PUTUSAN No. 110 / Pid.B / 2013 / PN. UNH
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa : Nama
: MUH. IKBAL Alias IKBAL Bin MUSTAMIN.
Tempat lahir
: Unaaha.
Umur / tanggal lahir
: 21 tahun / 04 Juli 1992.
Jenis kelamin
: Laki-Laki .
Kebangsaan
: Indonesia .
Tempat tinggal
: Kel. Ambekairi, Kec. Unaaha, Kab. Konawe.
Agama
: Islam.
Pekerjaan
: Mahasiswa.
Terdakwa dalam perkara ini ditahan dalam Rutan Unaaha berdasarkan perintah penahanan dari : 1. Penyidik tidak dilakukan penahanan ; 2. Jaksa Penuntut Umum menahan terdakwa dalam Rutan Unaaha sejak tanggal 26 Agustus 2013 s/d tanggal 14 September 2013 ; 3. Hakim Pengadilan Negeri Unaaha sejak tanggal 02 September 2013 s/d tanggal 01 Oktober 2013 ; 4. Ketua Pengadilan Negeri Unaaha sejak tanggal 02 Oktober 2013 s/d tanggal 30 November 2013 ; Terdakwa di persidangan didampingi Penasihat Hukumnya bernama ANSELMUS AR. MASIKU, SH., BUSTAMAN, SH., NATANAEL MITE TIMUN, SH., KRISTO PUTRA PALIMBONG, SH., MUH. ARDI HAZIM, SH., MANSUR, SH., MAHARDIAN, SH., NASRUDDIN, SH. MH., PIUS SHOLLA, SH. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 06 September 2013 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan negeri Unaaha dengan Nomor Register W23-U5/1098/HN.01.10/IX/2013 tanggal 12 September 2013 ; PENGADILAN NEGERI TERSEBUT ; Telah membaca seluruh surat-surat dalam berkas perkara ini; Telah mendengar keterangan saksi-saksi ; Telah mendengar keterangan terdakwa di persidangan ;
2 Telah mendengar tuntutan pidana dari Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 09 Oktober 2013, yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim Yang mengadili perkara ini memutuskan : 1. Menyatakan terdakwa MUH. IKBAL Alias IKBAL Bin MUSTAMIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 80 ayat (1) UU RI No. 23 tahun 2002 ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 4 (EMPAT) BULAN dikurangi selama terdakwa di dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan ; 3. Menetapkan pula supaya terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) ; Atas tuntutan pidana Penuntut Umum tersebut, Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan Pembelaan (Pledooi) secara tertulis tertanggal 16 Oktober 2013 yang intinya Majelis Hakim memberikan Putusan yang seringan-ringannya kepada Terdakwa MUH. IKBAL Bin MUSTAMIN Dimana Terdakwa juga mengajukan pembelaan secara tertulis tertanggal 16 Oktober 2013 pada pokoknya meminta hukuman yang seringanringannya ;
Menimbang, bahwa atas pembelaan (Pledooi) terdakwa dan Penasihat Hukumnya tersebut, Jaksa Penuntut Umum secara lisan mengajukan Replik secara lisan yang pada pokoknya menyatakan tetap pada Tuntutannya dan sebaliknya pula Terdakwa dan Penasihat Hukumnya secara lisan mengajukan Duplik menyatakan tetap pada Pembelaannya (Pledooi) ;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke Persidangan dengan surat Dakwaan No.Reg.
Perkara
:
PDM-49/RP-9/Ep/08/2013
tertanggal
02
September
yang
selengkapnya sebagai berikut :
DAKWAAN : KESATU
Bahwa ia terdakwa MUH. IKBAL Alias IKBAL Bin MUSTAMIN pada hari Sabtu tanggal 04 Mei 2013 sekitar pukul 05.00 wita atau setidak-tidaknya pada waktu tertentu dalam bulan Mei tahun 2013 bertempat di Kelurahan Ambekairi Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, secara melawan hukum melakukan kekejaman, kekerasan atau
3 ancaman kekerasan atau penganiayaan terhadap anak, perbuatan mana dilakukan dengan cara sebagai berikut : Bahwa ia terdakwa MUH. IKBAL Alias IKBAL Bin MUSTAMIN pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan di atas, berawal ketika saksi CAKRA JUMAWI yang berusia 13 tahun, saksi MONA RATULIU yang berusia 11 tahun dan saksi MARLINA sedangkan terdakwa yang dalam keadaan mabuk pengaruh minuman beralkohol sedang duduk di atas trotoar kemudian melihat saksi CAKWA JUMAWI, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL sedang bermain-main kardus, merasa terganggu kemudian terdakwa mendatangi saksi CAKRA JUMAWI, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL yang sedang bermain dengan nada marah dan mengatakan “siapa namanya orang tuamu saya tidak takut semuanya disini dan jangan kamu rebut kalau kamu rebut lagi saya habisi kamu orang” sambil menendang-nendang kardus yang di dalamnya ada ANDI MUH. HAIKAL yang sedang bermain. Akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi CAKRA JUMAWI, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL merasa ketakutan. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 80 ayat (1) UU No. 23 tahun 2001 tentang Perlindungan Anak ;
ATAU
KEDUA
Bahwa ia terdakwa MUH. IKBAL Alias IKBAL Bin MUSTAMIN pada hari Sabtu tanggal 04 Mei 2013 sekitar pukul 05.00 wita atau setidak-tidaknya pada waktu tertentu dalam bulan Mei tahun 2013 bertempat di Kelurahan Ambekairi Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, secara melawan hukum memaksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan suatu perbuatan lain maupun perlakukan yang tidak menyenangkan atau memakai ancaman kekerasan sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain, perbuatan mana dilakukan dengan cara sebagai berikut : Bahwa ia terdakwa MUH. IKBAL Alias IKBAL Bin MUSTAMIN pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan di atas, berawal ketika saksi CAKRA JUMAWI yang berusia 13 tahun, saksi MONA RATULIU yang berusia 11 tahun dan saksi MARLINA sedangkan terdakwa yang dalam keadaan mabuk pengaruh minuman beralkohol sedang duduk di atas trotoar kemudian melihat saksi CAKWA JUMAWI, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL sedang bermain-main kardus, merasa terganggu kemudian terdakwa mendatangi saksi CAKRA JUMAWI, saksi MONA
4 RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL yang sedang bermain dengan nada marah dan mengatakan “siapa namanya orang tuamu saya tidak takut semuanya disini dan jangan kamu rebut kalau kamu rebut lagi saya habisi kamu orang” sambil menendang-nendang kardus yang di dalamnya ada ANDI MUH. HAIKAL yang sedang bermain. Akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi CAKRA JUMAWI, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL merasa ketakutan. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP ;
Menimbang, bahwa atas Surat Dakwaan Penunutut Umum yang dibacakan tersebut, Terdakwa dan Penasihat Hukumnya menyatakan telah mengerti namun tidak mengajukan eksepsi / keberatan ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan Dakwaannya, Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi di persidangan, masing-masing telah memberikan keterangan di bawah sumpah kecuali saksi CAKRA JUMAWI Bin ANDI JUMAWI dan saksi MONA RATULIU Binti ANDI JUMAWI karena saksi-saksi tersebut belum berusia 15 (lima belas tahun), yang pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut yaitu : 1. Saksi CAKRA JUMAWI Bin ANDI JUMAWI. - Bahwa pada hari Sabtu tanggal 04 Mei 2013 sekitar pukul 05.00 wita bertempat di depan rumah saksi tepatnya di Kel. Ambekairi, Kec. Unaaha, kab. Konawe, terdakwa mengancam saksi, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL dengan kata-kata dan juga terdakwa menendang-nendang kardus ; - Bahwa awalnya saksi berasama-sama dengan adik saksi bernama saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL sedang bermain-main kardus di depan rumah kemudian datang terdakwa sambil marah-marah dan berkata “siapa namanya orang tuamu saya tidak takut semuanya disini dan jangan ribut kalau kamu ribut lagi saya habisi kamu orang” - Bahwa setelah berkata-kata terdakwa kemudian menendang-nendang kardus yang di dalam kardus tersebut ada adik saksi bernama ANDI MUH. HAIKAL sedangkan saksi berada di luar kardus ; - Bahwa terdakwa kemudian duduk kembali di trotoar setalah
melakukan
perbuatannya ; - Bahwa perkataan terdakwa kepada saksi dan adik-adik saksi membuat saksi dan adik-adik saksi merasa ketakutan ; - Bahwa adik saksi bernama ANDI MUH. HAIKAL sampai terkencing-kencing akibat ketakutan saat terdakwa berkata-kata dan menendang-nendang kardus ; - Bahwa terdakwa saat itu dalam keadaan mabuk ;
5 - Bahwa saksi berumur 13 tahun, saksi MONA RATULIU berumur 11 tahun sedangkan ANDI MUH. HAIKAL berumur 2 tahun ; Atas keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan tidak mengetahui kejadiannya karena terdakwa dalam keadaan mabuk ; 2. Saksi MONA RATULIU Binti ANDI JUMAWI. - Bahwa pada hari Sabtu tanggal 04 Mei 2013 sekitar pukul 05.00 wita bertempat di depan rumah saksi tepatnya di Kel. Ambekairi, Kec. Unaaha, kab. Konawe, terdakwa mengancam saksi, saksi CAKRA JUMAWI dan ANDI MUH. HAIKAL dengan kata-kata dan juga terdakwa menendang-nendang kardus ; - Bahwa awalnya saksi berasama-sama dengan saudara saksi bernama saksi CAKRA JUMAWI dan ANDI MUH. HAIKAL sedang bermain-main kardus di depan rumah kemudian datang terdakwa sambil marah-marah dan berkata “siapa namanya orang tuamu saya tidak takut semuanya disini dan jangan ribut kalau kamu ribut lagi saya habisi kamu orang” - Bahwa setelah berkata-kata terdakwa kemudian menendang-nendang kardus yang di dalam kardus tersebut ada adik saksi bernama ANDI MUH. HAIKAL sedangkan saksi berada di luar kardus ; - Bahwa terdakwa kemudian duduk kembali di trotoar setalah
melakukan
perbuatannya ; - Bahwa perkataan terdakwa kepada saksi dan adik-adik saksi membuat saksi dan adik-adik saksi merasa ketakutan ; - Bahwa adik saksi bernama ANDI MUH. HAIKAL sampai terkencing-kencing akibat ketakutan saat terdakwa berkata-kata dan menendang-nendang kardus ; - Bahwa terdakwa saat itu dalam keadaan mabuk ; - Bahwa saksi berumur 11 tahun, saksi CAKRA JUMAWI berumur 13 tahun sedangkan ANDI MUH. HAIKAL berumur 2 tahun ; Atas keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan tidak mengetahui kejadiannya karena terdakwa dalam keadaan mabuk ; 3. Saksi MARLINA Alias LINA Binti ABD. RASIP. - Bahwa pada hari Sabtu tanggal 04 Mei 2013 sekitar pukul 05.00 wita bertempat di depan rumah saksi tepatnya di Kel. Ambekairi, Kec. Unaaha, kab. Konawe, terdakwa mengancam saksi, saksi CAKRA JUMAWI dan ANDI MUH. HAIKAL dengan kata-kata dan juga terdakwa menendang-nendang kardus ; - Bahwa awalnya saksi dan anak-anak saksi bangun tidur kemudian saksi melaksanakan shalat subuh ; - Bahwa pada saat saksi shalat subuh tersebut saksi mendengar ada suara rebutribut sambil berteriak “siapa namanya orang tuamu saya tidak takut semuanya disini dan jangan ribut kalau kamu ribut lagi saya habisi kamu orang” ;
6 - Bahwa setelah shalat subuh saksi kemudian keluar dan bertanya kepada anak saksi bernama CAKRA “siapa itu CAKRA ?” dan dijawab oleh CAKRA “saya tidak tau orang mabuk mungkin” ; - Bahwa saksi CAKRA menyampaikan kepada saksi bahwa terdakwa juga menendang-nendang kardus ; - Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut anak-anak saksi merasa ketakutan ; - Bahwa saksi tidak mengetahui sebabnya terdakwa melakukan perbuatannya ; - Bahwa saksi berumur 13 tahun, saksi MONA RATULIU berumur 11 tahun sedangkan ANDI MUH. HAIKAL berumur 2 tahun ; Atas keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan tidak mengetahui kejadiannya karena terdakwa dalam keadaan mabuk ;
Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa telah diberi kesempatan untuk mengajukan bukti-bukti baik saksi a de charge (saksi meringankan) maupun bukti-bukti lainnya namun terdakwa menyatakan tidak mengajukan bukti-bukti apapun ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa pada hari Sabtu tanggal 04 Mei 2013 sekitar pukul 05.00 wita bertempat di depan rumah saksi MARLINA tepatnya di Kel. Ambekairi, Kec. Unaaha, kab. Konawe, terdakwa diduga melakukan pengancaman dengan kata-kata dan juga terdakwa menendang-nendang kardus kepada saksi CAKRA JUMAWI, MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL ; - Bahwa terdakwa tidak mengetahui perbuatan terdakwa tersebut karena terdakwa berada dalam keadaan mabuk yang mana terdakwa tidak ingat apa-apa ; - Bahwa terdakwa mengetahui kejadian tersebut setelah diberitahu dan diceritakan oleh teman terdakwa bernama MARIO dan RENALDI ; - Bahwa awalnya pada hari Jumat tanggal 03 Mei 2013 sekitar jam 22.00 wita terdakwa bersama-sama teman terdakwa minum-minuman keras sehingga terdakwa mabuk lalu terdakwa diantar pulang namun terdakwa tidak turun di rumah terdakwa dan tertidur di atas trotoar jalan ; - Bahwa setelah terdakwa tidur di trotoar jalan tersebut terdakwa tidak ingat apa-apa lagi sampai terdakwa diceritakan oleh teman terdakwa kalau terdakwa telah mengancam ; - Bahwa menurut cerita teman terdakwa bernama MARIO dan RENALDI terdakwa mengancam saksi CAKRA JUMAWI, MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL dengan berkata-kata dan dengan cara menendang-nendang kardus yang didalamnya ada ANDI MUH. HAIKAL ; - Bahwa saksi berumur 13 tahun, saksi MONA RATULIU berumur 11 tahun sedangkan ANDI MUH. HAIKAL berumur 2 tahun ;
7 Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi di persidangan dan keterangan terdakwa yang saling bersesuaian, maka majelis Hakim mendapatkan faktafakta hukum sebagai berikut : - Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 04 Mei 2013 sekitar pukul 05.00 wita bertempat di depan rumah saksi MARLINA tepatnya di Kel. Ambekairi, Kec. Unaaha, kab. Konawe, terdakwa mengancam saksi CAKRA JUMAWI, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL dengan kata-kata dan juga terdakwa menendang-nendang kardus ; - Bahwa benar awalnya saksi CAKRA JUMAWI bersama-sama dengan adik-adiknya bernama saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL sedang bermain-main kardus di depan rumah sedangkan saksi MARLINA sedang berada di dalam rumah melaksanakan shalat subuh kemudian datang terdakwa sambil marah-marah dan berkata “siapa namanya orang tuamu saya tidak takut semuanya disini dan jangan ribut kalau kamu ribut lagi saya habisi kamu orang” - Bahwa benar setelah berkata-kata terdakwa kemudian menendang-nendang kardus yang di dalam kardus tersebut ada ANDI MUH. HAIKAL sedangkan saksi CAKRA JUMAWI dan MONA RATULIU berada di luar kardus ; - Bahwa benar setelah terdakwa melakukan perbuatannya terdakwa kemudian duduk kembali di trotoar bersama teman-temannya ; - Bahwa benar perkataan terdakwa kepada saksi CAKRA JUMAWI, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL membuat saksi CAKRA JUMAWI, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL merasa ketakutan ; - Bahwa benar ANDI MUH. HAIKAL sampai terkencing-kencing akibat ketakutan saat terdakwa berkata-kata dan menendang-nendang kardus ; - Bahwa benar terdakwa saat itu dalam keadaan mabuk ; - Bahwa benar saksi CAKRA JUMAWI berumur 13 tahun, saksi MONA RATULIU berumur 11 tahun sedangkan ANDI MUH. HAIKAL berumur 2 tahun ;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian maka segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan sebagaimana termuat dalam Berita Acara sidang dianggap telah termasuk dan dipertimbangkan pula dalam putusan ini ;
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah terdakwa dapat dipersalahkan telah melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan oleh Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa untuk menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan oleh penuntut Umum, maka harus dapat dibuktikan bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi semua unsur-unsur pasal dari tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa;
8 Menimbang, bahwa dakwaan Penuntut Umum disusun secara Alternatif yaitu Kesatu melanggar Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak atau Kedua melanggar 335 ayat (1) ke-1 KUHP ; Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum berbentuk Alternatif maka secara teoritis dapat diartikan bahwa Penuntut Umum memberikan kebebasan dan keleluasaan bagi Majelis Hakim untuk mempertimbangkan dan/atau membuktikan salah satu dakwaan yang dapat dikenakan kepada terdakwa dan mengesampingkan dakwaan yang lain apabila dakwaan yang dipertimbangkan terbukti, atau dapat langsung memilih salah satu alternatif dakwaan untuk dipertimbangkan dengan memperhatikan korelasi antara fakta yang diperoleh dalam persidangan dengan Pasal/tindak pidana yang didakwakan oleh Penuntut Umum kepada terdakwa yang mana menurut Majelis Hakim yaitu dalam dakwaan Kesatu dakwaan Kesatu mengingat dalam perkara ini korban adalah seorang anak maka sudah sepantasnya UU Perlindungan Anak yang dahulu di pertimbangkan sesuai dengan asas “Lex Spesialis derogate Lex Generalis” artinya Undang-undang atau Peraturan Khusus mengalahkan Undang-Undang atau Peraturan yang Umum ;
Menimbang, bahwa dakwaan Kesatu Jaksa Penuntut Umum yaitu melanggar Pasal 80 ayat (1) KUHP yang unsur-unsur Pasalnya sebagai berikut : 1. Setiap orang ; 2. Melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan; 3. Terhadap anak ; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan satu persatu dari unsur pasal yang didakwakan terhadap diri terdakwa tersebut sebagai berikut:
ad. 1. Unsur Setiap Orang Menimbang, bahwa unsur “Setiap orang” dalam tindak pidana menunjuk kepada Subyek Hukum yaitu manusia pribadi (Natuurlijke Persoon) dan badan hukum (Rechts persoon) selaku pendukung hak dan kewajiban ; Menimbang, bahwa unsur “Setiap Orang” adalah untuk mengetahui siapa atau siapa saja orangnya yang didakwa atau akan dipertanggungjawabkan karena perbuatannya yang telah dilakukan sebagaimana dirumuskan di dalam surat dakwaan ; Menimbang,
bahwa
di
dalam
persidangan,
Penuntut
Umum
telah
menghadapkan MUH. IKBAL Alias IKBAL Bin MUSTAMIN yang diajukan sebagai terdakwa setelah identitasnya diperiksa ternyata telah sesuai dengan yang tercantum
9 dalam Surat dakwaan dan terdakwa mengakui bahwa dirinyalah orang yang didakwa, mengenai perbuatan Terdakwa sebagaimana dalam dakwaan akan dibuktikan perbuatannya dalam unsur selanjutnya sehingga dengan demikian unsur “Setiap orang” telah terpenuhi ; ad. 2. Unsur Melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan Menimbang, bawa dalam unsur pasal ini sifatnya alternatif, maksudnya tidak perlu seluruh unsur terpenuhi dimana jika salah satu sub unsur terpenuhi maka unsur ini dinayatakan terbukti ; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan melakukan kekejaman yaitu melakukan perbuatan kepada seseorang yang menyakiti orang tersebut; Menimbang, bahwa melakukan kekerasan adalah melakukan tindakan dalam bentuk aktif artinya melakukan perbuatan yang langsung menyakiti orang lain dengan menggunakan alat sedangkan yang dimaksud dengan ancaman kekerasan adalah melakukan perbuatan secara lisan yang dapat membuat perasaan orang lain tidak enak dan merasa tertekan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu seperti yang diperintahkan ; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan penganiayaan (menganiaya) menurut HR 25 Juni 1894 adalah dengan sengaja menimbulkan sakit atau luka. Arti penganiayaan dapat dipandang sebagai perbuatan dengan sengaja yang menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit atau luka kepada orang lain. sedangkan yang
dimaksud
“dengan sengaja”, KUHP
sendiri ternyata tidak
memberikan
rumusannya, namun menurut Memorie van Toelichting (MvT) “berbuat dengan sengaja” adalah berbuat dengan kehendak dan dengan pengetahuan (Willens en wetens handelen), sehingga dalam hubungannya dengan delik ini, maka disyaratkan adanya perbuatan yang ditujukan untuk menimbulkan luka pada badan atau terhadap kesehatan orang lain (HR 21 Oktober 1935) ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang telah terungkap di persidangan pada hari Sabtu tanggal 04 Mei 2013 sekitar pukul 05.00 wita bertempat di depan rumah saksi MARLINA tepatnya di Kel. Ambekairi, Kec. Unaaha, kab. Konawe, terdakwa mengancam saksi CAKRA JUMAWI, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL dengan kata-kata dan juga terdakwa menendang-nendang kardus ; Menimbang, bahwa awalnya saksi CAKRA JUMAWI bersama-sama dengan adik-adiknya bernama saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL sedang bermain-main kardus di depan rumah sedangkan saksi MARLINA sedang berada di dalam rumah melaksanakan shalat subuh kemudian datang terdakwa yang dalam keadaan mabuk minuman beralkohol sambil marah-marah dan berkata “siapa namanya
10 orang tuamu saya tidak takut semuanya disini dan jangan ribut kalau kamu ribut lagi saya habisi kamu orang” selanjutnya terdakwa menendang-nendang kardus yang mana di dalam kardus tersebut ada ANDI MUH. HAIKAL sedangkan saksi CAKRA JUMAWI dan MONA RATULIU berada di luar kardus ; Menimbang, bahwa akibat dari perkataan terdakwa tersebut kepada saksi CAKRA JUMAWI, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL membuat saksi CAKRA JUMAWI, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL merasa ketakutan ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa kata-kata terdakwa dan juga perbuatan terdakwa yang menendangnendang kardus dapat
dikategorikan
sebagai perbuatan melakukan
ancaman
kekerasan, sehingga unsur “Melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan” telah terpenuhi ; ad. 3. Terhadap Anak Menimbang, bahwa dalam unsur ini menunjukkan bahwa korban atau obyek dari perbuatan terdakwa adalah anak ; Menimbang, bahwa menurut ketentuan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang telah terungkap pada hari Sabtu tanggal 04 Mei 2013 sekitar pukul 05.00 wita bertempat di depan rumah saksi tepatnya di Kel. Ambekairi, Kec. Unaaha, kab. Konawe, terdakwa telah melakukan ancaman kekerasan terhadap saksi CAKRA JUMAWI, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL dengan kata-kata dan juga terdakwa menendang-nendang kardus ; Menimbang, bahwa berdasarkan berita acara pemeriksaan saksi CAKRA JUMAWI Bin ANDI JUMAWI lahir pada tanggal 19 Desember 1999, saksi MONA RATULIU lahir pada tahun 2002. Dan berdasarkan keterangan saksi-saksi di persidangan saksi CAKRA JUMAWI Bin ANDI JUMAWI berumur 13 (tiga belas) tahun, saksi MONA RATULIU berumur 11 (sebelas) tahun sedangkan ANDI MUH. HAIKAL berumur 2 (dua) tahun ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut saksi CAKRA JUMAWI, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL belum berusia 18 (delapan belas) tahun yang menurut ketentuan Undang-Undang ini saksi CAKRA JUMAWI, saksi MONA RATULIU dan ANDI MUH. HAIKAL masih dikategorikan sebagai anak, sehingga dengan demikian unsur “terhadap anak” telah terpenuhi ;
11 Menimbang, bahwa terdakwa dalam pembelaan (Pledooi) terdakwa dan Penasihat Hukumnya pada pokoknya terdakwa mengakui perbuatannya dan meminta agar dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya dimana mengenai penjatuhan hukuman kepada terdakwa Majelis Hakim akan tetap mempertimbangkan tentang keadilan bagi terdakwa maupun bagi korban ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas maka seluruh unsur-unsur dari Pasal 80 ayat (1) UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam Dakwaan Kesatu Jaksa Penuntut Umum telah terpenuhi oleh perbuatan terdakwa, sehingga terdakwa dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya maka dari padanya dakwaan selainnya tidak perlu lagi dipertimbangkan ; Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan di persidangan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada perbuatan Terdakwa, sedangkan
Terdakwa
adalah
orang
yang
cakap
berbuat
hukum,
mampu
bertanggungjawab di depan hukum maka terdakwa dapat bertanggung jawab atas perbuatannya ; Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah tentang perbuatan yang telah terbukti, maka terhadap diri terdakwa haruslah dijatuhkan pidana yang setimpal dengan perbuatannya tersebut ; Menimbang, bahwa karena masa penahanan yang telah dijalani terdakwa adalah sah menurut hukum maka cukup beralasan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; Menimbang, bahwa oleh karena tidak terdapat alasan untuk mengeluarkan terdakwa dari dalam tahanan dan pidana yang akan dijatuhkan kepada terdakwa lebih lama dari masa penahanan maka cukup beralasan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan ; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah dijatuhi pidana maka cukup beralasan pula terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara yang jumlahnya akan disebutkan dalam amar putusan ;
Menimbang,
bahwa
sebelum
menjatuhkan
putusan,
maka
perlu
dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan atas diri terdakwa ; HAL-HAL YANG MEMBERATKAN :
12 -- Terdakwa seorang mahasiswa yang seharusnya memberikan contoh yang baik dilingkungan sekitar ; -- Terdakwa sebelum melakukan perbuatannya minum-minuman keras ; -- Perbuatan terdakwa dapat menjadikan trauma bagi korban ; HAL-HAL YANG MERINGANKAN : -- Terdakwa bersikap sopan dan tertib di persidangan ; -- Terdakwa
mengakui
perbuatannya
sehingga
memperlancar
jalannya
persidangan ; -- Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi ; -- Terdakwa belum pernah dihukum ; -- Terdakwa masih berusia muda dan masih dapat diharapkan untuk merubah tingkah lakunya ; -- Antara terdakwa dan korban beserta keluarga korban telah berdamai dan telah saling memaafkan ;
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan keadilan yang berlaku menurut hukum dan rasa keadilan yang ada dalam masyarakat, maka Majelis Hakim akan menjatuhkan Putusan sebagai mana termuat dalam amar Putusan yang dirasa adil dan seimbang dengan perbuatan terdakwa tersebut ;
Mengingat, ketentuan Pasal 80 ayat (1) UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo. Undang-Undang No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI :
1.
Menyatakan Terdakwa MUH. IKBAL Alias IKBAL Bin MUSTAMIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ANCAMAN KEKERASAN TERHADAP ANAK” ;
2.
Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa MUH. IKBAL Alias IKBAL Bin MUSTAMIN oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (TIGA) BULAN ;
3.
Menetapkan
masa
penahanan yang telah
dijalani Terdakwa
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 4.
Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
dikurangkan
13 5. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) .
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Unaaha pada hari : SELASA tanggal 22 Oktober 2013 oleh kami : SAFRI, SH. sebagai Hakim Ketua Majelis, BASRIN, SH. Dan AGUS SOETRISNO, SH. masing – masing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana diucapkan pada persidangan yang terbuka untuk umum pada hari : SELASA tanggal 29 Oktober 2013 oleh Majelis Hakim tersebut di atas dengan dibantu ADI ANTO, SH. Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Unaaha, dan dihadiri oleh NURCAYA HAMDIANI, SH. Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Unaaha dihadapan
terdakwa tanpa di damping oleh Penasihat
Hukumnya.
HAKIM ANGGOTA,
HAKIM KETUA,
1. BASRIN, SH.
S A F R I, SH.
2. AGUS SOETRISNO, SH. PANITERA PENGGANTI,
ADI ANTO, SH.
14
SALINAN RESMI SESUAI ASLINYA PANITERA/SEKRETARIS