POLA PENGGUNAAN INTERNET OLEH PELAKU USAHA (Studi Deskriptif Pola Penggunaan Internet dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Kecamatan Ceper, Klaten)
Farid Aji Prakosa Haryanto
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract This research is a quantitative research with descriptive research methods. The purpose of this study is to determine the patterns of internet usage conducted by the small and medium entrepreneurs in the Ceper district and surrounding, to expand its business. By observing the pattern of internet usage, at any given time by distributing questionnaires. To describe the habits or patterns of Internet usage, the data collected will be analyzed descriptively or revealed with the help of regression analysis and Chi-Square in SPSS 20. From the results of the research and discussion shows that communication media is very important needed by SMEs in Batur primarily to communicate with customers. The highest number of SMEs need information for doing business with the internet only. The results of multiple regression analysis, explained that SMEs who get benefit from the reason of using internet that will affect the higher intensity of internet usage. While the results of ChiSquare analysis, shows that the greater number of respondents with a higher duration with a higher personal values as well. So, the obtained conclusion is that the variables of personal values, especially SMEs who get benefit from its expectations, will form the internet usage patterns. The findings in this study are supported by previous studies including; Personal values influence all behavior. These findings were confirmed by (Kamakura & Mason, 1991), Becker dan Connor (1981) suggests that personal values, which are the basis between attitude and behavior, affecting one in media usage behavior.. Keyword : Descriptive methods, quantitative analysis techniques, internet usage pattern, metal casting SMEs in Batur.
1
Pendahuluan Berdasarkan hasil pengamatan, ada beberapa alasan kuat yang mendasari keberadaan usaha kecil dan menengah dalam perekonomian Indonesia. Pertama, sebagian besar populasi industri dan rumah tangga di daerah pedesaan sehingga jika dikaitkan dengan kenyataan tenaga kerja yang semakin meningkat serta luas tanah garapan pertanian yang relatif berkurang, usaha kecil dan menengah merupakan alternatif jalan keluarnya. Kedua, beberapa jenis kegiatan usaha kecil dan menengah banyak yang menggunakan bahan baku dari sumber lingkungan yang terdekat sehingga menyebabkan biaya produksi dapat ditekan. Ketiga, tetapi adanya permintaan beberapa jenis komoditi yang tidak diproduksi secara nasional. Sebagian besar wilayah di Kabupaten Klaten adalah wilayah pertanian. Meskipun demikian, Klaten juga dikenal sebagai kawasan usaha kecil dan menengah di mana ada beberapa titik kawasan industri yang cukup dikenal oleh masyarakat nasional maupun internasional. Ditunjukkan buku Klaten Dalam Angka bahwa terdapat beberapa Sentra Industri diantaranya: Sentra Industri pengecoran logam di Kecamatan Ceper, Sentra Industri konveksi di Kecamatan Wedi, Sentra Industri Mebel di Kecamatan Juwiring dan Kecamatan Cawas, Sentra Industri Pande Besi di Kecamatan Polanharjo. Melihat kenyataan di lapangan bahwa usaha kecil dan menengah di Klaten sangat berpotensi, para pelaku usaha pun mulai menggunakan teknologi informasi, dalam hal ini internet, untuk senantiasa terus mengembangkan usahanya agar dapat bersaing secara global baik ditingkat nasional maupun internasional. Profil perkembangan Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Klaten dapat ditinjau dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Yaitu: 1. Faktor Internal a.
Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
b.
Pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
c.
Akses internet untuk melihat Jaringan dan Pasar
d.
Sikap Kewirausahaan Pengusaha UKM
e.
Kurangnya transfer Informasi
2
2. Faktor Eksternal a.
Iklim Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Klaten
b.
Tersedianya Sarana dan Prasarana Usaha
c.
Spesifikasi Produk
d.
Tersedianya Akses Informasi
Paparan di atas merupakan profil usaha kecil dan menengah di Kecamatan Ceper khususnya, dan Kabupaten Klaten pada umumnya. Sebagai jenis usaha yang sudah mapan. Jika dilihat dari akses pasar, banyak sentra industri yang menembus pasar Internasional dengan produk yang berkualitas ekspor serta dengan manajemen yang relatif modern. Sehingga sangat membutuhkan informasi secara global dan cepat yaitu dapat dipenuhi dengan pemanfaatan layanan internet. Perkembangan teknologi internet telah mendorong terbentuknya ‘masyarakat
informasi’:
sebuah
paradigma
yang
secara
sosial-ekonomi
merestrukturisasi ruang dan waktu dimensi tradisional, di mana masyarakat hidup, bekerja, dan berinteraksi (Loader, 1998). Masyarakat informasi diartikan sebagai sekelompok orang dalam suatu bangsa yang mayoritas angkatan kerjanya terdiri dari para pekerja informasi, di mana informasi merupakan elemen paling penting (Rogers yang dikutip oleh Nasution, 1989). Sejak pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat dunia, internet telah mengalami perkembangan pesat. Tak terkecuali di Indonesia, pentingnya penggunaan internet juga makin disadari oleh masyarakatnya dari berbagai kalangan. Terbukti dari data statistik Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengenai jumlah pengguna internet di Indonesia yang terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan, mulai dari 512.000 di tahun 1998 menjadi 4.500.000 di tahun 2002. Bahkan sampai di akhir tahun 2007, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai angka 25.000.000. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini mengakibatkan persaingan antar perusahaan dalam berpromosi semakin ketat. Penggunaan Internet sebagai sarana bisnis semakin menjadi "hotspot" dalam World Wide Web mulai dari pengusaha kecil sampai dengan pengusaha besar.
3
Diantara perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan Web ini, pertumbuhan terbesar diraih perusahaan kecil dan menengah. Saat ini telah ribuan UKM di hampir semua kota Indonesia yang sudah memanfaatkan internet sebagai sarana komunikasi yang sangat murah dan sarana pemasaran internasional, karena mereka bisa merasakan manfaat internet sebagai media komunikasi dan bisnis baik regional maupun internasional. (kadinnet.com) Berdasarkan sumber dari UNDP dalam Anonim (2010) penggunaan teknologi informasi (TI), dapat meningkatkan transformasi bisnis melalui kecepatan, ketepatan dan efisiensi pertukaran informasi dalam jumlah yang besar. Studi kasus di Eropa juga menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen produktivitas dicapai melalui investasi di bidang TI (Van Ark et al, dalam Anonim, 2010). Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peranan yang penting dalam pertumbuhan ekonomi dan industri suatu negara (Husband and Purnendu, 1999; Mahemba, 2003; Tambunan, 2005). Usaha kecil penting untuk dikaji karena mempunyai peranan yang krusial dalam pertumbuhan ekonomi pada skala nasional dan regional. Hampir 90% dari total usaha yang ada di dunia merupakan kontribusi dari UKM (Lin, 1998). Disamping itu, UKM mempunyai kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja (Tambunan, 2005). Namun penggunaan teknologi informasi dalam penerapannya di tingkat UKM masih menemui beberapa kendala, diantaranya adalah keterbatasan sumberdaya, baik keuangan maupun manusia, belum merasakan adanya dukungan dari pemerintah, baik finansial maupun non finansial. Namun, dengan adanya tuntutan persaingan dan permintaan konsumen, pemahaman pemilik atau manajer mengenai TI perlu menjadi perhatian dan faktor penggerak bagi UKM untuk mengadopsi TI. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Riyanti (2003) bahwa berhasil atau tidaknya usaha kecil sangat bergantung pada wirausaha sebagai pemilik dan pengelola usaha kecil sehingga pemilik atau manajer saat ini dituntut untuk dapat menguasai dan memahami pemanfaatan teknologi informasi.
Perumusan masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pola penggunaan
4
internet yang dilakukan oleh kalangan pelaku usaha kecil dan menengah di Kecamatan Ceper, Klaten dan sekitarnya, untuk mengembangkan usaha? Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan internet yang dilakukan oleh kalangan pelaku usaha kecil dan menengah di kecamatan Ceper, Klaten dan sekitarnya, untuk mengembangkan usahanya.
Tinjauan Pustaka a. Pola Penggunaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pola berarti model, sistem atau cara kerja. Sedangkan menurut Merriam-Webster’s Learner’s Dictionary, pola (pattern) adalah the regular and repeated way in which something happens or is done (cara yang teratur dan berulang di mana sesuatu terjadi atau dilakukan), atau something that happens in a regular and repeated way (sesuatu yang terjadi dengan cara yang teratur dan berulang). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pola merupakan sebuah sistem atau cara kerja yang terjadi secara teratur dan berulang sehingga menghasilkan suatu urutan kejadian. Adapun penggunaan adalah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu; pemakaian (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 375). Pola penggunaan berarti sistem atau cara kerja pemakaian suatu obyek yang terjadi secara teratur dan berulang, sehingga menghasilkan suatu urutan pemakaian obyek tersebut. Obyek yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah internet. Pola penggunaan internet meliputi cara kerja yang teratur dan berulang dalam menggunakan internet, sehingga terlihat bagaimana urutan seseorang dalam menggunakan faslilitas-fasilitas yang terdapat pada internet, mulai dari intensitas perhatian, frekuensi dan durasi penggunaan. Studi empiris menunjukkan bahwa orientasi gaya hidup seseorang sangat mempengaruhi seseorang dalam penggunaan dan konsumsi media (Becker & Connor, 1981; Donohew, Palmgreen, dan Rayburn, 1987; Eastman, 1979; Tigert, 1974). Gaya hidup dalam arti umum adalah karakteristik seseorang yang dapat diamati yang menandai system nilai serta sikap terhadap diri sendiri 5
dan
lingkungannya.
Karakteristik
tersebut
berhubungan
dengan
pola
penggunaan waktu, uang, ruang dan semua objek yang berkaitan. Contohnya adalah cara berpakaian, cara makan, cara berbicara, kebiasaan di rumah, kebiasaan di kantor, kebiasaan di kampus, pilihan teman, pilihan hiburan, tata ruang, tata busana, tata rambut, dan lain sebagainya. Gaya hidup merupakan kombinasi dan totalitas dari cara, tata, kebiasaan, pilihan serta keseluruhan objek yang mendukungnya yang pelaksanaannya dilandasi oleh sistem nilai dan sistem kepercayaan tertentu (Piliang, 1998: 209).
b. Nilai-nilai Pribadi Menurut Becker dan Connor (1981), mengemukakan bahwa nilai-nilai pribadi, yang merupakan dasar antara sikap dan perilaku, mempengaruhi seseorang dalam perilaku penggunaan media. (Rokeach, 1973) menunjukkan bahwa nilai nilai pribadi mempengaruhi semua perilaku. Temuan ini ditegaskan oleh (Kamakura & Mason, 1991) yang menyatakan bahwa konsep dari nilai nilai pribadi dan sistem nilai telah digunakan untuk memprediksi bermacam bentuk perilaku. (Bandura, 1986) mendefinisikan nilai nilai pribadi sebagai ideal yang dipertahankan disemua keadaan. Nilai nilai tersebut muncul dari pengalaman dalam hidup dan mengarahkan hasil perilaku (Allport, 1961). Nilai nilai pribadi melibatkan kesadaran diri dan secara sadar mempengaruhi pilihan perilaku. Nilai nilai tersebut merupakan standar yang dijadikan tolok ukur untuk evaluasi dan penilaian (Williams, 1968). Nilai nilai pribadi merupakan inti dari kepribadian dan mempengaruhi semua karakteristik lain, yaitu sikap, evaluasi, penilaian, keputusan dan komitmen (Feather, 1988a). Nilai nilai tersebut merupakan hal utama bagi definisi diri dan sebanding dengan fondasi dari sebuah bangunan (Feather, 1988b). Tiga dimensi dari personal values adalah self-direction, enjoyment dan self-achievemet (Jayawardhena, 2004). Self-direction value adalah nilai yang dirasakan oleh konsumen karena adanya panduan-panduan yang diberikan secara personal. Enjoyment value adalah nilai kesenangan yang dirasakan oleh
6
konsumen. Self achievement value adalah capaian yang didapatkan oleh konsumen.
c. Internet Menurut Laquey (dalam Ardianto dkk, 2004:141), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Menurut Laquey pula, asal mula internet adalah tercipta oleh suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementerian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA (Departement of Defense Advanced Research Projects Agency). Menurut (Sidharta, 2004:54), internet adalah lebih dari sekedar jaringan komputer atau pelayanan informasi. Internet adalah gambaran dinamis bahwa manusia yang mampu berkomunikasi secara bebas akan memilih untuk bersikap sosial dan tidak mementingkan diri sendiri. (Tharom Dinata & Xerandy, 2004:61), mengatakan bahwa pada awalnya, internet memiliki empat aplikasi utama, yaitu e-mail, news, remote log-in dan file transfer. Salah satu aplikasi baru yang muncul yaitu World Wide Web (WWW), yang merupakan arsitektur kerja dalam mengakses dokumen-dokumen yang tersebar pada ribuan mesin di internet.
d. Usaha Kecil dan Menengah Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM), Badan Pusat Statistik (BPS), dan UU No. 20 Tahun 2008.Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM), bahwa yang dimaksud dengan Usaha Kecil (UK) adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000. Sementara itu, Usaha Menengah (UM) merupakan entitas usaha
7
milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan. Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasar-kan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s. d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang.
Metodologi a. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bermaksud untuk memberikan uraian mengenai suatu gejala sosial yang diteliti. Peneliti mendeskripsi-kan suatu gejala berdasarkan pada indikator-indikator yang dijadikan dasar dari ada tidaknya suatu gejala diteliti. Dalam penelitian ini deskripsi yang dimaksud adalah deskripsi kuantitatif karena menggunakan ukuran kuantitatif. Dalam penelitian ilmiah, komponen utama yang dilakukan peneliti adalah masalah, hipotess, data, analisis, dan kesimpulan. Namun, ada pula penelitian yang komponennya tidak seperti itu dan mungkin dilakukan tanpa hipotesis. Penelitian deskriptif, misalnya, tidak bertujuan menguji hipotesis, tetapi menggambarkan (deskripsi) mengenai hal atau obyek yang diteliti. Hal yang dideskripsikan itu adalah variabel-variabel yang diteliti. (Ritonga, 2004. Hal 19). Demikian juga dalam penelitian ini tidak menggunakan hipotesis karena tidak bertujuan untuk menguji hipotesis.
b. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah industri pengecoran logam di Kecamatan Ceper. Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan yang sama pada setiap unsur dalam anggota populasi (Sekaran, 2006:135) dan dengan cara purposive sampling yaitu pengumpulan data dari
8
responden yang tersedia secara mudah tetapi memenuhi suatu kriteria tertentu yang dibutuhkan peneliti. Kriteria sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah : a.
Sentra industri pengecoran logam yang tergabung sebagai anggota Koperasi Batur Jaya (KBJ). Dalam buku laporan Rapat Anggota Tahunan KBJ, terdapat 247 anggota industri pengecoran logam yang masih aktif berproduksi.
b. Industri
pengecoran
logam
yang
menggunakan
internet
dalam
menjalankan usahanya. Dari 247 anggota aktif KBJ, terdapat 50 anggota industri pengecoran logam yang pernah mendapatkan pelatihan dan penyuluhan tentang internet untuk peningkatan usaha. c.
Industri pengecoran logam yang mempunyai karyawan lebih dari 5 Sebanyak 50 anggota industri pengecoran logam yang pernah mendapatkan pelatihan dan penyuluhan tentang internet untuk peningkatan usaha tersebut, termasuk dalam kelompok Usaha Kecil dan Menengah yang mempunyai karyawan lebih dari 5 Adapun sampel dalam penelitian ini yang dapat memenuhi kriteria yang
ditentukan adalah sebanyak 50 industri.
c. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti hasil
wawancara atau hasil
pengumpulan kuesioner (Sekaran, 2006:60-61). Data primer diperoleh dari kuesioner
yang
dibagikan
kepada
responden.
Diantaranya
profil
responden, profil usaha, intensitas perhatian terhadap fasilitas internet, frekuensi penggunaan internet, durasi penggunaan internet, alasan mengakses internet, tujuan menggunakan internet dan manfaat penggunaan internet
9
2. Data Sekunder Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain (Sekaran, 2006:6061). Data sekunder diantaranya profil industri di Kabupaten Klaten, jumlah anggota Koperasi Batur Jaya, buku laporan RAT KBJ Kecamatan Ceper.
d. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Teknik Kuesioner. Yaitu dengan menyebarkan angket yang berisi seperangkat daftar pertanyaan tertentu dimana tanggapan dan jawabannya dapat digolongkan menurut kategori tertentu sehingga memungkinkan adanya perbandingan secara kuantitatif, tetapi juga dapat jawaban terbuka yang nantinya akan diklasifikasikan. 2. Kepustakaan dan Dokumentasi. Yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada, biasanya diperoleh melalui perpustakaan maupun laporan penelitian terdahulu.
e. Metode Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 2006: 263). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dan diinterpretasikan. a.
Uji Instrumen 1) Uji Validitas Validitas berarti ada ketepatan antara alat ukur dengan objek yang diukur.
Jenis uji validitas yang dipakai adalah validitas product moment yang menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran cocok dengan teori yang mendasari desain tes. Pengujian validitas product moment dengan program SPSS 20 for Windows adalah menggunakan korelasi, sama halnya dengan Excel. Kriterianya, instruman valid apabila nilai korelasi (pearson correlation) adalah
10
positif, dan nilai probabilitas korelasi [sig. (2-tailed)] ≤ taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Perhitungan dengan menggunakan metode Product Moment (rumus ini dikemukakan oleh Karl Pearson) atau sering disebut Pearson Produk Moment. (Djarwanto dan Subagyo, 1985, hal. 327 dan juga Sugiyono, 2005, hal. 162). Adapun rumusan Korelasi Product Moment adalah sebagai berikut:
Di mana:
=ݎ
n ∑ X୧Y୧− (∑ X୧)(∑ Y୧)
ඥ{n ∑ X୧ଶ − (∑ X୧)ଶ}{n ∑ Y୧ଶ − (∑ Y୧)ଶ}
r
= Koefisien Korelasi Product Moment
X
= Skor Jawaban Pertanyaan
Y
= Total Skor Jawaban Pertanyaan
N
= Jumlah Responden
2) Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2005:41-42) Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Dalam penelitian ini reliabilitas diukur dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha dengan menggunakan program SPSS 20 for Windows. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60 (Nunally dalam Ghozali, 2005:42). Sedangkan menurut Sekaran (2006:182), nilai alpha antara 0,8 sampai 1, 0 dikategorikan reliabilitas baik, nilai alpha 0,6 sampai 0,7 dikategorikan reliabilitas diterima dan nilai alpha kurang dari 0,6 dikategorikan kurang baik. Adapun rumus uji reliabelitas dengan Cronbach Alpha adalah sebagai berikut: ࡷ
r11 = ቀ(ࡷ −)ቁ൬ −
ࡷ ∑ ࣌ ࢈ ࣌ ࢈
൰
r11
= Reliabilitas Instrumen
K
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya sooal
࣌࢈
= Jumlah Varian Butir
11
b.
࣌࢈
= Jumlah Varian Total
Analisis Deskriptif Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengetahui pola penggunaan
internet oleh pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya dengan mendiskripsikan hasil analisa penghitungan frekuensi masing-masing variabel nilai-nilai pribadi dan variabel pola penggunaan internet. c.
Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen
dengan melihat variabel kontrol dan variabel moderator. Uji interaksi merupakan aplikasi khusus regresi berganda linier dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variable independent) dengan persamaan sebagai berikut (Ghozali, 2005:150): Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x1x2 + e Keterangan : Y
= Pola penggunaan internet
x1
= Alasan mengakses internet
x2
= Manfaat mengakses internet
x1x2 = Variabel Interaksi (Alasan t x Manfaat mengakses internet) a
= konstanta
b
= koefisien regresi
Adapun rumus regresi linier sederhana dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Di mana; ܻ= d.
Uji t
∑ܻ
݊
dan ܾ=
ܺ
⃐ሬ ܻሬ ܽ = ݔ+ ܾܺ
ܺ=݊
݊ ∑ ܻܺ − ∑ ܺ ∑ ܻ ଶ
݊ ∑ ܺ − (∑ ܺ)ଶ
ܽ=
1 ቀ ܻ − ܾ ܺቁ ݊
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas / independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Apabila bi=0 Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila bi≠0 12
artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel independen e.
Uji F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Apabila b1 = b2 = …. . = bk = 0 artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila b1 ≠ b2 ≠ …. . ≠ bk ≠ 0 artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. f.
Analisis Chi-Square Analisis Chi-Square, adalah analisa korelasi jika kedua variabel yang
dihubungkan bersifat kategorik, analisis chi-square didasarkan pada tabel kontingensi (sering iuga disebut tabulasi silang). Tabel 1.3, tabel kontingensi adalah tabel yang sel-selnya berisi frekuensi dari perpotongan baris dan kolom. Bentuk umum dari tabel kontingensi dengan variabel pertama memiliki m kategori dan variabel kedua memiliki k kategori, Oij adalah nilai tabel pada baris ke-i dan kolom ke-j, yang menyatakan banyaknya pengamatan yang berkategori Xi sekaligus berkategori Yj. Hipotesis yang akan diuji: H0 : kedua variabel saling bebas (tidak ada asosisasi) H1 : kedua variabel tidak bebas (ada asosiasi) Statistik uji yang digunakan:
dimana Eij =
ܺ2ℎ݅݃݊ݑݐ
൫ܰ ݅. ܰ .݆ܰ ൯ݔ2
ܰ..
݇
݉
=
݆=1 ݅=1
2
ൣܱ݆݅− ݆݅ܧ൧
݆݅ܧ
sebagai nilai harapan ܱ݆݅ bila X dan Y saling
bebas. Jika nilai X2hitung(α) dengan derajat bebas (m-1)(k-1) maka tolak H0; α adalah taraf signifikan yang dipilih. (Djarwanto PS. 1994.Hal. 230-231). Tabel 1. Tabel kontingensi dua arah
Variabel 1 X1
Y1 O11
Variabel 2 Total Y2 … Yk O12 … O1k N1.
13
… Xm Total
… … … … Om1 Om2 … Omk N. 1 N. 2 … N. k
… Nm. N. .
Hasil Penelitian a. Uji Instrumen (Daftar Pertanyaan) 1) Uji Validitas Uji Validitas dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi Pearson’s Product Moment. Berdasarkan kepada besarnya nilai korelasi Pearson’s Product Moment, antara skor item dan total item pertanyaan setiap variabel. Apabila nilai koefisien korelasi Pearson’s Product Moment lebih besar dari 0.3 dengan nilai signifikansi dibawah 0,05 atau 5%, maka item-item pertanyaan dari setiap variabel tersebut layak untuk dianalisa untuk menjawab permasalahan penelitian. Hasil uji validitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3 berikut : Tabel 2. Hasil Uji Validitas Pola Penggunaan Internet Pertanyaan Nama Variabel Nilai r Prob. Kriteria Intensitas Penggunaan Internet No. 08 Membutuhkan informasi ,670** ,000 Valid ** No. 11 Tingkat keseringan ,790 ,000 Valid ** No. 15 Mempunyai waktu khusus ,726 ,000 Valid No. 16 Juga digunakan untuk kegiatan lain ,445** ,007 Valid Frekuensi Penggunaan Internet No. 19a Intensitas menggunakan E-mail .457** .005 Valid ** No. 19b Intensitas menggunakan Facebook .679 .000 Valid No. 19c Intensitas menggunakan Twitter .597** .000 Valid * No. 19e Intensitas menggunakan Blog .408 .014 Valid * No. 20b Intensitas menggunakan wkt siang .392 .018 Valid No. 20c Intensitas menggunakan wkt sore .330* .049 Valid ** No. 20d Intensitas menggunakan wkt malam .668 .000 Valid Durasi Penggunaan Internet No. 22a Durasi waktu E-Mail per hari .660** .000 Valid ** No. 22b Durasi waktu Facebook per hari .707 .000 Valid No. 22c Durasi waktu Twitter per hari .702** .000 Valid ** No. 22d Durasi waktu Web per hari .663 .000 Valid No. 22e Durasi waktu Blog per hari .635** .000 Valid **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
14
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Nilai-Nilai Pribadi Pertanyaan Nama Variabel Nilai r Prob. Kriteria Alasan Menggunakan Internet ,731** ,000 No. 23a Alasan untuk pengembangan usaha Valid ** ,509 ,002 No. 23b Alasan untuk memperoleh modal Valid ,777** ,000 No. 23c Alasan untuk promosikan produk Valid ** ,755 ,000 No. 23d Alasan untuk perluasan pemasaran Valid ** ,750 ,000 No. 23e Alasan untuk inspirari inovasi Valid ,792** ,000 No. 23f Alasan untuk peroleh pelanggan Valid ** ,550 ,001 No. 23g Alasan komunikasi dng pelanggan Valid ,659** ,000 No. 23h Alasan untuk update infirmasi Valid ** ,630 ,000 No. 23i Alasan untuk mengisi waktu luang Valid ,720** ,000 No. 23j Alasan untuk mencari hiburan Valid Tujuan Menggunakan Internet ,369* ,027 No. 24a Bertujuan untuk informasi usaha Valid ** ,709 ,000 No. 24b Bertujuan untuk media sosial Valid ** ,777 ,000 No. 24c Bertujuan untuk status sosial Valid ,376* ,024 No. 24d Bertujuan untuk menjalin pergaulan Valid ** ,658 ,000 No. 24e Bertujuan untuk relaksasi Valid Manfaat Menggunakan Internet ,776** ,000 No. 25a Bermanfaat mndpt informasi usaha Valid ** ,498 ,002 No. 25b Bermanfaat mndpt informasi modal Valid ,738** ,000 No. 25c Bermanfaat informasi pelanggan Valid * ,412 ,013 No. 25d Bermanfaat dpt informasi pmasaran Valid ,845** ,000 No. 25e Bermanfaat dapat informasi inovasi Valid ** ,856 ,000 No. 25f Bermanfaat dapat pelanggan baru Valid ,522** ,001 No. 25g Bermanfaat komunikasi pelanggan Valid ** ,763 ,000 No. 25h Bermanfaat dapat update informasi Valid ** ,542 ,001 No. 25i Bermanfaat mengisi waktu luang Valid ,763** ,000 No. 25j Bermanfaat mendapat hiburan Valid **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). 2) Uji Reliabilitas Hasil dari uji reliabilitas adalah bahwa semua variabel pola penggunaan internet, serta nilai-nilai pribadi menggunakan internet yang di analisa reliabel, kecuali variabel tujuan menggunakan internet tidak dapat diterima. Variabel Intensitas, Frequensi, dan Durasi Penggunaan Internet memiliki nilai Cronbah Alpha berturut-turut = 0,760, 0,696, dan 0,767, serta variabel Alasan, Tujuan dan Manfaat Menggunakan Internet memiliki nilai Cronbah Alpha berturutturut sebesar 0,869; 0,543; dan 0, 863. Sehingga dari dari sederetan nilai-nilai
15
variabel Cronbah Alpha, hanya vaiabel Tujuan Menggunakan Internet yang tidak reliabel. b. Analisis Regresi Hasil perhitungan analisis regresi bertingkat antara variabel Nilai-nilai Pribadi (Alasan, Tujuan, Manfaat dan Moderasi Alasan-Manfaat, Mengguna kan Internet) terhadap variabel Pola Penggunaan internet (Intensitas, Frekuensi dan Durasi Penggunaan Internet), hanya variabel Moderasi Alasan-Manfaat terhadap variabel Intensitas Penggunaan Internet saja yang memiliki pengaruh yang signifikan) ditunjuk kan pada tabel 4.5, yaitu pada analisa secara bersama-sama (Fchange = ttest) menunjukkan signifikansi 0.001, atau signifikan pada taraf α 0,1%, yang berarti bahwa variabel Nilai-nilai Pribadi terhadap Pola Penggunaan Internet memiliki pengaruh secara bersama-sama sangat signifikan terhadap hanya variabel Intensitas penggunaan Internet saja. Sedangkan hasil perhitungan analisis regresi bertingkat diantara variabel Nilai-nilai Pribadi (Alasan, Tujuan, dan Manfaat Menggunakan Internet) pada analisa pengaruh variabel Alasan dan Tujuan Menggunakan Internet terhadap variabel Manfaat Menggunakan Internet memiliki pengaruh yang signifikan, yaitu pada analisa secara bersama-sama (Fchange) menunjukkan signifikansi 0.000, atau signifikan pada taraf α 0,0%, yang berarti bahwa variabel alasan dan Tujuan menggunakan Internet terhadap Manfaat Menggunakan Internet memiliki pengaruh secara bersama-sama sangat signifikan. Bila dilihat secara parsial menunjukkan bahwa variabel Alasan Menggunakan Internet terhadap Manfaat menggunakan Internet pada sigsifikan 0,00, atau signifikan pada taraf α 0,0%, yang berarti bahwa pengaruh tersebut memiliki kekuatan signifikan yang sangat sempurna. Sedangkan variabel Tujuan Menggunakan Internet terhadap Manfaat menggunakan Internet pada sigsifikan 0,041, atau signifikan pada taraf α 4.1%, yang berarti bahwa pengaruh tersebut memiliki signifikan. c. Analisis Chi-Square Sebelum analisis chi-square data perlu di persiapkan kedalam kategori, yaitu menggunakan skala Likert 5 (lima) item yang biasa digunakan dalam analisa chi-square. Klasifikasi dengan skala Likert yang 5 (lima) kategori. Dari
16
data setelah di kategorikan menjadi 5 item maka dilaksanakan analisis chisquare untuk melihat rincian pengaruh variabel nilai-nilai pribadi dengan pola penggunaan internet, ada ditemukan hanya tiga korelasi adalah sebagai berikut; 1) Chi-Square dari Variabel Alasan dan Manfaat Menggunakan Internet Dengan nilai chi-square sebesar 58,501 dengan nilai koefisien kontingensi pada α = 0,0, yang pada tingkat signifikansi bahwa nilai dalam tabulasi silang memiliki arti, dengan tingkat signifikansi yang tinggi, menjelaskan bahwa nilai-nilai dalam tabulasi dapat dianalisis lebih lanjut. Semakin tinggi manfaat menggunakan internet maka semakin tinggi memiliki alasan untuk selalu memanfaatkan media internet. 2) Chi-Square
dari
Variabel
Alasan
dan
Moderasi
Alasan-manfaat
Menggunakan Internet Dari nilai chi-square sebesar 76,053 dengan nilai koefisien kontingensi pada α = 0,0, dengan tingkat signifikansi yang tinggi, menjelaskan bahwa nilai dalam tabulasi silang memiliki arti, hasil tabulasi dapat dianalisis lebih lanjut. Semakin tinggi moderasi (alasan x manfaat) menggunakan internet maka semakin tinggi memiliki alasan untuk selalu memanfaatkan media internet. 3) Chi-Square dari Variabel Durasi Penggunaan Internet dan Manfaat Menggunakan Internet Dari nilai chi-square sebesar 30,117 dengan nilai koefisien kontingensi pada α = 0,17, dengan tingkat signifikansi yang tinggi, menjelaskan bahwa nilai dalam tabulasi silang memiliki arti, hasil tabulasi dapat dianalisis lebih lanjut. Semakin tinggi Variabel Manfaat Menggunakan Internet maka akan semakin tinggi Durasi Penggunaan Internet.
Kesimpulan Berdasarkan diskripsi, penghitungan dan analisa data yang dilaporkan, maka berikut ini dapat disimpulkan dan ditemukan bahwa pola penggunaan internet sangat dipengaruhi oleh variabel-variabel nilai-nilai pribadi yaitu Alasan Menggunakan
Internet
(self-direction),
Tujuan
Menggunakan
Internet
(enjoyment), dan Manfaat Menggunakan Internet (self-achievement). Temuan
17
dalam penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya diantaranya; Nilai-nilai pribadi mempengaruhi semua perilaku. Temuan ini ditegaskan oleh (Kamakura & Mason, 1991), Becker dan Connor (1981) mengemukakan bahwa nilai-nilai pribadi, yang merupakan dasar antara sikap dan perilaku, mempengaruhi seseorang dalam perilaku penggunaan media. (Rokeach, 1973). Adapun kesimpulan dalam penelitian ini dapat disampaikan adalah sebagai berikut; 1.
Jumlah UKM terbanyak sangat membutuhkan informasi untuk menjalankan usahanya adalah dengan media internet saja, hal ini dapat dilihat dalam tabel 3.5 dan 3.6. Sedangkan fasilitas yang kebanyakan digunakan adalah campuran dari e-mail, web/blog, dan facebook/twitter, dengan sarana Tablet atau smartphone, lihat tabel 3.14. Sebagian besar UKM mempunyai alasan setuju dan sangat setuju penggunaan internet yang secara langsung berhubungan dengan usahanya. Juga UKM menyatakan setuju dan agak setuju penggunaan internet adalah bermanfaat untuk usahanya.
2.
Hasil analisa regresi berganda antara variabel Alasan, Tujuan, Manfaat dan Moderasi Alasan-Manfaat terhadap variabel intensitas penggunaan internet, hanya variabel moderasi Alasan-manfaat menggunakan internet yang memiliki pengaruh secara signifikan dan positif dengan variabel intensitas penggunaan internet, hal ini menjelaskan bahwa UKM yang mendapatkan manfaat dari alasannya menggunakan internet yang akan mempengaruhi intensitas semakin tinggi pula penggunaan internetnya.
3.
Variabel Frekuensi dan Durasi Penggunaan Internet tidak memiliki hubungan pengaruh dengan variabel Nilai-nilai Pribadi.
4.
Hasil analisa Chi-square, hanya variabel durasi dan variabel nilai-nilai pribadi yang mempunyai korelasi, terlihat semakin banyak jumlah responden dengan Durasi lebih tinggi dengan nilai-nilai pribadi semakin tinggi juga.
18
Saran Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberi beberapa pertimbangan yang dibutuhkan untuk jalan keluaranya lebih lanjut. Adapun saransaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Bagi Dunia Akademisi dan peneliti lanjutan. Agar menjadikan hasil penelitian ini sebagai media praktek bagi para akademisi serta pengembangan IPTEK informatika, serta bagi peneliti lain pada khususnya maupun masyarakat pada umumnya, agar dapat menjadi masukan, serta dapat dikembangkan lebih bermanfaat bagi dunia akademisi.
2.
Bagi UKM pengecoran Logam di Batur Bahwa penggunaan internet sangat membantu dunia usaha pengecoran logam, sehingga dengan teknologi internet dapat dimanfaatkan oleh UKM pengecoran Logam di Batur untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan usahanya, berkomunikasi dengan pelanggan, dan juga dapat digunakan untuk relaksasi, agar tidak cepat jenuh dalam bekerja. Sehingga pelaku usaha dengan menggunakan internet dapat mempertahankan dan meningkatkan produknya terutama dalam hal ketepatan jumlah dan kualitas produk, waktu deliveri, dan harga yang wajar, untuk mempertahankan pelanggan yang sudah loyal.
19
Daftar Pustaka Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. (2004). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdayakarya. Bulaeng, Andi. (2004). Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer. Yogyakarta : University Press. Departemen Pendidikan Nasional, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hamidi. (2007). Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press. Jayawardhena, Chanaka. (2004). Personal values’ influence on e-shopping attitude and behavior. Internet Research, Vol. 14 Iss: 2 pp. 127 – 138. (www.emeraldinsight.com/1066-2243.htm diakses pada 24 Desember 2012) Kalamullah, R. Et. al. (2010). Komunikasi dan Informatika Indonesia Buku Putih 2010. Jakarta : Pusat Data Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi : Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Loader, Brian D (Editor). (1998). Cyberspace Divide: Equality, Agency, and Policy in The Information Society. London: Routledge. Nasution, Zulkarimein. (1989). Teknologi Komunikasi dalam Perspektif Latar Belakang dan Perkembangannya. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Nawawi, Hadari. (2004). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Pendit, Putu Laxman, dkk. (2003). Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia. Jakarta : Perpustakaan Universitas Indonesia. Qomariyah, Astutik Nur. (2012). Perilaku Penggunaan Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan. Surabaya : Universitas Airlangga. (http://nanamaulanny.blog.stisitelkom.ac.id/files/2012/01/astutik.pdf2.p df diakses pada 23 September 2012). Rakhmat, Jallaludin. (2007). Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi dengan Contoh Analisis Statistik. Bandung : Remaja Rosdakarya. Riyanti, Benedicta Prihatin Dwi. (2003). Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Jakarta : Grasindo. Severin, Wener J. & Tankard, James W. Jr. (2005). Teori Komunikasi Edisi Kelima. Jakarta : Kencana. Sidharta, Lani. (2004). Internet, Informasi Bebas Hambatan. Yogyakarta : Elex Media Komputindo. Singarimbun, Masri dan Effendy, Sofian. (1989). Metode Penelitian Survey, Jakarta : LP3ES. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Tharom, T. Dinata, Mm dan Xerady. (2004). Mengenal Teknologi Informasi. Jakarta : Elex Media Komputindo.
20