Laporan Kuliah Kerja Media 2009 LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM)
Tata kelola eksternal public relation dalam meningkatkan citra PT.Telkom divisi regional IV Jateng & DIY
Disusun Oleh : Margaretha Kurniasari D1606036
TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna Memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
DIII PUBLIC RELATION PROGRAM KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir yang berjudul : TATA KELOLA EKSTERNAL PUBLIC RELATION DALAM MENINGKATKAN CITRA PT.TELKOM DIVISI REGIONAL IV JATENG & DIY
Nama
: Margaretha Kurniasari
NIM
: D 1606036
Konsentrasi
: Public Relations
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir Progam Studi DIII Public Relation Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret SURAKARTA
Surakarta,
Maret 2009
Menyetujui Dosen Pembimbing
Drs. Nuryanto, M.si NIP 130 675 506
i
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
PENGESAHAN Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Progam DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Hari
:……………………
Tanggal
:……………………
Tim Penguji Tugas Akhir : Ketua 1.
Drs. H. Sutopo JK, MS
(……………………)
NIP 131 283 611 Anggota 2. Drs. Nuryanto,M.si
(……………………)
NIP 130 675 506
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan
Drs. H. Supriyadi, SN, SU NIP 130 936 616
ii
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
MOTTO
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu ( Amsal 3 : 5 – 6 )
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang member ikekuatan kepadaku ( Filipi 4 : 13 )
iii
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ini Dipersembahkan untuk : 1. Tuhan Yesus yang selalu menyertaiku sampai Tugas Akhir ini selesai 2. Bapak, Ibu, Yogha
iv
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjakan kepada Tuhan Yesus karena kasih dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul: “Tata Kelola Eksternal Public Relation Dalam Meningkatkan Citra PT.Telkom Divisi Regional IV Jateng & DIY” Pelaksanaan Kuliah Kerja Media pada tanggal 2 Februari 2009 sampai dengan 27 Februari 2009 yang dilakukan di PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY yang mampu memberikan gambaran kepada penulis tentang pelaksanaan kegiatan kehumasan di PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY. Dan adapun tujuan Kuliah Kerja Media secara umum, Untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dibidang Public Relations dan mendapatkan pengalaman sehingga dapat membandingkan antara teori yang telah penulis dapat di bangku kuliah dengan praktek secara langsung di perusahaan, selain itu juga untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya progam studi Public Relations Komunikasi Terapan FISIP UNS Surakarta. Dan tujuan khususnya adalah untuk Untuk mengetahui gambaran kerja Public Relations dalam menjalankan tugasnya di PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY serta memperoleh gambaran mengenai peningkatan citra di PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY. Dalam pelaksanaan penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari banyak menemui kendala dan hambatan. Dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada :
v
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 1. Bapak Dra. H. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan Progam DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS 2. Bapak Drs. Adolfo Eko Setyanto Msi, selaku ketua Progam DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS juga selaku pembimbing akademik penulis 3. Bapak Drs. Nuryanto, M.si selaku pembimbing Tugas Akhir ini 4. Bapak Sudjatmiko selaku Manager Komunikasi PT Telkom Divre IV yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan magang di PT Telkom Divre IV 5. Bapak Andjar, selaku Komunikasi Internal PT Telkom Divre IV yang sudah banyak membantu penulis selama melaksanakan magang dan banyak memberikan masukan, Pak Teguh, Pak Madiman, yang sering membantu penulis dengan memberikan pengetahuan dan ilmunya. 6. Rekan selama magang mbak Angga dari UNDIP,Titis dan Fika, terima kasih telah membantu penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media ini 7. Kedua Orang Tuaku, kakak dan adik yang selalu sayang sama aku, serta memberikan lindungan kepadaku. 8. Buat Ezra yang mengantar jemput selama penulis magang. 9. Teman-teman dan Sahabat-sahabatku Ayu, Amel, Wisni, Yuli, Yuni, Yeye, mbak Dian yang selalu memberi semangat dan masukan selama membuat Tugas Akhir ini. 10. Teman-teman satu kelas PR B angkatan 2006 Dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, penulis menyadari akan berbagai kekurangan dalam penulisan Tugasir ini, penulis dengan senang hati dan terbuka menerima setiap kritik dan saran untuk menunjang kesempurnaan karya ini.
vi
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 Semoga Tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan di waktuwaktu mendatang. khususnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.
Surakarta, Maret 2009
Penulis
vii
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN…..……………………………………………….......
i
HALAMAN PENGESAHAN.………………………………………………………..
ii
HALAMAN MOTTO…………………………………………………………………
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………...………………………………………........
iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………………......
v
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….
viii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………….
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah…………………..………………………………………
3
C. Tujuan………………………………………………………………………
3
D. Waktu Pelaksanaan KKM…………………………………………………..
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi…………...………………………………………………….....
5
B. Public Relation……………………………………………………………....
6
I.
Definisi Public Relation……………………………………………………...
6
II. Tugas Public Relation………………………………………………………..
6
III. Fungsi Public Relation……………………………………………………….
9
IV. Proses Public Relation………………………………………………………..
10
V. Citra Perusahaan……………………………………………………………...
11
VI. Kinerja Eksternal Public Relation Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan…
12
viii
Laporan Kuliah Kerja Media 2009 BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk………………………………
15
B. Profil Umum PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY………………………
22
C. Produk Dan Layanan Unggulan……………………………………………
23
D. Strategi Kebijakan PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY…………………..
26
1. Visi dan Misi Perusahaan ……………………………………………….
26
2. Arti Logo, Kredo dan Maskot PT.Telkom……………………………….
27
3. Budaya Perusahaan………………………………………………………
31
E. Bidang Usaha PT.Telkom…………………………………………….....
33
F. Struktur Organisasi PT.Telkom Divre IV……………………………….
39
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA I.
Pelaksana……………………………………………………………………
56
II. Pelaksanaan………………………………………………………………….
56
III. Kegiatan Penulis Selama KKM……………………………………………..
57
IV. Kendala Selama KKM……………………………………………………….
61
V. Cara Mengatasi Kendala…………………………………………………….
62
VI. Kemajuan Yang Dicapai……………………………………………………..
62
VII. Lingkup Tugas………………………………………………………………..
63
BAB V A. Kesimpulan……………………………………………………………………
71
B. Saran…………………………………………………………………………...
72
DAFTAR PUSTAKA
ix
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Tugas Surat Keterangan Magang Penilaian Kuliah Kerja Media Instansi Mitra Laporan Periodik Tugas-tugas selama Kuliah Kerja Media
x
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi di Indonesia sekarang ini berkembang dengan pesatnya, terbukti dengan munculnya berbagai macam perusahaan komunikasi. Oleh sebab itu, muncullah persaingan diantara perusahaan-perusahaan tersebut untuk mendapatkan simpati dari masyarakat. PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk atau yang lebih dikenal PT.Telkom merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak dibidang jasa telekomunikasi di Indonesia. Untuk itu PT.Telkom harus mampu bersaing dan bertahan dengan perusahaan komunikasi lain dengan memiliki kualitas dan kuantitas yang harus didukung pelayanan terbaik untuk pelanggan, dan itu dalam perusahaan telekomunikasi, Public Relation memiliki peran dan fungsi yang sangat penting. PT.Telkom memberikan respon positif terhadap kondisi persaingan di dunia bisnis telekomunikasi dengan berusaha terus memberikan layanan yang terbaik melalui peningkatan operasional, pembenahan sturktur organisasi, modernisasi infrastrutur dan aplikasi IT, Penggelaran jaringan CDMA berbagai basis layanan Telkom Flexi sampai di pelosok seluruh Indonesia. Adapun peran Public Relation sebagai alat komunikasi untuk memberitahukan,
menjelaskan,
mempertahankan
dan
mempromosikan
kebijakannya dengan maksud untuk memberi pengertian dan mendapatkan penerimaan yang baik dari publik. Perusahaan harus menyadari bahwa tanpa
1
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
konsumen, kesempatan bisnis akan hilang, sebagaimana juga pada PT.Telkom, tanpa pelanggan perusahaan tidak ada artinya. Pelanggan merupakan salah satu hal terpenting bagi suatu perusahaan komunikasi untuk menyangga kelangsungan hidup perusahaan tersebut dan strategi Public Relation yang tepat dapat diandalkan untuk mendukung kegiatan marketing dalam mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan. Pentingnya peran dalam bidang penyediaan pelayanan komunikasi membutuhkan suatu bagian khusus yang mengurusi masalah antara perusahaan dengan pelanggan. Pentingnya peran Public Relation dalam menjalin dan membina hubungan baik antara perusahaan dengan publik serta media massa ( eksternal ) terutama dalam mempublikasikan kegiatan-kegiatan positif yang ada di PT.Telkom Divre IV untuk membangun dan mempertahankan corporate image agar nama perusahaan tetap baik sehingga citra perusahaan tetap stabil. Sesuai dengan misi Public Relation PT.Telkom adalah menciptakan hubungan Public Relation Divisi Komunikasi yang fleksibel, responsif, adil dan berorientasi kepada pelanggan demi keberhasilan tujuan peusahaan maka Public Relation PT.Telkom berupaya meningkatkan SDM yang merupakan elemen penting dalam meningkatkan profesional kerja
sehingga dapat
meningkatkan value perusahaan yang pada gilirannya akan memberikan peningkatan kesejahteraan. Setiap program-program kerja yang telah disusun oleh team Public Relation PT.Telkom Divre IV bertujuan merealisasikan tujuan umum perusahaan yang didalamnya mencakup upaya mewujudkan citra perusahaan
2
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
yang positif dimata publik yang artinya adalah pokok dari tugas dan tanggung jawab seorang Public Relation terhadap perusahaan dimana dia bekerja untuk dapat merealisasikan tugas-tugas tersebut, maka kedudukan atau posisi Public Relation dalam struktur organisasi hendaknya tidak terlalu jauh dengan pimpinan sehingga dalam menyampaikan ide-ide atau gagasan demi kemajuan perusahaan dapat langsung berhadapan dengan pimpinan atau top manajemen.
B. RUMUSAN MASALAH Dengan latar belakang diatas, maka dalam laporan ini penulis mengangkat suatu permasalahan bagaimana Public Relation PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY dalam meningkatkan citra perusahaan dengan judul ” Tata Kelola Eksternal Public Relation Dalam Meningkatkan Citra PT.Telkom Divisi Regional IV Jateng & DIY “
C. TUJUAN 1) Tujuan Umum ·
Memberi pengalaman bagi mahasiswa dalam menerapkan dan mengaplikasikan ilmu teoritis yang telah didapat dibangku kuliah dalam praktik yang sesungguhnya.
·
Memberikan gambaran bagi mahasiswa mengenai dunia komunikasi agar mampu menghadapi persaingan didunia kerja.
·
Memberikan gambaran bagi mahasiswa mengenai bidang kehumasan diperusahaan dalam menciptakan Citra perusahaan.
3
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
·
Membangun serta membina hubungan baik antara jurusan D3 Public Relation Fisip UNS dengan instansi/perusahaan tempat dilaksanakan praktek magang.
2) Tujuan Khusus ·
Mengetahui kegiatan Public Relation yang dilakukan di PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY
·
Mengetahui proses-proses komunikasi yang dilakukan di PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY baik internal maupun eksternal
·
Mengetahui proses program kerja Divisi Komunikasi di PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY
D. WAKTU PELAKSANAAN dan KULIAH KERJA MEDIA 2009 Waktu
: Mulai hari Senin, 2 Februari 2009 dan berakhir pada hari Jum’at tanggal 27 Februari 2009.
Tempat
: PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk Kantor Unit Divisi Regional IV Jawa Tengah & DIY Jl.Pahlawan N0. 10 Semarang
4
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KOMUNIKASI Sebelum masuk membahas tentang Public Relation, ada baiknya kita memahami mengenai komunikasi terlebih dahulu, karena Public Relation adalah bagian dari komunikasi. Pernyataan komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio, yang menurut Kamus Latin- Indonesia karya Drs.K.Prent C.M, Drs.J.Adisubrata dan W.J.S.Poerwadarminta berarti ”pemberitahuan”. Perkataan communicatio tersebut bersumber pada communis yang berarti ”sama”, yang arinya ”sama arti” atau ”sama makna”. Pengertian komunikasi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat, mulai dari masyarakat kecil dalam bentuk keluarga sampai masyarakat besar seluas negara dan seluas dunia, dengan komunikasilah maka terjadilah perkembangan peradaban, kebudayaan dan kemajuan teknologi masyarakat. Untuk mengetahui arti komunikasi, kita perlu membahas pengertian komunikasi menurut pendapat para ahli : Bernard Berelson dan Garry A.Stainer Komunikasi adalah : penyampaian informasi, gagasan, emosi, ketrampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang, katakata, gambaran, bilangannya , grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaianlah yang biasanya dinamakan komunikasi.
5
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
B. PUBLIC RELATION Pada awalnya, humas dikatakan sebagai kegiatan komunikasi yang bersifat satu arah. Pandangan tersebut bertahan hingga usai Perang Dunia II. Tetapi beberapa dekade kemudian, pandangan mengenai pengertian humas mulai mengalami perubahan. Definisi tentang humas mulai memasukkan aspek komunikasi atau hubungan dua arah (two way communication). Lalu dalam definisi humas pun mulai dimasukkan kata-kata reciprocal (timbal balik), mutual (saling), dan between (antara). Kamus Webster`s Third New International Dictionary mendefinisikan humas sebagai the art of science of developing reciprocal understanding and goodwill (seni pengetahuan untuk mengembangkan pengertian timbal balik dan niat baik). Arus komunikasi timbal balik sendiri harus dilakukan dalam kegiatan Public Relation yang merupakan prinsip pokok dalam kegiatan Public Relation. Public Relation dibutuhkan karena adanya dinamika organisasi, artinya Semakin besar perusahaan semakin besar pula permasalahannya, sehingga Public Relation diperlukan untuk menyelesaikan berbagai masalah-masalah tersebut.
I. DEFINISI PUBLIC RELATION Public Relation merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan serta kerjasama suatu organisasi/perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen. Public Relation membantu manajemen dalam menyampaikan informasi dan tanggap terhadap opini publik. Public Relation secara efektif membantu manajemen memantau berbagai perubahan (Seitel,1992:8)
6
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
Definisi lainnya, menurut J.C Seidel, direktur PR,Division of Housing, State New York berbunyi : Public Relation adalah proses kontinyu dari usaha-usaha menajemen untuk memperoleh goodwill (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai dan publik yang lebih luas. Kedalam mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri, sedangkan keluar memberikan pernyataan-pernyataan. (Soleh Soemirat&Elvinaro Ardianto, 2004:12) Dari berbagai pengertian Public Relation diatas dapat ditarik konsep bahwa
Public
Relation
adalah
suatu
rangkaian
kegiatan
yang
diorganisasikan sebagai sutu rangkaian kampanye suatu program terpadu dan semuanya ini berlangsung secara berkesinambungan dan teratur serta bertujuan menciptakan dan memelihara saling pengertian dimana sebuah organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang harus memehami setiap khalayak atau public sehingga, dari perusahaan dapat memberikan citra positif pada masyarakat dan mempertahankannya.
II. TUGAS PUBLIC RELATION Tugas Public Relation adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga tercapai suasana akrab, saling mengerti dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dengan publik. Persesuian yang menciptakan hubungan harmonis di mana satu sama lain saling memberi dan menerima hal-hal yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. (Kustadi Suhandang, 2004:73) Karena itu ruang lingkup tugas Public Relation dalam perusahaan dibedakan menjadi 2 yaitu Internal Public Relation dan Eksternal Public Relation ( Kustadi Suhandang, 2004:78-81)
7
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
1. Internal Publik Relation a. Memelihara hubungan baik antar majikan atau pimpinan dan buruh atau bawahan serta antara buruh dan pagawai dengan rekan – rekan sekerjanya. b. Mempertinggi produktivitas sumberdaya manusis (SDM) yang ada di dalam perusahaan. c. Bagaimana cara menggerakkan para pegawai agar memberikan pelayanan kepada publik dengan sebaik-baiknya. d. Mengadakan komunikasi yang teratur dan tepat guna antara majikan atau pimpinan dengan buruh atau pegawai yang dipimpinnya. e. mempertinggi kecakapan dan pengetahuan semua SDM yang ada di dalam perusahaan f. Memberikan hiburan dan kesempatan untuk bersantai bagi buruh atau pegawai g. Bagaimana usaha mneingkatkan kebersihan, ketertiban serta keindahan kantor, pabrik dan seluruh lingkungannya. h. Mengintegrasikan keluarga pegawai ke dalam kehidupan perusahaan. i. Memelihara kesejahteraan pegawai atas usaha sendiri, dan lain-lain masalah yang timbul dalam perusahaan itu. 2. Eksternal Public Relation a. Mengadakan analisa dan penilaian terhadap sikap dan opini publik yang menanggapi kebijaksanaan pimpinan perusahaan. b. Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan sehubungan dengan tujuan Public Relation, terutama dalam kegiatan perusahaan yang mendapat sorotan atau kritikan publik. c. Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan objektif agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan. d. Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staf ke arah yang efektif. e. Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan adanya selera publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan. Melihat beberapa tugas Public Relation dalam sebuah perusahaan begitu banyak dan berat maka PT.Telkom Divre IV adalah suatu Divisi dengan sebutan Communication Divission yang merupakan penyelanggara kegiatan dalam membina hubungan baik dengan publik, baik dari publik
8
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
yang berasal dari dalam maupun publik yang berasal dari luar perusahaan demi tercapainya citra positif PT.Telkom Divre IV. Selain memenuhi kebutuhan publik akan informasi, Public Relation juga menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial untuk kesejahteraan masyarakat dan Membawa masyarakat menuju perkembangan sebagai jembatan antara perusahaan dengan publik. Public Relation PT.Telkom memiliki tanggung jawab untuk menjaga hubungan yang kondusif antara menajemen dengan publik yang senantiasa memberikan service Excellent. Berbagai strategi untuk mendukung tecapainya hasil tersebut akan dilakukan akan dilakukan team Public Relation PT.Telkom Divre IV.
III. FUNGSI PUBLIC RELATION Fungsi Public Relation menurut Scott M.Cutlip dan Allen Center dalam bukunya, Effective Public Relation memberikan penjelasan 3 fungsi Public Relation yaitu : 1. Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari publik-publik
suatu
organisasi,
sehingga
kebijaksanaan
beserta
operasionalsisasi organisasi dapat dipelihara keserasiannya dengan ragam kebutuhan dan pandangan publik-publik tersebut. 2. Menasihati
manajemen
mengenai
jalan
dan
cara
menyusun
kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh publik.
9
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
3. Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyenangkan tehadap kebijaksanaan operasionalisasi organisasi.
IV. PROSES PUBLIC RELATION Melihat beberapa fungsi Public Relation, fungsi sentral Public Relation adalah menunjang manajemen dalam mencapai tujuan organisasi dengan komunikasi sebagai kegiatannya yang utama dengan sasaran publik internal dan publik eksternal sedangkan tujuannya adalah terbinanya hubungan harmonis antara organisasi dengan publik tersebut. Karena itu Public Relations dalam melaksanakan pekerjaanya dengan menggunakan sistematika yang terarah dalam kegiatannya melalui empat tahap yaitu tahapan penelitian (research), perencanaan (planning), Pelaksanaan (action) dan penilaian (evaluation). (Kustadi Suhandang, 2004 : 142 – 159 ) 1. Penelitian ( Research) Tahapan ini merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. 2. Perencanaan (Planning) Tahapan ini Public Relation menyusun rencana kerja kegiatan yang berifat rasional, lentur (flexibel) dan berkelanjutan untuk melaksanakan tujuan dan cara mencapainya. 3. Pelaksanaan (Action) Dalam tahapan ini Public Relation memadukan tenaga kerja, laat kerja, informasi, uang, tempat dan waktu kerja,sehingga akhirnya dapat mewujudkan produk yang dinamakan hasil kerja, penempatan tenaga kerja dan kegiatan untuk menggerakkan para pelaksana agar mau dan mempu bekerja mencapai tujuan yang telah ditentukan. 4. Penilaian (Evaluation)
10
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
Melalui tahapan ini dapat diketahui hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut demi kesempurnaan cita-cita perusahaan selanjutnya. Tahapan penilaian ini merupakan kontrol atau barometer terhadap pelaksanaan kerja.
V. CITRA PERUSAHAAN Citra menurut Bill Canton dalam Sukatendel (1990) adalah kesan, perasaan,gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek orang atau organisasi yang artinya citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting sari suatu perusahaan atau organisasi/Favourable Opinion. (Soleh Soemirat&Elvinaro A, 2004 :111) Terciptanya sebuah citra perusahaan (corporate image) yang baik dimata khalayak/publiknya akan banyak menguntungkan. Wujud dari suatu citra dapat dirasakan dari hasil penilaian, penerimaan, kasadaran dan pengertian baik dari publik sekelilingnya atau masyarakat luas. Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap, pendapat atau perilaku tertentu. Untuk mengetahui bagaimana citra suatu perusahaan ataua lembaga di benak publik dibutuhkan adanya suatu penelitian. Melalui penelitian perusahaan dapat mengetahui secara pasti sikap publik terhadap lembaganya mengetahui apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh publiknya. Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations (1984) dan buku lainnya Essensial of Public Relation (1998) mengemukakan jenis-jenis citra, antara lain (Soleh Soemirat&Elvinaro A,2004 : 117) 1. The mirror image (cerminan citra), yaitu bagaimana dugaan (citra) manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya. 2. The current image (citra masih hangat), yaitu citra yang terdapat pada publik eksternal yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut
11
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
miskinnya informasi dan pemahaman publik eksternal. Citra ini bisa saja bertentangan dengan mirror image. 3. The wish image (citra yang diinginkan), yaitu manajemen menginginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap. 4. The multiple image (citra yang berlapis), yaitu sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan. Berikut ini adalah bagan dari orientasi Publik Relation, yaitu image building (membagun citra) dapat dilihat sebagai model komunikasi dalam Public Relation :
Sumber
Komunikator
Perusahaan Lembaga Organisasi
Bidang/Divi si Public Relation (PR)
Pesan
Komunikan
Kegiatan -kegiatan
Efek
Citra public terhadap perusahaan/ lembaga/org anisasi
Publicpublic PR
(Pembuat Model : Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto)
VI. KINERJA
EKSTERNAL
PUBLIC
RELATION
DALAM
MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN Dalam menghadapi kemajuan teknologi informasi di Era Globalisasi ini, mengharuskan PT.Telkom Divre IV mempunyai divisi Public Relation yang berdiri sendiri. Semua ini dikarenakan komitmen PT.Telkom pada masyarakat umtuk memberikan yang terbaik sesuai dengan kredo yang berbunyi ”Committed 2 u” agar PT.Telkom tetap exist sebagai operator terbaik di Indonesia dalam meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia
(SDM),
optimalisasi
sistem
informasi
pelayanan,
serta 12
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
peningkatan teknologi jaringan dan layanan harus dijalankan secara kontinyu. Divisi komunikasi PT.Telkom Divre IV adalah Team Public Relation
yang
meningkatkan
dalam citra
pekerjaanya
sekaligus
adalah
menumbuhkan
mempertahankan kepercayaan
dan
kepada
masyarakat terhadap produk dan pelayanan serta eksistensi Telkom terkhusus di wilayang Jateng & DIY. Dalam mendapatkan opini publik yang positif dan menjaga citra perusahaan, Telkom selalu berusaha menjalin hubungan yang baik dengan semua publik, terkhusus publik eksternal. Dalam meningkatkan efektifitas kinerja Publik Relation, yang pertama adalah membina hubungan baik dengan pers/media massa karena media massa merupakan media paling efektif sebagai jembatan komunikasi anatara perusahaan dengan masyarakat. Terjalin hubungan baik dengan pers akan membuat pers selalu berusaha memberikan berita positif tentang Telkom tanpa harus diminta, dengan begitu sosialisasi dan publikasi program-program Public Relation dapat disampaikan dengan efektif tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar pula. Berita positif yang dimuat akan membuat masyarakat semakin mengenal dan akrab dengan nama PT.Telkom. Team Publik Relation PT.Telkom mempunyai beberapa cara untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan program-program perusahaan yang telah terlaksana. Program yang telah terlaksana dipastikan diberitakan di media massa, dari situlah Public Relation dapat mengetahui berapa besar biaya Public Relation yang dikeluarkan karena dengan terbinanya hubungan baik dengan pers artinya perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar karena pers telah menulis berita tanpa diminta. Untuk meningkatkan rasa simpati yang besar masyarakat dengan PT.Telkom, Public Relation PT.Telkom melaksanakn berbagai program yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat. Tidak jarang Public
13
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
Relation memasukkan unsur pemanfaatn teknologi dalam programprogramnya, salah satu programnya adalah Internet Goes To Scholl . selain pemanfaatan teknologi Public relation PT.Telkom juga mendukung program CSR yang bergerak dalam bidang kemasyarakatan yaitu, membantu korban banjir dengan memberikan bantuan-bantuan logistik, mengadakan aksi donor darah setiap 3 bulan sekali,memberikan dukungan setiap event dengan memberikan sponsorship. Selain itu dengan melakukan metode yang sangat efektif yaitu media kliping surat kabar, tujuan dari kliping adalah untuk mendistribusikan informasi dari media yang termonitor oleh unit kerja pembuat kliping berita dan apabila memungkinkan membuat resume atau ringkasan berita yang perlu diketahui oleh manajemen, sehingga mengetahui seberapa besar efektifitas berita terhadap situasi persaingan pasar. Dengan demikian dapat dilihat bahwa kinerja Public Relation sangat efektif dalam membangun dan meningkatkan citra PT.Telkom Divre IV yang ditunjang kecerdasan, kreatifitas dan intelektualitas yang tinggi, sehingga kegiatan Komunikasi Public Relation dapat berjalan optimal sehingga
mempunyai
dampak
positif
terhadap
Corporate
Image
Perusahaan.
14
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
BAB III
DESKRIPSI LEMBAGA Seluruh deskripsi dalam BAB III ini berasal dari file yang diberikan oleh PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY. A. SEJARAH PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap yang terbesar di Indonesia. Saat ini TELKOM merupakan perusahaan public dengan pemegang saham mayoritas adalah Pemerintah
Indonesia,
yaitu
sebesar
65%.
Sejarah
penyelenggaraan
Telekomunikasi di Indonesia diawali dengan adanya sebuah badan usaha bernama Post-en Telegraafdients yang didirikan dengan staatsblad No. 52 Tahun !884. penyelenggara Telekomunikasi di Hindia Belanda (Indonesia) pada waktu itu awal mulanya diselenggarakan oleh swasta. Bahkan sampai tahun 1905 tercatat 38 perusahaan telakomunikasi yang pada tahun 1960 diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan Staatsblad No. 395 Tahun 1906. Sejak itu berdirilah Post Telegraaft en Telefoondienst atau disebut PTTDients. PTT Dients ditetapkan sebagai perusahaan negara berdasarkan Staatsblad No. 419 Tahun 1927 tentang Indonesische Bedrijvenment (I.B.W Undang-undang perusahaan Negara). Jawatan PTT ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 19 Tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia, tentang persyaratan suatu
15
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
Perusahaan Negaradan PTT-Dients memenuhi syarat untuk tetap menjadi suatu Perusahaan Negara (PN). Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 240
Tahun
1961,
Telekomunikasi
tentang
disebutkan,
pendirian bahwa
perusahaan
perusahaan
Negara
Negara
Post
dan
sebagaimana
dimaksudkan dalam pasal 2 I.B.W dilebur ke dalam Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Pos dan Telekomunikasi). Dalam perkembangan selanjutnya
pemerintah
memendang perlu
untuk
membagi
Pos
dan
Telekomunikasi menjadi 2 perusahaan Negara yang berdiri sendiri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1965, maka berdirilah perusahaan Negara Pos dan Giro ( PN Pos dan Giro) dan perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1965. Bentuk Perusahaan Negara inipun dikembangkan menjadi Perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi melalui Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 1974. dalam peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) sebagai usaha tunggal penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Tentang hubungan Telekomunikasi luar negeri pada saat itu juga diselenggarakan oleh PT. Indonesian Satelite Corporate (Indosat) yang masih berstatus perusahaan asing, yakni dari American Cable & Radio Corporation, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan Peraturan Perundangan Negara Bagian Delaware AS. Tahun 1980 saham Indosat kemudian dibeli oleh Pemerintah Indonesia.
16
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 1980 tentang Telekomunikasi untuk umum yang isinya tentang perubahan atas peraturan pemerintah No. 22 Tahun 1974. Berdasarkan peraturan pemerintah No.53 Tahun 1980, Perumtel ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan Telekomunikasi untuk umum dalam negeri Indosat ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara Telekomunikasi untuk umum internasional. Memasuki repelita V pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat memacu
pembangunan
sektor
lainnya.
Selain
itu,
penyelenggaraan
telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih profesional sehingga perlu meningkatkan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1991 maka bentuk perusahaan umum dialihkan menjadi Perseroan Terbatas (PT), sejak itulah berdiri PT. Telekomunikasi Indonesia (PT.TELKOM). Tanggal 1 Januari 1995 merupakan awal dari penghapusan struktur wilayah usaha telekomunikasi (WITEL) dan peresmian dimulainya era divisi. Sebagai pengganti WITEL, bisnis bidang utama dikelola tujuh Divisi Regional dan
satu
Divisi
Network.
Divisi
Regional
menyelenggarakan
jasa
telekomunikasi di wilayah masing-masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui
17
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
pengoperasian jaringan utama nasional. Adapun Divisi Regional Telkom membagi wilayah-wilayah sebagai berikut : 1. Divisi Regional I, untuk daerah Sumatera. 2. Divisi Regional II, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya. 3. Divisi Regional III, untuk daerah Jawa Barat. 4. Divisi Regional IV,
untuk
daerah
Jawa Tengah
& Daerah
Istimewa Yogyakarta. 5. Divisi Regional V, untuk daerah Jawa Timur. 6. Divisi Regional VI, untuk daerah Kalimantan. 7. Divisi Regional VII, untuk daerah Kawasan Timur Indonesia yang meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya. Bentuk organisasi fungsional divisional yang diterapakan pada saat itu berdaarkan geografis yang bersifat product centric bukan customer cendric seperti yang sekarang ini diterapkan PT Telkom pada waktu itu belum dibentuk berdasarkan segmentasi pelanggan tetapi masih berdasarkan fungsional. Dalam struktur organisasi yang berbasis geografis, divisi regional mempunyai otoritas dalam mengatur unit-unit bisnis dan divisi-divisi lain di wilayah regionalnya. Divre berlaku sebagai ”kantor pusat” Telkom dalam suatu regional tertentu yang menjalankan dan mengatur operasional bisnis PT Telkom sehari-hari. Sedangkan kantor pusat Telkom berfungsi sebagai koordinator dan pengatur kebijaksanaan secara menyeluruh. Masing-masing Divisi dikelola oleh satu tim manajemen yang terpisah berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (untuk
18
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
Divisi Regional) dan pusat keuntungan (untuk Divisi Network) serta mempunyai laporan keuangan yang terpisah. Sejak
1
Januari
1996,
berdasarkan
KSO
Agreement
No.223/HK.810/UT-00/1995 tanggal 20 Oktober 195, terjadi perubahan status yang semula sebagai usaha Telkom murni menjadi status usaha bersama dengan sistem kerja sama operasional (KSO) antara PT Telkom dengan Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI). Sejak saat itu pula beberapa Divisi Regional dalam pengelolaannya bekerja sama dengan pihak MGTI, yaitu : 1. Divisi Regional I, untuk daerah Sumatera 2. Divisi Regional III, untuk daerah Jawa Barat 3. Divisi Regional IV, untuk daerah Jawa Tengah & Daerah Istimewa Yogyakarta 4. Divisi Regional VI, untuk daerah Kalimantan 5. Divisi Regional VII, untuk daerah Kawasan Timur Indonesia yang meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya. Sedangkan yang dikelola PT Telkom murni adalah : 1. Divisi Regional II, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya 2. Divisi Regional V, untuk daerah Jawa Timur KSO (Kerjasama Operasi) merupakan salah satu upaya yang ditempuh pemerintah dan PT Telkom untuk mengembangkan jumlah saluran telepon dengan mengikutsertakan swasta. Terdapat 5 konsorsium yang terlibat dalam pelaksanaan KSO ini. Kelima konsorium swasta yang yang terlibat dalam pelaksanaan KSO ini. Kelima konsorsium tersebut memperoleh kewenangan
19
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
dan hak untuk mengembangkan dan mengelola divisi regional PT Telkom, untuk dan atas nama PT Telkom. Mitra KSO untuk masing-masing wilayah pada awal perjanjian KSO adalah :
DIVRE
MITRA KSO
WILAYAH
Divre I
PT Pramindo Nusantara
Sumatra
Divre III
PT Aria West International
Jawa Barat & Banten
Divre IV
PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia
Jawa Tengah & DIY
Divre V
PT Daya Mitra Malindo
Kalimantan
Divre VI
PT Bukaka Singtel International
Indonesia Timur
Sumber tahun 2004
Tabel 1 : Mitra KSO Masa KSO ditetapkan selama 15 tahun dan pada akhir masa KSO seluruh hak, kepemilikan
dan
kepentingan
mitra
KSO
yang
berkaitan
dengan
sarana/jaringan baru dan semua pekerjaan yang sedang berjalan harus dialihkan kepada PT Telkom. Dari 5 juta SST yang harus dibangun selama repelita VI, 2 juta SST dilaksanakan oleh mitra KSO. Program KSO ini sebenarnya adalah langkah gemilang PT Telkom. Program ini diharapkan akan menguntungkan seluruh stakeholders PT Telkom dengan tercapainya kepentingan masingmasing secara seimbang. Pertama, dari sisi karyawan diharapkan akan menguntungkan seluruh stakeholders PT Telkom yang memiliki kapabilitas kelas dunia melalui alih teknologi, mengingat salah satu mitra KSO adalah perusahaan global terkemuka di dunia. Kedua, dari sisi perusahaan PT Telkom akan memperoleh pendapatan tetap berupa Minimum Telkom Revenue (MTR) 20
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
atas penyerahan pengoperasian perangkat yang ada dan Distributed Telkom Revenue (DTR) dari bagian keuntungan pengoperasian. Ketiga, dari sisi mitra KSO, mereka akan mendapat profit berupa DTR yang mencukupi untuk pengembalian investasi yang mereka tanamkan. Dari sisi pelanggan, mereka diharapkan akan mendapat pelayanan berkelas dunia karena KSO dikelola oleh perusahaan berkelas dunia. Pola KSO ini pada mulanya berjalan cukup baik namun krisis ekonomi yang menghadang di pertengahan tahun 1997 membuat mitra KSO kesulitan dalam melaksanakan komitmen mereka ke PT Telkom dan menghambat pola kemitraan ini. Para mitra KSO mempunyai beban utang yang membengkak akibat melemahnya rupiah terhadap mata uang asing. Selain itu persoalan lain datang dari pihak karyawan. Menurut mereka implementasi KSO tidak memberikan damapak yang positif malah cenderung merugikan Telkom. Alih teknologi yang diharapkan berlangsung pada kenyataannya
tidak sesuai
dengan kenyataan. Setelah mengalami proses penyelesaian yang cukup panjang, akhirnya PT Telkom memutuskan untuk membeli (buy out) beberapa mitra KSO. Divisi KSO yang sudah di buy out PT Telkom sampai semester I tahun 2003 adalah Divre I Sumatra dan Divre VI Kalimantan, sedangkan Divre III Jawa Barat di buy out pada semester II tahun 2003. Kelemahan KSO selama ini terletak pada pola kerjasama yang temporer dan kaku. Hal ini akan mengakibatkan terbatasnya minat mitra KSO untuk melakukan investasi lain yang diperlukan, karena kontrak yang mereka miliki
21
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
mempunyai batas waktu tertentu. KSO yang kaku juga akan menyulitkan PT Telkom ataupun mitra KSO dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan dengan berubahnya iklim bisnis dan kompetisi. Sehingga mengakibatkan tidak fleksibelnya strategi bisnis yang dapat diterapkan PT Telkom maupun mitra KSO. Pada tahun 2004 PT telom Divre IV juga melakukan penyelarasan organisasi akibat pemutusan kerjasama dengan mitra KSO. Penyelarasan ini dituangkan dalam Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan PT Telkom Nomor KD.04/PS150/CTG-10/2004
bahwa
sesuai
amandemen
No.
Tel06/HK.810/UTA00/2004 tentang perubahan dan pernyataan kembali perjanjian KSO antara PT Telkom dan Mitra Global Telekomunikasi Indonesia bahwa kontrol dan pengendalian operasional Divre IV sepenuhnya oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
B. PROFIL UMUM PT TELKOM DIVRE IV JATENG dan DIY Divisi Regional IV Jateng dan DIY merupakan salah satu unit bisnis PT. TELKOM yang menemban tugas menyelenggarakan jasa informasi dan komunikasi (InfoCom) di wilayah propinsi Jawa Tengah dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbagi atas 5 kantor daerah Pelayanan Telekomunikasi (Kandatel). Sedangkan luas pelayanannya sekitar 35.731 km persegi dengan densitas telepon 2,39 per 100 penduduk pada tahun 2004. Adapun kelima Kandatel tersebut adalah :
22
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
Ø Kandatel Semarang, berkedudukan di wilayah Semarang dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Semarang, Kendal, Ungaran, Ambarawa, Kudus, Demak dan Salatiga Ø Kandatel Yogyakarta, berkedudukan di Yogyakarta dan membawahi wilayah
pemerintah
kota dan
kabupaten
Yogyakarta,
Magelang,
Purworejo, Muntilan, Kebumen, Temanggung, Gombong, Bantul, Sleman, Wonosari, dan Wates Ø Kandatel Solo, berkedudukan di Solo dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Solo, Sukoharjo, Boyolali, Cepu, Blora, Jepara, Klaten, Pati, Rembang, Purwodadi, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri Ø Kandatel Pekalongan, berkedudukan di Pekalongan dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Pekalongan , Brebes, Tegal, Pemalang, Slawi, dan Batang Ø Kandatel Purwokerto, berkedudukan di Purwokerto dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Purwokerto, Purbalingga, Wonosobo, Banjarnegara, dan Cilacap.
C. PRODUK DAN LAYANAN UNGGULAN Bisnis yang dijalankan Telkom Divisi Regional IV adalah menyediakan produk layanan dan jaringan telekomunikasi yang berstatus : a.
Sebagai produk Owner (PO) yang menyediakan produk utama TELKOM
23
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
b. Lokal yang memberikan layanan voice dengan mennggunakan Fixed Wined Acces. c.
Sebagai Delivery Channel (DC) Telkom Divre IV memberikan layanan berbagai produk yang dimiliki oleh Product Owner (PO) lainnya sebagai TELKOM L Long Distance, Multi Media Division, Fixed Wireless Division.
d.
Telkom Divre IV juga mendukung Delivery Channel lainnya dalam melayani Corporate Customer Cluster 1,2,3 di area Divre IV yang menjadi langganan dari Interprise Service Center (ESC), dan dipresentasikan oleh UCC yang berada dalam area Telkom Divre IV. Selain itu juga Other Lisences
Opertaor
(OLO)
yang
menjadi
pelanggan
Corporate
Interconection Service Center (CISC), dan yang dipresentasikan oleh Representative Office (RO) CISC. e.
Berdasarkan area bisnisnya tersebut, Telkom Divre IV menentukan 8 produk utamanya berdasarkan SK KADIVRE IV No.23/HK.220/RE4510/2004. Produk dan layanan unggulan yang dipilih bedasarkan prospek bisnis dan besar kontribusinya terhadap pendapatan perusahaan, antara lain:
24
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
No
Product & Layanan Umum
Pemilik Produk
DC
1
TELKOM Lokal
DIVRE IV
DIVRE
2
TELKOM SLJJ
TLD
DIVRE
3
TIC-007
TLD
DIVRE
4
TELKOM LINK
TLD
DIVRE
5
TELKOM FLEXI
PWN Multl
DIVRE
6
TELKOM NET
Media Multi
DIVRE
7
TELKOM SAVE
Media
DIVRE
8
TELKOM GLOBAL 017
Media Multi
DIVRE
Tabel 2 : Main Product & Service Sumber : Dokumentasi Aplikai Malcoim Baldrige 2004
Produk dan layanan yang dimiliki Telkom Divre IV dapat membantu kelancaran komuniaksi dan aktivitas sehari-hari para pelanggnanya. Dalam menyampaikan produk dan layanan kepada pelanggan, Telkom Divre IV menggunakan mekanisme sebagai berikut. a. Langsung (Direct Delivery) Khusus untuk Corporate Costumer, transaksi untuk instalasi produk melalui account manager yang selanjutnya dikelola olah ESC, dan untuk personal costumer dikelola olah Pelayanan Telekomuniaksi (YANTEL) yang tersebar diseluruh area DIVRE IV (16 YANTEL). b. Dealers Disebut juga sebagai Intermediate Costumer, seperti Warung Telkom yang diposisikan sebagai mitra pengelola telepon umum. 25
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
c. Distributor Divre IV bekerjasama dengan beberapa distributor dalam menyediakan Telkom Flexi untuk post-paid maupun pre-paid. d. Partners Dalam pengembangna pemasaran, Divre IV bekerjasam dengan pengelola kawasan-kawawan
tertentu
seperti
kawasan
industri,
perumahan,
apartemen, dan perkantoran.
D. STRAREGI KEBIJAKAN PT TELKOM DIVRE IV JATENG & DIY 1. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan Untuk mencapai tujuan perusahaan, Divre IV mengimplementasikan Visi Divre IV dalam mendukung Visi Telkom Korporasi, yaitu: · Visi Jangka Panjang
: Masuk Surga
Visi ini mempunyai arti pertanggungjawaban moral dan etika bahwa setiap insane Divre IV suatu saat pasti mati dan mempunyai impian masuk surga. · Visi Jangaka Menengah
: “ To become a leading infocom player in
Indonesia” Visi ini mempunyai arti umum bahwa Divre IV ingin menjadi unit bisnis yang mempunyai performansi unggul di wilayah Indonesia. · Visi Jangka Pendek
: Sukses PKAP
26
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
Visi ini mempunyai pengertian bahwa Divre IV dalam usaha mencapai visi jangka menengahnya dalam membuat perencanaan kerjanya untuk tujuan efektif dan efisien.
b. Misi Perusahaan § Misi korporasi dinyatakan dalam Turn Around Management (TAM): 1. Memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan. 2. Sapu bersih fraud 3. Perkuat Internal control 4. Tingkatkan kompetensi SDM 5. Raih pendapatan setinggi-tingginya 6. Efisiensi biaya 7. Reward bagi yang berprestasi, punishment bagi yang bersalah. Sedangkan Misi Divre IV dalam mewujudkan Misi Korporasi adalah: 1.
TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dengan harga yang kompetitif.
2.
TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek yang terbaik dengan mengoptimalisasi SDM yang unggul, menggunakan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbale balik (win-win solution) dan saling mendukung secara sinergis.
2. Arti Logo, Kredo, dan Maskot PT. TELKOM
27
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
2.1. Logo Telkom
·
Bentuk visual logo menggambarkan Misi TELKOM mantap, modern, luwes, sederhana, dan dapat cepat terlihat secara utuh
·
Bentuk Bulatan dari Logo melambangkan keutuhan Wawasan Nusantara, ruang gerak TELKOM secara Nasional dan Internasional
·
Warna Biru Tua dan Biru Muda bergradasi melambangkan teknologi telekomunikasi tinggi dan canggih yang terus berkembang dalam suasana masa depan yang gemilang
·
Garis-Garis Tebal dan Tipis yang Mengesankan Gerak Pertemuan yang beraturan dan menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras secara berkesinambungan dan dinamis.
·
Tulisan
INDONESIA
dengan
huruf
Futura
Bold
Italic
menggambarkan kedudukan perusahaan TELKOM sebagai Pandu Bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesian Telecommunication Flag Carrier). 2.2. Kredo Telkom
28
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
Sebuah perusahaan bisa jadi memiliki perspektif tersendiri dalam menghadapi realitas bisnis. Setiap perusahaan percaya pada pandangannya tersebut sehingga mereka bisa menentukan sikap dalam mengatasi masalahnya. Rumusan kredo Committed 2 U bisa dianggap sebagai refleksi kepercayaan fundamental atau pun pandangan mendasar perusahaan terhadap realitas bisnis. Committed 2 U lengkapnya dirumuskan sebagai berikut : “Perusahaan dan seluruh jajarannya memberikan komitmen pelayanan dan hasil serta citra yang terbaik kepada para stakeholders”. Kata Commited sendiri bisa diartikan pe3rnyataan janji dan kesediaan untuk melibatkan diri secara total dalam rangka memberikan yang terbaik kepada stakeholders terkait. Pelibatan diri ini bisa dilakukan dalam bentuk aktivitas pekerjaan, pemikiran, menganut nilai-nilai kesamaan, mendukung manajemen, mengemban tanggung jawab, menjalankan kepemimpinan, pengembangan kompetisi, dan sebagainya, yang kesemuanya dilakukan dalam rangka memberikan yang terbaik. Adapun isi pernyataan janji tersebut adalah : ·
TELKOM selalu fokus kepada pelanggan
·
TELKOM selalu memberika pelyanan yang prima dan mutu produk yang tinggi serta harga yang kompetitif
·
TELKOM selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik (Best Practices)
29
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
Slogan ini merupakan asumsi dasar dan keyakinan yang senantiasa harus diteguhkan oleh setiap insan TELKOM. 2.3
Maskot Telkom
Maskot “Be Bee” · Antena Lebah Sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan · Mahkota Kemenangan · Mata yang Tajam dan Cerdas · Sayap Lincah dan Praktis · Tangan Kuning Memberikan Karya yang Terbaik Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee Bee atau lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja keras, mempunyai perangkat sistem berupa pembagian peran operasional dan fungsional, menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya, lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya sehingga akan menyerang bersama bila diganggu. Lebah mempunyai potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, liat, dan kuat sehingga bisa bergerak cepat, gesit, dan efektif dalam
30
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak dan menyimpan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru merupakan penggambaran insan Telkom Indonesia. Pemilihan lebah biru sebagai maskot Telkom Indonesia tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi seluruh Telkom Indonesia agar dapat memberikan inspirasi bagi seluruh insan Telkom Indonesia agar dapat menerapkan filosofi di balik sifat dan perilaku lebah biru sehingga Telkom dapat tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang kuat, dapat memberi manfaat bagi semua pihak, diakui keberadaannya dan sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat. 3. Budaya Perusahaan THE TELKOM WAY 135 sebagai budaya korporasi yang dikembangkan PT Telkom merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk meneguhkan hati, merajut pikiran dan menyelerasikan langkah semua insan Telkom dalam menghadapi persaingan bisnis InfoCom. Di dalam The Telkom Way 135 terkandung beberapa unsur yang secara integral harus menjiwai insan TELKOM, yaitu : 1. Asumsi dasar yang disebut
31
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
ü Asumsi dasar adalah anggapan atau pandangan yang menetukan bagaimana insan Telkom mempersepsi, berfikir dan merasakan sesuatu. Esensi dari budaya Telkom terletak pada asumsi dasar ini. ü Asumsi
mempunyai makna keyakinan
yang senantiasa diteguhkan oleh setiap insan Telkom dalam hati bahwa dengan memberikan yang terbaik pada stakeholder lah perusahaan bisa mempertahankan keberadaan dan kelangsungan hidupnya. 2. Tiga nilai inti, mencakup : a. Customer Value Merupakan manfaat bersih yang diperoleh pelanggan dari produk atau jasa dengan tingkat pengorbanan biaya, waktu dan jasa. b. Exellent Service Merupakan nilai inti Telkom yang mengedepankan pelayanan dengan mutu melebihi harapan pelanggan. c. Competent People Bermakna bahwa perusahaan menghargai setiap insan Telkom yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi pelayanan dalam bisnis telekomunikasi yang kompetitif. 3. Lima langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, terdiri dari : a. Strech The Goals b. Simplify c. Involve Everyone
32
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
d. Quality Is My Job e. Reward The Winner Disamping asumsi dasar, nilai-nilai dan pola perilaku juga ditetapkan artefak dari budaya perusahaan yang terdiri dari : a. Lagu, Bahasa atau hymne Telkom ”Jayalah Telkom Indonesia” b. Maskot Perusahaan THE TELKOM WAY 135 adalah hasil penggalian dari perjalanan Telkom dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah, dan diskristalisasi serta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. Dengan akar yang kuat dan kesadaran kolektif organisasi, diharapkan THE TELKOM WAY 135 dapat cepat tertanam dalam jiwa insan Telkom. Telkom berharap dengan tersosialisasinya THE TELKOM WAY 135, maka akan tercipta pengendalian kultural yang efektif terhadap cara merasa, cara memandang, cara berpikir dan cara berperilaku semua insan Telkom.
E. BIDANG USAHA TELKOM PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah naungan Department Komunikasi dan Informasi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum dalam negri. Keikhlasan dan kejujuran adalah inti dari pelayanan yang paling dinantikan oleh setiap pelanggan dan pengguna jasa infokom (informasi
33
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
dan komunikasi). Credo TELKOM Commited 2 U meneguhkan semangat pelayanan TELKOM untuk memberikan layanan dan produk yang terbaik kepada masyarakat. Berikut ini ragam dan jenis produk layanan telekomunikasi pada PT TELKOM Divre IV Jateng & DIY, antara lain : 1. Jasa telekomunikasi dasar merupakan jasa telekomunikasi
yang dapat
dilayani hanya dengan perangkat jaringan Telekomunikasi dasar (network element) terdiri dari : a. Telepon
adalah
layanan
telekomunikasi
melalui
suara
yang
dihubungkan dengan transmisi baik kabel, radio ataupun satelit. Jasa telepon yang dikelola TELKOM diantaranya : 1) Lokal 2) SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh) 3) SLI (Sambungan Langsung Internasional) b. Teleks adalah layanan telekomunikasi untuk pengiriman berita tertulis baik lingkuplokal, SLJJ maupun internasional. c. Telegram adalah layanan telekomunikasi secara tertulis tanpa harus berlangganan dan tidak diharuskan memiliki pesawat sendiri. 2. Sirkuit langganan adalah suatu sambungan saluran dan atau saluran telekomunikasi dengan koneksi permanen permanen maupun virtual, digunakan untuk pemakaian eksklusif antara dua lokasi terpisah. 3. Jasa telekomunikasi bukan dasar, merupakan pengembangan dari fasilitas yang ada (dasar). Lebih dikenal dengan fasilitas telekomunikasi :
34
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
a. Fitur Telepon (features) merupakan fasilitas tambahan yang dimiliki sentral telepon guna memaksimalkan fungsi pesawat telepon yang memungkinkan masyarakat memperoleh informasi secara cepat dan akurat, serta dapat menciptakan peluang untuk memicu laju bisnis ke puncak sukses. Fitur yang tersedia diantaranya : 1) Fitur Lacak 2) Fitur Sandinada 3) Fitur Andara (angkat dan bicara) 4) Fitur Nadasela 5) Fitur Trimitra 6) Fitur Hunting System 7) Fitur KLIP (Ketahui Langsung Identitas Pemanggil) 8) Fitur Key Word b. Direct Inward Dialing adalah fasilitas komunikasi antar unit kerja/orang di dalam satu gedung kantor tanpa melalui operator. Dalam hal ini pelanggan memiliki jaringan khusus intern perusahaan. c. IN – Japati (Jaringan Pintar Teknologi Informatika) adalah fasilitas telepon langsung point to point tanpa melalui trunk miliki TELKOM. Jasa Japati terdiri dari : 1. Free Call/layanan bebas pulsa 2. Premium Call 3. Vote Call
35
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
4. Kartu Ponpin adalah kartu prabayar yang dapat digunakan untuk menelepon rumah maupun telepon umum yang berlogo dapat digunakan untuk Ponpin tanpa dikenai beban biaya pulsa lagi. 5. TELKOM Teleconference adalah sarana komunikasi melalui telepon yang melibatkan peserta mulai dari 5 sampai 30 orang dalam waktu yang sama secra bersamaan, seolah-olah dalam situasi konferensi/diskusi. 6. Fasilitas Telekomunikasi untuk Umum TELKOM menyediakan sarana-sarana bagi masyarakat umum untuk memenuhi kebutuhan akan jasa telekomunikasi. Sarana-sarana tersebut antara lain : a. Warung Telekomunikasi (Wartel) b. Telepon Umum Tunggu (TUT) c. Telepon Umum Kartu (TUK) chip dan magnetic d. Telepon Umum Kartu Kredit (TUKK) e. Telepon Umum Coin (TOIC) 7. Jenis Pelayanan Yantel a. Pasang Baru b. Mutasi c. Pembayaran tagihan telepon d. Pengaduan Fastel 8. Pelayanan Informasi Jasa layanan informasi ini antara lain : a. Penerangan lokal (108)
36
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
b. Info rekening telepon (109) c. Penerangan interlokal melalui operator (106) atau internasional (102) d. Permintaan sambungan interlokal (100) e. Informasi waktu (103) f. Permintaan sambungan interlokal tanpa tunda (105) g. Info produk/jasa TELKOM (107) h. CJY-Net adalah layanan internet publik yang merupakan penerapan dari konsep internet instant yang disediakan oleh TELKOM Divre IV bekerjasama dengan divisi multimedia PT TELKOM. i. Telkom Memo adalah fasilitas perekam pesan yang masuk pada saat telepon tidak diangkat karena sedang rusak, sedang dipakai atau tidak ada di rumah untuk disimpan dalam mailbox sentral telepon. Pesan dapat didengar dari mana saja dengan menghubungi nomor akses sandi pengaman (password). j. Telkom Memo Pelajar adalah Telkom Memo yang dikhususkan bagi pelajar di mana mereka dapat bertukar informasi antar teman melalui telepon. k. Wekerpon adalah fasilitas tanpa biaya abonemen dari TELKOM yang fungsinya mengatur dering pesawat telepon pada waktu yang diinginkan pelanggan. l. ROSS (Rincian Telepon SLJJ Swalayan) adalah fasilitas layanan untuk mengetahui rincian pembayaran telepon SLJJ tanpa harus datang ke kantor TELKOM atau Yantel.
37
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
m. Pager Memo adalah fasilitas untuk menerima pesan melalui telepon ke pesawat pager meskipun sedang tidak berada di tempat, telepon sedang rusak, atau sedang dipakai (sibuk). n. Kartu Chip dan Magnetik adalah layanan telekomunikasi yang dapat digunakan oleh masyarakat dengan memakai kartu telepon melalui telepon umum. Masing-masing kartu digunakan pada pesawat telepon yang berbeda. o. Solution for Enterprise Network (SCN) adalah layanan komunikasi data
didukung
infrastruktur
Telkom-Net,
sehingga
mampu
mengadopsi berbagai infrastruktur akses yaitu dial-up, semi-dedicated line maupun mix-akses, yaitu konvergensi dan jaringan private (Leased Line) dan publik (dial-up) untuk menjadi suatu jaringan tunggal. p. Pengaduan gangguan (117) q. Call centre (147) r. Phonogram (165) s. Pelayanan khusus pelanggan top-100 (169) t. Domestic operator direct call (horoskop, shio, tips, musik, cerita anak, kontak jodoh, telebursa otomotif). u. Info PLN (22123) v. Info kereta api (024-3400043/024-577844) w. Info jasa telekomunikasi (162) x. Info tagihan PDAM Semarang (024-2904)
38
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
9. Telkom Flexi a. Flexi Combo Layanan yang memungkinkan anda sebagai pelanggan Flexi Classy atau Trendy untuk tetap dapat berkomunikasi (voice, SMS dan data) di berbagai kota menggunakan beberapa nomor temporer di kota yang bersangkutan dengan hanya satu kartu R-UIM (atau satu handset ESN). b. Flexi Classy Layanan Fixed line yang mempergunakan media koneksi sistem seluler CDMA dengan sifat Pascabayar (Postpaid). c. Flexi Trendy Merupakan kartu pra bayar isi ulang dari Telkom Flexi yang menawarkan kenyamanan dan kecekatan akses komunikasi. d. Flexi Home Layanan Fixed line yang mempergunakan media koneksi system seluler CDMA dengan sifat Pascabayar (Postpaid), dengan area mobilitas terbatas dalam rumah karena pelanggan mempergunakan terminal FWT (Fixed Wireless Terminal) teknologi CDMA 2000 – 1X yang dapat digunakan untuk akses Voice dan Data.
F. STRUKTUR ORGANISASI PT.TELKOM DIVRE IV Salah satu manfaat dari pembentukan struktur organisasi adalah membuat seluruh kegiatan yang dilakukan di dalam organisasi tersebut berjalan dengan
39
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
baik dan lancar. Orang-orang yang menjabat dalam struktur organisasi PT. Telkom Divre IV diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Gambar struktur organisasi PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY ini sesuai dengan Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan ( PERSERO ) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Nomor : KD 13 / PS 150 / CTG- 10 / 2006 tanggal 16 Januari 2006 Tentang Organisasi Divisi Regional IV Jawa Tengah & DIY.
Text 1:
Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT Telkom Divre IV TUGAS POKOK:
40
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
1. EGM DIVRE IV bertanggung jawab atas tercapainya tujuan bisnis yang diselenggarakan melalaui operasi di Divisi Regional di wilayah geografisnya, yang mencakup : a. Tercapainya target laba/ pendapatan b. Tertagihnya piutang usaha dari revenue yang dihasilkan c. Efisiensi biaya penyelenggaraan fungsi cabang distribusi dan layanan customer segmen konsumen/ retail, dengan tetap menjaga efektifitas dalam upaya pemenangan kompetisi perebutan customer segmen konsumen retail. d. Optimalisasi sumber daya perusahaan, termasuk pendayagunaan infrstruktur akses e. Terkendalinya aktifitas operasi layanan customer, sales, customer care,
operasi
serta
pemeliharaan
infrastruktur
akses,
yang
diselenggarakan diberbagai wilayah KANDATEL f. Efektifitas penyelenggaraan kerjasama/ kemitraan dengan pihak eksternal dalam rangka penyelenggaraan fungsi delivery channel g. Terjaganya perimbangan alokasi sumbera daya operasional di divisi regional khususnya yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan infrastruktur accses dalam rangka eksekusi layanan yang diperlukan baik untuk customer segmen konsumen/ retail, maupun dukungan yang diperlukan untuk eksekusi layanan kepada customer segmen corprate customer/ OLO h. Terkoordinasinya seluruh aktifitas operasi bisnis TELKOM, yang
41
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
diselenggarakan di wilayah geografisnya, baik aktifitas dari divisi regional maupun aktifitas yang berasal dari unit bisnis lain yang dilakukan melalui unit - unit cabangnya (representative office) i. Memastikan bahwa semua resiko pada proses bisnis di dalam lingkup Divre IV diidentifikasi, dievaluasi, dan dikontrol dengan semestinya. j. Mewakili Telkom diwilayah geografisnya dalam hubungannya dengan pihak eksternal sesuai lingkup tanggung jawab dan bisnis Divre bersangkutan. 2. Deputy EGM bertanggung jawab atas : a. Pengendalian operasional KANDATEL dengan focus driving existing business,
sinergi & integrasi operasi , revenue enhancement, serta
pengendalian cost / efisiensi. b. Kualitas dan sinergi dari perencanaan serta pelaksanaan kebijaksanaan dan strategis operasional KANDATEL sehingga dapat memenuhi sasaran kinerja yang telah ditetapkan. c. Tersolusinya permasalahan yang terkait dengan interaksi DIVRE terhadap unit-unit Corporate Service, seperti HR. Center & Finance Center. d. Koordinasi
dengan
bidang-bidang
terkait
untuk
memfasilitasi
kebutuhan dari KANDATEL dalam rangaka mendukung pencapaian kinerja yang telah ditetapkan. 3. SM. Product and business Performance
42
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
Bertanggung
jawab
atas
penyiapan
strategi,
kebijakan
penyelenggaraan bisnis pada lingkup DIVRE IV, yang mencakup perencanaan operasi bisnis, pengelolaan portofolio produk, pengaturan mekanisme
revenue
assurance,
serta
pengelolaan
quality
dan
performansinya, sehingga dapat dipastikan bahwa penyelenggaraan operasi bisnis DIVRE IV dilaksanakan dalam koridor pengendalian manajemen secara memadai. Untuk
melakukan
peranannya
SM.
Product
&
Business
Performance diberi tugas untuk menjalankan kegiatan - kegiatan sebagai berikut : a. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan bisnis dan penyusunan strategi pencapaiannya, serta penyusunan target setting berikut monitoring dan evaluasi kontrak management. b. Menyiapkan dukungan pengembangan dan operasi bisnis, khususnya yang terkait dengan pelaksanaan kemitraan dengan pihak eksternal, dalam rangka penyelenggaraan peran Divre pada fungsi pengelola delivery channel. c. Merumuskan rancangan portofolio produk, dalam rangka perencanaan alokasi sumberdaya Divre untuk mencapai tujuan bisnis secara optimal, melalui pengelolaan produk - produk unggulan yang disesuaikan denagn karakteristik market di wilayahnya, serta pengelolaan performansinya, sehingga dapat mencapai target secara maksimal.
43
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
d. Merumuskan standa - standar proses, khususnya yang terkait dengan mekanisme
pengelolaan
revenue
assurance,
serta
melakukan
monitoring dan pengendalian implementasinya, sehingga dapat dipastikan bahwa seluruh proses pengelolaan revenue telah berada dalam koridor kendalai yang memadai. e. Merumuskan parameter pengukuran performansi, yang diselaraskan dengan platform pengelolaan performansi yang telah ditetapkan Corporate Office, serta melakukan monitoring dan pengembangan performansi bisnis. f. Merumuskan guideline, memonitor, melakukan assessment dan melakukan upaya - upaya perbaikan quality, serta mengelola proses change management. 4. SM. Access Network Planning & Performance Bertanggung jawab atas perencanaan pengembangan, penyediaan, serta pendayagunaan access network, sehingga dapat dipastikan bahwa penyelenggaraan operasi layanan kepada customer, baik kepada customer segmen konsumen / retail maupun customer segmen corporate customer / OLO, dapat didukung dengan pendayagunaan access network secara effisien dan berkualitas. Untuk melakukan perannya SM. Access Network Planning & Performance ditugasi untuk melakukan kegiatan - kegiatan sebagai berikut: 1. Menyususn rencana pendayagunaan accas network, yang mencakup
44
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
perencanaan pembangunan, quality enhancement dan replacement / modernisasi jarngan akses ( Copper, Radio, Fiber) termasuk NMS (Network Management System). 2. Menyusun program yang diperlukan sebagai rujukan dalam alokasi anggaran LOP, commitment budget, payment budget, monitoring dan evaluasi pelaksanaan project. 3. Mengelola performansi infrastruktur & QoS measure, standart setting, supervise & control performance untuk access personal customer dan corporate customer & OLO. 4. Mengelola manajemen data yang diperlukan untuk pendayagunaan access network, serta pengelolaan fasilitas pendukung access network (supporting access facilities). 5. Merumuskan kebijakan dan prosedur operasional access network pada lingkup operasi DIVRE IV, khususnya yang terkait denagn public access, dan performansi & QoS public access. 6. Mengelola dan mengendalikan pendayagunaan access network yang terkait dengan public access. 5. SM. Marketing & Sales Bertanggung jawab atas efektifitas penyelenggaraan fungsi marketing & sales pada lingkup wilayah operasi DIVRE IV, sehingga dapat dipastikan bahwa upaya pemasaran seluruh produk TELKOM dilakukan secara kompetitif dan sesuai dengan karakteristik permintaan
45
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
pasar serta direspon dengan upaya sales yang mampu secara efektif menghasilkan revenue maksimal. Untuk menjalankan perannya, SM. Marketing & Sales bertugas untuk : a. Merumuskan penjabaran di wilayah operasinya strategi dan kebijakan pemasaran dari rumusan yang telah ditetapkan oleh Corporate Office. b. Merumuskan marketing & sales planing, serta menyusun dan mengendalikan program promosi. c. Menyususn program dan dukungan promosi d. Memonitor, mengevaluasi dan mengembangkan efektifitas kerjasama dengan pihak eksternal dalam hal channel distribution. e. Memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan kinerja sales operation. f. Mengkoordinasikan dan mengendalikan penyediaan, sirkulasi, dan penjualan kartu flexi / voucher, yang diselaraskan dengan kebijakan card management yang telah ditetapkan oleh Corporate Office. g. Mengkoordinasikan pelaksanaan fungsi penjualan kartu flexi / voucher yang bersifat lintas area KANDATEL. 6. SM. Customer Care Bertanggung jawab atas kualitas dan efektifitas penyelenggaraan layanan customer pada lingkup wilayah operasi DIVRE IV, sehingga dapat dipastikan bahwa upaya pelayanan kepada customer segmen konsumen / retail dilakukan secara kompetitif dan sesuai dengan
46
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
karakteristik segmennya serta mampu secara efektif menjaga kepuasan customer. SM. Customer Care bertugas untuk melakukan kegiatan - kegiatan sebagai berikut : a. Merumuskan kebijakan, prosedur, dan guideline pelayanan customer, yang merujuk pada kebijakan customer care yang telah ditetapkan oleh Corporate Office. b. Memonitor, mengevaluasi dan mengembangkan kualitas pengelolaaan customer. c. Mengembangkan metode pelayanan customer, yang diselaraskan dengan karakteristik customer di wilayah operasinya. d. Memonitor, mengevaluasi, serta menyusun program - program peningkatan kinerja pelayanannya. e. Menyusun
guideline,
memonitor
dan
mengendalikan
standar
pelayanan yang dilaksanakan oleh mitra. f. Merumuskan kebijakan channel management, yang diselaraskan dengan potensi dan kondisi Divre IV Jawa Tengah & DIY, serta karakteristik customer di wilayahnya. 7. SM. General Support Bertanggung jawab atas keefektifas penyelenggaraan fungsi General Support pada lingkup wilayah operasi DIVRE IV, sehingga dapat dipastikan bahwa kebutuhan fasilitas penyelenggaraan operasional DIVRE IV dapat dipenuhi dan dilaksanakan dengan lancar, didukung dengan
47
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
lindungan aspek legal & compliance yang memadai serta dilaksanakan secara efisien dan dengan administrasi yang tertib. Untuk melakukan peranannya, SM. General Support ditugaskan untuk melakukan kegiatan - kegiatan sebagai berikut : ·
Mengelola proses management logistic, dalam rangka pemenuhan kebutuhan logistik dan sarana umum yang diperlukan untuk penyelenggaraan aktifitas operasional Divre IV
·
Mengelola,
mengatur
mekanisme
pendayagunaan,
mengadministrasikan, serta memenuhi aspek - aspek perlindungan yang diperlukan atas seluruh asset yang berada di lingkungan wilayah operasi Divre IV. ·
Mengelola aktivitas legal, dalam rangka pemenuhan perlindungan dan prasyarat aspek legal yang diperlukan dalam penyelenggaraan seluruh aspek operasional Divre IV.
·
Mengelola aktivitas yang terkait dengan pembinaan hubungan dengan lingkungan, termasuk community development, serta dukungan penyelenggaraan tanggung jawab perusahaan dalam hal penyaluran dana kemitraan (usaha kecil & menengah, dan bina lingkungan).
·
Menyelenggarakan kegiatan pengamanan aset, personil, informasi dan data operesional perusahaan serta kesehatan dan keselamatan kerja.
8. Division Secretary DIVRE IV
48
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
Bertanggung jawab atas kelancaran dan efektifitas dukungan bagi kegiatan-kegiatan perkantoran dan protokoler pada Kantor Divisi Regional. Division Secretary DIVRE IV, melakukan kegiatan - kegiatan sebagai berikut : 1. Melakukan peran sebagai koordinasi speech writer dan content provider terhadap materi yang akan disampaikan EGM DIVRE IV dalam berbagai pertemuan. 2. Mengelola jadwal aktivitas - aktivitas EGM DIVRE IV dan Deputy EGM DIVRE IV yang strategis, khususnya yang terkait komitment pada pihak ketiga. 3. Menyelenggarakan peran secretariat dan dukungan administrasi perkantoran pada kantor DIVRE IV Jawa Tengah & DIY termasuk pengelolaan korespondensi dengan eksternal constituent. 4. Mengkoordinasikan kegiatan protokoler DIVRE IV 5. Menyusun laporan managemen DIVRE IV 9. Division Communication DIVRE IV Bertanggung jawab atas terkondisikan public image yang positif atas representasi TELKOM di wilayah DIVRE IV, yang dilakukan melalui upaya pengelolaan komunikasi yang efektif. Division Communication DIVRE IV, bertugas untuk : ·
Mengelola
mekanisme
komunikasi,
termasuk
pengelolaan
medianya, sehingga komunikasi DIVRE IV dengan pihak eksternal
49
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
dapat secara optimal menjadi sarana yang efektif dalam menjaga dan membangun Corporate Image. ·
Mengkoordinir program pengembangan informasi yang mencakup kegiatan - kegiatan yang terkait dengan penyaringan informasi (disesuaikan dengan norma / peraturan publikasi informasi bagi perusahaan Go Public), pengkayaan jenis dan nilai informasi, pengemasan, pengelolaan mekanisme feedback yang sistematis.
·
Mengkoodinir program - program yang terkait denagn news & information management.
·
Menyenggarakan program hubungan publik yang mencakup kegiatan - kegiatan yang terkait dengan proses komunikasi dengan publik (press conference, layanan kunjungan study banding / benchmark, merespon saran / masukan / kritik dari media massa, membina hubungan denagn komunitas indusri & asosiasi terkait / PEMDA setempat, dll)
·
Mengkoordinasikan kegiatan komunikasi internal di lingkungan DIVRE IV.
G. PUBLIC RELATION PT.TELKOM DIVRE IV 1. Berdasarkankedudukanya Kedudukan Public Relation di PT.Telkom Divre IV tidak berada dalam satu departemen distruktur organisasi yang baru sejak adanya kerjasama tahun 1996. Pada struktur yang baru PR terbagi dalam :
50
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
a. Internal, ditangani oleh Staff Communication Penyusun dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media berkedudukan di Staff Communication. Tugas-tugas yang diberikan oleh istruktur kepada penyusun mencangkup kegiatan eksternal dan internal perusahaan. b. Eksternal, ditangani oleh Corporate Affair c. Eksternal untuk Marketing, ditangani oleh PR dibawah Marketing Communication 2. Berdasarkan Tugas dan Perannya a. Bidang Internal Berada di bawah Deputi General Manager Human Resource & Training (DGM HR & T), Staff Communication bertugas secara proaktif melakukan komuniaksi internal dengan pegawai unit Divre IV dengan tujuan mancapai performa yang tinggi, efisien biaya dan mempunyai fokus kepada pegawai-pegawai untuk mencapai WCO (World Claa Operator) serta melakukan survei opini pegawai sekaligus memberi saran kepada managemen atau hasil survei. Sebagai
Internal
Public
Relations
maka
tugas
Staff
Communication adalah: 1) Menjalankan informasi dan kebijakan perusahaan kepada semua karyawan 2) Distribusi informasi melalui media online (Portal) 3) Menangani keluha pegawai
51
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
4) Menjaring informasi dan menampung opini pegawai di segala tingkatan Berdasarkan deskripsi tugas tersebut terlihat
bahwa Staff
Communication berperan sebagai jembatan atau saluran informasi antara pihak manajemen dengan staff atau sebaliknya. Dan juga bertanggung jawab menjamin seluruh informasi yang berkaitan dengan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan (Policy) perusahaan agar dimengerti oleh seluruh pegawai. Menager Staff Communication memiliki kewenangan untuk berhubungan langsung dengan segala lapisan manajemen dan staff untuk menggali informasi yang dibutuhkan karyawan sebagai bentuk pelaksanaan fungsi dalam membina hubungan internal, menghimpun dan menyalurkan informasi yang berlaku bagi kalangna internal. Beberapa strategi
komunikasi
yang dijalankan
oleh
Staff
Commnuication anatara lain : 1) Pemanfaatan media catak dan elektronik 2) Tatap muka atau sosilaisasi 3) Membina hubungan baik dengan informal leader sebagai agen komunikasi 4) Bekerja sama dengan Human Resource Spport untuk menyebarkan informasi dan menghimpun aspirasi karyawan di lingkungan distrik 5) Bekerja sama dengan konsultan untuk mengetahui feedback karyawan
52
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
6) Menampung keluhan, kritik, saran melalui forum hotline srvice dan contact person distruc sebagai kepanjangan tangan peraturan dan kebijakan pada Area Work group (AWG) serta menampung aspirasi karyawan distrik dan AWG untuk diteruskan kepada Manager Staff Communication. b. Bidang Eksternal Ditangani oleh Eksternal Communication yang secara struktural berada di Direktorat SDM dan bertanggung jawab terhadap senior Manager Sekretari Divre. Komunikasi eksternal merupakan bidang yang sangat strategis karena memiliki tugas-tugas antara lain : 1) Melakukan koordinasi kebijakan Public Relation KSO IV 2) Mengatur
pertemuan-
pertemuan
dengan
pihak
eksternal,
pemerintah, media massa dan kantor perusahaan 3) Bertanggung jawab terhadap pemberian laporan dan pernytaan kepada media massa dan pemerintah 4) Bertanggung jawab terhadap pengembangan citra perusahaan seperti implemenatsi Standart Greeting Procedure 5) Mengembangkan dan meningkatkan pelayanan terhadap 6) customer complain secara efektif, efisien dan tepat waktu. Tugas yang cukup berat tersebut mengharuskan Public Relations
di
Eksternal
Communicatin
harus
jeli
melihat
perkembangan yang terjadi di lingkungan luar perusahaannya, dengan bermodalkan pengalaman yang luas di semua bidang PR, kemampuan
53
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
berhubungan antar manusia dengan baik, termasuk kemampuan bernegosiasi dan interaksi yang efektif dengan Senior Manager dan pihak luar. Selain itu juga harus memiliki komitmen untuk terus menerus meningkatkan pelayanan dan kemampuan publik eksternal. Seorang Manajer Komunikasi Ekternal bebas melakukan komunikasi dan hubungan yang baik dengan interkasi timbal balik kepada semua staffnya, termasuk marketing dan Customer Service, pers dalam negeri, kantor peusahaan dan unit KSO lain dalam rangka membangun citra pisitif bagi PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY.
c. Bidang Eksternal Marketing Communication Public
Relation
di
bawah
Marketing
Communication
mengkhususkan komunikasi produk-produk PT Telkom Divre IV kepada stakeholder eksternal melalui media massa. Semua aktifitas Marketing Public Relations adalah adalah untuk mendukung program komunikasi Pemasaran dalam mempromosikan produk serta layanan. Job Description dari komuniaksi Pemasaran adalah : 1) Mengkomunikasikan produk dan layanan 2) Mangkomunikasikan kebijakan peruahaan 3) Mewakili kepentingan perusahaan 4) Menciptakan citra perusahaan Sedangkan
tugas
Public
Realtion
Pemasaran
adalah
mempublikasikan setiap produk-produk baru unggulan ,pelayanan dan
54
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
kebijakan pemasaran kepada masyarakat, pelanggan atau pengguna jasa telekomunikasi melalui media massa baik cetak maupun elektronik.
55
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA 2009
I.
II.
PELAKSANA Nama
: Margaretha Kurniasari
NIM
: D1606036
PELAKSANAAN Waktu pelaksanaa Kuliah Kerja Media adalah 1 Februari 2008 s/d 28 Februari 2008 di Sekretariat Divisi Regional IV PT Telkom Divre IV Jateng – DIY, sesuai denagn minat utama yaitu Public Relation, penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja media 2009 pada Public Relation PT.Telkom yang diberi nama Divisi Komunikasi. Hari dan jam kerja Kuliah Kerja Media sesuai dengan hari dan jam kerja karyawan, yaitu Senin – Kamis dimulai pukul 07.30 WIM s.d 17.00 WIB. Sedangkan pada hari Jum’at dimulai pukul 08.00 WIB s.d 16 WIB. Secara struktural posisi Unit kerja Public Relation berada di bawah manajemen yakni Kepala Divisi Regional IV. Unit Kerja Divisi Komunikasi PT.Telkom Divre IV terdiri dari 3 bagian, yaitu : 1. Manager Komunikasi 2. Internal Communication Officer 3. Eksternal Communication Officer
56
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
III.
KEGIATAN PENULIS SELAMA KKM 2009 Adapun kegiatan penulis selama Kuliah Kerja Media adalah : 1. Kliping Media Cetak Membuat kliping merupakan salah satu kegiatan rutin yang penulis lakukan selama Kuliah Kerja Media. Langkah yang diambil dalam membuat kliping yaitu dengan mengumpulkan fakta dan opini mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan PT.Telkom termasuk juga kompetitor dari media cetak, baik lokal maupun nasional. Dalam hal ini PR perlu mengumpulkan informasi tentang siapa sja pelnaggna PT.Telkom, pesaing-pesaingnya dan bagaimana posisi PT.Telkom di pasar untuk kemudian dianalisis, dicatat dan selanjutnya digunakan untuk bahan perencanaan komunikasi dan planning. Adapun media cetak yang diambil oleh PT.Telkom sebagai sarana untuk mengumpulkan fakta dan opini antara lain : a. Suara Merdeka b. Kompas c. Bisnis Indonesia d. Wawasan e. Jawa pos f. Kedaulatan Rakyat g. Solo Pos h. Suara Pembaharuan i. Rakyat Merdeka
57
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
j. Suara Karya k. Republika l. Seputar Indonesia Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kliping meliputi media, tanggal, halaman, kolom, dan judul berita. Kemudian dikelompokkan dan dibuat isi, sesuai dengan jenisnya termasuk dalam counter, surat pembaca, berita, artikel, informasi ataupun iklan. 1. Membuat Morning Issue Morning Issue dibuat setiap pagi dan diserahkan kepada Internal Communication Officer paling lambat pukul 10.00 WIB untuk mengetahui fakta dan opini termasuk juga komplain dari pelanggan khususnya mengenai PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY. Morning Issue diambil dari berita-berita khususnya mengenai PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY dari media massa yang sudah dikliping. 2. Membuat Resume of Competitor Selain mengamati perkembangan Telkom melalui Morning Issue, seorang praktisi Public Relation juga harus mengamati dari segi
eksternal
diantaranya
kompetitor Telkom
dengan
mengikuti
perkembangan
dengna membuat resume berita kompetitor,
sehingga praktisi Public Relations dapat melakukan perencanaanperencanaa uuntk menghadapi kompetitor tersebut.
58
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
3. Menghitung Tarif Iklan Kompetitor Selain mengamati berita mengenai kompetitor, seorang Public Relation juga mengamati berapa besar tarif sebuah iklan yang dimuat di media massa untuk mengatahui seberapa besar kompetitor dalam memasarkan produknya. 4. Membuat Analisis Penulis juga membuat analisis yang berisi judul berita, nama media massa, tanggal tunggu memudahkan dalam memantau perkembangan PT.Telkom dan kompetitornya. 5. Membuat Surat Penulis membuat surta-surat balasan untuk peserta magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan riset yang terdiri dari dua jenis yaitu ditolak atau diterima, membuat surat pernyataan untuk peserta yang akan mulai magang, serta membuat surta keterangan untuk peserta yang sudah menyelesaikan magangnya. Kemudian penulis meminta tanda tangan ke Manajer Komuniaksi dan menghubingi bagian Center Penerimaan Surat melalui via telepon untuk memintakan nomor surat. 6. Liputan Acara Flexi Superstar Penulis membantu Team Public Relation PT.Telkom meliput kegiatan acara Flexi Superstar yang diselenggarakan oleh bagian Marketing PT.Telkom Semarang pada tanggal 18 Februari 2009 di SMA N 5 Semarang dan tanggal 20 Februari 2009 di Universitas
59
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
Katholik Soegijapranata, penulis belajar bagaimana kerja jurnalistik, disitu penulis memotret acara dan mewawancarai beberapa panitia pelaksana. 7. Membuat Staight News dan Upload ke media portal. Setelah liputan penulis membuat Straight News kemudian Upload kemedia portal agar seluruh karyawan yang ada di PT.Telkom Divre IV mengetahui setiap kegiatan yang telah berlangsung. 8. Sharing tentang public Relation Seorang praktisi Public Relation yang berpengalaman pasti mempunyai wawasan yang luas, maka itu penulis bersama beberapa Team Public Relation PT.Telkom melakukan sharing berbagai pengetahuan tentang Public Relation di setiap waktu luang ketika semua pekerjaan telah selesai , kami saling berbagi ilmu dan koreksi pengertian yang dirasa belum sesuai dengan prakek sebenarnya. 9. Merapikan file-file surat magang Untuk memudahkan Team Public Relation PT.Telkom dalam mencari data peserta magang, penulis merapikan semua surat-surat magang yang masuk, memisahkan proposalnya dan memasukkan surat-surta ke map sesuai dengan tahun masuknya surat. 10. Membuat data Proposal Sponsorship Hampir setiap hari banyak proposal sponsorship yang masuk, untuk itu penulis mendata proposal yang telah masuk dan merapikan
60
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
dalam map, agar memudahkan team Public Relation PT.Telkom dalam mencari data-data. 11. Membuat daftar Isi Setelah kliping terkumpul, penulis membuat daftar isi dari Morning Issu dan Resume of Competitor untuk memudahkan pencarian dan diserahkan kepada Team Public Relation setiap dua minggu sekali.
IV.
KENDALA SELAMA KKM Selama melaksanakan Kuliah Kerja Media 2009, penulis berusaha melaksanakan tugas-tugas Public Relation di PT.Telkom Divre IV dengan baik sesuai kemampuan yang penulis miliki, namun dalm pelaksanaannya penulis tidak lepas dari kesulitan atau kendala dalam melaksanakan tugas. Ada beberapa kenada yang dihadapai penulis, antara lain : 1. Penulis tidak pernah mendapatkan teori mengenai dasar-dasar jurnalistik, padahal sebagain besar tugas Public Relation di PT.Telkom adalah Jurnalistik, sehingga saat pembuat Straight News penulis mengalami kebinggungan
yang menghambat dalam pembuatan
Straight News. 2. Pada awal KKM penulis mengalami kesulitan saat mengidentifikasi berita dan saat memberikan impact bagi setiap berita.
61
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
V.
CARA MENGATASI KENDALA Untuk
mengatasi
kendala
yang
penulis
lakukan
selama
melaksanakan Kuliah Kerja Media adalah : 1. Meminta arahan dan bimbingan dari instruktur dan pembimbing serta segenap karyawan Divisi Komunikasi PT.Telkom Divre IV. 2. Bekerja lebih cepat
dan cekatan dalam melaksanakan tugas serta
meningkatkan kerjasama yang baik dengan Team Public Relation PT.telkom Divre IV.
VI.
KEMAJUAN YANG DICAPAI Setelah
banyak
melakukan
tugas
yang
diberikan,
penulis
memperoleh banyak kemajuan dan manfaat yang signifikan, yaitu : 1. Mengetahui tugas dan peran Public Relation dalam meningkatkan citra perusahaan. 2. Mendapatkan informasi-informasi penting dari berbagai media 3. Mengetahui dunia kerja jurnalistik Dengan berbekal teori-teori Public Relation selama kuliah dan mempraktekkanya secara menyeluruh, penulis dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai bidang yang telah penulis tekuni salama ini. Kemajuan-kemajuan ynag penulis peroleh merupakan nilai tambah dan modal dasar pengetahuan dan pengalaman untuk nantinya dapat diterapkan pada saat berada didunia kerja.
62
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
VII.
LINGKUP TUGAS (TUGAS EKSTERNAL PUBLIC RELATION) Lingkungan eksternal adalah suatu kekuatan yang berada diluar kepentingan Telkom Divre IV dimana mempunyai pengaruh terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini, sehinggga mempengaruhi opini positif dan negatif diperusahaan Telkom Divre IV. Namun demikian lingkungan eksternal adalah salah satu faktor terpenting untuk menunjang keberhasilan lake teciptanya Company Image dalam berkontribusi kepada perusahaan untuk memenangkan persaingan. Ada beberapa komponen lingkungan eksternal yang paling berpengaruh saat ini terhadap terciptanya Company Image dan kenerja di tingkat persaingan di Divre IV yaitu : a. Bisnis Dengan adanya persaingan global yang semakin kompleks, perubahan tersebut haruslah dilakukan kajian yang tepat dengan tujuan unutk mengetahui posisi perusahaan dalam persaingan penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi, sehingga peran Insan Komunikasi Divre IV harus ikut mendorong dan selalu berperan aktif dalam mendukung terciptanya image positif perusahaan Telkom dalam menyikapi persaingan. b. Insan Pers Peran komunikasi PT.Telkom Divre IV tidak terlepas dari peran opinion media massa, sehingga perlu adanya kerjasama yang sinergi insan Divisi Komuniaksi Divre IV dengan Pers
63
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
c. Masyarakat Peran Komuniaksi PT.Telkom Divre IV sangat penting dengan adanya kegiatan saling mendukung sesama insan Komunikasi di lingkungan
PT.Telkom.
hubungan
dimaskud
agar
masyarakat
merasakan sentuhan emosional dari perusahaan hubungan simbolis mutualisme bisa tercapai. Program pembinaan bagian komunikasi Eksternal ditujukan untuk lebih meningkatkan kualitas Public Relation insan Divisi Komunikasi untuk meningkatkan Citra Positif
PT.Telkom Divre IV, adapun
kegiatannya adalah : 1. KLIPING KORAN ·
Kliping adalah : kumpulan berita (tulisan atau gambar) tentang Telkom dan perusahaan afiliasi serat perusahaan pesaing yang relevan (bila dimungkinkan) dari surat kabar, majalah atau media lainnya, yang disampaikan kepada manajemen yang diterbitkan setiap hari
·
Tujuan dari kliping berita adalah untuk mendistribusikan informasi dari media yang termonitor oleh unit kerja pembuat kliping berita dan apabila memungkinkan membuat resume atau ringkasan berita yang perlu diketahui oleh manajemen.
64
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
·
Pengelolaan : a. Mengumpulkan seluruh berita tentang perusahaan di media pada hari itu dengan mencantumkan nama media, tanggal terbit dan halaman berita bersangkutan. b. Berita perusahaan dan afilasinya dikliping dan diperbanyak sesuai kebutuhan, serta dibandingkan. c. Kegiatan kliping harus didokumentasikan dalam bentuk mingguan ataupun bulanan dans esuat kebutuhan.
2. PRESS CONFERENCE ·
Adalah kegiatan temu wicara antar menajemen Unit Kerja Organisasi PT.Telkom dengan media, dengan maksud untuk menyampaikan suatu informasi penting yang perlu diketahui oleh publik dan dikoordinir oleh Public Relation PT.Telkom
·
Tujuan dari Press Conference adalah untuk memberikan pemahaman dan pengertia tentang kebijakan, pelayanan dan kegiatan
PT.Telkom
lainnya
secara
transparan
untuk
memelihara dan meningkatkan citra positif perusahaan 3. PILAH KLASIFIKASI Pilah
Klasifikasi
berhubungannya
adalah dengan
mengelola
setiap
hal-hal
PT.Telkom
yang
harus
yang segera
dipublikasikan melalui media massa yaitu seperti
65
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
a. Surat pembaca, membalas setiap komplain yang masuk berita dikoran untuk segera mungkin dibals agar tidak mengecewakan pelanggan Telkom b. Memberikan Release untuk meluruskan sebuah berita jika terjadi suatu kejadian yang membuat nama Telkom buruk, segera mungkin Public Relation PT.Telkom Divre IV untuk memberikan release ke media agar tidak terjadi kesimpang siuran berita. c. Memberika Release mengenai informasi berita program baru maupun produk baru yang ada di PT.Telkom agar semua masyarakat mengatahui secara cepat program baru dan produk tersebut. 4. PRESS TOUR ·
Maksud dari Press Tour ini adalah untuk mendekatkan hubungna Perusahaan dengan pers yaitu dengan mengundang pers untuk datang keprusahaan dan diajak keliling seluruh gedung untuk melihat setiap kegiatan yang ada di PT.Telkom supaya pers membuat berita mengenai PT.Telkom, selain itu kegiatan ini bertujuan untuk menghindari adanaya miss komunikasi antara Telkom dengan Perss jika sewaktu-waktu terjadi sutau masalah.
·
Press Tour rutin diadakan 4 kali dalam setahun.
66
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
5. KUNJUNGAN KEMEDIA ·
Selain mengundang pers ke perusahaan, Public Relation PT.Telkom juga mengadakan kunjungan ke media dengantujuan untuk meningkatkan relationship antara Public Relation dengan media agar terbina hubungan yang baik dan akrab
·
Kegiatan ini diadakan 1 bulan sekali
·
Adapun perusahaan media yang dikunjungi adalah : a. Suara Merdeka b. Kompas c. Bisnis Indonesia d. Wawasan e. Jawa pos f. Kedaulatan Rakyat g. Solo Pos h. Suara Pembaharuan i. Rakyat Merdeka j. Suara Karya k. Republika l.
Seputar Indonesia
6. PRESS GATHERING ·
Selain Pres Tour dan Kunjungna Media, untuk meningkatkan hubungan yang baik dengan media, maka Public Relation
67
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
mengadakan program Press Gathering yang diwujudkan dalam melalui acara : a. Pelatihan b. Tour c. Game d. Seminar e. Kemitraan f. Sponsorship, pada saat pers mengadakan seminar untuk mendukung
acara
tersebut
maka
dari
PT.Telkom
memberikan sponsor berupa kaos atau spanduk) ·
Kegiatan ini diadakan 2 kali dalam setahun.
7. ANALISIS BERITA ·
Tujuan dari analisis berita ini adalah untuk mengetahui apa yang dilakukan Public Relation PT.Telkom bekerja dan sejauh mana Public Relation dari kompetitor PT.Telkom bekerja, sehingga dapat segera mungkin mengetahui perkembangan Perusahaan kompetitor dalam meningkatkan pelayanannya melalui berita yang dimuat di media cetak mauoun elektronik.
8. MELAKSANAKAN RESPONSIBILTY PADA EKTERNAL ·
Melaksanakan Responsibility eksternal adalah untuk membina hubungan baik dengan masyarakat sekitar melaui kegiatan a. Mengadakan kegiatan bakti sosial (bencana alam, memberi bantuan ke daerah pelosok)
68
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
b. Mensponsori suatu kegiatan yang diadakan oleh masyarakat setempat c. Mengangkat binaan industri kecil dengan memberikan bantuan pinjaman bungan lunak bagi industri rumah tangga. d. Mengadakan
kegiatan
yang
menyangkut
dengan
kepentingan banyak orang, seperti : Sunatan massal, Donor Darah, Penanaman Pohon) e. Pemasangan papan promo, lampu, baliho 9. SOSIALISASI PRODUK BARU Tugas Public Relation PT.Telkom Divre IV yaitu mendukung setiap peluncuran produk baru, dengan mengadakan seminar, siaran perss maupun penerniatn release. 10. MENGADAKAN COMMITTE PELANGGAN Public Relation membentuk suatu organisasi Pelanggan yang diwakili beberapa orang sebagai dewan pelanggan sebagai control service dan memudahkan Public Relation dalam mengamati perkembangan pelanggan PT.Telkom. 11. MENGADAKAN TEMU PELANGGAN ·
Temu pelanggan yaitu untuk mengumpulkan perwakilan dari pelanggan untuk membicarakan service apa yang diingikan pelanggan.
69
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
·
Tujuan dari temu pelanggan ini yaitu untuk meningkatkan kualitas pelayanan PT.Telkom agar jumlah pelanggan semakin meningkat.
70
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
BAB V KESIMPULAN A. KESIMPULAN Kegiatan Kuliah Kerja Media 2009 yang telah dilakukan oleh penulis di salah satu perusahaan BUMN Indonesia di PT.TELKOM Divisi Regional IV Jateng & DIY Semarang telah memberikan gambaran dan bukti nyata bahwa tujuan dari Kuliah Kerja Media Media oleh Universitas Sebelas Maret Serakarta (UNS) sangatlah penting bagi kemajuan mahasiswa. Tujuan dilakukan Kuliah Kerja Media adalah untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah
didapatkan
selama
mengikuti
proses
perkuliahan
dan
mempraktekkannya dalam praktek kerja. Penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Media 2009 di PT.Telkom Divisi Regional IV Jateng & DIY Semarang selama kurang lebih satu bulan dan penulis dihadapkan pada pelatihan praktek nyata praktisi Publik Relation di suatu perusahaan. Disitu penulis mengaplikasikan teori-teori yang penulis dapatkan selama menempuh kuliah di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dan penulis membuktikan bahawa teori-teori yan diberikan selama kuliah kepad amahasiswa sangatlah besar, penting dan dibutuhkan sekali dalam Kuliah Kerja Media, Tujuan paling penting dari Kuliah Kerja Media adalah membentuk mahasiswa menjadi tenaga kerja yang handal, terampil, kreatif dan siap kerja yang dibutuhkan oleh setiap instansi atau perusahaan untuk menghadapi persaingan di dunia kerja mendatang.
71
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
B. SARAN v Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas ISIP, UNS Surakarta 1.
Kegiatan
Kuliah
Kerja
Media
berjalan
lancar,
jika
dalam
pelaksanaannya mahasiswa menemui kendala, mahasiswa diberi penjelasan sebaik mungkin sehingga dapat menjadi input positif bagi mahasiswa. 2. Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media 2009 melibatkan panitia khusus dan sudah berjalan dengan baik, tetapi dalam beberap hal seperti mengurus surat-surat dan proposal, peserta KKM 2009 harus menunggu bebepa hari untuk mendapatkan persetujuan dari kampus, diharapkan
untuk
masa
mendatang
bisa
lebih
cepat
untuk
mendapatkan persetujuan dari kampus. 3. Kiranya program komunikasi terapan sering mengadakan seminarseminar atau pelatihan-pelatihan mengenai cara kerja kehumasan sehingga saat magang mahasiswa tidak mengalami kebingungan mengenai cara kerja seorang PR. 4. Lebih ditingkatkan kedisiplinan dosen saat mengajar.
v Unit Kerja Public Relation PT.Telkom Divisi Regional IV Semarang Selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media, penulis hampir tidak mengalami kesulitan karena penulis selalu mendapatkan bimbingan. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh team Public Relation PT.Telkom Divre IV :
72
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
1. Meningkatkan kinerja tim Public Relation PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY. 2. Meningkatkan sinergi anatr tim Public Relation PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY. 3. Memperluas kerjasama dengan media relation.
73
Laporan Kuliah Kerja Media 2009
DAFTAR PUSTAKA
Sholeh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005.
Kustadi, Suhandang, Public Relations Perusahaan, Bandung : Nuansa, 2004.
Uchjana Effendi,Onong, Hubungan Masyarakat, Bandung, 1992 Data PT Telkom Jateng dan DIY. Master Plan Komunikasi Divisi Regional IV Jateng & DIY Tahun 2006 sd 2008
74