Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK DUTI-DUTA (DUA-TINGGAL DUATAMU) TERHADAP PENINGKATANKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA ISLAM AL-ULUM TERPADU MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013 Pratiwi Sartika Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PPs Universitas Negeri Medan Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Teknik DutiDuta (Dua Tinggal-Dua Tamu) terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X SMA Islam Al-Ulum Terpadu Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Islam Al-Ulum Terpadu Medan Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 63 orang dan yang menjadi sampel penelitian sebanyak 32 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menentukan satu kelas yang dijadikan wakil populasi untuk diteliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan model desain penelitian one group pre-test post-test yang hanya dilaksanakan pada satu kelas (kelompok). Dalam desain ini pengukuran dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretest 64,84 dari standar deviasi 6,31 dan penyebaran nilai siswa terbanyak adalah 65 dan 70 sebanyak 8 orang (25 %). Nilai rata-rata postest 75,78, standar deviasi 8,49, penyebaran nilai siswa terbanyak adalah 80 sebanyak 7 orang atau sekitar 21,87%. Berdasarkan uji normalitas, hasil pre-test dan post-test dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas ditulis bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan, diketahuilah t 0 sebesar 5,78. Selanjutnya, t0 dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan df = n -1 = 32 -1 =31 diperoleh taraf signifikan 5% sebesar 2,03. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diketahui t 0 > ttabel, yakni 5,78 > 2,03. Dengan demikian, H0 (hipotesis nihil) ditolak dan Ha (hipotesis alternatif) diterima. Hal ini membuktikan bahwa ada Pengaruh Penggunaan Teknik Duti-Duta (Dua-Tinggal Dua-Tamu) terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X SMA Islam Al-Ulum Terpadu Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
Kata kunci: Pengaruh-Teknik Duti Duta-Menulis Paragraf Argumentasi
baik tidak dapat dibentuk dalam waktu
PENDAHULUAN Belajar
merupakan
upaya
yang
singkat.
Akan
perlu
peningkatan diri atau perubahan diri
dikembangkan
melalui berbagai proses dan latihan dan
Kebiasaan belajar yang baik pada intinya
bukan merupakan peristiwa yang terjadi
adalah rencana kegiatan belajar yang
secara kebetulan. Kebiasaan belajar yang
jelas dan adanya disiplin diri yang kuat
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
secara
tetapi,
bertahap.
| 149
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
untuk
menepati
apa
yang
telah
direncanakan itu.
untuk
berkomunikasi
secara tidak langsung. Berkomunikasi
Dalam Satuan
dipergunakan
Kurikulum
Pendidikan
Tingkat
dengan
menggunakan
(KTSP),
membutuhkan
bahasa
keterampilan
tulis
khusus,
pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan
karena keterampilan menulis tidak hanya
agar siswa terampil berbahasa dan
sebatas menulis paragraf saja tetapi ada
mampu berkomunikasi,baik secara lisan
yang lebih membutuhkan keterampilan
maupun tulis. Kemampuan berbahasa
khusus salah satunya adalah menulis
tersebut
paragraf
terbagidalam
keterampilan
empat
berbahasa,
aspek yaitu
argumentasi.
pelaksanaannya
di
Namun sekolah,
pada siswa
keterampilan menyimak, keterampilan
seringkali mengalami kesulitan dalam
berbicara, keterampilan membaca, dan
menuliskan paragraf argumentasi dengan
keterampilan menulis.
baik. Hal ini diamati peneliti saat PPL
Menulis merupakan keterampilan
(Program Pengalaman Lapangan).
yang sangat penting karena dengan menulis
seseorang
mampu
Kurangnya keterampilan
perhatian
menulis
pada
menyebabkan
mengungkapkan suatu gagasan atau
lemahnya
pedoman.
menulis
mengembangkan keterampilan ini. Guru
bukanlah sesuatu yang diwariskan, tetapi
kurang memperhatikan siswa karena
hasil proses belajar dan berlatih. Oleh
biasanya
sebab itu, kualitas kemampuan seseorang
disampaikan
tidak sama. Peningkatan keterampilan
mampu mengaplikasikannya tanpa ada
seseorang
pembuktian melalui praktik nyata. Akan
Keterampilan
dapat
dilakukan
melalui
proses belajar. Pada
tetapi, hakikatnya,
kemampuan
ketika maka
selain
siswa
materi siswa
kurangnya
dalam
sudah dianggap
perhatian,
dalam
lemahnya kemampuan menulis siswa
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
juga dipengaruhi oleh berbagai faktor.
(KTSP)
diharapkan siswa mampu
Di antara begitu banyak faktor, yang
menulis paragraf dengan baik dengan
menonjol adalah terpendamnya bakat
memperhatikan ejaan dan bahasa yang
siswa serta kurangnya kemampuan siswa
tepat.
dalam
Menurut
Tarigan(1983:4)
Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan
berbahasa
menyampaikan
atau
mengemukakan ide.
yang
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 150
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
Dalam menulis, seharusnya siswa dapat
mengembangkan
berbagai
pemikirannya berdasarkan suatu pokok
pada kelompok kecil, sehingga informasi yang mereka dapatkanpun tidak terlalu luas.
masalah tertentu. Akan tetapi, dalam
Diskusi
seperti
itu
kenyataannya pemikiran siswa hanya
mengakibatkan sosialisasi siswa hanya
melingkupi pokok masalah besar saja
terbatas dengan orang-orang tertentu.
tanpa mengungkapkan subpokok yang
Padahal,
sebenarnya diketahui siswa. Padahal
merupakan ajang berkomunikasi dan
sebenarnya, dengan subpokok siswa
bersosialisasi
dapat lebih kreatif mengeluarkan segala
menimbulkan suatu kerja sama yang
bentuk ide atau gagasan serta opininya
sehat khususnya dalam lingkup kelas.
ke dalam tulisan. Siswa sangat lemah
Maka dari itu, seharusnya dalam proses
dalam menuangkan ide ke dalam sebuah
pembelajaran
tulisan.
berkomunikasi dan bersosialisasi dengan Salah
satu
faktor
yang
proses
pembelajaran
yang
siswa
akhirnya
harus
mampu
seluruh anggota kelas.
menyebabkan hal itu terjadi adalah
Berdasarkan
uraian
di
atas,
kurangnya pemahaman siswa mengenai
proses pembelajaran seperti itu dapat
suatu ide. Siswa hanya memperhatikan
dijadikan
pokok-pokok
meningkatkan
permasalahan
tertentu
satu
kegiatan
kemampuan
siswa,
sadari
paragraf argumentasi (sesuai dengan
tertentu
itu
dasar
dalam
menulis
secara umum. Padahal, tanpa mereka permasalahan
khususnya
untuk
SMA
menulis
memiliki sub-pokok yang sebenarnya
kompetensi
kelas
X).
sudah mereka ketahui.
Prosesnya dilakukan melalui proses
Dalam pembelajaran, hal tersebut
pembelajaran yang dapat mengondisikan
sebenarnya sering dipecahkan dengan
siswa untuk dapat bekerja sama secara
cara diskusi. Hal itu bertujuan agar siswa
sehat. Melalui kerja sama, siswa dapat
saling
dan
berinteraksi dan berkomunikasi sehingga
menyatukan pendapat tentang suatu hal,
mereka akan mendapatkan pengetahuan
sehingga sebenarnya informasi atau ide
yang lebih. Hal itu timbul karena melalui
yang mereka dapat lebih banyak. Akan
kerja sama dan diskusi mereka akan
tetapi, yang perlu diketahui, diskusi yang
saling bertukar pikiran dan pengetahuan.
sering mereka lakukan hanya sebatas
Artinya, ketika si A berdiskusi dengan si
berbagi
informasi
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 151
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
B, si A akan mendapat pengetahuan dari
informasi dan pengetahuan yang mereka
si B, begitupun sebaliknya. Dengan
dapatkan lebih banyak.
begitu siswa akan memiliki pengetahuan
Teknik Duti-Duta ini pernah
lebih untuk menuangkan gagasan atau
diterapkan
pendapatnya
dilakukan Wulandari (2008) dengan
ke
dalam
paragraf
argumentasi.
dalam
penelitian
yang
judul "Pembelajaran Apresiasi Cerpen
Untuk
menciptakan
suasana
dengan Menggunakan Teknik Two Stay-
belajar yang kooperatif seperti di atas,
Two Stray di Kelas VII SMP Negeri 1
teknik
dapat
Bandung Tahun Ajaran 2007/2008".
mewujudkan hal tersebut. Hal itu dinilai
Hasil dari penelitiannya adalah teknik
demikian karena teknik Duti-Duta atau
Two Stay-Two Stray berhasil membantu
yang sering disebut Two Stay Two Stray
siswa dalam memahami unsur intrinsik
merupakan sebuah teknik yang berasal
cerpen. Dengan adanya hasil tersebut,
dari model belajar cooperative learning.
penulis akan melakukan penerobosan
Cooperative Learning ini sendiri sangat
dengan menggunakan teknik yang sama
mengutamakan prinsip kerja sama dan
untuk membantu siswa mendapatkan
gotong-royong. Teknik Duti-Duta ini
informasi sehingga pada akhirnya teknik
bukan
tersebut
Duti-Duta
sekadar
diharapkan
teknik
belajar
dapat
berkelompok biasa. Akan tetapi, teknik
meningkatkan
ini juga merupakan sistem kerja atau
argumentatif.
belajar
berkelompok
membantu kemampuan
siswa menulis
yang
Peningkatan kemampuan siswa
ini
dalam menulis argumentasi dilihat dari
merupakan teknik belajar berkelompok,
tulisan siswa itu sendiri. Kemampuan
tetapi bukan asal belajar berkelompok.
siswa dikatakan telah meningkat dan
Teknik
memadai ketika semua siswa di dalam
terstruktur.Pada
ini
dasarnya
teknik
merupakan
belajar
berkelompok yang terstruktur. Dengan menggunakan teknik ini,
kelas telah mengalami perubahan hasil menulis ke arah yang lebih baik dari
siswa saling mengungkapkan informasi
pembelajaran
sehingga
memperoleh
menjadi indikator keberhasilan siswa
informasi yang lebih banyak. Dengan
adalah ketika semua siswa telah mampu
adanya hal tersebut, siswa lebih mampu
mencapai batas KKM (75). Selain itu
menulis paragraf argumentasi karena
juga, dinilai dari pencapaian standar
setiap
siswa
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
sebelumnya.
Yang
| 152
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
penilaian yang telah ditetapkan. Adapun
siswa kelas X SMA Islam Al-Ulum
penilaian yang ditetapkan dalam hal ini
Terpadu Medan dalam menulis paragraf
terdiri atas tiga aspek, yakni unsur
argumentasi
paragraf, ciri paragraf argumentasi, dan
teknik Duti-Duta, tingkat kemampuan
ejaan.
siswa kelas X SMA Islam Al-Ulum Dalam aspek unsur paragraf yang
menjadi
penilaian
adalah
kohesi,
sebelum
menggunakan
Terpadu Medan dalam menulis paragraf argumentasi
sesudah
menggunakan
koherensi, kecukupan pengembangan,
teknik Duti-Duta, ada tidaknya pengaruh
dan susunan yang berpola. Dalam aspek
penggunaan teknik Duti-Duta terhadap
ciri paragraf argumentasi yang menjadi
peningkatan
penilaian adalah ada fakta dan data, ada
paragraf argumentasi siswa kelas X
ide atau pendapat, pilihan kata, dan
SMA Islam Al-Ulum Terpadu Medan.
kemampuan
menulis
kesimpulan. Terakhir, dalam aspek ejaan yang menjadi penilaian adalah penulisan
PEMBAHASAN
huruf, penggunaan tanda baca, penulisan
1. Teknik Duti-Duta
kata, dan penulisan frasa.
Menurut
Rumusan masalah penelitian ini
Sudjana (2001:14)
teknik merupakan langkah-langkah yang
yaitu bagaimana kemampuan menulis
ditempuh
paragraf argumentasi siswa kelas X
mengelola pembelajaran. Teknik Duti-
SMA Islam Al-Ulum Terpadu Medan
Duta merupakan teknik belajar mengajar
sebelum menggunakan teknik
Duti-
dari model belajar mengajar cooperative
Duta?Bagaimana kemampuan menulis
learning yaitu model pembelajaran yang
paragraf argumentasi siswa kelas X
memberi kesempatan kepada kelompok
SMA Islam Al-Ulum Terpadu Medan
untuk membagikan hasil dan informasi
sesudah
dengan kelompok
menggunakan
Duta?Adakah
pengaruh
teknik
Duti-
penggunaan
dilakukan
dalam
metode
untuk
lainnya. Hal ini
dengan
cara
saling
teknik Duti-Duta terhadap peningkatan
mengunjungi/bertamu antar kelompok
kemampuan
untuk berbagi informasi.
menulis
paragraf
argumentasi siswa kelas X SMA Islam Al-Ulum Terpadu Medan? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah tingkat kemampuan
Riyanto mengemukakan kooperatif
(2009:271) bahwa
pembelajaran
merupakan
model
pembelajaran yang dirancang untuk
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 153
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
membelajarkan
kecakapan
akademik
2) Dua orang dari masing-masing
(academic skill), sekaligus keterampilan
kelompok akan meninggalkan
sosial
termasuk
kelompoknya dan masing-masing
belajar
bertamu ke dua kelompok yang
(social
interpersonal mengajar
skill)
skill.
Teknik
Duti-Duta
merupakan
lain.
kependekan dari Dua Tinggal Dua
3) Dua orang yang tinggal dalam
Tamu. Teknik ini sering juga disebut
kelompok bertugas membagikan
dengan istilah Two Stay Two Stray.
hasil kerja dan informasi mereka
Teknik pembelajaran seperti ini
ke tamu mereka.
dikembangkan oleh Spencer Kagan pada
4) Tamu mohon diri dan kembali ke
tahun 1992. Teknik ini bisa digunakan
kelompok mereka sendiri dan
dalam semua mata pelajaran dan untuk
melaporkan temuan mereka dari
semua
kelompok lain.
tingkatan
anak
didik
(Lie,
2005:61). Struktur Duti-Duta memberi
5) Kelompok
kesempatan kepada kelompok untuk
mencocokan
dan
membahas hasil kerja mereka.
membagikan hasil dan informasi dengan
6) Membuat simpulan.
kelompok lain. Hal itu didasarkan pada
3. Keunggulan dan Kelemahan teknik
kenyataan hidup di mana kehidupan dan
Duti-Duta
kerja manusia saling bergantung satu dengan yang lainnya (Lie, 2005:61-62).
Menurut Istarani (2012:202-203), teknik Duti-Duta memiliki keunggulan
2. Langkah-langkah pembelajaran
dan kelemahan sebagai berikut.
teknik Duti-Duta
a. Keunggulan
Menurut
Suprijono
Model pembelajaran Two Stay
(2009:93), proses pembelajaran dengan
Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu)
menggunakan teknik Duti-Duta dalam
memiliki
pembelajaran ini memiliki beberapa
diuraikan seperti berikut.
langkah
yang
Agus
harus
diterapkan.
Langkah-langkah atau penerapan teknik tersebut diuraikan seperti berikut. 1) Siswa
bekerja
sama
keunggulan
yang
akan
1) Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan. 2) Belajar siswa lebih bermakna.
dalam
kelompok berempat seperti biasa.
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
3) Lebih
berorientasi
pada
keaktifan berpikir siswa.
| 154
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
4) Meningkatkan motivasi dan hasil
kesempatan yang sedikit untuk
belajar siswa.
mengeluarkan pendapatnya.
5) Memberikan
kesempatan
terhadap
siswa
menentukan
konsep
dengan
cara
5) Guru cenderung kesulitan dalam
untuk sendiri
memecahkan
masalah.
pengelolaan kelas. 4. Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi a. Pengertian Kemampuan Menulis
6) Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk
kreatifitas
dalam
komunikasi
menciptakan
Secara sadar atau tidak, setiap
melakukan
orang tentulah mempunyai kemampuan
dengan
teman
sekelompoknya. 7) Membiasakan
Paragraf Argumentasi
yang
berbeda
satu
sama
lainnya.
Kemampuan berasal dari kata dasar siswa
untuk
mampu yang mendapat imbuhan ke-an.
bersikap terbuka terhadap teman.
Menurut Depdiknas dalam Kamus Besar Bahasa
b. Kelemahan Model pembelajaran ini memiliki kelemahan, seperti terlihat di bawah ini.
Indonesia
kemampuan
(2005:623)
dikatakan
sebagai
kesanggupan, kekuatan dan kenyataan.
1) Membutuhkan waktu yang lama.
Tarigan
2) Siswa
mau
“kompetensi/
kemampuan
kelompok,
pengetahuan
yang
belajar
cenderung dalam
tidak
(1983:3)
mengatakan adalah
mempunyai
terutama yang tidak terbiasa
pemakaian bahasa tentang bahasanya
belajar kelompok akan merasa
dan
asing
penting.”
dan
sulit
untuk
bekerjasama. 3) Bagi
guru,
inilah
yang
merupakan
objek
Dari berbagai pendapat di atas, membutuhkan
dapat disimpulkan bahwa kemampuan
banyak persiapan (materi, dana,
adalah kesanggupan yang menerapkan
dan tenaga).
pengetahuan secara mendalam untuk
4) Seperti kelompok biasa, siswa
melakukan
suatu
pekerjaan
yang
yang pandai menguasai jalannya
dilakukan seseorang yang menghendaki
diskusi, sehingga siswa yang
kecerdasan serta perhatian yang lebih
kurang
lengkap.
pandai
memiliki
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
Menulis
merupakan
| 155
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
keterampilan berbahasa yang digunakan
ke
untuk
berkomunikasi
dalam
bentuk
secara
tidak
grafik
secara tatap
muka
bahasa yang disusun menurut aturan-
dengan orang lain. Menulis merupakan
aturan tertentu sehingga mengandung
suatu kegiatan yang produktif dan
maksud tertentu. Dalam meningkatkan
ekspresif.
kemampuan menulis diperlukan sebuah
langsung,
tidak
Depdiknas
yang
lambang-lambang
menggambarkan
suatu
menyatakan,
semangat yang tinggi, disiplin, tidak
“Menulis adalah (1) membuat huruf
pernah mengenal menyerah dan harus
(angka dan lain sebagainya) dengan
terus mencoba.
pena, pensil, kapur, dan lain sebagainya;
Keraf (2007:3) mengemukakan
(2) melahirkan pikiran atau perasaan
bahwa argumentasi adalah suatu retorika
(seperti mengarang, membuat surat)
yang berusaha untuk mempengaruhi
dengan
tulisan;
sikap dan pendapat orang lain, agar
melukis;
(4)
(3)
menggambar,
membatik
(kain).”
mereka
itu
percaya
akhirnya
Sependapat dengan hal tersebut, Tarigan
bertindak
berpendapat (1983:12) “Menulis adalah
diinginkan
merumuskan atau melukiskan lambang-
Melalui argumentasi penulis berusaha
lambang grafik yang menggambarkan
merangkaikan fakta-fakta sedemikian
suatu
oleh
rupa, sehingga ia mampu menunjukkan
bahasa
yang
dipakai
sesuai
dan
dengan apa
penulis
atau
yang
pembicara.
seseorang
sehingga
orang
dapat
apakah suatu pendapat atau suatu hal
membaca
lambang-lambang
grafik
tertentu itu benar atau tidak.
tersebut,
kalau
mereka
memahami
bahasa dan grafik itu.” Kemudian Kamisa, (1997:557) mengatakan
bahwa
menulis
adalah
Ahli
lain,
yaitu
Alwasilah
(2005:116)
mengemukakan
argumentasi
adalah
paragraf
bahwa yang
membuktikan kebenaran atau ketidak-
memberikan gagasan pada benda lain
benaran
dengan bentuk yang terbaca, membuat
(statement). Menurutnya, argumen tidak
huruf dan angka yang disusun menurut
berarti
aturan tertentu sehingga mengandung
argumen penulis menggunakan berbagai
maksud.
Dengan
disimpulkan
bahwa
dari
sebuah
pertengkaran.
pernyataan
Dalam
teks
demikian,
dapat
strategi atau piranti retorika untuk
menulis
adalah
meyakinkan pembaca ihwal kebenaran
pemindahan pikiran dan perasaan bahasa
atau ketidakbenaran itu.
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 156
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
Suparno
(2006:5.36)
menyimpulkan
bahwa
paragraf
memposisikan diri untuk meyakinkan orang
lain.
argumentasi merupakan paragraf yang
pandangan
terdiri
argumentasi
atas
paparan
penyintesisan
alasan
pendapat
membangun
suatu
Sementara
itu,
dan untuk
kesimpulan.
Arifin
Proses
yang
meyakinkan
dituangkan
adalah
dalam
dengan
cara
menghadirkan evidensi atau pembuktian yang relevan.
(2009:132)
Berdasarkan pemaparan semua
paragraf
ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
argumentasi bersifat membujuk atau
defenisi kemampuan menulis paragraf
meyakinkan pembaca terhadap suatu hal
argumentasi
atau objek. Menurut Ahmadi (1990:35)
melakukan suatu kegiatan komunikasi
penulisan
argumentasi
atau penyampaian pikiran atau perasaan
merupakan suatu kombinasi beberapa
secara tidak langsung yaitu dengan
strategi
bentuk
mengemukakan
bahwa
paragraf
antara
membandingkan,
mendeskripsikan, dan
mendefinisikan
merupakan
komunikasi
kecakapan
tidak
langsung
melalui media tulisan yang bersifat
dengan maksud dan tujuan yang jelas. Di
memberikan
samping
Yunus
memposisikan diri untuk meyakinkan
bahwa
orang
itu,
(2006:5.36) paragraf
Suparno
dan
menerangkan argumentasi
merupakan
pandangan
lain.
pandangan
Proses
yang
dan
meyakinkan
dituangkan
paragraf yang terdiri atas paparan alasan
argumentasi
dan
menghadirkan evidensi atau pembuktian
penyintesisan
pendapat
untuk
adalah
dalam
dengan
membangun suatu kesimpulan. Menurut
yang relevan.
mereka paragraf argumentasi ditulis
b. Ciri-ciri Paragraf Argumentasi
dengan
maksud
untuk
memberikan
Menurut
Semi
cara
(1990:48),
alasan, untuk memperkuat atau menolak
paragraf argumentasi memiliki beberapa
suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.
ciri-ciri. Di bawah ini dijabarkan ciri-ciri
Berdasarkan pemaparan semua
tersebut.
ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
1) Ada pernyataan, ide, atau pendapat
paragraf argumentasi merupakan suatu
yang dikemukakan penulisnya.
bentuk
langsung
2) Hubungan, data atau fakta yang
melalui media tulisan yang bersifat
mendukung. Pembenaran berdasarkan
memberikan
data dan fakta yang disampaikan.
komunikasi
tidak
pandangan
dan
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 157
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
3) Pilihan kata yang digunakan dapat
satu pokok pikiran, maka kita harus
memikat atau menggugah hati pembaca.
mengembangkannya menjadi beberapa
4) Pada akhir paragraf perlu disajikan
paragraf.
simpulan.
c) Kecukupan Pengembangan
c.
Komponen
dalam
Kecukupan
Paragraf
pengembangan
artinya suatu ide pokok dikembangkan
Argumentasi Semi
(1990:59-83),
mengemukakan
beberapa
atau dijelaskan secukupnya, sehingga
komponen
tercapai tujuan kejelasan tema pokok.
dalam paragraf argumentasi, yang akan
Dalam hal ini tentu tidak diperlukan
diuraikan di bawah ini.
adanya kalimat penjelas yang berlebih
a) Kohesi
yang akan menimbulkan kesan bertele-
Kohesi mempunyai pengertian bahwa
masing-masing
kalimat
mempunyai hubungan timbal-balik yang baik
dan
teratur.
Kohesi
tele atau terlalu singkat, sehingga belum mencapai tingkat kejelasan. d) Susunan yang berpola
juga
Maksud
dari
susunan
yang
mempunyai pengertian sebagai suatu
berpola adalah gagasan atau topik
upaya
disusun dalam pola yang baik, apakah
kalimat
membuat yang
jalan pikiran dari satu
berhubungan erat menghasilkan
ke
dan
yang
lain
menurut susunan kronologis, susunan
benar,
serta
ruang, atau susunan logis, sehingga
Dengan
mampu memperlihatkan kesatuan yang
kejelasan.
demikian, kohesi akan mampu menuntun
koherensi.
pembaca mengikuti jalan pikiran yang
d. Langkah-Langkah Menulis
terdapat dalam paragraf secara jelas dan
Paragraf Argumentasi
logis dari satu bagian ke bagian lainnya,
Menurut
Semi
(1990:11),
sehingga secara bersama-sama terlihat
penyusunan atau penulisan paragraf
ide itu suatu kebulatan yang utuh.
argumentasi dapat dilakukan dengan
b) Koherensi
langkah-langkah sebagai berikut.
Dalam merupakan
hal semua
ini,
kesatuan
kalimat
yang
1) Kumpulkan data dan fakta Jika
penulis
menginginkan
membina paragraf hanya menyatakan
pembaca percaya dengan apa
atau mendiskusikan hal yang sama.
penulis katakan, penulis harus
Setiap paragraf haruslah mengandung Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 158
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
mengemukakan
fakta-fakta
3. Ejaan
sebanyak mungkin. 2) Kembangkan
penalaran
dengan urutan dan kaitan yang
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian
jelas
Penelitian ini dilaksanakan di
Fakta-fakta harus disusun secara
SMA Islam Al-Ulum Terpadu Medan
rapi sehingga mencapai kejelasan
Tahun Ajaran 2012/2013. Adapun yang
untuk
menjadi alasan peneliti memilih lokasi
menuju
kepada
suatu
simpulan yang dapat diterima.
tersebut adalah sebagai berikut: a) di
3) Hindari menggunakan istilah yang
sekolah tersebut belum pernah dilakukan
terlalu umum
penelitian dengan permasalahan yang
Bila menggunakan satu istilah,
sama, b) jumlah siswa di SMA Islam Al-
sebaiknya diberi batasan tentang
Ulum Terpadu Medan cukup memadai
pengertian istilah tersebut agar
untuk
tidak
sehingga data yang diperoleh lebih
terjadi
perbedaan
kemungkinan
pendapat
karena
perbedaan pengertian.
dijadikan
sampel
penelitian,
sahih. Dilihat dari segi waktu, penelitian dilaksanakan
semester
genap
tahun
5. Penilaian Kemampuan Menulis
ajaran 2012/2013.
Paragraf Argumentasi
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Penilaian kemampuan menulis
1. Populasi Penelitian
paragraf argumentasi dapat dilihat dari indikatornya yaitu sebagai berikut. 1. Unsur Paragraf Argumentasi a. Kohesi
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Islam AlUlum Terpadu Medan Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari dua kelas.
b. Koherensi
2. Sampel Penelitian
c. Kecukupan Pengembangan
Sampel adalah sebahagian dari
d. Susunan yang berpola
populasi yang menjadi objek dalam
2. Ciri Paragraf Argumentasi
penjaringan data. Dengan kata lain,
a. Ada fakta dan data
sampel
b. Ada ide atau pendapat
seluruh populasi yang hasilnya mewakili
c. Pilihan kata
keseluruhan gejala yang diamati dalam
d. Simpulan
sebuah penelitian. Ini diperkuat dengan
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
merupakan
perwakilan
dari
| 159
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
pendapat
Arikunto (2006:131) yang
menyatakan
bahwa
sampel
C. Definisi Operasional
adalah
Untuk menghindari penafsiran-
sebagian atau wakil populasi yang akan
penafsiran yang berbeda terhadap judul
diteliti. Menurut Arikunto (2006:133)
penelitian
ada beberapa cara penarikan sampel
menjelaskan
penelitian. Salah satu di antara cara
variabel sebagai berikut.
tersebut adalah sampel random atau
a. Kemampuan
menulis paragraf
argumentasi
merupakan
sampel acak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
sampel
random
atau
ini,
maka
penulis
definisi
kecakapan kegiatan
perlu
operasional
melakukan
suatu
komunikasi
atau
sampel acak untuk menjaring data.
penyampaian
Menurut
(2006:136)
perasaan secara tidak langsung
Pengambilan sampel secara random
yaitu dengan bentuk komunikasi
dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu,
tidak langsung melalui media
undian
tulisan yang bersifat memberikan
Arikunto
(untung-untungan),
ordinal
pikiran
atau
(tingkatan sama), dan menggunakan
pandangan dan
tabel bilangan random. Dalam penelitian
diri untuk meyakinkan orang lain.
ini, peneliti mengambil satu cara yang
Proses meyakinkan pandangan
dianggap paling efisien untuk penarikan
yang
sampel,
argumentasi adalah dengan cara
yaitu
dengan
cara
undian
memposisikan
dituangkan
dalam
(untung-untungan). Cara yang dilakukan
menghadirkan
oleh peneliti adalah menuliskan nomor
pembuktian yang relevan.
subjek pada kertas kecil (satu nomor
b. Teknik
evidensi
Duti-Duta
merupakan
untuk setiap satu kertas) kemudian
teknik
mengambil satu dari gulungan kertas
model
tersebut. Kertas yang terambil itulah
cooperative learning yaitu model
yang menjadi nomor subjek sampel
pembelajaran
yang
memberi
penelitian. Setelah dilakukan langkah-
kesempatan kepada
kelompok
langkah tersebut, maka didapatlah kelas
untuk membagikan hasil dan
X-A sebagai kelas eksperimen yang
informasi
berjumlah 32 orang.
lainnya. Hal ini dilakukan dengan
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
belajar
atau
mengajar
belajar
dengan
dari
mengajar
kelompok
| 160
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
cara
saling
mengunjungi/
D. Metode Penelitian
bertamu antar kelompok untuk berbagi informasi. Menurut
Sesuai
dengan
masalah
dan
tujuan penelitian maka metode yang
Agus
Suprijono
digunakan dalam penelitian ini adalah
(2009:93), proses pembelajaran dengan
metode eksperimen. Hal ini sejalan
menggunakan teknik Duti-Duta dalam
dengan pendapat Arikunto (2006:207)
pembelajaran ini memiliki beberapa
yang menyatakan bahwa, “Penelitian
langkah
diterapkan.
eksperimen merupakan penelitian yang
Langkah-langkah atau penerapan teknik
dimaksudkan untuk mengetahui ada
tersebut diuraikan seperti berikut.
tidaknya
yang
1. Siswa
harus
bekerja
kelompok
sama
dalam
berempat
dari
sesuatu
yang
dikenakan pada subjek selidik.”
seperti
biasa.
akibat
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah metode
2. Dua orang dari masing-masing
eksperimen dengan model one group
kelompok akan meninggalkan
pre-test post-test design. Penelitian ini
kelompoknya
dilakukan untuk mengetahui Pengaruh
masing
dan
bertamu
masingke
dua
kelompok yang lain.
Teknik Duti-Duta terhadap Peningkatan Kemampuan
3. Dua orang yang tinggal dalam
Menulis
Paragraf
Argumentasi.
kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka
E. Desain Penelitian
ke tamu mereka.
Model desain penelitian yang
4. Tamu mohon diri dan kembali
digunakan peneliti adalah one group pre-
ke kelompok mereka sendiri dan
test
melaporkan temuan mereka dari
(2006:212) berpendapat, “One group
kelompok lain.
pre-test
5. Kelompok
mencocokan
dan
membahas hasil kerja mereka. 6. Membuat simpulan.
post-test
design.
post-test
Arikunto
design
yaitu
eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok
saja
pembanding.”
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
Di
tanpa
kelompok
dalam desain ini
| 161
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
pengukuran dilakukan sebanyak dua kali
pengembangan, susunan yang berpola;
yaitu sebelum eksperimen (pre-test) dan
ciri paragraf argumentasi yaitu ada fakta
sesudah eksperimen (post-test). Dengan
dan data, ada ide atau pendapat, pilihan
desain ini, pengaruh dari eksperimen
kata, simpulan; dan ejaan. Penelitian
dapat
tersebut dilakukan oleh peneliti dan guru
diketahui
pasti
karena
telah
menggunakan tes awal. Dalam
hal
menggunakan
tes
bidang studi Bahasa Indonesia. Penilaian ini
peneliti
menulis
paragraf
argumentasi pada siswa sebanyak dua
terhadap kemampuan menulis paragraf argumentasi. G. Organisasi Pengolahan Data
kali yaitu: (1) tes sebelum menggunakan Teknik
Duti-Duta, (2) tes sesudah
menggunakan Teknik Duti-Duta.
Untuk memperoleh data, ada beberapa
yang
digunakan
untuk
menjaring data penelitian. Berkaitan dengan hal ini, Arikunto (2006:149) mengemukakan, “Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang terkumpul.” Instrumen yang digunakan untuk menjaring data dalam penelitian ini adalah tes essay. Tes essay yang dimaksud adalah menugaskan siswa untuk menulis paragraf argumentasi. Untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam
menulis
paragraf
argumentasi, maka dilakukan penilaian dalam menulis paragraf argumentasi
13. Mentabulasi skor pos-test. 14. Mencari mean variabel hasil pre test. 15. Mencari mean variabel hasil post test. 16. Mencari standar deviasi variabel hasil pre test. 17. Mencari standar deviasi variabel hasil post test. 18. Mencari standar error variabel hasil pre test. 19. Mencari standar error variabel hasil post test. 20. Mencari perbedaan hasil standar error dari kedua hasil. 21. Pengujian persyaratan analisis: c. uji
normalitas
berdasarkan unsur paragraf argumentasi
penelitian
yaitu
lilifoers,
kohesi,
koherensi,
dilakukan
12. Mentabulasi skor pre-test.
Instrumen penelitian merupakan bantu
yang
peneliti yaitu seperti berikut.
F. Instrumen Penelitian
alat
langkah
kecukupan
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
variabel
menggunakan
| 162
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
d. uji homogenitas.
desain ini, pengaruh dari eksperimen
11. Pengujian hipotesis menggunakan uji “t”.
dapat
diketahui
pasti
karena
telah
menggunakan tes awal. Sesuai
dengan
masalah
dan
Dalam
hal
tujuan penelitian maka metode yang
menggunakan
digunakan dalam penelitian ini adalah
argumentasi pada siswa sebanyak dua
metode eksperimen. Hal ini sejalan
kali yaitu: (1) tes sebelum menggunakan
dengan pendapat Arikunto (2006:207)
Teknik
yang menyatakan bahwa, “Penelitian
menggunakan Teknik Duti-Duta.
tes
ini
peneliti
menulis
paragraf
Duti-Duta, (2) tes sesudah
eksperimen merupakan penelitian yang
Sampel adalah sebahagian dari
dimaksudkan untuk mengetahui ada
populasi yang menjadi objek dalam
tidaknya
penjaringan data. Dengan kata lain,
akibat
dari
sesuatu
yang
dikenakan pada subjek selidik.”
sampel
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian
ini
merupakan
perwakilan
dari
seluruh populasi yang hasilnya mewakili
adalah metode
keseluruhan gejala yang diamati dalam
eksperimen dengan model one group
sebuah penelitian. Ini diperkuat dengan
pre-test post-test design. Penelitian ini
pendapat
dilakukan untuk mengetahui Pengaruh
menyatakan
Teknik
sebagian atau wakil populasi yang akan
Duti-DutaterhadapPeningkatan
Kemampuan
Menulis
Paragraf
Argumentasi.
Arikunto (2006:131) yang bahwa
sampel
adalah
diteliti. Menurut Arikunto (2006:133) ada beberapa cara penarikan sampel
Model desain penelitian yang
penelitian. Salah satu di antara cara
digunakan peneliti adalah one group pre-
tersebut adalah sampel random atau
test
sampel acak.
post-test
design.
Arikunto
(2006:212) berpendapat, “One group pre-test
post-test
design
yaitu
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
sampel
random
atau
eksperimen yang dilaksanakan pada satu
sampel acak untuk menjaring data.
kelompok
Menurut
saja
pembanding.”
tanpa
Didalam
kelompok desain
Arikunto
(2006:136)
ini
Pengambilan sampel secara random
pengukuran dilakukan sebanyak dua kali
dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu,
yaitu sebelum eksperimen (pre-test) dan
undian
sesudah eksperimen (post-test). Dengan
(tingkatan sama), dan menggunakan
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
(untung-untungan),
ordinal
| 163
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
tabel bilangan random. Dalam penelitian
persyaratan analisis, pengujian hipotesis
ini, peneliti mengambil satu cara yang
menggunakan uji “t”.
dianggap paling efisien untuk penarikan sampel,
yaitu
dengan
cara
undian
Data selanjutnya
yang
telah
dikumpul
akan
dianalisis
guna
(untung-untungan). Cara yang dilakukan
mencapai hasil maksimal. Langkah-
oleh peneliti adalah menuliskan nomor
langkah analisisnya yaitu mentabulasi
subjek pada kertas kecil (satu nomor
skor pre-test, mentabulasi skor post-test,
untuk setiap satu kertas) kemudian
mencari mean variabel hasil pre-test,
mengambil satu dari gulungan kertas
mencari mean variabel hasil post-test,
tersebut. Kertas yang terambil itulah
mencari standar deviasi hasil pre-test,
yang menjadi nomor subjek sampel
mencari standar deviasi hasil post-test,
penelitian.Setelah dilakukan langkah-
mencari standar error mean hasil pre-
langkah tersebut, maka didapatlah kelas
test, mencari standar eror mean hasil
X-A sebagai kelas eksperimen yang
post-test, mencari standar eror perbedan
berjumlah
mean kedua hasil, pengujian persyaratan
32
orang.Penelitian
ini
dilaksanakan di SMA Islam Al-Ulum Terpadu
Medan
Tahun
analisis, pengujian hipotesis.
Ajaran
2012/2013. Dilihat dari segi waktu,
HASIL
penelitian dilaksanakan semester genap
PENELITIAN
tahun ajaran 2012/2013.
langkah
yang
PEMBAHASAN
Penelitian ini adalah penelitian
Untuk memperoleh data, ada beberapa
DAN
dilakukan
eksperimen
yakni
penelitian
yang
bersifat melihat akibat suatu perlakuan.
peneliti yaitu mentabulasi skor pre-test,
Desain
mentabulasi skor pos-test, mencari mean
mengidentifikasi akibat dari perlakuan
variabel hasil pre test, mencari mean
tersebut adalah desain One Group Pre-
variabel hasil post test, mencari standar
test
deviasi variabel hasil pre test, mencari
mengadakan Pre-Test dan Post-Test
standar deviasi variabel hasil post test,
pada satu kelompok.
mencari standar error variabel hasil pre
yang
Post-test,
dilakukan
post
setiap
mencari perbedaan hasil
yaitu
desain
untuk
yang
Setelah tes dilaksanakan, maka
test, mencari standar error variabel hasil test,
digunakan
penghitungan
subjek
skor
untuk
penelitian. Penelitian
standar error dari kedua hasil, pengujian Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 164
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
eksperimen ini menganalisis data dari
tepatnya kelas X-A. Adapun deskripsi
dua variabel, yaitu data hasil Pre-
data Pre-Test dapat diuraikan sebagai
Testdan data hasil Post-Test dari siswa
berikut.
kelas X SMA Islam Al-Ulum Terpadu
2. Kemampuan
Medan
Tahun
Ajaran
2012/2013.
Menganalisis
Paragraf Argumentasi
sesudah
Berikut ini data hasil Pre-Test dan Post-
Menggunakan Teknik Duti-Duta
Test siswa.
(Dua Tinggal Dua Tamu) Menganalisis
Data Kemampuan Menganalisis
Paragraf Argumentasi sebelum
Paragraf Argumentasi Siswa Sesudah
Menggunakan Teknik Duti-Duta
Menggunakan Teknik Duti-Duta (Dua
(Dua Tinggal Dua Tamu)
Tinggal
1. Kemampuan
Data Kemampuan Menganalisis
Dua Tamu) terdapat
pada
(lampiran 6).
Paragraf Argumentasi Siswa Sebelum
Setelah mengetahui hasil Post-Test
Menggunakan Teknik Duti-Duta (Dua
siswa di atas, selanjutnya akan dibuat
Tinggal
tabel
Dua Tamu) terdapat
pada
(lampiran 5).
distribusi
frekuensi,
hal
ini
dilakukan guna mengetahui rata-rata
Data yang disajikan berikut ini
(MY), Standar Deviasi (SD), Standar
adalah data yang diperoleh dari Pre-Test
Error (SEMy) dari data yang berdistribusi
yang diujikan kepada siswa kelas X,
tunggal.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Siswa Ahmad Syahputra Apriadi Alwi Anandari Ambar Hidayati Anggi Ramadhani Lubis Anjas Pramana Aprilla Anggini Hasibuan Ardian Syahputra Harahap Ashbahna Shyari Aslah Rofifah Siregar Awi Muhammad Raihan Desdika Khadijah Fadhita Shafira Zahra Hsb Fajar Siddik Indah Asriani Siregar Idrawan Jati Pratama
Pre-Test Skor Nilai 55 55 65 65 70 70 65 65 55 55 70 70 60 60 60 60 70 70 75 75 70 70 60 60 55 55 75 75 70 70
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
Post-Test Skor Nilai 65 65 80 75 90 90 65 65 60 60 85 75 70 70 70 70 75 75 80 80 80 80 60 60 75 65 85 85 80 80
| 165
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Jasmine Luqyana Devianty Maya Agustina Mhd. Aditya Maulana D. M. Dwi Abdi Irvansyah M. Farid Athallah Mirza Mahathir Rais Rachman Hakim Retno Ayu Musfirah Rindu Nada Yohan Rouzah Mutiasyah Nst Rivara Syara Nst Rizki Ayunda Putri Saleh Umar Siregar Syahrur Rahmad Tengku Mhd Iqbal Hafiz Utia Rahmah Wilda Syahrani Hrp Jumlah
65 55 55 65 65 60 70 65 70 75 70 65 60 65 60 75 60
65 55 55 65 65 60 70 65 70 75 70 65 60 65 60 75 60 2075
70 60 80 85 65 75 80 80 85 85 75 75 70 85 75 90 70
70 60 60 85 65 60 80 80 85 85 75 65 60 85 65 90 70 2425
Uji Persyaratan Data
lampiran. Berikut tabel normalitas hasil
a. Uji Normalitas
Post-Test.
1. Uji Normalitas Hasil Kemampuan
Temuan Penelitian
Menulis
Paragraf
sebelum
Berdasarkan
Argumentasi
Teknik Duti-Duta (Dua
Tinggal Dua Tamu) Diterapkan
diperoleh
hasil
beberapa
temuan
penelitian sebagai
berikut:
Untuk menguji normalitas hasil
1. kemampuan tes awal siswa atau
Pre-Test, digunakan uji Liliefors dan
Pre-Test
perhitungannya
dapat dilihat pada
argumentasi tanpa menggunakan
lampiran. Berikut tabel normalitas hasil
Teknik Duti-Duta (Dua Tinggal
Pre-Test.
Dua Tamu) menunjukkan nilai
2. Uji Normalitas Hasil Kemampuan
rata-rata sebesar 64,84 sedangkan
Menulis
nilai rata-rata tes akhir atau Post-
sesudah
Paragraf
Argumentasi
Teknik Duti-Duta (Dua
Tinggal Dua Tamu) Diterapkan
Test
menulis
menulis
argumentasi
paragraf
paragraf dengan
Untuk menguji normalitas hasil
menggunakan Teknik Duti-Duta
Post-Tes digunakan uji Liliefors dan
(Dua Tinggal Dua Tamu) adalah
perhitungannya
75,78.
dapat dilihat pada
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
Hal
ini
membuktikan
| 166
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
bahwa adanya peningkatan yang
argumentasi
positif , yaitu dari rata-rata tes
Teknik Duti-Duta (Dua Tinggal Dua
awal
Tamu), lebih tinggi yakni sebesar 75,78
64,84
menjadi
75,78
sebagai tes akhir.
sesudah
menggunakan
(kategori baik) dan simpangan baku
2. pengujian hipotesis, yaitu t 0 > ttabel
sebesar 8,49 daripada nilai rata-rata
(5,78 >2,03) telah membuktikan
kemampuan
bahwa hipotesisnya alternative
argumentasi tanpa menggunakan Teknik
(ha) diterima. Dengan demikian,
Duti-Duta (Dua Tinggal Dua Tamu),
Teknik Duti-Duta (Dua Tinggal
yakni sebesar 64,84 (kategori cukup) dan
Dua Tamu) membawa pengaruh
simpangan baku sebesar 6,31.
positif
dalam
kemampuan
meningkatkan
menulis
menulis
paragraf
Sebelum Teknik Duti-Duta (Dua
paragraf
Tinggal Dua Tamu) diterapkan hasil
argumentasi siswa kelas X SMA
penilaian indikator kohesi, koherensi,
Islam Al-Ulum Terpadu Medan
kecukupan pengembangan, dan susunan
Tahun Ajaran 2012/2013.
yang berpola yaitu 32 orang (100%) memperoleh skor maksimal 5. Hasil penilaian indikator fakta dan data yaitu 8
Pembahasan Hasil Penelitian Setelah
melakukan
prosedur
orang (25%) memperoleh skor maksimal
penelitian yang panjang, seperti uji
20,
normalitas,
dan
memperoleh skor 15, sebanyak 11 orang
pengujian hipotesis, akhirnya didapatkan
(34,3%) memperoleh skor 10, dan ada
sebuah penelitian yang hasilnya bisa
sebanyak
dikatakan tidak sia-sia. Pembelajaran
memperoleh skor 5. Hasil penilaian
kemampuan
paragraf
indikator ide atau pendapat yaitu 8 orang
argumentasi dengan Teknik Duti-Duta
(25%) memperoleh skor maksimal 20,
(Dua Tinggal Dua Tamu) yang diberikan
sebanyak 3 orang (9,3%) memperoleh
kepada siswa kelas X SMA Islam Al-
skor 15, sebanyak 7 orang (21,8%)
Ulum
memperoleh skor 10, dan ada sebanyak
uji
homogenitas,
menulis
Terpadu
Medan
ternyata
berpengaruh signifikan.
sebanyak
10
3
orang
orang
(31,2%)
(9,3%)
yang
14 orang (43,7%) yang memperoleh skor
Hal ini dibuktikan dari hasil
5. Hasil penilaian indikator pilihan kata
penelitian yang menunjukkan nilai rata-
yaitu 8 orang (25%) memperoleh skor
rata
maksimal 10, dan ada sebanyak 24 orang
kemampuan
menulis
paragraf
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 167
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
(75%) yang memperoleh skor 5. Hasil
indikator pilihan kata yaitu 10 orang
penilaian indikator simpulan yaitu 9
(31,2%) memperoleh skor maksimal 10,
orang
skor
dan ada sebanyak 22 orang (68,7%) yang
maksimal 10, dan ada sebanyak 23 orang
memperoleh skor 5. Hasil penilaian
(71,8%) yang memperoleh skor 5. Hasil
indikator
penilaian indikator ejaan yaitu 6 orang
(31,2%) memperoleh skor maksimal 10,
(18,7%) memperoleh skor maksimal 20,
dan ada sebanyak 22 orang (68,7%) yang
sebanyak 4 orang (12,5%) memperoleh
memperoleh skor 5. Hasil penilaian
skor 15, sebanyak 6 orang (18,7%)
indikaotr ejaan yaitu 11 orang (34,3%)
memperoleh skor 10, dan ada sebanyak
memperoleh
16 orang (50%) yang memperoleh skor
sebanyak 7 orang (21,8%) memperoleh
5.
skor 15, sebanyak 6 orang (18,7%)
(28,1%)
memperoleh
Sesudah Teknik Duti-Duta (Dua Tinggal Dua Tamu) diterapkan, hasil
simpulan yaitu 10 orang
skor
maksimal
20,
memperoleh skor 10, dan ada sebanyak 8 orang (25%) yang memperoleh skor 5.
penilaian indikator kohesi, koherensi,
Hasil
perhitungan
kecukupan pengembangan, dan susunan
tersebut
yang berpola yaitu 32 orang (100%)
pengaruh penggunaan teknik duti-duta
memperoleh skor maksimal 5. Hasil
terhadap
penilaian indikator fakta dan data yaitu
menulis paragraf argumentasi siswa
14 orang (43,7%) memperoleh skor
kelas X SMA Islam Al-Ulum Terpadu
maksimal 20, sebanyak 8 orang (25%)
Medan tahun ajaran 2012/2013. Hal ini
memperoleh skor 15, sebanyak 8 orang
disebabkan
(25%) memperoleh skor 10, dan ada
memberi
sebanyak
yang
untuk membagikan hasil dan informasi
memperoleh skor 5. Hasil penilaian
dengan teman sekelompoknya menjadi
indikator ide atau pendapat yaitu 13
bentuk tulisan yang kaya akan pendapat
orang
skor
beberapa ahli yaitu paragraf argumentasi
maksimal 20, sebanyak 5 orang (15,6%)
sehingga siswa dapat memperoleh unsur
memperoleh skor 15, sebanyak 9 orang
paragraf argumentasi: kohesi, koherensi,
(28,1%) memperoleh skor 10, dan ada
kecukupan
sebanyak
yang
yang berpola; ciri paragraf argumentasi:
memperoleh skor 5. Hasil penilaian
fakta dan data, ide atau pendapat, pilihan
2
orang
(40,6%)
5
(6,2%)
memperoleh
orang
(15,6%)
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
menyatakan
hipotesis
bahwa
peningkatan
karena
kemampuan
teknik
kesempatan
adanya
duti-duta
kepada
pengembangan,
siswa
susunan
| 168
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
kata, simpulan; dan ejaan yang sesuai
skor 15, sebanyak 6 orang (18,7%)
dengan yang diharapkan sebelumnya.
memperoleh skor 10, dan ada sebanyak
Sebelum Teknik Duti-Duta (Dua Tinggal
Dua Tamu)diterapkan hasil
16 orang (50%) yang memperoleh skor 5.
penilaian indikator kohesi, koherensi,
Sesudah Teknik Duti-Duta (Dua
kecukupan pengembangan, dan susunan
Tinggal Dua Tamu)diterapkan, hasil
yang berpola yaitu 32 orang (100%)
penilaian indikator kohesi, koherensi,
memperoleh skor maksimal 5. Hasil
kecukupan pengembangan, dan susunan
penilaian indikator fakta dan data yaitu 8
yang berpola yaitu 32 orang (100%)
orang (25%) memperoleh skor maksimal
memperoleh skor maksimal 5. Hasil
20,
(9,3%)
penilaian indikator fakta dan data yaitu
memperoleh skor 15, sebanyak 11 orang
14 orang (43,7%) memperoleh skor
(34,3%) memperoleh skor 10, dan ada
maksimal 20, sebanyak 8 orang (25%)
sebanyak
yang
memperoleh skor 15, sebanyak 8 orang
memperoleh skor 5. Hasil penilaian
(25%) memperoleh skor 10, dan ada
indikator ide atau pendapat yaitu 8 orang
sebanyak
(25%) memperoleh skor maksimal 20,
memperoleh skor 5. Hasil penilaian
sebanyak 3 orang (9,3%) memperoleh
indikator ide atau pendapat yaitu 13
skor 15, sebanyak 7 orang (21,8%)
orang
memperoleh skor 10, dan ada sebanyak
maksimal 20, sebanyak 5 orang (15,6%)
14 orang (43,7%) yang memperoleh skor
memperoleh skor 15, sebanyak 9 orang
5. Hasil penilaian indikator pilihan kata
(28,1%) memperoleh skor 10, dan ada
yaitu 8 orang (25%) memperoleh skor
sebanyak
maksimal 10, dan ada sebanyak 24 orang
memperoleh skor 5. Hasil penilaian
(75%) yang memperoleh skor 5. Hasil
indikator pilihan kata yaitu 10 orang
penilaian indikator simpulan yaitu 9
(31,2%) memperoleh skor maksimal 10,
orang
skor
dan ada sebanyak 22 orang (68,7%) yang
maksimal 10, dan ada sebanyak 23 orang
memperoleh skor 5. Hasil penilaian
(71,8%) yang memperoleh skor 5. Hasil
indikator
penilaian indikator ejaan yaitu 6 orang
(31,2%) memperoleh skor maksimal 10,
(18,7%) memperoleh skor maksimal 20,
dan ada sebanyak 22 orang (68,7%) yang
sebanyak 4 orang (12,5%) memperoleh
memperoleh skor 5. Hasil penilaian
sebanyak
10
3
orang
(28,1%)
orang
(31,2%)
memperoleh
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
2
orang
(40,6%)
5
(6,2%)
memperoleh
orang
(15,6%)
yang
skor
yang
simpulan yaitu 10 orang
| 169
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
indikaotr ejaan yaitu 11 orang (34,3%)
berpengaruh
positif
terhadap
memperoleh
peningkatan
kemampuan
menulis
skor
maksimal
20,
sebanyak 7 orang (21,8%) memperoleh
paragraf argumentasi oleh siswa kelas X
skor 15, sebanyak 6 orang (18,7%)
SMA Islam Al-Ulum Terpadu Medan
memperoleh skor 10, dan ada sebanyak 8
tahun ajaran 2012/2013.
orang (25%) yang memperoleh skor 5. Hasil tersebut
perhitungan
menyatakan
hipotesis
bahwa
adanya
PENUTUP Simpulan
pengaruh penggunaan teknik duti-duta terhadap
peningkatan
Berdasarkan hasil penelitian yang
kemampuan
telah diuraikan pada bab IV, maka dapat
menulis paragraf argumentasi siswa
disimpulkan hal-hal ialah kemampuan
kelas X SMA Islam Al-Ulum Terpadu
menulis paragraf argumentasi siswa
Medan tahun ajaran 2012/2013. Hal ini
kelas X SMA Islam Al-Ulum Terpadu
disebabkan
Medan
memberi
karena
teknik
kesempatan
duti-duta
kepada
Tahun
Ajaran
2012/2013
siswa
sebelum menggunakan Teknik Duti-Duta
untuk membagikan hasil dan informasi
(Dua Tinggal Dua Tamu) berada pada
dengan teman sekelompoknya menjadi
nilai
bentuk tulisan yang kaya akan pendapat
menulis paragraf argumentasi siswa
beberapa ahli yaitu paragraf argumentasi
kelas X SMA Islam Al-Ulum Terpadu
sehingga siswa dapat memperoleh unsur
Medan Tahun Ajaran 2012/2013 sesudah
paragraf argumentasi: kohesi, koherensi,
menggunakan
kecukupan
Tinggal Dua Tamu) berada pada nilai
pengembangan,
susunan
rata-rata
64,84,
kemampuan
Teknik Duti-Duta (Dua
yang berpola; ciri paragraf argumentasi:
rata-rata
75,78,
fakta dan data, ide atau pendapat, pilihan
penggunaan Teknik Duti-Duta (Dua
kata, simpulan; dan ejaan yang sesuai
Tinggal
dengan yang diharapkan sebelumnya.
peningkatan
Dari penjelasan di atas, maka dapat
paragraf argumentasi siswa kelas X
disimpulakan bahwa kemampuan siswa
SMA Islam Al-Ulum Terpadu Medan
dalam menulis paragraf argumentasi
Tahun Ajaran 2012/2013, hasil uji ”t”
meningkat dengan menggunakan Teknik
(2,03) maka t0> ttabel, yakni 5,78 > 2,03.
Dua
ada
Tamu)
kemampuan
pengaruh
terhadap menulis
Duti-Duta (Dua Tinggal Dua Tamu). Dengan
demikian
teknik
duti-duta
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 170
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
kelas, untuk menumbuhkan minat
Saran Berdasarkan simpulan di atas,
siswa
dalam
maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
wawasan
perlu diuraikan beberapa saran, yaitu
meningkatkan
sebagai berikut.
terhadap
1.
argumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian, teknik
mengembangkan
serta
ide-ide
dalam
kreatifitas
siswa
menulis
paragraf
Duti-Duta memiliki pengaruh yang signifikan
dalam
meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Oleh karena itu, teknik pembelajaran ini dapat dijadikan
sebagai
salah
satu
alternatif pembelajaran dalam proses belajar-mengajar di kelas sehingga siswa dapat meningkatkan prestasi belajar di kelas. 2.
Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh
peneliti
lain
guna
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi khususnya
dalam
meningkatkan
kemampuan berpikir siswa dengan sungguh-sungguh minat
siswa
memperhatikan
dan
jika
peneliti
lanjutan ingin menggunakan teknik pembelajaran
ini
hendaknya
mencoba materi lain yang dianggap sesuai demi keefektifan penggunaan teknik pembelajaran ini. 3.
Sudah
seharusnya
menggunakan
teknik
guru duti-duta
dalam proses belajar mengajar di
DAFTAR PUSTAKA Agustina, Yusni. 2007. “Pengembangan Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi dengan Menggunakan Teknik Think-Talk-Write (TTW) pada Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2006/2007.” Skripsi FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Anggraini, Kresi. 2010. “Penggunaan Teknik Deskripsi, Interpretasi, dan Evaluasi (DIE) Efekif Digunakan untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Tarutung Tahun Pembelajaran 2009/2010.” Skripsi. Unimed. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 171
Pratiwi Sartika S: Pengaruh Penggunaan Teknik...(149-172)
Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kosasih, E. 2009. Mantap Bersastra Indonesia. Bandung: Yrama Widya. Lie, Anata. 2005. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo. Mahapatra, B.C. 2004. Models of Teaching in Education. New Delhi. Sarup & Sons. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group. Semi, M. Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: RajawaliPers. Sudjana.2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Trianto. 1986. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Jurnal Edukasi Kultura Vol.2 No.2 September 2015
| 172