PERANCANGAN INTERIOR PLANET KIDZ PRESCHOOL Anggy Sherwinda Ully Desain Interior, Universitas Bina Nusantara,
[email protected] Dosen pembimbing : Trisnawati S., S.Sn., M.Ds. Silvia Meliana, S.T., M.Des.
ABSTRACT Child development is such an important issue to follow through because a child’s future depends on it Education of children at an early age is an emerging topic for discussed. In children's intelligence development is called "The Golden Age" will be useless if not accompanied by a qualified education for children in this period. Further discussion on the development and growth of children at certain ages and provide facilities to suit the needs of children at the time. By conducting observational studies and literature studies will be established a facility that can address the needs of children at age 2 years- 6 years with good standards for growth and development of the child. Guiding and educating children with active learning methods is a major in this discussion. Keywords: Early childhood education, child development, facilities, active learning methods.
ABSTRAK Perkembangan anak merupakan hal penting yang perlu diperhatikan karena menjadi hal yang menentukan masa depan seorang anak. Pendidikan anak pada usia dini merupakan sebuah topik yang sedang marak diperbincangkan. Proses perkembangan anak yang disebut dengan The Golden Age akan menjadi sia-sia apabila tidak disertai dengan pendidikan yang memenuhi untuk anak di masa tersebut. Pembahasan lebih lanjut mengenai perkembangan dan pertumbuhan anak pada usia tertentu dan memberikan fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan anak pada masanya. Dengan melakukan studi observasi dan studi literatur maka dibentuklah sebuah fasilitas yang dapat menjawab kebutuhan anak pada usia 2 Tahun– 6 tahun dengan standarisasi yang baik untuk tumbuh dan kembang anak. Membimbing dan mendidik anak dengan metode belajar aktif menjadi landasan utama pada pembahasan ini. Kata Kunci : Pendidikan anak usia dini, perkembangan anak, fasilitas, metode belajar aktif,.
PENDAHULUAN Usia 0-6 tahun disebut sebagai usia emas seorang anak atau golden age. Golden age adalah masa penting seorang anak yang tidak bisa diulang. Pada usia dini, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age). Pada masa usia emas anak ini, para orang tua umumnya memanfaatkan hal ini untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Pendidikan karakter ini bisa dibangun lewat pendidikan informal, nonformal, maupun pendidikan formal. Pendidikan in-formal bisa didapat di rumah, pendidikan non-formal bisa didapat di tempat kursus, sedangkan pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah untuk anak usia 0-6 tahun biasa disebut dengan pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang ditempuh sebelum masuk ke jenjang pendidikan sekolah dasar. Pendidikan anak pada rentang usia 0-6tahun dikelompokkan menjadi pendidikan formal dan pendidikan non-formal. Pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK)/Raudhatul Atfal (RA) dan bentuk lain yang sederajat yang menggunakan program untuk anak usia 4 – ≤6 tahun. Sedangkan penyelenggaraan jalur pendidikan nonformal berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA) dan bentuk lain yang sederajat, yang menggunakan program untuk anak usia 0 – <2 tahun, 2 – <4 tahun, 4 – ≤6 tahun dan Program Pengasuhan untuk anak usia 0 - ≤6 tahun; Kelompok Bermain (KB) dan bentuk lain yang sederajat, menggunakan program untuk anak usia 2 – <4 tahun dan 4 – ≤6 tahun. Pendidikan anak usia dini diperuntukan untuk anak 2 – 6 tahun dimana pada usia itu anak mulai belajar dari apa yang mereka lihat, dengarkan dan yang dirasakan. Pada masa golden age tersebut merupakan waktu yang tepat untuk menstimulasi perkembangan anak. Oleh karena itu pada pendidikan anak usia dini, perancangan sebuah kelas sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.
TUJUAN PERANCANGAN Adapun tujuan dari perancangan interior Planet Kidz Preschool ini adalah : a) Perancangan interior yang membangkitkan suasana metode belajar aktif b) Perancangan interior yang dapat membantu konsentrasi anak dalam belajar c) Perancangan interior yang menarik untuk membangkitkan interaksi anak d) Perancangan interior yang memiliki sirkulasi ruang yang baik terhadap metode belajar aktif
METODE PENELITIAN Metodologi perancangan yang digunakan dalam perancangan interior laporan tugas akhir ini, meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan desain. Metode pengumpulan data terdiri dari : a) Studi Literatur Studi Literatur adalah bentuk pengumpulan data yang berhubungan dengan definisi, fungsi, jenis, dan kebutuhan taman kanak-kanak pada umumnya sehingga dapat membantu dalam proses perancangan selanjutnya.
b) Survei Survei dibutuhkan untuk mendapatkan data informasi yang lebih lengkap mengenai kelas playgroup Planet Kidz Preschool Menteng. Data-data didapatkan melalui pengamatan mendetail di lapangan. c) Wawancara Proses wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah Planet Kidz Preschool untuk mendapatkan informasi lebih mendalam mengenai data di Planet Kidz Preschool Menteng yang akan dijadikan sebagai tambahan data. d) Dokumentasi Melakukan pengambilan foto dan video dari setiap ruangan yang akan digunakan sebagai data visual. Data visual membantu dalam proses analisa data. e) Kuesioner Penyebaran kuesioner bagi orang tua/guru dilakukan untuk mendapatkan data keinginan orang tua terhadap perancangan suasansa interior anak di kelas. Dari penghimpunan data di lapangan serta literatur yang ada, akan dilakukan pengidentifikasian masalah. Dengan mengidentifikasi masalah, akan berorientasi untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Untuk dapat menyelesaikan masalah, perlu dilakukan analisa yang mendalam sehingga penyelesaian bisa tepat sasaran. Hasil dari analisa yang dilakukan adalah konsep perancangan. Konsep perancangan ini menjadi jawaban atas permasalahan yang ditemukan.
ANALISA Gedung sekolah Stamford International School Bandung berada di Allegro Altura Complex, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat. Akses menuju sekolah ini terbilang mudah karena terletak tidak jauh dari daerah Dago Bandung. Selain itu jalan menuju sekolah ini sudah dilengkapi dengan papan petunjuk menuju ke sekolah tersebut. Sehingga memudahkan orang untuk menuju ke sekolah tersebut. Stamford International School Bandung berada di dalam perumahan Citra Green Dago. Gedung sekolah ini berada di kawasan hutan lindung Punclut Bandung. Gedung Sekolah berada di ketinggian sekitar 800-1100 meter di atas permukaan laut. Lokasi sekolah yang berada di dataran tinggi memberikan udara yang sejuk dan segar bagi siswa. Lokasinya yang berada di perumahan elit menjadikan sekolah dengan taraf nasional plus dan international sangat cocok dengan keadaan ekonomi di sekitar sekolah. Perumahan Citra Green Dago dikategorikan sebagai perumahan elit karena harga rumah di perumahan tersebut berkisar 3,5 miliar – 5,6 miliar. Harga tersebut sesuai dengan pricelist yang diakses melalui citragreendago.com pada tanggal 29 Maret 2014 untuk 3 unit yang tersisa di permuhanan tersebut. Area perumahan juga menambah nilai tersendiri bagi keamanan anak. Lokasi di dalam perumahan menjadikan aktifitas anak di sekolah terhindar dari kebisingan dan hiruk pikuk lalu lintas kendaraan pada jalan-jalan besar. Bangunan Stamford International School Bandung merupakan bangunan sekolah yang sebelumnya adalah Singapore International School Bandung. Setelah berganti nama, finishing fasad bangunan diubah warna dari yang semula biru menjadi oranye, kuning, putih dengan pilar kolom berwarna merah. Warna fasad ini menyesuaikan dengan warna
lambang Stamford International School Bandung. Bangunan Stamford International School Bandung merupakan sebuah komplek sekolah. Untuk program belajar kindergarten hingga primary school menyatu di bangunan yang sama. Bangunan untuk kindergarten dan primary school terdiri dari 3 gedung yang saling berhubungan. Bangunan pertama berbentuk setengah lingkaran dengan 2 lantai. Bangunan ini sebagai lobby, area administrasi. Pada bangunan setengah lingkaran ini terdapat air rmancur di tengah sebagai ornamen fasad bangunan sekaligus sebagai putaran bagi kendaraan yang ingin antar jemput. Dengan adanya area drop off dengan pola berputar seperti ini menjadikan aktifitas menjemput menjadi mudah dan tidak membahayakan bagi anak, karena anak tidak perlu keluar komplek sekolah. Di depan air mancur, terdapat pos satpam sebagai tempat pihak keamanan sekolah. Bangunan sekolah yang menghadap ke jaalan mengarah ke barat daya. Sehingga arah datang sinar matahari pagi dari serong kanan bangunan. Dan sinar matahari sore dari serong kiri.Dari hasil analisa bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan maka, bagian bangunan yang melingkar yang dipakai dalam perancangan Planet Kidz Preschool .
Gambar 1 Layout Furniture
Berdasarkan kebutuhan pengguna maka area dibagi menjadi beberapa zona yakni public,semi public, dan private. Dalam pengolahan denah gedung sekolah ini maka beberapa pertimbangan penempatan area menjadi zona public yang dibagian perbatasan potongan gedung, sehingga zona public aksesnya dapat menyebar ke bagian gedung lainnya, letak zona private terbagi dua, zona semi public yang berada di side entrance memudahkan user mengakses, dan juga zona service terletak di belakang namun berdekatan dengan area user (private) sehingga user dapat lebih mudah mengakses. Selain itu pertimbangan grouping pada layout menjadi letak area lobby yang dibagian perbatasan potongan gedung, sehingga lobby aksesnya dapat menyebar ke bagian gedung lainnya, area toilet berada di tengah antara kelas sehingga lebih mudah murid (user) untuk mengakses, ruang administrasi yang memiliki loket yang berdekatan dengan area mutifunction dimana dekat dengan side entrance, memudahkan aksesnya,
dan ruang staff yang berderet memudahkan staff (user) dalam mengakses, sehingga tidak menyulitkan sirkulasinya. Dari hasil analisa zoning & grouping maka terbentuk layout furniture yang dipakai dalam perancangan interior Planet Kidz Preschool.
KONSEP Melihat perkembangan jaman seperti sekarang, kedekatan anak dengan alam mulai berkurang, akibat tempat tinggal serta lingkungan yang tidak cukup akan lahan untuk pertumbuhan alam membuat kurang adannya hubungan interaksi anak terhadap alam secara langsung. Menyajikan konsep alam pada sekolah, maka membantu anak dalam pemahaman tentang alam. Konsep pada perancangan kali ini adalah dengan tema Wonderland in Truffula Forest. Konsep ini mengajarkan anak serta mendukung anak berimajinasi. Wonderland yang dimaksudkan adalah suasana alam dalam bentuk hutan yang imajinatif, dan jauh akan kesan kelam sehingga dapat merangsang kreativitas dalam cara berpikir anak. Sedangkan Truffula Forest merupakan setting suasana di film The Lorax, yang memiliki hutan gulali yang menakjubkan dan sesuai dengan tema Wonderland. Mengambil tema alam ada hubungannya perkembangan kecerdasan anak. Pada kecerdasan dikatakan sebagai kemampuan menganalisis, mengenali, mengategorikan, mengingat, atau menguasai pengetahuan mengenai lingkungan alam. Menurut Leslie Owen Wilson dalam The Eighth Intelligence: Naturalistic Intelligence (2000), kecerdasan naturalis berkaitan dengan wilayah otak kiri. Yaitu yang berhubungan dengan kepekaan terhadap pengenalan bentuk atau pola, kepekaan terhadap persepsi sensorik, serta kemampuan dalam mengklasifikasikan sesuatu atau menandai berbagai naturalis berkaitan dengan wilayah otak kiri. Yaitu yang berhubungan dengan kepekaan terhadap pengenalan bentuk atau pola, kepekaan terhadap persepsi sensorik, serta kemampuan dalam mengklasifikasikan sesuatu atau menandai berbagai kesamaan ataupun perbedaan di sekitarnya. Di sisi lain, sebenarnya kecerdasan alam juga berkaitan dengan perkembangan kemampuan otak kanan. Misal, anak yang tertarik atau senang terhadap kupu-kupu karena keindahan warna dan bentuknya. Atau para pecinta alam sangat menyukai menjelalahi pegunungan karena begitu terkesan akan keindahannya. Dengan kata lain, cerdas alam juga berarti menandakan berkembangnya kemampuan otak kanan yang notabene salah satunya berkaitan dengan seni atau keindahan. Selain itu mengambil tema hutan berhubungan dengan lokasi sekolah yang berada di daerah Dago, Bandung yang suasananya masih asri,dan memiliki banyak pepohonan sehingga dapat mendukung tema perancangan sekolah ini. Mengangkat tema alam dalam bentuk hutan tentunya harus disesuaikan dengan usia anak yang masih sangat muda yang mana pola pikirnya masih sederhana, sehingga setting hutan yang akan diolah merupakan hutan yang ceria, menyenangkan, dan simple. Bentuk yang sederhana dapat memancing anak berpikir lagi untuk membayangkan bentuk yang diinginkan. Memanjakan anak dengan imajinasinya dapat mendukung kreatifitas anak. Anak sangat dekat hubungannya dengan cerita ataupun dongeng, maka dari itu mengangkat tema film anak cocok dalam perancangan sekolah. Hutan yang akan diangkat menjadi tema adalah Truffula forest dari film The Lorax.
Dalam perancangan Preschool kali ini menerapkan pencitraan ruang yang imajinative, playful, dan attractive. Pencitraan ruang ini disesuaikan dengan sifat anak pada usia tersebut. Pemakaian warna yang bervariasi akan membuat sebuah ruang menjadi, playful dan attractive. Penggunaan warna tersebut akan membantu anak dalam belajar mengenal warna, dan pengaruh psikologis untuk embangkitkan keceriaan anak. Selain itu anak dapat belajar mengenai bentuk melalui perancangan bentuk yang digunakan pada ruang tersebut. Penggunaan gambar dan bentuk makhluk hidup yang sesuai dengan tema pada interior dimaksudkan agar anak dapat merasakan suasana yang mendukung sekaligus belajar tentang lingkungan hidup terutama alam. Citra ruang ini dapat dilihat dari penerapan keselurahan ruang, seperti furniture, penggunaan warna, element interior, pencahayaan dan pemilahan material. Menyesuaikan kebutuhan anak dengan metode belajar aktif maka, membutuhkan suasana yang atraktif untuk menstimulasi anak untuk proses berpikirnya. Atraktif sendiri bisa ditunjukan dengan sesuatu hal yang menonjol atau populer, dalam perencanaan ini maka diangkat warna-warna yang ‘pop’ , yang kemudian menyesuaikan dengan jaman maka gaya kontemporer dapat mendukung perancangan desain interior preschool ini. Kontemporer sama artinya dengan modern yang kekinian, tapi dalam desain kerap dibedakan. Kontemporer menandai sebuah disain yang lebih maju, variatif, fleksibel dan inovatif, baik secara bentuk maupun tampilan, jenis material, pengolahan material, maupun teknologi yang dipakai dan menampilkan gaya yang lebih baru. Warna tetrad adalah komposisi empat warna yang memiliki jarak sama satu sama lain dalam lingkaran warna. Komposisi dari warna tetrad ada warna primer, sekunder, dan tertier. Macammacam warna tersebut dapat memperkenalkan tentang warna pada anak. Warna – warna dari konsep tetrad yang dipakai adalah warna red violet, orange, yellow green, dan biru. Bermacam warna tersebut cocok untuk alat stimulus yang tepat untuk melatih indra pengeliatan anak.
Gambar 2 Skema Mind Map
HASIL PERANCANGAN
Gambar 3 Tampak Potongan Ruang Kelas
Gambar 4 Perspektif-1 Ruang Kelas
Gambar 5 Perspektif-2 Ruang Kelas
Gambar 6 Tampak Potongan Multimedia room
Gambar 7 Perspektif-1 Multimedia room
Gambar 8 Perspektif-2 Multimedia room
Gambar 9 Tampak Potongan Multifunction Area
Gambar 10 Perspektif-1 Multifunction Area
Gambar 11 Perspektif-2 Multifunction Area
SIMPULAN DAN SARAN Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang ditempuh sebelum masuk ke jenjang pendidikan sekolah dasar. Pendidikan anak pada rentang usia 0-6tahun dikelompokkan menjadi pendidikan formal dan pendidikan non-formal. Didalam pendidikan tentunya memiliki metode belajar, salah satunya metode belajar aktif yang dapat mendukung perkembangan anak, dari sisi fisiologi dan motorik, kemampuan verbal, sosial emosional, dan kognitif, yang mana sangat membutuhkan fasilitas yang lengkap untuk membantu perkembangan anak tersebut. Perancangan interior di dalam ruang sangat berpengaruh untuk kecerdasan anak, karena anak belajar melalui apa yang mereka lihat dan mereka dengar. Element interior seperti ceiling, floor dan wall sangat berperan aktif dalam mengembangkan daya imajinatif dan kreatif mereka. Semua itu dibantu dengan desain ruangan yang yang penuh warna, gambar dan bentuk. Komposisi dari warna tetrad ada warna primer, sekunder, dan tertier. Macam-macam warna tersebut dapat memperkenalkan tentang warna pada anak. Bermacam warna tersebut cocok untuk alat stimulus yang tepat untuk melatih indra pengeliatan anak.. Selain itu bentuk – bentuk geometris maupun organik membantu anak belajar mengenal bentuk yang ada disekitar mereka. Oleh karena itu, perancangan interior pada Kelompok Bermain dan taman kanak – kanak sangat penting. Selain untuk menarik siswa/i yang akan belajar disekolah tersebut juga dapat membantu meningkatkan kecerdasan, daya pikir kreatif dan imajinatif anak. Segala faktor disekeliling anak harus diperhatikan, mulai dari pemilihan material untuk floor, ceiling dan wall yang tidak berbahaya bagi kesehatan mereka juga pemilihan furniture yang tidak bersudut sehingga tidak melukai anak. Sirkulasi ruang yang baik dapat membuat ruangan lebih efisien dan mendukung metode belajar aktif, serta aspek penghawaan dan pencahayaan yang cukup juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan dan keamanan anak. Diharapkan dalam perancangan interior Kelompok Bermain dan Taman Kanak – kanak tidak hanya agar sekolah dapat menarik minat orangtua untuk mendaftarkan anak – anak mereka ke sekolah tersebut. Tetapi, bagaimana perancangan interior tersebut agar menyenangkan, nyaman dan aman untuk anak – anak.
REFERENSI Anggota IKAPI. (2010). Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Bandung: Fokus Media. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. AN., M. Syarifuddin. (2003). Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bekasi : CV Mitra Karya. Jacobs, Gera dan Kathy Crowley. (2008). Play, Projects, and Preschools Standards. California : Corwin Press. Silberman, Melvin L.. (2010). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung : Nuansa Cendekia.
Sujiono, Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks. Pratisti, Wiwien Dinar. (2008). Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta: PT INDEKS. Dra. Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Rineka Cipta. Chiara, Joseph de, Julius Panero, Martin Zelnik. (1991).Time-Saver Standards for Interior Design and Space Planning. Singapore: McGraw Hill International Editions. Wiley, John. 2012. Neufert Architects’ Data. (4th edition). United States of America: Blackwell Publishing Ltd. Iensufiie, Tikno. 2009. Bisnis Furniture dan Handicraft Berkualitas Ekspor Penekanan pada Pengetahuan Dasar Cat dan Teknik Pengecatan. Jakarta: Erlangga. Ruth, Linda Cain. 1999. Design Standards for Children Environments.New York: McGraw-Hill Professional Publishing
RIWAYAT PENULIS Anggy Sherwinda Ully lahir di kota Serang pada 30 September 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Desain Interior pada tahun 2014. Saat ini bekerja sebagai Freelancer Desainer interior.