinggi dengan populasi umum. Penyakit yang kemunculannya seperti fenomena gunung es (iceberg phenomena), yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada jumlah penderita yang sebenarnya, ini sudah menyebar di sebagian besar provinsi di Indonesia. Hal ini berarti bahwa jumlah pengidap infeksi HIV/AIDS yang sebenarnya di Indonesia masih sangat sulit diukur dan belum diketahui secara pasti. Diperkirakan jumlah orang dengan HIV di Indonesia pada akhir tahun 2003 mencapai 90.000–130.000 orang. Sementara jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS yang dilaporkan sampai dengan 31 Desember 2003 sebanyak 4.091 kasus, yang terdiri dari 2.720 kasus infeksi HIV dan 1.371 kasus AIDS, dan 479 kasus diantaranya telah meninggal dunia. Cara penularan HIV/AIDS yang menonjol adalah melalui hubungan seks (heteroseksual) yakni sebesar 50,62% dan penyalah-gunaan NAPZA melalui suntik (IDU = Intravena Drug Use) yakni sebesar 26,26%, serta melalui hubungan homoseksual, yaitu sebesar 9,34%. Hasil SDKI 2007 menunjukkan bahwa terdapat 61% wanita pernah kawin dan 71% pria kawin pernah mendengar tentang AIDS. Angka ini serupa dengan yang tercatat di SDKI 2002-2003 (59% pada wanita dan 73% pada pria). Wanita dengan umur 20-39 tahun, wanita berstatus kawin, wanita yang tinggal di perkotaan dan wanita berpendidikan lebih tinggi lebih banyak mendengar tentang AIDS dibanding wanita lainnya. Tingkat pengetahuan pada pria kawin mengikuti pola yang sama seperti pada wanita, dengan tingkat pengetahuan lebih tinggi pada pria perkotaan dan pria berpendidikan lebih tinggi. Meskipun banyak wanita dan pria Indonesia mempunyai pengetahuan dasar tentang AIDS, namun tingkat pengetahuan tentang cara mengurangi risiko terinfeksi pada umumnya rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 42% wanita dan 52% pria mengetahui bahwa membatasi seks hanya dengan satu partner yang tidak terinfeksi sebagai cara mengurangi risiko penularan, 37% wanita dan 43% setuju bahwa tidak berhubungan seks akan mengurangi kemungkinan terinfeksi dan 35% wanita dan 49% pria mengatakan penggunaan kondom secara teratur akan mengurangi kemungkinan terinfeksi. Selanjutnya, pengetahuan tentang Konseling Sukarela (Voluntary Counseling and Testing/VCT) menunjukkan hanya 8% wanita pernah kawin dilaporkan pernah mendengar tentang adanya konseling sukarela. Pengetahuan wanita umur 15-19 tahun sangat rendah tentang konseling sukarela yakni sebesar 3%, sedangkan wanita umur 20-39 tahun, wanita perkotaan, dan wanita lulus SMP, lebih banyak mendengar tentang konseling sukarela. Pengetahuan tentang konseling sukarela lebih rendah pada wanita yang mempunyai anak lebih banyak, wanita tanpa anak adalah yang paling banyak mendengar tentang konseling sukarela dibanding wanita dengan anak lainnya. Sementara itu, hanya 7% pria kawin melaporkan pernah mendengar tentang VCT. Pria berumur 30-34 tahun, tinggal di perkotaan, dan berpendidikan tamat SLTP ke atas sepertinya lebih banyak yang pernah mendengar tentang VCT daripada wanita. Pengetahuan tentang VCT menurun seiring dengan banyaknya jumlah anak; pria tanpa anak lebih banyak mengetahui VCT dibandingkan pria yang memiliki anak. Persentase wanita pernah kawin dan pria kawin yang mengetahui tempat pelayanan VCT dari rumah sakit pemerintah cukup tinggi, lebih dari 60%.
29
Untuk di Sulawesi Selatan, kegiatan utama pemberantasan penyakit kelamin dan HIV/AIDS adalah sero survei terhadap kelompok resiko tinggi dan rendah yang disertai dengan penyuluhan langsung kepada kelompok sasaran tersebut. Hasil pemeriksaan sampel tersebut ditemukan STS positif sebanyak 51 sampel dan HIV positif 18 sampel sehingga jumlah kasus HIV positif hingga tahun 2003 sebanyak 62 orang sedang penderita AIDS hingga Desember 2003 sebanyak 4 orang. Sedangkan sampai dengan Desember 2004, kegiatan Sero Survei telah dilaksanakan di seluruh kab./kota se Sulawesi Selatan. Dari hasil pemeriksaan sampel tersebut ditemukan positif HIV sebanyak 84 sampel. Secara kumulatif jumlah pengidap HIV dan penderita AIDS hingga Desember 2005 sebanyak 398 kasus HIV+ dan 148 kasus AIDS. Sementara situasi pengidap HIV dan penderita AIDS sampai dengan bulan Desember 2006 tercatat 279 penderita AIDS dan 915 pengidap HIV. Berdasarkan hasil sero survei ditemukan pengidap HIV 151 orang (7,57%) dan Sifilis 85 orang (4,26%) dari total sampel (1.995 orang) yang terdiri dari ABK, Napi, PSK, Pramupijat, Pramuria, Sopir dan pengunjung. Jumlah terbanyak ditemukan pada jenis kelamin laki-laki dengan kelompok umur 20-29 tahun dan 30-39 tahun. Pada tahun 2007 jumlah penderita HIV meningkat sebanyak 1.065, sementara penderita AIDS menurun menjadi 68 orang. Menurut laporan tahunan Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulawesi Selatan tahun 2008, kasus HIV-AIDS di Sulsel menunjukkan grafik naik turun, secara rinci dapat dilihat pada gambar III.B.3. GAMBAR III.B.3 SITUASI KASUS HIV-AIDS DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2005-2008
KASUS HIV-AIDS DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2005-2008 600 511 500 408
HIV
300 200
419
393
400
219 176
137
AIDS 107
100 0 2005
2006
2007
2008
Sumber: Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel 2008
Hasil SDKI 2007 di Sulawesi Selatan terdapat 48% wanita dan 57,1% pria yang pernah mendengar tentang AIDS. Tingkat pengetahuan tentang cara mengurangi risiko terinfeksi pada umumnya rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 32% wanita dan 42,7% pria mengetahui bahwa membatasi seks hanya dengan satu partner yang tidak 30
terinfeksi sebagai cara mengurangi risiko penularan, 28,4% wanita dan 43,3% setuju bahwa tidak berhubungan seks akan mengurangi kemungkinan terinfeksi dan 27,5% wanita dan 40,5% pria mengatakan penggunaan kondom secara teratur akan mengurangi kemungkinan terinfeksi. Selanjutnya, pengetahuan tentang Konseling Sukarela (Voluntary Counseling and Testing/VCT) menunjukkan hanya 6% wanita pernah kawin dilaporkan pernah mendengar tentang adanya konseling sukarela. Persentase wanita pernah kawin yang mengetahui tempat pelayanan VCT dari rumah sakit pemerintah cukup tinggi yakni sebesar 78%. 5) Penyakit TB Paru Penyakit TB Paru menurut Millenium Development Goals (MDGs) sebagai suatu penyakit yang menjadi target untuk diturunkan, selain malaria dan HIV & AIDS. Pada level nasional, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini, diantaranya melalui program Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy (DOTS). Angka kesakitan penyakit TB Paru yang terbaru belum diketahui secara pasti, karena belum pernah dilakukan penelitian yang berskala nasional. Dari hasil survei prevalensi di 15 provinsi yang dilaksanakan pada tahun 1979-1982 diperoleh gambaran angka kesakitan antara 200 - 400 penderita per 100.000 penduduk. Menurut Surkesnas 2001, TB Paru termasuk urutan ke-3 penyebab kematian secara umum. Sedangkan menurut laporan RS, selama tahun 2002 dan 2003 penyakit TB Paru termasuk 10 besar penyakit dari penderita yang dirawat di RS sekaligus merupakan 10 besar penyebab kematian pasien rawat inap di rumah sakit. WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan negara penyumbang kasus TB terbesar ke-3 di dunia, yang setiap tahunnya diperkirakan terdapat penderita baru TB menular sebanyak 262.000 orang (44,9% dari 583.000 penderita baru TB) dan 140.000 orang diperkirakan meninggal karena penyakit TBC. Angka tersebut diyakini sangat memungkinkan, apalagi bila dikaitkan dengan kondisi lingkungan perumahan, sosial ekonomi masyarakat, serta kecenderungan peningkatan penderita HIV/AIDS di Indonesia saat ini. Pelaksanaan penanggulangan penyakit TB Paru sampai tahun 2003 telah dapat menurunkan prevalensi dari 130 per 100.000 penduduk pada tahun 2001 menjadi 122 per 100.000 penduduk pada tahun 2002 dan 115 per 100.000 penduduk pada tahun 2003. Selain menyerang paru, Tuberculosis dapat menyerang organ lain (extra pulmonary TB). Jumlah kasus TB yang terdeteksi pada tahun 2003 sebanyak 100.210 kasus dengan BTA(+), 3.928 kasus kambuh, 68.848 kasus BTA(-), dan 3.775 kasus ekstra pulmoner. Angka kesembuhan untuk kasus baru BTA(+) mencapai 86%, sedangkan target angka kesembuhan TB Paru BTA(+) yang ingin dicapai sebesar 85%. Di Sulawesi Selatan, menurut laporan Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel, sampai dengan triwulan IV tahun 2004, Case Detection Rate (CDR) sebesar 69,5% (target 60%), Conversion rate 93% (target 60%), jumlah suspek sebanyak 60.196 orang, kasus baru sebanyak 1.868 orang, yang kambuh 48 kasus dan penderita yang diobati sebanyak 8.722 orang. Bila dibandingkan dengan tahun 2003 pada periode yang sama terjadi peningkatan baik jumlah suspek, kasus baru, kambuh dan penderita yang diobati. Keadaan tersebut
31
disebabkan karena adanya kegiatan sosialisasi, peran serta lintas program dan lintas sektor dalam pemberantasan penyakit ini. Menurut laporan yang diterima melalui Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2005 tercatat BTA positif sebanyak 24.852 dan kab./kota yang terbanyak penderitanya adalah Kota Makassar, untuk tahun 2006 tercatat BTA Positif sebanyak 6.902 penderita dan penderita terbanyak di Kota Makassar. Pada tahun 2007 tercatat BTA positif sebanyak 6.659 dan kab./kota yang tertinggi di Kota Makassar sebanyak 1.122, terendah di Kab. Enrekang 101, klinis sebanyak 35.837, diobati sebanyak 9.347 dan sembuh sebanyak 4.476. Dari hasil Laporan Riskesdas tahun 2007 TB paru klinis dengan prevalensi 1,03% Enam dari 23 Kab./Kota di atas angka provinsi dan tertinggi di Kab. Tana Toraja (6,8%). Prevalensi TB paru cenderung meningkat sesuai bertambahnya umur, tertinggi pada umur 65 tahun. Menurut jenis kelamin, tertinggi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan, hampir tiga kali lebih tinggi di pedesaan dibandingkan dengan perkotaan dan lima kali tinggi lebih tinggi tingkat pendidikan rendah daripada pendidikan tinggi. Sedangkan pada tahun 2008 dari hasil pengumpulan data profil kesehatan tercatat BTA positif jumlahnya menurun yaitu 4.856, dan kab/kota yang tertinggi masih di Kota Makassar yakni sebanyak 1.302, terendah di Kab. Pangkep 55, klinis sebanyak 55, di obati sebanyak 245 dan sembuh sebanyak 191. Data terinci pada lampiran tabel 9. 6) Penyakit Kusta Penyakit kusta di Indonesia telah mencapai eliminasi sejak bulan Juni tahun 2000. Namun demikian penyakit infeksi ini masih saja menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang berarti, terbukti dengan adanya kecenderungan peningkatan angka prevalensi kusta selama periode 2000-2007. Bahkan merupakan negara penyumbang jumlah penderita kusta ketiga terbanyak setelah India dan Brazil. Strategi Global WHO menetapkan indikator eliminasi kusta yaitu angka penemuan penderita (NCDR) yang menggantikan indikator utama sebelumnya yaitu angka penemuan penderita terdaftar (prevalensi rate < 1/10.000 penduduk). Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian besar penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan. Pada tahun 2002 prevalensi sedikit meningkat menjadi 0,95 dan pada tahun 2003 kembali menurun menjadi 0,8 per 10.000 penduduk. Secara nasional, Indonesia sudah dapat mencapai eliminasi kusta pada bulan Juni 2000. Meskipun Indonesia sudah mencapai eliminasi kusta pada pertengahan tahun 2000, sampai saat ini penyakit kusta masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. Hal ini terbukti dari masih tingginya jumlah penderita kusta di Indonesia. Pada tahun 2003, jumlah penderita baru yang ditemukan sebanyak 15.549 dengan 76,9% diantaranya merupakan penderita tipe MB yang diketahui merupakan tipe yang menular. Selain itu, dari penderita baru yang diketemukan tersebut 8,0% sudah mengalami kecacatan tingkat 2 yaitu kecacatan yang dapat dilihat dengan mata, dan 10,6% diantaranya adalah anak-anak. Keadaan ini menggambarkan masih berlanjutnya penularan dan kurangnya kesadaran masyarakat akan penyakit kusta sehingga ditemukan sudah dalam keadaan cacat.
32
Untuk Sulsel, situasi penderita Kusta hampir sama dengan pola Nasional, dimana jumlah penderita dan prevalensi rate per 10.000 penduduk mengalami penurunan yang tidak signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002, jumlah penderita Kusta yang terdaftar sebanyak 1.782 orang yang terdiri dari 296 penderita type PB dan 1.486 type MB, sedangkan penderita RFT sebanyak 381 orang dengan 98 orang type PB dan 283 orang type MB serta prevalensi penderita kusta tetap sebesar 2,2 per 10.000 penduduk. Sementara untuk tahun 2003, jumlah penderita Kusta yang terdaftar sebanyak 1.515 orang yang terdiri dari 212 penderita type PB dan 1.303 type MB, sedangkan penderita RFT sebanyak 1.685 orang dengan 461 orang type PB dan 1.224 orang type MB serta prevalensi penderita kusta juga tetap sebesar 2,0 per 10.000 penduduk. Untuk tahun 2004, jumlah penderita Kusta yang terdaftar sebanyak 1.568 orang yang terdiri dari 190 penderita type PB dan 1.378 type MB, sedangkan penderita RFT sebanyak 1.128 orang dan prevalensi penderita kusta sebesar 2,0 per 10.000 penduduk. Tahun 2005, jumlah penderita Kusta yang terdaftar sebanyak 1.886 orang yang terdiri dari 285 penderita type PB dan 1.601 type MB, sedangkan penderita RFT sebanyak 303 orang dan prevalensi penderita kusta sebesar 2,3 per 10.000 penduduk. Sementara untuk tahun 2006, jumlah penderita Kusta yang terdaftar sebanyak 1.561 orang yang terdiri dari 206 penderita type PB dan 1.355 type MB, RFT sebanyak 1.099 dan prevalensi rate sebesar 2,1 per 10.000 penduduk dan untuk tahun 2007 jumlah penderita kusta yang terdaftar sebanyak 1.634 orang dengan RFT sebanyak 862 dengan prevalensi rate sebesar 2,1 per 10.000 penduduk Sedangkan di tahun 2008 ini jumlah penderita kusta yang terdaftar sebanyak 2.770 orang yaitu penderita PB (Pausi Basiler) sebanyak 839, penderita Multi Basiler (MB) sebanyak 987 orang dan penderita RFT PB sebanyak 486 orang dan RFT MB sebanyak 458 orang. GAMBAR III.B.4 SITUASI PREVALENSI KUSTA PER 10.000 PENDUDUK DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2002 – 2008
2,5 2,2
2
2,2 2
2
2,1
2,1
1,5
1,46
1
0,5
0 2002
2003
2004
2005
Sumber : Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel, 2008
33
2006
2007
2008
b. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi. PD3I yang dibahas dalam bab ini mencakup penyakit Tetanus Neonatorum, Campak, Difteri, Pertusis dan Hepatitis B. Jumlah kasus PD3I yang dikumpulkan dari Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 14. 1) Tetanus Neonatorum Secara nasional, jumlah kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 2003 sebanyak 175 kasus dengan angka kematian (CFR) 56%. Angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diduga karena meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. Namun secara keseluruhan CFR masih tetap tinggi. Penanganan Tetanus Neonatorum memang tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah usaha pencegahan yaitu pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imunisasi TT pada ibu hamil. Untuk di Sulawesi Selatan, kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 2005 terjadi pada 6 (enam) kab./kota dengan jumlah penderita sebanyak 8 orang dan kematian sejumlah 5 orang (62,5%). Adapun distribusi kejadiannya yakni di Kab. Luwu Utara jumlah kejadian 1 kali, penderita 1 orang dan kematian 1 orang (CFR=100%), Kab. Gowa dengan 2 kejadian, 2 penderita dan 2 juga kematian (CFR=100%), Kab. Bulukumba dengan 2 kejadian, 2 penderita tanpa kematian (CFR=0%), Kota Palopo 1 kejadian, 1 penderita dan 1 kematian (CFR=100%), Kab. Wajo 1 kejadian, 1 penderita namun tanpa kematian (CFR=0%). Sementara untuk tahun 2006, kasus Tetanus Neonatorum terjadi sebanyak 9 kali kejadian dengan jumlah penderita 9 orang dan kematian 7 orang (CFR=77,78%) dan pada tahun 2007 ini, kasus Tetanus Neonatorum terjadi sebanyak 10 kali kejadian dengan jumlah penderita 7 orang dan kematian 6 orang (CFR=86 %). Sedangkan pada tahun 2008 berdasarkan profil kesehatan kabupaten/ kota, kasus TN terjadi dua kali yaitu di Kab. Takalar dan Wajo. 2) Campak Penyakit campak merupakan penyakit yang dapat di cegah melalui imunisasi. Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar biasa (KLB). Sepanjang tahun 2003, secara nasional, frekuensi KLB Campak menempati urutan keempat, setelah DBD, Diare dan Chikungunya. KLB Campak 2003 terjadi sebanyak 89 kali dengan jumlah kasus sebanyak 2.914 dan 10 kematian (CFR=0,34%). Sedangkan di Sulawesi Selatan, KLB Campak periode Januari - Desember 2005 (sama dengan kejadian di tahun 2004) yakni terjadi di 5 kab./kota dengan jumlah penderita sebanyak 445 orang (termasuk 1 Kabupaten dari Provinsi Sulbar yakni Kab. Majene) tanpa kematian (CFR=0,0%). Adapun distribusi kab./kota yang melaporkan adanya KLB Campak masing-masing Kab. Luwu dengan 1 kejadian 72 penderita tanpa kematian (CFR=0%), Kab. Sidrap 2 kejadian dengan 19 penderita tanpa kematian, Kab. Tator 1 kejadian dengan 183 penderita tanpa kematian, Kota Palopo 1 kejadian dengan 23 penderita tanpa kematian dan Kab. Luwu Timur 1 kejadian dengan 53 penderita tanpa
34
kematian (CFR=0%). Pada tahun 2006, KLB Campak terjadi sebanyak 35 kali dengan jumlah penderita sebanyak 547 orang dengan CFR sebesar 18,65% dan untuk tahun 2007 jumlah penderita campak meningkat sebanyak 1.261 orang dan tanpa kematian (CFR=0%). Menurut hasil Riskesdas tahun 2007 di Sulawesi Selatan. prevalensi campak klinis sebesar 1,32%, tertinggi di Kabupaten Tana Toraja (7,1%) dan terendah di beberapa kabupaten dengan prevalensi 0,1%. Enam diantara 23 kabupaten mempunyai prevalensi lebih tinggi dari angka provinsi, antara lain Tator (7,1%), Luwu Utara (2,8%), Luwu (2,5%), Bantaeng (2,2%), Gowa (1,8%), dan Luwu Timur (1,5%). Dari keempat jenis infeksi di atas di Sulawesi Selatan, hanya ISPA yang angka prevalensinya lebih rendah dari angka nasional.
Sedangkan pada tahun 2008 ini, jumlah penderita campak menurun yaitu 675 orang dan tanpa kematian (CFR=0%). GAMBAR III.B.5 PEMETAAN CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel, 2008
Cakupan imunisasi campak di Sulsel pada tahun 2008 telah memenuhi target provinsi yaitu 94,16% (melebihi 4,16% dari target provinsi). Namun masih terdapat 8 kab/kota yang belum memenuhi target provinsi (di bawah 90%), antara lain Kab. Selayar, Bulukumba, Takalar, Maros, Sidrap, Enrekang, Luwu dan Tator. Tetapi dua kab/ kota yang telah memenuhi target nasional (100%) yaitu Kota Makassar dan Kab. Soppeng. 35
3) Difteri Penyakit difteri termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphtheria. Bakteri tersebut bersarang dan berkembang biak dalam tenggorokan dengan toksin yang sangat kuat. Penularannya bisa terjadi melalui udara atau cipratan sewaktu si penderita batuk atau bersin. Toksin dari bakteri itu dapat merusak saluran pernafasan dan masuk ke dalam aliran darah hingga bisa menyebabkan kelainan pada organ tubuh yang penting, misalnya jantung. Penyakit tersebut terutama menyerang anak-anak usia balita, padahal difteri bisa ditangkal dengan imunisasi DPT. Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah. Rendahnya kasus Difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi. Namun KLB Difteri masih sering terjadi dan CFR-nya tinggi. Secara nasional, pada tahun 2003 terjadi 54 KLB dengan jumlah kasus sebanyak 86 dan CFR sebesar 23%. Sementara itu, kasus Difteri selama tahun 2005 di Sulawesi Selatan yang dihimpun melalui Profil Kesehatan Kab./Kota, terjadi pada 4 kab./kota yakni Kab. Maros sebanyak 112 kasus, Kota Makassar sebanyak 109 kasus, Kab. Luwu Utara sebanyak 9 kasus, dan Kab. Tator sebanyak 1 kasus. Sedangkan untuk tahun 2006, tercatat kasus difteri terjadi hanya di Kab. Tator sebanyak 201 kasus dan pada tahun 2007 ini kasus difteri terjadi di tiga kabupaten yaitu Kab.Bone sebanyak 4 kasus, kab. Luwu Timur 2 kasus dan khusus Kab.Tator terjadi penurunan yang cukup significan sebanyak 2 kasus. Untuk tahun 2008 kasus difteri hanya terjadi di dua kabupaten yaitu Kab. Tator yakni 2 kasus dan Kab. Pangkep yakni 1 kasus. 4) Pertusis Di Indonesia, jumlah kasus Pertusis pada tahun 2003 sebanyak 2.788 kasus dengan angka insiden tertinggi pada anak usia kurang dari 1 tahun. Pada tahun yang sama juga terjadi 5 kali KLB Pertusis dengan jumlah kasus sebanyak 124. Sedangkan di Sulawesi Selatan, berdasarkan data yang dikumpulkan melalui Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2005, tercatat bahwa jumlah kasus Pertusis hanya terjadi di Kota Makassar dengan jumlah kasus sebanyak 1 kasus dan Kab. Tator sebanyak 9 kasus. Sementara untuk tahun 2006 tercatat jumlah kasus sebanyak 16 kasus dengan kasus tertinggi di Kab. Tator. Pada tahun 2007 ini jumlah kasus Pertusis terjadi dibeberapa kab/kota yaitu tertinggi di Kabupaten Luwu Timur sebanyak 99 kasus. Sementara Kabupaten Barru sebanyak 18 kasus, Tator sebanyak 5 kasus dan Kabupaten Maros hanya 1 kasus. Untuk tahun 2008 jumlah kasus pertusis turun signifikan di beberapa Kab/Kota yaitu tertinggi di Kab. Enrekang sebanyak 12 kasus, Luwu Timur 5 kasus dan Kab. Bulukumba hanya 1 kasus. 5) Hepatitis Secara nasional, jumlah kasus Hepatitis pada tahun 2003 sebanyak 29.597 kasus dengan angka insiden 1,4 per 10.000 penduduk. Pada periode tahun 2000–2003 angka insiden ini berfluktuasi, namun pada tahun 2003 terjadi sedikit peningkatan. Sedangkan di Sulawesi Selatan, berdasarkan data yang dikumpulkan melalui Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2004, tercatat bahwa jumlah kasus hepatitis sebanyak 700
36
kasus yang tersebar pada 9 kab./kota masing-masing di Kota Makassar (475 kasus), Kab. Tator (105 kasus), Kab. Bone (43 kasus), Kab. Soppeng (40 kasus), Kab. Barru (16 kasus), Kab. Jeneponto (9 kasus), Kab. Luwu (6 kasus), Kab. Sinjai (4 kasus), Kab. Maros (2 kasus), tanpa KLB Hepatitis. Untuk tahun 2006, tercatat sebanyak 550 kasus, sementara menurut hasil laporan dari Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel, tercatat bahwa selama tahun 2006 dilaporkan sekali terjadi KLB penyakit Hepatitis dengan jumlah penderita sebanyak 23 orang. Pada tahun 2007 jumlah kasus mengalami penurunan yakni 462 kasus yang tersebar di 8 kab./kota masing-masing di Kab. bantaeng (56) kasus, Kab.Gowa (182) kasus, Kab.Maros (11), Kab.pangkep (16) kasus, kab.Soppeng (4) kasus, Kab. Pinrang (103), Kab.tator (83) dan kab.Luwu timur (2) kasus. Sedangkan untuk tahun 2008 ini jumlah kasus kembali mengalami penurunan yaitu 273 kasus, tersebar di 4 Kab/Kota meliputi : Kab. Gowa (163) kasus, Kab. Pangkep (34) kasus, Kab. Barru (32) kasus dan Kab. Enrekang (44) kasus. GAMBAR III.B.6 PEMETAAN CAKUPAN HEPATITIS B DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel, 2008
Pada tahun 2008 ini tercatat BCG (99,28%), DPT3+HB3 (100 %), Polio (99 %), Campak(98 %),secara keseluruhan telah melampaui target nasional. Capaian imunisasi HB3 dapat dilihat pada gambar 31, terdapat 4 kabupaten yang tidak memenuhi standar provinsi (90%) yaitu Kab. Selayar, Sidrap, Enrekang dan Luwu, tetapi terdapat 4 kab/kota juga yang memenuhi standar nasional (100%) yaitu Kab. Jeneponto, Luwu Timur, Kota Makassar dan Palopo.
37
Berdasarkan laporan hasil SDKI 2007, terdapat 59% anak usia 12-23 tahun di Indonesia telah menerima semua jenis imunisasi yang dianjurkan, 9% anak tidak pernah menerima imunisasi dan sisanya 33% anak hanya menerima sebagian imunisasi. Cakupan imunisasi dasar berbeda sedikit menurut jenis kelamin anak, tetapi beragam cukup bermakna menurut latar belakang karakteristik anak, contohnya terdapat 68% anak perkotaan telah menyelesaikan imunisasi dasar dibandingkan 52% anak perdesaan. Cakupan imunisasi lengkap meningkat dengan meningkatnya tingkat pendidikan ibu; 19% anak dari ibu tanpa pendidikan dibandingkan 73% anak dari ibu pendidikan menengah atau lebih. Adapun situasi cakupan imunisasi di Sulsel berdasarkan SDKI 2007 tercatat BCG 79,8% (Nasional 85,4%), DPT3 61,8%(Nasional 66,7%), Polio4 53,6%(Nasional 55,5%), Campak 69% (Nasional 76,4%), Hepatitis B3 54,1% (Nasional 60,3%), imunisasi lengkap 55,1% (Nasional 58,6%), tidak pernah imunisasi 17,8% (Nasional 8,6%). c. Penyakit bersumber binatang 1) Malaria Di Indonesia diperkirakan setiap tahunnya terdapat 15 juta penderita malaria dan 30.000 orang diantaranya meninggal dunia (Survei Kesehatan Rumah Tangga/SKRT, 1995). Penyakit Malaria menyebar cukup merata di seluruh kawasan Indonesia, namun paling banyak dijumpai di luar wilayah Jawa-Bali, bahkan di beberapa tempat dapat dikatakan sebagai daerah endemis malaria. Menurut hasil pemantauan program diperkirakan sebesar 35% penduduk Indonesia tinggal di daerah endemis Malaria. Perkembangan penyakit Malaria pada beberapa tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan di semua wilayah. Di Jawa-Bali kenaikan tersebut ditandai dengan meningkatnya API sedangkan di luar Jawa-Bali ditandai dengan peningkatan AMI. Terjadinya peningkatan kasus diakibatkan antara lain adanya perubahan lingkungan seperti penambangan pasir yang memperluas genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk penular malaria, penebangan hutan bakau, mobilitas penduduk dari P. Jawa ke luar Jawa yang sebagian besar masih merupakan daerah endemis malaria dan obat malaria yang resisten yang semakin meluas. Kegiatan penemuan penderita di Sulsel, sifatnya pasif dan dilaksanakan oleh unitunit pelayanan kesehatan (Pustu, Puskesmas dan Rumah Sakit). Dari 24 kabupaten/kota yang melapor pada tahun 2002 ditemukan penderita Malaria Klinis sebanyak 16.128 penderita dengan sediaan darah yang diperiksa sebanyak 6.251 SD dan yang positif sebanyak 958 (SPR = 15,33 %). Sedangkan untuk tahun 2003 tercatat bahwa penemuan penderita secara pasif (Malaria Klinis) dilaporkan dari 26 kabupaten/kota sebanyak 8.491 kasus Malaria Klinis, jumlah specimen yang diperiksa sebanyak 5.389 dan yang positif sebanyak 1.365 (63,47%). Untuk tahun 2004, jumlah penderita klinis malaria sebanyak 12.009 penderita (AMI = 1.433 per mil), angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 1,43% dibandingkan dengan tahun 2003. Sementara untuk tahun 2005, data yang dihimpun melalui Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel tercatat 9.461 kasus Malaria Klinis, jumlah specimen yang diperiksa sebanyak 3.832 (40,50%) dan yang positif sebanyak 3,42%. Di tahun 2006, tercatat bahwa hasil kegiatan penemuan dan pengobatan penderita sebanyak 846 orang (21,75%) dari 4.031 sediaan darah yang diperiksa atau 57,76% dari jumlah klinis yang dilaporkan (6.979 kasus) dengan kasus tertinggi di Kab. Bulukumba,
38
Kab. Selayar, dan Kab. Soppeng. Untuk tahun 2007 jumlah penderita Malaria klinis sebanyak 13.029 penderita dengan jumlah yang positif sebanyak 1.927 orang (14,79 %) dengan kasus tertinggi di Kab.Selayar, Bulukumba, Enrekang dan Tator. Sedangkan untuk tahun 2008 jumlah penderita Malaria klinis mengalami penurunan menjadi 8.886 kasus dengan jumlah positif sebanyak 1.153 kasus (12,98 %). Kasus tertinggi di Kab. Selayar, Pangkep, Luwu Utara, Enrekang dan Tator (merah) atau AMI sebesar 1,14 per 1000 penduduk. Jumlah penderita malaria yang di konfirmasi laboratorium dengan hasil positif terbesar di Kab. Selayar, Enrekang, dan Luwu Utara (titik-titik) atau API sebesar 0,15 per 1000 penduduk. GAMBAR III.B.7 PEMETAAN KASUS MALARIA KLINIS DAN POSITIF DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota di Prov. Sulsel, 2008
Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menekan angka kesakitan tersebut adalah pengendalian vektor di daerah endemis, pencegahan penyakit dengan memakai kelambu berinsektisida, sosialisasi obat malaria ACT, penemuan dan pengobatan penderita (active dan passive) serta pengamatan vektor penyakit. Selain itu dilakukan juga Survei malariometrik yang merupakan survei malariometrik dasar. Survei ini bertujuan untuk mengetahui tingkat endemisitas penyakit malaria di suatu wilayah, berdasarkan indikasi ditemukannya pembesaran limpha atau kasus-kasus malaria yang berkunjung ke unit-unit pelayanan kesehatan yang berasal dari suatu wilayah tertentu dan evaluasi terhadap dampak pemberantasan vektor. 39
2) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue telah menyebar secara luas ke seluruh kawasan dengan jumlah kabupaten/kota terjangkit semakin meningkat hingga ke wilayah pedalaman. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB sehingga angka kesakitan dan kematian yang terjadi dianggap merupakan gambaran penyakit di masyarakat. Angka insiden DBD secara nasional berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada awalnya pola epidemik terjadi setiap lima tahunan, namun dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami perubahan dengan periode antara 2–5 tahunan. Sedangkan angka kematian cenderung menurun. Angka kematian (CFR) penyakit DBD di Indonesia pada tahun 2000 mengalami penurunan dibandingkan tahun 1999, yaitu dari 2,0 % menjadi 1,4 %. Namun demikian jumlah kasus DBD meningkat dari 21.134 kasus dengan kematian 422 pada tahun 1999 menjadi 33.443 kasus dengan kematian 472 kematian pada tahun 2000. Angka kesakitan meningkat dari 10,17 per 100.000 penduduk pada tahun 1999 menjadi 15,75 per 100.000 penduduk pada tahun 2000. Sedangkan untuk tahun 2001, peningkatan terjadi baik pada angka kesakitan (insidens rate) maupun pada kematian (CFR) yakni masing-masing 17,1 per 100.000 penduduk dengan CFR sebesar 4,7%. Masih terjadinya peningkatan kasus DBD ini disebabkan antara lain dengan tingginya mobilitas dan kepadatan penduduk, nyamuk penular penyakit DBD (Aedes Aegypti) tersebar di seluruh pelosok tanah air dan masih digunakannya tempat-tempat penampungan air (TPA) tradisional (tempayan, bal, drum, dll). Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan penyakit DBD dapat dilihat dengan masih rendahnya angka bebas jentik (ABJ) yakni rata-rata 82,86 % baik di rumah, sekolah maupun tempat-tempat umum. Pada tahun 2003, jumlah penderita DBD dilaporkan sebanyak 51.516 kasus dengan angka kematian (CFR) sebesar 1,5% dan angka insiden sebesar 23,87% kasus per 100.000 penduduk. Di Sulawesi Selatan, menurut laporan dari Subdin P2&PL tahun 2003, jumlah kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 26 kab./kota sebanyak 2.636 penderita dengan kematian 39 orang (CFR= 1,48 %), disamping itu pula jumlah kejadian luar biasa (KLB) sebanyak 82 kejadian dengan jumlah kasus sebanyak 495 penderita dan kematian 19 orang (CFR=3,84%). Bila dibandingkan dengan kejadian KLB Demam Berdarah Dengue Tahun 2002 maka jumlah kejadian mengalami peningkatan sebesar 1,60 kali, jumlah penderita meningkat sebesar 4,21 kali dan jumlah kematian meningkat 1,97%. Sedangkan untuk tahun 2004, telah dilaporkan kejadian penyakit Demam Berdarah sebanyak 2.598 penderita (termasuk data Sulawesi Barat) dengan kematian 19 orang (CFR=0,7%). Dari kejadian tersebut telah dilakukan penanggulangan fokus berupa pengasapan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) termasuk abatisasi. Pola kejadian tersebut berlangsung antara Januari – April, Juni, Oktober dan Desember (memasuki musim penghujan). Jumlah kasus tertinggi terjadi di Kota Makassar, Kab. Gowa dan Barru. Untuk tahun 2005, tercatat jumlah penderita DBD sebanyak 2.975 dengan kematian 57 orang (CFR=1,92%). Sementara untuk tahun 2006, kasus DBD dapat ditekan dari 3.164 kasus tahun 2005 menjadi 2.426 kasus (22,6%) pada tahun 2006, demikian pula angka kematian (CFR) dari 1,92% turun menjadi 0,7% pada tahun 2006, dengan kelompok penduduk yang terbanyak terserang adalah pada kelompok usia anak sekolah (5-14 tahun) sebesar 55%, kemudian pada kelompok usia produktif (15-44 tahun) sebesar 25%,
40
kelompok usia anak balita (1-4 tahun) sebesar 16% dan usia diiatas 45 tahun serta usia dibawah 1 tahun masing-masing sebesar 2%. Pada tahun 2007 kasus DBD kembali meningkat dengan jumlah kasus sebanyak 5.333 kasus dan jumlah kasus yang terbesar berada di kab.Bone (1030) kasus, menyusul Kota Makassar (452) kasus, Kab. Bulukumba (376) kasus, Kab.Pangkep (358) kasus. GAMBAR III.B.8 PEMETAAN KASUS DBD DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Kasus DBD di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 kategori tinggi pada Kab. Bone, Bulukumba, Pinrang, Makassar dan Gowa (warna merah atau 217-668 kasus), sedangkan kabupaten/ kota yang tidak terdapat kasus DBD yaitu Kab. Luwu Utara, Tator, Enrekang, Maros, Jeneponto dan Selayar (warna hijau), seperti pada gambar III.B.7. CFR DBD di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 0,83. Sedangkan pada Kab./ kota tertinggi yaitu di Luwu Utara (14,29), menyusul Maros (13,33), Pinrang (3,42), Sidrap (1,61), kemudian Wajo, Makassar, Parepare, Gowa dan Bone masing-masing di bawah 1,5. Kegiatan penanggulangan yang dilakukan antara lain pengasapan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatisasi dan penyuluhan. Beberapa faktor penyebab DBD diantaranya karena peningkatan kasus di daerah endemis, beberapa daerah yang selama ini sporadis terjadi KLB, kemungkinan ada kaitannya dengan pola musiman 3-5 tahunan, kemudian bila dilihat dari hasil PJB, angka bebas jentik (ABJ) dibeberapa daerah endemis 41
masih dibawah 95% (tahun 2004 ABJ sebesar 92,0%), untuk tahun 2006, ABJ tercatat sebesar 68,48%. Sedangkan untuk tahun 2007 ABJ tercatat 65,21% dan untuk tahun 2008 ini ABJ mengalami peningkatan sebanyak 68,90 %. 3) Penyakit Filariasis Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu ”The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem The Year 2020”. Filariasis (penyakit kaki gajah) tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat terutama di daerah pedesaan di luar pulau Jawa, Bali dan NTB. Dampak dari serangan penyakit ini adalah menurunkan derajat kesehatan masyarakat karena menurunnya daya kerja dan produktivitas serta timbulnya cacat anggota tubuh yang menetap. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, beberapa jenis nyamuk diketahui berperan sebagai vektor Filariasis antara lain Mansonia, Anopheles dan Culex. Di Indonesia, sampai dengan tahun 2003 kasus kronis Filariasis telah menyebar ke 30 provinsi pada lebih dari 231 kabupaten dengan jumlah kasus kronis 6.635 orang. Sampai saat ini di Indonesia telah ditemukan 3 species cacing filaria, yaitu Wucherecia bancrofti, Brugia Malayi dan Brugia Timori. Di Sulawesi Selatan, salah satu kegiatan program pemberantasan penyakit Filaria adalah survei endemisitas Filariasis berupa survei darah jari yang bertujuan untuk mengetahui tingkat endemisitas berdasarkan mikro filaria rate pada lokasi yang ditentukan kasus klinis filariasis. Pada tahun 2001, kegiatan ini dilaksanakan pada 20 lokasi dari 6 kabupaten antara lain Kabupaten Luwu Utara, Luwu, Mamuju, Bone, Barru dan Polmas. Dari 3.938 specimen yang diperiksa ditemukan specimen yang positif sebanyak 22 specimen (MF Rate = 0,66 %) yaitu terdapat pada lokasi Simboro, Rangas, Paraby, Baras III, Martajaya di Kabupaten Mamuju Utara sedangkan pada Kabupaten Luwu Utara terdapat di lokasi Malili, Kabupaten Barru di lokasi Tanete Riaja dan Kabupaten Polmas di lokasi baru. Sedangkan untuk tahun 2002, kegiatan ini dilaksanakan pada 12 lokasi dari 4 kabupaten antara lain Kabupaten Mamuju, Luwu Utara, Polmas dan Bone. Dari 1.931 specimen yang diperiksa ditemukan 4 specimen positif dengan Mikrofilaria Rate 0,21%, yang semuanya terdapat di Kabupaten Mamuju yakni pada lokasi Desa Karundang dan Desa Lara. Sementara untuk tahun 2003, kegiatan ini dilaksanakan pada 10 lokasi dari 5 kabupaten antara lain Kabupaten Maros, Luwu Utara, Polmas, Bone dan Mamuju. Dari 223 specimen yang diperiksa ditemukan 12 specimen positif dengan Mikrofilaria Rate 10,10%, yang semuanya terdapat di Kabupaten Polmas yakni pada lokasi Desa Lampoko, wilayah puskesmas Campalagian. Untuk tahun 2004, dilaksanakan survei cepat filariasis di 30 puskesmas pada 15 kab./kota non endemis filariasis. Hingga triwulan IV 2004, jumlah penderita kronis yang ditemukan sebanyak 6 orang yaitu di Kab. Barru sebanyak 2 orang, Kab. Sidrap, Kab. Gowa, Kab. Luwu Utara dan Kab. Maros masing-masing sebanyak 1 orang. Sedangkan untuk survei evaluasi pengobatan, dilaksanakan di 5 lokasi pada 2 kabupaten endemis filariasis yaitu Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Luwu Timur. Adapun jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 545 dari target 500 spesimen, dan hasil pemeriksaan mikrofilaria (MF Rate = 0%). Sementara untuk tahun 2005, Survei darah jari dilakukan di 6 lokasi
42
pada 5 kabupaten yakni 2 lokasi di Kab. Barru, dan di Kab. Gowa, Kab. Sidrap, Kab. Luwu Utara dan Kab. Polman masing-masing 1 lokasi. Lokasi yang telah di survei yakni Kab. Polman dan Kab. Sidrap dengan hasil pemeriksaan darah jari yaitu MF rate 0%. Sedangkan untuk tahun 2006, ditemukan tingkat MF rate di Kab. Sidrap sebesar 1,37%, Kab. Enrekang 1,2% dan Kab. Luwu Timur 1,4%, hal ini menandakan bahwa daerah tersebut merupakan daerah endemis filariasis karena MF rate-nya berada diatas 1%. Pada tahun 2007 ditemukan kasus filariasis terjadi di 5 kab/kota, yaitu tertinggi di Kab. Luwu Timur sebanyak 69 orang, menyusul Kab. Bone 11 orang, Kab. Sidrap dan Enrekang masing-masing 7 orang dan terendah di Kab. Barru 1 orang. Prevalensi nasional menurut Riskesdas 2007 yaitu 0,11%, Sedangkan ditahun 2008 dari hasil pengumpulan data profil kesehatan kasus filariasis mengalami penambahan wilayah kejadian yaitu di 6 kab/kota, dimana tertinggi di Kab. Luwu Timur sebanyak 68 orang, kemudian Kab.Enrekang 19 orang, Sidrap 8 orang, Gowa 4 orang,sementara Bone dan Wajo masing-masing 1 orang. GAMBAR III.B.9 PEMETAAN KASUS FILARIASI DAN PENANGANANNYA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota di Prov. Sulsel, 2008
Di Sulawesi Selatan pada tahun 2008, kasus filariasis hanya ditemukan di Luwu Timur (68 kasus), Enrekang (19 kasus), Sidrap (8 kasus), Gowa, Bone dn Wajo masingmasing satu kasus. Secara keseluruhan kasus filariasis mendapat pelayanan.
43
4) Penyakit Rabies Penyakit Rabies pada beberapa tahun terakhir semakin menyebar ke berbagai wilayah yang selama ini dianggap aman atau daerah bebas rabies. Pada tahun 2000 Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan adanya KLB di beberapa wilayah yang selama ini dinyatakan bebas Rabies, antara lain di Kabupaten Ngada dilaporkan sebanyak 1.711 kasus dengan kematian 1 orang, Kabupaten Ende sebanyak 122 kasus dengan kematian 3 orang, dan di Flores Timur sebanyak 23 kasus dengan kematian 1 orang. Di Sulsel, berdasarkan laporan dari 24 kabupaten/kota pada tahun 2001, KLB Rabies dengan jumlah kasus gigitan oleh hewan tersangka Rabies sebanyak 1.714 kasus, 8 diantaranya positif Rabies (Lyssa). Kasus gigitan tertinggi ialah di Kabupaten Tana Toraja (807 kasus) sedang yang terendah di Kabupaten Jeneponto (7 kasus). Kasus yang divaksinasi anti rabies (VAR) sebanyak 683 kasus (40 %), tertinggi Kabupaten Sinjai, Jeneponto dan Luwu (100 %) sedang kabupaten lain pemberiannya dilakukan secara selektif karena ketersediaan vaksin anti rabies sangat terbatas dibanding dengan jumlah kasus yang ada, serta sebagian kasus setelah dilakukan pemeriksaan specimen dan observasi hewan hasilnya negatif. Jumlah specimen positif setelah dilakukan pemeriksaan di BPPH Kabupaten Maros ditemukan sebanyak 84 specimen. Sementara untuk tahun 2002, kasus gigitan hewan tersangka Rabies sebanyak 1.559 kasus dengan Lyssa sebanyak 14 orang. Jumlah kasus yang diberi vaksinasi (VAR) sebanyak 811 kasus (52,02%) dengan jumlah specimen yang positif Rabies sebanyak 117 specimen. Sedang untuk tahun 2003, kasus gigitan hewan tersangka Rabies sebanyak 1.610 kasus dengan Lyssa sebanyak 9 orang. Jumlah kasus yang diberi vaksinasi (VAR) sebanyak 688 kasus (42,7%) dengan jumlah specimen yang positif Rabies sebanyak 85 specimen. Bila dibandingkan tahun sebelumnya terjadi peningkatan jumlah kasus gigitan namun pemberian VAR dan Lyssa menurun. Untuk tahun 2004, dilaporkan bahwa jumlah kasus gigitan hewan tersangka Rabies sebanyak 1.809 kasus dengan Lyssa 6 orang. Jumlah kasus yang divaksinasi (VAR) sebanyak 662 (37%) dan jumlah specimen yang positif sebanyak 45 specimen. Adapun kabupaten yang memiliki jumlah kasus tertinggi yakni di kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Luwu. Sementara untuk tahun 2005, dilaporkan dari 28 kab./kota, jumlah kasus gigitan hewan tersangka rabies sebanyak 1.856 kasus dengan Lyssa 16 orang. Jumlah kasus yang divaksinasi (VAR) sebanyak 726 (39%) dengan jumlah spesimen positif sebanyak 64 specimen. Adapun kabupaten yang memiliki jumlah kasus gigitan yang tertinggi adalah Kab. Tator, Kab. Luwu Timur dan Kab. Soppeng. Sedangkan untuk tahun 2006 tercatat 1.684 kasus dengan lyssa 24 orang. Jumlah penderita yang di vaksinasi dengan VAR sebanyak 804 orang (47,6%), dengan jumlah spesimen yang positif sebanyak 72 specimen, dan kasus gigitan hewan yang tertinggi tetap di Kab. Tator, Kab. Luwu dan Kab. Luwu Timur. Pada tahun 2007 meningkat sebanyak 2.146 kasus, sementara jumlah penderita yang di vaksin sebanyak 936 orang (44%). Kasus gigitan hewan yang tertinggi tersangka rabies tetap di Kab.Tator sebanyak 288 orang, menyusul Kab.Luwu 94 orang, Kab.Enrekang 52 orang, Luwu timur 50 orang, Kab. Bone 48 orang dan Kab. Soppeng 47 orang.
44
GAMBAR III.B.10 PEMETAAN KASUS GIGITAN RABIES DAN PERSENTASE KASUS YANG DIVAKSINASI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel, 2008
Sulawesi Selatan pada tahun 2008 mengalami penurunan kasus gigitan sebesar 16,4% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 2.146 kasus pada tahun 2007 menjadi 1.793 kasus gigitan pada tahun 2008. Jumlah penderita yang di vaksin sebanyak 756 orang (42,16%). Kasus gigitan hewan yang tertinggi tersangka rabies tetap di Kab.Tator sebanyak 868 orang, menyusul Kab.Luwu Timur 189 orang, Kota Palopo 114 orang, Kab. Bulukumba 81 orang dan Sidrap 80 orang. Dari kasus gigitan tersebut, specimen yang positif sebanyak 14 specimen. 5) Flu Burung (Avian Influenza/AI) Pada tahun 2005 dilaporkan bahwa untuk jenis penyakit Flu burung tercatat 1 kasus dengan serologis positif H5N1, namun tanpa gejala. Adapun jenis kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang pencegahan flu burung pada manusia dan unggas yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan, sedangkan untuk tahun 2006 jumlah suspek flu burung yang dilaporkan
45
sebanyak 37 orang dengan kematian 1 orang. Adapun distribusi penderita terdapat di Kab. Takalar 3 orang, Kab. Jeneponto, Sinjai, Bone, Sidrap masing-masing 1 orang, Kota Makassar 18 orang, Kab. Gowa 2 orang Kab. Maros 5 orang dan Kab. Bone 4 orang. (Laporan Subdin P2&PL, Tahun 2006). Pada tahun 2007 jumlah suspect flu burung yang dilaporkan sebanyak 19 orang . Pada tahun 2008 ditemukan 14 suspect, distribusi penderita terdapat di Kab. Luwu Utara 5 suspect, Makassar dan Barru masing-masing 3 suspect, Bulukumba 2 suspect dan Bone satu suspect. Gigitan ditemukan pada golongan umur 1-9 tahun sebanyak 6 orang, 15-54 tahun sebanyak 6 orang dan golongan umur 55 tahun ke atas sebanyak 2 orang. 2. Penyakit Tidak Menular Yang Diamati Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat termasuk dalam pola konsumsi makanan keluarga. Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, tumor, diabetes, hipertensi, gagal ginjal dan sebagainya. Di Sulawesi Selatan berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007 dari 23 kabupaten/kota prevelensi penyakit sendi adalah 26,6%. Menurut kabupaten prevalensi penyakit sendi tertinggi dijumpai di Jeneponto 51,9% dan terendah di kota Pare-pare 17,1%. Dari hasil pengukuran darah, prevalensi hipertensi di Sulawesi Selatan 20,9%, menurut kabupten prevalensi tertinggi di Soppeng 40,6% dan terendah di Sidenreng Rappang 23,3%. Terdapat 67,6% kasus strok di Sulawesi Selatan yang telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan, prevalensi tertinggi dijumpai di Wajo 13,6% dan terendah di Pangkajene Kepulauan 2,9%. Dari 44 RS kabupaten/kota se Sulawesi Selatan (Pemerintah dan Swasta) yang melaporkan situasi Penyakit Tidak Menular menunjukkan bahwa kasus yang terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas baik pada penderita rawat jalan (9.354 penderita) maupun pada penderita rawat inap (3.842 penderita). Kemudian hypertensi, diabetes dan seterusnya. Gambaran/pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit tahun 2008 disajikan pada tabel III.B.3. TABEL III.B.3 PROPORSI 10 PENYAKIT TIDAK MENULAR TERBANYAK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT DI SULSEL TAHUN 2008
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10
Jenis Penyakit Kecelakaan lalu lintas Hypertensi Esensial ( Primer ) Asma Hypertensi Sekunder Diabetes Mellitus Tipe Lainnya Diabetes Mellitus Tidak Bergantung Insulin (Tipe 2) PPOK Struma Tindak Kekerasan Diabetes Mellitus bergantung Insulin (Tipe 1) Sumber : Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel, 2008 46
Jumlah 9.354 7.833 2.531 1.946 1.641 1.477 1.323 832 737 626
% 34,26 28,69 9,27 7,13 6,01 5,41 4,85 3,05 2,70 2,29
Sedangkan pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini : TABEL III.B.5 PROPORSI 10 PENYAKIT TIDAK MENULAR TERBANYAK PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT DI SULSEL TAHUN 2008 Jenis Penyakit 1. Kecelakaan Lalulintas dan Cidera 2. Hypertensi esensial (primer) 3. Asma 4. Diabetes Mellitus tidak bergantung insulin (Tipe 2) 5. Stroke 6. Hipertensi Sekunder 7. PPOK 8. Struma 9. Diabetes Tipe Lainnya 10. Jantung Hypertensi Sumber : Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel, 2008
Jumlah 3.842 2.221 949 838 738 601 475 449 428 219
% 35,71 20,64 8,82 7,79 6,86 5,58 4,41 4,17 3,98 2,03
C. STATUS GIZI Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui. Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai indikator-indikator status gizi masyarakat antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur, Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia Gizi Besi (AGB) pada ibu dan pekerja wanita dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) sebagaimana diuraikan berikut ini : 1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang, banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil. Di Sulawesi Selatan pada tahun 2007, tercatat bahwa jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak 2.416 (1,56% dari total bayi lahir) dan yang tertangani sebanyak 2.451 orang (100%), dengan kasus tertinggi terjadi di Kab. Sidrap (584 kasus) dan Kota Makassar (295 kasus) dan yang terendah di Kota Palopo (8 kasus).
47
GAMBAR III.C.1 PEMETAAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Sumber : Profil kesehatan Kab/ Kota di Sulsel, 2008
Sedangkan untuk tahun 2008 jumlah bayi dengan BBLR mengalami penurunan menjadi 1.998 (1,36 % dari total jumlah bayi lahir) dan yang ditangani sebanyak 1.670 (83,58 %), sementara kasus tertinggi di Kota Makassar (251) kasus, menyusul Kab.Sidrap (172) kasus, Kota Pare-Pare (158) kasus dan Kab.Pangkep (147) kasus dan terendah di kab.Jeneponto sebanyak 22 kasus. 2. Status Gizi Balita Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi pada Balita adalah dengan anthropometri yang diukur melalui indeks Berat Badan menurut umur (BB/U) atau berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB). Kategori yang digunakan adalah: gizi lebih (zscore>+2 SD); gizi baik (z-score-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -3 SD) dan gizi buruk (z-score<-3 SD). Sejak tahun 1992 untuk mengukur keadaan gizi anak balita digunakan standar WHO-NCHS untuk index berat badan menurut umur. Namun dari beberapa studi/survei yang melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan (BB/TB), pada umumnya, pengukuran BB/TB menunjukkan keadaan gizi kurang yang lebih jelas, dan sensitif/peka
48
dibandingkan prevalensi berdasarkan pengukuran berat badan menurut umur seperti hasil dari pengukuran prevalensi gizi kurang menurut BB/TB (wasting) sesudah tahun 1992 berkisar antara 10 – 14 %. Masalah gizi kurang pada anak balita dikaji kecenderungannya menurut Susenas dan survei atau pemantauan lainnya. Secara nasional, menurut Susenas tahun 1989, prevalensi gizi buruk dan kurang pada balita adalah 37,5 % menurun menjadi 24,7 % tahun 2000, yang berarti mengalami penurunan sekitar 34 %. Dari hasil Susenas 2001 di Indonesia, persentase Balita yang bergizi baik adalah sebesar 64,14%, yang bergizi sedang 21,51% dan sisanya 9,35% adalah Balita bergizi kurang/ buruk atau yang dikenal dengan istilah Kurang Kalori Protein (KKP). Bila dibandingkan menurut jenis kelamin, persentase balita perempuan bergizi baik relatif lebih tinggi daripada balita laki-laki, demikian pula gizi kurang/buruk lebih tinggi pada balita laki-laki dibandingkan balita perempuan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL III.C.1 PERSENTASE BALITA (0-59 BULAN) MENURUT STATUS GIZI & JENIS KELAMIN DI INDONESIA TAHUN 2002 dan 2003
Status Gizi Lebih Normal Kurang Buruk
Lakilaki 2,04 70,46 19,46 8,03
2002 Perem Laki-laki+ Puan Perempuan 2,58 2,3 73,37 71,88 17,18 18,35 6,88 7,47
Lakilaki 2,03 67,89 20,73 9,35
2003 Perem Laki-laki+ puan Perempuan 2,47 2,24 71,41 69,59 18,43 19,62 7,69 8,55
Sumber : BPS, hasil Survei Konsumsi Garam Yodium Rumah Tangga, 2002 – 2003
Di Sulawesi Selatan, untuk menanggulangi masalah gizi atau untuk memperoleh gambaran perubahan tingkat konsumsi gizi di tingkat rumah tangga dan status gizi masyarakat dilaksanakan beberapa kegiatan seperti Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) dan Pemantauan Status Gizi (PSG) di seluruh kabupaten/kota. Hasil Pemantauan Status Gizi yang dilaksanakan pada tahun 2001 menggambarkan 84,7 % anak yang berstatus gizi baik, 11,3 % anak yang berstatus gizi kurang, 1,0 % anak yang berstatus gizi buruk dan 3,1 % anak yang berstatus gizi lebih. Sedangkan untuk tahun 2004, menurut laporan yang diterima oleh Subdin Bina Kesehatan Keluarga dan KB Dinkes Prov. Sulsel tercatat bahwa jumlah KEP sebesar 13,48% (PSG, 2004). Menurut hasil Survey Gizi Mikro Tahun 2006 balita gizi buruk tercatat sebesar 9%, sedangkan KEP total sebesar 28,5%. Secara umum prevalensi gizi buruk di Sulawesi Selatan menurut hasil Riskesdas adalah 5,1% dan gizi buruk 12,5% dari 23 kab./kota terdapat delapan kab./kota yang diatas angka provinsi dan Sulawesi Selatan sudah mencapai target pencapaian program perbaikan gizi pada RPJM 2015 sebesar 20% Pada kasus gizi buruk di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 dengan adanya gejala klinis terbagi atas 3 jenis, yaitu marasmus, kwashiorkor, dan gabungan marasmikkwashiorkor. Jumlah kasus gizi buruk berdasarkan ke tiga jenis tersebut di Sulsel pada tahun 2008 sebanyak 95 kasus, empat kabupaten/kota dengan kasus terbanyak antara lain Bone (16 kasus), Pinrang (15 kasus), Wajo (11 kasus), dan Jeneponto sebanyak (8 kasus).
49
Kasus gizi buruk yang sebanyak 95 itu terdiri dari marasmus (48 kasus), kwashiorkor (25 kasus), dan marasmik- kwashiorkor (22 kasus). Marasmus adalah gizi buruk yang disertai tanda-tanda seperti badan sangat kurus (kulit membungkus tulang), wajah seperti orang tua (pipi kempot, mata terlihat cekung), cengeng dan rewel, iga gambang, perut cekung, tulang belakang terlihat menonjol, kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada dan sering disertai penyakit infeksi serta diare. Kasus gizi buruk jenis marasmus di Sulsel pada tahun 2008 sebanyak 48 kasus, empat kabupaten/kota terbanyak antara lain Pinrang 12 kasus, Bone 11 kasus, Luwu Timur 7 kasus dan Jeneponto sebanyak 6 kasus. Kwashiorkor adalah keadaan gizi buruk yang disertai tanda-tanda klinis seperti edema di seluruh tubuh, rambut tipis, wajah membulat dan sembab. Kasus gizi buruk jenis kwashiorkor ditemukan terbanyak pada Kab. Wajo (5 kasus), Soppeng, Pinrang, Selayar, Bulukumba dan Bantaeng masing-masing (3 kasus). GAMBAR III.C.2 PEMETAAN KASUS DAN KEMATIAN GIZI BURUK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Luwu Utara Luwu Timur Kota Palopo Tana Toraja Luwu Enrekang Pinrang Sidenreng Rappang Wajo Kota Pare-Pare Soppeng Barru Bone Pangkajene Kepulauan Maros Kota Ujung Pandang Sinjai Gowa TakalarBantaeng Bulukumba Jeneponto
Selayar
Sumber : Subdin Kesga Dinkes Prov. Sulsel, 2008
Sedangkan gizi buruk jenis marasmik- kwashiorkor (M+K) adalah gizi buruk dengan gambaran klinis yang merupakan campuran dari beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus dengan BB/U <60% baku median WHO-NCHS disertai edema
50
yang tidak mencolok. Kasus M+K di Sulsel pada tahun 2008 terbanyak di Kab. Enrekang (7 kasus), Pangkep (6 kasus), dan Bone (5 kasus). CFR gizi buruk di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 1,1%, artinya setiap 100 kasus gizi buruk meninggal 1 orang. Kematian dengan kasus gizi buruk dapat dilihat pada peta dengan tanda titik, satu mewakili 3 kematian.
3. Status Gizi Wanita Usia Subur Kurang Energi Kronik (KEK) Salah satu cara untuk mengetahui status gizi wanita usia subur (WUS) umur 15-49 tahun adalah dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). Hasil pengukuran ini bisa digunakan sebagai salah satu cara dalam mengidentifikasikan seberapa besar seorang wanita mempunyai risiko untuk melahirkan bayi dengan berat bdan lahir rendah (BBLR). Indikator Kurang Energi Kronik (KEK) menggunakan standar lingkar lengan atas (LILA) <23,5cm. 4. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian adalah masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik dan keterbelakangan mental. Gangguan pertumbuhan fisik meliputi pembesaran kelenjar tiroid (gondok), kretin (badan kerdil), gangguan motorik (kesulitan berdiri atau berjalan normal), bisu, tuli dan mata juling. Sedangkan ketebelakangan mental termasuk berkurangnya tingkat kecerdasan anak. WHO/UNICEF/ICCID mengkategorikan endemisitas daerah dalam 4 kategori menurut besar Total Goiter Rater (TGR). TGR digunakan untuk menilai status GAKY masyarakat sekaligus untuk evaluasi dampak program terhadap perbaikan status GAKY. Angka prevalensi gondok atau Total Goitre Rate (TGR) dihitung berdasarkan seluruh stadium pembesaran kelenjar, baik yang teraba (pallable) maupun yang terlihat (visible). Pada tahun 1980, TGR didapatkan dari survei GAKY sebesar 37,2%. Prevalensi ini menurun menjadi 27,7% pada tahun 1990 dan turun drastis menjadi 9,8% pada tahun 1998. Walaupun terjadi penurunan yang cukup berarti, GAKY masih dianggap masalah kesehatan masyarakat, karena secara umum prevalensinya masih di atas 5%. Di Sulawesi Selatan, data dan informasi yang diperoleh tentang status GAKY untuk anak sekolah sebesar 10,1% (1998) dan 10,5% (2002), sedangkan untuk status GAKY pada ibu hamil tercatat sebesar 18,62%. Sedangkan GAKY secara keseluruhan untuk tahun 2006 tercatat sebesar 10,1% (Survey Pemetaan GAKY Nasional 2003). Dari hasil Riskesdas tahun 2007 untuk Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 61.0% RT yang mempunyai garam cukup iodium sedikit lebih rendah dari angka nasional (62,3%) pencapaian ini masih jauh dari target nasional 2010 yaitu (90%). Sedangkan tahun 2008, diperoleh dari Seksi Gizi tentang pemantauan rumah tangga yang menggunakan garam beryodium, dari 40.513 balita yang disampling, 29.745 balita yang cukup, 1.261 balita yang kurang dan 2.027 balita yang tidak mengunakan garam beryodium. Demikian gambaran singkat mengenai situasi derajat kesehatan di Sulawesi Selatan sampai dengan tahun 2008.
51
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnya untuk tahun 2008. A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut: a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. 1) Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Masa kehamilan merupakan masa rawan kesehataan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama kehamilannya, yang mengikuti pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Gambaran persentase cakupan pelayanan K1 menurut kab./kota di Sulsel tahun 2007 tercatat sebesar 93,55% dan K4 sebesar 76,45%. Cakupan K1 berada di atas target
52
nasional sedangkan K4 berada dibawah target nasional (78%), namun bila dilihat menurut kab./kota maka terdapat kab./kota yang berada diatas target nasional bahkan berada dibawah rata-rata provinsi. Adapun Kab./Kota yang memiliki cakupan yang masih berada jauh dari rata-rata adalah Kab. Selayar, Pangkep, Bone, Enrekang, Tator, Kota Parepare dan Palopo. Sedangkan pelayanan K1 tahun 2008 tercatat sebesar 93,55% dan K4 sebesar 93.84,45%. GAMBAR IV.A.1 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL DI SULSEL SELAMA TAHUN 2008 120,00
100,00
80,00
60,00
40,00
20,00
SEL
BUL
JEN
T AK
K1
84,71
92,95 89,32
BAN
93,88
96,36 94,14
GOW
103,2 92,39 92,10
SIN
MAR
PAN
105,1 92,27
K4
65,33
76,63 78,33
81,09
85,83 79,29
88,21
92,64
81,15 75,84
BAR
BON
SOP
WAJ
SID
100,8 94,83 98,14
78,29 89,87
85,04 83,49
T AT
LUT
98,92
PIN
88,93 94,83
ENR
LUW
90,19
94,00
LIT
86,34
70,74 77,53
87,96
81,34 94,04
MAK
108,6 96,07 77,82
PAR
PLP
84,53 92,04 70,23 79,99
Sumber : Subdin Kesga Dinkes Prov Sulsel Tahun 2008
GAMBAR IV.A.2 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004-2008 93.84
100 74.91
PERSENTASE
75
73.38
72.04
76.45
50
25
0 2004
2005
2006
2007
2008
T A HUN
Sumber : Profil Kesehatan Sulsel Tahun 2004-2008
Secara provinsi, pelayanan K1 di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 tercatat sebesar 94,71%, itu artinya pola pelayanan antenatal sudah cukup aktif. Tiga Kab/Kota 53
dengan cakupan terendah yaitu Kota Parepare (84,53%), Selayar (84,71%), dan Enrekang (88,93%). Sedangkan cakupan pelayanan K4 di Sulsel dari tahun 2004 - 2008 mengalami peningkatan setiap tahunnya. 2) Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan. Hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (profesional). Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, termasuk pendampingan, meningkat sekitar 10%, yaitu dari 60,75% pada tahun 1998 menjadi 70,62% pada tahun 2003. Sementara itu, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2005 di Sulsel tercatat sebesar 78,69%, bila dibandingkan dengan target SPM Bidang Kesehatan Tahun 2005 (77%) maka Sulsel berada di atas target. Sedangkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2007 (72,68%) dan tahun 2008 mengalami peningkatan sebanyak (82.55%). GAMBAR IV.A.3 PERSENTASE CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN MENURUT KAB./KOTA DI SULSEL TAHUN 2008 100.00
LUWU TIMUR PINRANG BARRU JENEPONTO BONE PARE-PARE PALOPO LUWU SINJAI SOPPENG TAKALAR SIDRAP TATOR MAKASSAR WAJO LUWU GOWA PANGKEP BULUKUMBA MAROS ENREKANG SELAYAR BANTAENG 0.00
100.00 97.29 95.97 93.38 92.75 90.93 89.74 88.79 88.76 86.32 84.56 83.66 82.15 79.77 79.37 77.20 75.88 72.06 67.97 67.73 67.26 65.52 20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota se Sulsel Tahun 2008
Sedangkan gambaran cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2004–2008 di Sulsel terjadi fluktuasi rata-rata mengalami peningkatan dari tahun 2004-2006, tetapi
54
turun pada tahun 2007 kemudian meningkat lagi pada tahun 2008. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 17. GAMBAR IV.A.4 PERSENTASE CAKUPAN PERSALINAN DENGAN PERTOLONGAN OLEH DAN MELALUI PENDAMPINGAN TENAGA KESEHATAN DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004-2008
100
PR E S E NTAS E
78.51
78.69
77.06
75
82.55 72.68
50 25 0
2004
2005
2006 T AHUN
2007
2008
Sumber : Profil Kesehatan Sulsel 2004-2008
3) Deteksi Risiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/komplikasi kebidanan perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) maupun dimasyarakat. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g %. Tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg). Oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervagina, ketuban pecah dini, letak lintang usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur. Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan Puskesmas, beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus risiko tinggi (Risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan maka kasus tersebut perlu rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Persentase cakupan ibu hamil risti yang dirujuk tahun 2008 sebesar 25.24 % . Neonatus risti/komplikasi yang meliputi Asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR ( Berat Badan Lahir < 2.500 gram). Sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatal risti/komplikasi yang tertangani adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih di Puskesmas perawatan dan RS pemerintah/swasta dengan fasilitas PONED dan PONEK (pelayanan Obestetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Pelayanan Obestetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif). Berdasarkan data hasil SDKI 2007, pemeriksaan kehamilan di Sulsel secara garis besar masih sangat rendah, hal ini ditunjukkan dengan persentase pemeriksaan kehamilan 55
oleh tenaga kesehatan mencapai 92,2% (Nasional 93,2%), yang memperoleh imunisasi TT paling sedikit 1 kali sebesar 82,5% (Nasional 73%), yang menerima tablet zat besi selama hamil sebesar 71,9% (Nasional 77,3%), yang melahirkan pada tenaga kesehatan sebesar 58,8% (Nasional 73%) dan yang melahirkan pada fasilitas kesehatan sebesar 30,6% (Nasional 46,1%). GAMBAR IV.A.5 PERSENTASE IBU HAMIL RISTI KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KAB./KOTA DI SULSEL TAHUN 2008 WAJO SOPPENG TAKALAR LUWU TIMUR SELAYAR MAROS PANGKEP LUWU UTARA ENREKANG JENEPONTO BULUKUMBA BARRU BANTAENG BONE GOWA LUWU PALOPO MAKASSAR PARE-PARE TATOR PINRANG SIDRAP SINJAI
104.71 99.95 98.20 85.49 53.83
69.85
53.33 36.66 32.71 15.38 15.12 14.25 13.44 12.26 7.02 6.06 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota se Sulsel Tahun 2008
Dari gambar di atas nampak bahwa persentase cakupan bumil risti masih rendah yakni 31,29%, masih jauh dari target nasional (100%). Beberapa Kab./kota tidak mempunyai angka pelayanan, tapi hal ini belum jelas, apakah karena tidak memasukkan datanya atau memang tidak melakukan pelayanan ibu hamil risiko tinggi. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 28. 4) Kunjungan Neonatus Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian Vitamin K,
56
manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. GAMBAR IV.A.6 PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN) DITANGANI MENURUT KAB./KOTA DI SULSEL TAHUN 2008 PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS YANG DITANGANI PER KAB./ KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
3
78,9 2 4
3
45,4
60,00
52,1 8
53,6
61,9 1
0
2 64,3
64,7
69,1 1
6 75,0
75,9 9
1
7 0
72,5 6
PERSENTASE
80,00
80,2
82,5
82,9
2
7 83,6
0
84,1
84,6
0
0
85,1
84,7
96,0 7
96,0
0
96,0 7
96,8
100,00
98,6 1
120,00
40,00
20,00
L LS E SU
LI T TA T BA N SE L SI D G O W
SO P PL P EN R M AK
PI N BA R PA N TA K BO N M AR JE N LU T PA R SI N W AJ BU L LU W
-
KAB./KOTA
Sumber : Subdin Kesga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008
Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) di Sulsel pada tahun 2008 sebesar 78,92%, masih di bawah standar nasional (90%), hanya empat kabupaten/ kota yang memenuhi standar, yaitu Pinrang (98,61%), Barru (96,80%), Pangkep (96,07%), dan Bone (96,03%). Sedangkan tiga kabupaten/kota yang terendah yaitu Gowa (45,44%), Sidrap (53,18%), dan Selayar (53,63%). Terjadi penurunan 0,15% jika dibandingkan dengan tahun 2007 (79,07%), dapat dilihat pada gambar IV.A.6 dan IV.A.7. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko neonatus dengan komplikasi antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada umur 07 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Sedangkan perkembangan persentase cakupan kunjungan neonatus di Sulsel sejak tahun 2004-2008 mengalami naik turun, 82,4 pada tahun 2004, turun menjadi 79,70% pada tahun 2005, kemudian meningkat menjadi 100% (melebihi standar nasional 80%) pada tahun 2006, tetapi menurun kembali pada tahun 2007 menjadi 79,07%, kemudian menurun sebesar 0,15% pada tahun 2008 (78,92%), seperti pada gambar IV.A.7.
57
GAMBAR IV.A.7 PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2004-2008
120 100
P E R S E NT A S E
100
82.4
79.07
79.7
80
73.09
60 40 20 0 2004
2005
2006
2007
2008
TA HUN Sumber : Profil Kesehatan Sulsel Tahun 2004-2008
5) Kunjungan Bayi Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian Vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan menunjukkan bahwa persentase cakupan kunjungan bayi di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 77,16%. Sedangkan untuk Sulsel, cakupan kunjungan bayi pada tahun 2004 sebesar 77,8% dan untuk tahun 2005 meningkat menjadi 86,70%.. Sementara pada tahun 2006, cakupan kunjungan bayi rata-rata sebesar 84,66%, tahun 2007 sebesar 78,11%. Sedangkan tahun 2008 mengalami penurunan yaitu sebesar 71.26 %. Adapun Kab./Kota yang memiliki cakupan kunjungan bayi tertinggi dengan persentase cakupan lebih dari 100% masing-masing Kota Parepare, Kab Bantaeng, Pinrang, Pangkep, Bone, Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur (hijau), sedangkan kab./kota dengan cakupan kunjungan bayi terendah adalah Kab. Maros (0), Gowa, Selayar, Jeneponto, Barru, Parepare, Sidrap dan Enrekang (merah dan kuning). Data terinci pada lampiran Tabel 15.
58
GAMBAR IV.A.8 PETA PRESENTASE KUNJUNGAN BAYI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Sumber : Profil Kesehatan Sulsel Tahun 2008
6) Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak prasekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peranserta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil. Secara nasional pada tahun 2003, cakupan deteksi tumbuh kembang anak prasekolah sebesar 45,43%, pemeriksaan siswa sekolah dasar 56,13% dan pelayanan kesehatan remaja sebesar 20,74%. Sedangkan untuk di Sulawesi Selatan pada tahun 2008, cakupan deteksi tumbuh kembang anak prasekolah sebesar 29,66%, pemeriksaan siswa sekolah dasar sebesar 16,15% dan pelayanan kesehatan remaja sebesar 2,65%. Cakupan deteksi tumbuh kembang anak prasekolah, pemeriksaan siswa sekolah dasar/sederajat, dan pelayanan kesehatan remaja di Sulawesi Selatan pada tahun 20042008 dapat dilihat pada gambar IV.A.9, dan data terinci pada lampiran Tabel 18.
59
GAMBAR IV.A.9 PERSENTASE CAKUPAN DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK PRASEKOLAH, PEMERIKSAAN SISWA SEKOLAH DASAR/SEDERAJAT DAN PELAYANAN KESEHATAN REMAJA DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004-2008 70 61.19 60 52.74
51.66
50 40
36.01
32.27
31.76
20
29.66
27.63
30 19.31
19
15.26 11.96
16.15
11.28
10 2.65 0 2004
2005
2006
Balita &Prasekolah
SD / MI
2007
2008
REMAJA
Sumber : Profil Kesehatan Sulsel 2004-2008
7) Pelayanan Keluarga Berencana Masa subur seorang wanita memiliki peranan bagi terjadinya kehamilan sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian usia subur seorang wanita rata-rata 15 – 49 tahun walaupun sebagaian wanita mengalami menarche (haid pertama) pada usia 9 – 10 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, pasangan usia subur ini lebih diperioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007, persentase wanita berumur10 tahun keatas yang pernah kawin dengan jumlah anak yang dilahirkan hidup terbesar adalah 2 orang (23,02%), 1 orang (19,52%) dan 3 orang (17,11%) sedangkan ratarata jumlah anak lahir hidup per wanita usia 15 – 49 tahun adalah 1.79 untuk daerah perkotaan + pedesaan, 1,57 di perkotaan dan 1.98 di pedesaan. Secara nasional, menurut hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan seluruh Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2003 persentase peserta KB aktif sebesar 68,49%. Sedangkan di Sulsel pada tahun 2008, persentase peserta KB aktif sebesar 66,64%. Adapun persentase tertinggi alat/cara KB yang dipakai peserta KB aktif adalah suntikan (51,08%), kemudian pil (25,05%) dan AKDR/IUD (10,69%). Menurut data dari BKKBN, metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan pasangan usia subur (PUS) pada peserta KB baru pada tahun 2003 adalah suntikan (58,16%), pil (29,02%), implant/susuk KB (4,88%). Sementara untuk tempat pelayanan bagi peserta KB baru adalah klinik KB pemerintah (59,45%), bidan praktek swasta (30,77%) dan klinik KB swasta (6,98%), serta selebihnya di dokter praktek swasta (2,80%). Data yang diperoleh melalui Profil Kesehatan Kab./Kota tahun 2008 juga mencatat bahwa persentase penggunaan kontrasepsi bagi peserta KB baru yang terbanyak selama tahun tersebut masing-masing Suntikan (49.28%), Pil (36.28%), Implant (7,01%), IUD
60
(1,62%), MOW (0,31%) dan kondom (5,31%). Sedangkan penggunaan alat kontrasepsi terbanyak bagi peserta KB aktif, masing-masing suntik (45,38%), pil (37,24%), implant (8,97%), IUD (4,71%) dan seterusnya. GAMBAR IV.A.10 PERSENTASE PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN DI SULSEL TAHUN 2008 MOP/MOW, 0.31 IUD, 1.62 KONDOM, 5.31 IMPLANT, 7.01
SUNTIK, 49.28
PIL, 36.28
MOP/ MOW
IUD
KONDOM
IMPLANT
PIL
SUNTIK
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Se Sulsel Tahun 2008
Persentase peserta KB baru menurut Kab/ kota tertinggi di Kab. Bantaeng dan Jeneponto, kemudian terendah di Kota Parepare dan Kab. Luwu seperti pada gambar IV.A.11. GAMBAR IV.A.11 PERSENTASE PESERTA KB BARU MENURUT KAB/KOTA DI SULSEL PADA TAHUN 2008
. Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota 2008
61
Sulawesi Selatan pada tahun 2004-2008 persentase peserta KB aktif cenderung berfluktuasi karena adanya beberapa kab./kota yang tidak melaporkan datanya. Data terinci pada lampiran Tabel 19. Gambaran persentase peserta KB aktif di Sulsel selama tahun 2004-2008 dan gambaran peserta KB Baru menurut Kab./Kota di Sulsel dapat dilihat pada gambar berikut ini: GAMBAR IV.A.12 PERSENTASE PESERTA KB AKTIF DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004-2008 100
PE R S E NTAS E
80 60
55.97
62.50
56.35
62.23
66.64
40 20 0 2004
2005
2006
2007
2008
T AHUN Sumber : Profil Kesehatan Sulsel 2004-2008
8) Pelayanan Imunisasi Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 – 1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia subur/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan PD3I. Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila >80 % bayi didesa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. Sementara itu, pencapaian UCI tingkat desa/kelurahan pada tahun 2003, secara nasional telah mencapai 72,53%. Sedangkan untuk di Sulsel, pada tahun yang sama UCI di tingkat desa/kelurahan sebesar 72,98% namun pada tahun 2004 menurun menjadi 64,04%. Adapun kab./kota yang memiliki cakupan tertinggi yakni Kota Makassar (96,50%) dan yang terendah yakni Kab. Tana Toraja (39,70%). Di tahun 2006, pencapaian UCI juga menurun menjadi 53,28%, pada tahun 2007 (61,85%) dan pada tahun 2008 meningkat menjadi (78,84%). Data terinci pada lampiran Tabel 22.
62
GAMBAR IV.A.13 PERSENTASE PENCAPAIAN UCI DI TINGKAT DESA/KELURAHAN MENURUT KAB./KOTA DI SULSEL TAHUN 2008 MAKASSAR SOPPENG WAJO BULUKUMBA GOWA BARRU BONE BANTAENG PANGKEP SINJAI TAKALAR LUWU LUWU SIDRAP PARE-PARE JENEPONTO LUWU TIMUR ENREKANG TATOR MAROS PALOPO SELAYAR PINRANG 0.00
108.33
79.22 78.95 78.65 75.24 72.73 71.68 69.70
37.78 20.00
40.00
100.00 98.30 92.86 91.02 90.74 89.52 88.06 86.27 85.00
63.41 59.35 57.28 54.17 54.05 60.00
80.00
100.00
120.00
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota se Sulsel Tahun 2008
Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4 kali), Hepatitis-B (3 kali) dan Imunisasi Campak (1 kali), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Cakupan imunisasi dasar pada bayi (cakupan imunisasi campak) secara nasional di tahun 2003 sebesar 89,2%. Sedangkan untuk di Sulsel tercatat sebesar 89,63% pada tahun 2006, pada tahun 2007 91,08% dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 97.79 % dengan cakupan tertinggi yaitu di Kab Luwu Timur dan yang terendah di Kab. Selayar. Untuk angka DO cakupan imunisasi pada bayi tercatat sebesar 5%, data terinci pada lampiran Tabel 23. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan utnuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal di setiap Kabupaten/Kota hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Pada masa lalu sasaran kegiatam MNTE adalah calon pengantin dan ibu hamil namun pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa pemberian TT 4 dosis pada seluruh Wanita usia subur termasuk ibu hamil (usia 15 – 39 tahun). Disamping itu, perkembangan cakupan imunisasi TT ibu hamil secara nasional cenderung menurun. Cakupan imunisasi TT2 ibu hamil pada tahun 2003 tercatat sebesar 66,12%. Untuk Sulawesi Selatan, cakupan imunisasi TT2 ibu hamil tercatat sebesar 77,68% (Tahun 2004) menurun pada tahun 2005 menjadi 65,09%, kemudian menurun lagi menjadi 57,52% di tahun 2006, pada tahun 2007 meningkat menjadi 69,24% dan menurun pada tahun 2008 menjadi 5.84 %, cakupan TT3 sebanyak (1.04%), TT4 sebanyak (0,56%)dan TT5 sebanyak (0,71%). Data terinci pada lampiran Tabel 26. Beberapa pelayanan imunisasi yang diberikn untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, tuberkulosis, poliomielitis, hepatistis B, dan campak antara lain : a) Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis yang diberikan pada umur 0-11 bulan. Frekuensinya hanya satu kali dengan suntikan pada lengan kanan atas luar
63
(intrakutan). Capaian imunisasi BCG di Sulsel pada tahun 2008, seperti pada gambar IV.A.14. GAMBAR IV.A.14 PETA CAKUPAN IMUNISASI BCG DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008
Gambar IV.A.14 menunjukkan bahwa kab/ kota dengan warna merah berarti capaiannya berada di bawah target provinsi yaitu Kab. Bulukumba, Gowa, Maros dan Enrekang, sedangkan yang berwarna kuning berarti berada di atas target provinsi (90%), serta yang berwarna hijau berarti di atas target nasional (100%) yaitu Kota Makassar, Parepare, Palopo, dan Kab. Soppeng. b) Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus yang diberikan pada umur 2-11 bulan. Frekuensinya diberikan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 4 minggu disuntikkan pada paha tengah luar (intramuskular). Gambar IV.A.15 adalah capaian imunisasi DPT1 dan 3 di Sulsel pada tahun 2008 :
64
GAMBAR IV.A.15 CAKUPAN IMUNISASI DPT1 DAN DPT3 DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
120,0 100,0 80,0 DPT1
60,0
DPT3
40,0 20,0 0,0 SEL BUL BAN JEN TAK
EN BO MA GO SOP WAJ SID PIN PAN BAR SIN R N R W
MA LU PAR PLP TAT LUT LIT K W
SUL SEL
DPT1 90,1 97,8 92,7 99,5 98,0 95,3 93,5 95,1 100,092,6 100,0100,095,8 93,8 98,7 89,6 79,9 89,4 97,0 99,4 100,0 98,1 100,0
99,5
DPT3 77,5 92,3 92,5 100,092,4 90,8 90,9 92,9 96,5 90,3 96,8 100,093,7 89,1 93,7 86,4 80,1 91,2 92,5 100,0100,0 99,0 100,0
96,7
Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008
c) Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit poliomielitis yang diberikan pada umur 0-11 bulan sebanyak 4 kali, selang waktu 4 minggu dengan cara meneteskan ke mulut bayi. Situasi capaian imunisasi Polio 1 dan 4 di Sulawesi Selatan pada tahun 2008, seperti pada gambar IV.A.16. GAMBAR IV.A.16 CAKUPAN IMUNISASI POLIO 1 DAN POLIO 4 DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
120,0 100,0 80,0 POL1
60,0
POL4
40,0 20,0 0,0 SEL BUL BAN JEN TAK
GO MA BO EN SIN PAN BAR SOP WAJ SID PIN W R N R
LU MA TAT LUT LIT PAR PLP W K
SUL SEL
POL1 92,9 96,6 91,7 100,096,8 93,2 98,2 100,0100,095,2 100,0100,095,9 96,9 100,0 93,1 81,8 91,8 97,7 100,0100,0100,0100,0
96,6
POL4 72,9 87,0 92,8 100,086,9 91,8 93,7 85,9 96,2 89,6 96,7 99,3 93,0 90,2 94,1 84,1 77,1 86,7 95,8 95,6 100,0 99,5 100,0
91,7
Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008
65
d) Imunisasi HB diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang diberikan hanya satu kali pada umur 0-7 bulan dengan cara menyuntikkan pada paha tengah luar (intramuskular). Capaian imunisasi HB3 di Sulsel pada tahun 2008 dapat dilihat pada gambar IV.A.17, yaitu terdapat 4 kabupaten yang tidak memenuhi standar provinsi (90%) yaitu Kab. Selayar, Sidrap, Enrekang dan Luwu, tetapi terdapat 4 kab/kota juga yang memenuhi standar nasional (100%) yaitu Kab. Jeneponto, Luwu Timur, Kota Makassar dan Palopo. GAMBAR IV.A.17 PETA CAKUPAN IMUNISASI HB3 DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008
e) Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak yang diberikan hanya satu kali pada umur 9-11 bulan dengan cara menyuntik pada lengan kiri atas (subkutan). Cakupan imunisasi campak di Sulsel pada tahun 2008 telah memenuhi target provinsi yaitu 94,16% (melebihi 4,16% dari target provinsi). Namun masih terdapat 8 kab/kota yang belum memenuhi terget provinsi (dibawah 90%), antara lain Kab. Selayar, Bulukumba, Takalar, Maros, Sidrap, Enrekang, Luwu dan Tator. Tetapi dua kab/ kota yang telah memenuhi target nasional (100%) yaitu Kota Makassar dan Kab. Soppeng, dapat dilihat pada gambar IV.A.18.
66
GAMBAR IV.A.17 PETA CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008
9) Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut Secara nasional, cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila pada tahun 2003 sebesar 25,34%. Sedangkan untuk Sulawesi Selatan cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila pada tahun yang sama tercatat baru 4,48%, dan untuk tahun 2004 meningkat menjadi 23,81%, sementara untuk tahun 2005 meningkat lagi menjadi 29,78%, tahun 2006 meningkat menjadi 37,03%, tahun 2007 meningkat menjadi 45,75%. Dan pada tahun 2008 menurun menjadi 21,63 %, Persentase cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila menurut kab./kota tahun 2008 disajikan pada lampiran Tabel 38. B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG Salah satu program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 adalah upaya kesehatan perorangan yang bertujuan meningkatkan akses keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman melalui sarana pelayanan kesehatan perorangan (Puskesmas, fasilitas kesehatan, RSU, dll) Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas penunjang merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Adapun kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, 67
pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit dll. Berikut adalah uraian singkat tentang pelayan kesehatan rujukan dan penunjang tersebut. 1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota di Sulsel pada tahun 2007, persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit umum (BOR) sebesar 55,16% (Nasional 55,2%). Pada tahun yang sama, rata-rata lama hari perawatan (LOS) menurut kab./kota adalah 4 hari (Nasional 4 hari). Adapun persentase pasien yang keluar mati < 48 jam (GDR) menurut kab./kota sebesar 26,03% (Nasional 3,5%). Sedangkan pasien yang keluar mati >48 jam (NDR) tercatat 10,41% (Nasional 1,8%). Dari data Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2008 persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit umum (BOR) sebesar 62 %, rata-rata lama hari perawatan (LOS) sebesar 4 hari , persentase pasien yang keluar mati < 48 jam (GDR) sebanyak 8 % , persentase rata-rata hari atau tempat tidur tidak di tempati dari saat tersisi ke saat terisi berikutnya (TOI) sebesar 3 %, sedangkan pasien yang keluar mati > 48 jam sebesar 11 %. Data terinci pada lampiran Tabel 64. 2. Pelayanan Ibu Hamil dan Neonatus Risiko Tinggi Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan melalui Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008 menunjukkan bahwa persentase ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk dan mendapat pelayanan kesehatan lebih lanjut sebesar 71.36% (target SPM 80%). Pada tahun yang sama, persentase neonatus risiko tinggi yang dirujuk dan mendapat pelayanan kesehatan lebih lanjut sebesar 77% (target SPM 80%). Jumlah dan persentase ibu hamil dan neonatus risiko tinggi/komplikasi dirujuk dan ditangani menurut kab./kota pada tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 27. Persentase ibu hamil dan neonatus risiko tinggi/komplikasi dirujuk yang memiliki akses terhadap ketersediaan darah dilaporkan untuk tahun 2008 rumah sakit sebesar 73,16% (nasional 19,87%) dan puskesmas 74,17%. Data terinci pada lampiran Tabel 26. 3. Pelayanan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin (JPK-MM) ASKESKIN Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) adalah suatu konsep atau metode penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna (preventif, promotif, rehabilitatif dan kuratif) berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan yang berkesinambungan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara pra-upaya. Kecenderungan meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan menyulitkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. Keadaan ini terjadi terutama pada keadaan dimana pembiayaannya harus ditanggung sendiri ("out of pocket") dalam sistim tunai ("fee for service"). Kenaikan biaya kesehatan terjadi akibat penerapan teknologi canggih, karakter ‘supply induced demand’ dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan kesehatan, pola penyakit kronik dan degeneratif, serta inflasi. Kenaikan biaya pemeliharaan kesehatan itu semakin sulit diatasi
68
oleh kemampuan penyediaan dana pemerintah maupun masyarakat. Peningkatan biaya itu mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan. Berdasarkan profil kesehatan tahun 2008 menunjukkan bahwa jumlah KK miskin sebanyak 1.437.918 KK yang di cakup JPKM sebanyak 49,16 %, dan mendapat pelayanan kesehatan sebanyak 64,72% sedangkan jumlah bayi miskin sebanyak 19.327 jiwa dan yang mendapat MP-ASI sebanyak 65,22%. Data rinci disajikan pada lampiran Tabel 36-37. C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaan surveilens epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yang ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan penderita. Di samping itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor risiko melalui kegiatan untuk peningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian singkat berbagai upaya tersebut seperti berikut ini: 1. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit berpotensi KLB/wabah yang terjadi pada masyarakat. Upaya penanggulangan yang dilakukan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak yang ditimbulkan. GAMBAR IV.C.1 PETA DESA YANG TERKENA KLB DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008
69
Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2007 jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB di laporkan sebanyak 276 desa/ kelurahan, dan dari jumlah tersebut, sebanyak 262 desa/kelurahan (94,93%) yang ditangani < 24 jam sedangkan untuk tahun 2008 mengalami penurunan kasus KLB yaitu jumlah desa/kelurahan yang terkena KLB sebanyak 290 desa/kelurahan, yang ditangani <24 jam sebanyak 269 desa/kelurahan (92,76%). Data terinci pada lampiran Tabel 30. 2. Pemberantasan Penyakit Polio Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilens epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai. Adapun strategi dalam upaya pemberantasan polio yaitu 1). Imunisasi yang meliputi peningkatan imuniasai rutin polio, PI dan Mop-up, 2). Surveilans AFP, 3). Sertifikasi bebas polio, dan 4) pengamanan virus polio di laboratorium. Setiap kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi surveilens, akan dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar yang menyerang masyarakat. Gambaran AFP rate di Sulsel selama tahun 2004-2008 seperti pada gambar IV.C.2. GAMBAR IV.C.2 SITUASI AFP RATE DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004-2008 3
AFP < 15 THN
2.5
2.4 2.03
2 1.5
1.47
1.36 1.01
1 0.5 0 2004
2005
2006
2007
2008
TAHUN Sumber : Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun & Profil Kes. Kab./ kota 2004-2008
Penemuan kasus AFP selama tahun 2005 berdasarkan hasil pelacakan ditemukan kasus sebanyak 67 penderita dari 21 kab./kota dengan AFP rate sebesar 2,4 per 100.000 anak umur < 15 tahun. Jika dibandingkan tahun 2004 pada periode yang sama, jumlah penderita yang ditemukan mengalami peningkatan sebesar 183%. Sementara penemuan 70
kasus AFP tahun 2006 ditemukan kasus sebanyak 31 penderita dengan AFP rate sebesar 1,36 per 100.000 penduduk. Tahun 2007 ditemukan kasus sebanyak 48 penderita dengan AFP rate sebesar 2,03 dan pada tahun 2008 mengalami penurunan yaitu 26 penderita dengan AFP rate sebesar 1.01%. 3. Pemberantasan TB Paru Upaya pencegahan dan pemberantasan TB-Paru dilakukan dengan pendekatan Directly Observe Treatment Shortcource (DOTS) atau pengobatan TB-Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan. Dari upaya penemuan kasus TB BTA + maka diperoleh angka Case Detection Rate (CDR) selama tahun 2004 di Sulsel (termasuk 4 kabupaten di Sulawesi Barat) sebesar 92%. Dalam penanganan program, semua penderita TB yang ditemukan ditindaklanjuti dengan paket-paket pengobatan intensif. Melalui paket pengobatan yang diminum secara teratur dan lengkap, diharapkan penderita akan dapat disembuhkan dari penyakit TB yang dideritanya. Namun demikian dalam proses selanjutnya tidak tertutup kemungkinan terjadinya kegagalan pengobatan akibat dari paket pengobatan yang tidak terselesaikan atau drop out (DO), terjadinya resistensi obat atau kegagalan dalam penegakan diagnosa diakhir pengobatan. Adapun angka tingkat kesembuhan dari penderita TB BTA+ tahun 2006 tercatat sebesar 92,89%, menurun pada tahun 2007 menjadi 51,10% tetapi mengalami peningkatan lagi pada tahun 2008 sebesar 89%. 4. Pemberantasan Penyakit ISPA Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia Balita yang ditemukan. Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Menurut laporan Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulawesi Selatan tahun 2005, tercatat bahwa jumlah kasus ISPA mencapai 279.313 penderita (79,71%) dengan rincian: yang bukan pneumonia sebanyak 262.117 penderita, pneumonia sebanyak 16.045 penderita dan pneumonia berat sebanyak 1.151 penderita. Sementara untuk tahun 2006, tercatat bahwa penderita pneumonia balita yang ditemukan sebanyak 13.403 orang dengan kematian sebanyak 10 orang, dengan distribusi kasus menurut kelompok umur tertinggi pada kelompok umur 1-4 tahun baik yang bukan pneumonia maupun pneumonia namun tanpa kematian pada kelompok umur tersebut. Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota di Sulawesi Selatan tahun 2007 dilaporkan jumlah penderita pneumonia balita sebesar 13.839 penderita. Namun yang ditangani hanya 99,86%. Sedangkan untuk tahun 2008 penderita pneumonia sebanyak 32.285 penderita, pneumonia balita sebesar 7.110 penderita dan tertangani 100 %.
71
5. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS Upaya pelayanan dalam rangka pemberantasan penyakit HIV/AIDS di samping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan yang dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah donor dan upaya pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual (PMS), penyalahgunaan obat dengan suntikan (IDUs), penghuni lapas (lembaga permasyarakatan) atau melakukan penelitian pada kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya. Menurut hasil pengumpulan data bidang kesehatan melalui Profil Kesehatan Kab./Kota se Sulsel selama tahun 2007, jumlah kasus HIV/AIDS tercatat sebesar 1.065 kasus. Kasus tersebut ditemukan terbanyak di Kota Makassar sebanyak 997 kasus. Sementara data yang dihimpun dari laporan Subdin P2&PL tahun 2006 tercatat bahwa penderita HIV (+) sebanyak 400 dan penderita AIDS sebanyak 212 orang. Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota di Sulawesi Selatan untuk tahun 2008, jumlah kasus HIV/AIDS sebanyak 58 kasus, ditangani sebesar 33 kasus yaitu 56,90%. Kasus tersebut tertinggi di Kab Wajo sebanyak 29 Kasus dan terendah di tiga Kab./Kota yaitu di Kab. Luwu Timur, Luwu Utara dan Takalar masing-masing sebanyak 2 kasus. Jumlah kasus HIV/AIDS dan IMS pada tahun 2008 menurut kab./kota di Sulsel dapat dilihat pada Lampiran Tabel 10. 6. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Upaya pemberantasan DBD terdiri dari tiga hal yaitu 1) Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) Diagnosis dini dan pengobatan dini 3). Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD dan upaya pemberantasan dititikberatkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperanserta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3M), juru pemantauan jentik (Jumantik) untuk memantau angka bebas jentik (ABJ), serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga. Demam berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, sering muncul sebagai KLB dan menimbulkan kepanikan di masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian. Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan aedes albopictus yang hidup digenangan air bersih sekitar rumah. Di Indonesia saat ini dikenal 4 serotipe virus dengue yaitu Den-1, Den-2, Den -3, Den -4. Dari 4 serotipe tersebut yang paling banyak bersirkulasi adalah serotipe Den-3. Kasus umumnya mulai meningkat pada saat musim hujan yaitu antara bulan oktober – Mei. Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan menunjukkan bahwa pada tahun 2007 jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 5.438 kasus dan penderita yang ditangani (mendapat pengobatan/perawatan) sebesar 86,47%. dan untuk tahun 2008 jumlah kasus DBD sebesar 4.750 dan ditangani sebesar 100 %. Jumlah kasus DBD menurut kab./kota se Sulawesi Selatan tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 10. Angka kesakitan yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kab./Kota sebesar 60.32 per 100.000 penduduk.
72
7. Pemberantasan Penyakit Malaria Malaria sebagai salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, berdampak kepada penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi, bahkan berpengaruh keamanan dan pertahanan nasional. Penegakan diagnosa penderita secara cepat dan pengobatanyang tepat merupakan salah satu upaya penting dalam rangka pemberantasan penyakit Malaria di samping pengendalian vektor potensial. Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan dari kab./kota se Sulsel menunjukkan bahwa pada tahun 2007, jumlah penderita dilaporkan sebanyak 13.511 penderita klinis dan 3.393 yang positif malaria, dan yang mendapat pengobatan sebesar 70,83% dan untuk tahun 2008 penderita malaria klinis sebesar 8.506 penderita, positif malaria 1.114 dan penderita diobati sebesar 6.403 (75,28%). Angka kesakitan yang dilaporkan dari Dinas Kesehatan Kab./Kota sebesar 1,22 per 1000 penduduk. Jumlah dan persentase penderita malaria yang diobati menurut kab./kota se Sulsel pada tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 11. 8. Pemberantasan Penyakit Kusta Pemberantasan penyakit kusta dapat dilakukan dengan cara penemuan penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan penderita penyakit kusta. Pada penderita Kusta yang ditemukan, diberikan pengobatan paket MDT yang terdiri atas Rifampicin, Lampren dan DDS yang diberikan dalam kurun waktu tertentu. Hasil pengumpulan data bidang kesehatan menurut kab./kota se Sulsel di laporkan bahwa jumlah penderita kusta pada tahun 2007 sebanyak 1.499 orang dengan persentase bebas dari pengobatan (RFT) sebesar 7,84%, dengan PR kusta per 10.000 penduduk tercatat sebesar 1,95 dan untuk tahun 2008 jumlah penderita kusta (PB) sebanyak 839 penderita, RFT PB sebanyak 486 yaitu 57,93 % dan penderita kusta (MB) sebanyak 987 penderita, RFT MB sebesar 458 penderita yaitu 46.40%, dengan PR kusta per 10.000 penduduk sebesar 35,17 %. Jumlah dan persentase penderita Kusta RFT menurut kab./kota se Sulsel tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 12. 9. Pemberantasan Penyakit Filariasis Penyakit Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu “ The Global Goal of Elimination of Lympatic Filariasis as a Publich Health Problem the year 2020” yang merupakan realisasi dari resolusi WHA (World Health Assebly) pada tahun 1997.
73
Program Eliminasi ini dilaksanakan melalui pilar kegiatan yaitu: a. Pengobatan massal kepada semua penduduk di kabupaten endemis filariasis dengan menggunakan DEC 6 mg/kg BB di kombinasikan dengan Albendazole 440 mg sekali setahun selama 5 tahun, gunamemutuskan ranati penularan. b. Tatalaksana kasus klinis filariasis guna mencegah dan mengurangi kecacatan. Berdasarkan hasil pengumpulan data profil kesehatan tahun 2007 jumlah penderita kronis yang ditemukan sebanyak 93 orang dan masing-masing 1 penderita di Kab. Barru, 11 penderita di Kab. Bone, 8 penderita di Kab. Sidrap, 69 penderita di Kab. Luwu Timur, dan 4 penderita di Kab. Enrekang. Sedangkan untuk tahun 2008 mengalami peningkatan kasus yaitu sebanyak 101 penderita tertinggi di kab. Luwu Timur 68 penderita, dan terendah di kab Bone dan Kab Wajo masing-masing 1 penderita, dan penderita filariasis ditangani 100 %. D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR Untuk memperkecil risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi, surveilens vektor dan pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU). 1. Pembinaan Kesehatan Lingkungan Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan terhadap institusi dalam menjaga kualitas lingkungannya yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar (air bersih dan jamban), pengelolaan sampah, sirkulasi udara, pencahayaan dll. Hasil pengumpulan data bidang kesehatan menurut kab./kota di Sulsel selama tahun 2008 menunjukkan bahwa dari 32.212 institusi yang tercatat, 71% institusi yang dibina. Persentase institusi yang dibina kesehatan lingkungannya menurut kab./kota di Sulsel tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 52. 2. Surveilens Vektor Survei vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petuga kesehatan maupun kader pemantau jentik (jumantik/kamantik). Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus. Secara nasional, pada tahun 2003, telah dilakukan survei vektor pada 8 kab./kota yaitu Kab. Deli Serdang, Musi Banyuasin, Minahasa, Maros, Kota Padang, Balikpapan, Kupang dan Jayapura. Hasil survei menunjukkan bahwa container index positif (jentik) untuk rumah yang tertata sebesar 15,8%, sedangkan untuk rumah yang tidak tertata container index-nya sebesar 23,06%, serta container index di tempat-tempat umum sebesar 24%. Hasil pengumpulan data bidang kesehatan menurut kab./kota di Sulsel tahun 2008 menunjukkan bahwa dari 1.328.936 rumah yang diperiksa terdapat sebanyak 268.054
74
rumah (20,17%) yang bebas jentik sebanyak 68.90% (nasional 68,16%). Persentase rumah/bangunan bebas jentik menurut kab./kota se Sulsel tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 52. 3. Pengawasan tempat-tempat umum dan tempat Pengelolaan Makanan (TUPM) Menurut hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui Profil Kesehatan Kab./Kota se Sulsel selama tahun 2008, tercatat bahwa dari 16.460 TUPM/TTU yang diperiksa terdapat 10.096 TUPM/TTU yang memenuhi syarat (60,87%). Kab./kota dengan persentase tertinggi TUPM sehat adalah di Kota Parepare (85.83%) dan TUPM sehat terendah terdapat di Kab. Selayar (45,66%), dan Jumlah dan persentase TUPM sehat menurut kab./kota se Sulsel tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 50. E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizi besi. 1. Pemantauan Pertumbuhan Balita Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan penimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan. Menurut hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan kab./kota di Sulsel tahun 2008 tercatat jumlah balita yang ditimbang sebanyak 372.649 jiwa. Hasil penimbangan menunjukkan bahwa 74,40% balita dengan berat badan yang naik. Adapun kab./kota dengan persentase tertinggi adalah di Kab. Sinjai (89,72%) dan yang terendah di Kab. Luwu Utara (58,65%). Sementara itu, persentase balita dengan berat badan di bawah garis merah (BGM) sebesar 3.38% pada tahun 2008 bila dibandingkan dengan persentase tahun 2007 sebesar 5,32% maka terjadi penurunan persentase balita BGM. Adapun kab./kota dengan persentase tertinggi BGM adalah di Kab. Pangkep (7,42%) dan yang terendah BGM-nya adalah di Kab. Luwu (1,13%). Rincian hasil penimbangan Balita menurut kab./kota di Sulsel tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 16. 2. Pemberian Kapsul Vitamin A Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Anak yang kekurangan vitamin A, bila terserang campak, diare atau penyakit infeksi lain, penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi dan pada saat yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam tubuh. Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu lama juga kan mengakibatkan terjadinya gangguan pada mata, bila anak tidak segera mendapat vitamin A akan mengakibatkan kebutaan.
75
Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita tahun 2008 dilaporkan sebesar 76.88% dan 2 kab./kota yang memiliki persentase cakupan tertinggi sedangkan yang terendah adalah di Kota Parepare (11,44%). Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 24. Sementara data KVA menurut Helen Kehler International 1998 tercatat sebesar 17,1%. GAMBAR IV.E.1 PERSENTASE CAKUPAN BALITA YANG MENDAPAT VITAMIN A 2X DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004 – 2008
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
87.93 80.33
2004
76.88
72.58
70.36
2005
2006
2007
2008
Sumber : Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2004-2008
3. Pemberian Tablet Besi Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. Anemia karena difisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lainnya. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi bahwa sekitar 70 % ibu hamil di Indonesia menderita anemia gizi. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim didunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Dengan frekuensi yang masih cukup tinggi berkisar antara 10 % dan 20 %. Pemberian tablet besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Pemberian tablet Fe yang ketiga kalinya pada ibu hamil di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 masih belum memadai karena masih di bawah 60%. Pencapaian pemberian tablet Fe3 tersebut berdasarkan kabupaten/ kota jika dilihat pada gambar IV.E.2, maka yang memadai hanya Kab. Soppeng saja yaitu cakupannya di atas 95% (hijau), sedangkan yang tidak memadai yaitu Bulukumba, Bantaeng, Sinjai, Makassar, Parepare, Wajo, Enrekang, Tator, dan Luwu Utara (merah). Cakupan yang kurang memadai (kuning) yaitu Selayar, Jeneponto, Takalar, Gowa,
76
Maros, Pangkep, Barru, Sidrap dan Luwu. Sedangkan yang hampir memadai (biru) yaitu Bone, Pinrang, Palopo dan Luwu Timur. GAMBAR IV.E.2 PETA CAKUPAN PEMBERIAN F3 PADA IBU HAMIL DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004 – 2008
Sumber : Subdin Kesga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008
Perkembangan cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil selama tahun 20042008 di Sulsel dapat dilihat pada gambar IV.E.3. Data terinci dapat dilihat juga pada lampiran Tabel 25. GAMBAR IV.E.3 PERSENTASE CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU HAMIL DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004 – 2008 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
62.42
66.45
65.31
63.38
53.86
2004
2005
2006
Sumber : Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2004-2008
77
2007
2008
4. Pemberian Kapsul Minyak ber-Yodium Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan KIO3 (kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm. Kekurangan zat yodium di sebut juga GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) merupakan masalah gizi yang serius, karena dapat menyebabkan penyakit gondok dan kretin. Kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari, dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang. Indonesia saat ini diperkirakan kehilangan 140 juta I.Q point akibat GAKY. Pelaksanaan program pemberian kapsul minyak ber-yodium yang dilaporkan oleh kab./kota se Sulsel pada tahun 2004 belum seluruhnya dapat dicakup. Berdasarkan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan yang terkumpul selama tahun 2004 tercatat bahwa cakupan pemberian kapsul beryodium ini cenderung menurun dari 45,40% (th.2003) menjadi 6,7% (th.2004), sedangkan untuk tahun 2005 meningkat menjadi 25,74% dan tahun 2006 menurun menjadi 14,85% dan meningkat menjadi 16,02% pada tahun 2007 tetapi menurun lagi tahun 2008 sebesar 13,94%. Data terinci pada lampiran Tabel 40. F. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara paripurna. Upaya tersebut dimaksudkan untuk (1) menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan obat generik dan obat esensial yang bermutu bagi masyarakat, (2) mempromosikan penggunaan obat yang rasional dan obat yang generik, (3) meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di farmasi komunitas dan farmasi klinik serta pelayanan kesehatan dasar, serta (4) melindungi masyarakat dari penggunaan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan, mutu dan keamanan. 1. Peningkatan Penggunaan Obat Rasional Upaya peningkatan penggunaan obat rasional, diarahkan kepada peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan pembinaan penggunaan obat yang rasional melalui pelaksanaan advokasi secara lebih intensif agar terwujud dukungan masyarakat yang kondusif serta terbangunnya kemitraan dengan unit pelayanan kesehatan formal. Secara nasional, sampai dengan akhir tahun 2003, penggunaan obat rasional baru mencapai 60%. Angka tersebut belum menunjukkan target yang hendak dicapai yang idealnya penggunaan obat yang rasional mencapai 100%. Berkaitan dengan hal tersebut perlu terus diupayakan peningkatan obat esensial nasional di setiap fasilitas kesehatan masyarakat dan melindungi masyarakat dari risiko pengobatan irasional. Adapun situasi peningkatan penggunaan obat rasional untuk Sulsel belum diperoleh data/informasi. 2. Penerapan Penggunaan Obat Esensial Generik Kegiatan ini dimaksudkan agar terjaminnya ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan obat dalam pelayanan kesehatan, yang pelaksanaannya mencakup pengadaan buffer stock obat generik esensial, revitalisasi pemasyarakatan konsepsi obat esensial dan
78
penerapan penggunaan obat esensial generik pada fasilitas pelayanan pemerintah maupun swasta. Pada tahun 2005 ketersediaan obat esensial di Sulsel telah mencapai 91,73% (nasional 90%) dan ketersediaan obat generik sebesar 99,71%. Sementara untuk tahun 2006 ketersediaan obat esensial dan obat generik mencapai 62,65%. Sedangkan ketersediaan obat generik berlogo mencapai 98,60%. Pada tahun 2007 ketersediaan obat esensial dan obat generik mencapai 56,97%, ketersediaan obat generik berlogo mencapai 112,96% dan ketersediaan obat dengan pelayanan kesehatan dasar tahun 2008 sebanyak 181,19%. Data terinci pada Lampiran Tabel 44.
79
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. Dalam bab ini, gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan ke dalam sajian data dan informasi mengenai sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan. A. SARANA KESEHATAN Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan di antaranya Puskesmas, Rumah Sakit, sarana produksi dan distribusi farmasi dan alat kesehatan, sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), dan institusi pendidikan tenaga kesehatan. 1. Puskesmas Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang berada di wilayah kecamatan yang melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan. Pembangunan puskesmas di tiap kecamatan memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat. Pada tahun 2008, jumlah Puskesmas seluruh Indonesia sebanyak 8.234 unit. Jika dilihat perkembangannya dari tahun 2003-2007, jumlah Puskesmas (termasuk Puskesmas Perawatan) terus meningkat dari 7.237 unit pada tahun 2000 menjadi 7.277 unit pada tahun 2001, kemudian meningkat lagi menjadi 7.309 unit pada tahun 2002, 7.413 unit pada tahun 2003 dan meningkat menjadi 8.234 unit pada tahun 2008. Namun pada periode tahun itu, rasio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk sedikit menurun dari 3,56 per 100.000 penduduk pada tahun 2000 dan 3,55 per 100.000 penduduk pada tahun 2001 menjadi 3,46 per 100.000 penduduk pada tahun 2003, dan menjadi 3,61 per 100.000 penduduk pada tahun 2006 dan meningkat lagi pada tahun 2007 menjadi 3.65 per 100.000 penduduk. Ini berarti bahwa pada periode tahun itu setiap 100.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 3 – 4 unit puskesmas. Di Sulawesi Selatan pada tahun 2006, jumlah puskesmas di Sulsel tercatat sebanyak 355 unit dengan 1.073 puskesmas pembantu. Adapun rasio puskesmas per 100.000 penduduk tetap sebesar 4,74 sedangkan rasio Pustu terhadap puskesmas yakni 3:1. Pada tahun 2007, jumlah puskesmas meningkat menjadi 380 unit, puskesmas pembantu sebanyak 1.073 unit. Rasio puskesmas per 100.000 penduduk sebesar 4,95 sedangkan rasio Pustu terhadap puskesmas pada tahun 2007 yaitu 4 : 1. Dan tahun 2008 jumlah puskesmas meningkat menjadi 395 unit dengan 1.009 puskesmas pembantu. Adapun rasio puskesmas per 100.000 penduduk sebesar 5,01 sedangkan rasio pustu terhadap puskesmas yakni 3,9. Gambaran rasio puskesmas per 100.000 penduduk menurut kabupaten/kota dan gambaran jumlah puskesmas di Sulsel selama tahun 2002 – 2008 dapat dilihat pada pada gambar V.A.1 dan gambar V.A.2. Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dimana sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 20.000 penduduk, maka jumlah
80
puskesmas per 20.000 penduduk pada tahun 2008 rata-rata adalah 1,5 unit. Ini berarti bahwa puskesmas diharapkan sudah dapat menjangkau penduduk sasaran di wilayah kerjanya. GAMBAR V.A.1 RASIO PUSKESMAS PER 100.000 PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
ENREKANG SELAYAR SOPPENG PALOPO PANGKEP BANTAENG TATOR SINJAI LUWU BARRU WAJO LUWU TIMUR TAKALAR BONE PAREPARE SIDRAP JENEPONTO MAROS LUWU UTARA PINRANG BULUKUMBA GOWA MAKASSAR
6.9 6.7 6.6 6.5 6.3 6.2 6.2
7.8 7.5 7.4
5.7
4.5
5.2 5.6 5.2 5 5 5
4.1 4 3.8 3.8 2.9 0
3
6
9
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008
GAMBAR V.A.2 JUMLAH PUSKESMAS DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2003 - 2008 Sumber : Profil Kesehatan Sulsel Tahun 2003 - 2008
JUMLAH PUSK
395 350 340 330 320 31 0 300 290 280 270
380 363 355 331
2003
343
2004
2005
2006
2007
2008
TAHUN Puskesmas, sejak Repelita III Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008
81
Sejumlah puskesmas telah ditingkatkan fungsinya menjadi puskesmas dengan tempat perawatan. Puskesmas perawatan ini terutama yang berlokasi jauh dari rumah sakit, di jalur-jalur jalan raya yang rawan kecelakaan, serta diwilayah atau pulau-pulau yang terpencil. Hingga tahun 2007 jumlah puskesmas perawatan telah menjadi 182. Sementara itu, di tahun 2007 jika dilihat rasio Puskesmas Pembantu per 100.000 penduduk maka Sulsel berada diatas rata-rata nasional yakni 21,82 per 100.000 penduduk (Nasional = 10,5 per 100.000 penduduk). Sedangkan untuk Puskesmas Keliling berjumlah 340 dengan rasio Puskesmas Keliling terhadap Puskesmas berada pada diatas rata-rata atau sama dengan rasio secara nasional yakni sebesar 0,8 (Nasional 0,8). Berdasarkan pengumpulan data profil di Sulawesi Selatan tahun 2008 rasio Puskesmas Pembantu per 100.000 penduduk yaitu 12,81 per 100.000 penduduk berarti masih berada rata-rata nasional sedangkan Puskesmas keliling berjumlah 305 dengan rasio puskesmas keliling terhadap Puskesmas di bawah rata-rata nasional 0,7. 2. Rumah Sakit Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Pada tahun 2004–2008, perkembangan jumlah rumah sakit (umum dan khusus) di Sulsel cenderung relatif stabil. Data terinci pada lampiran Tabel 62. Adapun perkembangan jumlah rumah sakit (umum dan khusus) tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL V.A.1 PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT (UMUM & KHUSUS) MENURUT KEPEMILIKAN/PENGELOLA DI SULSEL SELAMA TAHUN 2003 – 2008
No
Pengelola / Kepemilikan
1 2 3 4 5
Departemen Kesehatan Pemerintah Prov/Kab/Kota TNI/POLRI BUMN/Departemen Lain Swasta Jumlah
2003 2004 2 28 6 2 9 47
2 29 6 2 9 48
2005 2006 1 36 6 1 26 72
1 38 6 1 39 85
2007 2008 1 38 7 1 39 86
1 38 7 1 39 86
Sumber: Profil Kesehatan Sulsel Tahun 2003-2008
Selain jumlah rumah sakit, untuk menggambarkan ketersediaan dan cakupan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat perlu pula disajikan data jumlah tempat tidur rumah sakit dan rasio tempat tidur rumah sakit per 100.000 penduduk. Untuk tahun 2008, jumlah tempat tidur dan rasionya terhadap 100.000 penduduk tercatat sebanyak 2.575 tempat tidur dengan rasio sebesar 32 per 100.000 penduduk atau rata-rata setiap tempat tidur rumah sakit melayani 3.058 penduduk dalam setahun.
82
3. Sarana Produksi, Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan. Jumlah sarana produksi farmasi di Sulsel selama tahun 2006 dan 2007 sudah tidak terdata lagi. Sedangkan untuk jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan pada tahun yang sama tercatat 583 apotik dan 480 toko obat pada tahun 2006, tahun 2007 jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan tercatat 578 apotik dan 461 toko obat dan untuk tahun 2008 tercatat 483 apotik toko obat 344. Di kabupaten/kota, distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan milik pemerintah dikelola oleh unit pengelola obat, dahulu disebut sebagai gudang farmasi kabupaten. Adapun jumlah unit pengelola obat (ex gudang farmasi) kabupaten/kota pada tahun 2008 di Sulsel tercatat sebanyak 24. Data terinci pada lampiran Tabel 61. 4. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di antaranya adalah Posyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat Keluarga), POD (Pos Obat Desa), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja), desa siaga dan sebagainya. Selain Posyandu, situasi dan kondisi upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat lainnya sudah sulit dideteksi/dipantau sejak pemberlakuan otonomi daerah di masing-masing kab./kota, kecuali desa siaga yang baru muncul pada tahun 2007 ini. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan ini perlu mendapat perhatian yang optimal kembali dari masing-masing pengelola program kesehatan. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri. Pada tahun 2004, jumlah Posyandu di Sulawesi Selatan tercatat sebanyak 7.636 buah dan tiga per empatnya (76,28%) adalah Posyandu Pratama dan Posyandu Madya, selebihnya (23,72%) adalah Posyandu Purnama dan Mandiri. Sedangkan untuk tahun 2005, jumlah posyandu tercatat sebanyak 7.980 buah dan 76,19% berstatus Posyandu Pratama dan Madya, sisanya merupakan Posyandu Purnama dan Mandiri (23,81%). Sementara untuk tahun 2006, jumlah posyandu tercatat 7.029 dan yang berstatus Purnama dan Mandiri hanya sebesar 26,26%, pada tahun 2007 jumlah Posyandu sebanyak 8.529 buah dan 70.61 % yang berstatus Pratama dan Madya dan 29.38% berstatus Purnama dan Mandiri dan pada tahun 2008 jumlah posyandu tercatat 9.391 buah dan yang berstatus Purnama dan mandiri (28.47%) dan yang berstatus pratama dan madya sebanyak 71.53%. Gambaran proporsi posyandu pada tahun 2008 menurut strata atau tingkat perkembangannya dapat dilihat pada gambar V.A.3, dan data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 46.
83
GAMBAR V.A.3 PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
PRATAMA, 22.38
MANDIRI, 3.31
PURNAMA , 35.36
MADYA, 39.95 Sumber: Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008
5. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. UKBM yang sudah dikenal luas oleh masyarakat yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Warung Obat Desa, Pondok Persalinan Desa (Polindes), Kelompok Pemakai Air, Arisan Jamban Keluarga dan lain-lain. Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa, Poskesdes memiliki kegiatan : 1. Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama penyakit menular yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan factor resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu hamil yang beresiko. 2. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB serta factor resikonya termasuk kurang gizi. 3. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdarutan kesehatan. 4. Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya. 5. Promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain-lain. Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki satu poskesdes. Berdasarkan hasil pengumpulan data tahun 2008, jumlah poskesdes di Sulawesi Selatan sebanyak 881. 6. Desa Siaga Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah Desa dikatakan menjadi
84
desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Jumlah desa siaga secara nasional pada tahun 2006 sebanyak 12.300, sedangkan target Departemen Kesehatan tahun 2006 desa siaga 12.000 desa, hal ini berarti target Depkes untuk desa siaga sudah tercapai. Sedangkan dari hasil pengumpulan data profil kesehatan di Sulawesi Selatan tahun 2008 tercatat jumlah desa siaga yaitu 2.185 desa.
B.
TENAGA KESEHATAN
Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat. Saat ini, jumlah tenaga kesehatan di Sulsel yang tercatat melalui Profil Kesehatan Kab./Kota pada tahun 2008 sebanyak 17.258 orang (pegawai kesehatan) dengan proporsi tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat dan bidan yaitu 66,52% (11.480 orang), kemudian medis sebesar 11,05% (1.907 orang). Sedangkan jumlah tenaga khusus dalam lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan hingga akhir 2008 berjumlah 956 orang. Dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di Sulsel, hingga saat ini telah terdistribusi sejumlah tenaga pada berbagai institusi kesehatan. Tenaga kesehatan yang terdistribusi tersebut terserap paling banyak pada Puskesmas (termasuk Pustu dan Polindes) 47,93% kemudian RS 39,57%, lalu sarana kesehatan lainnya sebesar 7,74%. Rincian distribusi tenaga kesehatan dapat dilihat pada lampiran Tabel 54. Sementara itu, untuk melihat kecukupan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan di antaranya digunakan indikator rasio tenaga perawat Puskesmas per puskesmas dan rasio tempat tidur di rumah sakit terhadap perawat yang bertugas di rumah sakit. Pada tahun 2008, rasio tenaga perawat puskesmas per puskesmas adalah 10. Ini berarti bahwa setiap puskesmas rata-rata mempunyai 10 orang perawat, sedangkan rasio tempat tidur di rumah sakit umum terhadap perawat yang bertugas di rumah sakit adalah 1,00 jadi rata-rata setiap perawat di rumah sakit melayani 1 tempat tidur. a. Tenaga Medis Yang tergolong ke dalam tenaga medis adalah dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi dan dokter keluarga. Hingga tahun 2008 di Sulsel tercatat jumlah tenaga medis sebanyak 1.907 orang dengan rasio 15 per 100.000 penduduk. Sedangkan rasio masing-masing tenaga medis per 100.000 penduduk berdasarkan data yang diterima melalui 23 Profil Kesehatan Kab./Kota tahun 2008 diperoleh bahwa rasio dokter spesialis sebesar 9,10 per 100.000 penduduk, rasio dokter umum 12,58 per 100.000 penduduk dan rasio dokter gigi sebesar 5,37 per 100.000 penduduk, sedangkan untuk rasio dokter keluarga belum dapat disajikan karena belum ada data yang masuk. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010, nampak bahwa rasio untuk tenaga dokter spesialis dan dokter umum telah mencapai target (dokter spesialis 2 per 100.000
85
penduduk, dokter umum 6 per 100.000 penduduk), namun rasio dokter gigi belum mencapai target (dokter gigi 11 per 100.000 penduduk). Data terinci pada lampiran Tabel 55. GAMBAR V.B.1 PROPORSI TENAGA KESEHATAN MENURUT JENIS TENAGA DI SULSEL TAHUN 2008 SANITASI, 3.46
FARMASI, 4.02
GIZI, 4.75
TEKNISI MEDIS, 4.3
NON KES, 0.04
KESMAS, 9.75
MEDIS, 10.79
PERAWAT & BIDAN, 62.89
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008
b. Tenaga Kefarmasian dan Gizi Untuk tenaga kefarmasian, saat ini telah berjumlah 679 orang dengan rincian: Apoteker 214 orang atau 2,75% dari seluruh tenaga farmasi atau 8,74% dari total tenaga di Sulsel. Sedangkan rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk masih jauh dari yang diharapkan karena hingga tahun 2007 rasio tenaga kefarmasian baru mencapai 8,49 per 100.000 penduduk (Target IIS 2010 adalah 10 per 100.000 penduduk). Sementara itu, jumlah tenaga gizi hingga tahun 2008 di Sulsel sebanyak 643 orang dengan rasio sebesar 8,27 per 100.000 penduduk (Target IIS 2010 sebesar 22 per 100.000 penduduk). Data terinci pada lampiran Tabel 56. GAMBAR V.B.2 PROPORSI TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA DI SULSEL TAHUN 2008 Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008
64.69
P USK
22.91
RS
9.43
DINKES KA B ./KOTA
1.95
DINKES P ROV.
0.29
DIKNA KES
0.73 SA RKES LA IN
0
20
40 PERSENTASE
86
60
80
c. Tenaga Keperawatan Yang tergolong ke dalam tenaga keperawatan adalah Perawat dan Bidan. Rasio tenaga keperawatan di Sulsel hingga tahun 2008 mencapai 100 per 100.000 penduduk. Namun bila dirinci menurut jenisnya maka di Sulsel, pada tahun yang sama tercatat jumlah perawat sebanyak 66,52 orang dengan jumlah lulusan terbanyak berasal dari D-3 keperawatan (65,29%) dan SPK sebesar 40,83%. Proporsi tenaga perawat 41,64% dari seluruh tenaga kesehatan dan rasio perawat per 100.000 penduduk sebesar 112,06 per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010 sebesar 117,5 per 100.000 penduduk maka Sulsel belum mencapai target. Sedangkan jumlah tenaga bidan sebanyak 2.852 orang atau dengan proporsi sebesar 36,22% dari seluruh tenaga kesehatan, sementara rasio tenaga bidan per 100.000 penduduk adalah sebesar 36,42 per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010, Sulsel masih sangat membutuhkan tenaga bidan karena target hingga 2010 adalah 100 per 100.000 penduduk khususnya dalam memenuhi pos kesehatan desa. Data terinci pada lampiran Tabel 57. d. Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Sulsel tahun 2004 sebesar 689 orang atau 5,40% dari total tenaga kesehatan dengan rasio sebesar 9,34 per 100.000 penduduk. Sementara itu, pada tahun yang sama jumlah tenaga sanitasi telah mencapai jumlah 565 orang atau 4,43% dari total tenaga dengan rasio sebesar 7,66 per 100.000 penduduk. Untuk tahun 2005 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 698 orang atau 5,96% dari total tenaga dengan rasio sebesar 9,31 per 100.000 penduduk, sedangkan jumlah tenaga sanitasi tercatat sebanyak 504 orang atau 4,31 dari total tenaga dengan rasio sebesar 6,72 per 100.000 penduduk. Sementara situasi di tahun 2006 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 913 orang dengan rasio sebesar 11,97 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat sebanyak 547 orang dengan rasio sebesar 7,17 per 100.000 penduduk. Dari hasil pengumpulan profil kesehatan tahun 2007 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 1.143 orang dengan rasio sebesar 14,98 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat sebanyak 580 orang dengan rasio sebesar 7,60 per 100.000 penduduk dan tahun 2008 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 886 dengan rasio sebesar 11,40 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat sebanyak 496 orang dengan rasio 6,38 per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010 maka kedua jenis tenaga tersebut masih sangat dibutuhkan mengingat target yang diharapkan adalah masingmasing 40 per 100.000 penduduk. Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 58
C.
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Dengan perubahan Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Kesehatan, maka beban kerja Departemen Kesehatan cukup berat, luas dan kompleks. Selain itu, kita juga diperhadapkan dengan permasalahan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan gizi
87
masyarakat, meningkatkan kelembagaan serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, pembiayaan pembangunan kesehatan diarahkan agar dapat mendukung berbagai program antara lain penerapan paradigma sehat, pelaksanaan desentralisasi, mengatasi berbagai kedaruratan, peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan dan pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui upaya pelayanan kesehatan dasar yang menitikberatkan pada upaya pencegahan dan penyuluhan kesehatan. Dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan tersebut diperlukan pembiayaan, baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat, termasuk swasta. Sejak dilaksanakannya kebijakan desentralisasi pada tahun 2001, biaya untuk pelaksanaan upaya kesehatan dari pemerintah diharapkan sebagian besar berasal dari Pemerintah Daerah. Pada tahun 2000, dalam pertemuan antara Departemen Keuangan dengan seluruh Bupati/Walikota se-Indonesia, disepakati bahwa pemerintah daerah akan mengalokasikan 15% dari APBD-nya untuk pembiayaan kesehatan. Pada tahun itu juga (2000) pola anggaran mengalami perubahan waktu dari tahun fiskal lama yang berlaku 1 April s/d 31 Maret ke tahun fiskal baru yang berlaku sesuai dengan tahun takwim (kalender) yaitu 1 Januari s/d 31 Desember. Sesuai dengan data yang berhasil dikumpulkan, untuk menggambarkan situasi pembiayaan kesehatan di Sulsel, berikut ini akan diuraikan tentang pembiayaann kesehatan oleh pemerintah yaitu mengenai alokasi Anggaran Pembangunan Nasional (APBN) dan alokasi APBD kab./kota untuk kesehatan, dan juga uraian tentang salah satu wujud pembiayaan kesehatan oleh masyarakat yaitu mengenai jaminan pemeliharaan kesehatan. 1. Anggaran Pembangunan Departemen Kesehatan Pada tahun 2003 anggaran kesehatan pusat yang dialokasikan di Sulsel secara keseluruhan sebanyak Rp. 115.109.341.000 dengan realisasi 79,83%, yang terdiri dari Rp. 84.562.453.000 dana Rupiah Murni dan Rp. 30.546.888.000 dana PLN. Realisasi dana Rupiah Murni adalah Rp. 77.707.337.000 atau 91,89%, sedangkan realisasi dana PLN sebanyak 14.216.156.000 atau 46,54%. Untuk tahun 2004 anggaran kesehatan pusat yang dialokasikan di Sulsel secara keseluruhan sebanyak Rp. 184.546.629.375 dengan realisasi 79,83%, yang terdiri dari Rp. 163.321.940.875 dana Rupiah Murni dan Rp. 21.224.688.500 dana PLN. Realisasi dana Rupiah Murni adalah Rp. 77.707.337.000 atau 91,89%, sedangkan realisasi dana PLN sebanyak 14.216.156.000 atau 46,54%. Sementara untuk tahun 2005 anggaran kesehatan pusat yang dialokasikan di Sulsel secara keseluruhan sebanyak Rp. 124.078.310.000 dengan realisasi 70,86% (sisanya dimasukkan kedalam DIPA luncuran), yang terdiri dari Rp. 114.942.786.000 dana Rupiah Murni dan Rp. 1.854.107.000 dana Rupiah Murni Pendamping serta Rp. 7.281.417.000 dana PHLN. Untuk tahun 2006 tercatat alokasi dana sebanyak Rp. 98.136.863.500,- yang terdiri dari Rp. 95.464.336.500, - dana Rupiah Murni dan Rp. 882.623.000,- dana RM Pendamping dan Rp. 1.789.904.000,- dana PHLN dengan realisasi keseluruhan sebesar Rp. 91.734.975.822,- (93,48%). Untuk Tahun 2007 anggaran dekonsentrasi yang di alokasikan di Sulsel secara keseluruhan sebanyak Rp.68.641.375.000,-, yang terdiri dari Rp. 66.937.697.000 dana Rupiah murni Rp.1.231.582.000,- dana RM pendamping dan Rp.
88
472.096.000 dana PHLN. Data ini adalah sebelum efisiensi anggaran. Sedangkan tahun 2008 anggaran dekosentrasi yang di alokasikan di Sulsel secara keseluruhan sebanyak Rp. 101.178.788.250,- yang terdiri dari Rupiah murni 66.594.109.000.- RM pendamping sebanyak Rp. 5.042.188.00,- dan RK sebanyak 29.542.491.250.- . 2. Anggaran Pembangunan Daerah Anggaran Pembangunan Daerah dalam kurun waktu lima tahun (1996/1997 s.d tahun 2000) bergerak tidak beraturan, baik anggaran pemerintah provinsi maupun anggaran pemerintah kabupaten/kota. Perbedaan ini dikarenakan pemerintah daerah belum menggunakan secara maksimal kemampuan daerahnya (Pendapatan Asli Daerah), karena selama ini kekurangan anggaran untuk seluruh kegiatan masih disubsidi oleh pemerintah pusat dengan berdasarkan kepada usulan proyek dan kegiatan (DUP dan DUK). Kemampuan daerah dalam mengalokasikan anggaran untuk sektor kesehatan dapat terlihat mulai tahun 2000 dimana undang-undang mengenai otonomi daerah telah ditetapkan. Adapun total alokasi dan realisasi anggaran tahun 2003 untuk Sulsel yang bersumber dari Dana Alokasi Umum dan Dana Daerah adalah Rp. 17.960.066.044 dengan realisasi sebanyak 17.195.142.723 atau 95,74%. Sedangkan untuk tahun 2004, Dana Alokasi Umum dan Dana Daerah adalah Rp. 17.361.241.770 dengan realisasi sebanyak Rp. 17.195.142.723 atau 95,74%. Sementara pada tahun 2005, Dana Alokasi Umum dan Dana Daerah sebanyak Rp. 20.901.047.849,- dengan realisasi Rp. 19.572.948.935,(93,65%) dan untuk tahun 2006 berjumlah Rp. 21.629.988.113,- dengan realisasi Rp. 21.171.288.390,- (97,88%). Sedang alokasi anggaran pada tahun 2007 sebesar Rp. 25.777.803.358 dengan realisasi sebesar Rp. 24.027.337.604,- (93,21%). Untuk alokasi pembiayaan kesehatan pada tahun 2003 di Provinsi Sulawesi Selatan baru berkisar 10,2% dari total anggaran APBD Provinsi (Target IIS 2010 sebesar 15%). Sedangkan untuk alokasi anggaran kesehatan pemerintah per-kapita untuk tahun 2003 baru berkisar Rp. 15.094 ,- dari target Rp. 100.000 per kapita per tahun. Dan alokasi pembiayaan kesehatan untuk tahun 2004 berkisar 5,8% dari total anggaran APBD Provinsi (Target IIS 2010 sebesar 15%). Sementara alokasi anggaran kesehatan pemerintah perkapita untuk tahun 2004 baru berkisar Rp. 68.155 ,- dari target Rp. 100.000 per kapita per tahun. Disamping itu, persentase APBD kesehatan terhadap total belanja langsung/publik mengalami fluktuasi selama 3 tahun terakhir mulai 15,00% (Tahun 2005), 11,80% (Tahun 2006), 11, 06% (Tahun 2007). Fluktuasi ini dimungkinkan karena pada tahun 2005 – 2006 dasar penganggaran yang digunakan adalah menurut Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2003, dimana jenis penganggaran melalui APBD terdiri dari Aparatur (administrasi dan operasional) dan Publik (biaya program), sedangkan untuk tahun 2007 digunakan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dimana jenis penganggaran menjadi Belanja Langsung (publik dan operasional) dan Belanja Tidak Langsung (biaya aparatur), dengan kata lain bahwa denominator dari belanja langsung menjadi lebih besar oleh karena terhitung dengan biaya operasional sehingga persentase nampak kecil sementara secara absolut, total APBD bidang kesehatan mengalami peningkatan pada periode tahun yang sama.
89
3. Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat Sejak lama sudah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Pada saat ini berkembang berbagai cara pembiayaan kesehatan praupaya, yaitu dana sehat, asuransi kesehatan, asuransi tenaga kerja (Astek)/Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dan asuransi jiwa lain. Untuk penduduk miskin disediakan Kartu Sehat, sehingga mereka tidak perlu membayar pelayanan kesehatan yang digunakannya (karena telah dibayar oleh pemerintah). Namun demikian, cakupan atau kepesertaan masyarakat terhadap berbagai jaminan pembiayaan kesehatan ini masih sangat rendah. Menurut data dari profil kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2008, masyarakat yang tercakup jaminan pembiayaan kesehatan baru 52,43%, sebagian besar tercakup dalam Askes, kemudian kartu miskin, Jamsostek dan asuransi lain. Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 35. 4. Pembiayaan Kesehatan Gratis Salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yaitu pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat. Program tersebut berjalan sejak bulan Juli 2008. Kepesertaan pelayanan kesehatan gratis ini diperuntukkan bagi seluruh penduduk Sulawesi Selatan yang belum mempunyai jaminan kesehatan yang berasal dari program lain dan memiliki kartu identitas. Pelayanan Kesehatan gratis pada masyarakat diberikan sesuai fungsi dan kemampuan sarana, prasarana dan tenaga kesehatan yang ada di setiap tingkat fasilitas pelayanan kesehatan dan diberikan sesuai dengan indikasi medik. Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan berupa pelayanan kesehatan tingkat dasar dan pelayanan kesehatan tingkat lanjut. Pelayanan kesehatan tingkat dasar berupa Rawat Jalan Tingkat Dasar (RJTD), Rawat Inap Tingkat Dasar (RITD) dan penanganan gawat darurat yang diberikan di Puskesmas dan jaringannya. Pelayanan kesehatan tingkat lanjut berupa Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL), Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) dan penanganan gawat darurat yang diberikan di PPK milik Pemerintah yang telah ditunjuk. Sedangkan pelayanan pada kasus gawat darurat (emergency), seluruh Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) milik Pemerintah wajib memberikan pelayanan tanpa terlebih dahulu meminta kartu identitas korban/ pasien. Kunjungan peserta kesehatan gratis di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 32,28% dari 4.298.110 peserta. Sedangkan realisasi anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 64,84% dari Rp. 68.40.360.025,-. Data tentang kesehatan gratis secara rinci dapat dilihat pada tabel V.C.1 dan V.C.2.
90
TABEL V.C.1 PERSENTASE KUNJUNGAN PESERTA KESEHATAN GRATIS PER REGIONAL/ GERBANG DI SULAWESI SELATAN THUN 2008
NO
KAB/ KOTA
Jumlah Peserta Pelayanan Kesehatan
Jumlah Kunjungan
%
REGIONAL TENGGARA
1 2 3
BONE SOPPENG WAJO
509.583 174.072 271.479
199.313 62.675 18.941
39,11
71.978 229.870 113.653 163.924
69.508 180.239 23.021 35.918
96,57
610.207 188.045 159.711 98.108
14.750
2,42
36,01 6,98
REGIONAL UTARA
4 5 6 7
PARE-PARE PINRANG ENREKANG SIDRAP
78,41 20,26 21,91
GERBANG UTARA
8 9 10 11
KOTA MAKASSAR MAROS PANGKEP BARRU
0,00
2.904 35.018
1,82 35,69
GERBANG SELATAN
RSU LABUANG BAJI 12 JENEPONTO 13 TAKALAR 14 GOWA
104.391 119.071 256.091
6.119 83.211 97.239 Blm ada Lap.
0,00 79,71 81,66 0,00
REGIONAL SELATAN
15 16 17 18
BULUKUMBA SELAYAR BANTAENG SINJAI
268.852 64.421 67.791 139.595
202.127 71.489 46.779
PALOPO LUWU TIMUR LUWU LUWU UTARA TANA TORAJA
56.475 133.585 118.612 168.123 210.473
31.154 79.361 9.919 48.416 69.239
55,16
TOTAL
4.298.110
1.387.340
32,28
75,18 110,97 69,00 0,00
REGIONAL TIMUR
19 20 21 22 23
Sumber : Sek. Tim 9 Kesehatan Gratis
91
59,41 8,36 28,80 32,90
TABEL V.C.2 JUMLAH, REALISASI DAN SISA DANA KESEHATAN GRATIS YANG BERSUMBER APBD PROVINSI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB/ KOTA
REGIONAL TENGGARA 1 BONE 2 SOPPENG 3 WAJO REGIONAL UTARA 4 PARE-PARE 5 PINRANG 6 ENREKANG 7 SIDRAP GERBANG UTARA 8 KOTA MAKASSAR 9 MAROS 10 PANGKEP 11 BARRU GERBANG SELATAN 12 JENEPONTO 13 TAKALAR 14 GOWA REGIONAL SELATAN 15 BULUKUMBA 16 SELAYAR 17 BANTAENG 18 SINJAI REGIONAL TIMUR 19 PALOPO 20 LUWU TIMUR 21 LUWU 22 LUWU UTARA 23 TANA TORAJA
ANGGARAN KESEHATAN GRATIS PROV
REALISASI (Rp)
SISA DANA (Rp)
4.331.455.500 1.479.612.000 2.307.571.500
8.719.514.083 448.923.860 149.674.677
(4.388.058.583) 1.030.688.140 2.157.896.823
611.813.000 1.953.895.000 966.050.500 1.393.354.000
2.048.474.366 4.188.701.082 966.050.500 1.388.934.673
(1.436.661.366) (2.234.806.082) 4.419.327
1.404.691.000 1.598.382.500 1.357.543.500 833.918.000
238.404.146 1.550.000.000 4.350.017.400 4.370.356
1.166.286.854 48.382.500 (2.992.473.900) 829.547.644
887.323.500 1.012.103.500 217.673.500
1.008.008.393 0 0
(120.684.893) 1.012.103.500 217.673.500
2.285.242.000 547.578.500 576.223.500 1.186.557.500
3.135.870.977 321.366.291 395.403.977 0
(850.628.977) 226.212.209 180.819.523 1.186.557.500
480.037.500 1.135.472.500 1.008.202.000 1.429.045.500 1.789.020.500
1.443.442.439 794.775.750 564.013.375 1.429.045.500 844.914.845
(963.404.939) 340.696.750 444.188.625 944.105.655
JUMLAH
30.792.766.500
33.989.906.690
(3.197.140.190)
24 RS - WAHIDI SUDIROHUSODO 25 BP - 4 26 BBKMM 27 BPRS LABUANG BAJI 28 RSB PERTIWI 29 BB GIMUL 30 BP. KES KULEL & AIDS 31 RIA SITI FATIMAH 32 RSU HAJI JUMLAH TOTAL
28.784.149.225 399.300.000 12.000.000 2.145.364.500 2.070.922.000 667.165.000 88.860.000 1.644.832.800 1.825.000.000 37.637.593.525
5.106.606.331 79.277.351 24.744.747 2.522.802.688 203.913.011 41.364.225 11.457.500 1.392.187.109 1.000.910.318 10.383.263.280
23.677.542.894 320.022.649 (12.744.747) (377.438.188) 1.867.008.989 625.800.775 77.402.500 252.645.691 824.089.682 27.254.330.245
68.430.360.025
44.373.169.970
24.057.190.055
Sumber : Sek. Tim 9 Kesehatan Gratis Tahun 2008
Demikian gambaran singkat mengenai situasi sumber daya kesehatan di Sulawesi Selatan sampai dengan tahun 2008.
92
BAB VI PENUTUP Sesungguhnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga tahun 2008 ini berbagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, sejalan dengan perbaikan kondisi umum, perbaikan keadaan sosial dan ekonomi masyarakat Sulawesi Selatan. Situasi dan kondisi sektor kesehatan hingga tahun 2008 telah memperlihatkan seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan yang telah dicapai, menunjukkan kekurangan dan kelebihan dari setiap upaya-upaya kesehatan yang dilaksanakan yang tentunya juga tidak terlepas dari kontribusi lintas sektor terkait. Pada sisi output (hasil antara) nampak bahwa perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat masih rendah, demikian juga dengan sanitasi dasar lingkungan serta akses dan mutu pelayanan kesehatan. Sementara pada sisi proses dan masukan, masih terdapat beberapa kriteria dari pelayanan kesehatan, manajemen kesehatan dan sumber daya kesehatan yang masih jauh dari target baik target IIS 2010, SPM Bidang Kesehatan maupun MDGs, demikian pula dengan kontribusi lintas sektor terkait seperti pendidikan, dimana angka melek huruf dan angka partisipasi sekolah di Sulsel masih sangat rendah dibandingkan angka nasional, masih rendahnya pelayanan KB dan juga penggunaan air bersih. Gambaran tersebut merupakan fakta yang harus dikomunikasikan, baik kepada para pimpinan dan pengelola program kesehatan maupun kepada lintas sektor dan masyarakat di daerah yang didiskripsikan melalui data dan informasi, apalagi dalam era desentralisasi pengumpulan data dan informasi dari kabupaten/kota menjadi relatif lebih sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan di dalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Disamping itu, dalam mencermati capaian setiap indikator masih perlu penataan yang lebih maksimal lagi khususnya dalam menggunakan pendekatan-pendekatan statistik seperti dengan menggunakan proksi yang lebih tepat agar jelas numerator dan denominator masing-masing indikator.
93
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik; Indikator Kesejahteraan Rakyat Sulawesi Selatan Tahun 2003, BPS Provinsi Sulawesi Selatan, 2004. Badan Pusat Statistik; Sulawesi Selatan Dalam Angka 2005, BPS Provinsi Sulawesi Selatan, 2006. Badan Pusat Statistik; Sulawesi Selatan Dalam Angka 2006, BPS Provinsi Sulawesi Selatan, 2007. Badan Pusat Statistik, BKKBN, Depkes RI; Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007, Laporan Pendahuluan, MEASURE DHS, Macro International Calverton, Maryland USA, Juni 2008. Depkes RI; Petunjuk Teknis: Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2002. Depkes RI; Profil Kesehatan Indonesia 2005, Menuju Indonesia Sehat 2010, Pusat Data dan Informasi, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2005. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2002, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2003. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2003, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2004. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2004, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2005. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2005, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2006. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2006, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2007. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup Subdin Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2007, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2008. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup Subdin Kesga, KB dan Gizi Tahun 2007, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2008.
94
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup Subdin Bina Pelayanan Kesehatan & Farmasi Tahun 2007, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2008. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup Subdin Promosi dan Kesehatan Masyarakat Tahun 2007, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2008. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup Subdin Pengembangan Tenaga, Sarana & Teknologi Kesehatan Tahun 2007, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2008. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup Bagian Tata Usaha Tahun 2007, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2008.
95
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB./KOTA
1
2
7301 SELAYAR 7302 BULUKUMBA 7303 BANTAENG 7304 JENEPONTO 7305 TAKALAR 7306 GOWA 7307 SINJAI 7308 MAROS 7309 PANGKEP 7310 BARRU 7311 BONE 7312 SOPPENG 7313 WAJO 7314 SIDRAP 7315 PINRANG 7316 ENREKANG 7317 LUWU 7318 TATOR 7322 LUWU UTARA 7325 LUWU TIMUR 7371 MAKASSAR 7372 PARE-PARE 7373 PALOPO
LUAS WILAYAH 2 (km )
JUMLAH DESA + KELURAHAN*)
3
4
903.50 1,154.67 395.83 749.79 566.51 1,883.32 819.96 1,619.12 1,112.29 1,174.71 4,559.00 1,359.44 2,506.20 1,883.25 1,961.77 1,786.01 3,000.25 3,205.77 7,502.68 6,944.88 175.77 99.33 155.19
JUMLAH PENDUDUK 5
74 126 67 113 77 167 80 103 102 54 372 70 176 105 104 129 227 310 176 101 143 22 48
JUMLAH (KAB/KOTA) 45,519.24 2,946 Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2008
119,328 388,796 172,030 330,701 254,014 603,566 224,922 301,870 293,847 160,966 702,433 228,374 376,694 249,471 345,462 187,267 322,813 459,226 312,673 230,118 1,248,436 117,063 141,601
JUMLAH RATA-RATA RUMAH JIWA/RUMAH TANGGA*) TANGGA 6
7
KEPADATAN PENDUDUK 2 /km 8
29,712 91,280 39,024 77,696 57,632 136,032 49,024 63,360 64,400 38,592 156,960 55,296 89,472 59,264 77,440 39,904 66,784 99,424 68,256 49,856 290,112 24,896 28,288
4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5
132 337 435 441 448 320 274 186 264 137 154 168 150 132 176 105 108 143 42 33 7,103 1,179 912
7,771,671 1,752,704
4
171
TABEL 2
Hal: 1
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KECAMATAN
1
2
JUMLAH PENDUDUK 3
<1
1-4
5-14
5
6
7
LAKI - LAKI 15-44 45-64 8
>= 65
9
JML 10
7301 SELAYAR
119,328
1,565
5,985
12,758
24,226
9,946
3,060
57,540
7302 BULUKUMBA
388,796
3,045
15,350
42,876
84,093
30,859
12,009
188,232
7303 BANTAENG
172,030
1,213
6,519
18,200
38,389
13,826
3,721
81,868
7304 JENEPONTO
330,701
2,623
11,983
35,447
78,278
24,167
7,867
160,365
7305 TAKALAR
254,014
2,266
9,790
26,537
57,252
20,236
6,588
122,669
7306 GOWA
603,566
5,802
24,112
65,891
140,920
43,082
14,346
294,153
7307 SINJAI
224,922
2,137
9,557
25,174
49,148
16,657
5,744
108,417
7308 MAROS
301,870
3,793
12,996
29,973
68,949
22,564
6,912
145,187
7309 PANGKEP
293,847
1,407
10,218
36,010
66,759
21,408
5,182
140,984
7310 BARRU
160,966
1,158
5,627
17,096
30,964
14,496
5,673
75,014
7311 BONE
702,433
5,634
25,192
76,253
140,846
57,888
15,343
321,156
7312 SOPPENG
228,374
1,456
7,281
23,255
42,924
22,157
9,252
106,325
7313 WAJO
376,694
2,773
12,979
36,968
77,003
34,584
8,199
172,506
7314 SIDRAP
249,471
2,062
9,001
24,340
56,280
20,223
7,739
119,645
7315 PINRANG
345,462
2,875
14,883
42,489
70,661
26,226
10,057
167,191
7316 ENREKANG
187,267
1,943
8,983
22,613
38,868
12,449
6,376
91,232
7317 LUWU
322,813
2,773
15,563
45,001
68,283
21,485
6,414
159,519
7318 TATOR
459,226
1,728
18,748
68,674
93,537
30,413
16,046
229,146
7322 LUWU UTARA
312,673
3,755
16,136
41,039
68,712
22,326
7,418
159,386
7325 LUWU TIMUR
230,118
3,014
11,769
26,451
57,778
15,537
4,290
118,839
7371 MAKASSAR
1,248,436
11,977
53,681
119,323
304,400
88,303
21,191
598,875
7372 PARE-PARE
117,063
1,022
4,586
13,050
27,576
9,327
2,370
57,931
7373 PALOPO
141,601
1,109
5,922
16,952
34,667
9,441
2,775
70,866
SULSEL
7,771,671
67,130
316,861
866,370
587,600
587,600
188,572
3,747,046
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2008
TABEL 2
Hal: 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KECAMATAN
1
2
JUMLAH PENDUDUK 3
<1
1-4
5-14
12
13
14
PEREMPUAN 15-44 45-64 15
>= 65
16
JML 17
RASIO RASIO BEBAN JENIS TANG KELAMIN GUNGAN 18
19
7301 SELAYAR
119,328
967
4,529
10,904
28,178
12,335
4,875
61,788
46.44
93.12
7302 BULUKUMBA
388,796
2,679
13,901
41,347
90,786
38,465
13,386
200,564
40.25
93.85
7303 BANTAENG
172,030
1,062
5,900
18,411
43,387
16,734
4,668
90,162
38.23
90.80
7304 JENEPONTO
330,701
2,811
11,545
33,124
83,814
26,884
12,158
170,336
34.69
94.15
7305 TAKALAR
254,014
2,178
8,956
24,585
62,575
22,933
10,118
131,345
38.82
93.39
7306 GOWA
603,566
5,993
24,923
60,828
147,971
49,939
19,759
309,413
37.02
95.07
7307 SINJAI
224,922
1,754
8,887
23,721
51,665
21,537
8,941
116,505
40.43
93.06
7308 MAROS
301,870
3,577
13,180
31,518
77,836
21,925
8,647
156,683
37.47
92.66
7309 PANGKEP
293,847
2,390
9,497
32,976
70,875
28,357
8,768
152,863
35.46
92.23
7310 BARRU
160,966
1,171
5,604
16,435
36,460
18,327
7,955
85,952
45.94
87.27
7311 BONE
702,433
7,023
25,690
72,391
175,926
71,510
28,737
381,277
41.45
84.23
7312 SOPPENG
228,374
1,385
6,628
22,162
52,190
27,635
12,049
122,049
47.35
87.12
7313 WAJO
376,694
1,510
11,988
40,614
93,998
44,592
11,486
204,188
43.62
84.48
7314 SIDRAP
249,471
2,032
9,297
26,125
59,167
23,286
9,919
129,826
39.72
92.16 93.78
7315 PINRANG
345,462
2,568
12,841
36,736
81,605
32,393
12,128
178,271
39.65
7316 ENREKANG
187,267
1,887
8,429
22,252
40,881
15,597
6,989
96,035
39.55
95.00
7317 LUWU
322,813
3,153
14,799
39,324
72,792
23,268
9,958
163,294
35.95
97.69
7318 TATOR
459,226
3,715
22,331
64,468
84,529
36,270
18,767
230,080
36.38
99.59
7322 LUWU UTARA
312,673
2,560
14,423
38,466
70,302
20,792
6,744
153,287
36.61
103.98
7325 LUWU TIMUR
230,118
3,114
11,248
23,879
51,906
15,931
5,201
111,279
37.88
106.79
7371 MAKASSAR
1,248,436
9,507
45,679
125,996
345,985
90,247
32,147
649,561
33.43
92.20
7372 PARE-PARE
117,063
875
3,895
11,538
29,731
9,676
3,417
59,132
35.88
97.97
7373 PALOPO
141,601
1,334
6,067
15,913
33,400
10,705
3,316
70,735
34.26
100.19
SULSEL
7,771,671
65,245
300,237
833,713
1,885,959
679,338
260,133
4,024,625
48.31
93.10
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2008
TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 JUMLAH PENDUDUK
NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
1
2
3
4
5
1
<1
67,130
65,245
132,375
2
1-4
316,861
300,237
617,098
3
5-9
439,262
413,953
853,215
4
10 - 14
427,108
419,760
846,868
5
15 - 19
354,530
358,161
712,691
6
20 - 24
291,200
319,207
610,407
7
25 - 29
279,962
338,184
618,146
8
30 - 34
270,276
313,890
584,166
9
35 - 39
292,704
309,121
601,825
10
40 - 44
231,841
247,396
479,237
11
45 - 49
192,215
216,869
409,084
12
50 - 54
164,025
178,215
342,240
13
55 - 59
125,834
146,972
272,806
14
60 - 64
105,526
137,282
242,808
15
65 +
188,572
260,133
448,705
3,747,046
4,024,625
7,771,671
JUMLAH
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2008
TABEL 4
Hal : 1
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 LAKI-LAKI NO
KAB./KOTA
1
2
1
SELAYAR
2
BULUKUMBA
3 4
TIDAK/ TIDAK/ BELUM BELUM PERNAH TAMAT SD SEKOLAH 3
4
SD/MI
5
SLTP/ MTs 6
SLTA/ MA
7
AK/ UNIVERSI DIPLOMA TAS 8
9
JUMLAH
10
1,950
14,100
12,866
5,846
6,735
929
1,355
43,781
19,917
41,655
33,901
19,002
26,616
1,520
4,569
147,180
BANTAENG
10,637
21,390
13,641
8,018
7,263
1,379
2,253
64,581
JENEPONTO
20,355
37,657
30,288
16,438
19,047
1,845
3,085
128,715
5
TAKALAR
12,529
30,246
22,458
14,659
14,390
1,300
1,763
97,345
6
GOWA
32,829
67,655
56,021
26,791
38,153
3,393
6,816
231,658
7
SINJAI
9,590
26,653
24,208
11,926
8,535
1,378
2,493
84,783
8
MAROS
10,337
32,377
24,631
17,708
23,525
1,539
3,822
113,939
9
PANGKEP
6,302
34,390
29,790
14,446
20,370
1,936
3,685
110,919
10
BARRU
4,514
18,559
19,144
7,968
7,977
678
1,657
60,497
11
BONE
28,523
74,716
82,228
28,136
32,585
2,671
6,000
254,859
12
SOPPENG
10,283
21,706
27,189
13,098
11,664
819
2,131
86,890
13
WAJO
10,112
49,183
43,054
15,051
16,369
894
4,456
139,119
14
SIDRAP
9,331
21,430
30,595
16,135
15,547
1,233
2,543
96,814
15
PINRANG
9,687
33,773
38,650
20,854
18,930
1,676
4,090
127,660
16
ENREKANG
4,100
14,879
16,275
12,655
14,680
1,642
3,811
68,042
17
LUWU
6,843
28,376
31,362
23,758
23,535
1,436
2,529
117,839
18
TATOR
15,687
46,554
38,564
36,408
28,724
1,330
5,435
172,702
19
LUWU UTARA
5,094
37,381
40,698
18,532
15,124
1,518
1,403
119,750
20
LUWU TIMUR
3,302
25,348
23,447
15,117
19,405
1,230
2,913
90,762
21
MAKASSAR
11,684
61,053
82,152
75,339
175,593
10,072
49,962
465,855
22
PARE-PARE
967
7,699
9,741
9,321
13,994
802
3,220
45,744
23
PALOPO
1,404
8,721
11,488
11,385
15,627
1,323
4,411
54,359
SULSEL
245,977
755,501
742,391
438,591
574,388
42,543
124,402
2,923,793
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2008
TABEL 4
Hal : 2
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 PEREMPUAN NO
KAB./KOTA
1
2
1
SELAYAR
2
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH 11
TIDAK/ BELUM TAMAT SD
SD/MI
12
13
SLTP/ MTs 14
SLTA/ MA
15
AK/ UNIVERSI DIPLOMA TAS 16
17
JUMLAH
18
6,186
12,676
16,488
5,471
1,851
1,531
1,294
45,497
BULUKUMBA
25,081
44,550
42,874
22,041
4,258
3,801
4,109
146,714
3
BANTAENG
15,628
21,828
17,557
7,800
1,922
2,740
2,205
69,680
4
JENEPONTO
27,979
34,602
36,436
20,000
2,207
2,087
2,343
125,654
5
TAKALAR
20,610
28,497
28,314
13,551
2,974
2,044
1,765
97,755
6
GOWA
48,209
58,904
61,355
34,600
8,272
4,295
5,265
220,900
7
SINJAI
12,367
25,978
28,806
12,138
2,769
2,244
1,963
86,265
8
MAROS
20,263
32,329
28,554
17,314
2,133
2,953
3,611
107,157
9
PANGKEP
13,669
35,837
39,204
12,614
4,898
4,392
3,745
114,359
10
BARRU
8,899
18,691
21,441
8,520
1,897
2,069
1,689
63,206
11
BONE
48,554
90,777
94,901
40,536
3,863
5,794
6,265
290,690
12
SOPPENG
15,715
24,254
32,466
16,107
1,294
1,456
2,330
93,622
13
WAJO
27,358
46,010
55,401
20,687
2,197
2,822
3,731
158,206
14
SIDRAP
14,809
25,300
31,916
16,384
2,751
1,649
3,043
95,852
15
PINRANG
18,194
33,051
42,945
24,400
2,623
1,922
4,749
127,884
16
ENREKANG
9,654
15,715
15,890
14,170
1,961
3,114
3,335
63,839
17
LUWU
12,699
27,460
33,927
24,445
3,620
3,202
3,420
108,773
18
TATOR
23,272
42,548
39,519
34,342
6,961
2,346
3,778
152,766
19
LUWU UTARA
8,313
36,308
41,105
16,617
1,876
1,078
1,315
106,612
20
LUWU TIMUR
7,990
21,214
23,825
13,896
2,204
2,142
2,139
73,410
21
MAKASSAR
22,956
76,683
106,339
82,598
28,609
18,533
47,141
382,859
22
PARE-PARE
2,116
7,978
12,110
8,822
3,200
1,696
2,732
38,654
23
PALOPO
2,241
10,029
13,820
9,520
2,361
1,553
3,215
42,739
SULSEL
412,762
771,219
865,193
476,573
96,701
75,463
115,182
2,813,093
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2008
TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YG MELEK HURUF PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 LAKI-LAKI NO 1
KECAMATAN 2
7301 SELAYAR 7302 BULUKUMBA 7303 BANTAENG 7304 JENEPONTO 7305 TAKALAR 7306 GOWA 7307 SINJAI 7308 MAROS 7309 PANGKEP 7310 BARRU 7311 BONE 7312 SOPPENG 7313 WAJO 7314 SIDRAP 7315 PINRANG 7316 ENREKANG 7317 LUWU 7318 TATOR 7322 LUWU UTARA 7325 LUWU TIMUR 7371 MAKASSAR 7372 PARE-PARE 7373 PALOPO
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
MELEK HURUF
%
JUMLAH
MELEK HURUF
%
JUMLAH
MELEK HURUF
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
43,781 147,180 64,581 128,715 97,345 231,658 84,783 113,939 110,919 60,497 254,859 86,890 139,119 96,814 127,660 68,042 117,839 172,702 119,750 90,762 465,855 45,744 54,359
41,189 124,823 52,395 104,928 82,033 194,546 73,193 102,215 101,691 54,804 223,155 74,804 124,261 88,536 117,983 64,354 110,886 153,722 112,098 87,640 456,352 44,980 53,712
94.08 84.81 81.13 81.52 84.27 83.98 86.33 89.71 91.68 90.59 87.56 86.09 89.32 91.45 92.42 94.58 94.10 89.01 93.61 96.56 97.96 98.33 98.81
2,923,793 2,644,300 90.44 JUMLAH Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2008
50,043 164,217 74,598 139,905 108,335 248,675 93,750 124,371 125,218 71,291 316,316 103,920 170,026 106,309 143,645 74,250 124,852 169,804 115,952 84,574 530,973 48,694 55,472
42,822 136,546 56,277 107,629 86,050 191,355 78,956 101,847 109,052 61,938 268,521 87,116 137,483 93,807 124,224 64,798 110,606 142,839 105,087 75,440 508,141 46,654 53,081
85.57 83.15 75.44 76.93 79.43 76.95 84.22 81.89 87.09 86.88 84.89 83.83 80.86 88.24 86.48 87.27 88.59 84.12 90.63 89.20 95.70 95.81 95.69
93,824 311,397 139,179 268,620 205,680 480,333 178,533 238,310 236,137 131,788 571,175 190,810 309,145 203,123 271,305 142,292 242,691 342,506 235,702 175,336 996,828 94,438 109,831
3,245,190 2,790,271
85.98
6,168,983
84,011 261,370 108,671 212,557 168,083 385,902 152,149 204,062 210,743 116,742 491,675 161,920 261,744 182,343 242,208 129,152 221,493 296,561 217,185 163,080 964,493 91,634 106,793
89.54 83.93 78.08 79.13 81.72 80.34 85.22 85.63 89.25 88.58 86.08 84.86 84.67 89.77 89.28 90.77 91.27 86.59 92.14 93.01 96.76 97.03 97.23
5,434,572 88.10
TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KAB./KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
7301 SELAYAR
12
1,962
21
JUMLAH JUMLAH JUMLAH % LAHIR BALITA BAYI MATI BALITA MATI MATI 7 8 9 10 1,983 1.06 23 12,493 8
7302 BULUKUMBA
16
7,112
57
7,169
0.80
11
38,600
49
7303 BANTAENG
12
3,224
23
3,247
0.71
15
20,983
2
7304 JENEPONTO
17
6,614
27
6,641
0.41
10
29,433
1
7305 TAKALAR
14
5,621
30
5,651
0.53
14
23,270
8
7306 GOWA
22
10,326
25
10,351
0.24
34
54,008
2
7307 SINJAI
15
4,490
49
4,539
1.08
6
17,172
8
7308 MAROS
14
5,388
18
5,406
0.33
21
38,113
6
7309 PANGKEP
19
5,435
39
5,474
0.71
22
30,427
7
7310 BARRU
10
3,026
16
3,042
0.53
9
9,972
11
7311 BONE
36
13,313
51
13,364
0.38
28
66,412
5
7312 SOPPENG
17
3,163
21
3,184
0.66
26
11,947
33
7313 WAJO
22
5,185
26
5,211
0.50
27
51,236
40
7314 SIDRAP
13
5,033
20
5,053
0.40
16
17,412
1
NO
KAB./KOTA
PUSKES MAS
1
2
3
JUMLAH LAHIR HIDUP
LAHIR HIDUP LAHIR MATI + LAHIR MATI
4
5
6
7315 PINRANG
14
4,701
19
4,720
0.40
7
15,099
4
7316 ENREKANG
13
3,582
48
3,630
1.32
44
21,106
3
7317 LUWU
21
6,873
23
6,896
0.33
26
40,996
5
7318 TATOR
31
10,698
71
10,769
0.66
63
14
40
7322 LUWU UTARA
12
5,480
46
5,526
0.83
30
28,848
8
7325 LUWU TIMUR
13
5,201
28
5,229
0.54
45
26,672
9
7371 MAKASSAR
37
24,887
30
24,917
0.12
48
80,027
9
7372 PARE-PARE
6
2,402
23
2,425
0.95
29
15,079
2
7373 PALOPO
9
2,645
23
2,668
0.86
16
18,159
22
SULSEL
395
146,361
734
0.50
570
667,478
283
ANGKA KEMATIAN per 1000 (DILAPORKAN) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
147,095
3.89
1.93
TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KAB/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO 1
7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318 7322 7325 7371 7372 7373
KAB./KOTA
PUSKES MAS
2
3
SELAYAR BULUKUMBA BANTAENG JENEPONTO TAKALAR GOWA SINJAI MAROS PANGKEP BARRU BONE SOPPENG WAJO SIDRAP PINRANG ENREKANG LUWU TATOR LUWU UTARA LUWU TIMUR MAKASSAR PARE-PARE PALOPO
JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAH IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS 5
12 16 12 17 14 22 15 14 19 10 36 17 22 13 14 13 21 31 12 13 37 6 9
1,962 7,112 3,224 6,614 5,621 10,326 4,490 5,388 5,435 3,026 13,313 3,163 5,185 5,033 4,701 3,582 6,873 10,698 5,480 5,201 24,887 2,402 2,645
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 146,361 Angka ibu maternal (dilaporkan) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
6
7
8
7 4 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 4 1 2 0 1 8 0 0 1 1 0
0 0 4 4 1 7 0 1 6 0 6 3 0 1 6 4 5 1 5 2 2 0 0
7 6 3 3 0 3 0 1 0 0 0 0 1 4 0 1 1 0 0 0 1 0 0
14 10 7 7 1 11 0 4 6 0 6 3 5 6 8 5 7 9 5 2 4 1 0
32
58
31
121 82.67
TABEL 8
JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK DIPERINCI MENURUT KAB./KOTA TAHUN 2008
NO
KAB./KOTA
1
2
7301 SELAYAR
JUMLAH KECELA KAAN MATI 3
4
JUMLAH KORBAN
LUKA BERAT 5
% KORBAN
LUKA RINGAN
JML
% THD TOTAL KORBAN
6
7
8
MATI
LUKA BERAT
LUKA RINGAN
JML
9
10
11
12
RASIO KORBAN PER KEJADIAN KECELAKAAN 13
33
10
12
23
45
0.25
22.22
26.67
51.11
100
1.36
119
70
56
96
222
94.88
31.53
25.23
43.24
100
1.87
7303 BANTAENG
45
35
13
5
53
0.29
66.04
24.53
9.43
100
1.18 *
7304 JENEPONTO
58
53
19
3
75
0.41
70.67
25.33
4.00
100
1.29 *
7305 TAKALAR
50
39
27
35
101
0.56
38.61
26.73
34.65
100
2.02
7306 GOWA
63
24
24
15
63
0.35
38.10
38.10
23.81
100
1*
7307 SINJAI
40
27
19
12
58
0.32
46.55
32.76
20.69
100
1.45 *
7308 MAROS
955
6
174
763
943
5.19
0.64
18.45
80.91
100
0.99 *
24
32
7
3
42
0.23
76.19
16.67
7.14
100
1.75
7310 BARRU
0
0
0
0
0
0
0.00
0.00
0.00
0.00
7311 BONE
0
0
0
0
0
0
0.00
0.00
0.00
0.00
0*
30
24
8
5
37
0.20
64.86
21.62
13.51
100
1.23 * 2.33 *
7302 BULUKUMBA
7309 PANGKEP
7312 SOPPENG 7313 WAJO
0*
58
44
40
51
135
0.74
32.59
29.63
37.78
100
7314 SIDRAP
1,719
36
355
1,328
1,719
9.45
2.09
20.65
77.25
100
1*
7315 PINRANG
1,353
4
281
1,069
1,354
7.45
0.30
20.75
78.95
100
1.00 *
2,059 4,125
16 16
174 320
1,452 2,559
1,642
701.74
0.97
10.60
88.43
100
0.80
2,895
15.92
0.55
11.05
88.39
100
0.70 *
7316 ENREKANG 7317 LUWU 7318 TATOR
10
5
4
5
14
0.08
35.71
28.57
35.71
100
1.40 *
7322 LUWU UTARA
45
41
28
16
85
0.47
48.24
32.94
18.82
100
1.89 *
7325 LUWU TIMUR
1,460
33
547
1,094
1,674
9.21
1.97
32.68
65.35
100
1.15
7371 MAKASSAR
5,414
1,337
1,233
2,840
5,410
29.75
24.71
22.79
52.50
100
1.00 *
7372 PARE-PARE 7373 PALOPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0*
1618
22
463
1,133
1,618
8.90
1.36
28.62
70.02
100
1.00 *
18,185 233.991
100
10.31
20.92
68.78
100
JUMLAH (KAB/KOTA) 19,278 1,874 3,804 RASIO PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
12,507
TABEL 9 AFP RATE, PERSENTASE TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI MENURUT PUSKESMAS DAN RS BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA DI SILAWESI SELATAN TAHUN 2008 PNEUMONIA
TB PARU NO
KAB/ KOTA
1
2
PUS AFP KES < 15 KLINIS MAS THN 3
4 0
% BALITA JML JML BALITA DI % SEM DITANGA PENDE PEND TANGANI BUH NI RITA BALITA
(+)
DIOBATI
SEM BUH
5
6
7
8
653
101
101
87
86
110
108
108
100
2,634
271
255
236
93
2,092
648
648
100
153
80
52
9
10
11
12
13
7301 SELAYAR
12
7302 BULUKUMBA
16
7303 BANTAENG
12
0
7304 JENEPONTO
17
0
7305 TAKALAR
14
1
3,076
330
330
282
85
612
612
612
100
7306 GOWA
22
5
3,643
400
385
385
100
2,717
2,525
2,525
100
7307 SINJAI
15
7308 MAROS
14
7309 PANGKEP
19
7310 BARRU
10
3
7311 BONE
36
3
7312 SOPPENG
17
7313 WAJO
22
7314 SIDRAP
13
0
7315 PINRANG
14
0
7316 ENREKANG
13
7317 LUWU
21
0
7318 TATOR
31
0
7322 LUWU UTARA
12
2
0 1 0
0 2
1
1
200
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
209
70
33
183
39
39
100
55
55
245
191
78
178
178
178
100
1,385
154
155
129
83
244
114
114
100
394
88
2,316
447
447
1,286
233
233
443
443
443
0
0
0
0 356 0
0 80 0
219
69
69
100
301
301
301
100
117
112
112
100
0
0
0
0
593
108
10
81
810
148
3
3
100
911
109
109
100
92
625
484
484
100
677
160
155
81
52
8,645
184
133
245
184
409
71
71
100
1,137
189
182
163
90
25,419
1,320
1,320
100
156
93
477
419
419
100
13
0
1,808
167
167
37
0 24,368
1,302
1,302
7372 PARE-PARE
6
1
87
72
178
131
74
7373 PALOPO
9
6
601
106
106
109
103
26
55,462
5,040
5,298
3,276
61.83
ANGKA KESAKITAN
0
209
7325 LUWU TIMUR
395
0
944
7371 MAKASSAR
SULSEL
0
1.06
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
0
0
0
0 0
0
0
0
0
0
0
120
120
100
149
58
58
100
34,000
7,181
7,181
100.00
TABEL 10
Hal: 1
HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBAT DAN DBD DITANGANI MENURUT KAB/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 IMS
HIV/AIDS
KAB./KOTA
PUSKES MAS
1
2
3
7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318 7322 7325 7371 7372 7373
SELAYAR BULUKUMBA BANTAENG JENEPONTO TAKALAR GOWA SINJAI MAROS PANGKEP BARRU BONE SOPPENG WAJO SIDRAP PINRANG ENREKANG LUWU TATOR LUWU UTARA LUWU TIMUR MAKASSAR PARE-PARE PALOPO
NO
JML DI% DI JML DI % DI KASUS TANGANI TANGANI KASUS TANGANI TANGANI
4
12 16 12 17 14 22 15 14 19 10 36 17 22 13 14 13 21 31 12 13 37 6 9
5
0 20 0 0 2 0 0 0 4 0 0 0 29 0 0 0 0 0 2 4 0 19 0
JUMLAH 395 80 Angka Kesakitan Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
6
7
8
9
0 20 0 0 2 0 0 0 3 0 0 0 7 0 0 0 0 0 2 2 0 19 0
0 100 0 0 100 0 0 0 75.00 0 0 0 24.14 0 0 0 0 0 100 50.00 0 100 0
0 252 0 0 2 0 0 0 3 6 37 0 5 0 0 0 0 0 48 99 0 189 0
0 252 0 0 2 0 0 0 3 6 37 0 5 0 0 0 0 0 48 99 0 189 0
0 100 0 0 100 0 0 0 100 100 100 0 100 0 0 0 0 0 100 100 0 100 0
55
68.75
641
641
100
TABEL 10
Hal: 2
HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBAT DAN DBD DITANGANI MENURUT KAB/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 DIARE
DBD
KAB./KOTA
PUSKES MAS
1
2
3
7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318 7322 7325 7371 7372 7373
SELAYAR BULUKUMBA BANTAENG JENEPONTO TAKALAR GOWA SINJAI MAROS PANGKEP BARRU BONE SOPPENG WAJO SIDRAP PINRANG ENREKANG LUWU TATOR LUWU UTARA LUWU TIMUR MAKASSAR PARE-PARE PALOPO
NO
JML DI % DI KASUS TANGANI TANGANI
10
12 16 12 17 14 22 15 14 19 10 36 17 22 13 14 13 21 31 12 13 37 6 9
11
0 439 105 26 186 619 15 265 325 507 921 41 213 124 54 8 61 0 7 66 262 337 169
12
0 439 105 26 186 619 15 265 325 507 921 41 213 124 54 8 61 0 7 66 262 337 169
0 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 100 100 100 100 100
JUMLAH 395 4750 4750 Angka Kesakitan 61.12 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
100
JML KASUS
JML DIARE PADA BALITA
13 4,398 10,263 4,254 5,854 10,822 11,712 4,418 4,342 12,120 3,986 19,952 8,668 7,983 4,313 400 10,324 6,498 14,525 11,434 5,795 45,929 2,166 7,243
14 1,689 4,609 0 2,467 4,497 3,564
217399 2797.33
DIARE PADA % BALITA DITANGANI DITANGAN I
648 5,037 1,248 5,274 4,580 3,097 0 248 4,220 2,762 3,824 5,421 5,795 0 1,210 0
15 1,689 4,609 0 2,368 4,497 3,564 0 648 5,037 1,248 5,274 4,580 3,097 0 248 4,220 2,762 1,205 5,421 5,795 0 1,210 0
16 38.40 44.91 0.00 40.45 41.55 30.43 0 14.92 41.56 31.31 26.43 52.84 38.79 0 62.00 40.88 42.51 8.30 47.41 100.00 0 55.86 0
60190
57472
26.44
*
*
* *
TABEL 11 PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 NO
KAB./KOTA
1
PUSKESMAS 2
KLINIS
POSITIF
MALARIA % POSTIF
DIOBATI
3
4
5
6
7301 SELAYAR
12
2,995
377
7302 BULUKUMBA
16
649
61
7303 BANTAENG
12
6
0
7304 JENEPONTO
17
0
0
7305 TAKALAR
14
304
40
7306 GOWA
22
45
7307 SINJAI
15
7308 MAROS
12.59
7
2,995
100.00
61
9.40
0
6
100.00
0
0
0.00
13.16
304
100.00
0
-
0
0.00
89
2
2.25
89
100.00
14
94
21
22.34
94
100.00
7309 PANGKEP
19
1176
7
0.60
1182
7310 BARRU
10
44
26
59.09
44
100.00
7311 BONE
36
28
0
28
100.00
7312 SOPPENG
17
90
9
7313 WAJO
22
18
0
0
18
100.00
7314 SIDRAP
13
0
0
0
0
0.00
7315 PINRANG
14
192
43
22.40
1
0.52
7316 ENREKANG
13
898
276
30.73
276
30.73
7317 LUWU
21
138
0
138
100.00
7318 TATOR
31
837
88
10.51
376
44.92
7322 LUWU UTARA
12
1042
130
12.48
1042
100.00
7325 LUWU TIMUR
13
240
72
30.00
125
52.08
7371 MAKASSAR
37
0
0
0
0
0.00
7372 PARE-PARE
6
0
0
0
0
0.00
7373 PALOPO
9
1
1
100.00
0
0.00 *
395
8,886 1.14
1,153 0.15
12.98
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KESAKITAN (API/AMI)/1000 PDDK
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
9.40
% DIOBATI
0 10.00
0
0
6,779
100.51 *
0.00 *
76.29
TABEL 12 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT KAB/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 NO
KAB./KOTA
1
2
PUSKES MAS 3
PEND PB 4
RFT PB 5
KUSTA % RFT PB PEND MB 6 7
RFT MB 8
% RFT MB 9
7301 SELAYAR
12
10
10
100
8
6
75.00
7302 BULUKUMBA
16
13
7
53.85
86
49
56.98
7303 BANTAENG
12
51
29
56.86
24
7304 JENEPONTO
17
20
20
100
56
27
48.21
7305 TAKALAR
14
4
4
100
34
30
88.24
7306 GOWA
22
23
20
86.96
84
80
95.24
7307 SINJAI
15
6
0
7308 MAROS
14
4
9
225.00
21
28
133.33
7309 PANGKEP
19
80
79
98.75
116
112
96.55
26
96.30
0.00
38
0
0
0.00 *
0.00 *
7310 BARRU
10
14
13
92.86
27
7311 BONE
36
375
167
44.53
115
0
0.00 *
7312 SOPPENG
17
13
6
46.15
50
0
0.00
7313 WAJO
22
24
21
87.50
89
7314 SIDRAP
13
49
33
67.35
19
0
0.00 *
7315 PINRANG
14
25
20
80.00
27
0
0.00 *
7316 ENREKANG
13
1
1
100
10
8
80.00
63.64
22
10
45.45
74
83.15
7317 LUWU
21
11
7
7318 TATOR
31
0
0
0.00
17
7322 LUWU UTARA
12
2
2
100
9
8
88.89
7325 LUWU TIMUR
13
2
2
100
10
8
80.00
7371 MAKASSAR
37
34
0
0.00
98
0
0.00 *
7372 PARE-PARE
6
61
28
21
0
0.00 *
7373 PALOPO
9
7
0
7
0
0.00 *
JUMLAH (KAB/KOTA)
395
829
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
478
45.90 0.00 57.66
988
0
466
0.00 *
47.17
TABEL 13 KASUS PENYAKIT FILARIA DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 NO
KAB./ KOTA
1
PUSKESMAS 2
PENDERITA PENY FILARIA JUMLAH DITANGANI % DITANGANI 7
8
9
7301 SELAYAR
12
0
0
0.00
7302 BULUKUMBA
16
0
0
0.00
7303 BANTAENG
12
0
0
0.00
7304 JENEPONTO
17
0
0
0.00
7305 TAKALAR
14
0
0
0.00
7306 GOWA
22
4
4
100.00
7307 SINJAI
15
0
0
0.00
7308 MAROS
14
0
0
0.00
7309 PANGKEP
19
0
0
0.00
7310 BARRU
10
0
0
0.00
7311 BONE
36
1
1
100.00
7312 SOPPENG
17
0
0
0.00
7313 WAJO
22
1
1
100.00
7314 SIDRAP
13
8
8
100.00
7315 PINRANG
14
0
0
0.00
7316 ENREKANG
13
19
19
100.00
7317 LUWU
21
0
0
0.00
7318 TATOR
31
0
0
0.00
7322 LUWU UTARA
12
0
0
0.00
7325 LUWU TIMUR
13
68
68
100.00
7371 MAKASSAR
37
0
0
0.00
7372 PARE-PARE
6
0
0
0.00
7373 PALOPO
9
0
0
0.00
395
101
101
100.00
SULSEL
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
TABEL 14 JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB/ KOTA
1
2
JUMLAH KASUS PD3I PUSKES T.NEONA MAS DIFTERI PERTUSIS TETANUS CAMPAK TORUM 3
4
5
6
7
8
POLIO
HEPATITIS B
9
10
7301 SELAYAR
12
0
0
0
0
2
0
0
7302 BULUKUMBA
16
0
1
1
0
11
2
0
7303 BANTAENG
12
0
0
0
0
0
0
0
7304 JENEPONTO
17
0
0
0
0
9
0
0
7305 TAKALAR
14
0
0
0
1
15
0
0
7306 GOWA
22
0
0
0
0
130
5
163
7307 SINJAI
15
0
0
0
0
10
0
0
7308 MAROS
14
0
0
0
0
36
0
0
7309 PANGKEP
19
1
0
0
0
2
0
34
7310 BARRU
10
0
0
0
0
63
0
32
7311 BONE
36
0
0
0
0
15
3
0
7312 SOPPENG
17
0
0
0
0
20
0
0
7313 WAJO
22
0
0
0
1
23
2
0
7314 SIDRAP
13
0
0
0
0
3
0
0
7315 PINRANG
14
0
0
0
0
0
0
0
7316 ENREKANG
13
0
12
0
0
35
0
44
7317 LUWU
21
0
0
0
0
12
2
0
7318 TATOR
31
2
10
0
0
121
0
52
7322 LUWU UTARA
12
0
0
0
0
49
0
0
7325 LUWU TIMUR
13
0
5
0
0
33
0
0
7371 MAKASSAR
37
0
0
0
0
0
0
0
7372 PARE-PARE
6
0
0
0
0
54
0
6
7373 PALOPO
9
0
0
0
0
32
0
0
SULSEL
395
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
3
28
1
2
675
14
331
TABEL 15
Hal.1
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2008 NEONATUS NO
KAB./KOTA
1
2
PUSKES MAS 3
BAYI
JUMLAH
KN2
%
JML BAYI
KUNJ
%
4
5
6
7
8
9
7301 SELAYAR
12
2,495
1,508
60.44
2,495
1,037
41.56
7302 BULUKUMBA
16
7,187
6,387
88.87
8,687
5,350
61.59
7303 BANTAENG
12
3,720
3,149
84.65
3,720
3,858
103.71
7304 JENEPONTO
17
6,590
4,407
66.87
7,801
3,570
45.76
7305 TAKALAR
14
6,117
5,621
91.89
5,621
5,621
100.00
7306 GOW A
22
10,326
4,253
41.19
12,824
5,266
41.06
7307 SINJAI
15
4,701
3,266
69.47
4,749
2,735
57.59
7308 MAROS
14
5,388
4,002
74.28
7,491
7309 PANGKEP
19
5,435
5,410
99.54
6,190
5,452
88.08
7310 BARRU
10
3,174
2,164
68.18
3,422
1,577
46.08
7311 BONE
36
13,313
13,313
100.00
16,879
13,656
80.91
7312 SOPPENG
17
3,324
3,163
95.16
3,325
2,619
78.77
7313 W AJO
22
7,973
7,629
95.69
9,142
6,360
69.57
7314 SIDRAP
13
5,431
2,502
46.07
5,035
2,104
41.79
7315 PINRANG
14
7,657
5,005
65.37
6,555
6,664
101.66
7316 ENREKANG
13
3,631
2,222
61.20
4,678
2,183
46.67
7317 LUW U
21
7,945
4,926
62.00
7,945
5,856
73.71
7318 TATOR
31
7,578
6,364
83.98
10,868
8,650
79.59
7322 LUW U UTARA
12
5,480
5,480
100.00
5,801
5,523
95.21
7325 LUW U TIMUR
13
4,870
3,081
63.26
3,564
3,560
99.89
7326 MAKASSAR
37
24,812
17,614
70.99
28,738
22,576
78.56
7327 PARE-PARE
6
2,878
2,168
75.33
2,878
5,522
191.87
7328 PALOPO
9
2,889
2,014
69.71
2,693
2,292
85.11
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 152,914 115,648 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
75.63
171,101
122,031
71.32
0
0.00
TABEL 15
hal.2
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB./KOTA
1
2
BAYI LAHIR PUSKES MAS BBLR % BBLR JML LAHIR DITIMBAN % BBLR % BBLR DITANGANI DITANGANI HIDUP G DITIMBANG 3
10
7301 SELAYAR
12
1,962
7302 BULUKUMBA
16
7,112
7303 BANTAENG
12
7304 JENEPONTO
17
7305 TAKALAR
14
5,621
11
12
1,598
13
14
15
16
81.448
50
2.55
50
100
0
0
60
0.84
60
100
3,224
0
0
60
1.86
60
100
6,614
0
0
22
0.33
7
31.82 *
5,621
100
144
2.56
144
100
10,326
7306 GOWA
22
10,326
100
51
0.49
51
100
7307 SINJAI
15
4,490
0
0
54
1.20
54
100 *
7308 MAROS
14
5,388
0
0
53
0.98
53
100
7309 PANGKEP
19
5,435
98.749
147
2.70
147
100
7310 BARRU
10
3,026
0
47
1.55
26
55.32 *
7311 BONE
36
13,313
0
0
56
0.42
56
100
7312 SOPPENG
17
3,163
0
0
118
3.73
57
48.31 *
7313 WAJO
22
5,185
0
0
83
1.60
83
100 *
7314 SIDRAP
13
5,033
0
0
172
3.42
10
5.81 *
7315 PINRANG
14
4,701
0
0
93
1.98
52
55.91 *
7316 ENREKANG
13
3,582
7317 LUWU
21
6,873
7318 TATOR
31
10,698
5,367
3,582 0 7,499
100
96
2.68
96
100
0
46
0.67
25
54.35 *
70.097
45
0.42
45
100
7322 LUWU UTARA
12
5,480
5,480
100
89
1.62
89
100
7325 LUWU TIMUR
13
5,201
3,447
66.276
75
1.44
75
100
7326 MAKASSAR
37
24,887
0
0
251
1.01
251
100
7327 PARE-PARE
6
2,402
0
0
158
6.58
158
100 *
7328 PALOPO
9
2,645
0
0
28
1.06
21
75.00 *
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 146,361 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
42,920
29.325
1,998
1.37
1,670
83.58
TABEL 16 STATUS GIZI DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 % BALITA
JUMLAH BALITA NO
KAB/ KOTA
1
2
7301 SELAYAR
PUS KES MAS 3
BALITA YANG ADA 4
12
DITIM BANG 5
12,493
8,048
BB NAIK
BGM
GIZI BURUK
DITIM BANG
6
7
8
9
6,166
BB NAIK 10
BGM
KEC BEBAS GIZI RAWAN BURUK GIZI
11
12
288
6
64.42
76.62
3.58
0.07
13
11 10
7302 BULUKUMBA
16
38,600
18,563
13,868
422
21
48.09
74.71
2.27
0.11
7303 BANTAENG
12
21,001
14,480
10,667
507
9
68.95
73.67
3.50
0.06
7304 JENEPONTO
17
29,680
22,832
12,989
796
11
76.93
56.89
3.49
0.05
7305 TAKALAR
14
23,270
17,607
11,914
305
4
75.66
67.67
1.73
0.02
0 0 9
7306 GOWA
22
54,008
33,451
24,485
712
254
61.94
73.20
2.13
0.76
0
7307 SINJAI
15
17,172
14,964
13,426
245
1
87.14
89.72
1.64
0.01
0 *
7308 MAROS
14
38,113
22,969
17,241
484
99
60.27
75.06
2.11
0.43
7309 PANGKEP
19
30,427
21,033
14,861
1,561
58
69.13
70.66
7.42
0.28
71.43 0
7310 BARRU
10
9,972
6,709
4,734
277
129
67.28
70.56
4.13
1.92
0
7311 BONE
36
66,412
38,813
29,731
664
16
58.44
76.60
1.71
0.04
0 *
7312 SOPPENG
17
11,947
9,407
7,808
343
46
78.74
83.00
3.65
0.49
0
7313 WAJO
22
51,236
35,315
31,495
2,031
23
68.93
89.18
5.75
0.07
0
7314 SIDRAP
13
22,469
10,241
6,985
183
134
45.58
68.21
1.79
1.31
0
7315 PINRANG
14
34,684
27,183
22,660
668
75
78.37
83.36
2.46
0.28
0 *
7316 ENREKANG
13
21,106
10,472
6,347
906
138
49.62
60.61
8.65
1.32
7317 LUWU
21
40,996
19,810
15,128
224
62
48.32
76.37
1.13
0.31
7318 TATOR
31
13
12,760
7,842
384
98,153.85
61.46
3.01
7322 LUWU UTARA
12
28,848
16,918
9,433
1,213
209
58.65
55.76
7.17
1.24
0
-
0
0 20 0 *
7325 LUWU TIMUR
13
26,672
16,867
14,188
444
12
63.24
84.12
2.63
0.07
0
7371 MAKASSAR
37
80,027
34,165
22,298
3
5
42.69
65.27
0.01
0.01
0 *
7372 PARE-PARE
6
9,925
5,522
3,111
325
28
55.64
56.34
5.89
0.51
0 *
7373 PALOPO
9
8,540
2,526
1,502
78
8
29.58
59.46
3.09
0.32
0 *
JUMLAH 395 677,611 420,655 308,879 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
13,063
1,348
62.08
73.43
3.11
0.32
121
TABEL 17 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K4, IBU HAMIL RISTI DAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN MENURUT KAB/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 IBU HAMIL NO
KAB/ KOTA
1
2
PUS KES MAS JUMLAH 3
4
IBU BERSALIN
IBU NIFAS
K1
%
K4
%
JUMLAH
DITOLON G TENKES
%
JUMLAH
MENDPT YAN NIFAS
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
7301 SELAYAR
12
2,720
2,304
85
1,777
65
2,596
1,746
67
2,596
1,410
54.31
7302 BULUKUMBA
16
9,555
8,881
93
7,322
77
9,120
6,572
72
9,120
6,572
72.06
7303 BANTAENG
12
4,093
3,656
89
3,206
78
3,907
2,560
66
7304 JENEPONTO
17
8,518
7,996
94
6,907
81
6,627
6,360
96
3,151
0.00
7305 TAKALAR
14
6,619
6,378
96
5,681
86
6,365
5,494
86
6,365
6,365
100.00
7306 GOWA
22
13,969
13,151
94
11,602
83
13,044
10,070
77
13,044
10,330
79.19
7307 SINJAI
15
5,342
5,342
100
4,562
85
4,522
4,015
89
7308 MAROS
14
8,091
6,858
85
5,644
70
7,790
5,295
68
7,790
5,295
67.97
7309 PANGKEP
19
7,960
7,331
92
6,038
76
7,073
5,367
76
5,458
5,458
100.00
7310 BARRU
10
3,684
3,684
100
3,123
85
3,066
2,983
97
3,066
3,066
100.00
7311 BONE
36
16,888
-
0
14,389
85
14,367
13,416
93
0
0
7312 SOPPENG
17
3,662
3,694
101
3,291
90
3,497
3,104
89
0
0
7313 WAJO
22
10,056
9,587
95
8,552
85
9,614
7,669
80
7314 SIDRAP
13
5,971
5,529
93
4,822
81
5,701
4,821
85
0
0
0.00 *
7315 PINRANG
14
7,337
8,332
114
624
9
551
551
100
0
0
0.00 *
0 0
0
9,614
0
0
7,669
0.00 *
0.00 *
0.00 * 0.00 * 79.77
7316 ENREKANG
13
5,151
3,778
73
3,623
70
4,909
3,325
68
4,909
2,110
7317 LUWU
21
8,739
8,287
95
6,775
78
8,342
6,621
79
8,342
6,871
82.37
7318 TATOR
31
11,205
10,036
90
9,856
88
10,697
9,125
85
10,697
10,697
100.00
7322 LUWU UTARA
12
6,247
6,247
100
5,406
87
5,480
4,918
90
5,480
5,480
100.00
7325 LUWU TIMUR
13
5,802
5,802
100
4,794
83
4,754
4,754
100
4,891
4,907
100.33
7326 MAKASSAR
37
31,663
30,418
96
24,641
78
30,168
24,783
82
7327 PARE-PARE
6
3,110
2,629
85
2,184
70
2,592
2,404
93
7328 PALOPO
9
3,179
2,926
92
2,543
80
3,033
2,758
91
JUMLAH (KAB/KOTA 395 189,561
162,846
78 167,815
138,711
83
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
86 147,362
0 2,404 0
93,776
0 2,404 0
81,785
42.98
0.00 * 100.00 0.00 *
87.21
TABEL 18 CAKUPAN DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN SISWA SD/ SMP/ SMU MENURUT KAB/ KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB/ KOTA
1
2
PUSKES MAS 3
ANAK BALITA & PRA SEKOLAH JUMLAH DI DETEKSI 4
5
SISWA SD/MI
%
JUMLAH DIPERIKSA
6
7
7301 SELAYAR
12
12,493
8,048
64.42
7302 BULUKUMBA
16
51,227
1,556
3.04
7303 BANTAENG
12
22,723
3,721
16.38
18,007 7406 26,579
7304 JENEPONTO
17
43,930
870
1.98
7305 TAKALAR
14
23,270
1,597
6.86
6121
7306 GOWA
22
54,008
3,140
5.81
10706
7307 SINJAI
15
10,582
4,769
45.07
7,722
37,564
8
1,920 0 11,815 0 6,276 0 4,414
SISWA SMP / SMU %
JUMLAH
DIPERIK SA
%
9
10
11
12
10.66 0 44.45 0 16.71 0 57.16
3,646
639 751
0.78 *
42712
18
0.04 *
31
0.04 *
82575 108,179 148429 18,304
80 0 9,181
7308 MAROS
14
57,534
25,186
43.78
43,442
6,384
14.70
22,669
188
7309 PANGKEP
19
15,949
5,002
31.36
43,308
13,854
31.99
26,334
13,159
7310 BARRU
10
11,377
8,011
70.41
7311 BONE
36
67,613
2,501
3.70
15,310
3157
0
0
49,695
4,009
8.07
0.28 *
517
0.30 *
3,000
19.60
4,861
4,861
100.00
956
22
49835
3,799
7.62
23,475
431
1.84
10,288
7314 SIDRAP
13
32840
999
3.04
7315 PINRANG
14
1,461
7316 ENREKANG
13
18,099
7317 LUWU
21
34,647
7318 TATOR
31
7322 LUWU UTARA
12
0
4,261
2,110
49.52
0
957 682
4,693
82.02 * 14.08
32.50
21,003
9,231
43.95
19,705
2,774
49,098
9,120
18.58
33,135
285
16180
26.97
7,868
28,848
3,126
10.84
32,457
5,002
15.41
33,277
3,893
11.70
7325 LUWU TIMUR
13
26,672
10,195
38.22
7371 MAKASSAR
37
164271
127149
77.40
7372 PARE-PARE
6
302
136
45.03
7373 PALOPO
9
18159
5328
29.34
17,400
29.93
475,830
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 821,142 245,803 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
0
112768 11,506 9,859
20733
0
0
2499
0
0
186
0
0
34134
83,320
17.51
6.63 *
5,722
16.19
0
100.10
181 #DIV/0! *
5608
59992
5,882
0
0.83 * 49.97
110
17
0
0 * 50.16
39771
7312 SOPPENG
0
0.07 *
174638
7313 WAJO
5191
17.53
96291
308780
1,310,587
195 3,122 0 118 45 5 37,731
0.86 * 0.17 * 27.13 0 0.04 * 24.19 0.01 * 2.88
TABEL 19 JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB./KOTA
1
PUSKES MAS
3
JUMLAH PUS
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
7301 SELAYAR
12
20,025
3,790
18.93
10,424
52.05
7302 BULUKUMBA
16
66,484
6,346
9.55
48,631
73.15
7303 BANTAENG
12
32,221
4,659
14.46
24,859
77.15
7304 JENEPONTO
17
57,882
7,370
12.73
22,062
38.12
7305 TAKALAR
14
44,203
5,065
11.46
30,540
69.09
7306 GOWA
22
106,625
14,267
13.38
74,291
69.68
7307 SINJAI
15
36,747
4,667
12.70
23,479
63.89 *
7308 MAROS
14
49,786
8,999
18.08
33,169
66.62
7309 PANGKEP
19
48,937
2,977
6.08
21,514
43.96
7310 BARRU
10
26,436
7,998
30.25
15,638
59.15
7311 BONE
36
108,917
18,381
16.88
92,350
84.79
7312 SOPPENG
17
33,675
5,103
15.15
26,049
77.35
7313 WAJO
22
59,218
8,531
14.41
18,804
31.75 *
7314 SIDRAP
13
34,110
4,787
14.03
23,410
68.63 *
7315 PINRANG
14
33,315
5,781
17.35
24,717
74.19
7316 ENREKANG
13
29,804
2,065
6.93
15,263
51.21
7317 LUWU
21
55,257
6,985
12.64
18,672
33.79
7318 TATOR
31
72,029
6,320
8.77
44,836
62.25
7322 LUWU UTARA
12
50,233
6,301
12.54
34,697
69.07
7325 LUWU TIMUR
13
39,575
1,713
4.33
30,561
77.22
7371 MAKASSAR
37
176,095
42,663
24.23
120,048
68.17
7372 PARE-PARE
6
20,727
2,015
9.72
9,673
46.67
7373 PALOPO
9
24,767
1,675
6.76
11525
46.53 *
395 1,227,068
178,458
14.54
SULSEL
4
PESERTA KB BARU
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
775,212
63.18
TABEL 20
Hal.1
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KAB/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 JUMLAH PESERTA KB AKTIF NON MKJP
MKJP NO
KAB./KOTA
1
2
7301 SELAYAR 7302 BULUKUMBA 7303 BANTAENG 7304 JENEPONTO
IUD
MOP/ MOW
3
4
270
110
785 593
IMP LANT 5
385 116
SUN TIK 6
1,010 3840
PIL 7
OBAT LAINNY KONDOM VAGI A NA 8
9
10
-
MKJP + NON MKJP 11
6,419
3,127
418
-
11,354
25178
17911
1559
0
0
49,658
2,673
13,452
7,611
405
0
0
24,850
1,326
128
5,927
27,617
11,405
330
0
9
46,742
472
316
4,347
16,094
8,899
412
0
0
30,540
7306 GOWA
1,519
418
4,349
40,158
27,424
423
0
0
74,291
7307 SINJAI
346
-
3,313
12,980
7,004
241
0
2
23,886
1,716
382
3,876
14,313
11,808
1,074
0
0
33,169
7309 PANGKEP
282
131
1,781
10,665
7,990
562
0
7310 BARRU
366
158
679
6,141
7,979
315
0
0
15,638
7311 BONE
3,383
622
7,307
36,671
40,874
2,868
0
10
91,735
7312 SOPPENG
1,166
211
1,168
8,205
13,966
710
7313 WAJO
745
100
2,214
6,611
8,369
749
0
16
18,804
7314 SIDRAP
398
183
1,152
7,695
14,532
346
0
18
24,324
7315 PINRANG
964
236
2,325
9,851
12,998
375
7316 ENREKANG
762
412
2,507
5,179
5,663
740
0
7317 LUWU
549
362
646
8,555
6,532
432
12
7318 TATOR
7,447
1,957
4,052
14,201
15,439
1,440
0
0
44,536
7322 LUWU UTARA
1,432
537
5,567
15,019
12,039
121
0
54
34,769
7325 LUWU TIMUR
2,525
901
2,858
13,740
10,234
252
0
51
30,561
7371 MAKASSAR
9,736
3,930
8,860
53,348
41,449
2,725
0
0
120,048
0
0
7,236
0
51
11,525
7305 TAKALAR
7308 MAROS
7372 PARE-PARE 7373 PALOPO JML (KAB/KOTA)
4
90
123
4093
2855
71
891
212
1,215
7,135
1,910
111
37,677
11,897
71,789
363,320
298,018
16,679
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
-
103
623
-
-
12
21,514
26,049
26,749 0 84
1,021
15,263 17,172
800,413
TABEL 20
Hal.2
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KAB/KOTA PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2008
MKJP
% PESERTA KB AKTIF NON MKJP OBAT SUN KOND PIL VAGIN TIK OM A
LAIN NYA
MKJP + NON MKJP
18
19
20
3.68
0.00
0.00
100.00
36.07
3.14
0.00
0.00
100.00
54.13
30.63
1.63
0.00
0.00
100.00
12.68
59.08
24.40
0.71
0.00
0.02
100.00
1.03
14.23
52.70
29.14
1.35
0.00
0.00
100.00
2.04
0.56
5.85
54.05
36.91
0.57
0.00
0.00
100.00
7307 SINJAI
1.45
0.00
13.87
54.34
29.32
1.01
0.00
0.01
100.00
7308 MAROS
5.17
1.15
11.69
43.15
35.60
3.24
0.00
0.00
100.00
7309 PANGKEP
1.31
0.61
8.28
49.57
37.14
2.61
0.00
0.48
100.00
7310 BARRU
2.34
1.01
4.34
39.27
51.02
2.01
0.00
0.00
100.00
7311 BONE
3.69
0.68
7.97
39.97
44.56
3.13
0.00
0.01
100.00
7312 SOPPENG
4.48
0.81
4.48
31.50
53.61
2.73
0.00
2.39
100.00
7313 W AJO
3.96
0.53
11.77
35.16
44.51
3.98
0.00
0.09
100.00
7314 SIDRAP
1.64
0.75
4.74
31.64
59.74
1.42
0.00
0.07
100.00
7315 PINRANG
3.60
0.88
8.69
36.83
48.59
1.40
0.00
0.00
100.00
7316 ENREKANG
4.99
2.70
16.43
33.93
37.10
4.85
0.00
0.00
100.00
7317 LUW U
3.20
2.11
3.76
49.82
38.04
2.52
0.07
0.49
100.00
7318 TATOR
16.72
4.39
9.10
31.89
34.67
3.23
0.00
0.00
100.00
7322 LUW U UTARA
4.12
1.54
16.01
43.20
34.63
0.35
0.00
0.16
100.00
7325 LUW U TIMUR
8.26
2.95
9.35
44.96
33.49
0.82
0.00
0.17
100.00
7371 MAKASSAR
8.11
3.27
7.38
44.44
34.53
2.27
0.00
0.00
100.00
7372 PARE-PARE
0.06
1.24
1.70
56.56
39.46
0.98
0.00
0.00
100.00
7373 PALOPO
7.73
1.84
10.54
61.91
16.57
0.96
0.00
0.44
100.00
JML (KAB/KOTA)
4.71
1.49
8.97
45.39
37.23
2.08
0.00
0.13
100.00
NO
KAB./KOTA IUD
MOP/ MOW
IMP LANT
12
13
14
15
16
17
7301 SELAYAR
2.38
0.97
8.90
56.54
27.54
7302 BULUKUMBA
1.58
0.78
7.73
50.70
7303 BANTAENG
2.39
0.47
10.76
7304 JENEPONTO
2.84
0.27
7305 TAKALAR
1.55
7306 GOW A
1
2
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
TABEL 21
Hal: 1
PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 JUMLAH PESERTA KB BARU NON MKJP
MKJP NO
KAB/ KOTA
1
2
IUD
MOP/ MOW
IMP LANT
SUN TIK
PIL
3
4
5
6
7
OBAT KONDO LAIN VAGIN M NYA A 8
9
10
MKJP + NON MKJP 11
7301 SELAYAR
23
17
206
2,055
1,099
390
-
-
3,790
7302 BULUKUMBA
56
12
815
7,814
4,344
1,328
0
49
14,418
7303 BANTAENG
-
3
394
2,351
1,428
146
0
0
4,322
7304 JENEPONTO
5
20
147
1,048
1,010
37
0
0
2,267
39
43
598
2,753
1,486
146
0
0
5,065
7306 GOWA
113
70
1,493
7,591
4,819
181
0
0
14,267
7307 SINJAI
17
20
788
2,999
1,290
98
0
28
5,240
7308 MAROS
107
9
493
4,043
3,761
586
0
0
8,999
3
21
266
1,469
1,061
148
0
9
2,977
41
12
252
3,431
3,409
182
0
0
7,327
186
55
1,299
8,650
7,559
1,014
0
0
18,763
7312 SOPPENG
14
17
202
2,239
2,228
373
-
30
5,103
7313 WAJO
72
48
462
3,649
3,711
456
0
133
8,531
7314 SIDRAP
22
5
185
2,152
1,615
176
0
17
4,172
105
6
924
2,622
1,941
175
0
0
5,773
7316 ENREKANG
23
16
288
552
599
587
0
0
2,065
7317 LUWU
89
21
113
3,268
2,781
210
0
3
6,485
7318 TATOR
451
3
407
3,045
2,290
124
0
0
6,320
7322 LUWU UTARA
122
67
1,104
2,548
2,266
194
0
0
6,301
7325 LUWU TIMUR
38
9
146
608
1,028
192
0
73
2,094
7326 MAKASSAR
1,255
19
1,688
21,837
14,551
2,672
0
0
42,022
7327 PARE-PARE
35
31
142
1,053
655
97
0
2
2,015
7328 PALOPO
101
42
269
902
348
13
0
0
1,675
JML (KAB/KOTA)
2,917
566
12,681
88,679
65,279
9,525
-
344
179,991
7305 TAKALAR
7309 PANGKEP 7310 BARRU 7311 BONE
7315 PINRANG
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
TABEL 21
Hal: 2
PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 % PESERTA KB BARU NON MKJP
MKJP NO
KAB/ KOTA
OBAT KONDO VAGIN M A
LAIN NYA
MKJP + NON MKJP
19
20
IUD
MOP/ MOW
IMP LANT
SUN TIK
PIL
12
13
14
15
16
7301 SELAYAR
0.61
0.45
5.44
54.22
29.00
10.29
0
0.00
100.00
7302 BULUKUMBA
0.39
0.08
5.65
54.20
30.13
9.21
0
0.34
100.00 *
7303 BANTAENG
0.00
0.07
9.12
54.40
33.04
3.38
0
0.00
100.00 *
7304 JENEPONTO
0.22
0.88
6.48
46.23
44.55
1.63
0
0.00
100.00 *
7305 TAKALAR
0.77
0.85
11.81
54.35
29.34
2.88
0
0.00
100.00
7306 GOWA
0.79
0.49
10.46
53.21
33.78
1.27
0
0.00
100.00
7307 SINJAI
0.32
0.38
15.04
57.23
24.62
1.87
0
0.53
100.00
7308 MAROS
1.19
0.10
5.48
44.93
41.79
6.51
0
0.00
100.00
7309 PANGKEP
0.10
0.71
8.94
49.34
35.64
4.97
0
0.30
100.00
7310 BARRU
0.56
0.16
3.44
46.83
46.53
2.48
0
0.00
100.00
7311 BONE
0.99
0.29
6.92
46.10
40.29
5.40
0
0.00
100.00
7312 SOPPENG
0.27
0.33
3.96
43.88
43.66
7.31
0
0.59
100.00
7313 WAJO
0.84
0.56
5.42
42.77
43.50
5.35
0
1.56
100.00 *
7314 SIDRAP
0.53
0.12
4.43
51.58
38.71
4.22
0
0.41
100.00 *
7315 PINRANG
1.82
0.10
16.01
45.42
33.62
3.03
0
0.00
100.00
7316 ENREKANG
1.11
0.77
13.95
26.73
29.01
28.43
0
0.00
100.00
7317 LUWU
1.37
0.32
1.74
50.39
42.88
3.24
0
0.05
100.00
7318 TATOR
7.14
0.05
6.44
48.18
36.23
1.96
0
0.00
100.00
7322 LUWU UTARA
1.94
1.06
17.52
40.44
35.96
3.08
0
0.00
100.00
7325 LUWU TIMUR
1.81
0.43
6.97
29.04
49.09
9.17
0
3.49
100.00
7326 MAKASSAR
2.99
0.05
4.02
51.97
34.63
6.36
0
0.00
100.00
7327 PARE-PARE
1.74
1.54
7.05
52.26
32.51
4.81
0
0.10
100.00
7328 PALOPO
6.03
2.51
16.06
53.85
20.78
0.78
0
0.00
100.00 *
JML (KAB/KOTA)
1.62
0.31
7.05
49.27
36.27
5.29
0.00
0.19
100.00
1
2
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
17
18
TABEL 22 PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB/ KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
7301 SELAYAR
12
74
40
54.05
7302 BULUKUMBA
16
126
117
92.86
7303 BANTAENG
12
67
59
88.06
7304 JENEPONTO
17
113
81
71.68
7305 TAKALAR
14
77
61
79.22
7306 GOWA
22
167
152
91.02
7307 SINJAI
15
80
68
85.00
7308 MAROS
14
103
59
57.28
7309 PANGKEP
19
102
88
86.27
7310 BARRU
10
54
49
90.74
7311 BONE
36
372
333
89.52
7312 SOPPENG
17
70
70
100.00
7313 WAJO
22
176
173
98.30
7314 SIDRAP
13
105
79
75.24
7315 PINRANG
14
90
34
37.78
7316 ENREKANG
13
129
78
60.47
7317 LUWU
21
192
151
78.65
7318 TATOR
31
310
178
57.42
7322 LUWU UTARA
12
171
135
78.95
7325 LUWU TIMUR
13
99
69
69.70
7371 MAKASSAR
37
132
143
108.33
7372 PARE-PARE
6
22
16
72.73
7373 PALOPO
9
48
26
54.17
395
2879
2259
78.46
SULSEL
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
TABEL 23 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KAB/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB./KOTA
1
2
PUS JUMLAH KES BAYI MAS 3
4
BCG JML 5
% 6
DPT1+HB1 JML % 7
8
IMUNISASI DPT3+HB3 JML % 9
10
POLIO3 JML % 11
12
CAMPAK JML % 13
14
DO (%) 15
7301 SELAYAR
12
2,510
2,328
92.75
2,265
90.24
1,946
77.53
2,021
80.52
1,976
78.73
13
7302 BULUKUMBA
16
8,687
8,085
93.07
8,890 102.34
8,384
96.51
8,169
94.04
7,919
91.16
11
3,341
89.81
3,343
89.87
3,315
89.11
1
8,182 104.88
8,029
102.92
8,060 103.32
1
7303 BANTAENG
12
3,720
3,524
94.73
3,358
7304 JENEPONTO
17
7,801
7,725
99.03
8,107 103.92
7305 TAKALAR
14
5,621
5,450
96.96
7306 GOWA
22
12,824
12,376
96.51
5,593
90.27
99.50
5,240
93.22
5,050
89.84
4,623
82.25
17
13,180 102.78
12,584
98.13
12,615
98.37
12,544
97.82
5 1
7307 SINJAI
15
4,749
4,541
95.62
4,399
92.63
4,272
89.96
4,418
93.03
4,348
91.56
7308 MAROS
14
7,491
6,637
88.60
7,074
94.43
6,917
92.34
6,990
93.31
6,464
86.29
9
7309 PANGKEP
19
6,190
6,354
102.65
6,300 101.78
6,441
104.05
6,188
99.97
7
7310 BARRU
10
3,422
3,196
93.40
93.54
3,119
91.15
3,189
93.19
3,188
93.16
0
7311 BONE
36
16,879
15,608
92.47
17,588 104.20
16,676
98.80
16,688
98.87
16,616
98.44
6
6,647 107.38 3,201
7312 SOPPENG
17
3,325
3,516
105.74
3,463 104.15
3,341 100.48
3,477
104.57
3,375 101.50
3
7313 WAJO
22
9,142
8,563
93.67
8,647
94.59
8,424
92.15
8,318
90.99
8,455
92.49
2
7314 SIDRAP
13
5,035
5,356
106.38
5,380
106.85
5,114
101.57
5,283
104.93
5,027
99.84
7 *
7315 PINRANG
14
6,555
5,275
80.47
7,556 115.27
7,173 109.43
7,211
110.01
7,112 108.50
6 *
7316 ENREKANG
13
4,678
4,168
89.10
4,260
4,125
4,202
89.82
4,090
4
91.06
88.18
87.43
7317 LUWU
21
7,945
7,228
90.98
7,507
94.49
7,314
92.06
7,141
89.88
7,126
89.69
5
7318 TATOR
31
10686
9,281
86.85
9,329
87.30
9,461
88.54
9,196
86.06
8,830
82.63
5
7322 LUWU UTARA
12
5,801
5,730
98.78
5,887 101.48
5,622
96.91
5,829
100.48
5,679
97.90
4
7325 LUWU TIMUR
13
3,564
5,508
154.55
5,742 161.11
5,904 165.66
5,641
158.28
5,431 152.38
5
7371 MAKASSAR
37
28,738
32895
114.47
32639 113.57
32036 111.48
29933
104.16
31089 108.18
5 *
7372 PARE-PARE
6
2,878
7373 PALOPO
9
2,693
SULSEL
3049 2,945
395 170,934 169,338
% BAYI DIIMUNISASI LENGKAP Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
105.94
109.36
2760
95.90
2,943 109.28
2786
96.80
2779
2,799 103.94
2,923
99.07 176,415 103.21 171,060 100.07
168,886
96.56
108.54
2777 2,570
98.80 166,802
96.49
(1) *
95.43
13
97.58
5
97.583
TABEL 24 CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 BAYI BGM GAKIN NO
KAB./KOTA
1
2
PUS KES MAS
JML
MP ASI
3
4
5
BALITA
%
BALITA GIZI BURUK
JML
MENDAPAT VIT A 2X 8
%
JML
9
10
MENDAPAT PERAWATAN
6
7
7301 SELAYAR
12
33
33
100.00
12,493
9,948
79.63
6
6
100.00
7302 BULUKUMBA
16
217
217
100.00
38,600
32,847
85.10
21
21
100.00
7303 BANTAENG
12
46
46
100.00
20,983
19,066
90.86
9
9
100.00
214
29
13.55
28,350
24,911
87.87
11
11
100.00
0.00
23,270
0.00
4
4
100.00
0.00
54,008
83.53
254
246
96.85
7304 JENEPONTO
17
7305 TAKALAR
14
0
7306 GOWA
22
0
0 225
45,113
12
7307 SINJAI
15
16
0.00
17,172
16,884
98.32
17
0
0.00
7308 MAROS
14
190
190
100.00
38,113
30,971
81.26
99
99
100.00
7309 PANGKEP
19
670
142
21.19
30,427
18,011
59.19
58
58
100.00
7310 BARRU
10
153
0.00
9,972
9,776
98.03
129
4
3.10
0
0
0
11
%
7311 BONE
36
0
0
0.00
66,412
56,813
85.55
88
88
100.00
7312 SOPPENG
17
0
0
0.00
11,947
11,286
94.47
46
46
100.00
7313 WAJO
22
2,291
2,291
100.00
51,236
39,522
77.14
23
23
100.00
7314 SIDRAP
13
183
90
49.18
17,412
19,932
114.47
134
113
84.33
7315 PINRANG
14
7
7
100.00
2,695
2,610
96.85
10
10
100.00
7316 ENREKANG
13
907
907
100.00
21,106
18,153
86.01
138
9
6.52
7317 LUWU
21
224
224
100.00
40,996
14,175
34.58
62
62
100.00
7318 TATOR
31
310
310
100.00
45,691
32,361
70.83
0
0
0.00
7322 LUWU UTARA
12
50
3
6.00
28,848
20,645
71.56
209
209
100.00
7325 LUWU TIMUR
13
444
444
100.00
26,672
21,866
81.98
12
12
100.00
7371 MAKASSAR
37
7372 PARE-PARE
6
7373 PALOPO
9
JUMLAH
395
0 1,624 0 7,426
0 3,293
0.00
80,027
68,713
85.86
0
0
0.00
202.77
15,079
1,725
11.44
0
0
0.00
0.00
18,159
10,729
59.08
0
0
0.00
116 699,668
526,057
1030
77.44
0 8,604
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
75.19 1,330
TABEL 25 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN Fe1, Fe3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB/ KOTA
PUSKESMAS
Fe1
JML IBU HAMIL
JUMLAH 1
2
3
4
5
Fe3 %
JUMLAH
6
7
% 8
7301 SELAYAR
12
2,720
2,318
85.22
1,642
60.37
7302 BULUKUMBA
16
9,555
8,881
92.95
7,327
76.68
7303 BANTAENG
12
4,093
3,659
89.40
3,206
78.33
7304 JENEPONTO
17
8,518
7,382
86.66
6,398
75.11
7305 TAKALAR
14
6,619
6,378
96.36
6,268
94.70
7306 GOWA
22
13,969
12,943
92.66
10,498
75.15
7307 SINJAI
15
5,342
3,613
67.63
2,977
55.73
7308 MAROS
14
8,091
6,254
77.30
4,849
59.93
7309 PANGKEP
19
7,960
7,331
92.10
7,259
91.19
7310 BARRU
10
3,684
3,684
100.00
3,123
84.77
7311 BONE
36
16,888
16,888
100.00
14,509
85.91
7312 SOPPENG
17
3,662
3,694
100.87
3,291
89.87
7313 WAJO
22
10,056
9,587
95.34
8,552
85.04
7314 SIDRAP
13
5,971
5,529
92.60
4,822
80.76
7315 PINRANG
14
7,337
5,275
71.90
4,351
59.30
7316 ENREKANG
13
5,151
3,778
73.34
3,623
70.34
7317 LUWU
21
8,739
8,287
94.83
6,775
77.53
7318 TATOR
31
11,205
7,538
67.27
5,634
50.28
7322 LUWU UTARA
12
6,247
6,247
100.00
5,409
86.59
7325 LUWU TIMUR
13
5,802
5,802
100.00
5,018
86.49
7371 MAKASSAR
37
31,663
1,383
4.37
981
3.10
7372 PARE-PARE
6
3,110
2,989
96.11
2,184
70.23
7373 PALOPO
9
3,179
SULSEL
395
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
189,561
2659
142,099
83.64
74.96
2385
121,081
75.02
63.87
TABEL 26 JUMLAH WANITA USIA SUBUR DENGAN STATUS IMUNISASI TT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB./KOTA
PUS KES MAS
WUS
1
2
3
4
TT 1
TT 2
TT 3
TT 4
TT 5
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
7301 SELAYAR
12
22,628
2,972
13.13
2,787
12.32
3,782
16.71
3,047
13.47
4,336
19.16
7302 BULUKUMBA
16
83,079
4,147
4.99
1,208
1.45
864
1.04
708
0.85
344
0.41
593
37.70
27
1.72
7303 BANTAENG
12
1,573
3,480
221.23
3,388
215.38
7304 JENEPONTO
17
74,763
7,822
10.46
6,947
9.29
0.00
7305 TAKALAR
14
54,987
6,378
11.60
5,960
10.84
0.00
7306 GOWA
22
107,518
198
0.18
1
0.00
41
0.04
0 0
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
7307 SINJAI
15
4,490
761
16.95
13
0.29
8
0.18
8
0.18
0
7308 MAROS
14
68,923
78
0.11
34
0.05
21
0.03
14
0.02
257
7309 PANGKEP
19
64,560
7,370
11.42
5,895
9.13
513
0.79
420
0.65
181
0.28
7310 BARRU
10
45,872
6,697
14.60
3,244
7.07
0.00
10
0.02
7311 BONE
36
25967
7,566
29.14
6,458
24.87
2
0.01
2
0.01
0
0.00
7312 SOPPENG
17
3,163
3,694
116.79
3,291
104.05
100
3.16
6
0.19
0
0.00
7313 WAJO
22
8,550
8,402
98.27
8,351
97.67
96
1.12
7314 SIDRAP
13
40,504
5,529
13.65
4,822
11.90
416
1.03
7315 PINRANG
14
72,366
5,605
7.75
4,826
6.67
0.00
7316 ENREKANG
13
46,926
3,548
7.56
2,645
5.64
155
7317 LUWU
21
58,497
2
0.00
7318 TATOR
31
95,417
216
0.23
7322 LUWU UTARA
12
60,610
7325 LUWU TIMUR
13
5,201
0 1,357
0 26.09
0
0.00
0 0.33 0
0 263
6.00 0.55 0.00 0.56
1
0.00
0.08
74
0.08
46
0.08
4,005
6.61
1,287
2.12
1,371
26.36
511
9.83
896
17.23
7371 MAKASSAR
37
256,484
651
0.25
23
0.01
1,337
0.52
6
24,035
2,629
10.94
1,861
7.74
119
0.50
7373 PALOPO
9
29,345
2,819
9.61
2,439
8.31
13
0.04
395
1,255,458
81,921
6.53
65,686
5.23 12,648
1.01
JUMLAH (KAB/KOTA)
0 224
0.00
72
7372 PARE-PARE
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
0
0.08
76
0
0
0 71 0 7,048
0 0.30 0 0.56
0 142 0.00 314 0 146 0 3,163 0 30 0 8,923
0.00 0.37
0.00 0.35 0.00 0.67 0.00 0.15 0.00 60.82 0.00 0.12 0.00 0.71
TABEL 27 PRESENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO 1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN 2
JUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUK
JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUK
MEMERLUKAN MENDAPAT DARAH DARAH
MEMERLUKAN MENDAPAT DARAH DARAH
3
4
% 5
6
7
% 8
1 RUMAH SAKIT UMUM
723
721
99.72
0
0
0.00
2 PUSKESMAS
316
89
28.16
0
0
0.00
810
77.96
0
0
0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,039 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
TABEL 28 JUMLAH & PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB./KOTA
1
2
PUS JUMLAH BUMIL RISTI / KOMPLIKASI KES IBU MAS HAMIL JML % 3
4
5
6
BUMIL RISTI KOMPLIKASI DITANGANI JML
%
7
8
JML NEO NATAL 9
NEONATAL RISTI/ KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/ KOMP. DITANGANI
JML
%
JML
%
10
11
12
13
7301 SELAYAR
12
2,720
532
19.56
380
69.85
2,495
27
1.08
27
100
7302 BULUKUMBA
16
9,555
289
3.02
289
15.12
7,187
81
1.13
81
100
7303 BANTAENG
12
4,093
110
2.69
110
13.44
3,149
0
0.00
7304 JENEPONTO
17
8,518
262
15.38
6,590
0
0.00
1,223
0
0
42
0.00
331
100
55
100
7305 TAKALAR
14
6,619
1,165
17.60
1,300
98.20
22
13,969
196
1.40
196
7.02
7307 SINJAI
15
5,342
7308 MAROS
14
8,091 1,348
16.66
871
53.83
5,388
7309 PANGKEP
19
7,960
849
10.67
849
53.33
5,435
2
0.04
2
100
7310 BARRU
10
3,684
105
2.85
105
14.25
3,026
29
0.96
29
100
7311 BONE
36
16,888
414
2.45
414
12.26
13,313
47
0.35
47
100 100 100
0
0.00
0
0.00
0
55
27.06
0.00
7306 GOWA
0
331
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
7312 SOPPENG
17
3,662
732
19.99
732
99.95
3,324
111
3.34
111
7313 WAJO
22
10,056
2,106
20.94
2,106
104.71
7,772
116
1.49
116
7314 SIDRAP
13
5,971
0
0.00
0
0.00
0
0
0.00
0
0.00
7315 PINRANG
14
7,337
0
0.00
0
0.00
0
0
0.00
0
0.00
7316 ENREKANG
13
5,151
348
6.76
348
33.78
3,632
96
2.64
96
100
7317 LUWU
21
8,739
179
2.05
106
6.06
6,873
47
0.68
34
72.34
7318 TATOR
31
11,205
175
1.56
175
7.81
7,578
18
0.24
18
100
7322 LUWU UTARA
12
6,247
458
7.33
458
36.66
5,480
96
1.75
96
100
7325 LUWU TIMUR
13
5,802
992
17.10
992
85.49
4,891
1,063
21.73
532
50.05
7371 MAKASSAR
37
164
100
7372 PARE-PARE
6
7373 PALOPO
9
0 3,110 0
0
0.00
0
0.00
0
0
0.00
0
0.00
0
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0
0.00
0
0.00
JML (KAB/KOTA) 395 154,719 9,998 6.46 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
9,693
31.32 87,356
164
2,283
0.00
2.61
1,781
78.01
TABEL 29 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN GAWAT DARURAT MENURUT KABUPATEN / KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 PUSKESMAS 5 SARANA KES.LAINNYA
SUSLEL Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR JUMLAH % 4 5
45
44
97.78
1
1
100
22
21
95.45
395
252
63.80
7
3
42.86
470
321
68.30
TABEL 30 JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB/KOTA
1
2
PUSKESMAS JUMLAH DESA 3
4
DESA/KEL TERKENA KLB DITANGANI JUMLAH % <24 JAM 5
6
7
7301 SELAYAR
12
74
4
4
100.00
7302 BULUKUMBA
16
126
15
15
100.00
7303 BANTAENG
12
67
0
0
0.00
7304 JENEPONTO
17
113
11
0
0.00
7305 TAKALAR
14
77
2
2
100.00
7306 GOWA
22
167
31
31
100.00
7307 SINJAI
15
80
7
7
100.00
7308 MAROS
14
103
5
5
100.00
7309 PANGKEP
19
102
12
12
100.00
7310 BARRU
10
54
7
5
71.43
7311 BONE
36
372
73
73
100.00
7312 SOPPENG
17
70
41
41
100.00
7313 WAJO
22
176
20
20
100.00
7314 SIDRAP
13
105
0
0
0.00
7315 PINRANG
14
90
3
1
33.33
7316 ENREKANG
13
123
6
6
100.00
7317 LUWU
21
192
11
5
45.45
7318 TATOR
31
310
7
7
100.00
7322 LUWU UTARA
12
171
13
13
100.00
7325 LUWU TIMUR
13
99
11
11
100.00
7371 MAKASSAR
37
132
0
0
0.00
7372 PARE-PARE
6
22
7
7
100.00
7373 PALOPO
9
48
4
4
100.00
290
269
92.76
JUMLAH (KAB/KOTA)
395
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
2,873
TABEL 31 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN SERTA JUMLAH KECAMATAN DAN DESA YANG TERSERANG KLB PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
YANG TER SERANG JML JML KEC DESA
1
2
3
4
JUMLAH JUMLAH JUMLAH ATTACK PENDUDUK PENDERITA KEMATIAN RATE (%) TERANCAM 5
6
7
8
CFR (%) 9
1 DBD
27
47
23,061
1,945
11
8
0.57
2 AFP
17
18
16,319
25
2
0
8
3 CAMPAK
2
2
2,407
11
4 TETANUS NEONATORUM
1
1
13
18
6 DIFTERI
1
7 MALARIA
2
5 DIARE
8 HEPATITIS 9 RABIES 10 SUSPECT ANTRAX 11 KERACUNAN MAKANAN 12 MARASMUS 13 PERTUSIS
0
20,752
535
25
3
4.67
1
3,632
1
1
0
100
3
4,288
128
0
0
12
14,442
102
1
1
1,019
3
15
16
20,849
457
3
3
5,617
3
0
0
0
0 0 12 0 1 0 0
0
0
1
10
0
0
1
0
0
0
3 0 1 0 2 0 0
100
0 0 11.76 0 0 0 0
14 AVIAN INFLUENZA
4
4
1,241
5
0
0
0
15 VARICELLA & RUBELLA
1
1
1,823
21
0
1
0
16 KOLERA
1
2
11
12
18 KWASIORKWAR
1
19 FILARIASIS
17 GIZI BURUK
SUL SEL
56
1
6,900
13
5
1
293
1
0
0
0
3
4
4,721
19
0
0
0
113
146
127,364
3,326
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
0
59
0 0
2.61
1.79 38.46
1.77
TABEL 32 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB/ KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
1
2
3
4
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH % 5
6
7301 SELAYAR
12
2,495
7302 BULUKUMBA
16
8,687
7303 BANTAENG
12
3,720
1,641
44.11
7304 JENEPONTO
17
7,801
4,254
54.53
7305 TAKALAR
14
5,621
5,106
90.84
7306 GOWA
22
12,824
2,852
22.24
7307 SINJAI
15
4,749
7308 MAROS
14
7,491
7309 PANGKEP
19
7310 BARRU
10
7311 BONE
0
0 2,473
58.96 0.00
0.00 33.01
5017
81.05
3,422
876
25.60
36
16879
8127
48.15
7312 SOPPENG
17
3325
0
0.00
7313 WAJO
22
9,142
4,667
51.05
7314 SIDRAP
13
5,035
2,447
48.60
7315 PINRANG
14
6,555
3,866
58.98
7316 ENREKANG
13
4,678
2,283
48.80
7317 LUWU
21
7,945
1,996
25.12
7318 TATOR
31
7,945
4,618
58.12
7322 LUWU UTARA
12
7325 LUWU TIMUR
13
3,564
2,155
60.47
7371 MAKASSAR
37
28,738
24,887
86.60
7372 PARE-PARE
6
2,878
721
25.05
7373 PALOPO
9
2,693
SULSEL
395
168,178
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
6190
1,471
5801
2344
0
81,801
40.41
0.00
48.64
TABEL 33 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KABUPATEN/KOTA SESULAW ESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
1
2
3
4
JUMLAH % DESA/KEL DG DESA/KEL DG GARAM GARAM BERYODIUM YG BERYODIUM YG BAIK BAIK 5
6
7301 SELAYAR
12
74
10
13.51
7302 BULUKUMBA
16
126
36
28.57
7303 BANTAENG
12
67
2
2.99
7304 JENEPONTO
17
113
0
0.00
7305 TAKALAR
14
0
0
0.00
7306 GOW A
22
167
24
14.37
7307 SINJAI
15
0
0
0.00
7308 MAROS
14
94
69
73.40
7309 PANGKEP
19
69
32
46.38
7310 BARRU
10
0
35
0.00
7311 BONE
36
372
191
51.34
7312 SOPPENG
17
70
0
0
7313 W AJO
22
0
55
0.00
7314 SIDRAP
13
105
73
69.52
7315 PINRANG
14
104
27
25.96
7316 ENREKANG
13
129
129
100.00
7317 LUW U
21
0
66
0.00
7318 TATOR
31
0
0
0.00
7322 LUW U UTARA
12
171
106
61.99
7325 LUW U TIMUR
13
99
46
46.46
7371 MAKASSAR
37
0
0
0.00
7372 PARE-PARE
6
0
0
0.00
7373 PALOPO
9
0
0
0.00
SULSEL
395
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
1,760
901
51.19
TABEL 34 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 PELAYANAN DASAR GIGI
NO
KAB/ KOTA
1
2
PUS PENCA KES TUMPAT BUTAN MAS AN GIGI GIGI TETAP TETAP 3
4
5
UKGS (PROM + PREV)
JML RASIO TAMBAL MURID SD / CABUT
JML
6
7
7301 SELAYAR
12
195
1,067
1,262
0.18
7302 BULUKUMBA
16
395
6,231
6,626
0.06
7303 BANTAENG
12
7304 JENEPONTO
17
218
7305 TAKALAR
14
793
7306 GOWA
22
416
7307 SINJAI
15
0
0
0
6,824
0.03
6,773
7,566
0.12
2,683
3,099
0.16
0
14
0
7309 PANGKEP
19
381
7310 BARRU
10
7311 BONE
36
810
8710
7312 SOPPENG
17
0
0
193
0.00
6,606
7308 MAROS
262
0
0
0
0
0.00
37,564 0
43,442 43,308
0.10 0.09
0
0 0 4,861
22
7314 SIDRAP
13
7315 PINRANG
14
380
1,933
2,313
0.20
7316 ENREKANG
13
2,162
2,541
4,703
0.85
21,003
7317 LUWU
21
85
1,775
1,860
0.05
49,098
7318 TATOR
31
1,532
2,958
4,490
0.52
7322 LUWU UTARA
12
2,368
0.25
466
1902
0 0
0 32,457
13
7372 PARE-PARE
6
7373 PALOPO
9
316
2,519
2,835
0.13
17,400
395
13,287
69,319
82,606
0.19
462,828
0
0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
16,688 0
0.08
23,475
37
12,168
2,329
0.00
7325 LUWU TIMUR
4,520
2166
0
7371 MAKASSAR
SULSEL
163
0
0.10
0
7313 WAJO
0
2,144
0.00
0.37 0.00
0.00
0
0.08
9,520
337
33.72
0.00
0.00
2,768
10
6,071
0
0
2,506
%
0
0.00
5,211
JML 9
18,007
0
4,830
1,951
8
MURID SD DIPERIKSA
6,276 44,895 0 0 14,464 0 13,250 0 0 0 9,339 2,720 0 99,393 5,002
16.71 0.00 0.00 0.00 33.40
MURID SD PERLU JUMLAH % MENDAPAT PERA MENDAPAT PERAWATAN WATAN PERAWATAN 11
12
84
19.86
4,051
3,819
94.27
0
0.00
4,774
13.12
12,565
7,294
58.05
4,349
2,895
66.57
0 0
0 0
0.00 0.00
5,140
4,195
0.00
4,994
2,097
41.99
0.00
5,173
5,663
109.47
0.00 0.00 0.00 0.00 12.95 0.00 0.00 15.41
0 6,285 0
53.50
3,638 2,586 3,878 19,166
49.81
0.00
4,207
948
26.43
0.00
34.59
7,863
14.386 0.00
0
29.28
8,795
0
2,174
0.00
2,340
19,987 0
0
81.61
7,991
33,277
230,529
0
36,385
138,936 0
13
423
0
0 1,524 2062 2865 19,166 0
0.00 41.89 79.74 73.88 100.00 0.00
3,245
2,559
78.86
128,680
67,718
52.63
TABEL 35 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 PENYULUHAN KESEHATAN NO
KAB/ KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH SELURUH JUMLAH KEGIATAN KEGIATAN PENYULUHAN MASSA PENYULUHAN 5
6
JUMLAH 7
7301 SELAYAR
12
180
26
206
7302 BULUKUMBA
16
4,924
252
5,176
7303 BANTAENG
12
0
0
0
7304 JENEPONTO
17
0
0
0
7305 TAKALAR
14
4,197
77
4,274
7306 GOWA
22
3,916
52
3,968
7307 SINJAI
15
0
0
0
7308 MAROS
14
0
0
0
7309 PANGKEP
19
902
140
1,042
7310 BARRU
10
3,117
2,410
5,527
7311 BONE
36
7312 SOPPENG
17
56,594
8,253
64,847
7313 WAJO
22
4,443
146
4,589
7314 SIDRAP
13
0
0
0
7315 PINRANG
14
0
0
0
7316 ENREKANG
13
1,864
771
7317 LUWU
21
4,236
21
7318 TATOR
31
8,302
0
8,302
7322 LUWU UTARA
12
581
0
581
7325 LUWU TIMUR
13
73
7371 MAKASSAR
37
7372 PARE-PARE
6
1,267
31
1,298
7373 PALOPO
9
864
216
1,080
395
95,460
12,435
107,895
SUB JUMLAH I
0
0
0
40 0
0
2,635 4,257
113 0
1 Dinas Kesehatan
0
427
95
522
2 Rumah Sakit
0
15
0
15
SULSEL Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
395
95,902
12,530
108,432
TABEL 36 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT KAB/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 NO
KAB./KOTA
1
2
PUSKES JUMLAH MAS PENDUDUK 3 4
JUMLAH PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN ASKES JAMSOSTEK ASKESKIN LAINNYA JUMLAH % 5 6 7 8 9 10
7301 SELAYAR
12
119,328
12,051
0
34,953
7302 BULUKUMBA
16
388,796
30,611
0
83,473
7303 BANTAENG
12
172,030
13,509
0
90,647
7304 JENEPONTO
17
330,701
20,504
0
7305 TAKALAR
14
254,014
17,525
0
108,446
129,183
160,580
178
197,113
32.66
*
15,543
6.91
*
7306 GOWA
22
603,566
36,355
0
7307 SINJAI
15
224,922
15,543
0
14
301,870
22,352
19
293,847
14,912
7310 BARRU
10
160,966
18,295
7311 BONE
36
702,433
45,165
7312 SOPPENG
17
228,374
23,967
7313 WAJO
22
376,694
25,869
7314 SIDRAP
13
249,471
7315 PINRANG
14
345,462
7316 ENREKANG
13
187,267
20,462
1
52,231
7317 LUWU
21
322,813
22,200
3,684
166,575
31
459,226
7322 LUWU UTARA
12
312,673
0
0
7309 PANGKEP
7318 TATOR
0 83,172
0
7308 MAROS
0 705
72,339
0
0
0
119,343
100.01
114,084
29.34
*
187,328
108.89
*
20,504
6.20
*
255,154
100.45
22,352
7.40
*
290,857
98.98
*
106,896
168,344
0
44,501
6,341
69,137
42.95
*
0
142,208
167
187,540
26.70
*
0
33,259
157
57,383
25.13
*
4,390
73,382
1,731
105,372
27.97
*
21,434
500
71,636
163,924
257,494
103.22
8,507
5,621
16,449
30,577
8.85
44,184
116,878
62.41
192,459
59.62
0
0
0
0
25,749
0
90,004
0 196,453
0 312,206
0.00 99.85
*
7325 LUWU TIMUR
13
230,118
9,243
1,316
60,305
157,897
228,761
99.41
*
7371 MAKASSAR
37
1,248,436
180,006
68,655
336,004
757,837
1,342,502
107.53
*
7372 PARE-PARE
6
117,063
21,634
594
26,170
447
48,845
41.73
*
7373 PALOPO
9
141,601
26,482
3,650
0
1,971
32,103
22.67
*
632,375
89,116
1,681,270
1,800,774
4,203,535
JUMLAH (KAB/KOTA)
395
7,771,671
PERSENTASE Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
54.09
TABEL 37 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 MASYARAKAT MISKIN NO
KAB./KOTA
PUS KES JUMLAH MAS YANG ADA
DICAKUP ASKESKIN JUMLAH
1
2
%
5
6
PELAYANAN BAYI MASY.MISKIN
MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN 7
% 8
RAWAT INAP 9
% 10
BAYI MASY.MISKIN JUMLAH BAYI BGM MENDAPAT MASY.MISKIN MP-ASI BGM JUMLAH %
3
4
7301 SELAYAR
12
34,953
34,953
100.00
161,562
462.23
820
2.35
11 0
12 0
13 0.00
7302 BULUKUMBA
16
97,595
83,473
85.53
63,724
65.29
578
0.59
0
0
0.00
7303 BANTAENG
12
0
0
0.00
69,569
0.00
143
0.00
0
0
0.00
7304 JENEPONTO
17
0
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0
0.00
7305 TAKALAR
14
108,416
108,416
100.00
93,683
86.41
1,505
1.39
0
0
0.00
7306 GOWA
22
264,352
160,580
60.74
262,652
99.36
3,607
1.36
0
225
0.00
7307 SINJAI
15
11,746
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0
0.00
7308 MAROS
14
0
88,707
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0
0.00
7309 PANGKEP
19
135,357
106,896
78.97
60,374
44.60
694
0.51
159
159
100.00
7310 BARRU
10
44,501
36,025
80.95
65,275
146.68
729
1.64
0
0
0.00
7311 BONE
36
56,211
34,679
61.69
0
0.00
0
0.00
0
0
0.00
7312 SOPPENG
17
32,280
32,280
100.00
39,638
122.79
181
0.56
0
0
0.00
7313 WAJO
22
75,831
59,276
78.17
54,953
72.47
477
0.63
2,031
2,031
100.00
7314 SIDRAP
13
71,636
71,636
100.00
29,405
41.05
501
0.70
0
0
0.00
7315 PINRANG
14
0
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0
0.00
7316 ENREKANG
13
52,231
52,231
100.00
35,145
67.29
387
0.74
240
193
80.42
7317 LUWU
21
38,218
33,750
88.31
0
0.00
0
0.00
3,140
3,140
100.00
7318 TATOR
31
188,853
188,853
100.00
0
0.00
0
0.00
0
0
0.00
7322 LUWU UTARA
12
89,004
89,004
100.00
54,917
61.70
538
0.60
3
3
100.00
7325 LUWU TIMUR
13
60,305
60,305
100.00
42,075
69.77
895
1.48
189
67
35.45
7371 MAKASSAR
37
336,561
336,561
100.00
264,620
78.62
1,586
0.47
0
0
0.00
7372 PARE-PARE
6
26,170
26,170
100.00
42,152
161.07
716
2.74
325
325
100.00
7373 PALOPO
9
0
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0
0
0.00
JUMLAH ( KAB./KOTA ) 395 1,724,220 1,603,795 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
93.02
1,339,744
77.70
13,357
0.77
6,087
6,143
101
TABEL 38
PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
PELAYANAN KESEHATAN KERJA NO
KAB/ KOTA
1
2
PUSKESMAS
JUMLAH PEKERJA FORMAL 4
3
JUMLAH YANG DILAYANI
%
5
6
7301 SELAYAR
12
206
206
100.00
7302 BULUKUMBA
16
41,095
25,494
62.04
7303 BANTAENG
12
0
0
0
7304 JENEPONTO
17
0
0
0
7305 TAKALAR
14
0
0
0
7306 GOWA
22
0
0
0
7307 SINJAI
15
0
0
0
7308 MAROS
14
0
0
0
7309 PANGKEP
19
5,489
4,421
80.54
7310 BARRU
10
1
1
100.00
7311 BONE
36
839
7312 SOPPENG
17
15,176
7313 WAJO
22
0
0
0
7314 SIDRAP
13
0
0
0
7315 PINRANG
14
0
0
0
7316 ENREKANG
13
7317 LUWU
21
0
0
0
7318 TATOR
31
0
0
0
7322 LUWU UTARA
12
2,022
0
0
7325 LUWU TIMUR
13
9,490
7371 MAKASSAR
37
7372 PARE-PARE
6
7373 PALOPO
9
SULSEL
395
Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
4,469
0 2,948 0
81,735
0 3,324
3,231
11,210 0 1,818 0
49,705
0 21.90
72.30
118.12 0 61.67 0
60.81
TABEL 39 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 PRA USILA (45-59 TH) NO
KAB/ KOTA
1
2
PUSKES MAS 3
DI JUMLAH LAYANI KES 4
5
USILA (60TH+)
%
JUMLAH
6
7301 SELAYAR
12
40,526
9,334
7302 BULUKUMBA
16
10,995
1,624
7
23.03 14.77
DILAYANI KES 8
PRA USILA DAN USILA % 9
DILAYANI KES
JUMLAH 10
11
% 12
37,603
10,957
29.14
78,129
20,291
25.97
9,788
1,830
18.70
20,783
3,454
16.62
7303 BANTAENG
12
4,873
2,486
51.02
1,265
759
60.00
6,138
3,245
52.87
7304 JENEPONTO
17
20,026
2,244
11.21
16,275
1,915
11.77
36,301
4,159
11.46
7305 TAKALAR
14
6,529
976
14.95
6,781
1,343
19.81
13,310
2,319
17.42
7306 GOWA
22
4,808
4,808
100.00
12,373
12,373
100.00
17,181
17,181
100.00
7307 SINJAI
15
10,582
4,769
45.07
7,722
4,414
57.16
18,304
9,183
50.17
7308 MAROS
14
1,938
942
48.61
2,451
1,249
50.96
4,389
2,191
49.92
7309 PANGKEP
19
5,086
2,755
54.17
4,069
2,098
51.56
9,155
4,853
53.01
7310 BARRU
10
7,498
3,951
52.69
6,807
4,701
69.06
14,305
8,652
60.48
7311 BONE
36 110,509
83,187
75.28
63,191
42,907
67.90
173,700
126,094
72.59
7312 SOPPENG
17
8,115
2,015
24.83
7,878
2,112
26.81
15,993
4,127
25.81
21,402
14,308
66.85
28,893
19,480
67.42
50,295
33,788
67.18
7313 WAJO
22
7314 SIDRAP
13
0
0
0
0.00
0
0
0.00
7315 PINRANG
14
1,461
4,261
2,110
49.52
5,722
2,110
36.88
13
15,653
7,231
46.20
23,945
6,192
25.86
39,598
13,423
33.90
13,763
2.54
278,160
10,285
3.70
820,992
24,048
2.93
8,615
1,839
21.35
42,071
6,049
14.38
7317 LUWU
21 542,832 31
7322 LUWU UTARA
12
0 26,779
0 3,854
0
0
7316 ENREKANG
7318 TATOR
0
0.00
0.00 14.39
0 15,292
0 2,195
0.00 14.35
7325 LUWU TIMUR
13
10,261
8,983
87.55
6,226
6,020
96.69
16,487
15,003
91.00
7371 MAKASSAR
37
26,628
3,574
13.42
14,388
3,382
23.51
41,016
6,956
16.96
7372 PARE-PARE
6
4869
260
5.34
2955
332
11.24
7,824
592
7.57
7373 PALOPO
9
7573
739
9.76
4469
620
13.87
12,042
1,359
11.29
24.74
1,452,350
310,916
21.41
SULSEL
395
888,943
171,803
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
19.33
554,792
137,274
TABEL 40 CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB/KOTA
1
2
WUS DI DESA/KEL ENDEMIS SEDANG & BERAT JUMLAH PUSKES JUMLAH YANG DESA/KEL % YANG DIBERI MAS JUMLAH WUS DIBERI KAPSUL ENDEMIS KAPSUL YODIUM YODIUM 3
4
5
7302 BULUKUMBA
16
31
82,802
5,159
6.23
7303 BANTAENG
12
16
9,228
5,749
62.30
7304 JENEPONTO
17
0
0
0
0.00
7305 TAKALAR
14
0
0
0
0.00
7306 GOWA
22
0
0
0
0.00
7307 SINJAI
15
0
0
0
0.00
7308 MAROS
14
0
0
0.00
7309 PANGKEP
19
0
0
0.00
7310 BARRU
10
0
0
0.00
7311 BONE
36
7312 SOPPENG
17
0
0
0
0.00
7313 WAJO
22
0
0
0
0.00
7314 SIDRAP
13
0
0
0
0.00
7315 PINRANG
14
7316 ENREKANG
13
0
7317 LUWU
21
0
0
0
0.00
7318 TATOR
31
0
0
0
0.00
7322 LUWU UTARA
12
0
0
0.00
7325 LUWU TIMUR
13
0
0
0.00
7371 MAKASSAR
37
0
0
0.00
7372 PARE-PARE
6
0
0
0.00
7373 PALOPO
9
0
0
0.00
395
86
416
31
580
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
0
7
12
SULSEL
0
6
7301 SELAYAR
68,923 0 45,872 25,967
0
21,660
0.00
83.41
11,000
11,000
100.00
46,926
1,009
2.15
14,353 0 23,762 0 328,833
44,577
13.56
TABEL 41 PERSENTASE DONOR DARAH DI SKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
JUMLAH PENDONOR
1
2
6
7301 SELAYAR 7302 BULUKUMBA
DONOR DARAH JML SAMPEL JML POSTIF DARAH HIV/AIDS DIPERIKSA 7
% POSITIF HIVAIDS
8
9
365
365
0
0.00
1,485
1,485
0
0.00
7303 BANTAENG
0
0
0
0.00
7304 JENEPONTO
0
0
0
0.00
7305 TAKALAR
0
0
0
0.00
7306 GOWA
0
0
0
0.00
7307 SINJAI
0
0
0
0.00
7308 MAROS
0
0
0
0.00
285
285
0
0.00
7310 BARRU
0
0
0
0.00
7311 BONE
0
0
0
0.00
7312 SOPPENG
0
0
0
0.00
7309 PANGKEP
7313 WAJO
1,809
1,809
12
0.66
7314 SIDRAP
0
0
0
0.00
7315 PINRANG
0
0
0
0.00
7316 ENREKANG
0
0
0
0.00
7317 LUWU
35
35
0
0.00
7318 TATOR
0
0
0
0.00
0
0.00
7322 LUWU UTARA
755
755
7325 LUWU TIMUR
0
0
0
0.00
7371 MAKASSAR
0
0
0
0.00
7372 PARE-PARE
0
0
0
0.00
7373 PALOPO
0
0
0
0.00
UTD Prov JUMLAH Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
4,734
4,734
12
0.25
TABEL 42
Hal.1
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
JUMLAH KUNJUNGAN NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
1
PUSKESMAS
RAWAT INAP RAWAT JALAN 3
4
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA JUMLAH
JUMLAH
PERSEN
5
6
7
7301 SELAYAR
160,287
728
161,015
7302 BULUKUMBA
297,671
2,358
300,029
7303 BANTAENG 7304 JENEPONTO 7305 TAKALAR 7306 GOWA
0 199,427
0 2888
233
0.14
0
0.00
0
0.00
202,315
653
0.32
0
0.00
0
86,830
2,800
89,630
447,759
3,928
451,687
551
0.12
7307 SINJAI
0
0
0
0
0.00
7308 MAROS
0
0
0
0
0.00
7309 PANGKEP
74,217
3,217
77,434
178
0.23
139,941
2,374
142,315
268
0.19
1,735
559,291
561,026
965
0.17
7312 SOPPENG
131,738
1,312
133,050
7313 WAJO
207,230
2,502
209,732
3,965
1.89
1,049
90,126
91,175
2,633
2.89
7310 BARRU 7311 BONE
7314 SIDRAP 7315 PINRANG 7316 ENREKANG
0
0
0
615
159,161
159,776
7317 LUWU
62,273
771
63,044
7318 TATOR
0
0 276 0
0.00
0.00 0.17 0.00
286,281
734
287,015
763
0.27
7322 LUWU UTARA
85,741
2,081
87,822
47
0.05
7325 LUWU TIMUR
228,843
4,909
233,752
185
0.08
7371 MAKASSAR
0
0
0
0
0.00
7372 PARE-PARE
0
0
0
0
0.00
0
0.00
7373 PALOPO SUB JUMLAH I
240
143,685
143,925
2,411,877
982,865
3,394,742
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA JUMLAH PELAYANAN CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
7,771,671 31.03
12.65
43.68
10,717
0.32
TABEL 42
Hal.2
JUM LAH KUNJUNG AN RAW AT JALAN , RAW AT INAP, PELAYANAN G ANG G UAN JIW A DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PRO VINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2008
JUM LAH KUNJUNG AN NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
2
RUM AH SAKIT
RAW AT INAP RAW AT JALAN 3
7301 SELAYAR 7302 BULUKUM BA
4
KUNJUNG AN G ANG G UAN JIW A JUM LAH
JUM LAH
PERSEN
5
6
7
19,633
2,155
21,788
8,259
24,270
32,529
6
0.03
0
0
7303 BANTAENG
0
0
0
0
0
7304 JENEPO NTO
0
0
0
0
0
7305 TAKALAR 7306 G O W A
1,064
49,473
50,537
0
0
55,581
11,611
67,192
0
0
0
0
7307 SINJAI
0
7308 M ARO S
23,693
7309 PANG KEP
0
7310 BARRU 7311 BO NE
5,721 0
0 29,414 0
3,535
1,067
4,602
11,415
47,164
58,579
7312 SO PPENG
0
7313 W AJO
0
24,043
0 5,595
0 29,638
35,135
119.45
0
0
0
0
0
0
0
0
340
1.15
7314 SIDRAP
1,846
9,956
11,802
0
0
7315 PINRANG
8,473
68,676
77,149
0
0
7316 ENREKANG
3,812
24,102
27,914
0
0
7317 LUW U 7318 TATO R
6,363
4,482
10,845
0
0
33,499
14,056
47,555
0
0
25,059
343
1.37
7322 LUW U UTARA
16403
8656
7325 LUW U TIM UR
115
147
262
0
0
7371 M AKASSAR
0
0
0
0
0
7372 PARE-PARE
0
7373 PALO PO SUB JUM LAH II
52
52
0
0
9,752
33,048
42,800
0
0
227,486
310,231
JUM LAH PENDUDUK JUM LAH PELAYANAN CAKUPAN KUNJUNG AN (% )
3
537,717
35,824
6.66
7,771,671 2.93
3.99
6.92
0.46
SARANA KESEHAT AN LAINNYA
TO TAL JUM LAH KUNJUNG AN
2,639,363
1,293,096
JUM LAH PENDUDUK
3,932,459 7,771,671
33.96 CAKUPAN KUNJUNG AN (% ) Sum ber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
16.64
50.60
46,541
1.18
TABEL 43 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
No
SARANA KESEHATAN
1
2
JUMLAH YANG MEMILIKI 4 (EMPAT) LABKES SPESIALIS DASAR
JUMLAH 3
1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
4
% YANG MEMILIKI 4 (EMPAT) LABKES SPESIALIS DASAR
5
6
7
45
44
35
97.78
77.78
1
1
-
100.00
0.00
22
21
1
95.45
4.55
395
210
10
53.16
2.53
46
59.61
9.94
463
276
TABEL 44 KETERSEDIAAN SESUAI DENGAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 NO
NAMA JENIS OBAT
KEBUTUHAN
1
2
3
1 Amoksisillin sirup kering 125 mg /5 ml
KETERSEDIAAN JUMLAH 4
% 5
242,860
127,690
52.58
2 Amoksisillin kapsul 250 mg
2,139,906
737,639
34.47
3 Amoksisillin kaplet 500 mg
2,526,474
2,625,305
103.91
4 Antasida DOEN tablet
3,396,004
2,149,532
63.30
5 Antalgin tablet 500 mg
1,902,417
1,643,349
86.38
845,727
801,077
94.72
69,692
61,265
87.91
1,774,463
1,283,044
72.31
6 Deksametason inj.5 mg/ml - 2ml 7 Dekstrometorfan sirup 10 mg/ml-5ml 8 Dekstrometorfan tablet 15 mg
79,235
65,277
82.38
10 Gliseril guayakolat tablet 100 mg
9 Difenhidramin HCl inj.10 mg/ml-1ml
3,215,050
3,139,189
97.64
11 Glukosa larutan infus 5 % steril
1,224,887
428,036
34.94 142.28
12 Ibuproven tablet 200 mg
751,530
1,069,258
13 Kloramfenikol kapsul 250 mg
1,102,832
516,700
46.85
14 Kotrimoksazol tablet 480 mg
1,282,345
1,903,605
148.45
15 Kloramfenamin maleat tablet 100 mg
4,261,450
4,306,017
101.05
41,956
15,415
36.74
8,017,581
8,956,632
111.71
18 Ringer Laktat Infus steril
121,361
115,683
95.32
19 Infus set dewasa/anak
790,081
670,862
84.91
20 Tetrasiklin 250 mg
850,255
1,319,512
155.19
4,612,021
4,745,894
102.90
615,538
319,481
51.90
23 Tablet Tambah Darah
3,090,839
3,035,178
98.20
24 Garam Oralit
16 Natrium Korida Infuse 0,9 % steril 17 Parasetamol tablet 500 mg
21 Vitamin B Komplex Tablet 22 Retinol 200000 IU
1,048,476
1,407,455
134.24
25 Kotrimoksazol 120 mg
710,350
891,657
125.52
26 Kotrimoksazol susp
427,433
264,843
61.96
27 Kloroquin Tablet
209,089
246,369
117.83
1
10
1000
29 Obat Anti Tuberkulosis (OAT) kat 1
625
100
16.00
30 Obat Anti Tuberculosis (OAT) kat 2
1
1
100.00
31 Obat Anti Tuberculosis (OAT) kat 3
0
0
0.00
20
20
100.00 74.76
28 PPC inj
32 Obat Anti Tuberculosis (OAT) Kat sisipan 33 Obat Anti Tuberculosis (OAT) Kat anak
453,440
339,000
34 Prenidson tablet
3,732,230
3,622,442
97.06
35 Asam Askorbat 50 mg
3,849,558
4,280,958
111.21
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
TABEL 45 PERSENTASE RUMAH TANGGA BER PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 RUMAH TANGGA NO
KAB./KOTA
1
2
PUSKESMAS
JUMLAH DIPANTAU 4
3
BER PHBS *
%
5
6
7301
SELAYAR
12
3,600
2,470
68.61
7302
BULUKUMBA
16
79,266
44,859
56.59
7303
BANTAENG
12
1,470
959
7304
JENEPONTO
17
12,530
1,929
15.40
7305
TAKALAR
14
17,500
2,537
14.50
7306
GOWA
22
5,300
2,318
43.74
7307
SINJAI
15
1,849
1,569
84.86
7308
MAROS
14
38,143
18,532
48.59 *
7309
PANGKEP
19
40,135
25,404
63.30
7310
BARRU
10
2,730
2,431
89.05
7311
BONE
36
8,200
5
0.06
7312
SOPPENG
17
46,296
44,520
96.16
7313
WAJO
22
41,873
28,860
68.92
7314
SIDRAP
13
56,146
19,609
34.93
7315
PINRANG
14
48,885
34,411
70.39
7316
ENREKANG
13
19,700
12,589
63.90
7317
LUWU
21
40,530
35,055
86.49
7318
TATOR
31
16,856
13,075
77.57
7322
LUWU UTARA
12
1,000
506
50.60
7325
LUWU TIMUR
13
42,805
22,928
53.56
7371
MAKASSAR
37
27,643
20,732
75.00
7372
PARE-PARE
6
4,620
3,997
86.52
7373
PALOPO
9
14,772
2,263
15.32
SULSEL
395
571,849
341,558
59.73
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
65.24 *
TABEL 46
hal.1
JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KAB./KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 JUMLAH POSYANDU
NO
KAB./KOTA
PUSKES MAS
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
1
2
3
4
5
6
7
8
7301 SELAYAR
12
121
103
22
2
248
7302 BULUKUMBA
16
193
237
45
2
477
7303 BANTAENG
12
0
0
0
0
0
7304 JENEPONTO
17
0
0
0
0
0
7305 TAKALAR
14
159
181
69
7306 GOWA
22
305
239
93
11
648
7307 SINJAI
15
159
67
49
5
280
7308 MAROS
14
123
166
95
5
389
7309 PANGKEP
19
79
156
88
20
343
7310 BARRU
10
54
144
30
1
229
7311 BONE
36
388
435
81
17
921
7312 SOPPENG
17
16
79
216
1
312
7313 WAJO
22
47
228
147
19
441
7314 SIDRAP
13
47
159
107
2
315
7315 PINRANG
14
105
129
32
3
269
7316 ENREKANG
13
37
133
66
27
263
7317 LUWU
21
149
98
105
1
353
7318 TATOR
31
112
203
124
17
456
7322 LUWU UTARA
12
26
204
64
18
312
7325 LUWU TIMUR
13
12
66
136
24
238
7371 MAKASSAR
37
910
320
275
120
1,625
7372 PARE-PARE
6
7
18
87
2
114
7373 PALOPO
9
SULSEL
395
0
3,049
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
0
3,365
0
1,931
0
0
297
409
0
8,642
TABEL 46
Hal: 2
JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KAB./KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB./KOTA
1
2
PUSKES MAS PRATAMA 3
%
PERSENTASE POSYANDU
POSYANDU PURNAMA MANDIRI JUMLAH AKTIF
MADYA
9
10
11
12
13
14
7301 SELAYAR
12
48.79
41.53
8.87
0.81
100
9.68
7302 BULUKUMBA
16
40.46
49.69
9.43
0.42
100
9.85
7303 BANTAENG
12
0
0
0
0
0
0
7304 JENEPONTO
17
0
0
0
0
0
0
7305 TAKALAR
14
38.88
44.25
16.87
0.00
100
16.87
7306 GOWA
22
47.07
36.88
14.35
1.70
100
16.05
7307 SINJAI
15
56.79
23.93
17.50
1.79
100
19.29
7308 MAROS
14
31.62
42.67
24.42
1.29
100
25.71
7309 PANGKEP
19
23.03
45.48
25.66
5.83
100
31.49
7310 BARRU
10
23.58
62.88
13.10
0.44
100
13.54
7311 BONE
36
42.13
47.23
8.79
1.85
100
10.64
7312 SOPPENG
17
5.13
25.32
69.23
0.32
100
69.55
7313 WAJO
22
10.66
51.70
33.33
4.31
100
37.64
7314 SIDRAP
13
14.92
50.48
33.97
0.63
100
34.60
7315 PINRANG
14
39.03
47.96
11.90
1.12
100
13.01
7316 ENREKANG
13
14.07
50.57
25.10
10.27
100
35.36
7317 LUWU
21
42.21
27.76
29.75
0.28
100
30.03
7318 TATOR
31
24.56
44.52
27.19
3.73
100
30.92
7322 LUWU UTARA
12
8.33
65.38
20.51
5.77
100
26.28
7325 LUWU TIMUR
13
5.04
27.73
57.14
10.08
100
67.23
7371 MAKASSAR
37
56.00
19.69
16.92
7.38
100
24.31
7372 PARE-PARE
6
6.14
15.79
76.32
1.75
100
78.07
7373 PALOPO
9
0
0
0
0
0
0
SULSEL
395
35.28
38.94
22.34
3.44
100.00
25.78
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
TABEL 47 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB./KOTA
PUSKES MAS
1
2
3
RUMAH JUMLAH SELURUHNYA
JUMLAH DIPERIKSA
% DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
4
5
6
7
8
7301 SELAYAR
12
29,061
9,537
32.82
1,913
20.06
7302 BULUKUMBA
16
81,786
20,358
24.89
11,248
55.25
7303 BANTAENG
12
0
0
0
0
0
7304 JENEPONTO
17
0
0
0
0
0
7305 TAKALAR
14
53,795
26,835
49.88
15,295
57.00
7306 GOWA
22
117,129
29,828
25.47
18,855
63.21
7307 SINJAI
15
0
0
0
0
0
7308 MAROS
14
0
0
0
0
0
7309 PANGKEP
19
56,321
32,049
56.90
18,379
57.35
7310 BARRU
10
42,215
26,988
63.93
19,952
73.93
7311 BONE
36
7312 SOPPENG
17
53,216
17,556
32.99
13,833
78.79
7313 WAJO
22
81,098
14,213
17.53
9,200
64.73
7314 SIDRAP
13
50,800
18,505
36.43
15,435
83.41
7315 PINRANG
14
52,380
44,314
84.60
31,674
71.48
7316 ENREKANG
13
41,487
22,217
53.55
15,027
67.64
7317 LUWU
21
64,718
9,154
14.14
5,193
56.73
7318 TATOR
31
99,424
4,792
4.82
3,128
65.28
7322 LUWU UTARA
12
63,860
23,786
37.25
22,496
94.58
7325 LUWU TIMUR
13
42,728
19,668
46.03
12,935
65.77
7371 MAKASSAR
37
0
0
0
0
0
7372 PARE-PARE
6
0
0
0
0
0
7373 PALOPO
9
23,825
5,789
24.30
5,125
88.53
SULSEL
395
953,843
325,589
34.13
219,688
67.47
0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
0
0
0
0
TABEL 48
Hal: 1
PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
6
JUMLAH
5
LAINNYA
4
KEMASAN
3
PAH
2
SGL
1
SPT
KAB/ KOTA
AKSES AIR BERSIH LEDENG
NO
JUMLAH % PUS JUMLAH KELUARG KELUAR KES KELUARGA A GA MAS ADA DIPERIKS DIPERIK A SA
7
8
9
10
11
12
13
7301 SELAYAR
12
31,137
12,020
38.60
2,139
7302 BULUKUMBA
16
92,075
83,867
91.09
6,634
34 0
4,303 33,973
151 0
0 4,662
7303 BANTAENG
12
39,024
25,184
64.53
5,486
2,145
3,908
7304 JENEPONTO
17
77,696
207,391
266.93
27,099
11,202
95,632
7305 TAKALAR
14
58,438
42,579
72.86
1,607
2,227
13,154
7306 GOWA
22
421,073
79,212
18.81
7307 SINJAI
15
49,024
35,538
72.49
71,343
3,765
98,748
7,726
-
7308 MAROS
14
63,360
47,524
75.01
10,204
586
17,504
1,599
7309 PANGKEP
19
70,896
34,856
49.16
13,506
62
19,822
729
11,845
27
875
5
0
7310 BARRU
10
49,970
22,858
45.74
7311 BONE
36
141,143
141,143
100.00
7312 SOPPENG
17
55,830
40,906
73.27
7313 WAJO
22
94,372
69,561
73.71
6,858
7314 SIDRAP
13
29,687
29,687
100.00
3,870
7315 PINRANG
14
56,196
29,134
51.84
8,315
0 3,416
0
0 1,289
0
0
446 0 450 0
0
12,727
372
1,323
29,912
3,265
12,452
13,309
0
3,031
15,227
0
7316 ENREKANG
13
50,552
19,280
38.14
4,154
41
3,802
7317 LUWU
21
52,313
12,317
23.54
409
14
6,961
293 0
7318 TATOR
31
98,319
8,002
8.14
23,653
8
31,926
0
7322 LUWU UTARA
12
75,899
52,551
69.24
1,694
5,642
32,957
20
7325 LUWU TIMUR
13
48,258
6,647
13.77
2,524
230
13,991
137
7371 MAKASSAR
37
290,112
169,706
58.50
78,649
4,470
32,567
14
5
78
3
7372 PARE-PARE
6
23,682
15,705
66.32
400
7373 PALOPO
9
27,912
20,147
72.18
8,546
395
1,996,968
1,205,815
60.38
292,351
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
0
48,553
4,371
485,747
0
15,210
1,821
8,448
13,074
58,343
0
9,103
21,088
0
73,458
207,391
0
254
17,692
0
0
0
10,057
191,639
585
4,437
34,915
9
2,988
37,116
7
8
12,767
0 0 14 0
0
0
1,937
19,741
13,642
55,014
52
29,683
7
6,202
32,782
206
10,784
19,280
270
4,628
12,282
0
3,510
59,097
0
12,238
52,551
69 0
508 0
17,459 115,700
85
61
632
25
286
13,228
5,939
169,048
1,016,848
TABEL 48
Hal: 2
PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
6
JUMLAH
5
LAINNYA
4
KEMASAN
3
PAH
2
SGL
1
SPT
KAB/ KOTA
% AKSES AIR BERSIH LEDENG
NO
JUMLAH % PUS JUMLAH KELUARG KELUAR KES KELUARGA A GA MAS ADA DIPERIKS DIPERIK A SA
14
15
16
17
18
19
20
7301 SELAYAR
12
31,137
12,020
38.60
25.32
0.40
7302 BULUKUMBA
16
92,075
83,867
91.09
11.37
7303 BANTAENG
12
39,024
25,184
64.53
26.01
10.17
18.53
7304 JENEPONTO
17
77,696
207,391
266.93
13.07
5.40
46.11
9.08
12.59
74.35
0
50.94 58.23
1.79 0 2.11 0
7.99
21.56
100
22.41
100
0
43.17
100 *
0
35.42
100 *
0
1.44
7305 TAKALAR
14
58,438
42,579
72.86
7306 GOWA
22
421,073
79,212
18.81
7307 SINJAI
15
49,024
35,538
72.49
37.23
1.96
51.53
4.03
-
5.25
100 *
7308 MAROS
14
63,360
47,524
75.01
29.23
1.68
50.13
4.58
1.68
12.71
100 *
7309 PANGKEP
19
70,896
34,856
49.16
36.39
0.17
53.41
1.96
0.02
8.05
100
7310 BARRU
10
49,970
22,858
45.74
92.78
0.21
6.85
0.04
0.05
0.06
100
7311 BONE
36
141,143
141,143
100.00
0
0
0
0
0
0
2.54
0
0
0
7312 SOPPENG
17
55,830
40,906
73.27
17.30
6.53
64.47
1.88
7313 WAJO
22
94,372
69,561
73.71
12.47
2.40
54.37
5.93
7314 SIDRAP
13
29,687
29,687
100.00
13.04
41.95
44.84
7315 PINRANG
14
56,196
29,134
51.84
25.36
9.25
46.45
7316 ENREKANG
13
50,552
19,280
38.14
21.55
0.21
19.72
7317 LUWU
21
52,313
12,317
23.54
3.33
0.11
56.68
0 0 1.52 0
7318 TATOR
31
98,319
8,002
8.14
40.02
0.01
54.02
7322 LUWU UTARA
12
75,899
52,551
69.24
3.22
10.74
62.71
0.04
0
7325 LUWU TIMUR
13
48,258
6,647
13.77
14.46
1.32
80.14
0.78
7371 MAKASSAR
37
290,112
169,706
58.50
67.98
3.86
28.15
0.01
7372 PARE-PARE
6
23,682
15,705
66.32
63.29
0.79
12.34
0.47
7373 PALOPO
9
27,912
20,147
72.18
64.61
395
1,996,968
1,205,815
60.38
28.75
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
0
4.77
33.04
47.77
0
1.50
0
0 0
0
0
100 - *
- *
9.81
100
24.80
100
0.18
100
0.02
18.92
100
1.07
55.93
100
2.20
37.68
100
0.03 0
0
5.94
100
0
23.29
100
2.91
100
0.40 0
0
100 *
13.45
9.65
100
0.19
2.16
100
0.58
16.62
100
TABEL 49
Hal: 1
KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
168,387
77.79
% SEHAT
591,966 460,485
% KK MEMILIKI
395 952,128
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
JUMLAH SEHAT
8 36.42 68.67 97.32 0 57.87 0 0 0 93.15 71.98 0 236.54 55.39 6.13 98.97 77.52 70.71 13.24 61.05 221.96 0 123.25 53.67
JUMLAH KK MEMILIKI
7 1,737 45,589 0 0 25,263 0 0 0 17,436 6,445 0 12,836 2,512 0 0 12,719 0 0 36,910 6,940 0 0 0
JUMLAH KK DIPERIKSA
6 3,907 58,367 1,781 0 33,792 59,492 0 0 29,072 18,216 0 45,642 59,414 1,679 9,945 17,344 6,471 8,217 38,423 13,595 0 47,406 7,722
4 5 12 31,137 10,727 16 92,075 84,992 12 0 1,830 17 0 0 14 58,438 58,393 22 103,111 15 0 0 14 0 0 19 70,896 31,211 10 49,970 25,308 36 0 0 17 55,830 19,296 22 94,372 107,269 13 29,687 27,409 14 12,274 10,049 13 50,552 22,375 21 52,313 9,152 31 99,404 62,043 12 75,899 62,936 13 48,258 6,125 37 0 0 6 0 38,462 9 27,912 14,389
% SEHAT
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
% KK MEMILIKI
1 2 7301 SELAYAR 7302 BULUKUMBA 7303 BANTAENG 7304 JENEPONTO 7305 TAKALAR 7306 GOWA 7307 SINJAI 7308 MAROS 7309 PANGKEP 7310 BARRU 7311 BONE 7312 SOPPENG 7313 WAJO 7314 SIDRAP 7315 PINRANG 7316 ENREKANG 7317 LUWU 7318 TATOR 7322 LUWU UTARA 7325 LUWU TIMUR 7371 MAKASSAR 7372 PARE-PARE 7373 PALOPO
PUSKES JUMLAH MAS KK
JUMLAH SEHAT
KAB./KOTA
TEMPAT SAMPAH
JUMLAH KK MEMILIKI
NO
JUMLAH KK DIPERIKSA
JAMBAN
9 44.46 78.11 0 0 74.76 0 0 0 59.98 35.38 0 28.12 4.23 0 0 73.33 0 0 96.06 51.05 0 0 0
10 10,727 1,068 2,547 0 16,998 65,368 0 0 31,570 19,330 0 12,054 69,561 31,730 6,691 21,504 9,152 23,845 62,936 13,806 0 12,136 14,389
11 2,006 2,021 569 0 16,998 11,664 0 0 26,637 12,759 0 23,692 37,915 18,396 6,722 18,606 4,342 11,069 48,951 25,238 0 18,331 28,219
12 579 759 0 0 9,123 5,442 0 0 15,974 5,658 0 10,825 0 0 0 10,073 0 0 37,404 8,753 0 0 0
13 18.70 189.23 22.34 0 100.00 17.84 0 0 84.37 66.01 0 196.55 54.51 57.98 100.46 86.52 47.44 46.42 77.78 182.80 0 151.05 196.12
14 28.86 37.56 0 0 53.67 46.66 0 0 59.97 44.35 0 45.69 0 0 0 54.14 0 0 76.41 34.68 0 0 0
36.57 425,412
314,135
104,590
73.84
33.29
TABEL 49
Hal: 2
KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
1 7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318 7322 7325 7371 7372 7373
2 SELAYAR BULUKUMBA BANTAENG JENEPONTO TAKALAR GOWA SINJAI MAROS PANGKEP BARRU BONE SOPPENG WAJO SIDRAP PINRANG ENREKANG LUWU TATOR LUWU UTARA LUWU TIMUR MAKASSAR PARE-PARE PALOPO
JUMLAH (KAB/KOTA)
3 12 16 12 17 14 22 15 14 19 10 36 17 22 13 14 13 21 31 12 13 37 6 9
4 31,137 92,075 0 0 58,438 103,111 0 0 70,896 49,970 0 55,830 94,372 29,687 12,274 50,552 52,313 99,404 75,899 48,258 0 0 27,912
15 10,727 0 2,547 0 13,158 81,064 0 0 34,414 25,370 0 14,797 69,561 29,920 6,248 22,925 9,152 16,638 62,936 15,278 0 0 14395
16 4,736 0 569 0 13,158 81,064 0 0 24,924 10,586 0 42,701 50,474 17,423 4,115 19,569 3,837 6,178 28,855 26,371 0 19849 5027
395
952,128
429,130
359,436
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
17 349 0 0 0 5,506 6,884 0 0 15,346 7,396 0 12,344 0 0 0 10,937 0 0 27,256 9,134 0 21322 0 116,474
18 44.15 0 22.34 0 100 100 0 0 72.42 41.73 0 288.58 72.56 58.23 65.86 85.36 41.93 37.13 45.85 172.61 0 0 34.92 83.76
% SEHAT
% KK MEMILIKI
PUSKES JUMLAH MAS KK
JUMLAH SEHAT
KAB./KOTA
JUMLAH KK MEMILIKI
NO
JUMLAH KK DIPERIKSA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
19 7.37 0 0 0 41.85 8.49 0 0 61.57 69.87 0 28.91 0 0 0 55.89 0 0 94.46 34.64 0 107.42 0.00 32.40
TABEL 50
Hal.1
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KAB./KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
10
11
12
13
14
% SEHAT
9
JUMLAH SEHAT
8
JUMLAH DIPERIKSA
7
JUMLAH YG ADA
6
JUMLAH SEHAT
5
JUMLAH DIPERIKSA
4
JUMLAH YG ADA
3
% SEHAT
2
JUMLAH SEHAT
PUSKESMAS
1
JUMLAH DIPERIKSA
KAB./KOTA
JUMLAH YG ADA
NO
PASAR
% SEHAT
RESTORAN/R-MAKAN
HOTEL
15
7301 SELAYAR
12
11
9
5
55.56
78
34
9
26.47
28
24
9
37.50
7302 BULUKUMBA
16
28
28
20
71.43
104
101
67
66.34
63
50
19
38.00
3
50.00
7303 BANTAENG
12
8
2
1
50.00
43
19
9
47.37
13
6
7304 JENEPONTO
17
1
1
1
100
94
35
18
51.43
24
15
7305 TAKALAR
14
7306 GOWA
22
7307 SINJAI
15
0 9 15
0 9 14
0
0
19
19
7
77.78
118
113
14
100
62
25
19
100
46
40.71
22
88.00
21 33 51
19 25 21
0
0
19
100
9
36.00
21
100
7308 MAROS
14
9
9
4
44.44
126
82
41
50.00
24
12
3
25.00
7309 PANGKEP
19
1
1
1
100
84
63
35
55.56
29
27
10
37.04
7310 BARRU
10
4
4
1
25.00
22
16
10
62.50
4
3
0
0
7311 BONE
36
29
29
23
79.31
133
107
82
76.64
127
127
56
44.09
7312 SOPPENG
17
20
17
6
35.29
13
12
7
58.33
21
20
8
40.00
7313 WAJO
22
19
11
11
100
122
68
47
69.12
40
27
7314 SIDRAP
13
7
1
1
100
123
32
23
71.88
25
17
10
2
2
100
62
58
47
81.03
40
29
7315 PINRANG
14
7316 ENREKANG
13
7317 LUWU
21
8
8
7
87.50
7318 TATOR
31
50
24
16
66.67
16
12
6
50.00
84 62 83
71 62 55
53 31 31
74.65 50.00 56.36
18 41 32
12
11
8
5
62.50
34
24
20
83.33
24
24
6
6
5
83.33
135
133
82
61.65
25
25
7371 MAKASSAR
37
113
22
17
77.27
75.82
38
3 8
14
13
69
21
41
7322 LUWU UTARA
91
14
18
7325 LUWU TIMUR
305
17
17
3 -
62.96 82.35 72.41 16.67 19.51 21.43 0
6
24.00
11
64.71
7372 PARE-PARE
6
18
18
15
83.33
105
91
79
86.81
1
1
1
100
7373 PALOPO
9
23
22
18
81.82
49
49
41
83.67
5
5
3
60.00
SULSEL
395
416
257
186
72.37
2,060
1,360
888
65.29
727
567
244
43.03
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
TABEL 50
Hal.2
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KAB./KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
3
% SEHAT
2
JUMLAH SEHAT
1
JUMLAH DIPERIKSA
KAB./KOTA
JUMLAH TUPM
JUMLAH YG ADA
NO
PUSKESMAS
TUPM LAINNYA
16
17
18
20
21
22
23
24
7301 SELAYAR
12
191
52.83
308
173
79
45.66
7302 BULUKUMBA
16
758
515
302
58.64
953
694
408
58.79
7303 BANTAENG
12
146
72
48
66.67
210
99
61
61.62
7304 JENEPONTO
17
207
46
28
60.87
326
97
47
48.45
7305 TAKALAR
14
758
518
421
81.27
798
556
459
82.55
7306 GOWA
22
102
66
52
78.79
262
7307 SINJAI
15
84
60
41
68.33
212
7308 MAROS
14
94
32
26
81.25
7309 PANGKEP
19
496
299
198
7310 BARRU
10
0
0
7311 BONE
36
133
100
7312 SOPPENG
17
136
65
56
86.15
190
7313 WAJO
22
2,825
1,565
1,049
67.03
7314 SIDRAP
13
861
273
222
7315 PINRANG
14
102
66
7316 ENREKANG
13
1,243
942
7317 LUWU
21
2,101
7318 TATOR
31
7322 LUWU UTARA
12
455
304
161
52.96
524
360
186
51.67
7325 LUWU TIMUR
13
661
651
290
44.55
827
815
383
46.99
7371 MAKASSAR
37
782
128
69.53
1238
186
72.09
7372 PARE-PARE
6
43
17
14
82.35
167
127
109
85.83
7373 PALOPO
9
531
503
382
75.94
608
579
SULSEL
395
13,235
8,090
4,903
60.61
16,438
10,274
526
106
1,561 201
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
56
114
53.52
120
98
81.67
253
135
74
54.81
66.22
610
390
244
62.56
0
0.00
30
23
11
47.83
78
78.00
422
363
239
65.84
114
77
67.54
3,006
1,671
1,124
67.27
81.32
1,016
323
260
80.50
52
78.79
214
155
122
78.71
468
49.68
1361
1043
795 75
89
50.93 37.31
2,212 691
213
1,672 294
258
530 841 125
444
6,221
50.81 50.30 42.52
76.68
60.55
Hal: 1
TABEL 51 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 NO
KAB/ KOTA
1
2
PUSKES SARANA KES. MAS JUMLAH DIBINA % 3
4
5
SARANA PENDIDIKAN JUMLAH DIBINA %
6
7
8
SARANA IBADAH JUMLAH DIBINA %
9
10
11
12
7301 SELAYAR
12
75
44
58.67
234
111
47.44
302
124
41.06
7302 BULUKUMBA
16
206
163
79.13
667
468
70.16
724
400
55.25
7303 BANTAENG
12
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7304 JENEPONTO
17
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7305 TAKALAR
14
112
101
90.18
372
335
90.05
345
272
78.84
7306 GOWA
22
143
131
91.61
471
402
85.35
567
368
64.90
7307 SINJAI
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7308 MAROS
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7309 PANGKEP
19
215
174
80.93
426
395
387
344
7310 BARRU
10
3
1
33.33
1
1
2
2
7311 BONE
36
7312 SOPPENG
17
126
98
77.78
425
286
67.29
358
7313 WAJO
22
160
89
55.63
559
281
50.27
492
266
54.07
7314 SIDRAP
13
102
102
100.00
340
88
25.88
289
84
29.07
7315 PINRANG
14
7316 ENREKANG
13
0
0 221
0
0
0
0
191
86.43
0
0 410
0
0
92.72 100 0
0
352
85.85
0
0 504
0 244
0 351
88.89 100 0 68.16
0 69.64
7317 LUWU
21
263
263
100.00
571
571
100.00
735
729
99.18
7318 TATOR
31
204
155
75.98
519
411
79.19
1,220
884
72.46
7322 LUWU UTARA
12
7325 LUWU TIMUR
13
158
170
7371 MAKASSAR
37
0
7372 PARE-PARE
6
28
7373 PALOPO
9
0
84 144 0 19 0
395 2,186 1,759 SULSEL Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
49.41 91.14 0 67.86 0 80.47
413 365 0 56 0 5,829
261 348 0 55 0 4,365
63.20 95.34 0 98.21 0 74.88
731 531 0 41 0 7,228
399 500 0 34 0 5,001
54.58 94.16 0 82.93 0 69.19
Hal: 2
TABEL 51 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 NO
KAB/ KOTA
1
2
PUSKES PERKANTORAN MAS % JUMLAH DIBINA 3
13
14
SARANA LAIN JUMLAH DIBINA
15
16
17
%
JUMLAH
JUMLAH DIBINA
%
18
19
20
21
7301 SELAYAR
12
116
52
44.83
10
4
40
737
335
45.45
7302 BULUKUMBA
16
258
198
76.74
72
14
19
1,927
1,243
64.50
7303 BANTAENG
12
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7304 JENEPONTO
17
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7305 TAKALAR
14
226
209
92.48
886
825
93
1,941
1,742
89.75
7306 GOWA
22
171
143
83.63
146
122
84
1,498
1,166
77.84
7307 SINJAI
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7308 MAROS
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7309 PANGKEP
19
264
211
79.92
63
57
90
1,355
1,181
87.16
7310 BARRU
10
0
0
0
0
0
0
6
4
66.67
7311 BONE
36
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7312 SOPPENG
17
190
0
0
0
0
0
1,099
628
57.14
7313 WAJO
22
167
140
83.83
0
0
0
1,378
776
56.31
7314 SIDRAP
13
0
0
0
0
0
0
731
274
37.48
7315 PINRANG
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7316 ENREKANG
13
296
236
79.73
37
34
92
1,468
1,164
79.29
7317 LUWU
21
278
267
96.04
83
83
100
1,930
1,913
99.12
7318 TATOR
31
433
306
70.67
0
0
0
2,376
1,756
73.91
7322 LUWU UTARA
12
236
138
58.47
151
14
9
1,701
896
52.67
7325 LUWU TIMUR
13
230
193
83.91
291
273
94
1,575
1,458
92.57
7371 MAKASSAR
37
0
0
0
0
0
0
0
0
7372 PARE-PARE
6
11
11
100
0
0
0
136
119
7373 PALOPO
9
0
0
0
0
0
0
0
0
2,104
73.16
1,739
1,426
82.00
19,858
14,655
395 2,876 SULSEL Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
0 87.50 0 73.80
TABEL 52 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA JENTIK NYAMUK AEDES DAN PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
KAB/ KOTA
1
2
JUMLAH PUSKES RUMAH/BANGU MAS NAN YANG ADA 3
4
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
7301 SELAYAR
12
33,363
18,683
56.00
16,520
88.42
7302 BULUKUMBA
16
81,786
5,095
6.23
3,572
70.11
7303 BANTAENG
12
29,760
4,500
15.12
1,174
26.09
7304 JENEPONTO
17
49,024
12,567
25.63
10,854
86.37
7305 TAKALAR
14
53,795
10,162
18.89
6,666
65.60
7306 GOWA
22
133,395
35,894
26.91
25,082
69.88
7307 SINJAI
15
67,088
6,500
9.69
3,000
46.15
7308 MAROS
14
55,104
3,235
5.87
1,878
58.05
7309 PANGKEP
19
56,321
28,893
51.30
15,876
54.95
7310 BARRU
10
42,215
19,930
47.21
12,250
61.47
7311 BONE
36
39,024
10,299
26.39
7,169
69.61
7312 SOPPENG
17
49,647
280
0.56
95
33.93
7313 WAJO
22
81,098
31,993
39.45
23,428
73.23
7314 SIDRAP
13
51,528
2,600
5.05
2,171
83.50
7315 PINRANG
14
59,264
15,120
25.51
7,658
50.65
7316 ENREKANG
13
41,487
13,836
33.35
6,861
49.59
7317 LUWU
21
64,718
2,193
3.39
1,350
61.56
7318 TATOR
31
7322 LUWU UTARA
12
63,860
3,800
5.95
3,104
81.68
7325 LUWU TIMUR
13
41,873
4,921
11.75
1,132
23.00
7371 MAKASSAR
37
156,960
10,542
6.72
8,200
77.78
7372 PARE-PARE
6
22,578
22,578
100.00
18,969
84.02
7373 PALOPO
9
28,012
5,075
18.12
4,871
95.98
395
1,301,900
268,696
20.64
181,880
67.69
SULSEL
0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
0
0
0
0
TABEL 53 PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 TENAGA KESEHATAN NO
2
1
PERAWAT & BIDAN JML %
MEDIS
UNIT KERJA
JML
%
3
4
1
PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan POLINDES)
2
RUMAH SAKIT
3
INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES
-
4
SARANA KESEHATAN LAIN
5
6
5
6
GIZI
FARMASI
TEKNISI MEDIS JML %
JML
%
JML
%
7
8
9
10
11
SANITASI
KESMAS
JUMLAH
%
JML
%
JML
%
12
13
14
15
16
17
18
795
9.56
5,709
68.63
216
2.60
443
5.33
279
3.35
304
3.65
572
6.88
8,318
50.08
1,082
15.35
4,431
62.88
353
5.01
191
2.71
633
8.98
78
1.11
279
3.96
7,047
42.42
-
41
71.93
-
-
-
-
-
-
-
-
16 28.07
57
0.34
6
7.23
72
86.75
5
6.02
-
-
-
-
-
-
83
0.50
DINKES KAB/KOTA
67
7.52
219
24.58
78
8.75
51
5.72
65
-
62
6.96
349 39.17
891
5.36
DINKES PROVINSI
74
34.42
71
33.02
5
2.33
2
0.93
1
-
11
5.12
51 23.72
215
1.29
2,024
74
10,543
62.60 16,611
100
JUMLAH
100
657
100
687
100
978
100 455
-
100 1,267
-
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008 Keterangan: Medis Perawat & bidan Farmasi Gizi
: Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis : termasuk lulusan DIII dan S1 : Apoteker, Asisten Apoteker : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV
Teknisi Medis Sanitasi Kesmas
: Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan : SKM, MPH, dll
TABEL 54 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 TENAGA KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
MEDIS
PERAWAT & BIDAN
FARMASI
GIZI
TEKNISI MEDIS
SANITASI
KESMAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
1 PUSKESMAS 7301 KAB. SELAYAR Bontoharu 1 Barugaia 2 Buki 3 Bontomatene 4 Bontosunggu 5 Bontosikuyu 6 Lowa 7 Pasimasunggu 8 Ujung Jampea 9 Pasitallu 10 Pasimarannu 11 Pasilambena 12 7302 KAB. BULUKUMBA Ponre 1 Gattareng 2 Borong Rappoa 3 Balibo 4 Caile 5 Ujung Loe 6 Manyampa 7 Bonto Bahari 8 Bonto Tiro 9 Batang 10 Herlang 11 Karassing 12 Kajang 13 Lembanna 14 Tanete 15 Bontobangun 16 7303 KAB. BANTAENG Banyorang 1 Moti 2 Kassi-Kassi 3 Kota 4 Lasepang 5 Bissappu 6 Campagaloe 7 Ulugalung 8 Loka 9 Baruga 10 Dampang 11 Sinoa 12 7304 KAB. JENEPONTO Binamu 1 Binamu Kota 2 Bontosunggu Kota 3 Bontomate'ne 4 Bululoe 5 Tamalatea 6 Bontoramba 7 Bangkala 8 Buludoang 9 Barana 10 Togo-togo 11 Tino 12 Arugkeke 13 Tolo 14 Rumbia 15 Tompobulu 16 Tarowang 17
14 2 1 0 2 1 3 1 1 1 1 1 31 3 2 2 3 4 2 1 2 1 1 1 1 3 3 2 13 1 0 2 2 1 2 0 2 0 2 1 0 17 2 1 1 1 0 2 0 2 1 1 2 0 1 1 1 0 1
158 34 14 8 17 10 10 9 10 7 20 12 7 208 26 9 6 12 18 17 5 17 8 11 9 6 9 11 21 23 101 10 9 8 10 4 8 10 12 8 10 8 4 184 7 6 8 10 10 18 16 27 13 8 13 5 10 13 8 9 3
5 2 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 17 1 2 1 1 2 2 0 1 0 0 0 0 1 1 2 3 7 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 9 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0
24 1 3 2 2 2 4 2 0 2 2 2 2 38 2 5 2 2 5 5 1 2 0 0 0 0 2 2 4 6 8 0 2 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 11 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0
11 1 2 1 1 0 1 1 2 1 0 0 1 12 3 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 3 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 10 0 0 1 1 0 2 0 0 3 1 1 0 0 1 0 0
17 3 3 1 2 2 1 1 1 1 2 0 0 27 3 2 1 2 4 4 1 2 0 1 0 1 1 0 2 3 11 2 1 1 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1 1 0 1 1 1 1 0 2 1 1 0 32 3 3 1 0 1 3 3 1 3 1 4 1 1 2 4 1 8 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 25 2 1 1 1 3 1 3 1 1 2 1 2 2 1 2 1 0
239 44 25 12 26 16 21 15 14 14 26 16 10 365 41 24 11 19 34 36 13 25 13 14 14 9 16 20 37 39 151 14 12 13 18 8 15 13 17 12 15 10 4 256 11 8 12 15 15 23 22 32 17 15 18 10 13 17 12 12 4
TENAGA KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
7305 KAB. TAKALAR Mangarabombang 1 Pattopakang 2 Mappakasunggu 3 Sanrobone 4 Pol. Selatan 5 Bulukunyi 6 Pol. Utara 7 Towata 8 Ko'mara 9 Galesong 10 Bontomarannu 11 Gal. Utara 12 Aeng Towa 13 Pattallassang 14 7306 KAB. GOWA Somba Opu 1 Samata 2 Tompobulu 3 Bontonompo I 4 Bontonompo II 5 Pallangga 6 Kampili 7 Bajeng 8 Gentungan 9 Tinggimoncong 10 Parigi 11 Parangloe 12 Manuju 13 Bontomarannu 14 Pattallassang 15 Sapaya 16 Bontolempangan 17 Tonrorita 18 Lauwa 19 Tamaona 20 Moncobalang 21 Kanjilo 22 7307 KAB. SINJAI Balangnipa 1 Pulau IX 2 Bulupoddo 3 Samataring 4 Panaikang 5 Kampala 6 Lappae 7 Mannati 8 Aska 9 Samaenre 10 Lappadata 11 Manimpahoi 12 Borong Kompleks 13 Manipi 14 Tenggalembang 15 7308 KAB. MAROS Hasanuddin 1 Moncongloe 2 Mattirotasi 3 Barandasi 4 Marusu 5 Alliritengae 6 Tunikamaseang 7 Bantimurung 8 Simbang 9 Carangki 10 Tompobulu 11 Camba 12 Cenrana 13 Ladange 14
MEDIS
PERAWAT & BIDAN
FARMASI
GIZI
TEKNISI MEDIS
SANITASI
KESMAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
33 2 0 2 2 2 0 5 0 0 5 2 5 3 5 40 3 2 2 2 1 3 1 3 2 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 0 2 19 7 0 1 1 1 0 0 1 1 2 1 1 2 1 53 6 5 3 3 8 7 4 3 2 4 2 2 1 3
195 13 10 12 10 13 10 18 14 17 22 17 13 11 15 343 19 15 11 19 32 35 23 31 24 11 5 14 7 26 13 11 8 3 7 6 11 12 261 40 17 14 15 17 18 15 17 15 19 14 16 14 17 13 265 37 18 12 19 22 19 23 22 16 24 16 12 11 14
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 24 4 1 1 2 3 2 2 1 0 0 2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 2 3 0 2 3 2 2 3 0 1 1 2 1 1
17 2 1 2 1 2 2 2 1 0 0 1 2 1 0 19 3 1 1 1 1 1 2 1 0 1 0 2 1 2 0 0 0 1 1 11 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 38 4 2 3 4 3 4 3 3 2 3 1 2 2 2
15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 2 1 2 19 1 2 1 1 3 1 3 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2 1 0 0 23 4 1 0 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1
13 2 1 1 1 0 0 2 0 0 2 0 1 2 1 24 1 2 1 0 3 2 1 2 2 0 0 0 1 1 1 1 1 1 2 0 1 1 10 1 1 2 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 14 1 1 1 2 0 2 1 1 2 1 0 0 0 2
26 1 2 0 1 3 4 0 1 3 2 1 1 3 4 31 6 4 1 3 0 1 1 3 3 1 0 1 0 2 2 1 0 0 1 0 1 0 24 0 0 2 1 2 2 0 3 2 3 2 2 2 1 2 45 4 3 1 5 3 7 2 4 3 3 4 2 4 0
311 22 16 19 16 22 18 29 17 22 34 22 24 22 28 500 36 25 18 26 40 48 30 45 35 16 6 20 11 35 21 16 14 5 12 8 16 17 338 50 19 21 19 22 22 17 24 21 25 19 22 20 20 17 461 58 33 20 38 41 43 37 37 26 37 25 22 21 23
TENAGA KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
7309 KAB. PANGKEP Kota Pangkajene 1 Bonto Perak 2 Minasate'ne 3 Kalabbirang 4 Bungoro 5 Bowong Cindea 6 Labakkang 7 Taraweang 8 Pundata baji 9 Ma'rang 10 Padang Lampe 11 Segeri 12 Mandalle 13 Balocci 14 Bantimala 15 Lk.Tupa'biring 16 Sarappo 17 Lk.Tangaya 18 Lk.Kalmas 19 7310 KAB. BARRU Pujananting 1 Ralla 2 Lisu 3 Pekkae 4 Padongko 5 Palakka 6 Madello 7 Mangkoso 8 Palanro 9 Bojo Baru 10 7311 KAB. BONE 1 Bontocani 2 Kahu 3 Palakka Kahu 4 Kajuara 5 Salomekko 6 Tonra 7 Patimpeng 8 Libureng 9 Tana BatuE 10 Mare 11 SibuluE 12 Cina 13 Barebbo 14 Kading 15 Ponre 16 Lonrong 17 Lappariaja 18 Lamuru 19 Tellu Limpoe 20 Bengo 21 Ulaweng 22 Palakka 23 Usa 24 Awaru 25 Paccing 26 Tellu SiattingE 27 Lamurukung 28 Amali 29 Ajangale 30 Timurung 31 Dua BoccoE 32 Pattiromampu 33 Cenrana 34 Watampone 35 Biru 36 BajoE
MEDIS
PERAWAT & BIDAN
FARMASI
GIZI
TEKNISI MEDIS
SANITASI
KESMAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
45 3 2 4 3 5 2 3 3 3 3 2 1 3 0 2 2 2 1 1 23 1 2 2 4 2 2 3 3 2 2 33 1 2 0 1 1 1 0 0 2 1 1 1 0 2 1 0 1 1 0 1 2 1 1 1 0 1 2 0 0 0 1 0 1 1 3 2
302 11 12 19 12 17 11 18 16 13 20 16 21 21 17 12 19 12 18 17 205 18 19 18 32 20 15 22 27 15 19 288 6 11 6 9 6 5 3 12 8 15 12 10 9 10 4 4 10 12 6 6 5 9 11 3 5 7 3 13 14 3 7 8 11 12 7 6
13 0 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 11 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 10 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
28 1 2 2 2 1 0 2 1 3 3 1 1 2 2 2 1 1 0 1 30 2 2 4 4 7 3 2 2 2 2 29 1 1 0 1 1 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 2 1 0 0 2 0 2 0 1 0 1 0 1 0
16 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 9 1 1 1 1 1 1 1 0 2 14 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1
8 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 13 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 24 1 1 1 1 3 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 2 1 1
28 2 3 4 2 2 1 2 1 0 2 2 1 1 3 0 0 0 1 1 9 0 0 1 0 1 2 2 1 0 2 38 1 1 1 1 1 2 3 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 3 0 1 3 3 4 1 2 0 0 0 0 0 2 4 1
440 18 21 33 22 29 17 27 23 22 30 22 26 30 24 18 22 16 20 20 300 24 26 28 45 33 26 32 36 21 436 10 17 8 13 13 10 8 15 11 20 19 13 12 14 7 6 13 14 8 8 13 13 16 9 8 12 8 15 18 3 10 9 14 19 18 12
TENAGA KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
7312 KAB. SOPPENG 1 Tanjonge 2 Takala 3 Goarie 4 Pacongkang 5 Cangadi 6 Cabenge 7 Baringeng 8 Cakkuridi 9 Salotungo 10 Sewo 11 Malaka 12 Tajuncu 13 Leworeng 14 Panincong 15 Batu-Batu 16 Ganra 17 Citta 7313 KAB. WAJO Tempe 1 Pattirosompe 2 Majauleng 3 Tosora 4 Belawa 5 Sappa 6 Pitumpanua 7 Sajoanging 8 Salobulo 9 Pammana 10 Lempa 11 Sabbangparu 12 Liu 13 Tanasitolo 14 Wewang Rewu 15 Maniang pajo 16 Keera 17 Gilireng 18 Takkalala 19 Parigi 20 Solo 21 Penrang 22 7314 KAB. SIDRAP Dongi 1 Baranti 2 Pangkajene 3 Lawawoi 4 Bilokka 5 Kulo 6 Amparita 7 Tanru Tedong 8 Barukku 9 Lancirang 10 Empagae 11 Rappang 12 Manisa 13
MEDIS
PERAWAT & BIDAN
FARMASI
GIZI
TEKNISI MEDIS
SANITASI
KESMAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
39 2 2 1 3 4 2 2 1 3 4 3 2 2 3 2 2 1 33 4 1 2 1 3 1 2 2 1 1 1 4 2 1 2 1 1 1 1 1 17 2 3 3 0 1 1 1 1 0 1 3 1 0
223 15 16 10 10 15 13 12 14 13 13 13 17 9 13 17 15 8 275 14 9 16 9 15 11 28 8 7 14 14 12 11 21 11 15 16 10 8 6 11 9 184 22 21 19 15 6 19 18 10 8 15 8 13 10
8 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 10 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 2 5 0 2 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
18 2 2 1 1 1 0 2 0 1 1 0 2 2 1 2 0 18 1 0 2 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 2 0 1 1 1 22 2 1 1 1 1 1 4 1 2 1 4 1 2
10 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 1 2 2 1 1 1 1 0 0 0 1 0
19 2 2 0 1 1 2 2 2 2 1 1 1 0 1 1 15 1 2 1 0 1 0 2 2 0 1 1 0 0 1 0 2 0 1 0 0 0 8 2 0 2 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0
20 2 2 1 1 0 1 1 1 1 2 2 1 0 1 3 1 0 15 2 0 0 1 0 0 3 0 2 1 0 0 2 1 0 1 0 1 1 0 0 0 46 4 4 3 3 1 2 5 1 3 2 13 1 4
337 24 26 13 17 22 21 17 18 20 22 22 23 14 21 25 22 10 369 24 12 22 12 20 14 36 14 10 18 17 18 16 27 15 21 16 15 12 7 13 10 292 32 32 30 22 10 25 32 14 14 19 29 17 16
TENAGA KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
7315 KAB. PINRANG Cempa 1 Suppa 2 Bungi 3 Lampa 4 Salo 5 Mattiro Deceng 6 Tuppu 7 Teppo 8 Mattombong 9 Mattiro Bulu 10 Batulappa 11 Sulili 12 Tadangpalie 13 Lanrisang 14 7316 KAB. ENREKANG Anggeraja 1 Baraka 2 Maiwa 3 Bungin 4 Kabere 5 Kota 6 Kalosi 7 Sudu 8 Sumbang 9 Malua 10 Buntu Batu 11 Masalle 12 Baroko 13 7317 KAB. LUWU 1 Larompong Selatan 2 Larompong 3 Suli 4 Suli Barat 5 Belopa 6 Barana 7 Bajo 8 Bajo Barat 9 Rante Balla 10 Kamanre 11 Ponrang Selatan 12 Ponrang 13 Noling 14 Bua 15 Bastem 16 Walenrang 17 Walenrang timur 18 Walenrang Barat 19 Walenrang Utara 20 Lamasi 21 Lamasi Timur
MEDIS
PERAWAT & BIDAN
FARMASI
GIZI
TEKNISI MEDIS
SANITASI
KESMAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
19 1 2 1 2 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 26 3 1 4 1 1 2 3 2 1 3 3 2 0 23 1 2 1 0 2 1 1 0 0 0 0 3 1 4 1 3 0 0 1 2 0
251 26 18 18 21 12 10 21 27 14 24 24 11 9 16 173 19 17 24 10 15 22 9 10 12 10 11 7 7 376 12 25 15 6 21 12 18 10 12 21 19 25 20 38 20 25 15 4 22 24 12
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 1 3 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1
13 1 0 1 2 2 0 1 2 1 1 2 0 0 0 16 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 20 0 0 2 2 0 2 2 2 0 2 0 2 2 0 0 2 0 0 0 2 0
5 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 1 11 1 1 1 0 0 1 1 3 1 2 0 0 0 5 0 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
18 1 3 2 1 0 1 1 0 2 0 2 2 2 1 14 1 1 1 1 2 2 2 1 0 1 0 2 0 26 1 2 2 0 2 1 3 1 1 0 1 2 2 1 0 1 0 1 2 2 1
17 3 0 4 1 0 3 1 0 1 0 0 1 2 1 27 2 3 2 2 3 1 2 3 2 2 1 3 1 24 2 1 0 0 0 0 2 0 1 4 2 1 0 3 0 1 1 1 1 2 2
323 32 24 26 27 16 15 26 32 19 26 29 17 14 20 273 28 26 37 16 22 29 18 20 18 20 16 15 8 483 16 32 21 8 28 16 26 13 14 28 22 35 25 47 21 34 16 6 26 33 16
TENAGA KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
7318 KAB. TATOR Makale 1 Tikala 2 Getengan 3 Rembon 4 Ulusalu 5 Bittuang 6 Madandan 7 Tondon 8 Tombang Kalua 9 Kondoran 10 Rante Pangli 11 Lempo 12 Pangala 13 Ta'ba 14 Buakayu 15 Buntu Limbong 16 Rante Alang 17 Kondodewata 18 Sadan Malimbong 19 Laang Tanduk 20 Nanggala 21 Rantebua 22 Rantepao 23 Sandabilik 24 Pasang 25 Buntao 26 Baruppu 27 Ratte 28 Rantetayo 29 Bungin 30 31 Tumbang Datu 7322 KAB. LUWU UTARA Sabbang 1 Baebunta 2 Lara 3 Malangke 4 Malangke Barat 5 Masamba 6 Mappedeceng 7 Sukamaju 8 Bone-Bone 9 Seko 10 Limbong 11 Rampi 12 7325 KAB. LUWU TIMUR Burau 1 Wotu 2 Mangkutana 3 Kalaena Kiri 4 Kertoraharjo 5 Angkona 6 Malili 7 Lampia 8 Nuha 9 Sorowako 10 Timampu 11 Wawondula 12 Bantilang 13
MEDIS
PERAWAT & BIDAN
FARMASI
GIZI
TEKNISI MEDIS
SANITASI
KESMAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
52 4 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 4 2 1 1 1 2 1 1 0 18 1 3 1 1 2 2 1 2 3 1 0 1 30 1 2 3 2 2 1 4 1 2 4 3 3 2
376 22 14 29 15 7 10 10 11 16 9 15 14 13 9 16 15 11 7 16 8 12 8 11 15 9 8 5 7 11 16 7 255 32 23 18 20 19 32 22 29 30 11 11 8 262 26 24 18 14 36 19 38 10 18 24 10 22 3
5 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 9 1 1 0 0 1 0 1 1 1 2 0 1 0
18 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 10 1 1 1 1 1 2 1 1 1 0 0 0 9 1 3 0 0 0 1 2 0 0 1 0 1 0
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
11 1 1 2 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 12 2 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 0 7 1 1 0 0 2 0 2 0 0 0 0 1 0
36 4 1 0 2 0 4 2 0 2 2 1 0 3 0 2 0 0 1 2 1 2 0 0 0 2 2 0 0 0 2 1 7 0 2 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 16 1 1 1 1 0 2 1 1 2 3 1 2 0
522 33 21 35 22 11 19 16 16 24 16 19 16 19 12 21 19 15 10 21 11 18 10 18 19 14 11 6 9 12 19 10 307 36 30 22 23 23 39 26 36 37 14 12 9 334 31 32 22 17 41 23 49 13 23 34 14 30 5
TENAGA KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
7371 KOTA MAKASSAR 1 Pattingalloang 2 Tabaringan 3 Jumpandang Baru 4 Rappokalling 5 Kaluku Bodoa 6 Layang 7 Malimongan Baru 8 Tarakan 9 Andalas 10 Makkasau 11 Bara-Baraya 12 Maccini Sawah 13 Maradekaya 14 Mamajang 15 Cenderawasih 16 Dahlia 17 Pertiwi 18 Panambungan 19 Tamalate 20 Jongaya 21 Barombong 22 Kassi-Kassi 23 Mangasa 24 Minasa Upa 25 Batua 26 Pampang 27 Tamamaung 28 Karuwisi 29 Antang 30 Antang Perumnas 31 Tamangapa 32 Sudiang 33 Sudiang Raya 34 Tamalanrea 35 Bira 36 Antara 37 Baranglompo 7372 KOTA PARE-PARE Lakessi 1 Cempae 2 Lapadde 3 Madising Na Mario 4 Mitra Kel Bersemi 5 Lumpue 6 7373 KOTA PALOPO Maroangin 1 Bara Permai 2 Wara Utara 3 Wara Barat 4 Wara 5 Pontap 6 Benteng 7 Wara Selatan 8 9 Sendana SUB JUMLAH PUSKESMAS
MEDIS
PERAWAT & BIDAN
FARMASI
GIZI
TEKNISI MEDIS
SANITASI
KESMAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
155 7 5 7 4 4 3 3 3 4 4 6 4 3 5 5 4 5 3 5 5 3 9 3 5 4 3 5 3 4 4 4 5 3 3 3 4 1 37 7 5 7 6 4 8 25 3 2 2 1 5 2 3 4 3
486 26 8 22 11 10 10 15 8 11 11 20 9 9 20 10 8 8 8 13 13 10 20 15 22 27 8 9 11 12 17 10 15 15 14 13 13 5 163 30 28 25 28 20 32 175 22 14 16 16 25 24 19 21 18
13 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0
29 1 1 1 1 1 1 2 1 0 1 0 2 1 2 0 0 0 1 1 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 1 1 2 1 0 0 0 7 1 2 1 1 1 1 10 2 1 2 1 1 1 1 1 0
41 2 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 15 3 1 3 3 2 3 7 1 1 1 0 1 1 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 2 1 0 3 1 6 2 0 1 0 0 1 0 2 0
66 1 1 2 0 1 2 1 1 2 4 2 2 1 2 2 4 2 1 2 5 1 2 2 2 1 2 3 1 2 1 1 2 4 3 0 1 0 4 2 0 0 0 0 2 18 3 0 2 0 2 3 3 3 2
790 38 16 39 17 17 17 22 14 19 22 30 18 15 31 18 17 17 14 22 26 15 34 22 31 37 14 19 16 20 23 18 25 24 21 17 19 6 242
9 2 2 1 2 0 2 8 1 1 1 0 2 1 1 1 0
795
5709
216
443
279
304
572
8318
40 38 40 30 49 249 34 19 25 18 36 33 28 33 23
TENAGA KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
MEDIS
PERAWAT & BIDAN
FARMASI
GIZI
TEKNISI MEDIS
SANITASI
KESMAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
2 RUMAH SAKIT 7301 RSU SELAYAR
13
37
4
2
11
4
2
73
7302 RSU BULUKUMBA
14
66
8
0
24
2
2
116
7303 RSU ANWAR MAKKATUTU BANTAENG
10
49
8
0
20
10
6
103
7304 RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO
12
63
7
0
10
0
3
95
7305 RSU PATTALASSANG TAKALAR
28
148
12
9
25
9
11
242
7306 RSU SYEKH YUSUF GOWA
37
91
10
0
24
1
10
173
1
16
2
3
1
1
1
25
7307 RSU SINJAI
10
100
5
5
12
3
4
139
7308 RSU SALEWANGENG MAROS
25
68
12
8
21
2
14
150
7309 RSU PANGKEP
23
75
4
2
23
2
11
140
5
20
3
0
3
0
0
31
7310 RSU BARRU
12
62
11
7
16
3
4
115
7311 RSU TENRIAWARU BONE
19
106
10
7
15
2
14
173
0
0
0
0
0
0
0
0
10
87
8
2
18
3
8
136
RB MATTIROBAJI **
RS SEMEN TONASA **
7312 RSU AJAPANGE SOPPENG 7313 RSU LAMADUKELLENG WAJO RSU PRIMA HUSADA 7314 RSU NENEMALLOMO SIDRAP
7
2
1
0
0
2
0
12
14
99
6
4
13
2
9
147
6
60
10
3
11
8
5
103
7315 RSU LASINRANG PINRANG
14
126
4
3
13
0
8
168
7316 RSU ENREKANG
14
58
10
8
12
1
6
109
7
78
9
3
14
0
19
130
RS KALANG-KALANG
0
0
0
0
2
0
0
2
7318 RSU LAKIPADADA TATOR
15
65
2
9
10
0
8
109
RS FATIMA MAKALE **
2
16
2
1
2
0
0
23
RS ELIM RANTEPAO **
4
56
2
2
3
0
0
67
RS ELIM MARAMPA **
0
6
0
1
2
2
0
11
RS KUSTA BATULELENG **
1
2
0
0
0
0
0
3
7322 RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA
16
125
11
4
24
8
4
192
RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP
7317 RSU BATARA GURU
7325 RS INCO SOROAKO **
7
18
3
0
5
5
5
43
96
497
42
17
79
4
41
776
BPRS LABUANG BAJI
54
297
7
13
20
1
2
394
BPRS DADI
44
154
13
8
14
0
10
243
RSU HAJI
33
122
4
18
5
0
18
200
RSU DAYA
0
34
4
4
7
1
10
60
RSIA FATIMA
11
42
4
5
1
0
12
75
RSB PERTIWI
14
33
2
2
0
0
2
53
7371 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO
RS KUSTA DAYA
0
0
4
4
0
0
0
8
RS IBNU SINA
155
146
14
2
13
0
8
338
RS HIKMAH
154
49
2
1
14
0
0
220
RS AKADEMIS
0
153
10
5
25
0
0
193
RS STELLA MARIS
0
224
15
3
8
0
2
252
RS GRESTELINA
0
82
8
2
15
0
0
107
70
60
7
3
12
0
0
152
RS FAISAL
TENAGA KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
MEDIS
PERAWAT & BIDAN
FARMASI
GIZI
TEKNISI MEDIS
SANITASI
KESMAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
2 RUMAH SAKIT RS LURAMAY
0
22
1
1
7
0
0
31
RS CATHERINE BOOTH
0
0
0
0
0
0
0
0
RSB SENTOSA
0
0
0
0
0
0
0
0
RSB RESTU
0
0
0
0
0
0
0
0
RSB WAHYU
0
0
0
0
0
0
0
0
RSB ELIM
0
0
0
0
0
0
0
0
RSB ST. KHADIDJAH
0
0
0
0
0
0
0
0
RSB ST. MARYAM
0
0
0
0
0
0
0
0
RS BHAYANGKARA
51
176
17
2
20
0
6
272
RS PELAMONIA
0
169
5
2
11
2
0
189
RS JALA AMMARI
5
33
4
0
6
0
0
48
26
143
10
8
17
0
10
214
RS FATIMA PAREPARE
7
75
3
1
2
0
0
88
RS SUMANTRI PAREPARE
3
26
0
0
3
0
2
34
RS KUSTA LAULENG PAREPARE
2
4
1
0
0
0
0
7
RS BERSALIN ST. KHADIJAH
0
4
0
0
0
0
0
4
RS BERSSALIN HIKMAH
1
3
0
0
0
0
0
4
RUMAH BERSALIN CATRINE BOOTH
0
2
0
0
0
0
0
2
RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA
0
0
0
0
0
0
0
0
22
110
7
5
14
0
2
160
RS. TENTARA
2
30
0
1
0
0
0
33
RS. AT-MEDIKA
6
29
5
1
6
0
0
47
BP/RB. BINTANG LAUT
0
4
0
0
0
0
0
4
RB. SITI KHADIJAH
0
0
0
0
0
0
0
0
RS IBU DAN ANAK ST.MADYANG
0
9
0
0
0
0
0
9
1082
4431
353
191
633
78
279
7047
7372 RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE
0 7373 RSU. SAWERIGADING PALOPO
SUB JUMLAH RUMAH SAKIT
TENAGA KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
MEDIS
PERAWAT & BIDAN
FARMASI
GIZI
TEKNISI MEDIS
SANITASI
KESMAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN 7301 KAB. SELAYAR
0
0
0
0
0
0
0
0
7302 KAB. BULUKUMBA
0
8
0
0
0
0
0
8
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
0
0
0
0
0
7304 KAB. JENEPONTO
0
0
0
0
0
0
0
0
7305 KAB. TAKALAR
0
0
0
0
0
0
0
0
7306 KAB. GOWA
0
0-
0
0
0
0
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
0
7308 KAB. MAROS
0
0
0
0
0
0
0
0
7309 KAB. PANGKEP
0
0
0
0
0
0
0
0
7310 KAB. BARRU
0
0
0
0
0
0
0
0
7311 KAB. BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
7312 KAB. SOPPENG
0
0
0
0
0
0
0
0
7313 KAB. WAJO
0
4
0
0
0
0
0
4
7314 KAB. SIDRAP
0
0
0
0
0
0
0
0
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
0
0
0
0
0
7316 KAB. ENREKANG
0
0
0
0
0
0
0
0
7317 KAB. LUWU
0
15
0
0
0
0
5
20
7318 KAB. TATOR
0
14
0
0
0
0
11
25
7322 KAB. LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
7325 KAB. LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
0
0
7372 KOTA PARE-PARE
0
0
0
0
0
0
0
0
7373 KOTA PALOPO SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
41
0
0
0
0
16
57
TENAGA KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
MEDIS
PERAWAT & BIDAN
FARMASI
GIZI
TEKNISI MEDIS
SANITASI
KESMAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
4 SARANA KESEHATAN LAIN 7301 KAB. SELAYAR
0
0
1
0
0
0
0
1
7302 KAB. BULUKUMBA
0
0
0
0
0
0
0
0
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
0
0
0
0
0
7304 KAB. JENEPONTO
0
0
0
0
0
0
0
0
7305 KAB. TAKALAR
0
0
0
0
0
0
0
0
7306 KAB. GOWA
0
0
0
0
0
0
0
0
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
0
7308 KAB. MAROS
0
0
0
0
0
0
0
0
7309 KAB. PANGKEP
0
0
0
0
0
0
0
0
7310 KAB. BARRU
0
0
0
0
0
0
0
0
7311 KAB. BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
7312 KAB. SOPPENG
0
0
0
0
0
0
0
0
7313 KAB. WAJO
0
0
0
0
0
0
0
0
7314 KAB. SIDRAP
0
0
3
0
0
0
0
3
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
0
0
0
0
0
7316 KAB. ENREKANG
0
0
0
0
0
0
0
0
7317 KAB. LUWU
0
0
0
0
0
0
0
0
7318 KAB. TATOR
0
0
1
0
0
0
0
1
7322 KAB. LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
7325 KAB. LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
0
0
7372 KOTA PARE-PARE
0
0
0
0
0
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
6
72
0
0
0
0
0
78
6
72
5
0
0
0
0
83
SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN
TENAGA KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
MEDIS
PERAWAT & BIDAN
FARMASI
GIZI
TEKNISI MEDIS
SANITASI
KESMAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
5 DINAS KESEHATAN KAB./KOTA 7301 KAB. SELAYAR
3
5
0
8
1
4
10
31
7302 KAB. BULUKUMBA
5
11
3
2
0
0
0
21
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
0
0
0
0
0
7304 KAB. JENEPONTO
0
3
5
18
0
0
21
47
7305 KAB. TAKALAR
4
0
3
1
0
3
15
26
7306 KAB. GOWA
2
10
6
2
17
9
33
79
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
0
7308 KAB. MAROS
3
1
1
2
1
3
18
29
7309 KAB. PANGKEP
2
4
4
0
3
7
27
47
7310 KAB. BARRU
1
2
6
6
9
0
14
38
7311 KAB. BONE
0
0
8
0
0
0
0
8
7312 KAB. SOPPENG
3
4
4
2
0
8
15
36
7313 KAB. WAJO
1
11
1
1
2
3
14
33
7314 KAB. SIDRAP
0
7
2
3
0
1
20
33
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
0
19
0
0
19
7316 KAB. ENREKANG
1
4
4
1
0
2
23
35
7317 KAB. LUWU
0
9
5
0
1
3
13
31
7318 KAB. TATOR
0
1
4
0
4
0
14
23
7322 KAB. LUWU UTARA
1
2
5
0
2
4
30
44
7325 KAB. LUWU TIMUR
2
1
1
1
0
0
20
25
7371 KOTA MAKASSAR
8
11
2
0
2
0
18
41
7372 KOTA PARE-PARE
31
128
10
0
4
15
20
208
7373 KOTA PALOPO
0
5
4
4
0
0
24
37
67
219
78
51
65
62
349
891
1 DINAS KESEHATAN PROVINSI
51
36
2
2
1
10
39
141
2 PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT
15
0
0
0
0
1
0
16
3 PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS
4
6
3
0
0
0
2
15
4 AKPER ANGING MAMIRI
0
15
0
0
0
0
7
22
5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA
4
14
0
0
0
0
3
21
74
71
5
2
1
11
51
215
SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
JML SUB PROVINSI
JUMLAH
2024
10543
657
687
978
455
1267
16611
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
26.04
135.66
8.45
8.84
12.58
5.85
16.30
213.74
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008 Keterangan: Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Gizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)
Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan Lingkungan Kesmas : SKM, MPH, dll
TABEL 55 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN PROPINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 JUMLAH TENAGA MEDIS NO 1 1 PUSKESMAS 7301 KAB. SELAYAR 1 Bontoharu 2 Barugaia 3 Buki 4 Bontomatene 5 Bontosunggu 6 Bontosikuyu 7 Lowa 8 Pasimasunggu 9 Ujung Jampea 10 Pasitallu 11 Pasimarannu 12 Pasilambena 7302 KAB. BULUKUMBA 1 Ponre 2 Gattareng 3 Borong Rappoa 4 Balibo 5 Caile 6 Ujung Loe 7 Manyampa 8 Bonto Bahari 9 Bonto Tiro 10 Batang 11 Herlang 12 Karassing 13 Kajang 14 Lembanna 15 Tanete 16 Bontobangun 7303 KAB. BANTAENG 1 Banyorang 2 Moti 3 Kassi-kassi 4 Kota 5 Lasepang 6 Bisappu 7 Campagaloe 8 Ulugalung 9 Loka 10 Baruga 11 Sinoa 12 Dampang
UNIT KERJA 2
dr SPESIALIS
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
JUMLAH
3
4
5
6
0
13
1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 0 2 1 2 1 1 1 1 1 0 25 2 2 0 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 8 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 5 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0
DOKTER KELUARGA 7 14 2 1 2 1 3 1 1 1 1 1 31 3 2 0 2 3 4 2 1 2 1 1 1 1 3 3 2 13 1 0 2 2 1 2 0 2 0 2 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TENAGA MEDIS NO 1 7304 KAB. JENEPONTO 1 Binamu 2 Binamu Kota 3 Bontosunggu Kota 4 Bontomate'ne 5 Bululoe 6 Tamalatea 7 Bontoramba 8 Bangkala 9 Buludoang 10 Barana 11 Togo-togo 12 Tino 13 Arugkeke 14 Tolo 15 Rumbia 16 Tompobulu 17 Tarowang 7305 KAB. TAKALAR 1 Mangarabombang 2 Pattopakang 3 Mappakasunggu 4 Sanrobone 5 Pol. Selatan 6 Bulukunyi 7 Pol. Utara 8 Towata 9 Ko'mara 10 Galesong 11 Bontomarannu 12 Gal. Utara 13 Aeng Towa 14 Pattallassang 7306 KAB. GOWA 1 Somba Opu 2 Samata 3 Tompobulu 4 Bontonompo I 5 Bontonompo II 6 Pallangga 7 Kampili 8 Bajeng 9 Gentungan 10 Tinggimoncong 11 Parigi 12 Parangloe 13 Manuju 14 Bontomarannu 15 Pattallassang 16 Sapaya 17 Bontolempangan 18 Tonrorita 19 Lauwa 20 Tamaona 21 Moncobalang 22 Kanjilo
UNIT KERJA 2
dr SPESIALIS
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
JUMLAH
3
4
5
6
0
12
5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 16
0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 17
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 2 0 0 2 1 2 2 3 31 3 1 1 2 1 3 1 3 2 3 0 1 2 2 1 1 1 0 1 1 1 0
1 0 1 1 1 0 3 0 0 3 1 3 1 2 9 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0
DOKTER KELUARGA 7 17 2 1 1 1 0 2 0 2 1 1 2 1 1 1 0 1 33 2 2 2 2 0 5 0 5 2 5 3 5 40 3 2 2 2 1 3 1 3 2 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 0 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TENAGA MEDIS NO 1 7307 KAB. SINJAI 1 Balangnipa 2 Pulau IX 3 Bulupoddo 4 Samataring 5 Panaikang 6 Kampala 7 Lappae 8 Mannati 9 Aska 10 Samaenre 11 Lappadata 12 Manimpahoi 13 Borong Kompleks 14 Manipi 15 Tenggalembang 7308 KAB. MAROS 1 Hasanuddin 2 Moncongloe 3 Mattirotasi 4 Barandasi 5 Marusu 6 Alliritengae 7 Tunikamaseang 8 Bantimurung 9 Simbang 10 Carangki 11 Tompobulu 12 Camba 13 Cenrana 14 Ladange 7309 KAB. PANGKEP 1 Kota Pangkajene 2 Bonto Perak 3 Minasate'ne 4 Kalabbirang 5 Bungoro 6 Bowong Cindea 7 Labakkang 8 Taraweang 9 Pundata baji 10 Ma'rang 11 Padang Lampe 12 Segeri 13 Mandalle 14 Balocci 15 Bantimala 16 Lk.Tupa'biring 17 Sarappo 18 Lk.Tangaya 19 Lk.Kalmas 7310 KAB. BARRU 1 Pujananting 2 Ralla 3 Lisu 4 Pekkae 5 Padongko 6 Palakka 7 Madello
UNIT KERJA 2
dr SPESIALIS
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
JUMLAH
3
4
5
6
DOKTER KELUARGA 7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 4 0 1 0 1 0 0 1 0 2 1 0 1 1 0 28 2 2 2 1 5 4 1 2 1 3 1 2 0 2 29
7 3 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 25 4 3 1 2 3 3 3 1 1 1 1 0 1 1 16
19 7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 3 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2 0 1 1 1 1 1 11
1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 12
3 2 4 3 5 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 2 1 1 23
0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 2 1 1 2
1 1 1 2 1 1 1
1 2 2 4 2 2 3
1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 53 6 5 3 3 8 7 4 3 2 4 2 2 1 3 45
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
* * * * * * * * * * * * * * *
JUMLAH TENAGA MEDIS NO 1 7311 KAB. BONE 1 Bontocani 2 Kahu 3 Palakka Kahu 4 Kajuara 5 Salomekko 6 Tonra 7 Patimpeng 8 Libureng 9 Tana BatuE 10 Mare 11 SibuluE 12 Cina 13 Barebbo 14 Kading 15 Ponre 16 Lonrong 17 Lappariaja 18 Lamuru 19 Tellu Limpoe 20 Bengo 21 Ulaweng 22 Palakka 23 Usa 24 Awaru 25 Paccing 26 Tellu SiattingE 27 Lamurukung 28 Amali 29 Ajangale 30 Timurung 31 Dua BoccoE 32 Pattiromampu 33 Cenrana 34 Watampone 35 Biru 36 BajoE 7312 KAB. SOPPENG 1 Tanjonge 2 Takala 3 Goarie 4 Pacongkang 5 Cangadi 6 Cabenge 7 Baringeng 8 Cakkuridi 9 Salotungo 10 Sewo 11 Malaka 12 Tajuncu 13 Leworeng 14 Panincong 15 Batu-Batu 16 Ganra 17 Citta
UNIT KERJA 2
dr SPESIALIS
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
JUMLAH
3
4
5
6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 1 2 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 2 1 24 1 1 1 2 3 1 1 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1
9 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 15 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 1 1 0
DOKTER KELUARGA 7 33 1 2 0 1 1 1 0 0 2 1 1 1 0 2 1 0 1 1 0 1 2 1 1 1 0 1 2 0 0 0 1 0 1 1 3 2 39 2 2 1 3 4 2 2 1 3 4 3 2 2 3 2 2 1
0* 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TENAGA MEDIS NO 1 7313 KAB. WAJO 1 Tempe 2 Pattirosompe 3 Majauleng 4 Tosora 5 Belawa 6 Sappa 7 Pitumpanua 8 Sajoanging 9 Salobulo 10 Pammana 11 Lempa 12 Sabbangparu 13 Liu 14 Tanasitolo 15 Wewang Rewu 16 Maniang pajo 17 Keera 18 Gilireng 19 Takkalala 20 Parigi 21 Solo 22 Penrang 7314 KAB. SIDRAP 1 Baranti 2 Pangkajene 3 Lawawoi 4 Bilokka 5 Kulo 6 Amparita 7 Tanru Tedong 8 Barukku 9 Lancirang 10 Empagae 11 Rappang 12 Manisa 13 Dongi 7315 KAB. PINRANG 1 Suppa 2 Lampa 3 Mattiro Bulu 4 Batu Lappa 5 Lanrisang 6 Ceppa 7 Bungi 8 Mattiro Deceng 9 Salo 10 Teppo 11 Tuppu 12 Sulili 13 Tadangpalie 14 Mattombong
UNIT KERJA 2
dr SPESIALIS
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
JUMLAH
3
4
5
6
0
28
5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 3 2 1 2 1 0 1 0 1 1 1 10 1 3 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 13 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 1 1
1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 1 0 2 0 1 1 0 0 0 0 2 0 0 6 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
DOKTER KELUARGA 7 33 4 1 2 1 3 1 2 2 1 1 1 4 2 1 2 1 1 0 1 1 1 17 2 3 3 1 1 1 1 1 3 1 19 1 2 1 2 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0* 0* 0* 0* 0* 0* 0* 0* 0* 0* 0* 0* 0* 0*
JUMLAH TENAGA MEDIS NO
UNIT KERJA
1 7316 KAB. ENREKANG 1 Anggeraja 2 Baraka 3 Maiwa 4 Bungin 5 Kabere 6 Kota 7 Kalosi 8 Sudu 9 Sumbang 10 Malua 11 Buntu Batu 12 Masalle 13 Baroko 7317 KAB. LUWU 1 Larompong Selatan 2 Larompong 3 Suli 4 Suli Barat 5 Belopa 6 Barana 7 Bajo 8 Bajo Barat 9 Rante Balla 10 Kamanre 11 Ponrang Selatan 12 Ponrang 13 Noling 14 Bua 15 Bastem 16 Walenrang 17 Walenrang timur 18 Walenrang Barat 19 Walenrang Utara 20 Lamasi 21 Lamasi Timur 7318 KAB. TATOR 1 Makale 2 Tikala 3 Getengan 4 Rembon 5 Ulusalu 6 Bittuang 7 Madandan 8 Tondon 9 Tombang Kalua 10 Kondoran 11 Rante Pangli 12 Lempo 13 Pangala 14 Ta'ba 15 Buakayu 16 Buntu Limbong 17 Rante Alang 18 Kondodewata 19 Sadan Malimbong 20 Laang Tanduk 21 Nanggala 22 Rantebua
2
dr SPESIALIS
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
JUMLAH
3
4
5
6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 2 1 3 1 1 1 2 2 1 2 2 1 0 18 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 2 1 3 1 3 0 0 1 1 0 36 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 5 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0
DOKTER KELUARGA 7 26 3 1 4 1 1 2 3 2 1 3 3 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 1 2 1 2 1 1 3 1 4 1 3 0 1 2 0 52 4 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TENAGA MEDIS NO 1 7318 KAB. TATOR 23 Rantepao 24 Sandabilik 25 Pasang 26 Buntao 27 Baruppu 28 Ratte 29 Rantetayo 30 Bungin 31 Tumbang Datu 7322 KAB. LUWU UTARA 1 Sabbang 2 Baebunta 3 Lara 4 Malangke 5 Malangke Barat 6 Masamba 7 Mappedeceng 8 Sukamaju 9 Bone-Bone 10 Seko 11 Limbong 12 Rampi 7325 KAB. LUWU TIMUR 1 Burau 2 Wotu 3 Mangkutana 4 Kalaena Kiri 5 Kertoraharjo 6 Angkona 7 Malili 8 Lampia 9 Nuha 10 Sorowako 11 Timampu 12 Wawondula 13 Bantilang 7371 KOTA MAKASSAR 1 Pattingalloang 2 Tabaringan 3 Jumpandang Baru 4 Rappokalling 5 Kaluku Bodoa 6 Layang 7 Malimongan Baru 8 Tarakan 9 Andalas 10 Makkasau 11 Bara-Baraya 12 Maccini Sawah 13 Maradekaya 14 Mamajang 15 Cenderawasih 16 Dahlia 17 Pertiwi 18 Panambungan 19 Tamalate 20 Jongaya 21 Barombong
UNIT KERJA 2
dr SPESIALIS
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
JUMLAH
3
4
5
6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
36 3 1 1 1 1 1 1 1 0 13 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 0 1 22 1 1 2 1 1 1 3 1 2 3 2 2 2 84 5 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2
16 1 1 0 0 0 1 0 0 0 5 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 8 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 66 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 1 2 3 2 2 1 3 2 1
DOKTER KELUARGA 7 52 4 2 1 1 1 2 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1 3 1 1 2 2 1 2 3 1 1 30 1 2 3 2 2 1 4 1 2 4 3 3 2 155 7 5 7 4 4 3 3 3 4 4 6 4 3 5 5 4 5 3 5 5 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TENAGA MEDIS NO
UNIT KERJA
2 1 7371 KOTA MAKASSAR 22 Kassi-Kassi 23 Mangasa 24 Minasa Upa 25 Batua 26 Pampang 27 Tamamaung 28 Karuwisi 29 Antang 30 Antang Perumnas 31 Tamangapa 32 Sudiang 33 Sudiang Raya 34 Tamalanrea 35 Bira 36 Antara 37 Baranglompo 7372 KOTA PARE-PARE 1 Lakessi 2 Cempae 3 Lapadde 4 Madising Na Mario 5 Mitra Keluarga Bersemi 6 Lumpue 7373 KOTA PALOPO 1 Maraoangin 2 Bara Permai 3 Wara Utara 4 Wara Barat 5 Wara 6 Pontap 7 Benteng 8 Wara Selatan 9 Sendana SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
dr SPESIALIS
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
JUMLAH
3
4
5
6
5 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
84 5 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 27 5 3 5 5 3 6 14 2 0 1 1 4 1 2 2 1 517
66 2 1 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 1 1 2 0 10 2 2 2 1 1 2 11 1 2 1 0 1 1 1 2 2 273
DOKTER KELUARGA 7 155 9 3 5 4 3 5 3 4 4 4 5 3 3 3 4 1 37 7 5 7 6 4 8 25 3 2 2 1 5 2 3 4 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0* 0* 0* 0* 0* 0* 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0
795
4
NO
UNIT KERJA
1
2
2 7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318
7322 7325 7371
7372
7373
RUMAH SAKIT RSU SELAYAR RSU BULUKUMBA RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO RSU PATTALASSANG TAKALAR RSU SYEKH YUSUF GOWA RB MATTIROBAJI ** RSU SINJAI RSU SALEWANGENG MAROS RSU PANGKEP RS SEMEN TONASA ** RSU BARRU RSU TENRIAWARU BONE RSU AJAPANGE SOPPENG RSU LAMADUKELLENG WAJO RSU PRIMA HUSADA RSU NENEMALLOMO SIDRAP RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP RSU LASINRANG PINRANG RSU ENREKANG RSU BATARA GURU RS KALANG-KALANG RSU LAKIPADADA TATOR RS FATIMA MAKALE ** RS ELIM RANTEPAO ** RS MARAMPA RS KUSTA BATULELENG ** RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA RS INCO SOROAKO ** RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO BPRS LABUANG BAJI BPRS DADI RSU HAJI RSU DAYA RSIA FATIMA RSB PERTIWI RS KUSTA DAYA RS IBNU SINA RS HIKMAH RS AKADEMIS RS STELLA MARIS RS GRESTELINA RS FAISAL RS LURAMAY RS CATHERINE BOOTH RSB SENTOSA RSB RESTU RSB WAHYU RSB ELIM RSB ST. KHADIDJAH RSB ST. MARYAM RS BHAYANGKARA RS PELAMONIA RS JALA AMMARI RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE RS FATIMA PAREPARE RS SUMANTRI PAREPARE RS KUSTA LAULENG PAREPARE RS BERSALIN ST. KHADIJAH RUMAH BERSALIN HIKMAH RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA RUMAH BERSALIN DDI RSU. SAWERIGADING PALOPO RS. TENTARA RS. AT-MEDIKA BP/RB. BINTANG LAUT RB. SITI KHADIJAH RS Ibu Dab Anak ST, Madyang SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
JUMLAH TENAGA MEDIS dr SPESIALIS 3
DOKTER UMUM 4
DOKTER GIGI 5
DOKTER KELUARGA 7
JUMLAH 6
3 4 3 2 8 18 2 9 11 0 5 11 0 4 4 6 0 6 5 2
9 9 5 7 16 13 1 7 11 8 5 5 6 0 4 3 7 4 7 7 5
1 1 2 3 4 6 0 1 5 4 0 2 2 0 2 0 1 2 1 2 0
7 1 1 0 0 7 2 66 32 18 23
6 1 3 0 1 7 3 22 16 20 6
2 0 0 0 0 2 2 8 6 6 4
5 8
3 4
3 2
130 148
18 5
7 1
54
12
4
29
20
2
2 15 0 0 0 0 0 0 0 10 1 3 0 0 0 665
3 8 6 2 2 0 1 0 0 10 1 3 0 0 0 322
0 3 1 1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 95
13 14 10 12 28 37 1 10 25 23 5 12 19 0 10 7 14 6 14 14 7 0 15 2 4 1 16 7 96 54 44 33 0 11 14 0 155 154 0 0 0 70 0 0 0 0 0 0 0 0 51 0 5 26 7 3 2 0 1 0 0 22 2 6 0 0 0 1,082
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
* * * * * *
* * * *
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
NO
UNIT KERJA
1
2
JUMLAH TENAGA MEDIS dr SPESIALIS
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
JUMLAH
3
4
5
6
DOKTER KELUARGA 7
3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN 7301 KAB. SELAYAR
0
0
0
0
0
7302 KAB. BULUKUMBA
0
0
0
0
0
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
0
0
7304 KAB. JENEPONTO
0
0
0
0
0
7305 KAB. TAKALAR
0
0
0
0
0
7306 KAB. GOWA
0
0
0
0
0
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
0
0
7308 KAB. MAROS
0
0
0
0
0
7309 KAB. PANGKEP
0
0
0
0
0
7310 KAB. BARRU
0
0
0
0
0
7311 KAB. BONE
0
0
0
0
0
7312 KAB. SOPPENG
0
0
0
0
0
7313 KAB. WAJO
0
0
0
0
0
7314 KAB. SIDRAP
0
0
0
0
0
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
0
0
7316 KAB. ENREKANG
0
0
0
0
0
7317 KAB. LUWU
0
0
0
0
0
7318 KAB. TATOR
0
0
0
0
0
7322 KAB. LUWU UTARA
0
0
0
0
0
7325 KAB. LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
7372 KOTA PARE-PARE
0
0
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
NO
UNIT KERJA
1
2
JUMLAH TENAGA MEDIS dr SPESIALIS
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
JUMLAH
3
4
5
6
DOKTER KELUARGA 7
4 SARANA KESEHATAN LAIN 7301 KAB. SELAYAR
0
0
0
0
0
7302 KAB. BULUKUMBA
0
0
0
0
0
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
0
0
7304 KAB. JENEPONTO
0
0
0
0
0
7305 KAB. TAKALAR
0
0
0
0
0
7306 KAB. GOWA
0
0
0
0
0
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
0
0
7308 KAB. MAROS
0
0
0
0
0
7309 KAB. PANGKEP
0
0
0
0
0
7310 KAB. BARRU
0
0
0
0
0
7311 KAB. BONE
0
0
0
0
0
7312 KAB. SOPPENG
0
0
0
0
0
7313 KAB. WAJO
0
0
0
0
0
7314 KAB. SIDRAP
0
0
0
0
0
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
0
0
7316 KAB. ENREKANG
0
0
0
0
0
7317 KAB. LUWU
0
0
0
0
0
7318 KAB. TATOR
0
0
0
0
0
7322 KAB. LUWU UTARA
0
0
0
0
0
7325 KAB. LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
7372 KOTA PARE-PARE
0
0
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
2
0
4
6
0
2
0
4
6
0
SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN
NO
UNIT KERJA
1
2
5
DINAS KESEHATAN KAB./KOTA
JUMLAH TENAGA MEDIS dr SPESIALIS
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
JUMLAH
3
4
5
6
DOKTER KELUARGA 7
7301 KAB. SELAYAR
0
3
0
3
0
7302 KAB. BULUKUMBA
0
4
1
5
0
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
0
0
7304 KAB. JENEPONTO
0
0
0
0
0
7305 KAB. TAKALAR
0
4
0
4
0
7306 KAB. GOWA
0
2
0
2
0
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
0
0
7308 KAB. MAROS
0
2
1
3
0
7309 KAB. PANGKEP
0
1
1
2
0
7310 KAB. BARRU
0
0
1
1
0
7311 KAB. BONE
0
0
0
0
0
7312 KAB. SOPPENG
0
3
0
3
0
7313 KAB. WAJO
0
1
0
1
0
7314 KAB. SIDRAP
0
0
0
0
0
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
0
0
7316 KAB. ENREKANG
1
0
0
1
0
7317 KAB. LUWU
0
0
0
0
0
7318 KAB. TATOR
0
0
0
0
0
7322 KAB. LUWU UTARA
0
1
0
1
0
7325 KAB. LUWU TIMUR
0
2
0
2
0
7371 KOTA MAKASSAR
0
5
3
8
0
7372 KOTA PARE-PARE
0
23
8
31
0
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
0
1
51
15
67
0
1 DINAS KESEHATAN PROVINSI
2
46
3
51
0
2 PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT
0
0
15
15
0
SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
3 PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS
2
2
0
4
0
4 AKPER ANGING MAMIRI
0
0
0
0
0
5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA
0
4
0
4
0
4
52
18
74
SUB JUMLAH DINKES PROV.
677
942
405
2,024
6
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
9.03
12.57
5.40
27.00
0.08
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008 Keterangan: Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Perawa: termasuk lulusan DIII dan S1 Farmas: Apoteker, Asisten Apoteker Gizi
0
JUMLAH
: Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)
TABEL 56 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA APOTEKER S1 FARMASI
1 1 PUSKESMAS 7301 KAB. SELAYAR 1 Bontoharu 2 Barugaia 3 Buki 4 Bontomatene 5 Bontosunggu 6 Bontosikuyu 7 Lowa 8 Pasimasunggu 9 Ujung Jampea 10 Pasitallu 11 Pasimarannu 12 Pasilambena 7302 KAB. BULUKUMBA 1 Ponre 2 Gattareng 3 Borong Rappoa 4 Balibo 5 Caile 6 Ujung Loe 7 Manyampa 8 Bonto Bahari 9 Bonto Tiro 10 Batang 11 Herlang 12 Karassing 13 Kajang 14 Lembanna 15 Tanete 16 Bontobangun 7303 KAB. BANTAENG 1 Banyorang 2 Moti 3 Kassi-kassi 4 Kota 5 Lasepang 6 Bisappu 7 Campagaloe 8 Ulugalung 9 Loka 10 Baruga 11 Sinoa 12 Dampang 7304 KAB. JENEPONTO 1 Binamu 2 Binamu Kota 3 Bontosunggu Kota 4 Bontomate'ne 5 Bululoe 6 Tamalatea 7 Bontoramba 8 Bangkala 9 Bulujaya
2
3
4
D-III FARMASI 5
ASS APOTEKER 6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 0
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 8 0 0 1 1 0 1 0 1 1
JUMLAH
D-IV/ S1 GIZI
7 5 2 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 17 3 1 0 0 1 2 1 1 0 1 1 0 1 0 2 3 7 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 9 0 0 1 1 0 1 0 1 1
D-III GIZI
D-I GIZI
9
10
JUMLAH 11
7 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 17 1 2 1 1 2 2 0 1 0 0 0 0 1 1 2 3 0
4 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
13 1 2 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 21 1 3 1 1 3 3 1 1 0 0 0 0 1 1 2 3 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 2 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 9 0 0 0 1 1 1 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 1
24 1 3 2 2 2 4 2 0 2 2 2 2 38 2 5 2 2 5 5 1 2 0 0 0 0 2 2 4 6 8 0 2 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 11 0 0 1 1 1 1 1 1 1
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA APOTEKER S1 FARMASI
1 7304 KAB. JENEPONTO 10 Buludoang 11 Togo-togo 12 Tino 13 Arugkeke 14 Tolo 15 Rumbia 16 Tompobulu 17 Tarowang 7305 KAB. TAKALAR 1 Mangarabombang 2 Pattopakang 3 Mappakasunggu 4 Sanrobone 5 Pol. Selatan 6 Bulukunyi 7 Pol. Utara 8 Towata 9 Ko'mara 10 Galesong 11 Bontomarannu 12 Gal. Utara 13 Aeng Towa 14 Pattallassang 7306 KAB. GOWA 1 Somba Opu 2 Samata 3 Tompobulu 4 Bontonompo I 5 Bontonompo II 6 Pallangga 7 Kampili 8 Bajeng 9 Gentungan 10 Tinggimoncong 11 Parigi 12 Parangloe 13 Manuju 14 Bontomarannu 15 Pattallassang 16 Sapaya 17 Bontolempangan 18 Tonrorita 19 Lauwa 20 Tamaona 21 Moncobalang 22 Kanjilo 7307 KAB. SINJAI 1 Balang Nipa 2 Pulau IX 3 Bulupoddo 4 Samataring 5 Panaikang 6 Kampala 7 LappaE 8 Mannanti 9 Aska 10 Samaenre 11 Lappadata
2
3
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
D-III ASS FARMASI APOTEKER 5 6 1 8 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 12 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 5 11 2 1 0 1 0 0 10 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH
D-IV/ S1 GIZI
7 9 0 1 1 0 1 0 1 0 12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 24 4 1 0 1 2 3 2 2 1 0 0 2 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
D-III GIZI
D-I GIZI
9
10 9 1 0 1 0 1 0 1 0 12 2 1 1 1 1 0 2 1 0 0 0 2 1 0 14 3 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 2 0 0 0 1 1 11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
JUMLAH 11 2 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 5 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 1 0 1 0 1 0 1 0 17 2 1 2 1 2 2 2 1 0 0 1 2 1 0 19 3 0 1 0 1 1 1 1 2 1 0 1 0 2 1 0 2 0 0 0 1 1 11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA APOTEKER S1 FARMASI
1 7307 KAB. SINJAI 12 Manimpahoi 13 Borong Kompleks 14 Manipi 15 Tengahlembang 7308 KAB. MAROS 1 Hasanuddin 2 Moncongloe 3 Mattirotasi 4 Barandasi 5 Marusu 6 Alliritengae 7 Tunikamaseang 8 Bantimurung 9 Simbang 10 Carangki 11 Tompobulu 12 Camba 13 Cenrana 14 Ladange 7309 KAB. PANGKEP 1 Kota Pangkajene 2 Bonto Perak 3 Minasate'ne 4 Kalabbirang 5 Bungoro 6 Bowong Cindea 7 Labakkang 8 Taraweang 9 Pundata baji 10 Ma'rang 11 Padang Lampe 12 Segeri 13 Mandalle 14 Balocci 15 Bantimala 16 Lk.Tupa'biring 17 Sarappo 18 Lk.Tangaya 19 Lk.Kalmas 7310 KAB. BARRU 1 Pujananting 2 Ralla 3 Lisu 4 Pekkae 5 Padongko 6 Palakka 7 Madello 8 Mangkoso 9 Palanro 10 Bojo Baru 7311 KAB. BONE 1 Bontocani 2 Kahu 3 Palakka Kahu 4 Kajuara 5 Salomekko 6 Tonra 7 Patimpeng
2
3
4
D-III ASS FARMASI APOTEKER 5 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 9
0 0 0 0 0 6
0 0 0 0 0 4
0 0 0 0 1 1 0 2 0 0 0 1 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 3 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2
2 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8 0 1 1 0 2 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 2 1 1 0 1 1 1 9 0 1 0 0 1 0 0
JUMLAH
D-IV/ S1 GIZI
7 0 0 0 0 0 23 2 3 0 2 3 2 2 3 0 1 1 2 1 1 13 0 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 11 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 10 0 1 0 0 1 0 0
D-III GIZI
D-I GIZI
9
10
JUMLAH 11
0 0 0 0 0 6
11 1 0 0 1 29
0 0 0 0 0 3
1 0 0 1 0 1 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12
2 2 3 3 2 3 3 1 2 2 0 2 2 2 25 1 1 2 2 1 0 1 1 2 3 1 1 2 2 2 1 1 0 1 2
1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16
1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 13 1 1 0 1 0 0 1
1 1 2 2 4 2 1 1 1 1 16 0 0 0 0 1 2 0
-
11 1 0 0 1 38 4 2 3 4 3 4 3 3 2 3 1 2 2 2 28 1 2 2 2 1 0 2 1 3 3 1 1 2 2 2 1 1 0 1 30 2 2 4 4 7 3 2 2 2 2 29 1 1 0 1 1 2 1
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA APOTEKER S1 FARMASI
1 7311 KAB. BONE 8 Libureng 9 Tana BatuE 10 Mare 11 SibuluE 12 Cina 13 Barebbo 14 Kading 15 Ponre 16 Lonrong 17 Lappariaja 18 Lamuru 19 Tellu Limpoe 20 Bengo 21 Ulaweng 22 Palakka 23 Usa 24 Awaru 25 Paccing 26 Tellu SiattingE 27 Lamurukung 28 Amali 29 Ajangale 30 Timurung 31 Dua BoccoE 32 Pattiromampu 33 Cenrana 34 Watampone 35 Biru 36 BajoE 7312 KAB. SOPPENG 1 Tanjonge 2 Takala 3 Goarie 4 Pacongkang 5 Cangadi 6 Cabenge 7 Baringeng 8 Cakkuridi 9 Salotungo 10 Sewo 11 Malaka 12 Tajuncu 13 Leworeng 14 Panincong 15 Batu-Batu 16 Ganra 17 Citta 7313 KAB. WAJO 1 Tempe 2 Pattirosompe 3 Majauleng 4 Tosora 5 Belawa 6 Sappa 7 Pitumpanua 8 Sajoanging 9 Salobulo 10 Pammana
2
3
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
D-III ASS FARMASI APOTEKER 5 6 1 9 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 6 2 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 5 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0
JUMLAH
D-IV/ S1 GIZI
7 10 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 8 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 10 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
D-III GIZI
D-I GIZI
9
10 13 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 18 2 2 1 1 0 1 0 2 0 1 1 0 2 2 1 2 0 16 1 0 2 0 1 1 0 1 0 1
JUMLAH 11 16 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 2 1 0 0 2 0 2 0 1 0 1 0 1 0 18 2 2 1 1 0 1 0 2 0 1 1 0 2 2 1 2 0 18 1 0 2 1 1 1 0 1 0 1
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA APOTEKER S1 FARMASI
1 7313 KAB. WAJO 11 Lempa 12 Sabbangparu 13 Liu 14 Tanasitolo 15 Wewang Rewu 16 Maniang pajo 17 Keera 18 Gilireng 19 Takkalala 20 Parigi 21 Solo 22 Penrang 7314 KAB. SIDRAP 1 Baranti 2 Pangkajene 3 Lawawoi 4 Bilokka 5 Kulo 6 Amparita 7 Tanru Tedong 8 Barukku 9 Lancirang 10 Empagae 11 Rappang 12 Manisa 13 Dongi 7315 KAB. PINRANG 1 Cempa 2 Suppa 3 Bungi 4 Lampa 5 Salo 6 Mattiro Deceng 7 Tuppu 8 Teppo 9 Mattombong 10 Mattiro Bulu 11 Batu Lappa 12 Sulili 13 Tadangpalie 14 Lanrisang 7316 KAB. ENREKANG 1 Anggeraja 2 Baraka 3 Maiwa 4 Bungin 5 Kabere 6 Kota 7 Kalosi 8 Sudu 9 Sumbang 10 Malua 11 Buntu Batu 12 Masalle 13 Baroko
2
3
4
D-III ASS FARMASI APOTEKER 5 6 4 5 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 2 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0
JUMLAH
D-IV/ S1 GIZI
7 10 0 0 0 1 1 0 0 1 2 0 0 0 5 0 2 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 1 3 1 0 0 2 0 2 0 2 0 0
D-III GIZI
D-I GIZI
9
10
JUMLAH 11
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
16 1 2 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 15
2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
2 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 1 1 4 1 1 1 3 0 2 9 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 2 0 0 0 13 2 2 1 1 0 0 2 0 1 1 2 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0
18 1 2 0 1 1 2 0 1 1 0 1 0 22 2 1 1 1 1 1 4 1 2 1 4 1 2 13 1 0 1 2 2 0 1 2 1 1 2 0 0 0 18 2 2 2 1 1 1 3 1 1 1 2 1 -
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA APOTEKER S1 FARMASI
1 7317 KAB. LUWU 1 Larompong Selatan 2 Larompong 3 Suli 4 Suli Barat 5 Belopa 6 Barana 7 Bajo 8 Bajo Barat 9 Rante Balla 10 Kamanre 11 Ponrang Selatan 12 Ponrang 13 Noling 14 Bua 15 Bastem 16 Walenrang 17 Walenrang timur 18 Walenrang Barat 19 Walenrang Utara 20 Lamasi 21 Lamasi Timur 7318 KAB. TATOR 1 Makale 2 Tikala 3 Getengan 4 Rembon 5 Ulusalu 6 Bittuang 7 Madandan 8 Tondon 9 Tombang Kalua 10 Kondoran 11 Rante Pangli 12 Lempo 13 Pangala 14 Ta'ba 15 Buakayu 16 Buntu Limbong 17 Rante Alang 18 Kondodewata 19 Sadan Malimbong 20 Laang Tanduk 21 Nanggala 22 Rantebua 23 Rantepao 24 Sandabilik 25 Pasang 26 Buntao 27 Baruppu 28 Ratte 29 Rantetayo 30 Bungin 31 Tumbang Datu 7322 KAB. LUWU UTARA 1 Sabbang 2 Baebunta 3 Lara 4 Malangke 5 Malangke Barat 6 Masamba 7 Mappedeceng
2
3
4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
D-III ASS FARMASI APOTEKER 5 6 2 5 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 5 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
JUMLAH
D-IV/ S1 GIZI
7 9 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 5 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 2 0
10 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
D-III GIZI
D-I GIZI
9
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 8 1 1 1 1 1 2 0
JUMLAH 11 10 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1
20 0 0 2 2 0 2 2 2 0 2 0 2 2 0 0 2 0 0 0 2 0 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 10 1 1 1 1 1 2 1
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA APOTEKER S1 FARMASI
1 7322 KAB. LUWU UTARA 8 Sukamaju 9 Bone-Bone 10 Seko 11 Limbong 12 Rampi 7325 KAB. LUWU TIMUR 1 Burau 2 Wotu 3 Mangkutana 4 Kalaena Kiri 5 Kertoraharjo 6 Angkona 7 Malili 8 Lampia 9 Nuha 10 Sorowako 11 Timampu 12 Wawondula 13 Bantilang 7371 KOTA MAKASSAR 1 Pattingalloang 2 Tabaringan 3 Jumpandang Baru 4 Rappokalling 5 Kaluku Bodoa 6 Layang 7 Malimongan Baru 8 Tarakan 9 Andalas 10 Makkasau 11 Bara-Baraya 12 Maccini Sawah 13 Maradekaya 14 Mamajang 15 Cenderawasih 16 Dahlia 17 Pertiwi 18 Panambungan 19 Tamalate 20 Jongaya 21 Barombong 22 Kassi-Kassi 23 Mangasa 24 Minasa Upa 25 Batua 26 Pampang 27 Tamamaung 28 Karuwisi 29 Antang 30 Antang Perumnas 31 Tamangapa 32 Sudiang 33 Sudiang Raya 34 Tamalanrea 35 Bira 36 Antara 37 Barang Lompo 7372 KOTA PARE-PARE 1 Lakessi 2 Cempae 3 Lapadde 4 Madising Na Mario 5 Mitra Keluarga Bersemi 6 Lumpue 7373 KOTA PALOPO 1 Maroangin 2 Bara Permai 3 Wara Utara
2
3
4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 2 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 6 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
D-III ASS FARMASI APOTEKER 5 6 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 3 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 2 0 2 5 0 1 0 1 0 1
JUMLAH
D-IV/ S1 GIZI
7 3 1 0 0 0 0 9 1 1 0 0 1 0 1 1 1 2 0 1 0 13 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 9 2 2 1 2 0 2 8 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
D-III GIZI
D-I GIZI
9
10 8 0 1 0 0 0 9 1 3 0 0 0 1 2 0 0 1 0 1 0 29 1 1 1 1 1 1 2 1 0 1 0 2 1 2 0 0 0 1 1 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 1 1 2 1 0 0 0 0 7 1 2 1 1 1 1 9 1 1 2
JUMLAH 11 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1 1 0 0 0 9 1 3 0 0 0 1 2 0 0 1 0 1 0 29 1 1 1 1 1 1 2 1 0 1 0 2 1 2 0 0 0 1 1 2 0 0 1 0 3 0 1 0 0 1 1 2 1 0 0 0 0 7 1 2 1 1 1 1 10 2 1 2
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA APOTEKER S1 FARMASI
1 7373 KOTA PALOPO 4 Wara Barat 5 Wara 6 Pontap 7 Benteng 8 Wara Selatan 9 Sendana
2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318
7322 7325 7371
7372
RUMAH SAKIT RSU SELAYAR RSU BULUKUMBA RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO RSU PATTALASSANG TAKALAR RSU SYEKH YUSUF GOWA RB MATTIROBAJI ** RSU SINJAI RSU SALEWANGENG MAROS RSU PANGKEP RS SEMEN TONASA ** RSU BARRU RSU TENRIAWARU BONE RSU AJAPANGE SOPPENG RSU LAMADUKELLENG WAJO RSU PRIMA HUSADA RSU NENEMALLOMO SIDRAP RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP RSU LASINRANG PINRANG RSU ENREKANG RSU BATARA GURU RS KALANG-KALANG RSU LAKIPADADA TATOR RS FATIMA MAKALE ** RS ELIM RANTEPAO ** RS MARAMPA RS KUSTA BATULELENG ** RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA RS INCO SOROAKO ** RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO BPRS LABUANG BAJI BPRS DADI RSU HAJI RSU DAYA RSIA FATIMA RSB PERTIWI RS KUSTA DAYA RS IBNU SINA RS HIKMAH RS AKADEMIS RS STELLA MARIS RS GRESTELINA RS FAISAL RS LURAMAY RS CATHERINE BOOTH RSB SENTOSA RSB RESTU RSB WAHYU RSB ELIM RSB ST. KHADIDJAH RSB ST. MARYAM RS BHAYANGKARA RS PELAMONIA RS JALA AMMARI RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE RS FATIMA PAREPARE RS SUMANTRI PAREPARE RS KUSTA LAULENG PAREPARE RS BERSALIN ST. KHADIJAH
3
4 0 0 0 0 0 0 0 37
1 0 0 0 0 1 0 25
D-III ASS FARMASI APOTEKER 5 6 2 5 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 51
108
JUMLAH
D-IV/ S1 GIZI
7 8 2 1 1 1 221
1 0 0 0 0 0 0 63
2 3 2 3 3 4 1 2 5 2 0 4 4 0 3 1 2 5 4 3 4
1 0 2 1 3 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 0 1 3
0 0 1 3 3 0 0 1 4 0 0 3 0 0 0 0 2 0 0 3 0
1 5 3 0 3 6 0 0 3 2 3 4 6 0 5 0 1 3 0 2 2
4 8 8 7 12 10 2 5 12 4 3 11 10 0 8 1 6 10 4 9 9
0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 2 1
1 1 1 0 0 4 3 15 3 4 1 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 5 2 1 3 1 0 1 0
0 1 1 0 0 2 0 4 2 5 1 0 2 1 0 9 0 1 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 1 2 1 2 0 0 0 0 0 0 2 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 2 0 0 0 0
1 0 0 0 0 4 0 22 0 3 0 2 0 0 2 4 1 6 11 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 9 3 1 5 2 0 0 0
2 2 2 0 0 11 3 42 7 13 4 4 4 2 4 14 2 10 15 8 7 1 0 0 0 0 0 0 0 17 5 4 10 3 0 1 0
D-III GIZI
D-I GIZI
9
10 9 1 1 1 1 1 0 276
JUMLAH 11 0 0 0 0 0 0 0
106
1 0 2 1 0 2 0
2 0 0 0 5 0 2 5 8 1 0 5 6 0 1 0 2 2 3 4 3
0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 2 0 14 13 8 11 3 2 2 3 1 1 5 3 2 3 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 7 1 0 0 0
1 0 0 0 0 2 0 3 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
10 1 1 1 1 1 445 2 0 0 0 9 0 3 5 8 2 0 7 7 0 2 0 4 3 3 6 3 0 9 1 2 1 0 4 0 17 13 8 18 4 5 2 4 2 1 5 3 2 3 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 8 1 0 0 0
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA APOTEKER S1 FARMASI 2
1
RUMAH BERSALIN HIKMAH RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA RUMAH BERSALIN DDI 7373 RSU. RSU. SAWERIGADING PALOPO RS. TENTARA RS. AT-MEDIKA BP/RB. BINTANG LAUT RB. SITI KHADIJAH RS Ibu Dab Anak ST, Madyang
3
4
D-III ASS FARMASI APOTEKER 5 6 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
0 0 0 2 0 1 0 0 0
0 0 0 1 0 1 0 0 0
123
53
42
7301 KAB. SELAYAR
0
0
7302 KAB. BULUKUMBA
0
0
7303 KAB. BANTAENG
0
7304 KAB. JENEPONTO 7305 KAB. TAKALAR
JUMLAH
D-IV/ S1 GIZI
7
D-III GIZI
D-I GIZI
9
10
JUMLAH 11
0 0 0 7 0 5 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 4 1 1 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 5 1 1 0 0 0
134
352
32
144
13
189
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7306 KAB. GOWA
0
0
0
0
0
0
-
-
-
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
7308 KAB. MAROS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7309 KAB. PANGKEP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7310 KAB. BARRU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7311 KAB. BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7312 KAB. SOPPENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7313 KAB. WAJO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7314 KAB. SIDRAP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7316 KAB. ENREKANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7317 KAB. LUWU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7318 KAB. TATOR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7322 KAB. LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7325 KAB. LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7372 KOTA PARE-PARE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA APOTEKER S1 FARMASI 2
1
3
4
D-III FARMASI 5
ASS APOTEKER 6
JUMLAH
D-IV/ S1 GIZI
7
D-III GIZI
D-I GIZI
JUMLAH
9
10
11
4 SARANA KESEHATAN LAIN 7301 KAB. SELAYAR
1
0
0
0
1
0
0
0
0
7302 KAB. BULUKUMBA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7304 KAB. JENEPONTO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7305 KAB. TAKALAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7306 KAB. GOWA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7308 KAB. MAROS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7309 KAB. PANGKEP
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7310 KAB. BARRU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7311 KAB. BONE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7312 KAB. SOPPENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7313 KAB. WAJO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7314 KAB. SIDRAP
1
1
1
0
3
0
0
0
0
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7316 KAB. ENREKANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7317 KAB. LUWU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7318 KAB. TATOR
1
0
0
0
1
0
0
0
0
7322 KAB. LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7325 KAB. LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7372 KOTA PARE-PARE
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
1
0
5
0
0
0
0
SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN
TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA APOTEKER S1 FARMASI
1
2
5
DINAS KESEHATAN KAB./KOTA
3
4
D-III FARMASI 5
ASS APOTEKER 6
JUMLAH
D-IV/ S1 GIZI
7
D-III GIZI
D-I GIZI
JUMLAH
9
10
11
7301 KAB. SELAYAR
0
0
0
0
0
2
1
3
7302 KAB. BULUKUMBA
2
1
0
0
3
0
0
2
8 2
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7304 KAB. JENEPONTO
0
4
1
0
5
6
0
6
18
7305 KAB. TAKALAR
2
1
0
0
3
0
0
1
1
7306 KAB. GOWA
2
1
0
3
6
0
0
2
2
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7308 KAB. MAROS
1
0
0
0
1
0
0
2
2
7309 KAB. PANGKEP
4
0
0
0
4
0
0
0
0
7310 KAB. BARRU
2
2
0
2
6
2
0
2
6
7311 KAB. BONE
6
0
0
2
8
0
0
0
0
7312 KAB. SOPPENG
2
0
1
1
4
0
0
2
2
7313 KAB. WAJO
1
0
0
0
1
0
0
1
1
7314 KAB. SIDRAP
1
1
0
0
2
0
0
3
3
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7316 KAB. ENREKANG
1
1
1
1
4
0
1
0
1
7317 KAB. LUWU
5
0
0
0
5
0
0
0
0
7318 KAB. TATOR
1
0
0
3
4
0
0
0
0
7322 KAB. LUWU UTARA
1
2
1
1
5
0
0
0
0
7325 KAB. LUWU TIMUR
1
0
0
0
1
0
0
1
1
7371 KOTA MAKASSAR
2
0
0
0
2
0
0
0
0
7372 KOTA PARE-PARE
4
1
5
0
10
0
0
0
0
7373 KOTA PALOPO SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
3
1
0
0
4
1
0
2
4
41
15
9
13
78
11
2
27
51
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN 1 DINAS KESEHATAN PROVINSI
2
0
0
0
2
0
2
0
2
2 PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3 PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS
1
0
2
0
3
0
0
0
0
4 AKPER ANGING MAMIRI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
2
0
5
0
2
0
2
SUB JUMLAH DINKES PROV.
JUMLAH RASIO TERHADAP 100.000 PDDK Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008
206
94
105
255
661
424
146
687
TABEL 57 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 TENAGA KEPERAWATAN NO
1 1 PUSKESMAS 7301 KAB. SELAYAR 1 Bontoharu 2 Barugaia 3 Buki 4 Bontomatene 5 Bontosunggu 6 Bontosikuyu 7 Lowa 8 Pasimasunggu 9 Ujung Jampea 10 Pasitallu 11 Pasimarannu 12 Pasilambena 7302 KAB. BULUKUMBA 1 Ponre 2 Gattareng 3 Borong Rappoa 4 Balibo 5 Caile 6 Ujung Loe 7 Manyampa 8 Bonto Bahari 9 Bonto Tiro 10 Batang 11 Herlang 12 Karassing 13 Kajang 14 Lembanna 15 Tanete 16 Bontobangun 7303 KAB. BANTAENG 1 Banyorang 2 Moti 3 Kassi-kassi 4 Kota 5 Lasepang 6 Bisappu 7 Campagaloe 8 Ulugalung 9 Loka 10 Baruga 11 Sinoa 12 Dampang
PERAWAT
UNIT KERJA
2
SARJANA KEPW 3
BIDAN
DIII PERAWAT LULUSAN SPK 4 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 44 9 2 2 4 4 4 1 2 1 5 6 4 61 9 3 2 7 7 4 0 4 3 4 2 2 2 1 4 7 39 3 5 3 4 2 4 4 5 2 3 2 2
80 19 7 4 7 4 3 6 6 5 12 4 3 71 6 3 1 3 5 6 3 8 2 2 5 2 5 5 8 7 10 2 0 0 1 0 0 2 0 2 2 1 0
JUMLAH
DIII BIDAN
BIDAN
JUMLAH
6
7
8
9
126 29 10 6 11 8 7 7 8 6 17 10 7 132 15 6 3 10 12 10 3 12 5 6 7 4 7 6 12 14 49 5 5 3 5 2 4 6 5 4 5 3 2
3 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 18 9 0 1 0 2 0 0 0 0 2 0 0 1 1 2 0 17 1 0 2 2 1 1 2 1 1 2 3 1
29 5 4 2 5 2 3 1 1 1 3 2 0 58 2 3 2 2 4 7 2 5 3 3 2 2 1 4 7 9 35 4 4 3 3 1 3 2 6 3 3 2 1
32 5 4 2 6 2 3 2 2 1 3 2 76 11 3 3 2 6 7 2 5 3 5 2 2 2 5 9 9 52 5 4 5 5 2 4 4 7 4 5 5 2
* * * * * * * * * * * *
TENAGA KEPERAWATAN NO
1 7304 KAB. JENEPONTO 1 Binamu 2 Binamu Kota 3 Bontosunggu Kota 4 Bontomate'ne 5 Bululoe 6 Tamalatea 7 Bontoramba 8 Bangkala 9 Buludoang 10 Barana 11 Togo-Togo 12 Tino 13 Arungkeke 14 Tolo 15 Rumbia 16 Tompobulu 17 Tarowang 7305 KAB. TAKALAR 1 Mangarabombang 2 Pattopakang 3 Mappakasunggu 4 Sanrobone 5 Pol. Selatan 6 Bulukunyi 7 Pol. Utara 8 Towata 9 Ko'mara 10 Gal. Selatan 11 Bontomarannu 12 Gal. Utara 13 Aeng Towa 14 Pattallassang 7306 KAB. GOWA 1 Somba Opu 2 Samata 3 Tompobulu 4 Bontonompo I 5 Bontonompo II 6 Pallangga 7 Kampili 8 Bajeng 9 Gentungan 10 Tinggimoncong 11 Parigi 12 Parangloe 13 Manuju 14 Bontomarannu 15 Pattallassang 16 Sapaya 17 Bontolempangan 18 Tonrorita 19 Lauwa 20 Tamaona 21 Moncobalang 22 Kanjilo
PERAWAT
UNIT KERJA
2
SARJANA KEPW 3
BIDAN
DIII PERAWAT LULUSAN SPK 4
5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
27 1 1 1 2 2 1 2 3 4 3 2 0 0 1 3 0 1 56
85 2 2 4 2 6 10 7 16 5 2 6 2 6 7 3 5 0 64
0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 1 0 2 2
4 1 6 3 4 2 7 7 5 2 6 3 2 4 104
5 6 5 2 4 5 6 3 6 6 4 4 4 4 92
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
7 3 1 7 6 16 6 10 7 4 1 6 1 11 4 3 2 0 2 1 2 4
4 3 3 4 9 7 9 10 10 4 1 2 1 6 3 3 1 2 1 1 5 3
JUMLAH
DIII BIDAN
BIDAN
JUMLAH
6
7
8
9
112 3 3 5 4 8 11 9 19 9 5 8 2 6 8 6 5 1 126 9 7 11 5 8 7 13 10 13 9 10 8 6 10 198 11 7 4 11 15 23 15 20 17 8 2 8 2 17 8 6 3 2 3 2 7 7
13 2 1 1 0 0 2 2 1 0 0 1 0 1 0 0 2 0 22
59 2 2 2 6 2 5 5 7 4 3 4 3 3 5 2 2 2 47
1 1 1 5 1 0 1 1 1 4 1 4 1 0 15
3 2 0 0 4 3 4 3 3 9 6 1 4 5 130
0 2 0 0 1 3 0 1 0 0 1 0 0 3 1 0 1 0 0 0 1 1
8 6 7 8 16 9 8 10 7 3 2 6 5 6 4 5 4 1 4 4 3 4
72 4 3 3 6 2 7 7 8 4 3 5 3 4 5 2 4 2 69 4 3 1 5 5 3 5 4 4 13 7 5 5 5 145 8 8 7 8 17 12 8 11 7 3 3 6 5 9 5 5 5 1 4 4 4 5
TENAGA KEPERAWATAN NO
1 7307 KAB. SINJAI 1 Balang Nipa 2 Pulau IX 3 Bulupoddo 4 Samataring 5 Panaikang 6 Kampala 7 LappaE 8 Mannanti 9 Aska 10 Samaenre 11 Lappadata 12 Manimpahoi 13 Borong Kompleks 14 Manipi 15 Tengahlembang 7308 KAB. MAROS 1 Hasanuddin 2 Moncongloe 3 Mattirotasi 4 Barandasi 5 Marusu 6 Alliritengae 7 Tunikamaseang 8 Bantimurung 9 Simbang 10 Carangki 11 Tompobulu 12 Camba 13 Cenrana 14 Ladange 7309 KAB. PANGKEP 1 Kota Pangkajene 2 Bonto Perak 3 Minasate'ne 4 Kalabbirang 5 Bungoro 6 Bowong Cindea 7 Labakkang 8 Taraweang 9 Pundata baji 10 Ma'rang 11 Padang Lampe 12 Segeri 13 Mandalle 14 Balocci 15 Bantimala 16 Lk.Tupa'biring 17 Sarappo 18 Lk.Tangaya 19 Lk.Kalmas 7310 KAB. BARRU 1 Pujananting 2 Ralla 3 Lisu 4 Pekkae 5 Padongko 6 Palakka
PERAWAT
UNIT KERJA
2
BIDAN
SARJANA DIII PERAWAT LULUSAN SPK KEPW 3 4 5 33 167 0 6 23 0 1 12 0 3 8 0 2 10 0 3 12 0 1 13 0 2 9 0 3 10 0 2 10 0 2 13 0 2 9 0 2 9 0 1 8 0 1 13 0 2 8 0 5 77 52 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 4 4 4 8 7 8 5 5 4 9 4 1 4 101 4 3 8 5 4 3 4 5 3 4 4 9 9 7 3 9 4 6 7 81 8 11 9 13 10 7
7 4 3 6 1 2 3 4 3 5 2 4 5 3 104 1 6 2 4 6 4 7 5 6 9 7 5 6 4 5 5 6 9 7 50 3 2 0 8 3 3
JUMLAH
DIII BIDAN
BIDAN
JUMLAH
6
7
8
9
200 29 13 11 12 15 14 11 13 12 15 11 11 9 14 10 134 17 9 7 11 9 9 12 10 9 9 11 8 6 7 207 5 10 10 9 10 7 11 10 9 13 11 15 15 11 8 14 10 15 14 131 11 13 9 21 13 10
15 4 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 2 1 1 1 36
46 7 3 3 2 2 4 3 4 2 3 2 3 4 2 2 95
4 4 2 2 2 4 4 4 4 2 0 0 1 3 44 3 1 6 3 3 3 2 4 3 3 2 2 1 4 0 1 1 0 2 22 2 3 4 4 0 1
16 5 3 6 11 6 7 8 3 13 5 4 4 4 51 3 1 3 0 4 1 5 2 1 4 3 4 5 2 4 4 1 3 1 52 5 3 5 7 7 4
61 11 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 5 5 3 3 131 20 9 5 8 13 10 11 12 7 15 5 4 5 7 95 6 2 9 3 7 4 7 6 4 7 5 6 6 6 4 5 2 3 3 74 7 6 9 11 7 5
* * * * * * * * * * * * * * *
TENAGA KEPERAWATAN NO
1 7310 KAB. BARRU 7 Madello 8 Mangkoso 9 Palanro 10 Bojo Baru 7311 KAB. BONE 1 Bontocani 2 Kahu 3 Palakka Kahu 4 Kajuara 5 Salomekko 6 Tonra 7 Patimpeng 8 Libureng 9 Tana BatuE 10 Mare 11 SibuluE 12 Cina 13 Barebbo 14 Kading 15 Ponre 16 Lonrong 17 Lappariaja 18 Lamuru 19 Tellu Limpoe 20 Bengo 21 Ulaweng 22 Palakka 23 Usa 24 Awaru 25 Paccing 26 Tellu SiattingE 27 Lamurukung 28 Amali 29 Ajangale 30 Timurung 31 Dua BoccoE 32 Pattiromampu 33 Cenrana 34 Watampone 35 Biru 36 BajoE 7312 KAB. SOPPENG 1 Tanjonge 2 Takalala 3 Goarie 4 Pacongkang 5 Cangadi 6 Cabenge 7 Baringeng 8 Cakkuridi 9 Salotungo 10 Sewo 11 Malaka 12 Tajuncu 13 Leworeng 14 Panincong 15 Battu-Batu
PERAWAT
UNIT KERJA
2
SARJANA KEPW 3 -
BIDAN
DIII PERAWAT LULUSAN SPK 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 81 8 8 2 5 21 1 0 0 0 1 0 0 0 1 2 0 1 0 3 0 0 0 2 0 0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 1 0 72 6 5 2 5 5 5 2 3 2 6 3 7 2 4 9
50 8 9 6 8 145 3 6 3 4 5 4 2 5 5 6 5 5 5 3 4 2 8 4 1 5 3 4 7 1 2 3 1 4 9 2 3 2 5 4 4 6 64 1 5 5 2 6 4 3 5 6 1 6 4 1 4 2
JUMLAH
DIII BIDAN
BIDAN
JUMLAH
6
7
8
9
131 16 17 8 13 166 4 6 3 4 6 4 2 5 6 8 5 6 5 6 4 2 8 6 1 5 5 5 7 2 2 3 1 4 9 2 4 2 5 8 5 6 136 7 10 7 7 11 9 5 8 8 7 9 11 3 8 11
22 2 2 2 2 10 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3 0 0 0 0 3 0 0 56 5 3 2 2 2 4 6 4 4 1 4 4 2 3 6
52 4 8 5 4 112 1 5 3 5 0 1 1 7 2 7 7 4 4 3 0 2 2 6 5 1 0 4 3 0 3 4 2 9 2 1 3 6 6 1 2 0 31 3 3 1 1 2 0 1 2 1 5 0 2 4 2 0
74 6 10 7 6 122 2 5 3 5 1 1 7 2 7 7 4 4 4 2 2 6 5 1 4 4 1 3 4 2 9 5 1 3 6 6 4 2 87 8 6 3 3 4 4 7 6 5 6 4 6 6 5 6
TENAGA KEPERAWATAN NO
1 7312 KAB. SOPPENG 16 Ganra 17 Citta 7313 KAB. Wajo 1 Tempe 2 Pattirosompe 3 Majauleng 4 Tosora 5 Belawa 6 Sappa 7 Pitumpanua 8 Sajoanging 9 Salobulo 10 Pammana 11 Lempa 12 Sabbangparu 13 Liu 14 Tanasitolo 15 Wewang Rewu 16 Maniangpajo 17 Keera 18 Gilireng 19 Takkalalla 20 Parigi 21 Solo 22 Penrang 7314 KAB. SIDRAP 1 Baranti 2 Pangkajene 3 Lawawoi 4 Bilokka 5 Kulo 6 Amparita 7 Tanru Tedong 8 Barukku 9 Lancirang 10 Empagae 11 Rappang 12 Manisa 13 Dongi 7315 KAB. PINRANG 1 Ceppa 2 Suppa 3 Lampa 4 Mattiro Bulu 5 Batu Lappa 6 Lanrisang 7 Bungi 8 Mattiro Deceng 9 Salo 10 Teppo 11 Tuppu 12 Sulili 13 Tadangpalie 14 Mattombong
PERAWAT
UNIT KERJA
2
SARJANA KEPW 3
BIDAN
DIII PERAWAT LULUSAN SPK 4
5
0 0 0 3
72 4 2 91
64 6 3 99
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 20 3 1 3 3 0 1 4 0 1 0 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 4 6 5 5 3 14 2 3 4 2 4 3 9 1 3 5 1 3 3 3 4 56 10 8 3 3 2 6 5 3 3 2 3 4 4 87 7 7 6 6 8 4 9 5 2 10 6 5 4 8
5 3 6 2 4 4 4 5 1 8 8 5 5 6 6 8 6 5 2 1 3 2 35 3 4 3 3 2 4 4 3 0 6 0 2 1 40 3 2 2 3 0 1 4 6 5 6 5 1 1 1
JUMLAH
DIII BIDAN
BIDAN
JUMLAH
6
7
8
9
136 10 5 193 9 7 12 7 9 8 18 7 4 12 10 9 8 16 7 12 11 6 5 4 6 6 111 16 13 9 9 4 11 13 6 4 8 5 7 6 127 10 9 8 9 8 5 13 11 7 16 11 6 5 9
56 2 2 38
31 3 1 44
1 1 1 0 2 2 5 1 1 2 4 0 3 3 1 0 1 1 0 1 5 3 16 5 2 0 1 0 1 1 0 0 1 0 2 3 50 3 5 5 4 0 2 3 5 4 3 8 2 3 3
4 1 3 2 4 1 5 0 2 0 0 3 0 2 3 3 4 3 3 1 0 0 57 1 6 10 5 2 7 4 4 4 6 3 4 1 74 13 4 5 8 4 3 5 11 3 5 5 3 1 4
87 5 3 82 5 2 4 2 6 3 10 1 3 2 4 3 3 5 4 3 5 4 3 2 5 3 73 6 8 10 6 2 8 5 4 4 7 3 6 4 124 16 9 10 12 4 5 8 16 7 8 13 5 4 7
* * * * * * * * * * * * * *
TENAGA KEPERAWATAN NO
1 7316 KAB. ENREKANG 1 Anggeraja 2 Baraka 3 Maiwa 4 Bungin 5 Kabere 6 Kota 7 Kalosi 8 Sudu 9 Sumbang 10 Malua 11 Buntu Batu 12 Masalle 13 Baroko 7317 KAB. LUWU 1 Larompong Selatan 2 Larompong 3 Suli 4 Suli Barat 5 Belopa 6 Barana 7 Bajo Barat 8 Bajo Barat 9 Rante Balla 10 Kamanre 11 Ponrang Selatan 12 Ponrang 13 Noling 14 Bua 15 Bastem 16 Walenrang 17 Walenrang Timur 18 Walenrang Barat 19 Walenrang Utara 20 Lamasi 21 Lamasi Timur 7318 KAB. TATOR 1 Makale 2 Tikala 3 Getengan 4 Rembon 5 Ulusalu 6 Bittuang 7 Madandan 8 Tondon 9 Tombang Kalua 10 Kondoran 11 Rante Pangli 12 Lempo 13 Pangala 14 Ta'ba 15 Buakayu 16 Buntu Limbong 17 Rante Alang 18 Kondodewata 19 Sadan Malimbong 20 Laang Tanduk 21 Nanggala
PERAWAT
UNIT KERJA
2
SARJANA KEPW 3
BIDAN
DIII PERAWAT LULUSAN SPK 4 5 2 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 82 6 5 10 5 4 11 7 11 5 3 6 6 3 110 1 8 5 3 7 2 1 3 6 12 6 9 4 18 7 4 1 0 3 7 3 170 11 4 13 4 3 4 4 6 7 6 7 7 4 4 9 10 5 5 9 4 4
46 6 5 5 1 3 2 5 3 2 3 6 4 1 127 6 11 5 3 8 3 8 1 2 4 4 8 7 11 6 13 6 3 8 8 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH
DIII BIDAN
BIDAN
JUMLAH
6
7
8
9
133 14 11 15 7 7 13 12 14 8 6 12 10 4 239 7 19 10 6 15 5 9 4 9 16 11 17 11 29 13 17 7 3 11 15 5 170 11 4 13 4 3 4 4 6 7 6 7 7 4 4 9 10 5 5 9 4 4
56 5 6 7 1 5 2 6 5 5 4 3 4 3 20 0 0 0 0 1 0 0 1 2 1 1 0 1 6 2 0 1 0 1 3 0 206 11 10 16 11 4 6 6 5 9 3 8 7 9 5 7 5 6 2 7 4 8
20 2 1 1 2 1 7 0 0 1 0 1 2 2 117 5 6 5 0 5 7 9 5 1 4 7 8 8 3 5 8 7 1 10 6 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
76 7 7 8 3 6 9 6 5 6 4 4 6 5 137 5 6 5 6 7 9 6 3 5 8 8 9 9 7 8 8 1 11 9 7 206 11 10 16 11 4 6 6 5 9 3 8 7 9 5 7 5 6 2 7 4 8
TENAGA KEPERAWATAN NO
1 7318 KAB. TATOR 22 Rantebua 23 Rantepao 24 Sandabilik 25 Pasang 26 Buntao 27 Baruppu 28 Ratte 29 Rantetayo 30 Bungin 31 Tumbang Datu 7322 KAB. LUWU UTARA 1 Sabbang 2 Baebunta 3 Lara 4 Malangke 5 Malangke Barat 6 Masamba 7 Mappedeceng 8 Sukamaju 9 Bone-Bone 10 Seko 11 Limbong 12 Rampi 7325 KAB. LUWU TIMUR 1 Burau 2 Wotu 3 Mangkutana 4 Kalaena Kiri 5 Kertoraharjo 6 Angkona 7 Malili 8 Lampia 9 Nuha 10 Sorowako 11 Timampu 12 Wawondula 13 Bantilang 7371 KOTA MAKASSAR 1 Pattingalloang 2 Tabaringan 3 Jumpandang Baru 4 Rappokalling 5 Kaluku Bodoa 6 Layang 7 Malimongan Baru 8 Tarakan 9 Andalas 10 Makkasau 11 Bara-Baraya 12 Maccini Sawah 13 Maradekaya 14 Mamajang 15 Cenderawasih 16 Dahlia 17 Pertiwi 18 Panambungan 19 Tamalate
PERAWAT
UNIT KERJA
2
SARJANA KEPW 3
BIDAN
DIII PERAWAT LULUSAN SPK 4
5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
170 4 7 6 5 1 1 3 7 5 1 51
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 97
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 5 6 2 3 3 5 2 14 2 2 2 57 5 6 1 6 4 6 6 5 2 11 1 4 0 111 10 1 8 2 1 2 3 2 4 1 4 1 2 2 1 1 2 2 2
14 7 5 10 9 13 9 13 5 4 5 3 65 6 5 8 3 7 4 12 2 5 4 3 6 0 196 8 4 7 6 4 5 6 3 3 7 5 5 3 9 5 4 3 3 5
JUMLAH
DIII BIDAN
BIDAN
JUMLAH
6
7
8
9
170 4 7 6 5 1 1 3 7 5 1 148 19 12 11 12 12 16 14 15 19 6 7 5 123 11 11 9 9 11 10 19 7 7 15 4 10 308 18 5 15 8 5 7 9 5 7 8 9 6 5 11 6 5 5 5 7
206 4 4 9 4 7 4 4 4 11 6 20
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 87
2 5 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 37 2 4 1 2 6 3 5 0 5 1 3 3 2 38 2 1 0 0 0 2 0 2 1 0 1 1 0 4 1 0 1 2 1
11 6 6 7 6 14 7 13 10 3 2 2 102 13 9 8 3 19 6 14 3 6 8 3 9 1 140 6 2 7 3 5 1 6 1 3 3 10 2 4 5 3 3 2 1 5
206 4 4 9 4 7 4 4 4 11 6 107 13 11 7 8 7 16 8 14 11 5 4 3 139 15 13 9 5 25 9 19 3 11 9 6 12 3 178 8 3 7 3 5 3 6 3 4 3 11 3 4 9 4 3 3 3 6
TENAGA KEPERAWATAN NO
1 7371 KOTA MAKASSAR 20 Jongaya 21 Barombong 22 Kassi-Kassi 23 Mangasa 24 Minasa Upa 25 Batua 26 Pampang 27 Tamamaung 28 Karuwisi 29 Antang 30 Antang Perumnas 31 Tamangapa 32 Sudiang 33 Sudiang Raya 34 Tamalanrea 35 Bira 36 Antara 37 Barang Lompo 7372 KOTA PARE-PARE 1 Lakessi 2 Cempae 3 Lapadde 4 Madising Na Mario 5 Mitra Keluarga Bersemi 6 Lumpue 7373 KOTA PALOPO 1 Maroangin 2 Bara Permai 3 Wara Utara 4 Wara Barat 5 Wara 6 Pontap 7 Benteng 8 Wara Selatan 9 Sendana
2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318
PERAWAT
UNIT KERJA
RUMAH SAKIT RSU SELAYAR RSU BULUKUMBA RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO RSU PATTALASSANG TAKALAR RSU SYEKH YUSUF GOWA RB MATTIROBAJI ** RSU SINJAI RSU SALEWANGENG MAROS RSU PANGKEP RS SEMEN TONASA ** RSU BARRU RSU TENRIAWARU BONE RSU AJAPANGE SOPPENG RSU LAMADUKELLENG WAJO RSU PRIMA HUSADA RSU NENEMALLOMO SIDRAP RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP RSU LASINRANG PINRANG RSU ENREKANG RSU BATARA GURU RS KALANG-KALANG RSU LAKIPADADA TATOR RS FATIMA MAKALE **
SARJANA KEPW 3
BIDAN
DIII PERAWAT LULUSAN SPK 4
5
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
111 2 2 7 2 4 8 2 2 0 2 2 3 5 5 5 2 4 3 99 18 18 15 17 12 19 70
196 8 5 6 7 13 11 2 3 6 6 10 4 5 5 4 3 3 0 18 6 4 3 1 2 2 43
0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 4 4 10 6 13 7 10 8
6 4 8 2 8 4 4 5 2
82
1,834
1,583
0 3 2 0 2 29 0 0 2 3 0 5 5 0 2 0 15 1 2 3 3
13 42 36 22 107 31 1 72 44 53 4 35 68 0 40 0 68 40 81 23 53
18 12 4 33 30 16 3 14 11 7 14 8 25 0 39 0 1 7 20 18 12
2 0
31 4
16 7
JUMLAH
DIII BIDAN
BIDAN
JUMLAH
6
7
8
9
308 10 7 13 10 17 19 4 5 6 8 12 7 10 10 9 5 7 3 117 24 22 18 18 14 21 113 14 8 12 12 14 17 11 15 10 3,499 31 57 42 55 139 76 4 86 57 63 18 48 98 0 81 0 84 48 103 44 68 0 49 11
38 2 2 3 0 0 3 0 0 1 2 1 2 1 0 0 0 0 2 15 1 1 2 2 2 7 10
140 1 1 4 5 5 5 4 4 4 2 4 1 4 5 5 8 6 0 31 5 5 5 8 4 4 52
0 0 0 0 0 0 2 3 5
8 6 4 4 11 7 6 3 3
777
1,469
2 0 2 4 3 9 3 5 6 9 2 2 3 0 2 0 15 12 11 14 3
4 9 5 4 6 6 9 9 5 3 0 12 5 0 4 2 0 0 12 1 7
4 0
12 5
178 3 3 7 5 5 8 4 4 5 4 5 3 5 5 5 8 6 2 46 6 6 7 10 6 11 62 8 6 4 4 11 7 8 6 8
* * * * * *
2,246 6 9 7 8 9 15 12 14 11 12 2 14 8 0 6 2 15 12 23 15 10 0 16 5
* * *
* *
TENAGA KEPERAWATAN NO
1
7322 7325 7371
7372
7373
PERAWAT
UNIT KERJA
2 RS ELIM RANTEPAO ** RS MARAMPA RS KUSTA BATULELENG ** RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA RS INCO SOROAKO ** RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO BPRS LABUANG BAJI BPRS DADI RSU HAJI RSU DAYA RSIA FATIMA RSB PERTIWI RS KUSTA DAYA RS IBNU SINA RS HIKMAH RS AKADEMIS RS STELLA MARIS RS GRESTELINA RS FAISAL RS LURAMAY RS CATHERINE BOOTH RSB SENTOSA RSB RESTU RSB WAHYU RSB ELIM RSB ST. KHADIDJAH RSB ST. MARYAM RS BHAYANGKARA RS PELAMONIA RS JALA AMMARI RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE RS FATIMA PAREPARE RS SUMANTRI PAREPARE RS KUSTA LAULENG PAREPARE RS BERSALIN ST. KHADIJAH RUMAH BERSALIN HIKMAH RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA RUMAH BERSALIN DDI RSU. SAWERIGADING PALOPO RS. TENTARA RS. AT-MEDIKA BP/RB. BINTANG LAUT RB. SITI KHADIJAH RS Ibu Dab Anak ST, Madyang SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
SARJANA KEPW 3
BIDAN
DIII PERAWAT LULUSAN SPK 4
5
0 0 0 4 3 84 10 31 1 0 2 0
28 0 0 68 13 236 244 78 55 10 2 8
23 2 2 50 2 144 32 42 56 11 7 13
7 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
114 32 124 121 43 52 14 0 0 0 0 0 0 0 109 49 13 105 38 8 2 0 1 0 0 70 26 16 3 0 6
16 15 23 95 33 3 4 0 0 0 0 0 0 0 36 107 14 20 30 17 1 1 0 0 0 21 2 7 1 0 3
235
2,556
1,148
JUMLAH
DIII BIDAN
BIDAN
6
7
8
51 2 2 122 18 464 286 151 112 21 11 21 0 137 47 147 216 76 56 18 0 0 0 0 0 0 0 153 157 27 127 68 25 3 1 1 0 0 92 28 24 4 0 9 3,939
JUMLAH 9
0 0 0 2 0 10 11 2 2 3 17 3
5 4 0 1 0 23 0 1 8 10 14 9
6 2 6 0 3 3 1 0 0 0 0 0 0 0 13 3 4 3 1 0 1 2 1 0 0 3 0 0 0 0
3 0 0 8 3 1 3 0 0 0 0 0 0 0 10 9 2 13 6 1 0 1 1 2 0 15 2 5 0 0 0
213
280
5 4 0 3 0 33 11 3 10 13 31 12 0 9 2 6 8 6 4 4 0 0 0 0 0 0 0 23 12 6 16 7 1 1 3 2 2 0 18 2 5 0 0 0 493
* * * *
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
TENAGA KEPERAWATAN NO
PERAWAT
UNIT KERJA
2
1
SARJANA KEPW 3
BIDAN
DIII PERAWAT LULUSAN SPK 4
5
JUMLAH
DIII BIDAN
BIDAN
JUMLAH
6
7
8
9
3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN 7301 KAB. SELAYAR
0
0
0
7302 KAB. BULUKUMBA
5
2
1
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
7304 KAB. JENEPONTO
0
0
0
7305 KAB. TAKALAR
0
0
0
7306 KAB. GOWA
0
0
0
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
7308 KAB. MAROS
0
0
0
7309 KAB. PANGKEP
0
0
0
7310 KAB. BARRU
0
0
0
7311 KAB. BONE
0
0
0
7312 KAB. SOPPENG
0
0
0
7313 KAB. WAJO
4
0
0
7314 KAB. SIDRAP
0
0
0
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
7316 KAB. ENREKANG
0
0
0
7317 KAB. LUWU
14
0
1
7318 KAB. TATOR
14
0
0
7322 KAB. LUWU UTARA
0
0
0
7325 KAB. LUWU TIMUR
0
0
0
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
7372 KOTA PARE-PARE
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
37
2
2
SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 15 14 0 0 0 0 0 41
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TENAGA KEPERAWATAN NO
PERAWAT
UNIT KERJA
2
1
SARJANA KEPW 3
BIDAN
DIII PERAWAT LULUSAN SPK 4
5
JUMLAH
DIII BIDAN
BIDAN
JUMLAH
6
7
8
9
4 SARANA KESEHATAN LAIN 7301 KAB. SELAYAR
0
0
0
7302 KAB. BULUKUMBA
0
0
0
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
7304 KAB. JENEPONTO
0
0
0
7305 KAB. TAKALAR
0
0
0
7306 KAB. GOWA
0
0
0
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
7308 KAB. MAROS
0
0
0
7309 KAB. PANGKEP
0
0
0
7310 KAB. BARRU
0
0
0
7311 KAB. BONE
0
0
0
7312 KAB. SOPPENG
0
0
0
7313 KAB. WAJO
0
0
0
7314 KAB. SIDRAP
0
0
0
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
7316 KAB. ENREKANG
0
0
0
7317 KAB. LUWU
0
0
0
7318 KAB. TATOR
0
0
0
7322 KAB. LUWU UTARA
0
0
0
7325 KAB. LUWU TIMUR
0
0
0
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
7372 KOTA PARE-PARE
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
1
51
13
1
51
13
SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 65 65
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
7
0
7
7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TENAGA KEPERAWATAN NO
PERAWAT
UNIT KERJA
1
2
5
DINAS KESEHATAN KAB./KOTA
SARJANA KEPW 3
BIDAN
DIII PERAWAT LULUSAN SPK 4
5
JUMLAH
DIII BIDAN
BIDAN
JUMLAH
6
7
8
9
7301 KAB. SELAYAR
0
0
3
3
1
1
2
7302 KAB. BULUKUMBA
1
4
3
8
1
2
3 0
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
0
0
0
7304 KAB. JENEPONTO
0
1
2
3
0
0
0
7305 KAB. TAKALAR
0
0
0
0
0
0
0
7306 KAB. GOWA
0
2
6
8
2
0
2
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
0
0
0
0
7308 KAB. MAROS
0
0
1
1
0
0
0
7309 KAB. PANGKEP
0
0
2
2
1
1
2
7310 KAB. BARRU
0
1
0
1
1
0
1
7311 KAB. BONE
0
0
0
0
0
0
0
7312 KAB. SOPPENG
1
0
2
3
1
0
1
7313 KAB. WAJO
5
4
0
9
1
1
2
7314 KAB. SIDRAP
0
4
0
4
0
3
3
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
0
0
0
0
7316 KAB. ENREKANG
0
1
0
1
1
2
3
7317 KAB. LUWU
0
4
2
6
1
2
3
7318 KAB. TATOR
0
1
0
1
0
0
0
7322 KAB. LUWU UTARA
0
0
1
1
0
1
1
7325 KAB. LUWU TIMUR
1
0
0
1
0
0
0
7371 KOTA MAKASSAR
0
4
6
10
1
0
1
7372 KOTA PARE-PARE
0
80
18
98
7
23
30
7373 KOTA PALOPO
1
2
1
4
0
1
1
9
108
47
164
18
37
55
0
11
17
28
0
8
8
0
0
0
0
0
0
0
SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN 1 DINAS KESEHATAN PROVINSI 2 PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT 3 PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS 4 AKPER ANGING MAMIRI 5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA
JML SUB PROVINSI
JUMLAH RASIO TERHADAP 100.000 PDDK Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008
0
4
2
6
0
0
0
15
0
0
15
0
0
0
0
7
7
14
0
0
0
15
22
26
63
0
8
8
4,573
2,819
7,771
1,008
1,801
2,809
379
10,580
TABEL 58 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
TENAGA KESMAS D-III JUMLAH KESMAS 4 5
TENAGA SANITASI
NO
UNIT KERJA
SARJANA KESMAS[a]
DIII SANITASI
DI SANITASI
JUMLAH
1
2
3
6
7
8
1 PUSKESMAS 7301 KAB. SELAYAR 1 Bontoharu 2 Barugaia 3 Buki 4 Bontomatene 5 Bontosunggu 6 Bontosikuyu 7 Lowa 8 Pasimasunggu 9 Ujung Jampea 10 Pasitallu 11 Pasimarannu 12 Pasilambena 7302 KAB. BULUKUMBA 1 Ponre 2 Gattareng 3 Borong Rappoa 4 Balibo 5 Caile 6 Ujung Loe 7 Manyampa 8 Bonto Bahari 9 Bonto Tiro 10 Batang 11 Herlang 12 Karassing 13 Kajang 14 Lembanna 15 Tanete 16 Bontobangun 7303 KAB. BANTAENG 1 Banyorang 2 Moti 3 Kassi-kassi 4 Kota 5 Lasepang 6 Bisappu 7 Campagaloe 8 Ulugalung 9 Loka 10 Baruga 11 Sinoa 12 Dampang 7304 KAB. JENEPONTO 1 Binamu 2 Binamu Kota 3 Bontosunggu Kota 4 Bontomate'ne 5 Bululoe 6 Tamalatea 7 Bontoramba
10
0
1 1 0 1 1 1 1 0 2 1 1 0 32 3 3 1 0 1 3 3 1 3 1 4 1 1 2 4 1 8 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 25 2 1 1 1 3 1 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1 1 0 1 1 1 1 0 2 1 1 0 32 3 3 1 0 1 3 3 1 3 1 4 1 1 2 4 1 8 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 25 2 1 1 1 3 1 3
14
3
3 3 1 2 2 1 0 1 1 0 0 0 19 2 2 1 1 3 3 0 1 0 1 0 1 1 0 1 2 11 2 1 1 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 8 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 3 3 1 2 2 1 1 1 1 2 0 0 27 3 2 1 2 4 4 1 2 0 1 0 1 1 0 2 3 11 2 1 1 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
* * * * * * * * * * * *
NO
TENAGA KESMAS D-III JUMLAH KESMAS
UNIT KERJA
SARJANA KESMAS[a]
2
3
1 7304 KAB. JENEPONTO 8 Bangkala 9 Buludoang 10 Barana 11 Togo-Togo 12 Tino 13 Arungkeke 14 Tolo 15 Rumbia 16 Tompobulu 17 Tarowang 7305 KAB. TAKALAR 1 Mangarabombang 2 Pattopakang 3 Mappakasunggu 4 Sanrobone 5 Pol. Selatan 6 Bulukunyi 7 Pol. Utara 8 Towata 9 Ko'mara 10 Gal. Selatan 11 Bontomarannu 12 Gal. Utara 13 Aeng Towa 14 Pattallassang 7306 KAB. GOWA 1 Somba Opu 2 Samata 3 Tompobulu 4 Bontonompo I 5 Bontonompo II 6 Pallangga 7 Kampili 8 Bajeng 9 Gentungan 10 Tinggimoncong 11 Parigi 12 Parangloe 13 Manuju 14 Bontomarannu 15 Pattallassang 16 Sapaya 17 Bontolempangan 18 Tonrorita 19 Lauwa 20 Tamaona 21 Moncobalang 22 Kanjilo 7307 KAB. SINJAI 1 Balangnipa 2 Pulau IX 3 Bulupoddo 4 Samataring 5 Panaikang 6 Kampala 7 Lappadata 8 Manimpahoi 9 Samaenre
4 25 1 1 2 1 2 2 1 2 1 0 26 1 2 0 1 3 4 0 1 3 2 1 1 3 4 31 6 4 1 3 0 1 1 3 3 1 0 1 0 2 2 1 0 0 1 0 1 0 24 0 0 2 1 2 2 0 3 2
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 1 1 2 1 2 2 1 2 1 0 26 1 2 0 1 3 4 0 1 3 2 1 1 3 4 31 6 4 1 3 0 1 1 3 3 1 0 1 0 2 2 1 0 0 1 0 1 0 24 0 0 2 1 2 2 0 3 2
TENAGA SANITASI DIII SANITASI
DI SANITASI
JUMLAH
6
7
8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 1 2 1 17 1 1 1 0 3 1 0 1 2 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 10 1 1 2 0 0 0 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 2 1 1 1 0 0 2 0 0 2 0 1 2 1 24 1 2 1 0 3 2 1 2 2 0 0 0 1 1 1 1 1 1 2 0 1 1 10 1 1 2 0 0 0 1 1 1
NO 1 7307 KAB. SINJAI 10 Aska 11 Mannanti 12 Lappae 13 Borong kompleks 14 Manipi 15 Tenggalembang 7308 KAB. MAROS 1 Hasanuddin 2 Moncongloe 3 Mattirotasi 4 Barandasi 5 Marusu 6 Alliritengae 7 Tunikamaseang 8 Bantimurung 9 Simbang 10 Carangki 11 Tompobulu 12 Camba 13 Cenrana 14 Ladange 7309 KAB. PANGKEP 1 Kota Pangkajene 2 Bonto Perak 3 Minasate'ne 4 Kalabbirang 5 Bungoro 6 Bowong Cindea 7 Labakkang 8 Taraweang 9 Pundata baji 10 Ma'rang 11 Padang Lampe 12 Segeri 13 Mandalle 14 Balocci 15 Bantimala 16 Lk.Tupa'biring 17 Sarappo 18 Lk.Tangaya 19 Lk.Kalmas 7310 KAB. BARRU 1 Pujananting 2 Ralla 3 Lisu 4 Pekkae 5 Padongko 6 Palakka 7 Madello 8 Mangkoso 9 Palanro 10 Bojo Baru
TENAGA KESMAS D-III JUMLAH KESMAS
UNIT KERJA
SARJANA KESMAS[a]
2
3
4 24 3 2 2 2 1 2 45 4 3 1 5 3 7 2 4 3 3 4 2 4 0 28 2 3 4 2 2 1 2 1 0 2 2 1 1 3 0 0 0 1 1 9 0 0 1 0 1 2 2 1 0 2
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 3 2 2 2 1 2 45 4 3 1 5 3 7 2 4 3 3 4 2 4 0 28 2 3 4 2 2 1 2 1 0 2 2 1 1 3 0 0 0 1 1 9 0 0 1 0 1 2 2 1 0 2
TENAGA SANITASI DIII SANITASI
DI SANITASI
JUMLAH
6
7
8
10 0 1 0 0 1 1 11 1 1 1 1 0 1 1 0 2 1 0 0 0 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 9 2 1 0 2 0 2 0 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 4 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0
10 0 1 0 0 1 1 14 1 1 1 2 0 2 1 1 2 1 0 0 0 2 8 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 13 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1
NO 1 7311 KAB. BONE 1 Bontocani 2 Kahu 3 Palakka Kahu 4 Kajuara 5 Salomekko 6 Tonra 7 Patimpeng 8 Libureng 9 Tana BatuE 10 Mare 11 SibuluE 12 Cina 13 Barebbo 14 Kading 15 Ponre 16 Lonrong 17 Lappariaja 18 Lamuru 19 Tellu Limpoe 20 Bengo 21 Ulaweng 22 Palakka 23 Usa 24 Awaru 25 Paccing 26 Tellu SiattingE 27 Lamurukung 28 Amali 29 Ajangale 30 Timurung 31 Dua BoccoE 32 Pattiromampu 33 Cenrana 34 Watampone 35 Biru 36 BajoE 7312 KAB. SOPPENG 1 Tanjonge 2 Takalala 3 Goarie 4 Pacongkang 5 Cangadi 6 Cabenge 7 Baringeng 8 Cakkuridi 9 Salotungo 10 Sewo 11 Malaka 12 Tajuncu 13 Leworeng 14 Panincong 15 Battu-Batu 16 Ganra 17 Citta
TENAGA KESMAS D-III JUMLAH KESMAS
UNIT KERJA
SARJANA KESMAS[a]
2
3
4 38 1 1 1 1 1 2 3 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 3 0 1 3 3 4 1 2 0 0 0 0 0 2 4 1 20 2 2 1 1 0 1 1 1 1 2 2 1 0 1 3 1 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 1 1 1 1 1 2 3 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 3 0 1 3 3 4 1 2 0 0 0 0 0 2 4 1 20 2 2 1 1 0 1 1 1 1 2 2 1 0 1 3 1 0
TENAGA SANITASI DIII SANITASI
DI SANITASI
JUMLAH
6
7
8
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 10 1 2 0 0 1 2 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1
21 1 1 1 1 3 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 9 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0
24 1 1 1 1 3 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 2 1 1 19 2 2 0 1 1 2 2 0 2 0 2 1 1 1 0 1 1
NO 1 7313 KAB. WAJO 1 Tempe 2 Pattirosompe 3 Majauleng 4 Tosora 5 Belawa 6 Sappa 7 Pitumpanua 8 Sajoanging 9 Salobulo 10 Pammana 11 Lempa 12 Sabbangparu 13 Liu 14 Tanasitolo 15 Wewang Rewu 16 Maniangpajo 17 Keera 18 Gilireng 19 Takkalalla 20 Parigi 21 Solo 22 Penrang 7314 KAB. SIDRAP 1 Baranti 2 Pangkajene 3 Lawawoi 4 Bilokka 5 Kulo 6 Amparita 7 Tanru Tedong 8 Barukku 9 Lancirang 10 Empagae 11 Rappang 12 Manisa 13 Dongi 7315 KAB. PINRANG 1 Suppa 2 Mattombong 3 Lanrisang 4 Mattiro Bulu 5 Salo 6 Batu Lappa 7 Mattiro Deceng 8 Teppo 9 Ceppa 10 Tadangpalie 11 Lampa 12 Bungi 13 Tuppu 14 Sulili 7316 KAB. ENREKANG 1 Anggeraja 2 Baraka 3 Maiwa 4 Bungin 5 Kabere 6 Kota
TENAGA KESMAS D-III JUMLAH KESMAS
UNIT KERJA
SARJANA KESMAS[a]
2
3
4
5
15 2 0 0 1 0 0 3 0 2 1 0 0 2 1 0 1 0 1 1 0 0 0 46 4 4 3 3 1 2 5 1 3 2 13 1 4 17 3 0 4 1 0 3 1 0 1 0 0 1 2 1 23
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 3 4 2 0 0
0 0 0 0 1 0
15 2 0 0 1 0 0 3 0 2 1 0 0 2 1 0 1 0 1 1 0 0 0 46 4 4 3 3 1 2 5 1 3 2 13 1 4 17 3 0 4 1 0 3 1 0 1 0 0 1 2 1 24 1 3 4 2 1 0
TENAGA SANITASI DIII SANITASI
DI SANITASI
JUMLAH
6
7
8
8 1 1 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 5 2 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 12 0 2 1 0 0 1 1 0 1 0 1 2 2 1 13
7 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 6 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2
0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1
15 1 2 1 0 1 0 2 2 0 1 1 0 0 1 0 2 0 1 0 0 0 0 8 2 0 2 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 18 1 3 2 1 0 1 1 0 2 0 2 2 2 1 15 1 1 1 1 1 2
* * * * * * * * * * * * * *
NO
TENAGA KESMAS D-III JUMLAH KESMAS
UNIT KERJA
SARJANA KESMAS[a]
2
3
1 7316 KAB. ENREKANG 7 Kalosi 8 Sudu 9 Sumbang 10 Malua 11 Buntu Batu 12 Masalle 13 Baroko 7317 KAB. LUWU 1 Larompong Selatan 2 Larompong 3 Suli 4 Suli Barat 5 Belopa 6 Barana 7 Bajo Barat 8 Bajo Barat 9 Rante Balla 10 Kamanre 11 Ponrang Selatan 12 Ponrang 13 Noling 14 Bua 15 Bastem 16 Walenrang 17 Walenrang Timur 18 Walenrang Barat 19 Walenrang Utara 20 Lamasi 21 Lamasi Timur 7318 KAB. TATOR 1 Makale 2 Tikala 3 Getengan 4 Rembon 5 Ulusalu 6 Bittuang 7 Madandan 8 Tondon 9 Tombang Kalua 10 Kondoran 11 Rante Pangli 12 Lempo 13 Pangala 14 Ta'ba 15 Buakayu 16 Buntu Limbong 17 Rante Alang 18 Kondodewata 19 Sadan Malimbong 20 Laang Tanduk 21 Nanggala 22 Rantebua 23 Rantepao 24 Sandabilik 25 Pasang 26 Buntao 27 Baruppu 28 Ratte
4
5
23
1
1 2 2 2 4 1 1 24 2 1 0 0 0 0 2 0 1 4 2 1 0 3 0 1 1 1 1 2 2 36 4 1 0 2 0 4 2 0 2 2 1 0 3 0 2 0 0 1 2 1 2 0 0 0 2 2 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 1 2 2 2 4 1 1 24 2 1 0 0 0 0 2 0 1 4 2 1 0 3 0 1 1 1 1 2 2 36 4 1 0 2 0 4 2 0 2 2 1 0 3 0 2 0 0 1 2 1 2 0 0 0 2 2 0 0
TENAGA SANITASI DIII SANITASI
DI SANITASI
JUMLAH
6
7
8
13
2
5 1 0 0 0 2 0 11 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 2 0 0 0 0 0 1 1 0 11 1 1 2 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 15 0 2 1 0 1 0 2 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 5 1 0 0 0 2 0 26 1 2 2 0 2 1 3 1 1 0 1 2 2 1 0 1 0 1 2 2 1 11 1 1 2 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
NO
TENAGA KESMAS D-III JUMLAH KESMAS
UNIT KERJA
SARJANA KESMAS[a]
2
3
1 7318 KAB. TATOR 29 Rantetayo 30 Bungin 31 Tumbang Datu 7322 KAB. LUWU UTARA 1 Sabbang 2 Baebunta 3 Lara 4 Malangke 5 Malangke Barat 6 Masamba 7 Mappedeceng 8 Sukamaju 9 Bone-Bone 10 Seko 11 Limbong 12 Rampi 7325 KAB. LUWU TIMUR 1 Burau 2 Wotu 3 Mangkutana 4 Kalaena Kiri 5 Kertoraharjo 6 Angkona 7 Malili 8 Lampia 9 Nuha 10 Sorowako 11 Timampu 12 Wawondula 13 Bantilang 7371 KOTA MAKASSAR 1 Pattingalloang 2 Tabaringan 3 Jumpandang Baru 4 Rappokalling 5 Kaluku Bodoa 6 Layang 7 Malimongan Baru 8 Tarakan 9 Andalas 10 Makkasau 11 Bara-baraya 12 Maccini Sawah 13 Maradekaya 14 Mamajang 15 Cenderawasih 16 Dahlia 17 Pertiwi 18 Panambungan 19 Tamalate 20 Jongaya 21 Barombong 22 Kassi-Kassi 23 Mangasa 24 Minasa Upa 25 Batua 26 Pampang 27 Tamamaung
4 36 0 2 1 7 0 2 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 16 1 1 1 1 0 2 1 1 2 3 1 2 0 66 1 1 2 0 1 2 1 1 2 4 2 2 1 2 2 4 2 1 2 5 1 2 2 2 1 2 3
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 0 2 1 7 0 2 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 16 1 1 1 1 0 2 1 1 2 3 1 2 0 66 1 1 2 0 1 2 1 1 2 4 2 2 1 2 2 4 2 1 2 5 1 2 2 2 1 2 3
TENAGA SANITASI DIII SANITASI
DI SANITASI
JUMLAH
6
7
8
11 0 0 0 7 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 6 1 1 0 0 2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 5 2 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 12 2 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 0 7 1 1 0 0 2 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NO
UNIT KERJA
2 1 7371 KOTA MAKASSAR 28 Karuwisi 29 Antang 30 Antang Perumnas 31 Tamangapa 32 Sudiang 33 Sudiang Raya 34 Tamalanrea 35 Bira 36 Antara 37 Barang Lompo 7372 KOTA PARE-PARE 1 Lakessi 2 Cempae 3 Lapadde 4 Madising Na Mario 5 Mitra Keluarga Bersemi 6 Lumpue 7373 KOTA PALOPO 1 Maroangin 2 Bara Permai 3 Wara Timur 4 Wara Barat 5 Wara 6 Pontap 7 Benteng 8 Wara Selatan 9 Sendana
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318
7322 7325 7371
RUMAH SAKIT RSU SELAYAR RSU BULUKUMBA RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO RSU PATTALASSANG TAKALAR RSU SYEKH YUSUF GOWA RB MATTIROBAJI ** RSU SINJAI RSU SALEWANGENG MAROS RSU PANGKEP RS SEMEN TONASA ** RSU BARRU RSU TENRIAWARU BONE RSU AJAPANGE SOPPENG RSU LAMADUKELLENG WAJO RSU NENEMALLOMO SIDRAP RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP RSU LASINRANG PINRANG RSU ENREKANG RSU BATARA GURU RS KALANG-KALANG RSU LAKIPADADA TATOR RS FATIMA MAKALE ** RS ELIM RANTEPAO ** RS KUSTA BATULELENG ** RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA RS INCO SOROAKO ** RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO BPRS LABUANG BAJI BPRS DADI RSU HAJI RSU DAYA
TENAGA KESMAS D-III JUMLAH KESMAS
SARJANA KESMAS[a] 3
4
5
TENAGA SANITASI DIII SANITASI
DI SANITASI
JUMLAH
6
7
8
66 1 2 1 1 2 4 3 0 1 0 4 2 0 0 0 0 2 18 3 0 2 0 2 3 3 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
66 1 2 1 1 2 4 3 0 1 0 4 2 0 0 0 0 2 18 3 0 2 0 2 3 3 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 1 0 0 1 1 6 2 0 1 0 0 1 0 2 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 2 1 0 3 1 6 2 0 1 0 0 1 0 2 0
568
1
569
198
107
305
2 2 6 3 11 10 1 4 14 10 0 4 14 0 8 9 5 89 19
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
3 2 6 0 9 1 0 1 2 2 0 1 2 0 1 1 0 5 0 1
1 0 4 0 0 0 1 2 0 0 0 2 0 0 2 1 2 3 0 0
8 0 0 0 4 5 37 2 10 18 10
0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0
2 2 6 3 11 10 1 4 14 11 0 4 14 0 8 9 5 8 9 19 0 8 0 0 0 4 5 41 2 10 18 10
0 0 0 0 1 0 4 5 4 1 0
0 0 0 0 1 0 4 0 0 0 0
4 2 10 0 9 1 1 3 2 2 0 3 2 0 3 2 2 8 0 1 0 0 0 0 0 2 0 8 5 4 1 0
0 0
* * * * * *
* * *
*
*
* *
* * * *
TENAGA KESMAS D-III JUMLAH KESMAS
NO
UNIT KERJA
SARJANA KESMAS[a]
1
2
3
RS IBNU SINA RS HIKMAH RS AKADEMIS RS STELLA MARIS RS GRESTELINA RS FAISAL RS LURAMAY RS CATHERINE BOOTH RSB SENTOSA RSB RESTU RSB WAHYU RSB ELIM RSB ST. KHADIDJAH RSB ST. MARYAM RS BHAYANGKARA RS PELAMONIA RS JALA AMMARI 7372 RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE RS FATIMA PAREPARE RS SUMANTRI PAREPARE RS KUSTA LAULENG PAREPARE RS BERSALIN ST. KHADIJAH RUMAH BERSALIN HIKMAH RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA RUMAH BERSALIN DDI 7373 RSU. SAWERIGADING PALOPO RS. TENTARA RS. AT-MEDIKA BP/RB. BINTANG LAUT RB. SITI KHADIJAH RS Ibu Dab Anak ST, Madyang SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
4
TENAGA SANITASI
5
DIII SANITASI
DI SANITASI
JUMLAH
6
7
8
8 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 10 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 10 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
277
5
282
53
25
78
3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN 7301 KAB. SELAYAR
0
0
0
0
0
0
7302 KAB. BULUKUMBA
0
0
0
0
0
0
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
0
0
0
7304 KAB. JENEPONTO
0
0
0
0
0
0
7305 KAB. TAKALAR
0
0
0
0
0
0
7306 KAB. GOWA
0
0
0
0
0
0
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
0
0
0
7308 KAB. MAROS
0
0
0
0
0
0
7309 KAB. PANGKEP
0
0
0
0
0
0
7310 KAB. BARRU
0
0
0
0
0
0
7311 KAB. BONE
0
0
0
0
0
0
7312 KAB. SOPPENG
0
0
0
0
0
0
7313 KAB. WAJO
0
0
0
0
0
0
7314 KAB. SIDRAP
0
0
0
0
0
0 0
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
0
0
7316 KAB. ENREKANG
0
0
0
0
0
0
7317 KAB. LUWU
5
0
5
0
0
0
7318 KAB. TATOR
11
0
11
0
0
0
7322 KAB. LUWU UTARA
0
0
0
0
0
0
7325 KAB. LUWU TIMUR
0
0
0
0
0
0
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
0
0
7372 KOTA PARE-PARE
0
0
0
0
0
0
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
16
0
0 16
0
0
0 0
SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
TENAGA KESMAS D-III JUMLAH KESMAS
NO
UNIT KERJA
SARJANA KESMAS[a]
1
2
3
4 7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318 7322 7325 7371 7372 7373 5 7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318 7322 7325 7371 7372 7373
SARANA KESEHATAN LAIN KAB. SELAYAR KAB. BULUKUMBA KAB. BANTAENG KAB. JENEPONTO KAB. TAKALAR KAB. GOWA KAB. SINJAI KAB. MAROS KAB. PANGKEP KAB. BARRU KAB. BONE KAB. SOPPENG KAB. WAJO KAB. SIDRAP KAB. PINRANG KAB. ENREKANG KAB. LUWU KAB. TATOR KAB. LUWU UTARA KAB. LUWU TIMUR KOTA MAKASSAR KOTA PARE-PARE KOTA PALOPO SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB./KOTA KAB. SELAYAR KAB. BULUKUMBA KAB. BANTAENG KAB. JENEPONTO KAB. TAKALAR KAB. GOWA KAB. SINJAI KAB. MAROS KAB. PANGKEP KAB. BARRU KAB. BONE KAB. SOPPENG KAB. WAJO KAB. SIDRAP KAB. PINRANG KAB. ENREKANG KAB. LUWU KAB. TATOR KAB. LUWU UTARA KAB. LUWU TIMUR KOTA MAKASSAR KOTA PARE-PARE KOTA PALOPO SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN 1 DINAS KESEHATAN PROVINSI 2 PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT 3 PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS 4 AKPER ANGING MAMIRI 5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA JML SUB PROVINSI
Sumber: Dinas Kesehatan KAb/Kota Tahun 2008
4
TENAGA SANITASI
5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 21 15 33 0 18 27 14 0 15 14 20 0 21 13 14 0 30 20 0 18 20 24 347
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DIII SANITASI
DI SANITASI
JUMLAH
6
7
8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 4 0 3 5 0 0 7 0 1 0 2 1 0 2
1 0 0 0 3 5 0 0 2 0 0 1 3 0 0 0 2 0 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0
10 0 0 21 15 33 0 18 27 14 0 15 14 20 0 21 13 14 30 20 0 18 20 24 347
0 6 0 34
0 9 0 28
4 0 0 0 3 9 0 3 7 0 0 8 3 1 0 2 3 0 4 0 0 15 0 62
39 0 2 7 3
0 0 0 0 0
39 0 2 7 3
10 1 0 0 0
0 0 0 0 0
10 1 0 0 0
51
0
51
11
0
11
0
0
TABEL 59 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG 3 4
P.ANESTESI 5
FISIOTERAPIS 6
JUMLAH 7
1 PUSKESMAS 7301 KAB. SELAYAR
9
2
0
0
11
1
0
0
0
1
2
0
0
0
2
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
2
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 12
1 0
0 0
0 0
12
1 Ponre
3
0
0
0
3
2 Gattareng
1
0
0
0
1
3 Borong Rappoa
0
0
0
0
0
4 Balibo
0
0
0
0
0
5 Caile
1
0
0
0
1
6 Ujung Loe
1
0
0
0
1
7 Manyampa
1
0
0
0
1
8 Bonto Bahari
1
0
0
0
1
9 Bonto Tiro
0
0
0
0
0
10 Batang
0
0
0
0
0
11 Herlang
0
0
0
0
0
12 Karassing
0
0
0
0
0
13 Kajang
1
0
0
0
1
14 Lembanna
1
0
0
0
1
15 Tanete
1
0
0
0
1
16 Bontobangun
1 3
0 0
0 0
0 0
3
1 Bontoharu 2 Barugaia 3 Buki 4 Bontomatene 5 Bontosunggu 6 Bontosikuyu 7 Lowa 8 Pasimasunggu 9 Ujung Jampea 10 Pasitallu 11 Pasimarannu 12 Pasilambena 7302 KAB. BULUKUMBA
7303 KAB. BANTAENG
1
1
1 Banyorang
0
0
0
0
0*
2 Moti
0
0
0
0
0* 0*
3 Kassi-kassi
0
0
0
0
4 Kota
1
0
0
0
1*
5 Lasepang
0
0
0
0
0*
6 Bisappu
1
0
0
0
1*
7 Campagaloe
0
0
0
0
0*
8 Ulugalung
0
0
0
0
0*
9 Loka
0
0
0
0
0*
10 Baruga 11 Dampang
1 0
0 0
0 0
0 0
0*
12 Sinoa
0
0
0
0
0*
1*
NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG 3 4
7304 KAB. JENEPONTO
P.ANESTESI 5
FISIOTERAPIS 6
JUMLAH 7
7
2
0
1
0
0
0
0
0*
3 Bontosunggu Kota
0
0
0
0
0*
4 Bontomate'ne
1
0
0
0
1*
5 Bululoe
1
0
0
0
1*
6 Tamalatea
0
0
0
0
0*
7 Bontoramba
1
1
0
0
2*
8 Bangkala
0
0
0
0
0*
9 Bulujaya
0
0
0
0
0*
10 Buludoang
2
0
0
1
3*
11 Togo-togo
0
1
0
0
1*
12 Tino
1
0
0
0
1*
13 Arugkeke
0
0
0
0
0*
14 Tolo
0
0
0
0
0*
15 Rumbia
1
0
0
0
1*
16 Tompobulu
0
0
0
0
0*
0 14
0 0
0 0
0 1
15
1 Binamu
10
2 Binamu Kota
*
17 Tarowang 7305 KAB. TAKALAR
0*
1 Mangarabombang
1
0
0
0
1
2 Pattopakang
0
0
0
1
1
3 Mappakasunggu
1
0
0
0
1
4 Sanrobone
0
0
0
0
0
5 Pol. Selatan
1
0
0
0
1
6 Bulukunyi
1
0
0
0
1
7 Pol. Utara
1
0
0
0
1
8 Towata
1
0
0
0
1
9 Ko'mara
1
0
0
0
1
10 Gal. Selatan
2
0
0
0
2
11 Bontomarannu
0
0
0
0
0
12 Gal. Utara
2
0
0
0
2
13 Aeng Towa
1
0
0
0
1
2 19
0 0
0 0
0 0
19
1 Somba Opu
0
0
0
0
0
2 Samata
1
0
0
0
1
3 Tompobulu
2
0
0
0
2
4 Bontonompo I
1
0
0
0
1
5 Bontonompo II
1
0
0
0
1
6 Pallangga
3
0
0
0
3
7 Kampili
1
0
0
0
1
8 Bajeng
3
0
0
0
3
9 Gentungan
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
14 Pattallassang 7306 KAB. GOWA
10 Tinggimoncong 11 Parigi
-
2
12 Parangloe
1
0
0
0
13 Manuju
0
0
0
0
14 Bontomarannu
1
0
0
0
1
15 Pattallassang
1
0
0
0
1
16 Sapaya
1
0
0
0
1
17 Bontolempangan
0
0
0
0
0
18 Tonrorita
0
0
0
0
0
1
NO
UNIT KERJA
1
2
7306 KAB. GOWA
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG 3 4
P.ANESTESI 5
FISIOTERAPIS 6
JUMLAH 7
19
0
0
0
19
19 Lauwa
0
0
0
0
0
20 Tamaona
0
0
0
0
0
21 Moncobalang
1
0
0
0
1
1 13
0 0
0 0
0 0
13
22 Kanjilo 7307 KAB. SINJAI
1
1 Balang Nipa
1
0
0
0
1
2 Pulau IX
1
0
0
0
1
3 Bulupoddo
1
0
0
0
1
4 Samataring
1
0
0
0
1
5 Panaikang
1
0
0
0
1
6 Kampala
1
0
0
0
1
7 LappaE
1
0
0
0
1
8 Mannanti
1
0
0
0
1
9 Aska
1
0
0
0
1
10 Samaenre
1
0
0
0
1
11 Lappadata
0
0
0
0
0
12 Manimpahoi
2
0
0
0
2
13 Borong Kompleks
1
0
0
0
1
14 Manipi
0
0
0
0
0
0 20
0 0
0 0
0 3
23
15 Tengahlembang 7308 KAB. MAROS 1 Hasanuddin 2 Moncongloe 3 Mattirotasi
0
2
0
0
2
4
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
4 Barandasi 5 Marusu
3
0
0
0
3
2
0
0
0
2
6 Alliritengae 7 Tunikamaseang
2
0
0
0
2
2
0
0
0
2
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
10 Carangki 11 Tompobulu
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
12 Camba 13 Cenrana
1
0
0
1
2
2
0
0
0
2
14 Ladange 7309 KAB. PANGKEP
1 16
0 0
0 0
0 0
1 16
1 Kota Pangkajene
1
0
0
0
1
2 Bonto Perak
1
0
0
0
1
3 Minasate'ne
2
0
0
0
2
4 Kalabbirang
1
0
0
0
1
5 Bungoro
1
0
0
0
1
6 Bowong Cindea
1
0
0
0
1
7 Labakkang
1
0
0
0
1
8 Taraweang
1
0
0
0
1
9 Pundata baji
1
0
0
0
1
10 Ma'rang
1
0
0
0
1
11 Padang Lampe
1
0
0
0
1
12 Segeri
1
0
0
0
1
13 Mandalle
1
0
0
0
1
14 Balocci
1
0
0
0
1
15 Bantimala
1
0
0
0
1
8 Bantimurung 9 Simbang
NO
UNIT KERJA
1
2
7309 KAB. PANGKEP
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG 3 4
P.ANESTESI 5
FISIOTERAPIS 6
JUMLAH 7
16
0
0
0
16
16 Lk.Tupa'biring
0
0
0
0
0
17 Sarappo
0
0
0
0
0
18 Lk.Tangaya
0
0
0
0
0
19 Lk.Kalmas
0
0
0
0
0
9
0
0
0
9
7310 KAB. BARRU 1 Pujananting
0
0
0
0
0
1 Ralla
1
0
0
0
1
2 Lisu
1
0
0
0
1
3 Pekkae
1
0
0
0
1
4 Padongko
1
0
0
0
1
5 Palakka
1
0
0
0
1
6 Madello
1
0
0
0
1
7 Mangkoso
1
0
0
0
1
8 Palanro
0
0
0
0
0
9 Bojo Baru
2
0
0
0
2
14
0
0
0
14
7311 KAB. BONE 1 Bontocani
0
0
0
0
0*
2 Kahu
0
0
0
0
0*
3 Palakka Kahu
0
0
0
0
0*
4 Kajuara
0
0
0
0
0*
5 Salomekko
0
0
0
0
0*
6 Tonra
0
0
0
0
0*
7 Patimpeng
0
0
0
0
0*
8 Libureng
1
0
0
0
1*
9 Tana BatuE
0
0
0
0
0*
10 Mare
1
0
0
0
1*
11 SibuluE
1
0
0
0
1*
12 Cina
1
0
0
0
1*
13 Barebbo
0
0
0
0
0*
14 Kading
0
0
0
0
0*
15 Ponre
0
0
0
0
0*
16 Lonrong
0
0
0
0
0*
17 Lappariaja
1
0
0
0
1*
18 Lamuru
0
0
0
0
0*
19 Tellu Limpoe
0
0
0
0
0*
20 Bengo
1
0
0
0
1*
21 Ulaweng
1
0
0
0
1*
22 Palakka
1
0
0
0
1*
23 Usa
1
0
0
0
1*
24 Awaru
0
0
0
0
0*
25 Paccing
0
0
0
0
0*
26 Tellu SiattingE
0
0
0
0
0*
27 Lamurukung
0
0
0
0
0*
28 Amali
0
0
0
0
0*
29 Ajangale
1
0
0
0
1*
30 Timurung
0
0
0
0
0*
31 Dua BoccoE
1
0
0
0
1*
32 Pattiromampu
0
0
0
0
0*
33 Cenrana
0
0
0
0
0*
34 Watampone
1
0
0
0
1*
35 Biru
1
0
0
0
1*
36 BajoE
1
0
0
0
1*
NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG 3 4
P.ANESTESI 5
FISIOTERAPIS 6
JUMLAH 7
7312 KAB. SOPPENG
10
0
0
0
10
1 Tanjonge
0
0
0
0
0
2 Takalala
1
0
0
0
1
3 Goarie
0
0
0
0
0
4 Pacongkang
0
0
0
0
0
5 Cangadi
1
0
0
0
1
6 Cabenge
1
0
0
0
1
7 Baringeng
0
0
0
0
0
8 Cakkuridi
0
0
0
0
0
9 Salotungo
1
0
0
0
1
10 Sewo
1
0
0
0
1
11 Malaka
1
0
0
0
1
12 Tajuncu
1
0
0
0
1
13 Leworeng
0
0
0
0
0
14 Panincong
1
0
0
0
1
15 Battu-Batu
1
0
0
0
1
16 Ganra
1
0
0
0
1
17 Citta
0
0
0
0
0
7313 KAB. WAJO
3
0
0
0
3
1 Tempe
1
0
0
0
1
2 Pattirosompe
0
0
0
0
0
3 Majauleng
0
0
0
0
0
4 Tosora
0
0
0
0
0
5 Belawa
0
0
0
0
0
6 Sappa
0
0
0
0
0
7 Pitumpanua
0
0
0
0
0
8 Sajoanging
0
0
0
0
0
9 Salobulo
0
0
0
0
0
10 Pammana
0
0
0
0
0
11 Lempa
0
0
0
0
0
12 Sabbangparu
0
0
0
0
0
13 Liu
1
0
0
0
1
14 Tanasitolo
1
0
0
0
1
15 Wewangrewu
0
0
0
0
0
16 Maniangpajo
0
0
0
0
0
17 Keera
0
0
0
0
0
18 Gilireng
0
0
0
0
0
19 Takkalalla
0
0
0
0
0
20 Parigi
0
0
0
0
0
21 Solo
0
0
0
0
0
0 0
0 0
0 0
0
7314 KAB. SIDRAP
0 10
10
1 Dongi
0
0
0
0
0
2 Baranti 3 Pangkajene
1
0
0
0
1
2
0
0
0
2
4 Lawawoi 5 Bilokka
2
0
0
0
2
1
0
0
0
1
6 Kulo 7 Amparita
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
8 Tanru Tedong 9 Barukku
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
22 Penrang
10 Lancirang
NO
UNIT KERJA
1
2
7314 KAB. SIDRAP 11 Empagae 12 Rappang 13 Manisa 7315 KAB. PINRANG
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG 3 4
P.ANESTESI 5
FISIOTERAPIS 6
JUMLAH 7
10
0
0
0
10
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0 4
0 0
0 0
0 1
5
0
1 Suppa
0
0
0
0
0*
2 Matombong
1
0
0
0
1*
3 Lanrisang
0
0
0
0
0*
4 Mattiro Bulu
0
0
0
0
0*
5 Salo
1
0
0
0
1*
6 Batulappa
0
0
0
0
0*
7 Tiroang
0
0
0
0
0*
8 Teppo
0
0
0
0
0*
9 Cempa
0
0
0
0
0*
10 Tadang Palie
0
0
0
0
0*
11 Lampa
0
0
0
0
0*
12 Bungi
1
0
0
1
2*
13 Tuppu
0
0
0
0
0*
7316 KAB. ENREKANG
1 11
0 0
0 0
0 0
11
14 Sulili
1*
1 Anggeraja
1
0
0
0
1
2 Baraka
1
0
0
0
1
3 Maiwa
1
0
0
0
1
4 Bungin
0
0
0
0
0
5 Kabere
0
0
0
0
0
6 Kota
1
0
0
0
1
7 Kalosi
1
0
0
0
1
8 Sudu
3
0
0
0
3
9 Sumbang
1
0
0
0
1
10 Malua
2
0
0
0
2
11 Buntu Batu
0
0
0
0
0
12 Masalle
0
0
0
0
0
13 Baroko
0 3
0 2
0 0
0 0
5
1 Larompong Selatan
0
0
0
0
0
2 Larompong
1
0
0
0
1
3 Suli
0
0
0
0
0
4 Suli Barat
0
0
0
0
0
5 Belopa
1
1
0
0
2
6 Barana
0
0
0
0
0
7 Bajo
0
0
0
0
0
8 Bajo Barat
0
0
0
0
0
9 Rante Balla
0
0
0
0
0
10 Kamanre
0
0
0
0
0
11 Ponrang Selatan
0
0
0
0
0
12 Ponrang
0
1
0
0
1
13 Noling
0
0
0
0
0
14 Bua
0
0
0
0
0
15 Bastem
0
0
0
0
0
16 Walenrang
1
0
0
0
1
17 Walenrang timur
0
0
0
0
0
18 Walenrang Barat
0
0
0
0
0
7317 KAB. LUWU
NO
UNIT KERJA
1
2
7317 KAB. LUWU
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG 3 4
P.ANESTESI 5
FISIOTERAPIS 6
JUMLAH 7
3
2
0
0
5
19 Walenrang Utara
0
0
0
0
0
20 Lamasi
0
0
0
0
0
21 Lamasi Timur
0
0
0
0
0
24
0
0
0
24
1 Makale
1
0
0
0
1
2 Tikala
1
0
0
0
1
3 Getengan
1
0
0
0
1
4 Rembon
1
0
0
0
1
5 Ulusalu
1
0
0
0
1
6 Bittuang
1
0
0
0
1
7 Madandan
1
0
0
0
1
8 Tondon
1
0
0
0
1
9 Tombang Kalua
1
0
0
0
1
10 Kondoran
1
0
0
0
1
11 Rante Pangli
1
0
0
0
1
12 Lempo
1
0
0
0
1
13 Pangala
1
0
0
0
1
14 Ta'ba
1
0
0
0
1
15 Buakayu
1
0
0
0
1
16 Buntu Limbong
1
0
0
0
1
17 Rante Alang
1
0
0
0
1
18 Kondodewata
0
0
0
0
0
19 Sadan Malimbong
1
0
0
0
1
20 Laang Tanduk
1
0
0
0
1
21 Nanggala
1
0
0
0
1
22 Rantebua
1
0
0
0
1
23 Rantepao
1
0
0
0
1
24 Sandabilik
1
0
0
0
1
25 Pasang
1
0
0
0
1
26 Buntao
0
0
0
0
0
27 Baruppu
0
0
0
0
0
28 Ratte
0
0
0
0
0
29 Rantetayo
0
0
0
0
0
30 Bungin
0
0
0
0
0
31 Tumbang Datu
0 2
0 0
0 0
0 0
2
1 Sabbang
0
0
0
0
0
2 Baebunta
0
0
0
0
0
3 Lara
0
0
0
0
0
4 Malangke
0
0
0
0
0
5 Malangke Barat
0
0
0
0
0
6 Masamba
0
0
0
0
0
7 Mappedeceng
0
0
0
0
0
8 Sukamaju
1
0
0
0
1
9 Bone-Bone
1
0
0
0
1
10 Seko
0
0
0
0
11 Limbong
0
0
0
0
12 Rampi
0
0
0
0
7318 KAB. TATOR
7322 KAB. LUWU UTARA
0
0
NO
UNIT KERJA
1
2
7325 KAB. LUWU TIMUR
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG 3 4
P.ANESTESI 5
FISIOTERAPIS 6
JUMLAH 7
0
0
1
0
1
1 Burau
0
0
0
0
0
2 Wotu
0
0
0
0
0
3 Mangkutana
0
0
0
0
0
4 Kalaena Kiri
0
0
0
0
0
5 Kertoraharjo
0
0
0
0
0
6 Angkona
0
0
0
0
0
7 Malili
0
0
1
0
1
8 Lampia
0
0
0
0
0
9 Nuha
0
0
0
0
0
10 Sorowako
0
0
0
0
0
11 Timampu
0
0
0
0
0
12 Wawondula
0
0
0
0
0
0 37
0 1
0 0
0 3
41
1 Pattingalloang
1
0
0
1
2*
2 Tabaringan
1
0
0
0
1*
3 Jumpandang Baru
3
1
0
2
6*
4 Rappokalling
1
0
0
0
1*
5 Kaluku Bodoa
1
0
0
0
1*
6 Layang
1
0
0
0
1*
7 Malimongan Baru
1
0
0
0
1*
8 Tarakan
1
0
0
0
1*
9 Andalas
1
0
0
0
1*
10 Makkasau
1
0
0
0
1*
11 Bara-baraya
1
0
0
0
1*
12 Maccini Sawah
1
0
0
0
1*
13 Maradekaya
1
0
0
0
1*
14 Mamajang
1
0
0
0
1*
15 Cenderawasih
1
0
0
0
1*
16 Dahlia
1
0
0
0
1*
17 Pertiwi
1
0
0
0
1*
18 Panambungan
1
0
0
0
1*
19 Tamalate
1
0
0
0
1*
20 Jongaya
1
0
0
0
1*
21 Barombong
1
0
0
0
1*
22 Kassi-Kassi
2
0
0
0
2*
23 Mangasa
1
0
0
0
1*
24 Minasa Upa
1
0
0
0
1*
25 Batua
1
0
0
0
1*
26 Pampang
1
0
0
0
1*
27 Tamamaung
1
0
0
0
1*
28 Karuwisi
1
0
0
0
1*
29 Antang
1
0
0
0
1*
30 Antang Perumnas
0
0
0
0
0*
31 Tamangapa
1
0
0
0
1*
32 Sudiang
1
0
0
0
1*
33 Sudiang Raya
0
0
0
0
0*
34 Tamalanrea
1
0
0
0
1*
35 Bira
1
0
0
0
1*
36 Antara
1
0
0
0
1*
13 Bantilang 7371 KOTA MAKASSAR
37 Barang Lompo
0
0*
NO
UNIT KERJA
1
2
7372 KOTA PARE-PARE
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG 3 4
P.ANESTESI 5
FISIOTERAPIS 6
JUMLAH 7
9
2
0
4
1 Lakessi
1
1
0
1
3*
2 Cempae
1
0
0
0
1*
3 Lapadde
1
1
0
1
3*
4 Madising Na Mario
3
0
0
0
3*
5 Mitra Keluarga Bersemi
1
0
0
1
2*
6 Lumpue
2 7
0 0
0 0
1 0
7
1 Maroangin
1
0
0
0
1
2 Bara Permai
1
0
0
0
1
3 Wara Utara
1
0
0
0
1
4 Wara Barat
0
0
0
0
0
5 Wara
1
0
0
0
1
6 Pontap
1
0
0
0
1
7 Benteng
0 0
0 0
0 0
1
8 Wara Selatan
1 1
9 Sendana
0
0
0
0
0
256
9
1
13
279
7373 KOTA PALOPO
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
15
3*
1
2 RUMAH SAKIT 7301 RSU SELAYAR
3
5
0
3
11
7302 RSU BULUKUMBA
9
10
1
4
24 *
7303 RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG
7
8
3
2
20 *
7304 RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO
4
5
1
0
10 *
7305 RSU PATTALASSANG TAKALAR
9
11
1
4
25
10
8
1
5
24
1
0
0
0
1
4
4
2
2
12 *
12
0
9
21
5
12
1
5
23
3
0
0
0
3
7
7
0
2
16 15
7306 RSU SYEKH YUSUF GOWA RB MATTIROBAJI ** 7307 RSU SINJAI 7308 RSU SALEWANGENG MAROS 7309 RSU PANGKEP RS SEMEN TONASA ** 7310 RSU BARRU 7311 RSU TENRIAWARU BONE
6
7
0
2
7312 RSU AJAPANGE SOPPENG
0
0
0
0
0
7313 RSU LAMADUKELLENG WAJO
5
7
2
4
18
0
0
0
0
0
4
5
0
4
13
RSU PRIMA HUSADA 7314 RSU NENEMALLOMO SIDRAP
4
40
3
11
7315 RSU LASINRANG PINRANG
RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP
1
7
0
5
13 *
7316 RSU ENREKANG
2
3
2
5
12
7317 RSU BATARA GURU
5
5
0
4
14
RS KALANG-KALANG
1
1
0
0
7318 RSU LAKIPADADA TATOR
5
1
1
3
10
RS FATIMA MAKALE **
1
1
0
0
2
RS ELIM RANTEPAO **
2
0
0
1
3
RS MARAMPA
1
1
0
0
2
RS KUSTA BATULELENG **
0
0
0
0
0
7322 RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA
4
11
2
7
24
7325 RS INCO SOROAKO ** 7371 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO
2*
1
3
1
0
5
32
23
7
17
79 *
BPRS LABUANG BAJI
3
7
2
8
20 *
BPRS DADI
7
3
1
3
14 *
RSU HAJI
0
2
2
1
5
NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG 3 4
P.ANESTESI 5
FISIOTERAPIS 6
JUMLAH 7
RSU DAYA
2
2
1
2
7*
RSIA FATIMA
0
0
1
0
1
RSB PERTIWI
0
0
0
0
0
RS KUSTA DAYA
0
0
0
0
0*
RS IBNU SINA
5
4
2
2
13 *
RS HIKMAH
4
2
6
2
14 *
13
7
0
5
25 *
RS STELLA MARIS
2
1
2
3
8*
RS GRESTELINA
7
5
2
1
15 *
RS AKADEMIS
RS FAISAL
4
2
4
2
12 *
RS LURAMAY
2
3
1
1
7*
RS CATHERINE BOOTH
0
0
0
0
0*
RSB SENTOSA
0
0
0
0
0*
RSB RESTU
0
0
0
0
0*
RSB WAHYU
0
0
0
0
0*
RSB ELIM
0
0
0
0
0*
RSB ST. KHADIDJAH
0
0
0
0
0*
RSB ST. MARYAM
0
0
0
0
0*
RS BHAYANGKARA
8
5
2
5
20 *
RS PELAMONIA
5
2
2
2
11 *
RS JALA AMMARI
2
1
2
1
6*
6
6
2
3
17 *
7372 RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE RS FATIMA PAREPARE
1
1
0
0
2*
RS SUMANTRI PAREPARE
1
0
1
1
3*
RS KUSTA LAULENG PAREPARE
0
0
0
0
0*
RS BERSALIN ST. KHADIJAH
0
0
0
0
0*
RUMAH BERSALIN HIKMAH
0
0
0
0
0*
RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA
0
0
0
0
0*
5
5
2
2
RS. TENTARA
0
0
0
0
RS. AT-MEDIKA
1
2
2
1
RUMAH BERSALIN DDI 7373 RSU. SAWERIGADING PALOPO
0* 14 0 6
BP/RB. BINTANG LAUT
0
0
0
0
0
RB. SITI KHADIJAH
0
0
0
0
0
RS Ibu Dab Anak ST, Madyang
0
0
0
0
0
214
221
62
136
SUB JUMLAH RUMAH SAKIT
633
3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN 7301 KAB. SELAYAR
0
0
0
0
-
7302 KAB. BULUKUMBA
0
0
0
0
-
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
0
-
7304 KAB. JENEPONTO
0
0
0
0
-
7305 KAB. TAKALAR
0
0
0
0
-
7306 KAB. GOWA
0
0
0
0
-
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
0
-
7308 KAB. MAROS
0
0
0
0
-
7309 KAB. PANGKEP
0
0
0
0
-
7310 KAB. BARRU
0
0
0
0
-
7311 KAB. BONE
0
0
0
0
-
7312 KAB. SOPPENG
0
0
0
0
-
7313 KAB. WAJO
0
0
0
0
-
7314 KAB. SIDRAP
0
0
0
0
-
NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG 3 4
P.ANESTESI 5
FISIOTERAPIS 6
JUMLAH 7
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
0
-
7316 KAB. ENREKANG
0
0
0
0
-
7317 KAB. LUWU
0
0
0
0
-
7318 KAB. TATOR
0
0
0
0
-
7322 KAB. LUWU UTARA
0
0
0
0
-
7325 KAB. LUWU TIMUR
0
0
0
0
-
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
-
7372 KOTA PARE-PARE
0
0
0
0
-
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
-
0
0
0
0
-
SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 4 SARANA KESEHATAN LAIN 7301 KAB. SELAYAR
0
0
0
0
-
7302 KAB. BULUKUMBA
0
0
0
0
-
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
0
-
7304 KAB. JENEPONTO
0
0
0
0
-
7305 KAB. TAKALAR
0
0
0
0
-
7306 KAB. GOWA
0
0
0
0
-
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
0
-
7308 KAB. MAROS
0
0
0
0
-
7309 KAB. PANGKEP
0
0
0
0
-
7310 KAB. BARRU
0
0
0
0
-
7311 KAB. BONE
0
0
0
0
-
7312 KAB. SOPPENG
0
0
0
0
-
7313 KAB. WAJO
0
0
0
0
-
7314 KAB. SIDRAP
0
0
0
0
-
7315 KAB. PINRANG
0
0
0
0
-
7316 KAB. ENREKANG
0
0
0
0
-
7317 KAB. LUWU
0
0
0
0
-
7318 KAB. TATOR
0
0
0
0
-
7322 KAB. LUWU UTARA
0
0
0
0
-
7325 KAB. LUWU TIMUR
0
0
0
0
-
7371 KOTA MAKASSAR
0
0
0
0
-
7372 KOTA PARE-PARE
0
0
0
0
-
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
-
0
0
0
0
-
SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN
NO
UNIT KERJA
1
2
5
DINAS KESEHATAN KAB./KOTA
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG 3 4
P.ANESTESI 5
FISIOTERAPIS 6
JUMLAH 7
7301 KAB. SELAYAR
1
0
0
0
1
7302 KAB. BULUKUMBA
0
0
0
0
-
7303 KAB. BANTAENG
0
0
0
0
-
7304 KAB. JENEPONTO
0
0
0
0
-
7305 KAB. TAKALAR
0
0
0
0
-
7306 KAB. GOWA
3
8
1
5
17
7307 KAB. SINJAI
0
0
0
0
-
7308 KAB. MAROS
1
0
0
0
1
7309 KAB. PANGKEP
3
0
0
0
3
7310 KAB. BARRU
0
7
0
2
9
7311 KAB. BONE
0
0
0
0
-
7312 KAB. SOPPENG
0
0
0
0
2
7313 KAB. WAJO
2
0
0
0
7314 KAB. SIDRAP
0
0
0
0
-
7315 KAB. PINRANG
4
9
0
6
19
7316 KAB. ENREKANG
0
0
0
0
-
7317 KAB. LUWU
0
1
0
0
1
7318 KAB. TATOR
4
0
0
0
4
7322 KAB. LUWU UTARA
2
0
0
0
2
7325 KAB. LUWU TIMUR
0
0
0
0
-
7371 KOTA MAKASSAR
0
2
0
0
2
7372 KOTA PARE-PARE
1
1
0
2
4
7373 KOTA PALOPO
0
0
0
0
-
21
28
1
15
65
SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN 1 DINAS KESEHATAN PROVINSI 2 PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT 3 PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS
0
0
0
1
1
0
0
0
0
-
0
0
0
0
-
4 AKPER ANGING MAMIRI
0
0
0
0
-
5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA
0
0
0
0
-
0
0
0
1
1
JML SUB PROVINSI JUMLAH
491
258
64
165
978
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
6.32
3.32
0.82
2.12
12.58
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008
TABEL 60 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah 3
% 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
522,264,081,327
75.75
2 APBD PROVINSI
6,087,107,460
0.88
3 APBN :
0.00
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
122,479,126,094
17.76
13,847,019,138
2.01
9,759,054,186
1.42
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
6,413,592,200
0.93
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
8,606,488,500
1.25
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
689,456,468,905
100
TOTAL APBD KAB/KOTA
473,184,557,808,476
- ASKESKIN - LAIN - LAIN ( SEBUTKAN )
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
0.11
4,209,840,510,240.75
TABEL 61 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1
FASILITAS KESEHATAN
PEM.PUSAT
2
3
PEM.PROP PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH 4
5
6
7
8
9
RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT BERSALIN RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL POLINDES POSKESDES POSYANDU APOTEK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
1
2
24
7
1
11
0
1
0
0
0
0
1
0
2
0
0
0
13
15
2
0
1
1
0
2
6
0
0
197
0
0
0
197
0
0
198
0
0
0
198
0
0
318
0
0
0
318
0
0
0
0
0
1,080
0
0
11
0
0
42
53
0
0
1
4
2
100
107
0
0
1
0
0
0
0
130
0
0
0
0
0
0
0
50
50
0
0
0
0
0
0
517
0
0
0
0
0
0
881
0
0
0
0
0
0
8,593
0
0
8
0
0
479
487
0
0
27
0
0
330
357
1
0
17
0
0
0
18
0
0
1
0
0
3
4
0
0
1
0
0
3
4
JUMLAH Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
3
2
1991
5
2
2979
14973
1 2
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1,080
93 1,864
46
94 1,994
TABEL 62 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) PROVINSI SULAW ESI SELATAN TAHUN 2008 JUMLAH NO
KAB./KOTA
1
2
7301 SELAYAR 7302 BULUKUMBA 7303 BANTAENG 7304 JENEPONTO 7305 TAKALAR
DESA/ KELURAHAN
DESA SIAGA
POSKESDES
POLINDES
POSYANDU
3
4
5
6
7
74
74
126
126
67 101 77
3
248
28
30
476
27
28
25
230
81
19
36
408
77
0
29
3
420
7306 GOW A
167
149
30
30
648
7307 SINJAI
80
65
78
16
82
7308 MAROS
103
40
21
12
389
7309 PANGKEP
102
73
63
73
343
54
54
14
24
229
372
186
65
121
921
70
69
74
55
312
7313 W AJO
176
176
73
73
289
7314 SIDRAP
105
21
6
4
315
90
104
25
14
350
7316 ENREKANG
123
129
90
17
18
7317 LUW U
192
192
30
37
353
7318 TATOR
310
7322 LUW U UTARA
171
118
112
20
312
7325 LUW U TIMUR
99
81
18
18
238
7371 MAKASSAR
132
132
132
4
1,625
7372 PARE-PARE
22
22
22
4
95
7373 PALOPO
48
40
48
SULSEL
2,861
2,224
1,193
7310 BARRU 7311 BONE 7312 SOPPENG
7315 PINRANG
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
188
188
51
0
670
456
138
8,895
TABEL 63 INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO
[a]
NAMA RUMAH SAKIT
1
2
1 RS SELAYAR
JENIS PELAYANAN UMUM / KHUSUS
JML TT
3
4
JUMLAH JUMLAH PASIEN HARI KELUAR MATI MATI >= (HIDUP + SELUR 48 JAM PERAWAT AN MATI) UHNYA DIRAWAT 5
6
7
8
BOR
LOS
9
10
TOI 11
GDR
NDR
12
13
0
56
2,955
103
34
9,415
46
3
4
35
12
UMUM
137
8,067
0
73
34,245
68
4
2
0
9
3 RS PROF. ANWAR MAKATUTU BANTAENG
0
59
3,969
0
29
14,848
69
4
2
0
7
4 RS LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO
0
33
5,868
0
26
17,074
142
3
-1
0
4
2 RS BULUKUMBA
5 RS PATTALASSANG TAKALAR 6 RS SYEKH YUSUF GOWA 7 RS SINJAI 8 RS SALEWANGENG MAROS 9 RS PANGKEP
0
164
11,161
153
47
36,572
61
3
2
14
4
UMUM
117
12,577
220
76
40,596
95
3
0
17
6
0
61
4,177
0
23
17,454
78
4
1
0
6
Umum
103
5,721
164
40
23,499
63
4
2
29
7
0
165
7,953
0
0
37,583
62
5
3
0
0
10 RS BARRU
0
42
1,054
4
0
4,318
28
4
10
4
0
11 RS TENRIAWARU BONE
0
153
11,073
0
175
45,324
81
4
1
0
16
12 RS AJAPANGNGE SOPPENG
0
82
4,676
0
53
18,686
62
4
2
0
11
13 RS LAMADUKELLENG WAJO
Umum
110
5,595
258
128
26,156
65
5
3
46
23
14 RS NENEMALLOMO SIDRAP
0
111
4,710
213
123
25,775
64
5
3
45
26
15 RS ARIFIN NU'MANG
0
60
1,818
17
4,735
22
3
9
0
9
128
128
8,221
0
130
36,600
78
4
1
0
16 17
16 RS LASINRANG PINRANG 17 RS MANSENRENG PULU ENREKANG
0
154
3,812
129
66
24,883
44
7
8
34
18 RS BATARA GURU LUWU
UMUM
90
2,848
21
9
8,923
27
3
8
7
3
19 RS LAKIPADADA TATOR
0
145
6,078
0
107
36,481
69
6
3
0
18
20 RS ANDI JEMMA MASAMBA
0
140
8,676
266
100
35,037
21 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO
0
673
-
0
0
22 BPRS LABUANG BAJI MAKASSAR
0
340
9,250
0
221
23 RS HAJI MAKASSAR
0
120
5,770
0
49
24 RSU DAYA MAKASSAR
0
52
2,968
0
25 RSU DADI MAKASSAR
0
450
2,197
26 RS A. MAKKASAU PARE-PARE
172
172
27 RS SAWERIGADING PALOPO
0
122
JUMLAH Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
4,039
69
4
2
31
12
0.70
8.72
3.20
0.40
0.60
55,223
44
6
7
0
24
25,595
58
4
3
0
8
2
8,220
43
3
4
0
1
0
38
166,236
101
76
-1
0
17
9,808
0
165
45,375
72
5
2
0
17
10,464
0
101
39,761
89
4
0
0
10
838,614
57
5
4
9
11
161,466
1,531
1,832
-
*
SIK Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Jl. Perintis Kemerdekaan Km.11 Makassar Telp./ Fax (0411) 580502 Weblog http://datinkessulsel.wordpress.com