Prof. Suyanto, Suyanto Ph.D
(Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni (IKA) UNY) Disampaikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Universitas Negeri Yogyakarta di Gedung KPLT Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Sabtu, 25 April 2015.
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2006 • Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melalui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan)) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006 • Lebih menekankan pada aspek pengetahuan. • Di jenjang SD Pembelajaran Tematik Terpadu untuk kelas I-III Sumber: Revyareza
KARAKTERISITIK KURIKULUM 2006 • Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013. • Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, Elaborasi dan Konfirmasi • TIK sebagai mata pelajaran • Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan Sumber: Revyareza
3
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2006 • Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib; • Penjurusan di SMA baru dimulai kelas XI; • BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa.
Sumber: Revyareza
4
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 • SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang berbentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, 69 dan 70 Tahun 2013 • Penjurusan dan Peminatan mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA • BK lebih menekankan untuk mengembang-kan potensi siswa Sumber: Revyareza
5
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 • Aspek kompetensi lulusan ada keseimbang-an soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, keterampilan dan pengetahuan (ASK) • Di jenjang SD pembelajaranTematik Terpadu untuk kelas I-VI. • Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding Kurikulum 2006. Sumber: Revyareza
6
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 • Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (scientific scientific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Mengamati Menanya, Mengolah (Menalar), Menyajikan, Menyajikan Menyimpulkan, dan Mencipta. Sumber: Revyareza
7
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 • TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran • Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil. • Pramuka menjadi Ekstra Kurikuler wajib. Sumber: Revyareza
8
SINOPSIS KURIKULUM 2013 • Desember 2011 Dalam laporan akhir tahun 2011 bagian rencana kerja 2012, tidak terdapat rencana perubahan kurikulum • Agustus 2012 Wapres Boediono menulis opini di Kompas berjudul Pendidikan Kunci Pembangunan. • September 2012 Kemdikbud membentuk tim untuk menyusun kurikulum baru, Kurikulum 2013. Sumber: Kemendikbud (2014)
9
SINOPSIS KURIKULUM 2013 • Desember 2012 Uji publik konsep Kurikulum 2013 berupa salindia (tayangan) presentasi secara daring (online). • Januari 2013 SK tim Kurikulum 2013 dikeluarkan • Februari 2013 Penyusunan buku Kurikulum 2013. • Juni2013 Pelatihan instruktur nasional selama lima hari. lnstruktur nasional melatih guru inti selama lima hari. Guru inti melatih guru sasaran selama lima hari. Sumber: Kemendikbud (2014)
10
SINOPSIS KURIKULUM 2013 • Juli 2013 Penerapan Kurikulum 2013 di 6.200+ sekolah. • September 2013 Pelaksanaan survei persepsi terhadap guru, kepala sekolah, orang tua dan siswa tentang Kurikulum 2013. Tidak ada lagi survei/ evaluasi terhadap implementasi Kurikulum 2013 di 6.200+ sekolah sampai akhir tahun ajaran.
Sumber: Kemendikbud (2014)
11
SINOPSIS KURIKULUM 2013 • Juli 2014 Penerapan Kurikulum 2013 100% di 218.000 sekolah di Indonesia. • Agustus - Oktober 2014 Kasus ketidaksiapan distribusi buku di sekolah. • Masalah Pengembangan Kurikulum 2013 Tidak ada kajian terhadap penerapan Kurikulum 2006 dan urgensi perpindahan kepada Kurikulum 2013. Sumber: Kemendikbud (2014)
12
SINOPSIS KURIKULUM 2013 § Tidak ada uji coba penerapan Kurikulum 2013 setelah setahun penerapan di sekolahsekolah yang ditunjuk § Penyeragaman tema di seluruh kelas, sampai metode, isi pembelajaran dan buku yang bersifat wajib sehingga terindikasi bertentangan dengan UU. § Penyusunan konten Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang tidak seksama sehingga menyebabkan ketidakselarasan. Sumber: Kemendikbud (2014)
13
SINOPSIS KURIKULUM 2013 § Kompetensi Spiritual dan Sikap terlalu dipaksakan sehingga menganggu substansi keilmuan dan menimbulkan kebingungan bagi para guru. § Metode penilaian sangat kompleks dan menyita waktu sehingga membingungkan guru dan mengalihkan fokus dari memberi perhatian sepenuhnya pada siswa. § Berganti-gantinya regulasi kementerian akibat revisi yang berulang. berulang Sumber: Kemendikbud (2014)
14
PERBANDINGAN PERUBAHAN KURIKULUM DI INGGRIS • 2010 - Pemerintah umumkan rencana perubahan kurikulum nasional. • 2011 - Proses penyusunan kurikulum baru selama 2 tahun melalui uji publik berulang dan menyeluruh. • 2013- Kurikulum final diluncurkan, diluncurkan sekolah boleh melakukan uji coba penerapan. penerapan • 2014 - Penerapan bertahap s/d 2017. Sumber: Kemendikbud (2014)
15
The Curriculum Cycle Breakdown:
MANVILLE SCHOOL DISTRICT, NEW JERSEY USA Year 1: Curriculum Evaluation and Development • Review current research, exemplary practices and national and state standards • Review and revise Vision Statement • Meet and collaborate with colleagues • Gather input from staff and articulate across grade levels • Draft curricula using the template available on OnCourse • Purchase materials, supplies and other essential materials to support implementation • Infuse Language Arts, technology and other content area into curriculum • Plan staff development opportunities to support implementation of the new curricula
Soource: Manville School District, New Jersey, USA
16
The Curriculum Cycle Breakdown: MANVILLE SCHOOL DISTRICT, NEW JERSEY USA Year 2: Implementations of New Curricula • Offer professional development opportunities to support implementation • Monitor and support the implementation of curricula • Administration supervision of implementation of the curriculum • Collect and summarize data on evidence of student learning Soource: Manville School District, New Jersey, USA
17
The Curriculum Cycle Breakdown: MANVILLE SCHOOL DISTRICT, NEW JERSEY USA Year 3: Implementations and Revisions • Continue to monitor the implementation of the curriculum • Continue with professional development opportunities • Identify area in need of revision • Draft revisions • Implement revisions to the curriculum to meet learning goals • Continue collecting formative assessment data and evidence of student learning • Finalize revisions
Soource: Manville School District, New Jersey, USA
18
5-Year Year Curriculum Renewal Cycle: Glen Rich Public Scholl, NJ USA 1. 2. 3. 4. 5.
Review and Research Curriculum Development Initial Curriculum and Program Implementation Curriculum revisions Full implementation
Source: Glen Ridge Board of Education, NJ. 07028, USA
1. Review and Research a. Review of current curriculum documents b. Results of curriculum mapping/scope and sequence exercises c. Curriculum audits of materials d. Assessment of staff development e. Feedback from staff, parents and students f. Review of standardized assessment data g. Review of district assessment data h. Analysis of the interrelationship between the area and other content areas Source: Glen Ridge Board of Education, NJ. 07028, USA
20
2. Curriculum Development • The Curriculum Committees may be composed as follows:
A. Superintendent and Administrator(s), Committee Chairs B. Teacher(s) (s) from target grade/subject levels C. Technology Director, as needed D. Director of Student Services, as needed E. Other Director(s) – as needed to promote curriculum integration F. Student services representative(s), as needed Source: Glen Ridge Board of Education, NJ. 07028, USA
21
2. Curriculum Development • This process begins with establishing a shared vision for the program content, mission statements that will lead to the fulfillment of the vision and a completed scope and sequence/curriculum map. map • The vision/goal of the program describes the shared values the school community holds regarding the program as well as those areas our students need to know to be successful upon completion of their education in Glen Ridge.
Source: Glen Ridge Board of Education, NJ. 07028, USA
22
2. Curriculum Development • The mission statements describe what needs to be accomplished on the path to fulfilling the vision/goal. • While the vision/goal is simple, enduring and never fully attained, the mission statements provide a focal point of every effort, are clear and compelling, and provide more of a short-term term focus. • During the curriculum development process, all program options are considered and investigated.
Source: Glen Ridge Board of Education, NJ. 07028, USA
23
2. Curriculum Development • Pilots may take place to determine the effectiveness of options. When pilots are used they are carefully evaluated and research-based based decisions are made regarding content, scope, and sequence. This is the stage in which actual curriculum is written. Involvement of staff and administration is absolutely critical at this stage. • The foundations of program evaluation should be established during this stage. Source: Glen Ridge Board of Education, NJ. 07028, USA
24
2. Curriculum Development • Benchmarks for program success and student success indicators have to be established during the scope and sequence portion of this process and assist us in determining if the program is working. • A Curriculum Writing Committee under the direction of the Superintendent and administrators from each level of education are responsible for completing this task. Source: Glen Ridge Board of Education, NJ. 07028, USA
25
Major tasks of the Curriculum Review and Development Committee a) b) c) d)
Establishes vision and missions of program (May/ (May June) Completes vision and missions of program (September/October) Reviews evaluation data and conclusions (October/November) Establishes guidelines for writing of curriculum (October/January) Scope and Sequence Identifies content to be taught Identifies units
Source: Glen Ridge Board of Education, NJ. 07028, USA
26
Major tasks of the Curriculum Review and Development Committee e) Researches instructional materials/programs (January/February) f) Identifies,, pilots and selects instructional materials/programs (February) g) Recommends implementation budget to the Principal (February) h) Proposes and presents new course(s) to Board when necessary (February/March) i) Reviews curriculum writing products (March/April) Reviews/revises curriculum Coordinates sequence of material Assures coverage of skills across curriculum and grades Establishes benchmarks for program evaluation
Source: Glen Ridge Board of Education, NJ. 07028, USA
27
Major tasks of the Curriculum Review and Development Committee j)
Assigns curriculum writing tasks (May/June) By units, themes Identifies, pilots, and recommends materials to support units/curricula Teams of teachers write units when appropriate h) Presents curriculum to staff (June/August)
Source: Glen Ridge Board of Education, NJ. 07028, USA
28
3. Initial Curriculum and Program Implementation
(This is the stage when the curriculum is put into practice in classrooms).
• Staff development is the major focus during this stage. Workshops are planned during the school year and/or summer to support the implementation. • Checkpoints are established to gather feedback from teachers. Adjustments in implementation and staff development are made along the way.
Source: Glen Ridge Board of Education, NJ. 07028, USA
29
4. Curriculum revisions • Based on input gathered during the school year and feedback from teachers and administrators some revisions to the curriculum may be necessary • Budget Focus: Continued support of the successful program. Budgeting for replenishment of materials and purchase of materials to accommodate enrollment growth and new staff.
Source: Glen Ridge Board of Education, NJ. 07028, USA
30
5. Full implementation • At this point, the program is fully operational in all the target classrooms. Teachers are implementing curriculum and instruction in direct alignment with the newly established program. • This full implementation continues throughout the curriculum evaluation and development years.
Source: Glen Ridge Board of Education, NJ. 07028, USA
31
5. Full implementation • This is a stage to continue to collect data for comprehensive program evaluation the following year. • Staff development could be done in needed areas. • Observation of teacher performance is appropriate during this stage. • Budget Focus: Continued support of the successful program. Budgeting for replenishment of materials and purchase of materials to accommodate enrollment growth and new staff. Source: Glen Ridge Board of Education, NJ. 07028, USA
32
DIFFUSION OF INNOVATION – IMPLEMENTASI KURIKULUM*) KEY ELEMENTS OF INNOVATION 1. Innovation 2. Communication channels 3. Time 4. Social systems
SUKSES IMPLEMENTASI
DECISION TYPES 1. Optional Innovation-Decision Innovation 2. Collective Innovation-Decision Innovation 3. Authority Innovation-Decision Innovation ADOPTION PROCESS 1. Knowledge 2. Persuasion 3. Decision 4. Implementation 5. Conformation *)Diadopsi dari Everett Rogers
ADOPTER CATEGORY 1. Innovators 2. Early adopters 3. Early Majority 4. Late Majority 5. Laggard
FIVE FACTORS TO ADOPT OR REJECT 1. Relative Advantage 2. Compatibility 3. Complexity or Simplicity 4. Triability 5. Observability 33
MEMAHAMI KONSEP DASAR MANAJEMEN PERUBAHAN
Sekolah dg Kurikulum lama
Sumber: Manajemen Perubahan, No Name
MANAJEMEN PERUBAHAN 1. Planning 2. Organizing 3. Leading 4. Controlling
Sekolah dg Kurikulum Baru
Peminatan SKL Kurikulum Manajemen Perubahan
Apa Yang Berubah, Arah Perubahan, Cara Mengubah
Manajemen Sekolah dan Kepemimpinan
Proses Pembelajaran
Ketenagaan Sarpras Pembiayaan Penilaian
Sumber: Manajemen Perubahan, No Name
ARAH PERUBAHAN GLOBAL way of thingking (Keterampilan berpikir)
KOMPETENSI ABAD 21 (Grifin 2010)
way of working (keterampilan Berkarya) Tools of working
(keterampilan keterampilan menggunakan alat bekerja
living in the world (keterampilan hidup)
Sumber: Manajemen Perubahan, No Name
DAYA DORONG DAN PENGHAMBAT IMPLEMENTASI KURIKULUM BARU DAYA HAMBAT DAYA HAMBAT
Implementasi Kurikulum Baru berjalan efektif
DAYA HAMBAT DAYA DORONG
Kebijakan Kurikulum DAYA DORONG DAYA DORONG
Sumber: Manajemen Perubahan, No Name
MIND SET
Sumber: Manajemen Perubahan, No Name
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
MANAJEMEN PERUBAHAN SEKOLAH
KURIKUKURIKU LUM
PTK
SARPRAS
SKL
PROSES
PEMINATAN
PENGELOLAPENGELOLA AN
BIAYA
PENILAIAN
TIGA HAL UTAMA YANG PERLU DIUBAH
Tiga Hal Utama yg Diubah
Sumber: Manajemen Perubahan, No Name
STRUKTUR
Struktur organisasi, hubungan kerja, job deskripsi
TEKNOLOGI
Proses kerja, metode kerja dan peralatan kerja
ORANG
Persepsi, sikap, harapan, kebiasaan, individu maupun kelompok
LANGKAH-LANGKAH PERUBAHAN (Mike Green 2010) Sumber: Manajemen Perubahan, No Name
UNFREEZING
CHANGE
KEGIATAN MANAJEMEN PERUBAHAN Sumber: Manajemen Perubahan, No Name
REFREEZING
PENDIDIKAN DAN KOMUNIKASI
PARTISIPASI MENGATASI HAMBATAN DALAM PERUBAHAN
FASILITASI DAN DORONGAN MEMILIH AGEN PERUBAHAN
Sumber: Manajemen Perubahan, No Name
PAKSAKAN
§ Manajer harus menyadari ttg perlunya perubahan. § Individu harus merasa yakin perubahan akan memiliki manfaat positif §
Peran manajer dalam Perubahan (Megginson)
Menyadari adanya hambatan dalam setiap perubahan
§ Manajer harus mampu meningkatkan daya dorong dan mereduksi hambatan § Manajer memberitahukan komponenkomponen komponen apa yang perlu berubah
Sumber: Manajemen Perubahan, No Name
§ Manajer mampu mengendalikan perubahan dan memantapkan perubahan yg telah terjadi
Peran Guru dan Keunggulan Suatu Negara*) Faktor
Peranan (%)
Innovation & Creativity Networking Knowledge & Technology Natural Resources
45 25 20 10
GURU YANG PROFESIONAL: SEKOLAH UNGGUL
*) Hasil evaluasi Bank Dunia (1995) terhadap 150 negara di dunia.
ABAD 21: Guru sbg Motivator dan Inspirator
Cerdas, Inovatif, Kreatif, Jujur, Disiplin, Santun, Percaya Diri, Mandiri, Bertaqwa, Demokratis, dll
•Keunggulan Komparatif •Keunggulan Kompetitif Doing the same thing over and over, yet expecting different results, is the definition of crazy.” (Unknown)
44
Guru Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama: utama mendidik, mengajar, membimbing, membimbing mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik Sumber: UUGD Nomor 14 Tahun 2005 sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012
PIKIRAN – PIKIRAN PRODUKTIF •
“Creativity is a source of happiness – even if that sounds idealistic nonsense, it’s still true. true Makanya jika kita sering terlibat dalam proses yang kreatif dan berhasil, tentu akan membahagiakan. Orang yang kreatif akan lebih tahan banting dalam kehidupan dan dia akan ceria dalam hidupnya.”
•
“Creativity is a process not an accident - makanya harus konsisten, selalu, terus menerus mencoba dan melakukan hal-hal hal yang baru, tak peduli pada awalnya belum memuaskan hasil dan dampaknya pada diri sendiri apalagi buat orang lain”
•
Your ideas, thinking, or even innovation qualities are in the eyes of users or stakeholders – “Your Makanya, tidak layak kita klaim kita ini berkualitas tanpa pengakuan pihak lain atau komunitas di mana kita bekerja secara profesional”
•
“It It seems all innovation are new; however they vary in their degree of newness: incremental, radical, revolution – Makanya jangan enggan untuk melakukan inovasi, meski yang hanya bercorak ”incremental”” berupa perbaikan atau peningkatan terhadap solusi-solusi solusi yang sedang terjadi”
•
“Life Life is 10 percent what happens to you and 90 percent how you react to it” it
•
”Saya sadar sepenuhnya bahwa pendaratan di Bulan merupakan puncak karya 300.000 sampai 400.000 orang selama satu dasawarsa”” kata Neil Amstrong setelah berhasil menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di Bulan
dikutip dari berbagai sumber
PENTINGNYA PENDIDIKAN Guru yang Profesional
PERAN STRATEGIS PENDIDIKAN
Meningkatkan Pendapatan per Capita (Aspek Ekonomi)
Meningkatkan Kualitas Kesehatan Meningkatkan Daya Saing Bangsa
PENDIDIKAN v Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara v Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sumber : UU No. 20 Tahun 2003 ttg Sisdiknas
Diadopsi dari ACADEMIC DUTY (DONALD KENNEDY, 1999)
New Definition of Illiterate in the 21st Century
“The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn, and relearn.” relearn. (Alvin Toffler)
PROFESSIONAL TEACHERS – READY TO ENGAGE IN LIFE-LONG LONG LEARNING
50
GURU YANG PROFESIOANAL
1.Leadership Leadership 2.Digital Digital literacy 3.Communication Communication 4.Emotional Emotional intelligence 5.Entrepreneurship Entrepreneurship 6.Global Global citizenship 7.Problem Problem-solving 8.Team-working working
Sumber: Pearson-Learning Curve Report 2014
Why We need 21st Century Skills? What skills are most important for job success when hiring a High School graduate? Work Ethic
80%
Collaboration
75%
Good Communication
70%
Social Responsibility
63%
Critical Thinking & Problem Solving
58%
Sumber: Brad Fountain
The 21st Century Teachers
52
Why 21st Century Skills? Of the High School Students that you recently hired, what were their deficiencies? Written Communication
81%
Leadership
73%
Work Ethic
70%
Critical Thinking & Problem Solving
70%
Self-Direction
58%
Sumber: Brad Fountain
The 21st Century Teachers
53
Why 21st Century Skills? What skills and content areas will be growing in importance in the next five years? Critical Thinking
78%
I.T.
77%
Health & Wellness
76%
Collaboration
74%
Innovation
74%
st Century Teachers The 21 Personal Financial Responsibility
72%
Sumber: Brad Fountatin
54
New Definitions for Schools • Schools will go “from ‘buildings buildings’ to nerve centers, with walls that are porous and transparent, connecting teachers, students and the community to the wealth of knowledge that exists in the world while creating a culture of inquiry” inquiry • Teachers will go from primary role as a dispenser of information to orchestrator of learning and helping students turn information into knowledge, and knowledge into wisdom. Sumber: 21stCenturySchool.com
55
New Definition for Students • In the past a student was a young person who went to school, spent a specified amount of time in certain courses, received passing grades and graduated. Today we must see learners in a new context: – First we must maintain student interest by helping them see how what they are learning prepares them for life in the real world. – Second we must instill curiosity, which is fundamental to lifelong learning. – Third we must be flexible in how we teach. – Fourth we must excite learners to become even more resourceful so that they will continue to learn outside the formal school day.” day.
Sumber: 21stCenturySchool.com
56
DIMENSI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN (Perspektif UNESCO) 1.Learning to know
2.Learning to do
EDUCATION
4.Learning to live together
3.Learning to be (Jati diri) 57
Gelombang Perubahan Era Global di Abad 21: Respon Guru Bagaimana? 1. Perdagangan Bebas 2. Ketergantungan Iptek (ICT, Bio-teknologi, Nano teknologi) 3. Fenomena Kehidupan Global (Speed, Conectivity, Intangable, and Compatibility) 4. Demokratisasi politik 5. Isu dan Persoalan HAM 6. Persoalan Lingkungan Hidup 7. Kesetaraan Gender 8. Multikulturalisme kehidupan
Guru harus merespon perubahan secara profesional "It is not the strongest of the species that survive, nor the most intelligent, but the one most responsive to change." (Charles Darwin) 58
PERAN GURU DI ABAD 21 Guru Profesional Abad 21
Proses Belajar – Mengajar: Mengajar To Describe; To Explain; To Illustrate; To Demonstrate;
Pendidikan Global yang Kompetitif
To Inspire; Inspire
Guru: faktor utama dalam menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar belajar : aspek - Learning to Learn.
59
20th Century vs. 21st Century Learning 20th Century Classrooms
21st Century Classrooms
Time-based
Outcome-based
Focus on memorization of discrete facts
Focus on what students KNOW, CAN DO and ARE LIKE after all the details are forgotten
Lessons focus on lower level of Bloom’s Taxonomy – knowledge, comprehension and application
Learning is designed on upper levels of Bloom’s – synthesis, analysis and evaluation
Textbook-driven
Research-driven
Passive learning
Active learning
Learners work in isolation – classroom within 4 walls
Learners work collaboratively with classmates and others around the world – the Global Classroom 60
Sumber: Brad Fountain.
Teacher-centered: teacher is center of attention and
Student-centered: teacher is facilitator/coach
20th Century vs. 21st Century Learning Low expectations
High expectations – “If it isn’t good, it isn’t done” We expect, and ensure, that all students succeed in learning at high levels. Some may go higher – we get out of their way to let them do that.
Teacher is judge. No one else sees student work.
Self, Peer and Other assessments. Public audience, authentic assessments.
Curriculum/School is irrelevant and meaningless to the students.
Curriculum is connected to students’ interests, experiences, talents and the real world.
Print is the primary vehicle of learning and assessment.
Performances, projects and multiple forms of media are used for learning and assessment. 61
Sumber: Brad Fountain
Diversity in students is ignored.
Curriculum and instruction address student diversity.
Innovative Methods of Teaching
I hear and I forget. I see and I believe. I do and I understand. understand - Confucius The empires of the future are the empires of the mind.mind. Winston Churchill 62
Reading
20%
Hearing words
30%
Looking at picture
PASSIVE
10%
Watching video
50%
Verbal reciving
Visual reciving
Looking at an exhibition Watching a demonstration Seeing it done on location
Participating in a discussion Giving a talk Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience
90% TINGKAT MEMORISASI
Doing the Real Thing MODEL PEMBELAJARAN
ACTIVE
70%
Participating
Doing TINGKAT 63 KETERLIBATAN
Traditional Learning
New Learning
Teacher Centered
Student Centered
Single Media
Multimedia
Isolated Work
Collaborative Work
Information Delivery
Factual, Knowledge-Based Learning
Information Exchange Critical Thinking and Informed Decision Making
Push Source: ISTE National Education Technology Standards for Teachers sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012
Pull
Traditional Learning Integration Schooling
21st Century Learning Transformation Lifelong Learning
Knowing
Understanding
Broadcast/ Transmission Model Traditional Content/Context Learning Tech Skills
Constructivist Learning Contemporary Content/Context Developing 21st Century Skills
Source: ISTE National Education Technology Standards for Teachers (USA) sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012.
Ciri Abad 21
Model Pembelajaran Guru bukan satu-satunya sumber belajar
Ada banyak alternatif sumber belajar yang tersedia: -Buku -Modul Pembelajaran -Off line -Online
Belajar tidak harus di kelas Murid dapat belajar terlebih dahulu sebelum diajar guru Guru berperan sebagai tutor
Proses pembelajaran berubah dari teaching and learning menjadi learning and tutoring Sumber: Kemdikbud
66
Ciri Abad 21
Model Pembelajaran
Informasi
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu
Komputasi
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Otomasi
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin]
Komunikasi
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah
(tersedia dimana saja, kapan saja)
(lebih cepat memakai mesin)
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
(dari mana saja, ke mana saja)
Sumber: Kemdikbud
67
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan,, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Pembelajaran berbasis • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: intelejensia tidak akan -
Observing [mengamati] Questioning [menanya] Personal Associating [menalar] Experimenting [mencoba] Networking [Membentuk jejaring]
memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning Sumber: Kemdikbud
68
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas Sharp, C.. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?: Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua jawaban benar], • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya • memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian yang menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan penilaian berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll) Sumber: Kemdikbud
69
Nilai-Nilai (Karakter Karakter) Universal Dengan Diri Sendiri:
Dengan Tuhan:
Jujur, Bertanggungjawab, Bergaya Hidup Sehat, Disiplin, Kerja Keras, Percaya Diri, Berjiwa Wirausaha, Kreatif, Inovatif, Mandiri, Mempunyai Rasa Ingin Tahu
Bertaqwa/Religius
Nilai Kar
Dengan Sesama dan Lingkungan:
Karakter yang Perlu Diimplementasikan melalui pembiasaan
Sadar hak dan kewajiban, Patuh pada aturan sosial, Menghargai karya orang lain, Santun dan demokratis, Peduli sosial dan lingkungan
Sumber: Kemdiknas 2010 yang diperkaya
Nilai Kebangsaan:
Nasionalisme dan Menghargai Keberagaman, Pemahaman terhadap budaya dan ekonomi
70
Tahapan Pembiasaan dan Pembentukan Karakter PEMBIASAAN BERLAKU BAIK 6
5
4
3 2
1
Mempertahankan
Melakukan sesuai 1,2,3,4
Meyakini
Siswa Berkarakter Terpuji secara Individu maupun Kelompok.
Membiasakan Memahami Mengetahui
Keteladanan; Pemberdayaan, Habituasi, Pembudayaan; Pembudayaan Pembelajaran; Penguatan
Kontribusi Positif Terhadap Keunggulan Sekolah 71
Pendidikan Karakter dan Keunggulan Siswa Siswa memiliki sifat Negatif karena tidak memiliki values (karakter) • • • • • • • •
Apathetic, Listless, Uninterested people Then there are the flighty people Extreme uncertainty Then there are very inconsistent people Others might aptly be called drifters A large number are overconformers Some are overdissenters A group of poseurs or role players
Sumber: Rath, Harmin, dan Simon (1978)
Generasi penerus bangsa yang berjiwa religius, nasionalisme, kewirausahaan dan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman serta siap untuk membangun bangsa
Warga Negara yang Sejahtera dan Bahagia
PROSES PEMBIASAAN BERORIENTASI:
P K
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Ketaqwaan Nasionalisme Quality learning + problem based learning related to leadership and entrepreneurship Character building Kesehatan jiwa raga Transfer of training Transfer of principles and attitudes Pembelajaran yang seimbang untuk otak kanan dan otak kiri
Lulusan memiliki sifat: Inovatif, Kreatif, Leadership, Fleksibel, Imaginatif, Pengambil Resiko Terukur, Pekerja Keras, Percaya Diri, Siddiq, Amanah, Fathonah, Tabligh, Bersih, Sehat Disiplin, Peduli, Suka Menolong, Tangguh, Kompetitif, Toleransi, Dll
•Personal Values/Character • Good Family Life • Good Job • Good Friendship and Community
72
1) Professional Leadership; 2) Shared Vision and Goals; 3) A Learning environment ; 4) Concentration on teaching and learning; 5) Purposeful teaching; 6) High Expectation; 7) Positive reinforcement; 8) Monitoring Progress; 9) Pupils rights and responsibilities; 10) Home-school school partnership; 11) A learning organization.. Sumber : Sammons, P., Hillman, J., Mortimore, P., 1995
CIRI-CIRI PROSES BELAJAR YANG EFEKTIF 1. Active rather than passive 2. Covert rather than overt 3. Complex rather than simple 4. Affected by individual differences among learners 5. Influenced by variety of context
GURU PROFESIONAL Sumber: Mortimore,1991 yang diperkaya
74
Pedagogik
Mantap & Stabil, Dewasa, Arief, Berwibawa, Akhlak Mulia
Profesional
Menguasai keilmuan bidang studi; dan langkah kajian kritis pendalaman isi bidang studi
Sosial
Komunikasi & bergaul dgn peserta didik, kolega, dan masyarakat
(1) Norma hukum & sosial, rasa bangga,Konsisten dgn norma; (2) mandiri & etos kerja; (3) berpengaruh positif & disegani; (4) norma religius & diteladani; (4) jujur;
(1) Paham materi, struktur, konsep, metode Keilmuan yang menaungi, menerapkan dlm kehidupan sehari-hari; dan (2) metode pengembangan ilmu, telaah kritis, kreatif dan inovatif terhadap bidang studi
Menarik, empati, kolaboratif, suka menolong, menjadi panutan, komunikatif, kooperatif
Sumber: UUGD Nomor 14 Tahun 2005 sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012 yang diperkaya
GURU PROFESIONAL
Kepribadian
Pemahaman peserta didik, perancangan, pelaksanaa, & evaluasi Pembelajaran, pengemb.PD
(1) Aspek potensi peserta didik (2) teori belajar & pembelajaran, strategi, kompetensi & isi, dan merancang pembelj;(3) menata latar & melaksanakan; (4) asesmen proses dan hasil; dan (5) pengembangan akademik & non akademik
Guru yang memiliki keahlian dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan khusus guna menunjang pekerjaannya serta memiliki kualifikasi akademik minimal S1/D4. Sumber: UUGD Nomor 14 Tahun 2005 sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012
Penelitian Chetty, Friedman, dan Rockoff (2011): The Long–Term Impacts of Teachers: Teacher Value-added and Student Outcomes in Adulthood, dengan jelas menyimpulkan jika para siswa diajar oleh Guru yang mampu menyampaikan bahan ajar (kurikulum) dengan baik (profesional) maka para siswa itu setelah tamat sekolah memiliki peluang yang sangat besar untuk bisa:
1.Sukses masuk ke Perguruan Tinggi 2.Memasuki Perguruan Tinggi kelas papan atas 3.Mendapatkan gaji yang lebih tinggi setelah bekerja 4.Hidup di lingkungan sosial ekonomi yang lebih tinggi, dan 5.Menabung lebih banyak untuk masa pensiun
§ Perkembangan Teknologi Informasi (TI) akan mengubah pola hubungan guru-murid, murid, teknologi instruksional dan sistem pendidikan secara keseluruhan § Profesionalisme guru perlu didukung adanya penegakkan kode etik guru (sebagai norma perilku yang dijunjung tinggi dan sekaligus sebagai norma komunitas guru) § Profesionalisme guru harus didukung oleh kompetensi yang standar. >> Salah satu dari kompetensi: pemilikan kemampuan/ penguasaan teknologi informasi.
Sumber : Suyanto & Asep 2012
78
1. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme 2. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan ahlak mulia 3. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya 4. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya 5. memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan 6. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja 7. memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat 8. memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan 9. memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalannya. Sumber: UUGD Nomor 14 Tahun 2005 sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012
79
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Harus memiliki landasan pengetahuan yang kuat; Harus berdasarkan atas kompetensi individual; Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi; Ada kerjasama dan kompetisi yang sehat antar sejawat; Adanya kesadaran profesional yang tinggi; Memiliki prinsip-prinsip prinsip etik (kode etik); Memiliki sistem sanksi profesi; Adanya militansi individual; Memiliki organisasi profesi.
Sumber: Houle 1980 sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012
80
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
Guru efektif memiliki: • Kemampuan yang terkait dengan iklim kelas; • Kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen; • Kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik dan penguatan (reinforcement); • Kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri. (Gary A. Davis dan Margareth A. Thomas, 1989)
81
1) Mengidentifikasikan dirinya sebagai agen perubahan (pembaruan); 2) Memiliki sifat pemberani; 3) Mempercayai orang lain; 4) Bertindak atas dasar sistem nilai, (bukan atas dasar kepentingan individu, atau atas dasar kepentingan dan desakan kroninya); 5) Meningkatkan kemampuan secara terusterus menerus sepanjang hayatnya; 6) Memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi yang rumit, tidak jelas, dan tidak menentu; 7) Memiliki visi ke depan. SUMBER: LUTHANS, 1995
82
• Legitimate Power – hierarchy of the organization, the more senior the manager is, the more power has.
• Coercive Power – the main consideration in a general discussion on the object, fear of leader, punishment, threats-autocratic threats leadership
• Expert Power – expertise, knowledgeable, recognition • Referent Power - charismatic • Reward Power – ability to provide rewards for the followers, as pay, promotion and recognition.
• Connection Power – relationship with influential partners (inside & outside).
• Information Power – access to valuable information. Sumber : Ruzanna Hayrapetyan, 2006
83
DIKETAHUI OLEH GURU
DIKETAHUI OLEH SISWA
TAK DIKETAHUI OLEH SISWA
TAK DIKETAHUI OLEH GURU
1.
3. Pribadi Terlena ( Blind Spot )
2. Pribadi Tersembunyi ( Hidden Self )
4. Pribadi tak Dikenal Oleh Siapapun ( Unknown Self )
Pribadi Terbuka ( Public Self )
Diadopsi: the Johari window (jendela Johari - Joseph Luft dan Harington Ingham) sebagaimana dalam Suyanto &Asep 2012 84
Penulis: Penulis Prof. Suyanto, Ph.D. & Drs. Asep Jihad, M.Pd. Kode Buku : 308.371.007.0 ISBN : 978-602-7596-50-4 Spesifikasi : 17,5 × 25 cm BW, HVS 70 gram Jumlah Hal. : 296 halaman
86