Laporan Kuliah Kerja Media 2009 LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM)
PERAN PUBLIC RELATIONS SEBAGAI FUNGSI HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DIVRE IV JATENG DAN DIY
Disusun Oleh : SILVIA RENI WIDYASTUTI D1606053
TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna Memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGAM KOMUNIKASI TERAPAN DIII PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009
i
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir yang berjudul :
PERAN PUBLIC RELATIONS SEBAGAI FUNGSI HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DIVRE IV JATENG DAN DIY
Nama
: Silvia Reni Widyastuti
NIM
: D 1606053
Konsentrasi
: Public Relations
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir Progam Studi DIII Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret SURAKARTA
Surakarta,
April 2009
Menyetujui Dosen Pembimbing
Drs. Nuryanto, M.si NIP 130 675 506
ii
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
PENGESAHAN Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Progam DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Hari
:……………………
Tanggal
:……………………
Tim Penguji Tugas Akhir : Ketua 1.
Drs. H. Sutopo JK, MS
(……………………)
NIP 131 283 611 Anggota 2. Drs. Nuryanto,M.si
(……………………)
NIP 130 675 506
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan
Drs. H. Supriyadi, SN, SU NIP 130 936 616
iii
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
MOTTO
Ø Aku selalu mencari satu malam penuh makna yang bisa mendampingiku…… Ø Masa yang singkat adalah jiwa yang sekarat…… Ø Hidup bagajkan bunga…… Dengan cinta sebagai madunya…… Ø Kegagalanku adalah merupakan awal dari keberhasilanku…… Ø Janganlah mudah menyerah dalam melakukan suatu hal…….
iv
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
PERSEMBAHAN
Dengan penuh cinta dan kasih sayang yang tulus karya tulis ini kupersembahkan kepada :
ALLAH SWT, engkau adalah segalanya bagiku...... Kedua orang tuaku, bapak dan ibuku tercinta....... Terima kasih atas segala dukungan yang telah diberikan selama ini. Yang selalu mendoakan, memberi semangat serta mendukungku...... Calon suamiku tercinta, engkau adalah penyemangat hidupku...... Kakak-kakakku yang selalu mendukungku....... Dan juga keluarga besarku yang lainnya........ Sahabat dan teman-temanku yang baik , i love u all........ Untuk masa lalu dan masa depanku kelak, semoga semua akan lebih baik.......
v
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karuniaNya hingga terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini dengan judul: “Peran Public Relations Sebagai Fungsi Humas dalam meningkatkan citra PT Telekomunikasi Indonesia Divre IV Jateng & DIY” Pelaksanaan Kuliah Kerja Media pada tanggal 2 Maret 2009 sampai dengan 31 Maret 2009 yang dilakukan di PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY yang mampu memberikan gambaran kepada penulis tentang pelaksanaan kegiatan kehumasan di PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY. Dan adapun tujuan Kuliah Kerja Media secara umum, Untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dibidang Public Relations dan mendapatkan pengalaman sehingga dapat membandingkan antara teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi pada perusahaan, selain itu juga untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya progam studi Public Relations Komunikasi Terapan FISIP UNS Surakarta. Dan tujuan khususnya adalah untuk Untuk mengetahui gambaran kerja Public Relations dalam menjalankan tugasnya di PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY serta memperoleh gambaran mengenai peningkatan citra di PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY.
vi
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 Dalam pelaksanaan penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari banyak terdapat kekurangan serta menemui kesulitan dan hambatan. Namun penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini dengan baik berkat dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dra. H. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan Progam DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS 2. Bapak Drs. Adolfo Eko Setyanto M.si, selaku ketua Progam DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS juga selaku pembimbing akademik penulis 3. Bapak Drs. Nuryanto, M.si selaku pembimbing Tugas Akhir ini 4. Bapak Sudjatmiko selaku Manager Komunikasi PT Telkom Divre IV yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan magang di PT Telkom Divre IV 5. Bapak Andjar, selaku Komunikasi Internal PT Telkom Divre IV yang sudah banyak membantu penulis selama melaksanakan magang dan banyak memberikan masukan, Pak teguh, Pak Madiman, Bu Isti yang sering membantu penulis dengan memberikan pengetahuan dan ilmunya. 6. Rekan selama magang Adis dari UGM, Citra teman sekelas aku makasih ya udah bantu aku dalam mencari data buat nulis laporan ini dengan baik. Dek Intan dan dek Stevaniyang udah banyak membantu aku dan sering tak suruh-suruh, kalian emang lucu n baik banget ma aku. 7. Kedua Orang Tuaku dan kakak-kakakku yang selalu sayang sama aku, serta memberikan lindungan kepadaku......
vii
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 8. Orang yang selalu sayang n cinta sama aku, yang kelak akan menjadi suamiku makasih ya Danar kamu udah mensupport aku dalam segala hal yang membuat aku menjadi lebih aktif dan maju. 9. Teman-teman dan Sahabat-sahabatku Intan, Mila, iis, Nana dan anak Sinabung yang lainnya kapan kita bisa maen bareng lagi. 10. Teman-teman PR ’06 : Puput, Desi, Lies, Putri dan Temen-temen lainnya sampai ketemu lagi di S1 Komunikasi ya....bagi yang akan ngelanjutin kuliah lagi....aku seneng banget bisa kuliah bareng kalian semua...... 11. Seluruh citivas akademika FISIP UNS
Semoga penulisan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bermanfaat bagi penulis serta mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada khususnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Surakarta, April 2009
Penulis
viii
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN…..………………………………………………... ii HALAMAN PENGESAHAN.…………………………………………………….. iii HALAMAN MOTTO……………………………………………………………... iv HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………….... v KATA PENGANTAR……………………………………………………………... vi DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. ix DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….. xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………………………. 1 B. Tujuan….……………………………………………………………………. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations.…………………………………………………..... 7 B. Fungsi Public Relations……………………………………………………... 9 C. Tugas Public Relations………………………………………………………. 11 D. Pengertian Citra dan hubungannya dengan Opini Publik……………..……... 12 BAB III GAMBARAN UMUM PT. TELKOM DIVRE IV JATENG DAN DIY A. Sejarah singkat PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk………………………… 15 B. Profil Umum PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY………………………... 18 C. Struktur Organisasi Telkom Divisi Regional IV…………………………….. 19 D. Produk dan Layanan Unggulan………………………………………………. 21 E. Visi dan Misi Perusahaan…………………………………………………….. 23
ix
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 F. Slogan, Logo, dan Maskot PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY…………. 25 G. Budaya Korporasi “ The Telkom Way 135”……………………………….. 27 H. Kebijakan dan Sasaran Mutu Perusahaan…………………………………… 29 BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media……………………………………………. 30 B. Pekerjaan yang dilakukan selama Kuliah Kerja Media…………………….... 30 C. Kendala yang dihadapi Selama Magang………………………………………33 D. Cara Mengatasi Kendala……………………………………………………… 34 E. Focus of Interest………………………………………………………………. 34 F. Peran Public Relations Sebagai Fungsi Humas Dalam Meningkatkan Citra PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY…………………………………………….. 35 BAB V A. Kesimpulan……………………………………………………………………. 38 B. Saran…………………………………………………………………………... 39 DAFTAR PUSTAKA
x
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Tugas Surat Keterangan Magang Penilaian Kuliah Kerja Media Instansi Mitra Laporan Periodik Tugas-tugas selama Kuliah Kerja Media
xi
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Mengkonsumsi produk dan layanan, kepentingan, kebijaksanaan perusahaan, serta menciptakan citra produk maupun citra perusahaan sangat diperlukan bagi semua perusahaan. Keberhasilan atau tidaknya kegiatan komunikasi tersebut dapat mempengaruhi citra sebuah perusahaan. Pada umumnya tugas Public Relations adalah mengubah image dan citra di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan baru yang dilakukan perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan serta meningkatkan bobot kualitas para karyawan. Tetapi disisi lain kegiatan Public Relations bukan saja menjaga nama baik perusahaan melainkan juga harus dapat berkomunikasi dengan masyarakat, karena suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik apabila ada kerjasama dengan masyarakat. Kerjasama tersebut tidak luput dari peran Public Relations dalam membina hubungan baik dengan publik internal maupun dengan publik eksternal. Masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di zaman sekarang, dinamisnya perubahan saat ini adalah masalah hubungan ( Relationship ). Di era globalisasi yang disertai dengan perkembangan teknologi, perusahaan mau tidak mau harus menyesuaikan diri. Apalagi masalah hubungan menjadi hal yang penting. Permasalahannya berkisar pada pertanyaan bagaimana membangun dan mengembangkan hubungan baik antara perusahaan dengan publik untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sama seperti makhluk social, perusahaan apapun pasti mempunyai sifat ketergantungan. Ketergantungan antar individu dengan
1
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 perusahaan dan pemerintah serta organisasi-organisasi social telah menciptakan kebutuhan akan filsafat dan fungsi baru yang dalam istilah manajemen disebut hubungan masyarakat atau Public Relation. Publik Relation yang biasa disingkat “PR” atau purel, yang lazim disebut dengan hubungan masyarakat adalah salah satu komponen perusahaan yang tidak bisa diabaikan keberadaannya. Purel didefinisikan sebagai fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik. di sebuah Aktifitas Purel perusahaan menjadi sebuah keharusan untuk membangun citra perusahaan. Definisi kerja PR yang resmi dari IPRA (International Public Relations Associations) adalah suatu fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama, melibatkan manajemen dalam permasalahan dan persoalan; membantu manajemen memberikan penerangan dan tanggapan dalam hubungan dengan opini publik, menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum; menopang manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan yang dini dalam membantu mendahului kecenderungan; dan menggunakan penelitian secara teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. Sebagai ilmu pengetahuan , Public Relations masih tergolong baru di Indonesia. PR merupakan gabungan dari berbagai ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, komunikasi dan lain sebagainya. Aktifitas PR sangat menentukan kelangsungan hidup peusahaan, organisasi, atau lembaga. Dalam kaitannya dengan pengertian tersebut dan jika dilihat kenyataannya, dapat dikatakan bahwa PR berfungsi dalam menumbuhkan hubungan baik
2
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 antar setiap bagian organisasi, menumbuhkan motivasi, dan meningkatkan kinerja karyawan. Banyak organisasi dan perusahaan yang berlomba menciptakan image atau citra perusahaan baik yang bertujuan untuk mengambil simpatik publik. Banyak juga organisasi yang sibuk menjalin kerjasama dengan pihak luar perusahaan, baik itu pemerintah, lembaga pendidikan ataupun klien sehingga terkadang lupa untuk membenahi hubungan di dalam organisasi itu sendiri. Sebagai perusahaan yang berhubungan langsung dengan dunia komunikasi dan informasi, PT Telkom Divre IV menempatkan posisi Public Relations dalam Divisi Komunikasi, yang sejajar dengan Sekretariat Divisi. Dalam pelaksanaan praktik pada perusahaan Telkom ini, mahasiswa diharapkan mampu menjalankan fungsi sebagai Public Relations Officer ( PRO) melalui manajemen komunikasi perusahaan. Perusahaan selalu berharap agar segala bentuk kegiatan public relations dapat berjalan semaksimal mungkin sehingga berdampak positif terhadap corporat image perusahaan. Karena public relations merupakan jembatan penghubung antar divisi dalam perusahaan (internal relation) maupun dengan pihak diluar perusahaan (eksternal relation) seperti pemerintah (government relation) dan media yang berkaitan (media relation). Dalam menghadapi persaingan yang ada setiap perusahaan operator memiliki cara tersendiri untuk mencapai dan mempertahankan citra positif perusahaan. Beberapa hal yang mereka lakukan dalam menghadapi persaingan tersebut adalah memperbaiki teknologi yang dipakai agar sistem pelayanan menjadi lebih bermutu. Selain itu, juga menambah jumlah jaringan sehingga wilayah jangkauan lebih luas. Kepuasan pelanggan menjadi penentu perkembangan perusahaan. Pengalaman buruk yang dialami oleh konsumen pada saat menggunakan produk ataupun layanan, kerap kali
3
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 menjadi penilaian yang pada akhirnya akan berpengaruh pada citra perusahaan. Opini yang berdasarkan pengalaman buruk konsumen tersebut menjadi isu negatif yang kemudian berkembang di masyarakat. Pada akhirnya, opini-opini tersebut akan meluas menjadi opini publik. Salah satu pekerjaan utama seorang praktisi humas adalah menangani pendapat umum atau opini publik terhadap organisasi atau perusahaan, dimana praktisi humas bekerja. Praktisi humas berupaya untuk mempengaruhi publik agar memberikan opini yang positif bagi organisasi atau perusahaan, namun pada sisi lain humas harus berupaya mengumpulkan informasi dari khalayak, menginterprestasikan informasi itu dan melaporkannya kepada manajemen jika informasi itu memiliki pengaruh terhadap keputusan manajemen. ( Morissan, MA, 2008 : 72 ) Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis memilih PT Telkom sebagai tempat Kuliah Kerja Media (KKM). Penulis menilai PT Telkom adalah suatu perusahaan yang mempunyai kreadibilitas tinggi di bidang jasa telekomunikasi. Selain itu sebagai sebuah perusahaan yang besar, PT Telkom telah memiliki bagian Humas tersendiri sebagai salah satu pilar perusahaan. Ini sangat sesuai dengan keinginan penulis untuk mengasah ketrampilan dan menambah wawasan khususnya dalam bidang Public Relations. Pelaksanaan Kulah Kerja Media (KKM) ini dilakukan pada PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY yang berlokasi di Jalan Pahlawan No.10 Semarang 50241 Telp (024 8303900) fax (024 8449980). Dengan waktu pelaksanaan 2 Maret - 31 Maret 2009.
4
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
B. RUMUSAN MASALAH
Dengan latar belakang diatas, maka dalam laporan ini penulis mengangkat suatu permasalahan “Bagaimana Peran Public Relations Sebagai Fungsi Humas dalam Meningkatkan Citra PT Telekomunikasi Indonesia Divre IV Jateng dan DIY?”
C. TUJUAN Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Media ini adalah : v Tujuan Umum : 1. Memberi bekal kepada mahasiswa jika kelak terjun dalam dunia kerja. 2. Mengaplikasikan ilmu yang selama ini diperoleh dari bangku kuliah. 3. Untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan khususnya di bidang public relations. 4. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk mengamati, memahami, dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan relationship di perusahaan. 5. Untuk membangun dan membina hubungan baik antara DIII Komunikasi Terapan dengan perusahaan. 6. Untuk memperoleh gelar Ahli Madya progam studi Public Relations Komunikasi Terapan FISIP UNS Surakarta.
v Tujuan Khusus : 1. Untuk mengetahui gambaran kerja Public Relations dalam menjalankan tugasnya di PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY.
5
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 2. Mempelajari cara kerja Humas dalam menghadapi berbagai isu-isu mengenai perusahaan yang beredar di publik, baik itu isu positif maupun isu negatif, untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap peusahaan.
6
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Public Relations Istilah Public Relations sering diartikan menjadi hubungan masyarakat (Humas). 1. Pengertian Humas Banyak berbagai definisi tentang Humas, pengertian Humas belum atau mencapai kesepakatan total, masih terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli. Oleh karena itu penulis mengambil kutipan-kutipan dari beberapa buku : Edward L . Berney, dalam bukunya The Engineering of Consent (1955) yang pandangannya banyak dikutip orang, mendefinisikan Humas sebagai inducing the public to have understanding for goodwill ( Membujuk public untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat baik ). ( Morissan, MA, 2008 : 6 ). The British Institute of Public Relations mendefinisikan Humas adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. ( Jeffkins, 2003 : 8-9 ). Definisi menurut Frank Jefkins mendefinisikan Public Relations adalah Semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. ( Franks Jefkins, 2004 : 10 ).
7
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 Howard Bonram, Wakil Ketua Palang Merah Nasional Amerika Serikat, menyatakan “Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan public terhadap suatu individu atau organisasi/ perusahaan.” ( Soemirat dan Ardianto, 2005 :13 ) Fraser P.Seitel, Senior Vice Presiden dan Director of Public Relations Affairs The Chase Manhattan Bank, menganalisis 472 definisi, merangkum dan mengemukakan bahwa “Public Relations adalah fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungngan serta kerjasama suatu organisasi atau suatu perusahaan terhadap publiknyadan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen. PR membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini public, PR secara efektif membantu manajemen memantau berbagai perubahan.” (Soemirat dan Ardianto, 2005 : 13 ) Definisi menurut W Emerson Reck, seorang Public Relations Director pada Colgate Univercity, mendefinisikan Public Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan jasa baik dari mereka, sedangkan pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap itu adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya. ( Kustadi Suhandang, 2004 : 44 ). Kegiatan Humas menyangkut kepentingan organisasi, baik yang bersifat komersial maupun non komersial. Kehadirannya tidak dapat dipungkiri, terlepas dari kita menyukai atau tidak dan kita tidak memutuskan untuk sengaja menghadirkan dan atau tidak menghadirkan kehumasan. Humas adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasikan kebijakan atau prosedur seseorang atau perusahaan terhadap publiknya. Menyusun rencana serta program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik. ( Kasali, 1994 : 7 ) Berdasarkan pada definisi
di atas dapat disimpulkan bahwa humas mempunyai tugas
melakukan komunikasi timbal balik antara lembaga dengan publiknya untuk memperoleh good
8
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 will dan pengertian sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap lembaga lembaga tersebut nantinya diharapkan dapat meningkatkan citra lembaga dengan sendirinya. Humas merupakan suatu kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu dan semuanya berlangsung secara berkesinambungan, teratur serta untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak yang turut berkepentingan. Keberadaan Humas dalam hal ini sangat menentukan, dimana Humas berfungsi untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya melalui komunikasi dua arah secara terus menerus. Humas juga berperan mengelola arus komunikasi yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas melalui komunikasi dua arah yang bersifat timbal balik, membangun citra, memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat dengan rekan kerja, relasi serta publiknya.
B. Fungsi Public Relations Dapat dikatakan bahwa Public Relations terlibat dan bersifat integrative dalam manajemen organisasi tempat ia bekerja. Hal ini merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut. Dia harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut. Dengan demikian pihak lain mau dan tertarik dengan senang hati, serta merasa puas membangun relasi maupun menggunakan produk atau jasanya. 1. Kesuksesan Public Relations terletak pada apakah organisasi dan produk atau jasanya diakui dan diterima publik. 2. Public Relations secara terus-menerus mengadakan komunikasi dan dialog dengan public internal dan eksternal. 3. Public Relations merupakan instrumen dalam manajemen yang dengan secara kontinu memberi informasi kepada kelompok publik terkait.
9
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 4. Informasi mengenai peraturan organisasi dan tanggung jawab terhadap apa yang dilakukan organisasi. 5. Public Relations merupakan fungsi manajemen, yang didasarkan pada analisis terhadap pengaruh yang kuat dari lingkungan, apa efek dan dampaknya terhadap publik internal maupun eksternal, peraturan yang setelah diolah menjadi perencanaan yang nyata untuk direalisasikan, demi keuntungan dua belah pihak.
Masih banyak hal yang dapat disampaikan, namun gambaran ini hanya sekedar memberi gambaran fungsi Public Relations pada dasarnya Public Relations itu sebenarnya. Pada dasarnya Public Relations adalah sebagai berikut : a. Kegiatan yang bertujuan memperoleh good will, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya. b. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak. c. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi/ perusahaan. d. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, internal atau eksternal melalui proses timbal balik, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi/ perusahaan yang bersangkutan. ( Sr. Maria Assumpta , 2002 : 31-34 ). Dengan fungsi Public Relations tersebut, hubungan atau kerja sama, relasi dan kepercayaan antara organisasi dan lingkungannya, kebutuhan publik bisa terlayani dengan baik dan publik akan merasa puas. Ini semua merupakan kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan tersebut. Bagi para ahli Public Relations yang bergabung di IPRA dan yang telah berpuluh tahun mempratikkannya benar-benar menyadari bahwa Public Relations itu merupakan instrument yang sangat penting dan urgent untuk perkembangan dan kemajuan organisasi sehingga mampu bersaing, secara terus menerus mengadakan re-creative dan ini sangat penting untuk memberi citra baik organisasinya sekaligus menanamkan kepercayaan bagi publiknya. Fungsi Public Relations yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi atau perusahaan,
10
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 suasana kerja yang kondusif, peka terhadap karyawan yang perlu pendekatan secara khusus, perlu dimotivasi dalam meningkatkan kinerjanya. Penting diperhatikan bahwa dalam Public Relations, mengingat kembali falsafah, pengertian, dan sejarah maupun pragmatis dan harmonis, terutama dalam meminimalkan konflik, dengan menggunakan pendekatan, komunikasi timbal balik akan sangat membantu menemukan strategi bagaimana mengatasi konflik yang terjadi.
C. Tugas Public Relations v Lima pokok tugas Public Relations sehari-hari sebagai berikut : a. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar ( visual ) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan. b. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. c. Memperbaiki Citra Organisasi, bagi PR menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi tetapi terletak pada : 1. Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercaya, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi. 2. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks. d. Tanggung jawab social, PR merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut.
11
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 e. Komunikasi, PR mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. ( Sr. Maria Assumpta, 2002 : 39-42 ).
v Adapun tugas-tugas utama seorang Humas dapat diperinci sebagai berikut : a. Menciptakan dan memelihara suatu citra baik dan tepat atas organisasi baik yang berkenaan dengan kebijaksanaan, jasa maupun dengan personalnya. b. Memantau pendapat mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan citra, kegiatan, reputasi maupun kepentingan- kepentingan organisasi dan menyampaikan setiap kepentingan organisasi langsung kepada manajemen atau pimpinan puncak untuk ditanggapi dan ditindaklanjuti. c. Memberikan nasehat atau masukan kepada pihak manajemen mengenai masalah komunikasi yang penting berikut teknik untuk mengatasinya. d. Menyiapkan berbagai macam informasi kepada khalayak, perihal kebijaksanaan organisasi, kegiatan produksi,jasa demi menciptakan pengetahuan yang maksimal dalam rangka menjangkau pengertian khalayak. ( Jeffkins, 1995 : 29 )
D. Pengertian Citra dan Hubungannya dengan Opini Publik Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah : (1) Kata benda : gambar, rupa, gambaran ; (2) Gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk ; (3) Kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau kalimat/ dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi ; (4) Data atau informasi dari potret udara untuk bahan evaluasi. ( Jeffkins, 2003 : 17 ). Citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya. Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial, bankir, staff perusahaan, pesaing, distributor, pemasok, asosiasi dagang, dan gerakan pelanggan di sektor perdagangan yang mempunyai pandangan terhadap perusahaan.
12
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Managemen Public Relations menyimpulkan bahwa citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri muncul karena adanya informasi. Tugas seorang praktisi public relations adalah menegakkan citra suatu organisasi atau perusahaan yang diwakilinya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan tidak melahirkan isu-isu yang dapat merugikan. Kerugian yang paling fatal tentunya adalah muncul atau timbulnya benih-benih ketidak puasan dari pihak-pihak yang berhubungan dengan organisasi atau perusahaan. Ketidak puasan itu dapat menimbulkan ketidakpercayaan dan dapat diwujudkan dengan penarikkan diri, penarikan pinjaman dan kerjasama, tak mau jadi pelanggan lagi, sampai pada bentuk fisik, seperti pemogokan, pengrusakan, dan lain-lain yang sifatnya merugikan. ( Kasali, 1994 : 30 ) v Beberapa jenis citra ( image ). Berikut ini lima jenis citra yang dikemukakan, yakni : 1. Citra bayangan ( mirror image ). Citra ini melekat pada orang dalam atau anggotaanggota organisasi, biasanya adalah pemimpinnya mengenai anggapan pihak luar tentang organisasimya. 2. Citra yang berlaku ( current image ). Adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. 3. Citra yang diharapkan ( wish image ). Adalah suatu citra yang diingikan oleh pihak manajemen. 4. Citra perusahaan ( corporate image ). Adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya. 5. Citra majemuk ( multiple image ). Banyaknya dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi atau perusahaan tersebut secara keseluruhan. ( Jeffkins, 2003 : 17-20 )
Citra dibangun melalui kegiatan public relations ( humas ), karena humas semakin tidak bisa dicegah kehadirannya untuk kepentingan organisasi baik itu organisasi komersial ( perusahaan ) atau nonkomersial ( perusahaan nirlaba ). Aktivitas humas sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik ( two way communication) antara organisasi dan publiknya, yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi barang atau jasa, dan sebagainya, demi kemajuan dan reputasi positif organisasi. Jadi kegiatan PR tersebut sangat erat hubungannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan
13
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 sikap masyarakat terhadap perusahaan. Tercapainya citra positif perusahaan adalah perkembangan dari opini positif masyarakat terhadap perusahaan, dimana pemunculan opini positif adalah bagian dari fungsi humas dalam perusahaan. Efektivitas PR di dalam pembentukan citra (nyata, cermin, dan aneka ragam) organisasi, erat kaitannya dengan kemampuan (tingkat dasar dan lanjut) pemimpin dalam menyelesaikan tugas organisasinya, baik secara individu maupun tim yang dipengaruhi oleh praktek berorganisasi (job design, reward system, komunikasi dan pengambilan keputusan) dan manajemen waktu / perubahan dalam mengelola sumber daya ( materi, modal dan SDM ) untuk mencapai tujuan yang efisien dan efektif, yaitu mencakup penyampaian perintah, informasi, berita dan laporan, serta menjalin hubungan dengan orang. Hal ini tentunya erat dengan penguasaan identitas diri yang mencakup aspek fisik, personil, kultur, hubungan organisasi dengan pihak pengguna, respons dan mentalitas pengguna.
14
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
BAB III GAMBARAN UMUM PT. TELKOM DIVRE IV JATENG DAN DIY
A. Sejarah singkat PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT Telekomunikasi
Indonesia,
Tbk.
(TELKOM) merupakan perusahaan
penyelenggara informasi dan telekomunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap ( full service and network provider ) yang terbesar di Indonesia. TELKOM
( yang selanjutnya disebut juga perseroan atau perusahaan )
penyedia jasa telepon tidak bergerak nirkabel ( fixed wireless ), jasa telepon bergerak (celluler), data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi. Pada mulanya PT Telkom merupakan satu bagian PT POS dan Giro. Pada awalnya bernama “Post-en Telegraafdients” yang didirikan pada tahun 1884 dengan Staatblad No. 92, kemudian tahun 1906 berubah menjadi “Post Telegraaft en Telefoondients atau disebut PTT-Dients dengan Staatsblad No. 395. Tahun 1931 ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasarkan I.B.W ( Undang- undang perusahaan Negara ). Selanjutnya pada tahun 1960 pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti Undang- undang No. 19 Tahun 1960, tentang persyaratan sebuah Perusahaan Negara (PN) dengan PERPU No. 240 Tahun 1961 berubah menjadi PN Pos dan Telekomunikasi.
15
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 Dalam perkembangan selanjutnya pemerintah memandang perlu untuk membagi Pos dan Telekomunikasi menjadi 2 perusahaan Negara yang berdiri sendiri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1965, maka berdirilah perusahaan Negara Pos dan Giro ( PN Pos dan Giro) dan perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1965. Bentuk Perusahaan Negara inipun dikembangkan menjadi Perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi melalui Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 1974. dalam peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) sebagai usaha tunggal penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Tentang hubungan Telekomunikasi luar negeri pada saat itu juga diselenggarakan oleh PT. Indonesian Satelite Corporate (Indosat) yang masih berstatus perusahaan asing, yakni dari American Cable & Radio Corporation, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan Peraturan Perundangan Negara Bagian Delaware AS. Tahun 1980 saham Indosat kemudian dibeli oleh Pemerintah Indonesia. Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 1980 tentang Telekomunikasi untuk umum yang isinya tentang perubahan atas peraturan pemerintah No. 22 Tahun 1974. Berdasarkan peraturan pemerintah No.53 Tahun 1980, Perumtel ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan Telekomunikasi untuk umum dalam negeri Indosat ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara Telekomunikasi untuk umum internasional.
16
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 Memasuki repelita V pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat memacu pembangunan sektor lainnya. Selain itu, penyelenggaraan telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih profesional sehingga perlu meningkatkan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1991 maka bentuk perusahaan umum dialihkan menjadi Perseroan Terbatas (PT), sejak itulah berdiri PT. Telekomunikasi Indonesia (PT.TELKOM). Tanggal 1 Januari 1995 merupakan awal dari penghapusan struktur wilayah usaha telekomunikasi (WITEL) dan peresmian dimulainya era divisi. Sebagai pengganti WITEL, bisnis bidang utama dikelola tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network. Divisi Regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah masing-masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan utama nasional.
v Adapun Divisi Regional Telkom membagi wilayah-wilayah sebagai berikut : i.
Divisi Regional I, untuk daerah Sumatra.
ii.
Divisi Regional II, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya.
iii. Divisi Regional III, untuk daerah Jawa Barat. iv. Divisi Regional IV, untuk daerah Jawa Tengah dan DIY. v.
Divisi Regional V, untuk daerah Jawa Timur.
vi. Divisi Regional VI, untuk Kalimantan. vii. Divisi Regional VII, untuk daerah kawasan timur Indonesia yaitu Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya.
17
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 B. PROFIL UMUM PT TELKOM DIVRE IV JATENG dan DIY Divisi Regional IV Jateng dan DIY merupakan salah satu unit bisnis PT. TELKOM yang mengemban tugas menyelenggarakan jasa informasi dan komunikasi (InfoCom) di wilayah propinsi Jawa Tengah dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbagi atas 5 kantor daerah Pelayanan Telekomunikasi (Kandatel). Sedangkan luas pelayanannya sekitar 35.731 km persegi dengan densitas telepon 2,39 per 100 penduduk pada tahun 2004. Adapun kelima Kandatel tersebut adalah : 1. Kandatel Semarang, berkedudukan di wilayah Semarang dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Semarang, Kendal, Ungaran, Ambarawa, Kudus, Demak dan Salatiga 2. Kandatel Yogyakarta, berkedudukan di Yogyakarta dan membawahi wilayah pemerintah kota dan kabupaten Yogyakarta, Magelang, Purworejo, Muntilan, Kebumen, Temanggung, Gombong, Bantul, Sleman, Wonosari, dan Wates 3. Kandatel Solo, berkedudukan di Solo dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Solo, Sukoharjo, Boyolali, Cepu, Blora, Jepara, Klaten, Pati, Rembang, Purwodadi, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri 4. Kandatel Pekalongan, berkedudukan di Pekalongan dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Pekalongan , Brebes, Tegal, Pemalang, Slawi, dan Batang 5. Kandatel Purwokerto, berkedudukan di Purwokerto dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Purwokerto, Purbalingga, Wonosobo, Banjarnegara, dan Cilacap.
18
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 C. Struktur Organisasi Telkom Divisi Regional IV Dalam pengelolaan organisasinya, PT Telkom Divre IV yang meliputi daerah operasional Jateng & DIY dipimpin oleh seorang Eksecutive General manager yang membawahi enam Deputi General Manager. Adapun struktur organisasinya sebagai berikut:
19
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 STRUKTUR ORGANISASI DIVISI REGIONAL
HRC-Area Fin Ctr-Area LD-Area & DO MM-RO FWN-Area
EGM DIVRE DEPUTI
Communication
SM Product & Bus. Perf. · ASM Product Perf · ASM Bus. Planning · ASM Rev. Assurance · ASM Quality & Change Mgt
SM Access NW Plan & Perf · ASM Access Planning · ASM CAPEX Mgt · ASM Access Perf & Qos · ASM Access Data & Support
GM KANDATEL
Sekretariat
SM Marketing & Sales · ASM Marketing Planning · ASM Sales · ASM Card & Authorized Dealer
SM Customer Care · ASM Quality Service Mgt · ASM Channel Mgt
SM General Support · ASM Log & Asset Mgt · ASM Legal · ASM Community Dev’t · ASM Security & Safety
OSM Biling Collection
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Telkom Divre IV Tahun 2006 Sumber: Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Nomor: KD 13/PS150/CTG-10/2006
20
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 D. PRODUK DAN LAYANAN UNGGULAN Bisnis yang dijalankan Telkom Divisi Regional IV adalah menyediakan produk layanan dan jaringan telekomunikasi, yang berstatus: a.
Sebagai Product Owner (PO) yang menyediakan produk utama TELKOM
b.
Lokal yang memberikan layanan voice dengan menggunakan Fixed Wired Access.
c.
Sebagai Delivery Channel (DC) Telkom Divre IV memberikan layanan
berbagai
produk yang dimiliki oleh Product Owner (PO) lainnya sebagai TELKOM Long Distance, Multi Media Division, Fixed Wireless Division. d.
Telkom Divre IV juga mendukung Delivery Channel lainnya dalam melayani Corporate Costumer Cluster 1,2,3 di area Divre IV yang menjadi pelanggan dari Interprise Service Centre (ESC), dan dipresentasikan oleh UCC yang berada dalam area Telkom Divre IV. Selain itu juga Other Lisences Operator (OLO) yang menjadi pelanggan Corporate Interconection Service Centre (CISC), dan yang direpresentasikan oleh Representative Office (RO) CISC.
e.
Berdasarkan area bisnisnya tersebut, Telkom Divre IV menentukan 8 produk utamanya berdasarkan SK KADIVRE IV No. 23/HK.220/RE4-510/2004. Produk dan layanan unggulan yang dipilih berdasarkan prospek bisnis dan besar kontribusinya terhadap pendapatan perusahaan, antara lain:
21
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 Tabel 1.1 Main Product & Service No
Produk & Layanan Umum
Pemilik Produk
DC
1
TELKOM Lokal
DIVRE IV
DIVRE
2
TELKOM SLJJ
TLD
DIVRE
3
TIC-007
TLD
DIVRE
4
TELKOM LINK
TLD
DIVRE
5
TELKOM FLEXI
FWN MultI
DIVRE
6
TELKOM NET
Media Multi
DIVRE
7
TELKOM SAVE
Media
DIVRE
8
TELKOM GLOBAL 017
Media Multi
DIVRE
Sumber : Dokumentasi Aplikasi Malcolm Baldrige 2004
Produk dan layanan yang dimiliki Telkom Divre IV dapat membantu kelancaran komunikasi dan aktivitas sehari-hari para pelanggannya. Dalam menyampaikan produk dan layanan kepada pelanggan, Telkom Divre IV menggunakan mekanisme sebagai berikut: a. Langsung (Direct Delivery) Khusus untuk Corporate Costumer, transaksi untuk instalasi produk melalui account manager yang selanjutnya dikelola oleh ESC, dan untuk personal costumer dikelola oleh Pelayanan Telekomunikasi (YANTEL) yang tersebar di seluruh area Divre IV (16 YANTEL). b. Dealers
22
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 Disebut juga sebagai Intermediate Costumer, seperti Warung Telkom yang diposisikan sebagai mitra pengelola telepon umum. c. Distributor Divre IV bekerjasama dengan beberapa distributor dalam menyediakan Telkom Flexi untuk post-paid maupun pre-paid. d. Partners Dalam pengembangan pemasaran, Divre IV bekerjasama dengan pengelola kawasankawasan tertentu seperti kawasan industri, perumahan, apartemen, dan perkantoran.
E. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi Perusahaan Untuk mencapai tujuan perusahaan, Divre IV mengimplementasikan Visi Divre IV dalam mendukung Visi Telkom Korporasi, yaitu:
·
Visi Jangka Panjang
:
Ø Masuk Surga Visi ini mempunyai arti pertanggungjawaban moral dan etika bahwa setiap insan Divre IV suatu saat pasti mati dan mempunyai impian masuk surga.
·
Visi Jangka Menengah : “ To become a leading infocom player in Indonesia” Visi ini mempunyai arti umum bahwa Divre IV ingin menjadi unit bisnis yang
mempunyai arti performansi unggul di wilayah Indonesia.
23
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
·
Visi Jangka Pendek : Ø
Sukses RKAP ( Rencana Kerja Anggaran dan Pendapatan )
Visi ini mempunyai pengertian bahwa Divre IV dalam usaha mencapai visi jangka menengahnya dalam membuat perencanaan kerjanya untuk tujuan efektif dan efisien. 2. Misi Perusahaan Misi korporasi dinyatakan dalam Turn Around Management ( TAM ) : 1. Memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan. 2. Sapu bersih fraud 3. Perkuat Internal control 4. Tingkatkan kompetensi SDM 5. Raih pendapatan setinggi-tingginya 6. Efisiensi biaya 7. Reward bagi yang berprestasi, punishment bagi yang bersalah.
v Sedangkan Misi Divre IV dalam mewujudkan Misi Korporasi adalah:
1. TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dengan harga yang kompetitif. 2. TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek yang terbaik dengan mengoptimalisasi SDM yang unggul, menggunakan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbale balik (win-win solution) dan saling mendukung secara sinergis.
24
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
F. Slogan, Logo, dan Maskot PT. TELKOM Divre IV Jateng & DIY 1.
Kredo Telkom v Makna Slogan
“Committed 2U” mempunyai makna “Memberikan yang Terbaik”, mencakup : ·
TELKOM selalu fokus kepada pelanggan
·
TELKOM selalu memberika pelyanan yang prima dan mutu produk yang tinggi serta harga yang kompetitif
·
TELKOM selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik (Best Practices) Slogan ini merupakan asumsi dasar dan keyakinan yang senantiasa harus diteguhkan oleh setiap insan TELKOM.
2. Logo Telkom
v Makna Logo Bentuk visual logo
: Misi TELKOM mantap, modern, luwes,sederhana,
25
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 dan dapat cepat terlihat secara utuh. Bentuk Bulatan dari Logo
:Melambangkan keutuhan wawasan Nusantara; ruang
gerak TELKOM secara Nasional dan Internasional. Warna Biru Tua dan Biru Muda bergradasi : Melambangkan teknologi telekomunikasi tinggi dan canggih yang terus berkembang dalam suasana masa depan yang gemilang. Garis-Garis Tebal dan Tipis yang Mengesankan Gerak Pertemuan yang Beraturan : Menggambarkan
sifat
komunikasi
dan
kerjasama
yang
selaras
secara
berkesinambungan dan dinamis. Tulisan INDONESIA dengan Huruf Futura Bold Italic, : Menggambarkan kedudukan perusahaan ; TELKOM sebagai Pandu Bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesian Telecommunication Flag Carrier).
3.
Maskot Telkom
v Makna Maskot Maskot “Be Bee” ·
Antena Lebah Sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan.
·
Mahkota Kemenangan. 26
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 ·
Mata yang Tajam dan Cerdas.
·
Sayap Lincah dan Praktis.
·
Tangan Kuning Memberikan Karya yang Terbaik.
Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee Bee atau lebah G. Budaya Korporasi “The Telkom Way 135” THE TELKOM WAY 135 sebagai budaya korporasi yang dikembangkan PT Telkom merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk meneguhkan hati, merajut pikiran dan menyelerasikan langkah semua insan Telkom dalam menghadapi persaingan bisnis InfoCom. Di dalam The Telkom Way 135 terkandung beberapa unsur yang secara integral harus menjiwai insan TELKOM, yaitu : 1. Asumsi dasar yang disebut
, merupakan asumsi dasar dan
keyakinan yang senantiasa harus diteguhkan oleh setiap insan Telkom bahwa dengan memberikan yang terbaik kepada stakeholders, perusahaan bisa mempertahankan keberadaan dan kelangsungan hidupnya. 2. Tiga nilai inti, mencakup : a. Customer Value Merupakan manfaat bersih yang diperoleh pelanggan dari produk atau jasa dengan tingkat pengorbanan biaya, waktu dan jasa. b. Exellent Service Merupakan nilai inti Telkom yang mengedepankan pelayanan dengan mutu melebihi harapan pelanggan.
27
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 c. Competent People Bermakna bahwa perusahaan menghargai setiap insan Telkom yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi pelayanan dalam bisnis telekomunikasi yang kompetitif.
3. Lima langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, terdiri dari : i. Strech The Goals ii. Simplify iii. Involve Everyone iv. Quality Is My Job v. Reward The Winner Disamping asumsi dasar, nilai-nilai dan pola perilaku juga ditetapkan artefak dari budaya perusahaan yang terdiri dari : a. Lagu, Bahasa atau hymne Telkom ”Jayalah Telkom Indonesia” b. Maskot Perusahaan. THE TELKOM WAY 135 adalah hasil penggalian dari perjalanan Telkom dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah, dan diskristalisasi serta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. Dengan akar yang kuat dan kesadaran kolektif organisasi, diharapkan THE TELKOM WAY 135 dapat cepat tertanam dalam jiwa insan Telkom. Telkom berharap dengan tersosialisasinya THE TELKOM WAY 135, maka akan tercipta pengendalian kultural yang efektif terhadap cara merasa, cara memandang, cara berpikir dan cara berperilaku semua insan Telkom.
28
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
H.
Kebijakan dan Sasaran Mutu Perusahaan Kebijakan dan sasaran mutu perusahaan ditetapkan oleh Manajemen Divre IV dalam rangka mengarahkan aktivitas kerja secara sistematis agar tetap fokus sesuai visi, misi dan nilai-nilai yang berlaku dalam organisasi. Kebijakan maupun sasaran mutu/ sasaran kerja unit mampu membantu organisasi dalam merencanakan tingkat kualitas nilai yang diberikan dan alokasi sumber daya yang dimiliki. Kebijakan mutu Divre IV memberikan suatu kerangka bagi penentuan dan tinjauan sasaran mutu Divre IV. Sasaran mutu telah sejalan dengan kebijakan mutu yang secara implisit merupakan komitmen bagi peningkatan performansi kualitas produk dan layanan Divre IV secara berkelanjutan.
Setiap keberhasilan mencapai indikator-indikator tersebut akan
bardampak positif terhadap kualitas produk/jasa, efektifitas operasional, maupun kinerja dan karenanya berdampak positif pula terhadap tingkat kepuasan maupun kepercayaan pelanggan serta pihak-pihak lain yang berkepentingan.
29
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A.
PELAKSANAAN KKM Selama kurang lebih satu bulan atau 5 minggu melaksanakan Kuliah Kerja Media
(KKM) di PT Telkom Dire IV Jateng dan DIY, penulis ditempatkan di Divisi Komunikasi di Lantai 3 gedung Telkom Jl. Pahlawan No.10 Semarang. Pelaksanaan KKM dimulai tanggal 2 Maret sampai 31 Maret 2009. Dengan waktu jam kerja: 1. Senin – Kamis
: 07.30 – 17.00WIB
2. Jumat
: 08.00 – 16.00 WIB
Fasilitas yang ada antara lain : komputer yang terprogam secara link dengan Portal Intranet Telkom, ruangan kerja dan fasilitas pesawat telepon dengan satu meja satu pesawat telepon.
B.
PEKERJAAN YANG DILAKUKAN SELAMA KKM Selama pelaksanaan KKM penulis banyak mempelajari seluk beluk PT Telkom Divre IV. Adapun bidang yang dipelajari antara lain Internal Relations, Eksternal Relations, Media Relations, Press Relations, dan Press Kliping. Adapun pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan oleh penulis selama Kuliah Kerja Media di Telkom Divre IV antara lain :
1. Mengkliping berita PT Telkom dan Kompetitor PT Telkom Mengkliping berita adalah mengumpulkan data, fakta dan opini mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan PT Telkom, termasuk juga para pesaing bisnisnya dari media massa baik lokal maupun nasional. 30
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 Kegiatan ini merupakan bagian penting dari sebuah fungsi Public Relations, yang melakukan tindakan fact finding, (mengumpulkan data/fakta) sebelum melakukan tindakan planning, communicating dan evaluation. Dalam hal ini praktisi Public Relations perlu mengetahui informasi tentang siapa saja pelanggan Telkom, Keluhan pelanggan Telkom, siapa saja pesaingnya, keadaan pesaing dipasar dan bagaimana posisi Telkom di pasar. Kegiatan mengkliping berita ini dilakukan setiap hari kerja selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media di PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY. 2. Membuat Morning Issue Morning issue berisi release berita terbaru mengenai Telkom dari berita yang telah dikliping. Berita tersebut diringkas kemudian penyusun memberikan tone of clipping, impact dan menganalisanya. Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah berita tersebut berdampak positif, negative atau netral terhadap image corporate PT Telkom. Fungsi Public Relations disini adalah untuk membangun dan untuk mempertahankan Good Corporate image PT Telkom. Morning issue ini direlease sebelum pukul 10.00 pagi untuk diteruskan pada bagian – bagian lain yang membutuhkan antara lain : bagian pemasaran, bagian keuangan, bagian SDM, Bagian Transformasi, Kadivre dan bagian Komunikasi sendiri. Kemudian dari pihak-pihak tersebut tidak jarang memberikan alternative solusi yang bisa dilakukan secara teroganisir. Kegiatan membuat morning issue dilakukan setiap hari selama pelakasanaan KKM di PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY.
31
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 3. Membuat Resume Berita ( Newsletter Resume ) PT Telkom dan Kompetitor PT Telkom Karena kesibukannya terkadang pimpinan PT Telkom Divre IV (Kadivre) tidak memiliki banyak waktu untuk membaca berita di media massa (yang telah dikliping). Untuk inilah maka PR Telkom Divre IV memiliki tugas untuk meresume berita menjadi lebih ringkas dan langsung pada inti informasi. Resume berita tentang kompetitor disajikan dalam bentuk Newsletter Resume of Competitor (NRC). Berita yang diresume tersebut meliputi publisitas, pandangan pihak-pihak luar/ekternal dan intenal PT Telkom maupun perkembangan para pesaing bisnis PT Telkom. Dengan adanya resume competitor ini maka seorang Public Relations dapat mengetahui perkembangan pesaingpesaingnya kemudian dapat dijadikan tolak ukur bagaimana PT Telkom akan membangun dan mempertahankan Good Corporate Image PT Telkom. 4. Mengikuti acara intern PT Telkom Divre IV Jateng & DIY Penulis juga diberi kesempatan untuk mengikuti acara intern seperti acara pelatihan blog yang dilakukan di ruang Siska. 5. Mengenal Penggunaan Website Internal PT Telkom Divre IV PT Telkom Divre IV memiliki sebuah website yaitu portal divre IV yang digunakan untuk menyebarkan informasi intern di lingkup perusahaan. Portal berfungsi sebagai media komunikasi internal perusahaan yang cukup efektif dan penting bagi pengembangan SDM. Penulis juga berlatih untuk mengoperasikan penggunaan portal untuk pemunculan berita dikolom Hot News intranet tersebut. Website ini merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh PRO PT Telkom untuk melakukan komunikasi internal khususnya kepada karyawan PT Telkom Divre IV.
32
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 6. Wawancara dengan Staf Public Relations Penulis sering kali mendapatkan berbagai kendala dalam melaksanakan tugas. Untuk itu penulis sering mengatasi kendala tersebut dengan bertanya kepada instruktur ataupun pembimbing terutama kepada staf public relations PT Telkom Divre IV. 7. Menganalisa Berita PT Telkom dan Kompetitor PT Telkom Penulis diberikan tugas secara langsung oleh Manager Komunikasi untuk mencari dan mengumpulkan berita dari media massa yang memuat khusus tentang PT Telkom Divre IV dan kompetitornya selama bulan Maret 2009. Kemudian berita tersebut dianalisa dan juga memberikan dampak, saran pada PT Telkom dengan adanya berita tersebut. Kemudian setiap 3 hari sekali analisa tersebut dilaporkan kepada Manager Komunikasi PT Telkom untuk diteliti dimana letak kesalahannya. 8. Menghitung Tarif Iklan PT Telkom Penulis diberikan tugas secara langsung oleh Manager komunikasi untuk menghitung tarif iklan selama bulan Maret 2009. Dengan mengumpulkan terlebih dahulu iklan yang ada di media massa, kemudian iklan tersebut diukur dan dihitung sesuai tarif yang ada pada PT Telkom Divre IV. C. Kendala Yang Dihadapi Selama Magang Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media pada dasarnya tidak terdapat kesulitan yang cukup berarti. Namun demikian dalam proses tersebut penulis menyadari tetap saja ada kendala yang menghambat. Adapun kendala-kendala tersebut antara lain : 1. Pada awal bulan yaitu minggu pertama pelaksanaan KKM penulis belum dapat menyesuaikan diri dan beradaptasi mengingat sebelumnya belum pernah berada di Telkom Divre IV.
33
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
2. Banyaknya media massa yang harus di buat kliping, sehingga membuat saya merasa kesulitan dalam mencari berita. 3. Kurang dapat membedakan mana artikel atau berita yang dapat dijadikan Morning isue, Resume Of Competitor maupun Portal. 4. Masih ada kesulitan pada saat memberikan impact yang saya berikan dalam Morning Issue. 5. Kurang teliti dalam mencari berita pada media massa sehingga banyak berita yang terlewat dijadikan kliping.
D. Cara Mengatasi Kendala Dalam mengatasi kendala selama Kuliah Kerja Media di PT Telkom Divre IV Jateng & DIY, maka penulis menghadapi masalah dengan cara sebagai berikut : 1. Sesering mungkin berkomunikasi dengan karyawan, bertanya dan meminta arahan kepada Pembimbing KKM, yaitu Bapak Andjar Puspito maupun pada segenap karyawan PT Telkom Divre IV Jateng & DIY. 2. Saling membagi tugas dengan peserta magang yang lain, agar semua pekerjaan cepat terselesaikan dengan baik. 3. Lebih teliti dalam mencari artikel dan berita pada media massa, agar tidak terlewatkan.
E.
FOCUS OF INTEREST Selama mengikuti Kuliah Kerja Media, penulis mengamati serta melakukan berbagai dan bermacam-macam kegiatan Public Relations yang berada di PT Telkom
34
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 Divre IV Jateng dan DIY. Penulis sengaja mengambil salah satu tema untuk dijadikan focus untuk digunakan dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir, yaitu ” Peran Public Relations Sebagai Fungsi Humas Dalam meningkatkan Citra PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY”.
F.
Peran Public Relations Sebagai Fungsi Humas Dalam Meningkatkan Citra PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY PT. Telkom Divre IV merupakan perusahaan penyedia jasa telekomunikasi terbesar. Sebagai perusahaan milik Negara PT. Telkom memiliki tanggung jawab yang besar kepada masyarakat pada umumnya dan kepada pelanggan khususnya. Semakin besar perusahaan semakin besar pula tanggung jawabnya kepada masyarakat. PT. Telkom Divre IV menyediakan fasilitas telekomunikasi di berbagai tempat di area Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta seperti telepon umum koin dan telepon umum yang menggunakan kartu. Sampai saat ini sebagian besar di berbagai daerah menggunakan jasa Public Switch Telephone Network ( PSTN ) yang sering disebut telepon rumah. Pemasangan telepon rumah adalah permintaan calon pelanggan sendiri. Tak dapat dipungkiri bahwa komunikasi adalah kegiatan yang sering kita lakukan. Maka jasa telekomunikasi sangatlah dibutuhkan oleh semua orang. Adanya gangguan yang pernah dialami pelanggan terkadang membuat pelanggan kecewa, karena dapat menghambat kelancaran komunikasi mereka. Dalam upaya memelihara citra positif PT. Telkom di mata publik, bagian Humas/ Public Relations akan selalu memantau umpan balik pelanggan yang
35
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 kemungkinan besar akan ditulis media massa cetak dalam bentuk surat pembaca di surat kabar. Dalam mewujudkan pelayanan prima untuk mencapai dan mempertahankan citra positif tersebut, sedapat mungkin perusahaan memberikan solusi atas segala keluhan pelanggan. Salah satu fungsi Humas PT. Telkom Divre IV adalah Meningkatkan citra positif
yang
disampaikan
kepada
pelanggan
melalui
media
tersebut,
Mengidentifikasikan surat pembaca yang berhubungan dengan citra peusahaan serta merespon opini jawaban yang porposional berupa pembenaran dari perusahaan.
a. Melakukan Komunikasi Eksternal Kegiatan komunikasi eksternal yang dilakukan untuk meningkatkan citra PT. Telkom : 1.
Membina hubungan baik dengan pers.
2.
Membina hubungan baik dengan institusi Pemda/ Swasta/ Profesi lainnya.
3.
Membina hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
4.
Evakuasi Bencana : Merespon terhadap kejadian bencana.
5.
Mengelola pengaduan melalui media cetak dan atau elektronik : Dengan merespon opini dengan jawaban yang porposional berupa pembenaran dari perusahaan.
Seorang PRO PT Telkom juga memiliki tugas untuk melakukan komunikasi eksternal kepada pihak luar dengan tujuan untuk membangun image perusahaan. Adapun media yang digunakan untuk melakukan komunikasi eksternal tersebut adalah : ·
Press Release
·
Temu Muka dengan kalangan pers
36
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 ·
Pameran
·
Kunjungan ke instansi,dll
Public Relations PT Telkom DIVRE IV memiliki wewenang tertentu untuk kemajuan perusahaan. Adapun tanggung jawab utama dari Public Relations PT Telkom DIVRE IV adalah: : 1.
Memastikan adanya usulan perbaikan instruksi kerja Public Relations di unit kerjanya.
2.
Memastikan tersedianya masukan tentang penerapan prosedur Public Relations yang beriaku melalui mekanisme pengawasan (monitoring).
3.
Memastikan tersedianya usulan rencana kerja dan anggaran tahunan unit kerja.
4.
Memastikan proses bisnis Public Relations sesuai dengan kerja dan prosedur yang sudah ditetapkan.
5.
Memastikan performasi unit kerjanya tercapai melalui implementasi sistem pengelolaan kinerja di seluruh unit kerjanya sesuai kebijakan yang berlaku.
6.
Memastikan sumber daya terkait yang menjadi tanggung jawabnya terkelola dengan baik.
7.
Memastikan pengembangan karir dan kompetensi bawahannya difasilitasi dengan baik.
8.
Memastikan hubungan kerja dengan pihak internal guna menghasilkan sinergi.
9.
Memastikan kebijakan Public Relations dan informasi penting dipahami oleh sasarannya.
37
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 b.
Peran Internal Relations PT Telkom Divre IV Unit kerja Public Relations, sebagai salah satu organ perusahaan dipandang
memiliki nilai strategis tersendiri bagi pencapaian tujuan suatu perusahaan. Kebebasan Public Relations dalam melakukan kegiatan operasionalnya tentunya dihadapkan pada tanggung jawab yang besar. Karena melalui kebebasan bergerak dan berkiprah secara total itulah justru Purel dituntut harus taktis dan strategis dalam menjalankan misinya. Secara organisasi, Purel berkedudukan sebagai unsur yang ikut menggerakkan roda manajemen perusahaan. Peranan Purel ibarat perpanjangan mata, telinga, dan mulut pimpinan atau direksi. Kegiatan internal ke dalam perusahaan diperlukan untuk : 1. Meningkatkan efisiensi tenaga karyawan 2. Meningkatkan skill dan pengetahuan karyawan 3. Memelihara kekompakan kerja serta menyalurkan kreatifitas karyawan 4. Ikut mengawasi dan menjaga perusahaan dari gangguan penyelewengan. Salah satu tujuan internal relation adalah sebagai jembatan komunikasi antara manajemen dengan karyawan dan memberikan kepuasan kepada para karyawan berupa konsultasi dan menampung pertanyaan yang diajukan oleh karyawan atau staf dengan pimpinan. Visi dan misinya adalah menjadi jembatan komunikasi serta memberikan layanan komunikasi timbal balik antara manajemen dengan karyawan melalui sistem komunikasi yang efektif dan persuasif sehingga memuaskan semua pihak. Fungsi Internal PR di PT Telkom Divre IV ditangani oleh staf communications, yaitu Internal Communications atau Komunikasi Internal yaitu Bapak Andjar Puspito, dimana secara struktur berada dibawah Manager Komunikasi. Officer Internal Communications mempunyai tugas secara proaktif melakukan komunikasi internal
38
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 dengan para karyawan di lingkungan unit Divre IV untuk mencapai performance yang tinggi, efisiensi biaya, dan fokus kepada karyawan dalam mencapai World Class Operator (WCO) serta melakukan survei opini karyawan sekaligus memberikan saran kepada manajemen atas hasil survei yang dilakukan. Fungsi internal komunikasi adalah : 1. Menginformasikan wawasan mengenai skill, knowledge, attitude, kebijakan, kegiatan , dan kinerja perusahaan kepada karyawan melalui media Intranet sehingga proses bisnis lebih efektif dan efisien 2. Sebagai wakil dari perusahaan dalam menyelesaikan masalah-masalah berkaitan dengan dengan pengelolaan hubungan karyawan di lingkungan perusahaan 3. Memastikan pemenuhan kebutuhan informasi internal maupun
publik secara
transparan dan bertanggung jawab sehingga memberi pengaruh pada perbaikan corporate image melalui fungsi Media Relations di Divre IV 4. Mengelola kegiatan mendokumentasikan dan mempublikasikan informasi dan aktifitas internal perusahaan dengan efektif dan efisien sehingga citra perusahaan menjadi baik 5. Mengoptimalisasi komunikasi internal dalam internal event. v Tugas internal komunikasi : 1. mengelola komunikasi internal, sebagai sarana yang efektif untuk menjaga dan membangun corporate image. 2. Mendukung terselenggaranya progam pembentukan corporate image, promosi produk, customer education dan sosialisasi kebijakan perusahaan kepada karyawan Divre IV dengan mengoptimalkan sarana yang tersedia.
39
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 3. Mendukung kegiatan terkait dengan internal perusahaan berupa seminar, pelatihan untuk karyawan, temu muka direksi-karyawan, kunjungan, perayaan hari raya atau hari besar nasional dan HUT Telkom. 4. Mengelola Kuliah Kerja Usaha (KKU), yaitu menangani dan memproses permohonan peserta magang/PKL/riset mulai dari kegiatan penerimaan, pembinaan dan evaluasi yang masuk ke PT Telkom Divre IV. 5. Mengusulkan tema sentral komunikasi divisi pertriwulan atau perbulan sesuai kebutuhan. 6. Membuat straight news melalui Intranet untuk informasi-informasi singkat kemudian di upload ke Portal Divre IV dan Portal Nasional PT Telkom. 7. Menentukan dan mengelola Calender of Event Divre IV.
40
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT. Telkom Divre IV penulis mendapatkan berbagai hal, yaitu : 1. PT Telkom Divre IV sebagai sebuah perusahaan besar sangat menyadari pentingnya menumbuhkan dan menjaga good corporate image. Untuk itu tugas tersebut didelegasikan kepada sebuah divisi yang bernama Divisi Komunikasi. Divisi ini memiliki tugas dan wewenang untuk melakukan segenap Public Relations. Peran dan fungsi divisi ini dianggap penting dalam setiap pengambilan keputusan manajemen. 2. Penulis mendapatkan pengalaman yang berharga untuk bekal menghadapi dalam dunia kerja. 3. Mengetahui cara kerja Humas dalam menghadapi berbagai isu-isu mengenai perusahaan yang beredar di public, baik itu isu positif maupun isu negatif, untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap perusahaan. 4. Meningkatkan kreatifitas dan profesionalitas penulis dalam menghadapi persaingan dunia kerja. 5. Dapat mengetahui penerapan teori yang di dapat dari bangku kuliah kedalam dunia kerja.
41
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 B. Saran Sebagai penutup dalam laporan tugas akhir ini, penulis ingin memberikan masukan bagi PT Telkom Divisi Regional IV Jateng dan DIY, Khususnya Divisi Komunikasi. Saran-saran penulis antara lain : 1. PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY telah berperan cukup baik dalam menyediakan sarana praktek bagi mahasiswa namun alangkah lebih baiknya ada pembimbing khusus yang ditunjuk untuk mahasiswa magang di tiap bagian-bagian Purel sehingga memudahkan dalam konsultasi dan penyesuaian dengan spesifikasi yang diambil oleh mahasiswa tersebut. 2. Alangkah lebih baiknya jika ada keluhan dari para pelanggan dapat segera diatasi, karena itu mempengaruhi citra perusahaan sehingga pelanggan tidak perlu memuat keluhannya di media massa. 3. Para peserta Kerja Praktek belum dilibatkan sepenuhnya untuk menjalankan tugas-tugas sebagaimana yang diharapkan, dalam hal ini adalah bidang Public Relations. Sehingga bagi mahasiswa sulit menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah ke dalam pekerjaan nyata. Mungkin dikarenakan PR adalah bidang kerja yang memerlukan keahlian khusus sehingga para peserta Kerja Praktek belum dapat dipercaya sepenuhnya.
Ø
Bagi Diploma III FISIP UNS 1. Dalam mempersiapkan lulusan yang berkualitas dan mampu terjun ke dalam dunia kerja hendaknya pihak DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS lebih meningkatkan kualitas mata kuliah dan sering mengadakan kuliah-kuliah
42
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 praktek agar mahasiswa selain mempelajari teori juga dapat mempraktekannya ke dalam pekerjaan yang nyata. 2. Perlu adanya pembenahan dan pembekalanyang lebih efektif kepada mahasisiwa sebelum melaksanakan Kuliah Kerja Media, agar nantinya di tempat magang dapat lebih pro aktif, berpengalaman luas dan mengetahui job description di tempat magang. 3. Lebih matang dalam mempersiapkan panitia Kuliah Kerja Media sehingga semua mahasiswa tidak merasa kesulitan dalam mendapatkan tempat magang. 4. Sering mengadakan seminar dan mengundang praktisi-praktisi profesional di bidang Public Relations. Sehingga mahasiswa dapat mengetahui dengan jelas tugas dan pekerjaan yang dikerjakan oleh praktisi Public Relations. 5. Kedisiplinan staf pengajar agar lebih ditingkatkan.
43
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
DAFTAR PUSTAKA
Morisson, MA, Manajemen Public Relations, Jakarta: Kencana, 2008.
H.Frazier Moore, Ph.d, Humas Membangun Citra dengan Komunikasi, Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2005.
Jeffkins. SK, Public Relations, Jakarta : Erlangga, 1992.
Ardianto, Elvinaro dan Soleh Soemirat. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005
Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar-Dasar Publik Relations, Jakarta : PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2002.
Kustadi, Suhandang, Public Relations Perusahaan, Bandung : Nuansa, 2004.
Frank Jefkins, Public Relations, Jakarta : Erlangga, 2004.
Kasali, Rhenald. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : PT Pustaka Utama Grafiti, 1994. Data PT Telkom Jateng dan DIY.
44