PUTUSAN No. 75 / Pid.B / 2013 / PN. UNH
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada peradilan tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa : Nama
: RAMLAN Alias PIAN Bin MUH. SAMIN.
Tempat lahir
: Kendari.
Umur / tanggal lahir
: 26 tahun / 10 Juli 1986.
Jenis kelamin
: Laki-Laki.
Kebangsaan
: Indonesia .
Tempat tinggal
: Kel. Lalosabila, Kec. Wawotobi, Kab. Konawe.
Agama
: Islam.
Pekerjaan
: Petani
Terdakwa dalam perkara ini tidak dilakukan penahanan karena ditahan dalam perkara lain ;
Terdakwa di persidangan didampingi Penasihat Hukumnya bernama RISAL AKMAN, SH. Pekerjaan Advokat/Penasihat Hukum yang terdaftar pada Pengadilan Negeri Unaaha, berdasarkan Penetapan Penunjukan Ketua Majelis Hakim ; Pengadilan Negeri Tersebut ; Setelah membaca surat-surat dalam berkas perkara ini; Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan terdakwa di persidangan ; Setelah mendengar tuntutan pidana dari Penuntut Umum pada tanggal 23 Juli 2013, yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim Yang mengadili perkara ini memutuskan : 1. Menyatakan terdakwa RAMLAN Alias PIAN Bin MUH. SAMIN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pengeroyokan sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP sebagaimana dalam surat dakwaan kedua Jaksa Penuntut Umum ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa RAMLAN Alias PIAN Bin MUH. SAMIN dengan pidana penjara selama 1 (SATU) TAHUN DAN 4 (EMPAT) BULAN dengan perintah terdakwa tetap ditahan ; 3. Menetapkan supaya terdakwa membayar dibebani biaya perkara sebesar Rp. 2.000,(dua ribu rupiah) ;
2 Atas tuntutan pidana Penuntut Umum tersebut terdakwa secara lisan menyatakan mohon keringan hukuman oleh karena terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi ; Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke Persidangan dengan surat Dakwaan No.Reg.
Perkara:
PDM-11/RP-9/Ep.2/04/2013
tertanggal
21
Mei
2013
yang
selengkapnya sebagai berikut : DAKWAAN ; PRIMAIR Bahwa ia terdakwa RAMLAN Alias PIAN Bin MUH. SAMIN bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO (dalam berkas terpisah) dan ARDIN (DPO), pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2011 sekitar pukul 22.30 wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Oktober tahun 2011, bertempat di Jlaan Empat Puluh Kel. Parauna, kec. Anggaberi, Kab. Konawe, atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Unaaha yang berwenang memeriksa dan mengadili, telah mengambil sesuatu barang yang sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk memiliki barang tersebut secara melawan hukum, yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang dengan maksud akan menyiapkan atau memudahkan pencurian itu atau jika tertangkap tangan supaya ada kesempatan bagi dirinya sendiri atau bagi kawannya yang turut melakukan kejahatan itu akan melarikan diri supaya barang yang dicuri itu tetap ada ditangannya, yang dilakukan pada waktu malam didalam sebuah rumah atau pekarangan yang tertutup yang ada rumahnya atau di jalan umum atau di dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Berawal ketika terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO (dalam berkas terpisah) dan ARDIN (DPO) yang menaiki sepeda motor dengan berboncengan tiga melintas di jalan Empat Puluh Kelurahan Parauna Kec. Anggaberi, Kab. Konawe melihat saksi korban SISKAWATI dan saksi SURYANA sedang berpacaran, kemudian terdakwa bersama PAPIO dan ARDIN memutar balik dan menyembunyikan sepeda motor mereka di hutan-hutan dan berjalan kaki melewati persawahan menuju ke tempat saksi korban SISKAWATI dan saksi SURYANA yang sedang berpacaran, sambil berjalan PAPIO melumuri mukanya dengan lumpur agar tidak dikenal oleh saksi korban SISKAWATI ; Sesampainya di tempat saksi korban SISKAWATI dan saksi SURYANA, terdakwa langsung memukul kepala bagian belakang saksi korban SISKAWATI dengan menggunakan kayu, dilanjut dengan memukul bahu sebelah kiri, sedangkan PAPIO
3 langsung memukul rahang sebelah kiri saksi SURYANA serta mengancam agar saksi SURYANA jangan melawan dan berteriak kalau tidak PAPIO akan menikam, kemudian ARDIN memukul dada saksi korban SISKAWATI dan mengambil HP X3 milik saksi korban SISKAWATI serta dompet milik saksi SURYANA yang berisi uang sebesar Rp. 70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah), saksi korban SISKAWATI kemudian berkata “tolong saya PAPIO” namun PAPIO menjawab “tidak ada disini nama PAPIO kamu sembarang paggil nama” sambil memegang salah satu tangan saksi korban SISKAWATI dan menyeretnya sekitar dua meter, yang kemudian ARDIN berusaha mencium saksi korban SISKAWATI tetapi saksi korban SISKAWATI melawan, kemudian ada lampu motor yang menuju kea rah mereka, maka terdakwa bersama PAPIO dan ARDIN pergi melarikan diri, keesokan harinya ARDIN menyampaikan kepada PAPIO bahwa uang sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) dan HP yang diambilnya hilang pada saat melarikan diri. Akibat perbuatan terdakwa bersama dengan PAPIO dan ARDIN menyebabkan saksi korban SISKAWATI mengalami kerugian sekurang-kurangnya lebih dari Rp. 250.(dua ratus lima puluh rupiah) dan luka sebagaimana diterangkan dalam Visum Et Repertum nomor 1235/BLUD RS/VISUM/
/2011 tanggal 24 Desember 2011 yang
ditandatangani oleh dr. Hj. SUMIATI dokter pemeriksa pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Kabupaten Konawe, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut : - Bengkak pada kepala bagian belakang sebelah kiri. - Memar pada leher sebelah kiri, lengan atas kanan kiri. - Luka lecet pada lengan tangan kanan akibat benturan keras benda tumpul. Perbuatan terdakwa RAMLAN Alias PIAN Bin MUH. SAMIN sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 365 ayat (2) butir ke-1 dan ke-2 KUHP ; SUBSIDIAIR Bahwa ia terdakwa RAMLAN Alias PIAN Bin MUH. SAMIN bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO (dalam berkas terpisah) dan ARDIN (DPO), pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2011 sekitar pukul 22.30 wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Oktober tahun 2011, bertempat di Jlaan Empat Puluh Kel. Parauna, kec. Anggaberi, Kab. Konawe, atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Unaaha yang berwenang memeriksa dan mengadili, telah mengambil sesuatu barang yang sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk memiliki barang tersebut secara melawan hukum, yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap orang dengan maksud akan menyiapkan atau memudahkan pencurian itu atau jika tertangkap tangan supaya ada kesempatan bagi dirinya sendiri atau bagi kawannya yang turut melakukan kejahatan itu akan melarikan
4 diri supaya barang yang dicuri itu tetap ada ditangannya, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Berawal ketika terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO (dalam berkas terpisah) dan ARDIN (DPO) yang menaiki sepeda motor dengan berboncengan tiga melintas di jalan Empat Puluh Kelurahan Parauna Kec. Anggaberi, Kab. Konawe melihat saksi korban SISKAWATI dan saksi SURYANA sedang berpacaran, kemudian terdakwa bersama PAPIO dan ARDIN memutar balik dan menyembunyikan sepeda motor mereka di hutan-hutan dan berjalan kaki melewati persawahan menuju ke tempat saksi korban SISKAWATI dan saksi SURYANA yang sedang berpacaran, sambil berjalan PAPIO melumuri mukanya dengan lumpur agar tidak dikenal oleh saksi korban SISKAWATI ; Sesampainya di tempat saksi korban SISKAWATI dan saksi SURYANA, terdakwa langsung memukul kepala bagian belakang saksi korban SISKAWATI dengan menggunakan kayu, dilanjut dengan memukul bahu sebelah kiri, sedangkan PAPIO langsung memukul rahang sebelah kiri saksi SURYANA serta mengancam agar saksi SURYANA jangan melawan dan berteriak kalau tidak PAPIO akan menikam, kemudian ARDIN memukul dada saksi korban SISKAWATI dan mengambil HP X3 milik saksi korban SISKAWATI serta dompet milik saksi SURYANA yang berisi uang sebesar Rp. 70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah), saksi korban SISKAWATI kemudian berkata “tolong saya PAPIO” namun PAPIO menjawab “tidak ada disini nama PAPIO kamu sembarang paggil nama” sambil memegang salah satu tangan saksi korban SISKAWATI dan menyeretnya sekitar dua meter, yang kemudian ARDIN berusaha mencium saksi korban SISKAWATI tetapi saksi korban SISKAWATI melawan, kemudian ada lampu motor yang menuju kea rah mereka, maka terdakwa bersama PAPIO dan ARDIN pergi melarikan diri, keesokan harinya ARDIN menyampaikan kepada PAPIO bahwa uang sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) dan HP yang diambilnya hilang pada saat melarikan diri. Akibat perbuatan terdakwa bersama dengan PAPIO dan ARDIN menyebabkan saksi korban SISKAWATI mengalami kerugian sekurang-kurangnya lebih dari Rp. 250.(dua ratus lima puluh rupiah) dan luka sebagaimana diterangkan dalam Visum Et Repertum nomor 123/BLUD RS/VISUM/
/2011 tanggal 24 Desember 2011 yang
ditandatangani oleh dr. Hj. SUMIATI dokter pemeriksa pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Kabupaten Konawe, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut : - Bengkak pada kepala bagian belakang sebelah kiri. - Memar pada leher sebelah kiri, lengan atas kanan kiri. - Luka lecet pada lengan tangan kanan akibat benturan keras benda tumpul. Perbuatan terdakwa RAMLAN Alias PIAN Bin MUH. SAMIN sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 365 ayat (1) KUHP ;
5 ATAU
KEDUA Bahwa ia terdakwa RAMLAN Alias PIAN Bin MUH. SAMIN bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO (dalam berkas terpisah) dan ARDIN (DPO), pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2011 sekitar pukul 22.30 wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Oktober tahun 2011, bertempat di Jlaan Empat Puluh Kel. Parauna, kec. Anggaberi, Kab. Konawe, atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Unaaha yang berwenang memeriksa dan mengadili, dengan sengaja, dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan luka, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Berawal ketika terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO (dalam berkas terpisah) dan ARDIN (DPO) yang menaiki sepeda motor dengan berboncengan tiga melintas di jalan Empat Puluh Kelurahan Parauna Kec. Anggaberi, Kab. Konawe melihat saksi korban SISKAWATI dan saksi SURYANA sedang berpacaran, kemudian terdakwa bersama PAPIO dan ARDIN memutar balik dan menyembunyikan sepeda motor mereka di hutan-hutan dan berjalan kaki melewati persawahan menuju ke tempat saksi korban SISKAWATI dan saksi SURYANA yang sedang berpacaran, sambil berjalan PAPIO melumuri mukanya dengan lumpur agar tidak dikenal oleh saksi korban SISKAWATI ; Sesampainya di tempat saksi korban SISKAWATI dan saksi SURYANA, terdakwa langsung memukul kepala bagian belakang saksi korban SISKAWATI dengan menggunakan kayu, dilanjut dengan memukul bahu sebelah kiri, sedangkan PAPIO langsung memukul rahang sebelah kiri saksi SURYANA serta mengancam agar saksi SURYANA jangan melawan dan berteriak kalau tidak PAPIO akan menikam, kemudian ARDIN memukul dada saksi korban SISKAWATI dan mengambil HP X3 milik saksi korban SISKAWATI serta dompet milik saksi SURYANA yang berisi uang sebesar Rp. 70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah), saksi korban SISKAWATI kemudian berkata “tolong saya PAPIO” namun PAPIO menjawab “tidak ada disini nama PAPIO kamu sembarang paggil nama” sambil memegang salah satu tangan saksi korban SISKAWATI dan menyeretnya sekitar dua meter, yang kemudian ARDIN berusaha mencium saksi korban SISKAWATI tetapi saksi korban SISKAWATI melawan, kemudian ada lampu motor yang menuju kea rah mereka, maka terdakwa bersama PAPIO dan ARDIN pergi melarikan diri, keesokan harinya ARDIN menyampaikan kepada PAPIO bahwa uang sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) dan HP yang diambilnya hilang pada saat melarikan diri. Akibat perbuatan terdakwa bersama dengan PAPIO dan ARDIN menyebabkan saksi korban SISKAWATI mengalami luka sebagaimana diterangkan dalam Visum Et Repertum nomor 123/BLUD RS/VISUM/
/2011 tanggal 24 Desember 2011 yang
6 ditandatangani oleh dr. Hj. SUMIATI dokter pemeriksa pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Kabupaten Konawe, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut : - Bengkak pada kepala bagian belakang sebelah kiri. - Memar pada leher sebelah kiri, lengan atas kanan kiri. - Luka lecet pada lengan tangan kanan akibat benturan keras benda tumpul. Perbuatan terdakwa RAMLAN Alias PIAN Bin MUH. SAMIN sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP ;
Menimbang, bahwa atas Surat Dakwaan Penunutut Umum yang dibacakan tersebut, Terdakwa menyatakan telah mengerti dan tidak mengajukan eksepsi / keberatan ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan Dakwaannya, Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi di persidangan, masing-masing telah memberikan keterangan di bawah sumpah yaitu : 1. Saksi SISKAWATI Alias SISKA Binti PETRUS K. -
Bahwa pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2011 sekitar jam 22.30 wita bertempat di jalan Empat Puluh, Kel. Parauna, Kec. Anggaberi, Kab. Konawe terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN memukul saksi menggunakan tangan dan kayu ;
-
Bahwa pada malam kejadian saksi hanya mengenal 1 (satu) orang pelaku bernama ERWIN Alias PAPIO sedangkan terdakwa dan ARDIN saksi baru tahu pada saat di kantor Polisi ;
-
Bahwa awalnya saksi bersama dengan SURYANA singgah di Jalan Empat Puluh dan tidak lama kemudian tiba-tiba datang tiga orang yang salah satunya saksi kenal bernama ERWIN Alias PAPIO meskipun wajah ERWIN Alias PAPIO agak kehitaman ;
-
Bahwa terdakwa langsung memukul saksi menggunakan kayu sebanyak 1 (satu) kali yang mengenai kepala bagian belakang kemudian lelaki ARDIN memukul saksi menggunakan tangan kanan sebanyak 2 (dua) kali masing-masing mengenai bahu dan dada saksi serta menendang pinggang saksi sebanyak 1 (satu) kali, selanjutnya ERWIN Alias PAPIO memegang tangan kanan saksi secara paksa sehingga saksi merasakan sakit lalu menyeret saksi sekitar 2 (dua) meter dan tiba-tiba ada sepeda motor yang akan melintas sehingga terdakwa dan teman-temannya lari meninggalkan saksi ;
-
Bahwa pada saat ERWIN Alias PAPIO memegang tangan kanan dan menyeret saksi saat itu saksi berkata kepada ERWIN Alias PAPIO “tolong saya PAPIO” dan
7 ERWIN Alias PAPIO berkata “tidak ada disini nama PAPIO kamu sembarang sebut nama” ; -
Bahwa pada saat saksi dipukul oleh terdakwa dan teman-temannya SURYANA juga dipukul oleh ERWIN Alias PAPIO serta mengambil uang milik SURYANA serta HP saksi X3 juga diambil oleh terdakwa ;
-
Bahwa akibat perbuatan terdakwa dan teman-temannya yaitu ERWIN Alias PAPIO serta ARDIN tersebut saksi mengalami sakit pada kepala bagian belakang, leher sebelah kiri dan lengan kanan ; Atas keterangan yang diberikan oleh saksi tersebut terdakwa menyatakan tidak
keberatan dan membenarkannya ;
2. Saksi JUARI Bin PETRUS KARANG. -
Bahwa pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2011 sekitar jam 22.30 wita bertempat di jalan Empat Puluh, Kel. Parauna, Kec. Anggaberi, Kab. Konawe terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN memukul saksi SISKAWATI menggunakan tangan dan kayu ;
-
Bahwa saksi tidak melihat langsung kejadian pemukulan yang dilakukan oleh terdakwa bersama teman-temannya atas diri saksi SISKAWATI namun saksi mengetahui pelakukanya setelah saksi melapor ke Polisi ;
-
Bahwa pada hari Rabu malam datang SISKAWATI ke rumah dalam keadaan kesakitan dan saksi melihat kepala bagian belakangnya mengalami bengkak sehingga saksi SISKAWATI dibawa ke rumah sakit ;
-
Bahwa menurut keterangan saksi SISKAWATI kalau saksi SISKAWATI telah dipukul menggunakan kayu dan tangan serta diseret oleh ERWIN Alias PAPIO ;
-
Bahwa menurut keterangan ERWIN Alias PAPIO dan terdakwa kepada saksi bahwa yang melakukan pemukulan adalah terdakwa dengan menggunakan kayu, ARDI memukul menggunkaan tangan sedangkan ERWIN Alias PAPIO menyeret saksi SISKAWATI ;
-
Bahwa selain saksi SISKAWATI terdakwa dan teman-temannya juga memukul SURYANA ;
-
Bahwa akibat perbuatan terdakwa dan teman-temannya yaitu ERWIN Alias PAPIO serta ARDIN tersebut saksi SISKAWATI mengalami sakit pada kepala bagian belakang, leher sebelah kiri dan lengan kanan ; Atas keterangan yang diberikan oleh saksi tersebut terdakwa menyatakan tidak
keberatan dan membenarkannya ;
8 3. Saksi DAVIT Bin SAMUEL. -
Bahwa pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2011 sekitar jam 22.30 wita bertempat di jalan Empat Puluh, Kel. Parauna, Kec. Anggaberi, Kab. Konawe terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN memukul saksi SISKAWATI menggunakan tangan dan kayu ;
-
Bahwa saksi tidak melihat langsung kejadian pemukulan yang dilakukan oleh terdakwa bersama teman-temannya atas diri saksi SISKAWATI namun saksi mengetahui pelakukanya setelah saksi melapor ke Polisi ;
-
Bahwa pada hari Rabu malam datang SISKAWATI ke rumah dalam keadaan kesakitan dan saksi melihat kepala bagian belakangnya mengalami bengkak sehingga saksi membawa saksi SISKAWATI ke rumah sakit ;
-
Bahwa menurut keterangan saksi SISKAWATI kalau saksi SISKAWATI telah dipukul menggunakan kayu dan tangan serta diseret oleh ERWIN Alias PAPIO ;
-
Bahwa menurut keterangan ERWIN Alias PAPIO dan terdakwa kepada saksi bahwa yang melakukan pemukulan adalah terdakwa dengan menggunakan kayu, ARDI memukul menggunkaan tangan sedangkan ERWIN Alias PAPIO menyeret saksi SISKAWATI ;
-
Bahwa selain saksi SISKAWATI terdakwa dan teman-temannya juga memukul SURYANA ;
-
Bahwa akibat perbuatan terdakwa dan teman-temannya yaitu ERWIN Alias PAPIO serta ARDIN tersebut saksi SISKAWATI mengalami sakit pada kepala bagian belakang, leher sebelah kiri dan lengan kanan ; Atas keterangan yang diberikan oleh saksi tersebut terdakwa menyatakan
tidak keberatan dan membenarkannya ;
4. Saksi ERWIN Alias PAPIO Bin LABONGGO. -
Bahwa pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2011 sekitar jam 22.30 wita bertempat di jalan Empat Puluh, Kel. Parauna, Kec. Anggaberi, Kab. Konawe terdakwa bersama-sama
dengan
saksi
dan
ARDIN
memukul
saksi
SISKAWATI
menggunakan tangan dan kayu ; -
Bahwa awalnya saksi bersama-sama dengan terdakwa dan ARDIN mengendarai sepeda motor dengan berboncengan tiga dan saat melintas di jalan Empat Puluh saksi dan teman-teman saksi melihat saksi SISKAWATI dan temanya sedang pacaran sehingga saksi bersama dengan terdakwa dan ARDIN memarkir motor dihutan-hutan dan berjalan mendekati saksi SISKAWATI dan temannya ;
9 -
Bahwa ketika saksi berjalan mendekati saksi SISKAWATI dan temannya saat itu saksi mengambil lumpur dan mencoreng-coreng muka saksi agar saksi tidak ketahuan ;
-
Bahwa setelah sampai ditempat saksi SISKAWATI dan temannya saat itu terdakwa langsung memukul kepala bagian belakang saksi korban SISKAWATI dengan menggunakan kayu sedangkan saksi memukul rahang sebelah kiri teman saksi SISKAWATI, kemudian ARDIN memukul sebanyak 2 (dua) kali mengenai bahu dan dada saksi SISKAWATI selanjutnya saksi memegang tangan kanan saksi SISKAWATI dan menyeretnya sekitar dua meter ;
-
Bahwa pada saat saksi memegang tangan kanan dan menyeret saksi SISKAWATI saat itu saksi SISKAWATI berkata kepada saksi “tolong saya PAPIO” dan saksi berpura-pura tidak mengenal saksi SISKAWATI sambil berkata “tidak ada disini nama PAPIO kamu sembarang sebut nama” selanjutnya ada sepeda motor yang mendekat sehingga saksi bersama-sama dengan terdakwa dan ARDIN melarikan diri meninggalkan saksi SISKAWATI dan temannya ;
-
Bahwa ARDIN sampai dengan saat ini belum tertangkap dan menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang) ; Atas keterangan yang diberikan oleh saksi tersebut terdakwa menyatakan
tidak keberatan dan membenarkannya ;
Menimbang, bahwa terdakwa dipersidangan telah diberi kesempatan untuk mengajukan saksi-saksi a de charge (saksi meringankan) tetapi terdakwa menyatakan tidak akan mengajukan saksi a de charge (saksi meringankan) maupun bukti-bukti lainnya ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2011 sekitar jam 22.30 wita bertempat di jalan Empat Puluh, Kel. Parauna, Kec. Anggaberi, Kab. Konawe terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN memukul saksi SISKAWATI menggunakan tangan dan kayu ;
-
Bahwa awalnya terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN mengendarai sepeda motor dengan berboncengan tiga dan saat melintas di jalan Empat Puluh kemudian melihat saksi SISKAWATI dan temanya sedang pacaran sehingga terdakwa bersama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN memarkir motor dihutan-hutan dan berjalan mendekati saksi SISKAWATI dan temannya ;
10 -
Bahwa setelah sampai ditempat saksi SISKAWATI dan temannya saat itu terdakwa langsung memukul kepala bagian belakang saksi korban SISKAWATI dengan menggunakan kayu sedangkan ERWIN Alias PAPIO memukul rahang sebelah kiri teman saksi SISKAWATI, kemudian ARDIN memukul sebanyak 2 (dua) kali mengenai bahu dan dada saksi SISKAWATI selanjutnya ERWIN Alias PAPIO memegang tangan kanan saksi SISKAWATI dan menyeretnya sekitar dua meter ;
-
Bahwa pada saat ERWIN Alias PAPIO memegang tangan kanan dan menyeret saksi SISKAWATI saat itu saksi SISKAWATI berkata kepada ERWIN Alias PAPIO “tolong saya PAPIO” dan ERWIN Alias PAPIO berpura-pura tidak mengenal saksi SISKAWATI sambil berkata “tidak ada disini nama PAPIO kamu sembarang sebut nama” selanjutnya ada sepeda motor yang mendekat sehingga terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN melarikan diri meninggalkan saksi SISKAWATI dan temannya ;
Menimbang, bahwa di persidangan Jaksa Penuntut Umum telah melampirkan Visum Et Repertum No. 1235/BLUD RS/VISUM/ /2011 an. SISKAWATI tanggal 24 Desmber 2011 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Hj. SUMIATI selaku dokter pemeriksa pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Kab. Konawe ;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa serta barang bukti yang dihubungkan dengan Visum Et Repertum dalam perkara ini yang saling bersesuaian, maka majelis Hakim mendapatkan fakta - fakta hukum sebagai berikut : -
Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2011 sekitar jam 22.30 wita bertempat di jalan Empat Puluh, Kel. Parauna, Kec. Anggaberi, Kab. Konawe terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN memukul saksi SISKAWATI menggunakan tangan dan kayu ;
-
Bahwa benar awalnya terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN mengendarai sepeda motor dengan berboncengan tiga dan saat melintas di jalan Empat Puluh kemudian melihat saksi SISKAWATI dan temanya sedang pacaran sehingga terdakwa bersama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN memarkir motor dihutan-hutan dan berjalan mendekati saksi SISKAWATI dan temannya ;
-
Bahwa benar ketika berjalan mendekati saksi SISKAWATI dan temannya saat itu ERWIN Alias PAPIO mengambil lumpur dan mencoreng-coreng muka ERWIN Alias PAPIO agar ERWIN Alias PAPIO tidak ketahuan ;
11 -
Bahwa benar setelah sampai ditempat saksi SISKAWATI dan temannya saat itu terdakwa langsung memukul kepala bagian belakang saksi korban SISKAWATI dengan menggunakan kayu sedangkan ERWIN Alias PAPIO memukul rahang sebelah kiri teman saksi SISKAWATI, kemudian ARDIN memukul sebanyak 2 (dua) kali mengenai bahu dan dada saksi SISKAWATI selanjutnya ERWIN Alias PAPIO memegang tangan kanan saksi SISKAWATI dan menyeretnya sekitar dua meter ;
-
Bahwa benar pada saat ERWIN Alias PAPIO memegang tangan kanan dan menyeret saksi SISKAWATI saat itu saksi SISKAWATI berkata kepada ERWIN Alias PAPIO “tolong saya PAPIO” dan ERWIN Alias PAPIO berpura-pura tidak mengenal saksi SISKAWATI sambil berkata “tidak ada disini nama PAPIO kamu sembarang sebut nama” selanjutnya ada sepeda motor yang mendekat sehingga terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN melarikan diri meninggalkan saksi SISKAWATI dan temannya ;
-
Bahwa benar akibat perbuatan terdakwa dan teman-temannya yaitu ERWIN Alias PAPIO serta ARDIN tersebut saksi mengalami sakit pada kepala bagian belakang, leher sebelah kiri dan lengan kanan ;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian maka segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan sebagaimana termuat dalam Berita Acara sidang dianggap telah termasuk dan dipertimbangkan pula dalam putusan ini ;
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah terdakwa dapat dipersalahkan telah melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan oleh Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa untuk menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan oleh penuntut Umum, maka harus dapat dibuktikan bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi semua unsur-unsur pasal dari tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa;
Menimbang, bahwa dakwaan Penuntut Umum disusun secara SubsideritasAlternatif yaitu Kesatu Primair melanggar Pasal 365 ayat (2) butir ke-1 dan ke-2 KUHP Subsidair melanggar Pasal 365 ayat (1) KUHP atau Kedua melanggar Pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP, maka Majelis Hakim akan memilih dakwaan yang sesuai dengan faktafakta di persidangan yaitu dalwam dakwaan kedua melanggar Pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP, yang unsur-unsur Pasalnya sebagai berikut : 1. Barang Siapa ;
12 2. Dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang ; 3. Mengakibatkan luka-luka ; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan satu persatu dari unsur pasal yang didakwakan terhadap diri terdakwa tersebut sebagai berikut:
1. Unsur “Barang Siapa” Menimbang, bahwa unsur “ Barang Siapa “ yang dimaksud oleh Undangundang adalah subyek hukum tanpa terkecuali, dan dalam hubungannya dengan perkara ini yang dianggap sebagai subyek tindak pidana adalah manusia / orang (natuur lijke Persoonen) sebagai subyek hukum pendukung hak dan kewajiban yang mampu mempertanggung jawabkan setiap perbuatan yang dilakukannya. Menimbang, bahwa di persidangan telah dihadapkan terdakwa RAMLAN Alias PIAN Bin MUH. SAMIN yang identitas lengkapnya telah diakui dan telah dicocokkan dengan identitas terdakwa dalam Berkas Surat Dakwaan di persidangan dimana
terdakwa
adalah
orang
yang
sehat
akal
pikirannya
yang
bisa
mempertanggung jawabkan perbuatannya sehingga tidak terdapat adanya Error in Persona ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka menurut Majelis Hakim unsur “Barang Siapa” telah terpenuhi ;
2. Unsur “Dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang” Menimbang, bahwa maksud dari unsur ini adalah perbuatan tersebut dilakukan ditempat yang bisa dilalui orang atau temat umum yang dapat dilihat oleh setipa orang dimana perbuatan tersebut dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2011 sekitar jam 22.30 wita bertempat di jalan Empat Puluh, Kel. Parauna, Kec. Anggaberi, Kab. Konawe terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN memukul saksi SISKAWATI menggunakan tangan dan kayu ; Menimbang, bahwa awalnya terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN mengendarai sepeda motor dengan berboncengan tiga dan saat melintas di jalan Empat Puluh kemudian melihat saksi SISKAWATI dan temanya bernama SURYANA sedang pacaran sehingga terdakwa bersama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN memarkir motor dihutan-hutan dan berjalan mendekati saksi SISKAWATI dan SURYANA yang mana ketika berjalan mendekati saksi SISKAWATI dan SURYANA tersebut saat itu ERWIN Alias PAPIO mengambil lumpur dan
13 mencoreng-coreng muka ERWIN Alias PAPIO agar ERWIN Alias PAPIO tidak ketahuan; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi SISKAWATI, saksi ERWIN Alias PAPIO dan keterangan terdakwa yang bersesuaian saat setelah sampai ditempat saksi SISKAWATI dan temannya yang bernama SURYANA, terdakwa langsung memukul kepala bagian belakang saksi korban SISKAWATI dengan menggunakan kayu sedangkan ERWIN Alias PAPIO memukul rahang sebelah kiri teman saksi SISKAWATI, kemudian ARDIN memukul sebanyak 2 (dua) kali mengenai bahu dan dada saksi SISKAWATI selanjutnya ERWIN Alias PAPIO memegang tangan kanan saksi SISKAWATI dan menyeretnya sekitar dua meter ; Menimbang, bahwa pada saat ERWIN Alias PAPIO memegang tangan kanan dan menyeret saksi SISKAWATI saat itu saksi SISKAWATI berkata kepada ERWIN Alias PAPIO “tolong saya PAPIO” dan ERWIN Alias PAPIO berpura-pura tidak mengenal saksi SISKAWATI sambil berkata “tidak ada disini nama PAPIO kamu sembarang sebut nama” selanjutnya ada sepeda motor yang mendekat sehingga terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN melarikan diri meninggalkan saksi SISKAWATI dan temannya ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan perbuatan terdakwa yang memukul saksi SISKAWATI dilakukan bersama-sama dengan saksi ERWIN Alias PAPIO (terdakwa dalam berkas terpisah) dan ARDIN (DPO), sehingga unsur “Dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan
terhadap
orang” telah terpenuhi ;
3. Unsur “Mengakibatkan luka” Menimbang, bahwa dalam unsure ini dimaksudkan yaitu akibat dari perbuatan terdakwa menyebabkan saksi korban mengalami luka atau sakit ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2011 sekitar jam 22.30 wita bertempat di jalan Empat Puluh, Kel. Parauna, Kec. Anggaberi, Kab. Konawe terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO dan ARDIN memukul saksi SISKAWATI menggunakan tangan dan kayu dimana dilakukan secara bersama-sama ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi SISKAWATI akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan ERWIN Alias PAPIO (terdakwa dalam berkas terpisah) dan ARDIN (DPO) mengakibatkan saksi SISKAWATI mengalami luka dan sakit pada kepala bagian belakang, leher sebelah kiri dan lengan kanan, sebagaimana pula diterangkan dalam Visum Et Repertum Nomor : 1235/BLUD RS/VISUM/
/2011 tanggal 24 Desember 2011 yang ditandatangani oleh dr. Hj.
14 SUMIATI dokter pemeriksa pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Kabupaten Konawe, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut : - Bengkak pada kepala bagian belakang sebelah kiri. - Memar pada leher sebelah kiri, lengan atas kanan kiri. - Luka lecet pada lengan tangan kanan akibat benturan keras benda tumpul. Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut maka unsur “mengakibatkan luka” telah terpenuhi ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas maka seluruh unsur-unsur dari Pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP dalam Dakwaan Kedua Jaksa Penuntut Umum telah terpenuhi oleh perbuatan terdakwa, sehingga dakwaan Kedua Jaksa Penuntut Umum dinyatakan terbukti dan terdakwa dinyatakan secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan kedua ; Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan di persidangan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada perbuatan Terdakwa, sedangkan
Terdakwa
adalah
orang
yang
cakap
berbuat
hukum,
mampu
bertanggungjawab di depan hukum maka terdakwa dapat bertanggung jawab atas perbuatannya ;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah tentang perbuatan yang telah terbukti, maka terhadap diri terdakwa haruslah dijatuhkan pidana yang setimpal dengan perbuatannya tersebut sesuai pasal 193 ayat (1) KUHAP ;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dijatuhi pidana maka terdakwa akan diperintahkan untuk ditahan ; Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan terdakwa terbukti dan Terdakwa dijatuhi pidana maka terhadap terdakwa akan dibebani untuk membayar biaya perkara yang jumlahnya akan disebutkan dalam amar putusan ; Menimbang,
bahwa
sebelum
menjatuhkan
putusan,
maka
perlu
dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan atas diri para terdakwa ; HAL-HAL YANG MEMBERATKAN : -- Perbuatan terdakwa cukup meresahkan masyarakat ; -- Terdakwa melakukan perbuatannya kepada seorang wanita ;
15 HAL-HAL YANG MERINGANKAN : -- Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya ; -- Terdakwa bersikap sopan dan tertib di persidangan ; -- Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi ; -- Terdakwa memiliki tanggungan keluarga ;
Menimbang, bahwa penjatuhan pidana kepada terdakwa tidak dimaksudkan sebagai upaya balas dendam, tetapi lebih ditekankan pada usaha untuk membina terdakwa agar dapat menyadari kesalahannya yang nantinya diharapkan dapat hidup kembali bermasyarakat tanpa melakukan perbuatan pidana lagi ; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan keadilan yang berlaku menurut hukum dan rasa keadilan yang ada dalam masyarakat, maka Majelis Hakim akan menjatuhkan Putusan sebagai mana termuat dalam amar Putusan yang dirasa adil dan seimbang dengan perbuatan terdakwa tersebut ;
Mengingat, ketentuan Pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHP Jo. UU No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI : 1.
Menyatakan Terdakwa RAMLAN Alias PIAN Bin MUH. SAMIN telah terbukti secara
sah
dan
meyakinkan
bersalah
melakukan
tindak
pidana
“PENGEROYOKAN YANG MENGAKIBATKAN LUKA” ; 2.
Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa RAMLAN Alias PIAN Bin MUH. SAMIN oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (SATU) TAHUN;
3.
Memerintahkan agar Terdakwa ditahan ;
4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah) ;
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Unaaha pada hari : KAMIS tanggal 25 Juli 2013 oleh kami : MUSAFIR, SH. selaku Hakim Ketua Majelis, BASRIN, SH. Dan AGUS SOETRISNO, SH. masing – masing sebagai Hakim Anggota, Putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari : SELASA tanggal 30 Juli 2013 oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim–Hakim Anggota, dibantu oleh SAHIR. R.
Panitera
16 Pengganti pada Pengadilan Negeri Unaaha, dihadiri oleh NURCAYA HAMDIANI, SH. Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Unaaha dihadapan Terdakwa tanpa didampingi oleh Penasihat Hukumnya.
HAKIM ANGGOTA,
HAKIM KETUA,
1. BASRIN, SH.
MUSAFIR, SH.
2. AGUS SOETRISNO, SH. PANITERA PENGGANTI,
SAHIR. R.
