POlA PElAYANAN DAM PEMBIAYAM i(tS!lAllII BADAN USAHA MlLlK NEGARA (BUMN) BAG1 KARYAWAM A Rldrnn WIlk Yualsll FWal PasR(landan Pengembangan dan Tekmkgl Keseham (P4TK). Bati?bangkes. Depkes RI AEsmAtx In broad dulllne, the IndDneslan h e m cam system Is slmflar to fhat d m?er munhiw:
namely mixedpublic andprivsle system d M n g curative, pmvantlvs, promMhre andrehabilitative at hospitals. heaflh centers (static and mobile) and sub centers, dinics and private s e ~ c e s . ~
~
shopselllng phamtaceul-'1 pmducEa Them are also many hadiiiml servloes offering a very extensive network of communlty ba:red activities. ExpendExpendnur.9 panem and financing trends in hdonesiaZ health cen,se m , has amplex charaderislic. Funds How into lhe sector a varieti'of . . .. sources. The major ones ue~ngattocation for government revenues both central and local rnWbulion drugpunhase government,payments by households (e.g. fees fwse~'cBs, and grants to health care for employees; premium through social finaming scheme. k and very limited from NGOs. The stu* aims to explore the (ype of health care servlc~sand the m t by BUMN (emprover) for they employees. The stuw was design as a cmss sectional study It was calculaled 138 BUMN wt of six secton. By ushyl purpmive sampling method it was plan the sampling was 36 BUMNor25% of the totalBUMN. The data collection was primarydate by usingthe questionnaire. rrhlch was colleted by visited the company and by mail. The study rasulls showed that 26 BUMN or 70% of the sample plan haw, been included In this study. The data and information have besn dlected was year 1998. 1999, end 2000. m e results of the study showed mat 80% of the cunpanim pprovide they own health care swices lor their em-. ii is on?. 6% was mrouph insurance, and 12% using both. It was show& that 60% out of 80% have they own hospitals or Clinics, which all of the m p e n i e s pmvlde out patient Services end 50% pmvide ln-patient services. Almost all of the companies pmvide servbs to family members of the employees. and ih only 18%. which pmvide servkes to the retired em@-. The unit cust was varies among sectors and by year. In 1998 the annually unit mst percap,& was between Rp134.854.W (the lowast) to Rpl.B31,461.00 (the highest), in 1999 it was between RpE5,&?8. W (the lomat) to Rp2,288,386.00 (the highest), and in 2000 ii wes belween Rp539.590.00 (the lowest) to Rp2,835,197.00 (the highest). The data showed sherply increased fmny w r 1998 to year 1990 almost all six sectof. The total w s t for heafih care sarviarr in year 1998 was 1,013 blNiar rvpiah. 1,3445 billion Nplah in 1999, and slightly decreased to bewme 1,254 billion ~ p l a h In 2000 due to decreased
-
Buletilr Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 6. No. 2 Desember 2003: 139-151 number of employees. The data showedmatit rms -25.2-322% hr auqxtientssrvices, 20 to 37.2% for inpatient se~'ces,29.1-42.2%for drugs. 6.3'8% for surgery, and 2.4-2.8% for laboratory services. For further analysis it is imlXvtant tom wt of cost of salary. The data shlowedme gr aarwntad 3 to 8.296.
m m & w0; nono the sec
ith expmdilurn ' p a r 2000 il is
Key wwds: health system case; eXp6dhN
PENDAHULUAN Latar Bdakang 1 Secara garis besar per kesehatan termasuk i :- --. sosrla U W I I ~ O I 1 kesehatan di Indurlr;~~. negarcI-negara li sanaannyi dilakukan bersam, erintah dar pihak r;wasta sebagal mllra. Pelayanar dilakukan secara komprehens~pmespffl pelayanan kuratip, preventip, promotif dan rehabilitatip. Kegietan dilaksanakar pada fasilitas pelayanan kesehatal sepefii Rumah Sakit, Jaringan Pelayanar Puskesmas, (Pustu, klinik bidan desa Posyendu. Puskesmas keliling), klinil atau pelayanan perorangian swasta apotik. pengobatan tradision;al dll. Ur~tukmembiayai semifa kegiatar ... nrtusus u2: , - A A - .-:A--. s inuonesna, oanz tersebut berase yak sumb,er, dengar penge ng berbecj a.. .masin! masing sumaer dana. Demlklan pull pertanggungjawaban keuangannya juga berbeda, sehingge terkesan sangat rumit. Dalam pengumpulan data keuanganjuga akan menimbulkankesulian, oleh karma pembukuan yang berbeda dan sumber
----
,.L
data yang sangat banyak dan tersebar di 27 propinsl dan le%ih dari 300 kabupaten a*-, n'otamadya. "-, Elumber Darl a dapat kna bagi dalam 3 kelc~mpokbesi3r, yaitu: 2 ,.:a. 1.P< ~merintahuapal nna bag1 yang It. ?rasal dairi Pemeri~ i t a h PUSE ropinsi, KatlupatendarI Kotamady'a. asyarakat rjan Sektor Swasta yall g .. . apat kita bag1 berasal dan. PengeluaranRumah Tangga atau Perorangan untuk kesehatanatau 'Out of P.---k-t " Perusah1tan SwastaI atau BUNIN untuk nIembiayai kesehatc~n karyawarinya. Atau dan,a yang telktJmpul melalIui perusahaanlbadan asuransl untuk n~embiayaikesehatci n -... -.peserran ya. Lembag atorganis;asi nc)n pemeritalh (LSM, NCiO,~.dll), dall a pada umumnya untuk kegiatan sosial, atau kemasyarakatan yang terkait dengan kesehatan.
---.
-"..-..
~
3.
Luar
atau pinjaman.
Nmri berupa
hibah
Pola Peiayanarr dan Pembiayaan Kesehatan (Ridwan Mallk. Yuslelil Point 1 dan 2, kita namakan dana domestik, dana barasal dari luar negeri pada umumnya melalui pemerintah dan dimasukkan dalam anggaran yang bersumber dari pusat. Bantuan luar negeri yang tidak melalui pemerintah biasanya melalui organisasi non pemerintah. Agar dapat dilakukan suatu analisis yang komprehensip tentang pelayanan atau pemeliharaan kesehatan dan pembiayaannya, Departemen Kesehatan ingin mengembangkan suatu data base dan analisis yang uniform dan berkesinambungan secara Nasional. Diharapkan untuk masa mendatang dapat digunakan sebagai cikal bakal adanya suatu "National Health Account" di Indonesia seperti negara lain. Untuk mendapatkan hasil yang cepat dan efektif kegiatan penelitian ini dikerjakan secara bersama-sama oleh berbagai institusi. Sumber biaya kesehatan meliputi biaya yang bersumber dari pemerintah dan swasta. Untuk biaya yang bersumber dari pemerintah telah dikerjakan oleh Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada dan Biro Keuangan Departemen Kesehatan. Biaya yang bersumber dari sektor swasta terbagi lagi yaitu bersumber dari kantong masyarakat sendiri, perusahaan baik swasta maupun BUMN, serta asuransi kesehatan. Berdasarkan hasil kesepakatan bersama maka Puslitbang Pelayanan dan Teknologi Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan
melakukan salah satu tugas untuk mengumpulkan data biaya kesehatan yang bersumberdari perusahaan BUMN. Disamping itu penelitian dikembangkan mengenai cara pemeliharaan kesehatan yang diberikan perusahaan BUMN kepada karyawannya dan metoda pembiayaannya. Hasil analisa data yang terkumpul diharapkan akan menjadibahan masukan perencanaan program pemerintah di masa yang akan datang, agar dapat menciptakan program yang efektif dan efisien mungkin.
Tujuan Penelftian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk gambaranI Inendap atkan cara ~erneiih: araan kest ?hatan pel I wahaan I3UMN untuk kary awannya dan pola pemolayaannya. Tujuan khusus adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui cara pemeliharaan kesehatan oleh Pe~sahaanBUMN untuk karyawannya. 2. Mengetahui poia pembiayaan kesell atan. 3. Men$jhi lung be!rarnya unilt cost per Peg%wiii per-tatlun untuk I)elayanan .~ rerrnasuK .- - -~ ooar. -L.. Kesenatan 4. Menghitung besarnya biaya untuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh BUMN bagi pegawainya.
.~ .
.
Bulstin Penel,,,,,, ,.,,
Kssehatan -Val. 6. No.
METODOLO01 Design studi Cross sectional study Deflnld BUMN adalah Badan Usaha Milik Negara yang sahamnya 50% milik negan3, di mana t Ikepemilikrin pok yaitu: ini dibagi atas en 1. PC!rsero 2. Perusanaan umum (perurn) 3. Pewsahaan Jawatan (perjan) 4. Patungan Minoritas. Badan usaha yang berbentuk persero, perurn dan perIan diseblut sebagai Badan Usaha MIillk Negari8 . . . ~llik Persero adalah Badan Usana Negara yang dibantuk b erdasarka~n Undang-Undang Nomor 9 Tahun 19Ei9 yang berbentuk Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud dalam Undang. Undang Nomor 1 tahun 1995 yang seluruh atau paling sedikit 51% saham yang dikeluarkannya dimiliki oleh negalra melaiui penyelrtaan mo,dal secar'a langsung (PP NIDmor 12/75398). Peru1rn :a:,. .,---. adalah Badan ,u,s- -aLr-l a .arnllln lueyaca seba(jaimana d iatur dala 1Unfanlg nomor I) tahun 19 18 . . .. .... . selurun moaalnva almllrl(l negara aerupa kekay;aan negareI yang tidalk dipisahkaIn dan ticlakterbagiI#as saham (PP Nomaar 13119!38). PerjarI adalah Biadan Usahla Milik Negara senagalmana diatur dalam Undang-Unfang nomor 9 tahun 1969 di mana s e l u ~ hmodalnya dimiliki oleh
....
.
2003: 139-151
YSD~.IUC-~
pemerintah dan merupakan kekayaan negam yang tidak dipisahkan serta tldak terbagi atas saham-saham (PP Nomor 61 2000). Patungan adalah kepemilikan negara atas saham pada badan usaha yang berbentt~k Perserc)an Terba,!as melalui peny ertaan modal secl~ r a langsung den!Jan jumlati kurang clari 51%. Populasl Populasi melipuli semua BUMN yang ada di bawah Menteri Negara Perigembangan BUMN. Jumlah seluwh badan usaha yang ditatausahakan oleh Menteri Negara Pengembangan BUMN ada 153 perusahaan. Jumlah tampel Sesuai dengan tujuan maka pemilihan sampel mewakili setiap sektor usaha sebesar 25%. Menurut Menteri Negara Pengembangan BUMN terbagi dalam 6 sektor yaitu: sektor industri dan perdagangan, sektor kawasan industri, jasa konstruksidan konsullan konstruksi, sektor perhubungan, telekomunikasidan pariwisata, sektor jasa keuangan, sektor perta~nian,sektc n umum ye~ n g kesemuanya be 3 perusaha,an. -- 8neteruarasarn want" ,....>--AKarerla uarl vana maka sampel masing-masing sektor usatl a adalah 25% yanig berada di Jakarta, Bandur~gdan Sumbaya. Dengan , ~,~ .-. nala lam merooe sampling adalah berdasarkan proporsional to size tiap sect,or. Kemudlian perusahaan dipilih
.-.-L.
~
S~
Polo Pulavaria~rdan Pembiriydar~Kasehafan (Ridwan Malik. Yusleii) dengan cara purposif dengan kriteria perusahaan yang memiliki jumlah karyawanyang terbesar dan yang terked pada tahun 2000 dalam setiap sektor usaha, di tiga kota besar yaitu Jakarta, Bandung dan Surabaya. Sebagai contoh bidang industri den perdagangan jumlah karyawan terbanyak adalah perusahaan PLN 53.270 orang dan terendah PT Paradnya Paramitha sebesar 39 orang. Sampel yang terpilih ini dikunjungi, selebihnya sampei yang tidak terpilih telah dikirimkan kuesioner yang sama dengan menggunakan jasa POS. Dalam penelitian ini perusahaan pelayanan umum yang memiliki status badan usaha perjan tidak diambil sebagai populasi dan sampei, karena baru terbentuk pada tahun 2001 yang sebelumnya adalah bentuk instansi pemerintah yang mana pegawainya adalah pegawai negeri. Jumleh perusahaan pelayan umum yang berbentuk pejan tersebut berjumlah 15 perusahaan, sehingga populasi yang sebenarnya edalah 153 dikurang 15 perusahaan menjadi 138 perusahaan. Cam pengumpulan data Dalam pengumpulan data ini telah dilakukan dengan cara: 1. Mencarilmengumpulkan informasi atau data mengenai jumlah tenaga kerja di tiap-tiap perusahaan BUMN dan alamatnya. 2. Wawancara Dengan kuesioner (formulir lsian) yang telah dibentuk, responden dapat
mengisi pettanyaan-pertanyaan dan data yang diperlukan dibantu oleh pewawancara. Ruang iingkup kuesioner adalah terdiri dark Identitas perusahaan,ketenagaan,pengeluaran gaji, pembiayaan kesehatan, jenis pemberian pelayanan kesehatan kepada karyawan dan polanya. Responden Direktur dan Pejabat yang mengetahui dan bertanggung jawab mengenai pembiayaan kesehatan karyawannya. Cara pengolahan data Langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Memeriksa data dan meneliti kembali formulir isian yang telah terkumpul 2. Mentabulasi data sesuai dengan formulir isian. 3. Menghitung data yang diperoleh untuk melihat besamya unit cost dari mesing-masing sektor BUMN. Estimasi dapat dihitung sebagai berikut: Biaya kesehatan perkaryawan pertahun: x l , x2, x3, x4 ........xn (berdasarkan bidang usaha), yaitu dengan menghitung biaya kesehatan perkaryawan pertahun dalam satu perusahaan, dengan membagi pengeluaran untuk kesehatan dengan jumlah karyawan per tahun. Biaya kesehatan karyawan per perusahaan dikelompokkan berdasarkan sektor
Buietin Penelitian Slslem Kesehatan - Vol. 6.No. 2 DesemSer 2003 139-151 perusahaankemudian dicari rata-rata biaya kesehatan karyawan didalam sektor yang sama. 4. Menghitung jumlah pembiayaan kesehatan seluruh perusahaan BUMN sesuai dengan unit cost dari masing-masing sektor BUMN yang terdaftar di Menteri Negara Pengembangan BUMN kecuali perusahaan umum yang1 berbentul< pejan. Jumlah karyawan berdal i dari Menteri Pengembangan MUMN adalah: x l , x2, x3, x4
.............. xn
Unit cost perkapita pedaliun adalah
data kepada tim peneliti memberikan berbagai alasan antara lain mereka merasa tidak dibawah Departemen Kesehatan melainkan dibawah Menteri Negara BUMN, tidak mempunyai waktu untuk mengisi data yang diperlukan, tidak mempunyai data yang yang memadai. mengundur-undur waktu sehingga peneliti tidak dapat menunggu oleh karena keterbatasan waMu yang tersedia. Mengenai cara pemeliharaan kesehatan hanya data pelayanan pengobatan atau kuratif yang dapat dikumpulkan. Jumlah BUMN yang terdapat di dalam data Menteri Negara BUMN adalah 153 perusaham dengan rincian sebagai berikut:
,," Tabel 1. Jurnlah dan Status Biaya total dapat kita hitung dengan mengalikan jumlah karyawan masing masing perusahaan dengan biaya satuan rnasing-masing jenis perusahaan tersebut. Total = ( x l y l ) + (x2y2) + (x3y3) + ................ (xnyn)
Dari sample yang direncanakanyaitu 36 BUMN dari 138 BUMN atau 26.4%, yang memberikan jawaban 26 BUMN atau 19.2% dari total. Akan tetapi sudah cukup signifikanuntuk dilakukan anaiisis. Yang tidak memberikan jawaban atau
Jumlah Tahun 2001 BVMN Perum BVMN Perjan Total badan Usaha
153
Dari tabel 1 dapat diketahui jumlah perusahaan BUMN keseluruhannya adalah: 153 perusahaan yang berbentuk persero, perum dan perjan. Dalam penelitian ini perusahaanyang berbentuk perjan (15 perusahaan) tidak diteliti oleh karena masih dalam proses senlngga jumlah populasi keseluruhannya adalah 138 perusahaan. Berdasarkan sektor usaha ditemukan:
Pula Pelayanan den Pembleyaan Kasehatan (Ridwan Malik, Yusleli) Tabel2. Sektor usaha dan rencana sampel
.. NO.
1. 2.
3. 4. 5. 6.
.
Sektor
Industri dan perdagangan Kawasan industri, jasa komtruksi dan konsulfaJi konstruksi. Perhubungan, telekomunikasi den patiwbata Jasa Keuangan Pertanian, perkebunan8an hehutanan ,+ Pelayanan umum
..
Total badan Usaha
Jumlah Tahun 2W1
Rsnuna Sampel
33 23
5
22
I
22 25
S 6
'13
4
138
36
..
9
Pada akhir penelitian terkurnpul data Pola Pelayanan Kesehatan y a w dapat diolah beriumlah 26 T ' abel,. Carapemh,an/amianenk8Sehatan, perusahaan baik melalui pos maupun bagi karyawan BUMN yang dikunjungi dengan rincian ~ e b a g a i C a n pernberlanjarnlnan Fre-s, berikut: kesehaian Dari tabel 3tedihat bahwasektorjasa 1. Non asuransi 80% keuangan dan industri perdagangan yang 2. Asuransi memberikan respon yang sangat baik 3. Asuransi den non (loo%), dan yang terbumk adalah sector asuransi pertanian, perkebunan dan kehutanan (33%).
.
Tabel 3. Jumlah perusahaan yang memberikanjawaban (data) menunrl sektor
No. 1. 2.
3. 4. 5. 6.
SeMor lndustri dan perdagangan Kawasan industn, jasa konstruksi dan kosultasi konstruksi. Perhubungan, telekomunlkasl dan pariwisata Jasa Keuangan Perlanian, perkebunan den kehutanan Pelayanan umum Total badan Usaha
Jumlah n n a sampel 9
5 7 5 6 4
36
sh yang ijawab 1M)%) 4 (80%) 4 (57%)
5 (IWX) 2 (3336) 2 (50%)
26 (70%)
Pada umumnya perusahaan ~ ~ a m l n a n ~ I c karyswannya dengan cam non asumnsl yaitu 80%, dengan asumnsi hanya 8% dan dengan cara keduanya 12% (lihat -914) 141& Perurahaan ysng mampunyal Rumh Saldt atau KlfnR
bsrtempat tlnggal jauh darl sarana kesehatan v l t ~perusahaan yang dlmlllkl aendiri, dapat menggunakan unlt kesehatan yang lain yang terdekat dengan wmahnya. Tabd 0. Jenls pelayananyaw dibsr*andeh RS atau kllnlk sendlrl (n = 14)
2. Rawat Jalan 3. Obat-obatan 4. Labtatorium
Pada tabel 5 meng( n bahwa darl23 p e w h a a n memoenm jaminan kesehatan bagi karyawannya secara non asuransi iebih banyak yang memiliki rumah sakit ataupun klinik sendiri. Ini berarti disamping mereka mengontrak dengan institusi pelayanan kesehatan yang laln mereka juga memberikan pelayanan kesehatan secara langsung oleh unlt kesehatan perusahaan. Pada umumnya tujuan penyedlean klinik atau rumah sakit in1 adaiah untuk me!nanganai k:asus-kasus yang tidak beral: yang blsi3 ditangarII - ..- ... ...- - - dengan segera secara seoernana. DengeIn demikizi n diharacrkan dalpat 1lengeluar an mengtiemat yaIng dibeyzrrkan kepada unit peiayanban -~ kesehatanyang relah dikontrak. Sistim ini dlbentuk untuk mengaktifkan sistlm rujukan. Namun pada umumnya peratursn ~ j u k a nini tidek terlalu ketat, dengan afli untuk kaaus yang ringanpun jika keluarga karyawan yang berobat ->-----.
~
5. Operasi k e ~ l 8. Operasi sedang 7. Operasi besar 8. DoMer gigi
100% (14) roo% (I 4) 50% (7) 71% (10) 28% (4) 21% (3) 57% (8)
Pada tabel 6 terlihat pada umumnya klinikc atau run!ah sakit lang dimiliki pew2lahaan me~nyediakanobat-obat,an sendiri dan menipunyai doider speslalis, bahkan ada yang dapat melakukan operasi besar sebesar 21% (3 rumah sakit). hble7. Jenls pelayanan kesehatan yang dikontrakkan ke unit pdayananyang lain (n = 20) 1. Rawat lnap 2. Rawat Jalan 3. Obat-obatan 4. LabtaMrium
man -
7. CF~==S -r a DOMWgigi 0. Dokter Spesialla
IKI%
(m)
80% (18) 100% (20) 05% (19) 9096(18) 90% (18)
85% (17) 85% (17)
Pols Pciavana?,dari Pnnbinvaan Keseiia!an (Ridrvsrl Maiik. Yusielil Tidak semua perusahaan memberikan peiayanan rawat jalan kepada karyawannya, hanya 80%, seiebihnya (20%) tidak memberikan bentuk peiayanan rawat jalan hanya rawat inap. Begitu juga dengan pelayanan doMer gigi dan spesialis tidak semua perusahaan memberikan pelayanan tersebut hanya 85%.
Tabel L Jenis sarana kesehatan yang diboiehkan perusahaan untuk dikunjungi karyawan (n = 20)
klinik 4. RS Swasta
Tabel 9. Pola anggota keluarga yang mendapat jaminan kesehatan oleh perusahaan
I
Pola anggota keluarga yang diberikan peiayanan kesehatan 1. Perusahaan yang menanggung kesehatan karyawan yang telah pensiun 2. Menanggungkaluarga sampai dengan lebih dari kw tiga 3. Menanggung keluarga sampal dengan anak ketiga 4. Menanggung keiuargs sampai dengan anak ke dua
Frekuensi 18%
12.5% 50%
37.5%
Data menunjukkan bahwa 50% perusahaan memberikan peiayanan kesehatan kepada keluarga karyawannya sarnpai dengan anak ke tiga, hanya 12.5% yang memberikan kepada lebih dari anak ke tiga. Biaya Kesahatan
Pada tabei 8 terlihat bahwa untuk rawat inap lebih banyak yang menggunakan uumah sakit pemerintah dari pada Rurnah Saki Swasta. Ada juga perusahaan yang dapat rnemperbolehkan karyawannya untuk berobat ke pengobatan tradisional yaitu 5% (1).
Penghilungan dilakukan dengan dasar jumlah karyawan untuk masingmasing BUMN dan biaya satuan atau unit cost perkaryawan peltahun. Jumlah karyawan berdasarkan data dari Menteri Pengembangan BuMN adalah: XI,
x2, x3, x4
.............. xn
Unit cost perkapita pertahun adalah:
-
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 6. No. 2 Desember 2003: 139-151 Biaya total dapat kita hitung
dangan
mengalikan jumlah karyaWan masing masing peNsahaan dengan biava satuan masing-masing
jenis
perusahaan
pagawai per-tahun menurut sektornya
adalah tabal 11 sebagai benkut.
tersebut. Total = ( x l y1)
pettanian, parkabunana dan kehlrtanan. Hasil penghitungan satuan biaya (unit cost) pembiayaan kesehatan per
+ (x2y2) + (x3y3)+
................(xnvn)
Hasil pengumpulan data jumlah karyawan adalah sebagai tabel 10 berikut. Dari label 10 terlihat bahwa ada kecenderungan penurunan jumlah karyawan di semua sektor usaha. Hal ini disebabkan banyaknya PHK dan keciinya penerimaan karyawan baru. Jumlah karyawan yang terbanyak adalah sector
Dari tabel 11 terlihat bahwa sektor Pertanian, perkebunan dan kehutanan mengeluarkan unit cost yang tertinggi untuk biaya kesehatan karyawannya dan yang terendah adalah sektor pelayanan umum. Terlihat bahwa pada umumnya unit cost pelayanan kesehatan ini setiap tahunnya meningkat rata-rata 25%. kecuali sektor perhubungan telekomunikasi dan pariwisata dan tahun 1998 ke 1999 tidak mengalami kenaikan akan tetapi menurun.
Tabel 10. Jumlah karyawan penektor No 1,
2. 3. 4. 5. 6.
Seki lndustn dan perdaganga Kawasan industri. jasa k
1998 Oiwa) 1999 Olwa) 2000 (iiwa) 175.769 173.385 163.529 22.206 20.949 21.409 156.581 97.958 342.729 49.747
151.358 82.186 370.182 45.949
133.011 82.274 248.735 44.689
Tabel 11. Unit cost biaya kesehatan pertahun untuk setiap karyawan
No 1. 2. 3. 4.
5. 6.
Sektor lndustri dan perdagangan Kawasan industri, jasa konstruksi dan kosultasi konstruksi. Perhubungan,lelekomunikasidan panwisala Jasa Keuangan Pertanian, perkebunan dan kehutanan Pelayanan urnum
Unit cost Rplkaryawan
isea (up)
2000 (up)
661.235 288.816
1999 (up) 898.631 335.836
1.154.548
1.509.860
1.860.200
715.581 1.831.481 134.864
1.118.544 2.288.386 273.344
1.174.983 2.835.197 410.763
1.009.881 539.590
Pola Pelayanari dan Pombiavaan Kesehatan (Ridwan Maltk Yusleii) Table 12. Biaya kesehatan di setiap jenis pelayanan P e m t a s e tsrhadap total biaya Tahun1998 Tahun1999 Tahun 2000 32,2% 26,8% 25% 20% 372% 28.2% 42,5% 29.1% 36% 6.3% 8% 6.8% 2.8% 2,4% 2.6%
Jenls pelayanan 1. 2. 3. 4. 5.
Rawat Jalan Rawat lnap Obat-obatan Operasi Laboratorium
Tabel 13. Reka~italasibiava kesehatan BUMN tahun 1998.1999 dan 2000
2. 3. 4. 5. 6.
1
Kaiasan industri. jasa konstruksi & konsultan konst~ksi Perhubungan, telkom dan pariwisata Jasa dan keuangan Pertanian, perkebunan dan Kehutanan Pelayanan umum TOTAL
6.413.492.508,00
7.035.428.364.00
11.552.082.310,00
180.780.280.38,008 228.529.389.880.00 247.427.062.200.00 70.096.883.598,OO 91.764.285.184.00 96.670.551.342,W 627.694.797.669.00 847.119.306.252.00 705.212.725.795.00 6.709.079.408.00
I
1
1.013.050.331.286
Di samping itu dapat pula dirinci berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya, waiaupun hanya 12 saja yang dapat perusahaan mernisahkan biaya kesehatan berdasrakan peiayanan ini gambarannya adaiah sebagai tabei 12. Pada tabei 12 digambarkan bahwa pada tahun 1998 biaya tertinggi adaiah untuk pengeluaran obat-obatan yaitu sebesar 42,5%, pada tahun 1999 untuk rawat inap sebesar 37,2%, dan pada tahun 2000 kembali pengeluaran tertinggi adalah untuk obat-obatan sebesar 36%.
1
1
12.559.883.456.00 18.356.587.707.00
1
1.344.959.765.375 11.254.317.226.539
Total biaya yang dikeluarkan oleh untuk kesehatan para karyawannya yaitu hasil perkalian jumlah karyawanmasing-masing sector dikaiikan dengan biaya satuan perkaryawan pertahun untuk seklor yang sama seperti terlihat pada tabei 13. Penting pula untuk kita ketahui berapa persen biaya kesehatan dari gaji yang dlterima oleh karyawan atau yang telah dibayarkan oleh p e ~ s a h a a n Hasil . analisis dapat kiia lihat seperli tabel 14 di bawah. Dari tabel 14 terlihat pada lahun 1998 seMor perlanian, perkebunan dan
BUMN
Bulenn PeneliNan Slstern Kesehatan - Vol. 6. No. 2 Desernber 2003: 139.151 Tabel 14. Pefssntasepemblayaan kesehatan dibandlngkan dengan pmblayaan gajl dl setlap sektor usaha
--NO 1. 2. 3. 4. 5. 6.
199s (%)
1999 (%)
2000 (%)
7.7 1.6
73
6.9
1.1
1.8
8.4 3.7 9.3 1
8.7 3.4
8.2 3
7.9
5.4
4.8
8.1
m peroayan!
industri.jasa konstruksi & konsultan konstruksi Pernubungan, telkom dan parlwlsata Jasa dan keuangan Pertanian, perkebunan dan kehutanan Pelayanan umum 1
kehutanan adalah yang terbesar presentase pengeluaran biaya kesehatan dibandingkan pengeluaran gaji pegawai (9.3%), yang terendah adalah pelayanan umum (1%). Pada tahun 1999 sektor perhutlungan, telk om dan pariwisata yan terbe: iar (8,7%) dan yalng terkec Kawa!3an induslrri, jasa kcmstruksi i . . . . .> .. konsulran Konstruns! ( I .I%). raaa ranu 2000 kembali lagi sektor perhubungar telkom dan pariwisata yang terbesz (8.2%) dan yang terkecil Kawasa.. industri, jasa konstruksi 8 konsultan konstruksi (1 .8%).
.
.-.~- .
IPULAN 1. Da ukan bahwa 80% dari perusanaan BUMN memberikan Pelayanan kesehat an pada karyawanny,a secara langsungI. hanya 8% melalui asuran:;i kesehatan. dan 12% campuran. Dari yang memberikan pelayanan langsung tersebut 60% mempunyai Rumah Sakit atau klinik sendiri. Seluruh Rumah Sakit den Klinik memberikan pelayanan rawat jalan.
dan 50% memberikan pelayanan rawat inap. Pada umumnya obatobatan ditanggung oleh pe~sahaan. 2. Pada umumnya perusahaan memberi pelayanan kesehatan juga untuk eluarga kalyawan, hanya 18% dari erusahaa n yang Imemberik an elayanan Itepada karyawan ya ng van penstun. iaya kesehatan yang dikeluarkan leh perusahaan BUMN pada tahun 998 adalah Rp.1.013.050.331.286 (satu trilyun tiga belas milyard lima puluh juta tiga ratus tiga puluh satu ribu dua ratus delapan puluh enam rupiah). 32.2% biaya tersebut dikeluarkan untuk rawat jalan, 20% untuk rawat inap. 42.5% untuk obatobatan. 6.3% untuk operasi dan 2.8% untuk laboraotorium.Biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh perusahaan BUMN pada tahun 1999 adalah Rp. I.344.959.7155.375 (satu trilyun tiga r iltus empat puluh ernpat milyaird SIembilan raltus lima PL~luhsembilan juta tujuh ratus enam puluh lima rlbu tiga ratus tujuh puluh lima rupiah). 26.8% biaya tersebut dikeluarkan
..
~
~~
Pola Pelavanan dan Pembiavaan Kesehalan (Ridwan Maiik, Yusleii) untuk rawat jalan. 37,2% untuk rawat inap, 29.1% untuk obat-obatan, 8% untuk operasi dan 2.4% untuk laboratorium. Biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh perusahaan BUMN pada tahun 2000 adalah Rp. 1.254.317.226.539 (satu triiyun dua ratus lima puluh empat milyard tiga ratus tujuh belas juta dua ratus dua puluh enam ribu lima ratus tiga puluh sembilan rupiah). 25% biaya tersebut dikeluarkan untuk rawat jalan. 28.2% untuk rawat inap. 3646 untuk obat-obatan, 6.8% untuk operasi dan 2.6% untuk laboraotorium. 4. Biaya kesehatan dari tahun 1998 sampai dengan 2000 tidak mengaiami kenaikan yang besar bahkan dari tahun 1999 ke tahun 2000 mengalami penurunan, walaupun biaya persatuan karyawan pertahun cenderung meninykat dari tahun 1998 sampai dengan 2000. Hal ini karena jumlah karyawan yang berkurang. 5. Masih sedikit perusahaan yang mengikut sertakan karyawannya kepada asuransi kesehatan. Pada umumnya mereka masih memakai~ sistim fee for service. 6. Untuk analisis selanjirtn~aperlu
.
dihitung persentase biaya kesehatan terhadap gaji yang dibayarkan. Sebagai gambaran pada tahun 2000 sektor perhubungan, telkom dan pariwisata yang terbesar (8.2%) dan yang terkecil sektor industri, jasa konstruksi & konsultan konstruksi (1 ,8%). 7. Masih perlunya penelitian yang lebih tajam daiam pengumpulan data berdasarkan fungsi preventive. kurative dan promotiv. 8. Data yang dikumpulkan cukup akurat sebagai salah satu pembiayaan kesehatan bersumber dari perusahaan (employer) untuk karyawannya. (Employees). Hasil analisis ini sebagai salah satu bagian dari National Health Account yang sedang dikembangkan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Indonesia: Departemen Keuangan, 2001 DireMorat Jendral pernbinaan BUMN, Jakarta. April. WHO. 2002. NHA pmducen guide 4m.Draft.
Chapter 1-13 January. Tangcharoensathien V dkk. 1999. National HealthAccounh development: lessons horn Thailand, Oxford University Press.
.
Malik R dkk. 1987. Studi Pambiayaan Pelayanan Kesehatan SeMor Swasta.