Program Studi S-1 Ilmu Hubungan Internasional Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIPOL Universitas Gadjah Mada
Silabus
Politik Luar Negeri Cina Nur Rachmat Yuliantoro & Randy Wirasta Nandyatama
[email protected],
[email protected] Setiap Selasa, Ruang 10, 09.30-11.30, 19 Februari – 4 Juni 2013
Pengantar Dengan jumlah penduduk sekitar seperlima penduduk dunia (hampir sekitar 1,4 milyar jiwa), ekonomi yang sangat mengagumkan (rerata pertumbuhan ekonomi mendekati dua digit di dekade terakhir), dan jumlah tentara aktif terbanyak di dunia, Cina tak pelak lagi adalah sebuah negara yang terlalu penting untuk diabaikan. Sebagai salah satu negara besar, Cina layak mendapatkan perhatian yang serius dari para penstudi ilmu Hubungan Internasional. Politik luar negeri Cina erat kaitannya dengan tujuan Cina menjadi salah satu negara besar dalam politik dan ekonomi internasional. Ia juga tidak terlepas dari proses interaksi Cina dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Dengan pengembangan pembangunan ekonomi sebagai tujuan utama, apakah Cina akan menggabungkan dirinya secara damai ke dalam sistem dunia? Ataukah asumsi „konflik yang akan datang dengan Cina‟ dan „ancaman Cina‟ yang akan terwujud kebenarannya? Dalam kuliah ini, analisis tentang pertanyaan-pertanyaan utama tersebut akan dimulai dengan tinjauan sekilas tentang pandangan historis politik luar negeri Cina yang kemudian diikuti oleh kajian teorisasi politik luar negeri Cina. Semuanya itu, bersama-sama dengan kajian kontemporer atas hubungan-hubungan luar negeri utama Cina, akan dijadikan dasar untuk membahas peran global Cina yang terus berkembang. Setelah menyelesaikan kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu: (1) mengevaluasi secara kritis penjelasan-penjelasan yang saling bersaing mengenai maksud dan tujuan praktik politik luar negeri Cina pasca Perang Dingin; (2) mengevaluasi secara kritis pengaruh-pengaruh dari berbagai aktor, lembaga, dan proses dalam pembuatan politik luar negeri Cina; serta (3) mempertunjukkan kompetensi, khususnya dalam cakupan keterampilan penelitian yang kritis, analitik, dan mandiri. Bacaan TIDAK ADA buku teks yang dijadikan sebagai buku pegangan utama di kelas ini. Meski demikian, setiap mahasiswa diharuskan MEMBACA BACAAN WAJIB (berkode ‟W‟ dalam bacaan pada Daftar Pertemuan Mingguan) yang sesuai sebelum mengikuti setiap pertemuan kelas. Bacaan Wajib ini akan disediakan oleh dosen pengampu.
Silabus Politik Luar Negeri Cina 2013 – Program Studi S-1 Ilmu HI UGM
Di samping itu, mahasiswa juga diharapkan selalu memperbarui pengetahuan dan pemahaman mereka tentang politik luar negeri Cina dengan mengakses beberapa jurnal ternama (misalnya Foreign Affairs, Foreign Policy, Journal of Contemporary China, The China Quarterly, Survival, dan Current History), sejumlah laman informatif tentang Cina (contohnya The Diplomat, http://www.the-diplomat.com atau the Brookings Institution, http://www.brookings.edu/about/centers/china), dan membaca media seperti The South China Morning Post, The People’s Daily, Time, Newsweek, dan The Economist.
Penilaian dan Tugas Penilaian untuk kuliah ini akan diperoleh dari lima komponen: 1.
2. 3.
4. 5.
Kehadiran (10%). Mahasiswa diharapkan dapat hadir setidaknya 11 dari 14 kali pertemuan untuk bisa mendapatkan poin tanpa potongan bagi ujian akhir berupa esai opini singkat. Mahasiswa yang tercatat hadir hanya 10, 9 atau 8 kali akan mendapatkan pengurangan poin sebesar 10, 15 atau 20 dari maksimal 40, sementara yang hanya hadir 7 kali atau kurang tidak akan mendapatkan poin sama sekali untuk esainya. Keaktifan (5%). Setiap mahasiswa yang mengajukan pertanyaan atau komentar tentang materi perkuliahan di kelas akan dicatat sebagai mahasiswa yang aktif. Tugas Kelompok (20%). Para peserta kelas akan dibagi dalam beberapa kelompok dan diberi tugas membuat risalah dengan tema tertentu untuk didiskusikan. Presentasi risalah dan diskusi akan dilangsungkan pada pertemuan-pertemuan ke-5 hingga ke-11. Ujian Tengah Semester (25%). Ujian akan dilaksanakan dalam bentuk ujian tulis. Ujian Akhir Semester (40%). Sebagai pengganti ujian, mahasiswa diminta membuat esai opini singkat dengan ketentuan sebagai berikut: (a) Berisikan sebuah isu yang mahasiswa anggap sebagai penting untuk didiskusikan; diharapkan tidak bersifat deskriptif belaka, tetapi juga memuat posisi mahasiswa bersangkutan tentang isu yang ditulisnya. (b) Ditulis sepanjang-panjangnya dalam LIMA halaman A4. Bila ada halaman lebih, itu hanya untuk penulisan referensi/kepustakaan. (c) Diberi sampul dengan menggunakan SAMPUL TUGAS yang terbaru (bisa diunduh di http://rachmat.staff.ugm.ac.id). Penulisan esai HARUS mengikuti ketentuanketentuan sebagaimana tercantum pada Sampul Tugas. Esai yang diberi sampul selain Sampul Tugas tidak akan dinilai. (d) Selain dikumpulkan selambatnya pada tanggal dan waktu yang ditetapkan Fakultas untuk ujian akhir kuliah ini, esai juga harus dikirim via email ke
[email protected] sesuai dengan ketentuan pada Sampul Tugas.
Ujian Pengganti, Pengurangan Nilai, Keterlambatan Pengumpulan Esai, dan Penjiplakan Dalam hal mahasiswa tidak bisa hadir dalam pertemuan kelas atau tidak bisa mengikuti Ujian Tengah Semester pada tanggal yang telah ditetapkan Fakultas, maka kepadanya bisa diberikan ujian pengganti atau susulan hanya dan jika hanya: (i) Ia sakit (dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang sah), (ii) Diri atau keluarga intinya mendapatkan musibah (dengan surat keterangan yang sah) – surat keterangan harus segera disampaikan kepada dosen pengampu, atau (iii) Ia mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sebagai wakil dari Jurusan/Fakultas/Universitas (harus disertai dengan surat pengantar yang sah). Untuk alasan ini mahasiswa harus memberitahukan kepada dosen pengampu setidaknya satu Halaman 2 dari 7
Silabus Politik Luar Negeri Cina 2013 – Program Studi S-1 Ilmu HI UGM
minggu sebelum tanggal pertemuan yang tidak bisa dihadiri atau tanggal pelaksanaan ujian. Jika mahasiswa mengerjakan esai tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertera pada Sampul Tugas dan atau terlambat mengumpulkannya melebihi tenggat waktu yang diberikan, maka nilai esainya akan berkurang sesuai dengan berapa banyak ketentuan yang dilanggar. Mahasiswa yang terbukti dengan sah melakukan penjiplakan (sebagian, seluruhnya, salin(terjemah)-tempel, dengan atau tanpa mencantumkan sumber referensi) dalam sebagian besar atau keseluruhan esainya akan langsung mendapatkan nilai akhir E untuk kuliah ini (bukan hanya untuk esai). Mahasiswa bersangkutan juga bisa diajukan ke Fakultas untuk mendapatkan sanksi akademis sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Daftar Pertemuan Mingguan Pertemuan ke-1 (19 Februari 2013) Penjelasan Silabus dan Peraturan Kelas; Mengenal Politik Luar Negeri Cina Cabestan, J-P., „Introduction: China‟s new diplomacy: old wine in a new bottle?,‟ dalam Breslin, S. (ed.), Handbook of China’s International Relations, Routledge, London, 2010, pp. 1-10. [W] Medeiros, E.S. & Frevel, M.T., „China‟s New Diplomacy,‟ Foreign Affairs, vol. 82, no. 6, November/December 2003, pp. 22-35. [W] Segal, G., „Does China Matter?,‟ Foreign Affairs, vol. 78, no. 5, September/October 1999, pp. 24-36. Shrik, S.L., China: Fragile Superpower, Oxford University Press, New York, 2007, pp. 1-12. Sutter, R., „Why Does China Matter?,‟ The Washington Quarterly, vol. 27, no. 1, 2003, pp. 75-89. Yuliantoro, N.R., Menuju Kekuatan Utama Dunia: Sekilas Politik Luar Negeri Cina, Institute of International Studies Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2012, pp. 1-10.
Pertemuan ke-2 (26 Februari 2013) Konsep Tradisional Politik Luar Negeri Cina Hess, C.A., „Keeping the past alive: the use of history in China‟s foreign relations,‟ dalam Breslin (ed.), pp. 47-54. [W] Xinning Song, „Building International Relations Theory with Chinese Characteristics,‟ Journal of Contemporary China, vol. 10, no. 26, February 2001, pp. 61-74. [W] Terrill, R., The New Chinese Empire, UNSW Press, Sydney, 2003, pp. 253-278. Men Jing, „Changing ideology in China and its impact on Chinese Foreign Policy,‟ dalam Sujian Guo & Shiping Hua (eds.), New Dimensions of Chinese Foreign Policy, Lexington Books, Lanham, 2007, pp. 7-40. Yuliantoro, pp. 11-18.
Pertemuan ke-3 (5 Maret 2013) Parameter-parameter Dasar Politik Luar Negeri Cina Pasca Bipolaritas Medeiros, E.S., China’s International Behavior: Activism, Opportunism, and Diversification, RAND, Santa Monica, 2009, pp. 1-44. [W] Womack, B., „Asymmetry Theory and China‟s Concept of Multipolarity,‟ Journal of Contemporary China, vol. 13, no. 39, May 2004, pp. 351-366. Xinbo Wu, „Four Contradictions Constraining China‟s Foreign Policy Behavior,‟ Journal of Contemporary China, vol. 10, no. 27, 2001, pp. 293-301. Sutter, R. G., Chinese Foreign Relations: Power and Policy Since the Cold War, Rowman & Littlefield Publishers, Inc., Lanham, 2012, pp. 17-68. Shiping Tang, „Introduction: Understanding “Living with China”,‟ dalam Shiping Tang, Mingjiang Li & Amitav Acharya (eds.), Living with China, Palgrave Macmillan, New York, 2009, pp. 1-16.
Halaman 3 dari 7
Silabus Politik Luar Negeri Cina 2013 – Program Studi S-1 Ilmu HI UGM
Pertemuan ke-4 (12 Maret 2013 – bertepatan dengan Nyepi, akan diganti dengan hari lain) Aspek-aspek Utama Politik Luar Negeri Cina Era Reformasi Lanteigne, M., China Foreign Policy: An Introduction, Routledge, New York, 2009, pp. 19-37 dan pp. 75-92. [W] Mingjiang Li, „Soft Power in Chinese Discourse: Popularity and Prospect,‟ dalam Mingjiang Li (ed.), Soft Power: China’s Emerging Strategy in International Politics, Lexington Books, Lanham, 2009, pp. 21-43. [W] Kurlantzick, J., Charm Offensive: How China’s Soft Power is Transforming the World, Yale University Press, New Haven, 2007. Brahm, L.J. (ed.), China’s Century, The Awakening of the Next Economic Powerhouse, John Wiley & Sons, Singapore, 2001, pp. 57-67. Chien-peng Chung, „The “Good Neighbour Policy” in the Context of China‟s Foreign Relations,‟ China: An International Journal, vol. 7, no. 1, March 2009, pp. 107-123. Yuliantoro, pp. 37-60.
Pertemuan ke-5 (19 Maret 2013) Hubungan-hubungan Utama: Uni Soviet/Rusia Lanteigne, M., „Security, strategy and the former USSR: China and the Shanghai Cooperation Organisation,‟ dalam Breslin (ed.), pp. 166-176. [W] Sangtu Ko, „Strategic Partnership in a Unipolar System: The Sino-Russian Relations,‟ Issues and Studies, vol. 42, no. 3, September 2006, pp. 203-226. [W] Qingcai Liu, „China‟s Contemporary Foreign Policy and Chinese-Russian Relations,‟ Far Eastern Affairs, vol. 32, no. 4, October /December 2004, pp. 12-19. Dittmer, L., „Sino-Russian Strategic Partnership,‟ Journal of Contemporary China, vol. 10, no. 28, 2001, pp. 399-413. Yuliantoro, pp. 61-71.
Pertemuan ke-6 (26 Maret 2013) Hubungan-hubungan Utama: Amerika Serikat Moore, G.J., „Less beautiful, still somewhat imperialist: Beijing eyes Sino-US relations,‟ dalam Breslin (ed.), pp. 129-137. [W] Shrik, pp. 212-254. [W] Grafstein, R. & Fan Wen (eds.), A Bridge Too Far? Commonalities and Differences between China and the United States, Lexington Books, Lanham, 2009. Blum, S., „Chinese Views of US Hegemony‟, Journal of Contemporary China, vol. 12, no. 35, May 2003, pp. 239-264. Lampton, D.M., Same Bed, Different Dreams: Managing U.S.-China Relations, 1989-2000, University of California Press, Berkeley, 2001. Jones, H., ChinAmerica: The Uneasy Partnership that Will Change the World, McGraw Hill, New York, 2010. Lantaigne, China Foreign Policy: An Introduction, pp. 93-108. Yuliantoro, pp. 71-80.
Pertemuan ke-7 (2 April 2013) Hubungan-hubungan Utama: Taiwan Yong Deng, China’s Struggle for Status: The Realignment of International Relations, Cambridge University Press, New York, 2008, pp. 245-269. [W] Shrik, pp. 181-211. [W] Qimao Chen, „The Taiwan Conundrum: Heading Toward a New War?,‟ Journal of Contemporary China, vol. 13, no. 41, November 2004, pp. 705-716. Sutter, R., „China‟s Good Neighboring Policy and Its Implications for Taiwan,‟ Journal of Contemporary China, vol. 13, no. 41, November 2004, pp. 717-731. Sutter, Chinese Foreign Relations: Power and Policy Since the Cold War, pp. 153-172.
Halaman 4 dari 7
Silabus Politik Luar Negeri Cina 2013 – Program Studi S-1 Ilmu HI UGM
Cheng-yi Lin & Roy, D. (eds.), The Future of United States, China, and Taiwan Relations, Palgrave Macmillan, New York, 2011. Yuliantoro, pp. 80-85.
Ujian Tengah Semester (9 atau 16 April 2013) Pertemuan ke-8 (23 April 2013) Hubungan-hubungan Utama: Jepang dan Semenanjung Korea Drifte, R., „China and Japan: between co-operation and competition,‟ dalam Breslin (ed.), pp. 138146. [W] Sutter, R.G., „China‟s „backyard‟: relations with the Korean Peninsula and Southeast Asia,‟ dalam Breslin (ed.), pp. 147-155. [W] Shrik, pp. 140-180. Minxin Pei & Swaine, M., Simmering Fire in Asia: Averting Sino-Japanese Strategic Conflict, Policy Brief No. 45, Carnegie Endowment for International Peace, September 2005. Shambaugh, D., „China and the Korean Peninsula: Playing for the Long Term,‟ The Washington Quarterly, vol. 26, no. 2, Spring 2003, pp. 43-56. Jae Ho Chung, „From a Special Relationship to a Normal Partnership,‟ Pacific Affairs, vol. 76, no. 3, Winter 2003/2004, pp. 549-568. Lantaigne, pp. 109-125. Yuliantoro, pp. 89-100.
Pertemuan ke-9 (30 April 2013) Hubungan-hubungan Utama: Asia Tenggara Sutter, „China‟s „backyard‟: relations with the Korean Peninsula and Southeast Asia.‟ [W] Wibowo, I., „China‟s Soft Power and Neoliberal Agenda in Southeast Asia,‟ dalam Mingjiang Li (ed.), pp. 207-223. [W] Pettman, R., „China‟s Region-building Strategy in Southeast Asia,‟ dalam Kavalski, E. (ed.), China and the Global Politics of Regionalization, Ashgate, Surrey, 2009, pp. 139-152. Glosny, M.A., „Stabilizing the Backyard: Recent Developments in China‟s Policy toward Southeast Asia,‟ dalam Eisenman, J., Heginbotham, E. & Mitchell, D. (eds.), China and the Developing World: Beijing’s Strategy for the Twenty-first Century, M.E. Sharpe, New York, 2007, pp. 150186. Banlaoi, R.C., „Southeast Asian Perspectives on the Rise of China: Regional Security after 9/11,‟ Parameters, Summer 2003, pp. 98-107. Ho Khai Leong, „Rituals, Risks, and Rivalries: China and ASEAN in the Coming Decades,‟ Journal of Contemporary China, vol. 10, no. 29, 2001, pp. 683-694. Yuliantoro, pp. 105-110.
Pertemuan ke-10 (7 Mei 2013) Hubungan-hubungan Utama: Asia Selatan dan Tengah Scott, D., „South Asia in China‟s strategic calculus,‟ dalam Breslin (ed.), pp. 209-218. [W] Oresman, M., „Repaving the Silk Road: China‟s Emergence in Central Asia,‟ dalam Eisenman, Heginbotham & Mitchell, pp. 60-83. [W] Lal, R., „China‟s Relations with South Asia,‟ dalam Eisenman, Heginbotham & Mitchell (eds.), pp. 133-149. Radtke, K., „Sino-Indian Relations: Security Dilemma, Ideological Polarization, or Cooperation Based on “Comprehensive Security”?‟, Perspective on Global Development and Technology, vol. 2, no. 3-4, 2003, pp. 499-520. Chien-Peng Chung, „The Defense of Xinjiang: Politics, Economy, and Security in Central Asia‟, Harvard International Review, Summer 2003, pp. 58-62. Hagerty, D.T., „China and Pakistan: Strain in the Relationship‟, Current History, September 2002, pp. 284-289.
Halaman 5 dari 7
Silabus Politik Luar Negeri Cina 2013 – Program Studi S-1 Ilmu HI UGM
Malik, J.M., „South Asia in China‟s Foreign Relations‟, Pacifica Review, vol. 13, no. 1, February 2001, pp. 73-90. Yuliantoro, pp. 100-105.
Pertemuan ke-11 (14 Mei 2013) Hubungan-hubungan Utama: Eropa, Australia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin Zhimin Chen & Armstrong, J., „China‟s relations with Europe: towards a „normal‟ relationship?,‟ dalam Breslin (ed.), pp. 156-164. [W] Zhiqun Zhu, „China‟s Warming Relations with South Korea and Australia,‟ dalam Mingjiang Li (ed.), pp. 185-205. [W] Olimat, M., „Playing by the rules? Sino-Middle Eastern relations,‟ dalam Breslin (ed.), pp. 177-186. [W] Taylor, I., „A challenge to the global liberal order? The growing Chinese relationship with Africa,‟ dalam Breslin (ed.), pp. 187-199. [W] Roett, R., „China‟s deepening ties with Latin America: a work in progress,‟ dalam Breslin (ed.), pp. 200-208. [W] Kavalski, E., „Making a Region out of a Continent? China‟s Regionalization of Africa,‟ dalam Kavalski, E. (ed.), China and the Global Politics of Regionalization, Ashgate, Surrey, 2009, pp. 177-189. Bunck, J.M., „China and Latin America: An Evolving Military Dynamic‟, dalam Kavalski (ed.), pp. 191-204. Shambaugh, D., Sandschneider, E. & Zhou Hong (eds.), China–Europe Relations: Perceptions, Policies and Prospects, Routledge, New York, 2008. Yufeng Mao, „China‟s Interests and Strategy in the Middle East and the Arab World,‟ dalam Eisenman, Heginbotham & Mitchell (eds.), pp. 113-132. Chung-chian Teng, „Hegemony or Partnership: China‟s Strategy and Diplomacy toward Latin America‟, dalam Eisenman, Heginbotham & Mitchell (eds.), pp. 84-112. Yuliantoro, pp. 110-118. Yuliantoro, N.R. „Forum on China-Africa Cooperation (FOCAC) sebagai Bentuk Kerja Sama SelatanSelatan,‟ Multiversa, vol. 2, no. 2, Juni 2012, pp. 113-127.
Pertemuan ke-12 (21 Mei 2013) Isu-isu Terpilih: Kerja Sama Ekonomi, Energi, dan Hak Asasi Manusia Paltiel, J.T., „Hinges and latches on the open door: The normative parameters of China‟s WTO accession,‟ dalam Zweig, D. & Chen Zhimin (eds.), China’s Reforms and International Political Economy, Routledge, New York, 2007, pp. 131-151. [W] Daojiong Zha & Breslin, S., „Oiling the wheels of foreign policy? Energy security and China‟s international relations,‟ dalam Breslin (ed.), pp. 64-75. [W] Foot, R., „Human rights and China‟s international relations,‟ dalam Breslin (ed.), pp. 76-84. [W] Stubbs, R., „China, Southeast Asia and East Asian economic regionalism‟, dalam Zweig & Chen Zhimin (eds.), pp. 77-93. Sutter, Chinese Foreign Relations: Power and Policy Since the Cold War, pp. 69-109. Lantaigne, pp. 39-54.
Pertemuan ke-13 (28 Mei 2013) Tantangan bagi Kebangkitan Cina: ‘Rebranding,’ ‘Global Engagement’ dan ‘Harmonious World’ Xiaogang Deng & Lening Zhang, „China‟s Cultural Exports and its Growing Cultural Power in the World,‟ dalam Mingjiang Li (ed.), pp. 143-162. [W] Andornino, G.B., „China and global governance: status quo power or challenge to the global order?,‟ dalam Breslin (ed.), pp. 94-105. [W] Broomfield, E.V., „Perception of Danger: The China Threat Theory,‟ Journal of Contemporary China, vol. 12, no. 35, May 2003, pp. 265-284. Halaman 6 dari 7
Silabus Politik Luar Negeri Cina 2013 – Program Studi S-1 Ilmu HI UGM
Soong-Bum Ahn, „China as Number One,‟ Current History, vol. 100, no. 647, September 2001, pp. 250-256. Deng, Y. & Gray, S., „Introduction: Growing Pains – China Debates its International Future‟, Journal of Contemporary China, vol. 10, no. 26, February 2001, pp. 5-16. Xia Liping, „China: A Responsible Great Power‟, Journal of Contemporary China, vol. 10, no. 26, February 2001, pp. 17-25. Yongnian Zheng & Sow Keat Tok, „Harmonious Society’ and ‘Harmonious World’: China’s Policy Discourse under Hu Jintao, Briefing Series No. 27, China Policy Institute - University of Nottingham, 2007.
Kuliah ke-14 (4 Juni 2013) Penutup dan Evaluasi Kuliah: Masa Depan Politik Luar Negeri Cina Medeiros, pp. 201-220. [W] Fravel, M.T., „Foreign Policy Under Xi Jinping,‟ The Diplomat.com, November 23, 2012,
. Baohui Zhang, „Chinese Foreign Policy in Transition: Trends and Implications,‟ Journal of Current Chinese Affairs, vol. 39, no. 2, 2010, pp. 39-68. Tang Jiaxuan, „China‟s Foreign Affairs in the New Century‟, dalam Brahm, L.J. (ed.), China’s Century, The Awakening of the Next Economic Powerhouse, John Wiley & Sons, Singapore, 2001, pp. 69-73. Daniel, M., „China in a World of Risk‟, dalam Brahm (ed.), pp. 98-107. Yuliantoro, pp. 129-140.
Silabus ini dapat diakses daring sejak tanggal 12 Februari 2013.
Halaman 7 dari 7