PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAN GALLERY UNIVERSITAS BINA NUSANTARA FAKULTAS DESAIN Dian Mulyana Arsita Jurusan Desain Interior Universitas Bina Nusantara, Daan Mogot Km 11 Perumahan Casa Jardin B5/21, +628978764967,
[email protected] Dian Mulyana Arsita, Silvia Meliana, S.T., M.Des, Trisnawati Sunartiningsih, S.Sn., M.Ds
ABSTRAK Tujuan Penelitian adalah merancang interior perpustakaan dan gallery universitas Bina Nusantara fakultas desain dengan sirkulasi yang baik, kebutuhan dan penempatan program ruang yang sesuai, dan furniture yang sesuai dengan standarisasi ergonomi sehingga pengunjung merasa nyaman saat berada dalam ruangan. Metode Penelitian yang penulis gunakan adalah metode pengumpulan data berupa studi literatur, studi lapangan, dan wawancara terhadap pengelola perpustakaan. Analisis terhadap perancangan desain perpustakaan dan gallery universitas Bina Nusantara fakultas desain dilakukan berdasarkan studi dari hasil survey lapangan. Hasil yang dicapai dalam perancangan desain adalah mendapatkan konsep desain dengan tema “Butterfly with Monochrome Primary Colour” dengan bentuk dinamis dan psikologi warna dalam perancangan perpustakaan. Sedangkan gallery bertema “Needs and Functional” menyesuaikan kebutuhan ruang dan bersifat modular dengan menerapkan unsur “Green Design”. Simpulan dalam perancangan interior perpustakaan dan gallery universitas Bina Nusantara fakultas desain adalah mendapatkan perancangan yang informatif dan komunikatif, serta mendapatkan fasilitas yang baik sehingga pengunjung merasa nyaman saat berkunjung. Kata Kunci : Desain, Fasilitas, Konsep desain, Pengunjung, Nyaman
ABSTRACT The purpose of research is to design the interior of the library and gallery Bina Nusantara university faculty design with good circulation, and the need for appropriate placement of the space program, and furniture in accordance with the standards of ergonomics so that visitors feel comfortable while indoors. The research method that I use is the method of data collection in the form of literature studies, field studies, and interviews with library managers. Analysis on designing the library and gallery Bina Nusantara university faculty conducted by the study design of the field survey. The results achieved in the design of the design is to get the design concept with the theme "Butterfly with Primary Colour Monochrome" with a dynamic shape and color psychology in the design of the library. While the gallery entitled "Needs and Functional" adjust space requirements and is modular by applying elements of "Green Design". Conclusions in interior design library and gallery Bina Nusantara university faculty design is getting the informative and communicative design, as well as get good facilities so that visitors feel comfortable when visiting. Keywords : Design , Facilities , Concept design , Guest , Comfortable
PENDAHULUAN Universitas merupakan tempat pendidikan tinggi dalam perguruan tinggi setelah masa sekolah menengah atas selesai. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pendidikan, terdapat bidang akademik yaitu proses pembelajaran untuk menimba ilmu pengetahuan. Dengan belajar, seseorang dapat mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih. Kunci kesuksesan dalam proses belajar, seseorang perlu membaca baik dalam media cetak maupun audiovisual. Untuk memperoleh pengetahuan, buku menjadi salah satu pilihan yang tepat dan berlaku hingga sekarang ini. Buku sebagai media informasi yang memberikan penjelasan yang tepat dan jelas. Selain koleksi buku, media informasi lainnya terus berkembang dan salah satunya adalah media elektronik. Dalam hal ini, tidak semua orang dapat memiliki koleksi buku maupun audiovisual. Untuk itu, perlu adanya tempat untuk menyimpan koleksi-koleksi yang dapat dijangkau oleh masyarakat umum, yaitu perpustakaan. Adanya perpustakaan dalam universitas sangat membantu proses pembelajaran mahasiswa/i. Dahulu, perpustakaan menyimpan sejumlah kertas-kertas yang berisi gulungan hingga terus berkembang menjadi koleksi buku, bahkan audiovisual. Perpustakaan terbagi dalam berbagai jenis, salah satunya adalah perpustakaan perguruan tinggi/universitas. Universitas memiliki banyak pilihan dalam bidang akademik. Salah satunya adalah bidang desain yang saat ini semakin berkembang dan sangat diperlukan untuk kesehatan, keamanan, maupun kenyamanan. Bidang desain memberikan kepuasan dan kebutuhan manusia. Pada era ini, desain menjadi sangat populer dan banyak yang sudah menggunakan jasa desain untuk memperindah kebutuhan. Dalam hal ini, setiap universitas pasti memiliki perpustakaan tetapi perpustakaan khusus fakultas desain tidak terlalu banyak dan sulit untuk menemukan koleksi tentang desain. Padahal, mahasiswa/i desain sangat memerlukannya untuk informasi dan kebutuhan pengetahuan tentang desain saat dalam pembelajaran di dalam Universitas. Terkadang, penempatan buku-buku dalam perpustakaan juga tidak tertata sehingga mengakibatkan kesulitan bagi mahasiswa/i untuk mendapatkan buku yang dibutuhkan. Kurangnya tempat diskusi juga membuat mahasiswa/i tidak ingin mengunjungi perpustakaan meskipun dalam waktu istirahat. Dalam hal ini, merancang interior perpustakaan dapat memberikan kebutuhan yang diperlukan mahasiswa/i dan dapat menikmati ruangan dengan fasilitas-fasilitas dan suasana yang mendukung proses dalam bidang akademik yang diambil, terutama dalam bidang mendesain. Selain perpustakaan, desain menghasilkan karya-karya yang tidak hanya dalam bentuk gambar/print tetapi juga dalam bentuk tiga dimensi. Karya-karya mahasiswa/i yang baik perlu dipamerkan sehingga memerlukan gallery Perumusan Masalah dalam perancangan perpustakaan dan gallery bagaimana merancang ruangan interior yang nyaman untuk pengguna maupun pengunjung, bagaimana merancang penempatan ruang yang baik, bagaimana penentuan konsep serta penerapannya yang sesuai, bagaimana merancangan interior sesuai dengan
standarisasi ergonomi, dan bagaimana penerapan material yang aman, sehat, dan tidak berbahaya. Dengan ini, tujuan dari perancangan ini agar mendapatkan ruangan dengan sirkulasi yang baik dan tepat antara pengunjung dengan pengunjung maupun pengunjung dengan furniture sehingga tidak terjadi kesempitan sirkulasi., merancang ruangan interior dengan penempatan sesuai dengan pembagian jenis program ruangan aktivitas dan koleksi, serta infomatif sehingga memudahkan pengunjung untuk menemukan bidang yang dicari, merancang interior dengan menentukan dan menerapkan konsep yang menarik seperti menerapkan konsep green design dan konsep yang menunjukkan ciri khas perpustakaan untuk desain, merancang interior dengan memberikan fasilitas furniture-furniture yang sesuai dengan standar ergonomi yang telah ditentukan sehingga pengunjung maupun penjaga perpustakaan merasa nyaman saat melakukan aktivitas di dalam perpustakaan universitas, merancang ruangan interior dengan memilih material sesuai dengan konsep dan aman bagi seluruh orang yang berada dalam ruangan perpustakaan. Selain tujuan, adapun manfaat yang didapatkan dalam perancangan perspustakaan dan gallery, diantaranya mendapatkan suasana yang mendukung saat belajar, berdiskusi, dan mengerjakan tugas dalam perpustakaan sehingga pengunjung merasa nyaman di dalam perpustakaan, mendapatkan program penempatan ruang dengan ruangan interior yang informatif saat berada dalam perpustakaan sehingga mempermudah pengunjung perpustakaan, mendapatkan konsep yang sesuai tanpa mengurangi ciri khas dari perpustakaan desain, memberikan keamanan yang terjamin dalam penggunaan material yang telah ditentukan sehingga mengurangi resiko bahaya untuk mahasiwa/i maupun penjaga perpustakaan, mendapatkan furniture yang sesuai dengan standarisasi ergonomi sehingga penjaga dan mahasiswa/i merasa nyaman saat melakukan kegiatan di dalam perpustakaan. Dalam perancangan ruangan interior perpustakaan maupun gallery disesuaikan dengan kebutuhan yang memberikan kenyamanan, keamanan, dan kesehatan yang baik untuk pengguna maupun pengunjung.untuk pameran karya.
METODE PENELITIAN Penelitian perancangan perpustakaan dan gallery dilakukan dari makro hingga mikro dalam tiga perpustakaan dalam Universitas. Batasan penelitian dalam perancangan berupa data-data dan terbatas pada program ruang dan kebutuhan ruangan. Metode pengumpulan data terdapat pada studi literatur berupa data-data dari berbagai sumber, studi lapangan berupa observasi/pengamatan, dan wawancara terhadap beberapa pengelola, maupun pengunjung perpustakaan dan gallery. Perancangan Perpustakaan dan gallery fakultas desain terletak di Bridging Campus Binus University, Alam Sutera, Serpong, Tangerang, Banten. Pesatnya perkembangan kota Alam Sutera menjadikan Bridging Campus Binus University sangat dikenal masyarakat luas. Dalam Gedung mikro, Untuk mewujudkan visinya menjadi institusi pendidikan berkelas dunia dan terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan baik dari segi akademis maupun fasilitas. Hal ini salah satunya dibuktikan dengan pengembangan kampus utama Universitas Bina Nusantara di
Alam Sutera. Lantai dasar gedung Binus memiliki luas total 2215 meter persegi. Penggunaan ruang perpustakaan pada lantai satu dengan luas 1085 meter persegi, dan gallery dengan luas 94 meter persegi. Dalam fakultas desain, Universitas Bina Nusantara memiliki fakultas desain yang terdiri dari desain interior dan desain komunikasi visual (animasi, media baru, dan periklanan kreatif). Namun, dalam Universitas Bina Nusantara tidak memiliki perpustakaan khusus untuk desain dan hanya memiliki lab desain dan galeri desain yang bersifat terbatas pada ruang. Untuk itu, penulis bermaksud merancang perpustakaan khusus untuk desain dalam Universitas Bina Nusantara. Perancangan ini bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan yang lebih kepada mahasiswa/i desain dengan memberikan koleksi-koleksi. Selain itu, juga disesuaikan dengan kebutuhan dari seorang desainer yang membutuhkan berbagai koleksi sebagai inspirasi dalam merancang sebuah desain. Selain perpustakaan, juga terdapat fasiltas galeri mini yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa/i desain untuk menampilkan karya-karya desain terbaik mereka.
HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan analisa, dalam perancangan interior perpustakaan dan gallery Universitas Bina Nusantara fakultas desain membutuhkan perancangan yang informatif dan kreatif. Ditinjau dari berbagai aspek, perancangan perpustakaan untuk fakultas desain didukung dengan perancangan gallery yang disesuaikan dengan kebutuhan ruang dalam desain. Kebutuhan gallery ditujukan untuk menampilkan hasil terbaik karya mahasiswa/i desain. Kata perpustakaan yang umumnya dikenal oleh orang-orang adalah koleksi buku. Dan kebanyakan pada zaman modern ini, generasi muda sudah jarang untuk mengunjungi perpustakaan dikarenakan meningkatnya sumber informasi dari berbagai teknologi. terutama generasi muda pada kalangan mahasiswa jarang mengunjungi perpustakaan jika tidak ada keperluan khusus. Untuk itu, dalam proses perancangan ini memberikan suasana yang berbeda untuk menarik pengunjung. Dengan perancangan khusus fakultas desain maka penerapan konsep juga menerapkan pola pikir desain dengan memberikan kenyamanan, keamanan, dan kesehatan untuk pengunjung perpustakaan. Tema yang diterapkan adalah “Butterfly with monochrome in primary colour”. Konsep bentuk terinspirasi dari bentuk kupu-kupu yang memiliki kesamaan dalam desain yaitu kupu-kupu mengalami metamorfosis yang lama dan cukup panjang sama seperti proses desain yang cukup lama untuk menghasilkan desain yang sempurna. Penerapan bentuk kupu-kupu pada furniture, dinding, dan plafon.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kupu-kupu
Sumber : Google images Selain itu, konsep warna pada perpustakaan menggunakan warna primer dalam lingkaran warna yaitu warna merah, kuning, dan biru. Dan menggunakan warna khas fakultas desain Universitas Bina Nusantara yaitu magenta. Penerapan warna magenta hanya terdapat pada signage dan aksesoris seperti lampu gantung. Dalam penerapan bentuk-bentuk kupu-kupu maupun pemilihan warna ke dalam desain elemen interior menjelaskan pola pikir sesuai dengan bidang desain.
Sumber : edupaint.com
Selain warna, signage dalam ruangan juga berperan penting. Signage yang dibutuhkan adalah untuk memberikan informasi yang jelas dan meminimalis pertanyaan informasi mengenai ruangan tersebut. Signage yang digunakan dalam perancangan bersifat informatif dan sebagai media komunikasi non verbal. Dalam desain perpustakaan universitas, pencahayaan sangat penting untuk mendukung setiap aktivitas yang ada. Pencahayaan yang digunakan adalah pencahayaan alami dengan pemanfaatan sinar matahari dan pencahayaan buatan dari cahaya lampu. Pencahayaan dalam ruangan perustakaan tidak terlalu terang atau tidak teralalu redup sehingga pengguna merasa nyaman. Penerapan jenis lampu dalam interior ruang perpustakaan menggunakan lampu led, tl, dan lampu gantung. Adapun penghawaan yang digunakan dalam perancangan menggunakan penghawaan buatan yaitu ac central yang diletakkan pada plafon. Dengan penggunaan ac, suhu udara dapat diatur untuk memenuhi suhu ruangan yang tepat sehingga tidak terlalu panas/tidak terlalu dingin. Suhu normal ruangan pada umumnya adalah 24-26 derajat celcius. Dalam perpustakaan yang identik dengan berbagai koleksi dan pengunjung perpustakaan juga menggunakan fasilitas ruangan untuk membaca, diskusi, menggerjakan tugas, dan lainnya. Untuk itu, dalam padatnya aktivitas yang dilakukan sangat membutuhkan ketenangan. Dengan ini, akustik juga harus berperan penting untuk meminimalis suara-suara yang ditimbulkan. Dan dalam perancangan ini menggunakan bahan-bahan peredam suara agar pengguna merasa nyaman dan tidak terganggu. Kemudian konsep dalam perancangan gallery yaitu “Black and white for functional”. Perancangan gallery disesuaikan dengan fungsi dari kebutuhan pameran berbagai jenis karya memiliki bentuk yang tidak sama dan tidak permanen. Untuk itu, dalam penerapan elemen interior furniture, dinding, plafon, dan cahaya lampu bersifat modular, fleksibel sehingga dapat dipindah-pindahkan. Pemilihan warna hitam dan putih untuk menonjolkan karya-karya yang memiliki berbagai jenis warna. Warna putih dapat memantulkan cahaya sedangkan warna hitam dapat menyerap cahaya. Dalam gallery menggunakan lampu track light. Lampu track light menyesuaikan kebutuhan dan berada dalam satu rel dan dapat diatur jarak lampu, serta jarak sorot cahaya. Penempatan track light juga sangat fleksibel, dapat ditempatkan di plafon, dinding, maupun di kabinet sehingga cocok untuk ruang gallery yang menampilkan karya-karya desain mahasiswa. Selain itu, perancangan interior perpustakaan dan gallery menerapkan konsep “green design” untuk memberikan faktor kenyamanan, keamanan, dan kesehatan yang baik dalam ruangan. Pesatnya pertumbuhan kawasan tersebut telah membuat Alam Sutera semakin dipercaya oleh masyarakat sebagai pilihan dalam menciptakan hidup yang berkualitas. Alam Sutera percaya bahwa semua upaya pengembangan harus mengedepankan faktor lingkungan. Bagi Alam Sutera, faktor lingkungan bukan hanya sebatas strategi pemasaran melainkan sebuah komitmen yang harus konsisten dilaksanakan. Dalam hal ini, pemilihan gedung Bridging Campus Binus University untuk membangun pengenalan desain dengan merancangan perpustakaan
dan gallery khusus desain kepada masyarakat di daerah Alam Sutera, Serpong. Lingkungan Alam Sutera yang mendukung faktor green design sesuai dengan penerapan interior yang akan dirancang. Dalam penerapan green design pada perancangan interior perpustakaan dan gallery universitas Bina Nusantara fakultas desain disesuaikan dengan kondisi lingkungan gedung Bridging Campus yang berada di wilayah Alam Sutera. Kondisi lingkungan sekitar yang sejuk dengan penghijauan sehingga diterapkan konsep green design. Banyaknya teori-teori green design yang tidak terbatas dalam ruang arsitektur maupun interior, penulis membatasi pada penggunaan material yang ramah lingkungan pada interior maupun furniture. Berkembangnya zaman hingga saat ini, konsep green design banyak diterapkan dalam arsitektur maupun interior. Green design memiliki makna yang jenis yang sangat luas. Untuk itu, dalam perancangan ini, penulis menggunakan bahan green design yang ramah terhadap lingkungan sekitar. Dalam konsep green design yang ramah lingkungan, artinya dalam penerapan desain mengurangi penggunaan sumber daya alam dengan menghemat segala bahan material, maupun sumber energi. Penerapan ramah lingkungan dalam desain dengan memanfaatkan pencahayaan alami dan bukaan, dan meminimaliskan pencahayaan buatan atau menggunakan lampu dengan watt yang kecil untuk memperhemat sumber daya listrik. Dalam hal ini, penulis menerapkannya di dalam perancangan desain. Konsep interior ramah lingkungan banyak diterapkan karena kondisi pemanasan global hingga saat ini. Untuk mengatasi hal ini, digunakan cara untuk dengan menciptakan interior yang hijau dan ramah lingkungan. Selain penerapan pada pencahayaan, penggunaan material pada perpustakaan dan gallery disesuaikan dengan konsep green design yang material-material yang digunakan memiliki label green design atau bersertifikat green.
SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dalam perancangan interior perpustakaan dan gallery yaitu perpustakaan sebagai tempat untuk menambah ilmu pengetahuan. Dalam perpustakaan yang berkembang dari zaman dulu hingga zaman modern ini memberikan perkembangan khusus yang menjadikan perpustakaan tidak hanya mengoleksi buku tetapi juga audiovisual. Perpustakaan juga seharusnya menjadi media infomasi yang tepat untuk pendidikan pengetahuan. Seperti halnya perpustakaan universitas desain yang terdapat dalam suatu universitas berperan penting dan harus memberikan informasi yang mendukung program kerja dan penelitian mahasiswa dan dosen. Perpustakaan tidak hanya menyediakan berbagai koleksi lengkap, tetapi juga harus menyediakan fasilitas yang memadai untuk pengguna, dan sirkulasi yang baik mengingat pengguna perpustakaan tidak terbatas dan terbuka untuk umum. Seringkali mahasiswa/i tidak bersemangat untuk mengunjungi perpustakaan jika tidak ada keperluan. Dalam hal ini, membuktikan bahwa banyak perpustakan yang
belum memenuhi syarat desain yang baik. Padahal, desain interior sangatah penting dan sangat mendukung untuk mendapatkan sebuah program ruang yang baik untuk pengguna. Dalam perancangan desain yang baik terutama dalam perpustakaan universitas, disertakan dengan penyediaan kebutuhan pengguna ruang. Untuk itu, dalam perpustakaan desain dalam universitas selain membutuhkan koleksi kelengkapan dan konsep yang membawa semangat kepada pengguna terutama mahasiswa/i ingin mengunjungi perpustakaan, juga harus memberikan fasilitas percancangan yang sesuai dengan kebutuhan seperti gallery. Gallery dalam desain sangatlah berperan penting. Gallery desain dalam perpustakaan desain di universitas bertujuan untuk menampilkan suatu karya dari mahasiswa/i dan dosen fakultas desain. Gallery juga harus membawa konsep fungsional yang sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan. Adapun saran untuk membangun perpustakaan yang baik yaitu dengan mengutamakan faktor keselematan/keamanan, kenyamanan, dan kesehatan yang baik untuk pengguna ruangan. Kemudian penentuan konsep yang sesuai untuk membangun minat baca bagi pengunjung terutama mahasiswa/i yang sedang dalam proses pembelajaran. Selain itu, fasilitas dan koleksi harus terpenuhi agar memudahkan pengunjung, serta sirkulasi yang baik.
REFERENSI Bastiano, Undang Sudarsana. (1993). Pembinaan Minat Baca, Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. Tim Panitia Teknis Bidang Perpustakaan Standar Nasional Indonesia. (2010). Standar Nasional Indonesia (SNI) Bidang Perpustakaan, Jakarta: Penerbit Perpustakaan Nasional RI Sukarman. (2000). Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus, Jakarta: Penerbit Perpustakaan Nasional RI Drs. H. Pawit M. Yusup, M.S, (2009). Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan, Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara Suwarno, Wiji. (2010). Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Penerbit ARRUZZ Media Haris Nuryawana, Prima. (2009). 101 Kombinasi Warna Harmonis, Jakarta: Penerbit PT Prima Infosara Media Swasty, Wirania (2010). A-Z Warna Interior Rumah Tinggal, Jakarta: Penerbit Griya Kreasi
Ching, Francis D.K. (1996). Ilustrasi Desain Interior, Jakarta: Penerbit Erlangga Susanta, Gatut. (2007). Panduan Lengkap Membangun Rumah. Jakarta: Penerbit Swadaya Tisnawati, Endah, Andie A. Wicaksono. (2014). Teori Interior, Jakarta: Penerbit Griya Kreasi Wijayanti, Luki., et al. Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman, Penerbit Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Edwards, Brian. (1994). British Library Cataloguing in Publication Data, England: Penerbit : Architectural Press Lyle, IT. (1994). Regenerative Designfor Sustainable Development, Wiley Press, New York Mukhtar, Sam.Embody Energy of Building Materials, Building Today, 110 Darmaprawira, Sulasmi.. (2001). Warna dan Teori dan Kreativitas, Bandung: Penerbit Institut Teknologi Bandung Tamara Priscilla, Bambang Irawan. (2013). Dasar-dasar Desain, Depok: Penerbit Griya Kreasi
RIWAYAT HIDUP Dian Mulyana Arsita lahir di Singkawang, Kalimantan Barat pada 10 Desember 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Interior pada tahun 2014.