PERAWATAN HIPERSENSITIF DENTIN SECARA INVASIF DENGAN PENUTUPAN RESESI GINGIVA
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi Syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh : DHITA KARTIKA NASUTION NIM : 060600016
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
Universitas Sumatera Utara
Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Periodonsia Tahun 2010
Dhita Kartika Nasution Perawatan Hipersensitif Dentin secara Invasif dengan Penutupan Resesi Gingiva viii + 38 halaman Hipersensitif dentin adalah kondisi klinis gigi yang relatif umum pada gigi permanen yang disebabkan oleh dentin yang terpapar akibat hilangnya enamel atau sementum. Hipersensitif dentin ini terjadi karena tersingkapnya permukaan akar gigi disebabkan oleh resesi gingiva. Proses terjadinya hipersensitif dentin dimulai dari tersingkapnya permukaan akar gigi akibat resesi gingiva. Pemicunya adalah berupa rangsangan terhadap tubulus dentin yang terbuka seperti sentuhan, uap, kimiawi dan rangsangan panas maupun dingin. Rangsangan dingin paling sering menyebabkan hipersensitif dentin dibandingkan dengan rangsangan panas. Hal ini disebabkan karena stimulus seperti dingin menyebabkan gerakan cairan ke luar dan menghasilkan respon saraf lebih cepat dan lebih besar dibandingkan dengan stimulus seperti panas yang menyebabkan pergerakan cairan ke arah dalam. Perawatan hipersensitif dentin ada dua, yaitu secara non-invasif dan invasif. Perawatan non- invasif yang meliputi dua cara, yaitu perawatan di rumah oleh pasien sendiri dan perawatan di klinik. Perawatan di rumah oleh pasien sendiri seperti menyikat gigi, penggunaan pasta gigi, pemakaian obat kumur, modifikasi diet dan mengurangi atau menghilangkan kebiasaan buruk. Perawatan di klinik seperti pemberian bahan desensitisasi topikal. Sedangkan Perawatan invasif meliputi iontophoresis, laser, aplikasi resin, bedah gingiva dan pulpektomi.
Universitas Sumatera Utara
Perawatan invasif dilakukan untuk penutupan resesi gingiva apabila pasien mengeluhkan tindakan estetis. Ada tiga tehnik bedah mukogingiva yang akan dibahas untuk penutupan resesi gingiva yaitu coronally advanced flap, cangkok jaringan ikat subepitel dan regenerasi jaringan terarah. Tehnik coronally advanced flap diindikasikan pada resesi kelas I dan II (menurut klasifikasi Miller) apabila gingiva cekat gigi tetangganya tidak adekuat. Tehnik cangkok jaringan subepitel diindikasikan pada daerah donor inadekuat untuk horizontal sliding flep, pada kedalaman resesi kurang dari 5 mm dan gingiva tipis. Tehnik regenerasi jaringan terarah yang diindikasikan jika kedalaman resesi mencapai lebih dari 5 mm.
Daftar Pustaka : 27 (1999-2009)
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi
Medan,
Pembimbing :
Saidina Hamzah Dalimunthe, drg., Sp Perio NIP. 19450905 197201 1001
Oktober 2010
Tanda tangan
…………………..
Universitas Sumatera Utara
TIM PENGUJI SKRIPSI
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji pada tanggal Oktober 2010
TIM PENGUJI
KETUA
Tanda tangan
: Saidina Hamzah Dalimunthe, drg., Sp Perio
ANGGOTA : 1. Zulkarnaen, drg., M.Kes 2. Irma Ervina, drg., Sp Perio
................................. ................................. .................................
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari telah mendapatkan banyak petunjuk, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan hati yang tulus dan ikhlas penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Saidina Hamzah Daliemunthe, drg., Sp.Perio sebagai pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. 2. Mimi Mariani Lubis, drg sebagai pembimbing akademik yang telah memberi bimbingan kepada penulis dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. 3. Penghormatan penulis yang teristimewa kepada orang tua tercinta Ayahanda H. Dharma Bhakti Nasution dan Ibunda Hj. Diana Lubis serta abangnda Andy Dharmawan, ST. dan kakanda Dian Asuraini Nasution, SE., yang telah mencurahkan kasih sayang, dukungan dan cinta serta doa yang tulus untuk penulis. 4. Seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing penulis selama menjalani pendidikan. 5. Sahabat-sahabat penulis (Hanif, Mita, Reza, Lita, Aad, Tika, Esti, Nanda, Noni, Ulfa, Erwina, Luki, Risya, Fauzan, Yanci, Gerry, Sadli, Jojo, Ryan dan sahabat-sahabat stambuk 06 FKG-USU)
Universitas Sumatera Utara
6. Pegawai non-edukatif Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan juga petugas perpustakaan yang telah banyak membantu penulis. Penulis menyadari bahwa sepenuhnya skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, maupun referensi. Untuk itu semua saran dan kritik akan menjadi masukan yang berarti bagi pengembangan dan kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga hasil karya atau skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.
Medan, September 2010 Penulis
Dhita Kartika Nasution NIM : 060600016
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii KATA PENGANTAR............................................................................................ iv DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. viii BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... BAB 2 PROSES TERJADINYA HIPERSENSITIF DENTIN 2.1 Teori-teori terjadinya hipersensitif dentin ........................................... 2.1.1 Teori transduser dengan odontoblas ........................................... 2.1.2 Teori hidrodinamik.................................................................... 2.2 Kelainan yang memungkinkan terjadinya hipersensitif dentin............. 2.2.1 Resesi gingiva ........................................................................... 2.2.2 Penyakit periodontal .................................................................. 2.3 Faktor-faktor predisposisi ................................................................... 2.4 Pemicu dan mulai terjadinya hipersensitif dentin ................................ BAB 3 PERAWATAN HIPERSENSITIF DENTIN 3.1 Perawatan hipersensitif dentin secara non-invasif .............................. 3.1.1 Perawatan di rumah oleh pasien sendiri .................................... 3.1.1.1 Menyikat gigi .............................................................. 3.1.1.2 Penggunaan pasta gigi .................................................. 3.1.1.3 Pemakaian obat kumur .................................................. 3.1.1.4 Modifikasi diet ............................................................. 3.1.1.5 Mengurangi / menghilangkan kebiasaan parafungsi. ..... 3.1.2 Perawatan di klinik. .................................................................. 3.1.2.1 Bahan desensitisasi topikal. .......................................... 3.2 Perawatan hipersensitif dentin secara invasif ..................................... 3.2.1 Iontophoresis. ........................................................................... 3.2.2 Laser. ....................................................................................... 3.2.3 Aplikasi resin. .......................................................................... 3.2.4 Bedah gingiva. ......................................................................... 3.2.5 Pulpektomi. .............................................................................. 3.2.6 Batasan untuk mengindikasikan perawatan invasif dengan penutupan resesi gingiva ......................................................... 3.2.7 Syarat yang harus dipenuhi agar penutupan resesi gingiva dapat dilakukan ........................................................................
1 3 3 4 6 6 7 8 10
13 14 14 15 16 17 18 18 18 20 20 21 21 22 22 23 24
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 TEKNIK-TEKNIK PENUTUPAN RESESI GINGIVA UNTUK PERAWATAN HIPERSENSITIF DENTIN SECARA INVASIF 4.1 Coronally advanced flap ................................................................... 25 4.2 Cangkok jaringan ikat subepitel ........................................................ 27 4.3 Regenerasi jaringan terarah. .............................................................. 30 BAB 5 DISKUSI DAN KESIMPULAN................................................................ 33 DARTAR PUSTAKA ............................................................................................ 35
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. (A) Tubulus dentin yang tertutup dan (B) Tubulus dentin yang terbuka ............ 4 2. Gambaran deskripsi teori hidrodinamik Brannstrom. ........................................ 5 3. Gambaran ilustrasi mekanisme teori hidrodinamik yang diawali oleh adanya rangsangan terhadap syaraf intradental dan akhirnya menimbulkan rasa sakit ... 5 4. Resesi gingiva yang terjadi pada pasien wanita berusia 40 tahun....................... 7 5. Gambaran etiologi dan mekanisme terjadinya hipersensitif dentin .................... 12 6. Pasta gigi yang sering dipakai untuk mengurangi hipersensitif dentin ............... 16 7. Pasta gigi yang mengandung arginin-kalsium karbonat ..................................... 20 8. Sistem iontoporesis ........................................................................................... 21 9. Teknik coronally advanced flap dengan insisi vertikal ...................................... 26 10. Teknik cangkok jaringan ikat subepitel ............................................................. 29 11. Teknik regenerasi jaringan terarah .................................................................... 32
Universitas Sumatera Utara