PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERKOMPUTERISASI PADA PERUSAHAAN DAGANG DAN JASA PT SURYAMAS
Diah Aryati Prihartini, SE., MMSi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya Np. 100 Depok
[email protected]
ABSTRAK Semakin banyaknya pesanan dan banyaknya pelanggan membuat perusahaan kesulitan dalam mengelola perusahaan, oleh sebab itu perusahaan PT SURYAMAS yang masih menggunakan sistem akuntansi secara manual diharapkan dapat menggunakan sistem akuntansi berbasis komputer agar tercapai kemudahan dalam perhitungan akuntansi. Program komputer untuk akuntansi biasanya dirancang dengan cermat sehingga operator yang melakukan pencatatan transaksi dapat melaksanakannya dengan mudah. Setiap langkah yang dikerjakan dalam siklus akuntansi (penjurnalan, pengakunan dan penyusunan daftar saldo) dapat dilakukannya dengan mengikuti instruksi yang langsung dapat dilihat pada layar monitor. Aplikasi Akuntansi ini dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6.0. Hal ini tentu akan membawa kemudahan dan mengefisiensikan waktu dan proses dalam melaksanakan perhitungan akuntansi secara keseluruhan, karena semua bagian yang terkait dengan system ini akan diberikan kemudahan dengan rancangan tampilan/interface yang familiar dengan user, dan juga resiko kesalahan dalam perhitungan persediaan dapat dikurangi karena langsung dihitung otomatis jika ada penambahan dan pengurangan persediaan melalui transaksi pembelian dan penjualan tanpa harus diketik manual. Namun keamanan dan kerahasiaan data dapat terjaga karena system ini hanya dapat diakses oleh user yang telah terdaftar pada database system dan hanya diperbolehkan mengakses data yang telah ditentukan/sesuai dengan login user, termasuk dalam melakukan transaksi proyek dibutuhkan login dari atasan. Dengan adanya system ini, diharapkan pada akhirnya nanti dapat lebih meningkatkan kinerja kerja dan hasil yang lebih cepat dan lebih akurat dalam menghasilkan laporan keuangan di PT SURYAMAS. Kata kunci : Sistem Akuntansi, Program Komputer
PENDAHULUAN Sistem teknologi informasi telah berkembang dari waktu ke waktu. Setiap decade, terjadi perkembangan yang cukup signifikan dari system teknologi informasi (STI). Perkembangan dari system STI menyebabkan perubahan-perubahan peran efisiensi, dan efektivitas. Peran efisiensi yaitu menggantikan manusia dengan teknologi informasi yang lebih efisien. Peranan efektivitas yaitu menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen yang efektif. Sistem teknologi informasi yang telah banyak digunakan, seperti Sistem Informasi Strategik, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen dan sebagainya. Dalam sebuah perusahaan, khususnya dalam menghasilkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan diperlukan waktu yang cepat. Akuntansi, sebagai suatu system informasi, mengidentifikasikan, mengumpulkan, dan mengkomunikasikan informasi ekonomik mengenai suatu badan usaha kepada beragam orang Dengan demikian, pengelolaan system informasi akuntansi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Sistem informasi akuntansi juga diperlukan dalam pengadaan bahan baku untuk kelancaran proses pembelian bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli. Dalam penulisan ini, penulis mengambil data real dari perusahaan PT SURYAMAS, dimana perusahaan tersebut masih menggunakan system akuntansi manual. PT SURYAMAS adalah perusahaan yang bergerak dibidang dagang dan jasa, PT SURYAMAS memiliki sebuah Toko yang menyediakan perlengkapan bahan bangunan, selain itu juga menyediakan jasa proyek dalam pembuata Gypsum dan kaca. Dalam proses Akuntansi khususnya transaksi penjualan dan pembelian, PT SURYAMAS belum terkomputerisasi, masih menggunakan perhitungan manual. Seiring berjalannya waktu, perusahaan bertambah besar dan melayani banyak customer dalam jumlah yang cukup besar. Sehingga system pembukuan yang harus dilakukan memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, PT SURYAMAS menginginkan system pembukuan secara terkomputerisasi, sehingga dengan adanya system ini, diharapkan bisa memberikan kontribusi dan solusi yang bermanfaat bagi PT SURYAMAS. PT SURYAMAS selama ini melakukan perhitungan akuntansinya secara manual, dari transaksi penjualan, pembelian, perhitungan persediaan hingga menjadi laporan keuangan, yang semuanya membutuhkan waktu yang relative lama hingga berbulan-bulan, apalagi pada saat akhir periode. Apalagi sekarang PT SURYAMAS telah menuju menjadi perusahaan yang relative besar dan telah banyak menangani proyek-proyek di seluruh Indonesia. Sehingga jika sewaktuwaktu diperlukan informasi keuangan secepatnya, para pegawai perusahaan sibuk mencari-cari data dan harus melakukan berbagai macam cek and ricek. Hal tersebut menyebabkan perusahaan tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat sehingga tujuan perusahaan tidak berjalan secara efektif dan efisien. Oleh karena
itu, penulis mencoba memberikan solusi kepada PT SURYAMAS dengan perancangan aplikasi ini. TINJAUAN PUSTAKA Dalam mendefinisikan sebuah system terdapat dua kelompok pendekatan. Kelompok pertama dalam mendefinisikan sebiah sistem lebih menekannkan pada prosedurnya, sedang kelompok ke dua lebih menekankan pada komponen atau elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem. Pendekatan menurut Fitzgerald dan Warren tahun 1981 menjelaskan bahwa sistem terdiri dari beberapa jaringan kerja yang memiliki keterkaitan satu sama lain, dan bekerja bersama-sama melakukan suatu kegiatan demi tercapainya tujuan tertentu. Sedangkan pendekatan lain yang menekankan pada komponen atau elemennya seperti yang dikemukakan oleh Ardra Jerry Fitzgerald dan Warren tahun 1981 mengatakan bahwa sistem merupakan kumpulan dari banyak elemen yang saling berinteraksi untuk memperoleh tujuan tertentu. Pendekatan berikutnya yang menekankan pada komponen atau elemennya oleh Davis dan Olson tahun 1985 bahwa sistem dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan susunan dari beberapa usulan atau ide-ide, sedangkan sistem fisik merupakan himpunan elemen yang saling bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Sebuah sistem dirancang untuk mencapai satu tujuan atau lebih. Semua elemen bekerja untuk mencapapi tujuan masing-masing elemen-elemen tersebut. Berdasarkan definisi dari sistem, maka setiap sistem pasti memiliki komponen. Komponen ini berbeda antara satu sistem dengan sistem yang lain. Tetapi setiap sistem memiliki bentuk dasar yang sama, yaitu merubah sumber-sumber input menjadi sumber-sumber output. Dalam proses perubahan sumber-sumber input menjadi output ini terdapat mekanisme kendali yang selalu memantau proses perubahan yang terjadi agar sistem dapat berjalan sesuai dengan ketentuan tujuan yang telah ditetapkan. Keadaan ini dapat ditunjukkan pada gambar 1 berikut ini : Kendali
Masukan Elemen Sistem
1. Sistem Basis Data
Proses
Keluaran
Sistem basis data merupakan suatu sistem informasi yang mengintegrasikan beberapa kumpulan kumpulan data yang saling memiliki keterikatan satu dengan yang lainnya dan membuatnya sedemikian rupa sehingga tersedia untuk bermacam-macam aplikasi. Sistem basis data di desain untuk menangani informasi yang besar dan senantiasa berkembang secara berkala. Manajemen data melibatkan pendefinisian struktur penyimpanan informasi, penyediaan mekanisme pengolahan dan pemanfaatan informasi, pengamanan informasi dari kerusakan dan pengamanan informasi dari usaha-usaha pengaksesan oleh orang yang tidak berwenang. Mengingat pentingnya informasi bagi suatu organisasi atau perusahaan, maka basis data mempunyai nilai yang sangat tinggi. Sehingga ada yang berkomentar bahwa seseorang yang mampu menguasai seluruh informasi, akan mampu pula menguasai dunia. Dengan demikian pembuatan sistem basis data bertujuan antara lain untuk : - Menghindari kerangkapan dan ketidakkonsistenan data - Memudahkan akses - Meningkatkan keamanan
Akuntansi Perusahaan Jasa PT SURYAMAS Akuntansi pada perusahaan Jasa tidak berbeda jauh dengan perusahaan dagang, yang membedakan adalah dari segi Harga Pokok Penjualan dan Persediaan. Perusahaan jasa adalah organisasi bisnis yang aktivitasnya memberikan pelayanan jasa kepada para pelanggannya. Mereka memberi pelayanan jasa kepada masyarakat dan sebagai imbalannya perusahaan memperoleh pendapatan. Pendapatan tersebut bersumber dari hasil penjualan jasa tersebut. Perusahaan jasa tidak memiliki Persediaan, oleh sebab itu perlakuan akuntansinya pun lebih sederhana dibanding pada perusahaan dagang maupun manufaktur/industri. Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sistem yang digunakan untuk memproses data dan transaksi guna menyediakan infomasi yang berguna oleh user untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan suatu bisnis. Untuk menghasilkan informasi, SIA harus melakukan kegiatan sebagai berikut: – Mengumpulkan data transaksi dan data lain kemudian memasukkannya ke dalam SIA – Memproses data – Menyimpan data untuk masa yang akan datang – Menyediakan informasi yang diperlukan dengan menghasilkan laporan dan memungkinkan melakukan query – Mengendalikan proses, sehingga informasi yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.
SIA memberikan value bagi bisnis: Value chain Value-added (customer & business) vs non-value-added IT disini digunakan untuk: o memaksimumkan aktifitas customer-value-added o meminimumkan cost dan memaksimumkan efektifitas aktivitas businees value added o mengurangi non-value-added activity Menggunakan SIA untuk memberikan value bagi bisnis memperbaiki produk atau jasa dengan meningkatkan kualitas dan mengurangi cost meningkatkan efisiensi tersedianya informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya untuk mengambil keputusan memberikan competitive advantage memperbaiki komunikasi memperbaiki pemakaian pengetahuan
Komponen Sistem Informasi Dalam Sistem informasi yang merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data, jaringan dan teknologi yang saling terintegrasi dan berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi sehari hari sebuah bisnis, juga dalam menyediakan kebutuhan informasi untuk memecahkan suatu masalah dan juga dalam pengambilan keputusan oleh manajer. Terdapat dua tipe sistem informasi, yaitu personal dan multiuser. Sistem informasi personal adalah sistem informasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi personal dari seorang pengguna tunggal (single user). Sedangkan sistem informasi multiuser didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi dari kelompok kerja seperti departemen, kantor, divisi, bagian atau keseluruhan organisasi. Untuk membangun sebuah sistem informasi, baik personal maupun multiuser, haruslah mengkombinasikan secara efektif komponen-komponen sistem informasi yang ada, yaitu: prosedur kerja, informasi data, orang dan teknologi informasi (hardware dan software).
PENDEKATAN TEKNOLOGI INFORMASI Seperti halnya dengan siklus pengembangan system yang lain, Sistem Informasi Akuntansi juga mensyaratkan adanya suatu metode daur hidup pengembangan sistem. Pola daur hidup pengembangan sistem dapat menggunakan beberapa model. Adapun tahapan pengembangan sistem yang umum digunakan sebagai berikut :
Tahapan Analisis Sistem Dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Proyek baru ditangani dalam bentuk tim, yang melibatkan pemakai, analis sistem, dan para spesialis system informasi yang lain, serta barangkali juga auditor internal. Tujuan utama analisis system adalah untuk menentukan hal-hal detil mengenai apa yang akan dikerjakan oleh system sesuai dengan yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya). Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan. Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan. Studi Kelayakan Menentukan kemungkinan dari keberhasilan solusi yang diusulkan, yang berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekitar. Analis sistem melaksanakan penyelidikan awal terhadap masalah dan peluang bisnis yang disajikan dalam usulan proyek pengembangan sistem. Tugas-tugas yang tercakup dalam studi kelayakan meliputi: ● Penentuan masalah dan peluang yang dituju system ● Pembentukan sasaran sistem baru secara keseluruhan ● Pengidentifikasian para pemakai sistem ● Pembentukan lingkup system
METODE PENELITIAN Desain system lama adalah suatu cara kerja yang telah atau sedang digunakan oleh suatu instansi dalam kegiatan sehari-hari, dalam hal ini adalah cara kerja pada suatu instansi yang menjadi objek dari penelitian, yang dalam hal ini adalah desain system akuntansi manual yang digunakan oleh PT SURYA MAS. Dalam system akuntansi manual yang tradisional, dokumen sumber dicatat dalam jurnal untuk menyajikan catatan transaksi secara kronologis. Jurnal kemudian dipindahbukukan ke buku besar untuk tujuan pengikhtisaran data keuangan. Buku besar diproses untuk menghasilkan laporan keuangan. Arus pemrosesan seperti system itu adalah dari dokumen ke jurnal, jurnal ke buku besar, dan dari buku besar ke laporan keuangan. Desain system alternative adalah suatu bentuk rancangan baru yang cara kerja atau metode yang digunakan sama dengan prosedur sebelumnya hanya saja dibuat efisien dengan memanfaatkan teknologi computer, khususnya bahasa pemrograman untuk melakukan pengolahan data, sehingga dapat mengefisienkan pekerjaan dan mengurangi kegiatan yang biasa dilakukan secara manual/semimanual sehingga mengurangi resiko terjadinya kesalahan. Perusahaan melakukan pembelian barang dan jasa yang dikendalikan melalui departemen pembelian yang terpusat. Pembelian terpusat dapat menghasilkan diskon kuantitas yang lebih besar, posisi pasar yang lebih kuat, pengendalian persediaan yang lebih baik, spesialisasi pembeli dan sebagainya. Sistem Aplikasi Pembelian Permintaan (Gudang) Permintaan pembelian dilakukan di luar departemen pembelian. Permintaan pembelian dibuat di departemen gudang. Permintaan pembelian harus disahkan di departemen yang membuat. Pembelian Departemen pembelian memilih supplier dan membuat perjanjian syarat pembelian dan pengirimannya kemudian menyajikan dan mendistribusikan order pembelian untuk permintaan yang dibuat. Rangkapannya dibuat untuk dikirim ke supplier, departemen hutang dagang, departemen yang membuat permintaan dan departemen penerimaan. Penerimaan Departemen penerimaan terpisah dan independent dari fungsi gudang. Rangkapan order pembelian yang dikirim ke departemen penerimaan mengotorisasi departemen penerimaan untuk menerima pengiriman dari supplier pada saat bahan dikirimkan. Prosedur penerimaan harus mencakup perhitungan barang diterima dan penyajian laporan penerimaan. Rangkapan laporan penerimaan harus dilampirkan pada saat pemindahan barang ke gudang, seperti disajikan pada Gambar 3.2.
Gudang Departemen gudang menyetujui penerimaan barang dari departemen penerimaan untuk menandatangani laporan penerimaan dan kemudian mengirimkan laporan penerimaan ke departemen hutang dagang. Verifikasi independent atas penerimaan pembelian ini merupakan inti dari system aplikasi pembelian, seperti ditunjukkan dalam Gambar 3.1. Hutang Dagang Departemen hutang dagang bertanggungjawab untuk memulai kegiatan pembayaran kepada Supplier. Seperti pada gambar, empat formulir yaitu permintaan pembelian, order pembelian, laporan penerimaan dan faktur dibutuhkan untuk mendokumentasikan transaksi pembelian. Pengendalian utama akitivitas pengembalian dilakukan dengan menggunakan system voucher. Sistem voucher merupakan teknik penelaahan untuk meyakinkan bahwa seluruh dokumentasi telah dicakup, diverifikasi dan ditelaah sebelum pembayaran dilakukan. Berikut akan disajikan diagram aliran data system aplikasi pembelian:
Gambar 3.1 Diagram Aliran data : Aplikasi Pembelian
KUNCI ALIRAN DATA 1. Permohonan 2. Pemberitahuan 3. Order Pembelian 4. Nota Pembelian 5. Nota Penerimaan 6. Pengiriman 7. Nota Pengiriman
8. Laporan Penerimaan 9. Pemberitahuan Penerimaan 10. Faktur 11. Faktur Disahkan 12. Paket Tanda-tanda Bukti 13. Pembayaran
Berikut disajikan bagan aliran analitis transaksi-transaksi dalam system aplikasi pembelian: Gudang
Gambar 3.2 Bagan Alir Aplikasi Pembelian
Pembelian
Gambar 3.2 (Lanjutan) Bagan Alir Aplikasi Pembelian
Penerimaan
Vendor
Gambar 3.2 (Lanjutan) Bagan Alir Aplikasi Pembelian Pengeluaran Kas
Gambar 3.2 (Lanjutan) Bagan Alir Aplikasi Pembelian
Hutang Dagang
Gambar 3.2 (Lanjutan) Bagan Alir Aplikasi Pembelian Sistem Aplikasi Penjualan Sistem Aplikasi Penjualan Tunai Siklus pendapatan mencakup fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk mengubah produk atau jasa menjadi pendapatan dari pelanggan. Fungsi-fungasi yang umum meliputi pemberian kredit, pengiriman barang dan piutang dagang. Perusahaan dalam menjual barang dagangan di Toko nya dilakukan secara Tunai. Berikut disajikan alur data penjualan Tunai:
Gambar 3.3 Bagan Alir Aplikasi Penjualan Tunai Sistem Aplikasi Penjualan Kredit Untuk penjualan dalam bidang jasa, dalam hal ini adalah Projek pembuatan Gpysum atau Kaca, dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yakni tunai dan kredit. Penjualan secara Kredit akan menimbulkan Piutang, Piutang dagang adalah uang yang terhutang oleh pelanggan atas barang yang telah kita jual atau jasa yang kita berikan kepadanya. Piutang dagang menunjukkan kredit pelanggan dan informasi mengenai pembayaran yang telah dilakukan, yang bermanfaat bagi administrasi kebijakan kredit perusahaan secara keseluruhan. Berikut akan disajikan diagram aliran data system aplikasi piutang dagang PT SURYAMAS
Gambar 3.4 Diagram Aliran Data : Aplikasi Piutang Dagang KUNCI ALIRAN DATA 1. Nota Pengiriman Uang 2. Pengendalian Total 3. Memo Retur Penjualan 4. Nota Retur Penjualan 5. Memo Kredit 6. Memo Penghapusan 7. Nota Penghapusan 8. Neraca Saldo Umum Piutang
9. Jurnal Tanda Bukti 10. Pengendalian Total 11. Daftar Akun Tak Bernilai 12. Laporan-laporan 13. Total Penghapusan 14. Konfirmasi Penghapusan 15. Memo Penghapusan
Sistem Penerimaan Kas Melalui Rekening
Gambar 3.5 Diagram Aliran Data : Sistem Penerimaan Kas KUNCI ALIRAN DATA 1. Penjualan Tunai 8. Cek 2. Slip Penjualan 9. Nota Pengiriman Uang 3. Slip Penjualan 10. Pengendalian Total Penerimaan Kiriman 4. Penerimaan Penjualan 11. Jurnal Voucher 5. Barang Dikeluarkan 12. Penyetoran (deposit) 6. Jurnal Voucher 13. Slip Setoran 7. Penerimaan Kiriman 14. Rekening Koran
Ruang Pengiriman Surat
Gambar 3.6 (Lanjutan) Bagan Alir Penerimaan Kas Penerimaan Kas
Gambar 3. 6 (Lanjutan) Bagan Alir Penerimaan Kas
Piutang Dagang
Gambar 3.6 (Lanjutan) Bagan Alir Penerimaan Kas
Buku Besar
Audit Intern
Gambar 3. 6 (Lanjutan) Bagan Alir Penerimaan Kas
Bank
Sistem Pengeluaran Kas
Gambar 3.7 Diagram Alur Data : Aplikasi Pengeluaran Kas KUNCI ALIRAN DATA 1. Cek Voucher 2. Rincian-rincian Distribusi 3. Jurnal Voucher 4. Cek 5. Pengendalian Total
Penerimaan Kas
6. Laporan Pengendalian 7. Cancelled Check 8. Rekening Koran
Gambar 3.8 Bagan Alir Aplikasi Pengeluaran Kas
Hutang Dagang
Gambar 3.8 (Lanjutan) Bagan Alir Aplikasi Pengeluaran Kas . Tabel-tabel untuk Aplikasi Akuntansi PT SURYAMAS ytang telah melalui tahap normalisasi, yaitu : 1. Tabel Barang 2. Tabel Customer 3. Tabel General Ledger 4. Tabel Inventory 5. Tabel Pengadaan Barang 6. Tabel Neraca 7. Tabel Penjualan Jasa 8. Tabel Penjualan Proyek 9. Tabel Penjualan Tunai 10. Tabel Perkiraan
11. Tabel Purchase Order 12. Tabel Rekening 13. Tabel Supplier 14. Tabel Terima Pesanan 15. Tabel Termin 16. Tabel User
KESIMPULAN Jika dibandingkan dengan sistem manual, sistem komputerisasi memang jelas mempunyai beberapa keunggulan diantaranya : 1. Kecepatan (speed), PT SURYAMAS tidak perlu lagi mencatat setiap transaksi penjualan, karena dengan aplikasi ini user cukup mengklik tombol input yang diperlukan sesuai dengan transaksi. Contoh: Transaksi Penjualan Tunai untuk Toko, user tinggal klik form Penjualan Tunai dan klik barang-barang yang dijual (dalam database Inventory), maka secara otomatis terposting dan masuk ke penjurnalan dan langsung mempengaruhi Persediaan dan Neraca. 2. Ketelitian (accuracy) dan kapasitas (capacity) pemrosesan. User cukup mengklik menu-menu yang dibutuhkan sesuai transaksi sehingga resiko kesalahan dalam mencatat secara manual dapat diperkecil. Komputer memiliki kecepatan yang dapat diandalkan karena komputer mengerjakan suatu perintah dalam hitungan yang sangat cepat yaitu mikrodetik. Pencatatan transaksi secara manual membutuhkan waktu yang relative lebih lama dibandingkan dengan aplikasi yang hanya cukup mengklik menu yang diinginkan. Perkembangan terbaru untuk kecepatan komputer memungkinkan kecepatan yang super cepat yaitu seperbilliun detik (nanosecond) atau bahkan dalam sepertrilliun detik (picosecond). Dengan kecepatan ini suatu transaksi dapat diproses dalam sekejap mata. Kesalahan bisa diminimalkan dan ketepatan juga ketelitian dapat
diandalkan karena setelah data disiapkan dengan benar, computer akan memproses data tanpa perhitungan manual seperti yang biasa kita lakukan dan kalau komputer sudah diprogram dengan benar kemungkinan kesalahan perhitungan dan klasifikasi menjadi kecil. Itulah sebabnya sebelum suatu komputer dan programnya digunakan, suatu percobaan (trial run) perlu dilakukan untuk memverifikasi program. SARAN PT SURYAMAS sebaiknya merubah system akutansi manualnya menjadi system yang terkomputerisasi, mengingat PT SURYAMAS mulai berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga diperlukan ketepatan dan keakuratan data secepatnya untuk mengambil keputusan manajemen. Kapasitas untuk menyimpan, mencatat dan mengolah data hingga ke proses pencetakan data menjadi sangat besar karena data disimpan dalam bentuk elektromagnetik. Sehingga dapat menghasilkan rincian-rincian yang diperlukan. Namun demikian, karena semua data tidak terekam dalam bentuk yang dapat dibaca oleh manusia, kegagalan komputer (computer failure) dapat memunculkan masalah bagi perusahaan karena data dapat rusak atau hilang atau tidak dapat dibaca kembali. Itulah sebabnya diperlukan suatu pembackupan data. Manipulasi dengan menggunakan komputer atau kejahatan dengan media komputer (computer crime) juga dapat menjadi ancaman bagi perusahaan yang melakukan transaksi akuntansinya dengan komputer. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengendalian internal dan computer security yang memadai. Penggunaan password oleh setiap user merupakan salah satu cara pengendalian agar tidak setiap orang dapat mengubah atau memasukkan angka ke dalam sistem komputer. Dan juga pemberian hak akses diberikan kepada orang yang memang menjalankan operasi tersebut, dimana hak akses tertinggi dipegang oleh pemilik. Setiap transaksi yang membutuhkan otorisasi diperlukan otorisasi kepada atasan. Perusahaan harus mengerti benar manfaat digunakannya komputer dan harus memahami bahwa yang diproses dengan komputer adalah data-data yang benarbenar diperlukan dalam rangka menghasilkan informasi untuk kepentingan internal perusahaan. Jika yang diinput kedalam komputer adalah data yang tidak mempunyai kualitas informasi maka keluaran komputer juga merupakan data yang tidak bermanfaat walaupun menghasilkan cetakan laporan yang rapi dan indah atau sering dikenal dengan istilah garbage-in, garbage-out (GIGO).
DAFTAR PUSTAKA
Abdul KAdir. (1999). “Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data”. Penerbit Andi Yogyakarta. Amir Abadi Yusuf, Rudi M. Tambunan. (1995). “Sistem Informasi Akuntansi”, Salemba Empat. Amsyah, Zulkifli. MLS. (2001). “Manajemen Sistem Informasi”, Gramedia Pustaka, Jakarta Date, C.J. (1990). “An Intoduction to Database System Analysis”. Addison Wesley Publishing Company, United States. Davis, Gordon B., and Margaretha H. Olson. (1995). “Management Information Systems, Copceptual Foundations, Structure and Development”. McGraw-Hill Book Company, New York. Edward, Perry. (1983). “System Analysis and Design”. Mitchell McGraww-Hill, New York. E.S Margianti, dan D. Suryadi H. S. (1994). “Sistem Informasi Manajemen”. Gunadarma, Jakarta. Fitzgerald, Jery., Fitzgerald. A.F., and Stalling Warren D. “Fundamentals of Systems Analysis”, Newyork, John Wiley and Sons, Inc. Jogiyanto. (2001). “Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek APlikasi Bisnis”, Andi Yogyakarta, Yogyakarta. Lalu Syukri. (2007). “Perancangan dan implementasi perangkat lunak perhitungan gaji pokok dan gaji variable STMIK Mataram”, Tugas Akhir. Mangkulo, Hengky Alexander. (2003). “Membangun Sistem Database dengan Visual Basic 6.0 dan Access 2000”, PT Elex Media Komputindo Jakarta. Mc Leod, Raymond. (1993). “Management Information Systems”. Macmillan Publishing Company, New York. Michael E. Porter and Victor E. Millar. (1985). “How Information Gives You Competitive Advantage”. Harvard Business Review. Vol. 63., No.4, July/August. Prasetyo, Didik Dwi (2004). “Aplikasi Bisnis dan Perkantoran Menggunakan Visual Basic”, PT Elex Media Komputindo, Jakarta
Romney, Steinbart and Cushing. (1997). Waluyo, Harry. (1990). “Sistem Informasi Komputer Dalam Bisnis”, Rineka Cipto, Jakarta. Wilkinson. (2001). “Analisis System”