Perkembangan Media Online dalam Mempengaruhi Efektifitas IMC dalam Meningkatkan Kinerja Penjualan Oleh (Wahyu Ening Handayani) Staff Pengajar Fakultas FISIP Universitas Surakarta ABSTRACT Creative act that has meaning and not just mensikapi technology, but must understand how the concept. So it could dilhat creative in terms of concepts, methods, or from the side of his art in the face of an innovation. PR via the Internet has an greater role than the PR and extensive physical world. Highly interactive internet makes the company can obtain feedback from customers or website visitors. Thus, companies can know their wishes, so no need to guess. The cheapening of the cost of the Internet will make the cost of e-PR is becoming increasingly affordable. Kata Kunci : public relations, internet, on line, sales
Pendahuluan Penelitian media yang barn telah memperoleh suatu tempat ketika suatu cabang teori komunikasi juga mengandalkan pernyataan bahwa lingkungan media tradisional telah ditentang bukan oleh inovasi teknologis, melainkan juga pada tingkat ideologis, yang terdiri atas perubahan-perubahan yang substansial bukan perkembangan tambahan pada Iingkungan media. Salah satu pengakuan pertama semacam itu tentang perubahan yang substansial karena media dibuat oleh Marshall McLuhan, penemu istilah media, dalam Electronic Revolution: Electronic Effects of New Media, sebuah alamat kepada para anggota Asosiasi Amerika untuk Pendidikan Tinggi di Chicago (dan kemudian dicetak ulang didalam bukunya, Electronic Revolution). McLuhan, revolusi ini menghasilkan kelaskelas tanpa dinding-dinidng seperti telekomunikasi dan televisi melahirkan sebuah struktur informsai yang serentak kepada masyarakat elektronik.
63
Cyber Public Relations Formula McLuhan pada tahun 1 950an harus menjadi ramalan bagi khayalan praktis pada tahun 1990an, yang menyatakan bahwa waktu McLuhan pada akhirnya telah tiba dengan lahirnya informasi yang seketika yang dihasilkan oleh Internet. Bertindak kreatif itu mempunyai makna dan tidak sekedar mensikapi teknologi, tapi harus memahami bagaimana konsepnya. Jadi kreatif itu bisa dilhat dan segi konsep, metode, atau dan sisi art-nya dalam menghadapi suatu inovasi. (Widodo Muktiyo. 2006:248) Sebagai contoh, CYBER
PUBLIC RELATIONS:
E- PR adalah inisiatif PR atau public relations yang menggunakan media internet sebagai sarana publisitasnya. Di Indonesia inisiatif PR ini lebih dikenal dengan istilah Cyber Pubic Relations, saya menggunakan istilah yang lebih singkat, yaitu B-PR. Jika diuraikan, E-PR dapat diartikan sebagai berikut: •E adalah electronic. “e” di dalam E-PR sama halnya dengan “e” sebelum kata mail atau commerce yang mengacu pada media elektronik internet. Mengingat popularitas dan multifungsi media internet, media ini dimanfaatkan pula oleh para pelaku PR untuk membangun merek (brand) dan memelihara kepercayaan (trust). •P
adalah public.
“public” di sini mengacu bukan hanya pada publik, namun pasar konsumen. Public juga tidak mengacu hanya pada satu jenis pasar konsumen, namun pada berbagai pasar atau publik audiens. Media internet bisa memudahkan kita untuk menjangkau mereka dengan lebih cepat atau sebaliknya, memudahkan 64
“public” di sini mengacu bukan hanya pada publik, namun pasar konsumen. Public juga tidak mengacu hanya pada satu jenis pasar konsumen, namun pada berbagai pasar atau publik audiens. Media internet bisa memudahkan kita untuk menjangkau mereka dengan lebih cepat atau sebaliknya, memudahkan mereka untuk menjangkau kita, mulai dan komunitas mikro atau niche market hingga hipermarket. •
R adalah Relations. Relations merupakan hubunganyang harus dipupuk antara pasar dan pebisnis. Itulah kunci kepercayaan pasar agar suatu bisnis berhasil. Menaniknya, melalui media internet hubungan yang sifatnya one-to-one dapat dibangun dalam waktu yang cepat karena sifat internet yang interaktif. Hal ini berbeda dengan publik konvensional. Dalam publik konvensional pebisnis hams menjangkau mereka dengan sifat one-to-many. Itulah sebabnya Internet merupakan media pembangun hubungan yang paling ampuh dan cepat serta luas hingga saat ini (Bob Julius 0. 2004: hal 1-2). Saat ini, para pebisnis banyak yang menggunakan E-PR mengingat E-PR
dapat memanfaatkan media elektronik seperti Internet untuk membangun hubungan antara bisnis di suatu perusahaan dan publik audiens. Itulah kunci kesuksesan di Internet. Ribuan one-to-one relations dapat dibangun secara simultan melalui media internet karena sifatnya yang interaktif. Internet, karenanya, merupakan sarana untuk membangun hubungan yang ampuh bagi sebuah dunia bisnis. Internet telah membuat para pelaku PR juga memanfaatkan media online karena media ini memang sudah tidak dapat dihindarkan. Apalagi jika perusahaan
65
Itulah sebabnya E-PR tidak bisa dielakkan. Mau tidak mau perusahaan harus serius melakukan inisiatif E-PR dan jangan tanggung-tanggung. Dengan terjun ke Internet, perusahaan secara otomatis menjadi bagian dan suatu media E-PR. Dalam dunia fisik, perusahaan bisa menyembunyikan identitas perusahaan dan hanya produk yang dikedepankan. Namun, begitu perusahan menggunakan media internet, walaupun sekadar berkomunikasi lewat email-apalagi jika sudah memiliki situs webseperti apa perusahaan, karakternya, reputasinya, dapat dilihat langsung oleh siapa pun mulai dan pelanggan, kompetitor, investor, wartawan dan bahkan musuh bisnis perusahaan. Jadi, jika sudah menaruh apa pun di dunia online, baik atau buruknya reputasi dapat saja terjadi, apalagi jika tidak maksimalkan media online yang satu ini. Manfaat Media Internet bagi Para Pelaku PR PR rnelalui media internet memilki peranan yang lebih besar dan luas dibandingkan dengan PR didunia fisik. Jika PR offline, akan bergantung pada seorang perantara yang disebut reporter atau wartawan atau editor dalam menyampaikan pesan-pesan korporat untuk ditayangkan di media cetak demi membangun citra perusahaan. Dalam hal ini mau tidak mau dihadapkan oleh dua (2) kemungkinan yang sening terjadi, yaitu: o
Perusahan harus mengirim bahan press release atau sejenisnya kepada seorang wartawan, dengan harapan mereka berminat pada tulisan Anda.
o
Terkadang perusahaan terpaksa mengeluarkkan uang untuk itu.
o
Dengan E-PR perusahaan dapat melewati batas penghalang ini dan langsung menyampaikan pesan-pesan tersebut kepada target publik anda serta memanfaatkan potensi-potensi besar lainnya, seperti: 66
o Dengan E-PR penusahaan dapat melewati batas penghalang ini dan langsung menyampaikan
pesan-pesan
tersebut
kepada
target
publik
anda
serta
memanfaatkan potensi-potensi besar lainnya, seperti: •
Komunikasi konstan
Internet bagaikan satpam atau sekretaris yang tidak pernah tidur selama24/7 (24 jam x 7 han) dengan potensi target publik seluruh dunia •
Respons yang cepat
Internet memungkinkan perusahaan merespons secara cepat dan serta merta semua permasalahan dan pertanyaan dan para prospek dan pelanggan. •
Pasar global
Internet telah menutup jurang pemisah geografis (kecuali psikologis) setelah terhubung ke dunia online. Perusahaan dapat langsung berkomunikasi dengan pasar di Arab Saudi, investor di Swedia, dan mitra bisnis di california dengan biaya yang sangat minim. •
Interaktif
Sangat
interaktifnya
internet
membuat
perusahaan
dapat
memperoleh
feedback dan pelanggan atau pengunjung situs web. Dengan demikian, perusahaan bisa tahu keinginan mereka sehingga tidak perlu lagi menebak nebak. •
Komunikasi Dua Arah
Komunikasi antara organisasi perusahaan dan publik merupakan tujuan utama aktivitas E-PR karena aktivitas ini akan membantu dalam
67
•
Hemat
PR dalam dunia fisik dianggap lebih dapat mempengaruhi tanggapan dan respons pasar. Pengeluarannya pun lebih hemat dibanding pengeluaran ikian. E-PR dapat membuat organisasi menjadi lebih hemat mengingat E-PR tidak membutuhkan stationery atau biaya cetak. Semakin murahnya biaya internet akan membuat biaya E-PR menjadi semakin terjangkau. (Bob Julius 0. 2004: hal 4-5)
E-PR mendukung offline PR dan Departemen Pemasaran Sebagai tim, offline PR dan Departemen Pemasaran dapat menghasilkan 3 R bagi suatu perusahaan,yaitu: 1. Relations Mampu berinteraksi dengan berbagai target audiensn untuk membangun hubungan dan citra perusahaan. 2. Reputasi Aset yang palingpenting dalam suatu bisnis. E-PR merupakan suatu seni dalam membangun reputasi online yang baik secara berkesinambungan. 3.
Relevansi
Mengupayakan agar setiap inisiatif online relevan dengan target audiens korporat. (Bob Julius 0. 2004: hal 6)
68
69
DAFTAR PUSTAKA Shimp, A. Terance. Perikianan Promosi Aspek Tamban. Edisi ke-5. Jilidi. Jakarta: Erlangga Palupi, Dyah Hasto dan Teguh Sri Pambudi. 2006. Advertising that Sells. Jakarta: Gramedia Mukyito, Widodo. Yogyakarta:Pinus
2006.
Membangun
Usaha
Dengan
Kekuatan
Littlejohn, Stephen W and Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi Jakarta: Salemba Humanika
.
Image. Edisi 9.
Onggo, Bob Julius. 2004. Cyber Public Relations. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Sosiawan, Edwin Arief. 2001. Kajian Internet Sebagai Media Komunikasi. Tesis. PPS. UNPAD: Bandung
70