PHARMACY, Vol.10 No. 02 Desember 2013
ISSN 1693-3591
PERBANDINGAN MODEL DAN PROFIL PELEPASAN OBAT SUKAR LARUT DARI MATRIKS BERBASIS NATURAL-GUM PADA SEDIAAN TABLET LEPAS LAMBAT Ahmad Ainurofiq1, Syaiful Choiri2 1) Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126 2) Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi Jl. Let. Jen. Sutoyo, Mojosongo, Surakarta 57127 Email:
[email protected] (Ahmad Ainurofiq) ABSTRAK Berbagai polimer alam telah digunakan sebagai kontrol pelepasan obat dalam sediaan lepas lambat. Karagenan, pektin, dan glukomanan berpotensi sebagai matriks untuk mengontrol pelepasan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan pola dan metode pelepasan obat dati matriks berbasis natural-gum (karagenan, pektin dan glukomanan) dengan berbagai model kinetika pelepasan obat pada tablet lepas lambat teofilin. Teofilin digunakan sebagai model obat dan tablet dibuat dengan metode granulasi basah. Matriks yang digunakan adalah pektin, karagenan, dan glukomanan dengan konsentrasi 20%, 30%, dan 40%. Pemeriksaan mutu fisik dilakukan pada granul dan tablet. Pelepasan obat dilakukan dengan alat tipe II USP dengan putaran 75 rpm, medium dapar fosfat pH 4,5 selama 6 jam. Hasil dibandingkan secara statistic dengan ANOVA taraf kepercayaan 95%, model dependent dan model independent. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi matriks glukomanan dan pektin menurunkan waktu alir dan peningkatan konsentrasi matriks menurunkan kompaktibilitas. Matriks pektin dan karagenan menunjukkan pelepasan konstan. Kinetika pelepasan yang paling dominan mengikuti kinetika orde nol dengan koefisien determinasi paling tinggi dan perbedaan antara data yang teramati dan data prediksi yang rendah (AICc dan RMSE) dan mekanisme pelepasan dikontrol oleh erosi pada matriks. Kata kunci: pektin, karagenan, glukomanan, pelepasan obat ABSTRACT Various natural polymers had been used as a control drug release in sustained release dosage form. Carrageenan, pectin, and glucomannan were potential as a matrix to control the release of drugs. This study is aimed at determining and comparing the patterns and methods of drug release from matrix natural-gum based (carrageenan, pectin, and glucomannan) with different models of drug release kinetics in sustained release theophylline tablets. Theophylline was used as a drug model and tablets which was made by wet granulation method. The matrix used is pectin, carrageenan, and glucomannan with the concentration 20%, 30%, and 40%. Physical quality inspection was conducted on granules and tablets. Drug release was carried out with apparatus type II USP at 75 rpm rotation, medium phosphate buffer pH 4,5 for 6 hours. The results were statistically compared by ANOVA level of 95%, dependent model and independent model. The results showed that the increasing concentration of glucomannan and pectin matrix
170
PHARMACY, Vol.10 No. 02 Desember 2013
ISSN 1693-3591
decreased the flow time and increased concentrations of matrix lowers compatibility. Matrix of pectin and carrageenan showed a constant release. The most dominant release kinetics followed zero order kinetics with the highest determination coefficient and the difference between the observed data and the data predicted low (AICC and RMSE) and the release mechanism was controlled by the erosion of the matrix. Key words: pectin, carrageenan, glucomannan, drug release
171
PHARMACY, Vol.10 No. 02 Desember 2013
Pendahuluan
ISSN 1693-3591
linked
α-D-asam
galakturonat.
Sistem matriks polimer hidrofikik
Pembentukan gel dari pektin tergantung
secara luas digunakan untuk sistem
daru adanya gugus metoksi, pektin
penghantaran terkontrol secara oral
dengan kadar metoksi yang tinggi terjadi
karena fleksibel untuk memperoleh
proses gelatinasi pada pH < 3,5 and
profil disolusi yang dikehendaki, efektif
pektin dengan kadar metoksi yang
secara
diterima.
rendah membentuk gel dengan adanya
matriks
ion kalsium (Sungtongjeen dkk., 2004).
biaya,
Kemampuan
dan dari
dapat polimer
hidrofilik untuk menahan pelepasan
Glukomanan merupakan
dengan menjebak obat pada lapisan
dengan bobot molekul tinggi yang
polimer
teridiri dari D-manosa dan D-glukosa,
yang
mengembang
ketika
kontak dengan medium (Nokhodchi dkk.,
dapat
2012).
pemanasan atau suasana basa. Gel yang
Telah
banyak
dikembangkan
membentuk
polisakarida
konjak
dengan
sediaan lepas lambat dengan matriks
terbentuk
berbasis polimer hidrofilik atau polimer
potensial untuk mengontrol pelepasan
alam/natural-gum based (Shah dkk.,
obat.
2009).
dari
gel
glukomanan
Penelitian ini bertujuan untuk Karagenan
merupakan
mengetahui pola dan profil pelepasan
polisakarida tersulfatasi yang diekstraksi
obat sukar larut (teofilin) dari matriks
dari alga merah dengan rantai polimer
berbasis
lurus yang terdiri dari unit (13)-linked
dengan berbagai model kinetika untuk
β-D-galaktosa dan (14)-linked α-D-
menggambarkan model pelepasan obat.
galaktosa)
yang
tersubtitusi
Bahan
Karagenan berdasarkan posisi gugus ada
atau
Teofilin (Shandong Pharm, China),
tidaknya
pektin (Cargill, Jerman), karagenan (IPB,
anhydrogalactose dibagi menjadi 3 yaitu λ-karagenan,
ι-karagenan,
dan
alam
Metode Penelitian
dan kondisi ekstraksi (Jana dkk., 2011).
dan
gum/polimer
dan
termodifikasi tergantung pada sumber
sulfat
natural
Indonesia),
κ-
Glucomannan
diekstraksi
dari iles-iles (Amorphophallus muelleri),
karagenan (Singh, 2009).
magnesium
Pektin merupakan polisakarida
stearat
(Bratachem,
Indonesia), HCl p.a (Merck, Jerman),
karbohidrat dengan rantai linear (14)
172
PHARMACY, Vol.10 No. 02 Desember 2013
ISSN 1693-3591
KH2PO4 p.a (Merck, Jerman), NaOH p.a
Teofilin
(obat
sukar
larut)
(Merck, Jerman), akuades.
digunakan sebagai model obat. Jumlah
Alat
total komposisi setiap formula adalah Mesin
tablet
punch
500 mg. Teofilin yang digunakan yaitu
(Korsch), hardness tester (Gouming YD-
40% (200 mg), menggunakan magnesium
1), dissolution tester (Electrolab TD-08),
stearat 1% dari bobot total tablet
spektrofotometer UV-Vis (Hitachi U-
sebagai lubrikan, dan laktosa sebagai
2900),
bahan pengisi sampai bobot total tablet
moisture
single
analyzer
balance
(Ohaus-MB23), oven (Memmert).
500
mg.
Jumlah
matriks
yang
Jalannya Penelitian
ditambahkan pada formula sesuai pada
Formula Tablet
Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi matriks dalam formula Formula F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F10
Pektin 20 30 40 -
Komposisi matriks (%) Karagenan Glukomanan 20 30 40 20 30 40
Pembuatan Tablet
dan dikeringkan dalam oven pada suhu 50 oC selama 3 Jam dan diseragamkan
Pembuatan tablet menggunakan metode
granulasi
basah.
Semua
ukuran partikelnya dengan ayakan 18
dalam
formula
kecuali
mesh. Granul kering kemudian dicampur
lubrikan dicampur dalam mixer selama
dengan lubrikan selama 4 menit dengan
16 menit dengan kecepatan 25 rpm
kecepatan 25 rpm. Granul dilakukan
kemudian ditambahkan akuades pada
karakterisasi yaitu meliputi distribusi
campuran tersebut sampai diperoleh
ukuran partikel menggunakan ayakan
massa elastin yang siap digranul. Granul
bertingkat, kelembaban, berat jenis
basah diayak dengan ayakan 16 mesh
ruah, dan berat jenis mampat. Massa
komponen
173
PHARMACY, Vol.10 No. 02 Desember 2013
tablet
dikarakterisasi
mengalir
dan
kemampuan
kemampuan
ISSN 1693-3591
mekanisme
dikempa
pelepasan
menggunakan
nilai eksponensial difusi dari persamaan
dengan kedalaman punch atas 5.3 mm
model Korsmeyer-Peppas.
kedalaman punch bawah 8.15 mm. Tablet dikempa dengan bobot tablet 500
Hasil dan Pembahasan
mg dan kekerasan tablet dikendalikan
Hasil pemeriksaan sifat fisik
10-12 kg.
massa tablet ditunjukkan pada Tabel 2.
Pelepasan Obat
Granul menggunakan matriks pektin dan
Pelepasan
obat
ditentukan
glukomanan
menunjukkan
bahwa
konsentrasi
matriks
menggunakan alat uji disolusi apparatus
meningkatkanya
II model USP dengan medium dapar
menurunkan
fosfat pH 4.5 sebanyak 900 ml dan suhu
granul, dan granul dengan matriks
dijaga
pada
37±0.05
o
C
dengan
karagenan
kemampuan
peningkatan
mengalir
konsentrasi
kecepatan putaran paddle 75 rpm
matriks
meningkatkan
kemampuan
selama 6 jam. Sampel diambil pada
mengalir
granul.
Peningkatan
menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 120, 180,
konsentrasi matriks yang digunakan
240, 300, dan 360 dan diganti dengan
menurunkan
medium disolusi yang baru dengan
tablet.
jumlah yang sama. Semua sampel
kemampuan mengalir secara langsung
dianalisa secara langsung dengan alat
dipengaruhi oleh kelembaban, berat
spektrofotometer UV-Vis Hitachi U-2900
jenis ruah, dan berat jenis mampat,
pada panjang gelombang 271 nm.
penurunan kompaktibilitas massa tablet
Analisa Hasil
dipengaruhi sifat deformasi elastis dari
Data
pelepasan
obat
matriks
kompaktibilitas
Penurunan
yang
dan
massa
peningkatan
digunakan.
Granul
dibandingkan dengan ANOVA dengan
mempunyai kemampuan mengalir yang
taraf kepercayaan 95% dan diolah
baik jika untuk 100 gram granul tidak
dengan free open source software
lebih dari 10 detik (Fudholi, 1983). Hasil
KinetDS® (Mendyk dkk., 2012), kinetika
pemeriksaan distribusi ukuran partikel,
pelepasan obat menggunakan model
jumlah fine pada setiap formula kurang
orde 0, orde 1, model Higuchi, model
dari 10% dan ukuran partikel granul
Hixson-Crowell,
untuk
terdistribusi secara normal. Kemampuan
mendiskripsikan pola pelepasan teofilin,
mengalir yang bagus akan menghasilkan
Weibull
174
PHARMACY, Vol.10 No. 02 Desember 2013
ISSN 1693-3591
sediaan yang seragam dengan pengisian
kompaktibilitas massa tablet, tablet
yang konstan pada ruang kompresi.
dengan kompaktibilitas yang tinggi akan
Kemampuan dikempa ditunjukkan dari
menghasilkan tablet yang keras dengan
nilai kekerasan yang dihasilkan pada uji
tekanan kompresi yang cukup.
Tabel 2. Sifat fisik massa tablet teofilin (rata-rata±SD) Formula
Berat Jenis Ruah (g/ml)
F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F10
0,546±0,01 0,683±0,01 0,597±0,02 0,620±0,02 0,503±0,01 0,548±0,01 0,528±0,00 0,506±0,00 0,500±0,00 0,500±0,00
Berat Jenis Mampat (g/ml) 0,642±0,01 0,797±0,01 0,697±0,01 0,710±0,02 0,560±0,00 0,673±0,01 0,646±0,01 0,580±0,01 0,572±0,01 0,577±0,02
Kandungan Lembab (%)
Waktu Alir (detik/100g)
Kompaktibiltias (kg)
Sudut Diam o ()
0,30±0,00 2,00±0,00 2,50±0,17 4,30±0,00 1,83±0,24 1,67±0,29 2,30±0,35 3,00±0,00 4,40±0,17 5,20±0,17
5,78±0,25 4,74±0,49 4,64±0,52 5,14±0,31 6,66±0,08 5,42±0,11 4,40±0,26 6,40±0,37 6,10±0,81 6,78±0,27
9,47±0,32 8,06±1,04 5,49±0,80 3,56±0,54 11,41±1,02 6,22±0,63 8,11±0,56 7,22±0,49 3,58±0,26 5,03±0,55
24,71±0,71 25,83±3,17 25,19±0,76 24,71±0,67 26,94±0,98 25,78±0,59 27,28±0,52 24,95±0,82 25,96±0,77 25,97±0,55
Tabel 3. Sifat fisik dan pelepasan tablet teofilin (rata-rata±SD) Formula
Kekekerasan (kg)
F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F10
4,52±0,28 10,15±1,19 10,21±0,23 10,42±0,57 11,46±0,78 10,98±0,72 10,44±0,98 11,39±0,74 11,32±0,78 11,54±065
Bobot Tablet (mg) 510,1±5,95 511±13,73 510±12,14 510±14,87 519±11,12 505±12,18 508±6,00 99,43±0,86 98,58±1,14 100,00±1,22
DE360 (%)
Laju Disolusi (mg/menit) 1,033±0,100 0,796±0,039 0,781±0,086 0,584±0,093 0,599±0,106 0,907±0,072 2,318±0,035 1,673±0,059 2,191±0,075 2,274±0,017
83,96±4,73 70,50±2,29 66,32±5,64 50,82±6,99 51,51±6,27 74,84±5,51 85,57±1,04 78,67±1,26 82,74±1,24 86,92±0,55
Bobot tablet yang dihasilkan
(Depkes RI, 1995). Kekerasan tablet yang
pada rentang 490 525 mg, keragaman
dikendalikan agar pelepasan obat tidak
sediaan dari tablet telah memenuhi
dipengaruhi oleh kekerasan tablet.
persyaratan Farmakope Indonesia IV kecuali
dinyatakan
lain
Gambar
1.
menunjukkan
keragaman
pelepasan obat dari sediaan lepas
sediaan dipenuhi tidak lebih dari 115%
lambat bermasis matriks natural-gum
dan tidak kurang dari 85% dengan
menggunakan teofilin sebagai model
simpangan baku relative kurang dari 6%
obat dengan kelarutan yang rendah.
175
PHARMACY, Vol.10 No. 02 Desember 2013
ISSN 1693-3591
Pelepasan obat menggunakan matriks
(deformasi elastis) sehingga obat lepas
karagenan,
matriks
secara cepat. Formula dengan matriks
yang
karagenan 20% dan 30% menunjukkan
peningkatan
meningkatkan
jumlah
obat
dilepaskan ditunjukkan dengan nilai
obat
DE360, dan meningkatnya kecepatan
dibandingkan
pelepasan
dengan
obat.
Karagenan
dengan
lepas
secara
lepas
lambat
tanpa
matriks.
Tablet
karagenan
30%
matriks
konsentrasi 40% melepaskan obat lebih
melepaskan semua obat selama 3 jam
cepat dibandingkan tablet tanpa matriks,
dan matriks karagenan 20% melepaskan
peningkatan
matriks
obat selama 6 jam dengan pelepasan
berpengaruh terhadap penyerapan air
lepas lambat. Formula dengan matriks
ke dalam tablet dan sifat mengembang
pektin menunjukkan pelepasan yang
kemudian tablet mengembang dengan
kosntan, peningkatan konsentrasi pektin
cepat dan diikuti dengan erosi yang kuat
dapat menurunkan kecepatan pelepasan
karena rendahnya ikatan antar granul
obat.
konsentrasi
Gambar 1. Profil pelepasan teofilin dari matriks berbasis natural-gum.
176
PHARMACY, Vol.10 No. 02 Desember 2013
Glukomanan
sebagai
matriks
ISSN 1693-3591
permukaan
dari
teofilin
sehingga
tidak dapat mengendalikan pelepasan
meningkatkan laju disolusi teofilin hasil
obat, kecepatan pelepasan obat lebih
menunjukkan
besar dari pada tablet tanpa matriks.
bermakna pada nilai DE360 dengan Fhitung
Glukomanan sebagai matriks akan tetapi
> Ftabel (Fhitung faktor matriks = 49,86, n=9;
sifat mengembang dan menarik airnya
Fhitung faktor konsentrasi= 6,95, n=12)
menyebabkan
dengan uji t-LSD nilai DE360 tablet matriks
tablet
mengembang
terdapat
dengan cepat sehingga tekanan internal
glukomanan
meningkat dan menyebabkan tablet
tablet tanpa matriks dan laju pelepasan
hancur.
basah,
obat (Fhitung faktor matriks= 463,99, n=9;
kombinasi antara larutan pengikat dan
Fhitung faktor konsentrasi matriks= 136,52,
matriks berkontribusi sebagai agent
n=12).
Metode
granulasi
tidak
perbedaan
berbeda
dengan
pembasah dan menurunkan tegangan Tabel 4. Model dan kinetika pelepasan teofilin dari sediaan lepas lambat Model
Statistik F2 F3 F4 F5 F6 r2 0,959 0,984 0,987 0,974 0,816 orde 0 RMSE 6,52 4,20 3,56 4,62 15,42 AICc 57,53 49,60 52,40 57,63 81,74 2 r 0,786 0,851 0,878 0,840 0,625 orde 1 RMSE 21,09 19,03 17,99 17,94 33,22 AICc 78,65 76,81 84,82 84,77 97,09 r2 0,745 0,665 0,599 0,686 0,698 Higuchi RMSE 16,32 19,02 19,57 16,14 19,74 AICc 74,04 76,80 86,51 82,65 86,69 r2 0,867 0,922 0,941 0,902 0,705 HixsonRMSE 13,38 10,98 9,74 10,78 23,09 Crowell AICc 70,46 66,91 72,56 74,57 89,82 r2 0,848 0,827 0,972 0,976 0,942 β 1,616 1,651 1,211 1,124 1,718 Weibull RMSE 9,39 11,98 4,94 2,97 2,26 AICc 64,09 68,48 58,95 48,77 43,36 r2 0,989 0,998 0,995 0,981 0,921 Korsmeyern 0,833 0,900 0,926 0,871 0,917 Peppas RMSE 4,35 3,47 3,39 3,52 11,44 AICc 50,25 46,21 51,42 52,19 75,76 2 Keterangan : r = koefisien determinasi, n = eksponensial difusi, k = konstanta kecepatan pelepasan, RMSE = root mean squared eror, AICc = corrected-Akaike’s information criterion, β = shape parameter
177
PHARMACY, Vol.10 No. 02 Desember 2013
Laju
pelepasan
obat
yang
ISSN 1693-3591
matriks (Paulo dan Lobo, 2001). Kinetika
dikehendaki yaitu 0,467 until 0,934
pelepasan
mg/menit dengan pendekatan profil
berdasarkan parameter goodness of fit
farmakokinetik
kadar
yaitu koefisien determinasi yang paling
terapetik teofilin dapat tercapai yaitu
tinggi, nilai RMSE (root mean square
10-20 µg/ml. Kecepatan pelepasan F2,
eror) yang paling rendah, dan nilai AIC
F3, F4, F5, dan F6 sesuai dengan
(Akaike’s information criterion) yang
kecepatan
paling rendah sehingga model yang
diharapkan
pelepasan
obat
yang
yang
ditentukan
dikehendaki dan menunjukkan nilai
dipilih
DE360 yang lebih rendah dibandingkan
persamaan model dengan data yang
tablet tanpa matriks.
teramati (Motulsky dan Chirtopoulos,
Beberapa
kesamaan
antara
statistik
2003). Tablet dengan matriks pektin
diaplikasikan untuk menggambarkan
kinetika yang dapat menggambarkan
pelepasan teofilin dari sediaan lepas
pelepasan
lambat yaitu orde nol, orde satu, model
sehingga kecepatan pelepasan konstan
Higuchi, model Weibull, model Hixson-
sebanding
Crowell, dan model Korsmeyer-Peppas.
dengan matriks karagenan kinetika
Mekanisme pelepasan obat dari sediaan
pelepasan digambarkan dan dijelaskan
digambarkan dengan nilai eksponensial
dengan model persamaan Weibull.
persamaan Korsmeyer-Peppas,
difusi
Berdasarkan nilai β persamaan weibul
fiks (mekanisme pelepasan dikontrol
(β>1) menunjukkan bahwa tidak terjadi
difusi) (n=0,45), anamolius transport
pelepasan ledakan diawal (initial burst
(difusi/erosi) (0,45
release) dengan bentuk profil disolusi
transport (n=0,89), dan super case II
berbentuk S (sigmoid) (Yuksel et al.,
transport
2000).
2007).
model
memiliki
dipilih
(n>0,89)
(Colombo
dkk.,
adalah
dengan
orde
waktu.
nol
Tablet
Mekanisme pelepasan teofilin
dari sediaan dikontrol oleh erosi dari matriks
obat
ditunjukkan
nilai
Sediaan tablet lepas lambat
eksponensial yang lebih dari 0,89 dan
teofilin dengan matriks berbasis natural
untuk formula dengan matriks pektin
gum
20% dikontrol oleh kombinasi antara
karagenan, dan glukomanan. Formula
mekanisme
dengan matriks glukomanan tidak dapat
difusi
dengan
Kesimpulan
obat
dan
erosi
178
digunakan
matriks
pektin,
PHARMACY, Vol.10 No. 02 Desember 2013
ISSN 1693-3591
mengontrol pelepasan obat. Matriks pektin dan karagenan dapat mengontrol
Mendyk, A., Jachowicz, R., Fijorek, K., Doro, P., Kulinowski, P., Polak, S., 2012. KinetDS: an open source software for dissolution test daya analysis. Dissolution Technology, 19(1):6-11
pelepasan obat dengan kecepatan yang konstan terhadap waktu tanpa adanya pelepasan ledakan di awal.
Motulsky, H.J., Christopoulos, A., 2003. Fitting model to biological data using linear and nonlinear regression: a practical guide to curve fitting. San Diego: GraphPad. Hal 53-54,134-143.
Ucapan Terimakasih Terimakasih kepada DIKTI yang telah
memberikan
bantuan
dana
melalui Hibah Madya Desentralisasi Universitas Sebelas Maret 2013.
Nokhodchi, A., Raja S., Patel P., AsareAddo K., 2012. The role of oral controlled release matrix tablets in drug delivery system. BioImpacts. 2(4):175-187.
Daftar Pustaka Depkes RI, 1995, Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal 999-1002.
Singh, K.K., 2009. Carragenan. In Rowe R.C., Sheskey, P.J., Quinn, M.E. (Ed). Handbooks of pharmaceutical exipients. London: Pharmaceutical Press. Hal 122.
Colombo, I., Lapasin, R., Grassi, G., Grassi, M., 2007. Understanding drug release and absorption mecanisms: a physical and mathematical approach New York: CRC Press Taylor & Francis Group. Hal 388-411.
Shah, S.N.H.S., Asghar, S., Choudhry, M.A., Akash, M.S.H., Rehman, N., Baksh, S., 2009. Formulation and evaluation of natural gumbased sustained release matrix tablet of flurbiprofen using respone surface methodology. Drug. Dev. and Ind. Pharm. 35(12):1470-1478.
Paulo, C dan Lobo, J.M.S., 2001. Review: modeling and comparison of dissolution profile, Eur.J. Pharm. Sci., 13 : 123-133. Fudholi, A., 1983. Metodologi formulasi dalam kompresi direk. Medika, 7(9):586 – 593.
Sungthongjeen, S., Srimornsak, P., Pitaksuteepong, T., Somsiri, A., 2004. Effect of degree of esterification of pectin and calcium amount on drug release from pectin-based matrix tablets. AAPS Pharm. Sci. Tech. 5(1):1-8.
Jana, S., Gandhi, A., Sen K.K., Basu, S.K., 2011. Natural polymer and their application in drug delivery and biomedical field. J. Pharm. Sci. Tech. 1(1):16-27.
179
PHARMACY, Vol.10 No. 02 Desember 2013
ISSN 1693-3591
dissolution profiles by ANOVAbased, model-dependent and independent methods. Int. J. Pharm. 209:57-67.
Yuksel, N., Kanik, A.E., Baykara, T., 2000. Comparison of in vitro
180