PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur kehairat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat, taufiq, hidayah dan karunia-Nya Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 dapat diselesaikan dengan baik, sebagai salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang kesehatan dan pencapaian dari hasil indikator Millenium Development Goalsa (MDG’s). Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 ini menyajikan berbagai data dan informasi yang relatif komprehensif, yang meliputi situasi derajat kesehatan masyarakat, situasi upaya kesehatan, situasi sumber daya kesehatan, data umum dan lingkungan terkait lainnya sebagai suatu sarana yang dapat digunakan untuk menggambarkan keberhasilan pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan. Selain itu Profil Kesehatan ini juga merupakan suatu sarana yang diharapkan dapat mengidentifikasi ada atau tidaknya dan besar atau kecilnya besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi oleh laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi, control dan manfaat dalam pembangunan di bidang kesehatan. Profil ini juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menggambarkan keadaan/kondisi kesehatan serta keberhasilan / kegagalan pembangunan di bidang kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan melalui pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM), Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Millenium Development Goals (MDG’s). Selain itu juga dengan hadirnya Profil Kesehatan 2013 ini diharapkan kebutuhan data dan informasi dapat terpenuhi di semua lini, baik institusi pemerintah, institusi swasta, organisasi profesi, mahasiswa, dan kelompok masyarakat lainnya dapat terpenuhi dengan baik. Profil Kesehatan ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan dalam mengukur kinerja program pembangunan bidang kesehatan dan sebagai bahan untuk perencanaan program pembangunan kesehatan pada tahun-tahun yang akan datang sehingga program dan kegiatan bidang kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan bisa berjalan lebih baik, efektif, bermanfaat dan mampu meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Melalui kesempatan ini kami juga ingin mengucapakan terima kasih dan apresiasi yang setinggitingginya kepada semua pihak, dalam hal ini pengelola data/laporan di tingkat Dinas Kesehatan dan Puskesmas serta lintas sektor yang telah berkontribusi dan terlibat dalam penyusunan Profil Kesehatan Bangka Selatan tahun 2013. Kami menyadari bahwa buku Profil Kesehatan ini masih jauh
Profil Kesehatan Tahun 2013
i
Kabupaten Bangka Selatan
dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan serta kesalahan, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan Profil Kesehatan ini di masa yang akan datang, serta kami juga sangat mengaharapkan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yang terkait dalam membantu menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan dalam upaya mewujudkan Profil Kesehatan yang lebih baik. Akhirnya, mudah-mudahan buku Profil Kesehatan ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang membaca dan membutuhkan data-data hasil dari cakupan program pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013.
Toboali,
April 2014
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
Akhmad Sobirin, SKM NIP. 19621008 198501 1 003
Profil Kesehatan Tahun 2013
ii
Kabupaten Bangka Selatan
DAFTAR ISI Hal. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel
i iii vi x
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Sistematika Penyajian
1 1 3
BAB II
GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis B. Keadaan Penduduk C. Keadaan Ekonomi D. Keadaan Pendidikan
4 4 5 6 8
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Angka Kematian (Mortalitas) 1. Angka kematian Bayi 2. Angka Kematian Balita 3. Angka Kematian Ibu
10 10 10 13 15
B.
18 19
Angka Kesakitan (Mordibitas) 1. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit “Acute Flacid Paralysisi” (AFP) 2. Cakupan Penemuan Kasus Pneumonia Balita Yang Ditangani 3. Cakupan Kasus Baru HIV/AIDS, Infeksi Menular Seksual (IMS) Lainnya dan Kematian Akibat AIDS 4. Cakupan Kasus Diare Yang Ditangani 5. Cakupan Kasus Baru TB Paru BTA (+) dan Prevalensi Per 100.000 Penduduk 6. Cakupan Kasus TB Paru BTA (+) dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) 7. Cakupan Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+) 8. Cakupan Kasus Baru Kusta dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta 9. Cakupan Kasus Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) 10. Cakupan Kasus Demam BerdaraH Dengue (DBD)
Profil Kesehatan Tahun 2013
iii
Kabupaten Bangka Selatan
20 22 23 24 26 28 30 30 32
11. 12. C.
BAB IV
Cakupan Angka Kematian Akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) Cakupan Angka Kesakitan Malaria
Status Gizi 1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 2. Balita Dengan Gizi Kurang 3. Balita Dengan Gizi Buruk
34 34 37 37 39 39
SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar 1. Pelayanan Kesehatan Ibu a. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K-1) b. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil (K-4) c. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan d. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas e. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
41 41 41 42 42 44 46 48
2.
Pelayanan Kesehatan Anak a. Cakupan Kunjungan Neonatus b. Cakupan Kunjungan Bayi c. Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani d. Cakupan Pelayanan Anak Balita e. Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
49 49 51 52 53 54
3.
Pelayanan Gizi a. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi b. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Anak Balita c. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas d. Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe e. Cakupan Bayi Yang Mendapatkan ASI Eksklusif f. Cakupan Balita Ditimbang g. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
55 55 56 56 58 59 61 63
4.
Pelayanan Keluarga Berencana a. Cakupan Peserta KB Baru b. Cakupan Peserta KB Aktif
63 63 64
5.
Pelayanan Imunisasi a. Cakupan Desa/Kelurahan Yang Mencapai UCI b. Cakupan Imunisasi Bayi c. Cakupan Wanita Usia Subur (WUS) Yang Mendapat Imunisasi TT
65 65 68 69
6.
Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani <24 Jam
69
Profil Kesehatan Tahun 2013
iv
Kabupaten Bangka Selatan
B.
BAB V
BAB VI
Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar 2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin 3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin 4. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan 5. Cakupan Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit 6. Cakupan Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
71 71 72 73 73
C.
Perilaku Hidup Masyarakat 1. Cakupan Rumah Tangga ber PHBS
75 75
D.
Keadaan Lingkungan 1. Cakupan Rumah Sehat 2. Cakupan Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang Digunakan 3. Cakupan Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar 4. Cakupan Tempat-Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TPUM) Sehat 5. Cakupan Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya
75 76 77
SUMBER DAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar 1. Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan/Pengelola 2. Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4 Spesialis Dasar 3. Posyandu Menurut Strata 4. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) 5. Data Dasar Puskesmas
80 80 80 80
B.
Tenaga kesehatan 1. Jumlah dan Rasio Tenaga medis 2. Jumah dan Rasio Tenaga Keperawatan 3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian 4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi 5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat 6. Jumlah & Rasio Tenaga Keteknisan Medis dan Keterapian fisik
86 87 88 91 92 92 94
C.
Pembiayaan Kesehatan 1. Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kabupaten/Kota
96 96
KESIMPULAN
78 78 79
81 83 84
98
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Profil Kesehatan Tahun 2013
73 74
v
Kabupaten Bangka Selatan
DAFTAR GAMBAR
Hal. Gambar
III.1
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten
11
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
III.2
Jumlah kematian bayi dan angka kematian bayi per 1.000
12
kelahiran hidup menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 Gambar
III.3
Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten
14
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
III.4
Jumlah kematian balita dan angka kematian balita per 1.000
15
kelahiran hidup menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 Gambar
III.5
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup di Kabupaten
16
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
III.6
Jumlah kematian ibu dan angka kematian ibu per 100.000
18
kelahiran hidup menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 Gambar
III.7
Kasus AFP dan AFP Rate per 100.000 usia <15 tahun di Kabupaten
20
Bangka Selatan tahun 2009 – 2013 Gambar
III.8
Cakupan penemuan dan penanganan Pneumonia pada balita di
21
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
III.9
Jumlah kasus baru HIV, AIDS, IMS Lainnya dan kematian akibat
23
AIDS di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
III.10
Cakupan penemuan dan penanganan kasus Diare di Kabupaten
24
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
III.11
Jumlah kasus baru TB Paru dan Prevalensi per 100.000 penduduk
26
di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2011 - 2013 Gambar
III.12
Jumlah kasus TB Paru BTA (+) dan angka penemuan kasus (CDR)
27
di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
III.13
Jumlah kasus TB Paru BTA (+) dan angka penemuan kasus (CDR) menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
Profil Kesehatan Tahun 2013
vi
Kabupaten Bangka Selatan
28
Gambar
III.14
Angka kesembuhan (cure rate) TB Paru BTA+ di Kabupaten
29
Bangka Selatan tahun 2009 – 2-13 Gambar
III.15
Jumlah kasus DBD menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka
33
Selatan tahun 2013 Gambar
III.16
Angka kesakitan (incidence rate) DBD per 100.000 penduduk di
33
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
III.17
Angka kematian akibat DBD tahun 2011 - 2013
34
Gambar
III.18
Angka kesakitan malaria (API) per 1.000 penduduk di Kabupaten
36
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
III.19
Jumlah dan Persentase BBLR di Kabupaten Bangka Selatan tahun
38
2009 - 2013 Gambar
III.20
Jumlah kasus BBLR menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka
38
Selatan tahun 2013 Gambar
III.21
Jumlah dan persentase balita gizi buruk di Kabupaten Bangka
40
Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
IV.1
Cakupan kunjungan ibu hamil (K-4)
44
Gambar
IV.2
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
45
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
IV.3
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut
46
Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 Gambar
IV.4
Cakupan pelayanan ibu nifas di Kabupaten Bangka Selatan tahun
47
2009 - 2013 Gambar
IV.5
Cakupan pelayanan ibu nifas menurut Puskesmas di Kabupaten
48
Bangka Selatan tahun 2013 Gambar
IV.6
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di Kabupaten
49
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
IV.7
Cakupan kunjungan neonatus (KN-1 dan KN-3) di Kabupaten
50
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
IV.8
Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun
52
2009 - 2013 Gambar
IV.9
Cakupan pelayanan anak balita di Kabupaten Bangka Selatan
54
tahun 2009 - 2013 Gambar
IV.10
Cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
Profil Kesehatan Tahun 2013
vii
Kabupaten Bangka Selatan
57
Gambar
IV.11
Cakupan ibu hamil yang mendapat Fe di Kabupaten Bangka
58
Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
IV.12
Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif di Kabupaten Bangka
60
Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
IV.13
Cakupan balita ditimbang di Kabupaten Bangka Selatan tahun
62
2009 - 2013 Gambar
IV.14
Cakupan pemakaian kontrasepsi peserta KB Baru di Kabupaten
64
Bangka Selatan tahun 2013 Gambar
IV.15
Cakupan peserta KB Aktif di Kabupaten Bangka Selatan tahun
65
2009 - 2013 Gambar
IV.16
Cakupan desa/kelurahan yang mencapai UCI di Kabupaten
66
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
IV.17
Cakupan desa/kelurahan yang mencapai UCI menurut Puskesmas
67
di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 Gambar
IV.18
Cakupan imunisasi bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun
69
2009 - 2013 Gambar
IV.19
Jumlah desa/kelurahan yang terkena KLB di Kabupaten Bangka
70
Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
IV.20
Cakupan kepesertaan program JPK Pra Bayar di Kabupaten
71
Bangka Selatan tahun 2013 Gambar
IV.21
Cakupan rumah sehat di Kabupaten Bangka Selatan tahun
76
2009 - 2013 Gambar
IV.22
Cakupan akses air bersih menurut jenis sarana air bersih di
77
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 Gambar
IV.23
Cakupan keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar di
78
Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
IV.24
Cakupan institusi dibina kesehatan lingkungannya di Kabupaten
79
Bangka Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
V.1
Sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuan laboratorium
81
kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 Gambar
V.2
Posyandu menurut strata di Kabupaten Bangka Selatan tahun
83
2013 Gambar
V.3
Jumlah desa siaga dan desa siaga aktif di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
Profil Kesehatan Tahun 2013
viii
Kabupaten Bangka Selatan
84
Gambar
V.4
Jumlah PKM, PKM perawatan & non perawatan, pustu,
85
poskesdes dan pusling di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 Gambar
V.5
Jumlah dokter umum, gigi dan spesialis di Kabupaten Bangka
88
Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
V.6
Jumlah tenaga perawat di Kabupaten Bangka Selatan tahun
89
2009 - 2013 Gambar
V.7
Jumlah tenaga perawat gigi di Kabupaten Bangka Selatan tahun
90
2009 - 2013 Gambar
V.8
Jumlah tenaga bidan di Kabupaten Bangka Selatan tahun
90
2009 - 2013 Gambar
V.9
Jumlah tenaga kefarmasian di Kabupaten Bangka Selatan tahun
91
2009 - 2013 Gambar
V.10
Jumlah tenaga gizi di Kabupaten Bangka Selatan tahun
92
2009 - 2013 Gambar
V.11
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Bangka
93
Selatan tahun 2009 - 2013 Gambar
V.12
Jumlah tenaga sanitarian di Kabupaten Bangka Selatan tahun
93
2009 - 2013 Gambar
V.13
Jumlah tenaga keteknisan medis di Kabupaten Bangka Selatan
94
tahun 2013 Gambar
V.14
Jumlah tenaga keterapian fisik di Kabupaten Bangka Selatan
95
tahun 2013 Gambar
V.15
Alokasi anggaran kesehatan pemerintah per-kapita (ribuan rupiah) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 – 2013
Profil Kesehatan Tahun 2013
ix
Kabupaten Bangka Selatan
97
DAFTAR TABEL
Hal. Tabel
II.1
Jumlah kelompok umur produktif di Kabupaten Bangka Selatan
6
tahun 2009 - 2013 Tabel
II.2
Persentase penduduk usia 10 ke atas menurut pendidikan yang
8
ditamatkan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 Tabel
V.1
Pencapaian rasio tenaga medis di Kabupaten Bangka Selatan
87
tahun 2013 Tabel
V.2
Pencapaian rasio tenaga perawat dan bidan di Kabupaten Bangka
91
Selatan tahun 2013 Tabel
V.3
Persentase anggaran belanja langsung dinas kesehatan terhadap APBD Kabupaten Bangka Selatan 2009 - 2013
Profil Kesehatan Tahun 2013
x
Kabupaten Bangka Selatan
96
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusian, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (Lansia) dan keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan : 1). Upaya kesehatan, 2). Pembiayaan kesehatan, 3). Sumber daya manusia kesehatan, 4). Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan, 5). Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6). Pemberdayaan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerja sama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Pembangunan Nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari Pembangunan Nasional, bahkan kesehatan menyangkut semua aspek kehidupan manusia. Pembangunan pada umumnya dan pembangunan kesehatan pada khususnya sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi, situasi dan pertumbuhan ekonomi masyarakat, tingkat pendidikan serta perkembangan lingkungan fisik dan biologik. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dan tujuan nasional.
Dalam upaya mewujudkan “Bangka Selatan Sehat Yang Mandiri Tahun 2015” pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tidak dapat dilakukan sendiri oleh aparat pemerintah di sektor kesehatan, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama dengan
Profil Kesehatan Tahun 2013
1
Kabupaten Bangka Selatan
melibatkan peran serta swasta dan masyarakat. Segala upaya kesehatan selama ini dilakukan tidak hanya oleh sektor kesehatan saja, tetapi juga tidak luput dari sektor non kesehatan dalam upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan upaya mengatasi permasalahan kesehatan. Agar proses pembangunan kesehatan berjalan sesuai dengan arah dan tujuan, diperlukan manajemen yang baik sebagai langkah dasar pengambilan keputusan dan kebijakan di semua tingkat administrasi pelayanan kesehatan, untuk itu pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik dalam suatu sistem informasi kesehatan.
Sistem informasi kesehatan (SIK) yang evidence based diarahkan untuk penyediaan data dan informasi yang valid, cepat, akurat, lengkap, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu peran data dan informasi kesehatan menjadi begitu sangat penting dan semakin sangat dibutuhkan dalam manejemen kesehatan oleh berbagai pihak. Masyarakat semakin peduli dengan situasi kesehatan dan hasil pembangunan kesehatan yang telah dilakukan oleh Pemerintah, terutama terhadap masalah-masalah kesehatan yang berhubungan langsung dengan kesehatan mereka. Kepedulian masyarakat akan informasi kesehatan ini memberikan nilai positif bagi pembangunan kesehatan itu sendiri, untuk itu pengelola program harus bisa menyediakan dan memberikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan dikemas secara baik, lengkap, sederhana, informatif dan tepat waktu.
Profil kesehatan ini merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif, untuk dipakai sebagai alat tolak ukur kemajuan pembangunan kesehatan sekaligus juga sebagai bahan evaluasi program-program kesehatan. Profil kesehatan Kabupaten Bangka Selatan adalah gambaran situasi kesehatan selama satu tahun yang memuat data derajat kesehatan, sumber daya kesehatan, dan capaian indikator hasil pembangunan kesehatan.
Dengan demikian jelas bahwa tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 ini adalah dalam rangka untuk meyediakan data dan informasi terpilah untuk digunakan sebagai bahan perencanaan dalam mengambil keputusan/kebijakan, pemantauan dan mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 yang mengacu pada visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan serta pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas-puskesmas binaan dalam pencapaian visi Bangka Selatan Sehat Yang Mandiri Tahun 2015.
Profil Kesehatan Tahun 2013
2
Kabupaten Bangka Selatan
B. SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika penyajian Profil Kesehatan adalah sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN UMUM Menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Bangka Selatan meliputi letak geografis, kependudukan, ekonomi dan pendidikan yang erat kaitannya dengan kesehatan.
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN Berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN Menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melalui Dinas Kesehatan dan jaringannya.
BAB V : KESIMPULAN Berisi sajian garis besar hasil-hasil cakupan program/kegiatan berdasarkan indikator-indikator bidang kesehatan untuk dapat ditelaah lebih jauh dan untuk bahan perencanaan pembangunan kesehatan serta pengambilan keputusan di Kabupaten Bangka Selatan pada umumnya dan di Dinas Kesehatan pada khususnya ditahun yang akan datang.
LAMPIRAN Berisi resume atau angka pencapaian indikator-indikator bidang kesehatan dan 79 tabel data yang sebagian diantaranya merupakan indikator Pencapaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan Tahun 2013
3
Kabupaten Bangka Selatan
BAB II GAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFIS
Kabupaten Bangka Selatan merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang merupakan bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang pembentukannya berdasarkan Undang-undang nomor 5 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Wilayah Kabupaten Bangka Selatan terletak di Pulau Bangka dengan luas lebih kurang 3.607,08 Km² atau 360.708 Ha. Secara geografis Kabupaten Bangka Selatan terletak pada 2°26’27” sampai 3°5’56” Lintang Selatan dan 10°14’31” sampai 105°53’09” Bujur Timur.
Kabupaten Bangka Selatan yang merupakan Kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Bangka yang terletak di bagian Selatan Pulau Bangka dengan wilayah ±3.607,08 Km² atau 360.708 Ha. Kabupaten Bangka Selatan tepatnya pada tahun 2012 yang lalu menambah satu kecamatan baru yaitu kecamatan kepulauan pongok, sehingga sekarang di Kabupaten Bangka Selatan terdiri 8 kecamatan, 3 kelurahan dan 50 desa serta didukung ±217 dusun/lingkungan. Secara administratif wilayah Kabupaten Bangka Selatan berbatasan langsung dengan daratan wilayah Kabupaten/Kota lainnya yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu dengan wilayah Kabupaten Bangka Tengah di sebelah Utara. Di sebelah Barat dan Selatan berbatasan dengan Selat Bangka dan Laut Jawa, sedangkan di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Gaspar.
Kabupaten Bangka Selatan beriklim Tropis Tipe A dengan variasi curah hujan antara 4,0 hingga 466,2 mm tiap bulan dengan curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus. Suhu rata-rata daerah Kabupaten Bangka Selatan berdasarkan data dari Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Pangkalpinang menunjukan variasi antara 26,1° Celcius hingga 28,0° Celcius dengan kelembaban udara bervariasi antara 74% hingga 99%.
Profil Kesehatan Tahun 2013
4
Kabupaten Bangka Selatan
B. KEADAAN PENDUDUK 1. Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk Berdasarkan hasil estimasi dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, di Kabupaten Bangka Selatan jumlah penduduk pada tahun 2013 adalah sebanyak 188.908 jiwa yang terdiri dari Laki-Laki sebanyak 97.861 jiwa dan Perempuan sebanyak 91.047 jiwa, dengan luas wilayah ±3.607,08 Km² dan dengan rata-rata kepadatan penduduk sebesar 52 jiwa untuk setiap Km². Wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak ada di Kecamatan Toboali sebanyak 71.143 jiwa dan wilayah dengan jumlah penduduk paling sedikit ada di Kecamatan Kepulauan Pongok yaitu sebanyak 5.091 jiwa.
2. Rasio Jenis Kelamin Penduduk Komposisi jumlah penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan dengan jumlah total penduduk seluruhnya. Berdasarkan jumlah penduduk tahun 2013 yang ada, untuk jumlah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki di Kabupaten Bangka Selatan yaitu sebanyak 97.861 jiwa (51,80%) dan untuk jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 91.047 (48,19%).
3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Pada tahun 2013 komposisi jumlah penduduk di Kabupaten Bangka Selatan menurut umur dan jenis kelamin menunjukan bahwa untuk jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang mempunyai proporsi terbesar ada pada kelompok umur 15-64 tahun dan yang terendah ada pada kelompok umur 65+. Perbandingan komposisi proporsi jumlah penduduk menurut kelompok umur produktif dari tahun 2009 – 2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Profil Kesehatan Tahun 2013
5
Kabupaten Bangka Selatan
Tabel II.1 Jumlah Kelompok Umur Produktif di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
TAHUN
Kel. Umur (Tahun)
2009
2010
2011
2012
2013
0 - 14
48.598
49.623
53.895
53.895
55.573
15 - 64
106.475
113.919
113.473
113.473
126.909
65+
3.796
5.333
5.160
5.160
6.426
C. KEADAAN EKONOMI 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting unntuk mengetahui kondisi perekonomian di suatu wilayah dalam satu periode tertentu, biasanya satu tahun. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah bruto barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi berdasarkan harga pada setiap tahun.
Pada tahun 2012, PDRB atas dasar harga berlaku di Kabupaten Bangka Selatan dengan migas sebesar 4.302.392 juta rupiah. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya menunjukan peningkatan dimana pada tahun 2011 PDRB atas dasar harga berlaku dengan migas sebesar 3.877.070 juta rupiah. Demikian juga, PDRB atas dasar harga konstan 2000 baik dengan migas maupun tanpa migas pada tahun 2012 menunjukan peningkatan.
2. Pertumbuhan Ekonomi Perkembangan PDRB atas dasar harga konstan merupakan salah satu indikator penting untuk melihat seberapa besar pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengevaluasi hasil-hasil pembangunan. Oleh karena itu strategi pembangunan diupayakan untuk menggali
Profil Kesehatan Tahun 2013
6
Kabupaten Bangka Selatan
potensi yang ada agar dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di daerah tersebut. Laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 mengalami sedikit koreksi dibandingkan tahun 2011. Berdasarkan penghitungan PDRB atas dasar harga konstan 2000, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2012 dengan migas sebesar 4,84%.
3. Struktur Perekonomian Struktur perekonomian menunjukan besarnya kontribusi masing-masing sektor ekonomi di suatu daerah. Besarnya pengaruh suatu sektor ekonomi, sesuai dengan arah kebijakan baik esktern maupun intern dalam meningkatkan nilai tambah bruto. Dengan mengamati struktur perekonomian akan tampak sampai seberapa jauh kekuatan ekonomi suatu Negara atau daerah. Indikator perekonomian makro semacam ini sangat penting bagi pengambilan keputusan untuk mengarahkan sasaran kebijakan pembangunan di masa yang akan datang.
Perekonomian di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 masih ditopang oleh sektor primer dan sektor sekunder. Sektor primer meliputi sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor primer ini mempunyai kontribusi cukup besar masing-masing sebesar 35,40% untuk pertanian dan 33,18% untuk pertambangan. Sedangkan pada sektor sekunder yaitu sektor industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 2,13% dan untuk sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor bangunan masing-masing memberikan kontribusi sebesar 0,3% dan 7,47%. Untuk sektor tersier yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan jasa-jasa sebesar 21,52%.
4. PDRB Per Kapita Pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan penduduk merupakan dua sisi kebijakan yang harus dapat berjalan seiring, sebab tingginya laju pertumbuhan ekonomi yang diiringi dengan melambatnya pertumbuhan penduduk suatu daerah, akan mendorong terjadinya peningkatan dalam pendistribusian PDRB yang akhirnya akan mampu meningkatkan pendapatan per kapita daerah tersebut, tentunya dengan di dukung oleh berbagai kebijakan yang mampu mendistribusikan hasil pembangunan daerah.
Profil Kesehatan Tahun 2013
7
Kabupaten Bangka Selatan
PDRB per kapita merupakan salah satu ukuran indikator kesejahteraan penduduk dan sering digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk di suatu wilayah. Pada tahun 2012, PDRB per kapita penduduk berdasarkan harga berlaku di wilayah ini dengan migas sebesar Rp. 23.448.069 dan tanpa migas sebesar Rp. 19.912.363.
D. KEADAAN PENDIDIKAN
Tingkat pendidikan dapat berkaitan langsung dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan serta kemampuan dalam berperan serta dalam pembangunan bidang kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga lebih mudah dalam menyerap dan menerima informasi, serta dapa ikut berperan serta aktif dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya, keluarganya dan lingkungannya. Dibawah ini dapat di lihat untuk persentase penduduk usia 10 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang di tamatkan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013.
Tabel II.2 Persentase Penduduk Usia 10 ke Atas menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013
Tidak/Belum
Tidak/Bel
Pernah
um Tamat
Sekolah
SD/MI
7,27%
17,77%
SD/MI
49,35%
SMP/M
SMK/SMA
AK/Diplo
Ts
/MA
ma
12,10%
11,00%
1,21%
Universitas
1,31%
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Bangka Selatan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 untuk penduduk usia 10 ke atas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan yang paling tinggi yaitu pendidikan SD/MI dengan persentase sebesar (49,35%). Cakupan penduduk yang berpendidikan ke AK/Diploma dan Universitas hanya mencapai (1,21%) dan (1,31%), keadaan ini menunjukan tingkat kesadaran penduduk usia 10 atas di Kabupaten
Profil Kesehatan Tahun 2013
8
Kabupaten Bangka Selatan
Bangka Selatan masih sangat rendah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Demikian gambaran umum Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 yang secara ringkas menyajikan tentang kependudukan, perekonomian dan pendidikan. Faktor perekonomian dan pendidikan secara bersama-sama dengan faktor kesehatan begitu sangat penting dalam menentukan dan meningkatkan perkembangan indeks pembangunan manusia (IPM).
Profil Kesehatan Tahun 2013
9
Kabupaten Bangka Selatan
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Derajat kesehatan masyarakat dinilai dengan menggunakan beberapa indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), status gizi dan mordibitas (kesakitan). Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Bangka Selatan digambarkan melalui Angka Mortalitas, Angka Morbiditas dan Status Gizi. Disamping itu faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya serta terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan dalam menlai derajat kesehatan masyarakat. Status derajat kesehatan masyarakat dapat tercermin melalui angka mortalitas, morbiditas dan status gizi. Pada bab berikut ini situasi derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Bangka Selatan digambarkan melalui indikator angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), angka kematian balita (AKABA), angka morbiditas beberapa penyakit dan status gizi.
A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) Motalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Angka kematian dari waktu ke waktu menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi atau tingkat permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak langsung. Angka kematian (Mortalitas) dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan / kegagalan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan.
1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka kematian bayi dapat didefenisikan sebagai banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama dan bisa juga merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. Angka kematian bayi merupakan indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat.
Profil Kesehatan Tahun 2013
10
Kabupaten Bangka Selatan
Angka kematian bayi bisa menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program kesehatan ibu anak (KIA) dan keluarga berencana (KB) serta kondisi lingkungan, sosial ekonomi dan tingkat pendidikan. Apabila angka kematian bayi di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut rendah. Menurut laporan dari Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan angka kematian bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 yaitu sebanyak 29 kematian atau 7,77 per 1.000 kelahiran hidup dan sedikit lebih tinggi jika dbandingkan dengan angka kematian bayi pada tahun 2012 yaitu sebanyak 28 kematian atau 7,63 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan target dari Millenium Development Goals (MDG’s) untuk kematian bayi yang sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2015, maka untuk angka kematian bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 telah mencapai dari target MDG’s 2015.
Gambar III.1 Angka Kematian Bayi Per 1.000 Kelahiran Hidup Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013 25
20
23
18.05 16.43
15 AKB/1.000 KH 10
7.77
7.63
Target MDG's
7.77
5
0 2009
2010
2011
2012
2013
2015
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
11
Kabupaten Bangka Selatan
Dilihat dari gambar diatas ini dapat disimpulkan bahwa angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Bangka Selatan selama lima tahun terakhir mengalami penurunan yang sangat signifikan dan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 untuk angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup bahkan sudah mencapai dari target Millenium Development Goals (MDG’s) 2015. Berbagai faktor yang dapat menyebabkan adanya penurunan terhadap angka kematian bayi di Kabupaten Bangka Selatan diantaranya yaitu peningkatan akses pelayanan kesehatan antara lain peningkatan cakupan imunisasi dasar sehubungan penyebab kematian bayi tersebut, meningkatnya kualitas dan mutu pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan jaringannya terutama pada kesehatan ibu hamil dan bayi, adanya kerja sama bidan dan dukun dalam menolong persalinan dan serta peningkatan pemerataan terhadap penempatan bidan di desa. Namun disamping itu masih banyak terdapat kekurangan dan masalah yang dihadapi dalam upaya menekan angka kematian bayi yang serendah-rendahnya antara lain masih terbatasnya sumber daya manusia / tenaga kesehatan berbasis spesialis obstetric, masih rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan serta masih adanya persalinan yang tolong langsung oleh bukan tenaga kesehatan (dukun). Gambar III.2 Jumlah Kematian Bayi dan Angka Kematian Bayi Per 1.000 Kelahiran Hidup Menurut Puskesmas Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
∑ Kematian Bayi 0.26
1.6
1
6
1.87
7
AKB Per 1.000 KH
1.6
6
0
0
0
1.07
1.07
4
4
0.26
1
0
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
12
Kabupaten Bangka Selatan
2. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka kematian balita merupakan jumlah kematian balita umur 0-5 tahun per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun dan merupakan salah satu indikator kesehatan yang ikut berperan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Angka keamtian balita menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan pada balita, tingkat pelayanan kesehatan ibu anak (KIA)/Posyandu, tingkat keberhasilan program kesehatan ibu anak (KIA)/Posyandu dan kondisi sanitasi lingkungan. Angka kematian balita juga mempresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase kelahiran dan sebelum umur 5 tahun.
Dalam kesepakatan yang tertuang di Millenium Development Goals (MDG’s) ditetapkanlah nilai normatif untuk angka kematian pada balita, yaitu sebagai berikut : Sangat tinggi dengan nilai > 140 per 1.000 kelahiran hidup Tinggi dengan nilai 71 – 140 per 1.000 kelahiran hidup Sedang dengan nilai 20 – 70 per 1.000 kelahiran hidup Rendah dengan nilai < 20 per 1.000 kelahiran hidup
Angka kematian balita sesuai dengan laporan dari seksi kesehatan ibu anak dinas kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 33 kematian atau 8,84 per 1.000 kelahiran hidup, dimana dengan defenisi untuk angka kematian balita sama dengan angka kematian yang terjadi pada bayi dan anak balita. Angka ini bila dibandingkan dengan angka kematian balita tahun sebelumnya mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2012 angka kematian balita yaitu sebanyak 31 kematian atau 8,45 per 1.000 kelahiran hidup.
Capaian angka kematian balita pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan sudah cukup menggembirakan bila dibandingkan dengan target dari Millenium Development Goals (MDG’s) yang sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2015, berarti dengan angka kematian balita yang hanya sebesar 8,84 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2013 maka dapat disimpulkan telah mencapai target MDG’S 2015. Berikut ini merupakan gambaran perkembangan angka kematian balita dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
Profil Kesehatan Tahun 2013
13
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.3 Angka Kematian Balita Per 1.000 Kelahiran Hidup Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
35 32 30 25 20
18.65
18.41
15 10
7.77
8.45
2011
2012
8.84
5 0 2009
2010
AKABA Per 1.000 KH
2013
2015
Target MDG's
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Bila dilihat dari gambar diatas ini perkembangan angka kematian balita per 1.000 kelahiaran hidup selama lima tahun terakhir di Kabupaten Bangka Selatan mengalami penurunan dan peningkatan. Dimana dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup mengalami penurunan, sedangkan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup mengalami peningkatan walaupun tidak begitu signifikan. Namun walaupun di tahun 2012 dan tahun 2013 angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup terjadi peningkatan, tetapi dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 capaian untuk angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Bangka Selatan telah mencapai atau berada di bawah target Millenium Development Golas (MDG’s) di tahun 2015 yaitu sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup.
Profil Kesehatan Tahun 2013
14
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.4 Jumlah Kematian Balita dan Angka Kematian Balita Per 1.000 Kelahiran Hidup Menurut Puskesmas Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
AKABA Per 1.000 KH 0.27
Bt. Betumpang
1
Rias
1.07
Tiram
1.07
Tj. Labu
0 0
Pongok
0 0
4 4
1.61
Sp. Rimba
6 2.41
Payung 1.61
Airgegas Toboali
∑ Kematian AKABA
0.8
9 6
3
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
3. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka kematian ibu juga menjadi salah satu indikator yang sangat penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu bisa mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama masa kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum, status gizi ibu, pendidikan, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan melahirkan. Tingginya angka kematian ibu menunjukan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah pula. Sensitivitas angka kematian ibu terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikan indikator keberhasilan pembangunan dalam sektor kesehatan.
Profil Kesehatan Tahun 2013
15
Kabupaten Bangka Selatan
Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambatnya mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, terlambatnya mencapai fasilitas kesehatan serta terlambatnya mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Selain itu penyebab kematian ibu juga tidak terlepas dari kondisi ibu itu sendiri dan merupakan salah satu dari ktiteria 4 “Terlalu”, yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (usia >35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan (usia <20 tahun), terlalu banyak anak (> 4 anak) dan terlalu dekat/rapatnya jarak kelahiran (< 2 tahun). Sesuai laporan dari seksi kesehatan ibu anak dinas kesehatan pada tahun 2013 angka kematian ibu di Kabupaten Bangka Selatan ada sebanyak 4 kematian atau 107,12 per 100.000 kelahiran hidup dan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan angka kematian ibu pada tahun 2012 yang sebesar 109,02 per 100.000 kelahiran hidup. Berikut ini gambaran perkembangan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup di Kabupaten Bangka Selatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
Gambar III.5 Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
AKI Per 100.000 KH
Target MDG's
330.93
155.48 102 141.64
2009
2010
2011
109.02
107.12
2012
2013
2015
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
16
Kabupaten Bangka Selatan
Dilihat dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup selama lima tahun terakhir di Kabupaten Bangka Selatan ada yang mengalami penurunan dan peningkatan, dimana dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 mengalami penurunan, lalu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 terjadi peningkatan dan terakhir dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi penurunan kembali. Meskipun angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup sudah mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir namun angka tersebut masih belum mencapai dari target Millenium Development Goals (MGDs) tahun 2015 yang hanya sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, maka diperlukan upaya yang luar biasa untuk bisa mencapai target tersebut.
Berbagai faktor yang dapat menyebabkan masih adanya angka kematian ibu (AKI) diantaranya masih terbatasnya dukungan peningkatan akses pelayanan kesehatan kepada ibu hamil, masih kekurangannya tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis obgyn obsteri, masih rendahnya kesadaran masyarakat terutama ibu hamil akan pentingnya pemeriksaaan kehamilan minimal empat kali selama kehamilannya, masih adanya persalinan yang ditolong oleh bukan tenaga kesehatan (dukun), masih rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil dalam mengambil tindakan dan keputusan serta mengenal tanda bahaya dalam masa kehamilan dan pada saat persalinan dan masih terbatasnya aksesbilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas terutama pada kelompok rentan seperti penduduk miskin dan penduduk didaerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan. Untuk mengatasi berbagai faktor tersebut telah dilakukan berbagai upaya seperti membangun kemitraan antar bidan dan dukun sehingga persalinan tidak lagi ditolong oleh dukun, meningkatkan akses dan cakupan pelayanan berkualitas (K1, K4, PN, PW), mendorong keterlibatan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan serta melakukan sistem rujukan dan pemberdayaa wanita dan keluarga.
Profil Kesehatan Tahun 2013
17
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.6 Jumlah Kematian Ibu dan Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup Menurut Puskesmas Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
80.34
26.78
3
0 0
0 0
1
0 0
AKI Per 100.000 KH
0 0
0 0
0 0
0 0
∑ Kematian Ibu
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Kejadian kematian ibu di Kabupaten Bangka Selatan selama tahun 2013 terjadi pada masa ibu hamil sebanyak 1 kasus kematian, pada masa ibu bersalin sebanyak 1 kasus kematian dan pada masa ibu nifas sebanyak 2 kasus kematian.
B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS) Morbiditas penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat yang diperoleh melalui studi mordibitas dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan serta sarana pelayanan kesehatan yang diperoleh melalui sitem pencatatan dan pelaporan. Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden maupun angka prevalensi dari suatu penyakit. Mordibitas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu polulasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Profil Kesehatan Tahun 2013
18
Kabupaten Bangka Selatan
1. Cakupan Jumlah Kasus “Acute Flacid Paralysis” Non Polio dan “Acute Flacid Paralysis” Rate Non Polio Dalam upaya membebaskan Indonesia dari penyakit Polio, Pemerintah telah melaksanakan Program Eradikasi Polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian imunisasi polio rutin, pemberian imunisasi masal pada anak balita melalui Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dan Surveilans Acute Flacid Paralysis. Surveilans Acute Flacid Paralysis merupakan pengamatan dan penjaringan semua kelumpuhan yang terjadi secara mendadak dan sifatnya flacid (Layuh), seperti sifat kelumpuhan pada poliomyelitis. Prosedur pembuktian penderita Acute Flacid Paralysis terserang virus polio liar atau tidak adalah sebagai berikut : a. Melakukan pelacakan terhadap anak usia <15 tahun yang mengalami kelumpuhan mendadak (<14 hari) dan menentukan diagnosa awal. b. Mengambil spesimen tinja penderita tidak lebih dari 14 hari sejak kelumpuhan, sebanyak dua kali selang waktu pengambilan I dan II >24 jam. c. Hasil pemeriksaan spesimen tinja akan menjadi bukti virologi adanya viruspolio liar didalamnya. d. Diagnosis akhir ditentukan pada 60 hari sejak kelumpuhan. Pemeriksaan klinis ini dilakukan oleh dokter spesialis anak atau syaraf untuk menentukan apakah masih ada kelumpuhan atau tidak.
Hasil pemeriksaan virologis dan klinis akan menjadi bukti penegakan diagnosis kasus Acute Flacid Paralysis termasuk kasus polio atau tidak, sehingga dapat diketahui apakah masih ada polio liar di masyarakat. Penderita kelumpuhan Acute Flacid Paralysis (AFP) diperkirakan 2 diantara 100.000 anak usia <15 tahun. Jumlah kasus Acute Flacid Paralysis Non Polio yang ditemukan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 ada sebanyak 5 kasus dengan Acute Flacid Paralysis Rate sebesar 9/100.000 penduduk usia <15 tahun dan meningkat bila dibandingka dengan jumlah kasus yang ditemukan pada tahun 2012 yaitu sebanyak 3 kasus.
Profil Kesehatan Tahun 2013
19
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.7 Kasus AFP dan AFP Rate Per 100.000 Usia <15 Tahun Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
AFP (Non Polio) Rate Per 100.000 Usia <15 Tahun
9
2013
5 6
2012
3 6
2011
3 2
2010
2009
∑ Kasus AFP (Non Polio)
1 0 0
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
2. Penemuan Kasus Pneumonia Balita Yang Ditangani Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat dan/atau kesukaran bernafas. Infeksi dapat disebakan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat tejadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahkan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (Malnutrisi, Gangguan Imunologi). ISPA, khususnya Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama pada blita dan pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada bayi dan balita di Indonesia.
Dalam menentukan klasifikasi penyakit Pneumonia dibedakan atas dua kelompok, yaitu kelompok untuk umur 2 bulan - < 5 tahun dan kelompok umur < 2 bulan. Untuk kelompok umur 2 bulan – < 5 tahun klasifikasi dibagi atas Pneumonia Berat, Pneumonia,
Profil Kesehatan Tahun 2013
20
Kabupaten Bangka Selatan
dan Batuk bukan Pneumonia dan untuk kelompok umur <2 bulan klasifikasi dibagi atas Pneumonia berat dan batuk bukan Pneumonia. Dalam pendekatan manajemen terpadu balita sakit (MTBS) klasifikasi pada kelompok umur <2 bulan adalah infeksi bakteri sistemik dan infeksi bakteri local. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu Pneumonia berat dan Pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan nafas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan Pneumonia.
Persentase penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada balita di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 61,15% dengan jumlah kasus yang ditemukan dan ditangani sebanyak 1.195 kasus dari jumlah sasaran yang ada yaitu sebanyak 1.954 kasus, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan capaian penemuan dan penanganan pneumonia balita pada tahun 2012 yaitu sebesar 12,40% dan masih jauh dari target yang di tetapkan di Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu sebesar 100%.
Gambar III.8 Cakupan Penemuan dan Penanganan Pneumonia Pada Balita Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013 % Penemuan & Penanganan Pneumonia Balita
Target SPM
100
61.15 32.65 8.41
2009
2010
10.32
2011
12.4
2012
2013
2015
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
21
Kabupaten Bangka Selatan
Cakupan penemuan dan penanganan Pneumonia pada Balita yang masih rendah dari tahu ke tahun, mungkin dikarenakan ada beberapa hambatan yang ditemui dalam meningkatkan cakupan penemuan Pneumonia maupun penanganannya pada balita di Puskesmas, yaitu : 1. Tenaga terlatih tidak melaksanakan MTBS/Tatalaksana Standar ISPA di Puskesmas. 2. Pembiayaan (Logistik dan Operasional) yang terbatas. 3. Gejala Pneumonia sukar dikenali oleh orang awam maupun tenaga kesehatan. 4. Pembinaan (Bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi) secara berjenjang dan berkelanjutan masih sangat rendah.
3. Jumlah Kasus Baru HIV/AIDS, Infeksi Menular Seksual (IMS) Lainnya Dan Kematian Akibat AIDS HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahan tubuh sehingga sangat mudah terinfeksi berbagai macam penyakit lainnya. Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui proses hubungan seksual, tranfusi darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi secara bergantian dan penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan menyusui. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan voluntary, counselling. And testing (VCT), sero survey dan survei terpadu biologis dan perilaku (STBP). Kasus HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es yang berarti kasus yang dilaporkan hanya sebagian kecil yang ada di masyarakat. Di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 jumlah kasus baru untuk HIV ada sebanyak 9 kasus, AIDS ada sebanyak 2 kasus dan IMS Lainnya ada sebanyak 9 kasus.
Profil Kesehatan Tahun 2013
22
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.9 Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS, IMS Lainnya Dan Kematian Akibat AIDS Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
14 12 10 8 6 4 2 0 HIV
2009 4
2010 0
2011 3
2012 12
2013 9
AIDS
4
0
0
1
2
IMS
0
13
0
0
9
Meninggal
0
0
0
0
0
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
4. Kasus Diare Yang Ditangani Secara proporsional diare lebih banyak terjadi pada golongan balita. Adapun kebijakan pemberantasan penyakit diare dilaksanakan untuk menurunkan angka kesakitan, angka kematian dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB), meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait serta partisipasi aktif masyarakat secara luas antara lain sektor profesi dan lembaga masyarkat baik di pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besarnya tiga kali atau lebih, atau baung air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam kurun waktu 24 jam.
Profil Kesehatan Tahun 2013
23
Kabupaten Bangka Selatan
Jumlah perkiraan untuk kasus kejadian penyakit diare yang terjadi sepanjang tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan yaitu sebanyak 4.043 kasus yang mencakup semua umur. Pada tahun 2013 untuk persentase cakupan kasus penemuan dan penanganan diare di Kabupaten Bangka Selatan sebesar 105,10% dengan jumlah kasus yang ditemukan dan ditangani sebanyak 4.249 kasus dari jumlah perkiraan kasus yang ada sebanyak 4.043 kasus.
Gambar III.10 Cakupan Penemuan & Penanganan Kasus Diare Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 - 2013
120
105.1
100
100 80 60
46
53.2 46
37.1
40 20 0 2009
2010
2011
% Diare
2012
2013
2015
Target SPM
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
5. Jumlah Kasus Baru TB Paru dan Prevalensi Per 100.000 Penduduk WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan Negara penyumbang kasus TB terbesar ke -3 di dunia, yang setiap tahunnya diperkirakan terdapat penderita baru TB menular sebanyak 262.000 orang (44,9% dari 583.000 penderita baru TB) dan 140.000 orang diperkirakan meninggal karena penyakit TBC. Angka tersebut diyakini sangat
Profil Kesehatan Tahun 2013
24
Kabupaten Bangka Selatan
memungkinkan, apalagi bila dikaitkan dengan kondisi lingkungan perumahan, sosial ekonomi masyarakat, serta kecenderungan peningkatan penderita TB Paru di Indonesia saat ini.
Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit
yang
pengendaliannya
menjadi
komitmen
global
dalam
Millenium
Development Goals (MDG’s). Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) sebagai strategi dalam penanggulangan TB dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective), yang terdiri dari 5 komponen kunci, yaitu : 1). Komitmen politis; 2). Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya; 3). Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan; 4). Jaminan ketersedian OAT yang bermutu dan 5). Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan.
Jumlah kasus baru TB Paru yang ditemukan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 ada sebanyak 128 kasus dari jumlah perkiraan kasus baru yang ada sebanyak 302 kasus. Jumlah penemuan kasus baru TB Paru pada tahun 2013 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan jumlah penemuan kasus baru TB pada tahun 2012, dimana pada tahun 2012 jumlah kasus baru TB Paru yang ditemukan yaitu sebanyak 145 kasus dari jumlah perkiraan kasus baru yang ada sebanyak 276 kasus.
Profil Kesehatan Tahun 2013
25
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.11 Jumlah Kasus Baru TB Paru dan Prevalensi Per 100.000 Penduduk Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2011 – 2013
∑ Kasus Baru TB Paru
163
Prevalensi Per 100.000 Pddk
161 145
132
128
75
2011
2012
2013
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
6. Jumlah Kasus TB Paru BTA Positif dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA Postif Penemuan penderita kasus TB Paru BTA+ baru adalah persentase penderita baru tuberkulosis yang ditemukan dan diobati melaui direct observed short course (DOTS). Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Angka Penemuan Kasus / Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA+ yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA+ yang diperkirakan dalam wilayah tersebut.
Jumlah kasus TB Paru BTA+ yang ditemukan di Kabupaten Bangka Selatan selama tahun 2013 ada sebanyak 128 kasus dari jumlah perkiraan kasus yang ada sebanyak 302 kasus dengan angka penemuan kasus (CDR) yaitu sebesar 42,42%. Pencapaian angka penemuan kasus (CDR) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 masih dibawah target yang telah ditetapkan dalam Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu sebesar
Profil Kesehatan Tahun 2013
26
Kabupaten Bangka Selatan
100%. Pada tahun 2013 untuk angka penemuan kasus (CDR) mengalami penurunan bila dibandingkan dengan angka penemuan kasus (CDR) tahun 2012 sebesar 52,53%.
Gambar III.12 Jumlah Kasus TB Paru BTA+ dan Angka Penemuan Kasus (CDR) Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
∑ Kasus TB Paru BTA+ 158
147
CDR
Target SPM
145 132
128 100
55.56
62.45
47.83
2009
2010
2011
52.53
2012
42.42
2013
2015
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
27
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.13 Jumlah Kasus TB Paru BTA+ dan Angka Penemuan Kasus (CDR) Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
CDR
Bt. Betumpang
4
Rias
3
Tiram Tj. Labu Pongok
∑ Kasus TB Paru BTA+ 27.85
16.27 35.29
6 1 0 0
Sp. Rimba
8.04
45.58
17
Payung Airgegas
81.82
27 23
34.33 48.96 47
Toboali
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Untuk meningkatkan cakupan Angka Penemuan Kasus (CDR) TB Paru BTA+, pada tahun 2013 telah dilakukan berbagai upaya seperti peningkatan Sumber Daya Manusia, baik tenaga medis, paramedis dan laboratorium, pertemuan jejaring antar unit pelayanan kesehatan serta monitoring evaluasi dan validasi data TB tingkat Kabupaten. Kegiatan-kegiatan tersebut perlu dievaluasi untuk menilai apakah hasil kegiatan sesuai dengan tujuan yang diharapkan sekaligus mengidentifikasi permasalah yang ditemukan untuk selanjutnya disusun rencana tindak lanjut perbaikan.
7. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA Positif Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB Paru BTA+ digunakan angka keberhasilan pengobatan (SR/Succes Rate) yang mengindikasikan persentase pasien baru TB Paru BTA+ yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB Paru BTA+ yang tercatat. Succes Rate dapat
Profil Kesehatan Tahun 2013
28
Kabupaten Bangka Selatan
membantu dalam mengetahui kecenderungan meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut. Evaluasi pengobatan pada penderita TB Paru BTA+ dilakukan melalui pemeriksaan dahak mikroskopis pada akhir fase intensif satu bulan sebelum akhir pengobatan dan pada akhir pengobatan dengan hasil pemeriksaan negatif. Dinyatakan sembuh bila hasil pemeriksaan dahak pada akhir pengobatan ditambah minimal satu kali pemeriksaan sebelumnya (sesudah fase awal atau satu bulan sebelum akhir pengobatan) hasilnya negatif. Bila pemeriksaan follow up tidak dilakukan, namun pasien telah menyelesaikan pengobatan maka evaluasi pengobatan pasien dinyatakan sebagai pengobatan lengkap. Evaluasi jumlah pasien dinyatakan sembuh dan pasien pengobatan dibandingkan jumlah pasien BTA+ yang diobati disebut keberhasilan pengobatan (Succes Rate). Pada tahun 2013 untuk Angka Kesembuhan (Cure Rate) TB Paru BTA+ di Kabupaten Bangka Selatan adalah sebesar 86,21% dan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebesar 87,88% serta masih berada dibawah target rencana strategis Kementerian Kesehatan sebesar 88%.
Gambar III.14 Angka Kesembuhan (Cure Rate) TB Paru BTA+ Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
Cure Rate (%)
86.21
2013
87.88
2012
88.67
2011
89.8
2010 2009
76.87
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
29
Kabupaten Bangka Selatan
8. Kasus Baru Kusta dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Jika ditinjau dari situasi global, Indonesia merupakan Negara penyumbang jumlah penderita kusta ketiga terbanyak setelah India dan Brazil. Masalah ini diperberat dengan masih tinginya stigma dikalangan masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian besar penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan.
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, sehingga menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya kondisi sebagai berikut : a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa; b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mata rasa dan kelemahan/kelumpuhan otot; c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA+).
Pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan menurut laporan yang ada terdapat beberapa kasus baru kusta dengan tipe Multi Basiler (MB) sebayak 5 kasus dan tipe Pausi Basiler (PB) sebanyak 0 kasus, dengan Newly Case Detection Rate (NCDR) / Angka Penemuan Kasus baru Kusta sebesar 2,65 per 100.000 penduduk dan dengan Angka Prevalensi 0,3 per 100.000 penduduk. Keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari tinggi rendahnya proporsi cacat tingkat II, sedangkan untuk mengetahui tingkat penularan di masyarakat dapat digunakan proporsi anak (0-14 tahun) di antara penderita baru.
9. Jumlah Kasus Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum/Non Neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B merupakan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Penyakitpenyakit ini timbul karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi. Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit tersebut, diperlukan komitmen global untuk menekan turunnya angka kesakitan dan kematian yang lebih banyak dikenal dengan Eradikasi Polio (ERAPO), Reduksi Campak (Redcam) dan Eliminisasi Tetanus Neonatorum (ETN). Saat ini telah dilaksanakan Program
Profil Kesehatan Tahun 2013
30
Kabupaten Bangka Selatan
Surveilans Integrasi PD3I, yaitu pengamatan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Difetri, Tetanus Neonatorum dan Campak). Pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan untuk jumlah kasus PD3I yang dilaporkan dengan ada terjadinya kejadian kasus adalah sebagai berikut : a. Campak Campak merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak-anak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret prang yang telah terinfeksi. Pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan menurut laporan yang ada tidak ada kasus campak yang terjadi.
b. Polio dan AFP Non Polio Polio merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang ada pada umumnya menyerang anak berumur 0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku dileher dan skit di tungkai dan lengan. Sedangkan AFP non polio merupakan kondisi ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Dithen PP&PL Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan indikator surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate minimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun. Di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 berdasarkan laproan dari seksi Sepimkesma melalui pengelola surveilans Dinas Keseahatan terdapat 5 kasus AFP Non Polio dengan AFP Rate sebesar 9/100.000 anak usia <15 tahun.
c. Difteri, Tetanus (Non Neonatorum), Tetanus Neonatorum, Pertusis dan Hepatitis B. Berdasarkan laporan yang ada di Kabupaten Bangka Selatan selama tahun 2013 untuk penyakit Difteri, Tetanus (Non Neonatorum), Tetanus Neonatorum dan Pertusis tidak ada kasus yang terjadi/ditemukan, sedangkan untuk penyakit Hepatitis B berdasarkan laporan yang terdapat 19 kasus yang terjadi/ditemukan.
Profil Kesehatan Tahun 2013
31
Kabupaten Bangka Selatan
10. Jumlah Kasus DBD Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh penyakit Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Tingginya angka kesakitan DBD kemungkinan disebabkan oleh adanya iklim yang tidak stabil dan curah hujan yang cukup banyak pada musim penghujan yang merupakan sarana perkembangbiakan nyamuk aedes aegypty yang cukup potensial serta tingginya mobilitas penduduk, kurang efektifnya fogging fokus dengan fogging sebelum penularan, belum memasyarakatnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta masih rendahnya angka bebas jentik (ABJ) merupakan kondisi yang menyebabkan DBD masih merupakan masalah yang serius di Kabupaten Bangka Selatan. Penyakit DBD masih merupakan permasalahan yang serius di Kabupaten Bangka Selatan, terbukti pada tahun 2013 berdasarkan laporan yang ada terdapat 50 kasus DBD yang terjadi.
Berdasarkan dari jumlah kasus DBD yang ada pada tahun 2013 yaitu sebanyak 50 kasus, maka untuk angka kesakitan/incidence rate (IR) DBD/100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 26,5/100.000 penduduk. Angka ini mengalami penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan angka kesakitan DBD tahun 2012 yaitu sebesar 75,9/100.000 penduduk, dan dengan angka kesakitan DBD yang sebesar 26,5/100.000 penduduk pada tahun 2013, maka berarti untuk tahun 2013 angka kesakitan DBD di Kabupaten Bangka Selatan telah mencapai dari target yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010 – 2014 yang sebesar 51/100.000 penduduk. Setiap penderita DBD yang dilaporkan dilakukan tindakan perawatan penderita, penyelidikan epidemiologi dilapangan serta upaya pengendalian.
Profil Kesehatan Tahun 2013
32
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.15 Jumlah Kasus DBD Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
Kabupaten Batu Betumpang Rias Tiram Tanjung Labu Pongok Simpang Rimba Payung Airgegas Toboali
50 0 0 3 0 0 10 4 5 28 0
10
20
30
40
50
60
∑ Kasus DBD Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Gambar III.16 Angka Kesakitan (Incidence Rate) DBD Per 100.000 Penduduk Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013 IR DBD/100.000 Pddk
Target Nasional 75.9
51 46.9
26.5 9.44 4.15 2009
2010
2011
2012
2013
2014
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
33
Kabupaten Bangka Selatan
11. Angka Kematian Akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) Angka kematian / case fatality (CFR) DBD pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan adalah sebesar 6% dan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan CFR tahun 2012 yaitu sebesar 13,7% dan belum mencapai dari target nasional yaitu sebesar (<1%).
Gambar III.17 Angka Kematian Akibat DBD Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2011 – 2013
2013
2012
2011
0 CFR BDB (%)
5 2011 3.7
10 2012 13.7
15 2013 6
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
12. Angka Kesakitan Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Meillenium Development Golas (MDG’s). Malaria disebabkan oleh hewan bersel satu (protozoa) Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa-desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah, serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup bersih dan sehat.
Profil Kesehatan Tahun 2013
34
Kabupaten Bangka Selatan
Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit yang dapat muncul kembali setelah dilakukan upaya eliminasi (Re-emerging desease) dan masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di Asis Tenggara, begitu juga di Indonesia ini masih menjadi ancaman dan mempengaruhi tingginya angka kesakitan an kematian yang di akibatkan oleh penyakit malaria. Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan stratifikasi endemisitas malaria untuk suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata yaitu : a. Endemis Tinggi bila API > 5 Per 1.000 Penduduk. b. Endemis Sedang bila API berkisar 1 - < 5 Per 1.000 Penduduk. c. Endemis Rendah bila API 0 – 1 Per 1.000 Penduduk. d. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0.
Angka kesakitan malaria (Annual Parasite Incidence/API) merupakan indikator untuk memantau perkembangan penyakit malaria. Jumlah penderita malaria dengan pemeriksaan sediaan darah di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 tercatat sebanyak 128 kasus dengan angka kesakitan malaria (API) 0,7 per 1.000 penduduk dan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan angka kesakitan malaria (API) pada tahun 2012 yang sebesar 2,1 per 1.000 penduduk. Perkembangan angka kesakitan malaria (API) per 1.000 penduduk sejak tahun 2009 di Kabupaten Bangka Selatan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Tahun 2013
35
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.18 Angka Kesakitan Malaria (API) Per 1.000 Penduduk Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
API per 1.000 Pddk
14.62
5.6
4.96 2.1 2009
2010
2011
0.7
2012
2013
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Pada
tahun
2013
penderita
malaria
dengan
tercatat/ditemukan di wilayah kerja puskesmas Payung
pemeriksaan sebanyak
darah 68
terbanyak
penderita
dan
puskesmas dengan tanpa kasus ada diwilayah kerja puskesmas pongok. Hal ini kemungkinan besar sangat berkaitan dengan adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk penular malaria, mobilitas penduduk yang cukup tinggi, perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim kemarau, krisis ekonomi yang berkepanjangan sehingga memberikan dampak pada daerah-daerah tertentu dengan adanya masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga renta untuk terserang malaria, tidak efektifnya pengobatan karena terjadi Plasmodium Falciparum resisten klorokuin dan meluasnya daerah resisten serta menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap upaya penanggulangan malaria secara terpadu. Adapun upaya yang terus dilakukan dalam penanggulangan penyakit malaria yaitu perlu adanya peran serta masyarakat dalam kepatuhan untuk minum obat anti malaria agar setiap
Profil Kesehatan Tahun 2013
36
Kabupaten Bangka Selatan
penderita dapat minum obat secara tuntas, pencegahan gigitan nyamuk melalui pemakaian kelambu, pemasangan kasat kasa dirumah, pemakaian obat gosok penolak nyamuk dan pencegahan terjadinya sarang nyamuk malaria melalui pembersihan lumut di tempattempat / bagian rumah yang lembab, pencegahan terbentuknya genangan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di genangan air serta pencegahan terbentuknya sarang nyamuk.
C. STATUS GIZI Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain anemia gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan akibat kekurangan yodium. Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperbanyak penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.
1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Berat bayi lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram dan merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Penyabab terjadinya BBLR antara lain karena ibu hamil mengalami anemia, kurang suply gizi waktu dalam kandungan, ataupun lahir kurang bulan. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah perlu penanganan yang serius, karena pada kondisi tersebut bayi mudah sekali mengalami hiportemi dan belum sempurnanya pembentukan organorgan tubuhnya yang biasanya akan menjadi penyabab utama kematian bayi. Pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan, tercatat bahwa jumlah berat bayi lahir rendah (BBLR) ada sebanyak 127 orang dan meningkat bila dibandingkan dengan jumlah BBLR pada tahun 2012 sebanyak 112 orang.
Profil Kesehatan Tahun 2013
37
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar III.19 Jumlah dan Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
∑ Kasus BBLR
% BBLR 127 112
103 79 59
1.77
2.24
2009
3.05
2.8
2010
2011
2012
3.4 2013
Sumber : Seksi Gizi & KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Gambar III.20 Jumlah Kasus Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 ∑ Kasus BBLR Batu Betumpang
15
Rias
13
Tiram Tanjung Labu
8 3
Pongok Simpang Rimba
10 17
Payung Airgegas
31 16
Toboali
24
Sumber : Seksi Gizi & KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
38
Kabupaten Bangka Selatan
2. Balita Dengan Gizi Kurang Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam Millenium Development Goals (MDG’s) adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur (U), berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (TB/BB). Kategori yang digunakan adalah : gizi lebih (z-score>+2 SD); gizi buruk (z-score-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -3 SD) dan gizi buruk (z-score <-3 SD).
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik bagi seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihan. Status gizi masyarakat dapat diketahui melalui penilaian konsumsi penanganannya berdasarkan data kuantitatif maupun kualitatif.
Dalam menentukan klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku yang sering disebut refernce. Baku antropometri yang sering digunakan di Indonesia adalah World Health Organization – National Center For Health Statistic (WHO – NCHS). Berdasarkan baku WHO-NCHS status gizi dibagi menjadi emapt, yaitu : 1) gizi lebih untuk over weight, termasuk kegemukan dan obesitas; 2) gizi baik untuk well nourished; 3) gizi kurang untuk under weight yang mencakup mild dan moderat, PCM (Protein Calori Malnutrition); 4) gizi buruk untuk severe PCM, termasuk marasmus, marasmikkwasiorkor. Pada tahun 2013 persentase balita dengan gizi kurang (BB/U) di Kabupaten Bangka Selatan adalah sebesar 4,83% dan mengalami penurunan bilan dibandingka dengan tahun 2012 yang sebesar 9,37%.
3. Balita Dengan Gizi Buruk Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi pemantau tumbuh kembag balita di posyandu, dilanjutkan dengan penentuan status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindaklanjuti dengan rencana tindak yang jelas, sehingga penganggulangan gizi buruk memberikan hasil yang optimal. Di Kabupaten Bangka Selatan jumlah kasus balita gizi buruk pada
Profil Kesehatan Tahun 2013
39
Kabupaten Bangka Selatan
tahun 2013 berdasarkan menurut berat badan dengan tinggi badan (BB/TB) ada sebanyak 10 kasus balita gizi buruk. Untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan buruk atau untuk memperoleh gambaran perubahan ingkat konsumsi gizi di tingkat rumah tangga dan status gizi masyarakat dilaksanakan beberapa kegiatan seperti pemantauan konsumsi gizi (PKG), pelacakan kasus gizi dan pemantauan status gizi (PSG). Dibawah ini dapat dilihat perkembangan persentase balita gizi buruk di Kabupaten Bangka Selatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.
Gambar III.21 Jumlah dan Persentase Balita Gizi Buruk Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
2013 2012 2011 2010 2009 0
5
10
15
20
25
30
35
∑ Balita Gizi Buruk
2009 12
2010 10
2011 32
2012 15
2013 10
% Balita Gizi Buruk
0.16
0.15
0.4
0.67
0.44
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
40
Kabupaten Bangka Selatan
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif daam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya lainnya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusian. Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan perorangan.
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan secara tepat dan cepat diharapkan dapat mengatasi sebagian besar masalah kesehatan masyarakat.
I.
Pelayanan Kesehatan Ibu Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu. Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada Undang-Undang tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi akan datang yang sehat, cerdas dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya pemeliharaan
Profil Kesehatan Tahun 2013
41
Kabupaten Bangka Selatan
kesehatan anak dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dan sampai berusia 18 tahun.
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta. Komitmen global dalam Millenium Development Goasl (MDG’s) menetapkan terkait kematian ibu dan kematian anak yaitu menurunkan angka kematian ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015 dan menurunkan angka kematian anak hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990-2015.
a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 Pelayanan kesehatan ibu hamil meliputi pelayanan kesehatan antenatal, pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan nifas. Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K-1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali (K-4) dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu kehamilan), satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu) dan dua kali pada trimester ketiga umur kehamilan (usia kehamilan 24-36 minggu). Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada sang ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 sebesar 97,9% menurun bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2012 yang sebesar 99,5%.
b. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu hamil selama masa kehamilannya. Dilaksanakan sesusi standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan (SPK). Upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan distribusi waktu minimal 1 kali trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu) dan 2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24-36 minggu). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan
Profil Kesehatan Tahun 2013
42
Kabupaten Bangka Selatan
atau janin, berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan. Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas 7T, yaitu : 1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan; 2. Pengukuran tekanan darah; 3. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri); 4. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai sesuai status imunisasi; 5. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan; 6. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling, termasuk keluarga berencana); 7. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin (Hb) dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya). Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (92,18%) dan menurun bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2012 sebesar (94,3%) serta masih belum mencapai dari target yang ditetapkan dalam standar pelayanan minimal 2015 yaitu sebesar (95%). Dalam pelayanan ibu hamil (antenatal) baik pada K-1 maupun K-4 ibu hamil akan dibekali dengan tablet besi (Fe), hal ini merupakan upaya penanggulangan anemi pada ibu hamil. Anemi adalah salah satu penyebab utama kematian ibu maternal yang disebabkan oleh perdarahan pada waktu persalinan, oleh karena itu pemberian tablet besi merupakan suatu keharusan pada setiap ibu hamil dan dalam pelayanan ANC ibu hamil juga diberikan imunisasi TT sebagai upaya perlindungan ibu dan bayinya dari kemungkinan terjadinya tetanus pada waktu persalinan dan oleh karena itu pemberian imunisasi TT merupakan suatu keharusan pada setiap ibu hamil. Dibwah ini dapat dilihat capaian cakupan kunjungan ibu hamil K-4 di Kabupaten Bangka Selatan dari tahun 2009 – 2013.
Profil Kesehatan Tahun 2013
43
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K-4) Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
Cak. K4 (%)
Target SPM (%)
2015
95
2013
92.18
2012
94.3
2011
94.9 85.05
2010
95.72
2009
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
c. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Upaya kesehatan pertolongan persalinan pada ibu bersalin diwujudkan dalam upaya mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I sampai kala IV persalinan. Pencapain upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn). Indikator ini memperlihatkan tingkat kemampuan Pemerintah Daerah dalam menyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.
Profil Kesehatan Tahun 2013
44
Kabupaten Bangka Selatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 sebesar (91,43%) menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 (93,6%), namun sudah mencapai dari target standar pelayanan minimal 2015 sebesar (90%). Dengan semakin meningkatnya angka cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih menunjukan adanya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap persalinan oleh tenaga kesehatan, adanya perencanaan persalinan yang baik dari ibu hamil, suami maupun keluarga. Di bawah ini dapat dilihat capaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan 2009 – 2013 dan capaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas – puskesmas yang ada di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013.
Gambar IV.2 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
Cak. Linakes (%)
Target SPM (%)
95.2 93.77
93.6 91.43 90
85.31
2009
2010
2011
2012
2013
2015
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
45
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
Cak. Linakes (%) 90
Target SPM (%) 2015
90.48
Batu Betumpang
90.91
Rias
89.61
Tiram
91.41
Tanjung Labu 83.18
Pongok
93.87
Simpang Rimba
93.41
Payung 90.33
Airgegas
91.85
Toboali
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
d. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu hamil mulai 6 jam sampai 42 jam pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan ibu nifas selama 3 kali, dengan distribusi waktu yang dianjurkan yaitu 6 jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke -4 sampai dengan hari ke -28 pasca persalinan, dan pada hari ke -29 sampai dengan hari ke -42 pasca persalinan.
Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan antara lain meliputi : 1) pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas dan suhu), 2) pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri), 3) pemeriksaan lokhia dan cairan per vagina lainnya, 4) pemeriksaan payudara dan pemberiaan anjuran ASI eksklusif, 5) pemberiaan komunikasi, informasi
Profil Kesehatan Tahun 2013
46
Kabupaten Bangka Selatan
dan edukasi (KIE) kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana dan 6) pelayanan keluarga berencana pasca persalinan. Pasca persalinan (masa nifas) berpeluang untuk terjadinya kematian ibu meternal, sehingga perlu mendapatkan pelayanan kesehatan masa nifas dengan dikunjungi oleh tenaga kesehatan minimal 3 kali sejak persalinan bersamaan dengan kunjungan neonatus.
Cakupan pelayanan pada ibu nifas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (91,03%) dan tidak terlalu jauh berbeda dengan capaian pada tahun sebelumnya yaitu sebesar (91,25%), namun telah mencapai dari target standar pelayanan minimal tahun 2015 sebesar (90%).
Gambar IV.4 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
100
97.8 91.22
90
91.25
91.03
90
76.98
80 70 60 50 40 30 20 10 0 2009
2010
2011
Cak. Bufas (%)
2012
2013
2015
Target SPM (%)
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
47
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.5 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
Target SPM (%) 2015
Cak. Bufas (%) 90
Batu Betumpang
81.48
Rias
95.87
Tiram
90.04
Tanjung Labu
86.5
Pongok
93.46
Simpang Rimba
97.75
Payung
83.06
Airgegas
89.3
Toboali
93.37
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
e. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani Komplikasi kebidanan merupakan kesakitan pada ibu hamil, inu bersalin dan ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Komplikasi dalam kehamilan diantaranya : 1) Abortus; 2) Hiperemesis Gravidarum; 3) Perdarahan per Vaginam; 4) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia); 5) Kehamilan lewat waktu dan 6) ketuban pecah dini. Komplikasi dalam persalinan diantaranya : 1) Kelainan letak/presentasi janin; 2) Partus macet/distosia; 3) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia dan eklampsia); 4) Perdarahan pasca persalinan; 5) Infeksi berat/sepsis; 6) Kontraksi dini/persalinan premature; dan 7) kehamilan ganda.
Komplikasi dalam nifas diantaranya : 1) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia dan eklampsia); 2) Infeksi nifas; dan 3) Perdarahan nifas. Ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas dengan komplikasi yang ditangani adalah ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar
Profil Kesehatan Tahun 2013
48
Kabupaten Bangka Selatan
dan rujukan (Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah bersalin, RSIA/RSB, RSU dan RSU PONEK). Jumlah perkiraan ibu hamil komplikasi kebidanan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 831 ibu hamil (20% dari sasaran jumlah ibu hamil). Pada tahun 2013 cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di kabupaten bangka selatan adalah sebesar (68,33%) dan masih berada dibawah target standar pelayanan minimal tahun 2015 yaitu sebesar (80%), namun diharapkan target tersebut dapat tercapai sebelum tahun 2015.
Gambar IV.6 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
Cak. Komplikasi Kebidanan Ditangani
Target SPM 80
68.38
68.33
51.94 40.77
16.8
2009
2010
2011
2012
2013
2015
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
II.
Pelayanan Kesehatan Anak
a. Cakupan Kunjungan Neonatus Kunjungan neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh petugas kesehatan ke rumah ibu bersalin untuk memantau dan memberi pelayanan kesehatan untuk ibu dan bayinya. Pada Permenkes 741/Th. 2008 tentang standar pelayanan minimal bidang
Profil Kesehatan Tahun 2013
49
Kabupaten Bangka Selatan
kesehatan, KN dibagi menjadi 3 yaitu : KN -1 adalah kunjungan pada 0-2 hari; KN -2 adalah kunjungan 2-7 hari dan KN -3 adalah kunjungan setetlah 7-28 hari.
Di Kabupaten Bangka Selatan untuk cakupan kunjungan neoantaus 1 (KN-1) pada tahun 2013 adalah sebesar (96,80%) dan cakupan kunjungan neonatus 3 (KN-Lengkap) adalah sebesar (95,84%). Untuk meningkatkan kunjungan neoantaus di Kabupaten/Kota, Pemerintah telah mengupayakan alokasi dana diantaranya dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) disamping pendanaan lainnya baik dari Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Selain itu perlu dilakukan analisis apakah jumlah tenaga kesehatan yang ada telah mencukupi kebutuhan pelayanan kesehatan tersebut serta tenaga kesehatan yang bertugas apakah telah melakukan pelayanan kesehatan secara optimal. Adapun cakupan kunjungan neonatus (KN-1 dan KN-3/Lengkap) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2011 - 2013 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar IV.7 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN-1 dan KN-3) Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2011 – 2013
Cak. KN -3 (%)
Cak. KN -1 (%)
95.84 2013 96.8
96.5 2012 98.4
91.7 2011 96.6
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
50
Kabupaten Bangka Selatan
Secara keseluruhan cakupan kunjungan neonatus di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 sudah memenuhi target yaitu lebih dari 90%. Hal ini kemungkinan besar disebabkan adanya upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat melalui penambahan dan penempatan bidan di desa, selain itu juga kemungkinan adanya upaya peningkatan pelayanan kesehatan dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA serta meningkatnya pengetahuan ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk bayinya.
b. Cakupan Kunjungan Bayi Kunjungan bayi adalah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan, paling sedikit 4 kali, diluar kunjungan neonatus setelah berumur 28 hari. Setiap bayi berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan memantau pertumbuhan dan perkembangannya secara teratur setiap bulan di sarana pelayana kesehatan.
Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam
setahun, yaitu (1). Satu kali pada umur 29 hari – 3 bulan, (2). Satu kali pada umur 3-6 bulan, (3). Satu kali pada umur 6-9 bulan dan (4). Satu kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, POLIO 1-4, dan CAMPAK), Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (97,54%) dan sudah melampui dari target SPM sebesar (90%) serta mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan cakupan kunjungan bayi pada tahun 2012 yaitu sebesar (95,4%). Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 yang masih dibawah 90% yaitu Puskesmas Pongok (63,73%), Puskesmas Tanjung Labu (84,52%) dan Puskesmas Batu Betumpang (85,00%). Adapun cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Tahun 2013
51
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.8 Cakupan Kunjungan Bayi Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
120 100
95.39
97.54
2012
2013
90.04
89.4 76.42
80 60 40 20 0 2009
2010
2011
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
c. Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani Neonatus dengan komplikasi merupakan neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hiportemia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat badan lahir rendah <2.500 gram), sindroma gangguan pernapasan dan kelainan congenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning pada Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Neonatus dengan komplikasi yang ditangani merupakan neonatus komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter dan bidan di sarana pelayanan kesehatan. Perhitungan sasaran neonatus dengan komplikasi dihitung berdasarkan 15% dari jumlah sasaran bayi dan indikator ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen
program
Kesehatan
Ibu
dan
Anak
(KIA)
dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada neonatus dengan komplikasi.
Profil Kesehatan Tahun 2013
52
Kabupaten Bangka Selatan
Pada tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan perkiraan jumlah neonatus dengan komplikasi yang dihitung dari banyaknya sasaran bayi jumlahnya sebesar 567 bayi. Dari jumlah perkiraan tersebut yang mendapat penanganan tenaga kesehatan di tiap jenjang pelayanan kesehatan sebesar 417 bayi (73,6%) dan hampir mendekati dari target yang telah ditetapkan dalam Indikator SPM yaitu sebesar (80%). Masih rendahnya neonatus risiko tinggi yang mendapatkan pelayanan kesehatan disebabkan sistem pencacatan dan pelaporan penanganan neonatus dengan komplikasi belum mengakomodir semua laporan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan swasta serta selain itu juga dapat disebabkan masih banyak tenaga kesehatan yang belum memahami defenisi operasional dari terminologi penanganan neonatus dengan komplikasi. d. Cakupan Pelayanan Anak Balita Cakupan pelayanan anak balita adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada anak usia 12-59 bulan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anaka balita diantaranya adalah melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dan stimulasi tumbuh kembang pada anak dengan menggunkan instrumen SDIDTK, revitalisasi posyandu, pembinaan posyandu, pembinaan anak prasekolah (PAUD) dan konseling keluarga pada kelas ibu balita dengan memanfaatkan Buku KIA, perawatan anak balita dengan pemberian ASI sampai 2 tahun, makanan gizi seimbang dan vitamin A. Balita adalah anak berumur dibawah 5 tahun atau umur 12-59 bulan. Tidak hanya bayi yang harus mendapatkan perhatian kesehatannya tetapi balita juga perlu mendapatkan perhatian baik gizi maupun kesehatannnya, karena balita adalah generasi penerus bangsa yang harus sehat, cerdas dan kuat. Jumlah sasaran anak balita pada tahun 2013 adalah sebanyak 15.764, yang mendapat pelayanan kesehatan adalah sebanyak 11.490 (72,89%) dan hampir mendekati dari target Indikator SPM yaitu sebesar (90%). Puskesmas dengan cakupan pelayanan anak balita yang tertinggi adalah Puskesmas Tiram yaitu sebesar (100,71%) sedangkan Puskesmas dengan cakupan terendah adalah Puskesmas Payung yaitu sebesar (20,92%). Adapun hasil dari capaian cakupan pelayanan anak balita di Kabupaten Bangka Selatan dari tahun 2009 - 2013 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Tahun 2013
53
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.9 Cakupan Pelayanan Anak Balita Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
Cak. Pel. Anak Balita (%)
Target SPM (%)
90 2013
72.89
2012
50.74
2011
42.96
2010
42.27
2009
48
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
e. Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Masalah kesehatan anak usia sekolah semakin komplek, mulai dari yang terkait dengan Perilkau Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun sampai dengan masalah kesehatan lainnya yang sering dialami anak usia sekolah tingkat dasar seperti keries gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Dengan adanya penjaringan kesehatan terhadap murid SD/MI kelas I diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah. Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap siswa kelas I Sekolah Dasar atau yang setingkat untuk memilih siswa yang mempunyai masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin. Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan dalam penjaringan kesehatan siswa yang terdiri dari pemeriksaan kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku), pemeriksaan status gizi melalui antropometri, pmeriksaan ketajaman indera
Profil Kesehatan Tahun 2013
54
Kabupaten Bangka Selatan
(penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan laboratorium untuk anemia dan kecacingan, pengukuran kebugaran jasmanidan deteksi dini masalah mental emosional. Siswa SD dan setingkat ditargetkan 100% mendapatkan pemantauan kesehatan melalui penjaringan kesehatan. Melalui penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat diharapkan dapat menjaring anak yang sakit dan melakukan tindakan intervensi secara dini, sehingga anak yang sakit menjadi sembuh dan anak yang sehat tidak tertular menjadi sakit. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (100%) dan sedangkan Jumlah siswa SD dan setingkat di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 22.174 anak, yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai strata UKS adalah sebesar 7.720 (34,8%).
III. Pelayanan Gizi
a. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Kurang Vitamin A masih merupakan masalah yang tersebar diseluruh dunia terutama di Negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur terutama pada masa pertumbuhan. Kurang vitamin A dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang merupakan “Nutrition Related Diseases” yang dapat mengenai berbagai macam anatomi dan fungsi dari organ tubuh seperti menurunkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan epitelisme sel-sel kulit. Salah satu dampak kurang Vitamin A adalah kelainan pada mata yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan – 4 tahun yang menjadi penyebab utama kebutaan di negara berkembang. Cakupan pemberian vitamin A pada bayi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (101,5%) dan terjadi peningkatan yang sangat signifikan bila dibandingkan dengan cakupan pemberian vitamin A pada bayi di tahun 2012 yaitu sebesar
(32,7%).
Dengan
demikian
sangat
diperlukan
upaya-upaya
untuk
mempertahankan cakupan tersebut agar tidak terjadi penurunan yang signifikan ditahun yang akan datang, antara lain melalui peningkatan integrasi pelayanan kesehatan ibu nifas, sweeping pada daerah yang cakupannya masih rendah dan kampanye pemberian kapsul vitamin A.
Profil Kesehatan Tahun 2013
55
Kabupaten Bangka Selatan
b. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Anak Balita Salah satu program penanggulangan Kurang Vitamin A (KVA) yang telah dijalankan adalah dengan suplementasi kapsul Vitamin A tinggi 2 kali pertahun pada Anak Balita dan ibu nifas untuk mempertahankan bebas buta karena KVA dan mencegah berkembangnya kembali masalah Xerofthalmia dengan segala manisfestasinya (gangguan penglihatan, buta senja dan bahkan kebutaan sampai kematian). Disamping itu pemantapan program distribusi kapsul Vitamin A dosis tinggi juga dapat mendorong tumbuh kembang anak serta meningkatkan daya tahan anak terhadap penyakit infeksi, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan anak. Anak Balita yang dimaksud dalam program distribusi kapsul Vitamin A adalah anak balita berumur 1-4 tahun yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi. Kapsul Vitamin A dosis tinggi terdiri dari kapsul vitamin A berwarna merah dengan dosis 200.000 SI yang diberikan pada anak berumur 1-4 tahun dan diberikan pada bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya. Cakupan pemberian vitamin A pada anak balita pada tahun 2013 adalah sebesar (83,89%) dan terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2012 yaitu sebesar (54,66%).
c. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayi baik di rumah dan atau di rumah bersalin dengan pertolongan dukun beranak dan atau tenaga kesehatan. Suplementasi vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu program penanggulangan kekurangan vitamin A. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) pada periode sebelum 40 hari setelah melahirkan. Hasil cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (91,43%) dan mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2012 yaitu sebesar (68,43%). Untuk Puskesmas dengan cakupan pemberian vitamin A pda ibu nifas
tertinggi adalah
Puskesmas Simpang Rimba yaitu sebesar (93,87%) dan Puskesmas dengan cakupan terendah adalah Puskesmas Pongok yaitu sebesar (83,18%). Gambar dibawah berikut ini menunjukan hasil cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di Kabupaten maupun Puskesmas pada tahun 2013.
Profil Kesehatan Tahun 2013
56
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.10 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas Menurut Puskesms di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
Has. Cakupan (%) Kabupaten
91.43
Batu Betumpang
90.48
Rias
90.91
Tiram
89.61
Tanjung Labu Pongok
91.41 83.18
Simpang Rimba
93.87
Payung
93.41
Airgegas
90.33
Toboali
91.85
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Beberapa hal yang mempengaruhi fluktuasi angka cakupan pemberian vitamin A pada bayi, anak balita dan ibu nifas diantaranya : 1. Advokasi, pendekatan dan lain-lain bentuk yang disertai dengan penyebarluasan informasi. 2. Forum komunikasi, yang bermanfaat sebagai wahan yang mendukung terlaksananya kegiatan KIE di berbagai sektor terkait. 3. Sosialisasi pemberian kapsul vitamin A terhadap petugas kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit atau institusi pelayanan kesehatan lainnya. 4. Kegiatan konseling/konsultasi gizi dilakukan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit pada sasaran ibu anak. 5. Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang terjangkau. 6. Lintas program/lintas sektor terkait (Promosi kesehatan, imunisasi, dll). 7. Adanya sweeping dari kader kesehatan dengan sasaran ibu dan anak yang belum mendapatkan kaspul vitamin A.
Profil Kesehatan Tahun 2013
57
Kabupaten Bangka Selatan
d. Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe Program penanggulangan anemia yang di lakukan adalah memberikan tablet tambah darah yaitu preparat Fe yang bertujuan untuk menurunkan angka anemia pada balita, ibu hamil, ibu nifas, remaja putri, dan WUS (Wanita Usia Subur). Penanggulangan anemi pada ibu hamil dilaksanakan dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilannya. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (92,18%) dan mengalami penurunan yang tidak begitu besar bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2012 yaitu sebesar (94,28%). Cakupan yang tertinggi ada di Puskesmas Simpang Rimba yaitu sebesar (96,49%) dan cakupan yang terendah ada di Puskesmas Pongok yaitu sebesar (75,89%). Berikut ini cakupan persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009-2013.
Gambar IV.11 Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapat Fe Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2103
Cak. Fe 1 (%)
Cak. Fe 3 (%)
2013
97.88
2012
99.52
94.28
2011
100.78
94.93
2010
98.08
2009
98.28
92.18
85.05
105.17
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
58
Kabupaten Bangka Selatan
e. Persentase Bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Air susu ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang sempurna dan terbaikbagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan kepada bayi, dalam keadaan miskin merupakan hadiah satu-satunya, dalam keadaan sakit mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan jiwanya (UNICEF). Oleh sebab itu pemberian ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 bulan dan tetap mempertahankan pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan pendamping ASI sampai usia 2 tahun. Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No. 450/MENKES/SK/IV/2004. ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman, kecuali obat dan vitamin. Pemberian ASI eksklusif bukan hanya isu nasional maupun juga merupakan isu global. Pernyataan bahwa dengan pemberian susu formula kepada bayi dapat menjamin bayi tumbuh sehat dan kuat, ternyata menurut laporan muktahir UNICEF (Fact About Breast Feeding) merupakan kekeliruan yang fatal, karena meskipun insiden diare rendah pada bayi yang diberi susu formula, namu pada masa pertumbuhan berikutnya bayi yang tidak diberi ASI ternyata memiliki peluang kyang jauh lebih besar untuk menderita hipertensi, jantung, kanker, obesitas, diabetes, dll. Cakupan persentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (58,40%) dan meningkat bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2012 yaitu sebesar (20,6%). Adapun hasil cakupan persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009-2013 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Tahun 2013
59
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.12 Cakupan Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 - 2013 70 60 50 40 30 20 10 0 Has. Cak (%)
2009
2010
2011
2012
2013
60.5
29.39
26.9
20.6
58.4
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Beberapa hal yang mungkin mempengaruhi masih rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif diantaranya yaitu : 1. Masih rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaat ASI dan cara menyusi yang benar. 2. Masih kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan. 3. Faktor sosial budaya. 4. Kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja. 5. Meningkatnya penjualan/pemasaran susu formula. 6. Masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI. 7. Masih banyak tenaga kesehatan ditingkat layanan yang belum peduli atau belum berpihak pada pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif. 8. Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialiasisi, advokasi dan kampanye terkait pemberian ASI .
Profil Kesehatan Tahun 2013
60
Kabupaten Bangka Selatan
Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif diantarnya yaitu : 1). Sosialisasi dan kampanye ASI eksklusif, 2). KIE melalui media cetak dan leafet, 3). Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, dan 4). Advokasi dan promosi peningkatan pemberian ASI, serta itu juga tetap berpedoman pada 10 langkah menuju keberhasilan menyusui, yaitu : 1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas. 2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut. 3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui. 4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan yang dilakukan di ruang bersalin (inisiasi dini). Apabila ibu mendapat operasi caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar. 5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis. 6. Tidak memberikan makanan dan minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir. 7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari. 8. Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan terhadap lama dan frekuensi menyusui. 9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI. 10. Mengupayakan terbentuknya kelompok pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit, rumah bersalin atau sarana pelayanan kesehatan lainnya.
f. Jumlah Balita Ditimbang Salah satu upaya untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat adalah melalui Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang sebagian kegiatannya dilalaksankan di Posyandu. Penimbangan terhadap bayi dan balita yang dilakukan di Posyandu merupakan upaya masyarakat memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita yang
Profil Kesehatan Tahun 2013
61
Kabupaten Bangka Selatan
diintegrasikan dengan pelayanan kesehatan dasar lain (KIA, Imunisasi, Pemberantasan Penyakit). Partisipasi masyarakat dalam penimbangan di posyandu tersebut digambarkan dalam perbandingan jumlah balita yang ditimbang (D) dengan jumlah balita seluruhnya (S). Semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam penimbangan di posyandu maka semakin baik pula data yang dapat menggambarkan status gizi balita. Cakupan jumlah balita yang ditimbang di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (76,5%) dan mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2012 yaitu sebesar (40,9%). Untuk Puskesmas dengan cakupan tertinggi adalah Puskesmas Batu Betumpang yaitu sebesar (101,7%) dan Puskesmas dengan cakupan yang terendah adalah Puskesmas Airgegas yaitu sebesar (48,4%). Gambar dibawah ini menggambarkan cakupan jumlah balita ditimbang di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 – 2013.
Gambar IV.13 Cakupan Balita Ditimbang Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 - 2013 Cak. Balita Ditimbang (%)
76.5 40.21
41.06
43
40.9
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
62
Kabupaten Bangka Selatan
Banyak hal yang dapat mempengaruhi tingkat pencapaian partisipasi masyarakat dalam penimbangan di posyandu antara lain tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan gizi, faktor ekonomi dan sosial budaya.
g. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu, dilanjutkan dengan penentuan status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindaklanjuti dengan rencana tindak yang jelas, sehingga penanggulangan gizi buruk memberikan hasil yang optimal. Dari data laporan Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabuapten Bangka Selatan jumlah kasus balita gizi buruk pada tahun 2013 adalah sebanyak 10 balita dan
menurun bila
dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebanyak 15 balita. Tetapi persentase untuk Balita Gizi Buruk yang Mendapatkan Perawatan pada tahun 2013 adalah sebesar (100%), sehingga semua balita yang berstatus gizi buruk sudah mendapatkan perawatan secara optimal.
IV. Pelayanan Keluarga Berencana
a. Peserta KB Baru Peserta Keluarga Berencana (KB) Baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan/atau PUS yang menggunakan kembali salaha satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Jumlah PUS di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebanyak 32.115 dengan jumlah Peserta KB Baru pada tahun 2013 sebanyak 3.361 (10,5%) menurun bila dibandingkan dengan jumlah Peserta KB Baru pada tahun 2012 sebanyak 9.977 (24,9%). Peserta KB Baru tahun 2013 yang menggunakan kontrasepsi dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Profil Kesehatan Tahun 2013
63
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.14 Cakupan Pemakaian Kontrasepsi Peserta KB Baru Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
Cak. Non MKJP LAINNYA
0
OBAT VAGINA
0
Cak. MKJP
3.5
KONDOM
30.8
PIL
59
SUNTIK IMPLANT MOW MOP IUD
4.9 0.4 0 1.5
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Sebagian besar peserta KB baru mempergunakan kontrasepsi Non MKPJ yang membutuhkan pembinaan secara rutin dan berkelanjutan untuk menjaga kelangsungan pemakaian kontrasepsi. Proporsi pemakai kontrasepsi suntikan cukup besar yaitu (59%), hal tersebut dapat difahami karena akses untuk memperoleh pelayanan suntikan relatif lebih mudah, sebagai akibat tersedianya jaringan pelayanan sampai di tingkat desa/kelurahan sehingga dekat dengan tempat tinggal peserta KB.
b. Peserta KB Aktif Peserta KB aktif adalah akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan. Cakupan peserta KB aktif adalah perbandingan antara jumlah peserta KB aktif dengan PUS di satu wilayah pada kurun waktu tertentu. Cakupan peserta KB aktif menunjukan tingkat pemanfaatan kontrasepsi di antara PUS. Cakupan peserta KB aktif di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (80,9%), mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2012 yaitu sebesar (58,1%) dan sudah mencapai target Indikator SPM
Profil Kesehatan Tahun 2013
64
Kabupaten Bangka Selatan
(70%). Gambar dibawah ini menunjukan hasil capaian peserta KB aktif di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009-2013.
Gambar IV.15 Cakupan Peserta KB Aktif Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
Has. Cak (%)
Target SPM (%)
70 70
70
70 70
126.7 85.8
83.6
2009
2010
2011
58.1 2012
80.9
2013
Sumber : Seksi KIA Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
V.
Pelayanan Imunisasi a. Cak. Desa/Kelurahan yang Mencapai “Universal Child Immunization” (UCI) Cakupan Desa/Kelurahan UCI adalah Desa/Kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah medapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. UCI (Universal Child Immunization) adalah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, WUS dan anak sekolah tingkat dasar. Cakupan Desa/kelurahan yang mencapai UCI di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (67,92%), mengalami penurunan bila dibandingkan dengan capaian tahun 2012 yaitu sebesar (83,0%). Ada 3 Puskesmas yang telah mencapai cakupan desa/kelurahan yang mencapai UCI sebesar (100%), Yaitu : Puskesmas Rias, Puskesmas Airgegas dan Puskesmas Pongok. Dengan demikian masih banyak Puskesmas yang
Profil Kesehatan Tahun 2013
65
Kabupaten Bangka Selatan
capaiannya masih berada di bawah (100%) dan belum mencapai UCI, yaitu : Puskesmas Toboali (33,33%), Puskesmas Payung (88,89%), Puskesmas Simpang Rimba (14,29%), Puskesmas Tanjung Labu (50%), Puskesmas Tiram dan Puskesmas Batu Betumpang (80%). Faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap
tidak tercapainya
Desa/kelurahan UCI di beberapa Puskesmas, pada umumnya disebabkan karena penghitungan sasaran (denominator) yang melebihi dengan kondisi riil jumlah sasaran dilapangan dan serta adanya perpindahan penduduk yang bagitu tinggi. Gambar IV.16 Cakupan Desa / Kelurahan Yang Mencapai UCI Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
2013 2012 2011 2010 2009 0 Cak. UCI (%)
20 2009 81.1
40 2010 58.5
60 2011 52.8
80 2012 83
100
120
2013 67.92
Target SPM
100
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
66
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.17 Cakupan Desa/Kelurahan Yang Mencapai UCI Menurut Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 100
100
100
100
88.89 80
80
50 33.33 14.29
Cak. UCI (%)
Target SPM (%)
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Ada beberapa hal yang mungkin dapat menyebakan belum tercapainya target imunisasi dasar lengkap, diantara lain sebagai berikut : 1. Karena adanya perbedaan jumlah bayi dibandingkan dengan sasaran yang ada, hal ini dikarenakan penentuan jumlah sasaran masih berdasarkan angka estimasi jumlah penduduk, bukan dari hasil pendataan. 2. Belum semua Puskesmas membuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) imunisasi secara rutin (bulanan, triwulan) dikarenakan banyak petugas imunisasi yang merangkap dengan tugas lain. 3. Belum dilakukan pelaksanaan sweeping atau kunjungan rumah untuk melengkapi status imunisasi pada daerah-daerah yang cakupan imunisasinya masih rendah, pada umumnya disebabkan keterbatasan sumber daya atau tenaga banyak yang merangkap dengan tugas lain. 4. Masih ada sebagian kecil orang tua yang menolak anaknya untuk diimunisasi dikarenakan keyakinan, adat, kepercayaan agama, dan lain-lain.
Profil Kesehatan Tahun 2013
67
Kabupaten Bangka Selatan
5. Karena adanya perpindahan penduduk yang begitu tinggi dari suatu tempat ke tempat yang lainnya, sehingga banyak bayi dan balita yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap.
b. Cakupan Imunisasi Bayi Upaya untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi serta anak balita dilaksanakan program imunisasi baik program rutin maupun program tambahan/suplemen untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B, dan Campak. Bayi seharusnya mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG 1 kali, DPT-HB 3 kali, Polio 4 kali, Hepatitis B 1 kali dan Campak 1 kali. Sebagai indikator kelengkapan status imunisasi dasar lengkap bagi bayi dapat dilihat dari hasil cakupan imunisasi campak, karena imunisasi campak merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi umur 9 (sembilan) bulan dengan harapan imunisasi sebelumnya sudah diberikan dengan lengkap (BCG, DPT-HB, POLIO, dan HB). Jumlah sasaran bayi pada tahun 2013 adalah sebanyak 3.778, dengan hasil cakupan masing-masing jenis imunisasi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: BCG 3.761 Bayi (99,55%), DPT1-HB1 sebanyak 3.769 bayi (99,52%), DPT3-HB3 sebanyak 3.500 (92,64%), Polio 3.656 Bayi (96,77%) dan Campak 3.396 Bayi (89,89%). Adapun hasil cakupan imunisasi bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009 – 2013 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Profil Kesehatan Tahun 2013
68
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar IV.18 Cakupan Imunisasi Bayi Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 - 2013
120
Persentase
100 80 60 40 20 0
2009
2010
2011
2012
2013
BCG
105.52
86.44
102.7
96.1
99.55
DPT1-HB1
106.51
87.28
99.1
101.1
99.52
DPT3-HB3
100
80.57
86.4
89.8
92.64
POLIO3
104.74
80.49
89.5
96.7
96.77
CAMPAK
99.67
82.66
79.2
87.9
89.89
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
c. Cakupan Wanita Usia Subur (WUS) yang Mendapat Imunisasi TT Imunisasi TT adalah pemberian imunisasi TT pada WUS (Usia 15-39 tahun) sebanyak lima dosis dengan interval tertentu yang berguna bagi kekebalan seumur hidup. Jumlah sasaran ibu hamil pada tahun 2013 adalah sebanyak 4.156 Bumil, dengan rincian hasil cakupan untuk WUS yang mendapat imunisasi TT di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : TT1 sebanyak 431 Bumil (10,37%), TT2 sebanyak 976 (23,48%), TT3 sebanyak 1.185 Bumil (28,51%), TT4 sebanyak 659 Bumil (15,86%), TT5 sebanyak 465 Bumil (11,19%) dan TT2+ sebanyak 3.285 (79,04%).
VI. Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani <24 Jam Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam kurun waktu tertentu. Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada. Tingginya frekuensi Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Chikungunya, Diare, Malaria dan lainlain, disamping menimbulkan korban kesakitan dan kematian juga berdampak pada situasi
Profil Kesehatan Tahun 2013
69
Kabupaten Bangka Selatan
sosial ekonomi masyarakat secara umum, kondisi tersebut menuntut upaya atau tindakan secara cepat dan tepat (kurangd dari 24 jam) untuk menanggulangi setiap KLB serta melaporkan kepada tingkat administrasi kesehatan.
Gambar IV.19 Jumlah Desa/Kelurahan Yang Terkena KLB Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
Desa/Kel terkena KLB 10
11
2 1 2009
1
2010
2011
2012
2013
Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa jumlah desa/kelurahan yang terkena KLB di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2009-2012 mengalami fluktuasi yaitu dari 2 desa/kelurahan pada tahun 2009 menurun menjadi 1 desa/kelurahan pada tahun 2010, serta pada tahun 2011 dan tahun 2012 mengalami peningkatan kembali menjadi 10 desa/kelurahan pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 11 desa/kelurahan pada tahun 2012 dan menurun 1 desa/kelurahan pada tahun 2013.
Profil Kesehatan Tahun 2013
70
Kabupaten Bangka Selatan
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN 1.
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar adalah suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan kekluargaan, berkesinambungan dengan mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Pemerintah telah berupaya mengembangkan, salah satunya adalah dengan mengembangkan suatu upaya kesehatan melalui program jaminan kesehatan. Program ini dikembangkan dengan tujuan merubah pola pembayaran yang biasanya dibayar setelah pelayanan diberikan dan pelayanan kesehatan yang diterima secara komprehensif. Berdasarkan laporan Puskesmas, pada tahun 2013 jumlah penduduk yang terkover oleh berbagai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Pra Bayar sebesar 188.908 jiwa atau seluruh penduduk Kabupaten Bangka Selatan, dengan perincian sebagai berikut.
Gambar IV.20 Cakupan Kepesertaan Program JPK Pra Bayar Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
JAMSOSTEK
JKBS
ASKESKIN
ASKES 0.0 %
ASKES 0.6
20.0
40.0 ASKESKIN 11.1
60.0 JKBS 88.9
80.0
100.0
JAMSOSTEK 0.0
Sumber : Seksi Promkes dan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Terlihat bahwa persentase terbesar merupakan kontribusi dari Program JKBS (Jaminan Kesehatan Bangka Selatan) sebesar 88,9%, dimana pembiayaan kesehatan Program JKBS merupakan program jaminn pelayanan kesehatan yang memang ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan guna memberikan pelayanan kesehatan yang gratis
Profil Kesehatan Tahun 2013
71
Kabupaten Bangka Selatan
dan optimal. Jaminan pelayanan kesehatan pra bayar lain yang ada adalah Askeskin (Jamkesmas) dengan cakupan kepesertaan sebesar 10%, diikuti oleh program Askes sebesar 3% dan Jamsostek sebesar 0% (dikarenakan data yang dibutuhkan tidak tersedia). Pencapaian tersebut jika dibandingkan dengan target SPM Cakupan penduduk yang menjadi peserta JPK Pra Bayar yaitu sebesar 80% penduduk terkover oleh berbagai JPK, maka pencapaian pada tahun 2013 ini sudah mencapai target. Beberapa kendala yang dihadapi dalam pengembangan JPK Pra Bayar, antara lain adalah : Kebijakan yang selalu berubah-ubah, sehingga daerah sulit menyikapinya. Belum optimalnya fungsi masing-masing pelaku JPK Pra Bayar (Bapim, Bapel, PPK dan Peserta). Belum mantapnya komitmen para pengambil kebijkan dalam pengembangan JPK Pra Bayar. Sosialisasi dan advokasi yang belum optimal. Dukungan lintas program/lintas sektor yang belum optimal.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mencanangkan “Universal Coverage” kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan pada tahun 2014 yang berarti bahwa seluruh penduduk di Indonesia pada tahun 2014 harus memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.
2.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin Pelayanan kesehatan yang diberikan bagi pasien masyarakat miskin dan tidak mampu meliputi pelayanan kesehatan di Puskesmas dan di Rumah Sakit. Pelayanan kesehatan di Puskesmas meliputi rawat jalan tingkat pertama, rawat inap tingkat pertama, persalinan normal di Puskesmas dan jaringannya, pelayanan gawat darurat, dan pelayanan transport untuk rujukan bagi pasien. Sedangkan pelayanan di Rumah Sakit meliputi rawat jalan tingkat lanjut, rawat inap tingkat lanjut, pelayanan obat dan bahan habis pakai, pelayanan penunjang medik dan pelayanan tindakan lainnya. Pada tahun 2013 masyarakat miskin (Jamkesmas) yang mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di sarana pelayanan strata 1 sebanyak 560 jiwa (2,9%), sedangkan di sarana pelayanan strata 2 dan strata 3 sebanyak 289 jiwa (1,4%).
Profil Kesehatan Tahun 2013
72
Kabupaten Bangka Selatan
3.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin Pelayanan kesehatan yang diberikan bagi pasien masyarakat miskin dan tidak mampu meliputi pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit, selain mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan juga mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap. Pada tahun 2013 masyarakat miskin (Jamkesmas) yang mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap di sarana pelayanan strata 1 sebanyak 26 jiwa (0,1%), sedangkan di sarana pelayanan strata 2 dan strata 3 sebanyak 45 jiwa (0,5%).
4.
Jumlah Kunj. Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan baru di sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan rawat jalan di sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 31.578 jiwa (16,7%) dan meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebanyak 56.135 jiwa (32,5%). Cakupan rawat inap adalah cakupan kunjungan rawat inap baru di sarana pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap di sarana pelayana kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebanyak 4.882 jiwa (2,6%) dan mengalami penurunan jika dibandingkan denga tahun 2012 yaitu sebanyak 6.250 (3,6%).
5.
Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit a. Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di Rumah Sakit / Gross Death Rate (GDR). Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian umum di Rumah Sakit untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Rata-rata mutu pelayanan rumah sakit di Kabupaten Bangka Selatan masih dalam taraf yang baik, hal dapat dilihat dari Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di RS (GDR) pada tahun 2013 dengan rata-rata yaitu sebesar 12,4 sedangkan angka yang dapat dimaklumi maksimalnya adalah sebesar 45.
b. Angka Kematian Penderita Yang Dirawat ≥ 48 Jam / Net Death Rate (NDR). Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat di Rumah Sakit untuk tiap-tiap 1.000 penderita. Angka Net Death Rate (NDR) adalah untuk mengetahui mutu pelayanan atau perawatan rumah sakit. Nilai NDR yang dapat ditolerir adalah 25
Profil Kesehatan Tahun 2013
73
Kabupaten Bangka Selatan
per 1.000 penderita keluar. Rata-rata NDR di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 0,31 dan masih berada di bawah angka/nilai yang dapat ditolerir.
6.
Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit Dalam menentukan peningkatan saran rumah sakit, indikator yang digunakan antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan, diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidur serta rasio terhadap jumlah penduduk ayang ada. a. Pemakaian Tempat Tidur / Bed Occupancy Rate (BOR). Bed Occupancy Rate (BOR) merupakan persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini dipergunakan untuk menilai kinerja rumah sakit dengan melihat persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR). Angka BOR yang rendah menunjukan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Angka BOR yang tinggi (>85%) menunjukan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur. BOR yang ideal untuk suatu rumah sakit adalah antara 60% sampai dengan 80%. Pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan jumlah rumah sakit sebanyak 1 unit rumah sakit dan mempunyai tingkat pemanfaatan BOR sebesar 24,5%, dengan jumlah hari perawatan sebanyak 6.525 dan dengan jumlah tempat tidur sebanyak 73. b. LOS (Length of Stay) dan TOI (Turn Over Interval). LOS (Length of Stay) adalah rata-rata lama rawatan (dalam satuan hari) sesoarng pasien. Rata-rata LOS di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 2,2 dan tidak ada perubahan bila dibandingkan dengan jumlah rata-rata LOS pada tahun 2012 yaitu sebesar 2,2. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan pada jumlah hari perawatan dan pada jumlah pasien keluar (hidup + mati) dibandingkan dengan tahun 2012. TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Semakin besar TOI maka efesiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek. Angka ideal untuk TOI adalah 1 -3 hari. Rata-rata TOI di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 6,7 dari 1 Rumah Sakit yang ada dan meningkat bila dibandingkan dengan rata-rata TOI pada tahun 2012 yaitu sebesar 3,7.
Profil Kesehatan Tahun 2013
74
Kabupaten Bangka Selatan
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT 1.
Persentase Rumah Tangga ber PHBS Rumah Tangga ber PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah Rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10 indikator yaitu : 1). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, 2). Bayi diberi ASI eksklusif, 3). Balita ditimbang setiap bulan, 4). Menggunakan air bersih, 5). Mencucui tangan dengan air bersih dan sabun, 6). Menggunakan jamban sehat, 7). Memberantas jentik dirumah sekali seminggu, 8). Makan sayur dan buah setiap hari, 9). Melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan 10). Tidak merokok di dalam rumah. Perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Berdasarkan data hasil pengkajian PHBS tatanan rumah tangga yang dilaporkan oleh Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 dari 37.491 rumah tangga yang ada, yang di pantau adalah sebanyak 1.890 rumah tangga dan yang ber PHBS adalah sebanyak 563 rumah tangga (29,79%) dari jumlah rumah tangga yang dipantau. Perubahan perilaku tidak dapat terjadi dalam waktu singkat , tetapi memerlukan proses yang panjang termasuk didalamnya perlu upaya pemberdayaan masyarakat yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
D. KEADAAN LINGKUNGAN Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan, disamping perilaku dan pelayanan kesehatan. Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi : 1). Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar, 2). Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan, 3). Pengendalian dampak risiko lingkungan, dan 4). Pengembangan wilayah sehat. Pencapaian tujuan penyehatan lingkugan merupakan akumulasi berbagai pelaksanaan kegiatan dari berbagai lintas sektor, peran swasta dan serta masyarakat. Pengelolaan kesehatan lingkungan merupakan penanganan yang paling kompleks, kegiatan tersebut sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya, berbagai lintas sektor ikut serta berperan, seperti Bappeda, LH dan Dinas Kesehatan serta dan yang lainlainnya.
Profil Kesehatan Tahun 2013
75
Kabupaten Bangka Selatan
1.
Persentase Rumah Sehat Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah yang sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarna air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Konstruksi rumah rumah dan lingkungan yang tidak baik dan tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai macam jenis penyakit, khususnya penyakit berbasis lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Flu Burung, TBC, ISPA dan Lain-lain. Pada tahun 2013 dari sebanyak 30.879 rumah yang diperiksa dan yang memenuhi syarat rumah sehat adalah sebanyak 23.76 (77,0%) lebih banyak bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar (72,6%). Berikut dibawah ini disajikan cakupan persentase rumah sehat di Kabupaten Bangka Selatan dari tahun 2009 – 2013.
Gambar IV.21 Cakupan Rumah Sehat Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
% Rumah Sehat
77 75.4
72.6
2011
2012
63.81 59.52
2009
2010
2013
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
76
Kabupaten Bangka Selatan
2.
Persentase Keluarga menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air minum dan penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan sarana yang dibangun, melalui kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang ditanda tangani oleh Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Pekerjaan Umum cukup signifikan terhadap penyelenggaraan kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi khususnya di daerah. Strategi pelaksanaan diantaranya, meliputi penerapan pendekatan tanggap kebutuhan, peningkatan sumber daya manusia, kampanye kesadaran masyarakat, upaya peningkatan penyehatan lingkungan, pengembangan kelembagaan dan penguatan sitem monitoring serta evaluasi pada semua tingkatan proses pelaksanaan menjadi acuan pola pendekatan kegiatan penyediaan Air Bersih dan Sanitasi. Pada dasarnya Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bersih bagi kebutuhan pokok minimal sehari – hari guna memenuhi kehidupan yang sehat, bersih dan produktif (UU No. 7 Tahun 2004, pasal 10). Namun pada kenyataannya persentase penduduk miskin masih tinggi, sehingga kemampuan untuk mendapat akses ke sarana penyediaan air minum yang memenuhi syarat masih sangat terbatas. Gambar dibawah ini menunjukan persentase akses air bersih keluarga menurut jenis sarana air berish yang digunakan di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013. Gambar IV. 22 Cakupan Akses Air Bersih Menurut Jenis Sarana Air Bersih Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
0% 3%
0% Kemasan
26%
Ledeng SPT SGL
4%
52%
Mata Air PAH
15%
Lainnya
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
77
Kabupaten Bangka Selatan
3.
Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Kepemilikan sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga meliputi jamban, tempat sampah dan pengelolaan air limbah. Di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 jumlah keluarga yang telah memiliki jamban sehat sebanyak 21.006 (74,34%), tempat sampah sehat sebanyak 23.721 (100%) dan pengelolaan air limbah sebanyak 4.382 (11,53%).
Gambar IV. 23 Cakupan Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
Persentase
2013 2012 2011 2010 2009 0
20
40
60
80
100
120
Peng. Air Limbah Sehat
2009 53.66
2010 54.5
2011 13
2012 11.4
2013 11.53
Tempat Sampah Sehat
68.01
72.18
0
100
100
Jamban Sehat
72.6
74.55
14.9
32
74.34
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
4.
Persentase Tempat – Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Tempat – tempat umum dan pengelolaan makanan adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap
serta memiliki fasilatas.
Pengawasan sanitasi tempat umumbertujuan untuk mewujudkan kondisi yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya. Resiko dari pengelolaan makanan mempunyai peluang yang besar dalam penularan penyakit karena jumlah konsumen relatif banyak dalam waktu yang bersamaan. Tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan meliputi hotel, restoran/rumah makan, pasar TUPM lainnya. Cakupan pengawasan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2012 di Kabupaten Bangka Selatan adalah sebagai berikut yaitu : Cakupan
Profil Kesehatan Tahun 2013
78
Kabupaten Bangka Selatan
Hotel yang sehat sebesar (100%), cakupan restoran/rumah makan yang sehat sebesar (69,12%), cakupan pasar yang sehat sebesar (66,67%) dan cakupan TPUM lainnya yang sehat sebesar (63,16%). Tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM) seluruhnya yang diperiksa sebanyak 308 buah dan yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 228 buah dengan persentase sebesar (67,06%). 5.
Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Kondisi kesehatan lingkungan pada institusi meliputi sarana pelayanan kesehatan, sarana pendidikan, instalasi pengolahan air minum, sarana ibadah, perkantoran dan sarana lain dititik beratkan pada aspek hygiene sarana sanitasi yang erat kaitannya dengan kondisi fisik bangunan institusi tersebut. Gambar IV.24 Cakupan Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
%
500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
2009
2010
2011
2012
2013
Sarana Lainnya
53.57
53.57
57.3
60.3
60.3
Kantor
60.78
60.78
67.7
95.2
100
Ibadah
61.29
61.29
54
87.7
87
Pendidikan
72.65
72.66
96.2
100
100
100
100
100
100
90.9
Sarpelkes
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan pencapaian cakupan untuk institusi yang dibina kesehatan lingkungannya yaitu adalah sebagai berikut : persentase cakupan sarana pelayanan kesehatan adalah sebesar (90,9%), persentase cakupan sarana pendidikan adalah sebesar (100%), persentasae cakupan sarana ibadah adalah sebesar (87%), persentase cakupan perkantoran adalah sebesar (100%) dan persentase cakupan sarana lain adalah sebesar (60,3%).
Profil Kesehatan Tahun 2013
79
Kabupaten Bangka Selatan
BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 1.
Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan/Pengelola Sarana Pelayanan Kesehatan terdiri dari RSU, RSJ, RSB, RS Khusus lainnya, Puskesmas Perawatan, Puskesmas Non Perawatan, Pustu, Puskesling, RB, BP/Klinik, Praktek Dokter Bersama, Praktek Dokter Perorangan dan Praktek Pengobatan Tradisional, Poskesdes, Posyandu, Apotek, Toko Obat, GFK, Industri Obat Tradisional dan Industri Kecil Obat Tradisional. Jumlah sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 sebanyak 272 unit, yang terbagi dalam 2 kepemilikan yaitu Kabupaten/Kota 220 (80,88%) dan swasta sebanyak 52 (19,12%).
Sarana Pelayanan Kesehatan yaitu terdiri dari Rumah Sakit Umum 1 unit, Puskesmas Perawatan sebanyak 6 unit, Puskesmas Non Perawatan sebanyak 3 unit, Puskesmas Keliling sebanyak 18 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 29 unit, Balai Pengobatan/Klinik sebanyak 1 unit, Praktik Dokter Perorangan sebanyak 38 unit, Poskesdes sebanyak 48 unit, Posyandu sebanyak 114 unit, Apotek sebanyak 9 unit, Toko Obat sebanyak 4 unit, dan GFK sebanyak 1 unit. Sarana kesehatan dengan persentase tertinggi adalah Posyandu yaitu sebesar 41,91%, sedangkan menurut kepemilikannya, sarana kesehatan dengan persentase tertinggi adalah Kabupaten/Kota sebesar 80,88%.
2.
Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan laboratorium kesehatan yang dapat di askes masyarakat adalah cakupan sarana kesehatan yang telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai standar dan dapat di akses oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Kemampuan pelayanan laboratorium kesehatan yang dimaksud adalah upaya pelayanan penunjang medik untuk mendukung dalam pelayanan medik, untuk menegakkan diagnosis dokter di rumah sakit. Maksud sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuan Labkes adalah kemampuan untuk menyelenggarakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai dengan standar, sedangkan yang dimaksud dengan memiliki 4 spesialis dasar yaitu adalah sarana pelayanan kesehatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
80
Kabupaten Bangka Selatan
yang telah memiliki 4 dokter spesialis, yaitu meliputi spesialis kandungan dan kebidanan, spesialis bedah, spesialis penyakit dalam dan spesialis anak.
Gambar V.1 Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 Puskesmas RSK RSJ RSU 0 LabKes
20
40
RSU 100
60
RSJ 0
80 RSK 0
100
120
Puskesmas 100
% Sumber : Seksi Bina Pelayanan Medik Dasar dan Rujukan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Sarana Kesehatan dengan kemampuan LabKes yang dapat di akses masyarakat di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 100%, dengan perincian untuk RSU sebesar 100%, RSJ sebesar 0% dikarenakan tidak adanya RSJ di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013, RSK sebesar 0% dikarenakan tidak adanya RSK di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013, dan Puskesmas sebesar 100%. Rumah Sakit Umum Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 sudah memiliki 3 dokter spesialias dasar yang terdiri dari 1 dokter spesialis penyakit dalam, 1 dokter spesialis dokter bedah dan 1 dokter spesialis kandungan dari 4 dokter spesialis dasar yang diwajibkan/diharuskan, karena hal ini berkaitan dengan disyaratkannya penyelenggaraan empat pelayanan kesehatan spesialis dasar pada perizinan pendirian sebuah rumah sakit.
3.
Posyandu Menurut Strata Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
81
Kabupaten Bangka Selatan
dasar, utamanya lima program prioritas, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berenana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare, dengan tujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Untuk memantau perkembangan posyandu, posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata yaitu sebagai berikut :
Posyadu Pratama : Poyandu yang kegiatan pelayananya belum rutin dan jumlah kader masih terbatas. Posyandu Madya : Posyandu dengan kegiatan teratur dibandingkan posyandu pratama dan jumlah kader 5 orang. Posyandu Purnama : Posyandu denga frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya yaitu KIA, KB, GIZI, Imunisasi dan Penanggulangan Diare lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan. Posyandu Mandiri : Posyandu yang sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat telah menjangkau 50% KK.
Dimana yang termasuk ke dalam Posyandu Aktif adalah Posyandu dengan status Stratanya sudah Purnama dan Mandiri. Posyandu Aktif adalah Posyandu yang telah melaksanakan kegiatan hari buka dengan frekuensi lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader yang bebrtugas 5 orang atau lebih, cakupan utama (KIA, KB, GIZI, Imunisasi dan Penanggulangan Diare) lebuh dari 50% dan sudah satu atau lebih program tambahan, serta cakupan dana sehat <50%. Gambaran perkembangan strata posyandu di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Tahun 2013
82
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar V.2 Posyandu Menurut Strata Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
Jumlah Posyandu Total Posyandu Aktif Mandiri Purnama Madya Pratama 0
20 Pratama
Jumlah Posyandu
40
60
80
Madya Purnama Mandiri
6
63
41
4
100 Posyandu Aktif 45
120 Total 114
Sumber : Seksi Promkes dan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah posyandu dengan status strata madya adalah jumlah posyandu yang terbanyak dan posyandu dengan status strata mandiri adalah jumlah posyandu yang paling sedikit. Kegiatan revitalisasi posyandu masih perlu mendapat perhatian dari semua sektor/pihak terkait, termasuk didalamnya adalah dengan mengoptimalkan fungsi posyandu yang sudah terbentuk di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan di Desa/Kelurahan.
4.
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada, termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) merupakan upaya kesehatan yang berasal dari, oleh dan untuk masyarakat. UKBM dibentuk atas kemauan masyarakat itu sendiri yang difasilitasi dan dibina oelh tenaga kesehatan. Bentuk UKBM diantaranya adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Pondok Bersalin Desa (Polindes), Puskesmas, dan Desa Siaga. Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki minimal satu Poskesdes atau sarana kesehatan di Desa tersebut. Tenaga Poskesdes minimal adalah 1 (satu) orang bidan yang dibantu 2 (dua) orang kader dan
Profil Kesehatan Tahun 2013
83
Kabupaten Bangka Selatan
merupakan koordinator dari UKBM yang ada. Sampai dengan akhir Tahun 2012 jumlah Poskesdes yang ada di Kabupaten Bangka Selatan adalah sebanyak 48 unit Poskesdes.
Desa Siaga merupakan salah satu pendukung untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, dengan desa penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Dengan konsep membangun suatu sistem di desa yang bertanggungjawab memelihara kesehatan masyarakat itu sendiri, di bawah bimbingan dan interaksi dengan seorang bidan dan 2 (dua) orang kader. Sampai dengan akhir Tahun 2013 jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Bangka Selatan adalah sebanyak 53 desa/kelurahan dengan rincian sebanyak 46 desa siaga dan sebanyak 46 desa siaga aktif. Jumlah desa/kelurahan, desa siaga dan desa siaga aktif dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar V.3 Jumlah Desa Siaga Dan Desa Siaga Aktif Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
Desa Siaga Aktif
46
Desa Siaga
46
Jlh. Desa/Kel
53
Sumber : Seksi Promkes dan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
5.
Data Dasar Pusekesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), yang pengelolaannya ada di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh
Profil Kesehatan Tahun 2013
84
Kabupaten Bangka Selatan
masyarakat. Puskesmas sendiri merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pengembangan kesehatan di suatu wilayah kerja (Departemen Kesehatan RI, 2004). Puskesmas terdiri dari Puskesmas Perawatan, Puskesmas Non Perawatan, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Jumlah Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 sebanyak 9 Puskesmas, dengan rincian 3 Puskesmas Non Perawatan dan 6 Puskesmas Perawatan, dibantu dengan 29 Puskesmas Pembantu (Pustu) dan 48 Poskesdes yang tersebar di seluruh Kabupaten Bangka Selatan. Sedangkan untuk jumlah Puskesmas Keliling di Kabupaten Bangka Selatan sampai akhir tahun 2013 adalah sebanyak 18 buah.
Gambar V.4 Jumlah PKM, PKM Perawatan & Non Perawatan, Pustu, Poskesdes & Pusling Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
Pusling Poskesdes Pustu PKM. Non Perawatan PKM. Perawatan Puskesmas 0 Puskesmas Jumlah
9
10
20
PKM. PKM. Non Perawatan Perawatan 4 5
30
40
50
60
Pustu
Poskesdes
Pusling
29
48
18
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
85
Kabupaten Bangka Selatan
B. TENAGA KESEHATAN Dalam pembangunan bidang kesehatan diperlukan sumber daya manusia dalam hal ini adalah tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Jenis tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, dan tenaga keteknisan medis.
Tenaga kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2012 berjumlah sebanyak 596 orang, yang terdiri dari tenaga medis (dokter, dokter gigi dan dokter spesialis), tenaga perawat (perawat dan perawat gigi), tenaga bidang, tenaga farmasi (apoteker, sarjana farmasi, diploma farmasi, asisten apoteker/SMF/SAA), tenaga ahli gizi (DIV/S1 gizi, DIII gizi, DI gizi), tenaga sanitarian (sarjana sanitasi, DIII sanitasi, DI sanitasi), tenaga ahli kesehatan masyarakat (S1/S2 kesehatan masyarakat, DIII kesehatan masyarakat), tenaga keteknisan medis dan tenaga keterapian fisik.
Jumlah tenaga kesehatan tersebut bertambah bila bila dibandingka dengan tahun 2012 dan menurun bila dibandingkan dengan jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2011 yaitu sebanyak 610 orang. Penurunan jumlah tenaga kesehatan tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang mungkin semakin rendah. Kebutuhan tenaga kesehatan belum dapat terpenuhi, khsusunya di tingkat Kabupaten dikarenakan beban terhadap penganggaran pegawai serta belum berjalannya kegiatan mobilisasi tenaga kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan serta penempatan tugas tenaga kesehatan tersebut.
Profil Kesehatan Tahun 2013
86
Kabupaten Bangka Selatan
1.
Jumlah Dan Rasio Tenaga Medis (dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis) di Sarana Kesehatan Jumlah tenaga medis di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 yang bekerja di sarana kesehatan adalah sebanyak 27 orang, yang terdiri dari dokter umum sebanyak 21 orang, dokter gigi sebanyak 3 orang dan dokter spesialis 3 orang. Jumlah ini menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang berjumlah 33 orang. Untuk rasio dokter umum di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 per 100.000 penduduk adalah sebesar 11,12 dan menurun bila dibandingkan dengan rasio pada tahun 2012. Sedangakn untuk rasio dokter gigi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 per 100.000 penduduk adalah sebesar 1,59 dan terjadi penurunan bila dibandingkan dengan rasio pada tahun 2012 yaitu sebesar 3,47. Sedangkan untuk rasio dokter spesialis di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 per 100.000 penduduk adalah sebesar 1,59. Rasio dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 ini rata-rata belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan dalam pencapaian Indonesia Sehat (IS) 2010, yaitu untuk rasio dokter umum per 100.000 penduduk adalah sebesar (40), rasio untuk dokter gigi per 100.000 penduduk adalah sebesar (11) dan rasio untuk dokter spesialis per 100.000 penduduk adalah sebesar (6).
Tabel V. 1 Pencapaian Rasio Tenaga Medis Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 No.
Indikator IS 2010
Jlh Pddk
1
2
Target SDK IS 2010 Target
Capaian
3
4
5
1.
Rasio Dokter per 100.000 pddk
188.908
40
11,12
2.
Rasio Dokter Gigi per 100.000 pddk
188.908
11
1,59
3.
Rasio Dokter Spesialis per 100.000 pddk
188.908
6
1,59
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
87
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar V.5 Jumlah Dokter Umum, Dokter Gigi dan Dokter Spesialis Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
dr. Umum
dr. Gigi 27
dr. Spesiaslis 27
24 21
20
3 0 2009
0 2010
6
5
4
3 3 0
2011
0 2012
2013
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
2.
Jumlah Dan Rasio Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan a. Perawat. Tenaga perawat di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 266 orang, terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan jumlah tenaga perawat pada tahun 2012 yaitu sebanyak 256 orang. Rasio untuk tenaga perawat pada tahun 2013 per 100.000 penduduk adalah sebesar (140,81) dan menurun bila dibandingkan dengan rasio pada tahun 2012 yaitu sebesar (148,38).
Profil Kesehatan Tahun 2013
88
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar V.6 Jumlah Tenaga Perawat Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
300 250 200 150 100 50 0 Jlh. Perawat
2009
2010
2011
2012
2013
211
271
259
256
266
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
b. Perawat Gigi. Jumlah tenaga perawat gigi di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 26 orang dan hampir tidak terjadi perubahan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebanyak 25 orang, sehingga rasio untuk tenaga perawat gigi per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (13,76).
Profil Kesehatan Tahun 2013
89
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar V. 7 Jumlah Tenaga Perawat Gigi Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013 Jlh. Prwt Gigi 2013
26
2012
25
2011
25
2010
26
2009
17
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
c. Tenaga Bidan. Jumlah tenaga bidan di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 91 orang dan tidak terjadi penurunan dibandingkan dengan jumlah pada tahun 2012 yaitu sebanyak 112 orang, sehingga rasio untuk tenaga bidan per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (48,17).
Gambar V.8 Jumlah Tenaga Bidan Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013 120 100 80 60 40 20 0 Jlh. Bidan
2009
2010
2011
2012
2013
69
96
112
112
91
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
90
Kabupaten Bangka Selatan
Tabel V.2 Pencapaian Rasio Tenaga Perawat dan Bidan Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013 No.
Indikator IS 2010
Jlh Pddk
1
2
Target SDK IS 2010 Target
Capaian
3
4
5
1.
Rasio Perawat per 100.000 pddk
188.908
117,5
140,81
2.
Rasio Bidan per 100.000 pddk
188.908
100
48,17
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
3.
Jumlah Dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan Tenaga kefarmasian terdiri dari Apoteker, S1 Farmasi, D-III Farmasi dan Asisten Apoteker. Jumlah tenaga
kefarmasian di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah
sebanyak 35 orang, yang terdiri dari Apoteker sebanyak 9 orang, S1 Farmasi 0, D-III Farmasi sebanyak 19 orang dan Lulusan AMF/SAA sebanyak 7 orang, sehingga rasio untuk Apoteker di Kabupaten Bangka Selatan per 100.000 penduduk pada tahun 2013 adalah sebesar (4,76) dan angka ini masih berada dibawah dari target Indikator Indonesia Sehat 2010 yaitu sebesar (10) per 100.000 penduduk.
Gambar V.9 Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013 Apoteker
S1 Farmasi
DIII Farmasi
SMF/SAA
23 20
18
19
11 5
3
8
6
6
5
8
7
9
7
0
0
0
0
0
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
91
Kabupaten Bangka Selatan
4.
Jumlah Dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan Tenaga gizi terdiri dari D-IV/S-1 Gizi, D-III Gizi dan D-1 Gizi. Jumlah tenaga gizi di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebanyak 17 orang, yang terdiri dari D-IV/S-1 Gizi sebanyak 2 orang, D-III Gizi sebanyak 15 orang dan D-I Gizi sebanyak 0. Rasio tenaga gizi per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (9,00) dan masih berada di bawah dari rasio yang ada pada Indikator IS 2010 yaitu sebesar (22) per 100.000 penduduk.
Gambar V.10 Jumlah Tenaga Gizi Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
2013 2012 2011 2010 2009 15 Jlh. Gizi
16 2009 17
17 2010 20
18 2011 20
19 2012 18
20 2013 17
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
5.
Jumlah Dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan a. Kesehatan Masyarakat. Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 71 orang, yang terdiri dari Sarjana Kesehatan Masyarakat (S-2 Kesmas) sebanyak 0 orang, Sarjana Kesehatan Masyarakat (S-1 Kesmas) sebanyak 53 orang dan D-III Kesehatan Masyarakat sebanyak 18 orang. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebanyak 35 orang, sehingga berdampak pada rasio ahli kesehatan masyarakat per 100.000 penduduk pada tahun 2013 yaitu sebesar (37,58) dan masih berada di bawah tagert nasional dalam Indikator IS 2010 yaitu sebesar (40) per 100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Tahun 2013
92
Kabupaten Bangka Selatan
Gambar V.11 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
2013 2012 2011 2010 2009 0 Jlh. Kesmas
10
20
2009 29
30
2010 41
40
50
2011 48
60 2012 44
70
80
2013 71
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
b. Tenaga Sanitarian. Jumlah tenaga sanitarian di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebanyak 22 orang yang terdiri dari D-III Sanitarian berjumlah sebanyak 20 orang, D-IV Sanitarian 1 orang dan SPPH berjumlah sebanyak 1 orang. Rasio tenaga sanitarian per 100.000 penduduk pada tahun 2013 adalah sebesar (11,65) dan masih berada di bawah dari target nasional pada Indikator IS 2010 yaitu sebesar (40) per 100.000 penduduk. Gambar V.12 Jumlah Tenaga Sanitarian Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013 25 20 15 10 5 0 Jlh. Sanitarian
2009
2010
2011
2012
2013
14
15
23
23
22
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
93
Kabupaten Bangka Selatan
6.
Jumlah & Rasio Tenaga Keteknisan Medis & Keterapian Fisik di Sarana Kesehatan a. Tenaga Keteknisan Medis. Jumlah keteknisan medis di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 37 orang, yang terdiri dari Radiografer sebanyak 6 orang, Tekhnisi Gigi sebanyak 1 orang, Analis Kesehatan sebanyak 22 orang, Refraksionis Optisien sebanyak 1 orang, dan Rekam Medis sebanyak 6 orang. Rasio tenaga keteknisan medis per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (15,59).
Gambar V.13 Jumlah Tenaga Keteknisan Medis Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
25
22
20 15 10 6
6
5 0
0
1
1
0
0
0
0
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Profil Kesehatan Tahun 2013
94
Kabupaten Bangka Selatan
b. Tenaga Keterapian Fisik. Jumlah tenaga keterapian fisik yang ada di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebanyak 4 orang (fisioterapi). Rasio untuk tenaga keterapian fisik per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (2,12).
Gambar V. 14 Jumlah Tenaga Keterapian Fisik Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2013
4
0
Fisioterapi
T. Okupasi
0
T. Wicara
0
Akupunturis
Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Berdasarkan penjabaran Sumber Daya Manuasi Kesehatn diatas, jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan masih belum tercukupi dan masih membutuhkan banyak tenaga kesehatan dengan pendistribusian yang merata sesuai dengan kebutuhan dengan mengacu pada rasio jumlah penduduk. Mobilitas tenaga atau distribusi tenaga kesehatan yang tersebar di wilayah pelayanan kesehatan diupayakan dengan peningkatan sarana-sarana kesehatan yang ada, seperti peningkatan akreditasi rumah sakit, peningkatan puskesmas menjadi puskesmas mampu poned dan menjadi puskesmas rawat inap dan peningkatan insentif oleh Kementerian Kesehatan bagi tenaga medis yang melaksankan masa bakti di daerah terpencil maupun santan terpencil.
Profil Kesehatan Tahun 2013
95
Kabupaten Bangka Selatan
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 1.
Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kabupaten/Kota Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan. Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan pembiayaan bersumber dari masyarakat. Pembiayaan kesehatan bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan agar meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembiayaan pembangunan program kesehatan di Dinas Kesehatan dan RSUD Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 yang bersumber dari alokasi dana APBD Kabupaten adalah sebesar Rp. 39.463.079.521,- meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 29.938.316.455,-. Hal ini merupaka respon pemerintah yang positif terhadap pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Tabel V.3 Persentase Anggaran Belanja Langsung Dinas Kesehatan Terhadap APBD Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
Tahun
APBD Kabupaten
Anggaran BL Dinas Kesehatan
% Anggaran
1
2
3
4
2009
Rp. 393.265.847.202,-
Rp. 17.236.102.576,-
4,38
2010
Rp. 434.611.464.473,-
Rp. 13.129.824.331,-
3,02
2011
Rp. 533.481.380.600,-
Rp. 12.361.151.571,-
2,31
2012
Rp. 592.634.258.483,-
Rp. 24.064.476.455,-
4,06
2013
Rp. 652.084.134.465,-
Rp. 15.579.652.121,-
2,39
Alokasi anggaran kesehatan pemerintah per-kapita di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 255.674.59 per-kapita, jumlah ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 207.714.84 per-kapita. Indikator
Profil Kesehatan Tahun 2013
96
Kabupaten Bangka Selatan
Indonesia Sehat 2010 menargetkan alokasi anggaran kesehatan pemerintah untuk setiap penduduk di suatu Kabupaten/Kota adalah sebesar Rp. 100.000,00 per-kapita.
Gambar V.15 Alokasi Anggaran Kesehatan Pemerintah Per-Kapita (Ribuan Rupiah) Di Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2009 – 2013
450,000 400,000 Ribuan Rupiah
350,000 300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 Anggaran/Kapita
2009
2010
2011
2012
2013
390,198
148,955
120,943
207,714
255,674
Sumber : DPPKAD Kab. Bangka Selatan Subbag Keuangan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Masalah kesehatan merupakan hal yang perlu membutuhkan dukungan berbagai pihak untuk mengatasinya, termasuk alokasi anggaran. Selama ini terlihat bahwa sektor kesehatan belum mendapatkan dana cukup dari pemerintah pusat dan daerah. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Bab XV Pembiayaan Kesehatan pasal 171 ayat 1 yang menyebutkan bahwa Besar Aanggaran Kesehatan Pemerintah dialokasikan minimal sebesar 5% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diluar gaji serta ayat 2 yang menyebutkan bahwa besar Anggaran Kesehatan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dialokasikan minimal 10% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) diluar gaji.
Profil Kesehatan Tahun 2013
97
Kabupaten Bangka Selatan
BAB VI KESIMPULAN Seiring dengan pembentukan dan pemekaran sebagai Kabupaten yang baru, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan telah berupaya melakukan pembangunan dan pembenahan di berbagai bidang, khususnya di bidang kesehatan dalam rangka menjamin terlayaninya hak-hak dasar kesehatan pada masyarakat secara adil, merata dan berkelanjutan yang pada akhirnya bisa mensejajarkan Kabupaten Bangka Selatan dengan Kabupaten-Kabupaten lain di Indonesia yang lebih mapan dalam pembangunan bidang kesehatan.
A. DERAJAT KESEHATAN 1.
Mortalitas/Angka Kematian a.
Angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 7,77/1.000 kelahiran hidup dan sudah mencapai dari target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu sebesar (23/1.000 kelahiran hidup).
b.
Angka kematian balita (AKABA) di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 8,84/1.000 kelahiran hidup dan sudah mencapai dari target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu sebesar (32/1.000 kelahiran hidup).
c.
Angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 107,12/100.000 kelahiran hidup dan masih belum mencapai target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu sebesar (102/100.000 kelahiran hidup).
2.
Morbiditas/Angka Kesakitan a.
Pada tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan ditemukan sebanyak 5 kasus penderita AFP dan 5,57 AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun dari 3 kasus yang ditemukan. Angka ini sudah melampaui dari target Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu sebesar ≥2/100.000 penduduk.
b.
Prevalensi Tuberkulosis tahun 2013 di Kabupaten Bangka Selatan per 100.000 penduduk yaitu sebesar 75.
c.
Case Detection Rate (CDR) atau angka penemuan kasus penderita TB Paru BTA (+) di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (42,42%), menurun bila dibandingkan dengan capaian tahun 2012 yaitu sebesar (52,53%).
Profil Kesehatan Tahun 2013
98
Kabupaten Bangka Selatan
d.
Angka kesembuhan (Cure Rate) TB Paru di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 86,21% dan sudah melebihi target nasional yaitu 85%, namun menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 87,88%.
e.
Persentase penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada balita tahun 2013 sebesar 61,16% dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 1.195 kasus, mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar (15,33%).
f.
Cakupan penemuan dan penanganan diare di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar (105,10%), mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar (37,09%).
g.
Angka kesakitan / Incidence Rate (IR) DBD di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar 26,5 per 100.000 penduduk, menurun bila dibandingkan dengan dengan tahun 2012 yaitu sebesar (75,93 per 100.000 penduduk) dan sudah mencapai dari target nasional yaitu sebesar (51/100.000 penduduk).
h.
Angka kematian /Case Fatality Rate (CFR) DBD di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah sebesar 13,7%, lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah CFR tahun 2011 yaitu sebesar 3,70%.
i.
Jumlah kasus malaria denga pemeriksaan sediaan darah di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebanyak 128 kasus, menurun bila bila dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun 2012 yaitu sebanyak 359 kasus. Angka kesakitan malaria (API) Per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2013 adalah sebesar 0,7 per 100.000 penduduk, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 2,1 per 100.000 penduduk.
j.
Angka kematian malaria / Case Fatality Rate (CFR) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar 0,0%
3.
Status Gizi a.
Jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebanyak 127 BBLR, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 112 BBLR.
b.
Balita gizi buruk di Kabupaten Bangka Selatan berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) berdasarkan jumlah kasus dengan (BB/TB) tahun 2013 adalah sebanyak 10 kasus.
c.
Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 sebesar 100%.
Profil Kesehatan Tahun 2013
99
Kabupaten Bangka Selatan
B. UPAYA KESEHATAN 1.
Pelayanan Kesehatan a.
Cakupan Kunjungan ibu hamil (K1) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (97,9%), menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar (99,5%).
b.
Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (92,18%), menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar (94,3%) dan belum memenuhi dari target SPM 2015 yaitu sebesar (95%).
c.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan atahun 2013 adalah sebesar (91,43%), menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar (93,6%) dan sudah mencapai dari target SPM 2015 yaitu (90%).
d.
Cakupan pelayanan pada ibu nifas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (91,03) dan sudah melampaui dari target SPM 2015 (90%).
e.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2013 adalah sebesar (68,35%), dan tidak ada peningkatan atau penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar (68,38%) serta belum memenuhi dari target SPM 2015 (80%).
g.
Cakupan kunjungan neonatus 3 kali (KN Lengkap) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (95,84%), menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar (96,5%).
h.
Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (97,54), meningkat daripada cakupan pada tahun 2012 yaitu sebesar (95,39%).
i.
Cakupan neonatsu komplikasi yang ditangani di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 adalah sebesar (73,54%), meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 (39,96%).
j.
Cakupan pelayanan anak balita di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (72,89%), meningkan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar (50,74%).
k.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan/guru UKS/kader kesehatan sekolah tahun 2013 adalah sebesar (100%).
l.
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada anak usia 6-24 bulan kelurga miskin di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (100%).
m. Cakupan peserta aktif KB di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (80,92%), meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar (58,12%).
Profil Kesehatan Tahun 2013
100
Kabupaten Bangka Selatan
n.
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 sebesar (67,92%) dan menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar (83,02%).
o.
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (100%).
2.
Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan a.
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (100%).
b.
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (100%).
c.
Cakupan kunjungan rawat jalan di sarana kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (16,7%), menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar (31,7%).
d.
Cakupan kunjungan rawat inap di sarana kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (2,6%).
3.
Perilaku Hidup Masyarakat a.
Persentase cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (29,79%).
4.
Keadaan Lingkungan a.
Cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 sebesar (77,0%), meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar (72,6%).
b.
Cakupan keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih pada tahun 2013 adalah sebesar (76,4%).
c.
Cakupan kelurga yang memilki jamban yang memenuhi syarat kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar (74,34%), meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar (32,0%).
d.
Cakupan institusi yang dibina di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 sebesar (80,1%), mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar (79,6%).
Profil Kesehatan Tahun 2013
101
Kabupaten Bangka Selatan
e.
Cakupan pengawasan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2013 adalah sebesar (67,06%) dan menurun jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar (77,12%).
C. SUMBER DAYA KESEHATAN 1.
2.
Sarana Kesehatan a.
Jumlah Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 sebanyak 9 Puskesmas
b.
Jumlah Poskesdes di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 sebanyak 48 unit.
c.
Jumlah pustu di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 sebanyak 29 unit.
Tenaga Kesehatan a.
Rasio tenaga dokter umum per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar 11,12.
b.
Rasio tenaga dokter gigi per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar 1,59.
c.
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar 18,53.
d.
Rasio tenaga gizi per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar 9,00.
e.
Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar 154,57.
f.
Rasio tenaga bidan per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar 48,17.
g.
Rasio tenaga kesehatan masyarakat per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar 37,58 dan masih belum memenuhi target dari Indikataor IS 2010 yaitu sebesar 40 per 100.000 penduduk.
h.
Rasio tenaga sanitasi per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar 11,65 dan belum memenuhi target dari Indikator IS 2010 yaitu sebesar 40 per 100.000 penduduk.
i.
Rasio tenaga keteknisan medis per 100.000 penduduk di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar 19,59.
Profil Kesehatan Tahun 2013
102
Kabupaten Bangka Selatan
3.
Pembiayaan Kesehatan Anggaran belanja (Belanja Langsung) yang dialokasikan untuk pembiayaan bidang kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 adalah sebesar Rp. 15.579.652.121,dari total APBD Kabupaten yang sebesar Rp. 652.084.134.465,- dengan persentase APBD kesehatan terhadap APBD Kabupaten adalah sebesar (6,05%). Sedangkan anggaran kesehatan per kapita di Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 255.674,-. Tentunya segala upaya dan langkah yang telah dijalankan dan laksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan khususnya melalui Dinas Kesehatan juga perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terkait atau lintas sektor sehingga pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya dapat berjalan dengan baik, tepat sasaran dan optimal.
Demikianlah penyajian Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan dan gambaran hasil pembangunan kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan tahun 2013 sebagai wujud nyata kinerja seluruh jajaran kesehatan di Kabupaten Bangka Selatan dalam upaya mewujudkan Bangka Selatan Sehat yang Mandiri Tahun 2015. Walaupun masih jauh dari yang diharapkan semoga narasi dan lampiran ini dapat memenuhi kebutuhan akan data dan informasi kesehatan untuk melihat seberapa jauh perubahan yang telah dicapai dari tahun ke tahun terhadap pembangunan di bidang kesehatan secara menyeluruh di Kabupaten Bangka Selatan dan semoga buku Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2012 ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak membutuhkan. Kritik dan saram sangat kami harapkan demi perbaikan dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan pada tahun-tahun yang akan datang.
Profil Kesehatan Tahun 2013
103
Kabupaten Bangka Selatan
FORM ISIAN PENGUMPULAN DATA INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA : BANGKA SELATAN WAKTU : TAHUN 2013 Data Pengelola Program Dinkes NO 1 I
Angka Absolut
INDIKATOR SPM
Angka (%)
Target (%)
Ket
4
5
6
7
3,831
4,156
92.18
95
2015
568
831
68.35
80
2015
3 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
3,627
3,967
91.43
90
2015
4 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas
3,611
3,967
91.03
90
2015
417
567
73.54
80
2010
3,685
3,778
97.54
90
2010
36
53
67.92
100
2,010
2
Pembilang
Penyebuut
3
PELAYANAN KESEHATAN DASAR 1 Persentase Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4 2 Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
5 Persentase Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani 6 Persentase Cakupan Kunjungan Bayi 7 Persentase Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
11,490
15,764
72.89
90
2010
9 Presentase Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 - 24 Bulan Keluarga Miskin
10
10
100.00
100
2010
10 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
10
10
100
100
2010
11 Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
4,421
4,421
100
100
2010
12 Persentase Cakupan Peserta Aktif KB
25,988
32,115
80.92
70
2,010
≥2/100.000
8 Persentase Cakupan Pelayanan Anak Balita
13 Persentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit 5
55,573
9.00
b. Presentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita
1,195
1,954
61.16
100
2010
c. Persentase Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif
128
302
42.38
100
2010
d. Persentase Penderita DBD yang Ditangani
50
50
100.00
100
2010
4,249
4,043
105.10
100
2010
586
20,894
2.80
100
2010
334
20,894
1.60
100
2015
1
1
100
100
2015
III PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB 17 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam
1
1
100
100
2015
IV PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 18 Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif
46
46
100
80
2015
a. Persentase Acute Flacid Paralysis ( AFP ) rate Per 100.000 Penduduk < 15 Tahun
e. Persentase Penemuan Penderita Diare 14 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin II
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN 15 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 16 Persentase Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
CAPAIAN MDG's KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2013 INDIKATOR TARGET 1 C : Persentase balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi Persentase balita gizi buruk Persentase balita gizi kurang Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum : - < 1400 kkal/kapita/hari - < 2000 kkal/kapita/hari
KAB. BANGKA SELATAN PEMBILANG PENYEBUT 110 10 110
ANGKA (%)
19,542 19,542 19,542
0.56 0.05 0.56
#DIV/0! #DIV/0!
TARGET
14.3 3.1 11.2
9.2 53.5
TARGET 4A : Angka Kematian Balita Angka Kematian Bayi Angka Kematian Neonatal Persentase anak usia 1 tahun yang di imunisasi campak total
33 29 21 3,396
3,734 3,734 3,734 3,778
8.84 7.77 0.56 89.89
44 37
TARGET 5A : Angka Kematian Ibu Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih
4 3,627
3,734 3,967
107.12 91.43
37 96
25,988
32,115
80.92
66
260
16,606
1.57
72
-
-
#VALUE!
10
9 -
36,491 36,491
0.02 #VALUE! #VALUE!
0.5 35% 75%
-
-
#VALUE!
60%
80
TARGET 5B : Angka pemakaian kontrasepsi/Contraceptive Prevalence (CPR) pada perempuan menikah usia 15-49 tahun Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15 - 19 tahun) cakupan pelayanan antenatal (K4) Unmeet Need (kebutuhan keluarga berencana/KB) yang tidak terpenuhi TARGET 6B : Prevalensi HIV pada penduduk usia 15 - 24 tahun Penggunaan kondom pada hubungan seks terakhir Proporsi penduduk usia 15 - 24 tahun yang memiliki pengetahuan Komprehensif tentang HIV dan AIDS Proporsi penduduk yang terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat antiretroviral
KET
TARGET 6C : Angka kejadian tuberkulosis (insiden semua kasus/100.000 pddk/tahun) Tingkat prevalensi tuberkulosis (per 100.000 pddk) Tingkat kematian karena tuberkulosis (per 100.000 pddk) Tingkat jumlah kasus tuberkulosis yang terdeteksi dalam program DOTS (CDR) Proporsi kasus tuberkulosis yang berhasil diobati dalam program DOTS (succes rate) Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 pddk Angka kesakitan DBD PER 100.000 pddk Angka kematian DBD (%)
128 142 10 128
188,908 188,908 188,908 302
67.76 75.17 5.29 42.38
180 231 27 65
125
145
86.21
86
128 50 3
188,908 188,908 50
0.68 26.47 6.00
4 55 1
31,532
38,004
82.97
40%
10,788 20,744 -
12,360 25,644 -
87.28 80.89 #VALUE!
40% 43% 67%
-
-
TARGET 7C : Jumlah SR rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak (unit) Perkotaan Perdesaan Penambahan akses sanitasi dasar yang layak penduduk miskin perkotaan (jiwa) Perkotaan Perdesaan Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Keterangan : - : Data Tidak Tersedia
#VALUE! #VALUE!
85.50% 50%
REALISASI / CAPAIAN INDIKATOR KESEHATAN RPJMD 2012 - 2017 DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2013 NO
INDIKATOR
1 1
Umur harapan hidup ( target kesehatan )
2
2
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
3
Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
4
Persentase persalinan dengan pertolongan tenaga kesehatan
5 6 7
Persentase balita gizi buruk mendapat perawatan
8
Angka kesakitan malaria per 1.000 penduduk
9
Prevalensi HIV (persentase kasus terhadap penduduk beresiko)
KAB. BANGKA SELATAN PEMBILANG
REALISASI
PENYEBUT
3
4
5.00 #VALUE!
TARGET 2012 6 70.13
-
-
29
3,734
7.77
4
3,734
107.12
35
3,627
3,967
91.43
96.5
Persentase pasangan usia subur yang menjadi akseptor KB
25,988
32,115
80.92
67
Paersentase balita yang ditimbang berat badan
14,946
19,542
76.48
55
10
10
100.00
100
128
188,908
0.68
<3
9
122
7.38
< 10
9
110,371
0.01
< 0,5
10 Prevalensi HIV (persentase penduduk usia 15-49 tahun yang terinfeksi
35
HIV dibagi penduduk usia 15 - 49 tahun) 11 Angka kesakitan demam berdarah dengue (DBD) per 100.000 pddk
50
188,908
26.47
< 53
12 Persentase kasus baru TB Paru (BTA Positif) yang ditemukan
128
302
42.38
64
13 Persentase kasus baru TB Paru (BTA Positif) yang disembuhkan
125
145
86.21
89
14 Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki kebijakan tentang kawasan tanpa rokok (KTR)
-
-
15 Persentase Kabupaten/Kota yang melakukan pembinaan pencegahan
1
1
100.00
70
21
188,908
11.12
26.7
3
188,908
1.59
6.1
267
188,908
141.34
245.8
91
188,908
48.17
70.7
20 Persentase rumah sehat yang memenuhi syarat kesehatan
23,765
30,879
76.96
75
21 Persentase penduduk yang mengakses air minum berkualitas
31,532
38,004
82.97
60
22 Persentase penduduk yang menggunakan sanitasi jamban
21,006
28,255
74.34
73
5
55,573
9.00
2
24 Persentase Kabupaten/Kota yang mencapai Universal Child Imunization (UCI) / Desa dan kelurahan per tahun 25 Persentase keluarga miskin yang mendapat pelayanan kesehatan tidak kurang dari 5 % penduduk miskin dari masing-masing kabupaten (4 Kab)
36
53
67.92
90
-
-
26 Persentase sarana kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan
10
10
#VALUE!
50
dan penanggulangan penyakit tidak menular (SE, deteksi dini, dan tatalaksana) 16 Rasio dokter umum per 100.000 pddk 17 Rasio dokter spesialis per 100.000 pdkk 18 Rasio perawat per 100.000 pddk 19 Rasio bidan per 1.00.000 pddk
23 Angka "acute flacid parallysis" (AFP) pada anak usia < 15 tahun per 100.000 pddk
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan Keterangan : - : Data Tidak Tersedia
#VALUE! 100.00
5 70
KET 7
DATA JENIS PENYAKIT TERBANYAK KABUPATEN BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2013 NO
JENIS PENYAKIT
KABUPATEN BANGKA SELATAN
1
INFEKSI AKUT LAIN PADA SALURAN PERNAFASAN BAGIAN ATAS
5,489
2
PENYAKIT LAINNYA
3,831
3
PENYAKIT TEKANAN DARAH TINGGI
2,369
4
PENYAKIT PADA SISTEM OTOT DAN JARINGAN PENGIKAT (PENYAKIT TULANG, RADANG SENDI TERMASUK REUMATIK)
2,277
5
PENYAKIT KULIT ALERGI
1,648
6
MALARIA TANPA PEMERIKSAAN LABORATORIUM (MALARIA KLINIS)
1,615
7
DIARE
1,514
8
ANEMIA
1,408
9
PENYAKIT KKULIT INFEKSI
1,265
10
PENYAKIT LAIN PADA SALURAN PERNAFASAN BAGIAN ATAS
1,166
Sumber : Bidang Pelayanan Medik dan Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17
DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 18 19 20 21 22
Angka Kesakitan AFP Rate (non polio) < 15 th Angka Insidens TB Paru Angka Prevalensi TB Paru Angka kematian akibat TB Paru Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR)
97,861
91,047
0.0
0.0
27.1
24.1
1,858 5.9 18 9.7 20 10.8
1,876 5.3 11 5.9 13 6.9 4 107.1
84 92 8 52.90
51 57 2 31.35
3,607 53 188,908 5.0 52.4 48.9 107.5 0.0
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
%
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 4
25.6 %
Tabel 5
3,734 5.6 29 7.8 33 8.8
Bayi Bayi per 1.000 KH Balita per 1.000 KH Ibu per 100.000 KH
Tabel 6 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 8
9.00 67.76 75.17 5.29 42.42
per 100.000 pend <15thn per 100.000 penduduk per 100.000 penduduk per 100.000 penduduk %
Tabel 9 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 11
NO 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
INDIKATOR Success Rate TB Paru Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru HIV Jumlah Kasus Baru AIDS Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Jumlah Kematian karena AIDS Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis
L
P
0.00 70.95233 4 1 6 0 0.00 108.20 0 0 0 0.00 20.00 0.51 0.00 75.00 0
0.00 50.774255 5 1 3 0 0.00 101.78 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0.00 0.00 42.86 1
0 0
0 0
0
0
0
0
0 6 24.52 4.17 0.76 0.00 6
0 13 28.56 7.69 0.37 0.00 12
ANGKA/NILAI L+P 86.21 61.15034285 9 2 9 0 0.00 105.10 0 5 3 0.00 20.00 0.26 0.00 85.71 1 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 19 26.47 6.00 0.68 0.00 9
Satuan % % Kasus Kasus Kasus Jiwa % % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % % per 10.000 Penduduk % % Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % per 1.000 penduduk % per 100.000 penduduk
No. Lampiran Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 24 Tabel 25
NO
INDIKATOR
B.3 55 56 57 58 59
Status Gizi Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Balita Gizi Baik Balita Gizi Kurang Balita Gizi Buruk
C. C.1 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Bumil Risti/Komplikasi ditangani Neonatal Risti/Komplikasi ditangani Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) Balita ditimbang Balita berat badan naik
L
P
100 3.12 92.78 4.75 1.10
100 3.68 91.72 4.91 0.73
70.86 88.92 82.27
98 92.18 91.43 91.03 79.04 92.18 68.33 76.51 115.09 85.61 91.43
92.54 0.91 93.46
101.37 100.66 101.92
59.33 100.00 70.27 75.62 85
57.40 100.00 75.65 77.39 84
ANGKA/NILAI L+P 100 3.40 92.27 4.83 0.92
73.58 101.54 83.89 10.47 80.92 96.80 95.84 97.54 67.92 89.89 9.68 58.40 100.00 72.89 76.48 84
Satuan
No. Lampiran
% % % % %
Tabel 26 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 27 Tabel 27
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 35 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 39 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44
NO
INDIKATOR
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 88 89 90 91 92 93 94 95 96
Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas 99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 105 Gross Death Rate (GDR) di RS
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
1 100.00 100.00
1 100.00 100.00
1 % 100.00 % 100.00 %
Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46
37.32
32.08
34.82 %
Tabel 47
49.44
37.64
0.00
0.01
100.00 100.00
100.00 100.00
41.94 100.00 100.00 0.01 100.00 100.00 100.00
% % %
100.00
100.00
100.00 %
Tabel 53
100.00
100.00
100.00 %
Tabel 55
100.00 2.51
100.00 2.84
100.00 % 2.68 %
Tabel 56
sekolah sekolah % %
Tabel 48 Tabel 49 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 53 Tabel 53
Tabel 56
0.86
1.90
1.38 % Tabel 56
0.10
0.15
0.12 % Tabel 57
0.17 16.01 2.37 2.61
0.26 17.48 2.82 2.28
0.22 % 16.72 % 2.58 % 2.43 per 100.000 pasien keluar
Tabel 57 Tabel 58 Tabel 58 Tabel 59
NO
INDIKATOR
106 107 108 109
Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Length of Stay (LOS) di RS Turn of Interval (TOI) di RS
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-PHBS
L 0.60
P 0.12
ANGKA/NILAI L+P 0.33 24.49 2.17 6.69
No. Lampiran Satuan per 100.000 pasien keluar Tabel 59 % Tabel 60 Hari Tabel 60 Hari Tabel 60
#REF! %
C.4 111 112 113 114 115 116 117 118
Keadaan Lingkungan Rumah Sehat Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Keluarga dengan sumber air minum terlindung Keluarga memiliki Jamban Sehat Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina kesehatan lingkungannya
76.96 73.58 82.97 74.34 100.00 11.53 67.06 80.08
D. D.1 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Perawatan Jumlah Puskesmas non-Perawatan Jumlah Apotek Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita Jumlah Desa Siaga Desa Siaga Aktif Jumlah Poskesdes
1.00 6.00 3.00 9.00 100.00 114.00 39.47 0.58 46.00 100.00 48.00
Tabel 61
% % % % % % % %
Tabel 62 Tabel 63 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68
% % Posyandu % per 100 balita Desa % Poskesdes
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73
NO
INDIKATOR
D.2 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Rasio Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter Umum Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Teknisi Medis Jumlah Fisioterapis
D.3 146 147 148
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
L 2.00 1.06 15.00 7.94 2.00 113.00 8.00 6.00 27.00 8.00 6.00 -
P 1.00 0.53 6.00 3.18 3.00 91.00 48.17 289.00 35.00 17.00 52.00 21.00 30.00 4.00
ANGKA/NILAI L+P 3.00 1.59 21.00 11.12 3.00 91.00 292.00 35.00 17.00 52.00 13.00 37.00 4.00
Satuan
Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
48,298,975,132.00 Rp 6.05 % 255,674.59 Rp
No. Lampiran
Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 78
Tabel 79 Tabel 79 Tabel 79
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
LUAS WILAYAH (km 2)
1
2
1
TOBOALI
2
3
JUMLAH DESA
KELURAHAN
DESA+KEL.
JUMLAH PENDUDUK
4
5
6
7
JUMLAH RUMAH
RATA-RATA KEPADATAN JIWA/RUMAH PENDUDUK
TANGGA
TANGGA
per km 2
8
9
10
1,460.34
8
3
11
71,143
14,820
4.80
48.72
AIR GEGAS
853.64
10
0
10
41,399
7,913
5.23
48.50
3
PAYUNG
372.95
9
0
9
20,230
4,128
4.90
54.24
4
SIMPANG RIMBA
362.30
7
0
7
23,312
4,504
5.18
64.34
5
KEPULAUAN PONGOK
89.67
2
0
2
5,091
908
5.61
56.77
6
LEPAR PONGOK
172.31
4
0
4
7,771
1,164
6.68
45.10
7
TUKAK SADAI
126.00
5
0
5
10,986
2,168
5.07
87.19
8
PULAU BESAR
169.87
5
0
5
8,976
1,886
4.76
52.84
3,607.08
50
3
53
188,908
37,491
5.04
JUMLAH KABUPATEN
Sumber : - Badan Pusat Statistik RI dan Kab. Bangka Selatan - Pusdatin Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
52
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
2
0-4
5-14
15-44
45-64
>=65
JUMLAH
0-4
5-14
15-44
45-64
>=65
JUMLAH
RASIO BEBAN TANG GUNGAN
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PENDUDUK 3
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN 17
1
TOBOALI
71,143
3,796
6,929
19,599
5,368
1,163
36,855
3,590
6,613
18,205
4,622
1,258
34,288
48.85
107.49
2
AIR GEGAS
41,399
2,209
4,032
11,405
3,122
678
21,446
2,089
3,850
10,593
2,690
731
19,953
48.86
107.48
3
PAYUNG
20,230
1,079
1,970
5,574
1,526
331
10,480
1,021
1,880
5,176
1,314
359
9,750
48.86
107.49
4
SIMPANG RIMBA
23,312
1,244
2,270
6,422
1,759
381
12,076
1,176
2,167
5,966
1,514
413
11,236
48.85
107.48
5
KEPULAUAN PONGOK
5,091
273
496
1,402
384
82
2,637
258
473
1,303
331
89
2,454
48.86
107.46
6
LEPAR PONGOK
7,771
415
757
2,141
586
127
4,026
393
722
1,988
505
137
3,745
48.87
107.50
7
TUKAK SADAI
10,986
586
1,070
3,026
829
180
5,691
554
1,021
2,811
714
195
5,295
48.86
107.48
8
PULAU BESAR
8,976
479
874
2,477
677
143
4,650
453
834
2,297
583
159
4,326
48.76
107.49
188,908
10,081
18,398
52,046
14,251
3,085
97,861
9,534
17,560
48,339
12,273
3,341
91,047
48.85
107.48
JUMLAH KABUPATEN
Sumber : Badan Pusat Statistik RI dan Kab. Bangka Selatan Pusdatin Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar:
TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH PENDUDUK
NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
1
2
1
0-4
10,081
9,534
19,615
2
5-9
9,787
9,316
19,103
3
10 - 14
8,611
8,244
16,855
4
15 - 19
8,591
8,015
16,606
5
20 - 24
10,208
9,677
19,885
6
25 - 29
10,512
9,925
20,437
7
30 - 34
8,875
8,059
16,934
8
35 - 39
7,572
6,995
14,567
9
40 - 44
6,288
5,668
11,956
10
45 - 49
5,327
4,659
9,986
11
50 - 54
4,278
3,424
7,702
12
55 - 59
2,573
2,395
4,968
13
60 - 64
2,073
1,795
3,868
14
65 - 69
1,261
1,214
2,475
15
70 - 74
976
1,068
2,044
16
75+
848
1,059
1,907
97,861
91,047
188,908
JUMLAH KABUPATEN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
3
4
5
Sumber : Badan Pusat Statistik RI dan Kab. Bangka Selatan Pusdatin Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN JUMLAH
1
2
1
TOBOALI
2
AIR GEGAS
3
PAYUNG
4
SIMPANG RIMBA
5
KEPULAUAN PONGOK
6
LEPAR PONGOK
7
TUKAK SADAI
8
PULAU BESAR JUMLAH KABUPATEN
Data tidak tersedia
3
LAKI-LAKI MELEK HURUF 4
% 5
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS PEREMPUAN MELEK JUMLAH % HURUF 6
7
8
LAKI-LAKI + PEREMPUAN MELEK JUMLAH % HURUF 9
10
11
TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 LAKI-LAKI
NO
KECAMATAN
1
2
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI
SMP/ MTs
3
4
5
6
PEREMPUAN
AK/ SMA/ UNIVERS DIPLO SMK/ MA ITAS MA 7
8
9
JUMLAH
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
10
11
12
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
SD/MI
SMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO MA
13
14
15
16
UNIVER SITAS
17
JUMLAH
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI
18
19
20
21
SMA/ SMK/ SMP/ MTs MA
22
23
AK/ DIPLO MA
UNIVER SITAS
JUMLAH
24
25
26
1
TOBOALI
1,655
4,716
11,912
4,655
5,676
475
701
29,790
1,692
4,615
12,141
4,199
4,247
649
513
28,056
3,347
9,331
24,053
8,854
9,923
1,124
1,214
57,846
2
AIR GEGAS
1,652
3,247
9,370
1,625
1,227
97
131
17,349
1,672
3,134
8,481
1,423
928
114
97
15,849
3,324
6,381
17,851
3,048
2,155
211
228
33,198
3
PAYUNG
814
1,653
4,249
816
811
91
108
8,542
833
1,598
4,109
676
607
97
82
8,002
1,647
3,251
8,358
1,492
1,418
188
190
16,544
4
SIMPANG RIMBA
623
1,585
5,519
946
609
64
65
9,411
627
1,530
5,184
801
501
61
69
8,773
1,250
3,115
10,703
1,747
1,110
125
134
18,184
5
KEPULAUAN PONGOK
69
329
1,230
245
179
14
21
2,087
78
297
1,194
216
142
17
17
1,961
147
626
2,424
461
321
31
38
4,048
6
LEPAR PONGOK
192
497
1,805
369
264
26
32
3,185
200
472
1,763
309
171
26
21
2,962
392
969
3,568
678
435
52
53
6,147
7
TUKAK SADAI
244
951
2,252
557
417
30
27
4,478
273
979
2,093
424
333
42
25
4,169
517
1,930
4,345
981
750
72
52
8,647
8
PULAU BESAR
210
783
1,985
641
382
13
39
4,053
223
655
1,808
510
252
22
38
3,508
433
1,438
3,793
1,151
634
35
77
7,561
5,459
13,761
38,322
9,854
9,565
810
1,124
78,895
5,598
13,280
36,773
8,558
7,181
1,028
862
73,280
11,057
27,041
75,095
18,412
16,746
1,838
1,986
152,175
JUMLAH KABUPATEN
Sumber : -
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Bangka Selatan
TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH KELAHIRAN NO
KECAMATAN
1
1
2
TOBOALI
LAKI-LAKI
NAMA PUSKESMAS
3
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOBOALI
543
0
543
628
1
629
1,171
1
1,172
RIAS
129
1
130
105
1
106
234
2
236
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
389
2
391
427
3
430
816
5
821
3
PAYUNG
PAYUNG
204
3
207
204
3
207
408
6
414
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
268
2
270
201
1
202
469
3
472
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
55
1
56
37
0
37
92
1
93
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
74
1
75
74
0
74
148
1
149
7
TUKAK SADAI
TIRAM
106
0
106
111
1
112
217
1
218
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
90
1
91
89
0
89
179
1
180
1,858
11
1,869
1,876
10
1,886
3,734
21
3,755
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) Sumber : -
Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
5.89
5.30
5.59
TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH KEMATIAN NO
KECAMATAN
1
1
2
TOBOALI
LAKI - LAKI
PUSKESMAS
3
PEREMPUAN
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOBOALI
-
-
0
1
2
3
1
2
3
RIAS
3
-
3
1
0
1
4
0
4
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
5
-
5
1
0
1
6
0
6
3
PAYUNG
PAYUNG
7
2
9
0
0
0
7
2
9
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
1
-
1
5
0
5
6
0
6
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
-
-
0
0
0
0
0
0
0
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
-
-
0
0
0
0
0
0
0
7
TUKAK SADAI
TIRAM
1
-
1
3
0
3
4
0
4
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
1
-
1
0
0
0
1
0
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
18
2
20
11
2
13
29
4
33
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
9.69
6.93
7.77
1.08
10.76
5.86
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi Catatan : - Kematian Bayi = Kematian Neonatus + Kematian Bayi - Kematian Balita = ( Kematian Bayi & Anak Balita ) + Kematian Balita.
1.07
1.07
8.84
TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH KEMATIAN IBU NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
TOBOALI
JUMLAH LAHIR HIDUP
3
TOBOALI
4
KEMATIAN IBU HAMIL
KEMATIAN IBU BERSALIN
KEMATIAN IBU NIFAS
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
≥35 Thn JUMLAH 19
20
1,171
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
2
1
3
RIAS
234
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
816
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
PAYUNG
PAYUNG
408
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
469
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
92
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
148
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
TUKAK SADAI
TIRAM
217
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
179
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,734
0
1
0
1
0
0
1
1
0
2
0
2
0
3
1
4
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
107.12
TABEL 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
AFP RATE (NON POLIO)
1
2
3
4
5
6
1
TOBOALI
TOBOALI RIAS
17,539
2
11.40
3,389
0
0.00
12,180
2
16.42
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
3
PAYUNG
PAYUNG
5,950
0
0.00
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
6,857
0
0.00
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
1,498
0
0.00
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
2,287
0
0.00
7
TUKAK SADAI
TIRAM
3,233
0
0.00
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
2,640
1
37.88
55,573
5
9.00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Sepimkesma Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:
TABEL 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH KASUS TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
TOBOALI
TOBOALI RIAS
JUMLAH PENDUDUK
KASUS BARU
KASUS LAMA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PREVALENSI
KASUS BARU + KASUS LAMA L P L+P 13
14
(PER 100.000 PENDUDUK)
15
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU (2012)
L
P
L+P
L
P
L+P
16
17
18
19
20
21
30,886
28,735
59,621
28
19
47
3
4
7
31
23
54
100
80
91
0
0
0
5,969
5,553
11,522
2
1
3
1
0
1
3
1
4
50
18
35
0
0
0
19,953
41,399
13
10
23
0
0
0
13
10
23
61
50
56
0
0
0
20,230
20
7
27
1
0
1
21
7
28
200
72
138
6
1
7
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
21,446
3
PAYUNG
PAYUNG
10,480
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
12,076
11,236
23,312
12
5
17
2
1
3
14
6
20
116
53
86
1
1
2
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
2,637
2,454
5,091
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
4,026
3,745
7,771
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
27
13
0
0
0
7
TUKAK SADAI
TIRAM
5,691
5,295
10,986
4
2
6
1
0
1
5
2
7
88
0
64
1
0
1
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
4,650
4,326
8,976
3
1
4
0
1
1
3
2
5
65
46
56
0
0
0
97,861
91,047
188,908
82
46
128
8
6
14
90
52
142
92
57
75
8
2
10
83.8
50.5
67.8
8.2
2.2
5.3
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK
9750
Sumber : -
Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK
TABEL 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
TOBOALI
TOBOALI
TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU
KLINIS
BTA (+)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) L P L+P 13
14
15
50
46
96
0
0
0
28
19
47
56.00
41.33
48.96
9
9
18
0
0
0
2
1
3
22.22
11.26
16.27
RIAS 2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
34
33
67
0
0
0
13
10
23
37.89
30.30
34.33
3
PAYUNG
PAYUNG
17
16
33
0
0
0
20
7
27
119.27
44.87
81.82
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
19
18
37
0
0
0
12
5
17
62.11
27.81
45.58
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
4
4
8
0
0
0
0
0
0
0.00
0.00
0.00
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
6
6
12
0
0
0
0
1
1
0.00
16.69
8.04
7
TUKAK SADAI
TIRAM
9
8
17
0
0
0
4
2
6
43.93
23.61
35.29
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
7
7
14
0
0
0
3
1
4
40.32
14.45
27.85
155
147
302
0
0
0
82
46
128
52.90
31.35
42.42
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : -
Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
BTA (+) DIOBATI L P L+P
L
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
1
TOBOALI
TOBOALI
4
5
6
KESEMBUHAN P
7
L+P
PENGOBATAN LENGKAP P
L
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
27
22
49
43
87.76
0
0.00
0
RIAS
4
0
4
4
100.00
0
0.00
0
9
3
12
11
91.67
0
0.00
0
0.00
ANGKA KESUKSESAN (SUCCESS RATE/SR) L P L+P 19
20
0
0.00
0.00
0
0.00
0.00 #DIV/0!
0.00
0
0.00
0.00
0.00
91.67
#DIV/0!
0.00
21
87.76 100.00
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
3
PAYUNG
PAYUNG
24
8
32
24
75.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
75.00
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
17
8
25
23
92.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
92.00
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
3
1
4
4
100.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
100.00
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
1
0
1
1
100.00
0
0.00
0
0
0.00
0.00 #DIV/0!
7
TUKAK SADAI
TIRAM
7
4
11
8
72.73
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
72.73
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
3
4
7
7
100.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
100.00
95
50
145
125
86.21
0
0.00
0
0.00
0
0.00
0.00
0.00
86.21
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0.00
Sumber : -
Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
0
0.00
#DIV/0!
100.00
TABEL 13 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 PNEUMONIA PADA BALITA NO
KECAMATAN
1
1
2
TOBOALI
JUMLAH BALITA
PUSKESMAS
3
TOBOALI
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13.00
14
15.00
3,170
2,997
6,167
317
300
617
191
60.3
146
48.72
337
54.65
612
579
1,191
61
58
119
112
183.0
40
69.08
152
127.62
RIAS 2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
2,203
2,079
4,282
220
208
428
77
35.0
46
22.13
123
28.72
3
PAYUNG
PAYUNG
1,076
1,016
2,092
108
102
209
69
64.1
38
37.40
107
51.15
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
1,241
1,171
2,412
124
117
241
88
70.9
78
66.61
166
68.82
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
271
256
527
27
26
53
39
143.9
28
109.38
67
127.13
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
413
391
804
41
39
80
61
147.7
34
86.96
95
118.16
7
TUKAK SADAI
TIRAM
585
553
1,138
59
55
114
46
78.6
35
63.29
81
71.18
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
478
451
929
48
45
93
30
62.8
37
82.04
67
72.12
10,049
9,493
19,542
1,005
949
1,954
713
71.0
482
50.77
1,195
61.15
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : -
Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH KASUS BARU NO
KECAMATAN
1
1
2
TOBOALI
HIV
PUSKESMAS 3
INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA L P L+P
AIDS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS L
P
L+P
13
14
15
TOBOALI
3
3
6
1
1
2
3
0
3
0
0
0
RIAS
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
0
1
1
0
0
0
3
1
4
0
0
0
3
PAYUNG
PAYUNG
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
TUKAK SADAI
TIRAM
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
5
9
1
1
2
6
3
9
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Ket:
Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
2
1 UTD RSUD KAB. BASEL
JUMLAH
JUMLAH PENDONOR
L
L
P
L+P
JUMLAH
3
4
5
6
DONOR DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA P L+P JUMLAH JUMLAH % % % 7
8
9
10
11
L JUMLAH
%
12
13
POSITIF HIV P JUMLAH % 14
L+P JUMLAH %
15
16
17
321
39
360
321
100.00
39
100.00
360
100.00
0
0.00
0
0.00
0
0.00
321
39
360
321
100.00
39
100.00
360
100.00
0
0.00
0
-
0
0.00
Sumber : -
Seksi Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
-
UTD RSUD KAB. BASEL
TABEL 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 DIARE NO
KECAMATAN
1
1
2
TOBOALI
JUMLAH PENDUDUK
PUSKESMAS
3
TOBOALI RIAS
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
DIARE DITANGANI P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11.00
12
13.00
14
15.00
30,886
28,735
59,621
661
615
1,276
359
54.31
330
53.66
689
54.00
5,969
5,553
11,522
128
119
247
191
149.53
177
148.95
368
149.25
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
21,446
19,953
41,399
459
427
886
257
56.00
256
59.95
513
57.90
3
PAYUNG
PAYUNG
10,480
9,750
20,230
224
209
433
417
185.93
334
160.08
751
173.47
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
12,076
11,236
23,312
258
240
499
440
170.26
396
164.69
836
167.58
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
2,637
2,454
5,091
56
53
109
88
155.94
73
139.01
161
147.78
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
4,026
3,745
7,771
86
80
166
208
241.42
171
213.37
379
227.90
7
TUKAK SADAI
TIRAM
5,691
5,295
10,986
122
113
235
109
89.50
97
85.60
206
87.62
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
4,650
4,326
8,976
100
93
192
197
198
149
160.95
346
180.13
97,861
91,047
188,908
2,094
1,948
4,043
2,266
108.20
1,983
101.78
4,249
105.10
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Ket:
Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 KASUS BARU NO
KECAMATAN
1
1
2
TOBOALI
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
PUSKESMAS
3
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
≥ 15 TAHUN
0-14 TAHUN
JUMLAH
≥ 15 TAHUN
0-14 TAHUN
PB + MB
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
TOBOALI
0
0
0
0
RIAS
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
0
0
0
0
3
PAYUNG
PAYUNG
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
0
0
0
0
2
2
2
0
0
2
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
TUKAK SADAI
TIRAM
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
5
5
0
0
5
0.00
0.00
2.65
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
0
0
0
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK
Sumber : -
Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
0
0
0
0
0
0
0
5
0
0
5
TABEL 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
TOBOALI
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % %
PENDERITA KUSTA L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
L JUMLAH
%
13
14
TOBOALI
1
-
1
-
0.00
-
#DIV/0!
-
0.00
0
RIAS
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
0
CACAT TINGKAT 2 P L+P JUMLAH JUMLAH % %
0.00
15
16
17
18
0
#DIV/0!
-
0.00
#DIV/0!
0
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
-
#DIV/0!
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
0
3
PAYUNG
PAYUNG
1
-
1
-
0.00
-
#DIV/0!
-
0.00
0
0.00
0
#DIV/0!
-
0.00
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
2
-
2
-
0.00
-
#DIV/0!
-
0.00
1
50.00
0
#DIV/0!
1
50.00
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
-
#DIV/0!
6
LEPAR PONGOK
TANJUGN LABU
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
-
#DIV/0!
7
TUKAK SADAI
TIRAM
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
-
#DIV/0!
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
1
-
1
-
0.00
-
#DIV/0!
-
0.00
0
0.00
0
#DIV/0!
-
0.00
5
-
5
-
0.00
-
#DIV/0!
-
0.00
1
20.00
-
#DIV/0!
1
20.00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber :
TABEL 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 KASUS TERCATAT NO
KECAMATAN
1
1
2
TOBOALI
PB
PUSKESMAS 3
MB
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOBOALI
0
RIAS
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
0
3
PAYUNG
PAYUNG
0
1
1
1
0
1
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
0
2
2
2
0
2
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
0
0
0
0
0
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
0
0
0
0
0
7
TUKAK SADAI
TIRAM
0
0
0
0
0
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
0
1
1
1
0
1
0
5
5
5
0
5
0.5
0.0
0.3
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
0
0
TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 KUSTA (PB) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
TOBOALI
PENDERITA PB -1 (2012) L P L+P 4
5
KUSTA (MB) RFT PB P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
PENDERITA MB -2 (2011) L P L+P
7
8
9
10
11
12
13
L
6
L+P
TOBOALI
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
RIAS
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
14
15
1
RFT MB P
L
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
16
17
18
19
20
21
1
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
3
PAYUNG
PAYUNG
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
100
4
100
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
7
TUKAK SADAI
TIRAM
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
100
2
100
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
43
6
86
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
0
0
0
#DIV/0!
0
2
1
2
1
4
2
2
1
100
100
2
1
#DIV/0! 4
3
7
3
75
3
TABEL 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
JUMLAH KASUS L P L+P 4
5
6
PERTUSIS
MENINGGAL
L
P
L+P
7
8
9
10
MENINGGAL
JUMLAH KASUS L P L+P 11
12
13
14
TETANUS NEONATORUM MENINGGAL
JUMLAH KASUS L P L+P 15
16
17
18
TOBOALI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
RIAS
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3 PAYUNG
PAYUNG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7 TUKAK SADAI
TIRAM
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber : -
DIFTERI
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM)
Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
0
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
CAMPAK
PUSKESMAS
POLIO
JUMLAH KASUS
HEPATITIS B
MENINGGAL 1
2
1 TOBOALI
3
L
P
L+P
4
5
6
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
TOBOALI
0
0
0
0
0
0
0
RIAS
0
0
0
0
0
0
0
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
0
0
0
0
0
0
0
3 PAYUNG
PAYUNG
0
0
0
0
0
0
0
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
0
0
0
0
0
0
0
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
0
0
0
0
0
0
0
6 LELPAR PONGOK
TANJUNG LABU
0
0
0
0
0
0
0
7 TUKAK SADAI
TIRAM
0
0
0
0
0
0
0
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber : -
7
L
Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
#DIV/0!
6
13
19
TABEL 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
TOBOALI
3
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOBOALI
9
19
28
1
1
2
RIAS
0
0
0
0
0
0
11.1 #DIV/0!
5.3 #DIV/0!
7.1 #DIV/0!
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
2
3
5
0
0
0
0.0
0.0
0.0
3
PAYUNG
PAYUNG
3
1
4
0
0
0
0.0
0.0
0.0
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
8
2
10
0
1
1
0.0
50.0
10.0
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
7
TUKA SADAI
TIRAM
2
1
3
0
0
0
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
0
0
0
0
0
0
24
26
50
1
2
3
24.5
28.6
26.5
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
Sumber : Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
0.0 #DIV/0! 4.2
0.0 #DIV/0! 7.7
0.0 #DIV/0! 6.0
TABEL 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
TOBOALI
MALARIA PENDERITA TANPA PEMERIKSAAN DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH SEDIAAN DARAH L L P L+P L P L+P 4
5
6
7
8
9
MENINGGAL
10
CFR
P
L+P
L
P
L+P
11
12
13
14
15
TOBOALI
0
0
5
5
0
0
0
RIAS
0
3
1
4
0
0
0
#DIV/0!
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
0
5
2
7
0
0
0
0.0
0.0
0.0
3
PAYUNG
PAYUNG
0
48
20
68
0
0
0
0.0
0.0
0.0
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
0
3
3
6
0
0
0
0.0
0.0
0.0
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
0
0
0
0
0
0
0
8
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
0
15
3
18
0
0
0
0.0
7
TUKAK SADAI
TIRAM
0
2
0
2
0
0
0
0.0
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
0
15
3
18
0
0
0
0.0
0.0
0.0
0
74
34
128
0
0
0
0.0
0.0
0.0
0.8
0.4
0.7
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK
Sumber : -
Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
0
#DIV/0!
#DIV/0! 0.0 #DIV/0!
#DIV/0! 0.0 0.0
TABEL 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 PENDERITA FILARIASIS JUMLAH SELURUH KASUS NO
KECAMATAN
KASUS BARU DITEMUKAN
PUSKESMAS
( Kasus Baru + Kasus Lama )
1
1
2
TOBOALI
3
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
TOBOALI
0
0
0
1
1
2
RIAS
0
0
0
0
0
0
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
0
0
0
0
0
0
3
PAYUNG
PAYUNG
0
0
0
5
10
15
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
0
0
0
0
0
0
5
KEP. PONGOK
PONGOK
0
0
0
0
0
0
6
LEPAR
TANJUNG LABU
0
0
0
0
0
0
7
TUKAK SADAI
TIRAM
0
0
0
0
0
0
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
11
17
6
12
9.00
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber : -
Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan PTM Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
L
P
BBLR L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
TOBOALI
543
628
1,171
543
100.0
628
100.0
1,171
100.0
13
2.4
11
1.8
24
2.0
RIAS
129
105
234
129
100.0
105
100.0
234
100.0
9
7.0
4
3.8
13
5.6
2
TOBOALI
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
JUMLAH LAHIR HIDUP
3
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
389
427
816
389
100.0
427
100.0
816
100.0
6
1.5
10
2.3
16
2.0
3
PAYUNG
PAYUNG
204
204
408
204
100.0
204
100.0
408
100.0
12
5.9
19
9.3
31
7.6
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
268
201
469
268
100.0
201
100.0
469
100.0
11
4.1
6
3.0
17
3.6
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
55
37
92
55
100.0
37
100.0
92
100.0
6
10.9
4
10.8
10
10.9
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
74
74
148
74
100.0
74
100.0
148
100.0
0
0.0
3
4.1
3
2.0
7
TUKAK SADAI
TIRAM
106
111
217
106
100.0
111
100.0
217
100.0
1
0.9
7
6.3
8
3.7
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
90
89
179
90
100.0
89
100.0
179
100.0
0
0.0
5
5.6
5
2.8
1,858
1,876
3,734
1,858
100.0
1,876
100.0
3,734
100.0
58
3.1
69
3.7
127
3.4
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber :
-
Seksi Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 BALITA NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
BALITA DITIMBANG
GIZI LEBIH L
1
1
2
TOBOALI
3
TOBOALI RIAS
GIZI BAIK
P
L+P
L
GIZI KURANG
P
L+P
L
GIZI BURUK
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
4
5
6
7
136
125
261
0
0.00
0
0.00
0
0.00
135
99.26
125
100.00
260
99.62
1
0.74
0
0.00
1
0.38
0
0.00
0
0.00
0
0.00
30
28
58
1
3.33
1
3.57
2
3.45
18
60.00
16
57.14
34
58.62
7
23.33
7
25.00
14
24.14
5
16.67
3
10.71
8
13.79
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
164
151
315
7
4.27
5
3.31
12
3.81
152
92.68
140
92.72
292
92.70
2
1.22
4
2.65
6
1.90
3
1.83
2
1.32
5
1.59
3
PAYUNG
PAYUNG
166
154
320
1
0.60
0
0.00
1
0.31
165
99.40
153
99.35
318
99.38
0
0.00
1
0.65
1
0.31
0
0.00
0
0.00
0
0.00
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
162
153
315
5
3.09
3
1.96
8
2.54
145
89.51
134
87.58
279
88.57
10
6.17
12
7.84
22
6.98
4
2.47
2
1.31
6
1.90
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
160
155
315
5
3.13
4
2.58
9
2.86
145
90.63
133
85.81
278
88.25
14
8.75
12
7.74
26
8.25
1
0.63
1
0.65
2
0.63
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
110
102
212
6
5.45
4
3.92
10
4.72
99
90.00
91
89.22
190
89.62
7
6.36
5
4.90
12
5.66
0
0.00
0
0.00
0
0.00
7
TUKAK SADAI
TIRAM
88
82
170
2
2.27
0
0.00
2
1.18
82
93.18
75
91.46
157
92.35
6
6.82
5
6.10
11
6.47
0
0.00
0
0.00
0
0.00
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
162
149
311
0
0.00
1
0.67
1
0.32
152
93.83
141
94.63
293
94.21
9
5.56
8
5.37
17
5.47
0
0.00
0
0.00
0
0.00
1,178
1,099
2,277
27
2.29
18
1.64
45
1.98
1,093
92.78
1,008
91.72
2,101
92.27
56
4.75
54
4.91
110
4.83
13
1.10
8
0.73
21
0.92
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : -
Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
TABEL 28 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KAB/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
TOBOALI
IBU BERSALIN
IBU NIFAS
JUMLAH
K1
%
K4
%
JUMLAH
DITOLONG NAKES
%
4
5
6
7
8.00
9
10
11.00
1,311
1,258
96.0
1,260
96.11
1,252
1,150
91.85
1,252
1,169
93.37
RIAS
253
241
95.3
229
90.51
242
220
90.91
242
232
95.87
TOBOALI
JUMLAH 12
MENDAPAT YANKES
%
13
14.00
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
911
886
97.3
821
90.12
869
785
90.33
869
776
89.30
3
PAYUNG
PAYUNG
446
449
100.7
430
96.41
425
397
93.41
425
353
83.06
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
513
511
99.6
495
96.49
489
459
93.87
489
478
97.75
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
112
89
79.5
85
75.89
107
89
83.18
107
100
93.46
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
170
198
116.5
151
88.82
163
149
91.41
163
141
86.50
7
TUKAK SADAI
TIRAM
242
262
108.3
202
83.47
231
207
89.61
231
208
90.04
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
198
174
87.9
158
79.80
189
171
90.48
189
154
81.48
4,156
4,068
97.9
3,831
92.18
3,967
3,627
91.43
3,967
3,611
91.03
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
TOBOALI
4
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6.00
7
8.00
9
10.00
11
12.00
13
14.00
15
16.00
1,311
148
11.29
385
29.37
466
35.55
255
19.45
164
12.51
1,270
96.87
RIAS
253
16
6.32
66
26.09
95
37.55
66
26.09
48
18.97
275
108.70
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
911
120
13.17
166
18.22
165
18.11
92
10.10
43
4.72
466
51.15
3 PAYUNG
PAYUNG
446
27
6.05
60
13.45
155
34.75
112
25.11
81
18.16
408
91.48
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
513
20
3.90
70
13.65
103
20.08
39
7.60
23
4.48
235
45.81
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
112
4
3.57
40
35.71
24
21.43
10
8.93
10
8.93
84
75.00
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
170
39
22.94
42
24.71
50
29.41
41
24.12
53
31.18
186
109.41
7 TUKAK SADAI
TIRAM
242
44
18.18
83
34.30
83
34.30
18
7.44
16
6.61
200
82.64
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
198
13
6.57
64
32.32
44
22.22
26
13.13
27
13.64
161
81.31
4,156
431
10.37
976
23.48
1,185
28.51
659
15.86
465
11.19
3,285
79.04
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : -
JUMLAH IBU HAMIL
Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
TABEL 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
1
2
3
4
1 TOBOALI
TOBOALI
FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1,311
1,258
95.96
1,260
96.11
RIAS
253
241
95.26
229
90.51
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
911
886
97.26
821
90.12
3 PAYUNG
PAYUNG
446
449
100.67
430
96.41
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
513
511
99.61
495
96.49
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
112
89
79.46
85
75.89
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
170
198
116.47
151
88.82
7 TUKAK SADAI
TIRAM
242
262
108.26
202
83.47
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
198
174
87.88
158
79.80
4,156
4,068
97.88
3,831
92.18
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 31 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
TOBOALI
BUMIL JUMLAH BUMIL RISTI/ RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI IBU HAMIL KOMPLIKASI
TOBOALI
4
5
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
JUMLAH BAYI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7.00
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1,311
262
147
56.06
617
575
1,192
93
86
179
47
50.8
41
47.5
88
49.2
RIAS
253
51
46
90.91
119
111
230
18
17
35
60
336.1
44
264.3
104
301.4
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
911
182
125
68.61
429
399
828
64
60
124
33
51.3
31
51.8
64
51.5
3
PAYUNG
PAYUNG
446
89
86
96.41
210
195
405
32
29
61
19
60.3
35
119.7
54
88.9
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
513
103
90
87.72
242
224
466
36
34
70
17
46.8
21
62.5
38
54.4
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
112
22
23
102.68
53
49
102
8
7
15
11
138.4
5
68.0
16
104.6
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
170
34
23
67.65
80
75
155
12
11
23
4
33.3
6
53.3
10
43.0
7
TUKAK SADAI
TIRAM
242
48
15
30.99
114
106
220
17
16
33
9
52.6
12
75.5
21
63.6
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
198
40
13
32.83
93
87
180
14
13
27
8
57.3
14
107.3
22
81.5
4,156
831
568
68.33
1,957
1,821
3,778
294
273
567
208
70.9
209
76.5
417
73.6
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
TOBOALI RIAS
BAYI (6-11 BLN) BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P L+P % % % S S S
JUMLAH (6-11 Bln) L
P
L+P
4
5
6
296
276
57
10
11
12
JUMLAH L
P
L+P
13
14
15
ANAK BALITA (1-4 TAHUN) MENDAPAT VIT A 2X L P % % S S 16
17
18
19
L+P
IBU NIFAS MENDAPAT JUMLAH VIT A % S
S
%
20
21
22
7
8
9
23
24
572
205
69.3
251
90.9
456
79.7
2,553
2,422
4,975
1,926
75.44
2,129
87.90
4,055
81.51
1,252
1,150
91.85
53
110
60
105.3
50
94.3
110
100.0
493
468
961
473
95.94
439
93.80
912
94.90
242
220
90.91
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
206
192
398
181
87.9
233
121.4
414
104.0
1,774
1,680
3,454
1,424
80.27
1,449
86.25
2,873
83.18
869
785
90.33
3 PAYUNG
PAYUNG
101
93
194
96
95.0
91
97.8
187
96.4
866
821
1,687
774
89.38
721
87.82
1,495
88.62
425
397
93.41
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
116
108
224
122
105.2
204
188.9
326
145.5
999
947
1,946
873
87.39
626
66.10
1,499
77.03
489
459
93.87
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
25
24
49
43
172.0
41
170.8
84
171.4
218
207
425
205
94.04
193
93.24
398
93.65
107
89
83.18
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
38
36
74
46
121.1
54
150.0
100
135.1
333
316
649
272
81.68
275
87.03
547
84.28
163
149
91.41
7 TUKAK SADAI
TIRAM
55
51
106
51
92.7
38
74.5
89
84.0
471
447
918
445
94.48
418
93.51
863
94.01
231
207
89.61
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
45
42
87
31
68.9
45
107.1
76
87.4
385
364
749
265
68.83
318
87.36
583
77.84
189
171
90.48
939
875
1,814
835
88.9
1,007
115.1
1,842
101.5
8,092
7,672
15,764
6,657
82.27
6,568
85.61
13,225
83.89
3,967
3,627
91.43
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
TABEL 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 PESERTA KB AKTIF NON MKJP
MKJP NO
KECAMATAN
1
2
1 TOBOALI
IUD
%
MOP
%
MOW
%
IM PLAN
%
JUMLAH
%
SUNTIK
%
PIL
%
KON DOM
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
MKJP + NON MKJP
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
PUSKESMAS
3
TOBOALI
27
163
1.3
0
0.0
3
0.0
264
2.1
430
3.4
7,070
56.0
3,580
28.4
1,537
12.2
0
0.0
0
0.0
12,187
96.6
12,617
100.0
RIAS
18
2.0
0
0.0
1
0.1
38
4.3
57
6.4
489
55.3
335
37.9
3
0.3
0
0.0
0
0.0
827
93.6
884
100.0
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
37
1.0
0
0.0
6
0.2
37
1.0
80
2.3
2,053
57.8
1,371
38.6
50
1.4
0
0.0
0
0.0
3,474
97.7
3,554
100.0
3 PAYUNG
PAYUNG
20
1.0
0
0.0
3
0.1
59
2.9
82
4.1
1,334
66.0
585
28.9
21
1.0
0
0.0
0
0.0
1,940
95.9
2,022
100.0
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
9
0.3
0
0.0
4
0.1
50
1.9
63
2.4
1,844
69.1
714
26.8
47
1.8
0
0.0
0
0.0
2,605
97.6
2,668
100.0
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
0
0.0
0
0.0
0
0.0
1
0.3
1
0.3
272
72.0
97
25.7
8
2.1
0
0.0
0
0.0
377
99.7
378
100.0
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
16
1.8
0
0.0
0
0.0
109
12.5
125
14.3
565
64.7
179
20.5
4
0.5
0
0.0
0
0.0
748
85.7
873
100.0
7 TUKAK SADAI
TIRAM
0
0.0
0
0.0
3
0.2
18
1.0
21
1.2
1,149
66.6
534
31.0
20
1.2
0
0.0
0
0.0
1,703
98.8
1,724
100.0
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
3
0.2
1
0.1
3
0.2
73
5.8
80
6.3
1,009
79.6
177
14.0
2
0.2
0
0.0
0
0.0
1,188
93.7
1,268
100.0
266
1.0
1
0.0
23
0.1
649
2.5
939
3.6
15,785
60.7
7,572
29.1
1,692
6.5
0
0.0
0
0.0
25,049
96.4
25,988
100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : -
% MKJP + NON MKJP
Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
Keterangan: - MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 PESERTA KB BARU NON MKJP
MKJP NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
IUD
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
SUNTIK
%
PIL
%
KONDOM
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
3
TOBOALI
MKJP + % MKJP NON + NON MKJP MKJP 26
27
27
6.6
0
0.0
2
0.5
45
10.9
74
18.0
140
34.1
117
28.5
80
19.5
0
0.0
0
0.0
337
82.0
411
100.0
RIAS
2
0.7
0
0.0
0
0.0
11
3.7
13
4.4
164
55.0
121
40.6
0
0.0
0
0.0
0
0.0
285
95.6
298
100.0
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
5
0.5
0
0.0
3
0.3
9
1.0
17
1.8
503
53.4
409
43.4
13
1.4
0
0.0
0
0.0
925
98.2
942
100.0
3 PAYUNG
PAYUNG
1
0.2
0
0.0
0
0.0
17
4.2
18
4.5
311
77.0
74
18.3
1
0.2
0
0.0
0
0.0
386
95.5
404
100.0
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
7
1.2
0
0.0
3
0.5
20
3.4
30
5.0
384
64.4
159
26.7
23
3.9
0
0.0
0
0.0
566
95.0
596
100.0
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
0
0.0
0
0.0
0
0.0
0
0.0
0
0.0
147
75.4
48
24.6
0
0.0
0
0.0
0
0.0
195
100.0
195
100.0
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
6
1.9
0
0.0
0
0.0
58
18.3
64
20.2
170
53.6
83
26.2
0
0.0
0
0.0
0
0.0
253
79.8
317
100.0
7 TUKAK SADAI
TIRAM
0
0.0
0
0.0
3
6.1
0
0.0
3
6.1
31
63.3
15
30.6
0
0.0
0
0.0
0
0.0
46
93.9
49
100.0
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
1
0.7
0
0.0
1
0.7
6
4.0
8
5.4
132
88.6
9
6.0
0
0.0
0
0.0
0
0.0
141
94.6
149
100.0
49
1.5
0
0.0
12
0.4
166
4.9
227
6.8
1,982
59.0
1,035
30.8
117
3.5
0
0.0
0
0.0
3,134
93.2
3,361
100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan Keterangan: - MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
TOBOALI
JUMLAH PUS 4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
10,136
411
4.1
12,617
124.5
RIAS
1,959
298
15.2
884
45.1
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
7,038
942
13.4
3,554
50.5
3 PAYUNG
PAYUNG
3,439
404
11.7
2,022
58.8
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
3,963
596
15.0
2,668
67.3
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
865
195
22.5
378
43.7
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
1,321
317
24.0
873
66.1
7 TUKAK SADAI
TIRAM
1,868
49
2.6
1,724
92.3
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
1,526
149
9.8
1,268
83.1
32,115
3,361
10.5
25,988
80.9
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
TOBOALI
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
JUMLAH BAYI
L L
P
L +P
4
5
6
JUMLAH 7
P % 8.00
JUMLAH 9
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
L+P % 10.00
JUMLAH 11
L %
12.00
JUMLAH 13
P % 14.00
JUMLAH 15
L+P % 16.00
JUMLAH 17
% 18.00
TOBOALI
617
575
1,192
543
88.01
627
109.04
1,170
98.15
543
88.01
627
109.04
1,170
98.15
RIAS
119
111
230
117
98.32
110
99.10
227
98.70
119
100.00
115
103.60
234
101.74
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
429
399
828
377
87.88
414
103.76
791
95.53
357
83.22
395
99.00
752
90.82
3
PAYUNG
PAYUNG
210
195
405
198
94.29
198
101.54
396
97.78
197
93.81
196
100.51
393
97.04
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
242
224
466
257
106.20
200
89.29
457
98.07
264
109.09
219
97.77
483
103.65
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
53
49
102
53
100.00
31
63.27
84
82.35
53
100.00
31
63.27
84
82.35
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
80
75
155
74
92.50
71
94.67
145
93.55
71
88.75
71
94.67
142
91.61
7
TUKAK SADAI
TIRAM
114
106
220
101
88.60
107
100.94
208
94.55
98
85.96
97
91.51
195
88.64
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
93
87
180
91
97.85
88
101.15
179
99.44
86
92.47
82
94.25
168
93.33
1,957
1,821
3,778
1,811
92.54
1,846
101.37
3,657
96.80
1,788
0.91
1,833
100.66
3,621
95.84
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : -
Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8.00
9
10.00
L+P JUMLAH % 11
12.00
TOBOALI
617
575
1,192
532
86.22
570
99.13
1,102
92.45
RIAS
119
111
230
116
97.48
124
111.71
240
104.35
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
429
399
828
382
89.04
421
105.51
803
96.98
3 PAYUNG
PAYUNG
210
195
405
209
99.52
209
107.18
418
103.21
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
242
224
466
291
120.25
284
126.79
575
123.39
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
53
49
102
29
54.72
36
73.47
65
63.73
6 LLEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
80
75
155
73
91.25
58
77.33
131
84.52
7 TUKAK SADAI
TIRAM
114
106
220
115
100.88
83
78.30
198
90.00
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
93
87
180
82
88.17
71
81.61
153
85.00
1,957
1,821
3,778
1,829
93.46
1,856
101.92
3,685
97.54
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : -
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
JUMLAH BAYI
Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6.00
1 TOBOALI
TOBOALI
9
3
33.33
RIAS
2
2
100.00
10
10
100.00
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
3 PAYUNG
PAYUNG
9
8
88.89
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
7
1
14.29
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
2
2
100.00
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
4
2
50.00
7 TUKAK SADAI
TIRAM
5
4
80.00
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
5
4
80.00
53
36
67.92
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
TABEL 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
L
DPT1+HB1 P JUMLAH %
L+P
L 14.00
8.00
9
TOBOALI
617
575
1,192
523
84.76
545
94.78
1,068
89.60
446
72.29
447
77.74
893
74.92
437
70.83
427
74.26
864
72.48
16.4
21.7
19.10
RIAS
119
111
230
120
100.84
122
109.91
242
105.22
114
95.80
118
106.31
232
100.87
124
104.20
112
100.90
236
102.61
-3.3
8.2
2.48
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
429
399
828
464
108.16
515
129.07
979
118.24
494
115.15
524
131.33
1,018
122.95
446
103.96
544
136.34
990
119.57
3.9
-5.6
-1.12
3 PAYUNG
PAYUNG
210
195
405
215
102.38
199
102.05
414
102.22
193
91.90
205
105.13
398
98.27
203
96.67
175
89.74
378
93.33
5.6
12.1
8.70
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
242
224
466
188
77.69
182
81.25
370
79.40
160
66.12
155
69.20
315
67.60
140
57.85
156
69.64
296
63.52
25.5
14.3
20.00
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
53
49
102
51
96.23
46
93.88
97
95.10
48
90.57
38
77.55
86
84.31
41
77.36
44
89.80
85
83.33
19.6
4.3
12.37
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
80
75
155
86
107.50
72
96.00
158
101.94
75
93.75
82
109.33
157
101.29
82
102.50
69
92.00
151
97.42
4.7
4.2
4.43
7 TUKAK SADAI
TIRAM
114
106
220
113
99.12
122
115.09
235
106.82
115
100.88
82
77.36
197
89.55
123
107.89
86
81.13
209
95.00
-8.8
29.5
11.06
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
93
87
180
97
104.30
100
114.94
197
109.44
88
94.62
116
133.33
204
113.33
84
90.32
103
118.39
187
103.89
13.4
-3.0
5.08
1,957
1,821
3,778
1,857
94.89
1,903
104.50
3,760
99.52
1,733
88.55
1,767
97.03
3,500
92.64
1,680
85.85
1,716
94.23
3,396
89.89
9.5
9.8
9.68
16.00
17
18.00
19
20.00
21
22.00
23
24.00
27.00
7
15
%
26
6
Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
13
JUMLAH
25
5
Sumber :
12.00
%
L+P
4
JUMLAH (KAB/KOTA)
11
JUMLAH
P
%
1 TOBOALI
%
L
JUMLAH
10.00
JUMLAH
L+P
L+P
3
%
DO RATE (%)
P
2
JUMLAH
L
CAMPAK P JUMLAH %
L 1
-
JUMLAH BAYI
BAYI DIIMUNISASI DPT3+HB3 P L+P JUMLAH JUMLAH % %
TABEL 40 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
1
2
1 TOBOALI
3
BCG P
L
L+P
POLIO3 P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8.00
9
10.00
11
12.00
13
14.00
15
16.00
17
18.00
TOBOALI
617
575
1,192
589
95.46
565
98.26
1,154
96.81
481
77.96
487
84.70
968
81.21
RIAS
119
111
230
127
106.72
137
123.42
264
114.78
121
101.68
124
111.71
245
106.52
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
429
399
828
412
96.04
444
111.28
856
103.38
456
106.29
573
143.61
1,029
124.28
3 PAYUNG
PAYUNG
210
195
405
209
99.52
197
101.03
406
100.25
217
103.33
187
95.90
404
99.75
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
242
224
466
211
87.19
197
87.95
408
87.55
169
69.83
181
80.80
350
75.11
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
53
49
102
52
98.11
44
89.80
96
94.12
52
98.11
35
71.43
87
85.29
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
80
75
155
78
97.50
69
92.00
147
94.84
83
103.75
69
92.00
152
98.06
7 TUKAK SADAI
TIRAM
114
106
220
114
100.00
126
118.87
240
109.09
110
96.49
98
92.45
208
94.55
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
93
87
180
100
107.53
90
103.45
190
105.56
105
112.90
108
124.14
213
118.33
1,957
1,821
3,778
1,892
96.68
1,869
102.64
3,761
99.55
1,794
91.67
1,862
102.25
3,656
96.77
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : -
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
TABEL 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
TOBOALI RIAS
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH BAYI (0-5 Bln)
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8.00
9
10
11
12.00
321
299
620
269
83.80
227
75.9
496
80.00
62
58
120
24
38.71
20
34.5
44
36.67
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
223
207
430
95
42.60
93
44.9
188
43.72
3 PAYUNG
PAYUNG
109
102
211
61
55.96
50
49.0
111
52.61
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
126
116
242
37
29.37
35
30.2
72
29.75
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
28
25
53
20
71.43
21
84.0
41
77.36
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
42
39
81
36
85.71
37
94.9
73
90.12
7 TUKAK SADAI
TIRAM
59
55
114
29
49.15
24
43.6
53
46.49
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
48
45
93
33
68.75
36
80.0
69
74.19
1,018
946
1,964
604
59.33
543
57.4
1,147
58.40
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
DARI KELUARGA MISKIN L P L+P 4
5
6
ANAK 6-23 BULAN MENDAPAT MP-ASI L P L+P 7
8
9
L
% P
L+P
10
11
12
TOBOALI
1
1
2
1
1
2
100.00
100.00
100.00
RIAS
2
0
2
2
0
2
100.00 #DIV/0!
100.00
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
0
0
0
0
0
0
3 PAYUNG
PAYUNG
1
0
1
1
0
1
100.00 #DIV/0!
100.00
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
3
1
4
3
1
4
100.00
100.00
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
7 TUKAK SADAI
TIRAM
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
1
0
1
1
0
1
8
2
10
8
2
10
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
#DIV/0!
#DIV/0!
100.00
#DIV/0!
100.00 #DIV/0!
100.00
100.00
100.00
100.00
TABEL 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
TOBOALI
3
TOBOALI RIAS
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12.00
2,553
2,422
4,975
1,910
74.8
2,143
88.5
4,053
81.47
493
468
961
430
87.2
392
83.8
822
85.54
1,774
1,680
3,454
1,681
94.8
1,690
100.6
3,371
97.60
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
3
PAYUNG
PAYUNG
866
821
1,687
180
20.8
173
21.1
353
20.92
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
999
947
1,946
576
57.7
536
56.6
1,112
57.14
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
218
207
425
214
98.2
214
103.4
428
100.71
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
333
316
649
206
61.9
174
55.1
380
58.55
7
TUKAK SADAI
TIRAM
471
447
918
303
64.3
307
68.7
610
66.45
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
385
364
749
186
48.3
175
48.1
361
48.20
8,092
7,672
15,764
5,686
70.3
5,804
75.7
11,490
72.89
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 BALITA NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
TOBOALI
3
TOBOALI RIAS
DITIMBANG
BALITA YANG ADA
L
BB NAIK
P
L+P
L
BGM
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
3,170
2,997
6,167
2,559
80.7
2,431
81.1
4,990
80.9
2,398
93.7
2,277
93.7
4,675
93.7
3
0.1
4
0.2
7
0.1
612
579
1,191
452
73.9
517
89.3
969
81.4
243
53.8
278
53.8
521
53.8
4
0.9
11
2.1
15
1.5
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
2,203
2,079
4,282
1,021
46.3
1,050
50.5
2,071
48.4
1,018
99.7
1,044
99.4
2,062
99.6
2
0.2
0
0.0
2
0.1
3
PAYUNG
PAYUNG
1,076
1,016
2,092
972
90.3
884
87.0
1,856
88.7
782
80.5
683
77.3
1,465
78.9
2
0.2
4
0.5
6
0.3
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
1,241
1,171
2,412
971
78.2
918
78.4
1,889
78.3
876
90.2
825
89.9
1,701
90.0
19
2.0
19
2.1
38
2.0
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
271
256
527
203
74.9
217
84.8
420
79.7
117
57.6
118
54.4
235
56.0
5
2.5
7
3.2
12
2.9
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
413
391
804
396
95.9
344
88.0
740
92.0
325
82.1
267
77.6
592
80.0
0
0.0
0
0.0
0
0.0
7
TUKAK SADAI
TIRAM
585
553
1,138
527
90.1
539
97.5
1,066
93.7
227
43.1
248
46.0
475
44.6
0
0.0
2
0.4
2
0.2
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
478
451
929
498
104.2
447
99.1
945
101.7
472
94.8
428
95.7
900
95.2
4
0.8
2
0.4
6
0.6
10,049
9,493
19,542
7,599
75.6
7,347
77.4
14,946
76.5
6,458
85.0
6,168
84.0
12,626
84.5
39
0.5
49
0.7
88
0.6
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
TABEL 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 BALITA GIZI BURUK NO
KECAMATAN
1
2
1 TOBOALI
3
MENDAPAT PERAWATAN
JUMLAH
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOBOALI
1
RIAS
2
-
1
100.0
2
2
100.0
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
100.0
2
100.0
1
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
3
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
7 TUKAK SADAI
TIRAM
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
-
#DIV/0!
8
1
2
#DIV/0!
-
2
PAYUNG
-
-
100.0
3 PAYUNG
1
-
1
AIR GEGAS
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
-
2
2 AIR GEGAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
1
1
1
100.0
4
3
100.0
1
1
100.0
10
8
100.0
1
2
-
100.0
100.0
#DIV/0! 1
100.0
4
100.0
1
100.0
10
100.0
TABEL 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH L
1
1
2
TOBOALI
3
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOBOALI
731
615
1,346
731
100.0
615
100.0
1,346
100.0
RIAS
132
119
251
132
100.0
119
100.0
251
100.0
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
427
433
860
427
100.0
433
100.0
860
100.0
3
PAYUNG
PAYUNG
265
211
476
265
100.0
211
100.0
476
100.0
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
357
300
657
357
100.0
300
100.0
657
100.0
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
80
52
132
80
100.0
52
100.0
132
100.0
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
98
92
190
98
100.0
92
100.0
190
100.0
7
TUKAK SADAI
TIRAM
158
149
307
158
100.0
149
100.0
307
100.0
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
98
104
202
98
100.0
104
100.0
202
100.0
2,346
2,075
4,421
2,346
100.0
2,075
100.0
4,421
100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT
Sumber: - Seksi Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
100.0
100.0
100.0
TABEL 47 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 MURID SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH L
1
1
2
TOBOALI
3
TOBOALI RIAS
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
3,168
2,862
6,030
1,727
54.5
1,238
43.3
2,965
49.2
834
786
1,620
331
39.7
322
41.0
653
40.3
2
AIR GEGAS
AIR GEGAS
2,395
2,227
4,622
498
20.8
459
20.6
957
20.7
3
PAYUNG
PAYUNG
1,375
1,299
2,674
432
31.4
396
30.5
828
31.0
4
SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
1,560
1,454
3,014
505
32.4
332
22.8
837
27.8
5
KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
248
217
465
143
57.7
136
62.7
279
60.0
6
LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
637
508
1,145
193
30.3
114
22.4
307
26.8
7
TUKAK SADAI
TIRAM
796
730
1,526
296
37.2
205
28.1
501
32.8
8
PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
580
498
1,078
201
34.7
192
38.6
393
36.5
11,593
10,581
22,174
4,326
37.3
3,394
32.1
7,720
34.8
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Seksi Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
TOBOALI
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
212
307
519
37
17.45
23
7.49
60
11.56
RIAS
16
48
64
15
93.75
30
62.50
45
70.31
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
30
124
154
17
56.67
0
-
17
11.04
3 PAYUNG
PAYUNG
12
15
27
6
50.00
8
53.33
14
51.85
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
27
15
42
21
77.78
15
100.00
36
85.71
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
30
40
70
27
90.00
38
95.00
65
92.86
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
18
62
80
18
100.00
60
96.77
78
97.50
7 TUKAK SADAI
TIRAM
- #VALUE!
0
#DIV/0!
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Bina Keperawatan & Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
-
-
0
- #VALUE!
102
170
272
80
78.43
120
70.59
200
73.53
447
781
1,228
221
49.44
294
37.64
515
41.94
TABEL 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KAB/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
1 RUMAH SAKIT UMUM
1
1
2 RUMAH SAKIT JIWA
0
0
#DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA
0
0
#DIV/0!
4 PUSKESMAS PERAWATAN
6
6
100.00
5 SARANA YANKES.LAINNYA
1
1
100.00
8
8
100.00
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Bina Pelayanan Medik dan Farmasi Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
100.00
TABEL 50 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
YANG TERSERANG
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH PENDERITA
ATTACK RATE (%)
JUMLAH KEMATIAN
CFR (%)
JUMLAH KEC
JUMLAH DESA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1 Difteri
1
1
2,082
1,937
4,019
0
1
1
2 Varicella
1
1
1,666
1,550
3,216
15
11
26
0.90
3 DBD
1
1
3,609
3,358
6,967
1
0
1
0.03
Sumber : Seksi Sepimkesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan
-
0.05
0.02
0
0
0
0.71
0.81
0
0
0
-
0.01
0
0
0
-
-
#DIV/0!
-
-
-
-
#DIV/0!
-
TABEL 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
JUMLAH DESA/KELURAHAN
4
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN DESA/KELURAHAN KLB PER JUMLAH DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24 JAM
%
5
6
7
8
TOBOALI
9
1
0.11
1
100.00
RIAS
2
0
0.00
0
#DIV/0!
10
0
0.00
0
#DIV/0!
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
3 PAYUNG
PAYUNG
9
0
0.00
0
#DIV/0!
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
7
0
0.00
0
#DIV/0!
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
2
0
0.00
0
#DIV/0!
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
4
0
0.00
0
#DIV/0!
7 TUKAK SADAI
TIRAM
5
0
0.00
0
#DIV/0!
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
5
0
0.00
0
#DIV/0!
53
1
0.02
1
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber :
100.00
TABEL 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 TOBOALI
TUMPATAN GIGI TETAP
RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN L P L+P
PENCABUTAN GIGI TETAP
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOBOALI
-
-
-
300
264
564
0.0
0.0
0.0
RIAS
-
-
-
6
15
21
0.0
0.0
0.0
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
-
-
-
30
38
68
0.0
0.0
0.0
3 PAYUNG
PAYUNG
-
-
-
7
8
15
0.0
0.0
0.0
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
-
-
-
84
80
164
0.0
0.0
0.0
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
-
-
-
117
100
217
0.0
0.0
0.0
7 TUKAK SADAI
TIRAM
-
-
-
4
3
7
0.0
0.0
0.0
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
-
-
-
63
60
123
0.0
0.0
0.0
611
568
1,179
0.0
0.0
0.0
JUMLAH (KAB/ KOTA)
3
3
Sumber : Seksi Bina Keperawatan & Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
6
6
9
9
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI SD/MI
%
MASSAL 1
2
1 TOBOALI
3
TOBOALI RIAS
4
5
6
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
7
JUMLAH MURID SD/MI
MURID SD/MI DIPERIKSA
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
35
-
0.0
35
100.0
490
490
980
490
100.0
490
100.0
980
100.0
80
100
180
80
100.0
100
100.0
180
100.0
7
-
0.0
7
100.0
15
20
35
15
100.0
20
100.0
35
100.0
30
5
35
30
100.0
5
100.0
35
100.0
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
12
-
0.0
12
100.0
80
70
150
80
100.0
70
100.0
150
100.0
80
70
150
80
100.0
70
100.0
150
100.0
3 PAYUNG
PAYUNG
12
-
0.0
12
100.0
300
400
700
300
100.0
400
100.0
700
100.0
150
154
304
150
100.0
154
100.0
304
100.0
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
11
-
0.0
11
100.0
15
15
30
15
100.0
15
100.0
30
100.0
10
20
30
10
100.0
20
100.0
30
100.0
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
3
-
0.0
3
100.0
25
15
40
25
100.0
15
100.0
40
100.0
25
15
40
25
100.0
15
100.0
40
100.0
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
5
-
0.0
5
100.0
50
38
88
50
100.0
38
100.0
88
100.0
38
50
88
38
100.0
50
100.0
88
100.0
7 TUKAK SADAI
TIRAM
4
-
0.0
4
100.0
8
7
15
8
100.0
7
100.0
15
100.0
8
7
15
8
100.0
7
100.0
15
100.0
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
7
-
0.0
7
100.0
10
10
20
10
100.0
10
100.0
20
100.0
10
10
20
10
100.0
10
100.0
20
100.0
96
-
0.0
96
100.0
993
1,065
2,058
993
100.0
1,065
100.0
2,058
100.0
431
431
862
431
100.0
431
100.0
862
100.0
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber :
TABEL 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KAB/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 PENYULUHAN KESEHATAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 TOBOALI
JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA
4
5
TOBOALI
12
2
RIAS
10
1
9
2
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
3 PAYUNG
PAYUNG
12
2
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
10
2
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
10
1
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
9
2
7 TUKAK SADAI
TIRAM
10
2
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
10
2
92
16
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2
1
2 Rumah Sakit
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
94
17
SUB JUMLAH I
Sumber:
TABEL 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 TOBOALI
TOBOALI RIAS
JUMLAH PENDUDUK
ASKES
JAMSOSTEK
LAINNYA
ASKESKIN/JAMKESMAS
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
30,886
28,735
59,621
0
2,058
2,261
4,319
28,828
26,474
55,302
30,886
28,735
59,621
5,969
5,553
11,522
0
1,307
1,176
2,483
4,662
4,377
9,039
5,969
5,553
11,522
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
21,446
19,953
41,399
0
1,819
1,909
3,728
19,627
18,044
37,671
21,446
19,953
41,399
3 PAYUNG
PAYUNG
10,480
9,750
20,230
0
1,362
1,346
2,708
9,118
8,404
17,522
10,480
9,750
20,230
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
12,076
11,236
23,312
0
727
796
1,523
11,349
10,440
21,789
12,076
11,236
23,312
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
2,637
2,454
5,091
0
862
849
1,711
1,775
1,605
3,380
2,637
2,454
5,091
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
4,026
3,745
7,771
0
530
540
1,070
3,496
3,205
6,701
4,026
3,745
7,771
7 TUKAK SADAI
TIRAM
5,691
5,295
10,986
0
840
855
1,695
4,851
4,440
9,291
5,691
5,295
10,986
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
4,650
4,326
8,976
0
874
783
1,657
3,776
3,543
7,319
4,650
4,326
8,976
10,379
10,515
JUMLAH (KAB/KOTA)
97,861
91,047
PERSENTASE (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
188,908
0 0.0
0
1,214 0.0
0.6
0.0
0.0
0.0
10.6
11.5
20,894 11.1
87,482 80,532 89.4
88.5
168,014 88.9
97,861 91,047 100.0
100.0
188,908 100.0
KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR % L
P
L+P
22
23
24
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
TABEL 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
JUMLAH YANG ADA L
1
2
1 TOBOALI
3
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
JUMLAH 9
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L+P %
JUMLAH
L %
10
11
12
JUMLAH 13
P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P
L
P
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
TOBOALI
2,058
2,261
4,319
2,058
100.0
2,261
100.0
4,319
100.0
32
1.6
32
1.4
64
1.5
89
4.3
200
8.8
289
RIAS
1,307
1,176
2,483
1,307
100.0
1,176
100.0
2,483
100.0
65
5.0
91
7.7
156
6.3
-
0.0
-
0.0
-
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
1,819
1,909
3,728
1,819
100.0
1,909
100.0
3,728
100.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
3 PAYUNG
PAYUNG
1,362
1,346
2,708
1,362
100.0
1,346
100.0
2,708
100.0
71
5.2
42
3.1
113
4.2
-
0.0
-
0.0
-
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
727
796
1,523
727
100.0
796
100.0
1,523
100.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
862
849
1,711
862
100.0
849
100.0
1,711
100.0
93
10.8
134
15.8
227
13.3
-
0.0
-
0.0
-
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
530
540
1,070
530
100.0
540
100.0
1,070
100.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
7 TUKAK SADAI
TIRAM
840
855
1,695
840
100.0
855
100.0
1,695
100.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
874
783
1,657
874
100.0
783
100.0
1,657
100.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
10,379
10,515
20,894
10,379
100.0
10,515
100.0
20,894
100.0
261
2.5
299
2.8
560
2.7
89
0.9
200
1.9
289
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan RSUD Kab. Bangka Selatan
MPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P % 24
6.7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.4
TABEL 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
JUMLAH YANG ADA L
P
L+P
L JUMLAH
4
5
6
7
%
P JUMLAH
8
9
%
L+P JUMLAH
10
11
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
%
L JUMLAH
12
13
%
14
15
16
18
2,261
4,319
-
0.0
-
0.0
-
0.0
RIAS
1,307
1,176
2,483
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
1,819
1,909
3,728
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
3 PAYUNG
PAYUNG
1,362
1,346
2,708
1.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
727
796
1,523
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
862
849
1,711
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
530
540
1,070
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
7 TUKAK SADAI
TIRAM
840
855
1,695
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
-
0.0
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
874
783
1,657
0.0
-
0.0
0.0
-
0.0
10,379
10,515
20,894
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan RSUD Kab. Bangka Selatan
16
0.0 10
0.1
16
1.2
0.2
26
26
0.1
27
17
2,058
0.7
0.9
L+P JUMLAH %
TOBOALI
10
18
%
P JUMLAH
0.0 18
0.2
27
1.2
0
45
45
1.0
0.2
TABEL 58 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH KUNJUNGAN NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
RAWAT JALAN
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
PUSKESMAS : 1
PUSKESMAS TOBOALI
1,100
1,362
2,462
0
0
0
3
6
9
2
PUSKESMAS AIR GEGAS
392
375
767
0
0
0
0
0
0
3
PUSKESMAS PAYUNG
260
256
516
139
139
278
9
7
16
4
PUSKESMAS SIMPANG RIMBA
216
208
424
22
13
35
2
1
3
5
PUSKESMAS PONGOK
385
430
815
2
10
12
1
1
2
6
PUSKESMAS TANJUNG LABU
210
220
430
0
0
0
2
3
5
7
PUSKESMAS TIRAM
128
216
344
0
0
0
0
2
2
8
PUSKESMAS RIAS
319
310
629
0
0
0
0
4
4
9
PUSKESMAS BATU BETUMPANG
388
459
847
0
0
0
1
3
4
3,398
3,836
7,234
163
162
325
18
27
45
8,537
8,398
16,935
1,356
1,642
2,998
0
0
0
8,537
8,398
16,935
1,356
1,642
2,998
0
0
0
3,732
3,677
7,409
800
759
1,559
0
0
0
3,732
3,677
7,409
800
759
1,559
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
15,667
15,911
31,578
2,319
2,563
4,882
18
27
45
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
97,861
91,047
188,908
97,861
91,047
188,908
16.0
17.5
16.7
2.4
2.8
2.6
SUB JUMLAH I RSUD KAB/KOTA : 1
RSUD KAB/KOTA BANGKA SELATAN
SUB JUMLAH II SARANA YANKES LAINNYA : 1
PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI
SUB JUMLAH III
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber : - Seksi Bina Keperawatan & Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan - RSUD Kab. Bangka Selatan - BP & RB Pusyandik Bakti Timah Toboali
TABEL 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KAB/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
NAMA RUMAH SAKIT
1
a
2
1 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
b
JENIS RS 3
UMUM
JUMLAH TEMPAT TIDUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
73
1,340
1,668
3,008
35
38
73
8
2
10
2.6
2.3
2.4
0.6
0.1
0.3
73
1,340
1,668
3,008
35
38
73
8
2
10
2.6
2.3
2.4
0.6
0.1
0.3
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
GDR
NDR
KABUPATEN BANGKA SELATAN KABUPATEN/KOTA Sumber: RSUD KAB. BANGKA SELATAN a
Keterangan: termasuk rumah sakit swasta b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KAB/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 JUMLAH PASIEN NO
NAMA RUMAH SAKIT
1
2
a
1 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
JENIS RS
JUMLAH TEMPAT TIDUR
3
4
b
UMUM
PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) MATI 5
73
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
6
3,008
7
73
10
JUMLAH HARI PERAWATAN
BOR
LOS
TOI
8
9
10
11
6,525
24.5
2.2
6.7
6,525
24.5
2.2
6.7
KABUPATEN BANGKA SELATAN KABUPATEN/KOTA
73
3008
73
Sumber: RSUD KAB. BANGKA SELATAN Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b
Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
10
TABEL 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
BER PHBS *
%
4
5
6
7
8.00
12,352
210
1.7
39
18.57
RIAS
2,468
210
8.5
42
20.00
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
7,913
210
2.7
27
12.86
3 PAYUNG
PAYUNG
4,128
210
5.1
56
26.67
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
4,504
210
4.7
152
72.38
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
908
210
23.1
23
10.95
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
1,164
210
18.0
153
72.86
7 TUKAK SADAI
TIRAM
2,168
210
9.7
42
20.00
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
1,886
210
11.1
29
13.81
37,491
1,890
5.0
563
29.79
JUMLAH (KAB/KOTA)
TOBOALI
JUMLAH
Sumber: - Seksi Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 RUMAH NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
TOBOALI
JUMLAH YANG ADA
JUMLAH YANG DIPERIKSA
% DIPERIKSA
JUMLAH YANG SEHAT
% RUMAH SEHAT
4
5
6
7
8
12,360
10,864
87.9
9,464
87.1
RIAS
2,245
1,729
77.0
1,358
78.5
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
8,620
6,471
75.1
4,826
74.6
3 PAYUNG
PAYUNG
4,130
3,225
78.1
2,452
76.0
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
4,504
3,464
76.9
2,185
63.1
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
908
908
100.0
514
56.6
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
1,364
1,098
80.5
856
78.0
7 TUKAK SADAI
TIRAM
2,468
1,620
65.6
984
60.7
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
1,962
1,500
76.5
1,126
75.1
38,561
30,879
80.1
23,765
77.0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan -
TABEL 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
4
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
12,360
4,745
38.39
3,551
74.84
RIAS
2,468
824
33.39
316
38.35
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
9,321
4,934
52.93
3,089
62.61
3 PAYUNG
PAYUNG
9,910
9,257
93.41
7,861
84.92
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
4,504
3,227
71.65
2,589
80.23
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
908
569
62.67
185
32.51
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
1,264
877
69.38
483
55.07
7 TUKAK SADAI
TIRAM
2,244
1,555
69.30
942
60.58
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
1,906
1,098
57.61
914
83.24
44,885
27,086
60.35
19,930
73.58
JUMLAH ( KAB/KOTA) Sumber :
TOBOALI
JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA
TABEL 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
TOBOALI RIAS
JUMLAH KELUARGA YANG ADA 4
JENIS SARANA AIR BERSIH
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA SUMBER AIR BERSIHNYA
% KELUARGA DIPERIKSA
5
6
KEMASAN
LEDENG
SPT
SGL
MATA AIR
PAH
LAINNYA
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
25,410
25,410
100.0
-
0.0
285
1.1
-
0.0
8,110
31.9
2,385
9.4
237
0.9
4,199
16.5
15,216
59.9
3,295
3,295
100.0
-
0.0
11
0.3
-
0.0
1,562
47.4
477
14.5
146
4.4
180
5.5
2,376
72.1
10,182
10,182
100.0
-
0.0
34
0.3
-
0.0
4,224
41.5
1,277
12.5
179
1.8
2,141
21.0
7,855
77.1
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
3 PAYUNG
PAYUNG
5,426
5,426
100.0
-
0.0
113
2.1
-
0.0
2,761
50.9
519
9.6
85
1.6
1,802
33.2
5,280
97.3
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
5,913
5,913
100.0
-
0.0
464
7.8
-
0.0
2,640
44.6
742
12.5
270
4.6
1,245
21.1
5,361
90.7
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
1,352
1,352
100.0
-
0.0
2
0.1
-
0.0
725
53.6
199
14.7
364
26.9
232
17.2
1,522
112.6
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
1,587
1,587
100.0
-
0.0
429
27.0
-
0.0
720
45.4
488
30.7
119
7.5
533
33.6
2,289
144.2
7 TUKAK SADAI
TIRAM
2,864
2,864
100.0
-
0.0
9
0.3
-
0.0
1,308
45.7
376
13.1
249
8.7
548
19.1
2,490
86.9
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
2,267
2,267
100.0
-
0.0
7
0.3
-
0.0
1,295
57.1
339
15.0
14
0.6
479
21.1
2,134
94.1
58,296
58,296
100.0
-
0.0
1,354
2.3
-
0.0
23,345
40.0
6,802
11.7
1,663
2.9
11,359
19.5
44,523
76.4
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : - Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 65 PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA AIR KEMASAN SUMBER AIR MINUMNYA JUMLAH %
3
TOBOALI
5
6
7.00
SUMBER AIR MINUM KELUARGA AIR ISI ULANG
LEDING METERAN
LEDING ECERAN
SUMUR TERLINDUNG
POMPA
MATA AIR TERLINDUNG
AIR HUJAN
SUMUR TAK TERLINDUNG
MATA AIR TAK TERLINDUNG
AIR SUNGAI
LAIN-LAIN
KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9.00
10
11.00
12
13.00
14
15.00
16
17.00
18
19.00
20
21.00
22
23.00
24
25.00
26
27.00
28
29.00
30
31.00
12,360
-
0.00
28
0.23
265
2.14
-
0.00
-
0.00
8,110
65.61
2,385
19.30
237
1.92
-
0.00
-
0.00
201
1.63
2,464
19.94
10,788
87.28
RIAS
2,510
-
0.00
2
0.08
11
0.44
-
0.00
-
0.00
1,562
62.23
477
19.00
146
5.82
-
0.00
-
0.00
20
0.80
12
0.48
2,052
81.75
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
7,920
-
0.00
8
0.10
34
0.43
-
0.00
-
0.00
4,224
53.33
1,277
16.12
179
2.26
-
0.00
-
0.00
269
3.40
1,199
15.14
5,543
69.99
3 PAYUNG
PAYUNG
4,328
-
0.00
8
0.18
113
2.61
-
0.00
-
0.00
2,761
63.79
519
11.99
85
1.96
-
0.00
-
0.00
177
4.09
550
12.71
3,401
78.58
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
4,520
-
0.00
3
0.07
464
10.27
-
0.00
-
0.00
2,640
58.41
742
16.42
270
5.97
-
0.00
-
0.00
113
2.50
772
17.08
3,849
85.15
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
910
-
0.00
1
0.11
2
0.22
-
0.00
-
0.00
725
79.67
199
21.87
364
40.00
-
0.00
-
0.00
9
0.99
207
22.75
927
101.87
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
1,186
-
0.00
-
0.00
429
36.17
-
0.00
-
0.00
720
60.71
488
41.15
119
10.03
-
0.00
-
0.00
21
1.77
498
41.99
1,637
138.03
7 TUKAK SADAI
TIRAM
2,360
-
0.00
-
0.00
9
0.38
-
0.00
-
0.00
1,308
55.42
376
15.93
249
10.55
-
0.00
-
0.00
33
1.40
400
16.95
1,693
71.74
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
1,910
-
0.00
1
0.05
7
0.37
-
0.00
-
0.00
1,295
67.80
339
17.75
14
0.73
-
0.00
-
0.00
21
1.10
347
18.17
1,642
85.97
38,004
-
0.00
51
0.13
1,334
3.51
-
0.00
-
0.00
23,345
61.43
1402
3.69
1,663
4.38
-
0.00
-
0.00
864
2.27
6,449
16.97
31,532
82.97
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : - Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 JAMBAN NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
TOBOALI RIAS
JUMLAH KELUARGA
4
KELUARGA DIPERIKSA
TEMPAT SAMPAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
KELUARGA MEMILIKI
SEHAT
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6.00
7
8.00
9
10.00
11
12.00
13
14.00
15
16.00
17
18.00
19
20.00
21
22.00
25,410
12,360
48.64
10,270
83.09
7,820
76.14
12,360
48.64
9,392
75.99
9,391
99.99
12,360
48.64
12,360
100.00
1,617
13.08
3,295
2,510
76.18
1,980
78.88
1,261
63.69
2,510
76.18
2,104
83.82
2,104
100.00
2,510
76.18
2,510
100.00
265
10.56
10,182
7,920
77.78
5,872
74.14
4,672
79.56
7,920
77.78
3,461
43.70
3,461
100.00
7,920
77.78
7,920
100.00
708
8.94
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
3 PAYUNG
PAYUNG
5,426
4,328
79.76
3,135
72.44
2,125
67.78
4,328
79.76
1,981
45.77
1,981
100.00
4,328
79.76
4,328
100.00
270
6.24
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
5,913
4,520
76.44
2,826
62.52
1,986
70.28
4,520
76.44
2,852
63.10
2,852
100.00
4,520
76.44
4,520
100.00
912
20.18
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
1,352
910
67.31
465
51.10
382
82.15
910
67.31
492
54.07
492
100.00
910
67.31
910
100.00
30
3.30
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
1,587
1,186
74.73
920
77.57
720
78.26
1,186
74.73
395
33.31
395
100.00
1,186
74.73
1,186
100.00
110
9.27
7 TUKAK SADAI
TIRAM
2,864
2,360
82.40
1,364
57.80
1,028
75.37
2,360
82.40
1,476
62.54
1,476
100.00
2,360
82.40
2,360
100.00
313
13.26
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
2,267
1,910
84.25
1,423
74.50
1,012
71.12
1,910
84.25
1,569
82.15
1,569
100.00
1,910
84.25
1,910
100.00
157
8.22
58,296
38,004
65.19
28,255
74.35 21,006
74.34
38,004
62.42 23,721
100.00
38,004
65.19
38,004
100.00
4,382
11.53
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : - Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
65.19 23,722
TABEL 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
1 TOBOALI
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
3
JUMLAH DIPERIKSA
2
JUMLAH YG ADA
1
JUMLAH TUPM
% SEHAT
PUSKESMAS
TUPM LAINNYA
JUMLAH SEHAT
KECAMATAN
PASAR
JUMLAH DIPERIKSA
NO
RESTORAN/R-MAKAN
JUMLAH YG ADA
HOTEL
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
TOBOALI
3
3
3
100.00
20
10
6
30.00
2
1
1
50.00
55
45
40
72.73
80
55
44
55.00
RIAS
-
-
-
#DIV/0!
-
-
-
#DIV/0!
-
-
-
#DIV/0!
42
42
42
100.00
42
42
42
100.00
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
-
-
-
#DIV/0!
14
14
13
92.86
1
1
1
100.00
9
9
9
100.00
24
24
23
95.83
3 PAYUNG
PAYUNG
-
-
-
#DIV/0!
7
7
7
100.00
-
-
-
#DIV/0!
16
16
9
56.25
23
23
15
65.22
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
-
-
-
#DIV/0!
2
2
2
100.00
-
-
-
#DIV/0!
25
13
13
52.00
27
27
27
100.00
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
-
-
-
#DIV/0!
2
2
2
100.00
-
-
-
#DIV/0!
19
19
19
100.00
21
21
21
100.00
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
-
-
-
#DIV/0!
2
2
2
100.00
-
-
-
#DIV/0!
9
9
9
100.00
11
11
11
100.00
7 TUKAK SADAI
TIRAM
-
-
-
#DIV/0!
16
16
10
62.50
-
-
-
#DIV/0!
41
10
10
24.39
57
50
20
35.09
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
-
-
-
#DIV/0!
5
5
5
100.00
-
-
-
#DIV/0!
50
50
17
34.00
55
55
25
45.45
3
3
3
100.00
68
58
47
69.12
3
2
2
66.67
266
213
168
63.16
340
308
228
67.06
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : - Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH DIBINA
1
2
1 TOBOALI
3
4
5
% 6
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM JUMLAH DIBINA 4
5
% 6
SARANA PENDIDIKAN
JUMLAH DIBINA 7
8
% 9
SARANA IBADAH
JUMLAH DIBINA 10
11
% 12
PERKANTORAN
JUMLAH DIBINA 13
14
% 15
SARANA LAIN
JUMLAH DIBINA 16
17
JUMLAH
% 18
JUMLAH DIBINA 19
20
% 21
TOBOALI
3
2
66.7
10
10
100.0
40
40
100.0
50
40
80.0
10
10
100.0
121
20
16.5
234
122
52.1
RIAS
1
1
100.0
1
1
100.0
10
10
100.0
8
8
100.0
4
4
100.0
32
32
100.0
56
56
100.0
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
1
1
100.0
5
5
100.0
20
20
100.0
24
14
58.3
10
10
100.0
54
30
55.6
114
80
70.2
3 PAYUNG
PAYUNG
1
1
100.0
5
5
100.0
17
17
100.0
12
12
100.0
14
14
100.0
29
29
100.0
78
78
100.0
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
1
1
100.0
1
1
100.0
16
16
100.0
20
20
100.0
13
13
100.0
24
24
100.0
75
75
100.0
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
1
1
100.0
1
1
100.0
5
5
100.0
6
6
100.0
4
4
100.0
8
8
100.0
25
25
100.0
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
1
1
100.0
1
1
100.0
9
9
100.0
7
7
100.0
5
5
100.0
9
9
100.0
32
32
100.0
7 TUKAK SADAI
TIRAM
1
1
100.0
1
1
100.0
8
8
100.0
16
16
100.0
10
10
100.0
22
22
100.0
58
58
100.0
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
1
1
100.0
1
1
100.0
12
12
100.0
11
11
100.0
20
20
100.0
16
16
100.0
61
61
100.0
11
10
90.9
26
26
100.0
137
137
100.0
154
134
87.0
90
90
100.0
315
190
60.3
733
587
80.1
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : - Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
NAMA OBAT
SATUAN
1
2
3
1
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml
2
Amoksisilin kapsul 500 mg
3
Antasida DOEN tablet
4
4
5
TINGKAT KECUKUPAN (BULAN)
PERSENTASE TINGKAT KECUKUPAN
6
7
200
400
0.50
2.78
2,157
62
34.79
193.28
Btl @ 1000 tab/ktk
95,000
2,600
36.54
202.99
Antalgin tablet 500 mg
Btl @ 1000 tab/ktk
1,692
26
65.08
361.54
5
Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml
Ktk @ 100 ampul
507
4
126.75
704.17
6
Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml
Btl 60 ml
900
34
26.47
147.06
7
Dekstrometorfan Tab 15 mg
Btl @ 1000 tab/ktk
172
3
57.33
318.52
8
Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml
30 amp/ktk
503
1
503.00
2794.44
9
Gliserin Guaiakolat tab 100 mg
Btl @ 1000 tab/btl
154
10
15.40
85.56
10
Glukosa Larutan Infus 5 % steril
Btl 500 ml
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
11
Ibuprofen tablet 200 mg
Btl @ 100 tab
300
3
100.00
555.56
12
Kloramfenikol kapsul 250 mg
Btl @ 250 Kapsul
93
5
18.60
103.33
13
Kotrimoksazol tablet 480 mg
Btl @ 100 tab
899
34
26.44
146.90
14
Kotrimoksazol tablet 120 mg
Btl @ 100 tab
320
-
#DIV/0!
#DIV/0!
15
Kotrimoksazol Sirup
14,201
167
85.04
472.42
16
Klorfeniramini Maleat tab 4 mg
btl @1000 tab
584
14
41.71
231.75
17
Kloroquin tablet 150 mg
btl @1000 tab
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
18
Natrium Klorida Infus 0,9 % steril
Btl 500 ml
10,797
834
12.95
71.92
19
Parasetamol Tablet 500 mg
Btl @ 100 tab
2,490
75
33.20
184.44
20
Ringer Laktat Infus steril
Btl 500 ml
8,390
551
15.23
84.59
21
Vitamin B Kompleks Kapsul
Btl @ 1000 Kapsul
9
32
0.28
1.56
22
Retinol (Vit A) kapsul200.000 IU
Btl @ 100 Kapsul
170
3
56.67
314.81
23
Tablet Tambah darah (FE) tablet
100 bks/ktk
6,920
769
9.00
49.99
24
Multivitamin Sirup
60 ml/Botol
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
25
Garam Oralit
ktk @ 100 ktg
346
10
34.60
192.22
26
OAT Kat 1
Pkt
105
30
3.50
19.44
27
OAT Kat 2
Pkt
2
5
0.40
2.22
28
OAT Kat 3
Pkt
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
29
OAT Kat Sisipan
Pkt
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
30
OAT Kat Anak
Pkt
9
9
1.00
5.56
31
Pyrantel Pamoat 125 mg tablet
kotak @ 60 tablet
15
4
3.75
20.83
32
Salep 2-4
12 Pot/ktk
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
33
Infus set dewasa
Kantong
5,100
725
7.03
39.08
34
Infus set anak
Kantong
700
166
4.22
23.43
Sumber : Gudang Farmasi Kab. Bangka Selatan
Btl 60 ml
STOCK OBAT PEMAKAIAN RATARATA/ BULAN
100 kaplet/strip, kotak
Btl 60 ml
TABEL 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
1 RUMAH SAKIT UMUM
0
0
1
0
0
0
1
2 RUMAH SAKIT JIWA
0
0
0
0
0
0
-
3 RUMAH SAKIT BERSALIN
0
0
0
0
0
0
-
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA
0
0
0
0
0
0
-
5 PUSKESMAS PERAWATAN
0
0
6
0
0
0
6
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN
0
0
3
0
0
0
3
7 PUSKESMAS KELILING
0
0
18
0
0
0
18
8 PUSKESMAS PEMBANTU
0
0
29
0
0
0
29
9 RUMAH BERSALIN
0
0
0
0
0
0
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK
0
0
0
0
0
1
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA
0
0
0
0
0
0
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN
0
0
0
0
0
38
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL
0
0
0
0
0
0
14 POSKESDES
0
0
48
0
0
0
48
15 POSYANDU
0
0
114
0
0
0
114
16 APOTEK
0
0
0
0
0
9
9
17 TOKO OBAT
0
0
0
0
0
4
4
18 GFK
0
0
1
0
0
0
1
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL
0
0
0
0
0
0
-
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
0
0
0
0
0
0
-
1 38 -
Sumber : Seksi Bina Keperawatan dan kesehatan Lainnya Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
SARANA KESEHATAN
1
2
JUMLAH 3
LABORATORIUM KESEHATAN
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
1 RUMAH SAKIT UMUM
1
1
2 RUMAH SAKIT JIWA
0
0
#DIV/0!
3 RUMAH SAKIT KHUSUS
0
0
#DIV/0!
4 PUSKESMAS
9
9
100.00
10
10
100.00
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Bina Keperawatan dan kesehatan Lainnya Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
100.00
0
0.00
TABEL 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 POSYANDU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
POSYANDU AKTIF PRATAMA JUMLAH
1
2
1 TOBOALI
3
MADYA
%
4
JUMLAH
5
PURNAMA %
6
7
JUMLAH
MANDIRI
%
8
9
JUMLAH
JUMLAH %
10
11
JUMLAH 12
%
JUMLAH
%
13
14
15
TOBOALI
2
5.56
20
55.56
12
33.33
2
5.56
36
100.00
14
38.89
RIAS
0
0.00
2
5.56
10
27.78
0
0.00
12
33.33
10
83.33
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
1
7.14
11
78.57
2
14.29
0
0.00
14
100.00
2
14.29
3 PAYUNG
PAYUNG
0
0.00
2
16.67
9
75.00
1
8.33
12
100.00
10
83.33
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
0
0.00
11
84.62
2
15.38
0
0.00
13
100.00
2
15.38
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
0
0.00
2
50.00
2
50.00
0
0.00
4
100.00
2
50.00
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
2
15.38
5
38.46
1
7.69
1
7.69
9
69.23
2
22.22
7 TUKAK SADAI
TIRAM
0
0.00
4
100.00
2
50.00
0
0.00
6
150.00
2
33.33
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
1
12.50
6
75.00
1
12.50
0
0.00
8
100.00
1
12.50
6
5.26
63
55.26
41
35.96
4
3.51
114
100.00
45
39.47
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
0.58
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan & Kesehatan Lainnya Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
160
TABEL 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1 TOBOALI
3
JUMLAH DESA SIAGA AKTIF
DESA SIAGA
DESA/ KELURAHAN
JUMLAH
4
5
%
JUMLAH
%
6
7
POSKESDES
POSYANDU
8
9
TOBOALI
9
5
55.56
5
100.00
5
36
RIAS
2
2
100.00
2
100.00
3
12
10
10
100.00
10
100.00
12
14
2 AIR GEGAS
AIR GEGAS
3 PAYUNG
PAYUNG
9
8
88.89
8
100.00
8
12
4 SIMPANG RIMBA
SIMPANG RIMBA
7
7
100.00
7
100.00
7
13
5 KEPULAUAN PONGOK
PONGOK
2
2
100.00
2
100.00
1
4
6 LEPAR PONGOK
TANJUNG LABU
4
4
100.00
4
100.00
4
9
7 TUKAK SADAI
TIRAM
5
4
80.00
4
100.00
4
6
8 PULAU BESAR
BATU BETUMPANG
5
4
80.00
4
100.00
4
8
53
46
86.79
46
100.00
48
114
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi Promosi Kesehatan & Kesehatan Lainnya Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan
TABEL 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
MEDIS SPESIALIS DASAR
NO
SPESIALIS PENUNJANG
SPESIALIS LAINNYA*)
UNIT KERJA Sp.D
Sp.OG
Sp.A
Sp.B
SUB TOTAL
Sp.Rad
Sp.Anastesi
Sp.Pat Klinik
Sp.Rehab Medik
SUB TOTAL
Sp.Lainnya
TOTAL
SUB dr. Spesialis
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
1 PUSKESMAS TOBOALI
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 PUSKESMAS AIR GEGAS
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 PUSKESMAS PAYUNG
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5 PUSKESMAS PONGOK
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7 PUSKESMAS TIRAM
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8 PUSKESMAS RIAS
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9 PUKSESMAS BATU BETUMPANG
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
2
I
PUSKESMAS :
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) II
RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA : 1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN
SUB JUMLAH II III
-
1
1
1
-
1
-
-
-
1
-
1
2
1
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
1
-
1
1
1
-
1
-
-
-
1
-
1
2
1
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
1
SARANA KESEHATAN LAIN :
1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 DINAS KESEHATAN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 LABKESDA KAB. BASEL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 GUDANG FARMASI KAB. BASEL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IV
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
0.00
Sumber: - Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan - RSUD Kab. Bangka Selatan & Pusyandik Bakti Timah Toboali
1
1
1
0.53
0.53
0.53
0.00
1 0.53
0.00
0.00
0.00
1 0.53
0.00
1
2
1
3
0.53
1.06
0.53
1.59
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
2
1
1.06
0.53
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
MEDIS TOTAL dr. Spesialis L+P 38
-
3 3
-
3 1.59
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
MEDIS DOKTER GIGI dr. UMUM Drg.
Drg. Spesialis
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
1
-
-
-
1
-
-
-
-
-
1 1
1
-
-
1
1
1
1
-
1
1
-
1
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 -
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
1
-
-
4
4
8
1
1
1
2
8
2
10
1
-
1
-
-
-
1
-
1
8
2
10
1
-
1
-
-
-
1
-
1
3
-
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
-
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
6
21
2
1
3
7.94
3.18
11.12
1.06
0.53
1.59
0.00
0.00
0.00
2
1
3
1.06
0.53
1.59
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
TENAGA KEPERAWATAN
NO
UNIT KERJA
LULUSAN SEKOLAH PERAWAT
PERAWAT D-III SPK
LAINNYA *)
1
2
I
PUSKESMAS :
D-IV
PERAWAT
PERAWAT
NURSE
S2 KEP
TOTAL
LULUSAN
PRWT
SPRG
TOTAL
D-I
D-III
D-IV
S2
TOTAL
PRWT GIGI
BIDAN
BIDAN
BIDAN
KEBIDANAN
BIDAN
39
40
41
42
43
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
-
-
1 -
3 PUSKESMAS PAYUNG
-
2
1 -
-
2
2
7
9
5
20
25
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
27
35
-
-
-
4
3
7
10
11
21
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14
14
28
-
-
-
1
1
11
4
15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14
5
19
-
-
2
6
2
7
9
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
9
15
-
3
2
2
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
2
7
2
2
3
2
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
4
1
2
5
12
17
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
5
9
15
24
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
2
2
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA
-
-
-
4
5 PUSKESMAS PONGOK
-
-
-
3
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU
-
-
-
7 PUSKESMAS TIRAM
-
-
-
1
8 PUSKESMAS RIAS
-
-
-
5
9 PUSKESMAS BATU BETUMPANG
-
-
-
3
2
5
22
18
40
47
75
122
1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) II
S.KEP
PERAWAT GIGI D-IV D-III GIGI KEP. GIGI
L
1 PUSKESMAS TOBOALI 2 PUSKESMAS AIR GEGAS
BIDAN
3
-
-
-
3
-
-
-
1
-
1 1
-
1
1
1
2
2
2
-
-
-
2
2
3
10
1
1
2
-
-
-
1
1
2
1
13
-
1
1
2
-
-
-
1
1
2
3
-
-
3
3
-
-
-
3
3
-
-
-
1
2
3
-
-
-
1
2
7
-
-
-
1
1
2
-
-
-
1
13
19
-
-
-
1
1
-
-
-
14
16
30
-
-
-
1
2
-
-
-
-
4
4
8
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
74
94
168
-
-
-
8
10
18
-
-
-
-
1 -
-
14
-
-
14
7
-
-
10
2
5
-
-
7
3
1
1
-
-
2
1
2
1
2
-
-
3
1
1
1
5
-
7
1
2
2
7
-
-
9
1
1
1
3
-
-
4
8
10
18
15
53
2
-
70
-
1 -
1
1
RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA : 1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN
-
-
-
5
13
18
9
36
45
4
3
7
2
5
7
1
-
1
-
-
-
21
57
78
-
1
1
1
6
7
-
-
-
1
7
8
2
15
2
-
19
-
-
-
5
13
18
9
36
45
4
3
7
2
5
7
1
-
1
-
-
-
21
57
78
-
1
1
1
6
7
-
-
-
1
7
8
2
15
2
-
19
-
-
-
-
1
1
7
8
15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
9
16
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
-
-
-
-
1
1
7
8
15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
9
16
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 DINAS KESEHATAN KAB. BASEL
-
-
-
-
-
-
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 LABKESDA KAB. BASEL
-
-
-
-
-
-
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 GUDANG FARMASI KAB. BASEL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
2
2
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
104
162
266
-
-
-
-
55.05
85.76
140.81
SUB JUMLAH II (RSUD KAB. BASEL) III
SARANA KESEHATAN LAIN :
1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI
IV
-
-
-
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA) JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
3 1.59
0.00
Sumber: - Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan - RSUD Kab. Bangka Selatan & Pusyandik Bakti Timah Toboali
-
2
-
2
1
1
1
1
3
27
32
59
65
119
184
5
3
8
3
7
10
1
1
2
1.59
14.29
16.94
31.23
34.41
62.99
97.40
2.65
1.59
4.23
1.59
3.71
5.29
0.53
0.53
1.06
0.00
0.00
0.00
-
1 -
0.00
1
1
9
0.53
0.53
4.76
16
25
8.47 13.23
0.00
0.00
0.00
1 -
-
1 -
1
-
1
-
91
9
17
26
17
68
6
4.76
9.00
13.76
9.00
36.00
3.18
0.00
48.17
TABEL 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
TENAGA KEFARMASIAN
NO
TENAGA GIZI
D-III FARMASI UNIT KERJA
1
2
I
PUSKESMAS :
LULUSAN SMF / SAA
D-III FARMASI
D-III ANALIS FARMASI
TOTAL
D-IV / S-1 GIZI
D-III GIZI
D-I GIZI
TOTAL
TOTAL
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
-
-
-
-
2
2 PUSKESMAS AIR GEGAS
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
3
3
-
-
-
1
1
2
-
-
-
1
1
2
1
4
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
1
1
2
-
-
-
1
1
2
1
2
3 PUSKESMAS PAYUNG
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
1
1
-
3
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
1
1
-
2
5 PUSKESMAS PONGOK
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
1
1
-
1
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
1
1
-
1
7 PUSKESMAS TIRAM
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
2
2
-
4
8 PUSKESMAS RIAS
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
2
2
-
4
9 PUSKESMAS BATU BETUMPANG
-
-
-
-
-
-
-
3
3
-
-
-
-
-
-
-
3
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
-
-
-
-
-
11
11
-
-
-
-
-
-
-
14
14
-
-
-
12
-
-
-
2
10
12
2
24
1
-
-
1
1
2
6
8
1
-
-
-
1
1
2
6
8
-
2 -
1
1
3
3
RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA : 2
3
5
1
2
3
2
2
4
-
2
3
5
1
2
3
2
2
4
-
-
1
1
-
-
-
-
1
1
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
-
1
1
-
-
-
-
1
1
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
10
2
8
-
-
-
5
7
12
-
1
1
1
-
-
5
7
12
-
1
1
1
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
SARANA KESEHATAN LAIN : 1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI
IV
FARMAKOLOGI KIMIA
SUB
P
1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN
III
SUB
L
1 PUSKESMAS TOBOALI
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) II
APOTEKER
SARJANA FARMASI /
-
-
-
-
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 DINAS KESEHATAN KAB. BASEL 2 LABKESDA KAB. BASEL 3 GUDANG FARMASI KAB. BASEL
2
-
-
2
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA)
3
-
3
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
5
4
9
2.65
2.12
4.76
Sumber: - Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan - RSUD Kab. Bangka Selatan & Pusyandik Bakti Timah Toboali
1
-
1
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
1
1
1
1
6
7
0.53
3.18
3.71
-
1 -
1 -
2 -
3
5
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
3
-
-
-
6 3.18
-
1
2
2
-
1
1
-
-
-
3
4
7
1
2
16
18
-
1
1
-
-
-
8
27
35
1
1.06
8.47
9.53
0.53
0.53
4.23
14.29
18.53
0.53
0.00
0.00
0.00
0.00
-
1
-
2
-
2
1
2
-
1
2
5
10
15
0.53
1.06
2.65
5.29
7.94
-
0.00
-
0.00
0.00
3
-
3
-
5
3
-
1 1
-
3
6
4
11
17
14
38
5.82
9.00
7.41
20.12
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
TOTAL
L+P 35
5 3 3 2 1 1 4 4 3 26
14 14
2 2 -
8 1 1 10 52 27.53
TABEL 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013
TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT NO
UNIT KERJA
1
2
I
PUSKESMAS :
TOTAL D-III KESMAS (MPRS )
S-2 KESMAS
S-3 KESMAS
SUB TOTAL
LULUSAN SPPH
D- III KESLING
D- IV KESLING
MAGISTER KESLING
DOKTOR KESLING
SUB TOTAL
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
-
1
-
-
-
-
1 PUSKESMAS TOBOALI
-
-
-
2 PUSKESMAS AIR GEGAS
-
-
-
1
-
-
1
1
-
-
-
-
-
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
4
-
2
2
4
1
5
-
-
-
-
-
1
-
1
-
-
-
2
-
2
-
-
-
-
-
-
3
-
3
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
3
1
4
5
-
-
-
-
-
-
4
5
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
4
2
6
1
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
4
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
1
2
-
-
-
2
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
4
5 PUSKESMAS PONGOK
-
-
-
1
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU
-
-
-
7 PUSKESMAS TIRAM
-
-
-
1
8 PUSKESMAS RIAS
-
-
-
1
9 PUSKESMAS BATU BETUMPANG
-
-
-
1
1 -
-
1 1 -
1 -
-
1 1 -
1
1
1
-
1
1
-
1
11
4
15
-
-
-
-
-
-
12
4
16
-
-
-
-
1
1
-
-
-
3
1
-
-
3
1
1
-
-
-
-
-
1
1
1
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1
-
-
-
1
-
1
1
1
1
2
4
4
1
4
5
2
3
2
3
5
1
2
-
-
2
5
10
15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
10
16
18
14
32
RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA : 1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) III
S-1 KESMAS
L
3 PUSKESMAS PAYUNG
II
TENAGA SANITARIAN
5
9
14
1
6
7
-
-
-
-
-
-
6
15
21
-
-
-
1
2
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
2
3
7
17
24
5
9
14
1
6
7
-
-
-
-
-
-
6
15
21
-
-
-
1
2
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
2
3
7
17
24
SARANA KESEHATAN LAIN : 1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
6
14
-
-
-
-
-
-
8
6
14
-
-
-
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
9
6
15
1 DINAS KESEHATAN KAB. BASEL
-
-
-
8
6
14
-
-
-
-
-
-
8
6
14
-
-
-
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
9
6
15
2 LABKESDA KAB. BASEL
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
1
2
3 GUDANG FARMASI KAB. BASEL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA)
-
-
-
-
-
-
IV
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
-
-
-
-
-
9
6
15
-
-
-
-
-
-
9
6
15
-
-
-
-
-
-
27
25
52
1
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
14.29
13.23
27.53
0.53
6
9
15
21
16
37
3.18
4.76
7.94
11.12
8.47
19.59
Sumber: - Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan - RSUD Kab. Bangka Selatan & Pusyandik Bakti Timah Toboali
-
-
0.00
1 -
-
1 -
-
-
-
-
1
1
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
2
10
7
17
1
7
13
20
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
13
21
35
38
73
0.53
3.71
6.88
10.59
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
4.23
6.88
11.12
18.53
20.12
38.64
TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA BANGKA SELATAN TAHUN 2013 TENAGA KETERAPIAN FISIK
TENAGA KETEKNISAN MEDIS SUB
NO
FISIOTERAPI
UNIT KERJA
TERAPI OKUPASI
TERAPI WICARA
AKUPUNTURIS
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEM
TEKHNISI GIGI
SMAK
TOTAL
ANALIS KESEHATAN D-III ANALIS D-IV ANALIS
SUB TOTAL
KESEHATAN
ANALIS KES.
KESEHATAN
REFRAKSIONIS
ORTOTIK
REKAM
D-III TEKNISI
D-III
SUB TOTAL
OPTISIEN
PROSTETIK
MEDIS
TRANFUSI DARAH
KARDIO VASKULER
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L
P
L
P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
1 PUSKESMAS TOBOALI
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
3
3
-
3
3
2 PUSKESMAS AIR GEGAS
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
2
2
3 PUSKESMAS PAYUNG
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
1
1
4 PUSKESMAS SIMPANG RIMBA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
2
2
5 PUSKESMAS PONGOK
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6 PUSKESMAS TANJUNG LABU
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7 PUSKESMAS TIRAM
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
1
1
8 PUSKESMAS RIAS
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
2
2
9 PUSKESMAS BATU BETUMPANG
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
10
-
-
1
10
11
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
1
12
13
1
12
13
1
2
I
PUSKESMAS :
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) II
1
1
-
-
1
-
-
1
1
-
-
1
RUMAH SAKIT DI KAB/KOTA : 1 RSUD KAB. BANGKA SELATAN
SUB JUMLAH II (RSUD KAB. BASEL) III
-
4
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
4
2
4
6
-
-
-
1
-
1
-
1
1
-
-
1
6
-
-
1
6
7
1
-
1
-
-
-
-
4
4
-
-
-
-
-
-
5
15
20
5
19
24
-
4
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
4
2
4
6
-
-
-
1
-
1
-
1
1
-
-
1
6
-
-
1
6
7
1
-
1
-
-
-
-
4
4
-
-
-
-
-
-
5
15
20
5
19
24
SARANA KESEHATAN LAIN : 1 PUSYANDIK BAKTI TIMAH TOBOALI
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
2
2
SUB JUMLAH III (SARYANKES)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
2
2
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 DINAS KESEHATAN KAB. BASEL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 LABKESDA KAB. BASEL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 GUDANG FARMASI KAB. BASEL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH IV (DINKES KAB/KOTA)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
IV
-
-
-
-
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
0.00
4
4
2.12
2.12
Sumber: - Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kab. Bangka Selatan - RSUD Kab. Bangka Selatan & Pusyandik Bakti Timah Toboali
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
4
4
2
4
6
2.12
2.12
1.06
2.12
3.18
0.00
0.00
0.00
1 0.53
0.00
1 0.53
0.00
1
1
0.53
0.53
0.00
0.00
1 -
1
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
1
1
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
2
19
-
1
1.06
10.06
0.53
0.00
-
-
2
2
2
20
22
1
1.06
10.59
11.65
0.53
0.00
1 0.53
0.00
0.00
0.00
0.00
6
6
3.18
3.18
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
-
-
-
2
2
6
31
37
3.18
16.41
19.59
-
-
2
2
6
35
41
3.18
18.53
21.70