Volume II No. 1, Februari 2017
ISSN 2502 - 3764
POTENSI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN LAMONGAN Sutri Handayani Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi retribusi pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan. Penelitian ini bersifat deskriptif. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data skunder. Pengumpulan data menggunakan teknik pengamatan, wawancara, dan kepustakaan. Data dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Potensi retribusi pasar terhadap peningkatan PAD, yang dilihat dari potensi penerimaan retribusi pasar dari setiap unit pasar, telah menunjukkan hasil bahwa dibandingkan dengan realisasi Retribusi Pasar tiap tahun yang di dapat sangat berdeda jauh yaitu selalu dibawah potensi. Sehingga penerimaan yang seharusnya bisa lebih tinggi menjadi berkurang dikarenakan pelaksanaan pemunggutan retribusi pasar dirasa masih kurang maksimal. Jadi kriteria potensi penerimaan retribusi pasar kurang berpotensi. Dan efektivitas pemungutan retribusi pasar di Kabupaten Lamongan dengan rata-rata sebesar 105,30%, hal ini menunjukkan bahwa secara rata-rata pemungutan retribusi pasar sudah berjalan secara efektif. Kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Lamongan rata-rata sebesar 1,85% dengan kriteria kurang berkontribusi. Dari hasil penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam meningkatkan penerimaan retribusi pasar sehingga mampu menunjang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), dengan menentukan,menghitung, dan menetapkan target realisasi rertibusi sesuai potensi yang ada. Kata kunci: Retribusi pasar, potensi,efektivitas, kontribusi, PAD.
1.
PENDAHULUAN Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
perlu didorong menjadi bagian sumber
untuk retribusi daerah yang selanjutnya
keuangan
disebut
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
pembangunan meningkatkan
pembiayaan
daerah dan
retribusi
adalah
pungutan
dan
daerah sebagai pembayaran atas jasa
untuk
atau pemberian izin tertentu yang
memeratakan
kesejahteraan rakyat. Pasal 1 Undang-Undang Nomor
khususnya
disediakan
dan
atau
diberikan pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
28 Tahun 2009 menjelaskan tentang
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
347
Volume II No. 1, Februari 2017
Kabupaten
ISSN 2502 - 3764
Lamongan
sebagai
pelaksanaan pembangunan di daerah,
salah satu daerah otonomi yang berada
karena melalui retribusi yang dihasilkan
di Provinsi Jawa Timur terus menggali
bisa menambah pendapatan daerah. Di
potensi-potensi keuangan daerah agar
Kabupaten
dapat meningkatkan penerimaan bagi
kecamatan dan terdapat 10 (sepuluh)
Pendapatan
unit pasar.
Asli
penerimaan
Daerah.
daerah
Sumber
Lamongan
2.
untuk dikembangkan saat ini adalah
2.1 Otonomi Daerah
penerimaan retribusi pasar. Namun,
Berdasarkan
informasi
DISPENDA bahwa
Kabupaten
pendapatan
27
Kabupaten
Lamongan yang lebih memungkinkan
berdasarkan
terdapat
Kepala Lamongan
retribusi
di
TINJAUAN PUSTAKA
Nomor
23
Undang-undang
Tahun
Pemerintah Daerah,
2014
tentang
yang mana di
dalamnya mencakup otonomi yaitu pola
Kabupaten Lamongan masih sangat
pemerintahan
perlu diadakan pembenahan. Efektivitas
“Otonomi daerah adalah hak, wewenang,
dan
pemungut
dan kewajiban daerah otonom untuk
retribusi untuk memperoleh hasil yang
mengatur dan mengurus sendiri urusan
ditargetkan pemerintah kabupaten dapat
pemerintahan
terealisasi
masyarakat
pendisiplinan
staf
dengan
baik.
Pasar
merupakan suatu unit usaha yang
sendiri,
dan setempat
sedangkan
kepentingan sesuai
dengan
peraturan perundang-undangan”.
memiliki peran strategis atas jalannya
Pasal I butir 6 Undang–Undang
jaringan distribusi dari produsen ke
Republik Indonesia No. 23 tahun 2014
konsumen yang membutuhkan suatu
menyebutkan tentang Daerah otonom,
produk. Dengan demikian pasar dapat
yang selanjutnya disebut daerah, adalah
dikatakan sebagai penyedia langsung
kesatuan
kebutuhan
mempunyai batas–batas wilayah yang
harian
masyarakat,
dan
masyarakat
hukum
yang
berbagai interaksi di dalamnya yang
berwenang mengatur
melibatkan unsur pemerintah, swasta,
urusan pemerintahan dan kepentingan
dan
dan
masyarakat setempat menurut prakarsa
menegaskan
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
bahwa pasar merupakan salah satu
dalam sistem Negara Kesatuan Republik
kontributor yang cukup signifikan bagi
Indonesia.
masyarakat
pembeli).
348
Kondisi
(pedagang ini
dan mengurus
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 1, Februari 2017
2.2 Pendapatan (PAD)
Asli
ISSN 2502 - 3764
membiayai penyelenggaraan pemerintah
Daerah
Kabupaten
daerah dan pembangunan daerah.
Lamo-
ngan
b. Jenis Pajak Daerah
Menurut
Santoso
(1995:20),
Sesuai Pasal 2 Undang-Undang Nomor
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
sumber penerimaan yang murni dari
dan Retribusi Daerah, yang menjelaskan
daerah, yang merupakan modal utama
jenis
bagi
Pendapatan Daerah (Dispenda) adalah
daerah
sebagai
penyelenggaraan
biaya
pemerintah
dan
pajak
yang
dikelola
Dinas
sebagai berikut:
pembangunan daerah. Sumber–sumber
1) Jenis Pajak Propinsi terdiri atas:
Pendapatan Asli Daerah terdiri dari
a) Pajak kendaraan bermotor.
sebagai berikut.
b) Bea balik nama kendaraan bermotor.
1. Pajak Daerah
c) Pajak bahan bakar kendaraan bermotor.
a. Pengertian Pajak Daerah Menurut
Pasal
1
Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009, tentang pajak daerah
dan
retribusi
daerah,
menjelaskan
pajak
daerah
selanjutnya
disebut
pajak
juga yang adalah
d) Pajak air permukaan. e) Pajak Rokok. 2) Jenis Pajak Kabupaten atau Kota terdiri atas: a) Pajak Hotel.
kontribusi wajib kepada daerah yang
b) Pajak Restoran.
terutang oleh orang pribadi atau badan
c) Pajak Hiburan.
yang bersifat
d) Pajak Reklame.
undang
–
memaksa berdasarkan undang,
dengan
tidak
e) Pajak Penerangan Jalan.
mendapatkan imbalan secara langsung
f) Pajak mineral bukan logam dan batuan.
dan digunakan untuk keperluan daerah
g) Pajak Parkir.
bagi sebesar – besarnya kemakmuran
h) Pajak air tanah.
rakyat. Pajak Daerah adalah jenis pajak
i) Pajak bumi dan bangunan perdesaan
yang dipungut pemerintah daerah yang dalam
pelaksanaannya
sehari–hari
dilakukan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda),
yang
digunakan
dan perkotaan. j) Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.
untuk
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
349
Volume II No. 1, Februari 2017
2.
ISSN 2502 - 3764
Retribusi Daerah
k) Retribusi Pengolahan Limbah Cair;
Menurut Undang – Undang No.28
l) Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang;
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi daerah, Bab IV Retribusi, Bagian kesatu Objek dan Golongan Retribusi yaitu:
m) Retribusi
Pelayanan
Pendidikan; dan n) Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.
1) Retribusi Jasa Umum, yaitu retribusi
2) Retribusi Jasa Usaha, yaitu pelayanan
atau jasa yang disediakan atau diberikan
yang
Pemerintah
Daerah
Daerah
untuk
tujuan
disediakan dengan
oleh
Pemerintah
menganut
kepentingan dan kemanfaatan umum
komersial yang meliputi:
serta dapat dinikmati orang pribadi atau
a. pelayanan
prinsip
dengan
badan. Jenis–jenis Retribusi Jasa Umum
menggunakan/memanfaatkan
terdiri dari sebagai berikut:
kekayaan Daerah
a) Retribusi Pelayanan Kesehatan.
dimanfaatkan
b) Retribusi
dan/atau
Pelayanan
Persampahan/Kebersihan.
Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil.
pengabuan Mayat.
optimal;
sepanjang
belum disediakan secara
memadai oleh pihak swasta.
a. Retribusi
Pemakaian
Kekayaan
Daerah;
e) Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum.
b. Retribusi
Pasar
Grosir
dan/atau
Pertokoan;
f) Retribusi Pelayanan Pasar. Pengujian
c. Retribusi Tempat Pelelangan; Kendaraan
Bermotor.
d. Retribusi Terminal; e. Retribusi Tempat Khusus Parkir;
h) Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran.
f. Retribusi
Tempat
Penginapan/Pesanggrahan/Villa;
i) Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;
g. Retribusi Rumah Potong Hewan; h. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan;
Penyediaan
Penyedotan Kakus;
350
secara
Jenis–jenis Jasa Usaha terdiri atas:
d) Retribusi Pelayanan Pemakaman dan
j) Retribusi
belum
b. pelayanan oleh Pemerintah Daerah
c) Retribusi Penggantian Biaya Cetak
g) Retribusi
yang
dan/atau
i. Retribusi
Tempat
Rekreasi
dan
Olahraga;
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 1, Februari 2017
ISSN 2502 - 3764
j. Retribusi Penyeberangan di Air; dan
Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 6
k. Retribusi Penjualan Produksi Usaha
Tahun 2009 Pasal 10, adalah jenis dan
Daerah.
besarnya kontribusi dari pasar daerah
3) Retribusi Perizinan Tertentu, yaitu
ditetapkan oleh direktur atas persetujuan
pelayanan perizinan tertentu
kepala daerah.
Pemerintah
Daerah
oleh
kepada
orang
Disebut juga bahwa retribusi pasar itu
pribadi atau Badan yang dimaksudkan
sendiri adalah pungutan retribusi atas
untuk pengaturan dan pengawasan atas
jasa pelayanan penyediaan fasilitas pasar
kegiatan
ruang,
tradisional yang berupa pelataran, los
daya alam,
dan atau kios atau bedak yang dikelola
pemanfaatan
penggunaan
sumber
barang,
prasarana,
fasilitas
tertentu
kepentingan kelestarian
sarana,
atau
guna melindungi
umum
dan
lingkungan.
Pemerintah
Daerah
dan
khusus
disediakan untuk pedagang. Retribusi
menjaga
pasar merupakan salah satu Retribusi
Jenis–jenis
Daerah yang termasuk dalam jenis
Retribusi Perizinan Tertentu terdiri atas:
Retribusi Jasa Umum. Karena itu dalam
a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;
retribusi pasar, prinsip dan sasaran
b. Retribusi Izin Tempat Penjualan
dalam penetapan struktur dan besarnya
Minuman Beralkohol;
tarif retribusi pasar didasarkan pada
c. Retribusi Izin Gangguan;
tujuan untuk memperoleh keuntungan
d. Retribusi Izin Trayek; dan
yang layak sebagai pengganti biaya
e. Retribusi Izin Usaha Perikanan.
pengelolaan,
biaya
penyelenggaraan,
biaya kebersihan dan biaya administrasi 3. Retribusi Pasar
(Patmawati, 1996 :64).
a. Pengertian Retribusi Pasar
b. Objek Retribusi Pasar
Berdasarkan
Peraturan
Daerah
Objek Retribusi Pasar adalah pelayanan
Kabupaten Lamongan Nomor 6 Tahun
penyediaan fasilitas pasar tradisional
2009,
pasar
yang berupa kios, pelataran, los yang
adalah
dikelola Pemerintah Daerah dan khusus
tentang
kabupaten
pengurusan
lamongan.
Pasar
fasilitas yang disediakan pemerintah
disediakan
untuk
pedagang.
Tidak
daerah sebagai tempat kegiatan jual beli
termasuk objek retribusi pasar adalah
dan bongkar muat komoditi atau barang
pelayanan fasilitas pasar yang dimiliki
dagang. Retribusi pasar sesuai Peraturan
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
351
Volume II No. 1, Februari 2017
ISSN 2502 - 3764
dan atau dikelola pihak swasta maupun
penelitian ini adalah semua proses yang
Perusahaan Daerah.
diperlukan
c. Subjek Retribusi Pasar
pelaksanaan penelitian. Penelitian ini
Subjek Retribusi adalah orang pribadi
dilakukan dengan menggunakan metode
atau
penelitian
badan
yang
memanfaatkan,
menggunakan,
menikmati
dalam
perencanaan
deskriptif.
dan
Penelitian
jasa
deskriptif yaitu penelitian yang berusaha
pelayanan penyediaan fasilitas pasar.
untuk menuturkan pemecahan masalah
Yang dimaksud dengan badan adalah
yang ada sekarang berdasarkan data-
suatu
data.
bentuk
usaha
Perseroan
yang
meliputi
Terbatas,
Jenis
penelitian yang
deskriptif
perseroan
kuantitatif
komanditer, Badan Usaha Milik Negara,
penelitian
firma, koperasi.
menganalisis dan memperoleh gambaran
ini
digunakan
pada
dimaksudkan
untuk
tentang Potensi Retribusi Pasar Terhadap 3.
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
METODOLOGI PENELITIAN
(PAD) Kabupaten Lamongan.
3.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakasanakan pada bulan Mei 2016 sampai dengan bulan
3.3 Lokasi Penelitian
November 2016, di PD.Pasar, 10 Unit
Penelitian tentang Potensi Retribusi
Pasar
Pasar
dan
DISPENDA
Kabupaten
Terhadap
Peningkatan
Lamongan, dengan pertimbangan bahwa
Pendapatan
Asli
penerimaan
Kabupaten
Lamongan,
Retribusi
Pasar
di
Kabupaten Lamongan di kelola oleh
diantaranya adalah :
PD.Pasar dan 10 Unit Pasar, sedangkan
a. Dinas
dinas lain yang mendukung penelitian ini yaitu DISPENDA Kabupaten Lamongan.
merupakan
Nasution
penelitian cara
dilakukan
Daerah
b. PD.Pasar Kabupaten Lamongan. Unit
Pasar
Di
Kabupaten
Lamongan:
3.2 Jenis Penelitian “Metode
Pendapatan
(PAD)
(Dispenda) Kabupaten Lamongan
c. 10
Menurut
Daerah
(1996:26)
pada
dasarnya
ilmiah
untuk
1) Unit Pasar Lamongan Baru dan PPKL 2) Unit Pasar Sidoharjo 3) Unit Pasar Ikan
mendapatakan data dengan tujuan dan
4) Unit Pasar Blimbing/Brondong
kegunaan
5) Unit Pasar Hewan
352
tertentu”.
Desain
dari
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 1, Februari 2017
ISSN 2502 - 3764
6) Unit Pasar Maduran
Pendapatan
7) Unit Lamongan Plaza
Lamongan.
8) Unit Pasar Modern
data
10) Unit Pasar Agrobis Babat
digunakan
dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : Primer
diperoleh
adalah
dari
data
objek
yang
penelitian
lapangan dengan cara mengumpulkan data-data
yang
berhubungan
berguna
dengan
judul
dan dan
permasalahan yang diangkat. b. Data Sekunder
adalah data yang
diperoleh dari keterangan atau faktafakta yang ada dan secara tidak langsung
melalui
dokumen
bahan–bahan
berupa
peraturan
perundang–undangan,
buku
kepustakaan dan sebagainya.
Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini antara lain : a. Sumber Data Primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung lapangan
yang
meliputi
keterangan atau data yang diberikan pejabat yang berwenang. Meliputi Laporan
Realisasi
serupa dengan penelitian ini.
3.5 Proses Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan
dimaksudkan
sebagai
Penerimaan
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
cara
data untuk
memperoleh data dalam penelitian yang mengandung masalah
dan
yang
penelitian
berkaitan
akan
ini.
diteliti
Adapun
dengan dalam teknik
pengumpulan datanya adalah sebagai berikut. a. Pengamatan atau Observasi b. Wawancara atau interview c. Studi Dokumen
3.6 Analisis Data Analisis
2) Sumber Data
dari
langsung
buku-buku, hasil-hasil penelitian yang
Menurut Narbuko, 2004 : 32, Adapun
a. Data
secara
mencakup dokumen-dokumen resmi,
1) Jenis Data
yang
yang
mendukung sumber data primer yang
3.4 Jenis Dan Sumber Data
data
Kabupaten
b. Sumber Data Sekunder adalah sumber
9) Unit Pasar Babat
jenis
Daerah
data
adalah
proses
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih
mudah
dibaca
dan
diinterprestasikan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan data sekunder,
yang
dilakukan
untuk
mengukur suatu fenomena penelitian dengan menggunakan indikator rasio
353
Volume II No. 1, Februari 2017
ISSN 2502 - 3764
keuangan daerah, yang dipergunakan
Keterangan :
untuk memperoleh gambaran tentang
PRPP
Potensi Retribusi Pasar di Kabupaten
= Potensi Retribusi Pelayanan Pasar
Lamongan dari data kuantitatif serta
LL
= Luas Los
untuk
Kontribusi
LK
= Luas Kios
Penerimaan Retribusi Pasar Terhadap
TR
= Tarif Retribusi
Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang
b. Efektivitas Penerimaan Retribusi
mengetahui
terdiri : a.
Pasar
Potensi
Penerimaan
Retribusi
perbandingan
Pasar Potensi
Efektivitas retribusi pasar merupakan
adalah
kesanggupan
daya,
untuk
kekuatan,
menghasilkan
antara
realisasi
penerimaan retribusi pasar dengan target penerimaan
retribusi
pasar.
Standar
penerimaan daerah dan kemampuan
minimal rasio keberhasilan adalah 100%
yang pantas diterima dengan optimal,
atau 1 (satu) dimana realisasi dan target
yaitu
telah ditentukan. Rumus rasio efektivitas
menjumlahkan
faktor
yang
mendukung potensi penerimaan retribusi pasar diantaranya luas kios, luas los, retribusi yang dikenakan, jumlah hari
retribusi pelayanan pasar. Realisasi Retribusi Pasar EFEKTIVITAS = _________________________ X 100% Target Retribusi Pasar
pasaran setahun. Rumus potensi penerimaan retribusi
Kriteria Efektivitas Retribusi Pasar :
pasar berdasarkan SK Direktur PD.Pasar
Tabel 1. Kriteria Efektivitas Retribusi
Kab.Lamongan No.188/16/KEP/413.501/2013
Pasar dengan
persetujuan keputusan Bupati Lamongan SK
No.188/885/Kep/413.013/2013
tentang tarif iuran tempat/sewa tempat berjualan dan biaya-biaya lain pada PD.Pasar Kab.Lamongan. PRPP = ( LK X TR X 360hari ) + ( LL X TR X 360hari )
Efektifitas Retribusi Pasar Lebih dari 100% 90% - 100% 80 – 90% 60 – 80% Kurang dari 60%
Kriteria Sangat efektif Efektif Cukup efektif Kurang efektif Tidak efektif
Sumber : Syarif Daud (dalam Abdul Hamil 2004 :164) c. Kontribusi Retribusi Pasar Terhadap PAD Kontribusi
adalah
seberapa
besar
pengaruh atau peran serta penerimaan retribusi pasar terhadap pendapatan asli
354
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 1, Februari 2017
ISSN 2502 - 3764
daerah (PAD). Berdasarkan hasil analisis
melakukan uji kredibilitas, kredibilitas
tersebut dapat memberikan gambaran
mengacu
tentang besarnya kontribusi penerimaan
kepercayaan akan kebenaran data yang
retribusi pasar terhadap pendapatan asli
diperoleh. Kredibilitas data bertujuan
daerah (Laba Penyertaan Modal BUMD)
untuk membuktikan bahwa apa yang
dengan rumus sebagai berikut:
diamati peneliti sesuai dengan apa yang
pada
validitas
atau
sesungguhnya ada dilapangan.
PRth-n-1 KPR = ______________ X 100% PADFth-n
Teknik keabsahan data menggunakan beberapa ketentuan, sebagai berikut :
Keterangan: KPR
1. Ketentuan pengamatan bermaksud
= Kontribusi Retribusi Pasar Terhadap
Pendapatan
menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur Asli
dalam situasi yang sangat relevan
Daerah PRth-n
dengan
= Penerimaan Retribusi Pasar
PADFth-n
memusatkan
= Pendapatan Asli Daerah
(Laba Penyertaan Modal BUMD)
persoalan, diri
kemudian
pada
hal-hal
tersebut secara rinci. 2. Triangulasi
adalah
teknik
pemeriksaan keabsahan data yang Setelah diperoleh hasil perhitungan
memanfaatkan sesuatu yang diluar
kemudian dibandingkan dengan kriteria
data untuk keperluan pengecekan
menurut Syarif Daud (dalam Abdul
atau sebagai perbandingan terhadap
Hamil 2004 :164) sebagai berikut :
data
itu.
triangulasi Tabel 2. Kriteria Kontribusi Retribusi
pemeriksaan
Pasar Prosentase 0-0,9 % 1-1,9 % 2-2,9 % 3-3,9 % >4%
Ada
empat
sebagai yang
macam teknik
memanfaatkan
sumber, metode, penyidik dan teori. Kriteria Relatif Tidak Berkontribusi Kurang Berkontribusi Cukup Berkontribusi Berkontribusi Sangat Berkontribusi
4.
PEMBAHASAN
4.1 Mekanisme Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pasar a.
Prosedur Pemungutan Retribusi
d. Pengecekan Validitas Temuan
Dalam
pelaksanaan
Menurut Nasution (1996:40) untuk
retribusi,
PD.Pasar
memperoleh keabsahan data, peneliti
beberapa petugas pemungut retribusi.
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
pemungutan menempatkan
355
Volume II No. 1, Februari 2017
ISSN 2502 - 3764
Beberapa petugas pemungut retribusi
Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan
tersebut di kepalai oleh seorang kepala
Nomor
pasar yang ditempatkan di setiap pasar.
Pengurusan
Seorang kepala pasar bertugas untuk
berdasarkan
mengatur
Kab.Lamongan
dan
mengkoordinir
setiap
06
Tahun
2009
Pasar
Kab.Lamongan,
SK
Direktur
tentang
PD.Pasar
retribusi yang dipungut oleh petugas
No.188/855/Kep/413.013/2013, tentang
retribusi.
mempunyai
persetujuan atas tarif iuran tempat / sewa
wewenang penuh terhadap pasar yang
tempat berjualan dan barang-barang lain
dikelolanya.
pada PD.Pasar Kab.Lamongan.
Kepala
pasar
Pengawasan
retribusi
oleh
kepala
penting
dilakukan
penarikan
pasar
supaya
sangat petugas
b. Pengurus,
Pengelola
Dan
Pembinaan Pasar
retribusi tidak sewenang-wenang dalam
Pasar PEMDA diurus, dikelola dan
memungut retribusi kepada pedagang.
dibina oleh Pemerintah Daerah melalui
Retribusi pasar yang ditarik dari setiap
kepala pasar yang ditugaskan di setiap
pedagang
yang
pasar. Sedangkan pasar desa diurus dan
melakukan usaha berdagang di pasar
dikelola oleh Pemerintah Desa yang
menggunakan
yang
bersangkutan dan dibina oleh Pemerintah
terdapat di pasar. Adapun fasilitas-
Daerah. Pelaksanaan pasar pemerintah
fasilitas yang dimiliki pasar adalah
ditunjuk oleh Kepala PD.Pasar dan
terdiri dari kantor pasar, loket pasar,
salah satu diantaranya ditetapkan sebagai
tanah, los, kios, MCK, mushola, air,
Kepala Pasar.
listrik,
c. Alur Dan Tata Cara Pemungutan
bak
karena
pedagang
fasilitas-fasilitas
sampah,
parkir,
lokasi
bongkar muat barang dagangan dan saluran air.
Retribusi Retribusi dipungut oleh petugas KPP
Penetapan
tarif
retribusi
pasar
didasarkan
pada
kebijakan
daerah
assessment,
yaitu
dengan
memperhatikan
biaya
berdasarkan
Peraturan
penyediaan
jasa,
kemampuan
dengan
menggunakan
2009
beberapa hal tersebut di atas, maka
Kab.Lamongan
penetapan tarif retribusi juga didasarkan
pemungutan
pada
menggunakan
356
pemerintah
dalam
pemungutan Daerah
Kabupaten Lamongan Nomor 6 Tahun
masyarakat dan aspek keadilan. Selain
kebijakan
sistem official
tentang
Penguruan
Pasar
dengan secara benda
sistem langsung
berharga
atau
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 1, Februari 2017
karcis.
Bagi
pedagang
ISSN 2502 - 3764
yang
tidak
Mempunyai
tugas mengumpulkan,
membayar retribusi tepat pada waktunya,
menerima dan menyimpan setoran
maka
sanksi
dari para pemungut retribusi, dan
administrasi sebesar 2% perbulan dari
melaporkan kepada kepala PD.Pasar,
keseluruhan
lalu
akan
dikenakan
jumlah
retribusi
yang
menyetorkannya
Dinas
harus dibayar dan ditagih dengan Surat
Pendapatan
Tagihan Retribusi Daerah (STRD).
Uang retribusi tersebut dikumpulkan
Dalam pemungutannya pedagang harus
oleh pembantu bendaharawan khusus
mematuhi
pada
peraturan-peraturan Bupati
sebagai berikut.
Daerah
ke
Dinas
(DIPENDA).
Pendapatan
Daerah
(DIPENDA).
a. Pemungutan retribusi tidak dapat
c) PBKP–KPP Pembantu Bendaharawan
diborongkan.
Khusus Penerima-KPP
b. Retribusi dipungut menggunakan
Pembantu
SKRD atau dokumen lain yang
Penerima
dipersamakan.
mengumpulkan,
c. Bentuk dan SKRD ditetapkan oleh Bupati
Bendaharawan ini
Khusus bertugas
menghitung
dan
mencatat semua uang retribusi yang masuk
dari
seluruh
pasar
yang
disetorkan oleh masing-masing kepala Sistem Laporan Retribusi Pasar di
pasar kepada kepala PD.Pasar. Setelah
wilayah Kabupaten Lamongan adalah
perhitungan dan pencatatan selesai
sebagai berikut.
maka PBKP tersebut menyetorkan
a) Pemungutan Retribusi
seluruh
uang
retribusi
Mempunyai tugas memungut retribusi
Bendaharawan
kepada pedagang dipasar, baik yang
yang
ada didalam area pasar ataupun yang
Pendapatan Daerah
berada dirayon pasar, selanjutnya
PBKP
melaporkan hasil
retribusi pasar selambat-lambatnya 6
pungutan
pasar
tersebut kepada kepala pasar yang bertindak
sebagai
koordinator
ditangani
harus
oleh
Dinas
(DISPENDA)
menyetorkan
uang
d) BKP (Bendahara Khusus Penerima) Menerima
bukti setoran.
retribusi
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Penerima
hari kerja.
dilapangan disertai dengan surat tanda
b) Koordinator atau Kepala Pasar
Khusus
ke
Pembantu
semua yang
hasil
pungutan
dikumpulkan
Bendaharawan
oleh
Khusus
357
Volume II No. 1, Februari 2017
Penerima
yang
Dinas
Pendapatan
ISSN 2502 - 3764
berkedudukan
di
Daerah
(DISPENDA) Kabupaten Lamongan. e) BPD (Bank Pembangunan Daerah)
lambatnya
dikenakan
setoran
dilakukan
diterima
sebagai
tersebut
bagian
24
jam. Apabila
jatuh tempo maka wajib retribusi atau
Retribusi
pasar
x
penyetoran retribusi dilakukan setelah
Adalah tempat dimana uang hasil retribusi
1
STRD
(Surat
Tagihan
Daerah). Penyetoran harus secara
tunai.
Penyetoran
dari
dapat dilakukan dengan izin tertulis
Pendapatan Asli Daerah (PAD). BPD
dari Pejabat yang ditunjuk, dengan
juga berlaku sebagai pemegang kas
disertai alasan yang dapat dipertanggung
daerah.
jawabkan.
d. Tata Cara Penyetoran Berdasarkan
SK
e. Tata Cara Penagihan
Direktur
PD.Pasar
Kab.Lamongan
Penagihan dapat dilakukan pada wajib retribusi dengan menggunakan surat
No.188/16/KEP/413.501/2013
dengan
teguran atau surat peringatan sebagai
persetujuan keputusan Bupati Lamongan
awal
SK
dikeluarkan
No.188/885/Kep/413.013/2013
tindakan tujuh
yang
hari
sejak
awal
waktu
yang
tentang tarif iuran tempat/sewa tempat
jatuh
berjualan dan biaya-biaya lain pada
ditentukan wajib retribusi harus melunasi
PD.Pasar
Kab.Lamongan,
retribusi yang terutang. Surat Tagihan ini
ditetapkan
tanggal
telah
jatuh
tempo
tempo.
penagihan
Dalam
dikeluarkan oleh pejabat yang ditunjuk.
penyetoran retribusi terutang paling lama
f. Tata Cara Perhitungan Dan
30 hari setelah saat terutang. Penyetoran
Pengembalian Retribusi
dapat dilakukan langsung ke BPD selaku
Apabila terjadi kelebihan pembayaran
pemegang kas daerah ataupun melalui
retribusi maka wajib retribusi dapat
Kantor Pengelolaan Pasar selaku instansi
mengajukan permohonan secara tertulis
yang ditunjuk. Penyetoran dilakukan
kepada Bupati selaku Kepala Daerah.
sesuai
telah
Kelebihan pembayaran retribusi tersebut
ditentukan dengan menggunakan SKRD
dapat diperhitungkan secara langsung
(Surat Ketetapan Retribusi Daerah) dan
terlebih dahulu dengan utang retribusi
SKRD tambahan atau dokumen lain
atau sanksi administrasi berupa bunga.
yang dipersamakan. Pembayaran harus
Kemudian baru diperhitungkan dengan
disetorkan ke kas daerah
pembayaran retribusi selanjutnya.
358
dengan
waktu
yang
selambat-
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 1, Februari 2017
ISSN 2502 - 3764
Dalam pengembalian ini Bupati akan
dokumen
menerbitkan SKRDLB (Surat Ketetapan
berkaitan dengan pemungutan retribusi
Retribusi Daerah Lebih Bayar) sesuai
pasar antara lain : karcis, Tanda Terima
dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Uang
Lamongan Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Tanda Setoran (STS), laporan harian
Pengurusan
Pasar
pembantu pemegang kas penerima, dan
Berdasarkan
SK
Kab.Lamongan,
Direktur
PD.Pasar
Kab.Lamongan
dan
Koordinator
dengan
(TTUK),
pemungut.
mengetahui
potensi
penerimaan
retribusi suatu daerah antara lain.
SK
a.) Kondisi awal suatu daerah.
tentang tarif iuran tempat/sewa tempat
Surat
Untuk
persetujuan keputusan Bupati Lamongan No.188/885/Kep/413.013/2013
yang
laporan pemungutan dan penyetoran koordinator
No.188/16/KEP/413.501/2013
catatan-catatan
b.) Peningkatan
cakupan
berjualan dan biaya-biaya lain pada
ekstensifikasi
dan
PD.Pasar Kab.Lamongan.
penerimaan retribusi.
atau
intensifikasi
c.) Perkembangan Pendapatan Domestik 4.2 Hasil
Analisis
Penerimaan
d.) Pertumbuhan penduduk. Besarnya
Retribusi Pasar a.
Regional Bruto perkapita rill.
Potensi Penerimaan Retribusi
pendapatan
dapat
dipengaruhi
oleh jumlah penduduk.
Pasar Potensi retribusi adalah kekuatan yang
e.) Tingkat inflasi.
ada disuatu daerah untuk menghasilkan
f.) Penyesuaian tarif.
sejumlah penerimaan retribusi daerah.
g.) Pembangunan baru.
Salah satu sumber retribusi daerah
Kabupaten Lamongan memiliki banyak
adalah retribusi pasar. Pihak-pihak yang
pasar yang merupakan salah satu sumber
berkaitan dengan penerimaan retribusi
penerimaan yang potensial diharapkan
pasar antara lain : pedagang atau wajib
dapat memberikan kontribusi terhadap
retribusi, petugas pemungut retribusi,
pendapatan daerah dan sesuai koridor
kepala pasar atau koordinator pasar,
peraturan
pembantu bendahara khusus penerima
karena itu sangat penting dukungan
pasar,
Daerah
penguatan pendapatan dari objek-objek
khusus
retribusi yang dipungut sebagai imbalan
Bank
(BPD), penerima.
Pembangunan
serta
bendahara
Sedangkan
dokumen-
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
perundang-undangan.
Oleh
pemakaian jasa fasilitas pasar.
359
Volume II No. 1, Februari 2017
Untuk
ISSN 2502 - 3764
meningkatkan
potensi
g) Unit Lamongan Plaza
penerimaan retribusi pasar di Kabupaten
h) Unit Pasar Modern
Lamongan
ada
i)
Unit Pasar Babat
beberapa hal yang perlu diperhatikan
j)
Unit Pasar Agrobis Babat
pada
tahun
2015,
antara lain sebagai berikut. 1. Tarif retribusi pasar yaitu sesuai dengan
Peraturan
Kabupaten
Daerah
Lamongan
Nomor
6
Tahun 2009 tentang Pengurusan Pasar Kab.Lamongan,
berdasarkan
SK
Dan masing-masing pasar tersebut mempunyai wilayah kerja, fasilitas berupa kios, los, pelataran dan gardu. 3. Jasa pasar yang disediakan Pasar
pelayanan
barang
Direktur PD.Pasar Kab.Lamongan
oleh
No.188/16/KEP/413.501/2013
Lamongan untuk berjualan terdiri
dengan persetujuan keputusan Bupati
dari kios, los permanen dengan
Lamongan
dinding lantai bertegel, adanya lahan
SK
PEMDA
publik
No.188/885/Kep/413.013/2013
parkir,
tentang
tersedianya petugas keamanan serta
tarif
iuran
tempat/sewa
tersedianya
Kabupaten
tempat berjualan dan biaya-biaya lain
tersedianya
pada PD.Pasar Kab.Lamongan.
sampah dan bongkar muat barang.
2. Jumlah pasar atau sarana fisik Pasar
di
Kabupaten
Lamongan
bak
MCK
dan
penampungan
4. Potensi Penerimaan Retribusi Dari Jumlah Pedagang
berjumlah 10 pasar yaitu :
Potensi penerimaan retribusi dari
a)
Unit Pasar Lamongan Baru dan
jumlah pedagang untuk
PPKL
masing pasar
b) Unit Pasar Sidoharjo c)
dan
jenis
masing– layanan
yang disediakan.
Unit Pasar Ikan
d) Unit Pasar Blimbing/Brondong
Adapun potensi penerimaan retribusi
e)
Unit Pasar Hewan
pasar Kabupaten Lamongan tahun 2011
f)
Unit Pasar Maduran
– 2015 sebagai berikut :
360
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 1, Februari 2017
ISSN 2502 - 3764
Tabel 3. Potensi Penerimaan Retribusi Pasar
No
Potensi Retribusi Pasar Potensi Potensi Yang Buka Ada (Unit) (Unit)
Nama Pasar
Unit Pasar Lamongan Baru dan PPKL Unit Pasar Sidoharjo Unit Pasar Ikan Unit Pasar Blimbing/Brondong Unit Pasar Hewan Unit Pasar Maduran Unit Lamongan Plaza Unit Pasar Modern Unit Pasar Babat Unit Pasar Agrobis Babat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Potensi (Rp)
Jumlah Realisasi Retribusi Pasar (Rp)
2940
2088
1.945.707.000
1.463.533.000
6184
4478
1.097.559.000
898.731.000
16967
1052
1.496.957.000
1.192.455.500
2293
1830
1.072.018.500
736.336.500
1865
1566
267.258.000
242.499.000
232
74
77.700.000
22.905.000
336
336
2.257.335.600
2.257.335.600
1194 3708
599 2376
816.387.000 1.184.708.760
610.944.000 815.179.920
3065
1867
1.494.776.100
971.566.500
Total
9.211.486.020
Sumber: Data Sekunder PD.Pasar Kabupaten Lamongan,2015 Sesuai hasil wawancara dengan Bapak
Sehingga
Imam
memilih pasar sebagai tempat untuk
Khambali,SE.
Selaku
Staf
masyarakat
banyak
yang
Pendapatan, beliau mengatakan bahwa :
membeli semua kebutuhan hidupnya.
Sebenarnya
Dilihat dari tabel
kabupaten
lamongan
potensi penerimaan
memiliki potensi yang cukup baik untuk
retribusi pasar dari setiap unit pasar, jika
retribusi termasuk retribusi pasar itu
dibandingkan dengan realisasi Retribusi
sendiri.
masyarakat
Pasar tiap tahun yang di dapat sangat
lamongan yang konsumtif (wawancara
berdeda jauh yaitu selalu dibawah
tanggal 14 September 2016) yang dapat
potensi. Hasil ini didapat berdasarkan
dilihat pada tabel di atas.
data yang ada, sedangkan masih banyak
Potensi retribusi di kabupaten lamongan
juga pedagang yang belum terdata oleh
cukup baik salah satunya adalah retribusi
pihak
pasar.
masyarakat
pungutan yang dirasa masih kurang
lamongan yang cukup konsumtif dalam
optimal serta berdirinya mini market.
hal berbelanja terutama pasar. Terlebih
Hal ini juga yang membuat kebocoran-
di kabupaten lamongan belum ada Mall
kebocoran potensi yang ada. Sehingga
seperti yang ada di kota-kota besar.
penerimaan yang seharusnya bisa lebih
Karena
Ini
melihat
dilihat
dari
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
pasar
dan
juga
pelaksanaan
361
Volume II No. 1, Februari 2017
ISSN 2502 - 3764
baik menjadi berkurang dikarenakan
Tabel
pelaksanaan pemunggutan retribusi pasar dirasa masih kurang maksimal. Tahun
b. Efektivitas Penerimaan Retribusi Pasar Pengukuran realisasi
ini
melihat
penerimaan
efektivitas
retribusi
pasar
selama 5 tahun anggaran terakhir dari seluruh
pasar
Kabupaten
yang
terdapat
Lamongan.
pengukuran ini realisasi
di
Dalam penerimaan
retribusi pasar akan diperbandingkan dengan target penarikan retribusi pasar. Jika
angka
yang
dihasilkan
menunjukkan angka yang semakin besar (di
atas
100%),
maka
hasil
pemungutannya menunjukkan kinerja yang semakin efektif. Tabel dibawah ini memperlihatkan ratarata efektivitas pemungutan retribusi pasar di Kabupaten Lamongan adalah sebesar 105,30%, hal ini menunjukkan bahwa
secara
rata-rata
pemungutan
retribusi pasar sudah berjalan efektif pada tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015. Terlihat pada tahun 2013 target diturunkan, hal ini disebabkan adanya biaya
yang
dikeluarkan
pembangunan pasar babat.
362
untuk
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
4.
Efektivitas Penerimaan Retribusi Pasar di Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 20112015
Retribusi Pasar Efektivitas (%) Target (Rp.) Realisasi (Rp.) PASAR BARU & PPKL 777.250.000 777.250.000 100,00% 829.033.500 895.738.000 108,05% 860.975.200 860.975.200 100,00% 891.395.200 892.395.200 100,11% 900.322.350 901.773.000 100,16% 101,66% Rata-Rata PASAR MODERN 177.800.000 177.800.350 100,00% 182.978.000 181.861.715 99,39% 144.708.000 144.708.000 100,00% 150.003.621 151.264.621 100,84% 155.129.621 155.131.600 100,00% 100,05% Rata-Rata PASAR SIDOHARJO 700.380.000 700.380.000 100,00% 752.205.000 752.205.000 100,00% 767.200.000 753.157.250 98,17% 661.566.000 661.623.000 100,01% 797.721.050 797.724.000 100,00% Rata-Rata 99,64% PASAR BABAT 502.581.000 502.581.000 100,00% 136.000.000 100.000.000 73,53% 605.500.000 605.500.000 100,00% 665.501.900 665.501.900 100,00% 690.501.900 690.502.000 100,00% Rata-Rata 94,71% PASAR BLIMBING & BRONDONG 282.636.000 283.639.950 100,36% 288.395.000 288.430.050 100,01% 286.796.000 286.798.600 100,00% 359.045.000 359.045.000 100,00% 362.545.000 332.259.000 91,65% Rata-Rata 98,40% PASAR HEWAN 232.650.000 232.650.000 100,00% 232.650.000 232.650.000 100,00% 235.002.000 235.002.000 100,00% 238.872.000 238.872.000 100,00% 242.872.000 242.872.000 100,00% Rata-Rata 100,00% PASAR IKAN 781.301.000 781.301.000 100,00% 817.343.000 532.015.500 65,09% 821.249.300 821.249.300 100,00% 1.015.547.000 1.015.547.000 100,00% 1.026.017.000 1.025.846.000 99,98% Rata-Rata 93,01% PASAR MADURAN 12.500.000 12.500.000 100,00% 12.500.000 12.500.000 100,00% 12.500.000 12.500.000 100,00% 15.020.130 15.020.500 100,00% 15.520.130 15.520.500 100,00% Rata-Rata 100,00% PASAR PLAZA 957.500.000 873.392.453 91,22% 277.000.000 462.927.900 167,12% 320.620.000 115.536.000 36,04% 48.830.000 48.832.000 100,00% 46.800.000 46.973.000 100,37% Rata-Rata 98,95% PASAR AGROBIS BABAT 0% 0% 673.530.000 673.530.000 100,00% 750.889.697 750.890.000 100,00% 750.891.650 750.892.000 100,00% Rata-Rata 100%
Sumber:
Kreateria Efektif Sangat Efektif Efektif Sangat Efektif Sangat Efektif
Efektif Efektif Efektif Sangat Efektif Efektif
Efektif Efektif Efektif Sangat Efektif Efektif
Efektif Kurang Efektif Efektif Efektif Efektif
Sangat Efektif Sangat Efektif Efektif Efektif Efektif
Efektif Efektif Efektif Efektif Efektif
Efektif Kurang Efektif Efektif Efektif Efektif
Efektif Efektif Efektif Efektif Efektif
Efektif Sangat Efektif Tidak Efektif Efektif Sangat Efektif
Efektif Efektif Efektif
Data Sekunder PD.Pasar Kabupaten Lamongan,2015
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 1, Februari 2017
ISSN 2502 - 3764
Berdasarkan hasil perhitungan dari 10
Tabel 5. Kontribusi Retribusi Pasar
unit pasar, telah menunjukkan bahwa
Terhadap
tingkat efektivitas mengalami kenaikan
di
dengan kriteria sangat efektif, hal ini
Tahun 2011 s/d 2015.
dapat diartikan bahwa sebenarnya target penerimaan yang selama ini ditetapkan PEMDA Kabupaten Lamongan masih berada
di
sebenarnya,
bawah oleh
potensi
karena
itu
yang Dinas
No. 1 2 3 4 5
Retribusi Daerah
Kabupaten
Tahun Retribusi Pasar Anggaran (Rp) 2011 207.699.303 2012 487.308.807 2013 149.591.500 2014 283.193.069 2015 324.343.089 Rata-Rata
Sumber:
Pendapatan Daerah selaku dinas yang
Lamongan
Retribusi Daerah (Rp) 8.889.269.111 10.678.154.262 25.956.871.930 27.891.295.698 19.449.549.450
Kontrib usi (%) 2,34% 4,56% 0,58% 1,02% 1,67% 2,03%
Data Sekunder PD.Pasar Kabupaten Lamongan,2015
terkait dengan usulan penetapan target penerimaan
retribusi
pasar
perlu
Dari
tabel
di
atas
bahwa
terhadap besarnya potensi penerimaan
retribusi
retribusi pasar sehingga penerimaan
daerah adalah
retribusi pasar berdasarkan target yang
selama periode waktu 2011 s/d 2015
ditetapkan dapat lebih ditingkatkan lagi.
rata–rata per tahun sebesar 2,03%, ini
c.
berarti bahwa
Retribusi
Pasar
Terhadap
Pendapatan
Asli
daerah
pasar
atau
dilihat
melakukan penghitungan secara akurat
Kontribusi
peranan
dapat
kontribusi
terhadap
retribusi
cukup berarti yaitu
penerimaan
selama
periode
retribusi waktu
tersebut menunjukkan kecenderungan
Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah terdiri dari
menurun, hal ini menunjukkan bahwa
hasil pajak daerah, hasil retribusi,
potensi
laba
peningkatan
usaha
daerah
dan
lain-lain
retribusi
pasar
PAD
masih
terhadap kurang
pendapatan yang sah. Dalam rangka
berkontribusi, yang dapat dilihat dari
mengoptimalkan
besarnya prosentase 2,34% pada tahun
penerimaan
Pendapatan Asli Daerah dari sektor
anggaran
retribusi, khususnya
pasar
anggaran 2012, kemudian menurun lagi
diperlukan antara lain suatu kajian dan
menjadi 0,58% pada tahun anggaran
perhitungan-
seberapa
2013, 1,02% pada tahun anggaran 2014
pasar
dan 1, 67% pada tahun anggaran 2015.
terhadap Pendapatan Asli Daerah yang
Selama periode waktu tersebut peranan
dihasilkan dari tahun ke tahun.
kontribusi
besar
retribusi
perhitungan
kontribusi
retribusi
2011,
4,56% pada tahun
retribusi
pasar
secara
persentase mengalami naik turun yang
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
363
Volume II No. 1, Februari 2017
ISSN 2502 - 3764
kurang stabil, bias kita lihat pada tahun
No.
2015 mengalami kontribusi peningkatan hanya
sebesar
0,65%
dari
Kontribusi penerimaan retribusi pasar terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah
(Laba
Penyertaan
anggaran yaitu periode 2011 sampai dengan tahun 2015 adalah seperti pada
2011
283.639.950
13.248.936.779
2,14%
2
2012
288.430.050
16.040.602.352
1,80%
3
2013
286.798.600
15.389.749.772
1,86%
4
2014
359.045.000
16.091.497.784
2,23%
5
2015
332.259.000
17.120.069.576
Terhadap
Pendapatan
2011
232.650.000
13.248.936.779
1,76%
2
2012
232.650.000
16.040.602.352
1,45%
3
2013
235.002.000
15.389.749.772
1,53%
4
2014
238.872.000
16.091.497.784
1,48%
5
2015
242.872.000
17.120.069.576
Tahun Anggar an
2011
781.311.000
13.248.936.779
5,90%
2
2012
532.015.500
16.040.602.352
3,32%
3
2013
821.249.300
15.389.749.772
5,34%
4
2014
5
2015
1 2 3 4 5
di Kabupaten
Pendapatan Asli Daerah (Laba Kontrib Penyertaan Modal usi (%) BUMD) (Rp) PASAR BARU &PPKL Retribusi Pasar (Rp)
1
2011
777.250.000
13.248.936.779
5,87%
2
2012
895.738.000
16.040.602.352
5,58%
3
2013
860.975.200
15.389.749.772
5,59%
4
2014
892.395.200
16.091.497.784
5,55%
5
2015
901.773.000
17.120.069.576
5,27%
Rata-Rata PASAR MODERN
Sangat Berkontribusi Sangat Berkontribusi Sangat Berkontribusi Sangat Berkontribusi Sangat Berkontribusi
2011 2012 2013 2014 2015
1.015.547.00 16.091.497.784 0 1.025.846.00 17.120.069.576 0 Rata-Rata PASAR MADURAN 12.500.000 13.248.936.779 12.500.000 16.040.602.352 12.500.000 15.389.749.772 15.020.000 16.091.497.784 15.520.000 17.120.069.576 Rata-Rata PASAR PLAZA
2011
177.800.350
13.248.936.779
1,34%
2
2012
181.861.715
16.040.602.352
1,13%
3 4 5
2013 2014 2015
144.708.000 15.389.749.772 151.264.621 16.091.497.784 155.131.600 17.120.069.576 Rata-Rata PASAR SIDOHARJO
0,94% 0,94% 0,91% 1,75%
1
2011
700.380.000
13.248.936.779
5,29%
2
2012
752.205.000
16.040.602.352
4,69%
3
2013
753.157.250
15.389.749.772
4,89%
4
2014
661.623.000
16.091.497.784
4,11%
5
2015
797.724.000
17.120.069.576
4,66% 7,88%
1 2 3
2011 2012 2013
Rata-Rata PASAR BABAT 502.581.000 13.248.936.779 100.000.000 16.040.602.352 605.500.000 15.389.749.772
4
2014
665.501.000
16.091.497.784
5
2015
690.502.000
17.120.069.576
Kurang Berkontribusi Kurang Berkontribusi Tidak Berkontribusi Tidak Berkontribusi Tidak Berkontribusi
Sangat Berkontribusi Sangat Berkontribusi Sangat Berkontribusi Sangat Berkontribusi Sangat Berkontribusi
3,79% Berkontribusi 0,62% Tidak Berkontribusi 3,93% Berkontribusi Sangat 4,14% Berkontribusi 4,03% Sangat
6,31% 5,99%
0,09% 0,08% 0,08% 0,09% 0,09% 0,15%
2011
873.393.453
13.248.936.779
6,59%
2
2012
462.927.900
16.040.602.352
2,89%
3 4 5
2013 2014 2015
0,75% 0,30% 0,27% 3,60%
1 2
115.536.000 15.389.749.772 48.832.000 16.091.497.784 46.973.000 17.120.069.576 Rata-Rata PASAR AGROBIS BABAT 2011 13.248.936.779 2012 16.040.602.352
3
2013
673.530.000
15.389.749.772
4
2014
750.890.000
16.091.497.784
5
2015
750.892.000
17.120.069.576
Rata-Rata
Sumber:
Data
Kurang Berkontribusi Kurang Berkontribusi Kurang Berkontribusi Kurang Berkontribusi Kurang Berkontribusi
Sangat Berkontribusi Berkontribusi Sangat Berkontribusi Sangat Berkontribusi Sangat Berkontribusi
8,95%
1
9,29%
1
364
Kriteria
1,42%
Cukup Berkontribusi Kurang Berkontribusi Kurang Berkontribusi Cukup Berkontribusi Kurang Berkontribusi
2,55%
1
Lamongan Tahun 2011 s/d 2015. No.
3,32%
1
Asli Daerah (Laba Penyertaan Modal BUMD)
1,94%
Rata-Rata PASAR HEWAN
Rata-Rata PASAR IKAN
Tabel 6. Analisis Kontribusi Retribusi
Kriteria
5,51%
1
tabel dibawah ini, sebagai berikut:
Pasar
Pendapatan Asli Daerah (Laba Kontrib Penyertaan Modal usi (%) BUMD) (Rp)
Berkontribusi
Modal
BUMD) selama kurun waktu 5 tahun
Retribusi Pasar (Rp)
Rata-Rata PASAR BLIMBING & BRONDONG
tahun
sebelumnya.
Tahun Anggar an
Tidak Berkontribusi Tidak Berkontribusi Tidak Berkontribusi Tidak Berkontribusi Tidak Berkontribusi
Sangat Berkontribusi Cukup Berkontribusi Tidak Berkontribusi Tidak Berkontribusi Tidak Berkontribusi
0,00% Tidak Berkontribusi 0,00% Tidak Berkontribusi Sangat 4,38% Berkontribusi Sangat 4,67% Berkontribusi Sangat 4,39% Berkontribusi 4,48%
Sekunder
PD.Pasar
Kabupaten Lamongan,2015 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa kontribusi
retribusi
pasar
terhadap
Pendapatan Asli Daerah selama periode tahun 2011-2015 menunjukkan adanya naik turun dari tahun ke tahun dengan rata- rata berkisar 1,85% dengan kriteria
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 1, Februari 2017
kurang
berkontribusi.
perhitungan
dari
10
ISSN 2502 - 3764
Sedangkan unit
pasar
pada kriteria sangat berkontribusi, hal ini berarti selama periode waktu tersebut
Kontribusi retribusi pasar terhadap PAD
retribusi
yang dicapai pada pasar baru,PPKL
komponen retribusi daerah yang mampu
dengan rata-rata sebesar 9,29% masuk
menyumbang
pada
kriteria
kontribusi
pada
pasar
penurunan
sangat
berkontribusi,
modern
atau
terhadap
salah
satu
memberikan PAD
berkontribusi),
(dengan
tetapi
ada
penurunan ata kenaikan itu dikarenakan
kurang
ada hal yang mempengaruhi, seperti
berkontribusi, pada pasar sidoharjo
berdirinya mini market dan kurangnya
dengan rata-rata sebesar 7,88% masuk
ketegasan petugas pemungut retribusi
pada kriteria sangat berkontribusi, pada
pasar.
pasar babat terjadi fluktuatif dengan rata-
d. Perbandingan
pada
rata-rata
kriteria
sebagai
1,75%
masuk
dengan
mengalami
pasar
kriteria
Antara
Potensi
rata sebesar 5,5% masuk pada kriteria
Retribusi Pasar Dengan Target
kurang
Retribusi Pasar.
berkontribusi,
pasar
blimbing/brondong terjadi fluktuatif
Tabel 7. Perbandingan Antara Potensi
dengan rata-rata sebesar 3,32% masuk
Retribusi Pasar Dengan Target
pada kriteria kurang berkontribusi,
Retribusi Pasar Tahun 2015
pasar hewan terjadi penurunan dengan
No
rata-rata sebesar 2,55% masuk pada 1
kriteria kurang berkontribusi, pasar
Nama Pasar Unit Pasar Lamongan Baru dan PPKL Unit Pasar Sidoharjo
Potensi Retribusi Pasar (Rp)
Target Retribusi Pasar (Rp)
1.945.707.000
Prosentase
1.463.533.000
75,22%
1.097.559.000
898.731.000
81,88%
3
Unit Pasar Ikan
1.496.957.000
1.192.455.500
79,66%
rata sebesar 8,95% masuk pada kriteria
4
Unit Pasar Blimbing/Brondon g
1.072.018.500
736.336.500
68,69%
sangat berkontribusi, pasar maduran
5
Unit Pasar Hewan
267.258.000
242.499.000
90,74%
77.700.000
22.905.000
29,48%
2.257.335.600
2.257.335.600
100,00%
2
ikan mengalami kenaikan dengan rata-
6
mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 0,15% masuk pada kriteria kurang
berkontribusi,
pasar
plaza
mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 3,60% masuk pada kriteria
7
Unit Pasar Maduran Unit Lamongan Plaza
8
Unit Pasar Modern
816.387.000
610.944.000
9
Unit Pasar Babat
1.184.708.760
815.179.920
74,84% 68,81%
10
Unit Pasar Agrobis Babat
1.494.776.100
971.566.500
65,00%
Sumber:
Data
Sekunder
PD.Pasar
Kabupaten Lamongan, 2015
kurang berkontribusi, dan pada pasar agrobis babat mengalami kenaikan dengan rata-rata sebesar 4,45% masuk
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
365
Volume II No. 1, Februari 2017
5.
PENUTUP
5.1
Simpulan
Berdasarkan
ISSN 2502 - 3764
penerimaan retribusi pasar dirasa masih kurang berpotensi. hasil
analisis
dan
2. Rata-rata
efektivitas
pembahasan mengenai potensi retribusi
retribusi
pasar
Asli
Lamongan adalah sebesar 105,30%,
Kabupaten
Lamongan,
hal ini menunjukkan bahwa secara
beberapa
kesimpulan
rata-rata pemungutan retribusi pasar
terhadap
Daerah dapat
di diambil
Pendapatan
sebagai berikut. 1. Potensi
pasar
pemungutan
di
Kabupaten
sudah berjalan secara efektif. Dan
retribusi
pasar
terhadap
berdasarkan hasil perhitungan dari
peningkatan PAD, yang dilihat dari
10 unit pasar juga menunjukkan
perhitungan
bahwa penerimaan retribusi pasar
potensi
retribusi
pasar
di
penerimaan Kabupaten
memiliki
kriteria
Lamongan yaitu potensi penerimaan
meningkatkan
retribusi pasar dari setiap unit pasar,
Lamongan.
efektif
PAD
dalam
Kabupaten
dari hasil perhitungan itu diperoleh
3. Kontribusi penerimaan retribusi pasar
bahwa dibandingkan dengan realisasi
terhadap Pendapatan Asli Daerah
Retribusi Pasar tiap tahun yang di
Kabupaten Lamongan selama tahun
dapat sangat berdeda jauh yaitu selalu
anggaran 2011- 2015 adalah rata-rata
dibawah potensi. Hasil ini didapat
sebesar 1,85%, sedangkan kontribusi
berdasarkan data yang ada, sedangkan
retribusi pasar terhadap retribusi
masih banyak juga pedagang yang
daerah
belum terdata oleh pihak pasar dan
Peranan atau kontribusi retribusi pasar
juga
yang
masih kurang berkontribusi sehingga
dirasa masih kurang optimal serta
kurang menunjang pendapatan asli
berdirinya mini market. Hal ini juga
daerah
yang membuat kebocoran-kebocoran
global.
potensi
perhitungan
pelaksanaan
yang
pungutan
ada.
Sehingga
adalah
(PAD)
sebesar
2,03%.
berdasarkan
Sedangkan 10
dari unit
data hasil pasar
penerimaan yang seharusnya bias
menunjukkan bahwa hanya 3 unit
lebih
pasar yang mengalami penurunan dan
baik
dikarenakan
menjadi
berkurang pelaksanaan
7
mengalami
kenaikan
sehingga
pemunggutan retribusi pasar dirasa
retribusi pasar berasal dari 10 unit
masih kurang maksimal. Jadi potensi
pasar
366
dan
sebagai
salah
satu
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 1, Februari 2017
ISSN 2502 - 3764
komponen retribusi daerah dari tahun
pemilik kios, los atau pelataran
2011 sampai dengan tahun 2015
yang tidak membayar retribusi
sebagian
yang telah ditetapkan;
sudah
menyumbang
atau
mampu memberikan
c.
Memberikan
penyuluhan
atau
kontribusi terhadap PAD (kurang
sosialisasi secara intensif kepada
berkontribusi) dan sebagian masih
wajib retribusi tentang hak dan
perlu
kewajiban
penataan
mampu
kembali
memberikan
supaya
kontribusi
kepada peningkatan PAD.
serta
manfaat
dari
retribusi yang dibayarkan baik bagi wajib retribusi maupun bagi Pemerintah Kabupaten Lamongan. 2. Meningkatkan efisiensi pemungutan
5.2 Saran Berdasarkan hasil kesimpulan di atas,
dapat
diusulkan
beberapa
yaitu dengan cara mengurangi biayabiaya yang tidak perlu di mana
rekomendasi yang dapat menjadi bahan
persentase
pertimbangan
diusahakan lebih rendah atau lebih
bagi
Pemerintah
Kabupaten
Lamongan
dalam
meningkatkan
penerimaan
biaya
pemungutan
kecil dari persentase
peningkatan
retribusi
realisasi penerimaan sehingga dari
pasar dalam menunjang peningkatan
tahun ke tahun pungutan retribusi
pendapatan asli daerah (PAD) antara lain
pasar
sebagai berikut.
peningkatan efisiensi.
1. Untuk
meningkatkan
retribusi
pasar
penerimaan
sesuai
dengan
menunjukkan
3. Pemerintah Kabupaten Lamongan agar lebih realistis dalam menentukan
potensi yang ada dapat dilakukan
dan
dengan cara:
penerimaan
a. Menjaring para wajib retribusi baru
APBD
yang
belum
retribusi
dikenai
pungutan
sebelumnya
dengan
meningkatkan pemeriksaan
kegiatan dan
pengawasan
dilapangan. b. Menerapkan sanksi hukum kepada wajib retribusi khususnya para
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
adanya
atau
menetapkan
target
retribusi pasar dalam
berdasarkan
perhitungan
potensi yang sebenarnya. Pengenaan tarif
retribusi
dengan
pasar
tingkat
disesuaikan
layanan
yang
diberikan kepada para wajib retribusi seperti tarif untuk kios, los, dan pelataran harus ditinjau ulang bukan berdasarkan
luas
saja
tapi
367
Volume II No. 1, Februari 2017
ISSN 2502 - 3764
berdasarkan tingkat keramaian dan potensi transaksi pembelian barang. 4. Dalam
implementasi
kebijakan
6. Untuk
meningkatkan
penerimaaan
retribusi pasar perlu dibentuk Tim dalam
penentuan pasar
target
tersebut
untuk
retribusi pasar perlu adanya pedoman
retribusi
bagi pelaksana kebijakan yang belum
Keputusan Bupati, yang mempunyai
diatur dalam Peraturan Daerah perlu
tugas dan fungsi sebagai pengkaji dan
pengaturan melalui kebijakan berupa
evaluator peningkatan pendapatan asli
Peraturan Bupati, antara lain perlu
daerah.
diterbitkan :
menghitung, dan menetapkan target
a. Peraturan Bupati tentang Tata Cara
realisasi rertibusi.
Juga
melalui
menentukan,
Pengajuan Surat Keterangan Hak Pemakaian Tempat Berjualan.
DAFTAR PUSTAKA
b. Peraturan Bupati tentang Tata Cara
Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor
Pelaksanaan Pemungutan dan
publik dan Akuntansi Keuangan
Penyetoran Hasil Pemungutan
Daerah.Yogyakarta: YKPN.
Retribusi Pasar daerah. c. Peraturan Bupati tentang Tata Cara
Pengurangan,
Keringanan,
dan
d. Peraturan Bupati tentang Tata Cara
Pemberian
dan
Pemanfaatan Insentif Pemungutan
e. Peraturan Bupati tentang Tata Cara
Piutang
Retribusi
Pasar Yang Sudah kedaluwarsa. 5. Perlu
dilakukan
pengkajian
dan
penataan terhadap pedagang pemilik tempat
usaha
melakukan
Sebagai
Sumber
Pembiayaan Otonomi Daerah di Kabupaten Pemalang Tahun 2007 2011,(Online), (http://journal.unnes.ac.id/sju/inde
Retribusi Pasar.
Penghapusan
Analisis
Perkembangan Retribusi Pasar Daerah
pembebasan Retribusi Pasar.
Penetapan,
Handoko,Tri,Asep,.2012.
yang aktifitas
tutup
tidak
berjualan
sebagaimana mestinya fungsi pasar.
x.php/edaj,diakses 2 Juni 2016). Kurniawan,
Akbar
Hadryan,Putra.
dan
2010.
Analisis
Penerimaan Retribusi Pasar di Kota
Surakarta.Skripsi
tidak
diterbitkan. Surakarta: Program Studi
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret.
368
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 1, Februari 2017
Munawir.
1990.
ISSN 2502 - 3764
Pokok-pokok
Peraturan
Perpajakan. Jakarta: Liberty.
Pemerintah
Indonesia 2000
Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. 2004.
Metodologi
Nomor
Republik 105
Tentang
Pengelolaan
Pertanggungjawaban
Penelitian.
Tahun
Keuangan
Daerah.
Jakarta: Gramedia. Saidi, Nasution. 1996. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung
Muhammad Pembaharuan
Djafar. Hukum
2007. Pajak.
Jakarta: Grafindo.
:Tarsito. Santoso, Bagus. 1995. Pengantar Ilmu Patmawati, Dewi. 1996. Efektivitas Pemungutan
Retribusi
Pasar
Hukum Pajak. Bandung: Citra Umbara.
Guna Meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah.
Universitas
Siagian. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Muhammadiyah Malang. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan
Soemitro, Rochmat.1990. Perundang-
Nomor 6 Tahun 2009 Tentang
undangan Pajak di
Pengurusan Pasar Kab.Lamongan.
Jakarta: PT.Eresco.
Peraturan Bupati Lamongan nomor 12
Soeparmoko.2002.
Indonesia.
Ekonomi
Publik
tahun 2010 tentang Pajak Daerah
Untuk Keuangan dan Pemerintah
dan Retribusi daerah
Daerah.Yogyakarta: Andi Ofset.
SK Direktur PD.Pasar Kab.Lamongan
Undang-Undang Dasar Tahun 1945
No.188/16/KEP/413.501/2013 dengan
persetujuan
keputusan
Tentang Pemerintahan Daerah
Bupati Lamongan SK
No.188/885/Kep/413.013/2013 tentang tarif iuran tempat/sewa tempat berjualan dan biaya-biaya lain
pada
PD.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
Pasar
Kab.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak
Daerah
dan
Pendapatan
Daerah.
Lamongan.
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
369
Volume II No. 1, Februari 2017
Undang-Undang
ISSN 2502 - 3764
Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang
Republik Indonesia
Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan
Antara
Pemerintah Pusat Dan Daerah.
370
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi