PERANCANGAN INTERIOR RUMAH BUDAYA INDONESIA Siti Umroh Jl. Raya Cilangkap no.3, 08569379448,
[email protected] Mila Andria Savitri S.T., M.Ds | Atridia Wilastrina, Dra.
ABSTRAK Perancangan tugas akhir ini ialah untuk menciptakan sebuah fasilitas bagi masyarakat dunia untuk lebih mengenal kebudayaan Indonesia, perancangan ini akan ditinjau dari segi kebutuhan fasilitas, aktivitas dan sirkulasi ruang serta konsep ruang yang merupakan penggabungan antara teknologi dan tradisi Indonesia. Metode penelitian yang akan digunakan adalah dengan studi literature serta melakukan survey dan wawancara dengan pusat kebudayaan. Secara keseluruhan perancangan tugas akhir ini mencerminkan lebih kepada sosial kemasyarakatan Indonesia yang tak terlepas dari motif dan pola hias khas Indonesia dan akan dikombinasikan dengan perkembangan teknologi yang sedang berkembang. Jadi hasil akhir perancangan ini adalah terciptanya desain sebuah pusat kebudayaan yang modern tetapi masih mempresentasikan sosial masyarakat Indonesia. (SU) Kata kunci : pusat kebudayaan, tradisional, teknologi
ABSTRACT The design of this thesis is to create a facility for the people of the world to know more about Indonesian culture, this design needs to be reviewed in terms of facilities, activities and circulation space and the concept space is a combination of technology and tradition of Indonesia. The research method that will be used is the study of literature as well as surveys and interviews with cultural centers. Overall this final design to reflect more social Indonesia which are not separated from decorative motifs and patterns typical of Indonesia and will be combined with the development of emerging technologies. So the end result is the creation of this design is the design of a modern cultural center but still present Indonesian society. (SU) Keywords: cultural center, traditional, technology
PENDAHULUAN Kekayaan alam Indonesia sudah tidak diragukan lagi, letak geografisnya yang digaris khatulistiwa membuat tanah Indonesia sangat subur dan kaya. Karena itu pulalah Indonesia memiliki tampilan lansekap yang eksotis dan indah. Selain itu bentuk kepulauan yang dimiliki oleh negara ini menyebabkan keberagaman suku, bahasa dan budaya antara pulau yang satu dengan pulau lainnya. Keindahan alam Indonesia serta kekayaan akan segala budayanya telah dikenal oleh dunia. Indonesia sebagai negara besar menyadari posisi dan peran penting dalam konteks pembangunan Asia Tenggara dan dalam konsteks global. Salah satu kekuatan strategis yang dimiliki Indonesia adalah kekuatan budaya akibat eksistensi, kehidupan dan nilai budaya, serta adat dan tradisi lebih dari lima ratus kelompok etnis yang tersebar di Nusantara. Ini membawa Indonesia menjadi laboratorium antropologi terbesar di dunia. Kekuatan ini menjadi salah satu langkah yang kuat bagi bangsa ini untuk mengambil bagian secara aktif dalam pengembangan peradaban dunia sebagai kekuatan super budaya. Dalam konteks mengambil bagian dalam mengembangkan peradaban di dunia secara aktif, disinilah diplomasi budaya menjadi instrumen yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan negara dan merupakan kontribusi faktual kepada dunia. Keberagaman budaya, kemajuan pariwisata dan kenyataan semakin besarnya minat masyarakat dunia yang ingin mempelajari kebudayaan Indonesia, maka diperlukan sebuah badan yang menampung kebutuhan tersebut. Selain untuk lebih mempromosikan Indonesia juga untuk memberi edukasi dan informasi kepada pihak yang ingin mempelajari budaya negara ini maka dalam kaitan dengan situasi tersebut diperlukan perancangan dan pengembangan Rumah Budaya Indonesia di Luar Negeri. Ruang lingkup materi penulisan laporan tugas akhir adalah merancang Rumah Budaya Indonesia dengan memperhatikan aspek aktivitas dan kebutuhan dilihat dari segi ilmu interior, aspek tersebut meliputi: - Menganalisis informasi yang diperlukan untuk perancangan interior Rumah Budaya Indonesia. Informasi yang diperlukan berupa sejauh mana eksistensi Indonesia dimata masyarakat dunia serta sejauh mana masyarakat dunia mengenal seni dan budaya Indonesia. - Menganalisis kegiatan dan kebutuhan yang diperlukan dalam perancangan Rumah Budaya Indonesia. - Merancang konsep ruang yang baru berdasarkan informasi dan hasil analisa yang telah ada. Tujuan utama dari perancangan ini adalah membentuk fasilitas yang dapat mengundang masyarakat dunia untuk mengenal kebudayaan Indonesia secara lebih dekat serta membentuk wadah bagi komunitas seni Indonesia yang berada di luar negeri untuk terus memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Adapun tujuan dari penulisan rancangan Rumah Budaya Indonesia adalah: -
Tersedianya fasilitas bagi masyarakat dunia untuk mempelajari kebudayaan Indonesia. Membantu pihak sponsor untuk memperkenalkan budaya Indonesia secara lebih luas kepada masyarakat dunia.
METODE PENELITIAN Penulis menggunakan metode kualitatif,yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peristiwa, aktifitas sosial, pemikiran orang secara individual atau kelompok. Penelitian kualitatif dibagi menjadi dua,yaitu: 1.4.1 Metode Kualitatif Non-interaktif/Studi Literatur. Studi literatur merupakan bentuk pencarian data-data yang berhubungan dengan Rumah Budaya mulai dari fungsi, sistem dan semua hal yang berhubungan dengan Rumah Budaya yang dapat membantu dalam perancangan Interior Rumah Budaya.
1.4.2 Metode Kualitatif Interaktif 1.
2.
Wawancara Untuk mendapatkan bahan-bahan laporan ini, penulis melakukan wawancara dengan orangorang yang bekerja di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pusat-pusat kebudayaan yang berada di Jakarta. Survey Lapangan Survey lapangan dilakukan untuk mendapatkan informasi lain yang dibutuhkan mencakup foto, aktivitas yang dilakukan pusat-pusat kebudayaan, fasilitas yang terdapat dibeberapa kantor pusat kebudayaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Perancangan Mind Map
Citra Ruang Citra ruang yang ingin diterapkan pada perancangan Rumah Budaya adalah ruang yang berkesan hangat, welcome dan comfy, sehubungan dengan terminologi dan represetasi dari budaya masyarakat Indonesia. Citra ruang ini akan diterapkan melalui bubble diagram ruang, dimana pada saat memasuki ruang pengunjung tidak harus melalui resepsionis terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar pengunjung akan merasa memasuki rumah sendiri dengan tidak harus menemui area resepsionis. Namun begitu area resesionis tidak akan sulit ditemukan bagi pengunjung yang ingin meminta informasi lebih jelas.
Orang Indonesia
Ide konsep comfy
Konsep Material Lantai, Dinding dan Ceiling Konsep material untuk lantai adalah dengan menggunakan material yang menunjang citra ruang seperti penggunaan karpet wall to wall. Karena material karpet selain sebagai pencipta suasana di dalam ruangan, berbagai warna dan pola pada karpet dapat mendukung realisasi tema ruangan. Karpet juga berfungsi sebagai peredam suara atau dapat mengurangi kebisingan yang mungkin terdengar. Selain penggunaan karpet, penggunaan material lain seperti parket dan homogenus tile juga akan digunakan. Material parket akan digunakan pada area galeri dan area baca karena material ini berkesan hangat, alami dan dapat meredam suara. Sedangkan homogenus tile digunakan karena material ini berkesan modern dan mempunyai beragam warna, jenis dan tekstur yang dapat disesuaikan dengan konsep interior yang digunakan. Karpet
Parket
Homogenus tile
Konsep material untuk dinding akan mengombinasikan cat tembok, akrilik hitam glossy dan cap batik. Cat tembok yang digunakan akan memakai warna calm beige, warna ini dipilih karena dapat mendukung konsep yang memadukan style modern dan ukir-ukiran Indonesia yang rumit. Material akrilik akan diterapkan pada area display, yaitu area galeri dan area koridor. Warna hitam dipilih karena mempunyai karakteristik yang elegan, megah dan dramatis, selain itu warna ini tidak akan mengakibatkan mata cepat lelah. Pada area koridor material ini akan dipadukan dengan cap batik. Motif Kawung
Akrilik hitam glossy
Cap batik
Konsep yang akan diterapkan pada ceiling adalah penggunaan material akustik gypsum pada ruang yang memerlukan perhatian akustik lebih seperti ruang auditorium, galeri dan area baca, sedangkan pada ruang lainnya seperti area resesionis, area lobby dan area foyer auditorium akan menggunakan ceiling gypsum finishing cutting laser dengan modul motif ukiran Indonesia. Accoustic gypsum
Konsep Warna Konsep warna yang akan diterapkan adalah warna-warna natural yang diambil dari burung merak yang akan dikombinasikan dengan warna-warna modern yang solid. Warna esensi merak akan diterapkan pada area baca yang akan diaplikasikan pada jendela kaca yang menggunakan kaca patri jawa. Pada galeri, warna yang akan lebih mendominasi adalah warna solid dari penggunaan material furniture dan warna calm beige pada finishing dinding. Warna bulu merak
Color Scheme
Konsep Bentuk Konsep bentuk yang akan digunakan adalah bentuk geometris pada ruang dengan memakai pola lingkaran yang memusat pada area galeri, selain bentuknya yang tidak kaku sehingga dapat memperkuat konsep comfy, pola lingkaran ini juga dapat menambah area display.
Inspirasi garis lengkung dari Burung Merak
Konsep Pencahayaan Pencahayaan akan menggunakan pencahayaan buatan dengan direct lighting sebagai general lighting. Pencahayaan ini akan digunakan pada seluruh ruang. Sedangkan pencahayaan indirect lighting yang akan digunakan sebagai accent lighting yang akan diterapkan pada pencahayaan di koridor galeri dan ruang auditorium. General lighting akan menggunakan lampu LED dengan warna warm white, sedangkan accent lighting pada koridor galeri dan auditorium akan menggunakan lampu LED dengan dimmer dengan warna yang dapat diubah-ubah. Contoh Accent lighting
White dan warm white lighting
Lampu LED yang akan digunakan pada dinding
Konsep Penghawaan Penghawaan pada perancangan ini akan menggunakan penghawaan buatan seperti heating dan air conditioning yang akan dipasang pada ceiling.
Konsep Akustik Ruang Perancangan akustik pada ruang akan menggunakan material yang dapat menyerap suara seperti karpet dan kayu, penggunaan material tidak menyerap suara seperti metal tidak akan digunakan. Selain itu tambahan material pendukung seperti gypsum akustik dan penggunaan rockwool pada lapisan dinding akan digunakan.
Furniture Konsep yang akan digunakan untuk furniture adalah dengan menggunakan material furniture dasar seperti rotan. Material ini akan dikombinasikan dengan upholstery kain tradisional Indonesia yang dapat diganti seberti kain batik atau kain tenun. Contoh material rotan
Contoh furniture rotan dengan upholstery
Contoh Kain Tradisional Indonesia
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berikut ini adalah kesimpulan dari penulisan Laporan Tugas Akhir Program dengan judul Perancangan Interior Rumah Budaya Indonesia 1. 2.
3.
Perancangan Rumah Budaya yang berdasarkan kebudayaan seni dan sosial kemasyarakatan Indonesia akan memberikan kesan yang berbeda dengan Pusat Kebudayaan lain. Desain interior yang sesuai dengan pemaknaan, fungsi dan estetika adalah desain yang memperhatikan aspek-aspek seperti layout, sirkulasi, ornamen/motif yang digunakan, material yang dipakai serta bentuk yang sesuai dengan makna, fungsi, dan estetika dari tema yang diterapkan, yaitu penggabungan teknologi dan tradisi Indonesia, semakin kentalnya nuansa kemasyarakatan Indonesia maka konsep citra ruang akan semakin tampak pada perencanaan ini. Aplikasi desain interior Rumah Budaya yang bersuasana homy dan comfy adalah dengan menciptakan pusat kebudayaan yang mengambil fungsi dan esensi rumah. Saran
Beberapa saran yang dapat digunakan sebagai masukan berbagai pihak untuk memajukan peran Rumah Budaya : 1. 2.
Keberadaan sebuah Pusat Kebudayaan seharusnya dapat mencerminkan kekayaan budaya suatu bangsa dan dapat mengenalkannya secara menarik dan inovatif kepada orang lain. Pola pikir tentang penggabungan teknologi yang berkembang di Amerika dan esensi rumah tradisional Indonesia menjadi hal yang perlu diperhatikan.
3.
4.
Pengembangan nomenklatur nantinya harus sesuai dengan tema dan konsep yang diterapkan dengan tetap mencerminkan kebudayaan khas nomenklatur yang berkembang dan kebudayaan Indonesia. Konsep penghawaan harus diperhatikan karena Indonesia dan Amerika mempunyai perbedaan musim yang signifikan
REFERENSI Chiara, Joseph de. Panero, Julius. Zelnik, Martin., Time-saver Standards for Interior Design and Space Planning, 1991, McGraw-Hill, Inc. Ching, Francis D.K., Ilustrasi Desain Interior, 1996, Erlangga, Jakarta Drs. Sunaryo, Aryo, M.Pd. Seni, rnamen Nusantara Kajian Khusus tentang Ornamen Indonesia, 2011, Dahara Prize Neufert, Ernst, Data Arsitek Jilid 1, 1996, Erlangga Panero, Julius, AIA, ASID, Zelnik, Martin, AIA, ASID, Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Erlangga, Jakarta Reznikoff, S. C., Interior Graphic and Design Standards, 1986, The Architectural Press Ltd. Thallo, Rob, Graphis Guide to Interior Detailsfor Builders and Designers, 1998, The Taunton Press, Inc. http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia http://parisppi.wordpress.com/2012/12/30/sosialisasi-pembangunan-rumah-budaya-indonesia-di-paris/ http://www.everyculture.com/multi/Ha-La/Indonesian-Americans.html http://dwpdc.embassyofindonesia.org/web/content.php?page=Washington,D.C. http://hoffmanheating.net/heating-and-air-conditioning.html http://www.designshuffle.com/infographic/history-of-interior-design/ Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Bogor http://www.dephut.go.id/INFORMASI/PROPINSI/SUMSEL/jenis_kayu_dagang.html
RIWAYAT PENULIS Siti Umroh lahir di kota Jakarta pada 22 Mei 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Interior pada 2009-2013.