PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST PADA MATERI HADIST MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV MI SURUH 02 TAHUN 2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd.I )
Oleh: WAKHID HASYIM NIM: 11408121
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) SALATIGA 2010
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: Wakhid Hasyim
NIM
: 114 08 121
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul
:
PENINGKATAN
PRESTASI
BELAJAR
MATA
PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST PADA MATERI HADIST MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV MI SURUH II TAHUN 2010 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 19 Agustus 2010 Pembimbing
Hammam, M.Pd NIP.197306102000031001
KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : WWW.stainsalatiga. Ac. Id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN SKRIPSI Judul
:
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIST PADA MATERI HADIST MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV MI SURUH II TAHUN 2010 ”
Nama
:
Wakhid Hasyim
NIM
:
114 08 121
Program Studi
:
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Salatiga,
Syawal 1431H ──────────────── Agustus 2010M
Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP.195808271983031002
Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd NIP. 196701121992031005
Penguji I
Penguji I
Achmad Maimun M.Ag. NIP.197005101998031003
Muna Erawati M.Si NIP. 197512181999032002 Pembimbing
Hammam, M.Pd NIP.197306102000031001
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
:
Wakhid Hasyim
NIM
:
114 08 121
Jurusan
:
Tarbiyah
Program Studi
:
Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, I8 Agustus 2010 Yang Menyatakan
Wakhid Hasyim
MOTTO
BERTAMBAH = BERKURANG (AKU PASTI KEMBALI)
PERSEMBAHAN
SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA
DIRIKU SENDIRI Dalam DOA: 1.
Semoga Menjadi Lebih Baik Untuk Bisa Berkhidmat Pada Ibu, Ibu, Ibu dan Bapak
2.
Aku Akan Setia Kepada Orang yang Melahirkan Putra Putriku
3.
Jadilah Putra dan Putri Yang Berakidah, Berakhlak dan Menguasai Dunia
4.
Semoga Berkumpul Dalam Keadaan Ikhlas Untuk Semua Orang yang Telah Dipertemukan
ABSTRAK Hasyim, Wakhid 2010. Jurusan Tarbiyah. Progdi PAI-Ekstensi. STAIN Salatiga. Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist Materi Hadist Melalui Metode Drill Pada Siswa Kelas IV MI Suruh 02 Tahun 2010. Skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) peningkatan minat siswa pada pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadist materi hadist melalui metode drill pada siswa Kelas IV MI Suruh 02 Tahun 2010. (2) peningkaan prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadist materi hadist melalui metode drill pada siswa Kelas IV MI Suruh02 Tahun 2010. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Suruh 02 Tahun 2010, berjumlah 20 siswa. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari dua siklus yang dilaksanakan pada bulan Mei 2010. Data diambil dengan cara observasi proses pembelajaran, wawancara, pre test dan tes formatif.
Analisis yang dilakukan adalah analisis diskriptif
kuantitatif, dengan teknik simpangan dan presentase. Untuk kesimpulan digunakan teknik teknik berfikir induktif dan deduktif. Kesimpulan hasil penelitian adalah : (1) Minat siswa mengalami kenaikan pada siklus 1 kategori baik=40%(8 siswa) dan pada siklus II kategori baik=90%(18 siswa) (2) Prestasi belajar siswa juga mengalami kenaikan pada pre test=60%(12 siswa) dan pada siklus II=100%(20 siswa) Kata Kunci : PTK, prestasi belajar, metode drill, mapel Al-Quran Hadist.
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga pada kesempatan ini dapat menyelesaikan skripsi berjudul: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS PADA MATERI HADIS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV MI SURUH 02 TAHUN 2010. Sehingga dapat memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terealisasi. Oleh karena itu maka penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag sebagai Ketua STAIN Salatiga yang telah merestui pembahasan skripsi ini. 2. Drs. Djoko Sutopo sebagai Ketua Program Studi Ekstensi. 3. Hammam, M.Pd yang telah memberikan dan pengarahan kepada penulis. 4. Para Dosen dan Staf Pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Suharno, selaku Kepala MI Suruh 02 yang telah memberikan ijin penelitian. 6. Istri, Ibu, Bapak dan saudara-saudaraku yang telah membantu secara moril dan materiil dalam penyusunan skripsi ini, serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga amal baik dan bantuan tersebut dibalas oleh Allah SWT sebagai amal shaleh. Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya. Amin. Suruh, Penulis
September 2010
Wakhid Hasyim
DAFTAR ISI SAMPUL SKRIPSI…………………………………………………………
i
LOGO STAIN SALATIGA………………………………………………...
ii
JUDUL SKRIPSI…………………………………………………………...
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………...……………...
iv
PENGESAHAN KELULUSAN………………………………………….....
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………………………………......
vi
MOTTO……………………………………………………………………..
vii
PERSEMBAHAN…………………………………………………………...
viii
ABSTRAK…………………………………………………………………..
ix
KATA PENGANTAR………………………………………………………
x
DAFTAR ISI………………………………………………………………...
xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………...………
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………….
1
B. Rumsan Masalah………………………………………………….
3
C. tujuan Penelitian…………………………………………………..
3
D. Manfaat Penelitian………………………………………………..
4
E. Hipotesis…………………………………………………………..
4
F. Definisi Operasional………………………………………………
5
G. Metode Penelitian………………………………………………...
10
H. Sistematika Penulisan…………………………………………….
20
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar………………………………………………...
23
B. Prestasi Belajar……………………………………………………
25
C. Metode Drill………………………………………………………
34
D. Hadist……………………………………………………………..
41
E. Hadist pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadist Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah…………………………………………………………
42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi, Subyek dan Obyek Penelitian……………………………
43
B. Deskripsi Siklus I…………………………………………………
44
C. Deskripsi Siklus II………………………………………………...
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian…………………………………………………...
54
B. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………..
61
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………….…………
65
B. Saran……………………………………………………………....
65
Daftar Pustka Lampiran-Lampiran
DAFTAR TABEL Tabel
Tentang
Halaman
1
Indikator Penilaian
17
2
Skala Pengukuran Minat
17
3
Kriteria Pengukuran Prestasi Belajar
18
4
Daftar Siswa kelas IV MI Suruh 02
43
5
Hasil Observasi Minat Terhadap Siswa
54
6
Analisa Hasil Pengamatan Minat
55
7
Perolehan Hasil Pre Test
56
8
Analisa Hasil Pre Test
57
9
Perolehan Hasil Belajar Siklus I
58
10
Analisa Hasil Belajar Siklus I
59
11
Perolehan Hasil Belajar Siklus II
59
12
Analisa Hasil Belajar Siklus II
60
13
Perbandingan Hasil Belajar Siswa Sebelum
62
Pelaksanaan Tindakan Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dua peninggalan Rasulullah terhadap umatnya adalah Al Quran dan hadist. Mempelajari hadist termasuk ibadah dan mengamalkan hadist merupakan bentuk cinta seorang hamba terhadap Rasulullah SAW. Oleh karena itu, sangat penting sekali bagi seseorang yang mengajarkan hadist dengan baik dan benar kepada anak sejak dini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan di atas dapat diwujudkan dalam praktek belajar mengajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadist di kelas. Salah satu ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur‟an Hadist di Madrasah Ibtidaiyah adalah
menterjemahkan hadist
dan memahami
kandungan hadist. Dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadist di MI Suruh 02 masih banyak siswa yang belum memahami kandungan hadist setelah mempelajarinya. Selama ini proses pembelajaran
Al-Qur‟an Hadist yang melibatkan antara
guru dan siswa masih belum maksimal. Metode yang selama ini digunakan metode ceramah dirasa belum mampu meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Dalam proses pembelajaran, siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan dari guru. Sehingga ditengah-tengah proses belajar mengajar ditemukan siswa yang mengantuk, bicara sendiri serta melamun. Akibatnya
1
siswa kurang mampu menyerap dan memahami materi yang diberikan. Hal ini berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Di sisi lain materi pembelajaran Al-Qur‟an Hadist dipahami siswa dan guru sebagai materi yang bersifat hafalan dan terkesan mengejar target penyelesaian pokok bahasan saja, sehingga penguasaan materi hanya sampai pada ranah kognitif saja sedangkan dalam pembentukan sikap serta pembiasaan sangat minim. Oleh karena itu guru dituntut untuk mampu memberikan metode yang tepat agar hasil yang dicapai oleh siswa bisa mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode drill untuk mengatasi permasalahan di atas. Metode drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinyu untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. Dengan latihan yang teratur dan setahap demi setahap maka materi yang diberikan akan lebih melekat pada diri anak. Selain itu dengan metode drill dapat membina anak dalam meningkatkan penguasaan keterampilan, bahkan mungkin siswa dapat memiliki penguasaan tersebut secara sempurna. 1 Dengan metode drill diharapkan adanya perubahan yang berupa peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada mapel Al-Qur‟an Hadist materi hadist pada siswa kelas IV MI Suruh 02 tahun 2010.
1
Roestiyah, Nk., Strategi Belajar mengajar, Jakarta, Bina aksara, 1985, hlm. 125.
2
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengangkat permasalahan tersebut menjadi judul skripsi Penelitian Tindakan Kelas “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR‟AN HADIST PADA MATERI HADIST MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV MI SURUH 02 TAHUN 2010 ” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat dirumuskan permasalahan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah metode drill dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Al- Qur‟an Hadist materi hadist pada siswa kelas IV MI Suruh 02 tahun 2010 ? 2. Apakah metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al- Qur‟an Hadist materi hadist pada siswa kelas IV MI Suruh 02 tahun 2010 ? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan minat belajar siswa mata pelajaran Al-Qur‟an Hadist materi hadist pada siswa kelas IV MI Suruh 02 tahun 2010.
3
2. Untuk mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Al-Qur‟an Hadist materi hadist pada siswa kelas IV MI Suruh 02 tahun 2010. D. Manfaat Penelitian Tindakan Penelitian tindakan kelas ini diharapkan membawa manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Siswa, penelitian ini dapat digunakan bagi siswa untuk dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadist materi hadist. 2. Bagi Guru adalah dapat menemukan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. 3. Bagi Sekolah, apabila prestasi belajar siswa meningkatkan maka sekolah akan mengalami peningkatan mutu yang bermuara pada meningkatnya kredibilitas sekolah. E. Hipotesis Jika metode drill dilaksanakan dengan baik untuk pengajaran Hadist tentang menterjemahkan hadist tentang niat maka diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
4
F. Definisi Operasional 1.
Belajar a.
Pengertian Belajar Belajar adalah perbuatan yang bersifat kompleks, karena merupakan suatu proses yang dipengaruhi atau dibentuk oleh banyak faktor dan meliputi berbagai aspek baik yang bersumber dari dalam diri maupun yang bersumber dari luar diri manusia. Karena sifatnya yang
kompleks
itu,
maka
para
ahli
dalam
bidang
ini
menginterprestasikannya dalam berbagai segi dengan metodenya sendiri-sendiri. Definisi-definisi tersebut diantaranya 2 : 1) Belajar menurut Ilmu jiwa daya, belajar adalah usaha melatih daya-daya itu agar berkembang. 2) Belajar menurut Ilmu jiwa assosiasi, belajar berarti mmbentuk hubungan-hubungan stimulus response dan melatih hubunganhubungan itu agar bertalian erat. 3) Belajar menurut Ilmu jiwa Gestalt, belajar berarti mengalami, berbuat, berreaksi, berpikir secara kritis. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan, belajar adalah suatu proses seseorang untuk memperoleh berbagai
2
Oemar Hamalik, Metoda dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung, Tarsito,1990, hlm.23.
5
kecakapan, ketrampilan, dan sikap.3 Belajar juga dapat diartikan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.4 Berdasarkan pengertian di atas, maka maksud belajar dalam penelitian ini adalah proses siswa untuk memperoleh kecakapan dan ketrampilan dalam membaca dan mengartikan hadist, sehingga diharapkan siswa dapat mengerti, memahami kandungan hadist dan dapat menerapkannya dalam kehidupan. b. Pengertian Pretasi Belajar Prestasi merupakan bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai. 5 Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan proses belajar. Prestasi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah siswa mampu mengartikan hadist dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari -hari.
3
4
5
Margaret E. Bell Gredler, Belajar dan membelajarkan. Terj. Munandir, Cet.2, Jakarta, Raja Grafindo, 1994, hlm.1. Oemar Hamalik, op.cit., Hlm. 21. W.S. winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta, Gramedia, 1984, hlm. 768.
6
2.
Metode Drill a.
Pengertian Metode Metode adalah cara yang sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan6. Definisi lain dari metode adalah cara guru menyampaikan atau menyajikan pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, untuk mencapai kompetensi dasar.7
b. Metode Drill Metode drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinyu untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. 8 Metode drill adalah suatu teknik yang dapat diartikan dengan suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan latihan-latihan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. 9
6
7
8
9
Oemar Hamalik., op.cit hlm.23. Op.cit.,.hlm. 413. Sriyono, dkk., Teknik belajar Mengajar Dalam CBSA, Rineka Cipta, 1992, hlm. 112. Roestiyah, Nk., op.cit.
7
Metode ini berasal dari metode Herbart, yaitu asosiasi dan ulangan tanggapan, yang dimaksudkan untuk memperkuat tanggapan pelajaran pada murid-murid. 10 Mengingat metode drill mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut : a)
Menimbulkan
adaptasi
mekanis
terhadap
„verbalis”.
Sehingga
lingkungannya. pengetahuan
b) Membentuk
berakibat pada kurangnya penggunaan rasio serta terhambatnya inisiatif. c)
Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku
d) Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik kepada mata pelajaran maupun kepada gurunya. e)
Latihan yang dilakukan dengan pengawasan yang ketat dan dalam
suasana
yang
serius
mudah
sekali
menimbulkan kebosanan dan kejengkelan.
10
Zuharini, dkk., Methodik Khusus Pendidikan Agama, Malang, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, 1983, hlm. 106.
8
Maka metode drill yang dimaksud peneliti adalah metode drill yang disempurnakan dengan tambahan teknik pemberian kartu, diskusi dan pengelompokan. 3.
Hadist Menurut bahasa Hadist berarti al jadid (baru), al khabar(berita), pesan keagamaan, pembicaraan. Sedang menurut istilah hadist adalah pembicaraan yang diriwayatkan kepada Nabi Muhammad SAW.11
4.
Karakteristik Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist Mata pelajaran Al-Qur‟an Hadist merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan Agama Islam. Karena Mata pelajaran AlQur‟an Hadist memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya dan mengamalkan sunah Rasulullah, mempelajari dan mempraktikan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur‟an dan hadist sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu tujuan dari mata pelajaran Al-Qur‟an Hadist adalah memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari membaca Al-Qur‟an dan Hadist .
11
Zuhri, Muh,Hadist Nabi Telaah Historis dan Metodologisi, Yogya, Tiara Wacana, 2003 , hlm 1.
9
Penekanan Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadist di Madrasah Ibtidaiyah adalah kemampuan memahami isi kandungan hadist dengan baik dan benar. Untuk memahami isi kandungan hadist dengan baik dan benar seorang siswa harus mempelajari dan mengetahui arti kata dari hadist yang menggunakan bahasa arab. Pada mata pelajaran Al-qur‟an Hadist, mengetahui arti dari hadist merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. G. Metode Penelitian 1. Setting Penelitian Setting penelitian menjelaskan tentang lokasi dan gambaran tentang sekelompok siswa atau subyek yang dikenai tindakan.12 Berdasarkan pengertian di atas, maka setting dalam penelitian ini dijelaskan lokasi penelitian berada di MI Suruh 02, beralamat di Dusun Morangan Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Subyek yang dikenai tindakan adalah siswa dan Guru kelas IV pada sekolah tersebut. Penelitian ini adalah penelitian populasi yang artinya semua populasi siswa kelas IV MI Suruh 02 pada tahun pelajaran 2009/2010 menjadi sampel penelitian.
12
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Cet Ke-4, Jakarta, Bumi Aksara, 2007, hlm 39.
10
2. Sasaran Penelitian Sasaran penelitian adalah perubahan apa yang diinginkan dari subyek yang dikenai tindakan yaitu target yang diharapkan. 13 Dengan penelitian ini maka sasaran penelitian dalam penelitian ini adalah : a. Faktor Siswa Perubahan yang diinginkan adalah meningkatnya minat dan prestasi siswa pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadist. Fokus pengamatannya
adalah
keaktifan
siswa
dalam
pembelajaran,
keseriusan siswa dalam pembelajaran dan hasil yang dicapai oleh siswa. b. Faktor Guru Perubahan yang diinginkan adalah meningkatnya keterampilan guru dalam mengelola kelas, membelajarkan siswa dengan metode yang tepat, dan kemampuannya membangkitkan motivasi kepada siswa. Fokus penelitiannya adalah proses pembelajaran, interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Indikator keberhasilannya adalah respon positif ketika guru memfasilitasi siswa yang mungkin belum paham dengan apa yang dipelajari.
13
Ibid. hlm 39
11
3. Rencana Tindakan Rencana tindakan adalah gambaran tentang langkah-langkah riil yang akan dilakukan dalam tindakan. Dari pengertian ini dijelaskan rencana tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Pada
awal
kegiatan
dilakukan
refleksi
terhadap
proses
pembelajaran yang terjadi sebelumnya. Dari refleksi tersebut kemudian mengidentifikasi masalah, mendiskusikan permasalahan dengan teman sejawat, melakukan kajian teori, dan mengkaji strategi pembelajaran yang relevan. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut di atas ditentukan langkah paling tepat untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadist materi hadist menggunakan metode drill. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan berdasarkan perkembangan yang dicapai. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu : a.
Menyusun Rencana Kegiatan Menyusun rencana kegiatan ini meliputi: membuat rencana pembelajaran, menyiapkan sumber dan alat pembelajaran, menyusun lembar observasi, menyusun alat evaluasi.
12
b.
Pelaksanaaan Kegiatan Yaitu melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan.
c.
Observasi Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran dalam dua siklus.
d.
Refleksi Berdasarkan hasil observasi guru melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang baru saja dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas proses pembelajaran. Dengan refleksi akan diketahui kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran untuk diperbaiki pada siklus berikutnya. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan penelitian:
a.
Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 Mei 2010. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah: 1) Menyusun rencana kegiatan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: a)
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
13
b)
Menyusun pre test
c)
Menyusun tes formatif
d)
Membuat alat peraga
e)
Menyusun lembar pengamatan
2) Pelaksanaan kegiatan Kegiatan pada tahap ini adalah; a)
Mempersiapkan alat-alat pembelajaran yan telah disusun sebelumnya
b) Salam pembuka c)
Menjelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan
d) Melaksanakan pre test e)
menganalisa hasil test
f)
Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan Rencana Pembelajaran
g) Evaluasi h) Penutup 3) Observasi Pada tahap ini peneliti tidak melakukan observasi sendiri. Akan tetapi dibantu oleh teman sejawat dalam melakukan observasi. Tahap observasi adalah: a)
Menyiapkan lembar pengamatan PBM guru dan siswa
14
b) Melaksanakan observadi pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti hingga kegiatan akhir c)
Melakukan penskoran pada lembar pengamatan PBM guru dan siswa
4) Refleksi Kegiatan pada tahap ini meliputi: a)
Melakukan diskusi degan observator
b) Menganalisa permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran c)
Mencari solusi untuk memecahkan masalah
d) Menentukan langkah yang tepat untuk pembelajaran berikutnya b.
Siklus II Siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 24 Mei 2010. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah: 1) Menyusun rencana kegiatan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: a)
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
b) Menyusun tes formatif c)
Membuat alat peraga
d) Menyusun lembar pengamatan
15
2) Pelaksanaan kegiatan Kegiatan pada tahap ini adalah; a)
Mempersiapkan alat-alat pembelajaran yang telah disusun sebelumnya
b) Salam pembuka c)
Menjelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan
d) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan Rencana Pembelajaran e)
Evaluasi
f)
Penutup
3) Observasi Tahap observasi adalah: a)
Menyiapkan lembar pengamatan PBM guru dan siswa
b) Melaksanakan observadi pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti hingga kegiatan akhir c)
Melakukan penskoran pada lembar pengamatan PBM guru dan siswa
4) Refleksi Kegiatan pada tahap ini meliputi: a)
Melakukan diskusi degan observator
b) Menganalisa permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran
16
4. Indikator Penelitian Untuk
mengetahui
tingkat
keberhasilan penelitian dalam
meningkatkan motivasi, keaktifan dan prestasi belajar hadist melalui metode drill, maka digunakanlah indikator. Indikator berfungsi sebagai alat ukur keberhasilan penelitian. Indikator-indikator tersebut tersaji dalam tabel berikut ini : Tabel 1 Indikator Penelitian
Prestasi Belajar
Minat 1.
Visual activities, berupa membaca dan memperhatikan penjelasan guru.
1.Ketuntasan Nilai (KKM) mencapai 70
Minimal
2.
Oral activities, bertanya
2.Nilai rata-rata mencapai 80
3.
Listening, mendengarkan penjelasan guru, diskusi
3.Porsentasi kelulusan mencapai 90%
Kriteria Pengukuran dari indikator-indikator di atas adalah sebagai berikut : a. Minat Tabel 2 Skala Pengukuran Minat
Skala
Prediket
1
Kurang
2-3
Cukup
4-5
Baik
6
Baik Sekali
17
b. Prestasi Belajar Tabel 3 Kriteria Pengukuran Prestasi Belajar
Skala
Prediket
40-55
Kurang
60-75
Cukup
80-100
Baik
5. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Berdasarkan pengertian tersebut, maka ditentukan instrumen pada penelitian ini berupa dokumen. Dokumen-dokumen tersebut antara lain : a.
Silabus Silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, serta penelitian hasil belajar.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Yaitu perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RP berisi kompetensi dasar, indikator penyampaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus dan kegiatan belajar mengajar. c.
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
18
1)
Lembar observasi pengolahan pembelajaran metode drill, untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.
2)
Lembar observasi aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
d. Tes Formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes formatif diberikan pada setiap akhir putaran. 6. Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan pembelajaran metode drill, observasi aktivitas siswa dan guru serta tes formatif. 7. Teknik Analisa Data Setelah semua data terkumpul dilakukan analisis data dengan teknik sebagai berikut: a.
Semua data yang terkumpul disajikan dalam bentuk deskriptif kuantitatif .
b.
Untuk pembahasan dan kesimpulan digunakan teknik analisis deduktif dan induktif. Analisis deduktif berarti menyimpulkan hubungan yang tadinya tidak tampak berdasarkan generalisasi yang sudah ada. Sedangkan induktif berarti mengorganisasikan fakta-
19
fakta atau hasil pengamatan yang terpisah-pisah menjadi suatu rangkaian hubungan.14 c.
Untuk prestasi belajar digunakan dua teknik analisis data yaitu dengan:. 1)
Untuk mencari nilai rata-rata menggunakan simpangan dengan rumus15 X
Dengan Keterangan :
2)
X N
X
: Nilai rata-rata
X
: Jumlah semua nilai siswa
N
: Jumlah Siswa
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
P=
SiswaLulus x100% Siswa
H. Sistematika Penulisan Penulisan laporan hasil penelitian disusun dengan sistematika sebagai berikut :
14
Saifudin Azwar, Metode Penelitian, Cet VIII, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007, hlm 40.
15
Sutrisno Hadi, Statistik Jilid I, Yogyakarta, Andi Offset, 1989, hlm. 36
20
1. Bagian awal, meliputi: Halaman sampul, Lembar logo, Halaman judul, Lembar persetujuan ( terdiri dari: Lembar persetujuan pembimbing dan Lembar persetujuan dan pengesahan), Pernyataan keaslian penulis, Motto,
Persembahan, Kata pengantar, Abstrak, Daftar
isi, Daftar tabel dan daftar lampiran. 2. Bagian Inti, meliputi : a.
Bab Pendahuluan yang mencakup: Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Hipotesis,
Definisi
operasional,
Metode
penelitian,
Sistematika penulisan. b.
Bab ke 2 tentang Kajian Pustaka Kajian Pustaka akan membahas: Belajar, Prestasi Belajar, Metode Drill, Hadist dan Hadist dalam materi Al-Qur‟an Hadist Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah.
c.
Bab ke 3 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan Penelitian memuat: Lokasi, subyek dan obyek penelitian, Deskripsi pelaksanaan siklus I,
Deskripsi
pelaksanaan siklus II. d.
Bab ke 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian memuat: data prestasi belajar (pre test, Siklus I, dan siklus II) , data hasil observasi terhadap guru
21
dan siswa,
refleksi keberhasilan dan kegagalan ,
Pembahasan tiap siklus. e.
Bab ke 5 Penutup, Penutup meliputi Kesimpulan dan Saran.
3. Bagian Akhir, meliputi: Daftar pustaka, Lampiran, Daftar Riwayat Hidup Penulis.
22
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Belajar Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah
semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya atau siswanya berhasil menyebutkan kembali secara lisan informasi yang telah didapat sebelumnya. Selain itu ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis. Orang yang mempunyai pandangan seperti ini biasanya akan merasa cukup puas bila anak–anak mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat dan tujuan keterampilan tersebut. Para ahli pendidikan juga memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam mendefinisikan belajar. Hal ini disebabkan perbuatan belajar itu sendiri adalah perbuatan yang bersifat kompleks, karena merupakan suatu proses yang dipengaruhi atau dibentuk oleh banyak faktor dan meliputi berbagai aspek baik yang bersumber dari dalam diri maupun yang bersumber dari luar diri manusia.
23
Ada beberapa definisi tentang belajar yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan, antara lain : 1.
Menurut Cronbach, Harold Spears, Geoch dalam (Sardiman:1992 ) dituliskan sebagai berikut 16 : a.
Cronbach memberikan definisi : “ Learning is shown by a change in behavior as a result of experience ”. Yang artinya belajar ditunjukkan dengan perubahan tingkah laku sebagai sebuah hasil dari pengalaman.
b.
Harold Spears memberikan batasan : “ Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen and to follow direction ”. Yang berarti bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru mencoba sesuatu pada diri mereka sendiri, mendengar dan mengikuti petunjuk.
c.
Geoch, mengatakan : “ Learning is a change in performance as a result of practice “. Artinya belajar adalah sebuah perubahan dalam perbuatan sebagai hasil dari latihan.
2.
Menurut Chaplin dan Hintzman dalam Muhibbin Syah:1995 17 dituliskan :
16
Sardiman, A.M., Interaksi dan motivasi belajar mengajar, edisi 1, Cet ke-4, Jakarta, Rajawali,1992, hlm.22.
17
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1995.hlm. 90
24
a. Chaplin mengatakan : “ Belajar adalah proses memperoleh perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. b. Hintzman menyatakan : “ Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Oemar Hamalik menyatakan bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat adanya suatu pengalaman dan latihan. 18 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
B. Prestasi Belajar 1.
Pengertian Prestasi Belajar Prestasi merupakan bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai..19 Sedangkan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai peserta didik setelah melakukan proses belajar.
18
Oemar Hamalik, Metoda dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung, Tarsito,1990, hlm.21.
19
W.S. winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta, Gramedia, 1984, hlm. 768.
25
Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yangyang dimiliki seseorang. 20 Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya baik perilaku dalam bentuk penguasaan, pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Di sekolah hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata-mata pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat penguasaan pelajaran pada suatu mata pelajaran biasanya dilambangkan dengan angka-angka 0 – 10 pada pendidikan dasar dan menengah, dan huruf - huruf A,B,C dan D pada pendidikan tinggi. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mutu atau kualitas pendidikan dikatakan berhasil apabila menunjukkan tingkat memuaskan. Sedangkan prestasi belajar dikatakan berhasil apabila dalam proses pembelajaran itu berjalan dengan lancar. Kelancaran proses mengajar tidak dapat terwujud dengan baik tanpa adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Ngalim Purwanto, faktor-faktor tersebut dapat berasal dari diri individu sendiri (internal) yang meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Selain itu dapat juga berasal dari luar diri sendiri (eksternal) yang meliputi alam, keluarga, guru dan masyarakat.21
20
Nana Syaodih. S., Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya, Cet Ke1, 2003, hlm. 102
21
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remadja Karya, 1987, hlm. 106.
26
a.
Faktor Internal Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seorang siswa. Faktor internal ini meliputi : 1) Faktor Fisiologis Faktor fisiologis meliputi keadaan tonus jasmani dan fungsi fisiologis terutama panca indra. Keadaan tonus jasmani
dapat
melatar
belakangi
aktivitas
belajar..
Kurangnya tonus jasmani dapat mengakibatkan kelesuan, lekas mengantuk, lakas lelah dan sebagainya, yang akhirnya akan menurunkan daya konsentrasi siswa dan berujung rendahnya prestasi belajar siswa. Keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar, keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya daripada yang tidak lelah. Panca
indra
merupakan
pintu
gerbang
ilmu
pengetahuan yang menghubungkan manusia dengan dunia luar, melalui urat-urat syaraf yang tersusun secara sangat dan berfungsi dengan kecermatan. Baiknya berfungsinya panca indra merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik.
27
2) Faktor Psikologis Faktor Psikologis yang mempengaruhi proses belajar diantaranya : a)
Bakat Bakat merupakan suatu kapasitas atau potensi yang belum dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar, bakat berkenaan dengan kemungkinan menguasai sesuatu pola tingkah laku dalam aspek kehidupan tertentu.22 Gilford ( 1959) mengemukakan bahwa bakat terdiri dari tiga komponen yaitu komponen intelektual, perseptual dan psikomotorik23. Komponen intelektual terdiri dari aspek pengenalan,
ingatan,
berpikir
konvergen, berpikir divergen dan evaluasi. Komponen perseptual terdiri dari aspek pemusatan perhatian, ketajaman indra, orientasi ruang waktu, keluasan dan kecepatan
mempersepsi.
Sedangkan
komponen
psikomotorik terdiri dari aspek rangsangan, kekuatan dan kecepatan gerak, ketepatan, koordinasi gerak dan kelenturan. Suatu bakat dibentuk oleh kombinasi dari aspek-aspek tersebut . Tinggi rendahnya suatu bakat 22
Nana syaodih. Op.cit., hlm. 102.
23
Ibid.,hlm.102.
28
yang dimiliki seseorang ditentukan oleh kualitas dan tiap aspek yang mendukung bakat tersebut dan juga keterpaduan aspek-aspek tersebut. b) Minat Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap ke sesuatu hal yang berharga bagi seseorang. Sesuatu yang berharga
bagi
seseorang
adalah
sesuai
dengan
kebutuhannya. 24 Menurut Bernard, minat timbul tidak secara spontan melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar/bekerja.25 Seorang siswa yang memiliki minat yang besar terhadap suatu mata pelajaran ia kemudian akan memusatkan perhatiannya yang intensif terhadap materi pelajaran tersebut yang memungkinkan siswa tadi belajar lebih giat dan akhirnya mencapi prestasi yang diinginkan.
24
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, edisi 1, Cet Ke-3, Jakarta, Bumi Aksara, 2001, hlm. 133
25
Sardiman, A.M., Op.Cit ,1992, hlm 76.
29
c)
Kecerdasan Banyak orang berpendapat, bahwa kecerdasan merupakan salah satu faktor penting yang ikut menentukan berhasil atau gagalnya belajar seseorang. Terlebih-lebih pada waktu anak masih sangat muda, kecerdasan sangat besar pengaruhnya. Kecerdasan atau intelejensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu.26 Intelejensi menunjuk kepada cara individu berbuat, apakah berbuat dengan cara yang cerdas, kurang cerdas atau tidak cerdas sama sekali. Suatu perbuatan yang cerdas ditandai oleh perbuatan yang cepat dan tepat dalam suatu situasi, dalam melihat hibungan antar unsur,
dalam
menarik
kesimpulan
serta
dalam
mengambil keputusan atau tindakan.27 d) Motivasi Motif adalah daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
26
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, edisi 2, Cet ke-2, Bandung, Remadja Karya, 1987, hlm.59.
27
Nana Syaodih, op.cit.hlm.93.
30
mencapai suatu tujuan tertentu.28 Sedangkan motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat tertentu.
Sedangkan
motivasi
belajar
adalah
keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang
menimbulkan
kegiatan
belajar,
menjamin
kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan. 29 Motivasi belajar memegang peranan yang penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang termotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar dibedakan menjadi dua, yaitu : (1) Motivasi Ektrinsik Motivasi ektrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar siswa itu sendiri tapi suatu aktivitas
belajar
dimulai
dan
diteruskan,
berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar sendiri. Misal belajar untuk mendapat hadiah,
28
Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan cet 1., Karya Abditama, Surabaya,hlm. 101.
29
Ibid. Hlm.102.
31
belajar untuk menghindari hukuman, belajar untuk mendapat angka yang bagus dan sebagainya. (2) Motivasi Instrinsik Motivasi instrinsik yaitu bahwa suatu aktivitas
atau kegiatan belajar
dimulai dan
diteruskan berdasar penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar itu. Emerd dalam (S.Nasution: 2000:8) menuliskan : “ The reward of a thing well done is to have done it”, yang berari ganjaran bagi sesuatu yang dilakukan
dengan
baik
ialah
telah
melakukannya. 30. b.
Faktor Eksternal Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri seorang siswa. Faktor-faktor ini meliputi : 1)
Alam Kondisi alam juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Jauhnya jarak antara sekolah dengan rumah, baik
30
S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar., Jakarat a, Bumi Aksara ,2000,hlm.8
32
yang ditempuh dengan berjalan kaki atau naik kendaraan yang cukup lama dapat menyebabkan kelelahan pada siswa, yang berakibat pada rendahnya konsentrasi siswa. Selain itu letak sekolah yang dekat dengan jalan raya, pasar atau tempat keramaian yang bisa berakibat pada menurunnya daya konsentrasi siswa yang berujung pada menurunnya prestasi siswa. 2)
Keluarga Suasana dan keadaan keluarga yang bermacammacam tidak mau turut menentukan bagaimana dan sampai dimana belajar dialami dan dicapai oleh anak-anak. Selain itu ada atu tidaknya fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam belajar juga turut memegang kekuasaan.
3)
Guru dan cara mengajar Peran guru atu pengajar di sekolah sangat penting pula. Sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, bagaimana cara guru mengajarkan pengetahuan kepada
siswa
bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai.
33
menentukan
4)
Sarana dan Prasarana di sekolah Sekolah
yang
cukup
memiliki
alat-alat
dan
perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik dan kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat
itu akan mempermudah dan
mempercepat belajar anak. 5)
Masyarakat Sama halnya dengan keluraga, masyarakat juga memiliki peran dalam mensukseskan proses belajar. Kondisi masyarakat di lingkungan yang kumuh dan serba kekurangan
dan
anak-anak
penganggur,misalnya,akan
mempengaruhi hasil belajr siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimilikinya. C. Metode Drill 1.
Pengertian Metode Metode adalah suatu sistem atau cara yang mengatur suatu cita-cita.31 Metode juga diartikan cara yang sebaik-baiknya mencapai tujuan.32
31
Nur Uhbiyati & Abu Ahmadi., Ilmu Pendidikan Islam I, Jakarta, Pustaka Setia, 1995, hlm136.
34
Sedangkan metode pembelajaran merupakan cara guru menyajikan atau
mengemas materi pembelajaran kepada siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran. 33 Metode Pembelajaran dapat pula diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau seorang instruktur. Sedangkan metode mengajar adalah tehnik penyajian yang dilakukan guru untuk mengajar / menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas atau pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar.34 2.
Metode drill a. Pengertian Metode Drill Metode drill disebut juga latihan siap. Metode drill adalah cara mengajar di mana siswa melaksanakan latihan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. 35 Pengertian lain dari metode drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali atau
32
Winarno Surakhmad, Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar, Edisi ke V, Bandung, Tarsito, 1986, hlm 23.
33
Suprayekti, Interaksi Belajar Mengajar, Jakarta, Dirjen Dikdasmen, Cet Ke-1, 2003, hlm. 13.
34
Mansur, Strategi Belajar Mengajar, Modul 1-6, Jakarta, Dirjen Pembinaan Agama Islam RI, 1995, hlm. 29.
35
Roestiyah, NK., Startegi Belajar Mengajar, Jakarta, Bina Aksara, 1985, hlm. 125.
35
kontinyu untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. 36 Istilah drill atau latihan sering disamakan dengan istilah “ulangan”, padahal maksudnya berbeda. Latiahan dimaksudkan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya. Sedangkan ulangan adalah hanya sekedar untuk mengukur sejauhmana ia menyerap pelajaran tersebut.37 Sehingga dalam proses pembelajaran dengan metode drill bukan berarti pengulangan yang persis sama dengan apa yang telah dipelajari sebelumnya oleh siswa, akan tetapi adanya situasi yang berbeda serta pengaruh latiahan pertama, maka latihan kedua, ketiga dan seterusnya akan lain sifatnya. b. Tujuan Metode Drill Menurut Arif Armai tujuan metode drill antara lain38 : 1) Memiliki keterampilan motorik / gerak, seperti menghafal kata-kata, menulis, mempergunakan alat, dan melaksanakan gerak dalam olahraga, tari dan sebagainya.
36
Sriyono, Dkk., Teknik Belajar dan Mengajar dalam CBSA, Rineka Cipta, 1992, hlm 112.
37
Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarata, Ciputat Press, 2002, hlm.
38
Ibid.,hlm 174-175.
36
2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, mengenal benda dalam matematika, kimia, tanda baca dan sebagainya. 3) Memiliki kemamapuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain seperti hubungan sebab akibat, penggunaan simbol dalam peta. 4) Dapat menggunakan daya fikirnya yang makin lama makin bertambah baik. 5) Pengetahuan anak didik akan bertambah dari berbagai segi dan anak didik tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik. c. Prinsip-prinsip Pembelajaran Metode Drill Agar dalam proses pembelajaran dengan metode drill ini dapat berlangsung dengan baik, hendaknya mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Bersifat otomatis 2) Bersifat latihan Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
37
1.
Sebelum
diadakan
latihan,
anak
didik
perlu
mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu sendiri. 2.
Siswa perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan mereka selanjutnya.
3.
Siswa harus mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar.
3) Bersifat diagnosa. Penekanan pada prinsip ini adalah sebagai berikut : 1.
Pada taraf-taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang mengurus.
2.
Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.
3.
Respon yang benar artinya harus dikenal siswa, sedangkan respon yang salah harus diperbaiki.
4.
Siswa memerlukan waktu untuk mearisi latihan, perkembangan arti dan kontrol.
5.
Di dalam latihan, pertama-tama ketetapan, kemudian kecepatan pada
akhirnya
tercapai. 4) Masa latihan harus relative singkat,
38
kedua-duanya
harus
5) Latihan harus menarik, gembira dan menyenangkan: 6) Mendahulukan proses yang esensial 7) Proses latihan dan kebutuhan harus disesuaikan dengan perbedaan individu. d. Kelebihan dan Kelemahan Dalam semua metode, pasti terdapat kekurangan dan kelebihan. Demikain halnya dengan metode drill. Menurut Sriyono kelebihan dan kekurangan metode drill antara lain39 :
1) Kelebihan Metode Drill Metode drill memiliki beberapa kelebihan, diantarnya : a)
Bahan yang diberikan secara teratur, tidak loncat meloncat akan lebih melekat pada diri siswa.
b)
Adanya pengawasan bimbingan dan koreksi yang segera diberikan oleh guru memungkinkan guru untuk segera melakukan perbaikan.
c)
Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk sewaktu-waktu dapat dipergunakan sebagai bekal dikemudian hari.
39
Sriyono. Op.Cit.hlm.113-114
39
2) Kelemahan Metode Drill Selain memiliki kelebihan, metode drill juga memiliki kelemahan sebagai berikut : a)
Menimbulkan
adaptasi
mekanis
terhadap
„verbalis”.
Sehingga
lingkungannya. b)
Membentuk
pengetahuan
berakibat pada kurangnya penggunaan rasio serta terhambatnya inisiatif. c)
Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku
d)
Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik kepada mata pelajaran maupun kepada gurunya.
e)
Latihan yang dilakuakan dengan pengawasan yang ketat dan dalam suasana yang serius mudah sekali menimbulkan kebosanan dan kejengkelan.
e. Penilaian Metode Drill Menurut Arief Armai Penilaian metode drill dapat dilakuakan dengan dua cara, yaitu40:
40
Arief armai.,Op.Cit .hlm.177
40
1) Secara klasikal, yaitu siswa menilai pelajarannya dengan pekerjaan teman yang lain. 2) Secara individual, yaitu guna membuat jawaban yang benar, selanjutnya anak didik mencocokkannya dengan latihan masing-masing. D. Hadist Menurut Bahasa, kata hadist adalah al jaded (baru), al khabar (berita), pesan keagamaan, pembicaraan.di dalam Al Qur‟an, kata hadist disebut berulang kali dengan makna-makna tersebut.misalnya, 1.
“ Allah telah menurunkan sebaik-baik hadist, yaitu Al Qur‟an”(S. al Zumar:23) di sini hadist artinya pesan keagamaan.
2.
“Apakah sudah sampai kepadamu hadist tentang Musa?”(S. Thaha:9). Di sini hadist artinya cerita.
3.
“maka hendaknya mereka mendatangkan hadist yang seperti itu jika mereka orang-orang yang benar.”(S. At-Thur:34). Hadist di sini artinya khabar/berita Dalam
ilmu
hadist,
hadist
adalah
pembicaraan
yang
diriwayatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Ringkasnya segala sesuatu yang berupa berita yang dikatakan berasal dari Nabi disebut
41
hadist. Boleh Jadi berita itu berwujud ucapan, tindakan, pembicaraan (taqrir), keadaan, kebiasaan, dan lain-lain. .41 E. Hadist pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadist kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Di dalam kurikulum KTSP mata pelajaran Al-Qur‟an Hadist kelas IV salah satu standar kompetensinya adalah mampu memahami mengetahui arti dan kandungan hadist tentang niat. Agar siswa mampu memahami kandungan hadist, maka siswa dibimbing untuk mengetahui arti kata dalam hadist tentang niat.
41
Zuhri, Muh,hadist Nabi Telaah Historis dan Metodologisi, Yogya, Tiara Wacana, 2003 , hlm 1.
42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi, Subyek dan Obyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MI Suruh 02 Dusun Morangan Desa Suruh Kec. Suruh Kab. Semarang dengan subyek peneliti adalah peniliti yang bertugas sebagi guru mapel Al-Qur‟an Hadist pada MI Suruh 02, serta teman sejawat yang menjadi wali kelas IV pada MI tersebut. Obyek Penelitian adalah siswa yang pada saat pelaksanaan penelitian tercatat sebagai siswa kelas IV MI Suruh 02 Dusun Morangan Desa Suruh Kec. Suruh Kab. Semarang yang berjumlah 20 siswa yaitu 13 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Berikut daftar nama-nama peserta didik yang menjadi obyek penelitian.
No
Tabel 4 Daftar siswa kelas IV MI SURUH 02 Jenis kelamin Nama Siswa Laki-laki perempuan
1
Wahyu DR
√
2
Imam P
√
3
Sekar M
√
4
Nurul H
√
5
Ani DR
√
6
M Mahfud
√
7
Riko DA
√
43
√
8
Agung DD
9
Afit A
10
Bayu W
√
11
Feri K
√
12
Joko S
√
13
Indah DR
14
Sodik
15
Lia A
√
16
Vittlia A
√
17
Zainul K
√
18
David BK.
√
19
Ali K
√
20
Anton DS
√
√ √
B. Deskripsi Siklus I 1. Perencanaan Siklus I Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus I adalah : a.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b.
Menyusun pre test .(terlampir)
c.
Menyusun tes formatif . (terlampir)
d.
Menyiapkan bahan pembelajaran, yaitu materi hadist tentang niat dan kartu mufradat lembar yang berisi hadist tentang niat , dengan materi sebagai berikut : Niat dalam dalam beramal dan beribadah bagi seseorang memegang peranan yang sangat penting. Salah dalam niat,
44
membuat amal ibadah seseorang akan sia-sia. Jika benar dalam niat, ia akan mendapatkan pahala dari Allah. Lafal hadist tentang niat dalam beramal dan beribadah.
سًعت: عٍ او ًرانى ؤيًٌٍ عًربٍ انخطاب رضي اهلل عٍ ه قال اًَااآلعًال بانًٍات واًَانكم: رسول اهلل صهي اهلل عميه وسهى ًقول ايرء يا َوى Artinya: Dari pemimpin kaum mukmin Umar bin Khattab r.a, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda, „Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapat balasan sesuai niatnya‟.” (H.R. Al Bukhori)ض Kartu mufradat
ٍع ًٌٍاو ًر انى ؤي عًربٍ انخطاب رضي اهلل
45
Dari
Pemimpin Kaum mukmin
Umar Bin Khattab
Semoga meridhoi Allah
ه ٍع
Atasnya (Umar Bin Khattab)
قال
berkata
سًعت رسول اهلل صهي اهلل عميه وسهى ًقول
Rasulullah SAW
Bersabda (untuk Nabi)
اًَا اآلعًال
Sesungguhnya Amal itu
بانًٍات
Tergantung pada niatnya
واًَا نكم ايرء يا َوى e.
Saya mendengar (Umar bin K)
Dan sesungguhnya
Setiap Orang
Mendapat balasan sesuai niatnya
Menyusun Lembar Pengamatan. ( terlampir ) Aktivitas yang akan dilakukan meliputi; aktivitas visual (membaca dan memperhatikan penjelaskan guru), oral ( bertanya, menjawab pertanyaan dan diskusi).
2. Pelaksanaan Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 Mei 2010 jam pelajaran ke 7-8 dimulai pukul 11.00 s.d pukul 12.10 selama 70 menit dengan materi pembelajaran “ mengetahui mufrodat lafal hadist tentang niat “. Jalannya pelaksanaan proses pembelajaran adalah :
46
a. Kegiatan pendahuluan 1)
Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca do‟a
2)
Mempersiapkan alat –alat pembelajaran
3) Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang diharapkan dan pemberian motivasi akan manfaat mempelajari bahan pembelajaran.. 4)
Melakukan pre test
b. Kegiatan inti 1) Guru membacakan hadist tentang niat di papan tulis, dan siswa menirukan. 2) Guru membacakan hadist tentang niat di papan tulis yang telah dipisahkan mufradat beserta artinya, murid menirukan. 3) Membentuk kelompok. Kelas dibagi menjadi empat kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang. 4) Membagikan kartu mufradat secara acak kepada siswa. 5) Melalui diskusi kelompok, siswa mengidentifikasi setiap mufradat yang terdapat dalam hadist tentang niat 6) Siswa secara bergantian membaca mufradat dalam hadist tentang niat dengan urut sesuai dengan lafalnya. 7) Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya. 8) Tes formatif siklus I c. Kegiatan penutup 1) Guru membuat rangkuman tentang hadist tentang niat.
47
2) Salam penutup dan do‟a 3. Observasi Siklus I Kegiatan pengamatan dalam siklus I adalah observasi pelaksanaan tugas pembelajaran yang dilakukan baik terhadap guru maupun siswa. Observasi terhadap siswa maupun terhadap guru dilakukan oleh guru lain. Pelaksanaan observasi berdasarkan lembar observasi yang telah disiapkan. Hasil observasi adalah: a. Observasi terhadap guru 1) Persiapan bahan ajar, lembar obervasi, lembar evaluasi cukup matang. 2) Mampu memberikan motivasi kepada siswa. 3) Memberikan bimbingan kepada siswa cukup baik. b. Observasi terhadap siswa a) Antusiasme siswa cukup. b) Konsentrasi dalam memperhatikan penjelasan guru. c) Aktif dalam diskusi kelas. d) Aktif dalam bertanya. 4. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan pada pelaksanaaan siklus I adalah : a. Hasil observasi proses pembelajaran b. Hasil pre test Hasil pre test masih sangat jauh dari target yang diharapkan (lihat tabel 7 dan 8). Target yang diharapkan adalah 90%.
48
c. Hasil tes formatif siklus I Hasil tes formatif Siklus I masih belum mencapai target yang diharapkan (lihat tabel 9 dan 10). d. Catatan pelaksanaan proses pembelajaran dari dokumen pembelajaran (RPP, alat evaluasi, daftar nilai, daftar absensi, dan jalannya proses pembelajaran). 5. Refleksi Proses pembelajaran siklus I telah dilaksanakan sesuai rencana. Catatan yang perlu diperhatikan untuk diakomodasikan pada siklus II adalah : a.
Karena pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada jam-jam akhir pelajaran, siswa dalam kondisi yang lelah sehingga konsentrasi siswa dalam memperhatiakan penjelasan guru berkurang. Oleh karena itu di siklus berikutnya diperlukan strategi untuk menyegarkan kondisi siswa yang lelah dengan bernyanyi atau bertepuk tangan.
b.
Siswa yang memperhatikan penjelasan guru dengan baik mampu memahami dan mengidentifikasi mufrodat hadist tentang niat serta lancar dalam mengartikan lafal hadist tentang niat., sedangkan siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru belum mampu mengartikan lafal hadist tentang niat dengan lancar. Maka pada siklus II guru perlu lebih menguasai kelas dan memfokuskan perhatian siswa dengan membagi kelompok lebih kecil supaya semua siswa mampu mengikuti petunjuk guru.
49
c.
Adanya beberapa siswa yang belum mampu meraih Kriteria Ketuntasan
Minimal
(KKM),
dan
masih
kesulitan
dalam
mengartikan lafal hadist tentang niat, sehingga memerlukan bimbingan khusus kepada siswa tersebut melalui tutor sebaya. d.
Keaktifan siswa belum maksimal dalam proses pembelajaran sehingga perlu dibangun motivasi belajar dengan cara memberikan award berupa pujian dan tepukan.
e.
Jika target 90% belum terpenuhi, maka akan dilakukan siklus II.
C. Deskripsi Siklus II 1. Perencanaan Siklus II a.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b.
Menyusun tes formatif
c.
Menyiapkan bahan pembelajaran, materi hadist tentang niat dengan materi yang sama pada siklus pertama.
d.
Menyusun Lembar Pengamatan. Aktivitas yang akan dilakukan meliputi; aktivitas visual (membaca dan memperhatikan penjelaskan guru), oral (bertanya, menjawab pertanyaan dan diskusi), Listening (Mendengarkan penjelasan guru dan berdiskusi), aktivitas motorik (menghafal melakukan suatu pekerjaan, menemutunjukkan), aktivitas mental (mengingat dan memecahkan soal).
50
2. Pelaksanaan Siklus II Siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 24 Mei 2010 jam pelajaran ke 7-8 dimulai pukul 11.00 s.d pukul 12.10 selama 70 menit dengan materi pembelajaran “memahami kandungan hadist tentang niat “. Jalannya pelaksanaan proses pembelajaran adalah : a.
Kegiatan pendahuluan 1) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca do‟a 2) Mempersiapkan alat –alat pembelajaran 3)
Pengkondisian siswa dengan bertepuk “siap” .
4) Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi dasar yang diharapkan dan pemberian motivasi akan manfaat mempelajari bahan pembelajaran.. b.
Kegiatan inti 1) Guru membacakan hadist tentang niat di papan tulis, dan siswa menirukan. 2) Membentuk kelompok. Kelas dibagi menjadi lima kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang. 3) Membagikan kartu mufradat yang berisi hadist tentang niat. 4) Melalui
diskusi
kelompok,
siswa
mulai
mengidentifikasi
kandungan yang terdapat dalam hadist tentang niat 5) Setiap kelompok menyimpulkan isi kandungan hadist. 6) Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya. 7) Tes formatif siklus II
51
c.
Kegiatan penutup 1) Guru membuat rangkuman tentang hadist tentang niat. 2) Salam penutup dan do‟a
3. Pengamatan Siklus II Hasil observasi siklus II adalah: a.
Observasi terhadap guru
1) Guru aktif sejak pembelajaran hingga usai proses pembelajaran. 2) Bimbingan dilakukan secara efektif terutama lewat kelompok. b.
Observasi terhadap siswa
1)
Sejak awal pembelajaran hingga usai pembelajaran tidak ada siswa yang bermain sendiri maupun bicara dengan teman sebangkunya.
2)
Siswa lebih aktif dalam diskusi kelompok ketika mengidentifikasi hadist tentang niat maupun dalam memahami kandungan hadist tentang niat
3)
Aktif dalam bertanya.
4. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan pada pelaksanaaan siklus II adalah : a.
Hasil observasi proses pembelajaran
b.
Hasil tes formatif siklus II
52
Dari hasil tes formatif siklus II diperoleh data bahwa siswa yang tuntas ada 20 siswa berarti mencapai 90%. Yang berarti sesuai target yang diharapkan. c.
Catatan pelaksanaan proses pembelajaran dari dokumen pembelajaran (RPP, alat evaluasi, daftar nilai, daftar absensi, dan jalannya proses pembelajaran)
5. Refleksi Jika target 90% pada siklus II sudah terpenuhi, maka siklus dihentikan.
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Minat Siswa Observasi terhadap minat siswa dilakukan pada siklus I maupun siklus II. Tujuannya adalah memperoleh data tentang tingkat minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran hadist dengan menggunakan metode drill. Hasil observasi terhadap siswa disajikan dalam tabel berikut ini :
No
Tabel 5 Hasil Observasi Minat Terhadap Siswa Skor Skor Pengamatan Nama Siswa Ʃ Rata² I II
Kriteria
1
Wahyu DR
3
4
7
3,5
Baik
2
Imam P
3
3
6
3
Cukup
3
Sekar M
5
5
10
5
Baik
4
Nurul H
3
5
8
4
Baik
5
Ani DR
3
5
8
4
Baik
6
M Mahfud
2
4
5
3
Cukup
7
Riko DA
5
5
10
5
Baik
8
Agung DD
5
5
10
5
Baik
9
Afit A
5
5
10
5
Baik
10
Bayu W
4
5
9
4,5
Baik
11
Feri K
3
4
7
3,5
Baik
54
12
Joko S
2
4
6
3
Cukup
13
Indah DR
4
5
9
4,5
Baik
14
Sodik
5
5
10
5
Baik
15
Lia A
3
5
8
4
Baik
16
Vittlia A
2
4
6
3
Cukup
17
Zainul K
5
5
10
5
Baik
18
David BK.
3
5
8
4
Baik
19
Ali K
3
4
7
3,5
Baik
20
Anton DS
2
2
4
2
Cukup
Jumlah
70
89
159
79,5
Rata-rata
3,5
4,45
7,95
3,975
Baik
Tabel 6 Analisa Hasil Pengamatan Minat Baik Cukup Kurang Ratarata
Jml Siswa
%
Jml Siswa
%
Jml Siswa
%
Siklus I
3,5
8
40%
12
60%
0
0%
Siklus II
4,45
18
90%
2
10%
0
0%
Berdasarkan tabel 6 tentang hasil observasi terhadap siswa, diketahui bahwa : a.
Pada Siklus I skor rata-rata siklus tingkat minat siswa adalah 3,5 dengan kategori baik. Persentase baik =40%, cukup=60% dan kurang=0%.
55
b.
Pada Siklus II skor rata-rata siklus tingkat minat siswa adalah 4,45 dengan kategori baik. Persentase baik =90%, cukup=10% dan kurang=0%.
2. Prestasi Belajar a.
Hasil pre test Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadist materi Hadist pada siswa kelas IV MI SURUH 02 sebelum pelaksanaan Proses Pembelajaran Siklus I dan II. Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran siklus I dan II dilaksanakan pre test dalam proses pembalajaran. Hasil pre test disampaikan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kemampuan awal siswa agar dapat memberikan gambaran ada dan tidaknya kemajuan yang dicapai dalam proses pembelajaran siklus I. Adapun hasil pre test adalah sebagai berikut : Tabel 7 Perolehan Hasil Pre Test Nama Siswa Nilai
No
Keterangan
1
Wahyu DR
70
T
2
Imam P
70
T
3
Sekar M
70
T
4
Nurul H
70
T
5
Ani DR
60
BT
6
M Mahfud
50
BT
7
Riko DA
50
BT
8
Agung DD
80
T
9
Afit A
60
BT
56
10
Bayu W
100
T
11
Feri K
70
T
12
Joko S
60
BT
13
Indah DR
100
T
14
Sodik
60
BT
15
Lia A
70
T
16
Vittlia A
80
T
17
Zainul K
90
T
18
David BK.
50
BT
19
Ali K
70
T
20
Anton DS
50
BT
Jumlah
1380
Rata-rata
69
Ket T= Tuntas BT=Belum Tuntas
Berdasarkan tabel 7 tentang
nilai pre test dapat diketahui
bahwa : Tabel 8 Analisa hasil Pre Test Persentase
Nilai
Jumlah
100
2
10%
90
1
5%
80
2
10%
70
7
35%
60
4
20%
50
4
20%
Rata-rata
69
57
Dari tabel 8 didapatkan hasil bahwa : Siswa yang dinyatakan tuntas ada 12 siswa, yang berarti mencapai 60 %.
b.
Hasil belajar siklus I Tabel 9 Perolehan Hasil Belajar Siklus I Nama Siswa Nilai
No
Keterangan
1
Wahyu DR
70
T
2
Imam P
70
T
3
Sekar M
90
T
4
Nurul H
90
T
5
Ani DR
70
T
6
M Mahfud
60
BT
7
Riko DA
80
T
8
Agung DD
80
T
9
Afit A
80
T
10
Bayu W
100
T
11
Feri K
70
T
12
Joko S
70
T
13
Indah DR
100
T
14
Sodik
60
BT
15
Lia A
80
T
16
Vittlia A
70
T
17
Zainul K
100
T
18
David BK.
50
BT
19
Ali K
90
T
58
20
Anton DS
50
Jumlah
BT
1530
Rata-rata
76.5
Ket T= Tuntas BT=Belum Tuntas
Berdasarkan Tabel 9 tentang perolehan hasil belajar
siklus I
diketahui bahwa: Tabel 10 Analisa Hasil belajar Siklus I Jumlah Persentase Rata-rata
Nilai 100
3
15%
90
3
15%
80
4
20%
70
6
30%
60
2
10%
50
2
10%
76,5
1) Nilai rata-rata naik 7.5 point atau 10,9% dari rata-rata hasil pretest. 2) Siswa yang tuntas ada 16 orang atau sekitar 80 % dari jumlah siswa. c.
Hasil belajar siklus II
NO
Tabel 11 Perolehan Hasil Belajar Siklus II Nama Siswa Nilai
Keterangan
1
Wahyu DR
90
T
2
Imam P
90
T
3
Sekar M
100
T
59
4
Nurul H
100
T
5
Ani DR
80
T
6
M Mahfud
70
T
7
Riko DA
90
T
8
Agung DD
80
T
9
Afit A
90
T
10
Bayu W
100
T
11
Feri K
90
T
12
Joko S
80
T
13
Indah DR
100
T
14
Sodik
70
T
15
Lia A
90
T
16
Vittlia A
90
T
17
Zainul K
100
T
18
David BK.
70
T
19
Ali K
100
T
20
Anton DS
70
T
Jumlah
1750
Rata-rata
87.5
Ket T: tuntas BT=Belum Tuntas
Berdasarkan tabel 11 tentang perolehan hasil belajar diketahui bahwa:
Nilai
Tabel 12 Analisa Hasil belajar Siklus II Jumlah Persentase Rata-rata
100
6
30%
90
7
35%
80
3
15%
60
87,5
siklus II
70
4
20%
1) Nilai rata-rata naik 18,5 point atau 26,8 % dari rata-rata hasil pre test dan naik 11 point atau 14,4 % dari rata-rata siklusI. 2) Karena nilai terendah 70 dipastikan 20 siswa mencapai KKM, atau siswa yang tuntas mencapai 100 %. B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Minat Belajar Berdasarkan data pada tabel 4 dan 5 tentang motivasi belajar didapatkan hasil sebagai berikut : a.
Kriteria minat baik pada siklus I adalah 40 % dan siklus II naik menjadi 90%.
b.
Kriteria minat cukup pada siklus I adalah 60 % dan siklus II mengalami penurunan menjadi 10%.
c.
Kriteria minat baik pada siklus I adalah 0 % dan siklus II tetap 0%. Hal ini berarti minat belajar siswa mengalami peningkatan selama
proses pembelajaran mata pelajaran Al-Qur‟an Hadist materi hadist melalui metode drill. Persentase 40% pada siklus I untuk kriteria baik menjadi 90% pada siklus II, dan penurunan pada kriteria cukup dari prosentase 60% pada siklus I menjadi 10% pada siklus II merupakan bukti
61
bahwa minat siswa adalah baik. Rendahnya minat siswa pada siklus I disebabkan oleh peran siswa dalam proses pembelajaran belum maksimal karena peran guru masih cukup besar mendominasi proses pembelajaran. selain itu motivasi siswa dalam proses pembelajaran masih banyak dipengaruhi motivasi ektrinsik. Oleh karena itu pada siklus II peran siswa mulai ditingkatkan misalnya dengan tutor sebaya. Baiknya aktivitas siswa dapat pula mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini didukung pula oleh teori yang menyatakan bahwa: “ manusia sebagai pencipta. Secara alami anak didik memenag ada dorongan untuk mencipta. Anak adalah suatu organisme yang berkembang dari dalam. Prinsip utamanya adalah bekerja sendiri”( Frobel dalam S.Nasution:2000). 2. Prestasi Belajar Tabel 13 Perbandingan Hasil belajar Siswa Sebelum Pelaksanaan Tindakan dengan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Hasil belajar No
Nama Siswa
L/ P
Nilai Awal
Nilai Siklus II
1.
Wahyu DR
L
70
90
2.
Imam P
L
70
90
3.
Sekar M
P
90
100
4.
Nurul H
P
90
100
5.
Ani DR
P
70
80
6.
M Mahfud
L
60
70
7.
Riko DA
L
80
90
62
8.
Agung DD
L
80
80
9.
Afit A
P
80
90
10.
Bayu W
L
100
100
11.
Feri K
L
70
90
12.
Joko S
L
70
80
13.
Indah DR
P
100
100
14.
Sodik
L
60
70
15.
Lia A
P
80
90
16.
Vittlia A
P
70
90
17.
Zainul K
L
100
100
18.
David BK.
L
50
70
19.
Ali K
L
90
100
20.
Anton DS
L
50
70
Jumlah Nilai
1380
Nilai Rata-rata
69
1750 87.5
Berdasarkan tabel 13 tentang perbandingan hasil belajar sebelum pelaksanaan tindakan dengan hasil belajar siklus II dapat diketahui bahwa: a. Nilai rata-rata hasil belajar awal 69. b.
Siswa yang tuntas pada tes awal adalah 60%.
c. Siswa yang tuntas pada tes akhir adalah 100%. Atau naik 40%. Sehingga target 90% dari siswa yang tuntas terpenuhi. Hal ini berarti prestasi belajar siswa mengalami peningkatan selama proses pembelajaran mata pelajaran Al-Qur‟an Hadist materi hadist melalui metode drill. Persentase ketuntasan pada akhir pembelajaran yang 63
100% dengan nilai rata-rata 87,5 dikategorikan baik. Masih rendahnya siswa yang tuntas belajar pada siklus I disebabkan karena masih rendahnya tingkat minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena pada siklus II peneliti berusaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan meningkatkan minat siswa. Proses belajar adalah kegiatan yang kompleks, namun proses belajar juga dapat dianalisa dan diperinci dalam suatu prinsip-prinsip belajar. Hal ini perlu diketahui agar kita memiliki pedoman belajar secara efisien. Beberapa prinsip belajar menurut Oemar Hamalik : (1990) adalah sebagai berikut: belajar merupakan proses aktif, belajar memerlukan motivasi, belajar memerlukan bimbingan. Belajar yang efektif berati belajar dalam bentuk pemecahan masalah melalui kerja kelompok, Belajar memerlukan latihan dan ulangan. Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah bahwa kenaikan prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah motivasi, tingkat keaktifan siswa, keadaan fisik siswa, sarana dan prasarana serta metode yang tepat serta memiliki prinsip.
64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan paparan pada bab sebelumnya, penulis menarik berbagai kesimpulan sebagai berikut: 1.
Metode drill mampu meningkatkan minat siswa Kelas IV MI Suruh 02 Tahun 2010 Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadist Materi Hadist. Hal ini terbukti pada hasil penelitian Siklus I yang mencapai kategori baik= 8 siswa(40%) dan kategori cukup=12 siswa(60%). Sedangkan pada Siklus II kategori baik=18 siswa(90%) dan kategori cukup=2 siswa(10%). Peningkatan kategori baik pada masing-masing siklus =50%.
2.
Metode drill mampu meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IV MI Suruh 02 Tahun 2010 Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadist Materi Hadist. Hal ini terbukti dengan hasil belajar anak yang lulus dengan KKM 70, sebelum pelaksanaan tindakan mencapai 60% dan pada siklus II mencapai 100%. Peningkatan prestasi belajar pada pre test ke siklus II mencapai 40%.
B. Saran Dengan
telah
terbuktinya
bahwa
metode
drill
mampu
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV MI Suruh 02 dalam
65
pembelajaran mata pelajaran Al-Qur‟an Hadist materi hadist
maka
disarankan: 1.
Untuk meningkatkan minat belajar siswa maka metode drill dapat diterapkan dalam pembelajaran al-Qur‟an Hadist materi yang lain maupun mata pelajaran yang lain pada pendidikan tingkat dasar. Karena dalam metode drill peran siswa dapat dimaksimalkan dengan mengembangkan keterampilan motorik, visual, oral, mental dan listening, mengembangkan kecakapan intelek, dan memiliki kemampuan menghubungkan sebab akibat.
2.
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa maka metode drill dapat diterapkan dalam pembelajaran al-Qur‟an Hadist materi yang lain maupun mata pelajaran Akidah Akhlak dan Fiqih pada pendidikan tingkat dasar. Karena metode drill memiliki kelebihan bahan yang diberikan secara teratur akan lebih melekat pada diri anak, adanya pengawasan dan bimbingan memungkinkan untuk segera melakukan perbaikan, serta memiliki tujuan agar keterampilan yang dimiliki sebagai bekal dikemudian hari.
66
dapat dimanfaatkan