PERSEPSI DAN PENGERTIAN PEMBELAAN NEGARA BERDASARKAN UUD 1945 (AMANDEMEN) Oleh : Drs. H. Sutarman, Ws. M.Si
PENDAHULUAN Bangsa dan warga negara Indonesia telah
dan untuk mewujudkan keamanan suatu negara diperlukan potensi dan kesadaran tentang bela negara.
sepakat bahwa “Proklamasi Kemerdekaan Republik
Atas dasar pertimbangan – pertimbangan dan
Indonesia“ berlaku secara “ ienmalig “ artinya terjadi
alasan – alasan tersebut didepan maka baimananakah
sekali dan tidak akan terulang lagi.Proklamasi yang
persepsi dan implementasi bela negara menurut
mengandung berbagai makna bagi bangsa Indonesia
Konstitusi atau Undang Undang Dasar kita ?
adalah merupakan titik kulminasi pergerakan
Permasalahan yang timbul adalah apakah nalar,
perjuangan bangsa Indonesia dalam cita-citanya untuk
persepsi dan pengertianserta implentasi Pembelaan
merdeka.
Negara di Indonesia itu identik dengan Ketahanan
Kemerdekaan bukan merupakan tujuan tetapi
Nasional ? Kecuali itu bagaimanakah kaitan atau
hanya sebagai sasaran antara ,karena dengan
hubungannya antara Pembelaan Negara dengan
kemerdekaan itu kita ingin terus bersatu,berdaulat adil
Ketahanan Nasional ?
dan makmur. Terbentuknya masarakat adil dan
Untuk membahas permasalahan-permasalahan
makmur sebagai cita cita luhur bangsa Indonesia tidak
tersebut dimuka perlu kiranya terlebih dahulu
akan tewrwujud begitu saja tanpa melalui proses,dan
dikemukakan
partisipasi serta strategi yang sistemik, terarah dan
permasalahan sebagai dasar pembahasan sebagai
terpadu.
berikut :
Cita cita nasional sebagaimana terkandung
1.
beberapa
pengertian
pokok
Pembelaan Negara atau Bela Negara adalah
dalam Pembukaan UUD 1945 akan dapat terealisasi
tekad, sikap dan tindakan warga negara yang
bila tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam
teratur, menyeluruh, terpadu, berlanjut yang
alinea keempat Pemukaan UUD 1945 dapat tercapai.
dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran
Untuk mencapai tujuan nasional diperlukan
berbangsa dan bernegara Indonesia,keyakinan
adanya berbagai potensi dan partisipasi dari seluruh
akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara,
aspek kehidupan yang akan dapat menjamin kelangsungan dan keselamatan serta keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Keselamatan bangsa dan negara adalah suatu kondisi yang harus terwujud dan tidak dapat ditawar apabila bangsa dan negara itu ingin hidup survival. Masalah keselamatan erat sekali dengan keamanan
dan kerelaan unyuk berkorban guna meniadakan setiap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yurisdiksi nasional, serta nilai-nilai Paancasila dan UUD 1945.
Drs. H. Sutarman, Ws, M.Si. : adalah dosen .....................................
Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 ISSN 0215-9511
77
Persepsi dan Pengertian Pembelaan Negara Berdasarkan .....
2.
Pertahanan Keamanan adalah daya upaya suatu
langsung membahayakan identitas, keutuhan,
bangsa dengan mendayagunakan sumber daya
kelangsungan hidup banhgsa dan negara, serta
nasional dan prasarana nasionalnya guna
dalam mencapai tujuan nasionalnya .
melindungi kepentingan negara dan bangsa demi
3.
perkembangan kehidupan bangsa dan negara,
bela negara seluruh rakyat yang mengandung
serta terpenuhinya hak dan kewajibannya sebagai
kemampuan memelihara stabilitas pertahanan
warga negara , berdasarkan Pancasila, UUD 1945
keamanan negara yang dinamis, mengamankan
dan Wawasan Nusantara, dalam pencapaian
pembangunan dan hasil-hasilnya serta
tujuan nasional.
kemampuan mempertahankan kedaulatan negara
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat
dalam menangkal segala bentuk ancaman. 7.
Sistem Senjata Teknologi (SISTEK) adalah
segenap komponen kekuatan pertahanan
keseluruhan yang teratur, berdaya dan berhasil
keamanan negara, yang terdiri atas komponen
guna
dasar rakyat terlatih, komponen utama ABRI
pengintegrasian sumua unsur-unsur kekuatan
beserta cadangan TNI, komponen khusus
pisik dan teknologi, diwujudkan dalam satu pola
Perlindungan masarakat dan komponen
tertentu, dan yang merupakan kondisi dan alat
pendukung sumber daya alam, sumber daya
memenangkan perang.
buatan dan prasarana nasional, secara menyeluruh, terpadu dan terarah.
dan saling bersangkut paut dari
8. Sistem Senjata Sosial (SISSOS) adalah suatu keseluruhan yang teratur, berdaya guna dan
Perlawanan Rakyat Semesta adalah kesadaran,
berhasilguna dan saling bersangkut paut dari
tekad, sikap dan pandangan seluruh rakyat
pengintegrasian semua unsur – unsur kekuatan
Indonesia untuk menangkal, mencegah,
sosial, diwujudkan dalam suatu pola tertentu,
menggagalkan, dan menumpas setiap ancaman
yang merupakan kondisi serta alat untuk
yang membahayakan Negara Kesatuan Republik
mencapai tujuan.
Indonesia yang berdasar Pancasila dan UUD 1945, dengan mendayagunakan segala sumber 5.
Ketahanan Pertahanan keamanan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran
Semesta ( SISHANKAMRATA ) adalah tatanan
4.
6.
terwujudnya kondisi kelangsungan hidup dan
Selanjutnya perlu juga diperhatikan aspek aspek yang bisa memberikan konstribusi atau
daya nasional dan prasarana nasional.
pengaruh dalam membahas permasalahan tersebut
Ketahanan Nasional adalah Kondisi yang
yaitu aspek alamiah (TRI GATRA) dan aspek sosial
dinamis yang merupakan integrasi dan kondisi
(PANCA GATRA) sebagaimana terkaji dalam
tiap aspek kehidupan bangsa dan negara yang
Ketahanan Nasional Indonesia.
berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, didalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman , baik dalam maupun dari luar negeri yang langsung maupun tidak
78
Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 ISSN 0215-9511
Persepsi dan Pengertian Pembelaan Negara Berdasarkan .....
PEMBAHASAN
5.
Pasal 68 Undang-Undang N0. 39 Tahun 1999 yang berbunyi :
Guna membahas permasaalahan sebagaimana dikemukakan didepan mari kita ingat beberapa dasar
“Setiap warga negara wajib ikut serta dalam
pertimbangan yuridis yang tertuang dalam beberapa
upaya pembelaan negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan sebagai berikut :
perundang-undangan“
1. Pasal 27 : 3 UUD 1945 (Amandemen kedua) yang berbunyi : “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara“ 2.
Pasal 30 : 1 UUD 1945 (Amandemen kedua) yang berbunyi : “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara “
3.
Pasal 30 : 2 UUD 1945 (Amandemen kedua) yang berbunyi : “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
6.
Undang-Undang N0. 2 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara, yang dalam pasal 9 disebutkan : (1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara (2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diselenggarakan melalui : a.
pendidikan kewarganegaraan
b.
pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
c.
pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau secara wajib, dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, 4.
d.
pengabdian sesuai profesi.
(3) Ketentuan
mengenai
pendidikan
sebagai kekuatan pendudukung“
kewarganegaraan,
Pasal 30 : 5 UUD 1945 (Amandemen kedua)
kemiliteran secara wajib, dan pengabdian
yang berbunyi :
sesuai dengan profesi diatur dengan undang
“Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
pelatihan
dasar
undang. Selanjutnya Chaidir Basrie menyatakan bahwa
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara
wawasan dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
telah dijadikan landasan dan sumber perjuangan
Republik Indonesia didalam menjalankan
bangsa untuk membela dan mempertahankan negara
tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal- hal yang terkait dengan
Proklamasi 17 Agustus 1945, merumuskan 4 prinsip dasar bagi penyelenggaraan pertahanan dan keamanan negara kesatuan Republik Indonesia.
pertahanan dan keamanan negara diatur dengan undang-undang“
Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 ISSN 0215-9511
79
Persepsi dan Pengertian Pembelaan Negara Berdasarkan .....
Keempat prinsip tersebut adalah :
1945, apabila ia ikut serta dalam perang kemerdekaan,
1. Bahwa bangsa Indonesia berhak dan wajib
baik bersenjata maupun tidak bersenjata.
membela dan mempertahankan kemerdekaan yangtelah
1950 – 1966 bahwa bela negara dipersepsikan identik
diperjuangkan, yang meliputi segenap rakyat
dengan pertahanan keamanan dalam arti bahwa warga
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
negara dikatakan ikut bela negara, apabila ia ikut serta
Bahwa upaya pertahanan keamanan negara yang
dalam kegiatan kegiatan baik langsung maupun tidak
merupakan tanggung jawab dan kehormatan
langsung dalam salah satu komponen kekuatan
setiap warga negara harus dilakukan berdasarkan
pertahan keamanan. Sedang pada masa pemerintahan
asas keyakinan akan kewenangan dan tidak kenal
Orde Baru (1966 – 1998) dimana ancaman yang
menyerah, serta tidak mengandalkan pada
dihadapi bangsa dan negara Indonesia semakin
bantuan atau perlindungan kekuatan asing.
komplek maka mulai dikenalkan dan dikembangkan
Negara
2.
3.
Republik
Indonesia
Bahwa bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta pada kemerdekaan dan kedaulatannya.
4.
Perkembangan berikutnya adalah periode tahun
Bahwa bangsa Indonesia menentang segala macam penjajahan dalam berbagai bentuk dan Penampilannya, dan menganut politik luar negeri yang bebas dan aktif.
tentang konsepsi Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional pada hakekatnya adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Dengan demikian lahirnya konsepsi Ketahanan Nasional tersebut , maka sebagai konsekwensinya adalah bahwa bela negara
Persepsi tentang pengertian pembelaan negara
itu identik dengan Ketahanan Nasional, maka bentuk
secara umum identik dengan pemahaman pertahanan
bela negara harus diwujudkan dalam segenap aspek
keamanan. Tanggapan seperti ini memang wajar ,
kehidupan nasional bangsa Indonesia yang mencakup
karena sejak Indonesia merdeka dan atau berdiri
dibidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
keikutsertaan warga negara dalam bela negara
pertahanan keamanan. Dengan kata lain bahwa bela
terwujud dalam kegiatan pertahanan keamanan. Atas
negara itu dapat dilakukan dengan tidak hanya dengan
dasar ini maka persepsi pemerintah maupun
perang angkat senjata maju kemedan pertempuran,
masyarakat terhadap bela negara ,yaitu setelah
tetapi dapat dilakukan oleh setiap warga negara
seorang warga negara tersebut melaksanakan kegiatan
Indonesia sesuai dengan bidang kemampuan dan
dibidang komponen-komponen kekuatan pertahanan
keahliannya masing masing.
keamanan. Persepsi dan pengertian bela negara pada perkembangan tahun 1945 – 1949 dimana saat itu merupakan periode perang kemerdekaan menghadapi ancaman dari Belanda bahwa warga negara dianggap talah menunaikan hak dan kewajiban dalam bela negara sebagaimana diminta dalam pasal 30 UUD
80
Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 ISSN 0215-9511
Persepsi dan Pengertian Pembelaan Negara Berdasarkan .....
SUMBER KEKUATAN BELA NEGARA
c.
Mengamankan dan mendayagunakan sumber daya nasional dan prasarana nasional untuk
Sumber kekuatan bela negara apabila kita
kepentingan pertahanan keamanan negara.
melihat dalam Undang Undang N0. 20 Tahun 1982. Pokok-pokok Pertahanan dan Keamanan Negara
Hakekat sistem Pertahanan Keamanan negara
Republik Indonesia adalah semua warga negara
Indonesia adalah Perlawanan Rakyat Semesta yang
Indonesia. Rakyat Indonesia adalah sumber kekuatan
memiliki sifat-sifat :
bangsa yang menjadi kekuatan dasar upaya
a.
pertahanan keamanan negara (Pasal 2 UU N0. 20
Kerakyatan, yaitu keikutsertaan seluruh rakyat warga negara sesuai dengan kemampuan dan
Th.1982). Sedangkan dalam Undang Undang N0. 3
keahliannya dalam komponen kekuatan
Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dalam pasal
pertahanan keamanan negara.
9 ayat 1 disebutkan pula bahwa “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara
b.
Kesemestaan, yaitu seluruh daya bangsa dan negara mampu memobilisasikan diri guna
yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan
menanggulangi setiap bentuk ancaman baik dari
negara “
luar negeri maupun dari dalam negeri Sesuai dengan Sishankamrata maka
beberapa potensi harus dibina untuk mewujudkan daya dan kekuatan tangkal dengan membangun, memelihara, dan mengembangkan segenap komponen kekuatan pertahanan negara yang terdiri dari :
c.
Kewilayahan, yaitu seluruh wilayah negara merupakan tumpuhan perlawanan dan segenap lingkungan didayagunakan untuk mendukung setiap bentuk perlawanan secara berlanjut.
a.
Rakyat terlatih (Ratih) sebagai komponen dasar
b.
Angkatan bersenjata (ABRI) besertya cadangan
BELA
Tentara Indonesia (Cad.TNI) sebagai komponen
(AMANDEMEN )
utama. c. d.
NEGARA
PASKA
UUD
1945
Konsepsi pertahanan keamanan negara RI
Perlindungan masarakat (Linmas) sebagai
menurut UU N0. 20 Tahun 1982 yang dengan adanya
komponen khusus
amandemen didalamnya ditegaskan bahwa sistem
Sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan
yang dipakai adalah Sistem Pertahanan Keamanan
prasarana nasional sebagai kmponen pendukung
Rakyat Semesta (Sihankamrata) dengan adanya amandemen UUD 1945 pada pasal 27 dan pada pasal
Selanjutnya perwujudan penyelenggaraan pertahanan keamanan rakyat semesta itu dilakukan melalui : a. b.
30 serta dengan diundangkannya UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) maka panggilan tentang partisipasi, implementasi serrta
Memasarakatkan upaya pertahanan keamanan
realisasi pembelaan warga negara Indonesia terhadap
negara
kedaulatan dan keuutuhan bangsa nampak lebih
Menegakkan Hak dan Kewajiban warga negara
eksplisit, lebih lebih setelah diundangkannya UU No.
dalam bela negara menurut jalur / wadah yang
3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
ditentukan oleh peraturan perundang- undangan
Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 ISSN 0215-9511
81
Persepsi dan Pengertian Pembelaan Negara Berdasarkan .....
Dalam pasal 27 UUD 1945 ( Amandemen) ayat 3 tersurat kata “wajib“ iktu serta dalam upaya
dan pengabdian sesuai dengan profesinya masingmasing.
pembelaan negara . Hal ini merupakan implementasi
Beberapa contoh bentuk bela negara non fisik
dari “right of equality“ Jadi tidak ada nilai
adalah :
diskriminatif.
1.
Pada pasal 30 UUD 1945 (Amandemen)
bernegara ,taat, patuh terhadap peraturan
tentang pembelaan negara dan pertahanan keamanan dimunculkan lagi (ayat 1 dan ayat 2) dan bahkan
perundangan dan demokratis. 2.
dalam ayat 2 juga dipertegas lagi oleh UU N0. 20 Tahun 1982 dimana pertahanan dan keamanan dilaksanakan menlalui Sishankamrata. Selanjutnya dalam pasal 68 UU N0. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia memberikan
Meningkatkan kesadaran berbangsa dan
Menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada masarakat.
3.
Beerperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara
4.
Sadar mmembayar pajak untuk kepentingan bangsa dan negara.
penegasan bahwa upaya pembelaan negara itu wajib
Selanjutnya apbila kita kaji lebih dalam lebih
bagi setiap warga negara ,tetapi ada ketentuan menurut
operasional maka nalar, makna dan pengertian tentang
Undang-Undang. Demikian pula yang diatur dalam UU N0. 3
bela negara yang tercantum dibeberapa ayat dan pasal
Tahun 2002 dalam pasal 9 ayat 1 disebutkan pula
tersebut dimuka ternyata terdapat nilai- nilai
bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
kesamaan (identik) dengan nilai nilai Ketahanan
serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
Nasional . Bukankah hakekat pertahanan keamanan
penyelenggaraan pertahanan negara “.
negara itu adalah dalam rangka terwujudnya
Menurut penjelasan
UU N0. 3 Tahun 2002
Ketahanan Nasional yang mantab dan kondusif ?
dinyatakan bahwa upaya bela negara adalah sikap dan
Tentang mengenai kaitan / hubungan
perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
Pembelaan Negara dengan Ketahanan Nasional dapat
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
dijelaskan sebagai berikut :
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
1.
Pembelaan Negara sebagai suatu sitem lebih
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
menekankan pada komponen kekuatan , strategi
Selanjutnya bela negara itu dalam era sekarang ini
dan sosialisasi.Sedang Ketahanan Nasional itu
dapat dipahami baik secaca fisik maupun secara non
merupakan sasaran dan tujuan dari upaya-upaya
fisik.
pembelaan negara. Tujuan Ketahanan Nasional Bela negara fisik adalah bagi warga negara
akan diukur melelui seberapa jauh “keuletan“
yang langsung maju perang dengan memanggul
warga
negara
dalam
partisipasi
dan
senjata , sedang bela negara non fisik adalah bela
implementasinya dalam Ketahanan Nasional dan
negara yang dilakukan oleh warga negara yang tidak
seberapa besar kekuatan “ketangguhan“ warga
langsung maju perang dengan angkat senjata , tetapi
negara dalam Ketahanan Nasional.
dilaksanakan melalui Pendidikan Kewarganegaraan
82
Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 ISSN 0215-9511
Persepsi dan Pengertian Pembelaan Negara Berdasarkan .....
2.
Pembelaan Negara sebagai wujud partisipasi
demikian apabila tidak diiringi dengan kesadaran bela
warga negara yang dilakukan secara semesta
negara warga negara Indonesia secara kongkrit maka
dalam arti bahwa seluruh daya bangsa dan negara
yang
mampu memobilisasi diri guna menanggulangi
menjungkirbalikkan persepsi dan pengertian
setiap bentuk ancaman baik yang datang dari luar
pembelaan negara yang pada gilirannya dapat
negeri maupun dari dalam negeri adalah dalam
mengganggu integritas dan kedaulatan Negara
rangka memelihara dan meningkatkan Ketahanan
Kesatuan Republik Indonesia.
Nasional. 3.
mungkin
terjadi
adalah
akan
Untuk itu guna mengantisipasi hal-hal yang
Perihal usaha atau upaya bela negara itu bagi
tidak kita inginkan , dan demi tetap tegaknya Negara
warga negara bukan suatu kesadaran, fakultatif ,
Kesatuan Republik Indonesia , demi terciptanya tata
tetapi harus diterima sebagai suatu panggilan
kehidupan yang kondusif menuju tercapainya tujuan
tugas dan kewajiban, karena ancaman yang
nasional , maka potensi dan kekuatan bangsa serta
datang baik yang langsung maupun tidak
berbagai peluang yang ada harus dimanfaatkan secara
langsung dapat timbul sewaktu - waktu, dan
sistemik dan terukur. Potensi, kekuatan, peluang yang
pengingkaran terhadap kewajiban bela negara
dimaksud antara lain adalah sebagai berikut :
merupakan karapuhan Ketahanan Nasional, yang
1.
Memaksimalkan fungsi Pancasila
pada gilirannya akan membahayakan identitas, Pancasila yang tercantum dalam alinea keempat
keutuhan, kelangsungan hidup bangsa dan negara
Pembukaan UUD 1945 memiliki berbagai fungsi
dalam mencapai tujuan nasionalnya.
/ peran bagi bangsa Indonesia. Pancasila jangan Konkritisasi Persepsi dan Pengertian
hanya dihafal dan dimengerti saja tetapi harus
Pembelaan Negara. Persepsi dan pengertian
dihayati dan diamalkan secara sungguh-sungguh
pembelaan negara tidak hanya berhenti atau terbatas
oleh bangsa Indonesia
pada pengetahuan dan pemahaman teori dan konsep
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
saja, tetapi yang lebih penting adalah harus
Pancasila
dikongkritkan atau di implementasikan dalam sikap
dikesampingkan dan jangan hanya sebagai slogan
dan perilaku.
kehidupan.
Seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, terus meningkatnya peradaban dunia di era globalisasi ini bangsa Indonesia hendaknya dapat memposisikan diri secara fleksibel agar eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat tetap survive dalam kapasitasnya sebagai negara yang berdaulat. Demikian pula dengan berlangsung orde reformasi di Indonesia yang telah bergulir selama lebih satu dasa warsa dimana kran politik dan
2.
jangan
dalam kehidupan
dilupakan,
jangan
Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia Indonesia sebagai negara kepulauan yang dihuni oleh bebagai macam suku, ras, agama, golongan, perlu adanya kesatuan pandang (visi) dalam mencapai apa yang dicita-citakan , tanpa adanya persatuan dari berbagai unsur tersebut mustahil rasanya negara RI akan hidup dan jaya selamalamanya.Bangsa Indonesia sepakat bahwa cara
demokrasi terbuka secara pasif. Kondisi yang
Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 ISSN 0215-9511
83
Persepsi dan Pengertian Pembelaan Negara Berdasarkan .....
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
hak otonom, dan sesuai dengan UU N0. 22 Tahun
lingkungannya sebagaimana telah dirumuskan
1999 jo UU N0.25 Tahun 1999 dan UU N0 32
dalam wawasan nasionalnya yaitu Wawasan
Tahun 2004 ,maka daerah kabupaten dan kota
Nusantara, yang berperan membimbing bangsa
diberikan hak untuk mengatur dan mengurus
Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya
rumah tangganya sendiri, dengan kata lain
serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan
memiliki otonomi daerah. Diharapkan dengan
mengisi kemerdekaannya.
otonomi daerah, pemerintah daerah dan
Dengan demikian bangsa Indonesia diharapka
masyarakat didaerah dapat lebih memperdayakan
menyadari pentingnya persatuan , kesatuan dan
dirinya dan melaksanakan pembangunan
keutuhan wilayah negara, serta lebih
daerahnya masing-masing. Otonomi daerah
mengutamakan kepentingan nasional daripada
dimaksud adalah dalam kerangka NKRI. Jadi
kepentingan pribadi, golongan, sehingga sadar
tidak boleh ada daerah yang ingin menjadi negara
berbakti, rela berkorban untuk bangsa dan
dalam negara.
negaranya. 3.
Stabilitas keamanan merupakan prasarat atau
kekayaan alamnya
kunci kepercayaan luar negeri dan dalam negeri
Wilayah RI yang terdiri dari darat laut dan udara
untuk melakukan “nations and caracter
ternyata sangat kaya, sangat banyak memiliki
building” Aparat keamanan sesuai dengan tugas
sumber kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan
dan kewenangannya harus tetap setia pada
demi kepentingan dan kemakmuran seluruh
Pancasila, UUD 1945, Sapta Marga, Sumpah
rakyat Indonesia. Para pemimpin dan para elit
Prajurit. TNI dan Polri sebagai kekuatan inti
politik perlu menyadari dan membuat kebijakan
dalam bela negara agar terus ditingkatkan kesiap
dan keputusan yang dapat mengamankan dan
siagaan, profesionalismenya dan kesejahteraannya. 6.
Supremasi Hukum
dengan semboyan “ bahwa kekayaan negara yang
Penegakan hukum merupakan salah satu agenda
kita miliki itu bukan warisan nenek moyangmu,
reformasi di Indonesia. Hukum harus ditegakkan,
tetapi itu adalah titipan anak cucumu “ Dengan
hukum harus diberlakukan secara adil dan semua
demikian maka dari generasi ke generasi akan
warga negara wajib menjunjung hukum tanpa
tetap tumbuh semangat nasionalisme dan
kecuali. Hukum tidak boleh tebang pilih.
patriotismenya.
84
Aparat Keamanan
Wilayah Indonesia dengan segala sumber
mengelola sumber-sumber kekayaan tersebut
4.
5.
7.
Dukungan Luar Negeri
Otonomi Daerah yang tetap dalam bingkai
Keberhasilan diplomasi pemerintah dalam rangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia
memperoleh dukungan negara-negara lain
Sesuai dengan pasal 18 UUD 1945 bahwa NKRI
terhadap keutuhan NKRI dan bantuan dana yang
dibagi atas daerah-daerah propinsi yang diabgi
tidak mengikat masih perlu dimantabkan, agar
lagi menjadi daerah kabupaten dan kota. Sesuai
tidak berbalik bertentangan dan atau merugikan
dengan jiwa pasal 18 tersebut maka daerah diberi
kepentingan Indonesia.
Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 ISSN 0215-9511
Persepsi dan Pengertian Pembelaan Negara Berdasarkan .....
upaya-upaya warga negara dalam usaha
PENUTUP 1.
peingkatan kesadaran bela negara. Hal ini
Sampai kapanpun persepsi, makna dan
merupakan indikasi positif demi terwujudnya
pengertian Pembelaan Negara (Bela Negara) dan
atau terciptanya tujuan pembangunan nasional.
Ketahanan Nasional tidak boleh hanya sampai pada tataran konsep / teori ataupun pengetahuan
2.
7.
saja , tetapi harus benar-benar terinternalisasi dan
dimana kran politik dan demokrasi sangat
terimplementasi dalam sikap dan perbuatan
terbuka ternyata sangat rentan dengan ancaman
sehari-hari.
disintegrasi bangsa. Oleh sebab itu pendidikan yang mengarah kepada kesadaran bela negara
Harus disadari betul bahwa Pembelaan Negara
harus terus ditumbuh kembangkan melalui
adalah merupakan kewajian bagi seluruh warga
berbagai jalur.
negara Indonesia tanpa kecuali, dan dapat dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan
8.
interrelationship, saling mengisi,
Ketahanan Nasional sebagai suatu konsep harus
saling
melengkapi dan terletak pada unsur manusianya,
terus dipelihara dan dikembangkan seiring
sehingga apabila manusia warga negara
dengan peluang dan tantangan yang sedang dan
Indonesia memiliki komitmen yang tinggi
akan dihadapi demi tetap tegaknya Negara
terhadap pembelaan negara, maka Ketahanan
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Nasional Republik Indonesia juga akan mantab
Pancasila dan UUD 1945. 4.
Hubungan atau keterkaitan antara pembelaan negara dengan Ketahanan Nasional bersifat
profesinya masing-masing. 3.
Bagi bangsa Indonesia yang sejak masa reformasi
dan dinamis, sebaliknya Ketahanan Nasional
Mantab dan terwujudnya Ketahanan Nasional
yang mantab dan dinamis akan memotivasi
yang tangguh sangat bergantung dan atau terkait
tumbuhnya kesadaran bela negara yang besar dan
dengan kesadaran bela negara rakyat warga
tinggi.
negara Indonesia sebagai sumber kekuatan bangsa dalam upaya pertahanan keamanan negara. 5.
Persepsi dan pengertian Bela Negara dengan Ketahanan Nasional ternyata terdapat suatu kesamaan pada tujuan akhirnya, dimana
SARAN – SARAN : Kepada Warga Negara Indonesia : 1.
rakyat sebagai sumber kekuatan dalam
keduanya adalah ingin mewujudkan keamanan
pertahanan negara , maka warga negara Indonesia
dan kesejahteraan bagi rakyat warga negara
hendaknya senantiasa siap sedia bersikap dan
Indonesia 6.
bertekad untuk berperan serta
Persepsi dan pengertian Pembelaan Negara
pemembelaan
berdasarkan UUD 1945 (Amandemen) seperti
negara
sesuai
dalam dengan
kemampuannya masing-masing.
tercantum dalam Pasal 27 ayat 3 serta yang tercantum dalam UU N0. 3 Th. 1999 merupakan
Agar memahami dan menyadri bahwa karena
2.
Untuk tidak bersikap dan berbuat yang patut diduga atau dapat mengancam disintegrasi bangsa.
Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 ISSN 0215-9511
85
Persepsi dan Pengertian Pembelaan Negara Berdasarkan .....
3.
Secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-
Mensosialisasikan berbagai peraturan perundang
sama mentaati tata perundang-undangan yang ada
undangan yang berkaitan dengan usaha Bela
dan berlaku dalam hal bela negara demi tetap
Negara, Ketahanan Nasional dan Pertahanan
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keamanan
Kepada para Tokoh dan Elit Politik : 1.
3.
Memberikan fatwa, ajakan dan anjuran yang
4.
Memperhatikan fasilitas pendukung dan kesejahteraan bagi para Komponen Bela negara.
kondusif terhadap terciptanya kesadaran bela negara demi terwujudnya daya tangkal yang
DAFTAR PUSTAKA
efektif terhadap kemungkinan ancaman yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. 2.
Memberikan suri tauladan terhadap anggota dan partisipannya masing-masing berkaitan dengan hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam usaha-usaha bela negara.
Kepada Pemerintah Republik Indonesia : 1.
Harus tegas tetapi bijak dalam mengambil keputusan
dan dalam menghadapi berbagai
gangguan dan ancaman yang bisa membahayakan pertahanan dan keamanan negara. 2.
Membangun kerja sama dengan infra struktur atau berbagai pihak dalam menangani berbagai masalah yang patut diduga mengancam stabilitas nasional dan dengan lebih mengedepankan pendekatan yang persuasif dan edukatif
Lembaga Ketahanan Nasional “Kewiraan Untuk Mahasiswa“ Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000. Kaelan & Achmad Zubaidi “Pendidikan Kewarganegaraan“ Paradigma Yogyakarta, 2007 Chaidir Basrie “Bela Negara, Implementasi dan Pengembangannya“ Universitas Indonesia Press, 1995 Budi Santosa “ Tegaknya Ketahanan Nasional Untuk Menjamin Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia“ Jurnal Ketahanan Nasional, Desember 2000. Undang-Undang Dasar 1945 ( Amandemen ) Undang-Undang N0. 20 Tahun 1982 Undang-Undang N0. 39 Tahun 1999
86
Magistra No. 75 Th. XXIII Maret 2011 ISSN 0215-9511