DOKUMENTASI
RANGKAIAN
PESTA
Cover : (Model : Sekolah Minggu Anak2 St.Bernadeth-Tigaraksa) (Photographer : Heribertus Eric Wagolebo, SE) (Lokasi : Perum Tigaraksa)
PERAYAAN PASKAH 2014
Editorial Daftar Isi Editorial Daftar Isi Menanti lahirnya seorang pemimpin baru Ruang Pastoral Rm.Felix: Doa Pengampunan Fokus Sekolah Katolik berorientasi bisnis Pendidikan Katolik “Quo Vadis” Surat Gembala “PILPRES” 2014 Surat Keluarga Mei 2014 Puisi untuk Guruku Lembar Kreasi Lomba Mewarnai Altar Kita Memahami Simbol Liturgi (2) & Organis St.Odilia Petugas Putra Altar & Putri Sakristi Informasi Database Umat (update Juni 2014) Seputar Kita Ketua-ketua seksi Dewan Paroki Pleno Rekoleksi Lingkungan Santo Petrus Pengalaman mengikuti kegiatan menjadi Kader Katolik Karyawan Gereja St.Odilia Apa dan siapa yang aku cari Daftar Ketua Lingkungan & Wilayah Bincang Sekolah Katolik harus berpihak pada orang miskin Renungan CintaMu menggelorakan seluruh jiwa ragaku Bersyukur Doa & wasiat seorang ibu Luapan Hati Dipilih untuk melayani Alangkah indahnya “Hidup Bersama” sebagai saudara Lansia Bahagia Lansia Elizabeth Zakaria Adiyuswa Elizabeth Zakaria paroki St.Odilia bersemangat tinggi Profil Puji Tuhan atas bakat yang Kau karuniakan padaku Jendela Keluarga Saya disembuhkan karena Cinta dan Maaf Pembeli & Perangkai Bunga Gereja Khazanah Gereja Sakramen & sakramen Inisiasi Istilah-Istilah (1) Makna dibalik Kanonisasi Yohanes Paulus II Sudut Pandang Kewirausahaan Advokasi Alternatif Penguatan Buruh Hidup sehat tanpa Narkoba & Hiv-Aids Inforial Dari Emaus diutus kembali ke Yerusalem Syarat-Prosedur baptis bayi & dewasa Etika Berbicara (2-habis) Mewaspadai Wabah Flue Arab Merasul & melayani di Cangkudu Suara Odilia Jalan Salib Kebersamaan Ucapan terima kasih & Info Paroki Tenda Gaul Humoria Grogi dan salah ucap pada upacara bendera Test lagu Kebangsaan Indonesia Teka Teki Silang & Crossword
1 2
-------------------------------------1
Pelindung & Penanggungjawab : Rm. Felix Supranto,SS.CC Rm. Tony Blikon,SS.CC Pengarah & Penasehat : Rm. Siprianus Smakur Tukan,SS.CC Heribertus Sudadi Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi : Asrul Isfridus Redaktur Pelaksana : Idus Masdi Staf Redaksi : Heribertus Eric Wagolebo Simon Fallo Stella Ellisabeth Astri Fotografer : Handjojo T Design : Arieyanto Gabriel Iklan /Marketing : Bernard N.H Sirkulasi : Ketua-ketua lingkungan Sekretariat Koresponden : Yohanes Saman A. I Ketut Setiawan
ARINDO LESTARI PRINTING P
E
R
C
E
T
A
K
A
Office : Jl. Saalan No.77, 02/03, Pasar Baru - Tangerang 15112 Phone/Fax.: (021)55798263 Workshop : Jln. Irigasi Sipon (Depan Alfamart Puri Dewata), RT. 002/02, No. 148 Poris Plawad Utara , Cipondoh - Tangerang email :
[email protected]
Alamat Redaksi : Jl.Citra Raya Utama Timur - Citra Raya Cikupa - Tangerang 15710 Telp: 021-59408565 Fax: 021-59408564 email:
[email protected] email:
[email protected] website: www.parokisantaodilia.org
N
Ruang Pastoral
Editorial Pengajaran Iman :
Menanti Lahirnya Seorang Pemimpin Baru
Doa Pengampunan dari Firman Tuhan Yesus Kristus
Oleh : Asrul Isfridus
"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34)
P
esta demokrasi lima tahunan akan mencapai puncaknya tanggal 9 Juli 2014. Pada saat itu seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai hak pilih akan menentukan pilihannya untuk memilih presiden dan wakil presiden yang akan memimpin bangsa dan negara kita lima tahun kedepan. Pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 ini diharapkan membawa harapan baru bagi perubahan masa depan Indonesia. Perubahan ini bisa diperoleh apabila pemimpin yang terpilih bersih, jujur dan berkualitas. Pemimpin yang sungguhsungguh peduli terhadap kepentingan rakyat banyak. Maka pilpres 2014 yang sebentar lagi akan dilaksanakan dituntut agar bisa terselenggara secara profesional untuk mewujudkan harapan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut kita tidak mungkin hanya berharap pada lembaga otoritas penyelenggara pemilu seperti KPU, BAWASLU dan POLRI, tetapi juga membutuhkan keterlibatan semua pihak termasuk kita umat Paroki St. Odilia tentunya. Sistim pemilu kita yang menganut prinsip “Satu Orang Satu Suara” menegaskan bahwa semua rakyat Indonesia yang mempunyai hak pilih wajib berpartisipasi dalam mewujudkan pilpres berkualitas karena setiap orang memiliki satu suara yang dapat menentukan masa depan Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun yang akan datang. Pemilu yang bersih dan berkualitas salah satunya dapat dilihat dari partisipasi masyarakat secara sukarela menggunakan hak pilihnya bukan atas dasar paksaan/intimidasi.
Oleh : Pastor Felix Supranto,SS.CC
F
irman Allah sangat kaya, karena dipenuhi dengan kebijaksanaan, arahan, kebenaran dan segala yang kita perlukan untuk hidup penuh kuasa, harapan dan keberhasilan. Ketika kita mendoakan firman Allah seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, sesungguhnya kita masuk ke dalam apa yang telah Ia lakukan. Ada banyak doa dalam Kitab Suci, seperti dalam Mazmur, namun doa dari Sabda Tuhan Yesus merupakan yang pertama dan utama, karena di dalam firman-Nya mengandung apa yang penting bagi Allah untuk keselamatan jiwa umat-Nya. Contoh doa pengampunan dari Yesus, antara lain : Untuk itu kami mengajak seluruh umat paroki St. Odilia untuk mensukseskan pesta demokrasi ini dengan datang ke TPS-TPS secara sukarela pada tanggal 9 Juli 2014, memilih capres-cawapres sesuai dengan hati nurani masing-masing. “NYOBLOS YES …. GOLPUT NO ..” Semog a pilpres 2014 dapat melahirkan pemimpin yang hebat, jujur, berkualitas yang tidak semata mengedepankan kepentingan kelompok dan g olong an ter tentu, tetapi meng edepankan ke penting an bangsa dan neg ara ter utama kesejahteraan dan keutuhan bagi seluruh rakyat Indonesia. Semoga .... !!!
Doa pengampunan dari firman Tuhan Yesus “"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34) merupakan salah satu yang penting bagi Allah demi keselamatan umat yang dicintaiNya. Makna Doa Pengampunan dari Tuhan Yesus Kristus "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34) merupakan ucapan-Nya yang pertama di antara ketujuh sabdaNya yang terakhir di kayu salib. Ucapan Tuhan Yesus itu dikatakan-Nya antara pukul 9 pagi sampai tengah hari. Pengampunan Tuhan Yesus terhadap yang menganiaya-Nya itu menunjukkan kasih-Nya yang besar kepada kita. Kasih yang sejati nampak dalam pengampunan kepada mereka yang membuat-Nya menderita. Penderitaan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib dengan tubuh yang terkoyak, darah bercucuran dan dalam penantian akan maut yang memalukan, tidak melontarkan kata-kata makian, hujatan dan balas dendam terhadap orangorang yang menghabisi hidup-Nya. Sebaliknya, Ia mendoakan mereka agar Bapa-Nya memberikan pengampunan kepada mereka. Tuhan Yesus Kristus melaksanakan apa yang telah Ia sabdakan sendiri : “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Matius 5:43-44). Inilah Kasih yang menyelamatkan manusia dari dosa. Kasih ini tercermin pada salib kedua penjahat disamping-Nya. Kedua penjahat yang disalibkan itu mewakili kita manusia yang berdosa ini. Kita kadang-kadang bertindak seperti seorang penjahat, pencuri, dan perampok. Penyaliban Tuhan Yesus Kristus ini memenuhi nubuat Nabi Yesaya : “Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontakpemberontak” (Yesaya 53:12).
2
3
Tuhan memberikan rahmat belaskasih-Nya kepada seorang penjahat yang bertobat pada saatsaat terakhir hidupnya. Penjahat itu m e nu n j u k k a n p e r t o b a t a n n y a dengan rendah hati dan mengakui bahwa dirinya adalah orang yang berdosa dan Yesus adalah orang benar. Ia pantas disalibkan, tetapi Tuhan Yesus Kristus tidak pantas menerima hukuman yang sama dengan dirinya. Kerendahan hati dan pengakuannya terhadap Yesus sebagai orang yang tak bersalah nampak dalam ucapannya kepada penjahat lain : “Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah" (Lukas 23:41). Perkataannya itu juga merupakan ajakan kepada penjahat lainnya untuk bertobat. Setelah mengatakan hal itu, si penjahat mengungkapkan pengakuan imannya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai pemilik Kerajaan kekal : "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja" (Lukas 23:42). Discernment (pembedaan Roh) yang dilakukannya sangat mengagumkan. Mengakui Yesus sebagai Tuhan ketika Ia melakukan mukjizat adalah biasa, tetapi mengakui Yesus Kristus sebagai Raja ketika Ia diolok-olok, dihina, dan akan mengalami kematian secara tragis adalah luar biasa.
Ruang Pastoral Penjahat yang bertobat ini dengan mata hati yang tajam mampu melihat keilahian Tuhan Yesus Kristus ketika ia sedang tergantung di kayu salib dan sangat menderita. Imannya kepada Tuhan Yesus tidak dicerahkan dengan mukjizat-Nya yang luar biasa, tetapi cukup melihat kesabaran Tuhan Yesus Kristus ketika Ia mendoakan orang-orang yang telah menganiaya-Nya secara keji. Karena iman, ia berani berharap atas belaskasihan Tuhan Yesus Kristus ketika Ia memasuki kerajaan-Nya. Ia menyadari diri tidak pantas untuk masuk kerajaan Allah yang dirindukannya. Penjahat itu hanya mohon kepada Tuhan Yesus Kristus agar mengingatnya saja ketika Ia datang sebagai Raja. Akan tetapi, penjahat tersebut justru menjadi penghuni surga yang pertama, karena menerima rahmat penebusan-Nya yang pertama pula. Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus" (Lukas 23:43).
Fokus Tuhan Yesus Kristus telah memberikan teladan pengampunan terhadap orang-orang yang membunuh-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin pernah disakiti oleh pasangan kita, orangtua, mertua, anak-anak dan sahabat. Kita harus mengampuni orang-orang yang telah melukai kita tanpa syarat. Mengapa..?? karena kita telah mendapatkan dengan cuma-cuma pengampunan dari Tuhan. Pengampunan terhadap orang lain membuat kita terbebas dari kenangan pahit di masa lalu. Tanpa pengampunan, jiwa kita akan senantiasa tersiksa oleh kemarahan dan kebencian. Kemarahan dan kebencian akan menghalangi hubungan baik kita dengan Allah. Dosa akan memisahkan diri kita dari Allah, sehingga doa kita tidak didengarkan oleh-Nya, seperti yang dikatakan oleh Yesaya : “yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Yesaya 59:2). Sebaliknya, pengampunan kepada sesama membuat batin kita merasakan kemerdekaan dan kedamaian, sehingga hubungan dengan Allah terasa lebih hangat, terbuka dan utuh. Doa Pengampunan kepada sesama : Tuhan Allah, aku bersyukur karena Engkau telah mengampuni dosa-dosaku. Jadikan aku sebagai seorang pengasih dan pengampun seperti Engkau sendiri adalah Allah yang kaya akan pengampunan, kasih dan kemurahan. Mampukah aku untuk mengampuni mereka yang telah bersalah kepadaku (sebutkan nama yang perlu kita ampuni) dan mendoakannya seperti doa Putera-Mu : “"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34). Dengan pengampunan yang aku berikan kepadanya, aku pasti mengalami kelegaan hati karena tidak lagi dikuasai oleh kemarahan dan kebencian. Dengan demikian, hubunganku dengan Engkau semakin hangat dan mesra. Amin.
Kisah penjahat yang bertobat dan masuk surga tanpa melalui api penyucian ini, bukan berar ti seseorang yang berdosa akan diselamatkan hanya dengan pertobatan pada menit-menit akhir hidupnya (pertobatan instan). Karena orang berdosa akan diselamatkan jika ia mengakui segala dosanya, bertobat dan mengandalkan belaskasih Tuhan, maka ia diperkenankan masuk ke dalam kerajaan-Nya.
4
Sekolah Katolik Berorientasi Bisnis ? Oleh : Idus Masdi
Salah satu tujuan berdirinya Lembaga Pendidikan Katolik (LPK) adalah memberikan kesempatan kepada semua anak didik untuk mendapat pendidikan, karena pendidikan merupakan hak asasi setiap orang. Dan seluruh arah pendidikan Katolik saat ini mengacu pada amanat pendidikan yang tercantum dalam Dokumen Konsili Vatikan II tentang Pendidikan Kristen yang terdiri atas 12 artikel. Dari 12 artikel yang secara khusus berbicara tentang Sekolah Katolik adalah artikel 8. Dalam artikel ini secara tegas diungkapkan bahwa sekolah katolik didirikan dengan tujuan untuk mengejar tujuan-tujuan budaya dan pendidikan manusiawi. Tetapi ciri khasnya ialah menciptakan lingkungan hidup bersama yang dijiwai oleh semangat injil, kebebebasan dan cinta kasih. Pengetahuan yang mereka peroleh mengenai dunia, kehidupan dan manusia juga harus didasari iman, agar mereka menjadi ragi keselamatan bagi masyarakat. Nah, untuk mengimplementasikan harapan itu, maka Gereja berhak mendirikan dan mengurus segala macam sekolah pada semua tingkat. Guru memainkan peranan utama dalam melaksanakan visi dan misi Sekolah Katolik. Oleh karena itu mereka perlu disiapkan secara sungguh-sungguh baik dalam bidang ilmu pengetahuan, program termasuk metolologi pendidikan maupun dalam hal iman atau keagamaan. Idealisme seperti yang terungkap dalam artikel diatas mesti bisa diwujudkan oleh setiap Lembaga Pendidikan Katolik (LPK) atau Yayasan Pendidikan Katolik. Untuk mendaratkan harapan itu memang tidak mudah sebab selalu ada dilema yang dihadapi oleh setiap sekolah Katolik. Menurut Pastor Dr. V. Darmin Mbula, OFM, Ketua Majelis Pendidikan Katolik (MPK), KWI, dilema yang sering dialami sekolah Katolik adalah bagaimana sekolah itu bisa menjalankan misi Katolik demi kebaikan manusia di satu sisi, dan bagaimana mencari keuntungan dari sisi bisnis agar kegiatan operasional sekolah tetap berjalan dengan baik. Tapi ia melihat bahwa tuntutan untuk melaksanakan misi katolik dan orientasi sekolah untuk meraih keuntungan sering bercampur aduk. Alasan klasik yang diseringkan dikemukan oleh beberapa sekolah yang mematok biaya pendidikan yang cukup tinggi, kata Ketua MPK ini, adalah tidak mungkin menyelenggarakan sekolah kalau tidak ada biaya. Karena itu, demi mempertahankan mutu atau kualitas, ada beberapa sekolah Katolik menetapkan biaya masuk yang cukup tinggi dengan angka belasan juta dan bahkan ada yang puluhan juta.
5
Tetapi Pastor Darmin tidak sependapat kalau dipukul rata bahwa semua sekolah Katolik mahal. Dalam pengamatannya ada beberpa model penyelenggaraan sekolah Katolik di Indonesia. Namun ia tidak menyangkal adanya beberapa sekolah Katolik yang jumlah muridnya banyak, mayoritas dari suku tertentu dan berkualitas. Untuk mempertahankan mutu maka dikenakan biaya yang cukup tinggi. Tetapi ada juga sekolah katolik yang muridnya sedikit dan tidak berkualitas. Namun ada juga yang jumlah siswanya sedikit, tapi berkualitas. Selain itu, sekolah K atolik jug a berada dalam beberapa manajemen. Ada sekolah Katolik yang berada langsung dibawah pengelolaan keuskupan, misalnya Strada yang berada langsung dibawah KAJ. Tetapi ada juga sekolah Katolik yang dikelola oleh paroki, kong regasi atau tarekat dan ada sekolah milik awam Katolik. Terkait dengan tingginya biaya yang ditetapkan di beberapa sekolah Katolik terkenal, sehingga siswa yang tidak mampu secara finansial tidak mempunyai akses ke sekolah tersebut, Br. Heribertus Sumarjo, FIC, mengatakan bahwa pihaknya tidak sependapat dengan opini yang beredar di tengah masyarakat kalau sekolah-sekolah Katolik hanya untuk orang yang mampu bayar (Lih. Wawancara di Rubrik Bincang). Menurut Ketua Komisi Pendidikan KAJ ini, sekolah Katolik itu bersifat universal, di mana di dalamnya ada yang miskin, pintar, dan mampu. “Yang harus dilakukan adalah solidaritas, di mana yang mampu atau yang kuat harus membatu orang yang miskin.
Fokus
Fokus
Tidak bisa dikatakan bahwa sekolah katolik hanya untuk orang yang mampu saja,” tegasnya. Selain itu, Bruder Heribertus juga menepis anggapan tentang adanya ketentuan minimal uang muka yang ditetapkan oleh beberapa sekolah Katolik sebagai syarat untuk diterima di sekolah tersebut. Ia yakin tidak ada ketentuan atau peraturan seperti itu. Menurutnya, acuan dalam pendidikan Katolik adalah karya Yesus, di mana Yesus hadir untuk orang miskin. Hal yang sama juga harus dilakukan oleh Gereja yakni hadir di tengah orang miskin. Bila mengacu pada karya Yesus, maka rumusanya ialah tidak boleh ada satu pun sekolah Katolik yang tidak menerima atau mengeluarkan anak hanya gara-gara uang. Tidak ada rumusan itu dalam sekolah katolik. Anak-anak tidak boleh dikeluarkan dari sekolah hanya karena tidak mampu bayar. Ketua Komisi Pendidikan KAJ itu juga menambahkan, kalau ada sekolah Katolik mengeluarkan anak-anak dari sekolah karena tidak mampu membayar, maka sekolah tersebut telah melanggar Nota Pastoral KWI tentang Lembaga Pendidikan Katolik (LPK), artikel 4.4. Dalam artikel tersebut secara tegas diungkapkan bahwa setiap LPK mempunyai kewajiban untuk berpihak kepada orang miskin dan ini merupakan kebijakan asasi. Sebab hanya dengan ini, LPK dapat mewujudkan amanat Sang Guru dari Nazareth yang mendahulukan orang yang miskin. “Jadi yang perlu dilakukan sekolah di sini adalah bertobat dan mendalami ajaran Gereja, bahwa kehadiran sekolah Katolik adalah harus berpihak kepada orang miskin. Ini ajaran Gereja dan sesuatu yang asasi, sehingga tidak perlu diributkan lagi,” tegasnya. Selain itu, ia juga menjelaskan soal pentingnya subsidi silang. Ia tidak menyangkal adanya kenyataan bahwa sekolah membutuhkan biaya agar tetap bisa menjaga mutu, sehingga tetap bersaing. Biaya yang tinggi, katanya, dapat disiasati dengan subsidi silang. Ia menegaskan bahwa subsidi silang itu sudah banyak dilakukan oleh Kongregasi yang menyelenggarakan pendidikan katolik. Kalau tidak dilakukan subsidi silang, maka sekolah akan nombok. Ia mengacu pada sekolah Budi Mulia yang dikelola oleh Kongregasi FIC.
6
Pendidikan Katolik 'Quo Vadis ?'
Oleh : Lubertus Agung, S.Fil Kalau sekolah mengharapkan seluruh biaya operasional dari pendapatan (biaya SPP), maka Yayasan nombok hingga 2 persen. Dengan adanya subsidi silang maka orang-orang miskin yang tidak mampu bayar terlayani. Ini harus dilakukan untuk memperlihatkan ciri khas kekatolikan. Karena, menurutnya, kalau sekolah Katolik tidak menerima anak-anak dari keluarga miskin atau tidak mampu, maka sekolah tersebut perlu pertobatan. Karena pendidikan itu adalah hak asasi setiap orang. Ia juga menambahkan bahwa setiap sekolah Katolik tidak boleh menyimpang dari ciri khas kekatolikan, karena itu perlu ada pengawasan. Hal ini sudah diatur dalam Kanon 806 Kitab Hukum Gereja Tentang Pendidikan Katolik. Dalam kanon tersebut secara tegas diungkapkan bahwa semua sekolah Katolik, baik yang didirikan oleh awam, kongregasi, paroki, maupun keuskupan berada di bawah pengawasan uskup setempat. Sementara terkait dengan sistem manajemen sekolah diserahkan kepada masingmasing lembaga (yayasan), termasuk masalah uang. Kemudian kalau ada beberapa sekolah Katolik tidak mampu mengelola sekolahnya, maka keuskupan tidak bisa langsung mengambil alih. Pimpinan Gereja tetap berada pada koridor pengawasan dan tidak bisa mencampur terlalu jauh. Tetapi kalau memang kemudian sekolah tersebut diserahkan kepada Gereja, maka harus lebih dahulu dilakukan analisis.
P
endidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya memanusiakan manusia yang lahir dari ketidaktahuan menjadi tahu tentang sesuatu, baik menyangkut dirinya sendiri maupun sesuatu di luar dirinya. Proses pemanusiaan ini tentunya dalam konteks melalui sebuah lembaga pendidikan yang mendapatkan legitimasi dari pemerintah. Dengan adanya legitimasi tersebut setiap orang tua dapat menyekolahkan anaknya di Lembaga Pendidikan tersebut. Tujuan umum pendidikan mengacu pada Pembukaan UUD 1945, yaitu “memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan manusia” (UUD'45 Bab XIII, pasal 31, ayat 5). Tujuan ini menjadi dasar determinasi dan implementasi visi dan misi setiap lembaga pendidikan di seluruh nusantara. Pendidikan Katolik Pendidikan Katolik jelas pendidikan yang terlembaga. Pendidikan Katolik sama dengan pendidikan non Katolik (Negeri dan Swasta) mendapatkan legitimasi dari pemerintah setempat di mana sekolah itu berada dengan tujuan yang sama. Tetapi, Pendidikan Katolik arahnya mau kemana (Quo Vadis) ? Kalau Anda pergi ke suatu tempat tentu arah, maksud dan tujuannya harus jelas, demikian juga dengan pendidikan Katolik. Pendidikan Katolik menurut Kitab Hukum Kanonik (2008: 2), bertujuan memanusiakan manusia secara utuh. Caranya? Kita harus berpegang pada filosofi Lembaga Pendidikan Katolik (LPK), yakni mendahulukan pembinaan integral manusia, memperhatikan tujuan akhir manusia, mengupayakan kesejahteraan umum, mengembangkan bakat, fisik, emosional, moral, intelektual, budaya secara harmonis, menumbuhkan sikap tanggung jawab dalam kehidupan sosial secara aktif (Educare, April 2014). Namun litani filosofi itu mempunyai basic yang kuat yang menjiwai seluruh proses implementasi Pendidikan Katolik, yaitu iman. Iman menjadi nafas utama kehidupan pendidikan katolik sepanjang masa. Maka 'Kurikulum' utama sekolah katolik sesungguhnya didasarkan pada Spiritualitas Sang Tokoh Pendidik kita yang utama ialah Yesus Kristus. Hal ini dapat diperjelas lagi dalam GE (Gravissimum Educationis; 2008: Art.8) tentang ciri khas sekolah katolik yakni menciptakan lingkungan hidup bersama yang dijiwai oleh semangat injil, kebebasan dan cinta kasih. Maka pengetahuan yang mereka peroleh tentang dunia, kehidupan dan manusia juga harus disinari iman, agar mereka menjadi ragi keselamatan bagi masyarakat 7
Dan iman yang didukung oleh semangat injil diharapkan membuat sekolah katolik memiliki nilai plus di banding sekolah non katolik, yaitu mengedepankan prinsip option for the poor (Keberpihakan pada kaum miskin). Tentu ini tidak mudah, tetapi dibutuhkan suatu komitmen dan loyalitas dari selur uh s t a ke h o l d e r n y a u n t u k d a p a t mewujudkannya. Sejalan dengan prinsip tersebut, sekolah Katolik harus mampu bersaing untuk tetap berkualitas dan unggul dalam segala aspek pedidikan dan pengajaran. Sekolah-sekolah non katolik tentu memiliki daya juang dan daya saing yang cukup tinggi dalam hal kualitas dan keunggulan. Sekolah katolik seyogianya terus-menerus berbenah diri serta ber usaha menggali potensi dirinya. Lalu, apa yang menjadi ciri sekolah katolik ? Dalam Nota Pastoral tahun 2008 terdapat 3 ciri utama yang menjadi ciri khas Lembaga Pendidikan Katolik. Pertama, media pewartaan kabar gembira. Kedua, ung gul dalam komitmen dan pembinaan. Ketiga, lebih berpihak kepada yang miskin. Lalu, dalam Nota Pastoral juga dijelaskan bahwa ciri sekolah katolik sebagai media pewartaan kabar gembira apabila LPK dapat menciptakan lingkungan paguyuban sekolah y a n g d i j i wa i o l e h s e m a n g a t kebebasan & cinta kasih injili (Nota Pastoral KWI 2008:3). Cinta kasih injili dapat dipahami sebagai bentuk cinta kasih yang dilandasi oleh ajaran injil seperti yang diajarkan oleh Sang Guru kita, Yesus Kristus. Ciri kedua tentang keunggulan lembaga pendidikan katolik terletak pada komitmen dan loyalitas terhadap misinya, yakni m e nu m b u h k a n ke m a m p u a n , memperkenalkan warisan budaya, mempersiapkan peserta didik untuk memiliki keterampilan, memupuk semangat persaudaraan, mengembangkan sikap saling memahami.
Fokus
Fokus
Tentu keunggulan itu diwujudkan melalui pembinaan utuh pribadi manusia, yakni pengembangan bakat fisik, psikis, emosional, intelektual, moral, spiritual dan budaya secara harmonis (Nota Pastoral KWI 2008:4). Sedangkan pilihan lembaga pendidikan untuk lebih berpihak kepada yang miskin merupakan kebijakan asasi untuk mewujudkan amanat Sang Guru dari Nazareth yang mendahulukan yang miskin, supaya asas keadilan dijunjung tinggi, dan orang miskin lebih mendapat perhatian yang semestinya (Nota Pastoral KWI 2008:5). LPK : Berasaskan Kasih Visi dan misi sekolah katolik berlandaskan pada Kasih. Kasih inilah yang menjadi 'roh’ keberadaan sekolah Katolik. Meskipun landasan visi dan misinya sama, tetapi implementasinya berbeda. Perbedaannya terletak pada pemahaman dan kemampuan tiap sekolah dalam ikhtiar untuk mewujudnyatakan kasih itu. Kata 'Kasih” tampaknya sederhana dan mudah dikatakan, namun sulit diterapkan, karena di dalam lembaga itu terimplisit sesuatu yang di kejar yang berorientasi pada “business schooling” (sekolah berujung bisnis). Kalau ini yang terjadi, maka kasih bisa dianulir kedalam bisnis demi mendapatkan keuntungan seperti yang dilakukan oleh 'businessmen' pada umumnya. Pemaknaan kasih menjadi utuh atau setengah utuh alias cacat, tergantung pada “kearah mana sekolah itu dibawa?” Atau apa tujuan dibangunnya sekolah tersebut? Atau bagaimana sekolah Katolik itu memahami dan menghayati Kasih itu di tengah realita kehidupan yang plural dan modern ? Pendidikan Katolik yang berasaskan Kasih menerapkan pola pendidikan dan pengajaran yang bermuara pada tujuan untuk membentuk kepribadian para peserta didik dengan kedisiplinan, kemandirian, pembinaan religius, pembentukan karakter, berkepribadian utuh, humanis dan berorientasi pada nilai-nilai luhur manusia seperti cinta kasih, iman, konsistensi, kebajikan, kerja keras, tanggung jawab dan sebagainya. Pola seperti itu menjadi daya tarik bagi kalangan masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di Sekolah Katolik karena itu merupakan nilai-nilai yang membangun kualitas dan keunggulan sekolah, selain kualitas dan keunggulan secara akademik. Hal yang tidak boleh dilupakan oleh sekolah Katolik ialah keberpihakannya kepada kaum miskin dan berekonomi lemah. Inilah sesungguhnya perwujudan kasih Sekolah Katolik sesuai dengan kehendak Gereja, dan tentu lebih dari itu adalah penghayatan Kasih Yesus sendiri. Tetapi yang menjadi ironisnya ialah bahwa sekarang ini justru banyak orang tua Katolik yang menyekolahkan anak mereka di sekolah negeri dan swasta non katolik karena faktor ekonomi. Sekolah Katolik dengan biaya yang tinggi tentu tidak bisa memberikan kesempatan kepada siswa yang berekonomi lemah untuk mendapatkan kesempatan pendidikan yang layak, terutama pendidikan agama dan pembinaan iman.
8
Sebetulnya ini adalah sebuah keprihatinan. Harapannya ialah bahwa anak-anak katolik bisa sekolah di sekolah katolik dengan tujuan untuk mendapat pelajaran agama dan pembinaan iman secara katolik, maka sekolah negeri menjadi pilihan bagi kaum miskin. Lalu, bagaimana sekolah katolik menanggapi realita ini? Seperti apakah kasih yang diwujudkan oleh sekolah katolik terhadap orang tua yang berekonomi lemah? Sejauh mana sekolah katolik peduli dan berbelarasa dengan keluarga katolik yang miskin? Berhadapan dengan realita seperti itu, LPK sesungguhnya menjadi ragi keselamatan bagi pembentukan iman dan pengetahuan agama para peserta didik (Katolik khususnya) yang mengacu pada nota pastoral tersebut di atas. Dengan demikian menjadi jelas bahwa arah pendidikan Katolik itu adalah memanusiakan manusia seutuhnya untuk membangun kepribadian, intelektual, moral dan keimanannya tanpa tebang pilih karena faktor ekonomi. Sehingga suara profetis Yesus kepada para murid-Nya “Pergilah keseluruh dunia dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku”, adalah menjadi profetisme LPK. Suara profetis Sang Guru itu seolah-olah mau mengatakan 'Hai LPK, jadikanlah semua anak (katolik) yang miskin dan berekonomi lemah menjadi muridmu, agar mereka mendapatkan pengetahuan iman dan kasih darimu'. Memang untuk mewujudkan tugas dan profesi itu tidaklah mudah, karena banyak aspek yang perlu dipertimbangkan. Tetapi, kalau kasih yang dikedepankan, apa pun pertimbangan dari segi untung atau pun rugi, sekolah Katolik itu tetap eksis, bermutu dan unggul, juga tetap menjadi sahabatnya kaum miskin. Ini adalah sebuah 'credo' yang menjadi keyakinan Sekolah Katolik dalam mewujudkan asas kasih sejati yang berpihak pada kaum miskin. Jadi, jelas bahwa quo vadis sekolah katolik adalah mewujudkan Kasih Sang Guru untuk memanusiakan manusia secara utuh, terutama pemberdayaan kepribadian, martabat , agama, keimanan serta menjunjung tinggi asas keadilan terhadap kaum miskin. Sehingga amanat Yesus tidak hanya berhenti pada perkataan saja, melainkan lebih kuat dalam tindakan nyata dari Lembaga Pendidikan Katolik. Dengan kata lain, Pendidikan Katolik adalah pembuktian dari kata-kata menjadi perbuatan nyata.
Pilihlah Secara Bertanggungjawab, Berlandaskan Suara Hati
S
egenap Umat Katolik Indonesia yang terkasih, kita bersyukur karena salah satu tahap penting dalam Pemilihan Umum 2014 yaitu pemilihan anggota legislatif telah selesai dengan aman. Kita akan memasuki tahap berikutnya yang sangat penting dan menentukan perjalanan bangsa kita ke depan. Pada tanggal 9 Juli 2014 kita akan kembali memilih Presiden dan Wakil Presiden yang akan memimpin bangsa kita selama lima tahun ke depan. Marilah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ini kita jadikan kesempatan untuk memperkokoh bangunan demokrasi serta sarana bagi kita untuk ambil bagian dalam membangun dan mangembangkan negeri tercinta kita agar menjadi damai dan sejahtera sesuai dengan cita-cita kemerdekaan bangsa kita. Ke depan bangsa kita akan menghadapi tantangan-tantangan berat yang harus diatasi di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden yang baru, misalnya masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial, pendidikan, pengangguran, tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Masalah dan tantangan lain yang tidak kalah penting adalah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, kerusakan lingkungan hidup dan upaya untuk mengembangkan sikap toleran, inklusif dan plural demi terciptanya suasana rukun dan damai dalam masyarakat. Tantangan-tantangan yang berat ini harus diatasi dengan sekuat tenaga dan tanpa henti. Kita semua berharap semoga di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden yang akan terpilih, bangsa Indonesia mampu menghadapi, mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah itu. Kami mendorong agar pada saat pemilihan mendatang umat memilih sosok yang mempunyai integritas moral. Kita perlu mengetahui rekam jejak para calon Presiden dan Wakil Presiden, khususnya mengamati apakah mereka sungguh-sungguh mempunyai watak pemimpin yang melayani dan yang memperjuangkan nilai-nilai sesuai dengan Ajaran Sosial Gereja : menghormati kehidupan dan martabat manusia, memperjuangkan kebaikan bersama, mendorong dan menghayati semangat solidaritas dan subsidiaritas serta memberi perhatian lebih kepada warga negara yang kurang beruntung. Kita sung guh mengharapkan pemimpin yang gigih memelihara, mempertahankan dan mengamalkan Pancasila. Oleh karena itu kenalilah sungguh-sungguh para calon sebelum menjatuhkan pilihan. Agar pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bisa berjalan dengan langsung, umum, bebas dan rahasia serta berkualitas, kita harus mau terlibat. Oleh karena itu kalau saudara dan saudari memiliki kesempatan dan kemampuan, sungguh mulia jika Anda bersedia ikut menjaga agar tidak terjadi kecurangan pada tahap-tahap pemilihan. Hal ini perlu kita lakukan melulu sebagai wujud tanggungjawab kita, bukan karena tidak percaya kepada kinerja penyelenggara Pemilu.
9
Kami juga menghimbau agar umat katolik yang terlibat dalam kampanye mengusahakan agar kampanye berjalan dengan santun dan beretika, tidak menggunakan kampanye hitam dan tidak menggunakan isu-isu SARA. Khususnya kami berharap agar media massa menjalankan jurnalisme damai dan berimbang. Pe m b e r i t a a n m e d i a m a s s a hendaknya mendukung terciptanya damai, kerukunan serta persaudaraan, mencerdaskan dan tidak melakukan penyesatan terhadap publik, sebaliknya menjadi corong kebenaran. Marilah kita ber upaya sungguh-sungguh untuk mempertimbangkan dan menentukan pilihan dengan hati dan pikiran yang jernih. Konferensi Waligereja Indonesia menyerukan agar saudara-saudari menggunakan hak untuk memilih dan jangan tidak ikut memilih. Hendaknya pilihan Anda tidak dipengar uhi oleh uang atau imbalan-imbalan lainnya. Sikap demikian merupakan perwujudan ajaran Gereja yang menyatakan, “Hendaknya semua warga negara menyadari hak maupun kewajibannya untuk secara bebas menggunakan hak suara mereka guna meningkatkan kesejahteraan umum” (Gaudium et Spes 75).
Fokus
Fokus
SURAT GEMBALA KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA MENYAMBUT PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 9 JULI 2014
P
ada akhirnya, marilah kita dukung dan kita berikan loyalitas kita kepada siapa pun yang akan terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2014 – 2019. Segala perbedaan pendapat dan pilihan politik, hendaknya berhenti saat Presiden dan Wakil Presiden terpilih dilantik pada bulan Oktober 2014. Kita menempatkan diri sebagai warga negara yang baik, menjadi seratus prosen Katolik dan seratus prosen Indonesia, karena kita adalah bagian sepenuhnya dari bangsa kita, yang ingin menyatu dalam kegembiraan dan harapan, dalam keprihatinan dan kecemasan bangsa kita (bdk GS 1).
Belajar dari Maria, Wanita Perkasa SURAT KELUARGA MEI 2014
DOA Menjelang Pemilihan Presiden Allah Bapa yang Mahamurah, kami mengucap syukur atas Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan alam yang indah, subur dan kaya, dengan penduduk yang Bhinneka Tunggal Ika.
Marilah kita mengiringi proses pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dengan memohon berkat dari Tuhan, agar Tuhan Yesus yang penuh kasih, semua berlangsung dengan damai dan berkualitas dan dengan demikian terpilihlah pemimpin yang tepat bagi bangsa negara kami sedang merayakan pesta demokrasi Indonesia. Semoga Bunda Maria, Ibu segala bangsa, senantiasa untuk memilih presiden dan wakil presiden kami. Kami mohon pertolonganMu, agar pemilihan ini melindungi bangsa dan negara kita dengan doa-doanya. berjalan lancar, jujur, aman dan damai. Jauhkanlah pesta demokrasi ini Jakarta, 26 Mei 2014 dari rencana dan cara yang curang dan tak terpuji. KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA + I. Suharyo Ya Roh Kudus, curahkanlah rahmat + Y. Pujasumarta kebijakasananMu Ketua agar kami berani melakukan pilihan Sekretaris Jendral dengan hati nurani dan pikiran yang jernih. Semoga presiden terpilih Kau terangi untuk mengusahakan damai sejahtera bagi seluruh bangsa. Bunda Maria, doakanlah kami, agar tetap hidup damai penuh persaudaraan dan menghargai setiap perbedaan, terutama di saat pemilihan presiden dan wakil presiden ini. Doa ini kami panjatkan dengan perantaraan Kristus, Tuhan dan Penyelamat kami. Bapa Kami 1X Salam Maria 3X Kemuliaan 1X
10
Oleh : Rm. Alexander Erwin Santoso MSF
K
eluarga-keluarga Katolik yang terkasih, Di mana-mana kita melihat ada banyak kelompok mulai mengikuti pertemuan-pertemuan Rosario, devosi kepada Maria, dan bahkan novena-novena besar yang diselenggarakan khusus untuk member penghormatan dan devosi kepada Sang Bunda. Saya mau menyebutnya Sang Bunda Perkasa untuk teladan kita. Maria adalah teladan seorang manusia biasa yang bertekun pada imannya, yang membiarkan dirinya dipimpin, dan membiarkan dirinya patuh pada kehendak Allah yang tidak selalu membuat nyaman. Maria adalah contoh kesetiaan yang membuat kita sendiri bertanya-tanya, “Bagaimana mungkin ada manusia setabah dan sehebat itu?”. Keperkasaannya berasal dari imannya. Jika Anda bersama seluruh keluarga mempunyai kebiasaan doa Rosario, betapa indahnya! Jika Anda mempunyai devosi kepada Sang Bunda, betapa bagusnya! Dan jika Anda mempunyai kehendak untuk mengikuti jalan setia Maria, betapa Allah akanbersukacitabersamaAnda! Melihat cara berdoa kita di rumah, lingkungan, atau Gereja kita, apakah kita makin mampu beriman seperti dia? Ketabahan Maria dimulai ketika ia menyerahkan diri Dan hidupnya pada pimpinan Allah, melalui malaikat dan dibawah bimbingan dan persatuannya dengan Roh Kudus. Ia beriman mendalam, bahkan sebelum ia sendiri mengandung Yesus (bdk. Tradisi Gereja tentang Maria dikandung tanpa noda). Betapapun mulia dan mengherankan, ia tetaplah manusia biasa. Keluarga kita, seperti Keluarga Kudus, juga adalah keluarga dengan seribu satu pergumulan, permasalahan, dan tantangan. Setiap keluarga diberkati dalam ceritanya masing-masing. Kita sering takut menghadapi persoalan hidup keluarga kita. Beberapa di antara kita lebih suka lari dari kenyataan dan menyelesaikan dengan instan. Beberapa yang laindengan sekuat tenaga melanjutkan hidup keluarga dalam keberanian, kasih, dan iman. Roh Kudus benar-benar telah menjadi Penghibur, Pemandu, Penguat, Penyemangat, dan Allah yang member berkat untuk hidup lebih sempurna (bdk. Yohanes 14:26). Kesatuan Maria dengan Roh Kudus dalam hidupnya dihayatinya sepenuh hati. Maria memahami bahwa ia hidup di dunia yang terbatas. Ia menyerahkan segala sesuatu terjadi. Ia terlibat aktif karena Ia percaya rencana Allah selalu baik, meski menantangnya untuk “menangis darah” sekalipun. Pernyataan “Terjadilah padaku seperti yang Engkau kehendaki” (Luk. 1:38) bukan hanya pernyataan pasrah, tetapi kesediaan untuk terus bekerja sama dengan Roh Kudus untuk menjadikan kehendak Bapaterjadi. Keperkasaan Maria adalah berkat kerjasamanya dengan Roh Kudus yang unik dan special, “menyimpan segala sesuatu dalam hatinya”. Mengapa kita tidak mengikutinya?
11
Kehendak baik Tuhan bagi keluarga kita akan terjadi kalau kita meyakininya. Setelah terkena stroke, Andreas rajin berlatih dan mengikuti latihan fisioterapi dengan sabar dan penuh semangat, karena ia yakin akan pulih kekuatan kakinya yang lumpuh akibat serangan penyakititu. Kita tidakakan cepat mengeluh dan menyerah kalah pada persoalan hidup keluarga kita kalau kita yakin Tuhan merencanakan yang baik. Banyak orang mengabaikan hidup rohani dan lebih suka sepenuhnya mengandalkan akal sehat. Masalahberat dalam keluarga diselesaikan dengan perpisahan atau perceraian. Terbukti bahwa akal sehat tidak pernah memadai untuk memahami kebijaksanaan Allah. Maria pun sempat mengeluh dan bertanya dari keraguannya, tetapi setelah ia menjawab “ya”, ia tidak pernah mundur lagi. Keluarga-keluarga terkasih, jika kita ingin berdoa Rosario, Novena atau berdevosi kepada Maria, mintalah ketangguhan hidup seperti Sang Bunda. Mohonlah iman yang bertumbuh seperti Sang Bunda dan jadilah pelopor-pelopor kesetiaan iman dan kasih dalam rumah tangga kita masing-masing. Mintalah agar kita menjadi tabah dan setangguh Maria.
Fokus
Fokus
Ketangguhan kita sebagai keluarga Katolik sangat penting, mengingat kita mempunyai semangat “Yang dipesatukan Allah, jangan diceraikan manusia” (Mrk.10:9). Kita sering mengatakan bahwa berkeluarga itu seperti “orang main judi”, tetapi dalam iman kita percaya, perkawinan adalah rencana Allah dan menjadi tanggung jawab kita seumur hidup, bukan bermain judi. Jika kita percaya bahwa setiap persoalan dan perjuangan dalam keluarga kita cara Tuhan membentuk kita, saya percaya perpecahan dalam keluarga berkurang. Jangan mengikuti arus jaman yang memudahkan perpisahan sebagai penyelesaian. Pernikahan selalu satu paket dengan kegembiraan, persoalan dan pemecahannya .kasih dan iman yang mendalam yang akan menyelamatkan. Maria telah memilih jalan kekudusan, meski sering sulit dijalaninya.Akan tetapi Allah memilihnya untuk menjadi contoh terbaik yang bisa dilakukanmanusia.Mari kita memilih jalan kekudusan dalam keluarga kita masing-masing. Bangkitkan kegembiraan, kreatiflah dalam membangun keluarga, buatlah keluarga kita penuh suka cita bersama.
Puisi ‘tuk Guruku KENANGAN KEBERHASILAN OLEH : R. MAURENTSYA, ST. KURUN WAKTU YANG LALU KURASA SAMAR DALAM BENAKKU TAK MENGERTI MASA DEPAN YANG MENENTU NAMUN KU PASRAH DALAM HARU TANGIS, CANDA DAN TAWA KULALUI BERSAMA TEMAN DAN SAHABAT SEJATI PARA PENGAJAR YANG MENEMANI MEMBIMBING DENGAN PENUH KERENDAHAN HATI WAKTU YANG KUNANTI TLAH TIBA SUKA DUKA TLAH DIRASA DAN AKAN ADA YANG TERSISA NAMUN KUHARUS MELANGKAH KE TINGKAT SELANJUTNYA GURUKU.. PENDIDIKAN YANG KAU BERIKAN PADAKU KAN MENJADI BEKAL HIDUPKU SANDARAN MASA DEPANKU TUK RAIH KESUKSESANKU DUHAI SAHABATKU...
Tuhan memberkati.
JANGANLAH KAU LUPA AKAN KU YANG TLAH BERJALAN BERSAMAMU MELEWATI KELAM KELABU TETAPI KITA TETAP MENYATU PENDIDIKANKU... KAU AKAN MENJADI PATOKAN HIDUPKU ILMU MU MEMBUAT KESUKSESANKU YANG KAN MENJADI CERITAKU TUK PENERUS MASA DEPANKU PENDIDIKANKU... KAULAH KENANGAN TERINDAHKU KAULAH KENANGAN KEBERHASILANKU
Berita Foto : Sarasehan Kebangsaan yang diadakan pada hari Minggu, 9 Maret 2014 di Lt.3 Gedung Damian, dengan pembicara: Bp.Tommy Legowo, Bp.Stefanus Ananta Wahana, Ibu Li Claudia Chandra & Bp.Hermawi Taslim serta moderator Budi Hendarto (Sie HAAK KAJ). Dengan MC Bp.Saman. 12
13
Lembar Kreasi
Altar Kita
Memahami Simbol Liturgi (seri 2) Oleh : Antonius Riyanto
!
!! H A I
D RHA
BE
LOMBA MEWARNAI
Ak man
i
ngir
s Pe
Bata
14
r 20
obe
kt hir O
Tanda Salib Ta n d a S a l i b yang kita lakukan dalam perayaan Ekaristi bertujuan untuk menging atkan kembali akan pembaptisan yang kita terima dan sebagai tanda penghayatan iman yang sama, yaitu: Allah Bapa,
Do’a Pembuka
Mohon Lembar Kreasi ini diserahkan kepada Team Redaksi “Melody” ( Eric 0818 0669 1510 ) atau ke Sekretariat Paroki.
Nama
: ..................................................
Umur
: ..................................................
Lingkungan
: ..................................................
No.Telp/Hp : ..................................................
Bapak / Ibu / Sdr / Sdri yang di kasihi Tuhan. Kita patut bersyukur kalau sampai hari ini kita masih di beri kesempatan untuk saling berbagi. Pada edisi pertama telah kita mengetahui kenapa kita harus mengambil air suci, membuat tanda salib, membungkukkan badan dll. Pada edisi kali ini kami akan melanjutkan beberapa bagian yang mungkin bapak ibu dan sdr/sdri belum mengetahuinya. Untuk itu marilah kita membaca , kita pahami dan kita renungkan apakah kita sudah melakukannya dengan benar apa belum ?. Saya berharap setelah sdr/sdri membaca dapat lebih bisa menghayati saat anda mengikuti perayaan ekaristi.
Imam mengajak umat berdoa dengan sapaan: :Marilah berdoa” yang dilanjutkan dengan suasana hening sejenak untuk mengungkapkan doa pribadi masing-masing umat dalam hati. Kemudian Imam membawakan doa pembuka yang mengungkapkan inti perayaan liturgy hari ybs. Doa pembuka diarahkan kepada Allah Bapa, dengan pengantaraan Putera, dalam Roh Kudus yang diakhiri dengan penutup trinitatis, sbb: 1. Jika diarahkan kepada Bapa Dengan pengantaraan Yesus Kristus PuteraMu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. 2. Jika diarahkan kepada Bapa tapi pada akhir doa menyebut Putera. Sebab Dikaulah Tuhan pengantara kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. 3. Jika diarahkan kepada Putera Sebab Engkaulah Tuhan pengantara kami, yang bersama dengan bapa, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa (MR 54)
Tuhan Kasihanilah Kami Pernyataan tobat senantiasa disambung dengan seruan/ lagu Tuhan Kasihanilah (kecuali: jika tercantum dalam pernyataan tobat). Sifat seruan Tuhan Kasihanilah adalah berseru kepada Tuhan dan memohon belaskasihanNYA. Seruan ini berlaku untuk semua umat yang hadir dalam misa kudus. (MR.52)
PENGUMUMAN : Pemenang LOMBA MEWARNAI, Majalah Melodi edisi-1 2014: Juara 1 : Sisilia Okta A (10.thn) dari Lingk. St.Filipus Neri (0859-45638391) Juara 2 : Monika (7.thn) dari Lingk. St.Yoakim (0813-14715563) Juara 3 : Rani Asti M. (11.thn) dari Lingk. St.Maria Magdalena (0821-13965456) Juara Harapan : Albertus (4.thn) dari Lingk. St.Petrus (0852-81658679) Bagi pemenang hadiah akan dibagikan pada saat Acara Puncak Pesta Nama Paroki St.Odilia pada hari Minggu (20 Juli 2014), usai misa pagi. “SELAMAT” bagi pemenang. GBU 14
Kemuliaan Kemuliaan adalah madah yang sangat dihormati dari jaman Kristen kuno. Melalui madah ini Gereja berkumpul atas dorngan Roh Kudus untuk memuji Allah Bapa dan Anak Domba Allah, serta mohon belaskasihan-NYA Kemuliaan dilagukan dan tidak bias digantikan dengan teks lainnya atau diucapkan pada hari-hari raya dan pesta, pada perayaan-perayaan meriah, dan pada hari Minggu di luar masa Adven dan masa Prapaskah. (MR 53)
15
Altar Kita
Altar Kita
Liturgi Sabda Bacaan-Bacaan (1) Bacaan-bacaan yang dibacakan dalam misa kudus HARUS berasal dari Alkitab. Kaidah penataan bacaan dibuat sedemikian rupa untuk menunjukkan kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dengan demikian, tidak diijinkan mengganti bacaan dan Mazmur tanggapan dengan teks-teks lain yang bukan dari Alkitab. Tempat membacakan Sabda Allah adalah mimbar/ amba.
Organis St.Odilia - Benny - Leila - Mundi - Lucia - Meidy - Dita - Novi - Pri - Yudi - Arum - Farrel - Debby - Digna - Andika - Sabarno - Rosa - Ricky - Sangkep - Gunawan
Menurut tradisi, tugas utama imam selebran adalah membacakan Injil. Namun jika tidak ada petugas lain; yaitu lector atau diakon maka bacaan lainnya bisa dibawakan oleh imam selebran. Sesudah setiap bacaan, petugas melagukan atau melafalkan aklamasi yang ditanggapi umat. Tanggapan umat ini merupakan sikap hormat terhadap Sabda Allah yang telah mereka terima dengan iman dan rasa syukur. (MR 57-59)
Tanda Salib dengan ibu jari di dahi Membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut dan dada saat mendeng arkan Injil berar ti kita menerima Sabda Allah dengan budi, mengakui dan mengungkapkannya dengan mulut dan menyimpannya dalam hati. Dengan kata lain, kita menerima Sabda Allah dengan segenap pribadi kita.
lingkungan Barnabas lingkungan Antonius lingkungan Antonius lingkungan Sisilia lingkungan Sisilia lingkungan Sisilia lingkungan Arnoldus Yansen lingkungan Philipus lingkungan Yustinus lingkungan Yakobus lingkungan Yakobus lingkungan Markus lingkungan Markus lingkungan Gregorius Agung lingkungan Yoakim lingkungan Lukas lingkungan Ignatius De Loyola lingkungan Agustinus lingkungan Rafael
Putra Altar Putri Sakristi Pengurus Dewan Paroki Harian : - Ketua PA-PS - Ketua PA - Ketua PS - Sekretaris - Bendahara - Sie Litbang
- Sie Kominfo - Sie Mading
- Sie Humas - Sie Minat & Bakat
Dewan Paroki Harian : : Perus Haryo Seto : Yustinus Onny Pramono : Angelina Vallencia A. : Yohana Christina Vidianovita : Marcellina Endah Milawati : Novia Mathilda : Agustinus Setianto Karel Pangestu Joseph Setiawan Cahyadi PH : : Chatarina Rosaria : Monica Larasati : Luisa Putri Amanda Charitas : Desideria Digna Refriani : Brigita Marchelle Vannia Tianekaputri : Bonaventura Jody CJ Virginius : Raynaldi Sugih : Alexander Sidharta
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
St. Ignatius De Loyolla St. Lukas St. Yakobus St. Barnabas St. Markus St. Klara St. Gabriel St. Dominikus St. Antonius St. Anna St. Rafael St. Paulus St. Don Bosco St. Vincentia St. Kristoforus St. Theresia St. Sesilia St. Yustinus Martir St, Bernadeth St. Yohanes St. Petrus St. Agustinus St. Lodovicus St. Bonaventura St. Stefanus St. Maria Magdalena St. Yoakim St. Gregorius Agung St. Veronika TOTAL
19 6 6 4 12 5 9 5 4 11 5 5 8 4 6 5 5 2 1 8 9 5 4 10 3 3 1 2 2 169
Berita Foto : Utusan Paroki St.Odilia, dalam menghadiri undangan dari Komsos KAJ dalam memperingati “Hari Komunikasi SeDunia 2014" pada Sabtu, 24 Mei 2014. Dari kiri: - Bp. Handjojo, - Bp. Asrul Isfridus, - Bp. Simon Fallo, - Bp. H.Eric Wagolebo, - Bp. Idus Masdi Dan juga pengumuman & pembagian hadiah IMNI AWARD 2014 16
17
Altar Kita
Seputar Kita
Ketua-Ketua Seksi Dewan Paroki Pleno Informasi Data Umat Paroki (update: Juni 2014)
Wilayah Citra Raya 1
Kode 0101 0102 0103 0104 0105 0106 0107
Lingkungan St. Philipus Neri St. Theresia St. Sesilia St. Antonius St. Markus St. Veronika St. Ignatius de Loyola
KK 47 43 41 43 47 35 92
0201 0202 0203 0204 0205 0206
St. Petrus St. Paulus St. Barnabas St. Yakobus St. Yustinur Martir St. Kristoforus
26 39 40 48 30 28
0301 0302 0303 0304 0305 0306 0307 0308
St. Rafael St. Agustinus St. Bernadeth St. Stevanus Emanuel Fransiskus Xaverius St. Don Bosco St. Maximilianus MK
32 35 50 45 48 31 35
0401 0402 0403 0404 0405 0406
St. Maria St. Anna St. Maria Imaculata St. Maria Magdalena St. Dominikus St. Yoakim
27 27 22 50 26 30
102 212 83 118
Cisoka
0501 0502 0503
St. Vincentia St. Loudovicus St. Chatarina
39 24 36
169 87 141
Citra 3
0601 0602 0603 0604 0605 0606 0607 0608
St. St. Gregorius Agung 40 St. Lukas 51 St. Yohanes St. Gabriel St. Klara St. Bonaventura St. Mikael St. Arnoldus Yansen 36
Database Umat Katolik Citra Raya 2
Tiga Raksa
Balaraja
SUDAHKAH DI LINGKUNGAN ANDA MENGGUNAKAN DATABASE UMAT KATOLIK INI SEBAGAI SARANA PENDATAAN & INFORMASI UMAT DI LINGKUNGAN SECARA KONTINUE DAN TERUPDATE ...??
Total Data Update: per Juni 2014
18
Jiwa 247 108 72 122 124 111 104 67 126 111 182 167 230 102 103
160 227 279 30 95 122 3,801
Seksi Liturgi ( Periode: Sub Seksi Lektor dan Komentator : Primitiva Yulandari Sub Seksi Prodiakon : Paulus Sarno Sub Seksi Koor dan Dirigen : Yohanes Purwanto & Evaritus Bonaventura Arif Tomi Sub Seksi Pemazmur : Cristina Ari Susiarti Budi Utami Sub Seksi Tatalaksana : Petrus Kanisius Warsito Sub Seksi Organis : Lucia Wanny Kurniadi Sub Seksi PA/PS : Petrus Haryo Seto Sub Seksi Bunga : Elisabeth Trikunti Widiastuti / WKRI Seksi Katekese Sub Seksi Katekese Sub Seksi Kerasulan Kitab Suci Sub Seksi Bina Iman Anak Sub Seksi Bina Iman Remaja
: Katarina Daryati : Yoanna Maria Vianney Rosariati : Theresia Purwanti : Demitria Susilaningsih Widiastuti
Seksi Komunikasi Sosial (KomSos) Sub Seksi Majalah Melody Sub Seksi Website Sub Seksi WO/Papan Info Sub Seksi Perpustakaan Sub Seksi Dokumentasi
: Idus Masdi & Bernardus N.H. : Anton Sabardi : Prakoso : Heribertus Eric Wagolebo : Handjojo Tanuwidjojo
2013-2016 )
Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Sub Seksi Kesehatan : Albertus Magnus Adi Asmono - Poli Umum : dr. Theresiana Loanita - Poli Gigi : drg. Abraham Titus Adhidarma Sub Seksi Perburuhan Sub Seksi Sosial & Sarana St. Yusuf Koordinator St. Yusuf Wilayah : - Wilayah Citra 1 - Wilayah Citra 2 - Wilayah Citra 3 - Wilayah Tigaraksa - Wilayah Balaraja - Wilayah Cisoka
: Harry Mulyono : Florianus Budi Wibowo : Antimus : Yoannes Slamet Widodo & Clement Pranowohadi : Yosef Sarwoko & Raymundus Nonnatus Suraji : Yosep Irianto : Agustinus Wasdin Manullang : Heribertus Supriyadi
Seksi Pendidikan Sub Seksi Gerakan Ayo Sekolah Sub Seksi Pembinaan Anak-anak Katolik di Sekolah Negeri
: ---------: ----------
Seksi H.A.A.K. / Lingkungan Hidup Sub Seksi H.A.A.K : Gregorius Michael Ammittoba Deny Widyo Seno Sub Seksi Lingkungan Hidup : Paulus Wijaya Sutanto Seksi Kepemudaan Seksi Kerasulan Keluarga Sub Seksi KPP Sub Seksi Kerasulan Keluarga Sub Seksi Adi Yuswa (Lansia) Sub Seksi Panggilan
: Agustinus Wisnu Santoso, Evy Wulandari & Anies Tamara : Yon Afonda S. : Trisna Asrul : Yohannes Pramono : Christoforus Suroto : Ari Nyoman 19
Seputar Kita
Seputar Kita
Pengalaman mengikuti Kegiatan Menjadi Kader Katolik yang handal
Rekoleksi Lingkungan Santo Petrus
Oleh: 1. Valdi (kelas X SMA (Citra Berkat) 2. Wynee (kelas VII SMP (Citra Berkat)
Wisma Siyoni, Pantai Anyer Sabtu-Minggu (14-15 Juni 2014)
M
Oleh: Yoanna Maria Vianney R Menyambut perayaan pesta nama lingkungan Santo Petrus (29 Juni), pengurus lingkungan mengadakan rekoleksi untuk seluruh umat lingkungan, yang bertempat di Wisma Siyoni Anyer, SabtuMinggu,14-15 Juni 2014. Tujuan rekoleksi ini untuk meningkatkan keakraban, persaudaraan serta meningkatkan keterlibatan dan semangat pelayanan dalam hidup menggereja baik di lingkungan maupun di gereja. Melalui berbagai permainan seluruh umat (anak-anak & orang dewasa) diingatkan dalam membangun kerja sama, belajar mengatasi masalah di lingkungan dan rendah hati untuk saling melayani. Seluruh umat juga diajak merefleksikan keterlibatannya dalam mengembangkan iman nya dan iman sesama, juga kepekaan dan kepeduliannya terhadap sesama. Terlebih semakin menurunnya semangat pelayanan dalam berbagai kegiatan lingkungan, seperti doa dan misa lingkungan, pendalaman Kitab Suci, pendalaman Iman, latihan koor dan kegiatan lainnya.
20
Seluruh umat lingkungan juga diajak untuk menyadari dan memahami bahwa Gereja yang sesungguhnya adalah persekutuan umat beriman. Gereja bukan milik pribadi atau kelompok (misalnya pengurus lingkungan). Hendaknya semua umat melibatkan diri dalam kegiatan di lingkungan dan gereja, sehingga iman kita hidup dan berkembang. Dalam pembaptisan kita semua diutus untuk melaksanakan tugas Gereja, seturut teladan Yesus Kristus. Kita diharapkan melayani dengan tulus, menguduskan melalui doa-doa, devosi, perayaan Sakramen terutama Sakramen Ekaristi, dan mewartakan Injil. Marilah kita membangun niat untuk semakin melibatkan diri dalam kegiatan lingkungan dan gereja. Selamat berjuang untuk umat Santo Petrus.
enjadi pemimpin merupakan suatu karisma dari Allah. Namun untuk menjadi pemimpin ada beberapa syarat yang harus dipenuhi semenjak menjadi bakal calon (balon) pemimpin, calon dan pemimpin terpilih. Beberapa syarat yang harus dipenuhi misalnya kita harus mengisi data diri/formulir, registrasi , dsb. Hal ini kami alami ketika saya bersama empat (4) orang teman dari Paroki St. Odilia dipilih dan utus untuk mengikuti pembinaan sebagai para bakal calon pemimpin masyarakat yang akan datang di komplek Civita Youth Camp. Ketika mengikuti pembinaan ini kami dibekali dan sadarkan lewat berbagai kegiatan sehingga kami menyadari bahwa seorang pemimpin yang baik adalah dia yang mengenal dirinya, orang-orang di sekitarnya, lingkungannya, dan Tuhannya. Pengenalan yang baik ini akan memampukan seorang pemimpin menjadi peka dan menangkap apa yang penting dan dibutuhkan untuk dilakukan demi kebaikan bersama. Inilah yang disebut sebagai PELAYANAN. Untuk mencapai pelayanan ini maka doa, permenungan, pengenalan diri dan orang-orang di sekitar kita, kedisiplinan, takwa kepada Tuhan menjadi hal yang sangat penting. Semuanya itu merupakan bagian dari proses menuju kepemimpinan yang berlandaskan pelayanan dan cinta kasih. Proses inilah yang telah kami lakukan dan alami lewat pendampingan selama beberapa hari di Civita Youth Camp. Melalui kegiatan ini kami dibekali sekaligus diingatkan bahwa suatu ketika apabila menjadi seorang pemimpin kami harus melayani, memberi teladan yang baik, tegas, dan hidup disiplin dalam menggunakan waktu. Dari pengalaman yang kami rasakan, alami dan dapatkan di Civita Youth Camp, maka dapat disimpulkan, bahwa: * Seorang pemimpin tidak boleh takut dan lemah, harus tegas dan harus memiliki tanggung jawab yang besar atas apa yang telah direncanakan/diprogramkan * Menjadi pemimpin tidak boleh gampang terhasut tetapi harus bijaksana dan adil * Seorang pemimpin harus menjalin relasi dan kerja sama yang baik dengan siapa saja yang memiliki niat baik dan juga menjalin relasi yang kuat dengan Tuhan; * Seorang pemimpin harus memiliki sikap yang mandiri, peduli kepada sesama dan rela berkorban untuk sesama yang dia pimpin/rakyatnya * Seorang pemimpin harus jujur dan berkomitmen Dengan demikian maka sesungguhnya seorang pemimpin adalah pelayan bagi sesama atas dasar cinta kasih. Pemimpin merupakan perpanjangn tangan Tuhan untuk melayani sesama. Teladan luhur dan mulia ini telah diaajarkan dan dipraktekan oleh sang pemimpin utama yakni Tuhan Yesus Kristus. 21
Karyawan Gereja St.Odilia Heribertus Sulistya Keuangan Lahir : Gunung Kidul, 28 September 1971 Lingkungan St.Gabriel Thomas Arief Yulianto Sekretariat Lahir : Yogya, 17 Juli 1977 Lingkungan St.Paulus Gregorius Wakidi Pastoran Lahir : Klaten, 10 Januari 1965 Lingkungan St.Mikael Yosep Gaya Kebersihan Lahir: Larantuka-Flores, 15 Juli 1968 Di Gereja Vinsensius Darman Koster Lahir : Flores, 03 April 1994 Lingkungan St.Kristoforus Wolter Karel Frederik Lalujan Satuan Pengamanan/Security Lahir : Bandung, 16 Mei 1968 Lingkungan St.Lukas Petrus Bota Satuan Pengamanan/Security Lahir : Watu, Flores, 30 Oktober 1970 Lingkungan St.Yustinus Martir Antonius Jarot Satuan Pengamanan/Security Lahir : Karang Sari, 05 September 1979 Lingkungan St.Paulus Mustari Satuan Pengamanan/Security Lahir : Tangerang, 30 Maret 1957 Cukanggalih, Tangerang
Seputar Kita
Seputar Kita
Apa dan Siapa yang aku cari ? ( Oleh: Sr. Sebastiana,HK) Dalam Gereja Katolik Roma terdapat dua jenis corak hidup yang khas dan istimewa yakni kehidupan berumah tangga (menjadi suami istri) dan kehidupan membiara (menjadi biarawan/biarawati). Kedua corak hidup ini tidak terlepas dari panggilan Allah. Allah memanggil kita semua untuk hidup dalam kekudusan baik sebagai suami/istri maupun sebagai biarawan/biarawati. Namun panggilan Allah ini membutuhkan proses dan tahap yang panjang, unik dan penuh liku. Allah telah memanggil saya sebagai seorang biarawati (suster) dalam kongregasi Hati Kudus (HK). Panggilan saya ini membutuhkan proses yang panjang dan penuh tantangan. Saya merasa dipanggil Allah untuk menjadi biarawati pada tahun 1993 ketika saya dalam posisi yang lumayan mapan secara materi. Waktu itu saya menjadi pekerja sosial di salah satu lembaga di Jakarta Selatan dengan gaji yang lumayan besar. Namun apabila Allah memanggil maka kita tidak bisa lari dan menghindar dari panggilanNya. Maka saya meninggalkan pekerjaan dan memberanikan diri untuk mencari dan memutuskan menjadi seorang suster walaupun saya sebenarnya tidak tahu mau enjadi suster dalam kongregasi apa dan dimana. Namun ketika saya mendengar ada Kongregasi Sustersuster Hati Kudus, saya tergerak untuk melamar dan bergabung dengan kongregasi ini. Saya merasa sepertinya telah menemukan tambatan hatiku. Ketika diterima dalam kongregasi HK saya berusaha untuk mendalami spritualitasnya dengan hidup sederhana, bersaudara dengan yang lain, ramah dan bersahabat dengan semua. Semuanya ini semakin mengobarkan cintaku untuk menjadi seorang suster Hati Kudus. Namun tantangan selalu dating silih berganti. Tantangan berikut yang datang adalah perjuangan saya untuk meyakinkan orang tuaku agar merelakan dan mendukung pilhanku untuk hidup membiara. Orangtua saya yang beragama islam sangat menentang pilihan hidup saya. Saya memahami keinginan dan harapan orang tua yang tidak sepaham denganku, namun saya tetap teguh pada pilihan untuk menjadi suster. Saya yakin bahwa suatu saat akan mengalami yang terindah dalam hidupku, meski saya dianggap sebagai anak yang membangkang karena tidak mengikuti kemauan orang tua. Saya menyadari bahwa orangtua yang seiman saja belum tentu mendukung anaknya untuk menjadi suster apalagi orangtuaku yang tidak seiman dengan saya.
22
Tahun 1996 kami hadir di Balaraja atas permintaan Mgr. Leo Soekoto,SJ (+). Maka saya ditugaskan di Balaraja-Tangerang sebagai suster junior. Waktu itu Ikatan biarawan-biarawati Seluruh Indonesia (IBSI) menyerukan agar para relegius diharapkan mau terlibat dan bekerja sama dengan instansi/lembaga lain untuk memperhatikan kelompok kecil atau menghadirkan wajah gereja secara nyata untuk mereka yang lemah, miskin dan tersingkir. Buruh digolongkan sebagai kalangan yang lemah, untuk itu gereja dan kongregasi suster HK hadir sebagai pihak yang peduli dan solider terhadap yang kecil. Kongregasi Hati Kudus memberanikan diri untuk menanggapi tawaran ini maka dengan mengutus anggota mudanya sebagai utusan untuk merasul di tengah umat dan masyarakat yang mayoritas adalah buruh dan mayoritas beragama muslim. Tantangan pertama ketika kami ditugaskan di Balaraja adalah belum memiliki tempat tinggal. Kami menumpang di kontrakan para buruh selama (enam) 6 bulan. Kemudian Kongregasi bekerja sama dengan pihak keuskupan dan mendapatkan tempat ting g al di sebuah perumahan Villa Balaraja sejak tahun 1996. Kerasulan yang dilakukan oleh para suster HK adalah pastoral dengan para buruh dengan mengunjungi sebagai sahabat, mendengarkan, menemani dan menguatkan mereka dikala mengalami kesulitan.
Kongregasi Hati Kudus (HK) berkarya di Selain kegiatan pendampingan iman ada juga kegiatan ketrampilan bidang: terhadap ibu-ibu muda yang tinggal di rumah misalnya kursus memasak, Pendidikan, Kesehatan, Pastoral dan menjahit dan tatarias. Namun kehadiran kami tetap tidak mudah diterima Karya Alternative misalnya kami dihindari dan didemo masyarakat karena mereka curiga rumah suster dijadikan sebagai gereja. Waktu itu paroki St.Odilia belum ada, Siapa menyusul….? Karena anda adalah orang maka hari minggu kami harus ke St.Maria Tangerang atau ke Kristus Raja yang juga terpanggil untuk menjadi Suster-Suster Serang untuk merayakan Ekaristi. Kunjungan dan kegiatan bersama buruh Hati Kudus….Call my…. sering kami lakukan pada malam hari, misalnya kegiatan doa dan sebagainya. A. Keuskupan Tanjung Karang Sebagai suster muda yang masih idealis dengan kehidupan 1. Biara Induk : membiara sering kali saya bertanya sambil meneteskan air mata bahwa apa Jln. Hasanudin 29 Kotak Pos 13 dan siapa yang saya cari dalam hidup ini? Bangun tidur pagi-pagi pergi tidur larut Telukbetung 35401- Bandar Lampung malam dengan kegiatan dan rutinitas yang kerap membuat jenuh dan krisis, (0721. 489225) namun kami selalu ber tekun dalam doa sehingga saya bertemu Y E S U S 2. Susteran Hati Kudus : yang hadir dalam diri para buruh khatolik dan masyarakat sekitar yang Jln. Hasanudin 29 Kotak Pos 13 belum mengenal Y E S U S. puji syukur kepada Tuhan karena kini Telukbetung 35401- Bandar Lampung kehadiran kami sungguh diterima oleh masyarakat dan dikenal sebagai (0721. 481460) suster Gereja Katolik yang diutus untuk melayani mereka. Maka seperti kata 3. Susteran Hati Kudus : pemazmur bahwa orang yang menabur dengan bercucuran air mata akan Jln. Soekarno Hatta ( Samping Kodim) menuai dengan sukacita. Apa yang perjuangkan selama bertahun tahun Kalianda 35513- Lampung Selatan sekarang membuahkan hasil yang baik. Kami sekarang bisa hidup (0727.322601) berdampingan dan bebas mengenakan jubah. Saya bersyukur kepada Allah 4. Novisiat Susteran Hati Kudus : karena boleh menyaksikan para buruh muda khatolik yang dulu kami Jln. Jendral Sudirman No.68 dampingi kini hidup lebih baik di tengah masyarakat dan terlibat aktif di Kotak Pos 119 – Metro 34111 gereja. Lampung Tengah ( 0725.41634) 5. Susteran Hati Kudus : Jln. Tulang Bawang No. 57 Kotak Pos 119 – Metro 34111 Lampung Tengah (0725.42102)
B. Keuskupan Palembang 6. Susteran Hati Kudus : Jln. Kolonel Atmo No. 120 – Kotak Pos 241 Palembang 30001 (0711.351059) 7. Susteran Hati Kudus : Jln. Bukit Darat (Bendungan) 3A Palembang 30126 (0711.357720) 8. Susteran Hati Kudus : Jln. Taman Surya Blok P-2,Surya Gardenia Jakarta Barat 11520 (021. 5804421) 9. Susteran Hati Kudus : Balaraja Kompleks Perumahan Villa. Blok F.5 No. 14 Tangerang 15610 Tlp. (021.594.308.74)
D. Keuskupan Malang 13. Komunitas Kepanjen : Jl. Punten No.63 Kepanjen – Malang 65163 Jawa Timur ( 0341.391210) 14. Komunitas Pagelaran : Balai Pengobatan Miryam Jl. Raya Pagelaran No.34 Kecamatan Pagelaran Malang Jawa Timur (0341. 875.964) 15. Bangkalan : Susteran Hati Kudus Jln.AH Hasyim Ashari No.30 Bangkalan - Madura
23
C. Keuskupan Semarang 10. Komunitas Kuwera : Jln. Afandi Gg. Kuwera. 7 Mrican- Pos Karang Malang Yogyakarta 55281 (0274.584348) 11. Komunitas Godean : Godean IV RT.05 RW.08 No.34 Sido Agung Sleman- Yogyakarta 55564 (0274.798.139) 12. Komunitas Sayung Demak : Pondok Raden Patah Tahap I Blok S/12 Sriwulan Sayung Demak ( 024. 659.1536)
Bincang
Bincang
ew Br. Heribertus Sumarjo, FIC : i v r ive s Inte u l Sekolah Katolik Harus Exc
Berpihak Kepada Orang Miskin
S
alah satu tujuan dibentuknya Lembaga Pendidikan Katolik (LPK) adalah untuk menyatakan keberpihakan kepada orang yang miskin yang tidak mampu membiayai pendidikan. Sebab pendidikan adalah hak asasi setiap orang. LPK tidak bisa mengeluarkan siswa dari sekolah hanya karena tidak mampu membayar. Untuk mewujudkan hal itu memang tidak mudah, sebab selalu ada kendala dalam mengimplementasikan harapan itu. Bertitik tolak dari sejumlah persoalan yang dihadapi oleh LPK di lapangan, maka KWI mengeluarkan Nota Pastoral 2008 tentang Lembaga Pendidikan Katolik. Dalam wawancara dengan Idus Masdi dari Melodi, Bruder Heribertus Sumarjo, FIC, Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menguraikan secara garis besar tentang latar belakang diterbitkannya Nota Pastoral KWI 2008 tentang LPK. Pada kesempatan yang sama beliau juga menjelaskan kiat yang dilakukan oleh Yayasan Pendidkan Katolik untuk mempertahakan mutu dan visi kekatolikannya. Selain itu, juga dipaparkan bagaimana sebaiknya pola pengajaran pendidikan agama Katolik untuk siswa katolik yang belajar di sekolah non-Katolik, Sekolah Negeri, atau Sekolah Swasta Umum. Berikut petikan wawancaranya. Apa latar belakang KWI mengeluarkan Nota Pastoral tentang Lembaga Pendidikan Katolik (LPK)? Ada tujuh persoalan yang melatarbelakangi KWI mengeluarkan Nota Pastoral tentang LPK, antara lain: 1) LPK kurang memahami filosofi pendidikan; 2) Gereja masih lemah dalam memberikan reksa pastoral pendidikan; 3) Masih kentalnya politisasi pendidikan; 4) Kepemimpinan dan manajemen LPK masih banyak yang belum profesional; 5) Lemahnya kualitas pendidikan dalam hal kemampuan akademik, manajerial dan kepemimpinan; 6) Masih banyak LPK yang mengalami keterbatasan dana; 7) Banyak LPK yang mengalami penurunan jumlah murid. Dari ketujuh persoalan tersebut, akhirnya muncul reksa pastoral bahwa sekolah Katolik itu harus menjadi media mewartakan kabar gembira, unggul dan lebih berpihak kepada orang miskin. Selain menjadi media mewartakan kabar gembira, uskup juga menegaskan bahwa LPK itu harus setia terhadap kecerdasan bangsa; setia terhadap ciri khas Katolik; setia terhadap spiritualitas pendiri; media pewartaan kabar gembira; unggul dalam pendampingan kaum muda; lebih berpihak kepada orang miskin. Inilah yang menjadi enam nilai inti yang menjadi pemikiran dan landasan filosofis penyelenggaraan lembaga pendidikan Katolik di Indonesia. Bagaimana usaha yang dilakukan oleh KWI untuk mengatasi beberapa persoalan yang disebutkan tadi? Yang dilakukan oleh KWI adalah bagaimana enam nilai itu dijadikan sebagai fundasi, pilarnya SDM dan manajemen, infrastruktur dikendalikan sehingga diharapkan bisa menghasilkan sebuah sekolah yang berkualitas. Tetapi kalau hal ini tidak tertata dengan baik, maka yang akan terjadi adalah etatisme pemerintah. 24
Proses pembelajaran akhirnya direduksi menjadi peng ajaran dan cender ung mengikuti undang-undang begitu saja. Kalau ini yang terjadi, maka yang diukur hanya: kecerdasaran intelektual; orientasi belajar mengejar kelulusan ulangan dan ujian; tergoda sukses lahiriah atau material, seperti karier, jabatan, kekuasaan dan uang; pola berpikir mengarah kepada materialitis, konsumeristis dan hedonistis. Bagaimana pendapat Bruder dengan kenyataan bahwa sekolah-sekolah Katolik yang bermutu hanya melayani mereka yang mampu membayar? Saya tidak setuju pendapat kalau sekolah-sekolah Katolik hanya untuk orang yang mampu bayar. Sebab sekolah Katolik itu bersifat universal. Di dalamnya ada yang miskin, pintar, dan mampu. Yang harus dilakukan adalah solidaritas, di mana yang mampu atau yang kuat harus membantu orang yang miskin. Tidak bisa dikatakan bahwa sekolah katolik hanya untuk orang yang mampu saja.
Tetapi di lapangan justru yang sering terjadi adalah bahwa sekolah-sekolah Katolik yang bagus dan berkualitas hanya menerima mereka yang mampu secara finansial, selain kemampuan akademiknya. Meskipun sesungguhnya sudah ada ketentuan minimal saat wawancara yang dipatok oleh sekolah. Tetapi bagi beberapa orangtua yang tidak mampu, ketentuan minimal itu tetap dianggap mahal. Bagaimana Bruder melihat fenomena ini?
Menurut saya tidak ada ketentuan minimal seperti itu, dan juga tidak ada aturan seperti itu. Kalau kita mengacu pada karya Yesus, di mana Yesus hadir untuk orang miskin, begitu juga yang harus dilakukan oleh Gereja yaitu hadir untuk orang miskin. Maka rumusanya ialah bahwa tidak ada sekolah Katolik itu tidak menerima atau mengeluarkan anak hanya gara-gara uang. Tidak ada rumusan itu dalam sekolah Katolik. Anak-anak tidak boleh dikeluarkan dari sekolah hanya karena tidak mampu bayar. Kalau ada sekolah Katolik mengeluarkan anak-anak dari sekolah karena tidak mampu membayar, maka sekolah tersebut telah melanggar Nota Pastoral 4.4. Di situ sudah ada ketentuan bahwa setiap LPK mempunyai kewajiban untuk berpihak kepada orang miskin dan ini merupakan kebijakan asasi. Sebab hanya dengan ini, LPK dapat mewujudkan amanat Sang Guru dari Nazareth yang mendahulukan orang yang miskin. Jadi yang perlu dilakukan sekolah di sini adalah bertobat dan mendalami ajaran Gereja, bahwa kehadiran sekolah Katolik adalah harus berpihak kepada orang miskin. Ini ajaran Gereja dan sesuatu yang asasi, sehingga tidak perlu diributkan lagi. Apa yang mesti dilakukan oleh setiap sekolah Katolik sehingga tetap konsisten berpihak kepada orang miskin? Kemudian, bagaimana sebaiknya mengatur subsidi silang? Subsidi silang itu sudah banyak dilakukan oleh Kongregasi yang menyelenggarakan pendidikan Katolik. Kalau tidak dilakukan subsidi silang, maka sekolah akan nombok. Pengalaman kami menunjukkan, terutama sekolah-sekolah yang berada dibawah naungan Budi Mulia, kalau yayasan hanya mengharapkan pendapatan, maka selalu nombok sekitar 2 persen. Tetapi itu tidak berarti kami tidak melayani orang miskin. Semua orang kami layani. Itulah ciri khas katolik. Kalau sekolah Katolik tidak menerima anakanak dari keluarga miskin atau tidak mampu, maka sekolah tersebut perlu pertobatan. Karena pendidikan itu adalah hak asasi setiap orang. Jadi, rumusannya begini, jangan sampai ada sekolah di mana anak tidak bisa masuk sekolah hanya karena tidak mampu membayar, atau anak dikeluarkan dari sekolah karena belum membayar uang sekolah. Bagaimana status sekolah-sekolah Katolik yang langsung berada dibawah pengawasan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), seperti Sekolahan Strada, misalnya? Yang jelas semua sekolah Katolik diatur dalam Kanon 806. Semua sekolah Katolik, baik yang didirikan oleh awam, kongregasi, paroki, maupun keuskupan berada di bawah pengawasan uskup, atau didampingi dan dibina Gereja, dalam hal ini oleh keuskupan. Sementara terkait dengan sistem manajemen sekolah diserahkan kepada masing-masing lembaga (yayasan). Tetapi rasa kekatolikan diatur oleh paroki, seksi pendidikan, perangkat kerja pastor paroki dan ini terkait dengan reksa pastoral. Tetapi kalau menyangkut masalah uang, masalah manajemen, maka itu adalah urusan masingmasing yayasan. 25
“ Anak-anak tidak boleh dikeluarkan dari sekolah hanya karena tidak mampu bayar.” Tetapi kalau ada beberapa sekolah Katolik tidak mampu mengelola, sekolahnya, keuskupan tidak langsung mengambilalih. Prinsip dasarnya adalah Gereja mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan, sedangkan menyangkut urusan manajeman diserahkan kepada masing-masing yayasan. Kalau memang kemudian diserahkan kepada Gereja, maka tidak bisa terima begitu saja, namun dianalisis dulu. Bagaimana peran penting sekolah Katolik sebagai kelompok minoritas di tengah umat mayoritas? Kehadiran sekolah Katolik di tengah umat adalah sebagai media pewartaan kabar gembira. Dan kabar gembira itu adalah sesuatu yang bersifat universal. Dan tentu yang lebih penting sekolah katolik harus bisa menyatakan keberpihakannya kepada orang miskin dan kecil. Nah, kalau tugas seperti itu bisa dilaksanakan, maka tentu akan dilihat dan dibaca oleh masyarakat. Tidak hanya itu, sekolah Katolik hendak menularkan semangat plural, inklusif dan demokratis, berbudaya dan adil.
Renungan
Bincang “Sekolah negeri wajib menyelenggarakan pendidikan agama sesuai dengan agama masing-masing” Bagaimana Bruder melihat soal kebijakan pelaksanaan pengajaran pendidikan agama Katolik di sekolah-sekolah Negeri atau Swasta Umum saat ini? Kalau di sekolah-sekolah negeri dan swasta umum wajib, karena UU Pendidikan Pasal 12 ayat 1a mengatakan: “anak-anak (siswa) diajarkan sesuai dengan agama masing-masing”. Ini hukumnya wajib, baik disekolah negeri maupun di sekolah-sekolah swasta umum. Di sekolah negeri wajib hukumnya untuk menyelenggarakan pendidikan agama sesuai dengan agama masing-masing. Kalau hal itu tidak dilakukan, maka itu berarti mengingkari undang-undang yang sudah disepakati bersama. Tetapi kalau sekolah-sekolah tersebut berciri khas Islam, Katolik, Kristen, Hindu, atau Budha, maka pengajaran agama disesuaikan dengan kekhasan masingmasing sekolah. Bagaimana komentar Bruder dengan kenyataan yang terjadi saat ini, di mana sekolah-sekolah negeri hanya diajarkan agama tertentu saja, sehingga siswa yang beragama lain, seperti Katolik harus mencari guru agamanya sendiri dan belajar di tempat lain, seperti di lingkungan Paroki, padahal setiap siswa punya hak untuk mendapatkan pelajaran agama di sekolahnya? Saya melihat ini adalah sebuah bentuk pelanggaran terhadap undang-undang yang telah disepakati bersama. Ini yang disebut politisasi pendidikan. Semua tahu bahwa UU Sisdiknas 2003 sudah mengamanatkan bahwa pengajaran agama disesuaikan dengan agama masing-masing anak, baik di sekolah negeri maupun di swasta umum. Tetapi saya melihat praktiknya, banyak hal yang tidak konsisten dilaksanakan di lapangan. Karena itu, Gereja menegaskan bahwa sekolahsekolah yang berciri khas Katolik harus konsisten mengajarkan agama Katolik di sekolah-sekolah Katolik, dan tidak boleh diperlakukan seperti di sekolah di swasta umum atau sekolah negeri.
26
Bagaimana Gereja memberikan perhatian kepada siswa Katolik yang tidak sekolah di sekolah yang berciri khas Katolik? Anak-anak kita yang tidak masuk di sekolah Katolik sudah diatur dalam kanon 793, 794, 795, yaitu bahwa Gereja harus mereksa pastoral pada anak-anak yang tidak terlayani. Artinya, pendidikan anak atau siapa saja yang berada di lembag a pendidikan non Katolik harus tereksa.
Cinta-Mu ... menggelorakan seluruh jiwa dan ragaku
Bagaimana model konkret? Kegiatan reksa pastoral terhadap anak-anak yang tidak terlayani sesungguhnya merupakan tugas paroki. Paroki mesti menginventarisasi anak-anak yang belajar di sekolah non Katolik, kemudian dilihat apakah pendidikan Agama Katolik di sana terlayani atau tidak. Selain itu, juga dilihat apakah di situ ada guru yang beragama Katolik atau tidak. Nah, kalau ada guru Katolik di situ, meskipun ia mengajar matematika misalnya, maka ia juga harus mengajarkan agama Katolik kepada anakanak yang Katolik di sekolah tersebut. Prinsip dasar adalah jangan sampai anakanak hanya dititipkan pelajaran agamanya pada pelajaran agama Kristen umum atau sama sekali tidak mendapat pendidikan agama katolik. Jadi kita harus aktif dalam memberikan pendidikan agama Katolik kepada mereka. Juga harus diingatkan bahwa pemerintah tidak boleh mengabaikan pendidikan agama Katolik di sekolah tersebut.
anusia sebagai ciptaan Allah yang unik dan istimewa memiliki bakat yang harus dikembangkan demi kebutuhannya sebagai pribadi, demi pelayanan kepada sesama dan demi kemuliaan Allah. Dalam diri manusia terdapat tiga sisi kehidupan yang harus secara seimbang dikembangkan oleh manusia yakni kebutuhan tubuh, jiwa dan roh. Kebutuhan tubuh berkaitan dengan bidang kehidupan fisik-material; kebutuhan jiwa berkaitan dengan hati dan akal budi; kebutuhan roh berkaitan dengan iman. Kita sudah memahami, mengetahui dan menghidupi yang namanya iman. Tetapi sebenarnya iman itu apa artinya? Dalam kamus besar bahasa Indonesia iman berarti kepercayaan, keyakinan, ketetapan hati, dan keteguhan batin kepada Yang mahatinggi; sedangkan mengimani berarti meyakini dan mempercayai kehadiran Yang mahatinggi. Kita sebagai orang beriman menyapa dan menyebut Yang mahatinggi ini sebagai Allah. Kita mengimani bahwa Allah yang menciptakan dunia beserta segala isinya termasuk kita manusia. Lalu apa tugas kita sebagai orang yang beriman? Tugas kita sebagai orang beriman adalah senatiasa berusaha, berjuang, mencari, dan menghidupi apa yang dikehendaki oleh Allah baik itu secara materi maupun secara batiniah. Pada tahap keyakinan ini lahirlah semangat berbagi, bersedekah, melayani, berpuasa, berpantang, dsb. Semangat ini diyakini dan dihidupi oleh hampir semua aliran agama dan kepercayaan. Lalu sebagai orang Kristen secara khusus Katolik apa yang harus kita perbuat? Kita sebagai Katolik tiada henti-hentinya harus bersyukur karena Allah yang kita imani sungguh peduli dan mencintai kita. Ia hadir secara nyata bersama kita dalam diri Putera-Nya Yesus Kristus, yang rela menderita dan wafat di salib untuk menebus dan menyelamatkan kita dari kuasa dosa. Yesus Kristus adalah Guru dan teladan utama yang mengajari kita baik dalam kata-kata (sabda) maupun tindakan/karya nyata. Tugas kita sebagai para murid-Nya adalah setia dan taat mendengarkan sang Guru, mengikuti perintah dan ajaranNya, meniru teladan hidup-Nya dan mewartakan kepada orang lain.
Oleh : Simon Fallo
M
27
Inilah yang kita sebut kesaksian hidup dan tugas utama bagi seorang yang mau menjadi pengikut Yesus. Yang sangat dirindukan, dicari dan dikejar oleh kita sebagai murid Yesus Kristus adalah hidup serupa dengan Kristus baik suka maupun duka. Inilah kebahagiaan sejati bagi seorang murid dan pengikut Kristus. Berani mengikuti Yesus Kristus harus siap untuk memikul salib dan menyangkal diri kita. Mau menjadi murid Kristus maka harus siap untuk menderita bersama Kristus. Ingin memperoleh hidup kekal dan menikmati kebahagiaan di surga maka kita harus siap untuk mati bersama Kristus. Apabila kita menderita dan mati bersama Kristus maka kita akan menang dan bangkit mulia bersama Kristus. Kita semua juga punya kerinduan untuk menyatu dengan Kristus. Lalu bagaimana jalan menuju penyatuan itu? Disadari atau tidak kita semua hanya memiliki satu jalan kesana sebagai pintu satu-satunya untuk berjumpa, memandang wajah Kristus secara langsung dan bersatu dengan-Nya bersama para kudus Allah di dalam surga. Jalan itu adalah kematian yang akan dan pasti dialami oleh setiap manusia. Kematian bagi kita orang yang beriman kepada Allah bukan menjadi suatu akhir segalanya tetapi justru menjadi kesempatan berahmat bagi kita untuk menyatu dengan Allah. Maka muncul pertanyaan: Siapa yang mau melihat secara nyata dan bersatu dengan Allah? Kalau kita menjawab bahwa saya, maka kita harus siap sedia untuk mengalami yang namanya kematian. Kematian merupakan pintu masuk bagi kita untuk merasakan kebahagiaan abadi di surga. Kematian merupakan awal kehidupan baru bagi kita bersama Allah dalam kerajaan-Nya. Ini menjadi kebahagiaan kita sebagai orang beriman.
Renungan AKULAH KEBANGKITAN DAN HIDUP (Yoh. 11:25). Jadi kematian tidak melulu menyedihkan atau dukacita tetapi sekaligus sukacita, maka kita harus siap sedia kapan pun dipanggil Allah. Maka dapat dikatakan bahwa kematian menjadi pengalaman iman yang indah. Kalau demikian maka kenapa dan mengapa kita harus takut mati? Kita semua pasti memiliki pengalaman iman yang indah sebagai murid dan pengikut Kristus. Berikut ini pengalaman iman yang indah dari salah seorang saudara kita. Pada Jumat Agung 18 April 2014 saudara/orangtua/teman kita bapak Yulius Ngolanmele mengalami kebahagiaan sebagai seorang pengikut Kristus. Beliau merasakan dan mengalami penderitaan serta menang bersama Kristus Tuhan dan Guru yang diimaninya. Ia mengalami suatu peralihan hidup yang menunjukkan kedekatan dan kesatuan dengan Yesus Kristus yang dia imani sebagai Tuhan dan penyelamatnya. Pada Hari Raya Jumat Agung kira-kira pukul 14.45 bapak Yulius mengendarai motor bersama istri dan anak bungsunya dengan penuh semangat berangkat dari Tigaraksa menuju gereja St.Odilia untuk mengikuti ibadat dan penghormatan salib. Kerinduannya untuk merenungkan dan merasakan penderitaan Yesus yang wafat di salib mengobarkan semangatnya untuk ke gereja. Namun Tuhan berkehendak lain sebagaimana dikatakan nabi Yesaya :” rancangan-Ku bukan rancanganmu, rencana-Ku bukan rencanamu”. Tidak disangka perjalanan ini menjadi akhir peziarahan bapak Yulius di dunia. Pada pukul 15.00wib, tepat di depan Rumah Sakit Mulia Insani, bpk Yulius diserempet oleh mobil container sehingga seketika itu jatuh dengan motor tidak sadarkan diri. Perjalanan yang penuh semangat menuju gereja berubah menjadi malapetaka. Tri Hari Paskah bapak Yulius lalui dengan menderita bersama Yesus. Dari Jumat Agung ia terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit umum Tangerang. Ia bergulat dengan maut selama tiga hari dan akhirnya menang atas maut bersama Yesus Kristus. Pada Hari Minggu Paskah (20 April) pukul 21.10wib ia menang atas penderitaan bersama Yesus dengan menghembuskan napas terakhir. Ia bukan mati tetapi mengalami kehidupan baru bersama Kristus Tuhan yang dia imani.
Renungan Peristiwa pahit yang menimpa bpk Yulius spontan membangkitkan gelora kasih dan kepedulian, persaudaraan dan kesetiakawanan sebagai saudara seiman. Saudara—saudara kita dari lingkungan St.Bernadeth dengan penuh kasih melayani dan membantu bpk Yulius mulai dari saat kecelakaan, di rumah sakit, hingga hari pemakaman. Maka kata makin beriman, makin bersaudara, makin berbela rasa bukan hanya sekedar slogan tetapi sungguh dihidupi oleh saudara-saudara di Lingkungan St.Bernadeth. Bagaimana kesan saudara-saudara kita di Lingkungan Bernadeth?? Berikut hasil wawancara dengan saudarasaudara yang membagikan pengalaman imannya berkaitan dengan peristiwa yang menimpa bapak Yulius. Menurut bpk Ganda Nainggolan: Kita tidak tahu kapan dan dengan cara Tuhan memanggil kita, maka dalam hidup kita harus selalu siap sedia dan waspada. Peristiwa kematian yang dialami oleh saudara kita bpk Yulius merupakan suatu peristiwa iman yang penuh makna. Beberapa makna yang dapat kita petik yaitu persaudaraan, kebersamaan dan kerja sama, kepeduliaan dan pelayanan yang ikhlas karena dilandasi oleh cinta. Kita telah mengalami pemeliharaan dan cinta kasih yang penuh dalam diri Yesus Kristus yang rela mengorbankan diri untuk sengsara dan wafat di salib untuk menebus kita dari dosa. Maka marilah kita menyerahkan diri kepada Allah agar dijadikan sebagai sarana pelayanan dan penyaluran cinta dan rahmat Allah bagi sesama. Saat sesama dan saudara kita menderita mari kita nyatakan iman kita dengan menghibur, peduli dan melayani. Iman kita bukan iman yang mati tapi hidup dan marilah kita serahkan diri kita kepada Allah agar dijadikan sebagai salib-salib kecil yang hidup untuk menerangi, membantu dan menyelamatkan sesama. Apa yang diungkapkan oleh bpk Ganda Nainggolan ini diamini oleh saudara-saudara yang lain seperti bpk Sandy Sutrisno (ketua lingkungan), bpk Robert I.Samur, bpk Konstan, bpk Jimmy, ibu Tantin dll bahwa melalui p e r i s t i w a y a n g m e n i m p a b a p a k Yu l i u s Tu h a n menyadarkan dan mendidik kita tentang wujud nyata pengorbanan dan pelayanan yang dilandasi cinta kasih. Kita telah mengalami bagaimana dicintai oleh Tuhan Yesus sampai mengorbankan diri-Nya untuk kita, maka marilah kita memberikan diri kita untuk dipakai Allah melayani dan mencintai sesama secara nyata. Mencintai dan melayani bukan sekedar kata-kata tetapi akan berbuah bila itu dinyatakan kepada sesama di sekitar kita. Selamat jalan saudara/sahabat/orangtua kami bpk Yulius Ngolanmele…. Doakan kami saudara-saudaramu yang masih mengembara di dunia ini. 28
Bersyukur Oleh : Bernadette Susi . E
S
etiap hari, kita dapat menghirup udara sejuk, dapat melakukan aktivitas dengan baik, dapat tersenyum, dapat melihat, dapat mendengar, merasa kan dan lainnya., apalagi nikmat kesehatan kita rasakan, benar benar tiada duanya, Bersyukur Tuhan masih mencintai kita dengan cara memberikan ribuan nikmat, dan kita sebagai umatnya tak akan mampu untuk menghitung, berapa banyak nikmat yang diberikan Tuhan kepada kita dengan gratis, bayangkan jika kita harus membayar semua nikmat tersebut, bagaimana membayarnya ??? Tetapi kita kadang masih merasa kurang bersyukur dengan apa yang kita miliki, ….. selalu mengeluh dan mengeluh, selalu menyalahkan hidup orang lain atau bahkan menyalahkan takdir Ada satu cerita yang cukup menarik yang pernah saya baca, kisah mimpi seorang pemecah batu begini ceritanya : Tentang Seorang pemecah batu yang melihat seorang kaya, iri dengan kekayaan orang itu, tiba tiba ia berubah menjadi orang kaya. Ketika ia sedang bepergian dengan keretanya, ia harus memberi jalan kepada seorang pejabat, iri dengan status pejabat itu, tiba tiba ia berubah menjadi seorang pejabat. Ketika ia meneruskan perjalanannya, ia merasakan panas terik matahari, iri dengan kehebatan matahari, tiba tiba ia berubah menjadi matahari. Ketika ia sedang bersinar terang, sebuah awan hitam menyelimutinya, iri dengan selubung awan, tiba tiba ia berubah menjadi awan. Ketika ia sedang berarak dilangit, angin menyapunya, iri dengan kekuatan angin, tiba tiba ia berubah menjadi angin Ketika ia sedang berhembus gunung, iri dengan kegagahan gunung, tiba tiba menjadi gunung. Ketika ia sedang bertengger, ia melihat ada orang yang memecahnya, iri dengan orang itu, tiba tiba ia terbangun sebagai pemecah batu. …..Ternyata itu semua hanya mimpi si pemecah batu.
29
Cerita ini, menggambarkan pada dasar nya manusia tidak pernah puas dengan apa yang di miliki, selalu membanding bandingkan dengan hal hal yang lain , maka di dalam alkitab ( Kol. 2.7) di katakan “ Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan di bangun diatas Dia, Hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur (Kol. 2:7) Karena itu ajarilah diri kita untuk bersyukur dengan segala sesuatu yang kita miliki, sebagai rasa syukur kita dapat mengaplikasikan melalui perkataan dan perbuatan di dalam keseharian kita di rmasyarakat, deng an belajar untuk berbagi terhadap sesama, tak perlu mengharap imbalan, ketika hendak berbagi, karena imbalan itu sudah pasti akan kita dapatkan yaitu kebahagiaan dan kedamaian hati, karena kita ikhlas melakukannya . Amin. Lingkungan St. Gregorius Agung Citra III
Renungan
Luapan Hati
Doa & Wasiat Seorang Ibu Oleh : Konden Manurung
A
ku dan ibu berpisah secara fisik untuk selamanya dengan ayah tercinta ketika usiaku masih enam tahun. Waktu itu aku duduk di bangku kelas satu sekolah dasar (SD). Aku dan ibu rasanya seperti tidak siap untuk menerima kenyataan, kami bertanya: mengapa Tuhan mengambil ayah tercinta dari sisi kami begitu cepat?? Kepergian ayah untuk selamanya sungguh membuat kami terpukul dan tergoncang, apalagi ayah tidak meninggalkan harta benda yang dapat menopang hidup kami secara ekonomi. Ayahku adalah seorang guru honorer sekolah dasar, gaji bulanannya pun paspasan hanya dapat mencukupi kehidupan kami sehari-hari. Sedangkan ibuku adalah seorang pedagang sayur yang tidak menentu penghasilannya. Namun demi cintanya kepadaku ibu dengan tekun dan semangat tanpa lelah berkeliling menjajakan sayur-sayurannya dari rumah ke rumah. Satu hal yang diajarkan oleh almarhum ayahku dan juga ibuku agar selalu bersyukur atas rezeki yang kami dapatkan sehari-hari. Itu yang membanggakanku. Almarhum ayahku adalah sosok yang bijaksana didalam keluargaku. Ia taat beragama sehingga aku selalu diingatkan untuk pergi ke Gereja setiap hari minggu. Ibu selalu berdoa di depan patung Bunda Maria sebelum pergi menjajakan sayur-sayurannya. Setelah itu ibu mempersiapkan kebutuhan ayah dan aku untuk ke sekolah. Itulah kenangan indah bersama ayah yang tidak dapat kami lupakan. Waktu terus berlalu aku dan ibu menjalani hidup ini dengan penuh ketabahan dan kesabaran. Aku melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan dan diterima bekerja di sebuah perusahaan kecil. Gajiku dapat menopang keperluan kami. Pada usia dua puluh tiga tahun aku kuliah di salah satu universitas ternama. Aku lulus dengan Cumlaode (nilai yang sangat memuaskan) dan mendapat gelar Sarjana Tekhnik. Ketika aku menyampaikan berita ini kepada ibu, ia sangat gembira. Ibu memelukku, menatap photo (+) ayahku sambil menitikkan air mata tanda haru. Kini kondisi fisik ibuku semakin menurun. Ia sering sakit tapi tidak pernah mengeluh. Cinta kasih seorang ibu jauh mengatasi segala susah dan derita. Aku selalu mendoakan dan meminta doa untuk ibuku. Ketika tiba saatnya aku wisuda, muncul rasa khawatir tentang ibuku. Apakah ibu sanggup untuk ikut menghadiri wisudaku? Kekhawatiranku akhirnya terjawab dengan bisikan lembut ibuku: “anakku.. ibu akan menghadiri wisudamu, karena inilah saat yang ibu dan ayah banggakan dan di nanti-nantikan anakku…
30
Sebelum berangkat ke tempat wisuda kami berdoa memohon kepada Bunda Maria dan Puteranya supaya semua berjalan lancar. Ketika para mahasiswa/i lengkap memakai Toga, Topi dan menunggu giliran ke depan, ibuku memelukku dan berdoa. Selesai wisuda aku dan ibuku langsung pulang ke rumah. Ketika tiba di rumah ibu memintaku menuntunnya ke kamar tidur. Dengan berbaring ibuku memegang tanganku dan memintaku untuk berdoa Rosario lalu mengambil selembar kertas di dalam laci ibu. Aku menyalakan lilin lalu berdoa. Setelah berdoa rosario bagaikan petir di malam hari yang menyambarku? Mengapa? Karena ibuku telah tiada dan kembali kepada Bapa di Surga. Sambil menangis sedih aku mengambil selembar kertas yang ada di laci ibu. Isinya hanya sepotong doa yang sangat berarti untukku yakni “Tuhan… aku sudah lelah dan tubuhku tidak kuat lagi, namun aku selalu bersyukur karena kekuatan doa dan cinta kasih-Mu selalu bersama kami hingga aku mampu memikul tanggung jawab ini dan membimbing anakku sampai mencapai citacita yang diharapkan ayahnya. Bila Tuhan menghendaki, berilah aku kesempatan untuk mendampingi dan melihat anakku hingga dia wisuda nanti. Amin.” Dengan kesedihan yang paling dalam, aku menitikkan air mata dan memeluk tubuh dan mencium wajah i b u ya n g s el a l u s en yu m p enu h kedamaian. Inilah surat wasiat yang paling berharga dari ibu untukku.
Dipilih Untuk Melayani
P
ada saat Romo menghubungi saya untuk melayani diladang Tuhan sebagai seorang Dewan Paroki, terus terang, berbagai perasaan berkecamuk dalam hati saya. Saya tidak langsung mengiyakan ajakan Romo tersebut, tetapi saya bawa dalam pergumulan dan doa saya. Tuhan pantaskah saya melayani-Mu…., apa yang Engkau mau dariku Tuhan ? saya sudah aktif di lingkungan saya pikir itu cukup dan Engkau tahu Tuhan betapa saya sudah begitu sibuk dengan urusan duniawi saya, saya seorang ibu yang bekerja di kantor di Jakarta yang notabene berangkat pagi pulang malam, dan sebagai seorang ibu, sudah pasti juga saya harus fokus kepada keluarga, karena anak – anak adalah titipan Tuhan yang harus saya rawat, pelihara dengan kasihi, tidak hanya sekedar materi. Pergumulan saya…, sanggupkah saya Tuhan…… Dalam pergumulan saya..hati nurani saya berkata (yang saya tahu itu adalah sinyal dari Tuhan ),” Aku akan memberi kamu kekuatan dan kesanggupan”. Berbekal dari bisikan hati nurani itulah akhirnya saya mengiyakan ajakan Romo untuk bergabung dalam jajaran Dewan Paroki. Setelah masuk dalam jajaran Dewan Paroki, tentunya semakin mempertajam wawasan saya, mengenai bagaimana yang seharusnya kita perbuat sebagai pelayan Tuhan. Biasanya istilah melayani ini ditujukan kepada orang yang lebih rendah kedudukannya, sebagai abdi atau hamba. Dalam kehidupan bergereja istilah ini yang akhirnya dipakai untuk para pelayan Tuhan dalam tugas sehari – hari untuk melayani umat yaitu sebagai Hamba Tuhan. Tema APP tahun ini sungguh menyentuh para umat, “ DIPILIH UNTUK MELAYANI' khususnya saya secara pribadi. Sebagai pengikut Yesus dari kecil, sering saya bertanya pada diri sendiri, sudahkah saya melayani Tuhan dengan benar? Tuhan Yesus sendiri sudah memberikan teladan dalam melayani, yang tertuang dalam injil Matius 20:28 Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Dalam memutuskan ikut ambil bagian dalam pelayanan, pastinya banyak dasar pemikiran, hal ini tidak bisa kita lepaskan dari sifat manusia yang diciptakan memang dengan sifat egocentris dan sebagai makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari orang lain.
31
Oleh : Lilianna Dalam melayani Tuhan , ada sebagian dari kita yang mempunyai tujuan – tujuan pribadi, seperti eksistensi diri, berharap adanya pengakuan dari dari umat, bahwa……. si aku lebih dari yang lain , kalau gak ada si aku….. pasti acara itu gak beres deh….. sampai ada yang akhirnya berselisih paham dengan rekan kerja dalam pelayanan, merasa diri yang terbaik, sampai lupa esensi dari pelayan itu sendiri yang sebenarnya adalah mengadi, menjadi hamba, pelayan. Ada yang berharap dengan melayani, semua urusan jadi mudah karena dekat dengan kekuasaan, atau bahkan berpikir bahwa si aku…… yang pegang kuasa jadi segala urusanpun beres.hm.hm..hm… Tetapi ada juga yang memang mempunyai pang gilan untuk melayani Tuhan dengan tulus hati. Manakah yang merupakan dasar pemikiran saya dan anda dalam m e mu t u s k a n u n t u k m e l ay a n i Tuhan… ? Mari kita selidiki hati kita masing – masing, merefleksi diri, sudahkan saya dan anda mengikuti teladan Yesus Kristus sendiri yang datang untuk melayani, bukan untuk dilayani. Sudah pantaskah pelayananku di hadapanMu Tuhan ?
Luapan Hati
Luapan Hati
ALANGKAH INDAHNYA “HIDUP BERSAMA” SEBAGAI SAUDARA
PORSENI WILAYAH TIGARAKSA
Oleh : Simon Fallo
T
anggal 4 dan 11 Mei 2014 merupakan kesempatan berahmat yang dirasakan dan dialami oleh seluruh umat wilayah Tigaraksa. Mengapa? Karena adanya penyelenggaraan Porseni (Pekan Olah Raga dan Seni) untuk ketiga kalinya di wilayah Tigaraksa. Porseni ini diselenggarakan di komplek Sekolah Tunas Harapan Tigaraksa. Semangat Paskah sangat terasa dalam porseni ini, karena umat dari delapan lingkungan berjumpa, berkumpul, saling menyapa dan melayani satu sama lain sebagai saudara. Semua rangkaian kegiatan baik olah raga maupun seni diselimuti nuansa kebahagiaan, sukacita, kebersamaan dan persaudaraan. Porseni ini pertama dan terutama bukan menjadi ajang perlombaan, unjuk kebolehan ataupun mencari lawan, tetapi merupakan kegiatan kebersamaan yang penuh persaudaraan. Seluruh umat berpartisipasi aktif dalam memeriahkan acara ini dan mereka saling melayani dalam cinta kasih dan saling mendukung dalam mengembangkan bakat dan talenta yang dianugerahkan oleh Allah. Bagaimana kesan, harapan, usul-saran dari umat?? Berikut hasil wawancara terhadap beberapa orang tentang kegiatan porseni ini. 1. Markus dan Vallen (lingkungan Don Bosco): * Kesannya: Sangat menyenangkan karena ini merupakan kesempatan untuk kita menjalin dan mempererat persaudaraan. * Harapan: Rutin diadakan karena sangat positif terhadap kebersamaan & kehidupan iman kita. * Usul-saran: Sesekali kita umat di wilayah Tigaraksa menjadi tuan rumah dan mengundang teman-teman dari wilayah lain. 2. Bpk. Petrus Kolo dari lingkungan Fransiskus Xaferius: * Kesan: Sangat baik karena kita saling kenal & akrab dengan saudara/i dari lingkungan lain. * Harapan: Kalau memungkinkan Porseni seperti ini diadakan setiap tahun. * Usul-saran: panitia tolong menyediakn sarana umum yang digunakan dalam pertandingan. 3. Ibu Martha Nunik Sulastri (lingkungan Maksimilianus Kolbe): * Kesan: sangat bagus karena inilah saat bagi kita untuk mempererat kerukunan & kekeluargaan. * Harapan: Semoga dilanjutkan & makin berkembang sebagai kegiatan bersama umat di wil. 3raksa. * Usul-saran: Kegiatan yg dipertandingkan merata pada semua tingkat usia dari TK s/d dewasa. 4.Ibu Chatur (lingkungan Stefanus): * Kesan: Senang banget karena kita saling kenal dengan saudara seiman dari lingkungan lain dengan latar belakang suku, bahasa dan budaya, yang berbeda-beda,.. asyikkk bangetlah. * Harapan: Semoga kegiatan porseni ini ditingkatkan dan tepat pada waktunya * Usul-saran: lain kali diadakan di Don Bosco saja, krn di sana sarana pendukung lebih lengkap. 5. Lusi (lingkungan Agustinus): * Kesan: sangat menyenangkan, asyik, ramai & seru bangat cocok u/ mengembangkan bakat. * Harapan: rutin diadakan sehingga teman-teman OMK, BIA & BIR dpt mengembangkan bakatnya * Usul-saran: kegiatan yang dilombakan harus merata pada semua tingkat usia. 32
6. Sr. Klarentia, SFD: * Kesan: memancarkan semangat paskah; umat makin dekat, akrab, berbahagia & bergembira bersama. * Harapan: dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya & diharapkan partisipasi dari setiap lingkungan. * Usul-saran: kegiatan makin diperbanyak. 7. Laurensia Dea (lingkungan Rafael): * Kesan: seru, bagus dan menarik karena mempererat kebersamaan dan persaudaraan * Harapan: secara rutin diadakan sehingga kita selalu bersatu, agar rekan-rekan OMK semakin kreatif. * Usul-saran: kegiatan ibu-ibu diperbanyak sehingga ibu-ibunya semangat dalam pelayanan. 8. Ibu Jatmiko (lingkungan Emanuel): * Kesan: Sangat senang, seru dan asyikk, melupakan segala kesulitan dan beban dalam keluarga karena hanyut dalam kebahagiaan dan sukacita. * Harapan: dilanjutkan sehingga kita makin kompak, bersatu dan bersaudara. * Usul-saran: tempat dipertimbangkan sehingga kegiatan berjalan lancar, ruang gerak lebih luas; lektor dan mazmur ditingkatkan sehingga bisa tampil di paroki. 9. Ibu Helena (lingkungan Bernadeth): * Kesan: sangat menyenangkan, kebersamaannya luar biasa, teristimewa ibu-ibu sangat kompak dalam menyiapkan konsumsi yang akan dinikamati secara bersama-sama. * Harapan: harus dilanjutkan agar BIA, BIR dan OMK makin terpacu dan bersemangat. * Usul-saran: kegiatan yang dilombakan ditingkatkan dan merata pada setiap jenjang usia 10. Bpk. Simalango dari kompi Rudal (lingkungan Don Bosco): * Kesan: luar biasa, umat sangat antusias, penuh kebersamaan-persaudaraan, kerukunan makin erat. * Harapan: kegiatan diperbanyak dan ditingkatkan. * Usul-saran: panitia harus lebih selektif dalam aturan main dan untuk porseni berikutnya kompi Rudal bersedia dan siapkan sarana lapangan bila mau dipakai untuk pertandingan. 11. Sr. Mariska, HK: * Kesan: sangat menarik, suasananya penuh kebersamaan, kegembiraan dan kebahagiaan. * Harapan: berlanjut dan bisa menjadi inspirasi bagi wilayah yang lain dalam paroki kita. * Usul-saran: alangkah baiknya tarian daerah juga ditampilkan sehingga generasi muda mengenal tarian-tarian daerah sehingga mereka makin mencintai kekayaan budaya kita yang beraneka ragam. 12. Bapak Paulus Suhadi (ketua wilayah Tigaraksa): * Kesan: Puji Tuhan semua kegiatan dapat berjalan dan terselenggara dengan lancar berkat dukungan dari pastor paroki, yayasan Fioreti, para ketua lingkungan, donator, para pengurus dan pelatih, serta seluruh umat. * Harapan: Mari kita lanjutkan dan tingkatkan sehingga kita semakin akrab dan saling melayani.
33
Luapan Hati
Luapan Hati Pengalaman :
LANSIA BAHAGIA Oleh : Sr. Melanie Giniyati, CB 1. Bersyukur : menjadi tua adalah rakhmat, berkat, anugerah Tuhan yang patut disyukuri karena kita sudah mengalami masa muda dengan suka-duka-gagal; mencintai dicintai asli atau palsu dalam hidup ini. 2. Hidup dekat dengan Tuhan : segala pengalaman yang sudah atau yang akan kita hadapi, kita persembahkan kepada Tuhan. Mengikut sertakan Tuhan dalam kegiatan kita sehari-hari. 3. Damai : pembawa damai untuk sekitarnya. Damai ini dimulai dari diri sendiri yang ditularkan pada sesama manusia dan makhluk ciptaan Tuhan yang ada sekitarnya. 4. Hatinya gembira: banyak peristiwa yang membuat gembira. Mata hari membawa terang dan menghangatkan, anak-anak membawa keceriaan dalam hidup ini. 5. Pasrah: pengalaman yang kita alami membuktikan bahwa Tuhan mengatur segala-galanya baik yang menyenangkan maupun yang menyusahkan/menyedihkan. Kita memasrahkan diri pada penyelenggaraan Tuhan. 6. Menerima apa adanya: Tidak membandingkan diri dengan orang lain. Tuhan menciptakan kita dengan sempurna. Ciptaan ini diberkati Tuhan meskipun kita menganggap kurang sempurna. 7. Tidak suka protes: kalau sudah diberkati Tuhan, menerima apa adanya dan pasrah, apa lagi? Tidak perlu mengungkapkan ketidakpuasan kita dengan protes baik kepada diri sendiri maupun kepada lingkungan sekitar kita. 8. Bersahabat : bersahabat dengan diri sendiri berbuah kemesraan dengan siapapun di sekitan kita.
P
Lansia tidak bahagia Bagaimana dan mengapa? 1. Relasi dengan Tuhan yang terhambat dan kurang dekat: ini disebabkan ketidak puasan akan banyak hal antara lain karena kesalahan dan dosa-dosa masa lalu. Relasi dengan sesama kurang harmonis. 2. Suka mengeluh dan kurang puas dalam banyak hal. 3. Belum dapat mengampuni atau minta ampun. 4. Sulit menerima diri baik yang bersifat jasmani atau rohani 5. Tidak bersahabat dan belum bersahabat dengan diri sendiri. 6. Belum dapat integrasi dengan diri sendiri. 7. Kurang pasrah pada Tuhan atau lingkungan. 8. Kurang bersukur.
Bagaimana dan apa yang disebut integrasi diri? 1. Dosa tanpa henti, berkajang dihadapan Tuhan. Bukan hasil yang penting, tetapi kedekatan dengan Tuhan. Pasrah dan pantang menyerah. Berdoa terus meskipun ngantuk, karena ngantuk halal bagi lansia. 2. Membuang luka batin: segala pengalaman yang menyakitkan mengecewakan, ketidak puasan , iri hati, dan segala pengalaman yang tidak membahagiakan sebaiknya dibuang jauh-jauh. 3. Belum dapat mengampuni: orang-orang yang menghambat kesuksesanku, orang yang menyakiti hatiku, yang menjerumuskan aku, yang menyebabkan aku sengsara, dsb. Belum dapat aku ampuni dan melupakannya. Minta ampun atas kesalahan dan kekurangan dimasa lampau sehingga tidak menanggung beban menjadikan ringan. 4. Berdamai dengan siapapun termasuk dengan diri sendiri: dengan anak isteri, cucu, teman, tetangga, ipar, adik kakak, bos, dsb. Hidup sungguh-sungguh damai!!! 5. Membangun kesatuan, misalnya kelompok lansia, kelompok arisan, lingkungan gereja dan sebagainya. 6. Melihat keseluruhan, tidak terhimpit pada lingkup yang sempit saja. 7. Mensyukuri Tuhan atas anugerah yang kami terima dengan Cuma Cuma. 34
ADIYUSWO (Lansia) ELIZABETH ZAKARIA
erubahan gaya hidup membuat orang cenderung malas berolahraga, dengan pola makan yang cenderung makanan siap saji dimana bahan olahan sebagian besar menggunakan bahan kimia, dirasa lidah memang lebih nikmat, tidak kita sadari mempengaruhi kesehatan kita pada umumnya. Terutama pada kesehatan tulang dan asam urat pada orang lanjut usia. Apa lagi kurangnya kesadaran mengasup makanan yang banyak mengandung zat kalsium tinggi. Tak heran jika penderita osteoporosis dan asam urat pada lansia meningkat. Demikian dr Loanita dalam ceramah kesehatan lansia paroki St Odilia Citra Raya, tanggal 2 Februari 2014, dihadiri kurang lebih 50 lansia. Asam urat bisanya terjadi karena adanya peradangan pada sendi atau otot yang disebabkan kelebihan kadar asam urat pada darah manusia. Hal ini disebabkan berlebihnya makanan yang dikonsumsi mengandung zat purin, sedangkan kemampuan ginjal menetralisir atau membuang zat purin dalam darah terbatas. Dalam kasus ini biasanya ditandai munculnya rasa nyeri pada sendi otot bahkan disertai bengkak pada persendian. Cara pencegahan dengan menghindari atau mengurangi makanan yang banyak mengandung zat purin misalnya jerohan, sayuran hijau tua, emping, ikan laut, daging, dll. Dan yang perlu diperhatikan berat badan yang ideal serta hidup seimbang. WHO (World Health Organisation) organisasi kesehatan dunia menyebut lansia dalam tiga kelompok yaitu : orang yang berusia 60 –74 tahun disebut lansia, 75 –90 tahun orang tua dan >90 tahun sangat tua. Dalam UU No 13/1998 tentang kesejahteraan lansia menegaskan yang disebut lansia orang yang sudah mencapai usia 60 tahun keatas. Dalam pemeriksaan kesehatan penderita asam urat lansia menunjukkan 90 persen orangtua umat paroki St Odilia pada umumnya masih baik hanya beberapa yang harus ditindaklanjuti. Osteoporosis merupakan penyakit menurunnya kepadatan tulang lebih cepat dari pada yang dapat direstrukturisasi oleh tubuh. Pola hidup yang tidak sehat dan kurangnya nutrisi kepadatan tulang yaitu kalsium, vitamin dan protein menyebabkan penyakit ini akrap mendampingi kita. Dari segi financial pengobatan penyakit ini menyerap biaya tidak sedikit, bisa-bisa berdampak psikologis. Jumlah penderita osteoporosis di Indonesia cenderung meningkat. Data Kemenkes RI tahun 2006 menunjukkan 2 dari 5 perempuan Indonesia menderita osteoporosis. Hasil penelitian Perhimpunan Osteoporosis Indonesia menyimpulkan perempuan penderita osteoporosis berusia diatas 50 tahun mencapai 32,3 persen,sedangkan pada pria 28,8 persen. Hal ini sangat dipengaruhi diskriminasi masyarakat, yaitu pada umumnya kaum ibu lebih punya rasa kepedulian pada pekerjaan keluarga. Sedangkan kaum bapak lebih banyak santai, kurang peduli pada pekerjaan rumah. Bukan di Indonesia saja, Negara lain pun mengalami hal serupa. WHO menunjukan sekitar 200 orang penderita osteoroposis, selain itu terdapat sejumlah kasus patah tulang, 50 persen adalan patah tulang paha atas yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup bahkan kematian. 35
Menurunnya kepadatan tulang dapat dicegah dengan mencukupi asupan nutrisi, olahraga atau latihan pisik yang tepat serta mengkonsumsi makanan yang berkalsium tinggi dan paparan sinar matahari pagi yang cukup. Olahraga yang murah meriah dengan resiko rendah misalnya jalan kaki, jogging bisa dilakukan dimana saja sekitar 10.000 langkah per hari. Selain itu kesehatan tulang akan terjaga bila menerapkan pola hidup sehat, dengan menjahui rokok dan alkohol sedini mungkin. Pencegahan osteoporosis sebaiknya dilakukan sejak usia muda, jangan menunggu pada usia 30 tahun dimana tercapai kepadatan tulang yang sempurna. Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium,misalnya susu, keju, ikan, sayuran hijau, kacang-kacangan, sereal, dan juga vitamin D. Hidup sehat, diet yang seimbang kaya akan nutrisi, serta memperhatikan berat badan ideal juga dapat meningkatkan kepadatan tulang. Terapi estrogen yang diawali 2 sampai 4 tahun pada para perempuan setelah menopause juga dapat memperlambat atau mencegah pengeroposan tulang dan mengurangi resiko patah tulang. Tidak banyak orang menyadari bahwa dirinya terkena osteoporosis . Hal ini disebabkan menurunnya kepadatan tulang berlangsung pelan sejalan dengan kebiasaan orang yang rajin berolahraga cara hidup seimbang, mengonsumsi makanan berkalsium tinggi. Biasanya pada awalnya merasa pegal-pegal pada pinggang, lutut, jari tangan atau siku, yang kebanyakan orang mengira akibat terlalu capeh kerja. Hal i t u p e r l u d i wa s p a d a i k a r e n a a d a kemungkinan itu adalah gejala osteoroposis atau pengeroposan tulang. (AY dari berbagai sumber)
Luapan Hati
Luapan Hati Safari Komunitas Pastoral Adiyuswo se KAJ
Adiyuswo Elizabeth Zakaria Paroki St Odilia bersemangat tinggi Oleh : Ch. Suroto
O
ma, juga ikut? …… Opa dan Oma juga ikut? …. Bapak dan Ibu ikut? ….. begitu pertanyaan saya layangkan pada orang tua yang kemungkinan berjalan duaratus meter saja sudah ngos-ngosan. Sementara imbauan dari panitia lansia KAJ sebaiknya pesertanya yang masih bisa mandiri masih mampu melayani dirinya sendiri karena area Taman Safari Indonesia sangat luas, stan satu dengan lain lumayan jauh. Pagi hari pukul 06.16 Selasa tanggal 3 Juni 2014 kami 52 lansia siap menuju ke TSI (Taman Safari Indonesia). Kami, pengurus lansia paroki St Odilia sangat khawatir karena diantara peserta sudah ada berusia diatas 70 tahun bahkan ada yang berusia sekitar 80an tahun dan yang memprihatinkan kesehatan oma-opa tidak lajak untuk bersafari ria. Sangat riskan. Untuk mengantisipasi kemungkinan yang tak dikehendaki, pengurus menyediakan 0bat-obatan guna pertolongan darurat yang dipercayakan pada suster Clarensia sebagai para medisnya. Kursi roda pun kami persiapkan, karena dari peserta ada empat atau lima orang datang berjalan saja dipapah oleh pendamping (istri) yang juga cukup tua, dan sudah pasti masingmasing peserta membawa obat-obatannya sendiri. Sepanjang jalan kenangan, kami bernyanyi dan lagu-lagu rohani mengalun diantara gemuruhnya suara gas dan knalpot kendaraan cukup buat teling tuli, ciri khas orang Jakarta yang maunya serba cepat saling mendahului. Menyebalkan. Terlebih setelah istirahat di rest area sentul kami masing-masing mendapatkan buku sambutan dan ucapan terimakasih dari pengurus lansia Simeon Hanna KAJ didalamnya tertulis lagu-lagu kenangan, kami nyanyi bersama dan sudah barang tentu suara kami seperti jalan yang kami lalui …. Gadis kerudung coklat (putih) pujaan s'moga kasih kita abadi. (lagu Sint Carolus) suster kita Clarensia nyanyi dengan semangat dan suaranya merdu, maklum asli Sumatera Utara, dapat aplaus yang meriah, sampai sopir kami ikutan terpingkal-pingkal. Bahkan ada seorang ibu minta lagu kenangan yang sangat berkesan (pribadi) sampai menitikan air mata terkenang pada seorang kekasihnya yang amat dicintai. “Dia sangat handsome baik budi, taat pada Jesus” katanya pada saya.
36
Dalam kata sambutan Romo Andang L Binawan, SJ vikaris Episkopalis KAJ, sangat diharapkan segala kenangan indah yang tersimpan dalam lagu-lagu itu tetap mampu menyalakan api kehidupan yang terasa meredup. Semoga dengan itu, setiap orang pun, dalam keadaan apa pun, tetap mampu membagikan kegembiraan dan semangat hidup bagi sesama dan dunianya. Rangkaian kata bermelodi itu bisa tersimpan sejuta memori, baik menggembirakan, maupun menyedihkan. Artinya ketika lagu itu dinyanyikan dapat membangkitkan rasa, semangat, empati pada orang yang dia cintai. Deo Gratias, syukur pada Allah. “Lagu merupakan ungkapan isi hati yang disampaikan melalui nada yang indah merdu menyentuh hati siapapun yang mendengarkan. Buku Kumpulan Lagu ini ditujukan untuk memuji Tuhan, dan sekaligus menjadikan hiburan bagi kita semua untuk mendekatkan diri pada Tuhan melalui pelayanan Kebersamaan Dalam Kasih”. Demikian FH Djoko Kirmanto, purnawirawan jendral TNI, ketua umum Adiyuswo KAJ.
Menyaksikan koleksi berbagai satwa liar yang dilepas bebas seperti di habitat aslinya , bukan satwa endemic Indonesia saja, tetapi juga satwa buas dari Afrika dan lain-lain Negara, yang antara lain singa begitu santai telentang di atas pilar ngangkang membuat penonton tertawa geli seakan-akan memamerkan ini lho anuku mana anumu . Sejak area taman safari diperluas tampaknya agak sepi, terlihat banyak kandang yang kosong kurang penghuninya. Kanan kiri tampak pohon besar-besar rindang lebat menghijau bak hutan Amazoon di Amerika sana. Hal ini serasa melakukan penjelajahan belantara dunia, yang terhampar pada lereng gunung Pangrango di daerah Bogor. Berbagai atraksi binatang buas, burung yang jinak lucu, berfoto ria bersama anak harimau, macan tutul, orang utan dan singa putih merupakan kebanggaan yang tak terlupakan. Begitu juga makanan local dan internasional tersaji dengan harga menguras kantong. Taman Safari Indonesia yang sudah diperluas serasa masih kurang luas itu juga menyediakan tempat bermalam seperti vila, caravan dan safari lodge, bagi mereka yang kepingin mendengarkan nyanyian koor binatang buas dan celoteh burung yang merdu. Hari pun larut sore, kami bergegas untuk pulang. Beraneka tanda seragam kaos, topi, bedera yang diacung-acungkan petunjuk rombongan dari masing-masing paroki, memudahkan peserta berkumpul. Sangat sulit bagi yang sama sekali tidak siapkan tanda-tanda, seperti kami dari paroki Odilia.
Batas umur manusia 70 tahun, 80 tahun jika kuat 37
Badan letih, kaki sempoyongan, namun wajah berseri-seri; …..”kapan lagi kita bersama-sama berwisata”, jawabnya ketika saya tanyai bagaimana oma, opa, bapak ibu sehat? Puji Tuhan, walaupun berjalan tertatih-tatih dan bersandar pada yang menuntun. Terimakasih Tuhan, terima kasih panitia KAJ, terima kasih Romo Felix, Suster Melanie atas restu dan doanya, kami selamat sampai rumah masing-masing. Semoga tetap sehat. Dan saya yakin dalam hati kegembiraan adalah obat yang paling manjur untuk memulihkan kesehatan kita. Amin. GBU. “Sepanjang jalan kenangan”. . . .
Profil
Profil
Puji Tuhan atas bakat yang Kau karuniakan kepadaku Hai teman-teman…..pernahkan teman-teman mendengar, mengenal dan menonton olahraga tenis meja????? Teman-teman bahkan pasti pernah bermain tenis meja atau jangan…jangan… hoby olahraga tenis meja juga yaaaa..!!! Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang diperlombakan baik di tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota madya, propinsi, nasional dan internasional. Permainannya kelihatan sederhana tetapi butuh konsentrasi penuh dan menguras tenaga karena bolanya kecil, betnya kecil dan arenanya kurang lebih hanya seluas meja makan teman-teman di rumah. Berikut ini ada seorang teman kita yang menjadi pemain tenis meja yang sangat berbakat, yang membuat kami, team Melodi tertarik untuk mengangkat profil diri & prestasinya. Teman kita ini sudah mengikuti banyak perlombaan dan memperoleh banyak piagam, piala dan tentunya juga uang pembinaan. Salah satu kami menampilkan dalam edisi anak berbakat ini, karena teman kini tampil memukau pada PORSENI III di Wilayah Tigaraksa 4 & 11 Mei 2014. Siapakah teman kita ini??? Ini diaaa.. Nama
: Marcella Rosa Triastuti
TTL
: Tangerang, 16 Januari 2004
Kelas
: IV SD Tunas Harapan Tigaraksa
Hobbi
: Bermain Tenis Meja
Cita-cita
: Menjadi Pemain Tenis Meja Nasional-Internasional
Club
: Persatuan Tenis Meja (PTM) Garuda di Karawaci.
Teman kita ini walau masih kecil telah mengikuti banyak perlombaan tenis meja di berbagai tingkat baik lokal, nasional maupun internasional. Perlombaan-perlombaan yang teman kita ini ikuti misalnya : 1. Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SD (Juara II); 2. Turnamen antar club tenis meja se-jabodetabek tahun 2013 (Juara III); 3. Kejuaraan Paguyuban tenis meja Tangerang selatan (Juara III);
Ayo kita wawancarai teman kita ini ya, supaya kita tahu lebih dalam tentang perjalanannya sebagai seorang pemain tenis meja yang sangat berbakat. * Bagaimana perasaan Cella sebagai pemain tenis meja? Pertama-tama saya bersyukur kepada Tuhan atas bakat yang diberikan kepadaku. Kedua saya bersyukur kepada orangtua saya tercinta yang sangat mendukung saya dalam mengembangkan bakat saya pada cabang olahraga tenis meja. Mereka setia mengantar dan menemani saya untuk latihan dan juga ketika ada perlombaan. * Apa yang membahagiakan Cella dalam menekuni olahraga tenis meja dan apa tantangan yang mungkin membuat Cella sedih atau kecewa? Perasaan yang membahagiakan saya adalah saya dapat mengikuti lomba tenis meja di berbagai ajang baik tingkat local, nasional maupun internasional dan juga ketika saya dapat menjuarai pertandingan dan memperoleh penghargaan berupa piagam, medali dan piala. Saya sungguh sangat bahagia dan daya juang untuk tekun dan disiplin berlatih terus berkobar. Sedangkan pengalaman dan perasaan yang pernah membuat saya sedikit grogi adalah ketika menghadapi lawan yang berat, misalnya ketika berhadapan dengan lawan dari singapura, china, dsb. Tetapi saya tidak menyerah dan mundur, saya malahan banyak belajar dari mereka untuk sabar dan dengan rendah hati mengakui kelebihan lawan (orang lain). Demikian menurut bungsu dari tiga bersaudara ini santai.
* Bagaimana pengaturan waktu latihan dengan jam belajar Cella di rumah dan di sekolah? Saya harus mengatur jam belajar dan jam latihan secara seimbang sehingga keduanya dapat berjalan dengan lancar. Perkataan Cella diamini oleh sang ayah (bpk. Demetrius) bahwa memang harus pandai mengatur waktu dan disiplin menggunakan waktu yang ada. Kadang pulang latihan tengah malam dan pagi jam 05.30 harus bangun pagi untuk persiapan ke sekolah, apalagi ketika ada ulangan. Jadi harus menyesuaikan jadwal latihan dengan kegiatan di sekolah, kecuali kalau ada jadwal pertandingan yang berbenturan dengan jadwal sekolah ya kami ijinkan ke sekolah. Perkataan bapak Demetrius ditegaskan oleh bapak ketua lingkungan Don Bosco (bpk. Gregorius Hengky) bahwa kegiatan olahraga tenis meja harus diseimbangkan dengan kegiatan belajar, jadi harus benar-benar disiplin waktu. Bapak Hengki menegaskan bahwa 100 % tenis meja & tentunya juga 100 % sekolah/belajar. * Apa harapan Cella terhadap lingkungan, sekolah dan Gereja? Saya berharap keluarga-keluarga, pihak sekolah dan juga pihak Gereja memberi dukungan dan perhatian bagi adik-adik dan temanteman yang berbakat di bidang apapun, sehingga mereka dapat mengembangkannya dengan baik dan dengan demikian nama keluarga, sekolah dan juga Gereja akan diharumkan sehingga Allah dimuliakan oleh semua manusia.
4. PORSENI ke-III di Wilayah Tigaraksa (Juara I); 5. Turnamen Tenis Meja Internasional lima Negara: India, Malaysia, Singapura, Australia, Indonesia; Dahlan Iskan Cup (2014); (Gagal di penyisihan oleh pemain China) 6. Kejuaraan dalam HUT kabupaten Tangerang 2013 (Juara III); 7. Kejuaraan dalam HUT PKB ke-3 GPIB (Gereja Protestan Indonesia bagian Barat) Filadelvia-Bintaro (Juara I), dsb. 38
39
* Apa pesan Cella untuk adik-adik dan teman-teman semuanya? Hai adik-adik dan teman-teman semua, ayo semangat untuk kembangkan bakatnya, jangan putus asa ... ayo terus tekun dan makin disiplin untuk berlatih ya. Orang yang tekun akan menuai hasil yang membahagiakan dan memuaskan. Demikian Interview kami (Team Melodi), semoga bisa menjadi inspirasi bagi anak2 muda kita yg berprestasi, yang tentunya membanggakan dirinya, orangtua, keluarga, lingkungan, wilayah & gereja St.Odilia.... dan semoga menjadi bagian kebanggaan bangsa kita Indonesia, kelak .... mudah2-an, Amin. Tuhan memberkati.. da..da…da….
Jendela Keluarga
Roy Marten:
Jendela Keluarga
“Saya Disembuhkan Karena Cinta dan Maaf ” Oleh : Idus Masdi
N
arkoba itu penuh tipu daya, karena begitu kita terjerumus di dalamnya, maka sangat sulit untuk keluar dari situ. Hal ini diungkapkan oleh Roy Marten saat memberikan kesaksiannya tentang bahaya narkoba dalam kehidupan masyarakat di Gereja Santa Odilia, Minggu (1/6/2014). Dalam perbincangan dengan Melodi, bintang Film Cintaku di Kampus Biru ini, menegaskan ada begitu banyak jenis narkoba yang beredar di tengah masyarkat saat ini. Beberapa jenis yang sudah lama dikenal oleh publik, antara lain, ekstasi, sabu, ganja, putaw. Tetapi saat ini, katanya, ada banyak jenis baru yang belum masuk dalam undang-undang, karena itu, masyarakat harus lebih hati-hati. Roy mengakui bahwa sebelum ditangkap oleh aparat keamanan, dirinya adalah termasuk orang yang cukup aktif mensosialisasi penolakan terhadap narkoba konvensional, seperti ganja, putaw, atau obat teler lainnya. Tetapi pada tahun 1997 datang narkoba jenis baru seperti sabu dan ekstasi. Saat itu, penggunaan kedua jenis baru itu dianggap tidak melanggar undang-undang, karena bukan termasuk jenis narkotik, melainkan psikotropika. Ia juga sempat bertanya kepada orang-orang tentang kebenaran hal itu. Jawaban yang diperolehnya tetap sama: ekstasi dan sabu-sabu termasuk jenis psikotropika. Ketika pertama kali ditangkap, suami dari Anna Maria itu, bingung. Ia ditangkap melanggar undang-undang narkoba, karena menggunakan jenis sabusabu, padahal sebelumnya jenis sabu-sabu tidak masuk dalam jenis yang dilarang oleh undang-undang. Ia sesungguhnya tidak mempermasalahkan penangkapan itu, karena dalam perkembangan sabu dan ekstasi memang masuk dalam jenis narkoba. Namun yang ia persoalkan adalah mengapa koleganya yang mengonsumsi jenis sabu-sabu tidak ditangkap. Mengapa hanya dirinya yang ditangkap? Inilah pertanyaan yang diakuinya tidak memperoleh jawaban pasti hingga saat ini. Terlepas dari kontroversi itu, dalam kesaksian tentang bahaya penyalahgunaan narkoba di depan umat Paroki Santo Odilia, bintang Film Badai Pasti Berlalu (1977) itu, tak henti-henti mengingatkan bagaimana sulitnya keluar dari ketergantungan narkoba, kalau sudah terjerumus di dalamnya. Godaan untuk terus menggunakan barang haram itu begitu kuat. Menurutnya, hanya satu hal yang bisa membuat kita terhindar dari narkoba, yaitu jangan pernah menyentuh atau mencoba menggunakan narkoba, karena dampak yang ditimbulknanya sulit diperkirakan. “Saya sudah berjanji dalam diri saya untuk tidak lagi menggunakan narkoba, tapi itu tidak gampang, namun butuh proses,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa untuk menghentikan kebiasaan buruk itu bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Ia mencontohkan bagaimana dirinya bisa ditangkap untuk kedua kalinya, gara-gara terlibat kasus yang sama. Namun ia melihat peristiwa itu secara positif. Ia mengganggap pengalaman itu sebagai shock therapy, sehingga tidak mengalami hal yang serupa di kemudian hari. Namun ia mengingatkan bahwa untuk menghentikan kebiasaan yang tidak terpuji itu sangat ditentukan oleh lingkungan di mana kita tinggal.
40
Menurut Roy, yang banyak berperan untuk membantu menjauhkan diri dari pengaruh narkoba adalah keluarga. Doa, perhatian dan cinta dari keluarga merupakan unsur utama agar bisa bangkit dari keterpur ukan. Pendampingan yang dilakukan keluarga tidak boleh dianggap remeh. Hal itu ditegaskannya m e n g i n g a t ke n y a t a a n s e l a l u menunjukkan bahwa orang tidak akan pernah menang kalau sudah terseret dalam narkoba, sebaliknya selalu kalah. Untuk menjadi pemenang, maka resepnya hanya satu, yaitu jangan pernah menyentuh narkoba. Di sinilah keluarga mengambil banyak peran untuk mengingatkan ang g ota keluarganya agar tidak mudah terseret dalam pengaruh narkoba. Selain itu, Roy juga mengingatkan generasi muda untuk hati-hati dengan narkoba, karena hampir setiap hari selalu ada jenis narkoba dengan kemasan baru. Risiko yang ditanggung sangat besar. Ia mengatakan bahwa saat ini, sebagaimana diliris oleh BNN (Badan Narkotika Nasional), ada 24 jenis narkoba jenis baru beredar di tengah masyarakat. Dan yang membuat kita lebih memprihatinkan, katanya, saat ini di luar negeri sudah ada 150-an jenis narkoba baru yang tidak kenal. Ia mempredikan mungkin sebentar lagi akan masuk ke Indonesia, karena jaringan narkoba sangat tersitematis. Merespons muncul jenis-jenis baru itu, ia mendesak pemerintah untuk memberitahu jenis-jenis bar u itu, sehing ga masyarakat tidak terjebak. Hal ini dirasakan penting sebab banyak orang terjerumus dalam narkoba, lantaran tidak tahu.
Saat ini, katanya, banyak jenis narkoba dikemas dalam bentuk permen, kukis, dan berbagai macam bentuk lainnya. Kondisi seperti inilah yang harus diwaspadai masyarakat. Karena itu, ia mendesak pemeritah untuk lebih pro aktif mensosialisasikan kepada masyarakat terkait dengan munculnya berbagai jenis baru yang dikemas dalam bentuk obatan-obatan dan permen, sehingga masyarakat tidak terjerumus. Tipu daya narkoba itu begitu kuat. Pengaruh Lingkungan Terkait dengan pengaruh lingkungan, sekali lagi Roy menegaskan bahwa lingkungan dan pekerjaan merupakan hal yang amat banyak mendorong orang tergoda untuk menggunakan narkoba. Profesinya sebagai pekerja seni - dengan jadwal shooting yang tidak tetap, mengharuskan dirinya harus tetap tampil prima di lokasi shooting. Ia kerap kali berada di lokasi shooting hingga jam 03.00 dan bahkan hingga jam 05.00 pagi. Pada jam 02.00 hingga jam 04.00 pagi, sesuai dengan tuntutan peran berdasarkan arahan sutradara, dirinya harus pindah dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Persoalan di sini adalah bagaimana harus mempertahankan stamina agar tetap bugar. Di situlah tantangan sebagai pemain film atau pesinetron. Untuk menjaga stamina, tidak sedikit aktor/aktris mengonsumsi obat stimulan untuk menjaga agar fisik tetap kuat dan bugar. Kalau tidak menggunakan obat doping maka tubuh tidak kuat. Roy menceritrakan pengalamana bahwa ketika shooting hingga larut malam ia sering menggunakan obat stimulan yang dianggap sebagai obat doping untuk membantu stamina tubuh. Tidak sedikit aktor atau pesinetron mengomsumsikan obat jenis stimulan di lokasi shooting. Persoalan biasanya datang lebih kemudian. Banyak obat stimulan yang dianggap sebagai doping terdapat kandungan narkoba. Awalnya, para penggunanya umum tidak tahu kalau obat yang dianggap doping masuk dalam kategori jenis narkoba. Hal yang sama juga dialaminya. Ia merasa terjebak, karena tidak tahu obat doping yang dikonsumsinya itu masuk kategori narkoba. Ia pasrah ketika ditangkap. Namun, dalam hatinya ia protes. Ia merasa tidak diperlakukan secara adil, karena banyak koleganya yang menggunakan jenis obat yang sama tidak ditangkap. Karena itu, ia mempertanyakan di mana letak keadilan. Mengapa hanya dirinya yang ditangkap?
Tapi kemudian Roy menyadari bahwa tidak ada gunanya mempersalahkan orang lain atas masalah itu, karena tidak akan menyelesaikan masalah. Ia justru melihat ada hikmah dari setiap peristiwa. Pengalaman ditahan dan bahkan hingga masuk penjara telah mengajarkan banyak hal kepadanya bagaimana harus menentukan sikap agar bisa terhindar dari pengaruh narkoba. Baginya, sikap waspada di lingkungan tempat kita bekerja, sangat penting. Ia pun menawarkan beberapa tips agar bisa terhindar dari jangkauan narkoba, antara lain, pertama, jangan membawa uang yang berlebihan, karena uang bisa menggoda orang untuk membeli narkoba, meskipun harganya mahal; kedua, jangan berkumpul dengan orang yang sering menggunakan narkoba; ketiga, jangan lupa berdoa, sebab doa akan membuat kita kuat melawan godaan, sehingga tidak akan mudah t e r j e r u mu s. Ke k u a t a a n d o a t i d a k a d a tandinganya. Cinta yang Menyembuhkan Ketika berbicara tentang keluarga, aktor kawakan ini dengan penuh antusias mengatakan bahwa dirinya termasuk pria yang paling berbahagia di dunia ini karena memiliki istri yang istimewa dan anak-anak yang luar biasa. Ia merasa beruntung karena keluarga selalu mendukungnya. Hal yang paling mengesankan bagi dirinya adalah bagaimana istri dan anakanaknya memberikan kekuatan dan terus mendampinginya saat ia jatuh. Karena itu, keluarga baginya adalah segala-galanya. Ia merasakan bagaimana peran keluarganya begitu besar dalam memberikan semangat sehingga dirinya bisa bangkit kembali.
“ Jangan Coba-Coba dengan NARKOBA “
41
Jendela Keluarga
Jendela Keluarga
Menurut Roy, keluarga yang baik bukan hanya datang dan dekat ketika salah satu anggota keluarganya meraih sukses. Istri dan anak-anak pasti senang dengan ayahnya kalau meraih sukses. Tapi bagi Roy itu tidak cukup. Keluarga yang baik bagi Roy, justru ketika salah satu anggota keluarganya jatuh, maka semua yang lain datang memberikan dukungan dan melakukan kegiatan pendampingan dengan penuh rasa hormat. Roy merasakan begitu penting arti keluarga dalam hidupnya. “Saya bangga karena saya memiliki seorang istri yang setia. Ia sudah teruji sebagai seorang wanita yang setia dan tegar. Ketika saya jatuh, ia selalu berada di samping saya. Inilah yang membuat saya semakin insyaf memang wanita diciptakan sebagai penolong. Tidak hanya itu anak-anak saya juga luar biasa. Mereka bilang, Papa, setiap orang mempunyai sisi gelap dalam hidupnya. Cuma yang lain tidak terbongkar, sementara papa saja yang terbongkar, dan kami tahu itu,” kenang bintang film Cintaku di Kampus Biru itu. Seraya ia menambahkan: “Saya tahu istri dan anak-anak saya merasa sakit dengan peristiwa yang menimpa saya. Tetapi mereka sejenak melupakan rasa sakit itu, kemudian mereka datang menguatkan dan membesarkan hati saya.” Selanjutnya Roy menegaskan bahwa peristiwa yang menimpa dirinya membuat keluarga merasa terhina dan malu. Orang yang mereka banggakan selama ini tiba-tiba jatuh. Ia melihat istri dan anak-anak merasa sakit. Mereka mungkin bisa diam, tetapi teman-teman dari anak-anaknya belum tentu bersikap seperti mereka yang bisa memaafkan bapaknya. “Saya dua kali ditangkap. Istri dan anak-anak pasti terluka. Kekecewaan mereka sulit untuk diobati, dan kalaupun diobati, tidak mungkin pulih seperti semula. Saya kira semuanya bohong, kalau dikatakan semua pulih seperti awal lagi. Sesuatu yang sudah retak, agak sulit dipulihkan kembali,” tegas ayah dari pesinetron Gading Marten ini. Tetapi Roy selalu percaya bahwa pada saatnya semua akan kembali utuh seperti semula. Ia yakin “cinta” dan “maaf ” merupakan kekuatan dahsyat yang bisa mengembalikan keadaan.
Setelah mendengar kata 'maaf' itu, Roy menyatakan rasa penyesalannya. Ia merasa seperti ada es yang diguyur di atas kepalanya. Setelah itu ia sadar bahwa apa yang dilakukan selama ini, ternyata menimbulkan kerusakan. “Ya Tuhan, saya sadar, kerusakan yang saya timbulkan meninggalkan lubang sedemikian besar. Saya harus bertanggung jawab semuanya itu. Saya ini orangnya egois. Saya menghabiskan seluruh waktu hanya untuk kesenangan saya. Karena itu, saya berjanji untuk mengorbankan seluruh waktu saya untuk istri dan anak-anak. Sebab bagi saya utang waktu nggak bisa dibayar. Saya melihat anak-anak bertumbuh sendiri selama ini, sementara di sisi lain saya menyian y i a k a n wa k t u s ay a s e l a m a ber tahun-tahun,” ungkapnya dengan nada penyesalan.
Pembeli & Perangkai Bunga Gereja Oleh : Tri Kunti
S
alah satu pelayanan Wanita Katolik RI di Gereja adalah mengkoordinir Tim pembeli dan perangkai bunga, Ibu Evin Adrianto sebagai koordinator perangkai dan Ibu Anna Maria Sidarta sebagai koordinator pembeli. Tim Pembeli Bunga ada 5 orang yaitu, Bu Anna, Bu Evin, Bu Kunti, Bu Astuti dan Bu Stefana. Belanja bunga biasanya kami lakukan pada Jumat sore atau Sabtu dini hari dengan berbekal uang Rp350.000,-, kami harus mencukupkan untuk membeli bunga yang akan memperindah gereja.Supaya cukup biasanya kami membeli langsung ke pasar bunga Rawa Belong, disini kami dapat memilih dan membeli bunga dengan harga grosir, karena itu kami berangkat membeli bunga pada Sabtu dini hari agar bisa mendapatkan bunga yang segar dan harga yang miring.Warna bunga yang kami beli selalu disesuaikan dengan kalender liturgi. Tim perangkai yang terdiri dari Bu Evin dan Bu Endang, Bu Kunti dan Bu Sinta, Bu Siska dan Bu Lastri, Bu Stefana dan Bu Jum, serta Bu Mundi dan kawan-kawan mulai merangkai pada Sabtu pagi.Kami senang jika bunga yang dirangkai yang cukup banyak sehingga mendapatkan beberapa rangkaian yang cukup untuk memperindah altar, tetapi kami juga tidak kecil hati kalau ternyata bunga yang harus dirangkai hanya sedikit karena harga bunga sedang mahal. Kamipun melayani pasangan pengantin yang ingin dibuatkan rangkaian khusus, baik itu berupa bunga tangan ataupun untuk persembahan ke Bunda Maria pada saat pemberkatan pernikahan, sesuai dengan anggaran yang mereka punyai dan tidak kami beda-bedakan. Sedangkan untuk rangkaian hari Raya kami menyesuaikan dengan anggaran yang diberikan oleh panitia.
“Karena cinta istri dan anak-anak saya, maka saya menjadi orang yang luar biasa dalam hidup ini. Cinta itu membuat kami utuh kembali. Walaupun ada sedikit goresan luka di hati mereka, tetapi kemudian berangsur sembuh karena cinta. Kesembuhan itu juga terjadi karena ketulusan mereka untuk memaafkan saya. Akhirnya, saya sadar, ternyata maaf itu menyembuhkan,” kata Roy Marten. 42
43
Kami bertugas bergantian berdasarkan jadwal yang dibuat oleh koordinator, jika berhalangan kami memberitahukan ke koordinator paling lambat 2 hari sebelum bertugas, atau langsung bertukar tanggal dengan perangkai lain. Tim pembeli dan perangkai bunga di Odilia masih sedikit, karena itu kami terbuka untuk yang ingin belajar merangkai dengan datang dan ikut bergabung setiap Sabtu pagi pukul 10.00, ini juga berlaku untuk siapapun yang tersentuhikut menjadi tim pembeli bunga. Kami berharap ang garan membeli bunga dinaikkan sehingga kami dapat membeli bunga yang cukup untuk dirangkai.
Khazanah Gereja
Khazanah Gereja
Sakramen
(Oleh : Misdiyanto)
P
ara pembaca yang terkasih, dalam rubrik katekese edisi ini kita akan memperdalam pemahaman tentang sakramen dan sakramen inisiasi. Topik ini dipilih karena dalam bulan ini anak-anak paroki kita menerima komuni pertama dan tahun depan anak-anak remaja kita mulai mempersiapkan diri untuk menerima sakramen krisma. Kita bisa lebih memahami pengertian tentang sakramen agar bisa membantu kita semua untuk menghayati dan memaknai apa itu sebenarnya sakramen dan mana yang termasuk sakramen inisiasi? Guna memahaminya kita bertolak dari pengertian kata sakramen. Sakramen adalah tanda keselamatan/rahmat dan kehadiran Tuhan dalam hidup manusia. Yesus Kristus adalah sakramen dasar, karena seluruh hidup Yesus Kristus menghadirkan Allah kepada manusia. rahmat dan kasih Allah menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus. Rahmat dalam sakramen hanya akan menjadi efektif jika penerima sakramen memiliki iman dan keadaan batin yang siap dalam pelaksanaannya. Mengapa tujuh (7) Sakramen?. Tujuh Sakramen dipilih karena ketujuh sakramen tersebut mewakili seluruh hidup manusia, dan karena angka tujuh merupakan angka sempurna yang memiliki makna khusus. Ke tujuh sakramen itu dihadirkan bersumber dari hidup dan karya Yesus. 1. Sakramen Baptis (Permandian) = baptisan Yesus (Mat 3:1317), 2. Sakramen Ekaristi (Komuni Pertama) = perintah Yesus dalam perjamuan malam terakhir (Luk 22:19), 3. Sakramen Penguatan (Krisma) = hubungan tak terpisahkan antara Yesus dgn Roh Kudus (Kis 2: 11), 4. Sakramen Perkawinan = perhatian Yesus yg besar pada ikatan suci perkawinan (Mat 19:3-12), 5. Sakramen Imamat = Yesus memilih 12 orang & memberi kuasa untuk mewartkan Injil (Mrk 3:13-15), 6. Sakramen Rekonsiliasi (Tobat) =Yesus memiliki kuasa untuk mengampuni (Mrk 2:5), dan Ia memberi mandat kepada para Rasul untuk menyatakan ada atau tidaknya dosa seseorang (Yoh 20:23), 7. Sakramen Pengurapan orang sakit (Minyak Suci) = Yesus menyembuhkan banyak orang sakit & pengutusan para mu r i d u n t u k p e l ay a n a n p e n y e m b u h a n d e n g a n menggunakan minyak (Mrk 6:13). Sakramen yang hanya dapat diterimakan satu kali seumur hidup adalah Sakramen Baptis, sakramen Krisma, dan Sakramen Imamat. Gereja adalah sakramen keselamatan karena Gereja adalah tanda persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia. Gereja menghadirkan Kristus. Kristus menghadirkan Allah. 44
Sakramen Inisiasi
K
ata inisiasi berasal dari bahasa Latin, Initium, yang berarti masuk atau permulaan, secara harafiah berarti masuk ke dalam atau memasukkan atau menerima seseorang ke dalam suatu kelompok. Inisiasi merupakan gejala yang sangat biasa di kalangan masyarakat. Setiap orang yang akan masuk ke kelompok tertentu selalu harus melalui tahap inisiasi. Kita bisa temui proses inisiasi pada diri seorang siswa yang masuk ke sekolah baru dia harus menjalani Ospek, seorang karyawan baru harus melewati masa training dan percobaan. Lalu bagaimana halnya dengan orang yang ingin menjadi warga Gereja Katolik? Gereja memiliki inisiasi yang diwujudkan dalam penerimaan sakramen inisiasi yang diterima oleh siapa yang ingin menjadi warga Gereja Katolik. Sakramen inisiasi terdiri dari Sakramen Baptis, Krisma dan Ekaristi. Sakramen-sakramen inisiasi ini membawa, membuat atau melantik seseorang menjadi orang katolik dengan segala hak dan kewajibannya. Ada unsur yang berbeda dengan inisiasi pada umumnya. Pada inisiasi kristen unsur ilahi menyertainya. Hal ini dipahami bahwa orang yang menerima sakramen inisiasi menjadi milik Kristus sepenuhnya. Maka ketiganya harus diterima secara penuh. Tidak bisa orang katolik menghilangkan salah satu dari sakramen tersebut.
Baptis merupakan sakramen inisiasi pertama yang diterimakan. Baptis mempunyai dua makna. Pertama, diikutsertakan dalam kebangkitan Kristus dan diangkat menjadi putra-putri Allah. Kedua, menjadi anggota Gereja, keluarga Allah yang nampak di dunia. Baptis yang diterimakan kepada orang yang sudah dewasa langsung disertai dengan menerima ekaristi (komuni) pertama. Baptisan dewasa mengandaikan iman yang personal. Maksudnya ialah iman yang tumbuh merupakan iman dirinya sendiri. Atas kesadaran akal budinya seseorang menerima dan mengakui imannya terhadap Kristus. Iman personal inilah yang menjadi dasar dirinya layak dan pantas menerima Tubuh dan Darah Kristus. Dalam satu tahun, Paroki St Odilia Citra Raya melaksanakan dua kali pembaptisan yaitu pada perayaan Paskah dan Hari Raya Natal. Kategori baptisan dewasa adalah kelompok usia anak-dewasa (10 tahun ke atas) menerima Sakramen Inisiasi secara lengkap. Mereka akan mengikuti pendampingan selama satu tahun (minimal 45 kali pertemuan). Proses yang harus dijalani para calon baptis yang ingin masuk menjadi warga Gereja Katolik adalah melewati empat masa (masa pra katekumenat, masa katekumenat, masa persiapan terakhir dan masa mistagogi). Pengelompokan usia baptisan bayi adalah dibawah lima tahun. Bayi yang tergolong dalam kelompok usia tersebut hanya menerima satu sakramen saja yaitu Sakramen Baptis. Mengapa baptis bayi tidak langsung disertai dengan penerimaan ekaristi? Hal ini disebabkan bayi/anak-anak belum mempunyai iman personal. Iman yang ada pada bayi adalah iman Gereja, yang diwakili oleh orang tua dan wali baptisnya. Argumen teologis yang bisa dikatakan adalah bahwa Allah berkehendak menyelamatkan semua orang dengan perantaraan Yesus. Maka tidak ada yang dikecualikan, baik anak maupun orang dewasa yang tidak bisa menggunakan kehendak dan akal budinya secara normal.
45
Keselamatan itu diyakini oleh Gereja akan diterima mereka lewat baptisan. Iman personal kiranya diharapkan akan menyusul kemudian. Setelah dianggap tumbuh iman personalnya maka anak diperkenankan menerima ekaristi. Hal ini dilaksanakan dalam penerimaan komuni pertama. Pe n e r i m a a n S a k r a m e n E k a r i s t i diterimakan satu kali dalam satu tahun, yaitu pada Perayaan Tubuh dan Darah Kristus. Syarat pokok untuk menerima komuni pertama adalah sudah dibaptis secara Katolik. Sedangkan usia minimal adalah 10 tahun. Mengapa usia 10 tahun? Karena pada usia tersebut iman personal mulai bertumbuh. Selama tiga bulan (12 kali pertemuan) para calon penerima komuni pertama dipersiapkan agar semakin dewasa dalam imannya. Sakramen Krisma diterimakan kepada mereka yang sudah dianggap dewasa dalam iman. Kedewasaan ini secara sederhana dinampakkan pada kemampuan orang untuk terlibat dalam kehidupan Gereja. Seseorang menerima krisma berarti diteguhkan untuk menunaikan tugasnya yaitu mengaktualkan keselamatan di dalam jemaat dengan terlibat aktif membina diri serta mewartakan Injil Tuhan. Seperti halnya dalam baptis, Roh Kudus yang sama juga hadir, namun berbeda dalam peran dan fungsinya. Kehadiran Roh Kudus dalam krisma lebih memampukan seseorang untuk menjadi amunisi Kristus serta secara penuh berpartisipasi dalam imamat Kristus. Dengan menerima sakramen krisma seseorang secara penuh dipersatukan dengan Kristus dan menjadi bagian yang utuh dari Gereja beserta segala hak dan kewajibannya. Demikian pemahaman tentang sakramen dan sakramen inisiasi. Pertanyaan reflektif: Sudahkah saya menerima ketiganya? Jika sudah, apakah saya sudah mewujudkan kedewasaan iman dengan terlibat aktif dalam kehidupan dan tugas perutusan Gereja?
Khazanah Gereja
Khazanah Gereja
Istilah-Istilah
Oleh : Idus Masdi
Khazanah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya : 1. Barang milik; harta benda; kekayaan; 2. Kumpulan barang; perbendaharaan: 3. Tempat menyimpan harta benda (kitab-kitab, barang berharga, dsb);
Oleh : Simon Fallo
D
alam majalah melodi paroki St. Odilia edisi Juli dan selanjutnya, kita akan disuguhkan rubrikasi KHAZANAH yang memuat banyak istilah baik teologi, liturgi, hukum kanonik, moral dsb untuk kita pahami bersama secara benar. 1. SAKRAMEN berasal dari bahasa latin SACRAMENTUM dari akar kata SACR, SACER: kudus,suci, bidang yang suci, lingkungan orang kudus. Kata Latin SACRARE : menyucikan, menguduskan, mengkhususkan seseorang bagi bidang yang suci atau kudus. SAKRAMEN dalam Gereja Katolik pertama dan terutama menunjuk pada YESUS KRISTUS. Artinya YESUS KRISTUS merupakan induk dan pokok sakramen karena IA adalah wujud nyata Allah. Pada tempat kedua SAKRAMEN menunjuk pada GEREJA. Artinya apa yang tampak dalam Gereja merupakan simbol yang menghadirkan keselamatan Allah yang terlaksana dalam Kristus bagi dunia. 2. EKARISTI berasal dari bahasa Yunani EUCHARISTIA : puji syukur; kata EUCHARISTIA berasal dari kata kerja EUCHARISTEIN : memuji, mengucap syukur. Maka EKARISTI berarti pujian syukur atas karya penyelamatan Allah yang hadir dan nyata dalam diri Yesus Kristus dan berpuncak pada sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Dalam Ekaristi kita mengenang dan menghadirkan misteri penebusan Yesus Kristus. 3. IMMACULATA (Immaculate) berasal dari bahasa Latin, yakni IN = tak; MACULATUS = bernoda. MARIA IMMACULATA artinya Terkandungnya Bunda Maria secara tak bernoda. 4. MAGISTERIUM = berasal dari kata bahasa Latin yang dapat diartikan sebagai Kuasa Mengajar Gereja yang bermakna ajaran, instruksi atau nasihat yang berhubungan dengan ajaran Gereja. Kewenangan ini diwujudkan dalam episkopasi, yakni kumpulan semua uskup Gereja, yang dipimpin langsung oleh Uskup Roma (Sri Paus). Sri Paus memiliki kekuasaan di atas uskup lainnya, baik secara pribadi maupun secara institusi. Beliau juga memiliki kekuasaan atas diri setiap umat Katolik secara langsung. Menurut doktrin Katolik, Magisterium dapat mengajarkan atau menginterpretasikan kebenaran-kebenaran Iman Gereja, dan pihak ini melakukannya dengan atau tanpa status infalibilitas. 5. PAROCHUS = Pastor Kepala Paroki (Pastor Paroki). PAROCHUS bertanggungjawab penuh atas semua karya dalam parokinya, seperti bidang katekese, pastoral, manajemen sehat dsb serta menjalin relasi yang baik dan harmonis dengan semua kalangan baik dalam gereja Katolik maupun masyarakat sekitar. 46
6 . PA S T O R = G e m b a l a ; PA S T O R A L = B e r s i f a t Penggembalaan. Tugas seorang gembala bukan hanya mengajar atau mendidik, tetapi mengayomi, memberi teladan, berkorban untuk kawanan gembalaannya 7. POLIGAMI berasal dari bahasa Yunani, yakni POLY = beberapa; GAMOS = Nikah. POLIGAMI artinya pernikahan yang dialami/dilakukan oleh seseorang dengan beberapa partner (pasangan lebih dari satu). 8. MONOGAMI berasal dari bahasa Yunani, yakni MONOS = Satu; GAMOS = Nikah. MONOGAMI artinya Pernikahan yang dilakukan oleh seseorang dengan satu partner saja (“satu lawan satu”). Gereja Katolik menganut paham MONOGAMI (yang dipersatukan Allah, tidak dapat diceraikan oleh manusia, kecuali kematian) 9. POLITEISME (POLYTHEISM) berasal dari bahasa Yunani, yakni POLY = banyak; THEOS = Allah. POLITEISME artinya ajaran bahwa ada banyak Allah atau percaya akan banyak Allah. 10. MONOTEISME (MONOTHEISM) berasal dari bahasa Yunani, yakni MONOS = satu; THEOS = Allah. MONOTEISME artinya ajaran bahwa hanya Ada Satu Allah; Aliran Agama dan kepercayaan yang menganut paham MONOTEIS adalah Yahudi, Kristen (Protestan + Katolik), Islam, dan Sikh.
Makna Dibalik Kanonisasi Yohanes Paulus II
G
ereja Katolik Indonesia merasa bersyukur karena pernah dikunjungi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989 di beberapa tempat, antara lain, Jakarta, Yogyakarta, Maumere dan Medan. Kesaksian orang-orang yang terdekat dengan Sri Paus saat itu menunjukkan bahwa memang beliau pantas disebut Bapa Suci karena kepribadian yang luhur dan hangat. Di Maumere, Flores, misalnya, yang menerima berkat dari Sri Paus, bukan hanya orang Katolik saja tetapi juga yang non Katolik. Ini merupakan sebuah simbol bahwa Sri Paus adalah seorang pribadi yang mampu menularkan inspirasi yang menghidupkan. Sebagai ungkapan rasa syukur atas pengangkatannya sebagai Santo, dan terutama atas kunjungannya ke Indonesia, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengadakan misa syukur di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesa Indah (TMII), Senin, 28 April 2014. Misa syukur itu diadakan sehari setelah Yohanes Paus II dan Yohanes XXIII dikanonisasi menjadi orang kudus oleh Paus Fransiskus di Vatikan. Perayaan misa ini dipimpin oleh Mgr. Ignatius Suharyo, uskup Agung Jakarta, dan dampingi lebih dari 100 orang imam yang berkarya di KAJ. Lebih dari 2000 umat hadir dalam perayaan ekaristi tersebut. Yang hadir adalah perwakilan dari seluruh paroki se-KAJ, termasuk Paroki Santa Odilia yang diwakili oleh Kelompok Legio Maria, OMK, dan anggota Dewan Paroki. Acara dimulai dengan perarakan dari Gereja Santa Catharina menuju Sasono Langen Budoyo. Misa dimeriahkan oleh koor gabungan Frater Seminari Tinggi Santo Yohanes Paulus II KAJ dan mahasiswa Atmajaya. Sasono Langen Budoyo memang sengaja dipilih karena di tempat yang sama pada tahun 1989, Paus Yohenes Paulus II bertemu dengan pemuka dan tokoh agama dari seluruh Indonesia. Saat itu Sri Paus mengungkapkan rasa kekagumannya atas idiologi Pancasila, semboyan Bhineka Tunggal Ika, dan kerukunan hidup beragama di Indonesia. Dengan potensi itu, Sri Paus saat itu yakin bahwa Indonesia akan banyak berperan untuk memajukan perdamaian dunia. Keteladanan hidup dan keluhuran budinya yang menginspirasi jutaan manusia di muka bumi telah membuat Paus Yohanes Paulus II menjadi tokoh yang sangat dominan pada abab 20. Karena itu, memang tidak mengherankan kalau kemudian Sri Paus yang wafat pada tahun 2005 ini tidak membutuhkan waktu terlalu lama untuk dikanonisasi. Enam tahun setelah wafat, tepatnya 2011, ia diangkat menjadi “beato” oleh Paus Benediktus XVI sebagai bagian dari proses menuju kanonisasi menjadi orang kudus.
47
Beliau berada di jalur yang cepat menuju Santo, tentu bukan sebuah kejutan. Masa kepausannya mendominasi abad ke-20 dan kehadirannya membawa banyak inspirasi bagi Gereja dan dunia. Saat wafatnya tahun 2005, banyak orang menyerukan, “Santo subito!” (Santo sekarang!). Tidak lama setelah itu Va t i k a n m u l a i m e l a k u k a n penyelidikan tentang kesucian hidupnya. Kemudian Vatikan mengakui mukjizat pertamanya, yang menyembuhkan seorang biarawati Perancis akibat penyakit Parkinson, hanya dua bulan setelah ia wafat. Paus ini juga menderita penyakit yang sama. Keajaiban yang ke d u a a d a l a h p e n y e m b u h a n seorang wanita Kosta Rika akibat penyakit aneurism (sejenis penyakit yang berkaitan dengan pendarahan di bagian otak) setelah keluarganya berdoa di salah satu tempat doa Sri Pa u s. Ke d u a mu k j i z a t i t u merupakan bukti bahwa Paus layak diangkat menjadi Santo. Pada tahun 2011 Yohanes Paulus II diangkat menjadi beato. Proses beatifikasinya dilakukan di hadapan lebih dari sejuta umat di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Sesaat setelah Paus Benediktus XVI menyatakan: ”Mulai sekarang Paus Yohanes Paulus II disebut beato (yang terberkati),” umat di Roma dan kota-kota lain di seluruh dunia bersorak gembira, meneteskan air mata, dan bertepuk tangan. Tepuk tangan semakin membahana ketika sebuah banner dengan gambar wajah Paus asal Polandia itu dibuka di bagian muka Basilika Santo Petrus.
Khazanah Gereja
Khazanah Gereja
”Dia memberikan kembali pada Kristianitas wajah aslinya sebagai sebuah agama harapan,” kata Benediktus XVI dalam khotbahnya, merujuk pada peran menentukan Yohanes Paulus II dalam membantu meruntuhkan komunisme di Eropa Timur dan hancurnya Tembok Berlin yang menandai berakhirnya era kedigdayaan idiologi komunisme selama abad 20. Pada prosesi itu sebanyak 86 delegasi resmi dari berbagai negara ikut hadir dan juga para peziarah melambailambaikan bendera dari seluruh dunia di lapangan yang bermandikan sinar matahari itu. Beatifikasi merupakan langkah pertama di jalur menuju kemungkinan menjadi Santo/Santa, salah satu penghargaan tertinggi Gereja Katolik. Meskipun keputusan itu dianggap terlalu cepat dari yang diperkirakan banyak orang, namun keputusan-keputusan tentang kesucian Yohanes Paus II hampir selalu melibatkan pertimbangan tentang konteks lokal dan kebutuhan kontemporer. Kesucian paus asal Polandia ini telah dipromosikan oleh banyak elemen konservatif dalam dunia Katolik. Ini berbeda dengan Yohanes XXIII. Paus ini adalah seorang yang menjadi pahlawan bagi kelompok yang lebih liberal karena ia memprakarsai Konsili Vatikan II. Pertanyaan adalah apa yang mendorong pihak Vatikan untuk melakukan kanonisasi kedua Paus ini secara bersamaan. Tampaknya ini tidak terlepas dari kehendak Paus Fransiskus yang ingin menampilkan sebuah tindakan lain, yakni menekankan kesinambungan dan hubungan antara umat Katolik dari semua elemen, sebuah tema yang telah mendominasi kepausannya selama ini. Dibandingkan dengan Yohanes Paulus II yang membutuhkan beberapa mukjizat untuk memperlihatkan tanda bukti kekudusannya, kanonisasi Paus Yohanes XXIII tidak ada persyaratan, karena paus tersebut sudah layak. Paus ini memimpin Konsili Vatikan II, sebuah pertemuan raksasa yang benar-benar merubah Gereja Katolik modern, dan kini merayakan 50 tahun. Paus Fransiskus telah menekankan kodrat ilahi dari karya konsili ini selama beberapa bulan terakhir dan telah meniadakan persyaratan. Konsili itu dianggap sebagai sebuah keajaiban pada abad 20 dan itu terjadi karena campur tangan Tuhan yang berkarya dalam dan lewat Paus Yohanes XXIII. Karena itu, “tidak ada suatu keraguan” tentang kesucian Paus Yohanes XXIII. Prosedur Kanonisasi Kanonisasi merupakan proses resmi untuk memaklumkan seseorang sebagai seorang Santa/Santo (orang suci). Sebelum tahun 1234, Gereja tidak memiliki suatu prosedur resmi yang demikian. Biasanya, para martir dan mereka yang dianggap kudus, dimaklumkan sebagai Santa/Santo oleh Gereja pada saat wafat mereka. Sebelum disahkannya kekristenan pada tahun 313 oleh Kaisar Konstantinus, makam para martir, misalnya makam St Petrus, diberi tanda dan dijadikan tempat ziarah. Peringatan wafat mereka dikenangkan dan dicantumkan dalam kalender Gereja setempat. Setelah disahkannya kekristenan, seringkali basilika atau kapel dibangun di atas makam-makam tersebut. Dengan berjalannya waktu, Gereja melihat pentingnya memperketat proses kanonisasi. Sebab, sayangnya, seringkali tokoh-tokoh legenda dihormati sebagai Santa/Santo. Atau, pernah terjadi, Gereja lokal di Swedia mengkanonisasi seorang biarawan pemabuk yang tewas dalam suatu pertikaian karena mabuk – sulit dipercaya bahwa hal tersebut dapat dijadikan bukti kemartiran. Karena itu, pada tahun 1234, Paus Gregorius IX menetapkan prosedur untuk menyelidiki hidup calon Santa/Santo dan kemungkinan adanya mukjizat yang terjadi.
48
Pada tahun 1588, Paus Sixtus V mempercayakan kepada Kongregasi Ritus (yang kelak diberi nama Kongregasi untuk Masalah Santa/Santo) untuk mengawasi keselur uhan proses. Dimulai dengan Paus Urbanus VIII pada tahun 1634, berbagai Paus telah merevisi dan memperbahar ui ketentuan-ketentuan dan prosedurprosedur kanonisasi. Pada tahun 1983 Paus Yohanes Paulus II melakukan perubahan besar dalam proses kanonisasi. Proses kanonisasi dimulai setelah kematian seorang Katolik yang dianggap banyak orang sebagai kudus. Seringkali proses kanonisasi baru dimulai bertahun-tahun setelah kematian seorang kudus untuk memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai calon Santa/Santo tersebut. Uskup setempat mengadakan penyelidikan tentang kehidupan calon Santa/Santo, tulisan-tulisan mengenai teladan kepahlawanannya (atau kemartirannya) serta kebenaran ajarannya. Kemudian sejumlah teolog di Vatikan menilai calon Santa/Santo tersebut. Setelah persetujuan para teolog dan para Kardinal dari Konggregasi Masalah Santa/Santo, Paus mengumumkan calon Santa/Santo tersebut sebagai "VENERABILIS" (Yang Pantas Dihormati). Langkah selanjutnya adalah B E AT I F I K A S I . B e a t i fi k a s i memerlukan bukti berupa mukjizat (kecuali dalam kasus martir). Sebab mukjizat dianggap sebagai bukti bahwa orang yang dianggap kudus itu telah berada di surga dan dapat mendoakan kita.
Mukjizat itu harus terjadi sesudah kematian calon Santa/Santo dan merupakan jawaban atas permohonan khusus yang disampaikan kepada calon Santa/Santo tersebut. Jika Paus telah menyatakan bahwa calon Santa/Santo tersebut telah dibeatifikasi menjadi BEATA/ BEATO (Latin artinya Yang Berbahagia), maka orang kudus tersebut boleh dihormati oleh daerah atau kelompok umat tertentu yang berkepentingan. Hanya jika dapat dibuktikan adanya satu mukjizat lagi, maka Paus akan melakukan kanonisasi calon Santa/Santo (termasuk martir juga). Gelar SANTA atau SANTO menunjukkan kepada kita bahwa orang yang menyandang gelar tersebut adalah orang yang hidup kudus, telah berada di surga, dan pantas dihormati oleh seluruh Gereja Katolik. Kanonisasi tidak "membuat" seseorang menjadi Santa/Santo, tetapi merupakan pengakuan kita akan karya besar yang telah dilakukan Tuhan. Kanonisasi bersifat mutlak dan tidak dapat dibatalkan. Namun demikian, proses kanonisasi memerlukan waktu yang amat lama dan usaha keras. Jadi meskipun semua orang yang dikanonisasi adalah orang kudus, tidak semua orang kudus dikanonisasi. Siapa saja yang berada di surga adalah seorang yang kudus. Pada masa kepausannya, Yohanes Paulus II memberikan kanonisasi lebih banyak orang (483) ketimbang yang dikanonisasi dalam 500 tahun sebelumnya. Sebagiannya untuk memberi bobot pada otoritas Vatikan untuk memberikan gelar orang kudus yang telah muncul di seluruh dunia Katolik global. Sebanyak 78 dari 265 paus telah menjadi orang kudus, yang mungkin tampak sebagai sebuah jumlah yang besar, tapi ini termasuk 52 dari 54 paus pertama. Setelah abad keenam, jumlah kanonisasi Paus menurun drastis.
49
Hingga masa gerakan reformasi di abad pertengahan, sebagian besar paus tidak menjadi orang kudus dan tidak diharapkan untuk melakukannya, karena gelar orang kudus diperuntukkan bagi mereka yang tidak begitu terlibat dalam urusan duniawi. Sebagai contoh, Paus Celestine V bisa menjadi orang kudus, karena ia diakui atas kehidupannya yang tenang sebagai seorang pertapa, ketimbang kehidupannya yang singkat sebagai paus (ia juga menjadi inspirasi untuk mendiang Paus Emeritus Benediktus XIV). Di era modern, para tokoh yang saleh dalam komunitaskomunitas lokal, seperti Ibu Teresa, dan lain-lain memiliki kesalehan yang luar biasa di luar hirarki yang paling mungkin untuk diakui sebagai orang kudus. Dengan demikian, kanonisasi dua paus ini baru terjadi karena keduanya sangat menonjol.
Sudut Pandang
Sudut Pandang
Kewirausahaan Advokasi Alternatif Penguatan Buruh Catatan kecil pertemuan Forum Pendamping Buruh Nasional
P
erjuangan Buruh pada hakekatnya adalah perjuangan mewujudkan hak konstitusional warga Negara menuju pencapaian kesejahteraan hidup, kemakmuran, penegakan hukum dan keadilan bagi seluruh warga Negara Indonesia. Dimana hal itu dijamin oleh UUD 1945 dan perubahannya. Dalam usahanya para Buruh melalui serikat Buruh/Serikat Pekerja mengekspresikan dirinya secara bersama-sama yang terorganisir itu dalam bentuk advokasi terhadap kebijakan-kebijakan menyangkut ketenagakerjaan/perburuhan dan seluruh aspek yang mempengaruhinya. Dalam mengekspresikan aspirasi dirinya baik perseorangan maupun bersama-sama berbagai bentuk advokasi ditempuh sebagai jalan menuju pencapaian kesejahteraan itu. Pendekatan dengan mengedepankan dialog dan negosiasi dalam menyelesaikan persoalan dan perselisihan. Juga lewat jalur ligitasi, dimana kedudukan warga negara adalah sama di mata hukum, maka jalur ligitasi adalah bentuk advokasi dimana para pihak memiliki hak hukum yang sama dalam mencari keadilan dan penegakan kebenaran. Dalam melakukan advokasinya itu Buruh/Pekerja, Serikat Buruh/Serikat Pekerja, bukan saja didukung oleh solidaritas dan kesetiakawanan, namun juga sumberdaya manusia yang cerdas dan berkemampuan, memiliki ketrampilan dan tidak kalah pentingnya adalah adanya biaya atau dana yang bersumber kepada iuran para Buruh sebagai anggota SB/SP yang dikelola sedemikian rupa, sehingga advokasi mereka dapat berjalan. Bentuk advokasi diatas merupakan instrument yang selama ini digunakan oleh Buruh dan Serikat Buruh dalam mewujudkan cita-cita untuk mencapai suatu kondisi kehidupan yang sejahtera. Lalu pertanyaan adalah : Apakah instrumentinstrument advokasi itu sungguh-sungguh dapat menjawab cita-cita mencapai kesejahteraan itu ? Dalam beberapa kali pertemuan Forum Pendamping Buruh Nasional secara khusus mendiskusikan tentang hal diatas, ditemukan beberapa kondisi di kalangan Buruh dan aktifis Buruh. Pertama-tama semangat dan keberanian tidak diragukan, dibarengi oleh pemahaman persoalan yang ada di kalangan Buruh. Pelayanan tulus dan tidak mengenal lelah menjadi sesuatu yang tak terbeli, waktu tenaga, pikiran dan bahkan tidak sedikit mereka yang rela memberikan sebagian penghasilannya untuk bisa tetap eksis membela di tengah perjuangan bersama. Ada Kondisi lain yang ditemukan di kalangan para aktifis Buruh yang aktif berjuang untuk orang lain, yaitu dalam keluarga mereka mengalami banyak persoalan. Masalah ekonomi menjadi dominan. Akibatnya tidak sedikit keluarga aktifis Buruh yang mengalami persoalan keluarga yang dilatarbelakangi oleh aktifitas mereka. Pada gilirannya berpengaruh pula bagi perjuangan Buruh itu sendiri. Lalu apakah ada alternative advokasi yang bisa ditawarkan. Kewirausahaan. Dalam diskusi-diskusi lanjutan akhirnya kewirausahaan menjadi topik yang diangkat menjadi advokasi alternative bagi perjuangan Buruh, walaupun masih perlu dikaji dan terus dipraktekkan dan dievaluasi secara periodik, tetapi paling tidak ini adalah salah satu tawaran langkah alternative yang mungkin dilakukan oleh para Buruh. 50
Kontribusi terhadap advokasi Buruh Sejauh mana aktifitas kewirausahaan diharapkan punya kontribusi terhadap kegiatan advokasi SP/SB. Apakah kegiatan wirausaha Buruh dapat membantu memberi solusi atau justru merupakan kegiatan yang mengganggu kegiatan utama SP/SB. Bahwa “mimpi” para Pendamping dan Serikat Buruh adalah bisa memberi kontribusi kepada kegiatan a d vo k a s i S B. Ko n t r i b u s i sederhananya paling tidak tempat usahanya dapat menjadi tempat berkumpul pengurus atau anggota SB dalam melakukan komunikasi dan konsolidasi kepentingan Buruh. Dana hasil usahanya dapat memberi sumbangan kepada perjuangan Bur uh, dan utamanya adalah ekonomi keluarga Buruh dan aktifis Buruh dapat ditopang dari hasil usahanya itu sehingga Buruh bukan mengandalkan gaji yang diterimanya saja dalam mencukupi kebutuhan keluarganya. Beberapa dampak yang diharapkan melalui pendampingan kewirausahaan bagi Buruh antara lain memberi motivasi kepada peningkatan pendapatan ekonomi keluarga Buruh, penguatan kepada kegiatan advokasi Serikat Buruh, merubah pola pikir Buruh dari Pekerja menjadi wirausahawan.
Dengan demikian harapannya antara kegiatan advokasi dan kegiatan kewirausahaan akan membangun sinergi yang saling membangun yang pada akhirnya Buruh dan Serikat Buruh semakin memiliki sumberdaya khususnya pendanaan advokasi yang menjadi salah satu fungsi melekat pada Serikat Buruh. Namun juga diharapkan dapat membuka peluang bagi Buruh untuk melakukan usaha-usaha sebagai jarring pengaman ketika mereka terkena pemutusan hubungan kerja, bahkan bisa menjadi usaha tetap apabila mereka sudah tidak bekerja. Kegiatan pendampingan kewirausahaan bagi Buruh sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu melalui pelatihan-pelatihan yang sasarannya Buruh aktif dan Buruh korban PHK, dengan berbagai kendala dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Merubah mindset Perubahan mental sebagai Buruh menjadi mental Wirausahawan adalah kendala paling sulit. Sehingga 2 (dua) sasaran pokok pendampingan kewirausahaan dalam beberapa tahun belakangan ini justru yang mulai nampak adalah usaha individu yang belum memberi kontribusi terhadap kegiatan advokasi SB. Sementara untuk kepentingan penguatan advokasi SB belum sedikit pun berdampak. Namun demikian, wirausaha yang dilakukan paling tidak sudah mampu memberi nilai sekecil apapun kepada peningkatan ekonomi keluarga Buruh. Pemetaan Minat dan bakat Buruh Dari pengalaman para pendamping dan merujuk pendapat para pemerhati kewirausahaan, penting kiranya memetakan terlebih dahulu bakat dan minat mereka yang akan didampingi dalam berwirausaha. Sehingga dalam mengadakan pelatihan-pelatihan sudah dapat dipersiapkan sesuai hasil pemetaan itu. Ini memungkinkan pendamping membuat perencanaan secara matang tentang siapa yang menjadi mentor, siapa yang akan dilatih, bidang usaha apa yang akan digeluti, sasaran pemasaran dimana dan kepada siapa. Dengan demikian pendampingan yang sudah dimulai ini dapat dilanjutkan secara terprogram dan semakin dipersiapkan secara matang dan terukur. Dan yang tidak kalah penting adalah mengevaluasi setiap kegiatan dan terus melakukan pengamatan dan bimbingan kepada mereka yang telah melakukan usaha.
51
Modal Usaha Dalam pertemuan-pertemuan kewirausahaan, hampir semua narasumber yang membagi pengalamannya mengatakan ketika memulai sebuah usaha mereka tidak m e m i l i k i m o d a l c u k u p, d a n menempatkan modal uang di urutan nomor terakhir. Bisa begitu ya. Nah disini para pendamping dapat membangun kerjasama dengan lembaga keuangan yang ada. Credit Union, Koperasi, atau lembaga keuangan lain yang dapat diajak bermitra agar dalam perjalanannya calon wirausahawan ini dapat diarahkan kepada tujuan mereka berwirausaha. (Pak Yo 3215)
Sudut Pandang
Sudut Pandang
Hidup Sehat Tanpa Narkoba & Hiv Aids
e) Acuh tak acuh terhadap lingkungannya f) Tidak mau peduli terhadap aturan keluarga g) Mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah h) Malas mengurus diri.
Oleh : I Ketut Setiawan, S.Si, M.Si, MM
N
arkoba.....NO, Hidup Sehat....YES....itulah yel-yel yang didengungkan di awal acara seminar oleh ibu Edy Wijayanti selaku Ketua Pelaksana kegiatan Seminar Narkoba & HIV Aids Paroki Sta. Odilia Citra Raya Tangerang. Yel-yel itu menghantar sekitar 304 orang peserta yang berasal dari kalangan OMK, PA/PS dan para orang tua dalam membuka pikiran dan hati untuk hidup sehat tanpa narkoba. Kegiatan Seminar Narkoba & HIV Aids ini diprakarsai oleh WKRI Cabang Santa Odilia yang diketuai oleh ibu Tri Kunti Widiyastuti dengan menghadirkan narasumber dr. Ricky Efendy dari rumah sakit Mayapada, Kombes Pol Albertus I Ketut Setiawan, S.Si, M.Si, MM dari Badan Narkotika Nasional dan Roy Martin. Dalam seminar ini hadir Pastor Kepala Paroki Santa Odilia Pst. Felix Supranto, SSCC dan Pst Siprianus Tukan, SSCC. Pastor Paroki mengajak umat untuk dapat menghargai hidup ini bahwa hidup kita adalah karunia Tuhan yang harus dirawat dan dipertanggungjawabkan sampai saatnya dipanggil Tuhan. Oleh karena itu : Hidup itu akan indah tanpa penyalahgunaan narkoba, tegas Pastor Felix. Dr. Ricky Efendy dalam materi yang disampaikan tentang Narkoba dan HIV Aids menjelaskan jenis-jenis narkoba, ciri-ciri orang terkena narkoba, bagaimana pencegahan dan pengobatannya serta ciri-ciri ODHA dan pencegahannya. A. Jenis-jenis Narkoba berdasarkan dampaknya dibagi menjadi 3 bagian yaitu : 1. Jenis Narkoba berdampak STIMULAN Yaitu jenis narkoba yang memacu kerja otak dan meningkatkan aktivitas tubuh orang menjadi gembira dan aktivitas meningkat. Contoh yang paling dikenal atau banyak salah digunakan : a. EKSTASI = Zat sintetik amfetamin, biasanya dibuat dalam bentuk pil, merangsang syaraf otonom, pemakai menjadi gembira dan pede. b. SHABU = Zat metilamfetamin (turunan amfetamin) larut dalam alkohol,dan air, biasanya berbentuk kristal putih, merangsang sister syaraf pusat, dampaknya lebih kuat dari extacy, pemakainya biasanya gembira, pede dan tambah keberanian 2. Jenis narkoba berdampak HALUSINOGEN Yaitu jenis Narkoba yang membuat halusinasi dapat mengubah dan menyebabkan distori tentang persepsi, pikiran dan lingkungan. Dan mengakibatkan rasa teror hebat,kekacauan indra (seperti mendengar suara atau melihat warna),Paranoid (seperti dikejar-kejar orang) serta meningkatkan resiko gangguan mental. Contoh yg paling dikenal/banyak disalahgunakan : DAUN GANJA/DAUN KOKA = Berasal dari tumbuh-2an atau sintetis (tapi bukan psikotropika) biasanya dalam bentuk lintingan daun (ganja), atau serbuk putih (heroin), mengandung zat memabukan, merangsang sistem syaraf pusat/otak, pemakai jadi tenang, hilang rasa sakit, gelisah, tdk peduli lingkungan/acuh. 52
3 . Je n i s N a r ko b a b e r d a m p a k DEPRESAN adalah sejenis narkoba yang menghambat kerja otak dan memperlambat aktivitas tubuh orang menjadi mengantuk,tenang, rasa nyeri dan stres menghilang., tertidur, atau tak sadar. Contoh yg paling dikenal /banyak disalahgunakan OPHIUM, HEROIN/PUTAW = Berasal dari tumbuh-2an atau sintetis (tapi bukan psikotropika) bentuknya ber macam-macam bisa padat, serbuk (putih/coklat), cairan kental, dll mengandung zat memabukan, merangsang sistem syaraf pusat/otak, pemakai jadi tenang, hilang rasa sakit, gelisah, tdk peduli lingkungan/acuh A. C i r i - c i r i a t a u t a n d a tanda/sikap perilaku penyalahgunaan narkoba : 1. Di rumah Seseorang pemakai n a r k o b a a k a n menunjukkan sikap dan kebiasaan yang berbeda dari kebiasaan dari biasanya misalnya : Perubahaan sikap : a) Sering berbohong b) Sering mengemukakan alasan atas tindakannya c) Sering tersinggung dan cepat marah d) Melawan orang tua
Perubahaan Kebiasaan : a) Susah bangun pagi b) Sering menyendiri dan berlama-lama di kamar c) Sering pulang lewat tengah malam d) Sering pergi ke diskotik, mall atau berpesta e) Sering menginap di rumah teman f) Sering membawa obat tetes mata g) Sering makan permen karet / menthol untuk menghilangkan bau mulut h) Mencuri uang dan barang-barang yang ada di rumah sendiri i) Mungkin sering batuk-batuk j) Pasang musik yang terlalu keras k) Senang memakai kacamata gelap l) Tidak mengijinkan orang tua masuk kamarnya m) Kamarnya ada lilin atau pewangi ruangan n) Kamar tidak boleh diperiksa atau selalu dikunci o) Makin jarang mengikuti kegiatan keluarga p) Berganti teman & jarang mau mengenalkannya kepada keluarga. 2. Di sekolah Tanda-tanda yang bisa kita perhatikan dari seorang pemakai narkoba di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut : Perubahan sikap dan Perilaku : a) Sering berbohong b) Mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah c) Lambat dalam memberi tanggapan, pelupa, apatis atau cuek d) Masalah perilaku meningkat e) Perhatian terhadap lingkungan tidak ada f) Sering mengantuk pada jam pelajaran berlangsung g) Prestasi di sekolah tiba-tiba menurun drastis h) Penurunan memori jangka pendek, konsentrasi dan rentang perhatian i) Kehilangan motivasi, minat, tenaga, partisipasi dalam aktivitas sekolah j) Mengeluh karena menganggap keluarga di rumah terlalu disiplin k) Kurang berpartisipasi dalam kegiatan di kelas dan ekstra kurikuler l) Cenderung mengabaikan peraturan-peraturan Perubahan Kebiasaan : a) Sekali-kali ditemukan dalam keadaan mabuk, bicara cadel (pelo) dan jalan sempoyongan b) Sering terlambat masuk ke kelas sesudah jam istirahat c) Meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu d) Mulai berkumpul dengan anak-anak yang tidak beres di sekolah e) Sering meminjam uang kepadan teman f) Mengubah gaya berpakaian dan tidak peduli pada kebersihan g) Teman lama ditinggalkan h) Sering terlambat masuk sekolah dengan alasan terlambat bangun tidur i) Sering tidak membayar uang sekolah (dilaporkan hilang) 53
3. Benda-benda atau hal-hal yang biasanya ditemukan di sekitar pemakai : a) Bau ganja (seperti tali terbakar) di ruangan atau di pakaian b) Kemenyan, dupa atau pengilang bau ruangan c) Tetes mata, pencuci mulut d) Ro k o k g a n j a ( t e r g u l u n g , pelintir), bedak, biji/benih, d a u n , ta n a m a n / tu m b u h tumbuhan dan jamur e) Kapsul atau tablet f) Kertas penggulung rokok g) Pipa, filter pipa, kasa dan saringan h) Jepitan besi untuk menahan ujung dari ikatan ganja i) Pipa air (bongs) biasanya gelas atau plastik j) Sendok Kecil, sedotan, silet dan cermin (biasanya digunakan dengan heroin atau kokain) k) Botol, kotak, kaleng yang tidak biasanya atau kotak terkunci l) Tas plastik atau botol kaca kecil m) Buku-buku yang berhubungan dengan zat psikoaktif, majalah pamflet atau brosur.
C. O D H A , c i r i - c i r i d a n Pencegahannya. ODHA adalah sebutan untuk orang-orang yang telah mengidap HIV/AIDS. Adapun gejala-gejala seseorang kemungkinan terjangkit HIV diantaranya adalah sebag ai berikut : · Rasa Lelah Berkepanjangan · Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan · Berat badan tur un secara menyolok
Sudut Pandang
Sudut Pandang Dalam kesempatan ini, Kombes Pol Albertus I Ketut Setiawan, S.Si, M.Si, MM memberikan paparan terkait dengan tren penyalagunaan narkoba di Indonesia, tempat-tempat potensial peredaran narkoba, Unsur-unsur Pidana dalam Undang-Undang 35 tahun 2009 tentang Narkotika, Undang-Undang Narkotika yang bersifat Tegas dan Tegas serta Humanis dan apa yang harus kita lakukan pada bidang Pencegahan, Rehabilitasi dan Pemberantasan.
· Pembesaran kelenjar (di leher, ketiak, lipatan paha) tanpa sebab yang jelas · Bercak merah kebiruan pada kulit (kanker kulit) · Sering demam (lebih dari 38 derajat Celcius) disertai keringat malam tanpa sebab yang jelas · Diare lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas Pada awal-awal kasus terjangkitnya HIV, kebanyakan orang tersebut cenderung menunjukkan reaksi-reaksi keras seperti menolak hasil tes, menangis, menyesali dan memarahi diri sendiri, bahkan mengucilkan diri sendiri. Saat-saat seperti itu merupakan gejala psikologis yang justru dapat membuat orang tersebut semaikin terpuruk. Pembinaan terhadap ODHA diperlukan agar selanjutnya ODHA kembali melanjutkan hidup. ODHA bukan berarti akhir. ODHA masih dapat bertahan hidup selama 510 tahun. Sekarang tinggal bagaimana ODHA itu sendiri mengisi hidupnya yang lebih berguna bagi diri sendiri dengan menjalani hidup yang produktif dengan : · Mengikuti diet tinggi akan protein dan kilojoule yang sehat · Mengatur tingkat stress dan emosinya, misalnya dengan perilaku emosi dan spriritual yang sehat berimbang · Seks yang aman, misalnya dengan menggunakan kondom agar tidak melakukan penularan · Menjauhkan diri dari narkoba (drugs) , minuman keras, rokok · Menjaga kesehatan makanan, minuman, tempat tinggal, pakaian, dan badan · Konsultasi ke dokter secara teratur · Memilih pergaulan yang bagus Keluarga merupakan pihak pertama yang berhak dan berkewajiban atas kondisi ODHA. Jika dalam keluarga saja ODHA sudah dikucilkan bagaimana dengan dunia di luar keluarga. Sudah seharusnya keluarga yang menjadi pendamping, pendukung, dan pelindung bagi ODHA. Untuk menjadi pendamping ODHA, seseorang harus mengutarakan kejujuran terlebih dahulu, paham seluk beluk HIV/AIDS, mengenali watak dari ODHA sehingga sebagai pendamping, orang tersebut bisa memahami ODHA. Respon masyarakat terhadap virus HIV merupakan pengaruh bagi ODHA. Mungkin beberapa lapisan masyarakat belum bisa menerima ODHA di lingkungan mereka karena mereka menganggap ODHA itu membahayakan. Sebenarnya dukungan dan respon yang positif dari orang-orang disekitar ODHA adalah orang-orang yang sebenarnya bisa memberikan semangat untuk berpikir positif untuk hidupnya dan juga bisa memberikan hal-hal yang berguna bagi masyarakat disekitar ODHA tersebut. Beberapa tindakan keluarga dan masyarakat yang diharapkan dalam membantu dan mendukung ODHA misalnya * Family concept, artinya lingkungan rumah atau suasana rumah diciptakan agar pengidap HIV seperti merasa benar-benar berada di rumah, misalnya mendapat kasih sayang, dan rasa bertanggung jawab atas dirinya sendiri. *
Role Model, adalah menggunakan orang yang pernah mengalami kejadian yang serupa dengan pengidap HIV untuk menceritakan apa yang harus dikerjakan di masa datang. 54
*
Positive Peer Pressure, adalah saling bertukar pikiran dalam satu kelompok agar saling menilai dan memotivasi diri, contohnya tidak kembali kepada keterg antung an terhadap narkotika.
*
Theurapeutic Session, yaitu konsultasi, penyuluhan dan terapi .
*
Moral and Religius Session, yaitu mensyukuri anugerah Tuhan yang masih menyayangi dengan memberikan ujian yang berat, agar lebih bisa mendekatkan diri dengan-Nya.
Dengan memberikan perhatian terhadap ODHA, jangan pernah mengucilkan ODHA dan ikut menyertakan mereka dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, dengan begitu akan menambah semangat mereka untuk hidup dengan lebih baik. Contoh-contoh kegiatan yang dapat dilakukan yaitu penyuluhan-penyuluhan kesehatan (dalam kesempatan tersebut, ODHA diharapkan dapat menceritakan kisah mereka di masa lalu dan mengingatkan bahaya AIDS supaya masyarakat tidak mengikuti jejak yang telah mereka tempuh). Keluarga dan masyarakat harus menjadi pihak yang mengasihi, bukan sebagai pihak yang membenci karena dalam membina persahabatan antara ODHA dan non-ODHA dibutuhkan saling keterbukaan saling menerima apa adanya.
A. Tren Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia saat ini : 1. Ganja (mariyuana) 2. Shabu (ice/ss) 3. Ekstacy (MDMA) 4. Heroin (Putaw) 5. Kokain Nama-nama gaul jenis-jenis narkoba di lingkungan penyalaguna ataupun pecandu dapat dibaca pada Melodi edisi 01/XIV JanuariMaret 2014 B. Tempat-tempat Potensial Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba : 1. Tempat Hiburan : Diskotik, cafe, tempat karaoke 2. Pemukiman : Perkantoran, Rumah toko (ruko), rumah kontrakan, rumah kost, flat/aparteman, asrama, hotel. 3. Lingkungan kampus, sekolah, warnet/game station, dll C. Unsur-unsur Pidana dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika : 1. Pasal 111 dan 112 ( menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai dan menyediakan) 2. Pasal 113 ( menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara, menukar dan menyerahkan) 3. Pasal 114 (memproduksi, mengekspor dan mengimpor) 4. Pasal 115 (membawa, mengirim dan mengangkut) 5. Pasal 116 ( menggunakan narkotika untuk orang lain) D. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika : 1. Bersifat TEGAS dan KERAS : a) Penyalahguna Narkotika terhadap orang lain diancam pidana sebagaimana diatur pada pasal 116, 121 dan 126 dengan ancaman hukuman : Paling singkat: 3 thn Paling lama: 15 thn
Paling sedikit: 600 jt Paling banyak: 1Milyrd
b) Pengedar, Kurir dan Produsen : Pasal 113 – 126, dengan ancaman hukuman Paling singkat: 4 thn Paling lama: 20 thn
Paling sedikit: 600 jt Paling banyak: 10Milyrd
55
Netto melebihi 1kg/5 pohon untuk narkotika alami atau melebihi 5 gram adan hukuman pemberatan hukuman penjara SEUMUR HIDUP /HUKUMAN MATI & hukuman denda +1/3 (sepertiga). 2. Bersifat HUMANIS : PENYALAHGUNA BAGI DIRI SENDIRI : Penyalahguna adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum (pasal 127) ancaman hukuman :
- Narkotika Gol I : pidana penjara paling lama 4 tahun - Narkotika Gol II : dipidana penjara paling lama 2 tahun - Narkotika Gol III dipidana penjara paling lama 1 tahun
Penyalaguna Narkotika : 1. Korban Penyalaguna 2. Pecandu narkotika Kalau penyalaguna dapat dibuktikan a t a u t e r b u k t i s eb a ga i ko r b a n “Penyalagunaan Narkotika” Wajib di REHABILITASI MEDIS & SOSIAL. Pasal 54 : Pecandu Narkotika & Penyalagunaan Narkotika wajib menjalani Rehabilitasi Medis & Sosial. Pasal 55 : Pecandu yang belum cukup umur yang dilaporkan Ortu (Wali2) & yang cukup umur melaporkan diri ke rumah sakit, akan mendapatkan perawatan melalui rehabilitasi. Pasal 103 : Keputusan Hakim untuk pecandu melakukan rehabilitasi yang ditunjuk & masa pengobatan/perawatan diperhitungkan sebagai masa pmenjalani hukuman.
Sudut Pandang
lnforial
Dari Emaus diutus kembali ke Yerusalem
E. Apa yang Harus kita Lakukan : 1. Pada Bidang PENCEGAHAN : Menurut PENDAPAT para remaja sendiri tindakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan perilaku : a) Keteladan orang tua (59,12%) b) Disiplin dalam keluarga (32,44%) c) Pendidikan agama dalam keluarga (47, 33%) d) Hubungan baik dalam keluarga (28,32%) Perlu Peran orang tua : a) Sebagai teladan (kebiasaan yang baik dalam keluarga akan memberikan pengaruh baik kepada anak) b) Perlu ada pendidikan agama dan pendampingan dalam pembinaan iman anak c) Penerapan DISIPLIN dan KONTROL (perlu ada aturan dan pedoman dalam keluarga yang merupakan kesepakatan orang tua dan anak) d) Memberikan kasih sayang (penerimaan anak apa adanya, memberikan senyuman dan pelukan pada anak) dan menghargai diri anak. e) Membangun komunikasi yang baik dalam keluarga (mendengarkan dan memperhatikan pendapat anak sangat penting sehingga anak merasa dihormati dan dihargai) f) Menjadi PENGAWAS, orang tua perlu mengetahui siapa teman anak kita termasuk orang tuanya, mengetahui kegiatan anak, kemana mereka pergi, dengan siapa dan mengetahui apakah teman anak kita ada yang menggunakan narkoba yang dapat mempengaruhi anak kita. 2. Pada Bidang REHABILITASI : a) Mengetahui ciri-ciri anak menggunakan narkoba, dirangkul untuk mendapatkan pengobatan (rehabilitasi medis) b) Membantu anak untuk mendapatkan rehabilitasi alternatif (Rehabilitasi non Medis) c) Memberikan pendampingan pada anak untuk mendapatkan konsultasi penyembuhan dengan menjauhkan anak dari lingkungan pemakai narkoba dan diajak untuk rehabilitasi. 3. Pada Bidang PEMBERANTASAN : a) Bersama-sama dalam lingkungan tempat tinggal melakukan pengawasan terjadinya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. b) Melaporkan kepada aparat penegak hukum jika mengetahui adanya penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
56
(Lukas 24:13-35)
Kesaksian atau testimony pada Seminar disampaikan oleh Roy Martin bahwa pengalaman sampai menggunakan narkoba yang paling dominan adalah karena pengaruh teman. Awalnya dalam porsi kecil dan menjadi ketagihan (addict) sehing ga menjadi kebutuhan. Bahkan terjadi saat ibadah ya ibadah, tapi penyalahgunaan narkoba tetap jalan. Disamping itu pengaruh target shoting sinetron yang membutuhka stamina padahal menggunakan narkoba hanya sesaat setelah itu lebih banyak dampak negatifnya.(baca juga wawancara tim Melodi dengan Roy Martin) Dengan Demikian kita semua telah mengetahui dampak penyalahgunaan narkoba, ciri-ciri atau tanda-tanda/sikap perilaku penyalahguna narkoba, tempat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dan kesaksian mantan penyalahguna narkoba. Yang lebih penting bagi kita semua adalah perlunya meng ambil langkah nyata dalam upaya pencegahan di lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat. Tuhan memberkati niat dan usaha baik kita. Amin.
Perjalanan dua orang murid Yesus ke kampung Emaus yang kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem dan perjalanan mereka kembali dari Emaus ke Yerusalem, menggambarkan perjalanan iman kita. Saat itu dua orang murid Yesus pulang ke kampung halamannya Emaus karena mereka mengalami ketidaktahuan, kekawatiran mengikuti Yesus, kekecewaan, dan kesedihan karena Yesus telah wafat disalib hal itu disebabkan karena keterbatasan mereka memahami tentang siapa Yesus itu. Sehingga dalam percakapannya mereka bertukar pikiran, mencari jalan keluar dan mengungkapkan perasaannya, tetapi mereka tidak sadar bahwa Yesus ada datang ditengah mereka. Dua murid itu tercengang ketika Yesus bertanya tentang apa yang sedang mereka percakapkan (ay 17), walaupun saat mereka berbicara dengan Yesus saat itu hati mereka berkobar-kobar, tetapi ada sesuatu yang menutup atau menghalangi mata hatinya. Yesus hadir dikala mereka mengalami kesedihan, ketakutan, kekecewaan, dan keraguan sebagai murid Yesus, untuk membuka mata hati mereka supaya dapat memahami siapa Yesus bagi dirinya dan membangun kembali relasi-Nya (ay 19-27). Saat itu menjelang malam pemahaman tentang Yesus juga samar-samar tidak jelas, maka Yesus tidak menolak ketika ke dua murid itu mengundangNYA untuk masuk dan tinggal bersama mereka. Mereka sadar dan mengenal Yesus secara benar pada waktu makan bersama, ketika Yesus memecahkan roti & berkata “Terimalah dan Makanlah……” (ay 30-32). Kesadaran dan keterbukaan hati mereka kepada kehadiran Yesus itu membawa semangat baru. Hati mereka digerakkan untuk kembali ke Yerusalem dan mengabarkan kepada para murid lainnya dan kepada semua orang tentang pengalaman mereka bersama Yesus yang telah bangkit. Kembalinya mereka ke Yerusalem menggambarkan kepercayaan ke dua murid itu yang sebelumnya tidak percaya akan kebangkitan Yesus.
57
Rekoleksi Penutupan Emaus Journey di Wisma Kinasih Bogor, 29 – 30 Maret 2014 Oleh : Yoanna Maria Vianney R Peristiwa iman ini juga kita alami pada jaman sekarang. Iman kita sering mengalami pasang surut. Kita sering kali kurang menyadari kehadiran Yesus dalam setiap peristiwa hidup kita. Dalam doa kita seringkali menuntut Yesus agar permohonan kita dikabulkan, tetapi kita kurang mengoreksi diri. Sesungguhnya Yesus tidak pernah menolak bila kita undang untuk tinggal dalam rumah kita karena Dia sangat mencintai kita. Yesus mau makan bersama dengan dua orang murid Emaus itu dan ambil bagian sebagai kepala keluarga (ay 30), Yesus mengingatkan kembali kepada dua orang murid Emaus itu saat Yesus makan bersama pada malam perjamuan terakhir. Demikianpun dengan kita, setiap perayaan Ekaristi Yesus mengingatkan kita untuk menyadari kehadiran-Nya dan memberikan diriNya untuk keselamatan manusia.
lnforial
lnforial
Syarat & Prosedur Baptis Bayi -
-
Syarat : Usia calon baptis bayi antara 0 -7 th. Form baptis tidak boleh difoto copy, sudah dilampirkan fotocopy surat kawin orangtua (katolik/bukan akte nikah/surat nikah-convalidatio) dan foto copy KK pada saat menyerahkan form. Diisi dengan huruf capital dan jelas, bukan latin, tidak disingkat. Nomor KK disesuaikan. Baris nama baptis hanya diisi nama baptis. Baris nama lengkap hanya diisi nama lahir. Baris tmpt diisi nama kota (min kecamatan), tgl. lahir diisi dengan format dd/mm/yy. Baris nama ayah, ibu, wali diisi lengkap jangan disingkat. Alamat diisi dengan jelas. Ditandatangani oleh ketua/pengurus lingkungan-distempel lingkungan, ayah & ibu. Kolom pembimbing, ditandatangani oleh pembimbing saat pertemuan orangtua.
-
-
-
Prosedur : Mengikuti baptisan yang sudah ditentukan (kecuali wilayah). Mengisi dan menyerahkan formulir baptis bayi paling lambat 1 minggu sebelum pertemuan orang tua dan gladi bersih. Orang tua calon baptis wajib mengikuti pertemuan orang tua, gladi bersih, dan baptisan (dan wali baptis). Mengisi daftar hadir saat pertemuan orang tua, gladi bersih, baptisan dan pengambilan surat baptis.
Syarat & Prosedur Baptis Dewasa Syarat : - Usia calon baptis dewasa, 7 th keatas. - Form baptis tidak boleh difoto copy, sudah dilampirkan fotocopy surat kawin (katolik/bukan akte nikah/surat nikah-convalidatio), surat ijin dari pasangannya (bagi yang menikah), surat ijin orangtua (bagi yang berumur kurang dari 17 th), foto copy KK. Diisi dengan huruf capital dan jelas, bukan latin, tidak disingkat. - Nomor KK disesuaikan. - Baris nama baptis hanya diisi nama baptis - Baris nama lengkap hanya diisi nama lahir. - Baris tempat diisi nama kota (minimal kecamatan), tgl. lahir diisi dengan format dd/mm/yy. - Baris nama ayah, ibu, wali diisi lengkap jangan disingkat. Agama orangtua ditulis dalam tanda kurung. - Alamat diisi dengan jelas. - Ditandatangani oleh calon baptis & ketua/pengurus lingkungan stempel lingkungan.
58
Prosedur : - Mengikuti baptisan yang sudah ditentukan. - Mengisi dan menyerahkan form baptis dewasa kepada katekis. - Mengikuti pelajaran katekumen dalam satu periode (min. 40x pertemuan). - Mengikuti rekoleksi, wawancara dengan Pastor. - Mengisi daftar hadir saat baptisan tahap I, II dan Baptis
Etika Berbicara (2 habis) Oleh : Heribertus Eric Wagolebo
* Jangan pernah bertengkar dengan tukang becak atau dengan pembantu rumah tangga misalnya, sebab hal ini dianggap merendahkan orang lain tersebut * Kegembiraan, kesedihan, kasih sayang, sebaiknya jangan ditunjukkan di muka umum secara berlebih-lebihan. * Janganlah seorang suami membicarakan keistimewaan istrinya atau seorang istri membicarakan keunggulan suami dan anakanaknya. Sebaiknya hal yang kita bicarakan yang ada hubungannya teman bicara kita saja. * Janganlah kita berbicara dengan keras atau terlalu lembut: berbicaralah dengan jelas dan perlahan-lahan. Pembicaraan yang terlalu keras atau sebaliknya atau secara tergesa-gesa dan gugup, akan membosankan orang yang kita hadapi. * Pada waktu berbicara. Hendaknya kita menatap wajah orang yang kita hadapi, dan jangan melengos ke kiri atau kanan, seakan-akan kita tidak memperhatikan orang lain, tidak mau mendengarkan atau acuh tak acuh. * Hendaknya kita selalu mengucapkan “terima kasih” atas setiap bantuan atau pertolongan yang telah kita terima, meski berupa apapun. * Sebaiknya kita jangan berbisik-bisik di muka orang lain, sebab ini dapat menyinggung perasaan orang yang melihatnya. Jangan pula kita menunjuk-nunjuk kepada orang lain sewaktu kita berbicara dengan seseorang. * Ketika orang lain sedang berbicara, janganlah kita menyelayela atau bahkan mengalihkan pembicaraan kepada soal lain, meski pembicaraan orang lain itu kurang menarik. * Sewaktu orang yang lebih tua sedang berbicara, hendaklah yang muda diam dan mendengarkan denga penuh perhatian.
dan pengambilan surat baptis.
59
* Ketika kita menghadapi orang lain, jangan sekali-kali terkentut, mengorek-ngorek telingan atau hidung, membuang ingus atau menguap dengan mulut terbuka. * Jika kita terpaksa kita bersin atau batuk, sebaiknya mulut kita tutup dengan sapu tangan. * Jangan pula kita meludah atau mendahak di lantai atau di hadapan orang lain. * Janganlah kita tertawa terbahak-bahak sewaktu berbicara dengan orang lain. Lebih baik dan sopan kalo kita cukup tersenyum, atau jika tertawa jangan keras-keras. Sebaiknya jangan pula menunjukan wajah yang muram. * Jika perkataan orang lain menusuk hati kita, sebaiknya kita tetap tenang dan sabar, jangan sekali-kali terus membalas dengan kata-kata kasar.
lnforial Oleh : dr Handoko
lnforial
Merasul dan Melayani di Cangkudu
Mewaspadai Wabah Flu Arab
Oleh : Sr. Mariska / Yosephine HK
( MERS – CoV)
P
enyakit MERS-CoV ( Middle East Respiratory Syndrome – Corona Virus) pertama kali muncul pada tahun 2012 yang disebabkan oleh Virus Corona. Penyakit ini mirip dengan sindroma pernafasan akut (SARS) yang pernah melanda Hongkong dan Tiongkok beberapa waktu silam,hanya saja SARS lebih cepat serangan nya dibandingkan dengan MERS, akan tetapi angka kematian yang disebabkan oleh MERS lebih hebat (sekitar 30%) bandingkan dengan SARS yang hanya 10%. Angka kematian terbanyak terjadi pada pasien yang usia lanjut atau memiliki gangguan kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS, Kanker, Gagal ginjal, Diabetes, penyakit Radang Paru, Stroke. Sindroma MERS ini dapat juga menyerang anak anak walaupun jarang berbeda dengan SARS yang menyerang semua umur. Gejala pada penderita MERS tidak banyak berbeda dengan pasien flu pada dasarnya yang diakibatkan oleh influenza,terdapat demam,batuk dan sesak nafas,terkadang disertai diare dan nyeri abdominal,sehingga terkadang dikira penyakit flu biasa. Pemeriksaan pasti nya harus dilakukan di laboratorium dengan fasilitas khusus dan hasilnya biasa nya didapatkan setelah 12 jam atau lebih dan hasilnya harus dilakukan tiga kali pengambilan sample pada sample di saluran nafas atas atau bawah, misalnya sputum atau juga dengan usapan nasofaring. Penyakit ini ditularkan melalui hewan Unta, sehingga sangat dianjurkan untuk menghindari kontak dengan unta juga tidak memakan daging unta atau susu unta. Penyakit ini juga biasa dibawa oleh hewan kelelawar dan tidak menutup kemungkinan hewan ayam walaupun jarang penularan dari manusia ke manusia melalui batuk dan percikan batuk itu yang masuk kedalam tubuh manusia lainnya dan pemakaian gelas minum bersama. Didalam tubuh manusia,virus MERS merangsang imunitas secara membabi buta sehingga terjadi peradangan dimana mana dan peradangan ini merusak jaringan paru (alveoli). Data WHO (badan kesehatan dunia) sampai tanggal 16 Mei 2014 menyebutkan sudah terdapat 575 orang di dunia yang terjangkit virus MERS dan 176 diantaranya meninggal dunia, termasuk seorang WNI perempuan 28 tahun asal Madura yang bekerja di Jeddah. Sudah ada 19 negara yang melaporkan bahwa ada warganya yang ter infeksi virus tersebut, termasuk beberapa Negara eropa (Jerman, Perancis, Italia, Inggris dan Yunani) dan asia tenggara (Malaysia dan Filipina, selebihnya adalah Negara Timur Tengah, Oman, Qatar, Yordania, Kuwait dll.
60
Di Indonesia,suspek penderita MERS terus bertambah,angka terakhir sebanyak 92 orang,tetapi sampai saat ini hasil pemeriksaan specimen masih menunjukkan hasil negative. Sampai saat ini belum ada vaksin atau obat yang dapat mengendalikan MERS ini, bahkan vaksin flu yang beredar di dunia saat ini tidak mampu menahan serangan virus MERS ini, sehingga satu satu nya jalan untuk menghindari terkena serangan MERS ini adalah sementara waktu ini menghindari bepergian ke Negara timur tengah dan menjaga daya tahan tubuh sebaik baiknya dan tidak mengkonsumsi daging atau susu unta dan tidak bersentuhan dengan hewan unta. Pasien yang sudah terkena MERS sebaiknya dirawat di ruang isolasi dan diberi penangangan khusus.
Minggu 30 Maret 2014, Komunitas Suster Hati Kudus Balaraja mengadakan kegiatan bakti sosial di Cangkudu, salah satu tempat di daerah sekitar Balaraja. Kegiatan bakti sosial ini berupa pengobatan gratis. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan sebuah organisasi yang bergerak dibidang kemanusiaan, yakni Ormas Laskar Merah Putih (LMP) yang didukung oleh Tim Medis dari PSE Paroki Maria Bunda Karmel, Tomang Jakarta Barat. Jumlah dokter yang mendukung kegiatan ini ada 13 orang, diantaranya10 dokter umum dan 3 dokter gigi. OMK dari paroki MBK juga ikut membantu. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat menengah kebawah. Kegiatan ini terbagi beberapa pos, yakni pos pendaftaran, tensi, apotek, ruang periksa dan pembagian bingkisan. Suster Hati Kudus membantu di bagian pemeriksaan, obat dan sebagainya. Sedangkan para suster lainnya, ikut ambil bagian di pos-pos lain. Baksos ini dimulai pukul 08.00 wib. Masyarakat sangat antusias menyambut kegiatan ini, ini terlihat dari banyaknya pasien yang datang. Target awal sekitar 500 pasien, namun ternyata yang datang lebih dari jumlah tersebut. Kami semakin tergerak hati dan bertambah semangat dalam melayani mereka. Pasien terus berdatangan walaupun saat itu turun hujan dan tempat pengobatan tergenang air. Setiap dokter tidak hanya memeriksa pasien, tapi juga menyapa pasien dengan obrolan ringan seputar kiat menjaga kesehatan, sehingga tercipta suasana yang akrab. Kegiatan ini selesai sekitar pukul 14.00 wib. Kami senang dan bersyukur boleh mengadakan kegiatan bakti sosial ini dengan lancar. Harapan kami, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi warga masyarakat di mana kegiatan ini dilaksanakan.
61
Suara Odilia
Suara Odilia
Daftar Ketua Lingkungan & Wilayah Paroki St.Odilia Code Lingk. Nama Ketua 01 WILAYAH CITRA RAYA Bp. Stephanus Rudi Antoro Kurniawan 10101 Lingkungan St. Philipus Neri Bp. Raimundus Anggoro 20102 Lingkungan St. Theresia Bp. Yohanes Tujiyono 30103 Lingkungan St. Sesilia Ibu Prisca Vincentia Archangela Meidy Oscar 40104 Lingkungan St. Antonius Ibu Fransiska Romana Lina Yancik 50105 Lingkungan St. Markus Bp. Stefanus Surono 60106 Lingkungan St. Veronika Bp. Yohanes Eduard Moningka 70107 Lingkungan St. Ignatius de Loyola Bp. Wilbertus Andi
Ucapan Terima Kasih Donatur Paskah 2014 Jml KK Pesta Nama 47 43 41 43 47 35 42
26 Mei 01 Oktober 22 November 13 Juni 25 April 9 Juli 31 Juli
26 39 40 48 30 28
29 Jun 29 Juni 11 Juni 25 Juli 1 Juni 17 September
32 35 48 45 48 31 35
29 September 28 Agustus 16 April 26 Desember 25 Desember 3 Desember 31 Januari 14 Agustus
02
WILAYAH CITRA RAYA 2
80201 90202 100203 110204 120205 130206
Lingkungan St. Petrus Lingkungan St. Paulus Lingkungan St. Barnabas Lingkungan St. Yakobus Lingkungan St. Yustinus Lingkungan St. Kristoforus
Bp. Agustinus Tri Agus Cahyono Bp. Clement Pranowohadi Bp. Yohanes Berchman Wardjono Bp. Agustinus Tri Agus Cahyono Bp. Antonius Sri Widodo Bp. Lukas Estu Suryanto W Bp. Yohanes Herman Subarja Bp. Mercurius Broto Legowo Bp. Agustinus Randa La'bi
03 140301 150302 160303 170304 180305 190306 200307 210308
WILAYAH TIGA RAKSA Lingkungan St. Rafael Lingkungan St. Agustinus Lingkungan St. Bernadeth Lingkungan St. Stevanus Lingkungan Emanuel Lingkungan St. Fransiskus Xav. Lingkungan Don Bosco Lingkungan St. Maximilianus MK
Bp. Paulus Suhadi Bp. Herman Yosep Irianto Bp. Petrus Budiono Bp. Calextus Sandy Sutrisno Bp. Joko S. Purnomo Bp. Franciscus Xaverius Wardoyo Bp. Matias Tahu Bp. Gregorius Henki Bp. Adelbertus Pantaleon Esa
04 220401 230402 240403 250404 260405 270406
WILAYAH BALARAJA Lingkungan St. Maria Lingkungan St. Anna Lingkungan St. Maria Imaculata Lingkungan St. Maria Magdalena Lingkungan St. Dominikus Lingkungan St. Yoakim
Bp. Yohanes Didik Budiarso Bp. Yohanes Fransiskus Suparno Bp. Petrus Kanisius Warsito Ibu Maria Imaculata Triwinarsih Bp. Yohanes Marsigit Bp. Matheus Sayono Bp. Yohanes Sabarno
27 27 22 50 26 30
08 September 26 Juli 08 Desember 22 Juli 8 Agustus 26 Juli
05 280501 290502 300503
WILAYAH CISOKA Lingkungan St. Vincentia Lingkungan St. Loudovicus Lingkungan St. Chatarina
Bp. Yohanes Data Prabawa Bp. Antonius Mulyadi Bp. Vincentius Susanto Laksana Bp. Florianus Supriyanto
39 24 36
26 Desember 25 Agustus 29 April
06 310601 320602 330603 340604 350605 360606 370607 380608
WILAYAH CITRA RAYA 3 Lingkungan St. Gregorius Agung Lingkungan St. Lukas Lingkungan St. Yohanes Lingkungan Gabriel Lingkungan St. Klara Lingkungan St. Bonaventura Lingkungan St. Mikael Lingkungan St. Arnoldus Yansen
Bp. Yohanes Suharsono Bp. Fransiskus Asisi Ary Susanto Bp. Agustinus Yulianto Bp. Petrus Nolaskus Minggu Bp. Alexander Suramta Bp. William Budiman Bp. Lasarus Nggoling Bp. Stefanus Hardiyono Bp. Oktavianus MekoJanuari
35 45 57 54 30 32
3 September 18 Oktober 24 Juni 29 September 11 Agustus 15 Juli 29 September
62
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46.
PT.Faskin Modul Perkasa Toko Berkah Jaya Komunitas Cardfight Vanguard Ruko Rembrant PD. Mutiara Indah Ballet and Dance Shop & Marlupi Dance Academy Citra Raya Ciputra Amidis Air Minum Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Tangerang The BC One (Theresia Bike Community) R9 Racing Generation PT. Alcorindo Sejahtera St.Carolus Summarecon Serpong PT.Mutiara Forklift Aransa Armada Andalan Sentosa Keluarga Besar WKRI St.Odilia Lingkungan St.Klara Citra Raya Kel.Besar Lingk. Santa Anna-Balaraja Keluarga Bpk Alex Suramta Keluarga Bpk Ratno Wahyudi Kel.Besar Lingk. Antonius Presidium Penghibur Orang Berduka Cita Lingkungan Gabriel Team MELODI Keluarga Bpk Tedy Kel.Besar Lingk. St.Yohanes Rivero Keluarga Bpk Arieyanto Keluarga Bpk Dhany Rurie-Amos-Seruni Keluarga Bpk FX.Sudjana Kel.Besar Lingk. St.Paulus PT.Himalaya Everest Jaya CAA Laundry Team Koor Bonaventura Kel.Besar Klinik Karunia Sehat Auto Track Purwa Caraka Music Studio Team Koor Lingk. Gregorius Agung Citra-3 Jaya Surya Teknik PT. Cipta Karya Maju Kel.Besar Lingk. Santo Lukas PT. Karya Mandiri Sepakat PT. Karya Mandiri Sukses PT. Intimetal Karya Mandiri Kairos Gracia International Christian School
Baptis Bayi & Dewasa - 01 Februari2014 - 10 Februari2014 - 16 Februari2014
- 24 Februari2014 - 14 Februari2014
-Andreas -Siprianus Saputra Musa -Gregorius Nawawi Supangat -Cicilia Djuhria Sutjipto -Bernardus Daniel Saputra -Bridget Nathania Patimang -Eanswida Tantri Anggraini -Gabriel Advent Santoso Sitinjak -Jastin Frederikus -Laurenzio Ruiz Maramba -Margareta Ivana Risnauli Gultom -Maria Nathania Aleeza Chandra -Michael Valentino Setiawan -Sesilia Elen Jefanya Gultom -Skolastika Cahaya Citra Fiorenza -Valerie Angela Siringo Ringo -Yohanes Djaja Ria -Yohana Erni Lisardi -Mariskha Margaretha Setiawan
Yang Berbahagia, Pernikahan - 01 Feb 2014 - 08 Feb 2014 - 09 Feb 2014 - 08 Maret 2014 - 26 Apr 2014 - 03 Mei 2014 - 03 Mei 2014
Yulius Trisno & Vilomena Diarni Fransiskus Xaverius Ediwanto & LigaJustine Tjhong Ngo Yohan Agusta & Yuniarti Rostan Saortua Sinaga & Rasmauli Sigalingging Ludofikus AbiRoli & Marlita Muti Floriyanto Fransiskus & MartinBariyah Rofinus Lusi & Melonia Itu
Berita Duka 21-Jan 24-Jan 25-Jan 06-Feb 12-Mar 27-Mar 27-Mar 31-Mar 1-Apr 02-Apr 09-Apr 20-Apr 22-Apr 24-Apr 06-Mei 14-Mei 63
Timotius Temmy Budiman - Dominikus Elisa Kristiarini - Klara Yosef Suradi - F.X. F. Neymar Dos Santos Simarmata - Bernadeth Suherman Tatang - Theresia Dorothea - Yakobus Katarina Purmawantiktan - Antonius Anastasia - F.X. Esrintampubolon - F.X. Helena Polie Purwati fawati - Yakobus Dominikal Bikolo - Filipus Neri Yulius Ngoranmele - Bernadeth Yohanes Ariesta - Ign. De Loyola Bayi - Gregorius Agung Anna Tri Astuti - Anna Mateus Sigit Utomo -Paulus
Tenda Gaul
Tenda Gaul
Nge’Gombal
Humoria
Di dalam hidup aku ini, ada 4 orang yang Tuhan Masuk Kamar Mandi berarti. Si Bungsu : Ma, apakah Tuhan suka masuk ke kamar mandi ? Pertama – Tuhan Yesus yang selalu ada Mama : Tentu saja tidak. Mengapa tanya begitu, Sayang ? untuk aku Si Bungsu : Tadi, waktu aku sedang mandi, Papa mengetuk pintu kamar Kedua dan ketiga – ayah dan ibuku, mandi dan berkata, “Ya, Tuhan… kamu masih di dalam juga!” mereka yang telah membesarkanku Mama : ….#$@%>>!! dan mendidikku sampai sekarang Dan yang terakhir adalah kamu yang Permintaan Erika menjadi penyemangat dan tujuan Erika, anak bungsu keluarga Heribert. Suatu ketika bertanya kepada hidupku selama-lamanya ibunya, “Bu, benarkah Tuhan itu Mahabaik dan selalu mengabulkan permintaan umatNYA?” Tuhan Yesus saja memberikan seluruh “Benar, Nak. Apalagi bila kita selalu taat dan berserah kepada-Nya!” cinta dan kasih-Nya kepada semua umat “Tetapi Bu, mengapa permintaan Erika selama ini tidak pernah manusia tanpa memandang siapapun dikabulkan Tuhan?”. “Memangnya permintaan Erika apa? Kalau ibu orang itu. boleh tahu… Sama seperti diriku yang akan selalu “Itu Bu, Erika hanya ingin menjadi anak sulung biar punya adik…!!” mencintaimu apa adanya, tanpa Ibunya: ??@@**$ menuntut dan tanpa mengeluh.
10 Fakta Penyebab Anggota DPR Tertidur Saat Sidang 1. Anggota DPR selalu menghargai nasehat orang tua. Kata orang tua tidur siang itu penting dan sehat, supaya terhindar dari penyakit berbahaya dan awet muda. 2. Tidur tidak tidur, mereka dibayar. Jadi, ..... lebih baik tidur. 3. Pasti akan ngantuk mendengar pembicaraan berbelit, tidak berisi, penuh daya khayal, munafik, berliku, kaku, tak ada tujuan pasti arahnya, 4. Kalau ingin menjatuhkan musuh besarnya seperti Eric anggota DPR pasti bersemangat dan pantang menyerah. Dijamin 7 hari 7 malam melek terus karena demi memperjuangkan kepentingan dirinya dan partainya, 5. Tidak semua anggota DPR tidur. Mereka hanya tidur bila bicara soal rakyat. Tapi bila sudah bicara tentang duit, gaji, tunjangan, posisi jabatan, proyek, matanya melek semua hingga dinihari. 6. Mereka tidak tidur. Mereka sedang merenung dan bermimpi bagaimana agar rakyat’nya dan dirinya tambah kaya, setidaknya balik modal, karena gajinya banyak disetor ke kas partai, bayar cicilan vila dan mobil mewah, dan konstituen! Pada saat yang sama gerak mereka tak bebas lagi setelah ada KPK.
Grogi dan Salah Ucap Pada Upacara Bendera
A
nton seorang pemuda gagah dan ganteng di salah satu cluster perumahan merasa sangat bangga saat terpilih menjadi calon pertugas upacara bendera untuk tingkat kabupaten. Satu bulan sebelum tampil menjadi komandan upacara dia sudah intensif melakukan latihan. Dan akhirnya tiba saat pelaksanaan upacara bendera dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan di lapangan depan kantor Bupati... Pembawa Acara : Upacara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia segera di mulai, Komandan Upacara menyiapkan peserta upacara Komandan Upacara (dengan suara lantang) : Siaaaaaaaap Grak !!!! (memerintahkan semua peserta untuk mengambil sikap sempurna karena pemimpin Acara demi acara berjalan dengan baik walau diterpa teriknya sinar matahari pagi yang mulai menyengat. Pembawa Upacara : Pengibaran bendera merah putih Petugas Pengerek Bendera : (dengan langkah tegap dan mantap pengerek bendera menuju tiang bendera, mengikat tali bendera dan membentangkan bendera). Salah satu petugas pengerek bendera menyampaikan aba-aba : bendera siap!! (dalam suasana hening dan penuh khidmat, tiba-tiba petugas pengerek bendera mengulangi aba-aba : bendera siap!! Komandan Upacara: (kaget dan terbangun dari lamunannya karena mendengar pengerek bendera sampai mengulangi aba-aba : bendera siap!!. Lalu dengan grogi Komandan Upacara dengan suara lantang memimpin penghormatan bendera : Kepada Merah disangka putih.....Hormaaaaaaaaaat Grak!! (seharusnya Kepada Bendera Merah Putih....Hormaaaaaaaat Grak!!) Peserta Upacara : Mulai saling tolah toleh ke kiri dan kanan sambil nyengir atas kejanggalan yang terjadi. Komandan upacara menyadari ada yang salah apalagi mendengar cekikikan peserta yang ada di barisan terdepan di belakangnya. Tak lama bendera sudah mencapai puncak tiang bendera bersamaan lagu Indonesia Raya pun selesai. Konsentrasi Komandan Upacara semakin tidak karuan, mulailah tengaktengok ke kiri dan ke kanan. Sangat jelas didengarnya kata-kata “ sudah selesai tuh....bendera sudah di atas...!! Komandan Upacara: (tanpa pikir panjang) memberikan aba-aba : Ya sudahlah..... (seharusnya : Tegak Grak! Sebagai aba-aba selesai penghormatan bendera) Dengan aba-aba yang terasa asing, akhirnya peserta menurunkan tangan menyudahi penghormatan secara tidak bersama-sama sembari terdengar cekikikan di sana-sini. Namun demikian upacara tetap dilanjutkan.
7. Karena yang dibahas dalam sidang tidak menyangkut kepentingan diri sendiri dan partainya. Seandainya menyangkut individu dan partai, pasti diskusi dan interupsi tak pernah putus. 8. Ruang sidang sangat nyaman tempatnya dingin harum dan kursinya nyaman sekali. Makanya kalo sudah duduk lupa berdiri. Enakan ....”Tidur deh !!” 9. Mereka memikirkan nasib bangsa ini tanpa henti. Jadi kalo pas sidang mereka tidur kelelahan, biar masyarakat bisa melihat betapa “capek” mengurus bangsa ini. 10. DPR selalu menjujung tinggi hukum dan undang-undang dalam setiap mengemukakan pendapat. Dalam aturan tata tertib persidangan, hanya dilarang mengganggu jalannya sidang. Sehingga, tidur saat sidang tidak melanggar aturan dan undang-undang. Sumber: internet 64
Oleh : : I Ketut Setiawan
65
Tenda Gaul
Tenda Gaul Oleh : : I Ketut Setiawan
U
ntuk membangun rasa kebangsaan di setiap sekolah selalu diajarkan lagu-lagu kebangsaan. Dan lagu-lagu kebangsaan itu dinyanyikan dalam upacara bendera ataupun acara resmi di sekolak. Guru musik ingin mengetes muridnya tentang lagulagu kebangsaan yang telah diajarkan untuk menyiapkan persiapan upacara besoknya : Ibu guru: Anak-anak....sebentar lagi kita akan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, yang setiap tahunnya diperingati setiap tanggal berapa...???? ada yang tahu....? Anak-anak: (secara serempak menjawab) : tanggal 17 Agustus bu !Ibu guru:Pintar semuanya..........Dan hari ini tanggal berapa...??Anak-anak:Tanggal enam belas Agustus bu guru !!! Ibu guru: Ya betul....untuk persiapan besok ibu ingin tahu anak-anak masih ingat tentang lagu-lagu kebangsaan yang pernah ibu ajarkan ??? ibu panggil ke depan Rico coba nyanyikan : Padamu Negeri. Rico: Baik bu....( Rico maju ke depan) sambil berdiri di hadapan teman-temannya sembari bertanya : Lagu Padamu Negeri ciptaan Kusbini kan bu?? Ibu guru: Iya betul Rico, kan belum ada lagu Padamu Negeri Ciptaan Didi Kempot......Anak-anak:(pada tertawa) ha...ha...ha.... Ibu guru: Anak-anak sekarang diam, Rico mau menyanyikan lagu Padamu Negeri ciptaan Kusbini. Rico: (menyanyikan lagu) Padamu negeri kami berjanji, Padamu negeri kami berbakti, Padamu Negeri kami mengabdi, Bagimu Negeri jiwa raga kami. Ibu guru: Bagus....ayo tepuk tangan..., sambil menunggu anak-anak berhenti bertepuk tangan dilihatnya Jefri malah tidur di atas meja paling belakang. Ayo Jefri ke depan ! Jefrry: Iiiiiya....bu (sambil mengusap-usap mukanya nyang masih kelihatan ngantuk) maju ke depan. Ibu guru: Sekarang coba kamu nyanyikan lagu : Hari Kemerdekaan.Jeffry:(sebelum tidur masih ingat teriakan teman-temannya bahwa hari ini tanggal 16 Agustus) lalu dengan lantang ia mulai menyanyi : Enam belas Agustus tahun empat lima.........Anak-anak:Hu....hu....ha..ha...ha... Ibu guru: (sambil berteriak)....Jeffry.....salah!!!, ulangi....... Jeffry: Enam belas Agustus tahun empat lima.....(sambil cuek dengan tertawaan temantemannya dan teriakan ibu guru) melanjutkan nyanyi : Besoknya hari Kemerdekaan kita....... Hari Merdeka nusa dan bangsa..... Hari lahirnya bangsa indonesia (sambil melambaikan tangan) Merdeka !!!! langsung lari menuju tempat duduknya Ibu Gur u dan anak-anak: (beng ong dan bingung)...Ha...!@??*^^^#$$%*+
Jawaban TTS Melodi edisi 1 2014 (Paskah) :
33. KORG 34. STIPENDIUM 35. STASI 36. TRITUNGGAL 38. LITANI 42. RUANG 45. LEKTOR 66
46. ERIC 47. AMATU 48. ROMO 50. GNADEP 55. TUAN 57. ILAL
58. KAJ 61. SKJ 62. RS
Jawaban TTS Melodi edisi 1 2014 (Paskah) :
TEKA TEKI SILANG MELODI
MENDATAR 1. KASULA 4. DOA 5. IMAMAT 9. ALFA 12. MR 14. PUASA 15. PELAYAN 17. TEKS 18. SAKRISTI 23. LEMAH 24. DAMIAN 25. MISA 27. KUA 28. AYO 29. KOP 30. PATENA 31. AGAMA 32. OMK 34. SIPRIANUS 35. SUSTER 37. ODILIA 39. TAMAT 40. SUARA 41. LITURGI 43. TRI 44. KPU 48. RI 49. SURGA 50. GONG 51. SEMINARI 52. MASA 53. TO 54. PAGI 56. CINTA 58. KO 59. DADU 60. CORPUS 63. WK 64. FELIXSUPRANTO 65. CR 66. MELODI
Silakan isi..., kotak2 kecil kosong didalam Kotak Besar di samping ini dengan angka 1-9. Games ini menjadi BENAR, jika setiap kotak kecil dan kolom-baris di dalam kotak besar tsb terisi angka 1-9, walau acak urutannya. SELAMAT MENCOBA ...!!
MENURUN 1. KAPEL 2. SELAMAT 3. ASA 6. MRS 7. MISDINAR 8. TIK 9. AMIN 10. API 11. TARAKANITA 13. JEMAAT 16. YOHANES 19. TONY 20. PERPUSTAKAAN 21. PASTOR 22. MAKAN 26. AJARAN 30. PAROKI
Permohonan Maaf dalam Melodi edisi 1 2014 (Paskah) atas : - kekeliruan Iklan Toko Berkah Jaya - terpotong sebagian Iklan Kel.Besar WKRI St.Odilia - terpotong sebagian Iklan Kel.Bp.Yohanes. - terpotong sebagian Iklan PT.Amidis - terpotong sebagian Iklan Marlupi - iklan yang tidak dimuat 67
Crossword
Test Lagu Kebangsaan Indonesia
Tenda Gaul
PERTANYAAN TTS Mendatar:
Menurun:
1. Nama Paus Yohanes Paulus II, Karol Jozef ..... 4. Komunikasi Sosial 7. Sekarang Puji Syukur 12. Langkah mematikan di catur 15. Santa/Santo 16. Ibukota negara Italia 18. Yang dijanjikan Sinterklas di jelang Natal 19. Model cover Melodi lalu (singkatan-dibalik) 22. Jalan gravitasi di luar angkasa 23. Program Orde Baru lalu AMD “ABRI Masuk....” 24. Nihil 25. Perjamuan Kudus 26. Sama dengan Tenis Meja; ..... Pong 27. Majalah Paroki St.Yoseph-Matraman Jaktim 29. Tokoh hero pewayangan: ........... Kaca 31. Ampuh mematikan api 32. Pimpinan Redaksi Melodi & Sie Komsos kita 34. Gerakan 39. Benar (B.Inggris) 41. Banyaknya 12 buah 43. Negara Kesatuan Republik Indonesia 44. Christmas 45. Minimum 47. Hewan yang setia dengan Sinterklas 48. Singkatan Inggris AUSTRALIA 49. Rumah Sakit 51. Salah satu Rubrikasi di majalah ini (....... Odilia) 52. Tradisi jelang Lebaran 53. ...... Tik = Strategi 54. Nama depan artis yg jadi bintang tamu dlm Seminar Narkoba beberapa wkt lalu di paroki kita. 55. Bersih Rapi Sehat 56. Nama belakang ex.penyiar senior handal yg memberi Seminar Lektor/tris bbrp waktu lalu di paroki kita. 58. Bantuan pengajaran, bisa dlm bentuk audio, video, dll 60. Salah satu Cawapres kita (singkatan) 61. Bebas hambatan 62. Perasaan berlebihan 63. Tempat ungkapan hormat & doa pada misa 66. Panggilan gaul anak muda sekarang: ....... Bro.!! 67. Panggilan Bapa Uskup (disingkat-dibalik) 68. Judul Telenovela terkenal Spanyol di TVRI thn 1980-an 70. Bunda kita .... 71. Rohaniwan Katolik awam, namun tidak ditahbiskan 72. Putra Altar (dibalik) 77. Jiwa kita 78. Harga dalam B.Inggris 79. No. kendaraan daerah Kedu Jawa Tengah 80. Tempat pemercikan air baptis/suci dalam liturgi 84. Alat transportasi roda dua tempo dulu 85. Pemimpin umat Katolik suatu negara 88. Daun untuk Prosesi Perarakan di kota Yerusalem 89. Pesta sepakbola dunia yg berlangsung di Brasil saat ini 90. Mereka adalah Jokowi & Prabowo sebelum 9 Juli’14 91. Pengiring musik koor/ paduan suara di gereja
1. Lembar berita di paroki 2. Satuan (lama) waktu 3. Salah satu negara di Asia Tenggara 5. Perserikatan keagamaan yg anggotanya hidup dgn hukum gereja 6. Makanan/sayur berkuah 8. Pelayan umum liturgi gereja 9. Majalah terkenal anak-anak tempo dulu 10. Pengajar Katekese 11. Agama saudara kita 13. Alm .... adalah salah satu penyanyi handal tempo dulu 14. Ajaran Tuhan Yesus 17. Bentuk sembah sujud & hormat kita pada Tuhan Yesus dalam Sakramen MahaKudus 20. Majelis Ulama Indonesia 21. Roti & ................ 26. Pria dengan hidup bebas 28. Ketua WKRI cabang St.Odilia: ibu ....... Kunti 30. Tempat Hosti Kudus 33. Nama ruangan Perpustakaan St.Odilia 35. Bapa Uskup Keuskupan Agung Jakarta 36. ......... (Bayi) Yesus (di Kandang Natal) 37. Negara tetangga 38. Ketua Sie Liturgi Bp. Antonius ...... 40. Artikel Bersambung Om Eric “........... Berbicara” 42. Sosial Politik 45. Orang yang memberi kesaksian 46. Bapak Wakil Dewan Harian di Paroki kita 50. Ketua Pa-Ps St.Odilia 57. Tunggal 59. Tempat kediaman 61. Team kebanggaan sepakbola kita 64. Sebelum 65. Buku berisi ayat-ayat suci 69. Salah satu nomor cabang atletik “Lempar ............” 71. Arsip-arsip penting 73. Singkatan pemimpin agama Kristen Protestan 74. Organisasi Buruh di perusahaan. 75. Tidak Netto 76. .............Aidzin Wal Faidzin (Selamat Lebaran) 78. Wadah darah Kristus 81. Facebook 82. Bahan pakaian 83. Saya 86. K_ _ (Kereta Rel Listrik) 87. Sekarang Rusia
68