JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
1
Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Akses Pelabuhan Internasional Socah Bangkalan - Madura Riyan Benny Sukmara, Cahya Buana, dan Istiar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected] Abstrak— Rencana pemerintah Jawa Timur untuk melakukan mengantisipasi meningkatnya perekonomian Jawa Timur pada tahun 2011 sebesar 7,12% (http://www.jatimprov.go.id) adalah mengembangkan pelabuhan alternatif sebagai pendukung kapasitas pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, salah satu lokasi pengembangan adalah kawasan pantai Socah Kabupaten Bangkalan – Madura. Untuk mendukung lancarnya arus transportasi kendaraan, maka diperlukan sebuah jalan akses yang menghubungkan pelabuhan dengan Kota Surabaya via Jembatan Suramadu. Tugas Akhir menggunakan perencanaan Direktorat Jendral Bina Marga dan Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM’97) Perencanaan menggunakan umur rencana 10 tahun, dengan tahun 2015 sebagai tahun awal rencana dan tahun 2025 sebagai tahun akhir rencana, panjang jalan 14,495,11 Km (STA 0+000 – STA 14+495,11), perkerasan menggunakan flexible pavement dengan menggukan metode Analisa Komponen (Bina Marga). Perecanaan jalan juga meliputi perencanaan geometrik persimpangan. Hasil perencanaan tebal perkerasan yaitu, segmen I dan segmen II : lapis permukaan 16cm, lapis pondasi 20cm, lapis pondasi bawah 60cm dan perbaikan tanah setebal 100cm. Segmen II, lapis permukaan setebal 16cm, lapis pondasi 20cm, lapis pondasi bawah 20cm. Hasil perencanaan simpang, didapat nilai DS masing-masing lengan < 0,85. Biaya yang konstruksi yang diperoleh dari hasil analisa adalah Rp. 1.310.759.193.932,Terbilang : “Satu Triliun Tiga Ratus Sepuluh Miliar Tujuh Ratus Lima Puluh Sembilan Juta Seratus Sembilan Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah” Kata Kunci—Perencanaan, jalan, pelabuhan, geometrik, Socah
P
I. PENDAHULUAN
ERTUMBUHAN ekonomi Indonesia khususnya di Jawa Timur meningkat sangat signifikan, berdasarkan berita yang dimuat pada http://www.jatimprov.go.id, ekonomi Jawa Timur meningkat sebesar 7,2%. Berbagai kegiatan ekonomi dan perindustrian berlangsung di kota-kota besar Jawa Timur, seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto. Hal ini berdampak pada meningkatnya arus bongkar muat yang ada dipelabuhan Tj. Perak Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian (Wiwengku, T dan Firmanto Hadi, Evaluasi Lokasi Pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak, Jurnal Teknik ITS Vol. 1 September 2012) tercatat bahwa arus peti kemas pelabuhan Tj. Perak pada tahun 2006 (1.843.638 TEUs), tahun 2007 (2.047.460 TEUs), tahun 2008 (1.830.781 TEUs), tahun 2009
(2.279.091 TEUs), tahun 2010 (2.407.489 TEUs), dan tahun 2011 (2.463.518 TEUs), sedangkan kapasitas pelabuhan Tj. Perak pada tahun 2001 adalah 3.897.348 TEUs. Berdasarkan data diatas, pemerintah mencanangkan program pengembangan pelabuhan baru sebagai alternatif dan antisipasi melonjaknya tingkat arus bongkar muat kapal di pelabuhan Tj. Perak. Salah satu alternatif pelabuhan baru adalah pengembangan pelabuhan Socah (Madura). Seiring rencana pemerintah tersebut, guna mendukung lancarnya arus transportasi dari dan meuju pelabuhan Socah, maka diperlukan adanya prasarana transportasi berupa jalan akses yang memadai. Jalan akses tersebut menghubungkan kota Surabaya dan Pelabuhan Socah via Jembatan Suramadu. Dari data eksisting yang ada, konsdisi tofografi yang akan dilalui jalan akses berupa daerah perbukitan, sehingga diperlukan perhitungan yang tepat pada perencanaan jalan akses tersebut. Pada Tugas Akhir ini akan direncanakan jalan akses pelabuhan Socah sesuai dengan standar Bina Marga. II. METODE A. Tinjauan Pustaka Pustaka atau literatur yang digunakan sebagai acuan pada Tugas Akhir ini mengacu pada standar yang berlaku di Indonesia, yaitu Standar Bina Marga. Literatur berupa tata cara perencanaan dan standar-standar perencanaan yang ditentukan oleh Bina Marga. Literatur perencanaan jalan meliputi perencanaan alinyemen vertikal dan horisontal, perencanaan perkerasan, perencanaan persimpangan, perencanaan drainase jalan dan rencana anggaran biaya konstruksi. Adapun beberapa literatur yang bersumber dari jurnal maupun buku-buku tentang perencanaan jalan, namun tetap relevan pada standar Bina Marga. B. Metodologi Metodologi pada Tugas Akhir ini mengacu pada bagan alir penyusunan Tugas Akhir seperti dibawah ini :
Tahapan perencanaan meliputi beberapa tahapan berikut : - Tahap persiapan, terdiri atas pengumpulan dan studi literatur, pembuatan proposal Tugas Akhir, dan perencanaan jadwal penyusunan Tugas Akhir. - Tahap identifikasi masalah, yaitu identifikasi permasalah yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini dan identifikasi data yang dibutuhkan. - Tahap Pengumpulan Data, terdapat dua jenis data yang dibutuhkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, yaitu
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
-
data Primer dan data Sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan metode Obserasi, Literatur dan Wawancara. Tahap Analisa Data, yaitu proses pengolahan data yang sudah diperoleh sebelumnya Tahap Perencanaan, yaitu tahapan inti Tugas Akhir ini yang berupa perencanaan parameter-parameter jalan dan kelengkapannya. Tahap Penggambaran, yaitu proses penggambaran hasil perencanaan. Tahap Analisa Biaya, yaitu proses perhitungan biaya konstruksi sesuai dengan hasil perencanaan dan gambar perencanaan.
2
Gambar. 2. Alternati trase rencana, Alternatif 1 (merah), alternatif II (biru)
Rumus perhitungan sudut azimuth : α =
(
)
Rumus perhitungan sudut tikungan : Δ1 = (α P1-P2) - (α A-P1) berikut hasil perhitungan sudut azimuth dan sudut tikungan :
Gambar. 3. Konsep perhitungan sudit azimuth
Tabel 1 Hasil perhitungan sudut azimuth
No. Nama Titik 1 A (Start) 2 P1 3 P2 4 P3 5 P4 6 P5 7 P6 8 P7 9 P8 10 P9 11 P10 12 P11 13 P12 14 P13 15 P14 16 B (Finish) Sumber : Hasil perhitungan
Gambar. 1. Bagan alir penyusunan Tugas Akhir
C. Data Perencanaan Data yang digunakan pada perencanaan Tugas Akhir ini meliputi : data penduduk pulau Madura, data PDRB Madura, data profil pelabuhan rencana (Pelabuhan Socah) dan data lalu lintas dan profil pelabuhan analogi (pelabuhan Tj. Perak, Tj. Wangi, dan gresik), data tanah, data hujan dan data harga satuan dasar. III. PEMBAHASAN A. Perencanaan Geometrik Perencanaan geometrik meliputi alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal dan superelevasi, seperti berikut : Alinyemen Horisontal Perencanaan alinyemen horizontal dimulai dengan penentuan alternatif trase yang nantinya dipilih sebagai trase rencana. berdasarkan hasil komparasi (berdasarkan jarak termpuh) dipilih Alternatif II sebagai trase rencana (L = 14549,11 m). Proses selanjutnya adalah penentuan parameter tikungan, mulai dari sudut tikungan sampai pada perencanaan parameter tikungan.
No. 1 2 3 4 5 6 7 No.
Nama Titik A (Start) P1 P2 P3 P4 P5 P6 Nama
Azimut (dalam 0) 68.7504 117.0103 82.3785 140.5635 100.0785 119.2099 127.3671 114.5306 121.3310 131.7221 108.4776 152.0140 130.7766 106.9854 130.5963
Tabel 2 Hasil perhitungan sudut tikungan Azimut (dalam 0) 68.7504 117.0103 82.3785 140.5635 100.0785 119.2099 Azimut
Sudut Tikungan 48.2599 34.6317 58.1850 40.4850 19.1313 8.1572 Sudut
Jarak 0 794.555 1181.922 1021.710 438.608 578.475 1055.501 Jarak
Jarak Komulatif 0 794.5553 1976.4774 2998.1878 3436.7963 4015.2712 5070.7723 Jarak
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 Titik (dalam 0) P7 127.3671 P8 114.5306 P9 121.3310 P10 131.7221 P11 108.4776 P12 152.0140 P13 130.7766 P14 106.9854 B (Finish) 130.5963 Sumber : Hasil perhitungan 8 9 10 11 12 13 14 15 16
3
Tikungan 12.8365 6.8004 10.3912 23.2445 43.5364 21.2374 23.7912 23.6109
591.762 1871.487 1216.777 479.762 482.894 483.978 784.878 1334.933
Komulatif 5662.5348 7534.0213 8750.7987 9230.5602 9713.4546 10197.4331 10982.3112 12317.2445
-
2328.738
14645.9830
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kode Sudut Jenis Tikungan Tikungan Tikungan P1 48.2599 S-C-S P2 34.6317 S-C-S P3 58.1850 S-C-S P4 40.4850 S-C-S P5 19.1313 S-S P6 8.1572 S-S P7 12.8365 S-S P8 6.8004 S-C-S P9 10.3912 S-S P10 23.2445 S-C-S P11 43.5364 S-C-S P12 21.2374 S-C-S P13 23.7912 S-C-S P14 23.6109 S-C-S
LS
TC
114.8312 98.1622 114.8312 114.8312 114.8312 85.6758 106.1484 71.1111 98.1622 85.6758 114.8312 71.1111 85.6758 85.6758
E
LC
θs
P
k
Ts
E
Xs
Ys
30.7487 20.0446 45.4288 21.7185
137.8569 143.6128 189.8246 97.1476
10.9656 7.0304 10.9656 10.9656 9.565657 4.0786 6.418243 2.0372 5.195584 4.9089 10.9656 2.9103 4.9089 4.9089
1.8482 1.0075 1.8482 1.8482 3.15441 1.18049 3.171802 0.2108 2.371479 0.6128 1.8482 0.3012 0.6128 0.6128
57.34484 49.05639 57.34484 57.3448 64.55724 50.05046 66.77946 35.55406 61.79211 42.8274 57.34484 35.5525 42.8274 42.8274
192.5573 174.0781 225.2995 168.6575 115.6451 85.78738 106.5079 94.9808 98.37951 145.7913 177.8812 166.8467 148.2828 147.4605
30.7487 20.0446 45.4288 21.7185 7.428957 2.452993 5.399311 1.9746 4.03149 11.0917 25.0251 12.5026 11.5995 11.4306
114.4106 98.0144 114.4106 114.4106
7.3257 4.0149 7.3257 7.3257
71.1021
0.8428
85.6129 114.4106 71.0928 85.6129 85.6129
2.4468 7.3257 1.2040 2.4468 2.4468
1.9746
47.5779
11.0917 25.0251 12.5026 11.5995 11.4306
117.1711 113.1248 188.3523 121.9414 120.3681
Sumber : Hasil pehitungan parameter tikungan
Proses selanjutnya adalah perhitungan alinyemen vertikal, berikut konsep perhitungan alinyemen vertikal : PTV PTV'
PPV'
setelah didapat nilai sudut tikungan, dilanjutkan dengan perhitungan kebutuhan superelevasi di masing-masing tikungan
EB
PLV' PLV
EA 1
2
PPV
L L
Gambar 5. Konsep Perhitungan lengkung vertikal
Gambar 3. Konsep Perhitungan Super Elevasi
berikut hasil perhitungan superelevasi rencana :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Sudut Tikungan 48.2599 34.6317 58.1850 40.4850 19.1313 8.1572 12.8365 6.8004 10.3912 23.2445 43.5364 21.2374 23.7912 23.6109
R Desain 300 400 300 300 300 500 350 1000 400 500 300 700 500 500
D 4.774633 3.580975 4.774633 4.774633 4.774633 2.86478 4.092543 1.43239 3.580975 2.86478 4.774633 2.046271 2.86478 2.86478
f kontrol D>Dp D
Dp D>Dp D>Dp DDp DDp D
Gambar 6. Sketsa profil eksisting dan rencana e hitung 0.0894 0.0735 0.0894 0.0894 0.0894 0.0616 0.0811 0.0336 0.0735 0.0616 0.0894 0.0463 0.0616 0.0616
Keterangan Untuk DDp maka digunakan perhitungan f2
No
Kode PI P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
Tabel 3. Hasil perehitungan superelevasi
Selanjutnya adalah perhitungan parameter lengkung horisontal, konsep perhitungannya seperti gambar dibawah ini :
Gambar 4. Parameter lengkung horisontal
Parameter lengkung horizontal mengacu pada standard Bina Marga Luar kota, dimana terdapat 3 (tiga) jenis lengkung horizontal, diantaranya : Lengkung Full Circle, lengkung Spiral-Circle-Spiral dan lengkung Spiral-Spiral. dan berikut adalah hasil perhitungan parameter tikungan : Tabel 4. Hasil perehitungan parameter tikungan
berikut perhitungan hasil perhitungan lengkung vertikal rencana : PV1 Diketahui : El. PPV 1 = +40,283m VD = 80km/jam JPH = 139,59 m g1 = 0,16% g2 = -0,294% (-) berarti gradient menurun A
= g1 – g2 = 0,16% - (-0,294%) = 0,455% (Cembung)
Perhitungan L Untuk L (SL) L = =
= 21,9322 m = -609,25 m
L Minimum L = = = 48,1116 m L Drainase L = 50.A = 50. 0,455 = 22,792 m Sehingga L yang terbesar adalah 48,1116 m Perhitungan Elevasi PLV dan PTV STA PLV
= STA PPV – (L/2) = 0+900 – (48,1116/2) = 0+900 – 24,005 = 0+875,9442
El. PLV
= El. PPV – (L/2 x g1)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 = =
4
+40,283 – (24,005 x 0,16%) +40,2442 m
STA PTV
= STA PPV + (L/2) = 0+900 + (48,1116/2) = 0+900 + 24,005 = 0+924,005
El. PTV
= El. PPV – (L/2 x g2) = +40,283 – (24,005 x 0,294%) = +40,2124 m
Kode 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c UM
Mikro truck dan mobil hantaran (Box) Bus Kecil Bus Besar Truck tangki 2 sumbu (3/4) Truck 2 sumbu Truck 3 sumbu Truck Gandeng Truck Semitrailer Unmotorist Total Sumber : Hasil perhitungan
Perhitungan Elevasi PLV’ dan PTV’
= El. PPV – (0,25L x g1) = +40,283 – (12,027 x 0,16%) = +40,2636 m
STA PTV
= STA PPV + (0,75L) = 0+900 + (0,75 x 48,1116) = 0+900 + 36,0837 = 0+912,027
El. PTV
= El. PPV – (0,75L x g2) = +40,283 – (36,0837 x 0,294%) = + 40,2423
Persentase (%) 0,0191 0,0036 0,0025 0,0689 0,0538 0,0495 0,0055 0,0703 0,0237 1,000
Jumlah Kendaraan 155 30 20 558 435 401 45 570 192 8098
Perhitungan tebal perkerasan menggunakan umur rencana 10 tahun, analisa nilai i (angka pertumbuhan) diperoleh menggunakan analisa pertumbuhan PDRB sebagai berikut :
STA PLV’ = STA PPV – (0,25L) = 0+900 – (0,25 x 48,11160) = 0+900 – 12,027 = 0+887,977 El. PLV
Jenis Kendaraan
Tabel 5. Angka pertumbuhan kendaraan No. Kabupaten i 1 Sumenep 5.143% 2 Bangkalan 5.363% 3 Sampang 5.151% 4 Pamekasan 5.661% Rata-rata 5,314 % Berikut hasil perhitungan angka ekivalensi kendaraan : Tabel 6. Angka ekivalensi kendaraan
Gambar 7. Hasil perhitungan lengkung vertikal PV1
B. Perhitungan Perkerasan Perhitungan perkerasan berdasarkan volume kendaraan hasil korelasi antara jumlah kendaraan dengan panjang dermaga pelabuhan, berikut merupakan hasil perkerasan rencana :
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jenis Kendaraan Sepeda Motor Mobil Penumpang Bus Kecil Bus Besar Truck 2 Sumbu (3/4) Truck 2 Sumbu Truck 3 Sumbu Truck Gandeng Truck Semitrailer
Nilai E 0,00000023 0,00045 0,10906 0,30056 0,21740 5,0264 2,74156 3,64093 10,1829
Berikut hasil analisa nilai CBR rencana :
No. 1. 2. 3.
Gambar 8. Panjang Dermaga (dalam meter)
Gambar 9. Korelasi volume kendaraan dengan panjang dermaga
dari hasil korelasi diperoleh persamaan : Y = 3,381x - 523.77, dimana x = panjang dermaga dan Y = jumlah kendaraan. Tabel 4. Jumlah kendaraan perjenis Kode
Jenis Kendaraan
1 2
Sepeda Motor Sedan, Jeep & St Wagon Oplet, Pick Up, Suburban, combi, Minibus
3
Persentase (%) 0,5213 0,1798
Jumlah Kendaraan 4222 1456
0,0020
16
Tabel 7. Nilai CBR rencana Segmen (STA) STA 0+000 s/d 2+250 STA 2+250 s/d 11+450 STA 11+450 s/d STA 14+549,11
Nilai CBR 2,162 % 11,481 % 1,57 %
Berdasarkan hasil diatas, diketahui bahwa terdapat 2 (dua) segmen STA yang memiliki nilai CBR yang disyaratkan. Nilai standar CBR minimum Sub Grade yang disyaratkan oleh Departemen pekerjaan Umum (DPU) yaitu 5% (untuk kondisi terendam air). Berdasarkan kondisi diatas, maka dilakukan perbaikan tanah dasar hingga CBR mencapai 5%. Bahan timubunan yang digunakan harus memenuhi persyaratan pada SNI 03-1744-1989. Berdasarkan data perencanaan dari Konsultan PT. VIRAMA KARYA lapisan tanah lunak sebesar 1 m, maka susuai dengan Buku Pedoman Konstruksi dan Bangunan, Pekerjaan Tanah Dasar, Bina Marga (No. 033-02/BM/2006, Hal. 60) tanah asli perlu digali sedalam 1 m dan diganti dengan tanah urugan sesuai persyaratan diatas. Berikut gambaran konstruksi perbaikan tanah yang dilakukan :
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
5 Lengan II
LAPISAN PERMUKAAN
VR emax ehtiung Rcoba ∆ Ls θs Lc
LAPISAN BASE COURSE LAPISAN SUB BASE COURSE PERBAIKAN TANAH 100cm (TANAH URUGAN CBR 5%)
40 200
700
200
250
Gambar 10. Tipikal Rencana perbaikan tanah Perhitungan perkerasan mengacu pada standar Bina Marga, yaitu metode analisa komponen, berikut hasil perhitungan tebal perkerasan rencana :
No. 1. 2. 3.
Segmen (STA) STA 0+000 s/d 2+250 STA 2+250 s/d 11+450 STA 11+450 s/d 14+549,11
Tabel 8. Nilai CBR rencana Nilai CBR
STA
Surface
2,162 % 11,481 % 1,57 %
16 cm 16 cm 16 cm
Lapisan Base Course 20 sm 20 cm 20 cm
= = = = = = = =
60 Km/jam 10% 0,09992 110 m 52,0587O 67,127 m 17,48 32,8180
Parameter lengkung yang digunakan adalan S-C-S p = 1,7465 m k = 33,4572 m Ts = 88,0305 m E = 14,3604 m Xs = 66,5026 m Ys = 6,8274 m
R110.000
Sub Base 60 cm 20 cm 60 cm
Catatan : - Lapis Permukaan (Surface) = Laston Ms744 (AC/WC) - Lapis Pondasi Atas (Base Course) = Batu Pecah Kelas B - Lapis Pondasi Bawah (Sub Base) = Sirtu Pitrun Kelas A
R110.000
R110.000
U R110.000
Gambar 11. Rencana Simpang Suramadu C. Perhitungan Persimpangan Perhitungan persimpangan mengacu pada standar Bina Marga, direncanakan menggunakan LTOR dan kanalisasi, hal ini dimaksudkan agar kendaraan yang berbelok tidak mengganggu arus kendaraan yang lurus. Perencanaan persimpangan meliputi geometrik perimpangan serta fase persimpangan, dimana fase persimpangan sangat menentukan bentuk geometrik persimpangan, khususnya pada perencanaan panjang lajur antrian belok kiri dan kanan. Kontrol yang digunakan pada perencanaan simpang adalah kontrol tingkat pelayanan berdasarkan derajat kejenuhan (DS), berikut hasil perencanaan persimpangan : Simpang Suramadu Pada persimpangan Suramadu, lengkung LTOR perlu direncanakan menggunakan perhitungan lengkung horizontal Bina Marga.. Berikut contoh perhitungannya : Simpang I direncanakan menggunakan LTOR dengan kanalisasi - Lebar Lajur = 3,5 m - Jumlah lajur per lengan = 2 lajur - Lebar LTOR dengan kanalisasi = 3,5 m - Lebar lajur tambahan = 3,5 m - Panjang lajur belok kiri = 70 m - Panjang Taper = 30 m hasil perhitungan lengkung kanal LTOR diperoleh nilai sebagai berikut : Lengan I VR = 60 Km/jam emax = 10% ehtiung = 0,09888 Rcoba = 110 m ∆ = 127,1943O Ls = 67,127 m θs = 17,48 Lc = 178,50 Parameter lengkung yang digunakan adalan S-C-S p = 1,7465 m k = 33,4572 m Ts = 262,2738 m E = 114,6455 m Xs = 66,5026 m Ys = 6,8274 m
Simpang Bangkalan Pada persimpangan Bangkalan, kanal LOTR direncanakan menggunakan Rmin sesuai dengan acuan Bina Marga No.01/T/BNKT/1992. Berikut R (jarijari) lengkung yang digunakan : Jalan Mayor Jalan mayor persimpangan terdiri atas lengan Jalan Akses (sisi timur) dan Pelabuhan (sisi barat). N Lajur Kanal = 1 (LTOR) L Lajur Kanal = 3,5 m R kanal = 150 m Jalan Minor Jalan minor persimpangan terdiri atas lengan Bangkalan (sisi utara) dan Pelabuhan (sisi selatan). N Lajur Kanal = 1 (LTOR) L Lajur Kanal = 3,5 m R kanal = 60 m R150 R60
R60 U
R150
Gambar 11. Rencana Simpang Bangkalan Analisa kapasitas simpang diperlukan untuk mengukur LOS (Level of Service) dari sebuah simpang. Perhitungan analisa kapasitas dilakukan dengan bantuan software KAJI (Kapasitas Jalan Indonesia). Berdasarkan hasil analisa diperoleh nilai LOS = A ( ds < 0,6)
D. Perhitungan Drainase Perhitungan drainase mengacu pada standar Bina Marga (Direktorat Jendral Bina Marga (1990). ―Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan No. 008/T/BNKT/1990‖. Jakarta). Dari hasil perhitungan tersebut diproleh dimensi saluran sebagai berikut : Untuk Saluran Tepi (Batu Kali) H = 30 cm B = 60 cm W = 20 cm
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 B/H = 2 m = 0 Untuk saluran Tengah (Precast) 0.50 H = 40 cm B = 40 cm W = 20 cm B/H = 1 m = 0
0.20
6
0.20
0.50
W 0.70
H
0.90
B
Pada perencanaan jalan akses suramadu-Pelabuhan Socah terdapat 8 lokasi gorong-gorong, yaitu :
Tabel 9. Dimensi Gorong – gorong rencana
No.
Kode
Hpakai
Bpakai
A
1
GG I
1+400
0.76333
0.713
1
1
1
2
GG II
3+100
0.67043
0.669
1
1
1
3
GG III
4+300
0.61837
0.642
1
1
1
4
GG IV
5+300
0.97938
0.808
1
1
1
5
GG V
6+800
0.54699
0.604
1
1
1
6
GG VI
7+800
0.54784
0.604
1
1
1
7
GG VII
9+500
1.01979
0.825
1
1
1
8
GG VIII
11+700
0.59367
0.629
1
1
1
S TA
Q
Hhitung
0.15
W
1.20
1.50
5. Desain Drainase Pada desain drainase terdapat beberapa tipe dimensi saluran, yaitu : Saluran Tepi = (30cm x 60cm); Waking = 20cm Saluran Tengah = 40cm x 40cm Gorong-gorong = (100cm x 100cm) 6. Biaya Konstruksi Berdasarkan perhitungan analisa biaya, diperoleh nilai total biaya adalah Rp. 1.310.759.193.932,-
Sumber : Hasil 1.50 Perhitungan
Hpakai
4. Desain Geometrik Persimpangan Simpang Suramadu - Burneh Approach : Wa = 10,5m; We = 10,5m; WLTOR = 3,5m; Wx = 7m. - Akses Approach : Wa = 10,5m; We = 10,5m; WLTOR = 3,5m; Wx = 7m. - Sampang Approach : Wa = 7m; We = 7m; WLTOR = 3,5m; Wx = 7m. - Suramadu Approach : Wa = 10,5m; We = 10,5m; WLTOR = 3,5m; Wx = 7m. Simpang Suramadu - Bangkalan Approach : Wa = 7m; We = 7m; WLTOR = 3,5m; Wx = 7m. - Akses Approach : Wa = 10,5m; We = 10,5m; WLTOR = 3,5m; Wx = 7m. - Kamal Approach : Wa = 7m; We = 7m; WLTOR = 3,5m; Wx = 7m. - Pelabuhan Approach : Wa = 10,5m; We = 10,5m; WLTOR = 3,5m; Wx = 7m.
UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini
Hhitung
0.15 1.20
Bpakai
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 12. Tipikal Dimensi Gorong-gorong
[1]
E. Analisa BiayaKonstruksi Perhitungan analisa biaya mengacu pada volume pekerjaan, meliputi : perkerjaan pembersihan lahan, galian, timbunan, lapis perkerasan, drainase, dan kelengkapan jalan (marka jalan), berikut hasil perhitungan biaya konstruksi : Dari perhitungan diatas diperoleh biaya konstruksi sebesar Rp. 1.310.759.193.932,- Terbilang : “Satu Triliun Tiga Ratus Sepuluh Miliar Tujuh Ratus Lima Puluh Sembilan Juta Seratus Sembilan Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah”
[2]
IV. KESIMPULAN
[8] [9]
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan yang dilakukan dalam tugas akhir diatas adalah sebagai berikut : Hasil perencananaan jalan akses yaitu : 1. Jalan direncanakan dengan tipe 4/2 D, dengan dimensi : - Lebar lajur = 3,5 meter - Lebar Jalur = 7 meter - Lebar Median = 5 meter - Lebar Bahu = 2 meter - Kecepatan rencana : 80 km/jam
1. 2. 3.
STA 0+000 s/d 2+250 STA 2+250 s/d 11+450 STA 11+450 s/d 14+549,11
Nilai CBR
STA
2,162 % 11,481 % 1,57 %
Surface 16 cm 16 cm 16 cm
Lapisan Base Course 20 sm 20 cm 20 cm
[5] [6] [7]
[10] [11] [12] [13]
[15]
3. Perkerasan jalan Segmen (STA)
[4]
[14]
2. Geometrik jalan Alinyemen Horisontal : 11 PI S-C-S; 3 PI S-S Alinyemen Vettikal : 14 PVI (Cembung) ; 11 PVI (Cekung) Superelevasi : Maksimum 10%
No.
[3]
Sub Base 60 cm 20 cm 60 cm
Departemen Pekerjaan Umum (1987). ― Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI2.3.26.1987‖. Jakarta : Yayasan Badan Penerbit PU Direktorat Jendral Bina Marga (1990). ―Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan No. 008/T/BNKT/1990‖. Jakarta Direktorat Jendral Bina Marga (1990). “Petunjuk Perencanaan Marka Jalan No.012/S/BNKT/1990”. Jakarta Direktorat Jendral Bina Marga (1992). ― Tata Cara Perencanaan Persimpangan Sebidang Jalan Perkotaan No. 01/T/BNKT/1992‖. Jakarta Sukirman, Silvia (1994). ― Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan”. Bandung : Nova Soewarno (1995). ― Hidrologi (Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data)‖. Bandung : Nova Direktorat Jendral Bina Marga (1997). ― Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997‖. Jakarta Direktorat Jendral Bina Marga (1997). ― Manual Kapasitas Jalan Indonesia‖. Direktorat Jendral Bina Marga (2004). “Perencanaan Median Jalan Pd T-172004-B”. Jakarta Direktorat Jendral Bina Marga (2006). :‖Pekerjaan Tanah Dasar Buku 2 Pedoman Pekerjaan Tanah Dasar Untuk Pekerjaan Jalan No. 00302/BM/2006‖. Jakarta Anonim (2011). ― Laporan Pendahuluan Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan Bangkalan – Socah‖. Surabaya : PT. Virama Karya Anonim (2011). ― Laporan Tanah Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan Bangkalan – Socah‖. Surabaya : PT. Virama Karya Anonim (2011). ― Laporan Hidrologi Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan Bangkalan – Socah‖. Surabaya : PT. Virama Karya Wiwengku, T dan Firmanto Hadi, Spetember 2012. ― Evaluasi Lokasi Pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak‖. Jurnal Teknik ITS Vol.1 http://www.jatimprov.go.id/site/genjot-pertumbuhan-ekonomi-75-persen-jatimtetap-andalkan-umkm/