PERSEPSI GURU TERHADAP TENAGA PERPUSTAKAAN DI SMAN 9 KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh: Nurul Anggraini NIM. 1111025100048
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M
ABSTRAK
Nurul Anggraini (NIM: 1111025100048). Persepsi Guru terhadap Tenaga Perpustakaan Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Di bawah bimbingan Siti Maryam, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi guru terhadap dua aspek yaitu keberadaan dan kompetensi tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner/angket, observasi dan study pustaka. Populasi pada penelitian ini adalah guru Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 54 orang. Karena populasi kurang dari dari 100 orang, maka peneliti mengambil semuanya sebagai total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan yang ditinjau dari aspek keberadaan tenaga perpustakaan sekolah mendapatkan skor 3,43 nilai ini berada pada skala interval 3,25-4.00 yang berarti sangat setuju/sangat baik, dan kompetensi tenaga perpustakaan mendapatkan skor 3,22 berada pada skala interval 2,50-3,24 yang berarti setuju/baik. Sehingga Skor akhir dari rata-rata dari kedua aspek tersebut 3,24 yang berarti setuju/baik dari nilai maksimal 4,00.
Kata Kunci: Persepsi Guru, Tenaga Perpustakaan, Perpustakaan Sekolah
i
ABSTRACT
Nurul Anggraini (NIM: 1111125100048). Teacher’s Perception of the Library Staff in SMAN 9 city of South Tangerang. Under guidance by Siti Maryam, M.Hum. the study program of library. Faculty Adab and Humanities State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta 2016. The purpose of this research are; To know the teacher’s perception of the two aspects, is the library staff existence and competence in SMAN 9 city of South Tangerang. The type of this research is descriptive approaching which is using quantitative approaching. The method which is used of collecting data are previously study, questioner and observation. The population of this research is teachers of school SMAN 9 city of South Tanggerang are 54 people. Because of they are less of 100 people, so the researcher takes all them as the sample. The result of research showed that teacher’s perception of library staff which is observed from the aspect of the library staff-school get score 3,43 these values are at the scale intervals 3,25-4.00 which means strongly agree/very good and the library staff competence score 3,22 is at the scale intervals 2,50-3,24 which means agree / good. It can be said, the average of both components 3,24 which means agree / good from maximum 4,00.
Key Word: Teacher’s Perception, Library Staff, Library School
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat, taufik, hidayah, nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi Guru Terhadap Tenaga Perpustakaan Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan” yang diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Semoga kami semua mendapatkaan syafaatnya hingga akhir perjalanan hidup. Amin Dalam perjalanan dari awal perkuliahan hingga selesainya penulisan skripsi ini, telah banyak pihak-pihak yang membantu dan mendukung penulis. Sehingga pada akhirnya tugas skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1.
Bapak Prof. Dede Rosyada, MA., selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Pungki Purnomo, MLIS., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
5.
Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang sudah meluangkan waktu, dan kemudahan, serta memberikan arahan dalam proses terselesainya penulisan skripsi ini.
6.
Bapak Amir Fadillah, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan nasihat dan arahan dalam penyusunan skripsi.
7.
Seluruh Dosen Fakultas Adab dan Humaniora khususnya Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis, dari awal kuliah hingga akhir.
8.
Keluarga besar SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, khususnya Bapak Dra. A. Nana Mahmur M., M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Lesdi Suryadi Said, S.IP, selaku tenaga perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan banyak informasi yang penulis butuhkan dan membantu penulis selama penelitian. Seluruh guru-guru SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang telah menjadi responden kuesioner penelitian penulis. Terima kasih atas seluruh waktu dan bantuan yang kalian berikan untuk penelitian ini.
9.
Ayahanda M. Said dan Ibunda Dede Dawiyah. Terima kasih ayah dan umi yang telah mendidik dan membimbing penulis dengan penuh kasih sayang dan kesabaran, serta memberikan bantuan moril maupun materil yang tiada henti. Tak lupa kakakku Lukman Hakim dan Lesdi Suryadi Said,
iv
Keponakan-keponakanku yang lucu Azra dan Mikaila, terima kasih atas dukungan dan semangat dari kalian yang tak henti dibeikan kepada penulis. 10. Sahabat-sahabat terbaikku Iim, Meli, Nurma, Bella, Riyan, Abdullah, Ayas, Jamilah dan Susi yang telah memberikan dukungan, motivasi dan semangatnya serta menghibur setiap hari. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. 11. Terima kasih pula kepada teman-temanku Anto, Zaelani,
Ahyar, Ibul,
Hirjan, Ghozali, Turmuzi, Mulyadi, Hasan, Sean dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas segala doa, motivasi, semangat dan dukungan serta menghibur setiap hari. 12. Sahabatku Maria, Rohmah, Denisya yang sudah mendukung dan memberikan semangat yang tak henti-hentinya kepada penulis. 13. Teman-teman seperjuangan JIP angkatan 2011, khususnya IP B yaitu Asma, Destia, Denisya, Maria, Nurul, Rohmah, Adzani, Karina, Maeta, Ummi, Aini, Afda, Ade, Eka, Mita, Bintang, Eko, Syarif, Yogi, Wildan, Uli, Wahyudin, Arif, dan Maliki. Terima kasih atas suka dan duka yang telah kita lewati bersama-sama, dari awal kuliah hingga akhirnya kita bisa menyelesaikan skripsi. Semoga ilmu yang kita dapat selama ini bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, menjadi pustakawan profesional dan selalu diberkahi Allah SWT dalam setiap langkah kita. Amin. 14. Semua pihak yang ikut terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat penulis kepada kalian semua. Terima kasih
v
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan, karena kesempurnaan merupakan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi menunjang kesempurnaan dari skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Tangerang Selatan, Maret 2016 Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .....................................................................................................
i
ABSTRACT ...................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
ix
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................
5
D. Definisi Istilah .........................................................................
5
E. Sistematika Penulisan ..............................................................
6
TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Sekolah ...............................................................
9
1.
Pengertian Perpustakaan Sekolah ......................................
9
2.
Fungsi,Tugas dan Tujuan Perpustakaan Sekolah ..............
10
B. Tenaga Perpustakaan Sekolah ..................................................
14
C. Pengertian Guru ........................................................................
23
D. Persepsi .....................................................................................
24
1. Pengertian Persepsi ...........................................................
24
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ....................
25
3. Skala Pengukuran Persepsi ...............................................
28
E. Penelitian Terdahulu ................................................................
32
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..............................................
34
B. Sumber Data ............................................................................
35
C. Populasi dan Sempel ................................................................
35
vii
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................
36
E. Teknik Pengolahan Data ..........................................................
37
F. Jadwal Penelitian .....................................................................
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ............. 1.
Profil SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ..........................
42
2.
Visi dan Misi, Tujuan Sekolah, Nilai-Nilai dan Motto .....
42
3.
Tenaga Pengajar ................................................................
45
4.
Profil Perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ...
46
5.
Visi dan Misi, Tujuan Perpustakaan..................................
46
6.
Layanan Perpustakaan .......................................................
47
7.
Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan .............................................................
49
B. Hasil Penelitian .........................................................................
50
1.
Persepsi Guru Terhadap Keberadaan Tenaga Perpustakaan Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ...............................
2.
BAB V
42
51
Kompetensi Tenaga Perpustakaan Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ............................................................
54
C. Pembahasan .............................................................................
76
PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................
87
B. Saran .........................................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
89
LAMPIRAN-LAMPIRAN BIODATA PENULIS
viii
DAFTAR TABEL
Tabel. 4.1
Jam Layanan Perpustakaan ............................................................ 48
Tabel. 4.2
Jenis Kelamin ................................................................................. 51
Tabel. 4.3
Perpustakaan Sekolah Harus Dikelola oleh Tenaga Perpustakaan Profesional .................................................................................... 52
Tabel. 4.4
Tenaga Perpustakaan Sekolah Memiliki Andil yang Besar untuk Memaksimalkan Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Sekolah.......... 53
Tabel. 4.5
Pendidikan Tenaga Perpustakaan Adalah Salah Satu Penentu Kinerja Tenaga Perpustakaan ..................................................................... 53
Tabel. 4.6
Tenaga Perpustakaan Mampu Merencanakan Pengembangan Perpustakaan ................................................................................. 54
Tabel. 4.7
Tenaga Perpustakaan Mampu Melaksanakan Pengembangan Perpustakaan ................................................................................. 55
Tabel. 4.8
Tenaga Perpustakaan Sekolah dapat Melaksanakan Fungsi, Tujuan dan Program Perpustakaan dengan Baik ...................................... 56
Tabel. 4.9
Tenaga Perpustakaan Mampu Mengevaluasi Program dan Kinerja Perpustakaan .................................................................................. 57
Tabel. 4.10 Tenaga Perpustakaan Mampu Menggunakan Anggaran Secara Efesien, Efektif, dan Bertanggung Jawab ..................................... 57 Tabel. 4.11 Tenaga Perpustakaan Melaporkan Penggunaan Anggaran dan Keuangan ...................................................................................... 58 Tabel. 4.12 Tenaga Perpustakaan Sudah Mengelompokkan Koleksi Berdasarkan Cakupan Disiplin Ilmunya ............................................................ 59 Tabel. 4.13 Tenaga Perpustakaan Mampu Berkoordinasi dengan Tenaga Pendidik dalam Pemilihan Koleksi Di Perpustakaan ................... 60 Tabel. 4.14 Tenaga Perpustakaan Mampu Memanfaatkan Teknologi untuk Pengorganisasian dan Penelusuran Informasi ............................... 60 Tabel. 4.15 Tenaga Perpustakaan Telah Memberikan Layanan Informasi dan Referensi dengan Baik ................................................................... 61 Tabel. 4.16 Tenaga Perpustakaan Menyelenggarakan Layanan Sirkulasi (Peminjaman Buku) ....................................................................... 62 Tabel. 4.17 Tenaga Perpustakaan Mampu Memberikan Bimbingan Penggunaan Perpustakaan Bagi Seluruh Warga Sekolah................................... 63 Tabel.4.18
Tenaga Perpustakaan Mampu Melakukan Kerja Sama dengan Perpustakaan Lain .......................................................................... 63
ix
Tabel. 4.19 Tenaga Perpustakaan Sudah Memahami Tujuan dan Fungsi Sekolah dalam Konteks Pendidikan Nasional ............................................. 64 Tabel. 4.20 Tenaga Perpustakaan Sudah Memahami Kebijakan Pengembangan Kurikulum yang Berlaku ............................................................... 65 Tabel. 4.21 Tenaga Perpustakaan Sudah Memahami Peran Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar .............................................................................. 66 Tabel. 4.22 Tenaga Perpustakaan Sudah Memfasilitasi Peserta Didik untuk Belajar Mandiri .............................................................................. 66 Tabel. 4.23 Tenaga Perpustakaan Sudah Memanfaatkan Teknologi informasi dan Komunikasi untuk Memfasilitasi Proses Pembelajaran dengan Baik ....................................................................................................... 67 Tabel. 4.24 Tenaga Perpustakaan Membantu Warga Sekolah Menggunakan Sumber Informasi Secara Efektif ................................................... 68 Tabel. 4.25 Tenaga Perpustakaan Menginformasikan Kepada Warga Sekolah tentang Koleksi Perpustakaan yang Baru ...................................... 69 Tabel. 4.26 Tenaga Perpustakaan Mampu Memotivasi dan Mengembangkan Minat Baca Warga Sekolah ........................................................... 69 Tabel. 4.27 Tenaga Perpustakaan Memiliki Etika yang Baik .......................... 70 Tabel. 4.28 Tenaga Perpustakaan Memiliki Etos Kerja yang Tinggi ............... 71 Tabel. 4.29 Tenaga Perpustakaan Mampu Berinteraksi dengan Warga Sekolah dengan Baik ................................................................................... 72 Tabel. 4.30 Tenaga Perpustakaan Mampu Bekerja Sama dengan Warga Sekolah ....................................................................................................... 72 Tabel. 4.31 Tenaga Perpustakaan Mampu Membuat Karya Tulis Dibidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi dengan Baik ..................................... 73 Tabel. 4.32 Tenaga Perpustakaan Meresensi dan Meresume Buku ................. 74 Tabel. 4.33 Tenaga Perpustakaan Membuat Indeks dan Abstrak ................... 75 Tabel. 4.34 Tenaga Perpustakaan Memiliki Hobi Membaca ............................ 75 Tabel. 4.35 Persepsi Guru Terhadap Keberadaan Tenaga Perpustakaan Sekolah Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ............................................ 77 Tabel. 4.36 Persepsi Guru Terhadap Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ............................................ 80 Tabel. 4.37 Keberadaan dan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ................................................. 84 Tabel. 4.38 Saran, Rekomendasi atau Harapan ................................................ 85
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya. Setiap sekolah wajib memiliki perpustakaan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang no 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 yang menyebutkan bahwa, sekolah wajib memiliki perpustakaan.1 Perpustakaan sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam komponen pendidikan, keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sekolah. Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan mempunyai fungsi sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Selain itu perpustakaan sekolah juga sangat berperan dalam menunjang tercapainya target kurikulum pendidikan. Oleh karena itu perpustakaan sekolah merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem pendidikan.2
1
Sumardjo…et.al, edoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006), h.1. 2 Dian Sinaga, Perpustakaan Sekolah Peranannya dalam Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Kreasi media utama, 2005), h. 18.
1
2
Pentingnya perpustakaan sekolah dapat di lihat dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pada bab XI pasal 45 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal maupun non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, intelektual, sosial, emosional dan kewajiban peserta didik. Undang-Undang itu berlaku di setiap satuan pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan
oleh
pemerintah
maupun
oleh
masyarakat,
harus
menyediakan sumber belajar. Hal ini memungkinkan para tenaga pendidik dan para peserta didik dalam memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dalam membaca buku atau bahan pustaka yang mengandung ilmu pengetahuan yang diperlukan.3 Pengguna perpustakaan sekolah hanya terbatas kepada komponen sekolah antara lain siswa, guru dan karyawan sekolah. Seiring maraknya penerapan kurikulum berbasis kompetensi maupun kurikulum tingkat satuan pendidikan dan berbagai indikator performa peserta didik, dalam hal ini para siswa dituntut untuk mampu menunjukkan keterampilan mereka dalam mengakses dan mengelola informasi. Oleh karena itu dengan adanya perpustakaan yang baik, maka proses belajar dan mengajar akan lebih terbantu. Perpustakaan sekolah sudah sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan prestasi belajar karena perpustakaan sebagai penyedia informasi, khususnya
3
Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan (Yogyakarta: Gama Media 2005), h. 282.
3
bagi siswa dalam memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuannya. Oleh karena itu perpustakaan sekolah sudah seharusnya dikelola dengan baik sehingga mampu menarik siswa, guru, dan karyawan untuk mengunjungi dan memanfaatkannya. Seiring banyaknya jumlah perpustakaan sekolah yang ada di Indonesia, setidaknya sama banyaknya dengan jumlah sekolah itu sendiri, sementara pada umumnya dalam segi pengelolaannya masih kurang memadai. Hal ini disebabkan belum memiliki pustakawan/tenaga perpustakaan yang secara khusus mengelola perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah biasanya dikelola oleh guru yang diambil dari guru kelas atau guru bidang studi yang diberi tugas rangkap untuk menguasai perpustakaan, tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola perpustakaan. Oleh karena itu kita dapat mengetahui berhasil atau tidaknya suatu layanan di perpustakaan yang berkualitas salah satunya adalah dengan melihat
persepsi
dari
pemustaka
khususnya
guru
tentang layanan
perpustakaan sekolah tersebuat. Dalam hal ini pemustaka akan memiliki persepsi yang baik jika pengguna merasa apa yang dibutuhkannya dapat terpenuhi di perpustakaan tersebut. Sebaliknya, jika perpustakaan dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan informasi pengguna, maka akan menimbulkan persepsi yang kurang baik bahkan buruk. Untuk itulah perpustakaan sangat dituntut untuk berbenah dan lebih meningkatkan kualitasnya baik dari segi koleksi, administrasi, manajemen dan yang paling utama adalah kualitas layanan perpustakaan itu sendiri.
4
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih lanjut mengenai persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan, kemudian hasil penelitian tersebut akan dituangkan ke dalam skripsi yang berjudul “Persepsi Guru terhadap Tenaga Perpustakaan Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar masalah tidak melebar pembahasannya, maka peneliti merasa perlu untuk memberikan batasan dan rumusan terhadap masalah yang akan diteliti yaitu persepsi guru tehadap tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang dilihat dari keberadaan tenaga perpustakaan sekolah dan kompetensi tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. 2. Perumusan Masalah Untuk memperjelas sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian dan sesuai dengan masalah yang akan diteliti, maka perlu membuat rumusan suatu masalah. Perumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut : a. Bagaimana persepsi guru terhadap keberadaan tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan? b. Bagaimana persepsi guru terhadap kompetensi tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan?
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah : a. Untuk
mengetahui
persepsi
guru
terhadap
keberadaan
tenaga
kompetensi
tenaga
perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. b. Untuk mengetahui
persepsi
guru terhadap
perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. 2. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: a. Diharapkan penelitian ini menjadi masukan yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas fungsi perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang akan datang. b. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya dalam hal keberadaan tenaga perpustakaan, kompetensi tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan c. Dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam hal penelitian.
D. Definisi Istilah a. Guru Guru adalah seseorang yang bertugas dan bertanggung jawab memberikan pengajaran, pendidikan, membimbing, melatih anak didik dengan
6
mengajarkan ilmu pengetahuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan anak didik. b. Tenaga Perpustakaan Tenaga perpustakaan adalah orang yang bekerja di perpustakaan yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan serta menentukan keberhasilan perpustakaan. c. Perpustakaan Sekolah Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah, dikelola oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan khusus sekolah, guna menunjang kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.
E. Sistematika Penulisan Dalam sistematika penulisan ini, penulis menguraikan secara sistematis kajian penulisan proposal ini dibagi dalam 5 bab. Bab I
Pendahuluan Bab ini merupakan pendahuluan skripsi, dimana memuat landasan umum yang diperlukan dalam proses penelitian, dan pembahasan. Landasan tersebut dituangkan dalam latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II
Tujuan Literatur Pada bab ini memuat tentang landasan teoritis yang medukung menguatkan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah
7
yang akan diteliti, dengan berdasarkan literatur-literatur yang terkait dengan pokok bahasan, meliputi pengertian perpustakaan sekolah, tujuan, fungsi dan peran perpustakaan sekolah. Selain itu juga dijelaskan tenaga perpustakaan, pengertian guru dan persepsi. Kemudian penelitian ini di lengkapi dengan penelitian sebelumnya. Bab III
Metode Penelitian Bab ini terdiri dari penjelasan lebih lanjut mengenai pelaksanaan penelitian, meliputi: jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi
dan
sempel,
teknik
pengumpulan
data,
teknik
pengolahan data dan jadwal penelitian. Bab IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam bab ini penulis akan membahas gambaran umum sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, Visi, Misi, tujuan, dan nilainilai, motto sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, pengajar sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, gambaran singkat perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, visi, misi, dan tujuan perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, layanan, dan struktur organisasi perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Selajutnya memaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan berkaitan tentang persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan pada perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
8
Bab V
Penutup Bab ini merupakan bab akhir dari penelitian, meliputi: penarikan kesimpulan dan beberapa saran. Dalam kesimpulan akan menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, sedangkan di dalam saran diberikan masukan yang kiranya meningkatkan kinerja tenaga perpustakaan dimasa mendatang.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah Secara umum perpustakaan merupakan sebuah tempat untuk menyimpan mengolah serta menyebarluaskan informasi yang dimilikinya, serta sebagai salah satu pusat informasi yang menyajikan sumber-sumber informasi baik yang tercetak maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film, kaset, tape recorder, video, komputer, dan lain-lain. Semua koleksi sumber informasi tersebut disusun berdasarkan sistem tertentu dan dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegiatan membaca dan mencari informasi bagi masyarakat yang membutuhkannya. Dalam hal ini ada beberapa jenis perpustakaan di masyarakat salah satunya yaitu perpustakaan sekolah. Sesuai dengan namanya perpustakaan sekolah tentu berada disebuah sekolah, dikelola oleh sekolah, dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar mengajar penelitian sederhana, menyediakan
bahan
Perpustakaan
sekolah
bacaan
guna
menambah
diselenggarakan
oleh
ilmu
setiap
pengetahuan. sekolah,
dan
pemafaatannya sangat tergantung kepada kepala sekolah, para guru, petugas perpustakaan dan para pelajar.1 1
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h.
37.
9
10
Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang berada pada satuan pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah yang bersangkutan, dan merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah
yang
bersangkutan.2
Selain itu menurut
F.
Rahayuningsih, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang melayani para siswa, guru, dan karyawan dari suatu sekolah tertentu.3 Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah yang merupakan sarana penunjang bagi masyarakat sekolah untuk membantu penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan pada setiap sekolah. Selain itu perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan ide yang merupakan dasar keberhasilan fungsional dalam masyarakat masa kini yang berbasis pengetahuan dan informasi. 2. Fungsi, Tugas dan Tujuan Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah juga memiliki fungsi, tugas dan tujuan yang saling berkaitan dalam penyelenggaraannya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai fungsi, tugas dan tujuan perpustakaan sekolah tersebut. a. Fungsi Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah mempunyai fungsi yang secara garis besar yaitu sebagai sumber belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan 2
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP) (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h. 2. 3 F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2007), h. 6.
11
merupakan kegunaan-kegunaan yang harus dikembangkan dalam rangka menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Menurut Tri Septiyantono fungsi perpustakaan sekolah sebagai berikut : 1. Sebagai sumber kegiatan belajar mengajar, yaitu membantu program pendidikan dan pengajaran sesuai dengan tujuan yang terdapat dalam kurikulum. Mengembangkan kemampuan anak menggunakan sumber informasi. Bagi guru, perpustakaan merupakan tempat untuk membantu guru dalam mengajar dan memperluas pengetahuan. siswa untuk memperjelas 2. Membantu pengetahuannya pada setiap bidang studi.
dan
memperluas
3. Mengembangkan minat dan budaya membaca yang menuju kebiasaan belajar mandiri. 4. Membantu siswa untuk mengembangkan bakat, minat, dan kegemarannya. 5. Membiasakan siswa untuk mencari informasi di perpustakaan. Kemahiran siswa mencari informasi di perpustakaan akan menolongnya untuk mampu belajar secara mandiri dan memperlancar dalam mengikuti pelajaran selanjutnya. 6. Merupakan tempat untuk mendapatkan bahan rekreasi sehat melalui buku-buku bacaan yang sesuai dengan umur dan tingkat kecerdasan siswa. 7. Memperluas kesempatan untuk belajar bagi para siswa.4 Sedangkan fungsi perpustakaan madrasah/sekolah menurut Rizal Saiful Haq, dkk yaitu : 1. Preservasi Menyimpan dan menjaga kelestarian produk ilmu dan budaya di lingkungan madrasah serta mengumpulkan dan menyimpan bahan lain. 2. Informasi Menjamin lingkungannya terinformasi dengan baik, terutama hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, pembelajaran, pelajaran, ilmu, agama,dan kehidupan sehari-hari. 4
Ibid., h. 6.
12
3. Pendidikan Ikut melaksanakan pendidikan baik untuk peserta didik di madrasah, maupun untuk pihak lain di dalam dan di sekitar madrasah. 4. Dakwah Menampilkan perpustakaan madrasah sebagai suatu unit kerja yang berada dilingkungan madrasah yang mampu menarik lingkungannya, baik peserta didik, pendidik, tenaga pendidikan, orang tua murid, dan masyarakat lingkungannya beramal sholeh dan menjauhkan diri dari perbuatan mungkar dan tercela. 5. Penelitian Melaksanakan penelitian sesuai dengan tugas dan fungsi perpustakaan madrasah, serta menyiapkan sarana penelitian, terutama penelitian kepustakaan atau literatur. 6. Budaya Memfasilitasi kreasi budaya dengan kekuatan koleksi dan fasilitas yang dimilikinya. 7. Rekreasi Menyediakan bahan bacaan, bahan audio-visual yang dapat dimanfaatkan oleh para pengguna untuk memuaskan kebutuhan rekreasinya.5 b. Tugas Perpustakaan Sekolah Tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka,
menyediakan
sarana
pemanfaatannya,
dan
melayani
masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi bahan bacaan. Masyarakat pengguna tersebut adalah sesuai dengan jenis perpustakaan, kebijakan penyelenggara, dan kelompok atau segmen pemakai. Tugas pokok itu dapat dijabarkan ke dalam beberapa rincian kegiatan yang akan dilaksanakan melalui fungsi-fungsi yang lebih bersifat teknis.
5
Rizal Saiful Haq, dkk, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 35-38.
13
Dari salah satu jenis perpustakaan yaitu tugas pokok perpustakaan sekolah tidak lain berkaitan erat dengan kedudukannya sebagai salah satu sarana dan prasarana pembelajaran disekolah yang harus mendukung tugas sekolah secara keseluruhan.6 c. Tujuan Perpustakaan Sekolah Tujuan perpustakaan sekolah dapat dilihat dari Undang-Undang RI No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Bab 1 Pasal 4 menyatakan perpustakaan bertujuan untuk memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.7 Sedangkan menurut Pawit dan Yusuf tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut: 1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa. 2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan. 3. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. 4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan pelaksanaan kurikulum. 5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa. 6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.8
6
Ibid., h. 34. Perpustakaan Nasional RI, “Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan,” Diakses pada tanggal 6 Juni 2014 dari http:www.file.perpusnas. go.idhomepage_foldersactivitieshighlighttruu_perpustakaanpdfUU_43_2007_PERPUSTAKAAN. pdf, 8 Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kencana, 2007), h. 3. 7
14
Selain itu perpustakaan sekolah mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, tujuan umum adalah perpustakaan membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya. Sedangkan tujuan khusus perpustakaan sekolah adalah membantu sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah tempat perpustakaan tersebut bernaung.9 Oleh karena itu jelas bahwa tujuan diselenggarakan perpustakaan bukan hanya sekedar menyimpan dan mengumpulkan bahan pustaka akan tetapi perpustakaan diharapkan bagi siswa dapat mengembangkan daya pemikirnya dan hasil membaca yang diperoleh dari bahan pustaka yang ada di perpustakaan.
B. Tenaga Perpustakaan Sekolah Kekayaan dan kualitas dalam penyelenggaraan perpustakaan tergantung pada sumberdaya tenaga yang tersedia di dalam dan di luar perpustakaan sekolah. Dalam hal inilah, maka amatlah penting bagi perpustakaan sekolah memiliki tenaga berpendidikan serta bermotivasi tinggi,
jumlahnya
mencukupi sesuai dengan ukuran sekolah dan kebutuhan khusus sekolah menyangkut jasa perpustakaan. Agar perpustakaan sekolah dapat berperan dan berfungsi dengan baik, perlu dikelola oleh tenaga profesional yang memang benar-benar ahli dalam bidangnya.
9
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 50-51.
15
Berkaitan dengan perlunya perpustakaan sekolah untuk mendukung pelaksanaan pendidikan juga terdapat dalam standar nasional pendidikan dalam Bagian II tentang Tenaga Kependidikan pasal 35 ayat (1). Pada pasal ini dinyatakan bahwa perlunya tenaga perpustakaan untuk semua jenjang pendidikan mulai jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, Paket C, dan lembaga kursus dan keterampilan.10 Di dalam buku Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kredit tahun 2015 Pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan.11 Selain itu dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, pustakawan di lembaga pendidikan sekolah dikelompokkan sebagai tenaga kependidikan yang disebut dengan tenaga perpustakaan sekolah (TPS).12 Oleh karena itu orang-orang yang ditunjuk atau di beri tanggung jawab tersebut harus memiliki kemampuan dan kecakapan mengelola perpustakaan sekolah. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa besar kecilnya hasil yang dicapai oleh adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah sangat tergantung kepada bagaimana pengelolaannya.
10
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja (Jakarta: PT Grasindo, 2007), h. 2 11 Perpustakaan Nasional RI, Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2015), h. 5. 12 Tri Septiyantono, Umar Sidik, ed., Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab, 2007), h. 7.
16
Berikut ini ada tiga pilar utama yang memperkokoh perpustakaan sekolah, yaitu: 1. Pemakai: perpustakaan akan tetap eksis dan berkembang jika pemakainya, adalah hal ini warga sekolah aktif dan disiplin. 2. Pustakawan: memiliki sikap tulus hati, ramah, berpikiran positif, supel, proaktif, dedikatif dan pofesional. 3. Koleksi: banyak, lengkap dan beragam.13 Oleh karena itu dari pernyataan tersebut jelas bahwa kesuksesan sebuah perpustakaan dilihat dari tiga pilar utama, yaitu pemakai itu sendiri, pustakawan sebagai tenaga perpustakaan sekolah, dan koleksi sebagai sumber informasi, serta didukung dengan fasilitas-fasilatas pendukung lainnya. Dalam hal ini ruang, buku, dan perlengkapan lainnya berpengaruh terhadap penyelenggaraan perpustakaan sekolah, tetapi walaupun ruangan yang tersedia sangat luas, buku-buku yang tersedia sangat banyak jumlahnya dan beraneka ragam judulnya, perlengkapan yang tersedia sangat lengkap semuanya, kurang berguna apabila tidak dikelola dengan sebaik-baiknya. Oleh sebab itu perpustakaan harus dikelola oleh orang-orang yang mampu mengelola perpustakaan sekolah. Dengan kata lain petugas perpustakaan sekolah harus mampu mengelola perpustakaan sekolah.14 Dalam hal perpustakaan sekolah yang masih baru berdiri bisa saja hanya dikelola oleh seorang guru dimana dalam kegiatan sehari-hari guru tersebut bisa bertindak sebagai kepala perpustakaan atau guru pustakawan
13
Zulfikar Zen, “Manajemen Perpustakaan Sekolah”, Makalah Seminar Perpustakaan Manajemen dan Automasi Perpustakaan (Jakarta: Diselenggarakan oleh Inti College Indonesia, 15 Agustus, 2006) 14 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 174.
17
sambil merangkap mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pelayanan teknis dan pelayanan pembaca.15 Menurut Bafadal tenaga perpustakaan terdiri dari kepala perpustakaan atau guru pustakawan dan petugas perpustakaan. Kepala perpustakaan sebaiknya dipegang oleh guru yang mempunyai keterampilan dan keahlian di bidang
perpustakaan
sehingga
penyelenggaraan
perpustakaan
dapat
terintegrasi dengan proses belajar mengajar disekolah. Sedangkan petugas perpustakaan sekolah bertugas membantu kepala perpustakaan dalam pelayanan teknis, pelayanan pembaca, dan tata usaha. Selain itu dalam Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO pembagian tenaga perpustakaan sekolah terdiri dari pustakawan dan asisten pustakawan berkualifikasi. Disamping itu, mungkin masih ada tenaga pengunjang, seperti para guru, teknisi, dan orang tua murid. Pustakawan sekolah hendaknya memiliki pendidikan profesional dan berkualifikasi, dengan pelatihan tambahan di bidang teori pendidikan dan metodologi pembelajaran. Peran utama pustakawan adalah memberikan sumbangan pada misi dan tujuan perpustakaan sekolah yang bekerja sama dengan senior menejemen sekolah, administrator, dan guru dalam pengembangan rencana dan implementasi kurikulum.16 Dalam hal ini untuk layak diangkat menjadi tenaga perpustakaan sekolah pada jenjang SMA, MA, SMK, MAK, dan SMALB, seseorang harus memenuhi salah satu syarat yaitu: 15
Ibid., h. 178. IFLA, “Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO,” artikel diakses pada 18 April 2015 dari http://www.ifla.org/VII/s11/ pubs/school-guidelines.htm. 16
18
1. Memiliki kualifikasi akademik serendah-rendahnya Diploma Empat (D4) atau Strata Satu (S1) Ilmu Perpustakaan dan Informasi. 2. Memiliki kualifikasi akademik serendah-rendahnya Diploma Empat (D4) atau Strata Satu (S1) Non Ilmu Perpustakaan dan Informasi dan memiliki Akta Perpustakaan Sekolah. 3. Berstatus tenaga kependidikan dengan masa kerja minimal 4 (empat) tahun dengan pangkat/golongan /IIIb dan memiliki Akta Perpustakaan Sekolah. 4. Berstatus tenaga pendidik dengan ijazah serendah-rendahnya D4 atau Strata Satu (S1) dengan masa kerja minimal 4 (empat) tahun dengan pangkat/golongan/IIIb dan memiliki Akta Perpustakaan Sekolah. 5. Tenaga pendidik yang memiliki jam mengajar kurang dari 24 jam per minggu, dan memiliki Akta Perpustakaan Sekolah.17 Selain itu seseorang petugas perpustakaan sekolah harus memiliki sifatsifat sebagai berikut: 1. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang perpustakaan sekolah. 2. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang pendidikan. 3. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki minat terhadap penyelenggaraan perpustakaan sekolah. 4. Petugas perpustakaan sekolah harus suka bekerja, tekun, dan teliti dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 5. Tugas perpustakaan sekolah harus terampil mengelola perpustakaan sekolah.18 Berikut ini di dalam peraturan Menteri Pedidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tersebut, terdapat kompetensi untuk Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah,
dan
Kompetensi
untuk
Tenaga
Perpustakaan
Sekolah/Madrasah. Kompetensi tersebut mencakup aspek manajerial,
17
Djaali, “Peningkatan Mutu Pendidikan NasionalMelalui Program Sertifikasi,” Buletin BSNP, vol. II, no. 2 (Mei 2007) artikel diakses pada 25 Juli 2015 dari http://bsnp-indonesia. org/id/wp-content/uploads/buletin/Edisi%2022.pdf 18 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, h. 175-176.
19
pengelolaan
informasi,
kependidikan,
kepribadian,
sosial,
pengembangan profesi.19 Penjelesan lebih lanjut lihat lampiran 2. 1.
Kompetensi menejerial mencakup hal-hal sebagai berikut : a. Melaksakan pengembangan perpustakaan b. Mengorganisasi sumber daya perpustakaan c. Melaksanakan fungsi, tugas dan program perpustakaan d. Mengevaluasi program dan kinerja perpustakaan e. Melakukan perawatan peventif f. Melakukan perawatan kuratif g. Membantu menyusun anggaran perpustakaan h. Menggunakan anggaran secara efisien, efektif, dan bertanggung jawab i. Melaksanakan pelaporan penggunaan keuangan dan anggaran
2. Kompetensi pengelolaan informasi terdiri dari : a. Memiliki pengetahuan mengenai penerbitan b. Memiliki pengetahuan tentang karya sastra Indonesia dan dunia c. Memiliki pengetahuan tentang sumber biografi tokoh nasional dan dunia d. Menggunakan berbagai alat bantu seleksi untuk pemilihan materi perpustakaan
19
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Jakarta: 11 Juni 2008.
20
e. Berkoordinasi dengan tenaga pendidik bidang studi terkait dalam pemilihan materi perpustakaan f. Melakukan pemesanan, penerimaan danpencatatan g. Membuat deskripsi bibliografis (pengatalogan) sesuai dengan standar nasional h. Menentukan deskripsi subjek dan menggunakan Dewey Decimal Classification edisi ringkas i. Menggunakan daftar tajuk subjek dalam bahasa Indonesia j. Menjajarkan kartu katalog k. Memanfaatkan teknologi untuk pengorganisasian informasi dan penelusuran l. Memberikan layanan baca di tempat m. Memberikan jasa informasi dan referensi n. Menyelenggarakan jasa sirkulasi (peminjaman buku) o. Memberikan bimbingan penggunaan perpustakaan bagi komunitas sekolah/madrasah p. Melakukan kerja sama dengan perpustakaan lain q. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi r. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan kebutuhan 3. Kompetensi kependidikan meliputi : a. Memahami tujuan dan fungsi sekolah/madrasah dalam konteks pendidikan nasional
21
b. Memahami kebijakan pengembangan kurikulum yang berlaku c. Memahami peran perpustakaan sebagai sumber belajar d. Memfasilitasi peserta didik untuk belajar mandiri e. Menganalisis kebutuhan informasi komunitas sekolah/ madrasah f. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi proses pembelajaran g. Membantu komunitas sekolah/ madrasah menggunakan sumber informasi secara efektif h. Menginformasikan kepada komunitas sekolah/ madrasah tentang materi perpustakaan yang baru i. Membimbing komunitas sekolah/madrasah untuk
memanfaatkan
koleksi perpustakaan j. Mengorganisasi pajangan dan pameran materi perpustakaan k. Membuat dan menyebarkan media promosi jasa perpustakaan l. Mengidentifikasi kemampuan dasar literasi informasi pengguna m. Menyusun panduan dan materi bimbingan literasi informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna n. Membimbing pengguna mencapai literasi informasi o. Mengevaluasi pencapaian bimbingan literasi informasi p. Memotivasi
dan
mengembangkan
minat
baca
sekolah/madrasah 4. Kompetensi kepribadian mencakup hal-hal sebagai berikut : a. Disiplin, bersih, dan rapi
komunitas
22
b. Jujur dan adil c. Sopan, santun, sabar, dan ramah d. Mengikuti prosedur e. Mengupayakan hasil f. Bertindak secara tepat g. Fokus pada tugas h. Meningkatkan kinerja i. Melakukan evaluasi diri 5. Kompertensi sosial yaitu: a. Berinteraksi dengan komunitas sekolah/madrasah b. Bekerja sama dengan komunitas sekolah/madrasah c. Memberikan jasa untuk komunitas sekolah/madrasah d. Mengintensifkan komunikasi internal dan eksternal 6. Kompetensi pengembangan profesi terdiri dari: a. Membuat karya tulis dibidang ilmu perpustakaan dan informasi b. Meresensi dan meresume buku c. Menyusun pedoman dan petunjuk teknis ilmu perpustakaan dan informasi d. Membuat indeks e. Membuat bibliografi f. Membuat abstrak g. Menerapkan kode etika profesi h. Menghormati hak atas kekayaan intelektual
23
i. Menghormati privasi pengguna j. Menyediakan waktu untuk membaca setiap hari k. Gemar membaca Dari pejelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tenaga perpustakaan adalah tenaga perpustakaan yang bekerja dan mengelola perpustakaan sekolah. Dalam hal ini tenaga perpustakaan bisa disebut juga sebagai tenaga profesional yang ditugaskan di perpustakaan sekolah sesuai dengan bidang keilmuannya yang kedudukannya tidak terlepas dari suatu lembaga sekolah tersebut. Oleh karena itu peran tenaga perpustakaan sekolah (dalam hal ini pustakawan) sangat menentukan keberhasilan misi sebuah perpustakaan tersbut.
C. Pengertian Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar.20 Dalam hal ini pengertian guru menurut KBBI di atas, masih sangat umum dan belum bisa menggambarkan sosok guru yang sebenarnya, sehingga untuk memperjelas gambaran tentang seorang guru diperlukan definisi-definisi lain. Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan
20
Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 23 Oktober 2015 http://kbbi.web.id/
24
mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.21 Selain itu dalam buku “Menjadi Guru Efektif” guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya.22 Jadi, guru adalah salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar yang bertanggung jawab memberikan pelajaran dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya.
D. Persepsi 1. Pengertian Persepsi Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas persepsi ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Dalam hal ini banyak ahli yang mencoba untuk mendefinisikan istilah tersebut. Menurut Harvey dan Smith serta Wrighstman dan Deaux, mendefinisikan persepsi sebagai proses membuat penilaian (judgement) atau membangun kesan (impression) mengenai
21
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di indonesia (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 15. 22 Suparlan, Menjadi Guru Efektif (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005), h. 12.
25
berbagai macam hal yang terdapat dalam lapangan pengindraan seseorang.23 Sedangkan menurut Rafy Saputra persepsi adalah cara seseorang menerima informasi atau menangkap sesuatu hal, secara pribadi atau individu.
Persepsi-persepsi
ini
membentuk
apa
yang
dipikirkan,
medefinisikan apa yang penting dan selanjutnya juga akan menentukan bagaimana mengambil keputusan.24 Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi ialah terjadinya perbedaan bagi tiap individu untuk berpikir dalam memahami atau mengenali objek-objek dan kejadian yang dialaminya dengan cara seseorang melihat, memandang atau mengartikan sesuatu. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal. a. Faktor internal yaitu faktor-faktor yang terdapat pada diri sendiri, meliputi: 1) Fisiologis Informasi yang masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi tersebut mampu memberikan pengaruh serta memberikan arti terhadap lingkunngan sekitarnya. Dalam hal ini kapasitas indera
23
Nina Ariyani Martini dan Ida Farida, Pisikologi Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 4.2. 24 Rafy Saputra, Psikologi Islam: Jiwa Manusia Modern (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 294.
26
untuk mempersepsi pada tiap individu berbeda-beda sehingga penafsiran terhadap lingkungan juga berbeda-beda. 2) Perhatian Energi diperlukan untuk memperhatikan dan memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu objek, setiap individu memiliki tingkat energi yang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap suatu objek juga berbeda. 3) Minat Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat yang digunakan untuk mempersepsi terhadap suatu objek. 4) Kebutuhan yang searah Bagaimana kuatnya seseorang individu mencari objek-objek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya disebut faktor kebutuhan yang searah. 5) Pengalaman dan ingatan Sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang tergantung pada ingatan, hal tersebut dapat dikatakan sebagai pengalaman
27
6) Suasana hati Perilaku seseorang dalam menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu dan bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat dipengaruhi oleh keadaan emosi. b. Faktor eksternal merupakan karakteristik dari lingkungan dan objekobjek yang terlibat di dalamnya. Elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya/menerimanya. Berikut faktorfaktor eksternal yang mempengaruhi persepsi meliputi : 1) Ukuran dan penempatan dari objek atau stimulus Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu objek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu objek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi. 2) Warna dari objek-objek Objek-objek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit. 3) Keunikan dan kekontrasan stimulus Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian. 4) Intensitas dan kekuatan dari stimulus Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu objek yang bisa mempengaruhi persepsi. 5) Motion atau gerakan
28
Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap objek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan objek yang diam.25 Oleh karena itu dari banyaknya faktor yang mempengaruhi persepsi individu yaitu faktor internal yang berasal dari diri sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari objek yang diperhatikan. Namun dapat diketahui bahwa setiap individu akan melihat suatu realitas menurut persepsinya masing-masing sehingga apabila beberapa orang melihat suatu benda yang sama, maka masing-masing orang akan memiliki persepsinya sendiri-sendiri pula tentang benda tersebut. 3. Skala Pengukuran Persepsi Para ahli sosiologi membedakan dua tipe skala pengukuran menurut gejala sosial yang diukur, yaitu: a. Skala pengukuran untuk mengukur perilaku sosial dan kepribadian. Termasuk tipe ini adalah: skala sikap, skala moral, test karakter, skala partisipasi sosial. b. Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial. Termasuk tipe ini adalah: skala mengukur status sosial ekonomi, lembaga-lembaga swadaya masyarakat (sosial), kemasyarakatan, kondisi rumah tangga, dan lain sebagainya.26 a. Skala Sikap Dari tipe-tipe skala pengukuran tersebut, maka yang akan penulis bahas hanyalah skala untuk mengukur sikap. Karena penelitian yang diambil oleh peneliti yaitu tentang persepsi.
25
Hasminee Uma. “Persepsi: Pengertian, Definisi, dan Factor yang Mempengaruhi.” Kompasiana,20 Oktober 2013. Artikel diakases pada tanggal 15 oktober 2015 http://www.kompasiana.com/hasminee/persepsi-pengertian-definisi-dan-factor-yang mempengaruhi_552999136ea8349a1f552d01. 26 Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 85.
29
Bentuk-bentuk skala sikap yang perlu diketahui dalam melakukan penelitian ada 5 macam yaitu: Skala Likert, Skala Guttman, Skala Simantict Defferensial, Ranting Scale, dan Skala Thurstone. 1) Skala Likert Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan menggunakan sekala Likert, maka variabel yang diukur dijabarkan dari variabel menjadi dimensi, dari dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikatorindikator dapat dijadikan tolak ukur untuk membuat sesuatu pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Selanjutnya Skala Likert ini meliliki dua bentuk pernyataan, yaitu: positif dan negatif. Pernyataan positif diberi skor 5,4,3,2, dan 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif diberi skor 1,2,3,4, dan 5. 2) Skala Guttman Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang menyisahkan pertanyaan yang berbobot lebih berat, maka ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot lainnya. Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat
30
jelas (tegas) dan konsisten. Misalnya: Yakin-tidak yakin, yatidak;benar-salah;positif-negatif; pernah-belum pernah; setuju-tidak setuju, dan lain sebagainya. Perbedaan dari skala Likert denga skala Guttman ialah skala Likert terdapat pada jarak (interval): 3,4,5,6, atau 7 yaitu dari Sangat Benar (SB) sampai dengan Sangat Tidak Benar (STB), sedangkan skala Guttman hanya dua interval yaitu Benar (B) dan (Salah). 3) Skala Diferensial Semantik Skala Diferensial Semantik atau skala perbedaan semantik berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub), seperti panas-dingin; popular-tidak popular; baik-tidak baik dan sebagainya. Karakteristi bipolar tersebut mempunyai tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek, yaitu: a. Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik suatu objek. b. Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau menguntungkan suatu objek. c. Aktivitas, yaitu tingkatan gerakansuatu objek.27
tidak
Skala ini di guanakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau chekclist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinum dimana nilai yang sangat negatif terletak di sebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak di sebelah kanan atau juga dapat didefinisikan skala ini selalu menunjukan keadaan yang bertentangan.
27
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 85-91.
31
4) Ranting Scale Berdasarkan ke-3 skala pengukuran, yaitu: Skala Likert, Skala Guttman, dan Skala Perbedaan Semantik, data yang diperoleh adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Sedangkan ranting scale yaitu data mentah yang dapat juga berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab, misalnya: ketatlonggar, sering dilakukan-tidak pernah dilakukan, lemah-kuat, positif-negatif, buruk-baik, mendidik-menekan, buruk-baik, aktifpasif, besar-kecil, ini semua adalah contoh data kualitatif. Dalam model ranting scale responden tidak akan menjawab dari data kualitatif yang sudah tersedia, namun dalam ranting scale ini akan menjawab salah satu dari jawaban kuantitatif yang sudah disediakan. Dengan demikian bentuk ranting scale lebih flexible, tidak hanya terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap gejala fenomena lainnya. 5) Skala Thurstone Skala Thurstone meminta respon untuk memilih pertanyaan yang ia setujui dari beberapa pertanyaan yang menyajikan pandangan yang berbeda-beda. Pada umumnya setiap item mempunyai asosiasi nilai antara 1-10, tetapi niai-nilai tidak diketahui oleh responden. dalam Pemberian nilai ini berdasarkan jumlah tertentu pernyataan yang dipilih oleh responden mengenai angket tersebut.
32
Perbedaan antara skala Thurstone dan skala Likert ialah pada skala Thurstone interval yang panjangnya sama memiliki intensitas kekuatan yang sama, sedangkan pada skala Likert tidak perlu sama.28 Berdasarkan penjelasan di atas mengenai pengukuran sikap, maka penulis menggunakan skala Likert, karena lebih difokuskan untuk mengukur persepsi, pendapat serta sikap terhadap seseorang.
E. Penelitian Terdahulu Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang diambil dari skripsi dan jurnal. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang diambil dari
1.
skripsi yang berjudul “Persepsi Guru Pustakawan Di Sekolah: Studi Kasus Di Australia International School Kemang” disusun oleh Anggi Shabrina mahasiswa Universitas Indonesia pada tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran guru pustakawan di sekolah dan sejauh mana peran tersebut memenuhi Standards of Profesional Excellence
for
Teacher-Librarians.
Pendekatan
penelitian
yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun data yang digunakan dalam penilitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa guru pustakawan di Australian International School Kemang telah menjalankan perannya dalam mendukung kegiatan belajar
28
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 92-94.
33
mengajar melalui program pendidikan, layanan koleksi perpustakaan, dan program literasi informasi dan hampir memenuhi Standards of Professional Excellence for Teacher-Librarians. 2.
Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang diambil dari jurnal
yang berjudul “Persepsi Siswa Tentang Pustakawan di
Perpustakaan Sekolah” disusun oleh Wahyu Setiaji, Yunus Winoto, Ute Lies Khadijah mahasiswa Universitas Padjajaran 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa tentang pustakawan di perpustakaan SMA Negeri 60 Jakarta sehingga pustakawan selalu dapat meningkatkan kembali kemampuannya. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah
deskriptif
karena
penelitiannya
mencoba
memaparkan situasi atau keadaan mengenai persepsi siswa terhadap pustakawan. Sedangkan metode teknik pengumpulan data melalui kuesioner/angket, wawancara, observasi, kuesioner, dan perpustakaan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X dan XISMA Negeri 60 Jakarta tahun ajaran 2011-2012 berjumlah 516 orang. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus TaroYamane, maka diperoleh jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 84 orang. Hasil menunjukkan bahwa siswa persepsi tentang pustakawan di perpustakaan SMA Negeri 60 Jakarta kategori baik.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.
Penelitian
deskriptif
adalah
penelitian
yang
bertujuan
mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.1 Penelitian deskriptif ini merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.2 Sedangkan dalam penelitian ini pendekatan yang dipakai yaitu pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap data yang berbentuk angka, baik angka yang merupakan representasi dari suatu kuantitas (kuantitas murni) maupun angka yang merupakan hasil dari konversi data kualitatif (yakni data kualitatif yang dikuantifikasikan).3 Dalam penelitian ini penulis mendapatkan gambaran mengenai persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
1
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta:STIA-LAN, 2004), h. 60. 2 Hadai Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press, 1990), Cet. 4, h. 63. 3 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula, h. 92.
34
35
B. Sumber Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang diambil atau didapatkan secara langsung, tanpa perantara, dari sumbernya.4 Data dalam penelitian ini di peroleh dari kuesioner dengan menyebarkan langsung kepada guru-guru SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau diambil secara tidak langsung dari sumbernya.5 Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari literatur-literatur dan artikel-artikel yang berkaitan atau berhubungan dengan penelitian ini.
C. Populasi dan Sampel Populasi atau “universe” adalah keseluruhan elemen yang akan dijelaskan oleh peneliti di dalam penelitiannya.6 Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru di Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 54 orang. Sampel adalah wakil dari keseluruhan elemen/populasi.7 Karena jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka peneliti mengambil semuanya sebagai sampel.
4
Ibid., h. 86. Ibid., h. 87. 6 Ibid., h. 72. 7 Ibid., h. 73. 5
36
D. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data, yaitu : 1. Kuesioner/Angket Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.8 Pengumpulan data dengan teknik angket ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada responden yang telah ditentukan untuk diisi sendiri oleh guru-guru di SMAN 9. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang jawabannya sudah disediakan, sehingga responden tinggal memilih dan dijawab secara langsung oleh responden. 2. Observasi Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian9 3. Study Pustaka Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bahan-bahan pustaka yang sesuai dengan
pokok
permasalahan
yang akan dibahas
dengan
mengumpulkan sumber-sumber literatur berupa buku, jurnal dan lain-lain yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.
8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009),
9
Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian (Jakarta:Penaku, 2010), h. 149.
h. 142.
37
E. Teknik Pengolahan Data 1. Editing Setelah seluruh data dari hasil kuesioner terkumpul kemudian yang harus dilakukan dalam kegiatan ini adalah meyakinkan agar data atau kuesioner yang telah diisi responden tidak terjadi kesalahan atau cacat. 2. Prosentase Data Setelah editing data-data, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan data-data kuesioner dengan menggunakan rumus prosentase sebagai berikut: 𝑃=
𝑓 × 100% 𝑛
Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya N : Banyaknya individu/jumlah frekuensi (number of case)10 Selanjutnya setelah data diperoleh dan dihitung dengan menggunakan rumus, maka selanjutnya data dideskripsikan dengan menggunakan parameter-parameter sebagai berikut: 0% 1%-25% 26%-49% 50% 51%-75% 76%-99% 100%
10
: Tidak ada satupun : Sebagaian kecil : Hampir setengahnya : Setengahnya : Sebagian besar : Hampir seluruhnya : Seluruhnya11
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 1997), h. 43.
38
3. Pengukuran Persepsi Dalam hal ini untuk pengukuran persepsi yaitu di buat dalam bentuk data kuantitaif, sehingga dapat terukur. Oleh karena itu dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif porsentase. Data yang telah dihitung prosentasenya kemudian akan dianalisis dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk megukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.12 Oleh karena itu jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai jawaban dari sangat positif sampai dengan negatif. Dalam hal ini untuk menghindari responden memilih raguragu, maka penulis hanya menggunakan 4 penilaian untuk mengukur persepsi. Untuk setiap jawaban akan dinilai sebagai berikut: Sangat Setuju
4
Setuju
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Dalam skala di atas tidak ada pilihan netral untuk mendorong responden memutuskan sendiri apakah positif atau negatif. Oleh karena itu agar dapat mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek, maka skor yang diperoleh tersebut dijumlahkan kemudian dicari skor rata-ratanya. Skor rata-rata adalah hasil dari penjumlahan dari skor pada setiap skala yang 11
Hermawan Warsito, Pengantar Metodelogi Penelitian: Buku Pedoman Mahasiswa (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992), h. 11. 12 Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 86.
39
dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Setelah itu hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sempel atau total frekuensi. Dalam hal ini perhitungan skor rata-rata menggunakan rumus sebagai berikut:
X = [ (S4 x F) + (S3 x F) + (S2 x F) + (S1 x F) ] N
Keterangan : X
= Skor rata-rata
(S4 …. S1)
= Skor pada skala 4 sampai 1
F
= Frekuensi jawaban
N
= Jumlah sempel yang diolah atau ditotal frekuensi
Skala yang digunakan di atas adalah skala ordinal yang memiliki keterbatasan analisa, yaitu tidak hanya menyatakan suatu objek itu sangat baik sampai sangat tidak baik. Dalam hal ini agar analisa menjadi luas maka sekala ordinal dapat diubah menjadi skala interval yaitu skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.13 Oleh karena itu skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam suatu objek penelitian apakah termasuk dalam kriteria sangat baik, baik, tidak baik, sangat tidak baik. Jadi untuk menentukan skala interval penilaian persepsi yaitu dengan cara membagi selisih antara
13
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 84.
40
skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyaknya skala. Di bawah ini adalah rumusan dari skala interval.14 Skala Interval = {a (m-n): b} Keterangan : a : Jumlah atribut m : Skor tertinggi n : Skor terendah b : Jumlah skala penilaian yang ingin di bentuk/di terapkan Jika skala penilaian yang ingin diterapkan berjumlah 4, dimana skor terendanya 1 dan skor tertinggi 4, maka skala interval skor persepsi dapat dihitung seperti : Skala interval = {1 (4-1) : 4} = 0,75. Oleh sebab itu jadi jarak setiap titik adalah 0,75 maka dapat diperoleh penilaian sebagai berikut: 1. Sangat setuju
3,25-4,00 = Sangat Baik
2. Setuju
2,50-3,24 = Baik
3. Tidak setuju
1,75-2,49 = Tidak Baik
4. Sangat tidak setuju
1.00-1,74 = Sangat tidak Baik
Jadi pengukuran skala interval ini dalam penerapannya pada asalisa data untuk mengartikan persepsi guru, sehingga hasil skor rata-rata dapat dilihat pada skala interval, dari skala interval tersebut dapat diketahui seberapa besar persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan di Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
14
Bilson Simamora, Panduan Riset Prilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia, 2004), h. 202.
41
F. Jadwal Penelitian Tabel. 3.1 Jadwal Penelitian Skripsi No 1 2 3
Jenis Kegiatan 2 Penyusunan √ Proposal Pengajuan Proposal Bimbingan Skripsi
4
Penelitian
5
Penyusunan Skripsi Pengajuan Sidang Sidang Skripsi
6 7
Bulan dan Tahun 2015-2016 3
4
5
6
√
√
√
7
8
9
10
11
12
1
2
3
√
√ √
4
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √ √ √
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMAN 9 Kota Tangerang Selatan 1. Profil SMAN 9 Kota Tangerang Selatan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan adalah sekolah dengan akreditas “A” yang berdiri pada tanggal 26 April 2006, SMAN 9 Kota Tangerang Selatan juga sebagai sekolah model SKM-PBKL-PSB, sekolah ini juga sudah meraih penghargaan Adiwiyata tingkat provinsi. SMAN 9 Kota Tangerang Selatan beralamat Jalan Hidup Baru No.31 Rt.09/01 Desa Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten Kode Pos 15414, Telepon/Faksimili (021) 74638445/(021) 74630701.
2. Visi, Misi, Tujuan Sekolah, Nilai–Nilai dan Motto SMAN Negeri 9 Kota Tangerang Selatan a. Visi “Mewujudkan Insan berkarakter positif–Kreatif–Inovatif, menguasai IPTEK, dan berbudaya lingkungan, serta bangga sebagai Bangsa Indonesia”. b. Misi 1) Menumbuhkembangkan karakter positif melalui program sekolah berbudaya lingkungan hidup dan pengembangan diri. 2) Membudayakan sikap kreatif, inovatif dalam pembelajaran di dalam intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
42
43
3) Mewujudkan Life-skill dengan memberdayakan Multiple-Intelligent dan menguasai IPTEK yang peduli lingkungan. 4) Memanfaatkan
Lingkungan
dan
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi sebagai Media Pembelajaran. 5) Berperan aktif dalam mengatasi permasalahan lingkungan. 6) Menjadikan insan sebagai bagian dari komunitas global yang mampu bekerjasama secara individu maupun kelompok dan bangga sebagai bangsa Indonesia. c. Tujuan/Sasaran 1) Menghasilkan insan cerdas, insan kamil dan paripurna dalam bidang akademis dan non akademis serta meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan yang diterima di PTN setiap tahun. 2) Menjadikan sekolah sebagai tempat pembentukan karakter bangsa dan penyadaran berbudaya lingkungan hidup dengan meningkatkan Kecerdasan, Pengetahuan, Kepribadian, Akhlak Mulia, Serta Keterampilan Untuk Hidup Mandiri dan Mengikuti Pendidikan Lebih Lanjut. 3) Memiliki kurikulum diversifikasi yang mengedepankan nilai-nilai budaya karakter dan peduli lingkungan serta berbasis TIK. 4) Mewujudkan life skill insan dengan memberdayakan multipleintelligence melalui proses pembelajaran yang bersifat kontekstual.
44
5) Memiliki pemahaman tentang pendidikan sebagai profesi dalam melaksanakan kerangka moral, legal dan etika bekerja yang berkaitan dengan profesi pendidik. 6) Warga sekolah memiliki kemampuan TIK, dan berkomunikasi dalam bahasa Inggris secara aktif. 7) Memiliki sistem informasi sekolah berbasis TIK. 8) Memiliki struktur organisasi yang dinamis, efektif dan efisien sesuai dengan visi
dan misi
sekolah dalam mendukung
keberhasilan pembelajaran peserta didik. 9) Memiliki sarana dan prasarana pendidikan sesuai standar nasional pendidikan yang mendukung pembelajaran pendidikan lingkungan hidup. 10) Memperoleh prestasi dalam keikutsertaan bidang olahraga, seni dan sains tingkat kota dan provinsi. d. Nilai–Nilai Membentuk insan yang visioner, disiplin, jujur dan tanggung jawab sebagai bekal dalam kehidupan di masyarakat. Sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan, untuk mendukung terlaksananya visi, misi, dan tujuan tersebut maka perlu adanya nilai luhur sebagai arah bagi sikap dan prilaku aktivitas akademik.
45
e. Motto
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
The Smart 9 Trusty Dipercaya Honesty Jujur Enjoyable Menyenangkan Satisfy Memuaskan Meaningful Bermakna Achievement Berprestasi Responsive Cepat Tanggap Trully Ikhlas/ “9” SMAN 9 Tangsel
3B 1. Be Fighter Jadilah Pejuang 2. Be Creative Jadilah Yang Kreatif 3. Be Success Jadilah Yang Sukses
3. Tenaga Pengajar Tenaga pengajar/guru yang berada di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan berjumlah 54 orang terdiri dari 1 kepala sekolah, 37 guru tetap, dan 16 guru tidak tetap. Guru tersebut mengajar berbagai mata pelajaran dengan komposisi 3 orang guru Ekonomi, 5 orang guru Matematika, 3 orang guru Panjas Orkes, 5 orang guru Bhs. Indonesia, 2 orang guru Sosiologi, 2 orang gur Pendidikan Agama, 2 orang guru PKn, 1 orang guru Bhs. Jerman, 3 orang guru Biologi, 3 orang guru Fisika, 4 orang guru Bhs. Inggris, 4 orang guru Kimia, 2 orang guru Sejarah, 1 orang guru komputer, 3 orang guru Geografi, 1 orang guru Seni Budaya, 1 orang guru Mulok DGM, 1 orang guru Seni Musik, 1 orang guru PLH / PBKL, 1 orang guru Bhs. Mandarin, 2 orang guru T I K, 1 orang guru Bhs. Arab, 1 orang guru PAI, 1 orang guru Mulok Cinema. Selanjutnya untuk pejelasan lebih lanjut lihat lampiran 3.
46
4. Profil Perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan Seiring dengan berdirinya SMAN 9 yang dahulu bernama SMAN 4 Tangerang Selatan, maka keberadaan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran (center for learning) sangat dibutuhkan dalam proses belajar-mengajar. Sistem layanan yang digunakan dalam perpustakaan SMAN 9 tangerang Selatan adalah sistem layanan terbuka (open acess), dimana pengguna (user) dapat langsung menelusur koleksi dirak. Layanan perpustakaan SMAN 9 sudah terkomputerisasi (otomasi) dengan system informasi menggunakan software senayan, senayan sendiri telah mencakup bidang pengadaan, pengolahan, sirkulasi, hingga pelaporan (reporting). 5. Visi, Misi, dan Tujuan Perpustakaan a. Visi Terwujudnya perpustakaan yang unggul, handal dan terdepan sebagai pusat sumber informasi bagi civitas akademika SMAN 9 Tangerang Selatan. b. Misi 1) Memenuhi kebutuhan informasi dan bahan-bahan pustaka seluruh civitas akademika SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. 2) Mendukung proses belajar, penelitian, dan program pengembangan yang ada di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. 3) Menunjang terwujudnya iklim akademik yang bersifat ilmuan dan professional dengan menyediakan koleksi dan akses Informasi
47
yang luas kepada seluruh civitas akademika SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. 4) Melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan. 5) Melengkapi perpustakaan dengan sumber-sumber infomasi yang baru dan up to date. 6) Mempromosikan dan mengembangkan pemanfaatan sumbersumber dan layanan informasi yang tersedia di perpustakaan. c. Tujuan Tujuan Perpustakaan SMAN Tangerang Selatan tidak dapat lepas dari fungsi perpustakaan. Tujuan Perpustakaan sekolah adalah untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan sekolah, yang antara lain sebagai berikut: 1) Menanamkan serta membina minat siswa membaca, sehingga membaca merupakan suatu kebiasaan bagi siswa agar membaca menjadi kegemarannya. 2) Memperluas pengetahuan siswa, dengan menyediakan berbagai buku-buku pengetahuan. 3) Meningkatkan pelayanan yang prima untuk seluruh anggota perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan.
6. Layanan Perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan Sistem pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan SMAN 9 Tangerang Selatan bersifat terbuka (open access) sehingga pemakai dapat langsung mencari koleksi di rak. Pelayanan diberikan setiap hari kerja
48
yaitu enam hari dalam seminggu, khusus hari Sabtu hanya menyediakan pelayanan ruang baca. Untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini : Tabel 4.1 Jam Layanan Perpustakaan Hari Senin-Kamis Jum’at Sabtu
Kegiatan Stack Reading Istirahat Stack Reading Istirahat Khusus pelayanan ruang baca
Jam Layanan 07.00-16.00 12.00- 13.00 07.00-16.00 11.00- 13.00 07.00- 12.00
Adapun jenis layanan yang disediakan adalah : a. Pelayanan Ruang Baca Pemakai perpustakaan baik anggota aktif maupun pemakai lainnya dapat memanfaatkan koleksi dan layanan pada setiap jam layanan. b. Pelayanan Sirkulasi Anggota aktif dapat meminjam buku sebanyak 3 eksemplar selama 1 minggu. Apabila dalam pengembalian buku terlambat akan dikenakan denda, pelayanan sirkulasi ini juga mengawasi pintu keluar masuk perpustakaan. c. Pelayanan Referensi Pelayanan referensi ini meliputi: 1) Penelusuran Informasi: Perpustakaan akan membantu pengguna untuk memperoleh informasi, baik berupa data bibliografis maupun artikel full text dengan topik tertentu yang diperoleh dari berbagai
49
sumber informasi yang ada. Tenaga perpustakaan akan memandu pengguna dalam proses penelusuran tersebut. 2) Bimbingan Pemakai (User Education): Bimbingan yang diberikan adalah membantu pengguna mengenal tata cara pemakaian OPAC/penelusuran bahan pustaka secara online, temu kembali koleksi, atau penelusuran informasi melalui koleksi referensi. d. Pelayanan Fotokopi Pemakai dapat meminjam koleksi untuk di fotokopi sendiri sebanyak 3 eksemplar dan memesan fotokopi koleksi melalui staffperpustakaan. e. Pelayaanan CD dan Internet Anggota aktif dapat mengakses koleksi CD dan internet secara gratis bahkan mereka dapat mengakses internet secara gratis melalui laptop pribadi di area perpustakaan dan sekitarnya.
7. Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Berikut ini struktur organisasi yang ada di Perpustakaan Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
50
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kepala Sekolah Dra. A. Nana Mahmur M., M.Pd
Koordinator Perpustakaan Yuli Sukarelawati, S.Pd
Kepala Perpustakaan
GURU
TU
Lesdi Suryadi S, S.IP
Bag. Layanan Teknis
Bag. layanan Pembaca
B. Hasil Penelitian Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini berlangsung di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Selanjutnya dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data dari hasil penelitian ini diperoleh yaitu melalui kuesioner yang telah disebarkan kepada 54 guru SMAN 9 Kota Tangerang Selatan pada tanggal 7 Desember 2015. Selanjutnya kuesioner disunting untuk menentukan apakah jawaban yang diisi pada kuesioner sudah lengkap.
51
Kuesioner yang telah disebarkan kepada 54 guru SMAN 9 Kota Tangerang Selatan kemudian dikembalikan kepada penulis dengan jumlah yang sama 54 kuesioner (100%), selanjutnya setelah melewati proses penyuntingan dan kuesioner sudah lengkap terisi, maka kuesioner tersebut valid dan dapat diolah. Berikut ini adalah jenis kelamin responden yang mengisi kuesioner: Tabel 4.2 Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
Frekuensi 23 31 54
Persentase 42,6% 57,4% 100%
Pada tabel di atas mengenai jenis kelamin guru yang terdapat di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan menunjukkan bahwa 31 orang (57,4%) responden didominasi oleh jenis kelamin perempuan dan sisanya 23 orang (42,6%) berjenis kelamin laki-laki. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang dilihat dari 2 aspek, yaitu persepsi guru terhadap keberadaan tenaga perpustakaan sekolah dan kompetensi tenaga perpustakaan sekolah. 1.
Persepsi Guru terhadap Keberadaan Tenaga Perpustakaan Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan Aspek persepsi guru terhadap keberadaan tenaga perpustakaan sekolah terdiri atas perpustakaan harus dikelola oleh tenaga perpustakaan profesional, tenaga perpustakaan sekolah memiliki andil yang besar untuk
52
memaksimalkan fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah serta pendidikan tenaga perpustakaan adalah salah satu faktor penentu kinerja tenaga perpustakaan. Berikut adalah data-data yang diperoleh dari kuesioner: Tabel 4.3 Perpustakaan Sekolah Harus Dikelola oleh Tenaga Perpustakaan Profesional Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F 29 23 2 0 54
S P 116 53,70% 69 42,60% 4 3,70% 0 0 189 100% X = 189/54 = 3,5
Berdasarkan data di atas tentang perpustakaan sekolah harus dikelola oleh tenaga perpustakaan profesional dapat diketahui bahwa 29 orang (53,70%) atau sebagian besar dewan guru menyatakan sangat setuju, 23 orang (42,60%) atau hampir setengahnya menyatakan setuju, 2 orang (3,70) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,5 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa perpustakaan sekolah
memang
profesional.
harus
dikelola
oleh
tenaga
perpustakaan
53
Tabel 4.4 Tenaga Perpustakaan Sekolah Memiliki Andil yang Besar untuk Memaksimalkan Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Sekolah Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F 22 28 4 0 54
S P 88 40,74% 84 51,86% 8 7,40% 0 0 180 100% X = 180/54 = 3,33
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sekolah memiliki andil yang besar untuk memaksimalkan fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah dapat diketahui bahwa 22 orang (40,74%) atau hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 28 orang (51,86%) atau sebagian besar menyatakan setuju, 4 orang (7,40%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,33 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan sekolah memang memiliki andil yang besar untuk memaksimalkan fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah. Tabel 4.5 Pendidikan Tenaga Perpustakaan Adalah Salah Satu Faktor Penentu Kinerja Tenaga Perpustakaan Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 28 112 51,85% 23 69 42,59% 3 6 5,56% 0 0 0 54 187 100% X = 187/54 = 3,46
54
Berdasarkan
data
di
atas
tentang
pendidikan
tenaga
perpustakaan adalah salah satu faktor penentu kinerja tenaga perpustakaan dapat diketahui bahwa 28 orang (51,85%) atau sebagian besar dewan guru menyatakan sangat setuju, 23 orang (42,59%) atau hampir setengahnya menyatakan setuju, 3 orang (5,56%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,46 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00. Artinya dewan guru berpendapat bahwa pendidikan tenaga perpustakaan adalah salah satu faktor penentu kinerja tenaga perpustakaan. 2.
Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan Kompetensi tenaga perpustakaan sekolah mencakup beberapa hal yaitu manajerial, pengelolaan informasi, kependidikan, kepribadian, sosial, pengembangan profesi. b. 1 Kompetensi Manajaerial Tabel 4.6 Tenaga Perpustakaan Mampu Merencanakan Pengembangan Perpustakaan Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 23 92 42,60% 25 75 46,30% 5 10 9,25% 1 1 1,85% 54 178 100% X = 178/54 = 3,29%
55
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu merencanakan pengembangan perpustakaan dapat diketahui bahwa 23 orang (42,60%) atau hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 25 orang (46,29%) atau hampir setengahnya menyatakan setuju, 5 orang (9,25%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1,85%) atau sebagian kecil menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,29 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
perpustakaan
dewan
memang
guru
mampu
berpendapat merencanakan
bahwa
tenaga
pengembangan
perpustakaan. Tabel 4.7 Tenaga Perpustakaan Mampu Melaksanakan Pengembangan Perpustakaan Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F 27 26 0 0 54
S P 108 50% 81 50% 0 0 0 0 189 100% X = 189/54 = 3,5
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu melaksanakan pengembangan perpustakaan dapat diketahui bahwa 27 orang (50%) atau setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 27 orang (50%) atau setengahnya menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
56
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,5 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan mampu melaksanakan pengembangan perpustakaan. Tabel 4.8 Tenaga Perpustakaan Sekolah dapat Melaksanakan Fungsi, Tujuan dan Program Perpustakaan dengan Baik Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 20 80 37,03% 28 84 51,86% 5 10 9,26% 1 1 1,85% 54 175 100% X = 175/54 = 3,24
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sekolah dapat melaksanakan fungsi, tujuan dan program perpustakaan dengan baik dapat diketahui bahwa 20 orang (37,03%) atau hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 28 orang (51,86%) atau sebagian besar menyatakan setuju, 5 orang (9,26%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1,85%) atau sebagian kecil menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,24 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 2,50-3,24.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan sekolah dapat melaksanakan fungsi, tujuan dan program perpustakaan dengan baik.
57
Tabel 4.9 Tenaga Perpustakaan Mampu Mengevaluasi Program dan Kinerja Perpustakaan Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 21 84 38,89% 29 87 53,70% 3 6 5,56% 1 1 1,85% 54 178 100% X = 178/54 = 3,29
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu mengevaluasi program dan kinerja perpustakaan dapat diketahui bahwa 21 orang (38,89%) atau hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 29 orang (53,70%) atau sebagian besar menyatakan setuju, 3 orang (5,56%) sebagian kecil yang menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1,85%) sebagian kecil yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,29 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
perpustakaan
dewan
mampu
guru
berpendapat
mengevaluasi
program
bahwa
tenaga
dan
kinerja
perpustakaan. Tabel 4.10 Tenaga Perpustakaan Mampu Menggunakan Anggaran Secara Efisien, Efektif, dan Bertanggung Jawab Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 17 68 31,48% 32 96 59,26% 5 10 9,26 0 0 0 54 174 100% X = 174/54 = 3.22
58
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu menggunakan anggaran secara efisien, efektif, dan bertanggung jawab dapat diketahui bahwa 17 orang (31,48%) atau hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 32 orang (59,26%) atau sebagian besar menyatakan setuju, 5 orang (9,26%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,22 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 2.50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat bahwa tentang tenaga perpustakaan mampu menggunakan anggaran secara efisien, efektif, dan bertanggung jawab. Tabel 4.11 Tenaga Perpustakaan Melaporkan Penggunaan Anggaran dan Keuangan Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 18 72 33,33% 36 108 66,67% 0 0 0 0 0 0 54 180 100% X = 180/54 = 3.33
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan melaporkan penggunaan anggaran dan keuangan dapat diketahui bahwa 18 orang (33,33%) atau hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 36 orang (66,67%) atau sebagian besar menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
59
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,33 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan melaporkan penggunaan anggaran dan keuangan. b. 2 Kompetensi Pengelolaan Informasi Tabel 4.12 Tenaga Perpustakaan Sudah Mengelompokkan Koleksi Berdasarkan Cakupan Disiplin Ilmunya Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 26 104 48,15% 25 75 46,30% 2 4 3,70% 1 1 1,85% 54 190 100% X = 184/54 = 3,40
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sudah mengkelompokan koleksi berdasarkan cakupan disiplin ilmunya dapat diketahui bahwa 26 orang (48,15%) atau hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 25 orang (46,30%) atau hampir setengahnya menyatakan setuju, 2 orang (3,70%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1,85%) atau sebagian kecil menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,40 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan sudah mengkelompokan koleksi berdasarkan cakupan disiplin ilmunya.
60
Tabel 4.13 Tenaga Perpustakaan Mampu Berkoordinasi dengan Tenaga Pendidik dalam Pemilihan Koleksi Di Perpustakaan Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 27 108 50% 24 72 44,44% 3 6 5,56% 0 0 0 54 186 100% X = 186/54 = 3,44
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu berkoordinasi dengan tenaga pendidik dalam pemilihan koleksi di perpustakaan dapat diketahui bahwa 27 orang (50%) atau setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 24 orang (44,44%) atau hampir setengahnya menyatakan setuju, 3 orang (5,56%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,44 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan mampu berkoordinasi dengan tenaga pendidik dalam pemilihan koleksi di perpustakaan. Tabel 4.14 Tenaga Perpustakaan Mampu Memanfaatkan Teknologi untuk Pengorganisasian dan Penelusuran Informasi Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 22 88 40,74% 27 81 50% 3 6 5,56% 2 2 3,70% 54 177 100% X = 177/54 = 3,27
61
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu memanfaatkan teknologi untuk pengorganisasian dan penelusuran informasi dapat diketahui bahwa 22 orang (40,74%) atau hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 27 orang (50%) atau setengahnya menyatakan setuju, 3 orang (5,56%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan 2 orang (3,70) atau sebagian kecil menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,27 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
perpustakaan
dewan
mampu
guru
berpendapat
memanfaatkan
bahwa
teknologi
tenaga untuk
pengorganisasian dan penelusuran informasi. Tabel 4.15 Tenaga Perpustakaan Telah Memberikan Layanan Informasi dan Referensi dengan Baik Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F 27 27 0 0 54
S P 108 50% 81 50% 0 0 0 0 189 100% X = 189/54 = 3,5
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan telah memberikan layanan informasi dan referensi dengan baik dapat diketahui bahwa 27 orang (50%) atau setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 27 orang (50%) atau setengahnya
62
menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,5 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan telah memberikan layanan informasi dan referensi dengan baik. Tabel 4.16 Tenaga Perpustakaan Menyelenggarakan Layanan Sirkulasi (Peminjaman Buku) Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 25 100 46,30% 29 87 53,70% 0 0 0 0 0 0 54 187 100% X = 187/54 = 3,46
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan menyelenggarakan layanan sirkulasi (peminjaman buku) dapat diketahui bahwa 25 orang (46,30%) atau hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 29 orang (53,70%) atau sebagian besar menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,46 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan menyelenggarakan layanan sirkulasi (peminjaman buku).
63
Tabel 4.17 Tenaga Perpustakaan Mampu Memberikan Bimbingan Penggunaan Perpustakaan Bagi Seluruh Warga Sekolah Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 23 92 42,60% 26 78 48,14% 4 8 7,40% 1 1 1,86% 54 179 100% X = 179/54 = 3,31
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu memberikan bimbingan penggunaan perpustakaan bagi seluruh warga sekolah dapat diketahui bahwa 23 orang (42,60%) atau hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 26 orang (48,14%) atau hampir setengahnya menyatakan setuju, 4 orang (7,40%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1,86%) atau sebagian kecil menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,31 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
perpustakaan
dewan
mampu
guru
berpendapat
memberikan
bahwa
bimbingan
tenaga
penggunaan
perpustakaan bagi seluruh warga sekolah. Tabel 4.18 Tenaga Perpustakaan Mampu Melakukan Kerja Sama dengan Perpustakaan Lain Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 23 92 42,60% 27 81 50% 3 6 5,55% 1 1 1,85% 54 180 100% X = 180/54 = 3,33
64
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu melakukan kerja sama dengan perpustakaan lain dapat diketahui bahwa 23 orang (42,60%) atau hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 27 orang (50%) atau setengahnya menyatakan setuju, 3 orang (5,55%) sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1,85%) sebagian kecil menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,33 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan mampu melakukan kerja sama dengan perpustakaan lain. b. 3 Kompetensi Kependidikan Tabel 4.19 Tenaga Perpustakaan Sudah Memahami Tujuan dan Fungsi Sekolah dalam Konteks Pendidikan Nasional Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 11 44 20,37% 42 126 77,77% 1 2 1,86% 0 0 0 54 172 100% X = 172/54 = 3,18
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sudah memahami tujuan dan fungsi sekolah dalam konteks pendidikan nasional dapat diketahui bahwa 11 orang (20,37%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 42 orang (77,77%) atau sebagian besar menyatakan setuju, 1 orang (1,86%) atau sebagian
65
kecil menyatakan tidak setuju dan tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,18 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 2.50-3,24.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan sudah memahami tujuan dan fungsi sekolah dalam konteks pendidikan nasional. Tabel 4.20 Tenaga Perpustakaan Sudah Memahami Kebijakan Pengembangan Kurikulum yang Berlaku Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 8 32 14,81% 46 138 85,19% 0 0 0 0 0 0 54 170 100% X = 170/54 = 3,15
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sudah memahami kebijakan pengembangan kurikulum yang berlaku dapat diketahui bahwa 8 orang (14,81%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 46 orang (85,19%) atau sebagian besar menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,15 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 2.50-3,24.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan sudah memahami kebijakan pengembangan kurikulum yang berlaku.
66
Tabel 4.21 Tenaga Perpustakaan Sudah Memahami Peran Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 16 64 29,63% 38 114 70,37% 0 0 0 0 0 0 54 178 100% X = 178/54 = 3,30
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sudah memahami peran perpustakaan sebagai sumber belajar dapat diketahui bahwa 16 orang (29,63%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 38 orang (70,37%) atau sebagian besar menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,30 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan sudah memahami peran perpustakaan sebagai sumber belajar. Tabel 4.22 Tenaga Perpustakaan Sudah Memfasilitasi Peserta Didik untuk Belajar Mandiri Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 17 68 31,48% 37 111 68,52% 0 0 0 0 0 0 54 179 100% X = 179/54 = 3,31
67
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sudah memfasilitasi peserta didik untuk belajar mandiri dapat diketahui bahwa 17 orang (31,48%) atau hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 38 orang (68,52%) atau sebagian besar menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,31 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan sudah memfasilitasi peserta didik untuk belajar mandiri. Tabel 4.23 Tenaga Perpustakaan Sudah Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Memfasilitasi Proses Pembelajaran dengan Baik Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 9 36 16,67% 40 120 74,07% 5 10 9,26% 0 0 0 54 166 100% X = 166/54 = 3,07
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan sudah memanfaatkan
teknologi
informasi
dan
komunikasi
untuk
memfasilitasi proses pembelajaran dengan baik dapat diketahui bahwa 9 orang (16,67%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 40 orang (74,07%) atau sebagian besar menyatakan setuju, 5 orang (9,26%) atau sebagian kecil menyatakan
68
tidak setuju dan tidak ada satu orangpun yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,07 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 2,50-3,24.
Artinya
perpustakaan
dewan
sudah
guru
memanfaatkan
berpendapat teknologi
bahwa
tenaga
informasi
dan
komunikasi untuk memfasilitasi proses pembelajaran dengan baik. Tabel 4.24 Tenaga Perpustakaan Membantu Warga Sekolah Menggunakan Sumber Informasi Secara Efektif Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 15 60 27,78% 39 117 72,22% 0 0 0 0 0 0 54 177 100% X = 177/54 = 3,28
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan membantu warga sekolah menggunakan sumber informasi secara efektif dapat diketahui bahwa 15 orang (27,78%) atau hampir setengahnya dewan guru menyatakan sangat setuju, 39 orang (72,22%) atau sebagian besar menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,28 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan membantu warga sekolah menggunakan sumber informasi secara efektif.
69
Tabel 4.25 Tenaga Perpustakaan Menginformasikan Kepada Warga Sekolah tentang Koleksi Perpustakaan yang Baru Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 14 56 25,93% 40 120 74,07% 0 0 0 0 0 0 54 176 100% X = 176/54 = 3,26
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan menginformasikan
kepada
warga
sekolah
tentang
koleksi
perpustakaan yang baru dapat diketahui bahwa 14 orang (25,93%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 40 orang (74,07%) atau sebagian besar menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,26 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan menginformasikan kepada warga sekolah tentang koleksi perpustakaan yang baru Tabel 4.26 Tenaga Perpustakaan Mampu Memotivasi dan Mengembangkan Minat Baca Warga Sekolah Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 19 76 35,18% 30 90 55,56% 5 10 9,26% 0 0 0 54 176 100% X = 180/54 = 3,25
70
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu memotivasi dan mengembangkan minat baca warga sekolah dapat diketahui bahwa 19 orang (35,18%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 30 orang (55.56%) atau sebagian besar menyatakan setuju, 5 orang (9,26) sebagian kecil menyatakan tidak setuju dan tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,33 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 3,25-4,00.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan mampu memotivasi dan mengembangkan minat baca warga sekolah. b. 4 Kompetensi Kepribadian Tabel 4.27 Tenaga Perpustakaan Memiliki Etika yang Baik Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 13 52 24,07% 41 123 75,93% 0 0 0 0 0 0 54 175 100% X = 175/54 = 3,24
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan memiliki etika yang baik dapat diketahui bahwa 13 orang (24,07%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 41 orang (75,93%) atau sebagian besar menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
71
Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,24 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 2.50-3,24.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan memang memiliki etika yang baik. Tabel 4.28 Tenaga Perpustakaan Memiliki Etos Kerja yang Tinggi Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 10 40 18,52% 44 132 81,48% 0 0 0 0 0 0 54 172 100% X = 172/54 = 3,18
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan memiliki etos kerja yang tinggi dapat diketahui bahwa 10 orang (18,52%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 44 orang (81,48%) atau hampir seluruhnya menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,18 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 2.50-3,24.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
perpustakaan memiliki etos kerja yang tinggi.
bahwa
tenaga
72
b. 5 Kompetensi Sosial Tabel 4.29 Tenaga Perpustakaan Mampu Berinteraksi dengan Warga Sekolah dengan Baik Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 11 44 20,37% 43 129 79,63% 0 0 0 0 0 0 54 173 100% X = 173/54 = 3,20
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu berinteraksi dengan warga sekolah dengan baik dapat diketahui bahwa 11 orang (20,37%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 43 orang (79,63%) atau hampir seluruhnya menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,20 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 2.50-3,24.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan mampu berinteraksi dengan warga sekolah dengan baik. Tabel 4.30 Tenaga Perpustakaan Mampu Bekerja Sama dengan Warga Sekolah Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 11 44 20,37% 42 126 77,77% 1 2 1,86% 0 0 0 54 172 100% X = 172/54 = 3,18
73
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu bekerja sama dengan warga sekolah dapat diketahui bahwa 11 orang (20,37%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 42 orang (77,77%) atau hampir seluruhnya menyatakan setuju, 1 orang (1,85%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju, tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 3,18 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 2.50-3,24.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
bahwa
tenaga
perpustakaan mampu bekerja sama dengan warga sekolah. b. 6 Kompetensi Pengembangan Profesi Tabel 4.31 Tenaga Perpustakaan Mampu Membuat Karya Tulis Dibidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi dengan Baik Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 3 12 5,56% 44 132 81,48% 7 14 12,96% 0 0 0 54 158 100% X = 158/54 = 2.93
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan mampu membuat karya tulis dibidang ilmu perpustakaan dan informasi dengan baik dapat diketahui bahwa 3 orang (5,56%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 44 orang (81,48%) atau hampir seluruhnya menyatakan setuju, 7 orang (12,96%) atau
74
sebagian kecil menyatakan tidak setuju, tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,93 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 2.50-3,24.
Artinya
perpustakaan
dewan
mampu
guru
membuat
berpendapat karya
tulis
bahwa
tenaga
dibidang
ilmu
perpustakaan dan informasi dengan baik. Tabel 4.32 Tenaga Perpustakaan Meresensi dan Meresume Buku Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 2 8 3.70% 40 120 74,08% 12 24 22,22% 0 0 0 54 152 100% X = 152/54 = 2,81
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan meresensi dan meresume buku dapat diketahui bahwa 2 orang (3.70%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 40 orang (74,08%) atau hampir seluruhnya menyatakan setuju, 12 orang (22,22%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju, tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,81 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 2.50-3,24.
Artinya
dewan
guru
berpendapat
perpustakaan meresensi dan meresume buku.
bahwa
tenaga
75
Tabel 4.33 Tenaga Perpustakaan Membuat Indeks dan Abstrak Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 1 4 1,86% 39 117 72,22% 14 28 25,92% 0 0 0 54 149 100% X = 149/54 = 2,76
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan membuat indeks dan abstrak dapat diketahui bahwa 1 orang (1,86%) atau sebagian kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 39 orang (72,22%) atau sebagian besar menyatakan setuju, 14 orang (25,92%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju, tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,76 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 2.50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat tenaga perpustakaan membuat indeks dan abstrak. Tabel 4.34 Tenaga Perpustakaan Memiliki Hobi Membaca Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor rata-rata
Bobot 4 3 2 1
F S P 3 12 5.56% 40 120 74,07% 11 22 20,37% 0 0 0 54 154 100% X = 154/54 = 2.85
Berdasarkan data di atas tentang tenaga perpustakaan memiliki hobi membaca dapat diketahui bahwa 3 orang (5.56%) atau sebagian
76
kecil dewan guru menyatakan sangat setuju, 40 orang (74,07%) atau sebagian besar menyatakan setuju, 11 orang (20,37%) atau sebagian kecil menyatakan tidak setuju, tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 2,85 responden menyatakan positif. Skor ini berada pada skala interval 2.50-3,24. Artinya dewan guru berpendapat tenaga perpustakaan memang memiliki hobi membaca.
C. Pembahasan Setelah menyajikan hasil penelitian dan hasil pengolahan data seperti yang tersaji pada tabel di atas. Pada pembahasan ini akan di bahas mengenai perpsepsi guru terhadap tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. 1. Keberadaan tenaga perpustakaan sekolah Perpustakaan
sekolah
merupakan
suatu
yang
penting
untuk
menunjang kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan bagi warga sekolah. Begitu pentingnya peran perpustakaan sekolah dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan.
Dalam
hal
ini
tenaga
perpustakaan
dalam
mengembangkaan perpustakaan sekolah sangatlah besar. Oleh karena itu agar perpustakaan sekolah dapat berperan dan berfungsi dengan baik, perlu dikelola oleh tenaga profesional yang memang benar-benar ahli dalam bidangnya.
77
Berkaitan dengan perlunya perpustakaan sekolah untuk mendukung pelaksanaan pendidikan juga terdapat dalam standar nasional pendidikan dalam Bagian II tentang Tenaga Kependidikan pasal 35 ayat (1). Pada pasal ini dinyatakan bahwa perlunya tenaga perpustakaan untuk semua jenjang pendidikan mulai jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, Paket C, dan lembaga kursus dan keterampilan.1 Berdasarkan
hasil
kuesioner
mengenai
keberadaan
tenaga
perpustakaan sekolah terdiri atas 3 pertanyaan mengenai persepsi guru terhadap keberadaan tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Berikut ini adalah data pencapaian/skor: Tabel 4.35 Persepsi Guru terhadap Keberadaan Tenaga Perpustakaan Sekolah Di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan No
Aspek yang dinilai
Skor ratarata
Keterangan
Perpustakaan sekolah harus dikelola 3,50 Sangat setuju oleh tenaga perpustakaan professional Tenaga perpustakaan sekolah memiliki andil yang besar untuk 2 3,33 Sangat setuju memaksimalkan fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah Pendidikan tenaga perpustakaan 3 adalah salah satu faktor penentu 3,46 Sangat setuju kinerja tenaga perpustakaan Jumlah 10,29 / 3 = 3,43 ( sangat setuju) 1
1
Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h. 2
78
Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan dapat diketahui bahwa skor rata-rata persepsi guru terhadap keberadaan tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan adalah 3,43 yang menyatakan sangat baik karena berada pada titik 3,25-4.00. Oleh karena itu dari hasil data tersebut menunjukkan bahwa aspek perpustakaan sekolah harus dikelola oleh tenaga perpustakaan professional dengan skor 3,50 tingkat pencapaian yang paling tinggi bila dibandingkan dengan tenaga perpustakaan sekolah memiliki andil yang besar untuk memaksimalkan fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah merupakan tingkat pencapaian yang paling rendah diantara yang lain dengan skor 3,33. Dalam hal ini keberadaan tenaga perpustakaan di lingkungan sekolah nyatanya tidak hanya selalu berkaitan dengan pengelolaan perpustakaan sekolah itu sendiri. Tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan diikutsertakan dalam rapat pleno kenaikan kelas, karena frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan menjadi salah satu pertimbangan kenaikan kelas. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga perpustakaan bukan lagi tenaga yang hanya mengurusi buku-buku atau koleksi perpustakaan semata melainkan perannya telah menjadi partner guru sebagai fasilitator proses pembelajaran
siswa.
Oleh
karena
itu,
tenaga
perpustakaan
juga
mengembangkan jaringan bukan saja terhadap penyediaan akses informasi, melainkan juga terus menerus mengambangkan profesionalisme sebagai pekerja informasi. Tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan juga ikut serta dalam kepanitian sebagai operator pada kegiatan
79
penerimaan siswa baru berbasis online. Tidak hanya itu, pada berbagai kegiatan lain pun tenaga perpustakaan dilibatkan dalam kepanitiaan. Hal ini menujukkan bahwa sebagai bagian dari masyarakat sekolah, tenaga perpustakaan pun ikut berperan aktif dalam berbagai aktifitas yang ada di lingkungan sekolah. 2. Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah Kondisi perpustakaan sangat dipengaruhi aktualisasinya oleh peran tenaga perpustakaan. Peran tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan memiliki kewajiban terutama dalam memberikan layanan yang optimal terhadap warga sekolahnya dan berupaya menciptakan suasana perpustakaan yang kondusif bagi perpustakaan. Untuk itu tenaga perpustakaan harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Karena kompetensi bagi tenaga perpustakaan adalah standar kempuan dan keahlian yang harus dipenuhi dalam melakukan semua kegiatan kepustakawanan dan berorientasi pada hasil yang memuaskan bagi lembaga dan juga warga sekolah yang dilayaninya. Berdasarkan Permendiknas No. 25 Tahun 2008 bahwa setiap perpustakaan sekolah/madrasah memiliki sekurang-kurangnya memiliki satu tenaga perpustakaan yang berkualifikasi SMA atau yang sederajat dan bersertifikat kompetensi pengelolaan dari lembaga yang ditetapkan oleh
80
pemerintah.2 Peraturan ini menetapkan bahwa untuk menjadi tenaga perpustakaan sekolah harus memiliki 6 (enam) kompetensi. Dalam hal ini berdasarkan hasil kuesioner mengenai aspek kompetensi tenaga perpustakaan sekolah terdiri atas 29 pertanyaan mengenai persepsi guru terhadap kompetensi tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, yang mencakup kompetensi manajerial, pengelolaan informasi, kependidikan, kepribadian, sosial, pengembangan profesi. Berikut ini adalah data pencapaian/skor: Tabel 4.36 Persepsi Guru terhadap Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah Di SMAN Kota Tangerang Selatan No
Aspek yang dinilai
B. 1
Kompetensi Majaerial Tenaga perpustakaan mampu merencanakan pengembangan perpustakaan Tenaga perpustakaan mampu melaksanakan pengembangan perpustakaan Tenaga perpustakaan sekolah dapat melaksanaka fungsi, tujuan dan program perpustakaan dengan baik Tenaga perpustakaan mampu mengevaluasi program dan kinerja perpustakaan Tenaga perpustakaan mampu menggunakan anggaran secara efisien, efektif, dan bertanggung jawab
1
2
3
4
5
2
Skor ratarata
Keterangan
3,29
Setuju
3,5
Sangat setuju
3,24
Setuju
3,29
Setuju
3.22
Setuju
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Jakarta: 11 Juni 2008.
81
Tenaga perpustakaan melaporkan 3.33 Sangat setuju 6 penggunaan anggaran dan keuangan Jumlah 19,87 / 6 = 3,31 (Sangat setuju) B. 2 Kompetensi Pengelolaan Informasi Tenaga perpustakaan sudah 3,40 Sangat setuju mengkelompokan koleksi 7 berdasarkan cakupan disiplin ilmunya Tenaga perpustakaan mampu 3,44 Sangat setuju berkoordinasi dengan tenaga 8 pendidik dalam pemilihan koleksi di perpustakaan Tenaga perpustakaan mampu 3,27 Sangat setuju memanfaatkan teknologi untuk 9 pengorganisasian dan penelusuran informasi Tenaga perpustakaan telah 3,5 Sangat setuju 10 memberikan layanan informasi dan referensi dengan baik Tenaga perpustakaan 3,46 Sangat setuju 11 menyelenggarakan layanan sirkulasi (peminjaman buku) Tenaga perpustakaan mampu 3,31 Sangat setuju memberikan bimbingan 12 penggunaan perpustakaan bagi seluruh warga sekolah Tenaga perpustakaan mampu 3,33 Sangat setuju 13 melakukan kerja sama dengan perpustakaan lain Jumlah 23,71 / 7 = 3,38 (sangat setuju) B. 3 Kompetensi Kependidikan Tenaga perpustakaan sudah 3,18 Setuju memahami tujuan dan fungsi 14 sekolah dalam konteks pendidikan nasional Tenaga perpustakaan sudah 3,15 Setuju memahami kebijakan 15 pengembangan kurikulum yang berlaku
82
16
17
18
19
20
Tenaga perpustakaan sudah memahami peran perpustakaan sebagai sumber belajar Tenaga perpustakaan sudah memfasilitasi peserta didik untuk belajar mandiri Tenaga perpustakaan sudah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi proses pembelajaran dengan baik Tenaga perpustakaan membantu warga sekolah menggunakan sumber informasi secara efektif Tenaga perpustakaan menginformasikan kepada warga sekolah tentang koleksi perpustakaan yang baru
3,30
Sangat setuju
3,31
Sangat setuju
3,07
Setuju
3,28 Sangat setuju 3,26
Sangat setuju
Tenaga perpustakaan mampu 3,25 Setuju memotivasi dan 21 mengembangkan minat baca warga sekolah Jumlah 25,8 / 8 = 3,22 (setuju) B. 4 Kompetensi Kepribadian Tenaga perpustakaan memiliki 3,24 Setuju 22 etika yang baik Tenaga perpustakaan memiliki 3,18 Setuju 23 etos kerja yang tinggi Jumlah 6,42 / 2 = 3,21 (setuju) B. 5 Kompetensi Sosial Tenaga perpustakaan mampu 3,20 Setuju 24 berinteraksi dengan warga sekolah dengan baik Tenaga perpustakaan mampu 3,18 Setuju 25 bekerja sama dengan warga sekolah Jumlah 6,38 / 2 = 3,19 (setuju) B. 6 Kompetensi Pengembangan Profesi
83
Tenaga perpustakaan membuat karya tulis 26 ilmu perpustakaan dan dengan baik Tenaga perpustakaan 27 dan meresume buku Tenaga perpustakaan 28 indeks dan abstrak Tenaga perpustakaan 29 hobi membaca Jumlah Jumlah Keseluruhan
mampu dibidang informasi
2.93
Setuju
meresensi
2,81
Setuju
membuat
2,76
Setuju
memiliki
2.85
Setuju
11,35 / 4 = 2, 83 (Setuju) 93,53 / 29 = 3, 22 (Setuju)
Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian kompetensi tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yaitu sangat baik dengan skor 3, 22 berada pada titik 2,50-3,24. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa aspek kompetensi pengelolaan informasi merupakan tingkat pencapaian yang paling tinggi dengan skor 3,38 bila dibandingkan dengan kompetensi pengembangan profesi 2,83. Oleh karena itu berdasarkan penjabaran data di atas dari ke dua komponen tersebut maka skor keseluruhan dari persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan dapat dilihat sebagai berikut:
84
Tabel 4.37 Keberadaan dan Kompetensi Tenaga Kerja di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan No
Aspek Skor Keterangan Persepsi guru terhadap 10,29 / 3 = 1 keberadaan tenaga perpustakaan Sangat Setuju 3,43 sekolah Persepsi guru terhapat 93,53/29 = 2 kompetensi tenaga perpustakaan Setuju 3, 22 sekolah Jumlah rata-rata keseluruhan 103,82/32=3.24 Setuju Berdasarkan dari hasil skor rata-rata keseluruhan dari persepsi guru tehadap tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan adalah 3,24 baik, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan menurut dewan guru SMAN 9 bahwa tenaga perpustakaan disekolah tersebut sudah baik karena pada titik 2,50-3,24. 3. Saran, Rekomendasi atau Harapan Responden Dalam kuesioner yang peneliti sebarkan kepada responden, terdapat pertanyaan yang berisi mengenai saran, rekomendasi atau harapan Bapak/Ibu guru untuk mengembangkan perpustakaan sekolah dan tenaga perngelolanya. Hal ini peneliti anggap penting untuk kemajuan perpustakaan dan tenaga perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Namun terdapat beberapa guru yang tidak memberika saran, rekomendasi atau harapan mengenai perpustakaan dan tenaga perpustakaan.
85
Tabel 4.38 Saran, Rekomendasi atau Harapan No
Saran, rekomendasi atau harapan
F
P
1
Perpustakaannya diperluas lagi, karena tidak sebanding dengan jumlah siswa Sarana prasarana tingkatkan dan dilengkapi agar ketika membaca dan berada di perpustakaan dapat lebih nyaman lagi Koleksi perpustakaan perlu ditambahkan koleksi referensi dan buku-buku terbaru agar warga sekolah dapat memperoleh informasi yang up-to-date Peningkatan pelayanan perpustakaan sekolah yaitu dengan melakukan peningkatan pelayan tersebut dengan memperpanjang jam kerja perpustakaan agar para siswa, guru, dan karyawan lebih leluasa lagi dalam memfaatkan perpustakaan sekolah. Pustakawan juga harus mampu menambah ilmu pengetahuan, mengikuti perkembangan teknologi, dan bekerjasama dengan perpustakaan lain supaya dapat bertukar informasi dalam memajukan perpustakaan Komputer di perpustakaan perlu ditambah lagi
6
14,29%
8
19,04%
7
16,67%
10
23,81%
5
11,90%
6
14,29%
42
100%
2.
3
4
5
6
Tidak semua responden mengisi kolom saran, rekomendasi dan harapan. Dari total 54 responden, 12 responden tidak mengisi kolom ini. Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa 23,81% responden mengharapkan peningkatan pelayanan perpustakaan sekolah yaitu dengan melakukan peningkatan pelayan tersebut dengan memperpanjang jam kerja perpustakaan agar para siswa, guru, dan karyawan lebih leluasa lagi dalam memfaatkan perpustakaan sekolah. Kemudian sarana prasarana
86
perlu ditingkatkan dan dilengkapi agar ketika membaca dan berada di perpustakaan dapat lebih nyaman lagi. Hal ini disarankan oleh 19,04% dari keseluruhan responden. Selain itu 16,67% responden memberi masukan bahwa koleksi perpustakaan perlu ditambahkan koleksi referensi dan buku-buku terbaru agar warga sekolah dapat memperoleh informasi yang up-to-date. Perpustakaan perlu diperluas lagi, karena tidak sebanding dengan jumlah siswa dan komputer di perpustakaan perlu ditambah lagi. Hal ini dinyatakan oleh 14,29% responden. Saran terakhir, 11,90% responden meyatakan pustakawan juga harus mampu menambah ilmu pengetahuan, mengikuti
perkembangan teknologi, dan bekerjasama
dengan perpustakaan lain supaya dapat bertukar informasi dalam memajukan perpustakaan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang dilihat dari 2 aspek, yaitu 1) persepsi guru terhadap keberadaan tenaga perpustakaan sekolah dan 2) persepsi
guru terhadap kompetensi
tenaga perpustakaan sekolah. Skor akhir dari rata-rata kedua aspek tersebut 3,24 dari nilai maksimal 4,00. Dengan kata lain persepsi guru terhadap tenaga perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan sudah setuju/baik. 1. Persepsi guru terhadap “keberadaan tenaga perpustakaan sekolah” terdiri atas beberapa aspek yaitu a) perpustakaan harus dikelola oleh tenaga perpustakaan profesional, b) tenaga perpustakaan sekolah memiliki andil yang besar untuk memaksimalkan fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah, serta c) pendidikan tenaga perpustakaan adalah salah satu faktor penentu kinerja tenaga perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skor rata-rata persepsi guru terhadap keberadaan tenaga perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan adalah 3,43, skor tersebut terdapat pada sekala interval 3,25-4.00, dapat diartikan bahwa dalam persepsi guru, keberadaan tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan “sangat setuju/sangat baik”.
87
88
2. Persepsi guru terhadap “kompetensi tenaga perpustakaan” sekolah mencakup beberapa hal yaitu manajerial, pengelolaan informasi, kependidikan, kepribadian, sosial, pengembangan profesi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa skor rata-rata persepsi guru terhadap kompetensi tenaga perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan adalah 3,22, skor ini berada pada sekala interval 2,50-3,24, diartikan bahwa kompetensi tenaga perpustakaan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan “setuju/baik”.
B. Saran Berikut ini beberapa saran yang disampaikan oleh peneliti, antara lain: 1. Tenaga perpustakaan sekolah agar lebih kreatif dan inovatif lagi dalam pengelolaan perpustakaan sehingga perpustakaan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh warga sekolah. Hal ini secara tidak langsung dapat menunjukkan citra positif dari fungsi ekistensi tenaga perpustakaan sekolah. 2. Tenaga perpustakaan sekolah hendaknya meningkatkan kompetensinya
dalam hal manajerial, pengelola informasi, kependidikan, kepribadian, sosial, dan pengembangan profesi dengan mengikuti berbagai kegiatan seminar atau pelatihan mengenai pengelolaan perpustakaan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudiyono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo, 1997. Bilson Simamora. Panduan Riset Prilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia, 2004. Darmono. Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta: PT Grasindo, 2007. Djaali. “Peningkatan Mutu Pendidikan NasionalMelalui Program Sertifikasi,” Buletin BSNP, vol. II, no. 2 (Mei 2007) artikel diakses pada 25 Juli 2015 dari http://bsnp-indonesia.org/id/wpcontent/uploads/buletin/Edisi%2022. Pdf. Rahayuningsih, F. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: GrahaIlmu, 2007. Hadai Nawawi. Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press, 1990. Hamzah B. Uno. Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Hasminee Uma. “Persepsi: Pengertian, Definisi, dan Factor yang Mempengaruhi.” Kompasiana,20 Oktober 2013. Artikel diakases pada tanggal 15 oktober 2015 http://www.kompasiana.com/hasminee/persepsi-pengertian-definisidan-factor-yang mempengaruhi _ 552999136ea8349a1f552d01. Hermawan Warsito. Pengantar Metodelogi Penelitian: Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992.
Buku
Pedoman
Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2011. IFLA. “Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO.” Artikel diakses pada 18 April 2015 dari http://www.ifla.org/VII/s11/ pubs/school-guidelines.htm. Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 23 Oktober 2015 http://kbbi.web.id/. Komarudin Hidayat. Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. Lasa Hs. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media 2005.
89
90
Nina Ariyani Martini dan Ida Farida. Pisikologi Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009. Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana, 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Jakarta: 11 Juni 2008. Perpustakaan Nasional RI. “Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.” Artikel diakses pada tanggal 6 Juni 2014 dari http:www.file.perpusnas.go.idhomepage_foldersactivitieshighlighttruu_perp ustakaanpdfUU_43_2007_PERPUSTAKAAN.pdf. _____________________. Jabatan Fungsional Pustakawan Kreditnya. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2015.
dan
Angka
_____________________. Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011. Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula. Jakarta:STIALAN, 2004. Rafy Saputra. Psikologi Islam: Jiwa Manusia Modern. Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Riduwan. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta, 2010. Rizal Saiful Haq, dkk. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006. Sinaga, Dian. Perpustakaan Sekolah Peranannya dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Kreasi media utama, 2005. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009. Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1991. ____________. Metode Penelitian. Jakarta:Penaku, 2010. Sumardjo…et.al. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006.
91
Suparlan. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005. Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003. Tri Septiyantono, Umar Sidik, ed. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab, 2007. Zulfikar Zen. “Manajemen Perpustakaan Sekolah”. Makalah Perpustakaan Manajemen dan Automasi Perpustakaan. Diselenggarakan oleh Inti College Indonesia, 15 Agustus, 2006)
Seminar Jakarta:
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Rak Koran
Rak Tas
Lampiran 2 Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah. DEMENSI KOMPETENSI
KOMPETENSI
Melaksanakan Kebijakan
Kompetensi manajerial
Melakukan perawatan koleksi
Melakukan pengelolaan anggaran dan keuangan
Mengembangkan koleksi perpustakaan sekolah/madrasah
SUB- KOMPETENSI Melaksakan pengembangan perpustakaan Mengorganisasi sumber daya perpustakaan Melaksanakan fungsi, tugas dan program perpustakaan Mengevaluasi program dan kinerja perpustakaan Melakukan perawatan peventif Melakukan perawatan kuratif Membantu menyusun anggaran perpustakaan Menggunakan anggaran secara efisien, efektif, dan bertanggung jawab Melaksanakan pelaporan penggunaan keuangan dan anggaran Memiliki pengetahuan mengenai penerbitan Memiliki pengetahuan tentang karya sastra Indonesia dan dunia Memiliki pengetahuan tentang sumber biografi tokoh nasional dan dunia Menggunakan berbagai alat bantu seleksi untuk pemilihan materi perpustakaan Berkoordinasi dengan tenaga pendidik bidang studi terkait dalam pemilihan materi perpustakaan Melakukan pemesanan, penerimaan dan pencatatan Membuat deskripsi bibliografis (pengatalogan) sesuai dengan standar nasional Menentukan deskripsi subjek dan menggunakan Dewey Decimal
Kompetensi Pengelolaan Informasi
Melakukan pengorganisasian informasi
Memberikan jasa dan sumber informasi
Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Memiliki wawasan Kependidikan
Mengembangkan keterampilan memanfaatkan Informasi
Classification edisi ringkas Menggunakan daftar tajuk subjek dalam bahasa Indonesia Menjajarkan kartu katalog Memanfaatkan teknologi untuk pengorganisasian informasi dan penelusuran Memberikan layanan baca di tempat Memberikan jasa informasi dan referensi Menyelenggarakan jasa sirkulasi (peminjaman buku) Memberikan bimbingan penggunaan perpustakaan bagi komunitas sekolah/madrasah Melakukan kerja sama dengan perpustakaan lain Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan kebutuhan Memahami tujuan dan fungsi sekolah/madrasah dalam konteks pendidikan nasional Memahami kebijakan pengembangan kurikulum yang berlaku Memahami peran perpustakaan sebagai sumber belajar Memfasilitasi peserta didik untuk belajar mandiri Menganalisis kebutuhan informasi komunitas sekolah/ madrasah Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi proses pembelajaran Membantu komunitas sekolah/ madrasah menggunakan sumber informasi secara efektif Menginformasikan kepada komunitas sekolah/ madrasah tentang materi perpustakaan yang baru
Kompetensi Kependidikan
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial
Membimbing komunitas sekolah/madrasah untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan Mengorganisasi pajangan dan pameran materi perpustakaan Membuat dan menyebarkan media promosi jasa perpustakaan Mengidentifikasi kemampuan dasar literasi informasi pengguna Menyusun panduan dan materi bimbingan literasi informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna Memberikan Membimbing pengguna mencapai bimbingan literasi literasi informasi informasi Mengevaluasi pencapaian bimbingan literasi informasi Memotivasi dan mengembangkan minat baca komunitas sekolah/madrasah Disiplin, bersih, dan rapi Memiliki integritas Jujur dan adil yang tinggi Sopan, santun, sabar, dan ramah Mengikuti prosedur Mengupayakan hasil Bertindak secara tepat Memiliki etos kerja yang tinggi Fokus pada tugas Meningkatkan kinerja Melakukan evaluasi diri Berinteraksi dengan komunitas Membangun hubungan sekolah/madrasah sosial Bekerja sama dengan komunitas sekolah/madrasah Memberikan jasa untuk Membangun komunitas sekolah/madrasah Komunikasi Mengintensifkan komunikasi internal dan eksternal Membuat karya tulis dibidang ilmu perpustakaan dan informasi Melakukan promosi Perpustakaan
Meresensi dan meresume buku Menyusun pedoman dan petunjuk teknis ilmu perpustakaan dan informasi
Kompetensi Pengembangan Profesi
Mengembangkan ilmu
Menghayati etika profesi Menunjukkan Kebiasaan membaca
Membuat indeks Membuat bibliografi Membuat abstrak Menerapkan kode etika profesi Menghormati hak atas kekayaan intelektual Menghormati privasi pengguna Menyediakan waktu untuk membaca setiap hari Gemar membaca
Lampiran 2 Daftar Dewan Guru SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
No.
Nama
NIP.
Mata Pelajaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Drs. A. Nana Mahmur M., M.Pd Deri Aldina, SE, M.Pd, M.Pd Moch. Hidayat, S.Ag Wawan Prasetiya A, S.Pd Drs. Tarsim T, MM Wahidah Nurhasanah, M.Pd Yuli Sukarelawati, M.Pd Titin Setijani, M.Pd Saiful Nirwan, M.Pd Sudarmiasih, S.Pd Hera Rahwawati, S.Pd Andryanto Yasmar SP, S.Pd Dra. R. Tita Juwita Ruri, S.Pd Rudinanto, S.Pd Minah, S.Ag Suryani, S.Pd Wiwin Sambawa Rohmi, S.Pd Nugroho Setiyono P, S.Si Ida Farida Mutia, M.Pd Zunariah, S.Ag Rini Hastuti, S.Pd Hamidah, S.Pd Dra. Eti Yuniati Helmi Suryani, S.Pd Menik Stri Wuranti, ST Dandhi Dwinanto, S.Pd Neneng Waluya, S.Pd Tedi Yosep, S.Pd Hendro Budiyanto, S.Kom Gancy Vidyaningrum, S.Pd Rias Fitria, S.Si Robiatul Adawiyah, S.Pd
196010301984031005 197203072006041013 196810082007011007 197911072006041007 196511152007011008 196709022007012010 196407052007012005 197512212006042004 196808082008011008 197202022006042026 196904082007012006 196604232007011003 196205032007012003 197705012007012000 196104032007011000 197302142008012004 197204092008012006 197307202008012000 197807092008011000 197511162008012000 196911072008012005 197607272008012009 196807082008012000 195806051989032001 197203132005022001 197708272006042003 198309152010011009 198010042010012008 198512102011011003 197802252011011002 198502012011012004 198408262011012002 198711042011012002
Kepala Sekolah Ekonomi Matematika Penjas Orkes Bhs. Indonesia Bhs. Indonesia Ekonomi Sosiologi Pendidikan Agama PKn PKn Matematika Bhs. Jerman Biologi Fisika Pendidikan Agama Bhs. Indonesia Bhs. Inggris Kimia Fisika Bhs. Indonesia Ekonomi Bhs. Inggris Sejarah Matematika Kimia Sejarah Matematika Bhs. Inggris Komputer Matematika Fisika Geografi
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
Vivin Setiyowati, S.Pd Lina Nur Amalina, S.Pd Wiri Kurnianingsih, S.Pd Arya Perkasa, S.Or Aruyan Suharsi K, S.Pd Drs. Digi Susandi Ir. Siti Marfuah Umiati, S.Pd Dwi Indriyani, S.Si Siti Aliyah, S.Pd Eni Musiti, S.Sos Arfiata Achdy Gunawan, S.Pd Joko Sri Handoyo, S.Pd Rossa Vini Anggalia, MM Yeyen Andika, S.Kom S.S. Hamengku Susilo Sirojudin, Lc M. Mamduh Nuruddin Susilo Meisyarjo, A.Md
198607092011012003 198712142011012003 198307092011012001 198203242011011003 197704032009022002 -
Biologi Kimia Bhs. Indonesia Penjas Orkes Geografi Penjas Orkes Seni Budaya Bhs. Inggris Biologi Kimia Sosiologi Mulok DGM Geografi Seni Musik PLH / PBKL Bhs. Mandarin TIK TIK Bhs. Arab PAI Mulok Cinema
B. Kompetensi tenaga perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan NO B. 1 1 2 3 4 5 6 B. 2 7 8
9 10 11 12 13 B. 3 14
15 16
PERNYATAAN Kompetensi Majaerial Tenaga perpustakaan mampu merencanakan pengembangan perpustakaan Tenaga perpustakaan mampu melaksanakan pengembangan perpustakaan Tenaga perpustakaan sekolah dapat melaksanaka fungsi, tujuan dan program perpustakaan dengan baik Tenaga perpustakaan mampu mengevaluasi program dan kinerja perpustakaan Tenaga perpustakaan mampu menggunakan anggaran secara efisien, efektif, dan bertanggung jawab Tenaga perpustakaan melaporkan penggunaan anggaran dan keuangan Kompetensi Pengelolaan Informasi Tenaga perpustakaan sudah mengkelompokan koleksi berdasarkan cakupan disiplin ilmunya Tenaga perpustakaan mampu berkoordinasi dengan tenaga pendidik dalam pemilihan koleksi di perpustakaan Tenaga perpustakaan mampu memanfaatkan teknologi untuk pengorganisasian dan penelusuran informasi Tenaga perpustakaan telah memberikan layanan informasi dan referensi dengan baik Tenaga perpustakaan menyelenggarakan layanan sirkulasi (peminjaman buku) Tenaga perpustakaan mampu memberikan bimbingan penggunaan perpustakaan bagi seluruh warga sekolah Tenaga perpustakan mampu melakukan kerja sama dengan perpustakaan lain Kompetensi Kependidikan Tenaga perpustakaan sudah memahami tujuan dan fungsi sekolah dalam konteks pendidikan nasional Tenaga perpustakaan sudah memahami kebijakan pengembangan kurikulum yang berlaku Tenaga perpustakaan sudah memahami peran
SS
S
TS
STS
17
18
19 20
21 B. 4 22 23 B. 5 24 25 B. 6 26 27 28 29
perpustakaan sebagai sumber belajar Tenaga perpustakaan sudah memfasilitasi peserta didik untuk belajar mandiri Tenaga perpustakaan sudah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi proses pembelajaran dengan baik Tenaga perpustakaan membantu warga sekolah menggunakan sumber informasi secara efektif Tenaga perpustakaan menginformasikan kepada warga sekolah tentang koleksi perpustakaan yang baru Tenaga perpustakaan mampu memotivasi dan mengembangkan minat baca warga sekolah Kompetensi Kepribadian Tenaga perpustakaan memiliki etika yang baik Tenaga perpustakan memiliki etos kerja yang tinggi Kompetensi Sosial Tenaga perpustakaan mampu berinteraksi dengan warga sekolah dengan baik Tenaga perpustakaan mampu bekerja sama dengan warga sekolah Kompetensi Pengembangan Profesi Tenaga perpustakaan mampu membuat karya tulis dibidang ilmu perpustakaan dan informasi dengan baik Tenaga perpustakaan meresensi dan meresume buku Tenaga perpustakaan membuat indeks dan abstrak Tenaga perpustakaan memiliki hobi membaca
C. Apa saran, rekomendasi atau harapan Bapak/Ibu Guru untuk mengembangkan perpustakaan sekolah dan tenaga perngelolanya ? ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASI BAPAK/IBU GURU