PERSETUJUAN ARTIKEL
Artikel yang berjudul Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango
Oleh:
Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi
Pembimbing I
Dr. Ir. Syarwani Canon, M.Si Nip. 19650724 200003 1 001
Pembimbing II
Sri Indriyani S. Dai, SE., ME Nip. 19840124 200812 2 002
PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERADU DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 KABILA KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Indriyani Nalole¹, Syarwani Canon², Sri Indriyani S. Dai³ Jurusan Pendidikan Ekonomi Abstrak INDRIYANI NALOLE, Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango, Skripsi, Gorontalo, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo, Tahun 2014. Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Hal ini disebabkan diperoleh koefisien determinasi (r2) sebesar 0,1521 atau 15,21%. Pada hasil perhitungan mengandung makna bahwa derajat pengaruh antara keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa sebesar 15,21%. Dalam arti bahwa 15,21% variasi yang terjadi pada aktivitas belajar siswa dapat dijelaskan oleh keterampilan mengajar guru.Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar guru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pengaruh kedua variabel tersebut dapat lebih ditingkatkan jika guru mampu mengelolah kelas. Disamping itu, pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa juga dapat ditingkatkan jika guru mampu menjelaskan materi dalam mengajar sehingga tercipta proses belajar yang menyenangkan. Kata Kunci: Keterampilan Mengajar Guru dan Aktivitas Belajar Siswa. ¹Indriyani Nalole. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Univesitas Negeri Gorontalo. ²Dr.Ir.Syarwani Canon M.Si. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Univesitas Negeri Gorontalo. ³Sri Indriyani S. Dai, SE.,ME. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Univesitas Negeri Gorontalo.
Seorang guru yang profesional akan mampu mendemonstrasikan berbagai keterampilan mengajar secara utuh dan terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar yang dikelolanya. Penguasaan terhadap berbagai keterampilan dasar mengajar akan mampu mengatasi masalah dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran berjalan efektif. Sejalan dengan pemikiran tersebut, kenyataan yang masih terjadi dalam dunia pendidikan adalah persoalan rendahnya aktivitas belajar siswa. Akibat jangka panjang adalah persoalan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa, baik hasil yang ditunjukkan melalui ulangan semester maupun Ujian Akhir Sekolah (UAS). Suatu kesadaran bersama bahwa kehidupan peran guru dalam memberikan bimbingan serta aktivitas belajar siswa perlu ditingkatkan. Pada observasi awal dan wawancara peneliti dengan beberapa siswa yang ada di SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango bahwa keadaan aktivitas belajar siswa di lapangan masih rendah. Selain itu, guru dalam hal aplikasi keterampilan dasar mengajar masih belum maksimal terutama dalam hal pengelolaan kelas dan cara guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa. Sebagai bukti dari hal tersebut yaitu indikasi rendahnya aktivitas belajar siswa antara lain ketika terjadi proses belajar mengajar siswa kurang merespon pelajaran, kurang bersemangat, merasa bosan, para siswa sering membuat keributan di kelas pada saat guru mengajar. Hal ini menunjukkan aktivitas belajar siswa masih rendah. Di SMP Negeri 1 Kabila, banyak ditemukan siswa hanya membuat catatan–catatan tanpa berhenti dan berupaya mencatat poin-poin penting yang diterangkan guru, sesampainya di rumah siswa hanya menatap catatan tanpa mengerti sedikit maksudnya. Selain itu, salah satu penyebab rendahnya aktivitas belajar siswa adalah keterampilan mengajar guru. Guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan terdepan harus memiliki keterampilan mengajar yang paling baik. Keterampilan mengajar guru merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa kurang aktif dalam belajar disebabkan guru tidak terampil menjelaskan
materi dalam mengajar khususnya mata pelajaran IPS Terpadu. Apalagi pelajaran IPS Terpadu merupakan salah satu pelajaran yang terbilang membosankan maka tugas dari seorang guru yaitu membuat siswa agar berminat belajar IPS Terpadu. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki keterampilan dalam mengajar karena tidak sedikit kontribusinya terhadap aktifitas belajar siswa. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian ini tentang “Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango”. Mulyono
(2001:
26)
mengemukakan
bahwa:
“Aktivitas
artinya
kegiatan/keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun nonfisik merupakan suatu aktivitas. Hamalik (2001: 28) mengemukakan bahwa: “Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”. Aspek tingkah laku tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar yang aktif. Pada dasarnya siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan sedangkan guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan. Menurut Paul B. Diedrich (dalam Sardiman, 2011: 101) bahwa membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain 1) Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. 3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5) Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6) Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. 7) Mental activities, sebagai contoh misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan
soal,
menganalisis,
melihat
hubungan,
mengambil
keputusan. 8) Emotional activities, seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Jadi dengan klasifikasi aktivitas seperti diuraikan di atas, menunjukkan bahwa aktivitas di sekolah cukup kompleks dan bervariasi. Apabila berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan di sekolah tentu sekolah-sekolah akan lebih dinamis, tidak membosankan dan benar-benar menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal dan bahkan akan memperlancar perannya sebagai pusat dan transformasi kebudayaan. Tetapi sebaliknya ini semua merupakan tantangan yang menuntut jawaban dari para guru. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar adalah “melatih”. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar
guru
adalah
seperangkat
kemampuan/kecakapan
guru
dalam
melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru adalah penilaian berupa tanggapan/pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Darmadi (2012: 1) mengemukakan bahwa: “Keterampilan mengajar guru dapat dibedakan menjadi: 1) Keterampilan bertanya 2) Keterampilan memberi penguatan
3) Keterampilan menjelaskan 4) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 5) Keterampilan mengelolah kelas Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk mengukur besarnya pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango”.
Metode Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango tepatnya di Jalan Nani Wartabone, karena lokasi tersebut sesuai dengan tujuan penelitian di samping itu lokasi tersebut mudah dijangkau oleh peneliti dalam proses pengumpulan data terhadap masalah yang akan dikaji dalam keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa. Adapun waktu penelitian yaitu pra penelitian dilaksanakan selama ± 3 bulan yakni pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2014. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Hal ini disebabkan pada sasaran penelitian yang melihat pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila. Melalui metode ini, maka dapat dilihat masalah yang akan diteliti pada masing-masing variabel, baik keterampilan mengajar guru (independent variable) sebagai variabel bebas maupun aktivitas belajar siswa (dependent variable) sebagai variabel terikat dengan disain sebagai berikut:
X
Y
Keterangan: X = Keterampilan Mengajar Guru Y = Aktivitas Belajar Siswa Indikator keterampilan mengajar guru berpedoman pada pendapat Darmadi (2012: 1-10) yakni: 1) Keterampilan bertanya
2) Keterampilan memberi penguatan 3) Keterampilan menjelaskan 4) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran 5) Keterampilan mengelolah kelas Indikator aktivitas belajar siswa berpedoman pada pendapat Sardiman (2011: 101) yakni: 1) Membaca 2) Menulis atau mencatat 3) Bertanya 4) Menjawab 5) Mendengar 6) Menganalisis 7) Menyelesaikan soal atau tugas Adapun populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VIIIB sampai dengan kelas VIIII SMP Negeri 1 Kabila dengan jumlah siswa sebanyak 213 orang siswa yang terbagi dalam 8 (delapan) kelas. sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportional Random Sampling dengan penarikan sampel sesuai pendapat dari Arikunto (2007: 116) yaitu 20% dari setiap jumlah siswa yang tersebar di kelas VIIIB sampai dengan kelas VIIII dengan jumlah 213 siswa. Jadi jumlah sampel keseluruhan adalah sebanyak 43 orang siswa. Banyaknya sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1: Daftar Penyebaran Anggota Sampel No
Kelas
Jumlah Siswa
Sampel
1
VIIIB
28
6
2
VIIIC
26
5
3
VIIID
26
5
4
VIIIE
27
6
5
VIIIF
27
6
6
VIIIG
26
5
7
VIIIH
27
5
8
VIIII Jumlah
26
5
213
43
Untuk memperoleh data yang aktual maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan angket (kuesioner). Berdasarkan data uji coba sebaran angket diperoleh hasil uji validitas dan reliabilitas keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan sampel 20, antara lain:
Tabel 2: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Keterampilan Mengajar Guru No
Validitas Angket
Varians Butir
Varians Total
Valid
0,95
41,15
0,39
Valid
0,56
3
0,31
Valid
0,95
4
0,57
Valid
0,96
5
0,59
Valid
0,99
6
0,68
Valid
0,99
7
0,40
Valid
0,70
8
0,56
Valid
0,95
9
0,65
Valid
0,95
10
0,42
Valid
0,85
11
0,54
Valid
0,60
12
0,34
Valid
0,69
13
0,43
Valid
0,70
14
0,34
Valid
0,75
15
0,37
Valid
0,41
Nilai r
Ket
1
0,52
2
Jumlah Varians Butir
11,98
Reliabilitas Tes
0,76
Tabel 3: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Aktivitas Belajar Siswa No
Validitas Angket
Varians Butir
Varians Total
Nilai r
Ket
1
0,64
Valid
0,89
2
0,31
Valid
0,75
3
0,41
Valid
0,85
4
0,36
Valid
0,99
5
0,33
Valid
0,89
6
0,52
Valid
0,59
7
0,30
Valid
0,45
8
0,46
Valid
0,75
9
0,40
Valid
0,85
10
0,68
Valid
1,35
11
0,41
Valid
0,75
12
0,56
Valid
1,09
13
0,32
Valid
1,01
14
0,59
Valid
0,79
15
0,36
Valid
0,83
Jumlah Varians Butir
12,80
Reliabilitas Tes
0,72
38,35
Dari butir soal yang diuji cobakan baik keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa semua valid karena nilai r berada pada angka ≥ 0,30 dan instrument pelaksanaan sistem pengupahan memiliki reliabilitas tinggi dan layak digunakan untuk instrument pengumpulan data karena hasil reliabilitas bernilai ≥ 0,60. Data yang diperoleh melalui pengumpulan data, selanjutnya diuji normalitas data untuk kedua variabel yang diteliti yaitu: (Yunus, 2007: 100) Kriteri pengujian: Terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika χ2 ≤ χ2(1-α) (k-3) dengan taraf nyata α = 0,01 atau α = 0,05. Data yang berdistribusi normal maka pengujian dalam hipotesis ini dengan menggunakan pengujian regresi linier sederhana yaitu Ŷ = a + bX. Selanjutnya,
dapat diukur tingkat signifikansi persamaan regresi. Untuk kepentingan pengujian ini, dapat digunakan rumus uji linieritas dan uji keberartian Untuk kepentingan pengujian hipotesis secara statistik maka hipotesis penelitian di atas ditetapkan dalam hipotesis statistik sebagai berikut: H0 : β < 0 ; Keterampilan mengajar guru tidak berpengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa. H1 : β > 0 ; Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa. Hasil dan Pembahasan SMP Negeri 1 Kabila adalah satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango. SMP Negeri 1 Kabila (semula bernama SMP Negeri Kabila) dibangun pada tahun 1956 dan mulai beroperasi pada tahun 1957 dengan Kepala Sekolah pertama bernama Harun Hulukati. SMP Negeri 1 Kabila kini menempati areal seluas 7000 M 2 dengan ruang belajar sebanyak 26 ruang terletak di jantung kota kecamatan Kabila, tepat di jalur utama menuju Kota Gorontalo. Secara geografis keberadaan sekolah sangat strategis sehingga menjadi favorit masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Sampai saat ini jumlah peserta didik mencapai 779 orang dengan jumlah pendidik 48 orang. Prestasi demi prestasi telah dicapai sehingga pada tahun 2008 sekolah ini ditetapkan sebagai Sekolah Standar Nasional. Saat ini SMP Negeri 1 Kabila di bawah kepemimpinan Bapak Drs. Hi. Suleman Poluwa. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada siswa kelas VIII yang berada di SMP Negeri 1 Kabila yaitu keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa. 1) Keterampilan Mengajar Guru Dari pemberian skor serta penilaian data diperoleh rentang (range) = 40 dari data terbesar dan data terkecil adalah 75 dan 35, sedangkan banyaknya luas kelas interval dan panjang kelas masing-masing 6 dan 7 dengan banyaknya frekuensi yaitu 43. Sehingga dapat dapat dibuat daftar distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4: Distribusi Frekuensi Data Keterampilan Mengajar Guru No
Kelas Interval
Frekuensi (f)
1
35 – 41
5
2
42 – 48
11
3
49 – 55
15
4
56 – 62
9
5
63 – 69
2
6
70 – 76
1
Jumlah
43
Secara rinci data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata (X) sebesar 51,19. Adapun kelas median ternyata berada pada kelas ke-3. Batas bawah kelas median (b) = 48,5. Panjang kelas median = 7. Jumlah seluruh frekuensi di bawah kelas median (F) adalah: 5 + 11 = 16 dan frekuensi kelas median (f) = 15. Sehingga diperoleh harga median (Me) sebesar 51,1. Berdasarkan tabel 4 dapat ditetapkan bahwa kelas modus berada pada kelas ke-3, karena kelas ini memiliki frekuensi tertinggi. Batas bawah kelas modus adalah 48,5. Frekuensi kelas modus setelah dikurangi frekuensi kelas sebelumnya (b1) adalah 15 – 11 = 4. Frekuensi kelas modus setelah dikurangi frekuensi kelas sesudahnya (b2) adalah 15 – 9 = 6. Sedang panjang kelas adalah 7. Sehingga diperoleh harga modus (Mo) sebesar 51,3. Sedangkan hasil perhitungan dari rangkaian data menunjukkan harga varians (s2) sebesar 65,82 dan standar deviasi (s) sebesar 8,11. Dari hasil penelitian untuk keterampilan mengajar guru dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa kelas VIII yang menjadi responden di SMP Negeri 1 Kabila menyetujui dengan adanya keterampilan mengajar guru. Pada pengujian normalitas data diperoleh harga χ2hitung sebesar 1,22. Adapun kriteria pengujian normalitas data dalam penelitian ini yaitu terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika χ2 ≤ χ2(1-α) (k-3) dengan taraf nyata α = 0,01 atau α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 3. Dari daftar distribusi chikuadrat pada α = 0,01 diperoleh χ2(1-0,01) (6-3) = χ2(0,99)
(3)
= 11,3. Ternyata harga
χ2hitung lebih kecil dari χ2daftar (1,22 < 11,3) atau harga χ2hitung telah berada pada daerah penolakan, sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam keterampilan mengajar guru berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2) Aktivitas Belajar Siswa Pemberian skor dan penilaian data diperoleh rentang (range) = 40 dari data terbesar dan data terkecil adalah 70 dan 30, sedangkan banyaknya luas kelas interval dan panjang kelas masing-masing 6 dan 7 dengan banyaknya frekuensi yaitu 43. Sehingga dapat dapat dibuat daftar distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 5: Distribusi Frekuensi Data Aktivitas Belajar Siswa No
Kelas Interval
Frekuensi (f)
1
30 – 36
4
2
37 – 43
3
3
44 – 50
6
4
51 – 57
8
5
58 – 64
12
6
65 – 71
10
Jumlah
43
Secara rinci data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata (X) sebesar 55,30. Adapun kelas median ternyata berada pada kelas ke-5. Batas bawah kelas median (b) = 57,5. Panjang kelas median = 7. Jumlah seluruh frekuensi di bawah kelas median (F) adalah: 4 + 3 + 6 + 8 = 21 dan frekuensi kelas median (f) = 12. Sehingga diperoleh harga median (Me) sebesar 60,4. Berdasarkan tabel 5 dapat ditetapkan bahwa kelas modus berada pada kelas ke-5, karena kelas ini memiliki frekuensi tertinggi. Batas bawah kelas modus adalah 57,5. Frekuensi kelas modus setelah dikurangi frekuensi kelas sebelumnya (b1) adalah 12 – 8 = 4. Frekuensi kelas modus setelah dikurangi frekuensi kelas sesudahnya (b2) adalah 12 – 10 = 2. Sedang panjang kelas adalah 7. Sehingga diperoleh harga modus (Mo) sebesar 62,2. Sedangkan hasil perhitungan dari rangkaian data menunjukkan harga varians (s2) sebesar 121,93 dan standar deviasi (s) sebesar 11,04. Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa di SMP Negeri 1 Kabila khususnya kelas VIII dapat dipengaruhi oleh keterampilan mengajar guru. Pada pengujian normalitas data diperoleh harga χ 2hitung sebesar 9,7. Adapun kriteria pengujian normalitas data dalam penelitian ini yaitu terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika χ2 ≤ χ2(1-α) (k-3) dengan taraf nyata α = 0,01 atau α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 3. Dari daftar distribusi chikuadrat pada α = 0,01 diperoleh χ2(1-0,01) (6-3) = χ2(0,99) χ
2 hitung
lebih kecil dari χ
2 daftar
(3)
(9,7 < 11,3) atau harga χ
= 11,3. Ternyata harga 2 hitung
telah berada pada
daerah penolakan, sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam aktivitas belajar siswa berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan pengujian regresi linier sederhana, uji koefisien regresi, uji linieritas dan keberartian persamaan regresi serta pengujian korelasi linier sederhana. 1) Pengujian Regresi Linier Sederhana Dari hasil perhitungan, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 28,91 + 0,51X Persamaan ini mengandung makna bahwa setiap terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) sebesar 28,91 pada keterampilan mengajar guru, maka akan diikuti oleh perubahan (penurunan atau peningkatan) rata-rata sebesar 0,51 unit aktivitas belajar siswa. 2) Uji Koefisien Regresi Dari hasil perhitungan diperoleh harga t hitung 2,83 dan ttabel 2,70. Sesuai kriteria pengujian yaitu thitung > ttabel = H0 ditolak dan H1 diterima. Dan kriteria tersebut ternyata thitung lebih besar dari ttabel jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa. 3) Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Berdasarkan hasil perhitungan dapat disusun dalam daftar Analisis Varians (Anava) sebagai berikut:
Tabel 6: Daftar Analisis Varians Sumber Varians
dk
JK
RJK
Total
43
134417
-
Regresi (a)
1
129415,84
-
Regresi (b/a)
1
762,95
762,95
Residu (n-2)
41
4238,21
103,37
Tuna Cocok
21
1430,36
68,11
Kekeliruan
20
2897,85
144,88
F
7,38
0,47
Dari tabel di atas diperoleh harga Fhitung untuk uji linieritas sebesar 0,47 dan Fdaftar untuk uji keberartian sebesar 7,38. Berdasarkan kriteria pengujian untuk uji linieritas yang telah ditetapkan bahwa Fdaftar diperoleh dari F ≤ F(1-α) (k-2,n-k). Jika digunakan taraf nyata α = 0,01 maka F
(1-0,01) (23-2,43-23)
atau F
(0,99) (21,20)
= 2,94. Ternyata harga Fhitung lebih kecil
dari Fdaftar (0,47 < 2,94), sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ = 28,91 + 0,51X berbentuk linier. Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh harga F (10,05) (23-2,43-23)
atau F (0,95) (21,20) = 2,12. Seperti pada taraf nyata 1% dapat diperoleh
kesimpulan yang sama, bahwa persamaan regresi berbentuk linier. Selanjutnya, untuk uji keberartian telah ditetapkan kriteria pengujian bahwa Fdaftar dapat diperoleh dari (F ≥ F(1-α) (1,n-2)). Jika digunakan taraf nyata α = 0,01 maka F(1-0,01) (1,43-2) atau F(0,99) (1,41) = 7,31. Ternyata harga Fhitung lebih besar dari Fdaftar (7,38 > 7,31), sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linier tersebut di atas benar-benar signifikan (berarti). Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh harga F(1-0,05) (1,43-2) atau F(0,95) (1,41) = 4,08. Seperti pada taraf nyata 1% dapat diperoleh kesimpulan yang sama bahwa persamaan regresi linier benarbenar signifikan (berarti). 4) Pengujian Korelasi Linier Sederhana Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,39 sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,1521 atau 15,21%. Pada hasil perhitungan mengandung makna bahwa derajat hubungan antara keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa sebesar 15,21%. Dalam arti bahwa
15,21% variasi yang terjadi pada aktivitas belajar siswa dapat dijelaskan oleh keterampilan mengajar guru. Hasil analisis di atas menggambarkan bahwa keterampilan mengajar sangat dibutuhkan oleh guru IPS di SMP Negeri 1 Kabila dalam rangka meningkatkan aktivitas belajar siswa khususnya kelas VIII. Peningkatan aktivitas belajar siswa sangat tergantung pada keterampilan mengajar yang dimiliki oleh guru. Meningkatknya keterampilan mengajar guru akan diikuti oleh peningkatan aktivitas belajar siswa begitu pula sebaliknya rendahnya keterampilan mengajar yang dimiliki guru akan berpengaruh terhadap rendahnya aktivitas belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan keterampilan mengajar guru tidak berpengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa (H o) ditolak sedangkan hipotesis yang menyatakan keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa (H1) diterima. Dengan demikian pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa dapat diuji kebenarannya atau dapat diterima dalam penelitian ini. Pada hasil penelitian sebagaimana yang telah dipaparkan di atas ditemukan pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango sebesar 15,21% tergolong kuat dan pengaruh terhadap kedua variabel signifikan. Artinya keterampilan mengajar guru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pengaruh kedua variabel tersebut dapat lebih ditingkatkan jika guru mampu mengelolah kelas. Disamping itu, pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa juga dapat ditingkatkan jika guru mampu menjelaskan materi dalam mengajar sehingga tercipta proses belajar yang menyenangkan. Kuatnya pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa, karena hampir seluruh komponen pada keterampilan mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dilaksanakan dengan baik oleh guru IPS di SMP Negeri 1 Kabila. Namun masih terdapat beberapa komponen yang mesti mendapat perhatian yakni keterampilan menjelaskan dan keterampilan mengelolah kelas
serta kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran. Simpulan dan Saran Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut: 1) Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. 2) Pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango sebesar 15,21% tergolong kuat dan pengaruh terhadap kedua variabel signifikan. Artinya keterampilan mengajar guru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pengaruh kedua variabel tersebut dapat lebih ditingkatkan jika guru mampu mengelolah kelas. Disamping itu, pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap aktivitas belajar siswa juga dapat ditingkatkan jika guru mampu menjelaskan materi dalam mengajar sehingga tercipta proses belajar yang menyenangkan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mempunyai saran-saran sebagai berikut: 1) Upaya dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa tidak hanya terfokus pada guru saja saja tetapi perlu terus diusahakan dari komponen pendidikan yang ada di sekolah baik kepala sekolah, karyawan, komite sekolah dan lain-lain sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang di SMP Negeri 1 Kabila. 2) Dalam
pembelajaran,
hendaknya
guru
lebih
meningkatkan
lagi
keterampilan mengajar yang dimilikinya baik keterampilan bertanya; keterampilan
memberi
penguatan;
keterampilan
menjelaskan;
keterampilan membuka dan menutup pelajaran; dan keterampilan mengelolah kelas sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa
dalam belajar IPS Terpadu. Dengan demikian dapat tercipta aktivitas belajar siswa. 3) Setelah diadakan penelitian ini hendaknya siswa lebih meningkatkan aktivitas belajarnya tanpa harus menggantungkan diri pada guru atau orang lain karena adanya aktivitas belajar siswa di kelas itu tidak hanya dipengaruhi oleh guru atau orang lain tetapi faktor utama yang dapat mendorong keaktifan seseorang untuk belajar adalah siswa itu sendiri. 4) Bagi peneliti selanjutnya, untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa khususnya yang berkaitan dengan keterampilan mengajar guru, peneliti lain dapat lebih menyempurnakan hasil penelitian ini dengan cara menambah variabel lain yang belum diungkap dalam penelitian ini baik pada variabel keterampilan mengajar guru maupun pada variabel aktivitas belajar siswa. Daftar Pustaka Anton Mulyono. (2001). Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hamid Darmadi. (2012). Kemampuan Dasar Mengajar. Cetakan Ketiga. Bandung: Alfabeta. Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sardiman A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cetakan Kedua puluh. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suharsimi Arikunto. (2007). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Yunus, Hamzah. (2007). Bahan Ajar Statistika Ekonomi. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.