PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BERDASARKAN PENDEKATAN OPTIMASI PROGRAMA LINIER DI PERUSAHAAN SEPATU OLAH RAGA Kohar Sulistyadi 1), Firdhaus Hari Saputro 2), H.M. Pandu Himawan3) 1) Program Studi Teknik Industri, Universitas Sahid, Jln Supomo 84 Jakarta Selatan 2) Program Studi Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta, Jl Adi Sucipto 154 Surakarta 3) Alumni Teknik Industri, Insitut Teknologi Indonesia, Serpong Email :
[email protected]),
[email protected]) Abstract Effort to minimize the cost of production companies in an effort to increase competitive advantage through a number of ways to implement strategies to meet the minimum production costs demand. In this research is focused on aggregate production planning through several stages, namely: (1) forecasting product demand in the coming year, (2) aggregate production planning with reference to "equal demand and supply" at a minimal cost. Many methods in the aggregate production planning for the use of linear programming based optimization approach to obtain the optimal value with minimal cost. The final results of the linear programming optimization approach based on the lowest available cost of U.S. $. 57,178,349. for a number of sports shoes demand 6,609,634 pieces Keywords: Aggregate, Aggregate production, planning, linear programming
11
Pendahuluan Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya berupaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam jumlah dan kualitas yang diinginkan. Dalam upaya meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan perlu mengelola produksinya dengan menerapkan berbagai strategi untuk minimumkan biaya produksi sesuai jadwal permintaan pelanggan.. Permintaan yang berkesinambungan untuk menghasilkan sepatu olah raga membutuhkan pengembangan manajemen untuk memenuhi kebutuhan permintaan sesuai dengan produksi. Permasalahan selama ini adalah banyak perusahaan yang tidak dapat mencapai target sesuai permintaan pasar yang tinggi, sehingga perusahaan perlu menerapkan perbaikan sistem produksi dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia. Perencanaan produksi agregat dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar. Kesalahan yang sering terjadi dalam menjalankan produksi lebih banyak menerapkan perencanaan produksi berdasarkan pengalaman dan kebiasaan yang terjadi selama ini, Untuk itu perlu perencanaan produksi berdasarkan optimasi biaya produksi minimum. Tujuan Penelitian Mendapatkan perencanaan produksi agregat berdasarkan pendekatan optimasi programa linier dengan biaya minimum Landasan Teori Peramalan dan Kesalahan Makridakis, D dan Wheelwright, S.C, (1980), mendefinisikan peramalan sebagai besaran atau magnitude perkiraan yang terjadi dimasa yang akan datang dan peramalan mencoba memprediksi ketidakpastian tersebut, dengan tingkat kesalahan terkecil. Untuk itu perlu dilakukan peramalan agar didapatkan suatu kepastian. Dalam kasus produksi : peramalan permintaan harus diantisipasi agar tercapai kondisi equal demand and production supply. Teknik peramalan dibedakan berdasarkan data base: kualitatif dan kuantitaif. Metode pendekatan kualitatif ditunjukkan pada contoh kasus : Opinion & Judgement; skenario; delphi method; dan Analitical Hierarchy Process. Metode pendekatan kuantitatif ditunjukkan pada kasus Time Series: Regressi Linier; Exponen Smoothing; Moving Average; dan sebagainya. Data dan Penerapan Perencanaan Produksi ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel.1 Data Permintaan Aktual Th 2011 Bulan Permintaan April 597.578 pieces Mei 418.224 pieces Juni 329.824 pieces Juli 129.134 pieces Agustus 482.994 pieces September 427.134 pieces Oktober 301.627 pieces Nopember 526.100 pieces Desember 632.754 pieces
12
Estimasi Standard Error sebagai ukuran kesalahan suatu peramalan dan dapat diinterpretasikan sebagai standar deviasi peramalan terhadap data aktual. Beberapa penggunaan beberapa tolak ukur kesalahan peramalan. Kesalahan peramalan di periode t adalah selisih antara nilai data aktual dan peramalan : e1 = y1 – y’t ................................................................................. (pers 1) dan total jumlah kesalahan adalah : ∑e(t) = ∑ [y1 – y’t] ............................................................................ (pers 2) Tingkat kesalahan yang semakin rendah dari peramalan ditunjukkan oleh jumlah kesalahan yang semakin mendekati nol yang berarti mendekati kebenaran. maka alternatif Tingkat kesalahan yang digunakan biasanya adalah : a.
Mean Absolute Deviation (MAD) :
MAD b.
y
1
y't
Mean Squared Error (MSE) :
y MSE
y't
2
1
c.
.......................................................... (pers 3)
N
N
...................................................... (pers 4)
Mean Absolute Percent Error (MAP) :
MAP
100 y1 y't N y1
...................................................... (pers 5)
MAD dan MSE merupakan alat evaluasi teknik peramalan untuk berbagai macam parameter yang semakin rendah nilai MAD dan MSE maka peramalan akan semakin baik. Nilai terendah (kecuali nol) tidak memberikan indikasi seberapa baik metode peramalan yang digunakan dibandingkan dengan metode lain. Hasil peramalan yang digunakan untuk proyeksi perencanaan agregat dipilih berdasarkan tingkat kesalahan terkecil pada metode regresi linier dengan MAD = 115.852. Tabel.2 Data Peramalan Th 2012 Bulan Permintaan Januari 486.092 pieces Pebruari 497.857 pieces Maret 509.623 pieces April 521.389 pieces Mei 533.154 pieces Juni 544.920 pieces Juli 556.686 pieces Agustus 568.451 pieces September 580.217 pieces Oktober 591.983 pieces
13
Nopember Desember Total permintaan
603.748 pieces 615.514 pieces 6.609.634 pieces
Perencanaan Produksi Agregat Biegel, (1992) menjelaskan bahwa perencanaan dan pengendalian produksi meliputi kegiatan merencanakan kegiatan produksi, agar yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik mulai dari aktivitas menetapkan bahan baku yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan beberapa sumber daya yang dibutuhkan. Tujuan utama Perencanaan Produksi yaitu : 1) Memaksimumkan pelayanan bagi pelanggan, 2) Meminimumkan investasi pada persediaan, 3) Perencanaan kapasitas produksi, 4) pengendalian produksi, 5) Persediaan 6) kapasitas penyimpanan dan 7) pergerakan material Peralatan, dan 8). routing dan proses planning Dalam upaya memenuhi permintaan pelanggan perusahaan berusaha mengurangi tingkat kesalahan atas kelebihan produksi serta kekurangan memenuhi permintaan pelanggan dengan berbagai alternatif pilihan yang dilakukan, yaitu : a) Menerapkan pengelolaan persediaan melalui kebutuhan / permintaan yang rendah dan menyimpan kelebihan sampai produk tersebut menghasilkan produksi yang relatif konstan; b) Merekrut tenaga kerja pada saat permintaan tinggi dan memberhentikan pada saat permintaan rendah sehingga seluruh tenaga kerja dapat ditambah atau dihilangkan sesuai kebutuhan; c) Melakukan subkontrak sebagian pekerjaan pada saat permintaan tinggi dengan konsekuensi biaya tambahan meningkat. Tahapan Perencanaan Produksi Baroto T (2002) menyatakan ada enam (6) tahapan yang harus dilakukan dalam merencanakan produksi agregat yaitu : 1. Menentukan periode waktu perencanaan dan bagi ke dalam periode waktu yang diinginkan. 2. Hasil peramalan dalam jangka waktu perencanaan diansumsikan sebagai permintaan periode ke depan 3. Kebutuhan produk yang sangat bervariasi dari satu periode ke periode berikutnya dipertimbangkan terhadap harga, promosi, dan digunakan untuk menentukan alternatif waktu dan tingkat permintaan. 4. Membandingkan kapasitas yang tersedia untuk setiap periode dengan produksi yang dibutuhkan dengan memperhatikan perkiraan biaya dalam setiap alternatif. Ketidakseimbangan yang terjadi antara jumlah kapasitas yang dibutuhkan dengan kapasitas yang tersedia dalam satu atau lebih periode perencanaan. Beberapa cara yang dapat digunakan perusahaan untuk menyeimbangkan kapasitas dan masing-masing alternatif memiliki keuntungan dan kerugian : a) Penyesuaian tingkat tenaga kerja, b) Merencanakan waktu lembur, c) Memperpanjang hari kerja, d) Pemakaian bersama, e) mengendalikan Persediaan, f) Perjanjian sub kontrak dengan perusahaan lain, g) Stockouts.
14
Memilih strategi perencanaan agregat yang digunakan. Beberapa alternatif yang dapat dipilih oleh pimp;inan produksi baik alternatif dengan jumlah tenaga kerja yang tetap maupun yang berubah-ubah. Mengembangkan perencanaan agregat dengan menggunakan optimasi atau teknik heuristik dengan tujuan akhir adalah untuk menemukan perencanaan produksi yang memberikan biaya produksi terendah. Komponen Biaya Dalam Perencanaan Agregat Buffa, Elwood S, (1994) menyatakan bahwa perencanaan agregat bertujuan untuk membuat suatu perencanaan produksi dengan biaya minimum dalam kurun waktu perencanaan. Beberapa komponen biaya yang dapat dipertimbangkan : 1) Biaya tenaga kerja langsung yang besarnya tergantung dari jumlah tenaga kerja langsung yang bekerja selama waktu perencanaan; 2) Biaya pemberhentian tenaga kerja yang meliputi biaya pesangon/(PHK), biaya pegawai administrasi, dan biaya lain yang terkait pemberhentian tenaga kerja, 3) Biaya pengangkatan tenaga kerja yang meliputi biaya rekrutmen (tes wawancara, pelatihan, pemerikasaan kesehatan, administrasi, dan lainlain); 4) Biaya lembur; 5) Biaya persediaan yang meliputi biaya simpan, depresiasi, resiko kerusakan, dan lain-lain; 6) Biaya penundaan pesanan atau biaya kekurangan persediaan yang mengganggu kelancaran produksi. Perencanaan Produksi Agregat Programa Linier Perencanaan produksi agregat adalah perencanaan produksi yang dilakukan untuk mendapatkan biaya produksi minimal melalui pengelolaan persediaan, pengelolaan waktu kerja pengaturan kecepatan produksi, pengelolaan tenaga kerja, dan sub kontrak Sulistyadi K, (1996) menyampaikan bahwa Program linier dapat digunakan sebagai alat perencanaan agregat karena validitas pendekatan koefisien manajemen sukar dipertanggungjawabkan. Model program linier memiliki asumsi dalam perencanaan agregat adalah biaya variabel-variabel tersebut dapat berbentuk bilangan riil yang menyebabkan model program linier kurang realistik jika diterapkan. Formulasi di atas oleh Bedworth (1986) digambarkan dalam persamaan berikut : T
Min Z
=
Ap,tPt + Ar,tRt + Ao,tOt + Ai,tIt + Ah,tHt + Al,tLt
t 1
(pers 6) Kendala : It – St = It-1 – St-1 + Pt – Ft untuk t = 1, 2, ..., T Rt = Rt-1 + Ht – Lt untuk t = 1, 2, ..., T Ot – Ut = kPt – Rt untuk t = 1, 2, ..., T Pt, Rt, Ot, It, St, Ht, Lt, Ut > 0 untuk t = 1, 2, ..., T
(pers 7) (pers 8) (pers 9) (pers 10)
Analisa Dan Pembahasan
15
Penerapan Strategi Berdasarkan Metode Programa Linear Untuk memperoleh hasil perencanaan yang optimal digunakan strategi pencapaian tujuan, melalui : 1. Penerapan pengelolaan persediaan pada tingkat tertentu atau melakukan pengamanan (Safety Stock). Untuk melakukan pengelolaan persediaan dapat diterapkan rumus dengan menggunakan perhitungan permintaan efektif. 2. Rumus yang digunakan persediaan pengaman ini adalah : SS = n . 𝜏d (pers 11) Keterangan : SS = Tingkat persediaan pengaman (safety stock) N = Faktor pengaman yang dihitung berdasarkan tabel normal dengan tingkat pelayanan tertentu 𝜏d = Standar deviasi kesalahan peramalan, yang dapat dihitung : N
τd
(xi xi' )
2
i 1
N 1
(pers 12)
Keterangan : N = Jumlah data permintaan xi = Data aktual pada periode t xi’ = Hasil ramalan pada periode t
3.
4.
5.
6.
Hasil perencanaan produksi tahun 2012 berdasarkan Penerapan strategi pengelolaan persediaan didapat total biaya produksi sebesar US. $ . 64.312.571. Penerapan pengelolaan waktu kerja efektif dapat dilakukan dengan menggunakan kalender rencana hari kerja dari perusahaan sehingga ditentukan jam kerja untuk setiap bulan selama kurun waktu perencanaan. Hasil perencanaan produksi tahun 2012 berdasarkan Penerapan strategi pengelolaan waktu kerja efektif didapatkan total biaya produksi sebesar US. $ . 59.376.813. Penerapan pengaturan kecepatan produksi memberikan gambaran tentang kemampuan dari fasilitas pabrik untuk berproduksi baik jam normal maupun jam lembur pada setiap periode perencanaan. Perhitungan kapasitas produksi dapat dilakukan dengan mengalikan jam kerja efektif yang tersedia (normal dan lembur) dengan standar produksi dari produk agregat. Perhitungan permintaan efektif dilakukan berdasarkan penerapan kapasitas produksi didapatkan hasil perhitungan sebesar US. $. 61.589.346. Penerapan perencanaan produksi berdasarkan pengelolaan tenaga kerja konstan ternyata dapat menghindari terjadinya waktu menganggur dengan hasil optimasi perencanaan produksi tahun 2012 berdasarkan pengelolaan tenaga kerja dengan metode programa linier didapat total biaya produksi sebesar US. $ . 57.178.349. Penerapan sub kontrak pada perusahaan asosiasi terhadap sejumlah produk yang sesuai spesifikasi dan jumlah produk yang akan digunakan memenuhi permintaan pelanggan didapatkan total biaya produksi sebesar US. $ . 67.921.465. Hasil akhir dari penerapan strategi perencanaan produksi ke lima (5) alternatif strategi dapat diambil keputusan bahwa nilai optimal yang dihasilkan paling murah atau diterapkan dengan biaya minimum adalah penerapan perencanaan produksi
16
berdasarkan jumlah tenaga kerja konstan dengan biaya produksi minimal US. $ . 57.178.349. Simpulan Merujuk pada penerapan strategi ke lima (5) penentuan perencanaan produksi sepatu olah raga dengan biaya produksi minimum dapat dilakukan dengan menetapkan manajemen tenaga kerja dengan jumlah yang tetap (konstan) dan berdasarkan metode programa linier didapatkan total biaya produksi minimum sebesar US. $ . 57.178.349. Untuk memperoleh perencanaan produksi yang akurat, sehingga dapat memenuhi seluruh permintaan dengan biaya minimum, disarankan dengan melakukan penelitian lebih lanjut berdasarkan metoda heuristik, metoda grafis, metoda programa dinamis atau metoda Fuzzy Liner Programming. Daftar Pustaka Baroto Teguh, 2002, Pengantar Teknik Industri , UMM Press Bedworth, D.D. And Bailey, J.E, 1992. Integrated Production Control System, Management, Analysis, Design, John Willey & Sons, New Yorl, Biegel, John E, (terjemahan : Naibaho Cornel), 1992. Pengendalian Produksi – Suatu Pendekatan Kuantitatif, hal 19-63, hal 190-211, Penerbit Akademika Pressindo, Jakarta. Buffa, Elwood S, 1994. Manajemen Produksi / Operasi Modern, ed. ke-7, Penerbit Erlangga, Handoko T. Hani (1984) Dasar-dasar Manajemen Operasi dan Produksi Penerbit : BPFE-Yogyakarta Makridakis, D and Wheelwright, S.C, 1980. Forecasting Method for Management, John Willey & Sons Inc, New York, Sulistyadi. Kohar, 1996, Agregate Production Planning of Grade – 1 Black Tea, Indonesian Journal Tropical Agicultural - IJTA, IPB, Bogor. International Journal.
17