Modul ke:
Prinsip dan prosedur dasar modifikasi perilaku Positive reinforcement, extinction, intermittent reinforcement
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
www.mercubuana.ac.id
Rizka Putri Utami, M.Psi., Psi.
Pengertian Reinforcement • Reinforcement adalah proses untuk memperkuat perilaku yang diinginkan dengan cara memberikan konsekuensi secara langsung setelah perilaku yang diinginkan muncul. • Teori siapa? Apa dasar teorinya?
Reinforcement • Positif reinforcement: memberikan sesuatu yang menyenangkan segera setelah perilaku yang diharapkan muncul • Negatif reinforcement: mengambil/ mencabut hal yang kurang menyenangkan setelah perilaku yang diharapkan muncul
Reinforcement Positif atau Negatf? • Sejak Rita kecil, kira-kira mulai usia 4 tahun dia mulai hobi mencorat-coret di buku tulis. Corat-coretannya berbentuk gambar-gambar abstrak. Dari hal itu orang tua Rita melihat bakat menggambarRita. Setiap kali Rita menyelesaikan sebuah gambar, mereka memujiRita dan kemudian memberinya hadiah berupa pensil, dan pensil warna. Karena ada respon yang baik dan adanya hadiah dari orang tua,Rita menjadi lebih percaya diri untuk melanjutkan hobi menggambarnya. Akhirnya, hingga saat ini Rita menjadi benarbenar hobi menggambar.
Reinforcement Positif atau Negatf? • Dahulu ketika masih dalam masa-masa TK, Donny dan adikknya sering bertengkar untuk karena berebut mainan. Melihat hal ini, setiap kali Donny dan adikknya mulai berebut mainan, Ayah Donny mengambil dan menyimpan mainan tersebut. Hal tersebut dilakukan beberapa kali, sehingga Donny dan adiknya tidak lagi bertengkar dan main secara bergantian.
Reinforcement Positif atau Negatf? • Seorang anak yang pada dasarnya memiliki sifat pemalu diminta oleh guru maju ke depan kelas untuk menceritakan sebuah gambar yang dibuat oleh anak itu sendiri. Setelah anak tersebut membacakan cerita, guru memberikan pujian kepada anak tersebut dan teman-teman sekelasnya bertepuk tangan. Ketika hal tersebut berlangsung berulang-ulang, maka pada akhirnya anak tersebut menjadi lebih berani untuk maju ke depan kelas, bahkan kemungkinan sifat pemalunya akan hilang.
Reinforcement Natural, Reinforcement Sosial, dan Reinforcment Otomatis • Reinforcement Natural: terjadi secara alamiah dan
spontan – Contoh: senyum kepada seseorang akan membuat orang itu
tersenyum kembali kepada kita, ketika kita mengulurkan tangan untuk bersalaman kepada sso ia juga akan menyambut uluran tangan kita.
• Reinforcemen Sosial: ketika penguatan terjadi melalui aksi atau tingkah laku orang lain. a. Reinforcement Sosial Positif: meminta teman untuk mengambilkan minum b. Reinforcement Sosial Negatif: meminta teman untuk mengecilkan suara di tv
Reinforcement Natural, Reinforcement Sosial, dan Reinforcment Otomatis • Reinforcement Otomatis: Ketika perilaku menghasilkan penguatan dari kontak langsung dengan lingkungan. a. Reinforcement Otomatis Positif, contoh: Mengambil minum sendiri di kulkas. b. Reinfoecement Otomatis Negatif, contoh: Mengecilkan suara di tv
Premack Principle • Merupakan tipe positif reinforcement yang memberikan penguatan dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan setelah melakukan kegiatan yang kurang menyenangkan Contoh: Seorang ibu memperbolehkan anaknya untuk bermain jika ia telah selesai mengerjakan PRnya.
Istilah dalam negatif reinforcement • Escape (melarikan diri): menampilkan perilaku yang diharapkan sehingga hal-hal yang tidak menyenangkan bisa berkurang • Avoidance (menghindari): menampilkan perilaku yang diharapkan sehingga hal- hal yang tidak menyenangkan tidak muncul
Conditioned and Unconditioned Reinforcer • Penguatan alami (natural reinforcement) disebut unconditioned reinforcement • Stimulus natural memiliki kekuatan sebagai reinforcer pada perilaku manusia karena stimulus ini memiliki “survival value”- nilai untuk bertahan hidup” Contoh: makanan, air dan stimulasi seksual adalah penguatan positif (+ reinforcers) yang natural karena berkaitan dengan kemampuan untuk bertahan hidup pada individu. Contoh: Lari dari stimulus yang menyakitkan atau stimulus yang berlebihan adalah penguatan negatif (- reinforcers) yang natural karena hal tersebut berkontribusi terhadap kemampuan untuk bertahan hidup.
Conditioned and Unconditioned Reinforcers • A conditioned reinforcer = secondary reinforcement Stimulus yang bersifat netral dan tidak berfungsi sebagai reinforcer Æ Stimulus menjadi reinforcer ketika ia dipasangkan dengan unconditioned reinforcerment Contoh: perhatian org tua ketika dikaitkan dgn datangnya makanan pada bayi, maka menjadi conditioned reinforcer Uang jika dapat digunakan untuk membeli kebutuhan maka menjadi conditioned reinforcer.
Faktor yang mempengaruhi efektifitas reinforcement
Contoh
Immediacy
A stimulus is more effective as a reinforcer when it is delivered immediately after the behavior.
Kamu mau melatih anjing untuk duduk dan kamu kasih hadiah makanan anjing 5 menit setelah anjing itu menunjukkan perilaku duduk. Makanan tidak akan menjadi reinforcemen yang efektif.
Contingency
A stimulus is more effective as a reinforcer when it is delivered contingent (depends) on the behavior.
Setiap kali kamu memutar kunci untuk menyalakan motor, motor akan menyala. Perilaku memutar kunci motor diperkuat oleh menyalanya mesin motor. Kalau mesin hanya menyala kadang2, maka perilaku memutar kunci tidak akan menguat.
Establishing Operations
Deprivation and other events make a stimulus more effective as a reinforcer at a particular time
Makanan Æ akan menjadi penguat yang efektif jika diberikan pada orang yang belum makan 3 hari.
Individual Differences
Reinforcers vary from person to person.
Pujian Æ bagi sebagian orang tidak berarti apa2, walaupun bagi orang lain itu menjadi sangat berarti Coklat/permenÆtidak akan efektif diberikan pada anak yang alergi coklat/permen
Magnitude
Generally, a more intense stimulus is a more
Seseorang akan lebih giat bekerja jika dia digaji besar, daripada digaji kecil.
Jadwal Penguatan I.
Continuous reinforcement schedule (CRF schedule) Æ Acquisition: jadwal yang digunakan ketika seseorang mempelajari perilaku baru.
Jadwal Penguatan • Penguatan intermiten: pemberian reinforcer dengan memperhatikan selang waktu, tidak memberikannya setiap kali perilaku yang diinginkan muncul • Fixed Ration (FR), Fixed Interval (FI), Variable Ratio (VR), Variable Interval (VI)
Penguatan yang terjadwal a. Fixed Ratio (FR): membutuhkan sejumlah perilaku yang diharapkan untuk pemberian sekali reinforcement/ penguatan. (Contoh: menukar 10 stamp di minimarket untuk menukarkan hadiah gelas, 20 stamp dapat payung) b. Variable Ratio (VR): pemberian reinforcement/ penguatan untuk sejumlah perilaku/respon yang jumlahnya bervariasi. (contoh: mesin slot Jackpot di casino). c. Fixed Interval (FI): setiap selang waktu tertentu diberikan penguatan. Contoh: setiap 2 tahun sekali ada bonus c. Variable Interval (VI): pemberian reinforcement/ penguatan tidak ditentukan waktunya. Contoh: pemberian hadiah kpd anak kadang 1 bulan sekali, kadang 1 tahun sekali, kadang2 setiap 6 bulan (tunggu naik kelas).
Extinction (kepunahan) • Perilaku yang sebelumnya mendapat penguatan, tidak lagi mendapatkan penguatan (diabaikan) Æ perilaku yang tidak diinginkan akan berhenti/hilang. • Extinction fokus untuk menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan
Extinction burst • Contoh: ketika seseorang tidak mendapatkan sekaleng minuman setelah memasukkan uang ke dalam mesin minuman (vending machine) maka orang tersebut cenderung menekan tombol lebih sering (secara frekuensi) dan menekan tombol lebih keras lagi (intensitas yang makin naik) sebelum akhirnya menyerah). • Contoh lain: ketika seseorang tidak bisa membuka pintu, maka apa yang ia lakukan? • Meningkatnya frekuensi, durasi, ataupun intensitas perilaku yang tidak mendapat penguatan selama proses ekstingsi akan membuat “extinction burst”
Extinction burst • Ketika ekstingsi dilakukan maka ada dua hal yang terjadi: 1. ketika perilaku tidak mendapat penguatan maka perilaku yang muncul menjadi lebih tinggi frekuensi, durasi dan intensitasnya sebelum akhirnya berhenti (Lerman & Iwata, 1995). 2. Munculnya perilaku yang biasanya tidak muncul dikejadian lainnya, akan terjadi pada waktu yang singkat setelah proses ekstingsi dilakukan dan hal tersebut adalah hal yang alami sebelum akhirnya perilaku tersebut berhenti.
Extinction burst • The extinction burst ini bertujuan untuk “siapa tau” mendapat penguatan. Contoh: anak menangisÆmungkin orang tuanya akan memberi perhatian • Dan biasanya bukan merupakan hal yang dilakukan secara sadar akan tetapi merupakan hal yang natural/alamiah dalam situasi extinction.
Kesimpulan dari Extinction Burst • Ketika perilaku tidak lagi diberi penguatan ada 3 hal yang bisa terjadi: 1. Peningkatan intensitas, durasi, dan frekuensi dari perilaku 2. Perilaku yang tidak biasanya dilakukan 3. Respon emosional ataupun perilaku agresif
Kesalahpahaman terhadap konsep extinction • Extinction: sama artinya dengan mengabaikan perilaku. Hal ini kurang tepat karena extinction adalah menghilangkan penguatan atau “reinforcement” pada perilaku tertentu. • Tidak semua “teknik extinction” cocok untuk semua kasus • “mengabaikan” sebagai bentuk extinction bisa dilakukan jika mengabaikan tersebut memiliki “efek penguatan”
Kesalahpahaman terhadap konsep extinction • Contoh: orang mengutil di toko Æ diabaikan (dengan prinsip extinction) Æhal ini kurang tepat karena perilaku mengutil tidak akan berhenti. • Contoh: anak selalu lari ketika diminta untuk makan sayuran Æ diabaikan Æ maka perilaku tersebut tidak akan hilang (karena perilaku lari dari makan sayur-sayuran diperkuat atau di reinforce) sehingga mengabaikan sebagai extinction bukan teknik yang tepat
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas • Mengontrol reinforcer untuk perilaku yang akan dikurangi Dalam extinction diperlukan lingkungan yang mendukung, • yakni orang-orang diskitar proses extinction berlangsung.sehingga extinction dapat benar-benar mengurangi perilaku yang tidak diharapkan. • Contoh : • Seorang anak usia 4 tahun, selalu berteriak-teriak ketika dimandikan oleh ibunya. Perilaku tersebebut diabaikan saja oleh ibu. Akan tetapi pada suatu saat ketika nenek sedang berkunjung kemudian melihat cucunya berteriak, sang nenek menenangkannya dan memberi mainan.
• Extinction dihubungkan dengan positive reinforcement untuk sebuah perilaku alternatif • Extinction lebih efektif (lebih cepat) bila dikombinasikan dengan
• •
positive reinforcement untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan. Reinforcement yang digunakan haruslah benar-benar dapat untuk menurunkan perilaku. Contoh : Seorang anak usia 5 tahun selalau merengek-rengek ketika ayah dan ibunya sedang mengobrol. Oleh orang tuanya kemudian diabaikan, sampai kemudian capek dan berhenti. Beberapa saat kemudian anak diberi pujian oleh ibu, lambat laun anak akan mengerti bahwa bila tidak merengek akan mendapat pujian, dan bila merengek selama orang tuanya mengobrol dia tidak mendapat apa-apa.
• Setting dimana extinction berlangsung Setting diubah sedemikian rupa sehingga saat extinction berlangsung tidak ada pengaruh dari orang lain yang memberikan penguatan sehingga dapat mengoptimalkan proses extinction.
• Instruksi: menggunakan aturan-aturan • Untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan, behavior modifier menggunakan aturan-aturan untuk mengendalikan extinction. Positive reinforcement ataupun extinction bisa diberikan tanpa pemberitahuan sebelumnya.Tetapi pengurangan perilaku akan terjadi lebih cepat apabila diberitahukan ,”kamu akan begini kalau melakukan itu”.
• Extinction akan lebih cepat setelah continous reinforcement • Contoh : • Seorang anak ingin diubah perilaku manjanya. Perilaku manjanya akan cepat berubah apabila setiap merajuk dia diacuhkan (continous reinforcement), dan hal itu dilakukan terus menerus. Perilakunya akan berubah lambat apabila setiap 5 kali dia merajuk dia (sang anak ) diperhatikan (intermittent reinforcement ).
• Extinction bisa tidak berhasil • Sebelum pemberian extinction berhasil , kadangkala extinction gagal dilakukan. Hal ini disebabkan kadangkala pemberi perlakuan extinction berhenti melakukan extinction ditengah – tengah pemberian extinction. Karena pemberian extinction bisa berhenti ditengah pemberian, maka seseorang akan mempelajari hal itu.
• Hal yang membuat seseorang mempelajari prosedur dari extinction dinamakan extinction burst. Extinction Burst terjadi karena: – Peningkatan intensitas, durasi dan frekuensi dari perilaku. – Perilaku yang tidak biasanya dilakukan. – Respon emosional ataupun perilaku agresif.
• Agar extinction dapat berhasil perlu dilakukan pemberian exttinction yang terus – menerus sampai perilaku yang diinginkan dicapai.
• Extinction kadangkala menghasilkan agresi • Kemunculan perilaku kembali setelah dilakukan extinction
Cara melakukan extinction yang efektif : • Memilih perilaku yang akan dihilangkan • Mempersiapkan pelaksanaan – Mencatat kemunculan perilaku yang ingin diubah. – Memilih reinforcement apa yang akan diberikan. – Menentukan perilaku yang diinginkan untuk muncul. – Menentukan reinforcement untuk perilaku yang diinginkan. – Menentukan setting
• Membuat rencana yang matang – Memberitahukan kepada obyek tentang program extinction yang akan dilakukan. – Memberikan positif reinforcement pada perilaku yang diinginkan – Tetap konsisten terhadap perilaku yang diberikan
Terima Kasih