Program Studi S-1 Ilmu Hubungan Internasional Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIPOL Universitas Gadjah Mada
Silabus
Politik Luar Negeri Cina Nur Rachmat Yuliantoro
[email protected] Setiap Selasa, Ruang BG101, 07.30-09.30, 16 Februari – 31 Mei 2016
Pengantar Dengan jumlah penduduk sekitar seperlima penduduk dunia (hampir sekitar 1,4 milyar jiwa), ekonomi yang sangat mengagumkan (rerata pertumbuhan ekonomi mendekati dua digit di dekade terakhir), dan jumlah tentara aktif terbanyak di dunia, Cina adalah sebuah negara besar yang tengah berproses menjadi salah satu kekuatan utama dunia. Sudah sepantasnya para penstudi ilmu Hubungan Internasional memberikan perhatian yang serius terhadap Cina, khususnya dalam bagaimana ia berinteraksi dengan negara-negara lain di tingkat bilateral, regional, maupun global. Politik luar negeri Cina berkaitan erat dengan kehendak Cina menjadi salah satu kekuatan utama dalam politik dan ekonomi internasional. Ia juga tidak terlepas dari proses interaksi Cina dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Dengan pengembangan pembangunan ekonomi sebagai tujuan utama, apakah Cina akan menggabungkan dirinya secara damai ke dalam sistem dunia? Ataukah asumsi ‘konflik yang akan datang dengan Cina’ dan ‘ancaman Cina’ yang akan terwujud kebenarannya? Akankah Cina, seperti dikawatirkan banyak pihak, akan menjadi kekuatan hegemonik seperti Amerika Serikat? Dalam kuliah ini, pertanyaan-pertanyaan utama tersebut akan didiskusikan bersama dengan kajian kontemporer atas hubungan-hubungan luar negeri utama Cina untuk membahas peran global negara ini yang terus berkembang. Setelah menyelesaikan kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu: (1) mengevaluasi secara kritis penjelasan-penjelasan yang saling bersaing mengenai maksud dan tujuan praktik politik luar negeri Cina pasca Perang Dingin; (2) mengetahui secara mendalam pengaruh-pengaruh dari berbagai aktor, lembaga, dan proses dalam pembuatan politik luar negeri Cina; (3) memahami peran dari hubungan-hubungan utama luar negeri Cina dalam pembentukan citra internasionalnya; serta (4) mempertunjukkan kompetensi dalam hal keterampilan penelitian yang kritis, analitik, dan mandiri. Bacaan TIDAK ADA buku teks yang dijadikan sebagai buku pegangan utama di kelas ini. Meski demikian, setiap mahasiswa diharuskan MEMBACA BACAAN WAJIB (berkode ’W’ dalam 1
bacaan pada Daftar Pertemuan Mingguan) yang sesuai sebelum mengikuti setiap pertemuan kelas. Bacaan Wajib ini akan disediakan oleh dosen pengampu. Di samping itu, mahasiswa juga diharapkan selalu memperbarui pengetahuan dan pemahaman mereka tentang politik luar negeri Cina dengan mengakses beberapa jurnal ternama (misalnya Foreign Affairs, Foreign Policy, Journal of Contemporary China, The China Quarterly, Survival, dan Current History), sejumlah laman tentang Cina (contohnya The Diplomat, http://www.thediplomat.com atau the Brookings Institution, http://www.brookings.edu/about/centers/china), serta membaca media seperti The South China Morning Post, The People’s Daily, Time, dan The Economist. Penilaian 1. Kehadiran dan keaktifan dalam kelas (15% dari nilai akhir). Sesuai dengan ketentuan Fakultas, mahasiswa yang jumlah kehadirannya tercatat kurang dari 3/4 dari total jumlah pertemuan yang terselenggara tidak dibolehkan mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Artinya, jika ada 14 pertemuan tercatat untuk kuliah ini, maka mahasiswa diharuskan tercatat minimal 11 kali untuk bisa mengikuti UAS. Namun demikian, mengingat mengikuti kuliah dan ujian adalah hak mahasiswa, terdapat sedikit perubahan pada ketentuan di atas: a) Semua mahasiswa mata kuliah ini pada dasarnya dibolehkan mengikuti UAS, tetapi untuk mereka yang tercatat hadir 10, 9, atau 8 kali, nilai UAS-nya akan dikurangi 10, 15, atau 20 poin dari total 40 yang bisa didapat. b) Bagi mahasiswa yang tercatat hadir hanya 7 kali atau kurang, tidak ada nilai untuk UAS. Bukti catatan kehadiran yang dipergunakan adalah yang diterbitkan oleh Unit Pelayanan Kuliah, Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas. Di samping kehadiran, setiap pertanyaan dan komentar dalam kelas akan sangat dihargai. 2. Tugas kelompok: presentasi dan diskusi kelas (25%). Para peserta kelas akan dikelompokkan untuk membuat risalah/film pendek/poster untuk dipresentasikan dan didiskusikan. Tema untuk tugas kelompok ini harus terlebih dahulu dikonsultasikan dengan dosen pengampu untuk disetujui. 3. Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester (masing-masing 30%). Kedua ujian akan diselenggarakan secara tertulis. Mahasiswa bisa juga menulis esai 3-halaman untuk setiap ujian seagai pengganti ujian tulis, dengan bobot persentase penilaian yang sama. KETENTUAN PENTING mengenai ketidakhadiran dalam kelas atau ujian: Bagi mahasiswa yang tidak bisa hadir dalam pertemuan kelas atau tidak bisa mengikuti UTS/UAS pada tanggal yang telah ditetapkan Fakultas, ketidakhadirannya itu tidak dimasukkan ke dalam catatan atau kepada ia bisa diberikan ujian pengganti/susulan hanya dan jika hanya ia sakit dan diharuskan untuk beristirahat (dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang sah; surat harus asli dan bertanggal sebelum atau saat ujian) atau keluarga intinya mendapatkan musibah (dikuatkan dengan surat pemberitahuan yang sah). Surat keterangan/pemberitahuan dalam kedua kasus di atas harus segera disampaikan kepada dosen pengampu.
2
Pertemuan Kelas Pertemuan ke-1 (16 Februari 2016) Penjelasan Silabus dan Peraturan Kelas; Mengenal Politik Luar Negeri Cina Cabestan, J-P., ‘Introduction: China’s new diplomacy: old wine in a new bottle?’ dalam Breslin, S. (ed.), Handbook of China’s International Relations, Routledge, London, 2010, pp. 1-10. [W] Medeiros, E.S. & Frevel, M.T., ‘China’s New Diplomacy,’ Foreign Affairs, vol. 82, no. 6, Nov/Dec 2003, pp. 22-35. [W] Shambaugh, D., China Goes Global: The Partial Power, Oxford University Press, New York, 2013, pp. 1-10. Shrik, S.L., China: Fragile Superpower, Oxford University Press, New York, 2007, pp. 1-12. Yuliantoro, N.R., Menuju Kekuatan Utama Dunia: Sekilas Politik Luar Negeri Cina, Institute of International Studies Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2012, pp. 1-10.
Pertemuan ke-2 (23 Februari 2016) Politik Luar Negeri Cina: Sejarah, Revolusi, dan Kerja Sama Hess, C.A., ‘Keeping the past alive: the use of history in China’s foreign relations,’ dalam Breslin, S. (ed.), Handbook of China’s International Relations, Routledge, London, 2010, pp. 47-54. [W] Terrill, R., The New Chinese Empire, UNSW Press, Sydney, 2003, pp. 253-278. Men Jing, ‘Changing ideology in China and its impact on Chinese Foreign Policy,’ dalam Sujian Guo & Shiping Hua (eds.), New Dimensions of Chinese Foreign Policy, Lexington Books, Lanham, 2007, pp. 7- 40. Yuliantoro, pp. 11-18.
Pertemuan ke-3 (1 Maret 2016) Parameter-parameter Dasar Politik Luar Negeri Cina Pasca Perang Dingin Medeiros, E.S., China’s International Behavior: Activism, Opportunism, and Diversification, RAND, Santa Monica, 2009, pp. 1-44. [W] Sutter, R.G., Chinese Foreign Relations: Power and Policy since the Cold War, Rowman & Littlefield, Lanham, 2012, pp. 17-68. Shiping Tang, ‘Introduction: Understanding “Living with China”,’ dalam Shiping Tang, Mingjiang Li & Acharya, A. (eds.), Living with China, Palgrave Macmillan, New York, 2009, pp. 1-16. Mitchell, D. & McGiffert, C., ‘Expanding the “Strategic Periphery”: A History of China’s Interaction with the Developing World,’ dalam Eisenman, J., Heginbotham, E. & Mitchell, D. (eds.), China and the Developing World: Beijing’s Strategy for the Twenty-first Century, M.E. Sharpe, New York, 2007, pp. 3-27. Stenslie, S. ‘Questioning the Reality of China’s Grand Strategy,’ China: An International Journal, vol. 12, no. 2, August 2014, pp. 161-178.
Pertemuan ke-4 (8 Maret 2016) Aspek-aspek Utama Politik Luar Negeri Cina di Abad ke-21 Lanteigne, M., China Foreign Policy: An Introduction, Routledge, New York, 2009, pp. 19-37 [W]. Mingjiang Li, ‘Introduction: Soft Power: Nurture Not Nature,’ dalam Mingjiang Li (ed.), Soft Power: China’s Emerging Strategy in International Politics, Lexington Books, Lanham, 2009, pp. 1-18. [W] Fravel, M.T., ‘Foreign Policy under Xi Jinping,’ The Diplomat.com, 23 November 2012,
. Chien-peng Chung, ‘The “Good Neighbour Policy” in the Context of China’s Foreign Relations,’ China: An International Journal, vol. 7, no. 1, March 2009, pp. 107-123.
3
Zhaoying Han, ‘China’s Public Diplomacy in a New Era,’ dalam Zhiqun Zhu (ed.), The People’s Republic of China Today: Internal and External Challenges, World Scientific Publishing, Singapore, 2011, pp. 291- 310. Baohui Zhang, ‘Chinese Foreign Policy in Transition: Trends and Implications,’ Journal of Current Chinese Affairs, vol. 39, no. 2, 2010, pp. 39-68. Yuliantoro, pp. 37-60.
Pertemuan ke-5 (15 Maret 2016) Hubungan-hubungan Utama: Uni Soviet/Rusia Jing-Yun Hsu & Jenn-Jaw Soong, ‘Development of China-Russia Relations (1949-2011): Limits, Opportunities, and Economic Ties,’ The Chinese Economy, vol. 47, no. 3, May-June 2014, pp. 70-87, [W] Bellacqua, J., ‘Introduction: Contemporary Sino-Russian Relations: Thirteen Years of a “Strategic Partnership”,’ dalam Bellacqua, J. (ed.), The Future of China-Russia Relations, The University of Kentucky Press, Kentucky, 2010, pp. 1-11. [W] Lanteigne, M., ‘Security, strategy and the former USSR: China and the Shanghai Cooperation Organisation,’ dalam Breslin, S. (ed.), Handbook of China’s International Relations, Routledge, London, 2010, pp. 166-176. Sangtu Ko, ‘Strategic Partnership in a Unipolar System: The Sino-Russian Relations,’ Issues and Studies, vol. 42, no. 3, September 2006, pp. 203-226. Yuliantoro, pp. 61-71.
Pertemuan ke-6 (22 Maret 2016) Hubungan-hubungan Utama: Amerika Serikat Moore, G.J., ‘Less beautiful, still somewhat imperialist: Beijing eyes Sino-US relations,’ dalam Breslin, S. (ed.), Handbook of China’s International Relations, Routledge, London, 2010, pp. 129-137. [W] Shrik, pp. 212-254. [W] Lanteigne, pp. 93-108. Hyer, E., ‘Alternative Perspectives on US–China Relations’, dalam Zhiqun Zhu (ed.), The People’s Republic of China Today: Internal and External Challenges, World Scientific Publishing, Singapore, 2011, pp. 405-428. Grafstein, R. & Fan Wen (eds.), A Bridge Too Far? Commonalities and Differences between China and the United States, Lexington Books, Lanham, 2009. Lampton, D.M., Same Bed, Different Dreams: Managing U.S.-China Relations, 1989-2000, University of California Press, Berkeley, 2001. Yuliantoro, pp. 71-80. Yuliantoro, N.R., ‘Managing Differences and Building Trust: Challenges to U.S.-China Relations,’ Indonesian Journal of International Studies, vol. 1, no. 2, Desember 2014, pp. 123-132.
Pertemuan ke-7 (29 Maret 2016) Hubungan-hubungan Utama: Taiwan Yong Deng, China’s Struggle for Status: The Realignment of International Relations, Cambridge University Press, New York, 2008, pp. 245-269. [W] Tubilewicz, C., ‘Cross-Strait relations and China’s reunification prospects,’ dalam Tubilewicz, C. (ed.), Critical Issues in Contemporary China, Routledge, New York, 2006, pp. 227-262. [W] Shrik, pp. 181-211. Qimao Chen, ‘The Taiwan Conundrum: Heading Toward a New War?’ Journal of Contemporary China, vol. 13, no. 41, November 2004, pp. 705-716.
4
Sutter, R., ‘China’s Good Neighboring Policy and Its Implications for Taiwan,’ Journal of Contemporary China, vol. 13, no. 41, November 2004, pp. 717-731. Cheng-yi Lin & Roy, D. (eds.), The Future of United States, China, and Taiwan Relations, Palgrave Macmillan, New York, 2011. Yuliantoro, pp. 80-85.
Ujian Tengah Semester (5 atau 12 April 2016) Pertemuan ke-8 (19 April 2016) Hubungan-hubungan Utama: Jepang dan Semenanjung Korea Drifte, R., ‘China and Japan: between co-operation and competition,’ dalam Breslin, S. (ed.), Handbook of China’s International Relations, Routledge, London, 2010, pp. 138-146. [W] Sutter, R.G., ‘China’s ‘backyard’: relations with the Korean Peninsula and Southeast Asia,’ dalam Breslin, S. (ed.), Handbook of China’s International Relations, Routledge, London, 2010, pp. 147-155. [W] Lanteigne, pp. 109-125. Minxin Pei & Swaine, M., Simmering Fire in Asia: Averting Sino-Japanese Strategic Conflict, Policy Brief No. 45, Carnegie Endowment for International Peace, September 2005. Shambaugh, D., ‘China and the Korean Peninsula: Playing for the Long Term,’ The Washington Quarterly, vol. 26, no. 2, Spring 2003, pp. 43-56. Yuliantoro, pp. 89-100.
Pertemuan ke-9 (26 April 2016) Hubungan-hubungan Utama: Asia Tenggara Sutter, ‘China’s ‘backyard’: relations with the Korean Peninsula and Southeast Asia.’ [W] Wibowo, I., ‘China’s Soft Power and Neoliberal Agenda in Southeast Asia,’ dalam Mingjiang Li (ed.), Soft Power: China’s Emerging Strategy in International Politics, Lexington Books, Lanham, 2009, pp. 207-223. [W] Pettman, R., ‘China’s Region-building Strategy in Southeast Asia,’ dalam Kavalski, E. (ed.), China and the Global Politics of Regionalization, Ashgate, Surrey, 2009, pp. 139-152. Glosny, M.A., ‘Stabilizing the Backyard: Recent Developments in China’s Policy toward Southeast Asia,’ dalam Eisenman, J., Heginbotham, E. & Mitchell, D. (eds.), China and the Developing World: Beijing’s Strategy for the Twenty-first Century, M.E. Sharpe, New York, 2007, pp. 150186. Yuliantoro, pp. 105-110.
Pertemuan ke-10 (3 Mei 2016) Hubungan-hubungan Utama: Asia Selatan dan Asia Tengah Scott, D., ‘South Asia in China’s strategic calculus,’ dalam Breslin, S. (ed.), Handbook of China’s International Relations, Routledge, London, 2010, pp. 209-218. [W] Oresman, M., ‘Repaving the Silk Road: China’s Emergence in Central Asia,’ dalam Eisenman, J., Heginbotham, E. & Mitchell, D. (eds.), China and the Developing World: Beijing’s Strategy for the Twenty-first Century, M.E. Sharpe, New York, 2007, pp. 60-83. [W] Lal, R., ‘China’s Relations with South Asia,’ dalam Eisenman, J., Heginbotham, E. & Mitchell, D. (eds.), China and the Developing World: Beijing’s Strategy for the Twenty-first Century, M.E. Sharpe, New York, 2007, pp. 133- 149. Yuliantoro, pp. 100-105.
5
Pertemuan ke-11 (10 Mei 2016) Hubungan-hubungan Utama: Afrika dan Amerika Latin Taylor, I., ‘A challenge to the global liberal order? The growing Chinese relationship with Africa,’ dalam Breslin, S. (ed.), Handbook of China’s International Relations, Routledge, London, 2010, pp. 187-199. [W] Roett, R., ‘China’s deepening ties with Latin America: a work in progress,’ dalam Breslin, S. (ed.), Handbook of China’s International Relations, Routledge, London, 2010, pp. 200-208. [W] Chung-chian Teng, ‘Hegemony or Partnership: China’s Strategy and Diplomacy toward Latin America,’ dalam Eisenman, J., Heginbotham, E. & Mitchell, D. (eds.), China and the Developing World: Beijing’s Strategy for the Twenty-first Century, M.E. Sharpe, New York, 2007, pp. 84112. Yuliantoro, pp. 110-118. Yuliantoro, N.R., ‘Forum on China-Africa Cooperation (FOCAC) sebagai Bentuk Kerja Sama Selatan-Selatan,’ Multiversa, vol. 2, no. 2, Juni 2012, pp. 113-127.
Pertemuan ke-12 (17 Mei 2016) Isu-isu Terpilih: Kerja Sama Ekonomi, Energi, dan Hak Asasi Manusia Paltiel, J.T., ‘Hinges and latches on the open door: The normative parameters of China’s WTO accession,’ dalam Zweig, D. & Zhimin Chen (eds.), China’s Reforms and International Political Economy, Routledge, New York, 2007, pp. 131-151. [W] Daojiong Zha & Breslin, S., ‘Oiling the wheels of foreign policy? Energy security and China’s international relations,’ dalam Breslin, S. (ed.), Handbook of China’s International Relations, Routledge, London, 2010, pp. 64-75. [W] Foot, R., ‘Human rights and China’s international relations,’ dalam Breslin, S. (ed.), Handbook of China’s International Relations, Routledge, London, 2010, pp. 76-84. [W] Garrison, J., ‘China’s Search for Energy and Climate Security in an Interdependent World,’ dalam Zhiqun Zhu (ed.), The People’s Republic of China Today: Internal and External Challenges, World Scientific Publishing, Singapore, 2011, pp. 331-356. Lantaigne, pp. 39-54. Sutter, Chinese Foreign Relations: Power and Policy since the Cold War, pp. 69-109.
Pertemuan ke-13 (24 Mei 2016) Tantangan bagi Kebangkitan Cina: ‘Rebranding,’ ‘Global Engagement,’ ‘Harmonious World’ dan ‘the Chinese dream.’ Xiaogang Deng & Lening Zhang, ‘China’s Cultural Exports and its Growing Cultural Power in the World,’ dalam Mingjiang Li (ed.), Soft Power: China’s Emerging Strategy in International Politics, Lexington Books, Lanham, 2009, pp. 143-162. [W] Andornino, G.B., ‘China and global governance: status quo power or challenge to the global order?’ dalam Breslin, S. (ed.), Handbook of China’s International Relations, Routledge, London, 2010, pp. 94-105. [W] Yongnian Zheng & Sow Keat Tok, ‘Harmonious Society’ and ‘Harmonious World’: China’s Policy Discourse under Hu Jintao, Briefing Series No. 27, China Policy Institute - University of Nottingham, 2007. [W] ‘Xi Jinping and the Chinese dream,’ The Economist, 4 May 2013, . [W]
6
Pertemuan ke-14 (31 Mei 2016) Penutup dan Evaluasi Kuliah: Masa Depan Politik Luar Negeri Cina Medeiros, pp. 201-220. [W] Suisheng Zhao, ‘The Prospect of China’s Soft Power: How sustainable?’ dalam Mingjiang Li (ed.), Soft Power: China’s Emerging Strategy in International Politics, Lexington Books, Lanham, 2009, pp. 247-266. Subramanian, A., ‘The Inevitable Superpower: Why China's Dominance Is a Sure Thing,’ Foreign Affairs, vol. 90, no. 5, September/October 2011, pp. 66-78. Shambaugh, pp. 245-254. Yuliantoro, pp. 129-140.
Ujian Akhir Semester (14 atau 21 Juni 2016)
Silabus ini diselesaikan pada tanggal 16 Februari 2016.
7