Konselor Volume 3 | Number 1 | March 2014 ISSN: 1412-9760
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor
Received January 25, 2014; Revised February 11, 2014; Accepted March 30, 2014
Peningkatan Motivasi Siswa Dalam Menyelesaikan Tugas Melalui Layanan Informasi Hezy Desyafmi, Firman & Ifdil Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Padang & Universitas Negeri Padang e-mail:
[email protected] Abstract Motivation is very important for students as teenagers in order to actualate their achievement. Finishing their task is one way for the students to comprehend the lesson. Motivation is definitely needed by the students to finish their task at school. In fact, the students stiil have low motivation in studying. Guidance and counselling teacher is one part that try to improve students’ motivation in finishing their task. This research aims to describe the condition of students’ motivation in finishing their task before and after giving information service also indentify the degree of difference. The research used qualitative method with quasi experiment technique and one group pretest and posttest design. The subject is VII grade students of MTsN Sei. Jambu for 20 students. The instruments is motivation. Data analysis percentage and axamine also the degree of difference by using wilcoxon signed ranks test technique using SPSS version 20.0. finding shows that the students’ motivation in pretest is middle category with average score 161,9 and posttest is also in middle category with 179,3 average score. It shows that there is significant difference of students’ motivation in finishing their task before and after giving information service. Based on this result, it is suggested to guidance and counselling teacher to keep improve giving information service to the students in order to motivate students in finishing their task. Keywords: Motivation, information service Copyright ©2016 Universitas Negeri Padang All rights reserved
PENDAHULUAN Dalam belajar siswa tidak hanya dituntut untuk mendengarkan apa yang dijelaskan guru, tetapi juga harus mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru berupa PR, latihan ataupun menjawab soal-soal yang ada dibuku. Slameto (2010:88) mengemukakan bahwa agar siswa berhasil dalam belajarnya, siswa harus mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Penyelesaian tugas oleh siswa akan mempengaruhi kegiatan dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, untuk menghasilkan tugas yang baik, siswa harus memiliki motivasi dalam mengerjakan tugas tersebut. Menurut Sumadi Suryabrata (2011:70) motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Menurut Sardiman (2011:83) siswa yang mempunyai motivasi akan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. b.
c. d.
Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). Ulet menghadapi kesulitan. Ulet berarti tidak mudah putus asa yang disertai dengan kemauan keras dan usaha dalam mencapai tujuan. Siswa yang mempunyai tingkat motivasi menyelesaikan tugas yang tinggi tidak mudah putus asa dalam menghadapi berbagai kesulitan dan berusaha mengatasi kesulitan. Menunjukkan minat. Minat juga merupakan rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal maupun aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Mandiri dalam menyelesaikan tugas, berarti tidak bergantung kepada orang lain, menyelesaikan sendiri tugas dengan penuh tanggung jawab.
Hezy Desyafmi, Firman & Ifdil (Peningkatan Motivasi Siswa Dalam Menyelesaikan Tugas Melalui Layanan Informasi)
Di sekolah guru BK mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang optimal dengan mendorong siswa dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam kegiatan belajar termasuk dalam menyelesaikan tugas. Menurut Abu Ahmadi (2008:116) tugas guru sebagai motivator belajar salah satunya mampu untuk memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam proses belajar. Upaya guru BK dalam membantu meningkatkan motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas tersebut dengan menyelenggarakan layanan bimbingan konseling, salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah layanan informasi. Prayitno (2004:1-2) menyatakan layanan informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat mengolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Layanan informasi sangat penting guna membantu siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengganggu terhadap perkembangan siswa, baik yang berhubungan dengan diri pribadi,sosial, karir dan belajar. Dengan adanya layanan informasi, maka siswa dapat lebih mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam meningkatkan motivasinya dalam menyelesaikan tugas. Hal ini dimaksudkan agar siswa terhindar dari masalah menyelesaikan tugas. Jika siswa terhindar dari masalah menyelesaikan tugas maka akan menimbulkan semangat untuk menyelesaikan tugas, dengan demikian prestasi belajar akan tinggi. Namun sebaliknya jika siswa menghadapi masalah dalam menyelesaikan tugas, siswa tidak bisa berkonsentrasi penuh. Hal ini yang menimbulkan menurunnya motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas. Senada dengan itu penelitian yang dilakukan oleh Hendrikus Geovani (2011) bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara layanan informasi bimbingan belajar dengan motivasi belajar siswa. Berdasarkan observasi peneliti pada tanggal 14 Agustus 2013 terhadap siswa kelas VII MTsN Sei. Jambu teridentifikasi bahwa beberapa siswa tidak mau bertanya kepada guru, berdiskusi dengan teman maupun mencari sumber yang mendukung tugas tersebut sehingga siswa tidak menyelesaikan tugas yang tidak dipahaminya. Hal ini menunjukkan rendahnya motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas dilihat dari aspek ketekunan dalam menyelesaikan tugas. Beberapa siswa tidak mau berusaha sampai selesai dan tidak semangat dalam menyelesaikan tugas yang sulit tingkat mengerjakannya. Hal ini menunjukkan rendahnya motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas dilihat dari aspek ulet menghadapi kesulitan. Hasil wawancara dengan 2 orang guru mata pelajaran di MTsN Sei. Jambu pada tanggal 20 Agustus 2013 diketahui bahwa siswa tidak menyelesaikan tugas jika guru tidak mengawasi dan tidak memberi sanksi kepada siswa. Hal ini menunjukkan rendahnya motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas dilihat dari aspek minat menyelesaikan tugas. Dalam menyelesaikan tugas terdapat siswa yang mencontek tugas temannya. Hal ini menunjukkan rendahnya motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas dilihat dari aspek kemandirian. Penelitian ini akan mengungkapkan kondisi motivasi siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi serta mengidentifikasi perbedaan motivasi sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi. METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan quasi eksperimen jenis The One-Group Pre-Test Post-Test Design (A. Muri Yusuf, 2005:228). Subjek penelitian 20 orang siswa. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan instrumen motivasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis persentase (Tulus Winarsunu, 2002:22) dan uji beda menggunakan teknik wilcoxon signed ranks test dengan bantuan program SPSS versi 20.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Kondisi motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sebelum diberikan layanan informasi dapat dilihat tabel 1 berikut:
KONSELOR | Volume 3 Number 1 March 2014, pp 34-40
KONSELOR
ISSN: 1412-9760 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor
Tabel 1. Motivasi Siswa dalam Menyelesaikan Tugas Sebelum Diberikan Layanan Informasi (Pretest) No Kategori Skor f % 1
Tinggi Sekali
2
Tinggi
3 4 5
> 202
0
0
181 - 202
4
20
Sedang
160 - 181
6
30
Rendah
140 - 160
6
30
Rendah Sekali
< 139
4
20
20
100
Jumlah
Pada tabel 1 kondisi keseluruhan motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sebelum diberikan layanan informasi, dapat dilihat pada kondisi motivasi siswa yaitu tidak ada siswa yang memiliki motivasi dalam menyelesaikan tugas untuk kategori tinggi sekali, sebanyak 20% siswa memiliki motivasi dalam menyelesaikan tugas untuk kategori tinggi, sebanyak 30% siswa memiliki motivasi dalam menyelesaikan tugas untuk kategori sedang, sebanyak 30% siswa memiliki motivasi dalam menyelesaikan tugas untuk kategori rendah dan sebanyak 20% siswa memiliki motivasi dalam menyelesaikan tugas untuk kategori rendah sekali. Temuan penelitian menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sebelum dilaksanakan layanan informasi berada pada kategori sedang. Hal ini bisa disebabkan karena siswa belum memiliki pemahaman informasi tentang peningkatan motivasi dalam menyelesaikan tugas, siswa tidak mengerti dengan tugas yang diberikan oleh guru, tugas yang diberikan kurang menantang siswa untuk dikerjakannya. Menurut M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S. (2010:83) motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi dan belajar merupakan dua aspek yang saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Tanpa motivasi, siswa tidak mampu belajar dan menyelesaikan tugas dengan baik. Menurut Hamzah B. Uno (2008:9) mengemukakan fungsi motivasi adalah sebagai berikut: (a) mendorong manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang didasarkan atas pemenuhan kebutuhan. Dalam hal ini motivasi merupakan penggerak dari setiap kebutuhan yang akan dipenuhi. (b) menentukan arah tujuan yang akan dicapai. (c) menentukan perbuatan yang harus dilakukan. Jadi motivasi berperan penting dalam menyelesaikan tugas sekolah. Siswa yang kurang memiliki dorongan, keinginan dan tujuan dalam menyelesaikan tugas bisa disebabkan siswa belum mendapatkan perlakuan berupa layanan informasi. Dimana fungsi layanan informasi dapat memberikan pemahaman dan pencegahan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Zaenal Abidin dan Alief Budiyono (2010:41) adapun yang menjadi fungsi utama layanan informasi adalah fungsi pemahaman dan pencegahan. Fungsi pemahaman maksudnya bahwa dengan adanya individu mendapatkan layanan informasi akan memberikan dan meningkatkan pemahaman diri terhadap berbagai persoalan hidup termasuk persoalan peningkatan motivasi dalam menyelesaikan tugas. Fungsi pencegahan maksudnya bahwa dengan layanan informasi tersebut, individu memiliki pemahaman yang lebih terhadap berbagai hal tentang kehidupan termasuk juga dalam hal motivasi. sehingga dirinya dapat pemahaman mengenai motivasi. Sehingga dengan adanya pemberian layanan informasi diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas.
Copyright ©2016 Universitas Negeri Padang All rights reserved
Hezy Desyafmi, Firman & Ifdil (Peningkatan Motivasi Siswa Dalam Menyelesaikan Tugas Melalui Layanan Informasi)
2. Kondisi motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas setelah diberikan layanan informasi dapat dilihat tabel 2 berikut: Tabel 2. Motivasi Siswa dalam Menyelesaikan Tugas Sesudah Diberikan Layanan Informasi (Posttest) No
Kategori
1
Tinggi Sekali
2
Tinggi
3
Sedang
4 5
Skor > 202
f
%
1
0
181 - 202
7
15
160 - 181
10
40
Rendah
140 – 160
2
35
Rendah Sekali
< 139
0
10
20
100
Jumlah
Pada tabel 2 kondisi keseluruhan motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas setelah diberikan layanan informasi, dapat dilihat pada persentase motivasi siswa yaitu sebanyak 5% siswa memiliki motivasi dalam menyelesaikan tugas untuk kategori tinggi sekali. Sebanyak 35% siswa memiliki motivasi dalam menyelesaikan tugas untuk kategori tinggi. Sebanyak 50% siswa memiliki motivasi dalam menyelesaikan tugas untuk kategori sedang. Sebanyak 10% siswa memiliki motivasi dalam menyelesaikan tugas untuk kategori rendah dan tidak ada siswa memiliki motivasi dalam menyelesaikan tugas untuk kategori rendah sekali. Setelah diberikan layanan informasi motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas terjadi peningkatan skor ratarata. Artinya mutu motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas meningkat. Menurut Dewa Ketut Sukardi dan Nila Kusmawati (2008:57) layanan informasi adalah layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik dalam menerima dan memahami informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar. Guru BK memberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan peningkatan motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas. Sehingga dapat mengembangkan dan meningkatkan motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas. Layanan informasi yang diberikan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas diantaranya adalah mengenai pentingnya tugas dalam belajar. Dengan pemberian layanan tersebut siswa mengalami peningkatan motivasi dalam menyelesaikan tugas dilihat dari aspek tekun menghadapi tugas. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa memperoleh hasil belajar yang baik dengan bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam mengerjakan tugas. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Slameto (2010:88) agar siswa berhasil dalam belajarnya, perlulah mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Selanjutnya pemberian layanan informasi mengenai permasalahan dan strategi dalam menyelesaikan tugas. Dengan pemberian layanan tersebut siswa mengalami peningkatan motivasi dalam menyelesaikan tugas dilihat dari aspek ulet mengahadapai kesulitan. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa memperoleh hasil belajar yang baik dengan mengetahui cara dan bersikap apabila menemukan tugas yang sulit. Menurut Irsyad dan Elfi (2004:52) bahwa pada dasarnya tidak ada tugas yang tidak dapat diselesaikan, jika menemukan tugas yang sukar untuk dikerjakan siswa dapat memahami contoh yang ada pada buku catatan dan buku teks pelajaran atau mencari sumber lain yang menyangkut tugas yang sukar tersebut. Dengan adanya sumber belajar seperti buku catatan dan buku teks pelajaran, siswa menjadi lebih mudah untuk memahami contoh jika menemukan kesulitan tertentu dalam menyelesaikan tugas. Selanjutnya pemberian layanan informasi mengenai menumbuhkan minat dalam menyelesaikan tugas. Dengan pemberian layanan tersebut siswa mengalami peningkatan motivasi dalam menyelesaikan tugas dilihat dari aspek menunjukkan minat dan dapat dikatakan bahwa siswa tersebut memperoleh hasil belajar yang baik dengan mengetahui cara menumbuhkan minat dengan bersemangat dan penuh perhatian dalam menyelesaikan tugas.
KONSELOR | Volume 3 Number 1 March 2014, pp 34-40
KONSELOR
ISSN: 1412-9760 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Slameto (2010:57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan beberapa kegiatan yang selalu diikuti dengan perasaan senang dan adanya kepuasan. Minat juga merupakan rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal maupun aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Senada dengan itu Bernard dalam Sardiman (2011:76) mengemukakan bahwa minat timbul tidak secara tibatiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu berkait dengan soal kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu dengan pemberian layanan informasi tersebut dapat menciptakan kondisi siswa menjadi selalu butuh dan ingin menyelesaikan tugas. Selanjutnya pemberian layanan informasi mengenai menumbuhkan kemandirian dalam menyelesaikan tugas. Dengan pemberian layanan tersebut siswa mengalami peningkatan motivasi dalam menyelesaikan tugas dilihat dari aspek kemandirian dan dapat dikatakan bahwa siswa tersebut memperoleh hasil belajar yang baik dengan mengetahui menumbuhkan kemandirian dengan percaya diri dan mandiri dalam menyelesaikan tugas. Siswa yang percaya diri merupakan siswa yang memiliki tingkat kemandirian yang bagus dalam menyelesaikan tugas sekolah. Sesuai dengan pendapat Prayitno (2009:27) “pribadi yang mandiri itu memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mampu mengembangkan diri untuk meraih sukses dalam kehidupannya”. Selain itu Enung Fatimah (2006:141) mengemukakan bahwa mandiri atau sering disebut berdiri di atas kaki sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk tidak bergantung pada orang lain serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukanya. Siswa yang mandiri dalam menyelesaikan tugas berarti tidak bergantung kepada orang lain, menyelesaikan sendiri tugas dengan penuh tanggung jawab. Menurut Hamzah B. Uno (2012:27) motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar dalam menyelesaikan tugas apabila seorang anak yang menyelesaikan tugas dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Hal ini dapat dilihat pada siswa akan memecahkan soal matematika dengan bantuan tabel logaritma. Tanpa bantuan tabel tersebut, siswa itu tidak dapat menyelesaikan tugas matematika. Dalam kaitan itu, siswa tersebut berusaha mencari buku tabel matematika. Upaya untuk mencari tabel matematika merupakan peran motivasi yang dapat menimbulkan penguatan belajar dalam menyelesaikan tugas. Selain itu siswa sudah mau bertanya kepada guru, berdiskusi dengan teman maupun mencari sumber yang mendukung tugas tersebut sehingga siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Peristiwa tersebut dapat dipahami bahwa sesuatu dapat menjadi penguat belajar dalam menyelesaikan tugas untuk seseorang, apabila dia sedang benar-benar mempunyai motivasi untuk belajar sesuatu. Dengan perkataan lain, motivasi dapat menentukan hal-hal apapun di lingkungan siswa yang dapat memperkuat perbuatan belajar. 3. Tingkat Perbedaan Motivasi Siswa dalam Menyelesaikan Tugas
Tabel 3. Motivasi Siswa dalam Menyelesaikan Tugas Sebelum dan Sesudah Diberikan Layanan Informasi Jenis Data
Rata-rata Skor
Kategori
Pre test
161,9
Sedang
Post test
179,3
Sedang
Copyright ©2016 Universitas Negeri Padang All rights reserved
Hezy Desyafmi, Firman & Ifdil (Peningkatan Motivasi Siswa Dalam Menyelesaikan Tugas Melalui Layanan Informasi)
Berdasarkan data pada tabel 3 dapat diketahui bahwa motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sebelum diberikan layanan informasi (pretest) berada pada kategori sedang dengan rata-rata skor 161,9 dan motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas. Sesudah diberikan layanan informasi (posttest) berada pada kategori sedang, dengan rata-rata skor 179,3. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas setelah diberikan layanan informasi mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas pretest dan posttest. Motivasi siswa yang meningkat dalam meyelesaikan tugas karena pemberian perlakuan berupa layanan informasi dengan menjelaskan manfaat dan tujuan dari pembelajaran serta memberikan pujian, penguatan atau sebuah hadiah kepada siswa yang mengikuti pelajaran dengan baik. Sehingga siswa merasa diperhatikan dengan diberikan sdorongan-dorongan untuk dapat lebih giat lagi dalam menyelesaikan tugas. Hal ini dapat terlihat siswa bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam mengerjakan tugas, ulet apabila menemukan tugas yang sulit, bersemangat dan penuh perhatian dalam menyelesaikan tugas, percaya diri dan mandiri dalam menyelesaikan tugas. sebagaimana yang dinyakan Sardiman (2011:83) ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi dalam diri seseorang adalah : Tekun dalam menghadapi tugas, atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama; ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak terlalu cepat puas dengan hasil prestasi yang diperoleh; menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar, lebih suka bekerja sendiri sendiri dari pada bergantung dengan orang lain, tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan aapun yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah. Jika itu semua tidak ada dalam diri siswa dan motivasi tersebut tidak berkembang secara baik, maka tujuan belajar tersebut tidak tercapai secara maksimum. Senada dengan itu W.S Winkel (2007:27) menyatakan bahwa siswa yang bermotivasi kuat akan mempunyai banyak energi baik pikiran, waktu dan sikap untuk melakukan kegitan belajar. Siswa yang mengalami peningkatan motivasi dalam menyelesaikan tugas dapat dikatakan bahwa siswa tersebut memperoleh hasil belajar yang baik. Hal ini disebabkan karena adanya perhatian yang khusus dalam mengikuti pembelajaran yaitu saat proses pemberian layanan informasi berlangsung, hal ini didukung oleh pendapat Slameto (2010:56) yang menyatakan bahwa untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan kerena ukuran subjek yang terbatas dan jumlah layanan informasi juga masih terbatas, perlu penelitian lanjutan untuk optimalisasi kondisi motivasi secara lebih luas. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas pada bab terdahulu tentang peningkatan motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sekolah melalui layanan informasi, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Motivasi siswa sebelum diberikan layanan informasi dilihat dari hasil pretest yang diberikan berada pada kategori sedang; (2) Motivasi siswa setelah diberikan layanan informasi dilihat dari hasil posttest yang diberikan siswa berada pada kategori sedang dengan rata-rata skor meningkat; (3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sebelum (pretest) dan sesudah (posttest). Hal ini menunjukkan bahwa layanan informasi dapat meningkatkan motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sekolah.
KONSELOR | Volume 3 Number 1 March 2014, pp 34-40
KONSELOR
ISSN: 1412-9760 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor
Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka dengan ini peneliti mengemukakan beberapa saran, yaitu sebagai berikut: (1) Guru BK untuk terus meningkatkan dan mengambangkan layanan bimbingan dan konseling terutama layanan informasi untuk membantu meningkatkan motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas; (2) Kepala Sekolah untuk lebih memperhatikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, terutama dalam penyediaan dan pengadaan sarana dan prasarana belajar umumnya seperti alat-alat yang dibutuhkan guru BK dalam membantu mengembangkan kompetensi siswa dan mendorong guru BK untuk melaksanakan layanan informasi; (3) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, untuk meningkatkan kinerja guru BK dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru BK; (4) Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menggunakan layanan informasi untuk membantu meningkatkan motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas pada siswa yang lain. DAFTAR RUJUKAN Abu Ahmadi. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta A.Muri Yusuf. (2005). Metodologi Penelitian. Padang : UNP Press. Dewa Ketut Sukardi dan Nila Kusmawati. (2008). Proses Bimbingan da Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Enung Fatimah. (2006). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung:CV. Pustaka Setia Hamzah B. Uno. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah B. Uno. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hendrikus geovani. (2011). http://hendrikusgeovani.blogspot.com/2011/07/ hubungan-layanan-informasidan-motivasi.html (diakses tanggal 28/11/2013 jam 20.06). Irsyad dan Elfi. (2004). Belajar untuk Belajar. Bukittinggi: Usaha Ikhlas M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Prayitno dan Erman Amti. (2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sumadi Suryabrata. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Tulus Winarsunu. (2002). Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: Umm Press. W.S Winkel. (2007). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Zaenal Abidin dan Arief Buduyono. (2010). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.
Copyright ©2016 Universitas Negeri Padang All rights reserved