Metodologi Penelitian Materi ke-1 Iman Murtono Soenhadji
1
Apa yang harus kita kenali?
Kita melihat fenomena Kita melihat gejala Kita melihat paradigma Kita melihat trends
kejadian sebagai perubahan sebagai subyek sebagai konsistensi sebagai Iman Murtono Soenhadji
2
1
Akibatnya akan muncul pertanyaan Bagaimana kita mengetahui hal tersebut? Bagaimana kita mengamati? Bagaimana kita mengukurnya? Bagaimana kita mampu menjawabnya? Jawab : RESEARCH !!!!!!
Iman Murtono Soenhadji
3
Bagaimana memulainya?
Memulai dengan case-reporting sebagai awal dimulainya research Case-reporting harus sederhana namun mencakup objectives yaitu dengan sample data yang memadai. Namun perlu diingat, bahwa case reporting sifatnya termasuk gathered data atau investigative reporting Iman Murtono Soenhadji
4
2
Selanjutnya dilakukan descriptive study, tujuannya adalah menemukan jawaban atas Who, What, When, Where dan (sometimes) How. Pertanyaan How terkadang dilontarkan untuk melihat issues atas kuantitas, biaya, efisiensi, efektif, dan Kecukupan. Bahwa dimungkinkan terjadi perdebatan tentang mana yang lebih didahulukan dalam hubungan antara investigation,
explanation, dan prediction. Iman Murtono Soenhadji
5
Jika kita mengetahui maka theory diciptakan untuk menjawab Why dan How questions Sedangkan Investigation sifatnya adalah merupakan peletakan dasardasar theory Explanation, adalah menjelaskan alasan untuk suatu fenomena yang ditunjukkan oleh descriptive study pada subyek yang diamati Iman Murtono Soenhadji
6
3
Jika kita memiliki kemampuan untuk memberikan penjelasan yang masuk akal terhadap kejadian yang kita amati dan kemudian dapat diprediksi, maka kita melakukan Prediction Jika kita kemudian telah melakukan penjelasan dan prediksi maka tahap selanjutnya adalah melakukan Control Control bertujuan untuk melihat logical outcome of prediction biasanya diungkap dalam resiko/kegagalan yang timbul. (model sukses atau tidak sukses) Iman Murtono Soenhadji
7
Bagaimana mewujudkan penulisan paper untuk Seminar Bidang Kajian? 1.tujuan dari penelitian dan problem yang terlibat harus dijelaskan dengan jelas. 2.tidak boleh ada unsur pemahaman“mendua” dan harus pasti/jelas. 3.pernyataan dalam research problem harus bertalian dengan analisis, scope dan batasan. 4.dalam prosedurnya juga harus terdapat penjelasan tentang riset oleh peneliti pendahulu, theori yang dikembangkan dan sifat data-nya. 5.Metode analisis harus jelas dan dikuasai oleh peneliti 6.harus ada konklusi dan bibliografi/referensi Iman Murtono Soenhadji
8
4
Jelaskan pula contribution dari penulisan tersebut. Ingat!, bahwa kelanjutan dari bagaimana paper-success tersebut harus diikuti Style of Thinking
Iman Murtono Soenhadji
9
Style of Thinking
Rationalism Idealism Empiricism Existentialism
Iman Murtono Soenhadji
10
5
Rationalism, merupakan bentuk formal structural proofs dimana alasan yang dikemukakan adalah sumber utama dari pengetahuan dan hukum. Empiricism, merupakan bentuk yang menunjukkan observable dan concrete data Idealism, adalah merupakan highly interpretative ideas Existentialism, merupakan informal process Iman Murtono Soenhadji
11
Rationalism, memiliki kedekatan dengan postulational yaitu studi-studi tentang operation research, management science, mathematical modelling, dan simulation. Yang harus diingat bahwa postulational ini sangat bergantung dari deductive logical process. Dimana kesimpulan yang didapat harus mengikuti alasan (relationship Reasons-conclusions) premis 1-premis 2 , conclusion Iman Murtono Soenhadji
12
6
Apa yang menjadi pemahaman pada Empiricism? Scientific method! Apa yang menjadi pemahaman dalam Existentialism? Untested opinion! Apa yang menjadi pemahaman dalam Idealism? Method of authority! Keadaan antara method of authority dengan postulational dikenal sebagai self-evident truth Iman Murtono Soenhadji
13
Deduction
Deduction = the conclusion must necessarily follow from the premises deduction valid if it is possible the conclusion to be true if the premises are true conclusions are not logically justified if one or more premises are untrue or the argument form is invalid. Iman Murtono Soenhadji 14
7
Induction
There is no such strength of relationship between reasons and conclusions Induction create a tentative explanation called Hypothesis combining induction-deduction as double movement of reflective thought. Iman Murtono Soenhadji
15
Deduction is the process by which we test whether the hypothesis is capable of explaining the fact!
Iman Murtono Soenhadji
16
8
Could You figure the double movement of reflective thought?
You push the light switch and find no light You ask the question “why no light?” You infer a conclusion (hypothesis) to answer the question and explain the fact that the bulb is burned out You use this hypothesis to conclude (deduce) that the light will not go on when we push the switch. We know from experience that burned-out bulb will no light a new bulb put in the lamp will result in light when the switch is pushed we put in the new bulb and push the switch. The light goes on Iman Murtono Soenhadji
17
There are 2 (two) facts consider this case, fact#1 is pushing the light switch results in no light fact#2 is inserting a new bulb brings light when switch is pushed so we have induction flow before hypothesis and deduction flow after hypothesis Iman Murtono Soenhadji
18
9
How about 3 facts?
Now is your turn! Name the problem and describe Do you see the problem?
Iman Murtono Soenhadji
19
Apakah anda mengetahui Construct dan conceptual scheme?
Construct adalah image atau idea (penemuan spesifik) untuk tujuan research atau theory-building construct dibangun melalui simple concepts the condition should be defined and concrete accuracy, speed, errors = presentation quality construct? Iman Murtono Soenhadji
20
10