6/15/2016
Perkembangan Ekonomi, Indonesia: Tantangan dan Peluang Aviliani 4 Juni 2016
Proyeksi IMF Prospek ekonomi dunia masih dibayangbayangi perlambatan ekonomi China dan pengaruh penurunan harga komoditas dunia (Rusia, Brazil, dan Venezuela). Beruntung, India masih tumbuh cukup tinggi. IMF menjelaskan upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi di negara maju melalui: (i) reformasi struktural, (ii) melanjutkan kebijakan moneter akomodatif, (iii) dukungan fiskal, perlunya stimulus dan penyesuaian fiskal.
Pada negara-negara berkembang, IMF menekankan pada pengelolaan kerentanan makroekonomi dan keuangan. Bagi negara-negara eksportir komoditas, perlu meningkatkan penyangga fiskal (karena penurunan harga minyak) serta penyesuaian fiskal untuk menekan utang baru. Sumber: IMF, 2016
2
1
6/15/2016
Amerika Serikat Pada Tw I-2016, ekonomi AS hanya tumbuh 0,5 persen (yoy) melambat dari triwulan sebelumnya. Konsumsi swasta hanya tumbuh 1,9 persen; investasi langsung turun 3,5 persen; ekspor turun 2,6 persen; import dan belanja pemerintah masing-masing naik 0,2 persen dan 1,2 persen. Inflasi per Mar 0,1 persen sedangkan TPT 5 persen dan partisipasi tenaga kerja 62,8 persen.
Inflasi US
TPT
Sumber: IMF, 2016
3
China •
PDB China tumbuh 6,7 persen pada Triwulan I-2016. – Meski masih tumbuh tinggi, tetapi tren pertumbuhan ekonomi China turun, baik secara tahunan maupun triwulanan. – Pertumbuhan triwulan I-2016, secara tahunan merupakan yang terendah sejak 2011, begitu juga dengan pertumbuhan triwulanan. – Pertumbuhan sektor primer 2,9 persen; sekunder 5,8 persen dan tersier 7,6 persen. – Pertumbuhan ekonomi sektoral tertinggi adalah real estate 9,1 persen; keuangan 8,1 persen dan kontruksi 7,8 persen.
Sumber: www.stats.gov.cn/english/, 2016
4
2
6/15/2016
April, inflasi tahunan 2,3 persen dan bulanan -0,2 persen
April, index harga produksi tahunan naik 0,7 persen dan secara bulanan turun -3,4 persen
www.stats.gov.cn/english/
Maret, pertumbuhan penjualan barangbarang konsumen naik 10,5 persen (mom)
Maret, pertumbuhan investasi pada pembangunan real estate naik 3 persen
5
Sepanjang Jan-Mar, pertumbuhan investasi fixed asset (excluding rural households) mencapai 10,7 persen. Angka tersebut masih turun dari tahun sebelumnya, yang mencapai 13,5 persen.
Perkembangan Suku Bunga dan RR China
Bank sentral China terus menurunkan suku bunga acuan dan Reserve Requirment ratio untuk menstimulus perekonomian.
Sumber: Bank Indonesia, 2016
6
3
6/15/2016
Pada April, nilai ekspor China mencapai USD172,76 miliar, menurun dari USD176,33 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
Pada April, nilai impor China mencapai USD127,2 miliar, menurun dari USD142,2 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Sepanjang April, neraca perdagangan China masih surplus sekitar USD45 miliar.
Sumber: statista, 2016
7
Uni Eropa • • •
Inflasi Uni Eropa -0,2 persen (deflasi) pada April 2016. Pertumbuhan ekonomi Tw I-2016 sebesar 1,5 persen. Tingkat pengangguran mencapai 10,2 persen pada Maret 2016 dan utang pemerintah mencapai 90,8 persen dari PDB pada Tw IV-2015. Suku bunga deposit facility negatif 0,4 persen.
Posisi Quantitative Easing
Sumber: ECB, 2016
Asset purchase programme (APP) Third covered bond purchase programme (CBPP3) Asset-backed securities purchase programme (ABSPP) public sector purchase programme (PSPP)
8
4
6/15/2016
Jepang
•
Pada 2016, Jepang diproyeksi tumbuh 1,7 persen.
•
Konsumsi swasta diproyeksi tumbuh 0,7 persen; konsumsi pemerintah 1,2 persen; investasi langsung 0,9 persen; ekspor dan impor naik 1,7 persen dan 1,9 persen.
•
Sektor pertanian naik 0,7 persen; industri 0,5 persen; jasa-jasa naik 0,6 persen.
9
•
Pada 2016, PDB Jepang dproyeksi naik 1,2 persen dan inflasi 0,5 persen.
Perkembangan inflasi Jepang •
Pada April 2016, Jepang mengalami deflasi 0,1 persen.
10
5
6/15/2016
Harga Komoditas Turun Naik Naik Naik Naik Naik Turun Turun
Naik Naik Naik Naik Turun Turun Turun Turun
11
Sumber: IMF, 2016
Minyak Mentah
Tembaga
Besi
Aluminium
Nikel
Timah
12
6
6/15/2016
Gandum
Jagung
Kokoa
Kopi
Kedelai
Kapas
13
Suku Bunga Acuan Negara Cina Australia India Hong Kong Republik Korea India Taiwan Philipina Jepang Indonesia Selandia Baru
Negara Colombia Peru Brasil Cili Meksiko Amerika S erikat Kanada
Asia Pasifik Tingkat Suku Bunga Saat Ini 4,350 % 1,750 % 6,750 % 0,500 % 1,500 % 6,000 % 1,875 % 3,500 % -0,100 % 6,750 % 2,250 % Amerika Selatan Tingkat Suku Bunga Saat Ini 7,000 % 4,250 % 14,250 % 3,500 % 3,750 % 0,500 % 0,500 %
Negara
Sebelumnya 4,600 % 2,000 % 6,750 % 1,500 % 1,500 % 5,750 % 1,875 % 3,500 % -0,100 % 6,750 % 2,250 %
Islandia Rumania Hungaria Swiss Uni Eropa Denmark Swedia Polandia Republik Czech Rusia Norwegia Inggris
Sebelumnya 6,500 % 1,750 % 1,200 % -0,750 % 0,000 % -0,500 % -0,500 % 1,500 % 0,050 % 11,000 % 0,500 % 0,500 %
•
Beberapa bank sentral telah menetapkan suku bunga negatif seperti Jepang, Swiss, Denmark, Swedia.
•
Suku bunga tertinggi berada di Brazil, Rusia, Indonesia, India, Islandia, dan Kolombia.
Sebelumnya 6,500 % 4,250 % 14,250 % 3,500 % 3,750 % 0,500 % 0,500 %
Eropa Tingkat Suku Bunga Saat Ini 6,500 % 1,750 % 1,050 % -0,750 % 0,000 % -0,750 % -0,500 % 1,500 % 0,050 % 11,000 % 0,500 % 0,500 %
http://www.fxstreet.web.id/economiccalendar/interest-rates-table/
14
7
6/15/2016
Tantangan Ekonomi Global dan Dampak pada Ekonomi Indonesia
Sumber: Hadad, 2016
15
Perkembangan Ekonomi Indonesia 2016
16
8
6/15/2016
Pertumbuhan Tw I2016: Sisi Penawaran
Pada tw I-2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,92 persen.
Beberapa sektor dengan pertumbuhan tertinggi adalah jasa keuangan dan asuransi (9,1 persen); informasi dan komunikasi (8,28 persen); serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial (8,52 persen).
Industri pengolaha tumbuh 4,59 persen sedangkan pertambangan dan pengolahan turun 0,66 persen. Sektor pertanian naik 1,85 persen.
Sumber: BPS, 2016
17
Sisi Permintaan
Konsumsi rumah tangga naik 4,94 persen; konsumsi pemerintah naik 2,93 persen; investasi langsung 5,57 persen; ekspor dan impor masing-masing turun 3,88 persen dan 4,24 persen.
Sumber: BPS, 2016
18
9
6/15/2016
Sektor Moneter
•
Inflasi April mencapai 3,6 persen; cadangan devisa USD107 miliar dan nilai tukar bergerak pada kisaran USD13.200.
•
Defisit neraca transaksi berjalan mencapai 2,14 persen dari PDB (USD4,6 miliar). Neraca barang masih positif sedagkan neraca jasa dan pendapatan sekunde masing-masing defisit USD1,1 miliar dan USD7,5 miliar.
19
Kegiatan Sektor Perbankan Feb 2016 Undisbursed Loans
•
Pertumbuhan kredit secara keseluruhan pada Februari 2016 hanya 8,11 persen. Kredit yang diberikan kepada pihak ketiga naik 8,24 persen (rupiah 10,91 persen dan valas turun 4,63 persen).
•
Pertumbuhan DPK hanya 6,89 persen dimana Rupiah naik 8,05 persen dan valas 1,25 persen. Giro Rupiah tumbuh 14,73 persen sedangkan tabungan valas naik 20,8 persen.
•
Pada Februari, undisbursed loan mencapai Rp1.245 triliun. Karegori commit mencapai Rp292 triliun sedangkan uncommited Rp952 triliun.
20
10
6/15/2016
Indikator Perbankan •
Pada Februari, BOPO perbankan 84,22 persen; NIM 5,47 persen; dan LDR 89,5 persen,
Jumlah Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah Berdasarkan Pengelompokan Total Aset
•
Pada Februari, sebagian aset perbankan bera pada kisaran Rp1-50 triliun. Hanya 24 yang memiliki aset Rp>50 triliun
21
Sumber: OJK, 2016
Suku Bunga Simpanan
Pada Feb 2016, suku bunga giro turun 0,04 persen dari bulan yang sama tahun sebelumnya; tabungan turun 0,06 persen; deposito 1 bulan turun 1,25 persen; deposito 3 bulan 1,13 persen; deposito 6 bulan dan >=12 bula masing-masing turun 0,68 persen dan 0,34 persen.
Sumber: OJK, 2016
22
11
6/15/2016
Suku Bunga Kredit Bank Umum Jenis Penggunaan dan Orientasi Penggunaan
• Beberapa suku bunga kredit menurut jenis penggunaan yang turun adalah modal kerja (rupiah dan valas); investasi (rupiah); konsumsi (valas); sisanya naik. • Jenis orientasi penggunaan yang turun adalah ekspor (Rupiah); impor (valas); dan lainnya (Rupiah); sisanya naik.
23
Sumber: OJK, 2016
Suku Bunga Kredit Sektoral
•
Dari beberapa kredit sektoral, sebanyak 12 kredit Rupiah mengalami penurunan sedangkan pada Valas hanya 6. Suku bunga kredit Rupiah yang naik sebanyak 5 dan valas 10.
•
Suku bunga kredit Rupiah tertinggi adalah Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 16 persen sedangkan terendah Admistrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 10,5 persen.
•
Suku bunga kredit valas tertinggi jasa pendidikan 6,19 persen sedangkan terendah Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya sebesar 3,01 persen.
Sumber: OJK, 2016
24
12
6/15/2016
Sumber: OJK, 2016
25
NPL Kredit Sektoral NPL pada Februari 2.87 persen. Dari 18 sektor yang ada, sebanyak 8 sektor memiliki NPL di atas NPL kredit perbankan.
Sumber: OJK, 2016
26
13
6/15/2016
Pertumbuhan NPL Sektoral
Pertumbuhan NPL Perbankan per Feb 2016 adalah 27,27 persen (yoy)
Beberapa sektor memiliki pertumbuhan NPL di atas pertumbuhan total perbankan (warna merah). Pertumbuhan tertinggi adalah sektor sektor LGA dan jasa pendidikan. Sektor yang memiliki penurunan NPL adalah Jasa kesehatan, adminitrasi pemerintahan, dan badan internasional.
Sumber: OJK, 2016
27
Pertumbuhan Kredit dan Pertumbuhan NPL Beberapa sektor memiliki pertumbuhan kredit yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan NPL (warna merah). Pertumbuhan NPL Perbankan per Feb 2016 adalah 27,27 persen (yoy)
Sumber: OJK, 2016
28
14
6/15/2016
Paket Kebijakan ke IV-Perluasan Akses KUR Perubahan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat antara lain mengatur perluasan KUR sebagai berikut
29
Tantangan •
Persaingan industri pertelevisian dengan media-media online – Konten media online lebih mudah di akses, baik dari segi ukuran maupun pergerakan. Untuk itu media pertelevisian perlu menyediakan akses untuk menonton siaran televisi secara online. – Data dari Asosiasi Televisi Swasta Indonesia menjelaskan bahwa 40 persen anak muda tidak lagi menonton siaran televisi melalui televisi fisik. •
Tahun 2016 momentum Perpanjangan Izin Lembaga Penyiaran.
•
Tahun ini, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan mengevaluasi perpanjangan izin lembaga penyiaran bagi 10 televisi swasta yang bersiaran jaringan secara nasional. Sehingga, sangat krusial untuk menghadirkan inovasi dalam program tayangannya.
Sumber: UGM
30
15
6/15/2016
Penggunaan Internet Dunia
31
Tantangan Ekonomi Indonesia
32
16
6/15/2016
Tantangan Perekonomian Indonesia: Jangka Pendek
Sumber: Hadad, 2016
33
Reformasi Struktural pembangunan ekonomi Jangka Menengah: berdaya saing dan berkesinambungan
Sumber: Hadad, 2016
34
17
6/15/2016
Investasi yang tinggi menjadi Penentu Utama Pertumbuhan jangka pendek dan menengah
Sumber: Hadad, 2016
35
Akumulasi Kapital dan Penggunaan Modal yang lebih Efisien dan efektif
36
18
6/15/2016
Produktivitas Yang Tinggi dan Efektifitas pengunaan sumber daya modal dan manusia juga menjadi Penentu Utama •
Sumbangan kenaikan dari investasi SDM (gHK), dilakukan dalam jangka waktu menengah melalui kenaikan ratio partisipasi tenaga kerja dan kenaikan tingkat pendidikan, lama waktu belajar dan keahlian seluruh tenaga kerja secara terus menerus.
Komponen dari Investasi SDM : • Pertumbuhan populasi usia kerja: 1.6% (kecenderungan menurun) • Ratio partisipasi tenaga kerja: 67% (masih bisa ditingkatkan melalui partisipasi tenaga kerja perempuan dalam pasar tenaga kerja) • Lama seluruh tenaga kerja dalam pendidikan/pelatihan (masih bisa ditingkatkan melalui perbaikan kualitas pendidikan dan pelatihan) dan menyiapkan diri untuk industri 4.0
37
Kebijakan Utama Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Yang Berdaya Saing
Sumber: Hadad, 2016
38
19
SEMINAR NASIONAL PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA DAN TANTANGANNYA Hari Sabtu, Tanggal 4 Juni 2016, Kampus STIMA IMMI Jakarta