PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012
ISSN 1693-3591
UJI SIFAT FISIS GEL ANTIACNE EKSTRAK DAUN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) DALAM BASIS Na CMC DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus
Dwi Saesar Nur Syafril, Ika Yuni Astuti*, Suparman Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Puwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh, PO BOX 202, Purwokerto 53182 ABSTRAK Dalam penelitian ini dibuat tiga formula gel ekstrak daun gambir dengan konsentrasi Na CMC yang berbeda (4%, 5%, 6%). Gel yang dihasilkan dievaluasi sifat fisiknya meliputi uji pH, viskositas, homogenitas, daya sebar, daya lekat, identifikasi senyawa ekstrak daun gambir, dan uji aktivitas antibakteri yang dilakukan dengan metode difusi padat. Hasil uji viskositas dianalisis dengan metode anova dua arah sedangkan uji daya sebar, daya lekat, dan daya antibakteri dianalisis dengan metode anova satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji BNT pada data yang memberikan perbedaan signifikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kenaikan konsentrasi Na CMC sebesar 4%, 5%, 6% akan menurunkan daya sebar gel tetapi meningkatkan daya lekat dan viskositas gel ekstrak daun gambir. Daya antibakteri terbesar terdapat pada gel ekstrak daun gambir dengan konsentrasi Na CMC 5%. Kata kunci: daya antibakteri, gel, ekstrak daun gambir (Uncaria gambir Roxb), Na CMC, Staphylococcus aureus ABSTRACT The aim of this research is to know the influence of Na CMC concentration to physical characteristic and antibacterial activity of gel gambier leaf extract against Staphylococcus auereus. Three formulas of gel were made by various Na CMC concentration (4%, 5%, and 6%). Produced gels were tested physical characteristic (organoleptic, pH test, viscosity, homogenity, spread ability, adhesive ability, and identification of gambier leaf extract). Antibacterial activity test was done by solid diffusion method. Viscosity data was analyzed using two way ANOVA, spread ability, adhesive ability, and antibacterial activity of gel gambier leaf extract was analyzed using one way ANOVA with 95% of confidence level and continued by LSD (Least Significant Difference) on the data which had difference signifficancy. The result showed that the Na CMC concentration increases by 4%; 5%; and 6% giving impairment spread ability but increases adhesion and viscosity. The greatest antibacterial ability in gel gambier leaf extarct with a concentration 5% Na CMC. Keywords: antibacterial activity, gel, gambier (Uncaria gambir Roxb) leaf extract, Na CMC, Staphylococcus auereus.
118
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012
ISSN 1693-3591
Pendahuluan
anhydrid). Gambir juga mengandung
Akne merupakan penyakit radang
sedikit quercetine yaitu bahan pewarna
menahun dari unit pilosebasius, dan
yang memiliki warna kuning. (Zeijlstra,
daerah presdileksi adalah pada daerah
1943 cit Hayani, 2003). Literatur lain
seboroik, yaitu muka (hidung, pipi, dan
menyebutkan komponen kimia terbesar
dahi), dada, punggung lengan bagian
pada tanaman gambir terdapat pada
atas dan leher. Pada penyakit ini faktor
bagian daun berupa senyawa flavonoid
yang
masa
(katekin 50%), pirokatekol, quersetin
terhadap
(Lucida, et al, 2007). Beberapa fungsi
gangguan
flavonoid adalah pengatur fotosintesis
menstruasi, infeksi lokal, dan lain-lain.
pada tanaman, kerja antimikroba, dan
Pada
antivirus (Robinson, 1995: 153).
berpengaruh
pubertas,
adalah
hipersensitifitas
beberapa
jenis
usia
makanan,
remaja
frekuensi
juga,
karena
meningkat
akne faktor
Sediaan gel merupakan sediaan
pemakaian kosmetik yang meningkat
topikal yang mempunyai daya penetrasi
(Junadi, dkk., 1982: 483).
baik,
Staphylococcus
tidak
dan
tidak
bekas
pada
saat
aureus
adalah
yang
tumbuh
pemakaiannya. Formula umum dari
berkelompok, tidak berspora dan dapat
sediaan gel terdiri dari bahan dasar
bertahan dalam waktu yang lama pada
(basis) gel dan zat tambahan. Salah satu
benda
bahan
bakteri
gram
yang
positif
kering.
meninggalkan
lengket
Staphylococcus
pembentuk
aureus diasosiasikan dengan beberapa
carboxymethilcellulose
kondisi,
CMC).
diantaranya
bisul,
jerawat,
gel
adalah
natrium
(Na
Na CMC merupakan garam
pnemumonia, meningitis, dan arthritis
natrium dari asam selulosaglikol dan
(Madigan dan Martinko, 2006).
dengan
demikian
berkarakter
ionik
Dari penelitian terdahulu ekstrak
(Voigt, 1995). CMC Na digunakan secara
produk gambir memiliki sifat antibakteri
luas untuk formulasi sediaan farmasi oral
terhadap
dan topikal, terutama karena tingkat
bakteri
uji
gram
positif
Streptococcus mutans, Staphylococcus
viskositas
aureus, dan Bacillussubtilis (Rindit, dkk.,
penelitian ini akan dibuat gel ekstrak
2007). Komponen utama gambir adalah
daun gambir dengan basis Na CMC yang
katekin (asam katekin atau asam kateku)
divariasikan
dan
penelitian ini adalah untuk mengetahui
asam
katekin
tannat
(katekin
119
yang
dimilikinya.
konsentrasinya.
Dalam
Tujuan
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012
ISSN 1693-3591
pengaruh konsentrasi Na CMC terhadap
dari Sumatera Barat, akuades, Na CMC,
sifat fisik dan daya antibakteri gel
gliserin, etanol 96% (Bratachem) kualitas
ekstrak daun gambir terhadap bakteri
farmasetis, na benzoat.
Staphylococcus aureus.
Prosedur Penelitian
Metode Penelitian
Ekstrak daun gambir diperoleh
Bahan
dengan metode sokletasi. Sejumlah Staphylococcus
Fakultas
aureus
Biologi
Muhammadiyah
dari
tertentu
Universitas
Purwokerto,
ekstrak
daun
gambir
diformulasikan dalam 3 formula gel
daun
dengan konsentrasi
tanaman gambir (Uncaria gambir Roxb)
Na CMC
yang
berbeda.
Tabel 1. Formulasi gel ekstrak gambir Bahan Na CMC Gliserin Na Benzoat Ekstrak daun gambir Akuades
Formula gel ekstrak daun gambir I II III 4g 5g 6g 0,5 g 0,5 g 0,5 g 0,05 g 0,05 g 0,05 g 1g 1g 1g ad 100 g ad 100 g ad 100 g
Masing-masing formula gel kemudian
gel kemudian diamati perubahan warna
diuji sifat fisis yang meliputi:
pada pH stick tersebut disesuaikan
Pengamatan organoleptis
dengan yang warna standar pada alat.
Pengamatan meliputi
pengamatan
organoleptis
Pengukuran pH dilakukan pada hari ke-1,
perubahan-
7, 14, 21, dan hari ke-28 (Jufri dkk, 2006:
perubahan bentuk, warna dan bau yang
13).
terjadi pada tiap rentang waktu tertentu
Pengukuran Viskositas Gel
selama
28
hari.
Pengamatan
Pengukuran
menggunakan
organoleptis dilakukan pada hari ke-1, 7,
Viskometer Brookfield digital. Sediaan
14, 21, dan hari ke-28 (Afidah, 2008: 17).
sebanyak 100 gam dimasukkan kedalam
Pengukuran pH
cup, kemudian dipasang spindel dan
Pengukuran pH dari formula gel
rotor dijalankan dengan kecepatan 1
yang telah dibuat dengan menggunakan
rpm. Hasil viskositas dicatat setelah
pH stick. pH dicelupkan ke dalam sediaan
Viskometer menunjukkan angka yang
120
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012
ISSN 1693-3591
stabil. Pengukuran viskositas dilakukan
Dicatat waktu sampai kedua plat saling
pada hari ke-1 dan ke-28. Dilakukan
lepas.
replikasi tiga kali (Afidah, 2008: 18).
(Fajriyah, 2009: 21).
Uji Homogenitas Gel
Identifikasi Senyawa dalam Ekstrak Daun
Gel pada masing-masing formula
Dilakukan
replikasi
tiga
kali
Gambir dan dalam Gel Ekstrak Daun
diambil secukupnya, dioleskan pada plat
Gambir
kaca, diraba dan digosokkan. Massa gel
Kondisi KLT menggunakan fase
harus menunjukkan susunan homogen
diam Lempeng KLT silika gel F254, fase
yaitu tidak terasa adanya bahan padat
gerak berupa Kloroform:Etil Asetat (9:1),
pada kaca. Dilakukan replikasi tiga kali
dengan pereaksi semprot Sitroborat.
(Fajriyah, 2009: 20).
Masing-masing larutan uji dari ekstrak
Uji Daya Sebar
sari pelarut yang telah dilarutkan dengan
Sebanyak 0,5 g gel diletakkan di
pelarut yang sesuai (50 mg ekstrak +
tengah kaca dengan diameter 15 cm.
pelarut ad 10 ml) disiapkan, kemudian
Kaca yang kedua diletakkan diatasnya
ditotolkan pada lempeng kromatografi
dibiarkan
Diukur
lapis tipis silika gel F254 dengan ukuran 5
diameter gel yang menyebar, kemudian
x 10 cm dengan jarak elusi 8 cm dengan
ditambahkan 50 g beban tambahan
menggunakan pipa kapiler. Lempeng
didiamkan selama 1 menit. Diukur
yang tadi sebelumnya telah dipanaskan
diameter
terlebih dahulu pada oven dengan suhu
selama
gel
1
yang
menit.
menyebar.
Hal
tersebut dilakukan berulang sampai
110 selama
30
menit.
Lempeng
didapat diameter sebar yang konstan.
kemudian dimasukkan dalam bejana
Dilakukan replikasi tiga kali (Fajriyah,
berisi fase gerak yang sebelumnya telah
2009: 20).
dijenuhkan dengan cara ditutup dengan
Uji Daya Lekat
kaca dan dilekati dengan vaselin. Eluasi
Gel yang akan diuji diambil
dilakukan sampai tanda batas eluasi.
sebanyak 1 g kemudian dioleskan pada
Kemudian dikeluarkan dari bejana dan
sebuah plat kaca. Plat kaca yang kedua
dikering anginkan. Hasilnya diidentifikasi
ditempelkan
plat
masing-masing dengan menggunakan
menyatu. Ditekan dengan beban seberat
pengamatan pada lampu Uv 254 nm dan
1 kg selama 5 menit setelah itu beban
365 nm. Pengamatan warna dilakukan
dilepas. Diberi beban pelepasan 80 g.
dengan
sampai
kedua
121
disemprot
pereaksi
warna
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012
ISSN 1693-3591
penampakan bercak dan menghitung
dua arah dengan taraf kepercayaan 95%,
harga Rf dari masing-masing bercak.
apabila F hitung lebih besar daripada F
Uji aktivitas antibakteri
tabel, maka dilanjutkan dengan uji BNT
Setiap cawan petri dibagi 5 bagian
pada taraf kepercayaan 95%.
yaitu 1 untuk menguji gel formula I, 2 untuk menguji gel formula II, 3 untuk
Hasil dan Pembahasan
menguji gel formula III, 4 untuk menguji
Penyiapan Bahan
gel kontrol negatif, 5 untuk menguji gel
Tanaman gambir diperoleh dari
kontrol positif. Setelah itu kertas cakram
Nagari Sialang, Kecamatan Kapur IX,
steril direndam selama 15 menit di
Kabupaten Limapuluh, Sumatera Barat.
masing-masing formula gel. Setelah itu
Daun gambir dipilih yang masih bagus,
masing-masing kertas cakram diletakkan
kemudian dicuci dengan air mengalir
di dalam petri, untuk memberikan waktu
untuk
pertumbuhan
menempel. Kemudian dikeringkan di
maka
diinkubasi
37
menghilangkan
kotoran
yang
selama 24 jam. Diameter hambat (zona
bawah sinar matahari dengan ditutup
bening) diamati.
kain hitam. Proses pembersihan dan
Aktivitas antibakteri dari sediaan
pengeringan daun gambir dilakukan oleh
dibandingkan dangan aktivitas antibiotik
supplyer untuk menghindari perubahan
komesial. Pengukuran zona hambat
kimia yang terlalu banyak karena waktu
dilakukan dengan cara mengambil garis
pengiriman yang lama. Daun gambir
tegak lurus (diameter) yang melalui titik
yang sudah kering dihaluskan menjadi
pusat cakram. Data yang diperoleh
serbuk kemudian diayak.
dianalisis dengan menggunakan ANOVA.
Ekstraksi Daun Gambir
Analisis Data
Senyawa target pada ekstraksi
Data hasil uji daya sebar, daya
yaitu flavonoid yang diduga mempunyai
lekat, dan daya antibakteri dianalisis
daya antibakteri. Dari 30 gram serbuk
dengan uji anova satu arah dengan taraf
daun gambir diperoleh rata-rata 5,27
kepercayaan 95%, apabila F hitung lebih
gram
besar daripada F tabel, maka dilanjutkan
organoleptis ekstrak yang diperoleh
dengan uji beda nyata terkecil (BNT)
sebagai berikut : Bau khas, Rasa pahit,
pada taraf kepercayaan 95%. Data hasil
Warna hijau tua, Rendemen 17,56 %, pH
uji viskositas dianalisis dengan uji anova
5.
122
ekstrak.
Hasil
pengujian
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012
ISSN 1693-3591
Evaluasi sediaan
warna, dan bau selama penyimpanan.
1. Pengamatan Organoleptis
Pengamatan ini dilakukan pada waktu
Tujuan pengamatan organoleptis
yang
sama
selama
28
hari.
untuk mengamati perubahan bentuk, Tabel 2. Hasil pengamatan organoleptis selama 28 hari Formula
Pengamatan organoleptis pada hari ke-1, 7, 14, 21, dan 28 Bentuk
Warna
Bau
I
Agak Kental
Hijau kecoklatan
Khas gambir
II
Kental
Hijau kecoklatan
Khas gambir
III
Paling Kental
Hijau kecoklatan
Khas gambir
Hasil uji menunjukkan gel stabil
merubah
pH
sediaan..
Hal
ini
selama penyimpanan 28 hari, tidak
menunjukan formula gel dengan basis
terjadi penguraian komponen gel yang
Na CMC memiliki pH yang stabil yaitu 7,
dapat menyebabkan perubahan bentuk,
hal ini disebabkan Na CMC memiliki pH
warna dan bau gel.
antara 6-8 (Rowe, dkk., 2003).
2. Pengukuran pH
3. Pengukuran Viskositas Gel
Hasil
pengukuran
sediaan
Viskositas diuji dengan Viskometer
selama 28 hari, dapat diketahui selama
Brookfield menggunakan spindel 64.
penyimpanan gel formula I, formula II,
Pengamatan viskositas dilakukan pada
dan
hari
formula
III
tidak
pH
mengalami
ke-1
dan
hari ke-28
setelah
Tujuannya
untuk
perubahan pH. Hal ini menunjukkan
pembuatan
gel.
bahwa sediaan stabil secara kimia, tidak
mengetahui
stabilitas
terjadi
selama penyimpanan 28 hari.
interaksi
kimia
yang
dapat
Tabel 3. Hasil pengukuran viskositas gel ekstrak daun gambir Rep 1 2 3
Ratarata±SD
Viskositas hari ke-1 (Cp) FI F II F III 256000 509000 655000 263000 512000 642500 237200 517700 618000 252066 ,6 638500 ±13342 512900 ±18821, ,2 ±4419,2 5
Viskositas hari ke-28 (Cp) FI F II F III 205000 473000 605000 230000 525000 613000 209000 510200 600500 214666, 6 606166, ±13422 502733,3 7 8,8 ±26792,1 ±6331,1
123
viskositas
gel
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012
ISSN 1693-3591
Dari hasil uji viskositas dianalisis
gambir.
Pencampuran
komponen-
dengan uji anova dua arah dengan taraf
komponen gel tercampur dengan baik
kepercayaan 95%. Untuk mengetahui
sehingga gel homogen, tidak terdapat
ada
partikel kasar dan memberikan stabilitas
tidaknya
perbedaan
viskositas
formula gel antara pengukuran hari ke-1
fisik yang baik.
dengan hari ke-28. Berdasarkan hasil uji
5. Daya Sebar Gel
anova dua arah faktor formula didapat
Hasil yang diperoleh semakin
nilai F hitung (965,348) lebih besar dari
besar konsentrasi Na CMC maka semakin
pada
berarti
kecil daya sebar gel ekstrak daun gambir
perbedaan konsentrasi Na CMC yang
dimana kekentalannya meningkatkan
berbeda pada ketiga formulasi gel
sehingga gel lebih sulit menyebar. Hasil
ekstrak
uji anova yang dilanjutkan dengan uji
F
tabel
daun
(3,89)
gambir
yang
memberikan
perbedaan yang signifikan. Semakin
BNT
menunjukkan
perbedaan
besar konsentrasi Na CMC semakin besar
signifikan antara ketiga formula.
yang
pula viskositasnya. Pada faktor hari diperoleh nilai uji anova untuk F hitung
6. Daya Lekat Gel
(12,854) lebih besar dari pada F tabel
Data hasil uji daya lengket ini
(4,75) dan nilai P (0.04) dimana lebih
kemudian dianalisis menggunakan uji
kecil dari pada nilai α (0,05) maka
anova satu arah pada taraf kepercayaan
dengan
dapat
95%. Berdasarkan uji anova didapat nilai
disimpulkan antara hari ke-1 dan ke-28
F hitung (128,593) yang lebih besar dari
memberikan perbedaan yang signifikan.
F tabel (5,14) yang berarti perbedaan
Hal
konsentrasi
keterangan
ini
juga
tersebut
menunjukan
bahwa
Na
CMC
memberikan
viskositas gel ekstrak daun gambir
perbedaan daya lekat gel ekstrak daun
kurang stabil pada penyimpanan 28 hari.
gambir yang signifikan.
4. Homogenitas Gel Hasil
yang
Karena adanya perbedaan maka diperoleh,
selama
dilanjutkan
dengan
uji
BNT
untuk
penyimpanan 28 hari gel tetap homogen
mengetahui daya lekat formula gel mana
dan stabil tidak terdapat partikel padat.
yang
Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan
Berdasarkan hasil uji BNT diketahui
konsentrasi
bahwa antara formula I dengan formula
Na
CMC
tidak
mempengaruhi homogenitas gel ektrak
II (0,001),
124
mempunyai
perbedaan.
antara formulasi I dengan
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012
ISSN 1693-3591
formulasi III (0,000), dan antara formula
begitu juga pada ketiga sediaan gel yang
II dengan formula III (0,000), ini berarti
menandakan bahwa ekstrak tersebut
nilai P ketiga formula lebih kecil dari α
mengandung
(0,05)
adanya
1988). Beberapa literatur menyebutkan
perbedaan daya lekat yang signifikan
bahwa flavonoid yang terkandung di
pada ketiga formulasi ekstrak gel gambir
dalam gambir adalah katekin (Thorpe
(Uyanto, 2006).
dan Whiteley, 1990 dan Zeijlstra, 1943
Identifikasi Senyawa dalam Ekstrak Daun
cit Hayani, 2003). Katekin merupakan
Gambir dan dalam Gel Ekstrak Daun
aglikon flavonoid non polar (Markham,
Gambir
1988).
yang
menunjukan
flavonoid
(Markham,
Hasil uji menghasilkan warna biru terang dibawah sinar UV 366 nm,
Gambar 1. Deteksi bercak dibawah sinar UV 366 nm. 1. Ekstrak daun gambir, 2. Gel ekstrak daun gambir formula I, 3. Gel ekstrak daun gambir formula II, 4. Gel ekstrak daun gambir formula III Uji aktivitas antibakteri Hasil Tabel 4. Daya hambat (mm) terhadap Staphylococcus aureus Replikasi
FI
F II
1
6,1
6,6
2
18,8
3 Rata-rata
F
daya
hambat
dianalisis
dengan uji anova satu arah dengan taraf kepercayaan 95%, untuk mengetahui
(-)
(+)
ada tidaknya perbedaan daya hambat
11,1
-
35,1
antar perlakuan. Dari hasil uji anova
19,7
11,4
12,9
32,8
didapat F hitung (9,418) lebih besar dari
16,4
20,1
3,9
9
32,8
13,77
15,47
8,8
7,3
32,95
III
F tabel (3,48) sehingga ada perbedaan
125
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012
ISSN 1693-3591
daya hambat antar kelompok perlakuan.
memberikan daya hambat paling besar
Karena
dari ke tiga formulasi gel ekstrak
adanya
perbedaan
tersebut
maka dilanjutkan dengan uji BNT, untuk mengetahui
perlakuan
mana
gambiryang sudah dibuat
yang
memberikan perbedaan daya hambat
Daftar Pustaka
yang
Afidah N. 2008. Formulasi Gel Kompleks Inklusi Meloksikam Β-Siklodekstrin Dengan Basis Aqupec HV 505 [skripsi]. Purwokerto: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Backer, C.A dan R.C. Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi ke-4. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. [Ditjenbun] Direktorat Jenderal Fajriyah U. 2009. Formulai Losion Ekstrak Herba Tali Putri (Cuscuta australis R. Br.) dan Aktivitas Antioksidan Secara In Vitro [skripsi]. Purwokerto: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Jawetz, E. Melnick, J.L.Adelberg, E.A.,1995. Mikrobiologi Kedokteran, diterjemahkan oleh nugroho, E, Maulani,R.R. Jakarta : EGC Press. Junadi, Purnawan. et al. 1982. Kapita Selekta kedokteran. Edisi kedua. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Lucida H, Bachtiar A, dan Putri WA. 2007. Formulasi Sediaan Antiseptik Mulut dari Katekin Gambir. Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Andalas Padang. J. Sains Teknologi Farmasi 12(1) [24 Desember 2010]. Madigan, Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP. 2008. Staphylococcus aureus.
signifikan.
Hasil
uji
BNT
menunjukan daya hambat antara kontrol negatif dengan formula I, formula II, formula III gel ekstrak daun gambir tidak memiliki perbedaan yang signifikan (P >0,05). Hal ini menunjukan bahwa kontrol negatif yang dipakai ternyata juga dapat memberikan daya hambat antibakteri
walaupun
tidak
sebesar
kontrol positif dan ketiga formulasi gel ekstrak daun gambir. Hal ini dikarenakan kontrol
negatif
yang
digunakan
mengandung pengawet Na benzoat yang berperan
sebagai
antijamur
dan
antibakteri. Komponen kimia utama pada daun gambir ialah senyawa katekin yang merupakan kelompok senyawa flavonoid. Katekin pada daun gambir sekitar 40-50% (Lucida, dkk., 2007).
Kesimpulan Kenaikan konsentrasi Na CMC sebesar 4%, 5%, dan 6% memberikan penurunan nilai daya sebar, tetapi meningkatkan nilai daya lekat dan viskositas gel ekstrak daun gambir. Konsentrasi 5% gel ekstrak gambir
126
PHARMACY, Vol.09 No. 02 Agustus 2012
ISSN 1693-3591
http://id.wikipedia.org/ Staphylococcus aureus. [24 Desember 2010]. Markham, K. R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavanoid. Bandung: ITB Robinson, T. 1995. Kandungan Senyawa Organik Tumbuhan Tinggi. Diterjemahkan oleh Prof. Dr. Kosasih Padmawinata. Bandung: ITB. Rowe, R.C., Paul JS., Paul LW. 2003. Handbook of Phermaceutical
Excipients, Fourth Edition. London: Pharmaceutical Press. Thorpe JF & Whiteley MA. 1990. Thorpe’s Dictionary of Applied Chemistry. Fourth edition. Longmans Green and Co 2:434438.http://scribd.com [28 Juli 2011] Uyanto, Stanislaus S. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Edisi Kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu Zamarel dan E.A. Hadad. 1991. Budi Daya Tanaman Gambir. Edisi Khusus Penelitian Tanaman Obat.
127