PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN SCHOOL OF DESIGN UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
Siane Sentrani Universitas Bina Nusantara. Metro Permata 1 J3/12A, Karang Tengah, Tangerang. 085814982027.
[email protected]. Siane Sentrani. Anak Agung Ayu Wulandari. Fauzia Latif.
ABSTRAK Dalam dunia pendidikan desain, mahasiswa yang baru belajar tentang desain membutuhkan sebuah fasilitas penunjang perkuliahan yang informatif dan lengkap. Namun pada kenyataannya, hanya ada perpustakaan universitas (pusat) dengan jumlah koleksi dan informasi yang kurang memadai. Kebutuhan mahasiswa desain pun tidak terpenuhi. Agar kebutuhan tersebut terpenuhi, perlu adanya sebuah perpustakaan desain yang memiliki berbagai koleksi dan pengetahuan tentang desain. Mayoritas pengunjung perpustakaan desain ini adalah mahasiswa desain, maka salah satu tujuan perancangannya adalah merancang perpustakaan yang menarik untuk dikunjugi namun tetap nyaman bagi para pengunjung. Berdasarkan observasi ke beberapa perpustakaan universitas dan perpustakaan fakultas, hanya sedikit perpustakaan yang melalui perancangannya tercipta suasana nyaman bagi pengunjung perpustakaan. Konsep yang diterapkan dalam perancangan ini yaitu Young but Calm. Perpustakaan dirancang sesuai dengan karakteristik mahasiswa yang berjiwa muda dan agar tercipta suasana yang homey dan menenangkan, juga diperlukan treatment bentuk dan warna yang menenangkan. Kata kunci : perpustakaan desain, mahasiswa, suasana
ABSTRACT In the world of design education, Students who are just learning about design need an informative and comprehensive supporting facility. But in fact, there is only university library
(central) with a few collections and inadequate information. Design student needs are not fulfilled. To fulfill it, needed a library that has various collections and knowledges of design. Visitor of design’s library is student designed major, so one of the purposes is design an interesting library for visited but still comfortable for the visitors. Based on observations to several university libraries and faculty library, only a few libraries which its design creates a comfortable atmosphere for visitors to the library. The concept which applied in the design is Young but Calm. The library is designed according to the characteristics of students who are young and in order to create a homey and comfortable atmosphere, soothing shapes and colors treatment are necessary. Keywords : library of design, students, atmosphere
PENDAHULUAN Mahasiswa fakultas School of Design, merupakan calon desainer, yang dalam menyelesaikan tugas masing-masing tentunya membutuhkan informasi dan inspirasi. Penulis tertarik untuk mendesain sebuah perpustakaan fakultas School of Design dimana berbagai informasi, inspirasi, dan berbagai pengetahuan desain dikumpulkan. Perpustakaan tidak hanya memiliki koleksi buku. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, koleksi di perpustakaan tidak selalu berupa media cetak, namun dapat juga berupa media digital. Media cetak dapat berupa buku, majalah, jurnal, kliping, makalah, paper, brosur, dan lainnya. Media digital dapat berupa Compact Disc (CD), Video Compact Disc (VCD), Digital Versatile Disc / Digital Video Disc (DVD), dan berbagai file digital yang dapat diakses melalui perpustakaan digital. Sebuah perpustakaan desain tentu akan memiliki berbagai koleksi seperti yang telah disebutkan sebelumnya, koleksi material, serta koleksi miniatur jenis dan desain furnitur. Tidak semua mahasiswa dapat memiliki koleksi-koleksi desain tersebut karena harga koleksi yang relatif mahal dan sulit ditemukan. Untuk itu Perpustakaan School of Design akan memiliki berbagai macam koleksi tersebut. Perpustakaan yang ada tidak menunjang kebutuhan mahasiswa School of Design, untuk itu penulis tertarik untuk merancang sebuah perpustakaan khusus mahasiswa School of Design. 1.
2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Rumusan permasalahan pada judul ini antara lain : Bagaimana merancang sirkulasi perpustakaan yang efisien bagi pengunjung dalam mencari dan menemukan koleksi yang dicari serta efisien bagi pengelola perpustakaan mengelola dan merawat perpustakaan? Bagaimana merancang sebuah perpustakaan yang dapat menjaga keamanan dan kondisi koleksinya agar koleksi tetap tertata dan terpelihara dengan baik melalui perancangan interiornya? Bagaimana merancang sebuah perpustakaan yang dapat membantu pengelola perpustakaan mengawasi kegiatan para pengunjung selama berada di area perpustakaan? Bagaimana merancang sebuah perpustakaan yang dapat memberikan efek psikologis yang memberikan ketenangan bagi pengunjung agar dapat menikmati berbagai kegiatannya? Dengan demikian, tujuan perancangan perpustakaan ini antara lain : Merancang sirkulasi perpustakaan yang efisien bagi pengunjung dalam mencari dan menemukan koleksi yang dicari serta efisien bagi pengelola perpustakaan mengelola dan merawat perpustakaan. Merancang sebuah perpustakaan yang dapat menjaga keamanan dan kondisi koleksinya agar koleksi tetap tertata dan terpelihara dengan baik melalui perancangan interiornya Merancang sebuah perpustakaan yang dapat membantu pengelola perpustakaan mengawasi kegiatan para pengunjung selama berada di area perpustakaan. Merancang sebuah perpustakaan yang dapat memberikan efek psikologis yang memberikan ketenangan bagi pengunjung agar dapat menikmati berbagai kegiatannya.
Perpustakaan berasal dari kata Sansekerta, pustaka yang artinya kitab, buku. Dalam bahasa Inggris, istilah library berasal dari kata Latin liber atau libri yang artinuya buku. Dari kata Latin tersebut, terbentuklah istilah librarius yang artinya tentang buku. Dalam bahasa Belanda bibliotheek, Jerman bibliothek, Perancis bibliotheque, Spanyol bibliotheca, dan Portugal bibliotheca. Semua istilah itu berasal dari bahasa Yunani biblia yang artinya tentang buku, kitab. Dalam New Oxford American Dictionary (2010), library berarti sebuah bangunan atau ruangan yang berisi koleksi buku, jurnal, dan beberapa film dan rekaman musik bagi orang untuk membaca, meminjam, atau merujuk. Dan menurut pedoman Standar Nasional Indonesia (SNI) Bidang Perpustakaan (2010), definisi dari perpustakaan adalah suatu institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, kultural, dan rekreasi. Dari kedua sumber tersebut, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan ialah sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan koleksi buku atau koleksi lain bagi pengunjung untuk membaca, meminjam, ataupun merujuk, namun bukan untuk dijual. Pengertian ini menunjukan bahwa koleksi perpustakaan digunakan untuk mendayagunakan koleksinya untuk kepentingan para pengunjung, bukan untuk kegiatan jual beli. Desain berasal dari kata Latin disegnare yang artinya menciptakan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), desain artinya kerangka bentuk; rancangan. Sedangkan dalam New Oxford American Dictionary (2010), design is a plan or drawing produced to show the look and function or workings of a building, garment, or other object before it is built or made. Selain itu, desain bukan hanya sebuah proses, namun juga merupakan kendaraan ideologi dan sarana untuk mengekspresikan aspirasi pendidikan, institusi atau perusahaan (The Thames and Hudson Dictionary of Design Since 1900, 2004). Perpustakaan fakultas merupakan salah satu bagian dari perpustakaan universitas atau perpustakaan perguruan tinggi. Untuk itu, perpustakaan fakultas memiliki tujuan yang sama dengan perpustakaan (pusat) perguruan tinggi. Perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya, Tri Dharma perguruan tinggi. Perpustakaan fakultas juga dapat dikategorikan sebagai kelompok perpustakaan khusus. Hal tersebut dikarenakan koleksi dari perpustakaan fakultas hanya memiliki koleksi sesuai dengan kebutuhan informasi pendidikan fakultasnya.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang penulis terapkan untuk tugas akhir ini yaitu metode kualitatif yang terdiri dari studi lapangan dan studi literatur. Studi lapangan terdiri dari observasi/pengamatan dan wawancara. Sedangkan studi literatur hanya mencari dan mempelajari data-data teoritis. Penulis melakukan observasi/pengamatan terhadap aktifitas, kegiatan, dan sirkulasi para pengelola dan pengunjung serta furnitur dan perlengkapan yang dibutuhkan di area perpustakaan. Dalam hal ini, penulis melakukan observasi (formal) ke berbagai perpustakaan universitas dan perpustakaan fakultas, yaitu Perpustakaan Universitas Indonesia, The Johannes Oentoro Library (Perpustakaan Universitas Pelita Harapan), Perpustakaan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Trisakti, dan Library and Knowledge Center (Perpustakaan Universitas Bina Nusantara). Penulis juga melakukan observasi tambahan (nonformal) ke perpustakan khusus, yaitu Perpustakaan Erasmus Huis (Pusat Kebudayaan Belanda), Perpustakaan Korean Culture Center Indonesia (Perpustakaan Kebudayaan Korea), serta ke beberapa toko audiovisual seperti Disctara dan Duta Suara. Penulis melakukan wawancara atau interview secara langsung dan formal kepada pihak yang berwenang seperti pustakawan atau manajer/kepala perpustakaan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan tepat. Hal-hal yang diwawancara mengenai sejarah, visi misi, manajemen perpustakaan, dan lainnya sehubungan dengan pengelolaan perpustakaan. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara secara non-formal dengan mahasiswa jurusan perpustakaan untuk memperdalam berbagai pengetahuan mengenai perpustakaan.
Dan untuk studi literatur, penulis mencari dan mempelajari data-data teoritis yang berhubungan dengan perpustakaan dan desain. Data-data tersebut antara lain seperti pengertian, sejarah, jenis perpustakaan, sistem penomoran dan katalog, dan pedoman pendirian perpustakaan.
HASIL DAN BAHASAN Hasil Penelitian Penulis telah melakukan observasi ke tiga perpustakaan, yaitu Perpustakaan FSRD Trisakti, The Johannes Oentoro Library, dan Library and Knowledge Center (Anggrek) Binus University. Penulis telah menemukan berbagai permasalahan dalam setiap perpustakaan. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Permasalahan yang ditemui pada Perpustakaan FSRD Trisakti, antara lain : Keterbatasan ruang sehingga fasilitas dan pelayanan tidak sepenuhnya mendukung perkuliahan. Sistem keamanan tidak berjalan dengan baik sehingga pernah terjadi pencurian. Sistem peminjaman tidak berjalan dengan baik karena kelalaian anggota dan staf sirkulasi. Suasana perpustakaan tidak kondusif untuk membaca buku, karena sebagian ruangan diskusi yang dipakai mahasiswa untuk mengerjakan tugas kuliah. Tidak ada perawatan rutin, sehingga banyak buku lama yang mulai rusak. Pembagian area buku tidak tersusun dengan baik. Tidak ada batas antara koleksi yang dapat dipinjam maupun yang tidak dapat dipinjam. Juga petunjuk rak yang kurang jelas membuat pengunjung mencari buku lebih lama.
Penulis tidak menemukan banyak permasalahan pada The Johannes Oentoro Library (UPH). Hanya dua permasalahan yang penulis temui, antara lain : 1. Mahasiswa yang mengunjungi perpustakaan tidak terlalu banyak. Minat mahasiswa untuk mengunjungi perpustakaan tidak begitu besar. 2. Kurangnya petunjuk bahwa pencapaian perpustakaan (pintu perpustakaan) hanya melalui lantai tiga. Sehingga bagi yang baru mengunjungi atau jarang mengunjungi perpustakaan, akan tersasar ke lantai dua. 1. 2.
3. 4.
Permasalahan yang penulis temui pada LKC Anggrek, antara lain : Padatnya area membaca (quiet area) dan area koleksi membuat suasana tidak kondusif bagi pengunjung yang ingin berlama-lama di perpustakaan. Suasana yang tenang baru didapatkan di area koleksi yang berada di agak pojok. Sehingga banyak mahasiswa yang memilih duduk di lantai di area-area pojok perpustakaan karena suasana yang lebih tenang. Pencahayaan tidak teraplikasi dengan baik. Banyak pencahayaan buatan yang tertutupi oleh rak-rak buku sehingga area koleksi cenderung lebih gelap. Dengan adanya Library Café, koleksi perpustakaan yang dibawa ke ruang rekreasi memiliki resiko rusak, basah, atau kotor.
Bahasan 1.
Bagaimana merancang sirkulasi perpustakaan yang efisien bagi pengunjung dalam mencari dan menemukan koleksi yang dicari serta efisien bagi pengelola perpustakaan mengelola dan merawat perpustakaan? Selain empat permasalahan LKC Binus University yang telah disebutkan diatas, terdapat sebuah permasalahan yang cukup memprihatinkan, yaitu kesulitan menjangkau komputer katalog di LKC Binus University apabila pengunjung yang telah berada di area koleksi ingin mencari buku kembali dengan komputer katalog karena komputer katalog hanya diletakan di dekat area sirkulasi saja, sehingga merepotkan pengunjung, khususnya apabila pengunjung sedang membawa banyak buku dan alat tulis. Hal diatas membuat penulis untuk memberikan solusi dengan merancang peletakan komputer katalog di berbagai area perpustakaan, khususnya di area koleksi buku. Penulis merencanakan empat komputer katalog di dekat meja sirkulasi dan empat komputer katalog lain diletakan di beberapa rak
buku. Dengan penyebaran beberapa komputer, pengunjung tidak perlu jauh-jauh menjangkau komputer katalog. 2.
Bagaimana merancang sebuah perpustakaan yang dapat menjaga keamanan dan kondisi koleksinya agar koleksi tetap tertata dan terpelihara dengan baik melalui perancangan interiornya? Untuk mejaga koleksi agar tetap terpelihara dengan baik, aspek yang harus diperhatikan yaitu perencanaan pencahayaan dan penghawaan dalam perpustakaan. Buku, CD/DVD, dan material merupakan benda yang sensitif terhadap dua aspek tersebut. Pencahayaan pada sebuah perpustakaan merupakan hal yang penting. Warna yang akan diterapkan merupakan lampu yang memiliki color temperature yang cool white sebagai task lighting dan warm white agar mata tidak mudah lelah. Buku dan koleksi lain tidak cocok dengan udara/hawa panas, untuk itu pemakaian lampu yang digunakan bukanlah lampu yang mengeluarkan panas. Jenis lampu yang tepat untuk perpustakaan yaitu lampu LED, karena LED tidak mengeluarkan panas sehingga dapan membantu mencegah timbulnya serangga dan jamur pada buku. Penghawaan pada perpustakaan yang sesuai ialah penghawaan yang memiliki temperatur 18˚C untuk menjaga ketahanan buku dan komputer dan kelembaban 40-50%. Dalam menjaga keamanan yaitu dengan akan merancang merancang sebuah perpustakaan yang open space, selain itu tentunya dengan menerapkan berbagai sistem keamanan dalam perpustakaan seperti CCTV, Sensor Gate, Radio Frequency Identification (RFID) pada buku-buku.
3.
Bagaimana merancang sebuah perpustakaan yang dapat membantu pengelola perpustakaan mengawasi kegiatan para pengunjung selama berada di area perpustakaan? Dengan merancang sebuah perpustakaan yang open space yaitu dengan meminimalisasikan dinding dan penyekat, kemudian layout perpustakaan dirancang sesuai jangkauan pengawasan pengelola perpustakaan. Dengan demikian, pengelola perpustakaan akan terbantu dalam mengawasi kegiatan para pengunjung selama berada di area perpustakaan.
4.
Bagaimana merancang sebuah perpustakaan yang dapat memberikan efek psikologis yang memberikan ketenangan bagi pengunjung agar dapat menikmati berbagai kegiatannya? Dengan menerapkan bentuk dinamis atau flowing dan warna-warna yang menenangkan bagi pengunjung perpustakaan. Bentuk geometris dan bersudut cenderung berkesan kaku dan membuat pikiran tidak rileks. Untuk menghindari hal tersebut, maka bentuk yang akan diterapkan yaitu bentuk yang dinamis, bentuk organik. Bentuk organik merupakan bentuk yang berjiwa muda dan menarik, serta dapat merelaksasi pikiran.
Gambar 1 Konsep Warna Konsep warna yang akan diterapkan yaitu warna-warna lembut yang memberikan rasa tenang bagi pengunjung. Warna tersebut antara lain biru dan cokelat. Warna biru memberikan rasa tenang, sedangkan warna cokelat memberikan rasa nyaman atau homey. Selain itu, untuk memberikan warna aksen sebagai nuansa fun, akan diterapkan warna merah, hijau dan merah pada beberapa furnitur.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Pada dasarnya, perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi yang dibutuhkan setiap manusia. Dalam universitas, kiranya perpustakaan menjadi sumber referensi, informasi, edukasi dan rekreaasi. Perpustakaan yang lengkap akan koleksinya dan memiliki fasilitas yang memadai serta didukung dengan perancangan interior yang terencana dengan baik akan membantu seluruh kegiatan civitas akademika dalam universitas tersebut. Mahasiswa School of Design Universitas Bina Nusantara membutuhkan informasi lengkap, sumber inspirasi, dan fasilitas pendukung yang menunjang kegiatan. Dengan terpusatnya perpustakaan pada LKC Anggrek, koleksi dan fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa School of Design terbata. Melalui perpustakaan School of Design, koleksi dan fasilitas akan lebih menunjang kebutuhan mahasiswa School of Design. Dengan demikian, perancangan interior Perpustakaan School of Design Universitas Bina Nusantara ini dimaksudkan sebagai usaha merancang perpustakaan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan mahasiswa School of Design dengan suasana menenangkan namun tetap fun.
Saran Membangun sebuah perpustakaan tidaklah hanya meletakan rak buku, meja, dan kursi saja. Dalam membangun sebuah perpustakaan, haruslah direncanakan baik-baik sesuai fungsi dan tujuan utama dari perpustakaan. Perancang juga harus menerapkan standar nasional dan standar internasional untuk perpustakaan. Perancang juga harus sungguh-sungguh meneliti kegiatan pengunjung, bahkan lebih baik melakukan wawancara dan turut melakukan aktivitas sebagai pengunjung perpustakaan sehingga perancang sungguh-sungguh merasakan apa yang dibutuhkan perpustakaan dan pengunjungnya. Penulis pun menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penulisan artikel dan perancangan perpustakaan School of Design ini. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan penulis di masa yang akan datang.
REFERENSI Andrianto, T. (2007). Perpustakaan Universitas Bina Nusantara. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara. Cliffi. (2006). Perpustakaan Universitas Bina Nusantara Di Jakarta Barat. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara. Ayodyantoro, P.K. (2007). Perpustakaan Umum Daerah Jakarta Barat. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara. Okliviana, I. (2008). Perpustakaan Universitas Bina Nusantara. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2010). Standar Nasional Indonesia (SNI) Bidang Perpustakaan.
RIWAYAT PENULIS Siane Sentrani lahir di kota Jakarta pada 27 November 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Interior pada 2012. Saat ini bekerja sebagai freelance.