Vol. 6, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA BATAM Lisda Peronika Panjaitan1) Sahara, S.Pd., M.Pd.E2)* Program Studi Akuntansi, Akademi Akuntansi Permata Harapan Jl. Gajah Mada Komp Batu Batam Mas Blok D & E No. 1 Baloi, Indonesia Email :
[email protected] ABSTRAK Kemandirian keuangan suatu daerah sangat dipengaruhi oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat serta peningkatan pertumbuhan perekonomian didaerah, diperlukan penyediaan sumber Pendapatan Asli Daerah yang memadai. Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan komponen penting dalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Oleh karena itu peneliti bertujuan ingin mengetahui pengaruh dari kedua variabel terhadap peningkatan PAD Kota Batam selama 5 (lima) tahun 2011-2015. Berdasarkan hasil uji t menjelaskan bahwa penerimaan pajak dan retribusi daerah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan PAD, sedangkan dilihat dari kontibusinya pajak daerah lebih dominan mempengaruhi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yakni sebesar 57,9%, sedangkan untuk kontribusi retribusi daerah hanya sebesar 42,2%. Kata Kunci: Pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan asli daerah. ABSTRACT Financial independence an area highly influenced by local government original receipt (Pendapatan Asli Daerah – PAD). To increase the implementation of development and delivery of public services and improve the economic growth area required to provide sources local revenue adequate. Local tax and local retribution are essential component of local government original receipt (PAD). Intention of this research is to know influence of both variable influencing the make-up of local government original receipt in Batamduring 5 (five) years 2011-2015. From result of test of T explain that acceptance of local tax and local retribution by parsial have an effect on signifikan to make-up of local government original receipt (PAD) while seen fromits it him local tax more dominant influence the make-up of local government original receipt (PAD) namely equal to 57,9%, while for the contribution of area retribution only equal to 42,2%. Keywords: Local tax, retribution and local government original receipt.
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
PENDAHULUAN Pajak adalah iuran wajib anggota masyarakat kepada negara karena undangundang dan atas pembayaran tersebut pemerintah tidak memberikan balas jasa yang langsung dapat ditunjuk. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi terdiri atas daerah-daerah kabupaten dan kota. Tiap-tiap daerah tersebut mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pembangunan daerah diarahkan untuk memacu pemerataan pembangungan dalam rangka meningkatkan potensi-potensi yang dimiliki daerah masing-masing secara optimal. Dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan daerah tentu memerlukan biaya yang cukup besar. Agar pemerintah daerah dapat mengurus rumah tangganya sendiri dengan sebaikbaiknya, maka diperlukan sumber-sumber pembiayaan yang cukup. Tetapi karena tidak semua sumber-sumber pembiayaan dapat diberikan kepada daerah, maka pemerintah daerah diwajibkan untuk menggali sumbersumber keuangannya sendiri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kemandirian keuangan suatu daerah sangat dipengaruhi oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat serta peningkatan pertumbuhan perekonomian didaerah, diperlukan penyediaan sumbersumber Pendapatan Asli Daerah yang memadai. Upaya peningkatan penyediaan pembiayaan dari sumber tersebut antara lain dilakukan dengan peningkatan kinerja pemungutan, penyempurnaan dan penambahan jenis pajak serta pemberian keleluasaan bagi
daerah untuk menggali sumber-sumber penerimaan khususnya dari sektor Pajak Daerah. Dengan begitu daerah mampu melaksanakan otonomi, yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Menurut Samudra (2015 : 54) contoh dari Pendapatan Asli daerah adalah penerimaan dari pungutan pajak daerah, dari retribusi daerah, hasil dari perusahaan daerah, dan lainnya yang merupakan sumber pendapatan asli daerah itu yang digali atau dihasilkan oleh yang bersangkutan dan merupakan pula pendapatan daerah yang sah. Menurut Darwin (2010 : 166-167) retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Berdasarkan tabel di bawah, dapat dilihat Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam Tahun 2011-2015 Tabel 1. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam Tahun 2011-2015 (dalam jutaan) No
Jenis Penerimaan
1
Pajak Daerah
2
3
Retribusi Daerah
Pendapatan Asli Daerah
Target
Realisasi
Capaian %
2011
231,203
280,370
121.27
2012
303,710
335,217
110.37
2013
406,030
475,173
117.03
2014
489,367
580,865
118.70
2015
610,646
620,102
101.55
2011
26,601
25,467
95.74
2012
40,471
41,389
102.27
2013
63,230
71,028
112.33
2014
77,113
86,504
112.18
2015
86,831
84,510
97.33
2011
276,758
325,551
117.63
2012
371,656
413,179
111.17
Tahun
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
2013
515,457
606,340
117.63
2014
643,357
779,945
121.23
2015
812,545
845,307
104.03
Sumber: Data olahan 2016 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi penerimaan pajak daerah paling tinggi capaiannya ada pada tahun 2011 yaitu 121,27% dan capaian yang paling rendah ada pada tahun 2015 yaitu 101,55%. Untuk retribusi daerah paling tinggi capaiannya ada di tahun 2013 yaitu sebesar 112,33% dan capaian yang paling rendah dan tidak mencapai target ada pada tahun 2015 yaitu sebesar 97,33%. Untuk realisasi penerimaan pendapatan asli daerang yang paling tinggi capaiannya ada pada tahun 2014 yaitu sebesar 121,23% dan paling rendah ada pada tahun 2015 yaitu sebesar 104,03%. Dari data tersebut secara keseluruhan selama 5 (lima) tahun terakhir pajak daerah dan retribusi mengalami fluktuasi diikuti dengan perubahan pendapatan asli daerah yang juga mengalami fluktuasi. Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan komponen penting dalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerimaan Pajak Dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kota Batam”. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian assosiatif kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variable atau lebih. Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. (Sugiyono, 2012 : 225). Dalam penelitian ini yang menjadi variable independen adalah pajak daerah sebagai variable bebas X1 dan Retribusi
Daerah sebagai variable bebas X2 dan Variabel terikat adalah Pendapatan Asli Daerah (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan laporan realisasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Asli Daerah di Kota Batam. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data time series (runtut waktu) selama tahun 2011 sampai tahun 2015. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan realisasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Pendapatan Asli Daerah di Kota Batam selama Tahun Anggaran 2011 sampai Tahun 2015. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Probability Sampling. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah jumlah populasi pada laporan target dan realisasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Asli Daerah di kota Batam selamat 5 (lima) tahun terakhir. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi x yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang diteliti, dan penelitian keperpustakaan yang dilakukan oleh peneliti untuk membaca dan mempelajari beberapa sumber tertulis yang ada, yang berhubungan dengan judul penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini dilakukan untuk memperoleh pengetahuan yang berkaitan dengan konsep, aplikasi dan teori-teori yang akan digunakan sebagai sumber rujukan dan pembanding tugas akhir yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode analisis yang dibantu dengan program Komputer yaitu SPSS Versi 22. HASIL DAN PEMBAHASAN Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dinas Pendapatan Kota Batam selama Periode 2011-2015. Berdasarkan hasil perhitungan selama periode pengamatan, dapat diketahui bahwa variabel pajak daerah (X1) memiliki nilai minimum sebesar 22864, nilai maximum sebesar 60890, mean sebesar 38522.63 dan standar deviasi
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
sebesar 11460,631. Data pada variabel retribusi daerah (X2) memiliki nilai minimum sebesar 2110, nilai maximum sebesar 7291, mean sebesar 5163, dan standar deviasi sebesar 2055,715. Data variabel pendapatan asli daerah (Y) memiliki nilai minimum sebesar 27069, nilai maximum sebesar 71614, mean sebesar 49471,95 dan standar deviasi sebesar 16879,008. Penelitian ini menggunakan data dari periode 2011-2015. Hasil analisis statistic deskriptif dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2. Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N
M in
Std. Deviation
M ax
M ean
60890
38522.63
11460.631
Pajak Daerah
60 22864
Retribusi Daerah
60
2110
7291
5163.00
2055.715
PAD
60 27069
71614
49471.95
16879.008
Valid N (listwise)
60
Sumber: Pengolahan data sekunder 2016 Dari hasil uji Kolmogrov-Smirnov di bawah, dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig memiliki nilai sebesar 0,064. Nilai ini lebih besar dari nilai signifikasi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini telah berdistribusi normal. Tabel 3. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters a,b
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi M odel Summary b Durbin Mo Adjusted R Std. Error of del R R Square Square the Estimate Watson 1 .992a .983 .983 2224.772 1.080 a. Predictors: (Constant), Retribusi Daerah, Pajak Daerah b. Dependent Variable: PAD
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai Durbin-Watson sebesar 1,080. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5% atau 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi gejala autokorelasi, hal ini dikarenakan nilai Durbin-Watson lebih besar dari 0,05. Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa variabel pajak daerah (X1) dan retribusi daerah (X2) memiliki nilai Variance Inflantion Factor (VIF) sebesar 9,566. Untuk kedua variabel bebas dalam penelitian ini memiliki nilai Varianvr Inflation Factor (VIF) di bawah 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a
60 .0000000 2186.73884920
Most Extreme Differences Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
.113 .084 -.113 .113 .064c
M odel 1 (Cons tant) Pajak _daer ah
Unstandardized Coefficients Std. B Error 2559. 1201.31 7 284 .965
.079
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Stan dard ized Coe ffici ents
Collinearity Statistics
Beta T
Sig.
-2.130
.037
.639 12.271
.000
Tol
VIF
.105
9.56 6
Vol. 6, No. 1 Tahun 2017
Retrib usi_d aerah
2.930 .417
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
.366 7.021
.000
.105
9.56 6
a. Dependent Variable: Pendapatan_asli_daerah
Uji Hipotesis pada penelitian ini menggunakan Uji parsial bertujuan menguji apakah variabel bebas secara individu (parsial) berpengaruh terhadap variabel terikat. Hasil uji parsial (Uji T) dapat dilihat pada tabel berikut ini: Coefficients a
M odel 1 (Constant)
Pajak .852 Daerah Retribusi 3.467 Daerah a. Dependent Variable: PAD
Tabel 7. Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVA a
Tabel 6. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1271.400 1258.236
daerah berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka hipotesis kedua diterima. Uji simultan (Uji F) dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Hasil uji simultan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Standardi zed Coefficie nts Beta
Sum of M ean Squares Df Square 1652702 8263512 5459.96 2 729.984 8 Residual 2821277 4949610. 57 80.882 191 Total 1680915 3240.85 59 0 a. Dependent Variable: PAD M odel 1 Regressi on
T
Sig.
-.990
.327
.093
.579 9.211
.000
.516
.422 6.721
.000
Dari tabel di atas hasil pengujian variabel bebas pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengujian hipotesis pertama (H1) penerimaan pajak daerah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah. Pajak daerah (X1) ditunjukkan dengan nilai t hitung 9,211 lebih besar dari t tabel 2,002465 berarti pajak daerah berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka hipotesis pertama diterima. 2. Pengujian hipotesis kedua (H2) penerimaan retribusi daerah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah. Retribusi daerah (X1) ditunjukkan dengan nilai t hitung 6,721 lebih besar dari t tabel 2,002465 berarti retribusi
F
Sig.
1669. 528
.000b
b. Predictors: (Constant), Retribusi Daerah, Pajak Daerah
Pengujian hipotesis ketiga (H3) penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah. Pengujian hipotesis secara simultan (bersama-sama) variabel pajak daerah dan retribusi daerah diperoleh nilai F hitung=1669,258 sedangkan F tabel=3,16. Jadi F hitung 1669,258 lebih besar dari F tabel 3,16 dan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pajak daerah dan retribusi daerah berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah. Maka hipotesis ketiga diterima. PEMBAHASAN 1. Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa dengan diperolehnya nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel yaitu 9,211>2,002465
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
dan nilai signifikansi lebih dari α yaitu 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama diterima. Hal ini membuktikan bahwa pajak daerah berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah di Kota Batam. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang pernah dilakukan oleh Md. Krisna Arta Anggar Kusuma dan Ni Gst. Putu Wirawati (2013), dengan hasil penelitian menunjukkan variabel pajak daerah memiliki t hitung 20,326 dengan taraf signifikan 0,000 dibawah signifikansi 0,05. Dengan demikian t hitung > t tabel atau 20,326 > 1,018. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pajak daerah berpengaruh terhadap peningkatan PAD se-kabupaten/Kota di Provinsi Bali. 2. Pengaruh Penerimaan Retribusi Daerah terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa dengan diperolehnya nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel yaitu 6,721 > 2,002465 dan nilai signifikansi lebih besari dari α yaitu 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima. Hal ini membuktikan bahwa variabel retribusi daerah berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah di Kota Batam. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Rochima (2015), dengan hasil penelitian nilai t hitung sebesar 4,501 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa ada pengaruh signifikan dan positif antara retribusi daerah terhadap PAD. 3. Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Secara bersamasama terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Berdasarkan hasil uji simultan (uji F), dengan nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel yaitu 1669,258 > 3,16 dan signifikansi yang lebih kecil yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel pajak daerah (X1) dan retribusi daerah (X2) secara bersamasama berpengaruh signifikan terhada pendapatan asli daerah (Y) di Kota Batam. Sehingga hipotesis ketiga diterima. Hasil yang sama juga diperoleh oleh R. Budi Hendaris (2014), dengan hasil penelitian F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 4,01314 > 3,0675 dan taraf siginikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pajak daerah dan retribusi daerah secara bersama-sama mempengaruhi pendapatan asli daerah. SIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Dan kesimpulan yang dapat diperoleh dari analisi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variabel penerimaan pajak daerah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Batam. 2. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variabel penerimaan retribusi daerah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Batam. 3. Hasi penelitian pada uji F menunjukkan bahwa pajak daerah dan retribusi daerah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Batam. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis ucapkan terima kasih kepada temanteman dan dosen Akademi Akuntansi Permata Harapan yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis
Vol. 6, No. 1 Tahun 2017
Jurnal Akuntansi dan Bisnis (Akmenbis) Akademi Akuntansi Permata Harapan
DAFTAR PUSTAKA Darwin. 2010. Pajak Daerah & Retribusi Daerah. Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media. Md. Krisna Arta Anggar Kusuma dan Ni Gst. Putu Wirawati, 2013. Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan PAD Sekabupaten/Kota Di Provinsi Bali. EJurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.3 ISSN 2302-8556. R. Budi Hendaris. 2014. Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah pada Kota/Kabupaten se Wilayah Provinsi Jawa Barat. Seminar Nasional Ekonomis dan Bisnis. ISSN2014. Samudra, Azhari A. 2015. Perpajakan di Indonesia Keuangan, Pajak dan Retribusi Daerah. Cetakan 1. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta. Siti Rochima, Kharis Raharjo, 2015. Pengaruh Pajak Hotel dan Restoran, Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah pada Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 Akuntansi. ISSN 22442-4056 (Vol1 No 1) Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan R&D. cetakan Ke-17. Penerbit Alfabeta, Bandung.
https://ejournal.giciku.ac.id/index.php/akmenbis