PERBEDAAN PERILAKU AGRESIF MENIGEMUDI PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN KEPRIBADIAN TIPE A DANI B Penelitian pada mahasiswa pengendara sepeda motor Fakuftas Psikofogi UIN Syarif Hidayatuflah Jakarta Skripsi diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh
Bella Dilla
103070029036
FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SY ARIF HIDAY ATULLAll-f JAKARTA
2008
II
PERBEDAAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN B Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat meraih gelar Sarjana Psikologi
Oleh
Bella Dilla
103070029036 Di Bawah Bimbingan Pembimbing I,
Pembimbing 11,
----~
~-___-?"
~khwan Lutfi, M. Si NIP. 150 368 809
Dr. A ul Mujib, M. Ag NIP. 150 283 344
FAKUL TAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2008
Ill
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "PERBEDAAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN B" telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 06 Februari 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi. Jakarta, 06 Februari 2008 Sidang Munaqasyah
Ketua Meran
Sekretaris Mer
kap Anggota
Dra. H'. Nett NIP. 150 215
Anggota:
Pe,11
Prof. Ha n Yasun M. Si NIP. 13 351 146
Pembimbing I
A-z::. Ag
Dr--.
NIP. 150 283 344
Pembimbing II
-~~-
b~~:jib,
Dr. M. Ag NIP. 150 283 344
lkhwan Lutfi, M.Si NIP. 150 368 809
IV
" 1.(flsefamatanmu adafan dari 1.(flsa6aranmu "
"'Engk,au titfak,al?g,n menjadi orang yang u ajar dengan 1
6im6ingan nawa nafsumu, /igcuau jik,a engA(9,u menjacfi orang-orang yang wajar dengan 6im6ingan nitfupmu " (C])~Jlitfn
af-Qarni)
rt"akjnfan dafam k,eyakjnanmu, dan raguk,an /igraguanmu. (CJ«J6ert J£. Scnu{{er)
v
ABSTRAK (A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (B) Februari 2008 (C) Bella Dilla (103070029036) (D)PERBEDAAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN KEPRIBADIAN TIPE A DAN B (E) Halaman : 76 halaman (F) Pada saat rasio jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan semakin meningkat, perilaku para pengguna jalan raya belum juga menunjukkan budaya keselamatan jalan yang baik. Bila ditilik lebih teliti, kendaraan jenis sepeda motor merupakan salah satu "diktator" di jalan raya. Hampir tidak ada ruas jalan yang lepas dari kekuasaannya. Pemandangan pengendara sepeda motor yang suka menyerobot jalur secara tiba-tiba, atau sering kebut-kebutan merupakan hal yang biasa terlihat di jalan raya. Jalan raya seakan-akan menjadi lautan pengendara agresif. Perilaku agresif mengemudi adalah perilaku mengemudi yang membahayakan atau tampak membahayakan orang lain baik secara fisik maupun mental bermula dari cara mengemudi yang beresiko, tidak taat peraturan atau hukum berlalu lintas, hingga terjadinya kekerasan di jalan. Kepribadian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepribadian tipe A dan tipe B. Kepribadian tipe A yang ditandai dengan adanya ketidaksabaran dan perasaan terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, keterlibatan yang tinggi terhadap tugas atau pekerjaan, nafsu bersaing yang berlebihan, mudah marah, serta agresif dianggap memiliki kesamaan dengan ciri para pengguna jalan yang agresif dalam mengemudikan kendaraannya dibandingkan dengan kepribadian tipe B yang menunjukkan manifestasi yang sebaliknya, yaitu lebih sabar, santai, tenang, ambisinya rendah, menahan diri, dan pasif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan tipe B. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode komparatif. Data penelitian ini menggunakan Skala Tipe Kepribadian dan Skala Perilaku Agresif Mengemudi yang dibuat sendiri oleh peneliti. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 40 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dianalisis dengan menggunal
VJ
perilaku agresif mengemudi pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe B sebesar 84.1852 (SD= 8.73119), dengan nilai t hitung = 1,954, dan t label pada taraf signifikansi 5% dengan df 38 = 2,042. Karena nilai t hitung yang dihasilkan (1.954) < t label (2.042), maka hipotesis nihil (Ho) diterima dan (Ha) ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe A dan tipe B. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama disarankan untuk menambahkan dimensi lain untuk mengantisipasi adanya aspek lain yang turut berpengaruh dan tidak terukur di dalam penelitian ini, yaitu mengenai pemahaman individu tentang peraturan atau hukum berlalu lintas. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah pembu21tan alat ukur yang lebih baik dan terencana. (G) Bahan bacaan : 27 Buku, 2 Jurnal, 7 Internet, 1 Disertasi
vii
KAT A PENGANTAR Segala puji dan syukur hanya dipersembahkan kehadirat Allah swt, yang tidak pernah berhenti melimpahkan nikmat, taufik, dan hidayah kepada hambacNya. Segala shalawat, salam, dan berkah semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan umat nabi besar Rasulullah Muhammad saw beserta keluarga, para sahabat, dan siapa saja yang selalu berusaha melaksanakan sunnahnya.
Akhirnya berakhir juga langkah awal dari sebuah perjuangan panjang yang penuh kerja keras dan doa. Meskipun penulis menemui banyak hambatan dan rintangan dalam proses penyusunan skripsi yang ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Perbedaan Perilaku Agresif Mengemudi pada Pengendara Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe Adan B".
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari banyaknya dukungan dan bantuan secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ora. Hj. Zahrotun Nihayah M.Si sebagai Pembantu Dekan bidang akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta kepada Bapak Dr. Abdul Mujib M. Ag dan Bapak lkhwan Lutfi M, Si sebagai pembimbing yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, dan alas kesediaannya mencurahkan perhatian, ilmu dan waktu disela-sela kesibukan beliau kepada penulis. Kepada kedua orang tua, penulis mohon maaf sebesar-besarnya karena penyelesaian skripsi tertunda dari rencana yang telah penulis janjikan
Vlll
sebelumnya. Penulis berterima kasih karena lbu dan Bapak telah begitu sabar dan pen uh pengertian dalam memberikan dukungan dan penantian penyelesaian skripsi penulis. Dukungan dan doa dari kalian berdualah yang menjadi pembimbing dalam setiap langkah kehidupan yang penulis jalani.
Terima kasih penulis ucapkan kepada sahabat-sahabat seperjuangan di kampus Psikologi UIN terutama untuk Farah, Fithkam, Lisa, Novi, Roro, Rini, Unik, Syaly alas dukungan moril yang diberikan kepada penulis saat penulis merasa begitu lelah. Sahabat-sahabat SMA penulis, Selly, Fera, Angga yang juga berkuliah di UIN, terima kasih alas bantuannya menemani penulis menyebarkan angket selama beberapa hari. Special Thanks buat Ramdan alas kesediaan meluangkan waktunya untuk memberikan komentar, pendapat, kritikan, serta saran bagi penyelesaian skripsi penulis. Kepada para responden yang bersedia meluangkan waktunya sejenak untuk mengisi angket disela kesibukannya masing-masing, terima kasih banyak, tanpa kerja sama dari kalian skripsi ini tidak akan mungkin berjalan dengan baik. Mohan maaf kepada semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan dan perbaikan dari segala kekurangan dan kekhilafan penulis sebagai hamba Allah yang lemah dan tiada berdaya tanpa bimbingan-Nya akan sangat bermanfaat bagi penulis. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. Amin.
Jakarta, Februari 2008
Penulis
ix
DAFTAR ISi HALAMAN JUDUL ...................................................................... . HALAMAN PERSETUJUAN .. . . .. .. . .. . . .. . . . ... .. . . .. . .. .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . ..
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii MOTTO ... ... ..............•.............................. ......... ...... ................... iii ABSTRAK .................................................................................
iv
KATA PENGANTAR .................................................................... vii DAFTAR ISi . .. .... . . . . . . .. .. . . ... .. . . .. .. .... . . . . . . ..... .. . . .. . .. .. . . . . . .. .. .. .. . .. .. ..... ix DAFTAR TABEL ......................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ... .. . .. . .. . .. . . . . .. . .. . . ... . . .. . •. . . . . . . . . .. ... .. . . . . . . .. . . . . . . . . .. . xiv DAFTAR LAMPI RAN . . ..... ... .. ....... ... . . .. .. .. ... . . . .. .. . . . . . . . . .. . . . . . . .. .. . .. . ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1-10
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 1.2 ldentifikasi Masalah .. . .. . .. .. . . .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. ... 8 1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................... 8 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 9 1.5 Sistematika Penulisan .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. . .. ... 10
BAB 2 KAJIAN TEORI
11-37
2.1 Perilaku Agresif....... ... .. ..... ... .. .. .. . .. .... . .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. . 11 2.1.1 Definisi Perilaku Agresif ........................................... 11 2.1.2 Teori-Teori Perilaku Agresif ......................................
13
2.1.3 Bentuk-Bentuk Perilaku Agresif ................................. 14 2.1.4 Faktor-F aktor Pengarah dan Pencetus Perilaku Ag res if . . . 18 2.1.5 Perilaku Agresif Mengemudi ....................................... 18 2. 1.6 Bentuk-Bentuk Perilaku Pengemudi yang Ag res if .. .. .. .... 21 2.2 Kepribadian .................................................................. 2.2. 1 Definisi Keoribadi;:m
23
x
2.2.2 Pola Perilaku Kepribadian Tipe A dan Tipe' B . . . . . . . . . . . . . . .
25
2.3 Pandangan Islam . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32 2.4 Kerangka Berpikir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37 2.5 Hipotesis Penelitian .. . . .. . .. ... ... ... . .. .. . . .. .. . . .. . .. . .. ... . . . .. . . .. .. . .
BAB 3 METODE PENELITIAN
37
38-49
3.1 Jen is Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . ...
38
3.1.1 Pendekatan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . ..
38
3.1.2 Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . ..
38
3.2 Variabel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . ..
38
3.2.1 ldentifikasi Variabel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .
38
3.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
39
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............
41
3.3.1 Populasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41 3.3.2 Sampel ............................................. ...................
41
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel .. . ... .. . ... . . . .. . . .. .. . . . . ... .. . ...
42
3.4 Metode dan lnstrumen Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .
42
3.4.1 Metode Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
42
3.4.2 lnstrumen Penelitian .. . . . . . .. ... . . . . .. . .. .. . . .. .. . . . . . .. . . . . .. . .. ..
43
3.5 Prosedur Penelitian .. . .. . . .. . .. ... .. . .. . ... ... . .. .. . .. . ... .. . . . . . .. . .. . . . .
46
3.6 Uji lnstrumen ... ... ... ... ... ... ......... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... .... 47 3.6.1 Uji Validitas ........................... ...... .......................... 47 3.6.2 Uji Reliabilitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 48 3.7 Teknik Analisis Data ...................................................... 49
BAB 4 PRESENT ASI DAN ANALISA DATA
50-70
4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian 4.1.1 Gambaran Um um Responden Berdasarkan Usia ............ 50 4.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................................................. 51
xi
4.1.3 Gambaran Um um Responden Berdasarkan Semester ..... 51 4.1.4 Gamba ran Um um Responden Berdasarkan Suku ........... 52 4.1.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Mengemudi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
53
4.1.6 Gamba ran Um um Berdasarkan Tipe Kepribadian . . . . . . ..
53
4.2 Presentasi Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... 54 4.2.1 Perilaku Agresif Mengemudi .. . . .. . . . .. . . .. .. . .. . .. . ................ 54 4.2.2 Dimensi Perilaku Agresif Mengemudi...... ..... .. .... ... .. .. .. . 57 4.2 Uji Persyaratan... .. . . .. .. .... .. . ... .. ... ... . ... .. . .. . .. .... ..... .... ...... ..
63
4.2.1 Uji Normalitas... .. .. .. ...... . .. ... .. .. . . . .. .. .. .. .. . ... . .. .. .. .. . .. ... 63 4.2.2 Uji Homogenitas...................................................... 66 4.3 Uji Hipotesis.................................................................. 66
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
71-75
5.1 Kesimpulan ................................................................... 70 5.2 Diskusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70 5.3 Saran ........................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... xvi LAMPI RAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.
Blue Print Skala Tipe Kepribadian
Tabel 3.2.
Blue Print Skala Perilaku Agresif Mengemudi
Tabel 3.3.
Norma Reliabilitas Guilford & Fruchter
Tabel 4.1.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan .Jenis Kelamin
Tabel 4.3.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Semester
Tabel 4.4
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Suku Bangsa
Tabel 4.5
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Mengemudi
Tabel 4.6.
Gambaran Umum Respanden Berdasarkan Tipe Kepribadian
Tabel 4.7.
Kategarisasi Skar Skala Perilaku Agresif Mengemudi
Tabel 4.8.
Hasil lnterpretasi Skar Perilaku Agresif Mengemudi
Tabel 4.9.
Gambaran Deskripsi Nilai Respanden Penelitian
Tabel 4.10.
Kategarisasi Skar Dimensi Verbal Road Rage
Tabel 4.11.
Hasil lnterpretasi Skar Dimensi Verbal Road Rage
Tabel 4.12.
Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Verbal Road Rage
Tabel 4.13.
Kategarisasi Skar pada Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor
Tabel 4.14.
Hasil lnterpretasi Skar Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor
Tabel 4.15.
Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor
xiii
Tabel 4.16.
Kategorisasi Skor pada Dimensi Scofflaw
Tabel 4.17.
Hasil lnterpretasi Skor Dimensi Scofflaw
Tabel 4.18.
Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Scofflaw
Tabel 4.19.
Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.20.
Hasil Uji Homogenitas
Tabel 4.21.
Perbedaan Skor Perilaku Agresif Mengemucli Antara Rata-Rata Pengendara Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe Adan B
Tabel 4.22.
Perbedaan Skor Dimensi Perilaku Agresif Mengemudi Antara Rata-Rata Pengendara Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe
A clan B
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. QQ Plot Skala Perilaku Agresif Mengemudi
xiv
DAFTAR LAMPI RAN
Lampiran 1
Kuesioner Tipe Kepribadian dan Perilaku Agresif Mengemudi (Try Out)
Lampiran 2
Reliabilitas Skala Tipe Kepribadian (Try Out)
Lampiran 3
Validitas Skala Tipe Kepribadian (Try Out)
Lampiran 4
Data Mentah Skala Tipe Kepribadian (Try Out)
Lampiran 5
Reliabilitas Skala Perilaku Agresif Mengemudi (Try Out)
Lampiran 6
Validitas Skala Perilaku Agresif Mengemudi (Try Out)
Lampiran 7
Data Mentah Skala Perilaku Agresif Mengemudi (Try Out)
Lampiran 8
Kuesioner Tipe Kepribadian dan Perilaku Agresif Mengemudi (Penelitian)
Lampiran 9
Reliabilitas Skala Tipe Kepribadian (Penelitian)
Lampiran 1O Data Mentah Skala Tipe Kepribadian (Penelitian) Lampiran 11 Reliabilitas Skala Perilaku Agresif Mengemucli (Penelitian) Lampiran 12 Data Mentah Skala Perilaku Agresif Mengemudi (Penelitian) Lampiran 13 Uji Normalitas Lampiran 14 Uji Homogenitas Lampiran 15 Uji-t Perilaku Agresif Mengemudi Lampiran 16 Uji-t per Dimensi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saal ini masalah lalu lintas menarik perhatian dan kepedulian dari berbagai pihak dan kelompok. Hal ini dapat dipahami, karena masalah lalu lintas juga terkait dengan berbagai masalah yang tercakup dalam aspek kehidupan lainnya. Permasalahan lalu lintas sendiri dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok permasalahan, seperti masalah kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas (keselamatan jalan), kepadatan dan kemacetan (ketertiban jalan), serta kelancaran dalam berlalu lintas (Maskat, 1995).
Salah satu permasalahan lalu lintas yang menjadi perhatian seiring dengan kemajuan pembangunan dan bertambahnya penggunaan kendaraan bermotor adalah meningkatnya kecelakaan jalan. Data statistik pada tahun 2005 menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan jalan yang terjadi di Indonesia mencapai 33.827 orang dimana 36% diantaranya meninmial dunia (Sutawi, 2005). Sedangkan apabila ditinjau dari aspek pengguna jalan, pengguna sepeda motor menempati urutan tertinggi dalam kaitan dengan kecelakaan jalan. Berdasarkan data Jasa Rahardja (2005) dari 30 ribu total kematian akibat kecelakaan lalu lintas, 19 ribu diantaranya adalah pengguna sepeda motor (Media Indonesia, 2007).
2
Korbannya sendiri mayoritas ditemukan pada mereka yang berusia dibawah usia dua puluh tahun dan awal usia dua puluh tahunan, sedangkan pada mereka yang berusia pertengahan dua puluh tahunan dan pertengahan dua puluh lima tahunan, angka kecelakaan cukup stabil. Dalam kenyataan di lapangan, angka kecelakaan tersebut dimungkinkan lebih besar lagi karena biasanya hanya kecelakaan besar yang dilaporkan, sedangkan kecelakaan yang ringan tidak dilaporkan (Sutawi, 2005). Selain menirnbulkan korban jiwa, kecelakaan juga menimbulkan kerugian materi dan non materi yang tidak sedikit jumlahnya. Misalnya, kehilangan produktivitas,
wal~tu,
biaya
perawatan, pengobatan, dan biaya sosial lainnya.
Menurut Wirawan (1996) dalam studinya mengenai kepribadian dan kecelakaan lalu lintas, faktor-faktor yang terlibat terhadap terjadinya kecelakaan di jalan adalah faktor lingkungan dan faktor manusia. Jalan yang licin, rusak, tikungan yang amat tajam dan sebagainya merupakan faktor lingkungan. Sedangkan kecerobohan, kelalaian, agresi dan sebagainya merupakan faktor manusia. Termasuk dalam kategori fakl:or manusia salah satunya adalah kepribadian (yang sifatnya permanen dan tidak mudah berubah dalam waktu yang relatif singkat) dan keadaan temporer (keadaan sementara yang sedang dialami seseorang), termasuk di dalamnya keadaan faali, seperti: lelah, lapar, mengantuk dan keadaan psikologis, seperti: sires, cemas, dan bosan (Wirawan, 1996).
3
Berbagai upaya untuk menurunkan angka kecelakaan khususnya untuk mengantisipasi faktor lingkungan telah dilakukan oleh berbagai pihak, seperti menetapkan berbagai peraturan lalu lintas, mengadakan berbagai sarana yang menolong seperti lampu-lampu di persimpangan jalan, rambu-rambu lalu lintas (misalnya, batas kecepatan maksimal), marka-rnarka jalan, dan bahkan yang terakhir memberlakukan jalur terpisah untuk pengendara sepeda motor serta menghimbau para pengendara sepecla motor untuk menyalakan lampu kendaraannya di siang hari. Namun, rneskipun keadaan jalan telah dibuat lebih aman, tanda-tanda bahaya telah banyak dipasang, kecelakaan jalan masih juga tetap tinggi (http://www.balipost.co. id/balipostcetak/2007/11/26/b13.htm ).
Hal ini memperkuat dugaan bahwa faktor penyebab utama terjadinya kecelakaan adalah faktor manusia. Hal ini didukung oleh berbagai penelitian mengenai kecelakaan lalu lintas yang menunjukkan bahwa faktor pengemudi atau faktor manusia merupakan faktor penyebab utama terjadinya kecelakaan dibandingkan faktor sarana jalan, kendaraan, cuaca, dan lainnya (Sutawi, 2006). Hal ini disebabkan karena masih banyaknya orang yang memiliki perilaku berbahaya yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan, salah satunya adalah perilaku yan!J agresif dalam mengemudi yang dilakukan oleh para pengemudi pengguna jalan.
4
Perilaku agresif mengemudi menurut James & Nahl (2000) adalah perilaku mengemudi di bawah pengaruh emosi yang tidak stabil, sehingga menghasilkan perilaku yang beresiko terhadap orang lain. Dikatakan sebagai emosi yang tidak stabil karena mendistorsi pola pikir pen~1emudi dan lebih menunjukkan emosi daripada kontrol diri yang adekuat. Emosi ini yang kemudian dipakai untuk menghasilkan perilaku yang impulsif dan beresiko atau perilaku yang membahayakan atau tampak membahayakan orang lain.
Pengertian perilaku agresif mengemudi dari James & Nahl tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muniarti (1996) mengenai perilaku agresif pada supir metromini yang mengkategorikan perilaku agresif mengemudi pada supir metromini ke dalam kelompok agresi instrumental. Tindakan berbahaya seperti mengemudi dengan ugal-ugalan merupakan tindakan mengemudi yang dilakukan dengan tidak mempedulikan nasib para penumpang. Tindakan tersebut sengaja dilakukan untuk rnendapatkan sesuatu yang bernilai bagi sopir rnetromini yaitu terpenuhinya setoran.
Berbagai fenornena yang rnenunjukkan perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor, dapat terlihat dalam kondisi yang padat dan sesak seperti yang terjadi pada jam-jam sibuk yaitu pagi clan sore hari dimana terjadi peningkatan volume kendaraan pacla ruas-ruas jalan yang ada. Kondisi yang padat tersebut menyebabkan para pengendara sepeda motor ingin keluar terlebih dahulu dari situasi tersebut. Biasanya sikap agresif
5
yang ditunjukkan disaat kondisi padat dan sesak tersebut adalah mengemudi dengan jarak yang terlalu dekat dengan kendaraan lain atau menyalip dan menyerobot kendaraan lain yang ada di depannya. Terkadang perilaku mengemudi seperti ini dapat menimbulkan kecelakaan kecil seperti menyerempet kendaraan lain. Apabila hal ini terjadi, biasanya sikap agresif yang muncul adalah mengumpat, mengklakson, berteriak dan bahkan terkadang sampai menimbulkan perselisihan diantara para pengemudi pengguna jalan.
Fenomena lain yang juga menunjukkan perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor adalah mengemudikan kendaraan dengan laju kecepatan yang sangat tinggi atau mengebut (James & Nahl, 2000). Perilaku lain yang juga termasuk dalam kategori perilaku agresif dalam mengemudi adalah perilaku pengendara yang tidak taat pada peraturan berlalu lintas (Wirawan, 1996). Misalnya, tidak sedikit pengemudi yang sering memutar arah ditempat yang terdapat rambu dilarang untuk memutar arah, menghentikan atau memarkirkan kendaraan di tempat yang terdapat rambu dilarang untuk berhenti, dan menerobos lampu merah (James & Nahl, 2000). Perilaku tersebut dikatakan agresif karena hasil dari perilakunya dianggap beresiko atau membahayakan.
Menurut Wirawan (1996), para pengguna jalan yang agresif dalam mengemudi kurang memiliki kesabaran terhadap orang lain, gampang
6
menyalahkan orang lain, mudah tersinggung, dan mudah marah. Senada dengan pendapat Wirawan, James & Nahl (2000) mengatakan bahwa para pengemudi yang agresif dalam mengemudi dipenuhi den!~an motif untuk bersaing dengan pengendara lainnya saat berada di jalan. Keseharian yang dipenuhi dengan tekanan waktu dalam aktivitas dan jadwal yang padat, membuat para pengemudi menjadi terburu-buru dalam mengemudi sehingga seringkali mengabaikan peraturan yang acla di jalan.
Faktor manusia yang dianggap turut berperan dalam perilaku agresif mengemudi seseorang adalah faktor kepribaclian (yang sifatnya permanen dan tidak mudah berubah dalam waktu yang relatif singkat). Hal ini cliperkuat oleh pendapat Wirawan (1996) yang mengatakan bahwa inclividu yang hampir tidak pernah mengalamai kecelakaan lalu lintas yang berarti ternyata telah terbina dalam kondisi sikap dan pola kepribadian yang mengarah pada perilaku yang aman. Bahwa terdapat ciri kepribadian tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Kepribadian yang dimaksucl dalam penelitian ini adalah kepribadian tipe A dan tipe B. Bahwa kepribadian tipe A yang aktivitas kesehariannya ditandai dengan adanya ketidaksabaran dan perasaan terburu-bu1cu dalam mengerjakan sesuatu, keterlibatan yang tinggi terhadap tugas, nafsu bersaing yang berlebihan, mudah tersinggung atau marah, dan agresif dianggap memiliki kesamaan dengan ciri para pengemudi yang agresif dalam
7
rnengernudi dibandingkan dengan kepribadian tipe B yang rnenunjukkan rnanifestasi yang sebaliknya, yaitu lebih sabar, santai, tenang, arnbisinya rendah, rnenahan diri, dan pasif. Hal ini rnernperkuat dugaan bahwa terdapat perbedaan dalarn kaitannya dengan perilaku agresif rnengernudi pada individu dengan kepribadian tipe A dan tipe B.
Hal ini sesuai dengan penelitian Zyansky (1978) yang rnengatakan bahwa individu dengan kepribadian tipe A telah rnenunjukkan
an~1ka
yang berarti
untuk kernatian dalarn kaitannya dengan kecelakaan dan f(ekerasan di jalan dibandingkan individu dengan tipe B. Menurut Suinn (197i'), faktor penyebabnya adalah karena para pengernudi yang rnerniliki kepribadian tipe A lebih peka terhadap tingkat stres yang tinggi di jalan dan lebih rnudah rnengungkapkan ernosi secara negatif terhadap stres yanr1 ia rasakan dibandingkan dengan pengernudi yang rnerniliki kepribadian tipe B (http://www.geocities.com/irnc24837209/tabp.htrnl).
Hal ini didukung oleh pendapat Goldenson (1970) dalarn VVirawan (1996), yang rnengatakan bahwa para pengguna jalan yang lebih peka terhadap tingkat stress di jalan cenderung rnenjadi pecah perhatiannya, kurang waspada, dan kurang dapat rnenggunakan pengetahuan dlan keterarnpilannya. Akibatnya rnereka tidak rnarnpu rnenghadapi berbagai keadaan darurat yang terus rnenerus terjadi pada waktu mereka rnengendarai kendaraannya. Sebaliknya, para pengguna jalan yang rendah
8
tingkat kepekaannya terhadap stres di jalan mengindikasikan adanya kedewasaan pribadi, yang terlihat dengan adanya kemampuan untuk meredam reaksi-reaksi emosional yang kuat (Wirawan, 1996). Hal ini menjelaskan bahwa faktor kepribadian yang sifatnya pem1anen, turut mempengaruhi keadaan temporer seseorang dalam hal ini adalah keadaan psikologis individu saat berada di jalan yang pada akhirnya turut berperan terhadap kemungkinan terjadi atau tidaknya kecelakaan di jalan.
Namun, hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Staub menemukan bahwa antara kedua tipe kepribadian tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan dalam l
Pen~1endara
Sepeda
Motor dengan Kepribadian Tipe Adan B", penelitian pada mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
1.2 ldentifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka beberapa masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana perilaku mengemudi pengendara sepeda motor yang agresif? b. Faktor-fal
9
c. Bagaimana pola perilaku kepribadian tipe Adan tipe B? d. Apakah ada perbedaan perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe A dan tipe B?
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Apakah ada perbedaan perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B?"
Sedangkan permasalahan yang diteliti perlu dibatasi, dimana pokok bahasan yang diteliti meliputi: a. Kepribadian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepribadian tipe A dan tipe B. Kepribadian tipe A ditandai dengan adanyat ketidaksabaran dan perasaan terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, keterlibatan yang tinggi terhadap tugas atau pekerjaan, nafsu bersaing yang berlebihan, mudah tersinggung atau marah, dan agresif. Sedangkan kepribadian tipe B menunjukkan manifestasi yang sebaliknya, yaitu lebih sabar, santai, tenang, ambisinya rendah, menahan diri, dan pasif. b. Perilaku agresif mengemudi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku mengemudi yang membahayakan atau tampak membahayakan orang lain baik secara fisik maupun mental bermula dari cara mengemudi
10
yang beresiko, tidak taat peraturan atau hukum berlalu lintas, hingga terjadinya kekerasan di jalan.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe A dan tipe B.
Secara teoritis, manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan informasi mengenai aplikasi dari teori-teori P1:;ikologi Kepribadian mengenai pola perilaku kepribadian tipe A dan tipe B, Psikologi Sosial mengenai perilaku agresif pada pengemudi. Sedangkan secara praktis agar dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang terkait dengan pengemudi itu sendiri agar dapat mengemudikan kendaraan dengan mematuhi semua ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam berlalu lintas, dan juga pemerintah untuk dapat memperkecil dampak negatif yang terjadi dari perilaku agresif yang ditunjukkan oleh pengemudi.
1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah : BAB 1
Pendahuluan, yang menguraikan Latar Belakang Permasalahan, ldentifikasi Masalah, Pembatasan dan
11
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, serta Sistematika Penulisan.
BAB2
Kajian Teori, dimana pada bab ini diurail
BAB3
Metode Penelitian, yang menguraikan Pendekatan dan Metode Penelitian, ldentifikasi Variabel Penelitian, Populasi dan Pengambilan Sampel, Metode dan lnstrumen Penelitian, Uji lnstrumen, Teknik Analisis Data.
BAB4
Analisis Data, dimana data yang telah didapat dari lapangan untuk kemudian dianalisa.
BAB5
Penutup, yang berisi Kesimpulan, Diskusi clan Saran.
11
BAB2 KAJIAN TEORI
2.1 Perilaku Agresif 2.1.1 Definisi Perilaku Agresif Agresif berasal dari kata agresi (aggression) yang secara harfiah berarti menyerang. Murray dalam Chaplin (2000) memberikan gambaran agresi sebagai kebutuhan untuk menyerang, memerkosa atau melukai orang lain, meremehkan, merugikan, mengganggu, membahayakan, merusak, menjahati, mengejek, mencemooh, menuduh secara jahat, menghukum berat atau tindakan sadistis lainnya.
Sedangkan, Berkowitz (1995) mengungkapkan perilaku agresi sebagai segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakil:i seseorang baik secara fisik maupun mental dengan atau maksud tertentu. Senada dengan pendapat Berkowitz, Baron dalam Koeswara (1988) mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukati atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut. Hal ini berarti bahwa perilaku agresi dapat terjadi jika didorong oleh adanya maksud atau tujuan tertentu, yang disebut sebagai agresivitas. Averil dalam O'sears (1991) mendefinisikan agresivitas sebagai perasaan agresif, yaitu keadaan internal yang tidak dapat diamati secara langsung. Sebagai
12
contoh, ketika seseorang rnarah, di dalarn dirinya ada keinginan untuk rnelukai orang lain narnun perasaan tersebut akan ditarnpilkan atau tidak tergantung dari individu itu sendiri. Hal ini berarti bahwa individu itu sendirilah yang rnenentukan apakah agresivitas pada dirinya akan diaplikasikan ke dalarn bentuk perbuatan yang disebut dengan perilaku a~1resif atau tidal<. Jadi, dapal dikatakan bahwa agresivitas rnerupakan penyebab dari tingkah laku agresif.
Pandangan lain rnengatakan bahwa agresi rnerupakan suatu bentuk reaksi terhadap keadaan yang tidak rnenyenangkan yang rnelibatkan perasaan ernosi atau rnarah dalarn diri individu. Hal ini senada den~1an apa yang diungkapkan oleh Sarlito dalarn Koeswara (1988) yang rnengungkapkan perilaku agresi sebagai salah satu bentuk reaksi ernosional yang berpengaruh besar pada relasi interpersonal atau berinteraksi dengan sesarna rnanusia dan lingkungan. Hal ini berarti bahwa perilaku yang rnernungkinkan Iuka fisik atau psikis pada orang lain yang rnenjadi obyek tujuannya dirnaksudkan sebagai perilaku yang tidak dapat diterirna secara sosial.
Berdasarkan definisi-definisi rnengenai perilaku agresif yang telah diungkapkan di alas, peneliti rnenyirnpulkan bahwa perilaku agresif adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan atau rnaksud untuk rnenyakiti, rnelukai, atau rnerusak obyek tujuannya baik secara fisik maupun
13
psikis. Jika perilaku menyakiti, melukai atau merusak yang dilakukan tidak memiliki maksud atau tujuan, misal memukul dengan tidak sengaja maka perilaku tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku agresif.
2.1.2 Teori-Teori Perilaku Agresif Untuk menjelaskan mengenai perilaku agresif, peneliti mengemukakan beberapa sudut pandang dari teori yang berbeda dalam rnenjelaskan perilaku agresif sebagai berikut: a. Agresi sebagai perilaku bawaan Teori mengenai perilaku agresifyang mengatakan agresi sebagai perilaku bawaan diungkapkan oleh para ahli psikoanalisis yansi menjelaskan bahwa perilaku agresif merupakan perilaku yang sifatnya bawaan atau insting (Atkinson, 1999). b. Agresi sebagai dorongan dari luar Teori mengenai perilaku agresif yang mengatakan bahwa agresi didapatkan sebagai dorongan dari luar diungkapkan oleh para ahli teori dorongan yang menjelaskan bahwa perilaku agresif terjadi disebabkan oleh kondisi-kondisi eksternal seperti frustrasi. Dengan adanya kondisi tersebut, maka akan menimbulkan motif yang kuat pada diri seseorang untuk berperilaku agresif. Sebagai contoh, apabila seseorang mengalami hambatan dalam usaha pencapaian tujuan maka akan timbul dorongan agresif di dalam diri sehingga muncul perilaku melukai obyek atau orang lain yang menyebabkan frustrasi (Atkinson, 1999).
14
c. Agresi sebagai perilaku belajar sosial Teori mengenai perilaku agresifyang mengatakan agresi sebagai perilaku belajar sosial beranggapan bahwa perilaku agresif yang dilakukan oleh individu diperoleh sebagai hasil belajar melalui pengamatan atau observasi alas perilaku yang ditampilkan oleh individu-individu yang menjadi model. Teori ini beranggapan bahwa agresi dapat dipelajari melalui observasi atau imitasi, semakin sering mendapatkan penguatan akan semakin besar kemungkinan perilaku agresif dapat terjadi. Sebagai contoh, frustrasi menimbulkan agresi terutama pada orang yang telah belajar memberi respon terhadap situasi aversif dengan sikap dan perilaku agresif (Bandura, 1977). d. Agresi sebagai gabungan antara faktor bawaan dan lingkungan Teori mengenai perilaku agresif yang mengatakan agresi sebagai gabungan antara faktor bawaan dan lingkungan diungkapkan oleh para ahli konvergenisme yang menjelaskan bahwa terjadinya perilaku ditentukan secara bersama oleh faktor genetik dan lin9kungan (Notoatmodjo & Sarwono, 1985).
2.1.3 Bentuk-Bentuk Perilaku Agresif Berkowitz (1995) membagi dan menjelaskan agresi ke dalam dua macam, yaitu:
15
a. Agresi Permusuhan (Hostile Aggression) Agresi permusuhan atau hostile aggression merupakan ungkapan kemarahan yang ditandai dengan emosi yang tinggi dan perilakunya ditujukan untuk melampiaskan emosi. Agresi jenis ini tidak dipikirkan oleh pelaku karena pelaku cenderung tidak peduli jika akibat dari perbuatannya lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaatnya. Conteh, pelajar yang berkelahi massal karena ada temannya yang (katanya) dikeroyok. b. Agresi Instrumental (Instrumental Aggression) Agresi instrumental atau instrumental aggression merupakan jenis agresi yang dilakukan sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain seperti untuk mempertahankan kekuasaan, dominasi, atau status sosial seorang individu. Jenis agresi ini pada umumnya tidak disertai emosi, perilaku menyakiti korban hanyalah sebagai media untuk meraih tujuan-tujuan tertentu. Conteh, serdadu membunuh untuk merebut vvilayah musuh sesuai dengan perintah yang diinstruksikan komandan.
Selanjutnya, Berkowitz (1995) membagi agresi berdasarkan jenisnya sebagai berikut: a. Agresi Langsung Agresi langsung melibatkan aksi yang ditunjukkan secara langsung kepada target yang memunculkan amarah (baik dalam bentuk agresi fisik, verbal, non verbal.
16
b. Agresi Tidak Langsung Agresi tidak langsung melibatkan aksi tidak langsung yang ditujukan kepada target yang memunculkan amarah, tanpa rnenyakiti target secara frontal. Misalnya, menceritakan kejelakan target kepada orang lain. c. Agresi yang Dialihkan Agresi yang dialihkan melibatkan aksi agresif yang dialihkan kepada sesuatu atau seseorang yang tidak ada hubungannya dengan target yang memunculkan perasaan amarah tersebut.
Senada
dengan
pendapat
Berkowitz,
Buss
dalarn
Morgan
(1978)
menyebutkan delapan perilaku agresif, baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, dengan cara fisik, verbal maupun non verbal, dan aktif maupun pasif sebagai berikut: a. Agresi fisik aktif langsung, seperti merusak, memukul atau mencubit. b. Agresi fisik aktif tidak langsung, seperti menjebak atau mencelakakan orang lain. c. Agresi fisik pasif langsung, seperti tidak mau memberi jalan kepada orang lain. d. Agresi fisik pasif tidak langsung, seperti menolak melakukan sesuatu. e. Agresi verbal aktif langsung, seperti mencaci maki orang lain. f.
Agresi verbal aktif tidak langsung, seperti menyebarkan gosip yang tidak baik tentang orang lain.
17
g. Agresi verbal pasif langsung, seperti tidak mau berbicara kepada orang lain. h. Agresi verbal pasif tidak langsung, seperti diam saja walaupun tidak setuju.
Dari berbagai bentuk perilaku agresi yang telah diuraikan di alas, maka secara garis besar bentuk perilaku agresi dapat dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu: a. Berdasarkan Arahnya Berdasarkan arahnya, agresi dibedakan alas agresi
al~tif
dan agresi pasif.
Agresi aktif ditujukan pada pihak lain, seperti menyerang orang lain atau merusak barang milik orang lain, sedangkan agresi pasif ditujukan pada diri sendiri seperti melukai atau menyakiti diri sendiri. b. Berdasarkan Caranya Berdasarkan caranya, agresi dibedakan alas agresi langsung dan agresi tidal<
langsung.
Agresi
secara
langsung
berarti
perilaku
agresif
ditunjukkan dengan jelas atau dapat diamati dan sebaliknya dilakukan secara diam-diam atau tidak tampak seperti kebencian di dalam hati. c. Berdasarkan Macamnya Berdasarkan macamnya, agresi dibedakan alas agresi fisik, verbal dan non verbal. Agresi fisik dapat dilakukan dengan atau tanpa ala! terhadap fisik lawan atau obyek sasaran. Agresi verbal dapal berupa gunjingan, menyebarkan gosip, mencela, memaki, mengucapkan kata-kata kasar
18
dan lain-lain. Adapun agresi non verbal adalah bahasa tubuh (body
language), seperti mencibir dan merengut.
2.1.4 Faktor-Faktor Pengarah dan Pencetus Perilaku Agresif Perilaku agresif sebagaimana tingkah laku lain muncul karena adanya faktor pencetus atau dorongan baik dari dalam diri (internal) seperti pengaruh kondisi fisik dan kepribadian, maupun dari luar diri individu (eksternal) seperti dari
kondisi
lingkungan
dan
pengaruh
kelompok.
Berkowitz
(1995)
menyebutkan kunci utama penyebab tindakan agresif sebagai berikut: a. Adanya dorongan sejak lahir. b. Agresi merupakan respon yang natural terhadap pengalaman frustrasi. c. Tingkah laku agresi seperti tingkah laku sosial lainnya merupakan hal yang dipelajari.
2.1.5 Perilaku Agresif Mengemudi Martinez (1997) mengatakan perilaku agresif mengemudi sebagai suatu perilaku mengemudi yang membahayakan atau tampak rnembahayakan pengemudi lain. Sedangkan menurut James & Nahl (2000) pengemudi berperilaku agresif dalam mengemudi karena mereka mengemudi di bawah pengaruh emosi yang tidak stabil, sehingga menghasilkan perilaku yang beresiko terhadap orang lain. Dikatakan sebagai emosi yang tidak stabil karena mendistorsi pola pikir pengemudi dan lebi11 menunjukkan emosi daripada kontrol diri yang adekuat. Emosi ini yang kemudian dipakai untuk
19
menghasilkan perilaku yang impulsif dan beresiko atau perilaku yang membahayakan atau tampak membahayal
James & Nahl (2000) mengatakan, bahwa para pengemudi yang agresif dalam mengemudi dipenuhi dengan motif untuk bersaing, secara adekuat tidak setuju dengan aturan yang berlaku saat berada di jalan. Sedangkan menurut Wirawan (1996), para pengguna jalan yang agre:sif dalam mengemudi biasanya kurang memiliki kesabaran terhadap orang lain, gampang menyalahkan orang lain, mudah sekali tersinggung, dan marah.
James dan Nahl (2000) menyebutkan 3 aspek emosi tidak stabil yang menyebabkan pengendara berperilaku agresif dalam mengemudi, yaitu: a. Impatience and Inattentiveness (Ketidal<sabaran dan Kecerobohan) Perilaku yang berkaitan dengan ketidaksabaran dan kecerobohan dalam mengemudi, seperti menerobos lampu merah, mempercepat laju kendaraan saat lampu kuning menyala, mengemudi di alas batas kecepatan arus lalu lintas yang telah ditentukan, mengemudi dengan jarak yang terlalu dekat agar pengemudi di depan melajukan kendaraannya dengan lebih cepat, tidak memberikan sign ketika diperlukan, secara tidak teratur mempercepat atau melambatkan kendaraan. b. Power Struggle (Perlawanan) Perilaku yang berkaitan dengan power struggle terliilat dari perilal
20
menghina dengan teriakan, dengan isyarat seperti mengacungkan tangan, dan mengklakson berulang kali, secara tiba-tiba memotong jalur pengemudi lain dengan maksud untuk membalas dendam karena jalurnya dipotong, mengemudi dengan jarak yang sangat dekat dengan orang di depan agar pengemudi di depan melaju lebih cepat, mengerem tiba-tiba dengan tujuan untuk membalas dendam. c. Recklessness and Road Rage (Kesembronoan dan Amukan Jalan) Perilaku yang berkaitan dengan kesembronoan dan amukan jalan misalnya, mengebut dengan maksud untuk mengajak duel kendaraan lain, mengemudi dalam keadaan mabuk, menyerbu secara besar-besaran dengan maksud untuk menggempur pengendara lain, mengemudi dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Berdasarkan penjelasan di alas, peneliti menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku agresif mengemudi adalah perilaku mengemudi yang membahayakan atau tampak membahayakan orang lain baik secara fisik maupun mental bermula dari cara mengemudi yang beresiko, tidal< taat peraturan atau hukum berlalu lintas, hingga terjadinya kekerasan di jalan.
2.1.6 Bentuk-Bentuk Perilaku Mengemudi yang Agresif James dan Nahl (2000), mengungkapkan bentuk-bentuk perilaku yang dilakukan oleh pengemudi yang agresif sebagai berikut:
21
a. Verbal Road Rage (Amukan Verbal di Jalan) Verbal Road Rage merupakan kebiasaan secara konstan menyerang, melawan secara mental atau verbal kepada pengemudi lain, para penumpang, pekerja pelaksana hukum, pejalan kaki. Hal ini dapat terlihat dalam bentuk menyumpah, memaki, berteriak, mengklakson, dan sebagainya. b. Rushing Maniac & Aggressive Competitor (Maniak Kecepatan & Pesaing Agresif) Gaya perilaku mengemudi ini memiliki dua unsur-unsur komplementer. Pertama adalah adanya suatu kecemasan yang luar biasa untuk mengurangi laju kecepatan berkendara. Kedua, adalah adanya motif atau dorongan yang tinggi untuk bersaing dengan pengendara lainnya di jalan. Di dalam status mental ini, individu terus menerus bersemangat di jalan, mencaci maki diri sendiri bila berkendara secara lambat, atau berkendara dibelakang kendaraan lain. lndividu dengan perilaku ini memiliki kebiasaan mengemudi menerobos bahu jalan, selalu berusaha untuk mengemudi di jalur yang lebih cepat. Sikap mental ini menciptakan perilaku mengemudi menuruti kata hati yang sulit dan tak dapat diramalkan oleh pengendara lain. c. Scofflaw (Pelanggar Peraturan atau Hukum Berlalu Lintas) Scofflaw yaitu perilaku mengemudi yang tidak taat pada peraturan atau hukum berlalu lintas yang diatur untuk kepentingan bersama. Perilaku
22
mengemudi ini dikatakan agresif karena hasil dari perilakunya dianggap beresiko atau membahayakan keselamatan orang lain.
James dan Nahl (2000) juga menyebutkan beberapa bentuk perilaku lain yang dilakukan oleh pengendara yang agresif dalam
men!~emudi,
yaitu:
a. Making obscene gestures atau membuat isyarat yang tidak sopan yang ditujukan kepada pengendara lain. b. Yelling at someone or swearing, yaitu berteriak dan menyumpah. c. Passing on the shoulder atau mengemudi terlalu merapat ke bahu jalan. d. Speeding up to a yellow light atau mempercepat kendaraan saat lampu kuning menyala. e. Changing Jane without signaling atau menggganti jalur tanpa memberikan tanda kepada kendaraan lain. f.
Honking the horn atau membunyikan klakson.
g. Going over speed limit atau mengemudi diatas batas kecepatan. h. Tailgating atau mengemudi dengan jarak yang sangat dekat dengan orang di depan agar pengemudi di depan melaju lebih cepat.
i.
Blocking the Jane atau menghalangi jalan orang lain.
j.
Failing to yield to merging traffic atau kurangnya rasa rnengalah dari pengemudi untuk mengantri pada saat keadaan jalan sedang macet.
23
Pendapat lain diungkapkan oleh Collado (1996) yang melakukan studi tentang perilaku pengemudi yang agresif, dan hasil yang ditemukan antara lain: a. Speeding atau mengebut b. Tailgating, yaitu membuntuti kendaraan lain yang berada di depan dengan jarak yang sangat dekat. c. The Accordion Effect, yaitu tidak memberikan kesempatan kepada kendaraan lain untuk memotong masuk dan mengemudikan kendaraan dengan jarak yang sangat dekat dengan kendaraan di depan. d. Fast Drives, yaitu bentuk perilaku agresif mengemudi yang banyak mengambil resiko hanya untuk menghindari kemacetan. e. Emotional Influence, adalah pengaruh emosi dari pengemudi itu sendiri.
2.3 Kepribadian 2.3.1 Definisi Kepribadian Allport dalam Rice (1999) mengungkapkan kepribadian sebagai "the dynamic organization within the individual of those psychophysical system that determine his characteristic behavior and thought". Bahwa kepribadian
adalah sebuah organisasi dinamis dalam sistem psikis dan fisik individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya. Organisasi dinamik dalam definisi tersebut menekankan bahwa kepribadian selalu berkembang dan berubah, meskipun sekaligus terdapat organisasi atau sistem yang mengikat
24
dan menghubungkan berbagai komponen dari kepribadian. lstilah psikofisis, menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah semata-mata mental dan bukan juga semata-mata neural. Organisasi mengisyaratkan beroperasinya badan dan jiwa, berpadu secara tak terpisahkan rnenjadi kesatuan pribadi.
Perrin dan John (1997) rnengatakan kepribadian mewakili karakteristik individu yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku yang konsisten. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Fudyartanta (2005) bahwa kepribadian adalah dinarnika organisasi psikofisik fungsional manusia yang menjelrna dalam pola-pola tingkah laku spesifik dalam menghadapi medan hidupnya.
Hjelle dan Ziegler dalam Harlan (2003) mengungkapkan kepribadian sebagai konsep abstrak yang mengintegrasikan sejumlah aspek yang menjadi karakteristik seseorang yaitu emosi, motivasi, pikiran, pengalaman, persepsi dan tindakan. Arti konseptual kepribadian bersifat multifaset mencakup spektrum proses mental dan internal yang luas, yang mernpengaruhi tindakan seseorang dalam berbagai situasi.
Sedangkan Cattel dalam Hall & Lindzey (1993) mengungkapkan kepribadian sebagai segala sesuatu yang memungkinkan suatu peramalan dari apa yang akan dilakukan seseorang dalam suatu situasi tertentu. Dalam definisinya, Cattel memberikan penjelasan bahwa kepribadian seseoran<:J merupakan
25
salah satu penentu dari apa yang akan dikerjakan oleh orang-orang yang berbeda dalam segala macam situasi sosial dan situasi lingkungan pada umumnya, kepribadian berkenaan dengan semua tingkah laku individu dalam lingkungannya. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian adalah suatu kesatuan komponen dalam individu yang khas yang merupakan peramalan dalam menentukan perilaku seseorang ketika menghadapi medan hidupnya.
2.3.2 Pola Perilaku Kepribadian Tipe Adan Tipe B Penemu konsep kepribadian Tipe A dan Tipe B berasal dari kerja kelompok antara dua ahli jantung yaitu Friedman dan Rosenman dan seorang ahli biokimia bernama Beyers yang kemudian membagi perilaku manusia menjadi dua macam pola yaitu pola kepribadian Tipe Adan Tipe B (Smet, 1994).
Friedman dan Rosenman tertarik dengan adanya perbedaan yang signifikan dalam segi perilaku dan emosi pada orang yang menderita penyakit jantung dengan orang yang tidak memiliki penyakitjantung. Friedman dan Rosenman dalam Larsen dan Buss (2005) mengatakan bahwa individu yang menderita penyakit jantung memperlihatkan suatu gaya perilaku yanii disebutnya TABP (Type A Behavior Pattern) dibandingkan dengan orang yang tidak menderita penyakit jantung.
26
Type A Behavior Pattern (TABP) diartikan sebagai "an action-emotion complex that can be observed in any person who is aggressively involved in a chronic, incessant struggle to achieve and more in Jess time, and if required to do so, against the opposing efforts of other person" (Friedman dan Rosenman, dalam Kreitner dan Kinicki, 2000).
Friedman dan Rosenman pada mulanya mendeskripsikan karakteristik perilaku kepribadian tipe A sebagai upaya pencapaian keberhasilan yang berlebihan, sifat kompetitif, dan urgensi waktu. Karakteristik tambahan yang disebutkan kemudian adalah ketidaksabaran dan permusuhan (hostilitas). Rice (1999) mengungkapkan hal ini di dalam bukunya yang berjudul Stress and Helath: a. Speed and Impatience (Kecepatan dan ketidaksabaran dalam mengerjakan sesuatu) lndividu dengan kepribadian tipe A merasa waktu merupakan sesuatu yang penting sehingga mereka selalu melakukan sesuatu dengan cepat dan cenderung memiliki sifat yang tidak sabar. Mereka juga suka menuntut ketepatan waktu dalam melakukan suatu tugas atau kegiatan dan mereka juga suka membatasi waktu untuk menyelesaikan kegiatan atau tugas yang sedang dilaksanakannya. Orang dengan tipe A ini tidak sabar dan juga cenderung gelisah jika terjadi keterlambatan dan melihat orang lain melakukan sesuatu secara lamban.
27
b. Job Involvement (Keterlibatan yang tinggi terhadap tugas) lndividu tipe A cenderung memiliki self-critical serta adanya keterlibatan yang tinggi terhadap suatu pekerjaan dan bekerja keras menuju tujuan tanpa merasakan suatu kegembiraan dalam pemenuhan atau usaha mereka, terkait dengan ini muncullah suatu ketidakseimbangan hidup (Larsen & Buss, 2005). lndividu dengan kepribadian tipe A apabila memiliki suatu pekerjaan, mereka sangat bertanggung jawab alas tugas mereka sehingga seringkali aspek lain terabaikan. Peneliti lain yang telah memperkuat observasi mengenai perilaku dan reaksi emosional pada individu dengan kepribadian tipe A mengatakan bahwa individu tipe A memiliki pengorganisasian yang baik dan tertib, lebih suka bekerja sendiri dalam menghadapi masalah atau tantangan c. Hard-Driving Competitiveness (Dorongan Kuat untuk Bersaing) lndividu dengan kepribadian tipe A memiliki sifat kompetitif atau memiliki orientasi bersaing yang kuat. lndividu tipe ini juga memiliki sifat yang ambisius dan perfeksionis. lndividu dengan kepribadian tipe A memiliki kesungguhan usaha dengan dorongan tinggi untuk mengerjakan sesuatu lebih dari apa yang dikerjakan orang lain. d. Hostile (Perasaan bermusuhan) lndividu dengan kepribadian tipe A memiliki hostility yang lebih tinggi dibandingkan individu dengan kepribadian tipe B. Hostility diartikan sebagai kecenderungan untuk merespon frustrasi yanGJ dirasakan oleh individu dalam kesehariannya dengan kemarahan, agresivitas dan
28
sebagainya (Larsen dan Buss, 2005). lndividu tipe A cenderung suka bersikap sinis terhadap hidup dan pada orang lain. Selain itu, individu tipe A juga cenderung mudah dibangkitkan perasaan marahnya atau permusuhan, yang mereka boleh atau tidak boleh nyatakan secara terbuka. Sebagai akibatnya, individu dengan kepribadian tipe A mengalami ketegangan emosional dan fisiologis yang lebih besar bila dihadapkan pada situasi yang sulit dikendalikan atau yang menimbulkan stres.
Miller dalam Harlan (2003) mengatakan bahwa hostilitas clan sifat lain yang terkait antara lain kesinisan dan kemarahan yang dimiliki oleh individu tipe A dinyatakan sebagai prediktor bermakna bagi kematian oleh segala sebab. Dembroski yang dikutip oleh Williams dalam Harlan (2003) membeclakan dimensi hostilitas sebagai berikut: a. Konten Hostile Rasa atau ekspresi terganggu, iritasi, ketidaksenangan, kemarahan, dan lain-lain yang sejenis, yang sering terjadi selama pengalaman sehari-hari yang menimbulkan frustrasi. b. lntensitas Hostilitas Penggunaan kata-kata yang bermuatan emosional, kata-kata kotor, dan tekanan suara.
29
c. Gaya lnteraksi Hostile (Hostile Style of Interaction) Sikap kasar, merendahkan, marah-marah, dan menghina sebagai respons terhadap lingkungan.
Sedangkan Kenneth Dodge yang dikutip oleh Williams dalam Harlan (2003) membedakan enam dimensi hostilitas sebagai berikut: a. Kesinisan Pandangan yang negatif secara umum terhadap kemanusiaan. b. Atribut Hostile Kecenderungan untuk mempersepsikan bahwa pihak lain dengan sengaja berupaya mencelakakan dirinya. c. Afek Hostile Pengalaman emosi negatif dalam menjalani hubungan sosial. d. Respons Agresif Kecenderungan untuk menggunakan kemarahan sebagai respons terhadap permasalahan. e. Penghindaran Sosial (Sosial Avoidance) Pengakuan bahwa seseorang menghindari orang-orang \ainnya.
Friedman dan Rosenman dalam Rice (1999) menyebutkan ciri-ciri individu dengan kepribadian tipe A sebagai berikut: a. Senang bekerja keras, terus menerus berusaha dalam berpikir ataupun menyelesaikan tugas sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin,
30
tidak suka rnenganggur, cenderung rnerasa tidak tenang atau bersalah jika santai, serta tidak senang dengan tugas atau sesuatu yang relatif rnengulang. b. Agresif, berarnbisi, dan rnerniliki daya saing yang kuat. Narnun, arnbisi rnereka seringkali disertai dengan rasa perrnusuhan, kmang rnerniliki tujuan yang jelas sehingga sering rnenolak aspek kehidupannya yang lain seperti keluarga, rekreasi atau kegiatan sosial. c. Berbicara secara eksplosif atau rneledak-ledak, suka rnenyuruh orang lain untuk cepat rnenyelesaikan apa yang dikatakannya. d. Tidak sabar rnenghadapi orang atau situasi yang dian£1gap rnengharnbat dirinya. e. Selalu berorientasi pada tugas atau kegiatan, selalu rnenetapkan target atau tujuan serta batasan waktu sehingga terus-rnenerus rnerasa dikejar oleh waktu. Fungsi mental dan fisik bekerja dengan cepat sehingga dalarn rnelakukan apapun cenderung tergesa-gesa. f.
Selalu berusaha keras untuk rnelawan orang, barang, atau kejadian yang rnengharnbatnya.
g. Merniliki acuan keberhasilan yang tinggi dan akan berusaha mendapatkan penghargaan. h. Seringkali tidak menyangka bahwa perasaan tertekan atau stres yang dialaminya merupakan akibat dari perilakunya sendiri dan bukan akibat dari lingkungan.
31
Pola kepribadian tipe B meliputi orang-orang yang mempunyai gaya perilaku yang berlawanan dengan kepribadian tipe A. Kepribadian tipe B memiliki sifat yang santai (rileks), sabar, tenang, tanpa adanya perasaan bersalah atau khawatir jika tidak melakukan sesuatu, dan tidak merasa tertekan oleh batasan waktu. lndividu dengan kepribadian tipe B tidak terburu-buru oleh waktu, kurang kompetitif, dan tidak mudah marah seperti tipe A (Smet, 1994). lndividu dengan kepribadian tipe B mudah bersosialisasi dengan orang lain, pasif, mampu menahan diri, jarang bersikap tidak sabar, jarang memiliki perasaan curiga terhadap orang lain, dan tidak mudah mengembangkan gangguan-gangguan yang berkaitan dengan stres.
Individu dengan kepribadian tipe B jarang menciptakan stres bagi dirinya sendiri, hal ini berbeda dengan kepribadian tipe A. Hal ini terlihat dari adanya sifat kompetitif yang kuat di dalam kepribadian tipe A dan :sifat ini dapat membuat diri mereka di bawah tekanan yang banyak serta adanya ketidakramahan yang kemudian dapat menciptakan banyak konflik dengan individu lain. Smith dalam Weiten dan Lyod (1997) mengatakan bahwa individu yang memiliki ketidakramahan yang tinggi akan banyak mendapatkan masalah, kejadian yang negatif, lebih banyak konflik dalam perkawinan mereka, dan lebih besar stres yang mereka rasakan dibandingkan dengan individu yang tingkat hosli/enya rendah.
32
lvancevich dan Matteson dalam Rice (1999) mengungkapkan bahwa individu dengan kepribadian tipe B mencari kepuasan terhadap kebutuhannya dengan cara yang tidak menimbulkan gangguan psikologis dan fisiologis sebagaimana individu dengan kepribadian tipe A. Hal ini berarti bahwa individu dengan kepribadian tipe A jika menghadapi stresor akan melakukan usaha apapun untuk dapat menguasai situasi kembali clan karena incliviclu dengan kepribadian tipe A merupakan individu yang
teror~1anisir
maka
mereka akan melakukan coping yang berencana clan berpusat pada masalah. Hal ini berbeda dengan kepribadian tipe B yang tidak ingin melakukan hal-hal yang menimbulkan gangguan psikologis, individu dengan kepribadian tipe B akan berusaha untuk menghilangkan atau mengurangi perasaan-perasaan yang timbul akibat stres sehingga mereka akan melakukan emotion-focused coping.
2.4 Pandangan Islam Subtansi manusia dalam pandangan Islam terbagi menjadi subtansi jasad, ruh, clan nafs (Mujib, 2002). Ketiga aspek tersebut pada prinsipnya saling membutuhkan. Jasad tanpa ruh atau ruh tanpa jasad tidal< dapat teraktualisasi. Karena keduanya saling membutuhkan, maka diperlukan sinergi yang dapat menampung kedua subtansi yang saling berlawanan tersebut, yaitu nafs.
33
Kepribadian manusia berdasarkan pada ketiga subtansi di alas, ada pada subtansi nafs. Nafs dapat berarti jiwa (soul), nyawa, ruh, konasi yang berdaya syahwat dan ghaddab, kepribadian, dan subtansi psikofisik manusia. Pada
subtansi nafs ini, komponen jasad dan ruh bergabung. Nafs adalah potensi jasadi-ruhani (psikofisik) manusia yang secara inhern telah ada sejak manusia siap menerimanya (Mujib, 2002). Semua potensi yang ada pada nafs bersifat potensial, tetapi dapat aktual jika manusia mengupayakannya.
Setiap komponen yang ada memiliki daya yang dapat menggerakkan tingkah laku manusia. Aktualisasi nafs membentuk kepribadian, yang perkembangannya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Kepribadian dalam Psikologi Islam merupakan "integrasi dari sistem kalbu, aka/, dan nafsu manusia yang menimbu/kan tingkah laku" (Mujib, 2002).
Dimana subtansi manusia mempunyai tiga daya yaitu daya kalbu (Fitrah ilahiyah) sebagai aspek supra kesadaran yang memiliki daya emosi (rasa),
akal (fitrah insaniah) sebagai aspek kesadaran yang memiliki daya kognisi (cipta), dan nafsu (fitrah hayawiyah) sebagai aspek pra atau bawah kesadaran manusia yang memiliki daya konasi (karsa).
Kalbu memiliki kecenderungan natur ruh, dan berfungsi sebagai pemandu, pengontrol, dan pengendali struktur nafs yang lain. Nafs rnemiliki kecenderungan natur jasad, prinsip kerjanya mengikuti prinsip kenikmatan duniawi dan inqin menqumbar nafsu-nafsu impulsifnya. Sedangkan aka!
34
memiliki kecenderungan antara ruh dan jasad, yang mencakup mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan pendapat, mengasumsikan, berimajinasi, memprediksi, berpikir, mempertimbangkan, menduga, dan menilai (G.P Chaplin dalam Mujib, 2002). Ketiga komponen nafsani tersebut berintegrasi untuk mewujudkan suatu tingkah laku.
Kepribadian manusia merupakan hasil dari interaksi di antara ketiga komponen nafs tersebut, namun ada salah satu diantaranya yang lebih mendominasi dari komponen yang lain. Apabila dalam pembentukan kepribadian, yang paling mendominasi adalah daya nafsu maka kepribadiannya disebut sebagai kepribadian Amarah. Kepribadian amarah adalah kepribadian yang cenderung pad a tabiat jasad dan mengejar pad a prinsip-prinsip kenikmatan (Mujib, 2002). Keberadaannya ditentukan oleh dua daya, yaitu daya syahwat yang selalu menginginkan birahi, kesukaan diri, ingin tahu dan campur tangan urusan orang lain, dan sebagainya ; serta daya ghadab yang selalu menginginkan tamak, serakah, mencekal, berkelahi, ingin menguasai yang lain, keras kepala, sombong, angkuh, dan sebagainya.
Hal ini tergambar dalam kepribadian tipe A yang aktivitas kesehariannya ditandai dengan adanya keinginan yang tinggi untuk mengalahkan orang lain sehingga dalam pencapaian apa yang diinginkan, individu cenderung bersikap bermusuhan dalam proses mendapatkan apa yang diinginkan. Pada akhirnva perilaku yang muncul dari individu tersebut adalah melakukan
35
perbuatan-perbuatan sesuai dengan naluri primitifnya yaitu bertindak agresif dalam berespon terhadap situasi yang menantang, menuntut dan mengancam terhadap kontrol diri individu. Abdal Razzaq (1992) dalam Mujib, (2002) mengatakan bahwa perbuatan-perbuatan yang mengikuti naluri primitif individu merupakan tempat dan sumber dari kejelekan dan tingkah laku yang tercela. Firman Allah SWT : " • " ,., ,. '· j " • • lo t.ll ' It,,. "'.)l'~tJ • ('!?-..! .).J"' <,,-!.) (.). (,,-!..! I"".) • f y=
.U""-" · ''- 11 (.). '·I ,,,.°' lS ' ''f lo'.J .)!
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Yusuf: 53).
Dalam konteks perilaku mengemudi, seseorang mengemudi secara agresif karena pengemudi terbiasa mengemudi di bawah pengaruh emosi yang tidak stabil sehingga menghasilkan perilaku yang beresiko terhadap orang lain. Dikatakan sebagai emosi yang tidak stabil karena mendistorsi pola pikir pengemudi dan lebih menunjukkan emosi daripada kontrol diri. Emosi ini yang kemudian dipakai untuk menghasilkan perilaku yang impulsif dan beresiko atau perilaku yang membahayakan atau tampak membahayakan orang lain. Pandangan Islam sendiri melarang individu untuk berperilaku yang dapat membahayakan atau tampak membahayakan orang lain. Hal ini dapat dipahami melalui sabda Rasulullah berikut ini:
BAB3 METODE PENEllTIAN
3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan kuantitatif bekerja dengan angka, yang datanya berupa bilangan (skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi), yang dianalisis menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis peneliiian yang sifatnya spesifik (Alsa, 2004).
3.1.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian komparatif. Dim an a metodologi penelitian komparatif yang dimaksud adalah komparasi antara dua sampel independen, yaitu metode komparasi yang digunakan untuk melihat perbandingan antara dua kelompok sampel yang berbeda dan tidak berkaitan satu sama lain.
3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 ldentifikasi Variabel Penelitian Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan
39
penelitian, sering pula dinyatakan bahwa variabel penelitian sebagai faktorfaktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Suryabrata, 1983). Variabel dibagi atas dua macam yaitu Variabel Bebas
(Independent Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Dalam penelitian ini yang menjadi kedua variabel tersebut adalah: Variabel Bebas (IV)
: Tipe kepribadian pengendara sepeda motor
Variabel Terikat (DV)
: Perilaku agresif mengemudi
3.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Bebas Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian pengendara sepeda motor. a. Definisi Konseptual Tipe kepribadian pengendara sepeda motor yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian A clan B. Keprii)adian tipe A ditandai dengan adanya ketidaksabaran clan perasaan terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, keterlibatan yang tinggi terhadap tugas atau pekerjaan, nafsu bersaing yang berlebihan, mudah tersinggung atau marah, clan agresif. Sedangkan kepribadian tipe B menunjukkan manifestasi yang sebaliknya, yaitu lebih sabar, santai, tenang, ambisinya rendah, menahan diri, dan pasif.
40
b. Definisi Operasional Kepribadian tipe A dan tipe B adalah skor yang diperoleh melalui pengembangan instrumen, menggunakan skala dengan tipe jawaban "Ya" dan ''Tidak" yang diukur melalui 4 komponen aspek yaitu Speed and Impatience (Kecepatan dan ketidaksabaran dalam mengerjakan sesuatu), Job Involvement (Keterlibatan yang tinggi terhadap tu~1as), Hard-Driving Competitivenes (Dorongan kuat untuk bersaing), dan 1-!ostile (Perasaan
bermusuhan).
Variabel Terikat Variabel terikat adalah objek dari suatu studi atau penelitian, variabel terikat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku agresif mengemudi. a. Definisi Konseptual Perilaku agresif mengemudi adalah perilaku mengemudi yang membahayakan atau tampak membahayakan orang lain baik secara fisik maupun mental bermula dari cara mengemudi yang beresiko, tidak taat peraturan atau hukum berlalu lintas, hingga terjadinya kekerasan di jalan. b. Definisi Operasional Perilaku agresif dalam mengemudi adalah skor yang diperoleh melalui pengembangan instrumen, menggunakan skala Likert dengan tipe jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS), yang diukur melalui 3 komponen perilaku yaitu Verbal Road Raae IAmukan verbal di ialan). Rushina Maniac & Aaarn.<:sivA r:nmnt=ditnr
41
(Maniak kecepatan dan pesaing agresif), Scofflaw (Tidak taat peraturan atau hukum berlalu lintas).
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah himpunan semua elemen yang menjadi pusat perhatian penelitian, dimana jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga (Salam & Aripin, 2006). Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi Program Reguler UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang aktif kuliah saat pengambilan sampel. Adapun rinciannya adalah, semester 1 berjumlah 20 orang; semester 3 berjumlah 26 orang; semester 5 berjumlah 13 orang; semester 7 berjumlah 58 orang. Jadi total keseluruhan sebanyak 158 orang.
3.3.2 Sampel Sedangkan sampel adalah himpunan atau elemen populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasinya (Salam & Aripin, 2006). Adapun karakteristik sampel yang akan diambil adalah: a. Mahasiswa Fakultas Psikologi Program Reguler UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang aktif kuliah saat pengambilan sampel. b. Memiliki SIM C c. Usia 17-25 tahun. d. Menggunakan kendaraan sepeda motor ke kampus.
42
Adapun jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 40 orang. Hal ini didasarkan pada pendapat Arikunto (2002), dimana apabila jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka jumlah sampel dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasi. ·
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah non-acak atau non-probability sampling dimana semua anggota atau subyek penelitian tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel, dimana pengambilan sampel didasarkan pada hal-hal tertentu yang dikenakan ke dalam sub-kelompok (Sevilla, 1993). Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sampel
purposifyaitu suatu teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh seorang peneliti jika peneliti memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya (Sevilla, 1993).
3.4 Metode dan lnstrumen Penelitian 3.4.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala, dimana skala adalah suatu perangkat simbol atau angka-angka yang ditetapkan menurut aturan individu atau tingkah laku mereka (Sevilla, 1993).
43
Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam skala yaitu Skala Tipe Kepribadian dan Skala Perilaku Agresif Mengemudi.
3.4.2 lnstrumen Penelitian a. Skala Tipe Kepribadian Pada skala tipe kepribadian, penulis menggunakan skala yang dibuat sendiri oleh peneliti untuk mengkategorikan individu ke dalam kelompok kepribadian tipe Adan B. Skala ini diukur melalui 4 aspek yang diungkapkan oleh Friedman dan Rosenman yaitu Speed and Impatience (Kecepatan dan ketidaksabaran dalam mengerjakan sesuatu), Job Involvement (Keterlibatan yang tinggi terhadap tugas), Hard-Driving Competitiveness (Dorongan kuat untuk bersaing), Hostile (Perasaan bermusuhan). Skala yang digunakan oleh penulis dalam metode pengumpulan data untuk Skala Tipe Kepribadian menggunakan skala Dikotomi dengan 2 kategori jawaban yaitu "Ya" dan "Tidak". Dimana jawaban "Ya" diskor untuk kepribadian tipe Adan diberi nilai 1, sedangkan untuk jawaban "Tidak" diskor untuk kepribadian tipe B dan diberi nilai 0.
Uji reliabilitas yang dilaksanakan dengan sampel uji instrumen sebanyak 60 responden, menggunakan uji statistik Alpha Cronbach dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows versi 11.5. Hasil uji reliabilitas skala Tipe Kepribadian menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0. 7729. Berdasarkan Guilford dan Fruchter (1978) angka tersebut termasuk dalam
44
kategori reliabel. Berdasarkan teknik korelasi Product Moment untuk rnengetahui validitas instrurnen, dari jumlah 50 item yang diujicobakan diperoleh 20 item yang valid dan 30 item sisanya gugur. J\dapun nilai validitasnya berkisar dari 0.2589 - 0.4605 pada taraf signifikansi 0.0·1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 3.1 Blue Print Skala Tipe Kepribadian DI MENSI
NO
INDIKATOR
Uji Caba No Item
Pasca Uji Caba Total
No Item
Total
1
Speed & Impatience
- Tergesa-gesa - Tidak sabar
10, 17,22,24,29,30* 11 *,27,35,46, 49*
6 5
10 4, 19
1 2
2
Job Involvement
- Tanggung jawab - Pekerja keras
16,40*,43 1,3, 12, 13*, 14*15, 31,41*,48*
3 9
15 5,6, 16, 18
1 4
3
Hard-Driving Competitiveness
- Kompetitif -Ambisius
4,5*,23,26*,33 2,9, 18,21,25*,32
5 6
1,8 7
2 1
4
Hostile
- Sinisme - Kemarahan -Agresi
6,34*,36*,42, 45,47 8*, 19,20,28*37 7*,38*,39*,44*, 50*
6 5 5
11, 12 3,9 2,13,14,17, 20
2 2 5
TOTAL
Ket
50
50
20
: (*) merupakan hasil uji instrumen yang valid
b. Skala Perilaku Agresif Mengemudi Pada skala perilaku agresif mengemudi, penulis menggunakan skala yang dibuat sendiri oleh peneliti dan komponen objeknya didasarkan pada aspekaspek pengelompokkan macam-macam bentuk perilaku
a~iresif
mengemudi
dari James dan Nahl (2000) yang diukur melalui 3 komponen perilaku yaitu
20
45
Verbal Road Rage (Amukan verbal di jalan), Rushing Maniac & Aggressive Competitor (Maniak kecepatan dan pesaing agresif), Sco1'f/aw (Pelanggar peraturan atau hukum berlalu lintas). Metode pengumpulan data untuk Skala Perilaku Agresif Mengemudi, menggunakan skala model Liker! yang terdiri dari 4 kategori jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Item-item tersebut terdiri dari item favorable dan unfavorable. Untuk item favorable, pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4, Setuju (S) diberi nilai 3, Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2, Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1. Sedangkan untuk item unfavorable, pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) diberi nilai 1, Setuju (S) diberi nilai 2, Tidak Setuju (TS) diberi nilai 3, dan untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 4.
Berdasarkan hasil uji coba (try out) pada Skala Perilaku Agresif Mengemudi dengan melibatkan 60 subyek didapatkan koefisien reliabilitas sebesar
0,8324. Berdasarkan Guilford dan Fruchter (1978) angka tersebut termasuk dalam kategori reliabel. Berdasarkan teknik korelasi Product Moment untuk mengetahui validitas instrumen, dari jumlah 54 item yang diujicobakan diperoleh 35 item yang valid dan 19 item sisanya gugur. Adapun nilai validitasnya berkisar dari 0.2583 - 0.5063 pada taraf signifikansi 0.01. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada label berikut:
46
TABEL 3.2 Blue Print Skala Perilaku Agresif Mengemudi
NO
DIMENSI
Uji Coba
INDIKATOR
Pasca Uji Coba
No Item
F 1
2
Verbal Road Rage
Total
No Item
u
u
F
2*, 17,22'', 50* 47,54*,20 18*
8
4,5,6
5 3
8 10
25*,27,32, 35*,40*,42 45*, 37 13,30*,52
14
12,14,17, 22
9
2,16,18, 20,24
3 3
30,32 26
- Memaki
3,8*,9*,11*
- Bertengkar - Mengklakson
6,14* 1,16*
Rushing Maniac& Aggressive Competitor
- Mengebut
19,21 *,23, 24,28*,33*
- Beradu kecepatan
4*,26*,29*, 31*,34,36*
Scofflaw
- Menerobos lampu merah - Melanggar batas kecepatan maksimum - Berputar arah sembarangan - Berkendara di bahu jalan - Pelanggaran jalur kiri
44*,48* 39*
7 12*,15*
46
5*, 10
3
41* 38*,43*
51,53* 49
3 3
28 25,29
27
27
54
20
Total
1, 13, 33 35 11
6
15,21, 23,27, 31 19
9
6
7,9
2 3
3
1
34
2 2
2 2
__J
3
TOTAL
Ket
I I
I
: (*) merupakan hasil uji instrumen yang valid
3.5 Prosedur Penelitian Pada tahap ini peneliti melakukan penyebaran alat ukur sebanyak dua kali. Penyebaran pertama dilakukan uji coba (try out) untuk mengetahui validitas dan reliabilitas item, sedangkan penyebaran kedua dilakukan untuk menguji hipotesa penelitian. Uji coba (try out) ala! ukur dilaksanakan pada tanggal 22 s/d 27 Oktober 2007 kepada 60 mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas Tarbiyah Program Reguler UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
15
35
47
Selanjutnya, pengambilan data untuk peneltian dilaksanakan pada tanggal 05 s/d 10 November 2007 kepada 40 mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi Program Reguler UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.6 Uji lnstrumen 3.6.1 Uji Validitas Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu ala! ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur mempunyai validitas yang tinggi apabila ala! tersebut menjalankan fungsi ukurnya. Untuk mendapatkan item yang valid dan dapat diandalkan, dilakukan analisis item total yang merupakan pengujian daya pembeda item dimana tiap-tiap item pernyataan dianalisis dengan mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total. Adapun rumus yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari Pearson (Azwar, 1997) yang memiliki rumus:
r xy
r.xy - (2.x) (2.y)/ n ..,/{ r.x 2 - (2.x)2/ n }{(2.y) 2/ n
Keterangan: r xy
: Koefisien korelasi variabel x dan y
2.xy
: Jumlah hasil perkalian antara variabel x dan y
r.x
: Jumlah skor dari tiap butir
48
l.y
: Jumlah skor total
n
: Jumlah subyek penelitian
x & y : Skor masing-masing skala
3.6.2 Uji Reliabilitas Arti dari reliabilitas adalah kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, dan kekonsistensian, yang berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Dimana pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Pengukuran yang dapat dipercaya adalah pengukuran yang apabila dilakukan terhadap subyek dalam beberapa pelaksanaan maka diperoleh hasil yang sama (Azwar, 19£17). Untuk mengukur tingkat reliabilitas dari skala, digunakan perhitungan dengan rumus dari Alpha Cronbach:
a
: 2 [1-s1 2 +s2 2 ] sx2
Keterangan: s1 2 dan s22 : Varians skor belahan 1 dan Varians skor belahan 2 sx2
:
Varians skor skala
Adapun norma reliabilitas yang digunakan di dalam penelitian ini adalah norma reliabilitas dari Guilford dan Fruchter (1978), yang dapat dilihat pada label berikut ini:
49
TABEL 3.3 Norma Reliabilitas Guilford & Fruchter (1978)
Koefisien
Kriteria
> 0.90
Sangat Reliabel
> 0.70 -0.90
Reliabel
> 0.40- 0.70
Cukup Reliabel
> 0.20-0.40
Kurang Reliabel
< 0.20
Tidak Reliabel
3.7 Teknik Analisis Data Analisis data dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang diajukan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku agresif mengemudi pada pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan tipe B. Metode statistik yang digunakan adalah teknik uji-t, dimana teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio. Berikut adalah rumus ujH yang digunakan:
x,-X2
t=
\
(n 1 -l)s~ +(n 2 -l)s; {-1 +-1} 11 1 +n 2 -2 11 1 11 2
50
BAB4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA
4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan usia, responden penelitian ini digambarkan sebagaimana terlihat pada label berikut:
Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia No 1 2 3 4 5 6
Kategorisasi Usia 18 19 20 21 22 23 Total
Frekuensi
Pres•=ntase
10 6 7 8 7 2 40
25% 1:5% 17.5% 20% 17.5% Ei 0/o 100%
Berdasarkan usia, terlihat bahwa penyebaran usia responden penelitian ini berkisar antara usia 18-23 tahun. Berdasarkan data pada label hasil penelitian di atas, terlihat bahwa frekuensi responden terbanyak ditemui pada kategori usia 18 tahun yaitu sebanyak 10 orang (25%) dari total keseluruhan responden sebanyak 40 orang. Sedangkan frekuensi responden terendah ditemui pada kategori usia 23 tahun yaitu sebanyak 2 orang (5%).
51
4.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, responden penelitian ini digambarkan sebagaimana terlihat pada label berikut:
Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No 1
2
Kategorisasi Jenis Kelamin Laki-Laki Perem[>uan Total
Frekuensi
Presentase
36
90% 10% ·100%
4 40
Berdasarkan data pada label hasil penelitian di alas, terlihat bahwa frekuensi responden pada kategori jenis kelamin laki-laki menunjukkan frekuensi terbanyak yaitu 36 orang (90%) dari total keseluruhan responden sebanyak 40 orang.
4.1.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Semester Berdasarkan semester, responden penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Semester No 1
2 3 4
Kategorisasi Semester Semester 1 Semester 3 Semester 5 Semester 7 Total
Frekuensi
Pre:sentase
5 7 13 15 40
12.5% 17.5% 32.5% 37.5% 100%
52
Responden penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah responden yang aktif kuliah saat pengambilan sampel yaitu respondern semester ganjil (semester 1, 3, 5, dan 7). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa frekuensi terbanyak berdasarkan semester ditemui pada kategori semester 7 yaitu sebanyak 15 orang (37.5%) dari total keseluruhan responden sebanyak 40 orang. Sedangkan frekuensi terendah ditemui pada kategori semester 1 yaitu sebanyak 5 orang (12.5%).
4.1.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Suku Bangsa Berdasarkan suku bangsa, responden penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Tabel 4.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Suku Bangsa No
1 2 3 4 5
Kategorisasi Suku Bangsa Jawa Sunda Betawi Aceh Makasar Total
Frekuensi
Presentase
11
27.5% 22.5% 42.5% 2.5% 5% "100%
9 17 1 2 40
Berdasarkan hasil penelitian berdasarkan suku bangsa didapatkan responden dengan suku Jawa, Sunda, Betawi, Aceh, dan Makasar. Berdasarkan data pada label hasil penelitian di alas, terlihat bahwa frekuensi responden terbanyak ditemui pada kategori suku Betawi yaitu sebanyak 17 orang (42.5%) dari total keseluruhan responden sebanyak 40 oranr:i.
53
Sedangkan frekuensi responden terendah ditemui pada kategori suku Aceh yaitu sebanyak 1 orang (2.5%).
4.1.5 Gambaran Umum Responden Berclasarkan Lama Mengemucli Berdasarkan lama mengemudi, responden penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Tabel 4.5 Gambaran Umum Responclen Berdasarkan Lama Mengemudi No
Kategorisasi Lama Mengemudi
Frekuensi
Presentase
1 2
1-5 Tahun 6-10 tahun
30 10 40
75% 25% 100%
Total
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kategorisasi lama mengemudi antara 1 sampai 10 tahun. Peneliti kemudian membagi kategorisasi lama mengemudi ke dalam dua kelompok yaitu kategorisasi lama mengemudi 1-5 tahun clan 6-10 tahun. Berdasarkan data pad a label hasil penelitian di alas, terlihat bahwa frekuensi pada kategori lama mengemudi 1--5 tahun menunjukkan frekuensi terbanyak yaitu 36 orang (90%) dari total keseluruhan respond en sebanyak 40 orang.
4.1.6 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tipe
~Cepribadian
Berdasarkan tipe kepribadian, responden penelitian ini cligambarkan sebagai berikut:
54
Tabel 4.6 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tipe Kepribadian No
Kategorisasi
Frekuensi
Presentase
13 27 40
32.5% 67.5% 100%
Ti~e Ke~ribadian
1 2
A B Total
Responden penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang memiliki kepribadian tipe A dan tipe B. Responden penelitian yang tergolong ke dalam kepribadian tipe A adalah responden yang mendapatkan nilai total 11-20 untuk Skala Tipe Kepribadian. Sedangkan responden penelitian yang tergolong ke dalam kepribadian tipe B adalah responden yang mendapatkan nilai total 1-10 untuk Skala Tipe Kepribadian. Setelah jumlah total untuk Skala Tipe Kepribadian diketahui, maka dapat diketahui jumlah responden yang memiliki kepribadian tipe Adan tipe B. Berdasarkan data pada tabel hasil penelitian di alas, terlihat bahwa frekuensi responden terbanyak ditemui pada kategori tipe kepribadian B yaitu sebanyak 27 orang (67.5'Yo) dari total keseluruhan responden sebanyak 40 orang.
4.2 Presentasi Data 4.2.1 Perilaku Agresif Mengemudi Untuk menentukan tingkat perilaku agresif mengemudi, penulis membuat kategorisasi jenjang, yaitu menempatkan individu ke dalam kelompokkelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar
55
atribut yang diukur (Azwar, 2003). Jenjang kontinum tersebut adalah rentang minimum dan maksimumnya, yaitu 35x1=35 sampai dengan 35x4=140, sehingga luas jarak sebarannya adalah 140-35=105. Dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai a =105/6=17.5, dan mean teoritisnya adalah: µ=(35x2)+(35x3)/2 =70+105/2 =87.5
Dari 35 item perilaku agresif mengemudi, nilai terendah teoritisnya adalah 35, nilai tengah 87.5, dan nilai tertingginya adalah 140. Sernakin besar skor perilaku agresif mengemudi diatas nilai tengah teoritisnya maka semakin tinggi kecenderungan seseorang untuk berperilaku tertentu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada label berikut:
Tabel 4.7 Kategorisasi Skor Skala Perilaku Agresif Mengemudi Interval 87.5 sx x::; 87.5
Kategori Tinggi Rendah
Sedangkan gambaran tingkat perilaku agresif mengemudi dapat dilihat pada label berikut:
56
Tabet 4.8 Hasil tnterpretasi Skor Perilaku Agresif Mengemudi Kategorisasi
Total
Presentase
Tinggi Rendah Total
15 25 40
37.5% 62.5% 100%
Secara umum perilaku agresif mengemudi responden yang berada pada kecenderungan tinggi sebanyak 15 orang (37.5%), kecenderungan rendah sebanyak 25 orang (62.5%). Dari data tersebut terlihat bailwa frekuensi responden terbanyak ditemui pada kategori rendah.
Adapun gambaran deskripsi nilai responden penelitian dapat dilihat pada label berikut:
Tabet 4.9 Gambaran Deskripsi Nilai Responden Penelitian Kelompok TipeA Tipe B
Minimum 72 69
Maksimum 120 104
Mean 90.76 84.18
Standar Deviasi 12.25 8.73
Dari data yang diperoleh berdasarkan nilai responden penelitian, didapatkan bahwa rata-rata skor kelompok tipe A yang berjumlah 90.7"6 dengan skor SD sebesar 12.25 tergolong cenderung tinggi perilaku agresif mengemudinya. Sedangkan rata-rata skor kelompok tipe B sebesar 84.18 dengan skor SD sebesar 8. 73 tergolong cenderung rend ah perilaku agresif mengemudinya. Sedangkan dari rata-rata skor total menunjukkan bahwa rata-rata kelompok
57
tipe A dan B sebesar 86.32 tergolong cenderung rendah perilaku agresif mengemudinya. Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa perilaku agresif mengemudi mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cenderung rendah.
4.2.2 Dimensi Perilaku Agresif Mengemudi Berikut akan dijelaskan mengenai deskripsi skor secara khusus pada setiap dimensi dari variabel perilaku agresif mengemudi yang terdiri alas Verbal
Road rage, Rushing Maniac & Aggressive Competitor, Scofflaw.
Verbal Road Rage Dari 10 item dimensi Verbal Road Rage, nilai terendah teoritisnya ad al ah 10, nilai tengah 25, dan nilai tertingginya adalah 40. Semakin besar skor dimesi
Verbal Road Rage diatas nilai tengah teoritisnya maka semakin tinggi kecenderungan perilaku menyerang baik secara mental maupun verbal kepada orang lain yang ada di jalan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada label berikut:
Tabel 4.10 Kategorisasi Skor Dimensi Verbal Road J'?age Interval 25 :>x x::; 25
Kategori Tinggi Rend ah
58
Sedangkan gambaran tingkat Verbal Road Rage dapat dilihat pada label berikut:
Tabel 4.11 Hasil lnterpretasi Skor Dimensi Verbal Road Rage Kategorisasi
Total
Presentase
Tinggi Rendah Total
14 26 40
35% 65% 100%
Secara umum perilaku Verbal Road Rage responden
yan~J
berada pada
kecenderungan tinggi sebanyak 14 orang (35%), kecenderungan rendah sebanyak 26 orang (65%). Dari data tersebut terlihat bahwa frekuensi responden terbanyak ditemui pada kategori rendah.
Adapun gambaran deskripsi nilai responden penelitian pacla climensi Verbal Road Rage dapat dilihat pada label berikut:
Tabel 4.12 Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Ver/Jal Road Rage Kelompok TipeA Tipe B
Minimum 19 19
Maksimum 39 30
Mean 25.92 23.85
Standar Deviasi 5.28 3.14
Dari data yang diperoleh berdasarkan nilai responden penelitian pada dimensi Verbal Road Rage, didapatkan bahwa rata-rata skor kelompok tipe A sebesar 25.92 dengan skor SD sebesar 5.28, tergolong cenderung tinggi
59
sebesar 84.18 dengan skor SD sebesar 3.14, tergolong cenderung rendah amukan verbalnya di jalan. Sedangkan dari rata-rata skor total menunjukkan bahwa rata-rata kelompok tipe Adan B sebesar 24.52 tenJolong cenderung rendah amukan verbalnya di jalan. Sehingga secara um um dapat dikatakan bahwa perilaku Verbal Road Rage mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cenderung rendah.
Rushing Maniac & Aggressive Competitor Dari 15 item dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor, nilai terendah teoritisnya adalah 15, nilai tengah 32.5, dan nilai tertingginya adalah 60. Semakin besar skor dimesi Rushing Maniac & Aggressive Competitor diatas nilai tengah teoritisnya maka semakin tinggi kecenclerungan perilaku mengemudi atau melajukan kendaraan dengan terburu-buru, cepat, dan agresif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada label berikut:
Tabel 4.13 Kategorisasi Skor pada Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor Interval 32.5 $X x $ 32.5
Kategori Tinggi Rend ah
Sedangkan gambaran tingkat Rushing Maniac & Aggressive Competitor dapat dilihat pada label berikut:
60
Tabel 4.14 Hasil lnterpretasi Skor Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor Kategorisasi
Total
Presentase
Tinggi Rend ah Total
23 17 40
57.5% 42.5% 100%
Secara um um perilaku Rushing Maniac & Aggressive Competitor respond en yang berada pada kecenderungan tinggi sebanyak 23 orang (57.5%), kecenderungan rendah sebanyak 17 orang (42.5%). Dari data tersebut terlihat bahwa frekuensi responden terbanyak ditemui pada kategori tinggi.
Adapun gambaran deskripsi nilai responden penelitian pada dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor dapat dilihat pad a label berikut:
Tabel 4.15 Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor Kelompok TipeA Tipe B
Minimum 34 29
Maksimum 48
46
Mean 40.92 37.22
Standar Deviasi 4.80 4.29
Dari data yang diperoleh berdasarkan nilai responden penelitian pada dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competior, didapatkan bahwa ratarata skor kelompok tipe A sebesar 40.92 dengan skor SD sebesar 4.80, tergolong cenderung tinggi perilaku mengemudikan kendaraan dengan
61
~"'~""""'""'"" -
ii -'
- -
"
- -'
"
--
-
(
terburu-buru, cepat, dan agresif. Sedarigkan ratacrataskorkelompok tipe B sebesar 37.22 dengan SD sebesar 4.29, tergolong cenderung rendah perilaku mengemudikan kendaraan dengan terburu-buru, cepat, dan agresif. Sedangkan dari rata-rata skor total menunjukkan bahwa rata-rata kelompok tipe A dan B sebesar 38.42 tergolong cenderung tinggi perilaku mengemudikan kendaraan dengan terburu-buru, cepat, dan agresif. Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa perilaku F?ushing Maniac & Aggressive Competitor mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas
Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cenderung tinggi.
Scofflaw
Dari 10 item dimensi Scofflaw, nilai terendah teoritisnya adalah 10, nilai tengah 25, dan nilai tertingginya adalah 40. Semakin besar skor dimesi Scofflaw diatas nilai tengah teoritisnya maka semakin tinggi kecenderungan
perilaku mengemudi yang melanggar peraturan atau hukum berlalu lintas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.16 Kategorisasi Skor pada Dimensi Scofflaw Interval
x::; 25
Kategori Tinggi Rendah
62
Sedangkan gambaran tingkat Scofflaw dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.17 Hasil lnterpretasi Skor Dimensi Scofflaw Kategorisasi
Total
Presentase
Tinggi Rendah Total
8 32
20% 80% 100%
40
Secara umum perilaku Scofflaw responden yang berada pada kecenderungan tinggi sebanyak 8 orang (20%), kecenderungan rendah sebanyak 32 orang (80%). Dari data tersebut terlihat bahwa frekuensi responden terbanyak ditemui pada kategori rendah.
Adapun gambaran deskripsi nilai responden penelitian pada dimensi Scofflaw dapat dilihat pada label berikut:
Tabel 4.18 Deskripsi Nilai Responden pada Dimensi Scofflaw Kelompok TipeA Tipe B
Minimum 18 18
Maksimum 33 29
Mean 23.92 23.11
Standar Deviasi 3.75 2.59
Dari data yang diperoleh berdasarkan nilai responden penelitian pada dimensi Scofflaw, didapatkan bahwa rata-rata skor kelompok tipe A sebesar 23.92 dengan skor SD sebesar 3.75, tergolong cenderung tinggi perilaku melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya. Sedangkan rata-rata skor
63
kelompok tipe B sebesar 23.11 dengan skor SD sebesar 2.59, juga tergolong cenderung rendah perilaku melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya. Sedangkan dari rata-rata skor total menunjukkan bahwa rata-rata kelompok lipe A dan B sebesar 23.37 tergolong
cenderun!~
melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya.
rendah perilaku
Sehin~Jga
dapat dikatakan bahwa perilaku Scofflaw mahasiswa
secara umum
pen~1endara
sepeda
motor Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cenderung rendah.
4.3 Uji Persyaratan Pengolahan data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, karena mustahil para peneliti akan mendapatkan kesimpulan
yan~J
berarti tanpa
didahului oleh kegiatan pengolahan data tersebut. Analisis data dimaksudkan untuk melakukan pengujian hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang diajukan, maka sebelum melakukan pengujian tersebut harus dipenuhi persyaratan analisis terlebih dahulu. Dalam hal ini uji persyaratan yang dilakukan adalah:
4.3.1 Uji Normalitas Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan dan juga karena data berskala interval sebagai suatu pengukuran pada umumnya harus rnengikuti asumsi distribusi normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas Liliefors (Kolmogorov-Smirnov) untuk menguji kebaikankebaikan sesuai (Goodness of fit). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah
64
tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu (Normal). Jadi hipotesis statistiknya adalah bahwa distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi harapan (teoritis). Berdasarkan kriteria pengujian, jika angka signifikan (sig) > 0.05 maka data berdistribusi normal dan angka signifikan (sig) < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal.
Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas Tests of Normality St1a~iro-Wilk
Kolmooorov-Smirnov( a\ Statistik Perilaku Agresif Mengemudi
.099
Siq.
Df
40
Statistik
.200(')
.951
Df
I 40 I
.
Siq.
.082
• This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
Dengan menggunakan kolmogrof-smirnov didapatkan analisa angka signifikan adalah 0.200 yang berada diatas 0.05 maka distribusi data untuk skala perilaku agresif mengemudi adalah normal.
65
Gambar4.1 QQ Plot Skala Perilaku Agresif Mengemudi
Normal Q-Q Plot of Perilaku Agresif MengemLJ(
2
0
60
90
80
70
110
100
120
130
Observed Value
Detrended Normal Q-Q Plot of Perilaku Agresi 1.4~-------------
1.2
1.0 .8 .6
,.
E 0
z
E
.g
> w
0
.4 0
2
00 0
0
0
0.0 0
0
0 0 0
0 0
a:icot\:Jc
-.2
-.4
60
70
00
90
100
110
120
130
Observed Value
Dengan melihat grafik normalitas terlihat sebaran data dari variabel perilaku agresif mengemudi berada di sekitar garis uji dan tidak ada yang letaknya terlalu jauh dari sebaran data. Dengan demikian data tersebut dikatakan normal.
66
4.3.2 Uji Homogenitas Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan didasarkan alas asumsi bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sampel-sampel bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut cukup homo9en. Berdasarkan kriteria pengujian, jika angka signifikan (sig) > 0.05 maka data homogen dan angka signifikan (sig) < 0.05 maka data tidak homogen.
Tabel 4.20 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variance Levene Statistik Perilaku Agresif Mengemudi
df1
df2
Sia.
Based on Mean
1.192
1
38
.282
Based on Median
1.152
1
38
.290
Based on Median and with adjusted di
"1.152
1
34.324
.291
Based on trimmed mean
·1.201
38
.280
Pada tes tersebut, didapat bahwa untuk skala perilaku agresif mengemudi dari table test of homogeneity of variance dengan dasar mean, didapat angka sig sebesar 0.282. Angka 0.282 tersebut > 0.05 yang berarti Ho diterima. Hal ini berarti bahwa varian dari data tersebut homogen atau relatif sama.
4.4 Uji Hipotesis Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perilaku agresif mengemudi pada mahasiswa pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan tipe B, maka peneliti melakukan analisa statistik terhadap data yang dioeroleh denaan menaaunakan uii-t dan dioeroleh hasil sP.hriorii hP.rik11t·
67
Tabel 4.21 Perbedaan Skor Perilaku Agresif Mengemudi Antara Rata-Rata Pengendara Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe A dan B
Rata-rata SD
TipeA (N=13)
Tipe B (N=27)
t
90.76
84.18
1.954
12.25
8.73
Nilai t label df (degree of freedom)
Keputusan Ho Diterima
= 2.042 = 38
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik uji-t, terlihat bahwa skor rata-rata kelompok tipe A lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata kelompok tipe B, namun nilai t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 1.954. Sementara nilai t label pada taraf signifikansi 5% dengan df 38 adalah sebesar 2.042.
Keputusan : Ho diterima jika t hitung < t label.
Karena nilai t hitung yang dihasilkan (1.954) < t label (2.042), maka hipotesis nihil (Ho) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif mengernudi pad a pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe A dan B.
Peneliti melakukan uji beda secara khusus pada setiap dirnensi dari variabel Perilaku Agresif Mengemudi. Berikut akan dijelaskan apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam setiap dimensi perilaku agresif mengemudi
68
yang terdiri alas Verbal Road Rage, Rushing Maniac & Aggressive Competitor, dan Scofflaw. Untuk lebih jelasnya dapal dilihal pada label
berikut:
Tabel 4.22 Perbedaan Skor Dimensi Perilaku Agresif Mengemudi Antara Rata-Rata Pengendara Sepeda Motor dengan Kepribadian Tipe A dan B Dimensi Verbal Road Rage RM&AC Scofflaw
Rata-rala SD Rala-rala SD Ra ta-rat a SD
Nilai t label df (degree of freedom)
TipeA (N=13) 25.92 5.28 40.92 4.80 23.92 3.75
Tipe B T Keputusan (N=27) 23.85 1.554 Ho Oilerima 3.14 37.22 2.455 Ho Dilolak 4.29 23.11 .800 Ho Diterima 2.59
=2.042 =38
Dimensi Verbal Road Rage Dari hasil perhilungan dengan menggunakan teknik uji-t, terlihat bahwa skor rala-rata kelompok lipe A pada dimensi Verbal Road Rage lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rala kelompok lipe B, namun nilai t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 1.554. Sementara nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 38 adalah sebesar 2.042.
Kepulusan : Ho diterima jika l hilung < t label.
Karena nilai l hilung yang dihasilkan (1.554) < l label (2.042), maka hipotesis nihil (Ho) diterima. Sehinaaa daoat disimoulkan bahw"
tid"k tPCri"n"t
69
perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif mengernudi pada dimensi Verbal Road Rage antara pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan B.
Rushing Maniac & Aggressive Competitor Dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik uji-t, terlihat bahwa skor rata-rata kelompok tipe A lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata kelompok tipe B dengan nilai t hitung sebesar 2.455. Sementara nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 38 adalah sebesar 2.042.
Keputusan : Ho diterima jika t hitung < t label.
Karena nilai t hitung yang dihasilkan (2.455) > t tabel (2.042), maka hipotesis nihil (Ho) ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terclapat perbeclaan perilaku agresif mengemudi pada dimensi Rushing Maniac and Aggressive Competitor antara pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan tipe B.
Scofflaw Dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik uji-t, terlihat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok tipe A dan B pada dimensi Scofflaw, dimana baik tipe A maupun tipe B cenderung rendah perilaku melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya. Diketahui bahwa nilai t
70
hitung yang dihasilkan adalah sebesar .800. Sementara nilai t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 38 adalah sebesar 2.042.
Keputusan : Ho diterima jika t hitung < t tabel.
Karena nilai t hitung yang dihasilkan (.800) < t label (2.042), maka hipotesis nihil (Ho) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif mengemudi pada dimensi Scofflaw antara pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan B.
71
BABS KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis data pada bab 4, diperoleh nilai t hitung lebih kecil dibandingkan t label. Oleh sebab itu penelitian ini menerirna hipotesis nol (Ho) dan menolak hipotesa alternative (Ha), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa "Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif mengemudi antara pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan tipe B".
5.2 Diskusi Hipotesa dari penelitian ini adalah ingin melihat apakah ada perbedaan yang signifikan dalam perilaku agresif mengemudi antara pengendara sepeda motor dengan kepribadian tipe Adan tipe B. Hasil yang didapat dari lapangan menunjukkan bahwa secara umum rata-rata perilaku agresif mengemudi mahasiswa pengendara sepeda motor Fakultas Psikologi UIN Jakarta adalah rendah.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor perilaku agresif mengemudi antara kelompok tipe Adan tipe B, dimana kelompok tipe A menunjukkan skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan
72
skor kelompok tipe B namun tidak signifikan pada nilai uji t. Dari hasil analisa pada ketiga dimensi yang membentuk perilaku agresif mengemudi menunjukkan bahwa dari Dimensi Verbal Road Rage, Rushing Maniac & Aggressive Competitor, serta Scofflaw yang paling menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan pada nilai uji t hanya ditemui pada dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor.
Berdasarkan hasil analisis pada tiga dimensi perilaku agresif mengemudi, pada dimensi Verbal Road Rage ditemukan adanya perbedaan rata-rata skor antara kelompok tipe Adan B namun tidak signifikan pada uji-t. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya faktor lain yang turut berpengaruh terhadap perilaku Verbal Road Rage seseorang selain faktor kepribadian individu seperti faktor peran budaya, dimana masyarakat Indonesia mungkin tidak terlalu terbiasa atau tabu dalam mengungkapkan kemarahan secara verbal.
Sedangkan pada dimensi Scofflaw terlihat tidak ada perbedaan skor antara kelompok tipe A dan tipe B, dimana secara umum rata-rata skor dimensi Scofflaw pada kelompok tipe Adan B cenderung rendah. Namun meskipun tidak terdapat perbedaan rata-rata skor secara keseluruhan, tidak berarti keseluruhan responden tergolong rendah tingkat melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya. Berdasarkan hasil kategorisasi pada dimensi
73
motor yang memiliki SIM pun ada juga yang tinggi tingkat perilaku melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya. Hal ini menunjukk:an bahwa belum tentu pengendara sepeda motor yang memiliki SIM, tingkat melanggar peraturannya rendah. Bahwa ada faktor lain yang turut berpengaruh terhadap adanya responden yang memiliki SIM namun tergolong tinggi tingkat melanggar peraturan atau hukum berlalu lintasnya, misalnya kurangnya pengetahuan atau pemahaman pengendara tentang peraturan atau hukum berlalu lintas.
Sedangkan adanya hasil yang menunjukkan tidak adanya perbedaan ratarata skor dimensi Scofflaw pada kelompok tipe Adan B, kemungkinan juga disebabkan karena adanya variabel lain yang tidak terkontrol dan ikul berperan dalam perilaku seseorang dalam hal ini adalah perilaku tidak disiplin dalam menaati peraturan atau hukum berlalu lintas. Dari pengamatan peneliti terhadap komentar-komentar responden saat mengisi kuesioner, menunjukkan bahwa ada perilaku spesifik tertentu yang dilakukan oleh individu tergantung situasi dan kondisi lingkungan. Beberapa perilaku spesifik yang mungkin turut berpengaruh dalam kesatuan perilaku mengemudi seseorang misalnya sudut pandang pengemudi terhadap keadaan jalan, pengalaman masa lalu, rasa takut akan kecelakaan, rasa takut akan ditilang bila melakukan pelanggaran dan sebagainya.
74
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Staub dalam Sarwono (2002) yang menemukan bahwa antara kedua tipe kepribadian tersebut tidak ada perbedaan yang cukup signifikan dalam kaitannya dengan perilaku agresif mengemudi. Bahwa menurutnya ada beberapa perilaku spesifik tertentu yang dilakukan oleh individu tergantung dari situasi dan kondisi lingkungan dan tidak merepresentasikan adanya kaitan dengan kepribadian tertentu. Hal ini didukung oleh pandangan para ahli behavioris yang mengatakan bahwa perilaku seseorang dimunculkan berdasarkan lingkungan yang berbeda, studi lanjutan menemukan bahwa seseorang berperilaku secara spesifik di lingkungan yang spesifik.
5.3 Saran Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dikarenakan adanya berbagai hambatan yang penulis alami. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang penulis rumuskan sebagai penyempurnaan dalam berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini , yaitu: 1. Bagi subyek, agar dapat mengemudikan kendaraan berdasarkan penguasaan teknis dan mental yang tepat, sehingga tercipta budaya keselamatan di jalan.
75
2. Bagi pemerintah, agar dapat menegakkan aturan lalu lintas kepada pengemudi sehingga diharapkan dapat memperkecil dampak negatif dari perilaku agresif yang dilakukan oleh pengendara dalam mengemudi. 3. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yanGJ sama disarankan untuk menambahkan dimensi lain untuk mengantisipasi adanya aspek yang turut berpengaruh dan tidak terukur di dalam penelitian ini, yaitu mengenai pengetahuan dan pemahaman individu tentang peraturan atau hukum berlalu lintas.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Buku Alsa, Asmadi. 2004. Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif Serta Kombinasinya
Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Atkinson, Rita.L. 1999. Pengantar Psikologi. Edisi Kedelapan. Jilid 2. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Azwar, Saifuddin. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Bel ajar. Bandura, Albert. 1973. Aggression, a Social Learning Analysis. New Jersey: Prentice Hall, Englewood. Berkowitz, Leonard. 1995. Agresi 1 Sebab dan Akibatnya. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. Brouwer, M.A.W. 1979. Kepribadian dan Perubahannya. Jakarta: Gramedia. Chaplin, James P. 1995. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Grafindo Persad a. Fudyartanta. 2005. Psikologi Kepribadian. Yogyakarta: Zenith Publisher. Guilford dan Fruchter. 1978. Fundamental Statistic in Research & Education. Singapore: Mc. Graw Hill International.
xvii
Hall, Calvin. S & Lindzey, Gardner. Teori-Teori Sifat dan Behavioristik. Yogyakarta: Kanisius. James, Leon & Nahl, Diana. 2000. Road Rage and Aggressive Driving. Steering Clear of Highway Warfare. Advising Thousands of Drivers on the Web at Dr Driving. Org. Hanger Publishers. Koeswara, E. 1988. Agresi Manusia. Bandung: PT. Eresco. Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo. 2000. Organizational Behavior. New York: Irwin Mc Graw Hill. Maskat, H. Junaidi. 1995. Pengetahuan Praklis Berlalu Untas di Jalan Raya. Cetakan ke VII. Sukabumi: Direktorat Samapta Polri Sub Direktorat Lalu Lintas. Mujib, Abdul M.Ag dan Mudzakir, Jusuf M.Si. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo. O'Sears, David. 1994. Psikologi Sosial Ji/id 2. Jakarta: Balai Pustaka. Perrin, Lawrence Adan John, Oliver P. 1997. Personality: Teary and Research. Toronto: John Willey & Sons, Inc. Rice, L.P. 1999. Stress and Health. California: Brooks Cole Publishing Company. Salam, Syamsir & Aripin, Jaenal. 2006. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta & UIN Jakarta Press. Sarwono, Sarlito. W. 2002. Psikologi Sosial. Sevilla. 1993. Pengantar Metode Penelitian. UI Press.
xix
Bapeda Jabar. 2007. Bandung Lautan Aqggressive Driving. http://bapedajabar.go.id/bapeda_design/dokumen_i nformasi.ph p?t= 14&c=497. Olsen, Erik C. B. 1993. Driver Attitude: The Aggressive and Defensive Styles. Suryaningsih. 2007. Ayat-ayat Al-Quran tentang sabar. http://suryaningsih.wordpress.com/2007/09/07/ayat-ayat-al-qurantentang-sabar.
Disertasi Harlan, Johan. 2003. Pengaruh Peri/aku Tipe A dan Sifat-Sifat yang
Berkaitan terhadap Kejadian Nyeri Kepala Tipe-Tegang. Program Doktor llmu Epidemiologi. Program Pascasarjana UI: Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Lampiran 1
KUESIONER TIPE KEPRIBAOiAN DAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI Assalamualaikum wr, wb Oalam rangka menyefesaikan tugas akhir di Fakultas Psikologi Universitas Isla Syarif Hidayatu!lah Jakarta, saya Bella Oi!la bermaksud mengadakan penelitia1 peri!aku mengemudi pada pengguna kendaraan sepeda motor Untuk itu, saya membutuhkan keterangan dari Anda, dengan mengemukakan sejujur-jujumya mengenai pemyataan yang terdapat pada !embar berikut. Seg< yang Anda berikan akan dijamin kerahasiannya dan hanya akan digunakan un penelitian. Untuk kelengkapan infonnasi yany ingin didapat, saya harap Anda bersedia
m
kemba!i kelengkapan jawaban agar tidak ada satu pun S0!31 yang terlewat untu Atas bJntuannya saya ucapkan terimc- kasih.
Wassalamualaikum wr, wb.
PERNYATAAN KESEDlAAN Nam a Usia Semester Sudah berapa lama mengendarai sepeda motor : Jenis Ke!amin
: a. laki-L3ki
b. Perempuan
Suku Bangsa
: a. ,iawa
b. Sunda
c. Batak
d.
Oengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukar Bella Dilla, mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatutl
PETUNJUK PENGERJAAN 1. 2.
Baca dan pahami seti.ap pemyataan di bawah ini dengan teliti. Berilah tanda (../) pada kok>m di se1belah kanan pada tiap pemyataan yang dengan diri anda.
3. Oalam hal ini tidak adajawaban benar atau salah. Adapun pi!ihan jawabar YA
: Apabila pemyataan yang diajukan sesuai dengan diri Anda.
TIOAK
· An:ih.ib.
N>4Tl~n
v::i.nn rli:::ii11!<-::in tirl-"11<- """""""; n,........,,,,,. f"liri A
-, I !
SKALA TIPE KEPRIBADIAN
No 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11
12 13 14 15 16 17
18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
35 36 37 00
Pemvataan
Ya
Tldak
Sav:ll menoorbankan akhir nPkan untuk menqetiakan tuoas.
Satr.1; ienQket tidak dai=t mencarai tarnel Sa~ mamou mBUleriakan tt.Jqas beriam-iam tann;:i inQin diaannnu. Sava senanq darnit men mer.untut diri untuk berprestasi dalam kf>(liatan vana sava lakukan. Saya mudah tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu bahkan dalam situasi vano tidak mendesak. Sava ienake! dennan orana vana menoeriakan sesuatu denaan santai. Sava masih menoeriakan tuoas saat iam keria sudah habis, Saya menuntut diri untuk mendapatkan penghargaan dalam kegiatan vano saya lakukan. Saya tidak dapat istirahat selama saya belum menyelesaikan tugas yang saya milikL Saya tidak perduli dengan keadaan sekitar saat sedang mengerjakan tuoas. Sava frustrasi saat tidak dapat menqatasi semua tuqas. Sava senanq menqeriakan sesuatu lebih cepat dari oranq lain. Sava menekuni pekeriaan denoan lebih baik dibandinn oranci !ain. Sava mudah temanQo~ oleh hal-hat keci!. Sava mudah marah dan bersunaut-sunout. Sava tidak ouas denoan orestasi vanq telah sava caoai. Sava meniadwa!kan aktivitas denoan ketat. Sava menqeriakan sesuatu melebihi ana vane dikeriakan orann lain. Sava senanc bekeria denoan tekanan waktu. Sava berambisi untuk menoalahkan orano lain. Sava berusaha untuk melebihi orano lain dalam hal aoa oun. Menunonu adalah aktivitas vanq membuat sava senewen. Orang-orang dapat menganggu saya hanya dengan berada di sekeliling sava. Sava mendesak orano lain untuk menvelesaikan tuoas denoan ceoat. Saya menuntut diri untuk menyelesaikan tugas da!am waktu yang sinokat. Sava merasa bersalah ketika bersantai seharian. Sava memiliki .tuntutan keberhasilan vano tinnni dalam mencaoai tuiuan. Sav:::i antusias menqhadaoi ™"'rsainqan. Saya percaya ada orang-orang yang berkomp!ot urituk melawan dirt sava. Sa"" ienakel denaan orano vant'I lambat dalam menaeriak.an sesuatu. Saya waspada terhadap orang yang sikapnya lebih bersahabat daripada vann sava harankan. Orang lain yang mengena! saya mengatakan bahwa saya mudah tersinnriuna. e..,,,..., hn,,..a... .,, .... i.-.,,,.,,_., '"'rh"'rl"'n nr:::inn vana menaanaau sava.
II 4Ql. Saya .taKUtcan. . . kesa! i<epada orang yang menyet3 kegiatan yang sedang saya Sa•"' merasa memiliki tertalu sedikitwaktu untuk men}'.e~ikan tugas. Saya puas ketika orang yans ticlak saya sukai mendapatkan balasan atas n.:>rbuafanntm. 43 Sulit untuk meningga!kan tugas yang telah saya terima walaupun hanya sebentar. 44 Saat marah sa inoin melukai ora lain. 45 Sava bersikao kritis terhadao orang lain. 46 Sava ienokel denoan ketertambatan. 47 Lebih aman bagi saya untuk tidak mem~rca:tai siaQa QUn. 48 Saya su\it mencari W3ktu untuk bersantai. 49 : Sava memven:-eoat rembfcaraan oranq lain vanq berte!e---te!e. 50 I Saya mengutarakan secara tangsung ketidaksenangan terhadap sesuatu.
41 42
I j
PETUNJUK PENGERJAAN 1. Baca dan pahami setiap pemyataan di bawah ini dengan teliti. 2. Beritah tanda (-/) pada kolom di sebelah kanan pada tiap pemyataan yan£ dengan diri anda. 3. Da!am ha! ini tidak ada jawaban OOnar atC!u salah. Adapun pilihan jawab
No ~
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13
Pemvataan Sava menoklakson ~ialan kaki vane menvebrano ialan. Saya membalas kemarahan pengendara lain dengan senyuman. Saya memarahi pengendara lain yang berkendara dengan santai di iafan. Saya menghalang-ha!angi pengendara lain yang ingin menya!ip kendaraan saya. Saya merasa bersalah berputar arah di tempat yang terdapat rambu dilarana untuk beroutar. Saya tidak segan untuk bertengkar dengan pengendara yang hamr::ir menyeremoet kendaraan sava. Saya mengurangi kecepatan herKendara saat berada di • ""'rsimre:inaan lamou merah. Sa ya mengutuk. pengendara yang menyerobot jalur saya tibatiba tanna memberikan tanda. Saya memaki pengendara yang membuat saya terpaksa menaerem kendaraan secara mendadak. Sava takut r arah di sembaranq temre:iL Saya ingin memak.i pengendara lain yang menghala~-halar;gi ialan sa""'. Saya berKendara sesuai dengan kecepatan arus lalu !intas ia!an.
I ~r.:1 ~~~~~.~~mpatan k.epada pengendara lain yang
SS
' '
14 15 16 17
Saya lega sete!ah mengungkapl
bisa dimaklumi.
Saya mengabaika·n ejekan pengendara lain yang ditujukan
ke;.::uia sava.
18
enemi saia.
Saya mera.sa f!'.Jstras!
20
Saya
21
Saya membuntuti kendaraan di depan agar pengendara tersebut danat melaiukan kendaraannva lebih cenat Saya Nak ~erminat membalas penghinaan yang difakukan .......naendara Jain kenMa sava. Di jalan raya, saya merasa puas berkendara di atas kecepatan
~~t ~rj::it;:;r,a:i
s.aya te;t;a,,,t;c;t
I
kemacetan.
tidak takut untuk bertengkar dengan pengendara lain
123 24 25 26 27 28
I
80kmliam. Menurut sava. peialan kaki mennhambat arus lalu !iotas ialan. Sava menikmati keadaan arus latu tinl~~9.l?~.~-~-t_. ___ ,.,_._ ·-- _ Sava merasa ouas daoat mendahu!ul setiao kendaraan di ialan. Saya mengurangi laju kecepalan berkendera saat ada pejalan kaki vana terlihat inain menvebranq. Saya dapat sampai tepat waktu ke lempat tujuan dengan
C---
----f-
me~but
29 30
31 32
33 34
35
Saat mengemudi, saya membayangkan beradu kecepatan denQan """noendara lain di blan. Saya tidak memHiki niat untuk bersaing dengan pengendara lain di saat menaemudi. Saya muak dengan pengendara lain yang tidak memberikan kesem""tan ke""'da sava untuk men,..,"'<:mti ia!ur. Sa•'""' nvaman berkendara di ia!ur lambal Saya menikrnati perja!anan saat berkendara dengan kecepatan tinnni. Saya pikir tidak ada pengendara yang dapat mendahu!ui faju kece""'tan sa'""' da!am mennemudi. Saya berkendara dengan santai meskipun sedang terdesak
waktu.
38
37 38 3!l
40
41
Saya mengejar pengendara lain yang berani mendahufui laju kecen:itan sava dalam berkendara. Saya mengurangi laju kecepatan di persimpangan agar ....,.naendara lain daoat memotona masuk ia!ur sava. ~ membelokkan kendaraan ke kanan ia!an dari \alur kiri. Saat befkendara, sa;-a mengabaikan rambu batas kecepatan maksimum vanq telah drtentukan di iatan. Sa~ fukutberkendara dern: an k~tan tirmnl. Saya berkeodara melewati bahu jalan saat keadaan ja!an
macet AO
~.,.._,.,..,,.,...,.
1-0 .. L.-- !,. _ _ .... _
-- _,_
---
47
Saya merasa bersalah saat mengP.kspresikan kemarahan saya denaan cara bertenokar dent'lan nPnoendara lain di ialan. Sava memoen:eoat laiu kendaraan saat lampu kuninQ menvala. Saya malas menyalakan !ampu kendaraan saat berkendara di
I
::;bn" haii.
50
-~
Saya enggan memba!as penghinaan pengendara lain kepada
sava.
51
tr.1nq membuat sava kesal di ialan.
22
Sava tidak mP-fl('lutamakan kece tan dalam berkendara. Saya be!putar arah di tempat yang terdapat larangan untuk be'""'1 •tar .,,...ar daoat' samoai febih ce"""' ke tem""'t '""ng dituju.
48 49
Mengklakson beru!ang kali saat terjadi kemacetan membuang
19
45 46
Saya tidak tertarik mengemudikan kendaraan me!ewati bahu 1 ia!an. 52 Saya membiarkan pengendara lain mendahului laju kecepatan sava da!am menoemudi. 53 Saya pikir tidak masa!ah berkendara melewati bahu atau trotoar Iatan. 54 Sa ya tidak akan bertengkar dengan pengendara lain hanya karena pengendara tersebut m~erobot jalur saya tib~-tiba. ,_
Lampiran 2 RELIABILITAS SKALA TIPE KEPRIBADIAN (TRY OUT) Method 1 (space saver) will be used for this analysis -J.:*****
R E L I A B I L I
Y
~
A N A L Y S I S - S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistoss Sce:~'2
Mea::
if I:::::::m De.lc;::..::;d
VAROOOOl VJ\.R00002 V/l.R00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 V/l.R00009 Vl\f\00010 VAROOOll V/\ROOOl :C VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 -VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037
2:J. c::.S7 24 .2':~:) 2<1,4!.:33
2.J.:0:33 24.6833 2ti.
s:..s7
24.6500 24.7667 24.lE07
::11. c:.. u
24.7500 :211. 7 ~
!.;-/
24.7000 24.5833 24.6':33 24.5667 24.2::33 24.
s:oo
24.5667 24.Bc67 24.3233 24.8000 24.8667 24. 7COO 24.4333 24.7833 24.3500 24.8333 24. 6833 24.4500 24.GGGO 24.25JO 24.2333 24.6000 24 .4E67 24. 6333 24 .8167
Scale Variance if I tern Deleted 43.4463 tl4.1907 43.5 1121
43.7514 42.3556 44 .0167 43.1466 42.5887 411 .2429 :j <\ •
'1 J fj I
43.0042 ·14.64U 42.5864 42.5862 43.9828 43.8090 44.5887 44.8280 43.6734 44.1862 43.7319 44 .0949 44 .5243 43.7051 43.1650 42.9862 44.4347 43.3616 44.4234 42.9975 43. 7017 44.9703 43.8090 41.8712 43.9480 42. 7107 43.4404
Corrected ItemTotal Correlation .2190 . 1594 .2059 .2054 .3933 .1300 .2639 .3789 .2179 .0513 .3045. . OT78
. 3597 .3477 .1376 . 1597 .0853 .0070 .1803 .1254 .1936 . 1371 .0779 .1825 .2741 .3183 .0832 .2741 .0700 .2973 .1760 .0034 . 2496 . 4605 .1446 .3303 .2533
Alpha if Item Deleted . 7695 . 7713 . 7700 .7699 . 7629 .7728 . 7678 .7638 .7701 . 7757 . 7664 . 7760 .7642 . 7646 .7725 . 7717 .7732 .7774 .7709 . 772.6 .7703 .7722 . 7739 .7708 .7675 . 7660 . 7740 .7677 .7719 .7666 .7711 .7756 .7688 . 7602 . 7722 .7653 .7683
24.6833 24.7000 24.3333 24.5667
VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 R E L I
A B I L I T y
.2589 .4088 .3072 .2896
43.2031 42. 2814 43.1751 42.9616 A
N
A L Y S I
s
-
,.
J
C A L 8
.7680 . 7624 -. 7666 . 7668 (A L P H A)
Item-total Statistics
VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAROQ050
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
24.6167 24.6333 24.9000 24.4667 24. 4333 24.8667 24.7667 24.4500 24.4500
43.7997 43.4565 43.3797 44.1853 43.4023 44.0497 42.3175 42.8619 42.4551
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha i f Item Deleted
.1615 .2147 .3106 .1078 .2359 . 1643 .4245 . 3191 .3849
. 7716 .7696 . 7669 .7735 . 7 688 .7712 . 7621 . 7658 .7633
Reliability Coefficients 60.0
N of Cases
Alpha
~
. 7729
N of !terns
50
Lampiran 3 VALIDITAS SKALA TIPE KEPRIBADIAN (TRY OUT)
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
S C l\ L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
8.5500 8. 5167 8.6333 8.6167 8.5667 8.4500 8.3000 8.6500 8.7000 8. 3167 8.4667 8.5000 8.5500 8.5667 8.2000 8.4333 8.7667 8.6333 8.3167 8. 3167
15.6415 16.0845 15.6260 16.2404 15.7412 15.6076 15.8746 15.4856 16.4169 16.0167 15.0328 15.5763 16.0822 15.3684 16.0610 15.9785 15.9107 15.4565 15.9489 15.2709
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.3539 .2331 .3836 . 2094 .3308 .3531 .3034 . 4315 .1868 .2612 .5072 .3638 .2378 .4318 .2906 .2572 .3873 .4316 . 2792 .4638
.7626 . 7710
. 7607 . 7722 . 7642 . 7626 .7660 . 7575 .7730 .7689 .7514 . 7619 .7706 . 7571 .7667 .7694 . 7614 .7574 . 7677 .7549
Reliability Coefficients N of Cases Alpha
~
60. 0 .7731
N of Items
20
1mpiran 4 \TA MENTAH SKALA TIPE KEPRIBADIAN (TRY OUT) :i
Usl Sms1 JK
Suku
L p L L L L L L L L L L, L
Jawa
'!1°
22 22 20 19 19 18 18 19 19 22 19 18 20 19 18 18 22 23 22 23 20
~2
23
!3 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
23
'
I t
; ;
' l l
0 1 2 3 4 5 6 7 8 .9
20
21 18 18 18 19 20 18 18 21 18 19 20 21 18 20 20 22 22 18 20 22 23
7 7 5 5 3 3 3 3 3 7 3 1 5 1 1 1 7 7 7 7 5 7 7 3 6 5 5 5 3 3 3 1 5 3 1 5 7 1 1 5 7 7 3 3 7 3
L
L L L L L L L
L L L L L L L L L L L L
L p L L L L L L L L L L L
LMnamdi 1 4 Tahun 1
Sunda 8 Tahun 0 Betawi 4 Tahun 0 Sunda 4 Tahun 0 Betawi 4 Tahun 0 Betawi 3 Tahun 0 Betawi 10 Tahun 0 Betawl 5 Tahun 1 Jawa 4 Tahun 1 Betawi 12 Tahun 1 Sunda 1 Tahun 0 "'w·Jawa 5 Tahun 0 Jawa S Bulan 1 Makasa 2 Tahun 0 Jawa 2 Tahun 0 Betawi 4 Tahun 0 Jawa 3 Tahun 1 Betawi 7 Tahun 1 Jaw a 7 Tahun 1 Batak 9 tahun 1 Padanc 5 Tahun 1 Betawi 5 Tahun 1 Betawi 10 Tahun 0 Sunda 2 Tahun 1 Sunda 10 Tahun 1 Batak 8 Tahun 1 Sunda 5 Tahun 1 Batak 4 tahun 0 Betawi 3 Tahun 0 Betawi 5 Tahun 0 Betawi 6 Tahun 1 Betawi 3 Tahun 0 Padan~ 4 Tahun 0 Betawi 5 Tahun 0 Plmbo 1 Tahun 0 Betawi 5 Tahun 0 Jawa 3 Tahun 0 Sunda 1 Tahun 1 Jawa 1 Tahun 0 Betawi 5 Tahun 0 Betawi 12 Tahun 1 Sunda 1 Bulan 1 Betawi 5 Tahun 1 Betawi 4 Tahun 0 Jawa 8 Tahun 0 Jawa 3 Tahun 1
2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1
1
1 1
1 1
0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1
4 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0
5 1 0 0 1 0
1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
6 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1
7 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0
8 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1
1
1
1
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
9 10 11 12 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 i 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 -
-
13 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0
; 1
1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0
14 1 1 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
. .
15 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0
16 1 0 1 1 0 <
'
0 0 1 1 1 I 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1
17 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1
1
1
1
0
1
1
1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
0
1 1
1
1 0
1
1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
0 0 0 0 1 1 0 1 1
19 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
20 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1
c
1 G
21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1
0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 c
n
n
0
u 1 0 1
·,' 1
0 0 0
<
22 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
24 25 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1' 1 0 1 0 1 0 0 0 1
1
v
v
1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1
1
1
1
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
1 1 u 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0
0
0
1
0
26 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 <
27 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0
28 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0
29 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0
0 ' 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 < 1 n
30 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1
31 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0
32 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1
1
1
1 1
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 n
1 1
1 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
1
0 0 n
34 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
35 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1
0 1 1
0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
36 37 38 39 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
1 0 1 0 1 0 1 1 1 1
41 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1
42 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
43 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1
1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1
44 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
45 46 47 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0
481 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0
c c c 1 ( 1 ( (
( ( (
(
'
' I I
20 18 18 21 58 18 59 19 so 18 54 55 5G 57
5 1 1 5
3 3
1
L L L L L L L
Pim ha
4 Tahun
Sunda 1 Tahun Sunda 4 Tahun Aceh 10 Tahun Jawa 4 Tahun Betawi 3 Tahun Batak
3 Tahun
0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 0
0 0 1 0 0 1 0
1 1 0 0 1 1 1
0 0 0 0 1 1 0
0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 0 1 0 1
0 1 1 0 0 1 0
1 0 0 0 1 1 0
0 0 1 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 1 0 0
0 0 1 0 0 1 1
0 1 0 0 1 1 0
1 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 0 1 1
0 0 1 0 0 1 0
0 0 0 0 1 0 0
1 0 1 0 1 1 0
1 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 1
1 1 1 0 0 1 0
0 0 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 1
0 1 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1
1 1 0 0 ,Q 1 0 0 0 0
0 1 0 1 1 0 1
0 1 1 1 1 0 1
1 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0
0 1 1 1 1 0 1
1 0 0 0 0 0 1
0 1 0 1 1 0 0
1 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 1 0 0 1
1 1 0 0 1 1 1
Lampiran 5 RELIABILIT AS SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (TRY OUT) M(~thod
1
(space
R E L I A B I L I T Y
~~aver)
wjll be used for thi.s analysis *-A·-A·***
A N A L Y S I S - S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
126.6333 127. 2667
205.2192 194.6056
-.1111
.8383
VAR00002
. 3316
.8282
VAR00003
127.2000
197.8915
.1920
.8314
VAR00004 VAR00005
127.6167 127.4333
194.2065 192.0802
.3615 .3778
'JAHOCJ006 \ll-\PJJG007
126.9500 127.4000
198.5229 203.7695
.1548 -.0333
VAR00008 VAR00009
126.4167 126.5333 12'7.5667 126.8833 127. 6167
193.2641 194.9989 197.[<768 190.8167 197.2912
.3613 .2936 .4427 .2688 .1363 . 4412 .3018 .2732
-.8276 .8269 .8323 .8370 . 8274 . 8290 . 8311 . 8253 .8297 .8322 .8255 .8290 .8295
.0460
.8343
.5027 .1993
.8239
VAROOOOl
'lf,ROOOlO VAROOOll VAROOC12 'J!l.!~00013
126.3833
199.9353
VAR00014 VAR00015 VAR00016
126. 7667 127. 5167 127.0500
VAROOOJ.7
127.1667
VAR00018
127.0333
191.6734 196.3218 195. 7771 201.5311 189. 7616
VAROOOl.9 VAR00020
126.4667 127.4000
197.9141 200.5153
VAR00021 VAR00022 VAR00023
127.0500 127.0833 126.8000
Corrected
ItemTotal Correlation
.2015
Alpha if I ten1 Deleted
.0804
.8312 .8339
197.5059 195.1963 190.5695
.2650 .3069 .5364
.8298 . 8288 .8238
VAR00024
127.5000
200.2203
.1030
.8331
VAR00025 VAR00026
126.5667 126.8333
195.8090 194.2429
.2841 .3540
. 8293 .8277
VAR00027
127.9833
202. 9658
-.0139
.8351
VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033
126.6000 127.0833 127. 4667 126.5500 127.1333 126.9333
190.7864 191. 5692 195.3040 193.3703 197. 7107 190.1989
.5063 .3781 .3742 .2594 .5099
.8243 .8268 .8285 .8272 .8299 . 8240
.3238
VAR00034
127.5167
199.6099
.1436
.8321
VAR00035 VAR00036
126.6500 127.3167
195.8924 194.6268
.2893 .3389
. 8292 .8281
VAR00037
127.6500
199.0110
.1700
.8316
VAR00038 VAR00039
127.1333 127. 3000
193. 9480 194.9593
.3978 .3772
. 8269 .8276
126.8000 126. 9667
VAR00040 VAR00041
R E L I A B
I
L I
T y
.2583 .3047
195.6542 195. 8294 A N A L
'{ s
I
s
-
s
C A L E
.8299 .8289 (A L P H A)
Item-total Statistics
VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR000~3
VAR00054
Scale Menn if Item Deleted
Variance i f Item Deleted
127.0167 126.9667 127.2333 127.2167 127.3333 127.2167 126.8000 126.8000 127.1167 127.5000 127.5667 127.7500 126.7667
199.5760 196.1345 190.8938 196.1048 199.8192 197.2234 196.8068 199.3492 193.0879 202.6610 203.5379 196.8686 192.7582
Scale
Corrected
ItemTotal
if Item
Alpha
Correlation
Deleted .8321 . 8294 .8258 .8286 .8323 .8302 .8293 .8334 .8272 .8354 . 8368 .8292 .8263
.1452 .2817 .4145 .3288 .1355 . 2440 .2909 .1146 .3703 - . 004'.i -.0442
.2955 .4170
Reliability Coefficients
N of Cases Alpha
~
60.0 .8324
N of Items
54
Lampiran 6 VALIDITAS SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (TRY OUT)
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
SCl\LE
(A L P H A)
Item-total Statistics Scale Mean
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035
Scale
Variance
if Item Deleted
if Item Deleted
84.0167 84.3667 84.1833 83.1667 83.2833 83.6333 84.3667 83.5167 84.2667 83.8000 83.7833 83.8000 83.8333 83.5500 83.3167 83.5833 83.3500 83.8333 84.2167 83.3000 83.8833 83.6833 83.4000 84.0667 83.8833 84.0500 83.5500 83.7167 83. 7167 83.9833 83.9667 83.5500 83.8667 84.5000 83.5167
145. 3726 144.7785 144.6946 143.1582 144.5455 141. 2870 147.3548 142.1862 148.1311 145.6542 141.7319 147 .2475 145.3955 140.8958 146.0506 144.9251 141.6212 144.8531 146.2404 143.6034 149.4607 141. 4404 146.2102 146.9785 145.2573 146.0483 147.1669 146.3421 146. 0370 144.5251 146.7446 147. 8110 144.0497 149.3729 144.4234
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S Reliability Coefficients N of Cases 60. 0 Alpha= .8640
Corrected
Itern-
Alpha if Item Deleted
Total Correlation .3481 .3918 .3251 .4264 .3637 • 4 951 .3095 . 4896 .2501 .3244 . 4925 .3244 .3477 .6089 .3189 .3779 .5476 .3018 .3279 .4249 .1966 .5332 .3208 .2755 . 3921 . 37 64 .2322 .3277 .3333 .3253 .3454 .2805 .3861 .1960 .4012
.8609 .8599 .8617 .8590 . 8 606 . 8572 . 8617 . 8575 . 8629 .8615 . 8573 . 8 614 . 8 609 .8550 . 8 616 . 8602 .8563 . 8625 .8613 .8591 .8638 . 8564 . 8615 . 8626 .8600 .8604 .8639 . 8613 . 8612 . 8617 . 8610 . 8623 . 8 600 .8639 .8597
S C A L E
N of Items
(A L P H A)
35
MCl.dot'llc:l.•I I
JATA MENTAH SK.ti.LA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (TRY OUT)
IJo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Usia >mst JK 22 7 L p 22 7 20 5 L L 19 5 L 19 3 18 3 L 3 L 18 19 3 L L 19 3 22 7 L 19 3 L
12 18
1
L
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
5 1 1 1 7 7 7 7 5 7 7 3
L L L L L
20 19 18 18 22 23 22 23 20 23 23 20 21 18 18 18 19 20 18 18 21 18 19 20 21
6 5 5 5 3 3 3 1 5 3 1 5 7
L L L
L L L L L L L L L
L L L L L p L L
,Suku . ' Jawa Sunda Betawi Sunda Betawi Betawi Betawi Betawi Jawa Betawi Sunda Jawa Jawa Makasa Jaw a Betawi Jawa Betawi Jawa Batak Padana Betawi Betawi Sund a Sunda Batak Sunda Batak Betawi Betawi Betawi Betawi Padang Betawi Plmbg Betawi Jawa
1.;;,Mngmdi 4 Tahun 8 Tahun 4 Tahun 4 Tahun 4 Tahun 3 Tahun 10 Tahun 5 Tahun 4 Tahun 12 Tahun 1 Tahun 5 Tahun 9 Bulan 2 Tahun 2 Tahun 4 Tahun 3 Tahun 7 Tahun 7 Tahun 9 tahun 5 Tahun 5 Tahun 10 Tahun 2 Tahun 10 Tahun 8 Tahun 5 Tahun 4 tahun 3 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 1 Tahun 5 Tahun 3 Tahun
t ·.·2' 3: 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3'1 32 33 34 3! 3 3 2 1 3 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 3 2 1 2 1 2 3 2 2 2 3
2 3
3 2 3 2 2 1 3 1 3 3 3 4 < 2 ' 3 4 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 4 3 2 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 1 2 3 2 2 4 1 2 4 1 2 4 3 2 3 2 3 1 2 1 4 2 4 4 2 2 2 3 2 3 2 2 4 3 1 4 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 3 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 1 2 3 1 4
2 3 1 2 2 2 1 2 2 1
2 1 4 1
2 1 4 2 2 2 3 2 4 2 3 2 1 1 2 2 3 3 2 2 2 1
2 2 3 2 1 4 2 3 3 1 3 1 3 2 4 4 3 1 1 1 1 2 3 2 1 1 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1
2 2 3 1 3 2 3 3 2 2 4 1 4 2 3 2 3 " 3 3 2 2 2 1 1 4 3 2 2 2 1 4 3 1 3 1 3 2 1 2 4 1 2 2 4 1 3 2 4 2 4 1 3 3 1 1 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 ~
1 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 1 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 2 4
2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 2 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4
2 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3 4 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 1 3 1 4 2 4 2 3 2 4 1 4 2 3 1 3 1 4 2 3 2 3 1 4 1 1 3 4 4 4 2 2 1 4 3 3 3 3 4 3 1 4 2 2 1 3 2 3 2 2 1 3 2 3 2 1 2 4 1 4 1 4 1 2 2 4 2 3 2 2 2 3 2 3 1 3 3 3 1 2 1 4 3 3 2 3 3 2 3 3 1 4 2 3 1 2 1 d 3 3 2 4 2 3 1 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 4 1 2
2 3 3 2 4 1 4 1 2 1 3 2 3 3 4 1 4 2 3 2 2 2 4 1 4 3 2 1 2 3 4 1 4 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 4 3 3 1 4 3 3 3 3 2 4 1 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3,1
2 2 2 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 2 4 1 3 2 3 2 4 1 4 1 2 2 3 2 4 1 4 2 3 2 2 3 1 2 2 2 3 2 4 1 1 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 2 3 1 3
2 3 3 3 3 4 2 3 A I 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 1 1 4 4 3 2 3 3 1 1 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2 2 3 3 3 4
1 2 2 2 4 3 2 2 4 2 2 1 1 3 2 2 1 2 3 2 2 3 1 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 3 2 1
2 3 3 3
4
2 3
3 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 4 1 2
2 3 1 2 4 4 3 2 3 2 1 4 4 4 2 2 3 1 2 4 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 1 4
3
2
1 3
3
2
3
2 2 2 3
2 3 3 1 4 4 2 4 2 3 2 3 3 4 3 1 3 4 2 2 2 2 2 3 2
3
2
3
2 3
2
3
2 3
2
2
2 3 1 2 3 1 3 1 2 2 2 3 2 2 3 1 4 4 1 4 3 3 4 4
1 2 4 1 2 2 3 2 4 2 3 1 3 1 3 2 2 4 4 2 3 2 3 2 3 1 4 4 2 3 3 3 2 2 3 1 2 4 2 2 4 2 4 2 3 3 3 2 2 1 3 3 2 2 3 2 3 1
3 2 4 2 2 2 4 3 4 3 1 3 2 2 3 3 2 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 1
4 2 4 1 3 1 3 1 2 2 4 1 4 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 3 1 3 1 4 1 2 2 3 3 3 3 3 1 4 1 3 2 3 1 3 2 2 4 3 1 2 1 3 2 3 3 3 1 2 1
4 2 4 3 2 2 4 3 3 4 2 3 4 2 4 2 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 2 2
4 2 4 3 2 1 1 3 3 4 4 2 2 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 1 1 2 3 1
3 4 2 2 1 2 4 4 4 2 3 2 2 2 2 1 4 1 4 4 1 2 3 3 2 3 2 1 1 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 4 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 1 4 2 1 3 2 2 4 2 3 2 2 3 2 3 1 4 1
3 2 3 2 2 2 "±_ J_ 4 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 2 4 2 2 3 3 2 2 1 1 1 4 2 1 2 2 3 3 1 4 2 2 2 4 3 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 1 3 3 1 3 2 1 2 3 1 4 2 2 3 3 2 3 2 1 4
2 2 1 4 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 1 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 1
5 5
L Sunda L Betawi L Betawi L Jawa L Jaw a L Batak L Sunda p Jawa L Sunda L Jawa L Ac eh L Jawa L Plmba
1 5 3 3 1
L L L L L
3 2 3 3 3
42
22
7
43
18
3
44 45 46 47
20 22
3 7
23 21 21
3
48
49
22 20
50 51 52 53
20 20
54 55
•n 10
18
20
SS
18 21 18 19
60
18
56
57 58
7 7 7 5 3 3
• '
...'
1 Bulan 5 Tahun 4 Tahun 8 Tahun 3 Tahun 5 Tahun 1 Tahun 3 tahun 5 Tahun 6 Tahun 2 Tahun 6 Tahun 4 Tahun Sunda 1 Tahun Sunda 4 Tahun Ac eh 10 Tahun Jawa 4 Tahun Betawi 3 Tahun Batak 3 Tahun
3 2 3 3 2 2
1 4 2
2 1
2 1 1 2 2
3 3
2 4
1 4 2 2 2 2 1 2 1 3 3 1 3 2 2 2
2 4 4 2 4 3 4 2 1 3 4 1 2 1 3 3 4 1 3 4 1 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 2 2 4 1
2
2 2 2 3
2 2 2
4 2 2
4
2 1 3 3 4 2 1 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 4 2 3 , ,., 3 2 2 ' 2 2 ... 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2
2 2 1 1 2 2 2 3 1 1
3 3 4 3 3
3 2 1 4 2
3
3 4 3 2
2 2 2 2 4 3 2 2 2 4 1 1
2 4 3 1
2 2
1
2 2 2 2 2 3 1 2 3
2 2
3 2 2 2 2 4 2 2 2 3
3 2 2
2 3
2 2 2 3 2 2 2 2 2
3
3
1 3
2 2
2
2 2 2 2 3
1 3
2 2 3 2 2 2 3
1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 3 4 2 4 3 2 2 2 1 1 2 3 1 3 2 1 1 2 1 4 1 3 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 3 1 3 2
2
2 2 2 2 1 3 4 • 2 ' 3 3 3 3 1 1 4 2 3 4 1 4 2 2 1
2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3 2 ,., 2 3 ... 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 4 1 2 4 2
2 3 3 2 3
2 3 3 3 4 1 1 2
2 2 2 2 4 2 2 3
3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2
,...
2 3 3 4 2 4 2 3 2 4 4 4 3 4 1 2 ...,., 3 3 3 1 1 2 3 1 2 1 3
2 1 2 1 2
3 3 2 3 2
1 3 4 2
2 2 1 4 2 3 2 2 3 2 2 2 3 '2 1 4 1 2 3 3 2 2 2 2 2 ,., ,., ,., 3 ... ... "2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 3 1 2 1 3 2 2 2 2
2
2 3 4 1
3
2
4 4 3 3 2
3 3 3 4 3 3 1 3
2 1 4 1 2 2 2 2 1 1 3 2 2 1 3 < ' 3 1 2 1 2 2 4 2 2 1 3
3
2
2
2
3
4
4
2 2 2 2 1 4 1 4
1 4 2 4 2 2 2 4 3 3 2 3 ,... 2 4 2 3 3 2 1 1 2 2 3 1 1 4 2 1 2
4 4 2 4 2 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2
3 1
1 2 3 2 1 3 3 3 3 4 3 3
..,.,2
3 3 1 3
Lampiran 8 KUESIONER TIPE KEPRIBADIAN DAN PERILAKU AGRESIF MENGEMUOf (PE
Assalamualaikum wr, wb Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Faku!tas Psikologi Universitas 1st.am N, Syarif Hidayatullah Jakarta, saya ~Ila Dilla bermaksud mengadakan penelitian me peri!aku mengemudi pada pengguna kendaraan sepeda motor. Untuk itu, saya membutuhkan ketemngan dari Anda, dengan mengemukakan penc sejujur·jujumya mengenai pemyataan yang terdapat pada !embar berikut Segala p yang Anda berikan akan dijamin kerahasiannya dan hanya akan digunakan untuk t penelitian. Untuk kelengkapan informasi yang ingin didapat, saya harap Anda b€rsedia meme kembali kelengkapan jawaban agar tidak ada satu pun seal yang terlewat untuk di~ Atas barituannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum wr, wb. PERNYATAAN KESEDIAAN
Nama Usla Semester Sudah berapa lama mengendarai sepeda motor : Jenis Kelamin
: a. Laki·Laki
b. Perempuan
Suku Bangsa
: a. Jawa
b. Sunda
c. Balak
d.
Dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelftian yang dilakukan ole Bella Dina, mahasiswa semester akhir Fakuttas Psiko!ogi UlN Syarif Hidayatuliah J PETUNJUK PENGERJAAN 1.
Baca dan pahami setiap pemyataan di bawah ini dengan teliti.
2.
Berilah tanda (../) pada kolom di sebe!ah kanan pada tiap pemyataan yang pali dengan diri anda.
3.
4.
Oalam hal ini tidak ada jawaban benar atau sa!ah. Adapun pi!ihan jawabannya YA
: Apabila pemyataan yang diajukan sesuai dengan diri Anda.
TIDAK
: Apabila pemyataan yang diajukan tidak sesuai dengan diri Anda
Sebelum lembaran ini dikembalikan harap diperiksa kemba!i kelengkapan .fa'N<
SKALA TIPE KEPRIBADJAN No
1 2 3
Ya
Pem=>t:aan frustrasi saat menaalami kekalahan. :-.::rira tidak dan:it menoenda!ikan diri saat marah. Say.a kesa:t dengan kebiasaan o.--ar.g lain yang tidak sesuai dengan prinsip
Tidak
8
9 10
sa= 4
5
6 7
8 9
ienQkel denaan oranQ =onq eriakan sesuatu denaan santai. Saya menuntut diri untuk mendapatkan penghargaan datam kegiatan yang sa=- lakukan. Saya tidak dapat istirahat selama saya belum menyelesaikan tugas yang sa-=mifiki. Sava be1dmbisi untuk rnenaa!atkaii erana lain. ~ berusaha untuk me!ebihi oranQ lain da!am ha! aoa oun. Orang-orang dapat menganggu saya hanya dengan berada di seketiling ~
11 12
113 14
sa=. 10 11 12
Sav.:i menuntut diri untuk menvetesaikan tuaas da!am waktu vana sinakat. $aVL'l n;:>n:ava ada oranq-oranci vanci berkomolot untuk melawan diri sava. Saya waspada temadap orang yang sikapnya lebih bersahabat daripada '-""'na sava haraokan. 13 Sava bersikao k:eras terhadao oranq vano menaannnu sava. 14 Sava melawan oranq lain vann menentanq oendirian sava. 15 Saya kesal kepada orang yang menyela kegiatan yang sedang saya lakukan. 16 Sava merasa memiliki terla!u sedikit waktu untuk menvetesaikan tuaas, 17 Saat marah, sava inain melukai orann lain. 18 Sava sulit mencari waktu untuk bersantai. 19 Sa=i memoerceoat ""'ffibicaraan orana lain vano bertele-te!e. 20 Sava menautarakan secara lanosunQ ketidaksenanaan terhadao sesuatu.
15 16 17
18 19 20 21 22
PETUNJUK PENGERJAAN 1. Baca dan pahami setiap pemyataan di bawah ini dengan teliti. 2. Berilah tanda (-/) pada ko!om di sebelah kanan pada tiap pemyataan yang paling sesuai dengan diri anda. 3. Dalam ha! ini tidak ada jawaban benar atau sa!ah'. Adapun pilihan jawabannya adalah : SS : Sangat Setuju TS : Tldak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 4. Sebelum lembaran ini dikembalikan harap diperiksa kemba!i ke!engkapan jawaban Anda. SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI No
1 2 3 4
5 6
Pemvataan Saya membatas kemarahan pengendara lain dengan seovuman. Saya mengha!ang-0.alangi pengendara lain yang ingin men=-110 kendaraan sava. Saya merasa bersalah berputar arah di ten'ipat yang terdapat rambu dilara""'" untuk h....m..·tar. Saya mengutuk pengendara yang menyerobot ja1ur saya tiba~ tiba tann:i memberik.an tanda. Saya memaki pengendara yang membuat saya terpaksa m.<>nrferem kendaraan secara mendadak. Sa innin memaki endara lain vana mennhalann-ha!anai
SS
7
s
TS
STS
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
I
33 34
35
ia!an sava. Saya berkendara sesuai dengan kecepatan arus la!u lintas ialan. Saya lega setelah mengungk:apkan k:emarahan saya dengan bertennk:ardennan '"~m:iendara lainn• .... di ~Ian. Sa•"" menaantri d an teratur saat keadaan ialan macet Saya membunyik:an klak.soo berulang k:ali untuk mennunnk:ank:an kekesa!an sa'"' tei'hadan kemacetan. Mengklakson berulang k:a!i saat terjadi k:emacetan membuang enerQi saia. Saya membuntuli kendaraan di depan agar pengendara tersebut daoat mel.aiukan k:endaraannva !ebih cepat Saya tidak berminat membalas penghinaan yang di!aKukan ""'flQendara lain kenada sava. Di ja!an raya, saya merasa puas berkendara di atas kece""tan 80 kml i~m. Sava menikmati keadaan arus !alu lintas var. • oadat Saya merasa puas dapat mendahului setiap kendaraan di ialan. Saya dapat sampai tepat waktu ke tempat tujuan dengan menoebut. Saal mengemudi, saya membayangkan beradu kecepatan denaan oenaendara lain di ialan. Saya tidak: memiliki niat untuk bersaing dengan pengendara lain di saat menoemudi. Saya muak: dengan pengendara lain yang tidak memberikan kesemnatan kenada sava untuk men"'"anti ia!ur. Sava nvaman berkendara di ialur lambat Saya menikmati perjalanan saat berkendara dengan kecepatan tinqqL Saya berkendara dengan santai meskipun sedang terdesak waktu. Saya mengejar pengendara lain yang berani mendahului laju kece""'lan sava da!am berkendara. Sa membe!okkan kendaraan ke k:anan ialan dari ;~!ur kiri. Saat berkendara, saya mengabaikan rambu batas kecepatan maksimum vano telah ditentukan di ia!an. Sa takut berkendara denaan keceoatan tinnni. Saya berkendara me!ewati bahu ja!an saat keadaan jalan ma<el Sava mendahu!ui kendaraan lain dari !aiur kiri. Bagi saya, menerobos lampu merah saat sedang terburu-buru bisa dimak!umi. Sava tidak menoutamakan k:ecenatan dalam berkendara. Saya mempen::epat laju k:endaraan saat lampu kuning menvala. Saya enggan membalas penghinaan pengendara lain kepada sava. Saya pik:ir tidak masalah berkendara metewati bahu atau trotoar iaJan. Saya tidak ak:an bertengkar dengan pengendara lain hanya karena l'\Q.t'\t"!endara tersebut menverobot ialur sa=- tiba..f:iba.
I I I
!
Lampiran 9 RELIABILITAS SKALA TIPE KEPRIBADIAN (PENELITIAN) -A··J:·k***
Method 1 (space saver) will be used for this analysis
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S - S C A L E
******
(A L P H A)
Item-total Statistics
Scale
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020
Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
8.1500 7.9750 8.0000 8.0250 8.1000 7.9500 7. 97 50 8.1750 8.3000 7.8250 8.2250 8.2000 7.8750 8.0750 7.7500 8.0250 8.3250 8.1250 7.7000 7.7750
15.5154 13.8712 14.7692 14. 6917 16.2462 14.6641 15.5122 14.7122 16.2667 16.0455 15.0506 15.8051 15.0865 14.2250 15.5256 15.7173 15.3532 15.1891 15.2410 15.7686
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.2693 . 6871 . 4 370 • 4 620 . 0606 . 4628 .2378 .5185 .1090 .1093 . 4 528 .2059 .3544 .6084 . 2664 .1883 .4762 .3520 . 37 4 4 .1916
. 7723 .7418 . 7607 .7589 .7862 .7588 .7749 .7560 .7799 .7833 .7609 .7759 .7667 .7484 .7724 .7783 .7622 .7668 .7656 .7775
Reliability Coefficients N of Cases Alpha
~
40.0 . 7768
N of Items
20
Lampiran 10 DATA MENTAH SKALA TIPE KEPRIBADIAN (PENELITIAN) No Usia JK Smstr 1 21 p 7
2
18
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
19 19
36
21 21 19 20 19 18 21 23 22 22 22 18 21 18 22 21 18 18 19 23 18 20 20
18 22 18 20 22
20 20 22 20
L L L L p L L l L l l l p l l l L l l L L L l l l L l p L L l l l l l
1 3 3 5 7 5 5 5 1 7
7 7 7 7 1 5 1 7 5 1 3 5 5 3 5 5 3 7 3 5 7 7 7 7 5
Suku LMngmdi 1 Jawa 8 Tahun 0 Jawa 9Tahun 0 Betawl 7 Tahun 1 Betawi 6Tahun 1 Betawi 2Tahun 0 Sunda 2 Tahun 0 Sund a 3 Tahun 0 Betawi 5 Tahun 0 Betawi 5 Tahun 0 Betawi 5Tahun 0 Jawa 4 Tahun 0 Sunda 4 Tahun 0 Sund~ 1 Tahun 0 Betawi 4 Tahun 0 Sunda 8 Tahun 1 Makasar 5 Tahun 0 Sunda 4 Tahun 0 Jawa 5 Tahun 0 Betawi 1 Tahun 1 Sunda 6 Tahun 0 Betawi 3 Tahun 1 Jawa 6 Tahun 0 Betawi 4 Tahun 1 Jawa 2 Tahun 0 Jawa 3 Tahun 0 Betawi 7Tahun 0 Betawi 5 Tahun 1 2 Tahun 1 Jawa Betawi 2 Tahun 0 Betawi 5 Tahun 1 Jawa 4 Tahun 0 Betawi 5Tahun 0 Betawi 3 Tahun 0 Jawa 3 Tahun 0 Sunda 10 tahun 0 Aceh 5Tahun 0 -- A ~
-- .
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jmlh Tipe 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0
1 0 0 0 0 0 i 0
••
1
0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 i 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0
, ,
1 0 1
1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1
1 0 1 0
0 0 n
1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0
• •
0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0
. ..
0 0 1 0
1 1 1 1
0 0 0 1 0 1 0 1 0 0
0 0 1 A• 0
0
0 1 0 1 0 0 0 1
0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 1
0 1
1 0 0 1
0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0
1 0
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1
1 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 n 1 1 n 0
1 0
1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 •• 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1
0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0
0 1 0 1 1
0 0 0 0 0 1
1 0 1 0 1 1
0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 n
1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
n
n
u
u
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1
0
u
0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1
1 1 0 1
0 1 1 0 1
"u
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1
1 0 0 1 1
1 0 1
13 12 12 8 12
A A A
4
9
B B B B B A B B B B B B
12
A
5
9
3
,., k
12 3 4 9 9
3
3 11 13 13 13 6 4 6 16 8 7 15 9 3 10
8 10 2 17
B A
B A A A A
B B
B A
B B A
B B B B B B A
Lampiran 11 RELIABILITAS SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (PENELITIAN)
****** Method 1 (space R E L I A B I L I T Y
saver) will be used for this analysis *-1."""***
A N A L Y S I S - S CA L E
(A L P H A)
Item-total Statistics Scale Mean
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035
Scale Variance
if Item Deleted
if Item Deleted
83.3750 83.9000 84.3250 83.6000 84.1750 83.5500 84.2250 83.7500 84.0250 84.1000 84.2000 84.0500 83.9000 84.0500 83.0500 83.6000 84.0500 83.7000 83.5500 83.4750 83.3750 84.4250 83.9250 84.0250 83.9000 84.0500 83.4000 84.0250 83.7250 83.7250 83.8750 84.0500 84.2750 83.8250 83.8000
99.2147 101. 6308 101. 9173 98.7590 102.4558 100. 7667 99.0506 103.4231 104.3327 97.4769 99.7538 97.1256 99.7846 102.9205 101.4846 97.7333 96. 9205 104.3692 103.2282 101. 2814 104.7532 99.8917 102.2250 104.3840 101.6821 106.7154 103.4256 99.8712 102.2045 98.0506 100.8301 103.6385 98.6660 103.8404 100.5744
Corrected
ItemTotal Correlation .3903 .2288 .3015 .3723 .2051 .3350 .5450 . 2119 .1681 .5756 .3702 . 6,J 87 .3432 .2474 . 2568 .5199 .5488 .1237 .2029 .3355 .1137 .4800 .3028 .1274 .3203 -.0297 . 204 2 .3629 .2848 .5553 .4329 .1693 .4229 . 194 5 . 4 522
Alpha if Item Deleted .8270 .8329 .8298 .8277 .8332 .8289 .8234 .8322 . 8331 .8215 .8277 .8200 .8287 .8313 .8316 .8229 .8217 .8349 .8326 .8289 .8347 .8251 . 8298 .8347 .8293 . 8389 . 8325 .8280 .8303 .8224 .8266 .8337 .8259 . 8325 .8261
R E L I A B I L I T Y
A NA L Y S I S - S C A L E
IA L P H A)
Reliability Coefficients
N of Cases Alpha
~
40.0 .8333
N of Items
35
Lampiran 12 DATA MENTAH SKALA PERILAKU AGRESIF MENGEMUDI (PENELITIAN)
No Us! 1 2 3 4
5 6
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 '33
21 18
19 19 21 21 19 20 19 18 21 23
22
22 22 18 21 18 22 21 18 18 19 23 18 20 20 18 22 18 20 22 20 ,34 20 35 22 36 20 .,.,.
.io
JK Smstr Suku p 7 Jawa 1 Jawa L 3 Betawl L 3 Betawi L Betawl L 5 p Sunda 7 Sund a L 5 5 Betawi L 5 Betawi L 1 Betawi L jawa 7 L 7 Sunda L Sunda 7 L p Betawi 7 Sunda L 7 1 Makasa L 5 Sunda L Jawa L 1 Betawi L 7 Sunda L 5 1 Betawi L Jawa 3 L Betawi L 5 Jawa L 5 Jawa 3 L 5 Betawi L Betawi L 5 Jawa L 3 p 7 Betawi Betawi L 3 Jawa L 5 Betawi L 7 Betawi L 7 7 Jawa L 7 Sunda L Aceh L 5 c
.1 .. 1.. ... ~ ...
LMnQmdi 8 Tahun 9 Tahun 7 Tahun 6Tahun 2 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 5 Tahun 5Tahun 5Tahun 4 Tahun 4 Tahun 1 Tahun 4 Tahun 8 Tahun 5 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 1 Tahun 6 Tahun 3 Tahun 6 Tahun 4 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 7 Tahun 5 Tahun 2 Tahun 2 Tahun 5 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 3 Tahun 3 Tahun 10 tahun 5 Tahun "l
T.,.i-..,, ...
Tip< 1 2 A 3 3 4 2 A A 2 2 8 3 1 A 2 2 8 2 4 8 3 3 8 3 2 B 3 1 8 2 2 A 4 2 B 4 3 B 3 1 4 4 B 8 3 2 8 4 3 8 4 2 A 1 3 B 3 2 A 3 2 A 3 3 A 4 4 A 1 1 2 2 8 B 2 1 B 3 3 A 2 2 8 3 3 3 3 8 A 4 2 3 3 B 3 1 B 8 2 3 8 3 3 4 1 8 4 3 B A
3 4 5 6 7 2 3 3 4 2 2 4 1 3 1 2 4 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 ' 2 1 2 3 2 2 1 3 2 2 2 3 1 2 2 1 3 1 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 4 3 3 3 1 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 4 1 3 3 3 1 4 3 2 2 3 2 3 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 4 3 1 3 2 1 2 2 3 3 3 4 3 2 4 3 4 2 2 3 2 2 3 2 2 1 3 2 1 4 1 1 3 4 3 2 4 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 4 2 3 2 2 2 2 3 3 1 4 3 4 2
8 9 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 4 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3
10 11 3 3 2 2 3 1 3 2 1 3 2 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 4 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 3 2 2 3 2 3 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1
12 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 1 2 4 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3
13 14 15 3 2 4 1 4 4 2 2 4 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 3 4 1 4 2 2 4 1 3 4 1 2 2 2 2 3 2 2 4 3 4 4 1 3 2 4 1 4 3 3 4 2 2 4 3 2 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 4 3 2 2 4 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 4 3 3 4 2 2 4 4 2 2 4 2 4 3
16 17 3 2 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 3 2 3 1 3 3 2 3 2 2 4 1 1 1 3 2 4 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 1 2 1 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 4 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4 4 4
18 19 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 • 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 1 4 2 3 4 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 4 ~
20 21 22 23 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 3 4 2 2 3 3 2 2 2 4 1 1 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 4 4 2 2 4 3 2 3 3 4 1 3 3 3 2 2 2 3 1 3 3 3 2 3 1 2 1 4 4 2 1 1 4 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 1 2 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 2 2 4 3 2 2 4 1 4 4
24 25 26 2 4 2 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 3 4 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 3 3 1 4 2 2 2 2 3 2 2 2 4 3 1 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 4 4
27 28 29 30 31 32 33 4 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 2 2 2 3 2 1 1 3 1 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 1 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 1 3 3 2 2 1 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 1 2 1 4 2 1 2 1 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 4 2 2 3 4 3 3 2 3 1 1 4 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 1 4 2 3 3 2 2 3 2 4 2 2 3 1 2 3 1 2 1 2 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 1 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 2 4 4 1 3 2 3 1 1 3 2 2 2 2 3 1 2 4 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 1 2 4 3 3 4 2 4
34 35 J 3 3 . 2 3 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3
Lampiran 13 Uji Normalitas Tests of Normality Kol_f})Q9QrDV-Smirnovlal Statistic Perilaku Agresif Mengemudi
Siq.
di
40
.099
--
Statistic
.200(*)
.951
• This 1s a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
Perilaku Agresif Mengemudi
Normal Q-Q Plot of Perilaku Agresif Mengemu1
2
0
60
70
80
90
IOO
110
120
130
Obse1Ved Value
Detrended Normal Q-Q Plot of Perilaku Agresi 1.4~-----------------~
1.2 1.0
.B .6
.4
"E
.2
0
z
0.0+-----------------------j
,g
·.2
E >
~ -·+--~------~--~----------1 60
70
Observed Value
BO
90
100
110
120
Shai
--·
130
df
Sio.
40
.082
Lampiran 14 Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variance
Perilaku Agresif Mengemudi
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted di Based on trimmed mean
Levene Statistic 1.192
df1
df2
Sia.
1 1
38
.282
1.152
38
.290
1.152
1
34.324
.291
1.201
1
38
.280
Lampiran 15 Uji-t Uji-t Perilaku Agresif Mengemudi Group Statistics
Perilaku Agresif Mengemudi
Tipe Kepribadian A
13
90.7692
12.26530
Std. E1Tor Mean 3.39901
27
84.1852
8.7:3119
1.68032
Mean
N
B
Std. D~tion
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances I-test for Equality of Means
Perilaku Agresif Menaemudi Equal variances Equal variances assumed not assumed .779
F Sig.
.383
T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference
1.954
1.736
38
18.084
.058
.099
6.5840
6.5840
3.36885
3.79166
95°/o Confidence
Lower
-.23584
-1.37931
Interval of the Difference
Upper
13.40393
14.54740
Nilai t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 1.954. Sementara nilai t table pada taraf signifikansi 5% dengan di 38 2.042.
Keputusan: Ho diterima jika t hitung < t tabel Karena nilai t hitung yang dihasilkan (1.954) < t table (2.042), maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan Tingkat Agresivitas dalam Mengemudi berdasarkan tipe kepribadian diterima.
Lampiran 16 Uji-t Uji-t per Dimensi Dimensi Verbal Road Rage Group Statistics
Verbal Road Rage
I
Tioe Keoribadian TipeA Tipe B
N
13 27
Mean 25.9231
Std. Deviation . 5.28302 23.8519 3.14647
Std. Error Mean 1.46524 .60554
Independent Samples Test ............... Vert:>_~U3.~'!Q.FJJH!!. _____ ...... Equal variances Equal variances assumed
Levene's Test for Equality of Variances Hest for Equality of Means
F
not assumed
2.193 .147 1.554
Sig. t df Sig. (2-tailed)
.128
1.306 16.230 .210
2.0712
2.0712
1.33281
1.58544
38
Mean Difference Std. Error Difference 95°/o Confidence
Lower
Interval of the
·.62690
-1.28588
Upper
4.76935
5.42833
Difference
Dari hasil penghitungan yang disajikan pada label di alas diketahui bahwa nilai t hitung yang did a pat adalah sebesar 1.554. Semenlara nilai l label pada laraf signifikansi 5% gengan df 38 adalah sebesar 2.042. Keputusan: Ho diterima jika t hitung < l label Karena nilai t hitung yang dihasilkan (1.554) < l label (2.042), maka hipolesis nihil yang menyalakan bahwa tidak terdapal perbedaan Verbal Road Rage yang signifikan berdasarkan lipe kepribadian diterima.
Uji-t Dimensi Rushing Maniac & Aggressive Competitor Group Statistics
Rushing and Aggressive Comoetitor
I
Tioe Kenribadian TipeA Tipe B
Std. Deviation
13
Mean 40.9231
4.80384
Std. Error Mean 1.33235
27
37.2222
4.29967
.82747
N
Independent Samples Test
Leven e's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
-- Rushina and Annressive Comoetitor Equal variances Equal variances assumed not assumed .823 .370 2.455 2.360 38 21.562 .019 .028
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference
Lower
Upper
3.7009
3.7009
1.50731
1.56839
.64947
.44437
6.75224
6.95734
Dari hasil penghitungan yang disajikan pada tabel di atas diketahui bahwa nilai t hitung yang didapat adalah sebesar 2.455. Sementara nilai t tabel pada taraf signifil t tabel (2.042), maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan Rushing and Aggressive Competitor yang signifikan berdasarkan tipe kepribadian ditolak.
Uji-t Dimensi Scofflaw Group Statistics
-
I Scofflaw
Tipe Keoribadian . TipeA
N
13 27
Tipe B
Mean 23.9231 23.1111
Std. Deviation 3.75192 2.59190
Std. Error Mean 1.04060 .49881
Independent Samples Test
-· Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F
Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
.8120
.8120
1.01509
1.15397
Lower
-1.24298
-1.61522
Upper
2.86691
3.23916
Std. Error Difference 95°/o Confidence lnter.IBI of the Difference
Scofflaw -Equal variances Equal variances assumed not assumed .249 .621 .800 .704 38 17.717 .429 .491
Dari hasil penghitungan yang disajikan pada label di atas diketahui bahwa nilai t hitung yang didapat adalah sebesar 1.554. Sementara nilai t label pada taraf signifikansi 5% dengan df 38 adalah sebesar 2.042. Keputusan: Ho diterima jika t hitung < t label Karena nilai t hitung yang dihasilkan (0.800) < t label (2.042), maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan Scofflaw yang signifikan berdasarkan tipe kepribadian diterima.