USAHA KECIL UNTUK MANFAAT BESAR (Peran Serta Pemda untuk Para Pelaku Usaha Sale Pisang) (Oleh : Subkhan)
Apakah UMKM? Pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan upaya yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi
masalah
pengangguran
dan
kemiskinan.
Berdasarkan
Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam pasal 3 disebutkan bahwa usaha mikro bertujuan menumbuhkan membangun
dan
mengembangkan
perekonomian
nasional
usahanya berdasarkan
dalam ekonomi
rangka yang
berkeadilan.
Andil Pemda untuk Para Pelaku UMKM Pemerintah daerah (pemda) memiliki peran yang sangat strategis dalam menumbuh-kembangkan usaha micro, kecil dan menengah (UMKM) di daerah. Dengan karakteristiknya yang relatif aman dari faktorfaktor eksternal, seperti kondisi ekonomi global, karena lebih banyak mengandalkan sumber daya (bahan baku) di dalam negeri, UMKM relatif lebih mudah dikembangkan. Pemda harus memberikan kontribusi yang nyata bagi UMKM di saat mereka harus berjuang untuk bertahan menyusul terjadinya serbuan produk impor di pasar dalam negeri. Jika perusahaan besar atau korporasi mampu berperan secara efektif dalam perekonomian global, ditengarai disebabkan karena korporasi ditunjang dengan ketersediaan modal yang massif, penguasaan teknologi maju dan informasi dan sistem informasi, sistem manajerial yang efektif dan efisien, serta penguasaan terhadap sumber daya (alam dan manusia), maka lain halnya dengan apa yang dimiliki UMKM. UMKM dihadapkan mulai dari permasalahan permodalan, penguasaan teknologi dan informasi yang minim. Pemda harus memberikan perhatian penuh
bagi tumbuh dan berkembangnya lapangan usaha yang kerap disebut sebagai “katup penyelamat” tersebut. Jika selama ini, kecenderungan pemerintah, tak terkecuali pemda, lebih fokus ke korporasi besar. Tentu, saat ini kecenderungan itu harus diubah. UMKM harus lebih didorong dan diperkuat peran sertanya untuk bersama-sama membangun ekonomi daerah. UMKM yang banyak tumbuh di berbagai daerah harus di kembangkan oleh pemda, karena bisa menjadi salah satu kunci bagi peningkatan ekonomi daerah. Beberapa cara yang dapat dilakukan pemda dalam mengembangkan UMKM di daerah terhadap para pelaku UMKM yaitu dengan mendorong bank-bank maupun lembaga non-bank yang ada di daerah untuk bisa memberikan kontribusi dalam hal pendanaan serta pemberian pelatihan keterampilan dalam proses produksi dan pemasaran hasil produksi.
Keadaan Geografis dan Hasil Alam Kabupaten Cilacap Kabupaten Cilacap memiliki wilayah terluas di Jawa Tengah yang Terletak diantara 10804-300 - 1090300300 garis Bujur Timur dan 70300 70450200 garis Lintang Selatan, mempunyai luas wilayah 225.360,840 Ha, yang terbagi menjadi 24 Kecamatan 269 desa dan 15 Kelurahan. Dengan Luas kebun rakyat adalah 33.825,45 Ha.1 Dengan luas kebun tersebut memungkinkan Kabupaten Cilacap memiliki hasil perkebunan yang sangat besar. Dari bermacam-macam hasil kebun yang banyak, komoditi buah-buahan yang banyak menjadi komoditi pertanian basis di sebagian besar kecamatan di Kabupaten Cilacap adalah mangga, rambutan, pepaya, pisang, jambu biji, dan sukun. Selain hasil peekebunan di atas, masih banyak lagi hasil perkebunan yang ada di Kabupaten Cilacap.
1
Kondisi Geografis Daerah Cilacap, http://www.cilacapkab.go.id/ Tahun 2009
Tabel. Produksi Tanaman Buah di Kabupaten Cilacap Tahun 2005-2006 Produksi (kw)
Sumber : Dinas Pertanian dan PeternakanKabupaten Cilacap, 2005 dan 2006 Tanaman buah-buahan yang produksinya dominan di Kabupaten Cilacap tahun 2005-2006 adalah pisang, total produksinya mencapai 208.512kw.2 Komoditi buah-buahan tersebut merupakan komoditi yang sebarannya perawatan
luas, atau
mudah dibudidayakan, pemeliharaan
dan
yang rumit.
tidak
Komoditi
memerlukan tersebut di
Kabupaten Cilacap banyak ditanam di sekitar rumah atau pekarangan. Besarnya produksi pisang di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Majenang,
Kedungreja,
Gandrungmangu, dan
Maos telah mampu
menciptakan industri sale pisang walaupun masih dalam skala kecil. 3
2
Lusminah, Analisis potensi wilayah kecamatan Berbasis komoditi pertanian Dalam pembangunan daerah di Kabupaten Cilacap, 2008 Hal. 69. 3 Lusminah, Analisis potensi wilayah kecamatan Berbasis komoditi pertanian Dalam pembangunan daerah di Kabupaten Cilacap, 2008 Hal. 81.
UMKM di Kabupaten Cilacap Kabupaten Cilacap merupakan daerah yang banyak tumbuh para pelaku Usaha Micro, Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu cara memberikan nilai tambah terhadap komoditi buah pisang yang berlimpah di Kabupaten Cilacap yaitu dengan pengolahan pisang menjadi berbagai makanan olahan,dengan begitu selain akan menyerap tenaga kerja juga akan memberikan nilai tambah terhadap komoditi buah pisang dibanding apabila dijual langsung tanpa proses pengolahan. Karena alasan itu, mendorong para penduduk dapat menfaatkannya dengan lebih maksimal. Salah satu pemanfaatannya dengan menciptakan usaha-usaha kecil. Usaha kecil yang banyak tumbuh di Cilacap seperti usaha sale pisang. Sale pisang adalah makanan hasil olahan dari buah pisang yang disisir tipis kemudian dijemur. Proses pengolahan buah pisang menjadi sale pisang dibagi menjadi 2 ( dua ) tahap proses yaitu : 1.
Pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi di mulai dari pengupasan kulit pisang, pengepresan hingga penjemuran.
2.
Pengolahan bahan setengah jadi menjadi barang siap jual dengan cara menambahkan bahan tambah/adonan selanjutnya di lakukan penggorengan.
Hasil dari proses pengolahan pisang tersebut di pasaran biasa disebut sale pisang. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan sale pisang adalah kualitas dari buah pisang yang akan diolah menjadi sale pisang harus benar – benar sudah tua, sehingga kadar gula dari pisang setelah dikeringkan akan maksimal untuk menghasilkan rasa manis yang asli. Selain kualitas buah pisang harus yang terbaik,kualitas dari bahan tambahan/adonan juga harus baik,tentu saja dengan resep adonan yang terbaik juga. Faktor cuaca juga sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil akhir dari proses pengolahan pisang ini, maka dari itu diperlukan oven pengering sebagai cadangan pada saat musim hujan atau cuaca tidak panas.
Dari beberapa sumber pemilik usaha pembuatan sale pisang ini, kebanyakan usaha sudah banyak melibatkan karyawan untuk membantu proses produksinya. Sehingga selain menguntungkan bagi pemilik usaha itu sendiri, selain itu dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat lain. Hal ini sejalan dengan tujuan UMKM itu sendiri. Namun, faktor pengetahuan dalam pemasaran dan tekhnologi, proses perkembangan usaha tidak terlihat begitu signifikan. Beberapa faktor tersebut seperti penggunaan alat pengolahan yang masih dilakukan dengan cara tradisional,
keadaan
cuaca
yang
dapat
memperlambat
proses
pengeringan pisang, dan belum mengerti pelabelan produksi yang dapat menambah daya tarik produksi. Seharusnya Pemda Bagaimana? Disini Peran Pemda sangat di butuhkan bagi para pejuang kehidupan daerah tersebut. Pemda harus turut andil dan memberikan solusi bagi mereka, seperti pemberian sosialisasi dan tindakan nyata untuk memajukan para “Katup Penyelamat” daerah itu. Sehingga Pemda secara tidak langsung telah melaksanakan tujuan UMKM yang tercantum dalam Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2008.
DATA PENGIRIM
Nama
: Nur Ulfi Subkhan
Alamat
: Jln. Anggrek No. 28 Kec. Majenang Kab. Cilacap
Pekerjaan : Belum Bekerja Judul
: USAHA KECIL UNTUK MANFAAT BESAR