B-4-1
MINIMASI BIAYA PRODUKSI TEGEL MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINIER PROGRAMMING DI PERUSAHAAN TEGEL CV. PENATARAN BLITAR * Carolina Endah Wahyuni, ** Moses L. Singgih *
[email protected], **
[email protected] Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi, ITS, Surabaya ABSTRAK Perusahaan Ubin/Tegel CV. Penataran yang berlokasi di daerah Blitar merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi tegel dengan berbagai jenis dan ukuran. Adapun jenis tegel yang diproduksi yaitu : tegel abu-abu, tegel warna, paving abu-abu, paving warna dan tegel teraso. Sebagai perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk, CV. Penataran dihadapkan pada suatu kendala dalam menentukan jumlah produk yang akan diproduksi setiap bulannya untuk tiap-tiap jenis produk sehingga perusahaan dapat meminimasi biaya-biaya yang timbul. Dalam tesis ini akan digunakan metode Linier Programming dalam melakukan perencanaan produksi. Perencanaan produksi ini sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam menentukan jumlah produksi reguler, jumlah produksi overtime, dan inventory level dengan tujuan untuk meminimasi biaya. Penelitian dimulai dengan melakukan peramalan permintaan untuk tegel abuabu, tegel warna, paving abu-abu, paving warna dan tegel teraso pada setiap bulannya untuk satu tahun kedepan. Kemudian dilakukan penyusunan model Linier Programming dan dicari penyelesaiannya dengan bantuan software WinQSB. Dari hasil penyelesaian tersebut akan dapat diketahui jumlah unit yang akan diproduksi untuk masing-masing produk selama regular time dan overtime, serta jumlah persediaan produk untuk setiap bulannya. Metode peramalan yang paling sesuai digunakan untuk meramalkan penjualan tegel teraso, tegel abu-abu, tegel warna, paving abu-abu, dan paving warna adalah Moving Average atau Weighted Moving Average. Jumlah tegel teraso yang diproduksi selama waktu reguler untuk tahun 2005 sebanyak 253 m2. Jumlah tegel abu-abu yang diproduksi selama waktu reguler untuk tahun 2005 sebanyak 1056 m2. Jumlah tegel warna yang diproduksi selama waktu reguler untuk tahun 2005 sebanyak 1089 m2. Jumlah paving abu-abu yang diproduksi selama waktu reguler untuk tahun 2005 sebanyak 788,143 m2. Jumlah paving warna yang diproduksi selama waktu reguler untuk tahun 2005 sebanyak 1243 m2. Jumlah tegel teraso yang diproduksi selama waktu lembur (overtime) untuk tahun 2005 sebanyak 23 m2 . Jumlah tegel abu-abu yang diproduksi selama waktu lembur (overtime) untuk tahun 2005 sebanyak 96 m2. Jumlah tegel warna yang diproduksi selama waktu lembur (overtime) untuk tahun 2005 sebanyak 99 m2. Sedangkan paving abu-abu diproduksi sebanyak 1577,8573 m2 dan paving warna diproduksi sebanyak 113 m2 selama waktu lembur untuk tahun 2005. Terdapat inventory paving abu-abu sebanyak 2 m2 untuk tahun 2005. Total biaya minimum sebesar Rp. 152.226.300,00. Kata Kunci : Linier Programmnig, Perencanaan produksi. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ISBN : 979-99302-0-0
B-4-2
ABSTRACT CV. Penataran, located in Blitar is one of the company that produces floor tile in many kind and size. Floor tile which is produced that are tegel teraso, tegel abu-abu, tegel warna, paving abu-abu, and paving warna. As a company that produced many kind of products, CV. Penataran is faced with constraint in determining the number of product to be manufactured each month that can minimized any cost that appeared. In this thesis, Linier Programming method will be used in doing Production Planning. Production Planning will be useful for the company in determining the amount of each product to be manufactured during regular time, overtime, and inventory level in order to minimized total cost. This research is started by forecasting the sales each month for the next one year. Then, formulate the Linier Programming model. This model is done by using WinQSB software. From the solution, the amount of each product that will be produced each month will be known. The most suitable method to be used in forecasting the sales of each product is Moving Average or Weighted Moving Average. 253 m2 tegel teraso, 1056 m2 tegel abuabu, 1089 m2 tegel warna, 788,143 m2 paving abu-abu , 1243 m2 paving warna will be produced during the regular time. 23 m2 tegel teraso, 96 m2 tegel abu-abu, 99 m2 tegel warna, 1577,8573 m2 and 113 m2 will be produced during the overtime. There is 2 m2 inventory for paving abu-abu. Minimized total cost is Rp. 152.226.300,00. Keywords
: Linier Programming, Production Planning.
PENDAHULUAN Latar Belakang Perusahaan Ubin/Tegel CV. Penataran yang berlokasi di daerah Blitar merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi tegel dengan berbagai jenis dan ukuran. Adapun jenis tegel yang diproduksi yaitu : tegel teraso, tegel abu-abu, tegel warna, paving abu-abu, dan paving warna. Sebagai perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk, CV. Penataran dihadapkan pada suatu kendala dalam menentukan jumlah produk yang akan diproduksi setiap bulannya untuk tiap-tiap jenis produk sehingga perusahaan dapat meminimasi biaya-biaya yang timbul. Produksi yang terlalu banyak dan melebihi permintaan pasar dapat menimbulkan tingginya biaya inventory perusahaan. Jika produksi terlalu sedikit sedangkan permintaan pasar jauh lebih besar daripada persediaan yang ada, dapat menyebabkan perusahaan kehilangan pembeli (lost sales). Berdasarkan pada peramalan permintaan, kapasitas perusahaan, level inventory, dan jumlah tenaga kerja yang tersedia, perusahaan harus dapat menentukan tingkat kecepatan produksi untuk jangka waktu menengah, yang biasa disebut dengan perencanaan produksi. Perencanaan produksi ini sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam menentukan jumlah produksi reguler, jumlah produksi overtime, dan inventory level dengan tujuan untuk meminimasi biaya.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ISBN : 979-99302-0-0
B-4-3
METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini metode Linier Programming digunakan untuk melakukan perencanaan produksi di CV. Penataran Blitar. Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data-data yang diperlukan untuk membuat model Linier Programming. Data-data yang diperlukan antara lain data historis penjualan dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2003. Berdasarkan data penjualan tersebut dilakukan peramalan penjualan untuk satu tahun kedepan dengan bantuan software WinQSB. Selain itu juga dilakukan pengumpulan data proses produksi, kapasitas produksi regular dan lembur, pemakaian dan harga bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan biaya penyimpanan. Setelah itu dibuat formulasi model Linier Programming dengan memasukkan data-data tersebut. Penyelesaian model Linier Programming dilakukan dengan bantuan software WinQSB. ANALISA BIAYA Biaya-biaya yang terlibat dalam penentuan model yaitu: 1. Biaya overhead yang akan diperhitungkan terdiri dari biaya listrik dan biaya depresiasi mesin. Biaya listrik per bulan Rp. 500.000,00 sedangkan biaya depresiasi mesin per bulan Rp. 50.000,00. Sehingga total biaya overhead adalah Rp. 550.000,00 per bulan. Biaya overhead dari masing-masing produk dihitung dari persentase permintaan setiap bulannya yang didapat dari hasil peramalan dikalikan dengan total biaya overhead per bulan 2. Biaya produksi reguler setiap bulan dihitung dengan rumus: rn = {[(biaya tenaga kerja langsung per orang per bulan x jumlah tenaga kerja langsung) + biaya listrik per bulan + biaya depresiasi per bulan] / jumlah m2 produk yang diproduksi} + biaya bahan baku per m2. 3. Biaya produksi overtime setiap bulan dihitung dengan rumus: vn = {[(biaya tenaga kerja langsung per orang per bulan x jumlah tenaga kerja langsung) + biaya listrik per bulan + biaya depresiasi per bulan] / jumlah m2 produk yang diproduksi} + biaya bahan baku per m2. dimana: n = 1 untuk tegel teraso n = 2 untuk tegel abu-abu n = 3 untuk tegel warna n = 4 untuk paving abu-abu n = 5 untuk paving warna 4. Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan karena perusahaan melakukan penyimpanan barang di gudang. Biaya yang diperhitungkan adalah biaya perawatan gudang yang dilakukan satu tahun sekali, yaitu sebesar Rp. 600.000,00 atau Rp. 50.000,00 per bulan, biaya depresiasi sebesar Rp. 6.000.000,00 per tahun atau Rp. 500.000,00 per bulan, dan biaya modal sebesar Rp. 1.811.200,00. Sehingga total biaya penyimpanan per bulannya sebesar Rp. 2.361.200,00.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ISBN : 979-99302-0-0
B-4-4
MODEL LINIER PROGRAMMING Model Linier Programming untuk masing-masing produk dapat dituliskan sebagai berikut: Minimize C = r1(P1+... +P12) + r2(P13+ ... +P24) + r3(P25+ ...+P36) + r4(P37+ ... +P48) + r5(P49+ ... +P60) + v1(O1+ ... +O12) + v2(O13+ ... +O24) + v3(O25+ ...+O36) + v4(O37 + ... +O48) + v5(O49+ ... +O60) + c1(I1+ ... +I12) + c2(I13+...+I24) + c3(I25+ ...+I36) + c4(I37+ ... +I48) + c5(I49 +... +I60) Subject to aP1 +bP13 +cP25 +dP37 +eP49
≤
M1
aP2 +bP14 +cP26 +dP38 +eP50
≤
M2
aP12 +bP24 +cP36 +dP48 +eP60
≤
M12
aO1 +bO13 +cO25 +dO37 +eO49
≤
Y1
aO2 +bO14 +cO26 +dO38 +eO50
≤
Y2
aO3 +bO15 +cO27 +dO39 +eO51
≤
Y3
aO12 +bO24 +cO36 +dO48 +eO60
≤
Y12
P1 + O1 - I1
=
D1
P2 + O2 + I1 - I2
=
D2
P3 + O3 + I2 - I3
=
D3
P12 + O12 + I11 - I12
=
D12
P13 + O13 - I13
=
D13
P14 + O14 + I13 - I14
=
D14
P15 + O15 + I14 - I15
=
D15
P24 + O24 + I23 - I24
=
D24
P25 + O25 - I25
=
D25
. . .
. . .
. . .
. . .
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ISBN : 979-99302-0-0
B-4-5
P26 + O26 + I25 - I26
=
D26
P27 + O27 + I26 - I27
=
D27
P36 + O36 + I35 - I36
=
D36
P37 + O37 - I37
=
D37
P38 + O38 + I37 - I38
=
D38
P39 + O39 + I38 - I39
=
D39
P48 + O48 + I47 - I48
=
D48
P49 + O49 - I49
=
D49
P50 + O50 + I49 - I50
=
D50
P51 + O51 + I50 - I51
=
D51
P60 + O60 + I59 - I60
=
D60
Pt, Ot, It
≥
0
. . .
. . .
. . . t = 1,2,...,60
Dimana: C = r1 – r5 = v1 - v5 = c1 – c5 = a-e =
Total biaya Biaya produksi semua produk tegel per m2 selama regular time Biaya produksi semua produk tegel per m2 selama overtime Biaya inventory semua produk tegel per m2 per bulan Waktu proses terpanjang pembuatan per m2 masing-masing produk tegel (menit) P1 – P60 = Jumlah semua produk tegel per m2 yang dihasilkan selama regular time pada bulan ke-1 sampai dengan bulan ke-12. M1 - M12 = Kapasitas maksimum selama regular time pada bulan ke-1 sampai dengan bulan ke-12 (menit). O1 – O60 = Jumlah semua produk tegel per m2 yang dihasilkan selama overtime pada bulan ke-1 sampai dengan bulan ke-12. Y1 - Y12 = Kapasitas maksimum selama overtime pada bulan ke-1 sampai dengan bulan ke-12 (menit). I1 – I60 = Persediaan (inventory) semua produk tegel pada bulan ke-1 sampai dengan bulan ke-12 (m2). D1 – D60 = Ramalan permintaan (demand) semua produk tegel pada bulan ke-1 sampai dengan bulan ke-12 (m2). HASIL PENYELESAIAN MODEL LINIER PROGRAMMING Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ISBN : 979-99302-0-0
B-4-6
Untuk mencari nilai variabel P1 sampai dengan P60, O1 sampai dengan O60 dan I1 sampai dengan I60, digunakan bantuan software WinQSB. Secara ringkas hasil tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.1 Produksi Tegel Teraso Januari 2005 Sampai Desember 2005 Produksi Reguler (m2)
Produksi Overtime (m2)
Inventory (m2)
Januari
23
0
0
Februari
23
0
0
Maret
23
0
0
April
23
0
0
Mei
23
0
0
Juni
23
0
0
Juli
0
23
0
Agustus
23
0
0
September
23
0
0
Oktober
23
0
0
Nopember
23
0
0
Desember
23
0
0
Bulan
Tabel 4.2 Produksi Tegel Abu-abu Januari 2005 Sampai Desember 2005 Produksi Reguler (m2)
Produksi Overtime (m2)
Inventory (m2)
Januari
96
0
0
Februari
96
0
0
Maret
96
0
0
April
96
0
0
Mei
96
0
0
Juni
96
0
0
Juli
0
96
0
Agustus
96
0
0
September
96
0
0
Oktober
96
0
0
Nopember
96
0
0
Desember
96
0
0
Bulan
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ISBN : 979-99302-0-0
B-4-7
Tabel 4.3 Produksi Tegel Warna Januari 2005 Sampai Desember 2005 Produksi Reguler (m2)
Produksi Overtime (m2)
Inventory (m2)
Januari
99
0
0
Februari
99
0
0
Maret
99
0
0
April
99
0
0
Mei
99
0
0
Juni
99
0
0
Juli
0
99
0
Agustus
99
0
0
September
99
0
0
Oktober
99
0
0
Nopember
99
0
0
Desember
99
0
0
Bulan
Tabel 4.4 Produksi Paving Abu-abu Januari 2005 Sampai Desember 2005 Produksi Reguler (m2)
Produksi Overtime (m2)
Inventory (m2)
Januari
43,2857
153,7143
0
Februari
43,2857
153,7143
0
Maret
43,2857
153,7143
0
April
43,2857
153,7143
0
Mei
43,2857
153,7143
0
Juni
43,2857
153,7143
0
Juli
199
0
2
Agustus
43,2857
153,7143
0
September
43,2857
153,7143
0
Oktober
43,2857
153,7143
0
Nopember
43,2857
153,7143
0
Desember
156,286
40,7143
0
Bulan
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ISBN : 979-99302-0-0
B-4-8
Tabel 4.5 Produksi Paving Warna Januari 2005 Sampai Desember 2005 Produksi Reguler (m2)
Produksi Overtime (m2)
Inventory (m2)
Januari
113
0
0
Februari
113
0
0
Maret
113
0
0
April
113
0
0
Mei
113
0
0
Juni
113
0
0
Juli
113
0
0
Agustus
113
0
0
September
113
0
0
Oktober
113
0
0
Nopember
113
0
0
Desember
0
113
0
Bulan
Nilai optimal dari fungsi tujuan, yaitu total biaya (C) adalah sebesar Rp. 152.226.300,00. KESIMPULAN Dari uraian pada bab-bab sebelumnya didapatkan kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut: 1. Jumlah tegel teraso yang diproduksi selama waktu reguler untuk tahun 2005 sebanyak 253 m2. Jumlah tegel abu-abu yang diproduksi selama waktu reguler untuk tahun 2005 sebanyak 1056 m2. Jumlah tegel warna yang diproduksi selama waktu reguler untuk tahun 2005 sebanyak 1089 m2. Jumlah paving abu-abu yang diproduksi selama waktu reguler untuk tahun 2005 sebanyak 788,143 m2. Jumlah paving warna yang diproduksi selama waktu reguler untuk tahun 2005 sebanyak 1243 m2. 2. Jumlah tegel teraso yang diproduksi selama waktu lembur (overtime) untuk tahun 2005 sebanyak 23 m2 . Jumlah tegel abu-abu yang diproduksi selama waktu lembur (overtime) untuk tahun 2005 sebanyak 96 m2. Jumlah tegel warna yang diproduksi selama waktu lembur (overtime) untuk tahun 2005 sebanyak 99 m2. Sedangkan paving abu-abu diproduksi sebanyak 1577,8573 m2 dan paving warna diproduksi sebanyak 113 m2 selama waktu lembur untuk tahun 2005. 3. Terdapat inventory paving abu-abu sebanyak 2 m2 untuk tahun 2005. 4. Total biaya minimum sebesar Rp. 152.226.300,00.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ISBN : 979-99302-0-0
B-4-9
DAFTAR PUSTAKA Bernard W. T III. (1996), Sains Manajemen, Salemba Empat, Jakarta. Buffa, E. S.dan Sarin, R. K. (1996), Manajemen Operasi dan Produksi Modern, Edisi Kedelapan, Binarupa Aksara, Jakarta. Dimyati, Tjutju dan Ahmad (2002). Operation Research: Model-Model Penganbilan Keputusan, Sinar Baru Algensindo, Bandung. Husein, U (2002), Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Makridakis, W dan MCGee. (1999), Metode dan Aplikasi Peramalan, Edisi Kedua, Binarupa Aksara, Jakarta. Narasimhan, S. L. ; McLeavey, D. W. dan Billington, P. J. (1995), Production Planning and Inventory Control, Prentice-Hall International, Inc, New Jersey. Nasution, A. H. (1999), Perencanaan & Pengendalian Produksi, PT. Candimas Metropole, Jakarta. Pujawan, I. N. (1995), Ekonomi Teknik, Edisi Pertama, Guna Widya, Jakarta. Suharsimi, A. (1997), Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi IV, Rineka Cipta, Yogyakarta. Taha, H. A. (1996), Riset Operasi: Suatu Pengantar, Edisi Kelima, Binarupa Aksara, Jakarta. Taylor, B. W. (2001), Sains Manajemen Pendekatan Matematika Untuk Bisnis, Salemba Empat, Jakarta. Yamit, Z. (1996), Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Pertama, Ekonisia, Yogyakarta.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ISBN : 979-99302-0-0