Perencanaan : Pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
Perencanaan Pembelajaran: Proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu.
Setiap perencanaan Meliputi unsur: 1. Tujuan yang harus dicapai (dirumuskan dalam bentuk sasaran yang jelas dan terukur) 2. Strategi untuk mencapai (penetapan keputusan yang harus dilakukan oleh perencana seperti: * waktu pelaksanaan dan jumlah waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan * Pembagian tugas * penetapan kriteria keberhasilan dll 3. Sumber daya yang dapat mendukung (sarana dan prasarana yang diperlukan) 4. Implenmentasi setiap keputusan
1. Signifikan bermakna agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien. 2. Relevan memiliki nilai kesesuaian baik internal (sesuai dengan kurikulum) maupun eksternal (sesuai dengan kebutuhan siswa) 3. Kepastian tidak lagi membuat alternatif-alternatif yang bisa dipilih, akan tetapi berisi langkah- langkah pasti dilakukan secara sistematis 4. Adaptabilitas dapat dimplementasiakan dalam berbagai keadaan berbagai kondisi 5. Kesederhanaan mudah diterjemahkan dan diimplementasikan 6. Prediktif Memiliki daya ramal yang kuat untuk dapat mengatasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Lingkup standar Nasional Pendidikan meliputi: 1. Standar isi : (Pemendiknas nomor 22 tahun 2006) 2. Standar proses (Pemendiknas nomor 41 tahun 2007) 3. Standar kompetensi lulusan (SKL) (Pemendiknas nomor 23 tahun 2006) 4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan pendidik memiliki 4 kompetensi a. kompetensi pedagogik b. kompetensi kepribadian c. kompetensi profesional d. kompetensi sosial 5. Standar Sarana dan prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar pembiayaan 8. Standar penilaian pendidikan
1. SEDIA BUKU ISI 100 2. COVER MATA KULIAH : NAMA : NO NPM : TAHUN/SESI : JURUSAN : 3. PENDAHULUAN PENGERTIAN PERENCANAAN APA SAJA YANG DIPERLUKAN DIJELASKAN (8 KETERAMPILAN DASAR BELAJAR) SKL sesuai PERMEN RUANG LINGKUP
4. SK DAN KD (BUAT PEMBAGIAN MASING-MASING SAJA) 5. MINGGU DEPAN BAWA KELENDER PENDIDIKAN DI TEMPEL 6.ALOKASI WAKTU
Ranah Koqnitif 1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge) Kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya. Contoh sosiologi: sebutkan pengetian nilai dan norma. Kata Kerja Operasionalnya (KKO) Mendefenisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasikan, mendaftarkan, menjodohkan, menyebutkan, menyatakan, mereproduksi
Kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri Contoh: tuliskan dengan bahasa sendiri apa yang dimaksud dengan nilai dan norma. Kata Kerja Operasionalnya (KKO) Mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan. contoh: menuliskan kembali, memperkirakan
Kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret. Contoh: peserta didik mampu memikirkan tentang penerapan konsep nilai dan norma di masyarakat. Kata Kerja Operasionalnya (KKO) mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemukan, memanipulasi, memodifikasikan, mengoperasikan, meramalkan, menyiapkan, menghasilkan, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan, menggunakan
Kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya. Contoh: Peserta didik dapat merenung dan memikirkan dengan baik tentang wujud nyata dari Nilai dan norma yang dilakukan seorang siswa dirumah, disekolah, dan dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Kata Kerja Operasionalnya KO) Memerinci, menyusun diagram, membedakan, mengidentifikasikan, mengilustrasikan, menyimpulkan, menunjukkan, menghubungkan, memilih, memisahkan, membagi
Kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Sisntesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur atau berbentuk pola baru. Contoh: Sosiologi, peserta didik dapat menulis karangan tentang pentingnya nilai dan norma. Kata Kerja Operasionalnya (KKO) Mengategorikan, mengombinasikan, mengarang, menciptakan, membuat desain, menjelaskan, memodifikasi, mengorganisasikan, menyusun, membuat rencana, mengatur kembali, merekonstruksikan, menghubungkan, mereorganisasikan, merevisi, menuliskan kembali, menceritakan
Penilian/evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada. Contoh: peserta didik mampu menimbang-nimbang tentang manfaat yang dapat di petik oleh seseorang yang berperilaku sesuai dengan nilai dan norma atau akibat negatif dari seseorang yang tidak berprilaku sesuai dengan nilai dan norma, sehingga pada akhirnya sampai pada kesimpulan penilaian, bahwa nilai dan norma penting untuk di pedomani dalam hidup bermasyarakat Kata Kerja Operasionalnya (KKO) menilai, membandingkan, menyimpulkan, mempertentangkan, mengkritik, mendeskripsikan, membedakan, menerangkan, memutuskan, menafsirkan, menghubungkan, membantu
1) Penerimaan (recerving) atau Memperhatikan (atnding) Kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah situasi, gejala dll. Pada jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima nilai atau nilai-nilai yang diajarkan kepada mereka, dan mereka mau menggabungkan diri ke dalam nilai itu atau mengidentikkan diri dengan nilai itu Contoh: peserta didik menyadari bahwa disiplin wajib ditegakan, sifat malas dan tidak berdisiplin harus diingkirkan jauh-jauh. Kata Kerja Operasionalnya (KKO) menanyakan, memilih, mendeskripsikan, mengikuti, memberikan, mengidentifikasikan, menyebutkan, menunjukkan, memilih, menjawab
Mengandung arti “adanya partisipasi aktif”. Jadi kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut-sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Contoh: adanya peserta didik tumbuh hasratnya untuk mempelajari lebih jauh atau menggali lebih dalam lagi, ajaran-ajaran islam tentang kedisiplinan. Kata Kerja Operasionalnya (KKO) menjawab, membantu, mendiskusikan, menghormati, berbuat, melakukan, membaca, memberikan, menghafal, melaporkan, memilih, menceritakan, menulis
Memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan. Dalam kaitanya dengan proses belajar mengajar, peserta didik di sini tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena, yaitu baik atau buruk, maka ini berarti bahwa peserta didik telah menjalani proses penilaian. Contoh: tumbuhnya kemauan yang kuat pada diri peserta didik untuk berlaku disiplin, baik di sekolah, di rumah maupun ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Kata Kerja Operasionalnya (KKO) Melengkapi, menggambarkan, membedakan, menerangkan, mengikuti, membentuk, mengundang, menggabung, mengusulkan, membaca, melaporkan, memilih, bekerja, mengambil bagian, mempelajari.
Mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang lebih universal, yang membawa kepada perbaikan umum. Contoh: peserta didik mendukung penegakan disiplin nasional yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden Soeharto pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 1995. Kata Kerja Operasionalnya (KKO) mengubah, mengatur, menggabungkan, membandingkan, melengkapi, mempertahankan, menerangkan, menggeneralisasikan, mengidentifikasikan, mengintegrasikan, memodifikasikan, mengorganisir, menyiapkan, menghubungkan, mensintesiskan.
Keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku. Nilai telah tertanam secara konsisten pada sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya. Contoh: siswa telah memiliki kebulatan sikap wujudnya peserta didik menjadikan perintah Allah SWT yang tertera dalam Al-Qur’an sebagai pegangan hidupnya baik di Rumah, di Sekolah maupun di Masyarakat Kata Kerja Operasionalnya (KKO) Membedakan, menerapkan, mengusulkan, memperagakan, mempengaruhi, mendengarkan, memodifikasikan, mempertunjukkan, menanyakan, merevisi, melayani, memecahkan, menggunakan.
Ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman tertentu. Hasil belajar psikomotor ini merupakan kelanjutan dari belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif (yang baru tampak kecendrungan-kecendrungan untuk berprilaku. Hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektif. Kata Kerja Operasionalnya (KKO) Mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, melompat, menggerakkan, menampilkan, mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser, memindahkan, membentuk, mengamati, menerapkan menghubungkan, menggandengkan, memadukan, memasang, memotong, menarik, mengunakan