p-ISSN 2476-9886 e-ISSN 2477-0302
Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia
Volume 2 Nomor 2, 2016, Hlm 9-13
Akses Online : http://jurnal.iicet.org Dipublikasikan oleh : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
Info Artikel: Diterima: 22/07/2016
Direvisi: 21/09/2016
Dipublikasikan: 30/10/2016
PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI Desneli1, Firman2 dan Afrizal Sano3 123
Universitas Negeri Padang
Abstratc Adaptability is essential for the student, because influence friends and social environment determine its succes. The fact that found in Junior High School 1 Padang Panjang discovered a less harmonious relationship of students with one class in learning. The research aims to uncover how the adaptability of the students before and after the given information services. This research using the method of experiment with the types of the one group pretest-posttest design. Population research is grade VII in Junior Hihg School 1 Padang Panjang the length of 261 student with a total samples of 34 students. The data collected using the question form. Data analysis techniques using two different test average of samples that are related (paired sample t-tests) by using the help program Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 17.0. Research findings show there is a difference of adaptability of students Junior Hihg School 1 Padang Panjng, before the give information services received an average score of 123,382. Adaptability of students after being given information services increased by average score of 127,735. Keyword: Adaptability, Students, Information Services Copyright © 2016 IICET - All Rights Reserved Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena melalui pendidikan dapat menciptakan manusia yang berkualitas, sesuai dengan tujuan pendidikan menurut UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 yaitu: ”Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan tergantung kepada bagaimana proses pembelajaran dapat dilalui dengan baik oleh siswa karena siswa merupakan unsure yang terlibat langsung dalam proses
9
Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia
Volume 2 Nomor 2, Oktober 2016 Akses Online : http://jurnal.iicet.org
pembelajaran. Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan setiap orang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010:2). Di sisi lain Enung Fatimah (2006:200) menjelaskan bahwa belajar merupakan dasar yang sangat penting dalam proses penyesuaian diri. Belajar merupakan suatu proses modifikasi tingkah laku sejak fasefase awal dan berlangsung terus sepanjang hidup. Penyesuaian diri terus berlangsung sepanjang hidup manusia untuk itu perlunya proses belajar dalam diri individu. Masalah penyesuian diri di sekolah mungkin akan timbul ketika remaja mulai memasuki jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, mereka mungkin akan mengalami masalah penyesuaian diri dengan guru, teman, dan mata pelajaran. (Sunarto & Agung Hartono, 2008:238). Guru pembimbing sebagai pelaksana layanan bimbingan dan konseling di sekolah sudah memberikan berbagai jenis layanan untuk membantu permasalahan siswa. Prayitno (2012:2) menjelaskan “jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling meliputi layanan orientasi dan informasi, penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, konseling perorangan, bimbingan dan konseling kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi, layanan advokasi”. Salah satu layanan yang sudah dilaksanan yaitu layanan informasi namun pada kenyataannya masih terdapat siswa yang belum mampu menyesuaiakan diri di lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil observasi selama Praktik Lapangan Kependidikan (PLK) di SMP 1 Padang Panjang ditemukan adanya hubungan siswa yang kurang harmonis, hal ini terlihat dari adanya siswa yang berkelahi dengan teman satu kelas. Kurangnya perhatian siswa terhadap layanan informasi yang disampaikan oleh guru pembimbing. Dari guru mata pelajaran, terungkap sering terjadinya pelanggaran peraturan sekolah yang dilakukan oleh siswa, seperti adanya siswa yang ribut dan suka mengganggu temannya disaat belajar, ada siswa yang keluar masuk pada saat pelajaran berlangsung. Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan penyesuaian diri siswa sebelum diberikan layanan informasi, (2) mendeskripsikan penyesuaian diri siswa setelah diberikan layanan informasi, (3) menguji perbedaan penyesuaian diri siswa sebelum dan setelah memperoleh layanan informasi.
METODOLOGI Penelitian ini menggunakan metode experiment dengan jenis the one group pretest-posttest design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP 1 Padang Panjang yang berjumlah 261 siswa dengan jumlah sampel 34 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling. Data dikumpulkan menggunakan angket. Teknik analisis data dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata sampel yang saling berhubungan (paired sample t- tes) dengan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 17.0.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan temuan penelitian tentang penyesuaian diri siswa diperoleh hasil penelitian, sebagai berikut: Tabel 1. Perbedaan Penyesuaian Diri Siswa Sebelum dan Setelah Diberikan Layanan Informasi No.
Kategori
Sebelum
Setelah
F
%
F
%
1.
Sangat Baik
3
8,9
3
8,9
2.
Baik
5
14,7
9
26,5
3.
Cukup Baik
18
52,9
12
35,3
4.
Kurang Baik
6
17,6
8
23,5
5.
Tidak Baik
2
5,9
2
5,9
Jumlah
34
34
100
10 100
Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia
Volume 2 Nomor 2, Oktober 2016 Akses Online : http://jurnal.iicet.org
Hasil penelitian diperoleh perbedaan penyesuaian diri siswa antara sebelum dan setelah diberikan layanan informasi, yaitu 8,9% siswa pada kategori sangat baik tetap menjadi 8,9%. pada kategori baik dari 14,7% siswa meningkat menjadi 26,5%. Pada kategori cukup baik, dari 52,9% siswa menurun menjadi 35,3%. Pada kategori kurang baik dari 17,6% siswa meningkat menjadi 23,5%. Kemudian pada kategori tidak baik dari 5,9% siswa tetap menjadi 5,9%. Hasil ini menjukkan bahwa layanan informasi dapat meningkatkan penyesuaian diri siswa. Selanjutnya untuk melihat perbedaan antara penyesuaian diri siswa sebelum dan setelah diberikan layanan informasi, digunakan analisis uji perbedaan dua rata-rata sampel yang saling berhubungan (paired sample t-tes) dengan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 17.0. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Hasil Perhitungan Uji t Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Lower sebelum –sesudah
-4.352
5.27936
.9054 Std. Error Mean
-6.195
Upper -2.10
-4.808
Std. Deviation
33
.000
Sig. (2-
Hasil uji t-tes diperoleh nilai t hitung untuk penyesuaian diri siswa sebelum dan setelah diberikan tailed) Mean sebesar 4,808 dengan tingkat kepercayaan layanan informasi 95%. Jika hasil t hitung (4,808) dibandingkan dengan t tabel (1,691) dengan derajat kebebasan 33, menunjukkan Tbahwa Df t hitung lebih besar dari t tabel ( >), maka dapat dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara penyesuaian diri siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan penyesuaian diri siswa kelas VII.B SMP 1 Padang Panjang setelah diberikan layanan informasi. PEMBAHASAN Pembahasan hasil penelitian berkaitan dengan bagaimana penyesuaian diri siswa sebelum dan setelah diberikan layanan informasi serta bagaimana perbedaan penyesuaian diri siswa sebelum dan setelah diberikan layanan informasi. Hasil penelitian tersebut akan dibahas pada uraian berikut ini: Penyesuaian diri siswa sebelum dan setelah diberikan layanan informasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian diri siswa kelas VII.B SMP 1 Padang Panjang sebelum diberikan layanan informasi yaitu 8,9% siswa memiliki penyesuaian diri dalam kategori sangat baik. 14,7% siswa memiliki penyesuaian diri dalam kategori baik. 52,9% siswa memiliki penyesuaian diri pada kategori cukup baik. 17,6% siswa pada kategori kurang baik. 5,9% siswa pada kategori tidak baik. Setelah diberikan layanan informasi, penyesuaian diri siswa kelas VII.B SMP 1 Padang panjang, yaitu 8,9% siswa pada kategori sangat baik. 26,5% siswa pada kategori baik. 35,3% siswa pada kategori cukup baik. 2,35% siswa pada kategori kurang baik. 5,9% pada kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa memiliki penyesuaian diri yang cukup baik setelah diberikan layanan informasi. Pemahaman yang di peroleh siswa dari layanan informasi dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa dalam bidang pengembangan hubungan sosial. Melalui layanan informasi siswa dapat dibekali dengan berbagai pengetahuan dan berbagai pemahaman untuk mengenali diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat (Prayitno, 2006:1). Perbedaan penyesuaian diri siswa sebelum dan setelah diberikan layanan informasi. Penyesuaian diri siswa setelah diberikan layanan informasi dapat dikatakan meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t test antara penyesuaian diri siswa sebelum dan setelah diberikan layanan
11
Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia
Volume 2 Nomor 2, Oktober 2016 Akses Online : http://jurnal.iicet.org
dengan hasil t hitung besar dari t tabel (>), yang berarti terdapat perbedaan penyesuaian diri siswa sebelum dengan setelah diberikan layanan informasi. Pemberian layanan informasi dalam rangka meningkatkan penyesuaian diri siswa memberikan pengaruh yang positif. Layanan Informasi merupakan layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dapat menerima dan memahami informasi yang diberikan agar dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. (Dewa Ketut Sukardi, 2008:61). Di dalam pemberian layanan informasi terdapat materi yang bermanfaat terhadap peningkatan penyesuaian diri siswa disekolah. Yusuf Gunawan (1992:94) menyatakan manfaat yang diperoleh siswa dari layanan informasi pengembangan hubungan sosial yaitu: 1. Mencapai pemahaman tentang diri sendiri, 2. Mencapai kematangan hubungan baik dengan lawan jenis, 3. Mengerti peranan pria dan wanita, 4. Pengembangan kepribadian yang sehat, 5. Mengerti sifat dan tingkah laku orang lain, 6. Mengerti bagaimana seseorang berbeda dan serupa dengan yang lain, 7. Mengerti tingkah laku orang lain dan kebutuhannya, 8. Menyelesaikan, menerima, dan memahami kondisi keluarga, anggota keluarga dan harapan orang tua, 9. Pengetahuan tentang praktek kencan, informasi seks dan perkawinan yang bertanggung jawab, 10. Perkembangan fisik dan mental yang sehat, 11. Penampilan pribadi yang sopan cara dan etiket pergaulan, dan 12. Keterampilan sosial, perencanaan keuangan dan aktivitas penggunaan waktu luang.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan penyesuaian diri siswa melalui layanan informasi di SMP 1 Padang Panjang, dapat disimpulkan bahwa: (1) Penyesuaian diri siswa sebelum diberikan layanan informasi termasuk cukup baik. (2) penyesuaian diri siswa setelah diberikan layanan informasi cukup baik. (3) terdapat perbedaan penyesuaian diri siswa sebelum dan setelah diberikan layanan informasi, yaitu penyesuaian diri siswa meningkat setelah diberikan layanan informasi. Perbedaan ini menunjukkan bahwa layanan informasi efektif dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa di sekolah. Berdasarkan kesimpulan maka dapat diberikan saran sebagai berikut: (1) guru pembimbing, untuk terus meningkatkan pemberian layanan informasi, terutama dalam bidang pengembangan hubungan sosial, khususnya yang berkenaan dengan penyesuaian diri siswa, agar dapat membantu siswa mengatasi permasalahan yang dialaminya, (2) guru mata pelajaran, agar dapat memberikan metode pembelajaran yang bervariasi dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik dan mampu menerapkannya, (3) kepala sekolah, untuk lebih memperhatikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang dipimpinnya, terutama dalam penyediaan dan pengadaan sarana dan prasarana belajar seperti alat-alat yang dibutuhkan guru pembimbing, (4) bagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian tentang penyesuaian diri siswa melalui berbagai jenis layanan bimbingan dan konseling lainnya. Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan penyesuaian diri siswa melalui layanan informasi di SMP 1 Padang Panjang, dapat disimpulkan bahwa: (1) penyesuaian diri siswa sebelum diberikan layanan informasi termasuk cukup baik. (2) penyesuaian diri siswa setelah diberikan layanan informasi cukup baik, (3) terdapat perbedaan penyesuaian diri siswa sebelum dan setelah diberikan layanan informasi, yaitu penyesuaian diri siswa meningkat setelah diberikan layanan informasi. Perbedaan ini menunjukkan bahwa layanan informasi efektif dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa di sekolah.
DAFTAR RUJUKAN Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2003). Undang- Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.
12
Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia
Volume 2 Nomor 2, Oktober 2016 Akses Online : http://jurnal.iicet.org
Dewa Ketut Sukardi. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Enung Fatimah. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia. Prayitno. (2006). Seri Layanan Konseling (Buku 1-9). Padang: Bimbingan Konseling FIP UNP. Prayitno. (2012). Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. FIP UNP. Slameto. (2010). Belajar & faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sunarto & Agung Hartono. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta. Yusuf Gunawan. (1992). Pengantar Bimbingan dan Konseling (Buku Panduan Mahasiswa). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
13