Perilaku Peletakan Helm Pada Sepeda Motor Oleh : Tri Haryotedjo Program Studi Desain Interior STISI Telkom email:
[email protected]
Abstract Helmet is one of must wear equipment by riders. Serves as a protective head if there is happen a traffic accident. Helmet wearing compulsory in both the driver and passenger of motorcycle. Regulation of the use of the helmet is an obligation that must be obeyed by all motorists, given the greater importance that in order to protect the safety of the rider of the risk of accidents that can result in death. From the data most of the traffic accidents that resulted in many more deaths experienced by motorcycle riders. The results revealed that one of the 3 motorcycle accident head injuries. The results of the Agency for Health Research and Development Department of Health revealed that 25% of victims in crash deaths are motorcyclists than 80% of the victims suffered head injuries. Motorcycle are the most popular used of transportation. This is reinforced by the fact that many of those vehicles passing by on the highway. Motorcycle become the most popular vehicle of transportation used by peiple because the price is relatively cheap, low fuel usage and operating costs are also very low. Motorcycles are two-wheeled vehicle powered by an engine. Inline wheels and a motorcycle at high speed and upside remains stable, this is caused by the gyroscopic force. At low speed setting handlebars sustained by the rider gives stability. The low awareness of the importance of helmets from the biker’s behaviors are shown by the way they putting the helmet. From the identification results obtained indicate a closely related behavior among riders with helmets using. The behaviour can be seen from the way the helmet laying on the motor. The results showed no awareness in getting motorists to put the helmet, impressed haphazardly, with one placed on the motorcyle, such as hanging from the rearview mirror, put / tuck upholstery, in suspension, in place on the seat and tuck in and hanging into the seat. Keywords: Motorcycle Helmets, Motorcycle, rider behavior
Latar Belakang Masalah Pada saat ini keberadaan alat transportasi sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk menunjang aktifitas manusia. Melalui alat transportasi manusia dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya, sehubungan dengan kegiatan atau aktifitas yang dilakukannya,
sehingga tersedianya sarana transportasi ini akan mempermudah manusia dalam melakukan segala aktifitasnya. Dewasa ini alat transportasi darat yang paling banyak di dapatkan adalah mobil dan sepeda motor, hal ini disebabkan karena kedua alat transportasi darat tersebut berhubungan erat dengan aktifitas
41 | J u r n a l S e n i R u p a & D e s a i n V o l 2 N o 1 2 0 1 2
pribadi manusia, sehingga hampir di pastikan keberadaan kedua jenis alat menjadi kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Kondisi jalan di kota–kota yang cenderung macet saat ini, memicu manusia untuk mencari jenis alat transportasi yang mampu memenuhi harapan mereka yaitu dapat melakukan perjalanan yang lebih efisien baik dari sisi waktu maupun biaya. Jenis alat transportasi sepeda motor menjadi pilihan yang diharapkan mampu memenuhi harapan mereka. Disisi lain alat transportasi jenis ini memilkitingkat resiko kecelakaan yang tinggi di banding jenis transportasi darat yang lain. Sehubungan dengan tingkat resiko kecelakaan yang tinggi ini, maka diperlukan sarana berupa peralatan penunjang keselamatan bagi pengendara maupun penumpang, seperti helm, jaket dan sarung tangan. Peralatan ini wajib dikenakan pada saat berkendara. Helm merupakan peralatan keselamatan yang paling penting yang wajib dikenakan.Helm menjadi peralatan yang wajib untuk diperhatikan, sehubungan perlengkapan ini langsung berhubungan dengan keselamatan pengendara. Helm memiliki peran penting bagi keselamatan, dikarenakan helm yang dikenakanberhubungan langsung dengan kepala yang merupakan organ tubuh yang rentan terhadap kematian, dari data yang ada kebanyakan kematian yang diakibatkan dari kecelakaan pada saat berkendara sepeda motor, lebih banyak terjadi pada bagian kepala. Mengingat pentingnya fungsi helm bagi keselamatan pengendara, pihak yang berwenang, dalam hal ini Kepolisian, memberlakukan dan mewajibkan helm
bagi setiap pengendara dan penumpang. Di Indonesia kewajiban memakai helm dicetuskan pertama kali oleh Kapolri Hugeng dan selanjutnya ditetapkan secara resmi dalam UU no 14 tahun 1992. Keberadaan helm yang berfungsi melindungi keselamatan pengendara sering diabaikan. Hal ini di tandai dengan pemilihan jenis helm yang di pilih. Pemilihan helm terkesan dilakukan secara sembarangan dan tidak berstandar. Pemilihan jenis helm, umumnya didasari dari faktor harga, kecenderungan memilih harga helm yang relatif murah di banding dengan pertimbangan kualitasnya, menyebabkan maraknya penjualan helm yang murah. Ketidakperdulian pengendara tentang manfaat helm tersebut dapat dilihat dari cara meletakan helm tersebut pada sepeda motornya. Bagian dari sepeda motor sering kali menjadi tempat meletakan helm, seperti kaca spion, jok dan pada bagian motor yang lain. Perilaku yang demikian tanpa disadari selanjutnya menjadi suatu kebiasaan yang buruk, karena berakibat helm tersebut menjadi cepat rusak. Pernyataan Masalah Dalam penelitian mengenai perilaku perletakan helm ini, permasalahan yang akan diteliti adalah mengetahui bagaimana perilaku tersebut terbentuk sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang pada akhirnya tanpa disadari membentuk sebuah kebiasaan yang buruk. Helm sebagai sebuah produk desain dalam konsep perancangan desainnya, bertujuan untuk memberikan sebuah manfaat yang dapat dilihat dari desainnya. Desain tidak hanya berhenti pada bentuk, tapi harus mampu membawa nilai manfaat bagi pengguna. Perilaku
42 | T r i H a r y o t e d j o : P e r i l a k u P e l e t a k a n H e l m p a d a S e p e d a M o t o r .
pengguna merupakan salah satu faktor yang berperan dalam desain. Pengetahuan dalam penelitian desain salah satunya adalah menyangkut sumber data, yaitu sebagai subyek, obyek, pengguna maupun masyarakat. Teori Behaviorisme yaitu teori yang menganalisis perilaku yang nampak, yang dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan. Teori ini dikenal dengan dengan nama teori belajar, hal ini dikarenakan seluruh perilaku manusia dihasilkan dari proses belajar. Perilaku manusia yang unik sebagai suatu identitas diri membentuk pribadipribadi yang unik. Tujuan Penelitian Penelitian tentang perilaku perletakan helm ini, bertujuan untuk memberikan suatu gambaran bagaimana sebuah perilaku dapat terbentuk, perilaku yang terbentuk dari setiap individu terhadap sebuah produk desain yang di gunakan, keterkaitan produk desain dengan pengguna, tanpa disadari akan menciptakan sebuah kebiasaan yang unik. Keunikan pribadi dari perilaku masing-masing akan menciptakan sebuah kondisi perilaku yang terkadang akan muncul dengan sendirinya, hal ini dimungkinkan, karena kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar, sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tak disadari seperti keinginan, impuls atau dorongan yang sewaktu-waktu dapat muncul.
Manfaat Penelitian Manfaat atau kegunaan yang dapat diambil dari penelitian perilaku perletakan helm padasepeda motor, ini adalah: 1. Memberikan gambaran bagaimana sebuah perilaku terbentuk 2. Memberikan gambaran bagaimana sebuah produk desain helm sepeda motor dapat membentuk sebuah perilaku yang unik. 3. Menjelaskan keterkaitan antara sebuah produk desain helm sepeda motor dengan pengguna. Kajian Pustaka Helm (bahasa Belanda) adalah bentuk perlindungan tubuh yang dikenakan di kepala dan biasanya di buat dari metal atau bahan keras seperti Kevlar, serat resin atau plastik. Helm motor adalah helm yang digunakan untuk melindungi kepala bila terjadi kecelakaan lalu-lintas pada pengendara motor. Dari bentuknya, helm motor dapat dikelompokkan dalam tiga jenis helm , yaitu: helm separuh kepala (half face), helm tiga perempat (open face) dan helm penuh (full face). Dari ketiga jenis helm ini, helm full face adalah helm yang paling baik, karena seluruh kepala dilindungi dari benturan. Inti mekanisme dari helm adalah penyerapan energi yang diterima keseluruh bagian helm. Terdapat beberapa bentuk dan struktur helm didasarkan pada ukuran dan berat helm itu sendiri. Struktur dari konstruksi sebuah helm motor umumnya terdiri dari : 1. Lapisan luar yang keras (hard outer shell). Lapisan ini didisain
43 | J u r n a l S e n i R u p a & D e s a i n V o l 2 N o 1 2 0 1 2
2.
3.
4.
5.
untuk dapat pecah jika mengalami benturan untuk mengurangi dampak tekanan sebelum sampai kepala. Lapisan ini biasanya di buat dari bahan Polycarbonate. Lapisan dalam yang tebal (inside shell on liner). Disebelah dalam adalah lapisan yang sama pentingnya untuk dampak pelapis penyangga. Biasanya dibuat dari bahan Polystyrene (styro foam). Lapisan tebal ini memberikan bantalan yang berfungsi menahan goncangan sewaktu helm terbentur benda keras, sementara kepala masih bergerak. Lapisan dalam yang lunak (comfort padding). Lapisan ini merupakan bagian dalam yang terdiri dari bahan lunak dan kain untuk menempatkan kepala secara pas pada rongga helm. Tali pengikat. Bagian penting lainnya dalam helm adalah tali pengikat. Helm tidak akan berfungsi dengan baik tanpa adanya tali pengikat. Kaca pelindung. Kaca pelindung ini berfungsi untuk memberikan proteksi terhadap mata dari penetrasi debu, pasir, kerikil dan serangga. Bahan kaca pelindung ini, biasanya terbuat dari bahan flexyglass.
Helm yang baik adalah helm yang telah memenuhi standart pengujian yang ditetapkan oleh lembaga tertentu yang memiliki kewenangan mengeluarkan sertifikasi helm . Untuk saat ini sertifikasi Snell di anggap sebagai tolak ukur kualitas helm yang berstandar internasional . Snell Memoriam Foundation merupakan lembaga institusi standart independent. Beberapa merk helm Snell, diantaranya AGV, Arai, Astral-X, Astro-TR, Chaser. Di Indonesia untuk helm sepeda motor standar SNI merupakan tolak ukur dari helm yang memiliki kualitas yang baik. Helm sepeda motor yang telah diberi label DOT merupakan helm yang telah memenuhi Safety Test Standart. Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin. Rodanya sebaris dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap tidak terbalik dan stabil disebabkan oleh Gaya Giroskopik. Pada kecepatan rendah pengaturan berkelanjutan stangnya oleh pengendara memberikan kestabilan. Penggunaan sepeda motor menjadi sangat populer di mayarakat, hal ini di tandai dengan semakin banyaknya keberadaan sepeda motor yang semakin meningkat jumlahnya. Sepeda motor menjadi populer karena harganya yang relatif murah, penggunaan bahan bakar yang sangat rendah serta biaya operasionalnya yang juga rendah, menjadi alasan kepemilikan jenis transpotrasi roda dua ini. Sejarah mengenai siapa penemu pertama dari sepeda motor , sampai saat ini masih masih belum didapatkan keterangan yang pasti. dari fakta yang ada 3 orang yang diakui sebagai penemu sepeda motor saat ini, yaitu: Ernest Michaux (Perancis),
44 | T r i H a r y o t e d j o : P e r i l a k u P e l e t a k a n H e l m p a d a S e p e d a M o t o r .
Edward Butler (Inggris), dan Gottlieb Daimler (Jerman) Sepeda motor terdiri dari beberapa jenis. Kebutuhan dari fungsi dari sepeda motor yang berbeda–beda menyebabkan desain sepeda motor yang berbeda. Beberapa jenis sepeda motor yang ada di dunia, terdiri dari jenis :
6. Motor Sport. Jenis motor yang memiliki performa dan pengendalian yang lebih baik. Posisi pengemudi di fokuskan untuk mencapai titik gravitasi agar dapat lebih terkendali. 7. Sport Touring. Jenis motor ini adalah gabungan antara touring dan sport.
1. Cruiser. Jenis sepeda motor ini biasanya memiliki posisi stang yang tinggi, posisi kaki yang relatif kedepan dan posisi kursi yang rendah. Posisi mengemudi seperti ini menciptakan kenyaman ergonomika pada pengemudi. Motor jenis ini memiliki daya belok yang terbatas. 2. Dual Sport. Jenis sepeda motor ini memliki posisi mesin yang tinggi, ban dengan permukaan yang khusus untuk melewati berbagai macam medan. Posisi stang yang dibuat supaya dapat dikendalikan dengan mudah saat melewati rintangan. Motor jenis ini memiliki settingan mesin yang berfokus pada tenaga pada putaran bawah dan tenaga mesin difokuskan pada gigi-gigi yang lebih rendah seperti gigi 1 dan 2. Bobot motor dibuat seringan mungkin untuk menjelajah medan. 3. Touring. Jenis sepeda motor ini didisain untuk kenyamanan perjalanan jauh. Memiliki fiturfitur mewah seperti GPS, TV, Radio dan kursi penumpang yang besar. 4. Skuter. Sepeda motor jenis ini didisain dengan ukuran kecil dan memiliki kelincahan dalam menyalip 5. Bebek. Jenis sepeda motor ini disebut juga dengan moped
Perilaku manusia merupakan suatu kecenderungan yang dilakukan oleh manusia. Ada banyak teori yang mencoba mengungkapkan tentang perilaku manusia. Teori Behaviorisme merupakan teori yang menganalisa perilaku manusia, teori ini di kenal dengan teori belajar, karena seluruh perilaku manusia pada dasarnya adalah merupakan hasil dari belajar. Prinsip-prinsip teori behaviorisme meliputi : 1. Obyek psikologi adalah tingkah laku 2. Semua bentuk tingkah laku dikembalikan pada reflek 3. Mementingkan pembentukan kebiasaan 4. Perilaku manusia disebabkan oleh 3 (tiga) faktor. Faktor pertama yang datang dari dalam (deterministic), faktor kedua yang datang dari luar, yaitu lingkungan atau dari proses belajar, faktor ketiga yang disebabkan oleh interaksi antara manusia dan lingkungan. Perilaku manusia merupakan bagian dari kompleksitas ekosistem (Hawley dalam Himmam & Faturochman. 1994). Teori Ekologi mempunyai beberapa asumsi dasar sebagai berikut : 1. Perilaku manusia terkait dengan konteks lingkungan
45 | J u r n a l S e n i R u p a & D e s a i n V o l 2 N o 1 2 0 1 2
2. Interaksi timbal balik yang menguntungkan antara manusia dan lingkungan 3. Interaksi manusia dan lingkungan bersifat dinamis 4. Interaksi manusia dan lingkungan terjadi dalam berbagai level tergantung pada fungsi Pendekatan Psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dikatakan bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar, sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari seperti keinginan, impuls dan dorongan, keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu menuntut untuk di puaskan. Pendekatan Fenomenologi merupakan pendekatan lain yang dapat dijadikan rujukan dalam membahas tentang perilaku manusia. Pendekatan ini lebih memperhatikan pada pengalaman subjektif individu, karena tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan terhadap diri dan dunianya.Konsep tentang dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya, maka tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
pengendara motor, meletakkan helm tersebut pada motornya. 2. Melakukan pendataan seberapa banyak pengendara motor yang meletakkan helm tersebut berbanding dengan pengendara motor yang membawa helmnya untuk dititipkan. 3. Melakukan analisis tentang bentuk dari helm dan sepeda motor berkaitan dengan perilaku perletakan helm 4. Melakukan wawancara dengan pengendara sepeda motor
Metodologi Penelitian Dalam penelitian tentang perilaku perletakan helm pada sepeda motor, metodologi penelitian di lakukan melalui proses tahapan penelitian sebagai berikut : 1. Melakukan observasi atau studi kelapangan, yaitu ke publik area, yang merupakan tempat-tempat dimana banyak di temukan sepeda motor yang diparkir .Pengamatan di lapangan menunjukkan sebagian besar 46 | T r i H a r y o t e d j o : P e r i l a k u P e l e t a k a n H e l m p a d a S e p e d a M o t o r .
Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan mengenai perilaku pengendara sepeda motor yang meletakkan helm tersebut pada sepeda motornya didapatkan kesimpulan yang pada intinya, perilaku yang terjadi diakibatkan oleh adanya aktifitas pengendara motor yang berulang-ulang meletakkan helm tersebut pada sepeda motornya dan tanpa disadari, akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Hal-hal lain yang didapatkan dari hasil penelitian sebagai kesimpulan diuraikan sebagai berikut: Para pengendara motor umumnya meletakkan helm tersebut dengan pemikiran segi kepraktisan tanpa memikirkan efek dari perletakan helm tersebut yang dapat mengakibatkan kerusakan pada helm tersebut, hal ini sebabkan penempatannya helm pada bagian motor tersebut beresiko dengan kerusakan dan keawetan helm, terutama pada saat terkena panas dan hujan. Terdapat beberapa jenis perletakan helm pada sepeda motor tersebut, seperti di letakkan dan digantung di kaca spion, di gantungkan di
gantungan yang ada di bagian motor, di masukkan di jok, di tempatkan di atas jok dan diselipkan di dalam jok. Bagian-bagian dari motor yang ada seperti kaca spion, jok dan gantungan yang ada dibagian motor tersebut umumnya menjadi alasan tempat dimana helm tersebut di letakkan karena lebih mudah dalam menyimpan dan meletakkannya. Bentuk dari helm dan kelengkapannya seperti tali helm dan pengencangnya serta bentuk helm yang cekung dan berongga menjadi alasan penempatan helm tersebut. Daftar Pustaka Standart no 218; helm motor kode Federal Regulator, judul 49 bagian 571,218. Lalu Lintas Jalan Raya, Nasional Administrasi Keselamatan. 1 okt Sarwono, Sarlito W. Pengantar Psikologi. Jakarta : Rajawali Pers Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta:Andi
47 | J u r n a l S e n i R u p a & D e s a i n V o l 2 N o 1 2 0 1 2