PERAN HUMAS SETJEN DPR RI DALAM UPAYA MENGELOLA CITRA POSITIF DPR RI DI MATA PUBLIK Febrilla Amalia Rudhiawan, Marta Sanjaya Sekretariat Jenderal DPR RI, Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta (10270), 021
– 5715732,
[email protected] Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk pendekatan dapat mengetahui peran Humas Setjen DPR RI dalam upaya mengelola citra positif DPR RI di mata publik. Selain itu juga untuk mengetahui faktor-faktor internal yang berperan dalam pengelolaan citra positif DPR RI. Metode dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif agar mendapatkan hasil uraian yang objektif, alamiah, sehingga fakta variabel sesuai dengan penelitian di lapangan yaitu dengan menggunakan metode wawancara semistruktur (semistructure interview), studi pustaka dan observasi lapangan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer yang didapat dalam penelitian yang berasal dari wawancara (sumber data langsung dari pihak pertama) dan data sekunder yang bukan berasal dari pihak pertama melainkan dari pihak kedua yang tidak langsung memberikan data. Simpulan dan saran dari penelitian ini adalah Humas Setjen DPR RI telah menjalankan tugas, fungsi serta perannya dengan baik, walaupun belum maksimal. Di harapkan untuk kedepannya lebih baik lagi agar dapat membentuk citra positif di mata publik. (FAR) Kata Kunci
: Humas Pemerintah, Citra Positif DPR RI, Peran Humas Setjen DPR RI.
Abstract The purpose of this study was to determine the role of PR can approach the Parliament Secretariat in an effort to manage the positive image of Parliament in the public eye. In addition, to determine the internal factors that play a role in the management of a positive image of Parliament. The method in this study, researchers used a qualitative research in order to get the description of the objective, naturally, so the fact variable according to
research in the field by using the method of semi- structured interviews (semistructure interview), library research and field observations. Data collection method used is primary data obtained in the study were derived from the interview (source data directly from the first) and secondary data that is not from the first rather than the second party that does not directly provide the data. Conclusions and suggestions of this study is the Secretariat of Public Relations House of Representatives has run tasks, functions and roles well, although it is not maximized. The hope for a better future, in order to form a positive image in the public eye.. (FAR) Kata Kunci
: Government public relations, positive image of Parliament, The Role of Public Relations General Secretariat of Parliament.
PENDAHULUAN Seiring dengan berubahnya jaman ke era modern, telah terjadi banyak perubahan yang harus diikuti, berikut juga dengan sistem pemerintahan di Indonesia yang harus mengikuti perkembangan jaman, salah satunya adalah lembaga negara di Indonesia yakni DPR RI yang ingin merubah kesan parlemen yang kaku menjadi parlemen yang bersifat terbuka yaitu parlemen modern, dimana banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa DPR RI telah menjadi parlemen modern. Banyak hal yang membuat citra DPR RI menjadi beraneka ragam dimata masyarakat. Baik itu citra positif DPR RI maupun citra negatif mengenai DPR RI. Hal ini merupakan bentuk apresiasi masyarakat dan keingintahuan masyarakat luas tentang hal yang berkaitan dengan DPR RI atau lembaga negara indonesia. Dan seringkali citra DPR RI lebih dikaitkan kearah citra yang negatif, sehingga sangat diperlukan sumber daya manusia khusus untuk dapat menangani maupun mencegah hal-hal yang tidak diinginkan tentang DPR RI. Hal inilah yang membuat dibutuhkannya peran Humas Setjen DPR RI sebagai pendukung DPR RI dengan salah satunya yaitu membantu didalam meningkatkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat (stakeholders/pemangku kepentingan) dan media massa. Peran Humas Setjen DPR RI sangat penting yaitu penghubung antara masyarakat luar dengan DPR RI agar tidak adanya kesalahpahaman dan juga masyarakat agar lebih mengenal tentang DPR RI dari Humas Setjen DPR RI. Humas Setjen DPR RI juga bertugas membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan antara pemerintah dan publik. Oleh karena itu dalam pengelolaan citra positif DPR RI, fungsi Humas Setjen DPR RI sangat penting dan membantu dalam memberikan pemahaman terhadap masyarakat yang tidak tahu menjadi tahu. Humas Setjen DPR RI juga memiliki peran didalam mengelola citra positif di mata masyarakat mengenai DPR RI, namun apakah peran humas tersebut dalam upaya mengelola citra positif DPR RI ? Adapula faktor-faktor internal yang menjadi dasar bagi Humas Setjen DPR RI dalam menjalankan perannya terutama dalam pengelolaan citra positif, yang dapat membantu Humas
Setjen DPR RI dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. Faktor- faktor tersebutlah yang harus diperhatikan lebih dalam lagi untuk mendapatkan hasil kinerja yang maksimal atau sesuai dengan tujuan bersama. Sehingga akan dibahas mengenai apasaja faktor-faktor internal yang berperan dalam pengelolaan citra positif DPR RI. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, berikut adalah penelitian yang berhubungan dengan pengelolaan citra DPR RI sebagai lembaga perwakilan rakyat. Oleh karena itu judul dalam skripsi ini adalah : Peran Humas Setjen DPR RI Dalam Upaya Mengelola Citra Positif DPR RI Di Mata Publik.
METODE PENELITIAN Menurut (Ardianto, 2011: 58-59) dalam penelitian kualitatif, justru seorang peneliti menjadi instrumen kunci. Apalagi teknik pengumpulan data yang digunakannya adalah observasi partisipasi, peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan informan kunci yang menjadi subjek penelitian dan sumber informasi penelitian. Di definisikan penelitian kualitatif merupakan penelitian artistik. Ppendekatan filosofi dan aplikasi metode-metode dalam rangka penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memproduksi ilmuilmu lunak seperti sosiologi dan antropologi. Kepedulian utama penelitian kualitatif adalah bahwa keterbatasan objektivitas dan kontrol sosial sangat esensial. Penelitian kualitatif berangkat dari ilmuilmu perilaku dan ilmu sosial. Esensinya adalah sebuah metode pemahaman atas keunikan, dinamika dan hakikat holistik dari kehadiran manusia dan interaksinya dengan lingkungan. Jadi, data-data yang ada dikumpulkan sebanyak mungkin dan data tersebut akan dipakai untuk mendukung suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu individu ataupun perusahaan. Seperti yang disampaikan oleh Ardianto, bahwa studi kasus dapat memberikan deskripsi mengenai individu yang diartikan sebagai orang, ataupun mengenai perusahaan, lingkungan, dan lain-lain (Ardianto, 2011: 65). Jadi pada metode studi kasus ini akan fokus pada satu situasi yang akan diteliti dan situasi tersebut akan dideskripsikan secara detail. Deskripsi tersebut akan membuat khalayak yang melihat dan akan memahami. Dari fakta-fakta yang didapat diambil kesimpulan yang akan dikaitkan dengan teori atau konsep yang sudah ada.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil wawancara, observasi serta dokumentasi lapangan yang telah dikumpulkan yang kemudian dianalisis maka Peran Humas Setjen DPR RI dalam upaya mengelola citra positif DPR RI di mata publik serta faktor-faktor internal yang berperan dalam pengelolaan citra positif DPR RI, masih terlihat banyak kendala dan masih belum maksimal terlihat dari masih adanya permasalahan internal dari Humas Setjen DPR RI itu sendiri, dimana kurangnya sumber daya manusia
(SDM) yang memiliki kemampuan Seperti yang di kutip dari hasil wawancara dengan Pranata Humas Setjen DPR RI: “Ada dua faktor lain yakni yang berperan antara kualitas dan kuantitas, untuk kualitas dimana sedikitnya kualitas sumber daya manusia yang bekerja disini yang memahami betul tentang humas pemerintahan, padahal dengan tingginya kualitas dari pada SDM yang berkerja sebagai humas akan mempengaruhi pula hasil kerja, sedangkan kuantitas dimana sangat diperlukannya humas baru yang bekerja disini agar dapat menunjang semuanya khususnya karena sangat banyak masyarakat yang datang dan tidak jarang semua orang yang menangani menjadi kualahan seperti tiga orang harus menghadapi 75 hingga 400 orang dari senin hingga jumat setiap harinya, dengan menambah jumlah humas yang bekerja hal ini juga dapat memaksimalkan kinerja humas terutama dalam pengelolaan citra positif DPR RI di masyarakat.” Menurut pendapat informan ahli DPR RI menjalankan tugasnya dengan benar. Anggota Dewan juga harus mengutamakan keinginan dan kebutuhan serta harus menjalankan dengan benar tugas nya sebagai anggota Dewan yang juga harus menggunakan wewenangnya sebagai anggota Dewan secara bijaksana. Dari hasil observasi yang di lakukan peneliti selama ini di DPR RI. Humas Setjen DPR RI memiliki banyak kegiatan yang dapat mengelola citra positif DPR RI di mata publik dan berhubungan dengan masyarakat seperti: memberikan penerangan kepada masyarakat mengenai DPR RI agar masyarakat memahami fungsi dan tugas DPR RI, mengatur dan menyalurkan kunjungan delagasi masyarakat yang menyampaikan permasalahanya ke DPR RI, mengurus peliputan melalui media cetak dan elektronik tentang kegiatan DPR RI dan Setjen DPR RI, melakukan dokumentasi baik melalui foto maupun rekaman video tentang kegiatan DPR RI dan Setjen DPR RI, mengumpulkan data informasi tentang kegiatan DPR RI dan Setjen DPR RI sebagai bahan pemberitaan, membuat press realease atau berita seputar DPR RI dan Setjen DPR RI yang ditayangkan disitus www.dpr.go.id, mengurus jumpa pers, menerbitkan majalah dan buletin parlementaria, menyiapkan dan mendistribusikan jadwal kegiatan DPR RI, mengurus peliputan melalui media cetak maupun media elektronik tentang kegiatan DPR RI dan Setjen DPR RI, menyelenggarakan dialog atau talk show melalui media TV nasional serta radio mengenai kegiatan DPR RI. Tetapi kegiatan yang dilakukan Humas Setjen DPR RI merupakan tugas dukungan Kehumasan untuk DPR RI sebagai Lembaga Negara. Dengan adanya pemberitaan yang negatif mengenai DPR RI, Biro Humas dan Pemberitaan juga melakukan blocking-blocking kepada wartawan yang berada dan melakukan pemberitaan di DPR RI, yang kemudiaan berita yang akan di beritakan oleh wartawan akan di sampaikan kepada Bagian Pemberitaan sebelum berita sampai ke masyarakat. Adapun dari pihak Biro Humas dan Pemberitaan juga membantu menanggapi isu-isu dan permasalahan yang ada, seteleh di diskusikan dengan Pimpinan. Di lapangan peneliti menemukan bahwa masyarakat belum dapat berpikir secara objektif sesuai yang di harapkan oleh Humas Setjen DPR RI. Sehingga kesadaran masyarakat mengenai suatu lembaga Negara seperti DPR RI memang sudah ada namun lebih kepada hal yang kurang baik atau negatif.
Dengan perkembangan zaman saat ini seharusnya masyarakat lebih pintar didalam menilai suatu berita dan apabila masyarakat merasa ingin mendapatkan informasi lebih maka masyarakat dapat langsung datang secara langsung kesumber yang dapat dipercaya, salah satunya seperti humas pada setiap organisasi maupun Lembaga Negara seperti DPR RI.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil data penelitian yang telah dilakukan dengan metode wawancara, studi pustaka, dan observasi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa peran Humas Setjen DPR RI dalam upaya mengelola citra positif DPR RI di mata publik, masih belum maksimal terlihat dari sebagian praktisi Humas Setjen DPR RI yang kekurang sumber daya manusia didalam segi kualitas, sehingga peran yang dilakukan oleh Humas Setjen DPR RI masih banyak hambatan yang dirasakan, tetapi Humas Setjen DPR RI menunjukkan hasil kinerja yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat juga dapat merasakan perubahan dari DPR RI yang dulu terkesan kaku, sekarang menjadi lebih terbuka terbukti dengan berubahnya DPR RI menjadi Parlemen Modern. Berdasarkan observasi yang dilakukan, bahwa : 1.
Peran Humas Setjen DPR RI dalam mengelola citra positif DPR RI, antara lain adalah melakukan kegiatan berupa menjaga hubungan baik dengan masyarakat dengan memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat mengenai tugas dan fungsi dari pada DPR RI, melakukan kegiatan kunjungan masyarakat baik dari dalam maupun luar daerah untuk memberikan edukasi politik mengenai DPR RI, melakukan kegiatan delagasi masyarakat baik dari dalam negeri maupun luar negeri seperti menerima dengan baik kunjungan delagasi dari parlemen negara lain untuk menjalin hubungan baik antara kedua negara, melakukan kegiatan sosialisasi dengan mengadakan kegiatan parlemen kampus dan parlemen remaja yang berfungsi untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai tugas dan fungsi DPR RI, melakukan kegiatan simulasi sidang yang diikut sertakan oleh mahasiswa/i untuk dapat merasakan langsung menjadi anggota Dewan, dan juga melakukan klarifikasi permasalahan terkait isu tertentu atas persetujuan Pimpinan kepada masyarakat maupun media.
2.
Humas Setjen DPR RI menyadari bahwa faktor-faktor internal yang berperan dalam pengelolaan citra positif DPR RI yaitu: Faktor internal yang berperan adalah dengan menjalankan tugas dan fungsi kehumasan DPR RI dengan baik antara lain yakni, menjaga hubungan baik antara internal baik dengan anggota Dewan maupun dengan divisi lain, agar menciptakan keselarasan dan kesinambungan sehingga pengelolaan yang dilakukan akan berjalan dengan baik yang dapat menciptakan citra positif DPR RI. Ada dua faktor lain yakni yang berperan antara kualitas dan kuantitas, untuk kualitas dimana sedikitnya kualitas sumber daya manusia yang bekerja di Humas Setjen DPR RI yang memahami betul tentang humas pemerintahan, padahal dengan tingginya kualitas dari pada SDM yang berkerja sebagai humas akan mempengaruhi pula hasil kerja, adapula kuantitas dimana sangat diperlukannya SDM yang bekerja di Humas
Setjen DPR RI sebagai humas, agar dapat menunjang semuanya. Khususnya karena sangat banyak masyarakat yang datang dan tidak jarang semua orang yang menangani menjadi kualahan seperti tiga orang harus menghadapi 75 hingga 400 orang dari senin hingga jumat setiap harinya, dengan menambah jumlah humas yang bekerja hal ini juga dapat memaksimalkan kinerja humas terutama dalam penyampaian infomasi kepada masyarakat dan pengelolaan citra positif DPR RI di masyarakat. 5.2
Saran Setelah melakukan penelitian terhadap peran Humas Setjen DPR RI dalam upaya mengelola
citra positif DPR RI di mata publik, maka dapat memberikan beberapa saran untuk selanjutnya antara lain : 5.2.1 1.
Saran Praktis Humas Setjen DPR RI harus menambah sumber daya manusia yang berkualitas yang berkerja di Humas Setjen DPR RI dan untuk praktisi-praktisi Humas Setjen DPR RI untuk dapat diberi pelatihan-pelatihan tentang DPR RI agar kemampuan dan pemahaman para praktisi dapat meningkat dan dapat berguna pada internal khususnya dan masyarakat pada umumnya. Contohnya seperti: memberikan usulan kepada pemerintah yang menangani langsung proses penerimaan staff baru, untuk dapat membuka lowongan pekerjaan dengan melampirkan kriteria khusus untuk menambah sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai serta menyewa ahli khusus yang memahami tentang humas pemerintah atau tata cara menjadi humas yang baik untuk memberikan pelatihan khusus kepada praktisi humas yang ada dan kemudian dibekali pendidikan lebih dengan memberikan program pendidikan khusus untuk menjadi humas yang profesional.
2.
Humas Setjen DPR RI dapat berjalan selaras dengan anggota Dewan untuk dapat sama-sama membangun DPR RI yang lebih baik di mata masyarakat. Serta untuk anggota Dewan dan Humas Setjen DPR RI agar lebih menata agenda kegiatan untuk menghindari miscommunication. Contohnya dengan melakukan kegiatan secara bersama-sama, seperti kegiatan penerimaan kunjungan masyarakat dimana Humas Setjen DPR RI dan salah satu anggota Dewan dapat duduk bersama dalam proses penerimaan kunjungan masyarakat.
3.
DPR RI harus lebih terbuka kepada masyarakat juga media agar masyarakat tahu bahwa wakil rakyat telah bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya serta media dapat terarah dalam menyusun berita yang akan disampaikan ke masyarakat untuk menghindari pemberitaan yang negatif. Contohnya anggota Dewan dapat dengan secara rutin dan terjadwal melakukan konferensi pers yang melibatkan wartawan untuk melaporkan hasil kerjanya secara terbuka serta jangan ada lagi kegiatan-kegiatan rapat yang ditutup-tutupi agar wartawan dan masyarakat dapat melihat secara langsung.
5.2.2 1.
Saran Akademis Disarankan untuk selanjutnya yang ingin mengadakan penelitian dengan topik yang sama mengenai “Peran Humas Setjen DPR RI Dalam Upaya Mengelola Citra Positif DPR RI Di Mata Publik” agar menggunakan teori yang lebih baru yang dapat menunjang penelitian dan melakukan penelitian mengenai kegiatan Kehumasan Setjen DPR RI seperti parlemen kampus maupun parlemen remaja yang tidak digunakan dalam penelitian ini agar menemukan keakuratan dalam objektifitas.
2.
Selain itu diharapkan agar selanjutnya dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang lain mengenai DPR RI agar pembaca dapat memandang wawasan dan memperluas ilmu pengetahuan mengenai peran, tugas serta fungsi DPR RI.
5.2.3 1.
Saran Masyarakat/Umum Diharapkan masyarakat lebih berpikir objektif tentang DPR RI, terutama bagi masyarakat yang melihat pemberitaan dari media untuk tidak di cerna langsung, dikarena media memiliki batasan-batasan untuk memberitakan suatu informasi sehingga tidak secara menyeluruh media dapat menginformasikannya yang akan membuat miscommunication dan berdampak munculnya pandangan negatif kepada DPR RI oleh masyarakat.
2.
Masyarakat memiliki inisiatif untuk berkunjung ke DPR RI untuk mendapatkan informasi secara benar tentang DPR RI, sehingga masyarakat dapat menilai DPR RI dari sisi yang berbeda. Serta diharapkan penulisan karya ilmiah selanjutnya mengenai peran Humas Setjen DPR RI dalam upaya meningkatkan brand awareness dan citra positif terhadap Dewan Perwakilan Rakyat dapat memberikan pengetahuan lebih yang diharapkan juga menambah sumber refrensi bagi para pembaca.
REFERENSI BUKU : Ardianto, Elvinaro. (2011). Metode Penelitian untuk Public Relations: Kuantitatif dan. Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Danang. Sunyoto. (2012). Dasar-dasar manajemen pemasaran, Cetakan Pertama, Caps, Yogyakarta. Kartajaya, Hermawan. (2010). The Official MIM Academy Coursebook: Brand Operation. Jakarta: Esensi, Erlangga Group. Kriyantono, Rachmat. (2009). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, cetakan keempat. Jakarta: Kencana.
Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group. Komarudin. (2014). Reformasi Humas Pemerintah. PT. Genesindo Kotler, Philip & Gary Amstrong. (2010). Principles of Marketing, 13th Edition. USA: Pearson Prentice Hall. Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. (2012). Marketing Management 14th Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc., publishing as Prentice Hall Moleong, Lexy J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif, cetakan ketigapuluhsatu, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Morissan. (2010). Mnajemen public relations: Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Nova, Firsan. (2011). Crisis Public Relations. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Ruslan, Rosady. (2011). Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sekretariat Jenderal DPR RI. (2012). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Setjen DPR RI. Sekretariat Jenderal DPR RI. (2011). Selayang Pandang Gedung DPR RI. Sekretariat Jenderal DPR RI. (2011). Selayang Pandang Mekanisme Kerja Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Sekretariat Jenderal DPR RI. (2011). Petunjuk Pedoman Umum Pengelolaan Kehumasan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian, cetakan ke empat. Bandung: Alfabeta Tracy, Sarah J. (2013). Qualitative Research Methods. Collecting Evidence, Crafting Analysis, Communicating Impact. John Wiley & Sons, Ltd., Publication. Widjaja, H.A.W. (2010). Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT Bumi Aksara.
JURNAL : Fikhi
Handayani.
(2013).
Humas
Dalam
Fungsinya
Sebagai
Pembentukan
Citra.http://www.academia.edu/9913015/Humas_dalam_fungsinya_sebagai_pembentu_citra.
Lubis, Elysa, Evawani. (2013). Peran Humas Dalam Membentuk Citra Pemerintah. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=32237&val=2287. Missy Graham, M.A. and Elizabeth Johnson Avery, Ph.D. (2013). Government Public Relations and Social Media: An Analysis of the Preceptions and Trends of Social Media Use at the Local
Government
Level.
http://www.prsa.org/Intelligence/PRJournal/Documents/2013GrahamAvery.pdf. Sari, Luvita, Anna. (2013). Strategi Media Relations Humas DPR RI Dalam Upaya Mengelola Citra Sebagai Lembaga Perwakilan Rakyat. Library.binus.ac.id. Valentin (2013). Political Public Relations in the European Union :Eu Reputation and Relationship Management Under Scrutiny. http://www.prsa.org/intelligence /prjournal/documents/2013valentini.pdf.
WEB : www.dpr.go.id www.antaranews.com www.republika.co.id https://yoyon12.wordpress.com/2011/02/26/tugas-pokok-humas-perusahaan/.
Ant. (2013). DPR pelajari pengelolaan kehumasan parlemen china. 13 November 2013 dari parlemen.bintangpos.com Armanias, Iwan. (2015). Anggaran DPR Disusun dengan Perhitungan yang Matang. 16 April 2015 dari www.dpr.go.id. Zuhri, Damanhuri. (2015). Ulah Anggota Buat Citra DPR Makin Jelek, 11 April 2015 dari www.republika.co.id.
RIWAYAT PENULISAN Nama
: Febrilla Amalia Rudhiawan
Tempat, Tanggal, Lahir
: Tangerang, 03 Februari 1993
Pendidikan Terakhir
: S1, Komunikasi Pemasaran, BINUS
Jabatan
: Humas