BAB II PROFIL
BALAI
PELAYANAN
TEKNIS
INDUSTRI
KULIT DAN LINGKUNGAN INDUSTRI KECIL (BTIK-LIK) MAGETAN 2.1. Sejarah BTIK-LIK
Dalam
rangka
untuk
memudahkan
pembinaan
dan
pengembangan industri penyamakan kulit yang ada di kota Magetan, maka dibangunlah UPT–LIK Magetan pada tahun 1981 atas kerjasama antara Pemerintah Pusat dalam hal ini Departemen Perindustrian Pemerintah Propinsi Jawa Timur/Kanwil Perindustrian dan Pemerintah Daerah Magetan. UPT-LIK dibangun dengan luas lahan ± 4 Ha yang terdiri dari ± 2 Ha untuk UPT dan 2 Ha digunakan sebagai tempat usaha bagi ± 43 unit pengusaha penyamak kulit. Kemudian, berdasarkan Perda Propinsi Jawa Timur No. 30 Tahun 2000 nama UPT berubah menjadi Balai Pelayanan Teknis Industri Kulit dan Lingkungan Industri Kulit yang disingkat dengan BPTIK–LIK. Selanjutnya dengan berlakunya PP 41 berikut Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 133 Tahun 2008 berubah menjadi UPT Industri Kulit dan Produk Kulit Magetan.
5
Gambar 2.1. Kantor BTIK-LIK Magetan
2.2. Potensi Pengusaha
BTIK-LIK Magetan merupakan sentra penghasil kulit box yang digunakan untuk mendukung dan mensuplai bahan baku kulit bagi Industri alas kaki, tas, koper dan kerajinan kulit lainnya yang ada di kota Magetan. Di dalam kawasan industri ini terdapat kurang lebih 43 unit usaha penyamak kulit yang memiliki lokasi di LIK saat ini dan 37 pengusaha penempel. Mereka mampu menghasilkan kulit finish
sebanyak
kurang
lebih
8.200.000
feet/tahun,
dengan
menyerap tenaga kerja ± 800 orang. Selain itu di desa Mojopuro terdapat kurang lebih 50 unit usaha penyamakan nabati yang pekerjaan finishingnya juga dilakukan di BTIK-LIK Magetan. Peta penyebaran lokasi industri di dalam kawasan BTIK dan nama pengusahanya dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini.
6
Gambar 2.2. Lokasi Pengusaha dan Arah Aliran Air Limbah di BTIK-LIK Magetan
Sampai saat ini sejumlah kurang lebih 1.500 unit usaha IKM alas kaki, tas, koper dan produk kulit lainnya yang berada baik di Jawa Timur maupun di luar Jawa Timur telah dipasok bahan bakunya dari Magetan. Berikut ini adalah prosentase pasokan kulit finish yang ada di pulau Jawa dan Bali yang disuplai oleh BTIK-LIK Magetan : 1. Yogyakarta
: 23%
2. Jakarta
: 8%
3. Bali
: 17%
4. Mojokerto
: 33%
5. Sidoarjo
: 12%
6. Magetan
: 6%
7. Lainnya
: 2% 7
2.3. Sarana dan Prasarana Produksi
Sejak berdiri hingga saat ini, fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki oleh BTIK-LIK Magetan semakin lengkap, di antaranya adalah :
3 unit Work Shop Penyamakan Kulit,
1 unit Gedung Show Room,
1 unit Gedung Diklat,
2 unit Gudang,
1 unit Gedung Bengkel,
1 unit Gedung Laboratorium,
2 unit IPAL,
1 unit Masjid.
Untuk meningkatkan kualitas proses produksi kulit di BTIKLIK, pemerintah pusat melalui Departemen Perindustrian RI telah memberikan bantuan berupa peralatan produksi, diantaranya adalah sebagai berikut :
Drum Proses,
Mesin Split,
Mesin Fleshing,
Mesin Rolling, 8
Mesin Shaving,
Mesin Buffing,
Mesin Emboshing,
Mesin Setting Out,
Stacking,
Togling,
Milling,
Mesin Ukur
Sammying,
Roller Coating,
Roller Ironign dan lain-lain.
Selain peralatan produksi yang berasal dari bantuan pemerintah pusat, beberapa pengusaha juga telah berinvestasi dengan membeli beberapa peralatan produksi sendiri, sehingga dapat melengkapi fasilitas sarana dan prasarana yang ada di kawasan industri BTIK-LIK Magetan. Berikut ini adalah beberapa peralatan produksi berikut jumlah unit yang dimiliki.
9
Tabel 2.1. Peralatan Produksi Yang Ada di BTIK-LIK Magetan
No.
Nama Peralatan
Jumlah (Unit)
1.
Drum Penyamakan
152
2.
Mesin Split
14
3.
Mesin Fleshing
6
4.
Mesin Shaving
5
5.
Mesin Buffing
4
6.
Mesin Emboshing
6
7.
Mesin Sammying
1
8.
Mesin Stacking
4
9.
Alat Togle
20
10.
Mesin Togle
1
11.
Drum Milling
5
12.
Mesin Ukur
5
13.
Mesin Rolling
1
14.
Mesin Roller Coating
2
15.
Mesin Roller Ironing
1
10
Gambar 2.3. Beberapa Peralatan Produksi di BTIK-LIK Magetan
11