EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI MTs. MUHAMMADIYAH 22 PADANGSIDIMPUAN Khairul Amri Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Jl. Sutan Mohd. Arief No. 32 Padangsidimpuan, Telp. (0634) 21696-Fax. (0634) 21696 email:
[email protected]
Masalah dalam penelitian ini adalah sesuai fenomena yang terjadi, siswa mengalami kesulitan
dalam membentuk hubungan sosial, penyesuaian diri dalam lingkungan keluarga dan sekolah serta peranan guru BK belum sepenuhnya di aktifkan di sekolah. Penelitian ini membahas masalah Penyesuaian Diri dan bagaimana peningkatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas layanan konseling kelompok dalam meningkatkan penyesuaian diri. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 siswa yang dibagi ke dalam kelas eksperimen sebanyak 10 siswa dan 10 siswa di kelas kontrol. Metode dalam penelitian ini adalah Tru Experimental Design. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket yang diberikan kepada siswa kelas eksperimen sebanyak 2 kali yaitu pelaksanaan freetest dan posttest, dengan memberikan perlakuan layanan konseling kelompok sebanyak 5 kali pertemuan sampai semua indikator selesai dibahas, sedangkan teknik analisis data mengunakan bantuan komputer SPSS versi 20.00. Temuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada efektivitas layanan konseling kelompok di kelas eksperimen. Berdasarkan temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas layanan konseling kelompok dapat meningkatkan penyesuaian diri siswa di MTs. Muhammadiyah 22 Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2015-2016, dan dapat dikatakan baik. Saran, perlu dilakukan penelitian yang sama dengan dilatarbelakangi konteks yang berbeda agar dapat membandingkan temuan hasil penelitian ini. Kata kunci: layanan konseling kelompok, penyesuaian diri.
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
117
A. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Menurut Schneiders dalam (Hendrianti Agustiani 2006:146) mengemukakan bahwa penyesuaian diri merupakan satu proses yang mencakup respon-respon mental dan tingkah laku, yang merupakan usaha individual agar berhasil mengatasi kebutuhan, ketegangan, konflik dan frustasi yang dialami di dalam dirinya. Menurut Sunarto (2008:221) penyesuaian berarti adaptasi, dapat mempertahankan eksistensinya, atau bisa “survive” dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial. Semua makhluk hidup secara alami dibekali kemampuan untuk menolong dirinya sendiri dengan cara menyesuaikan diri dengan lingkungan agar dapat bertahan hidup. Namun pada kenyataanya, banyak individu yang gagal dalam penyesuaian diri karena individu belum tentu tahu apa yang dinamakan dengan proses penyesuaian diri, selain itu individu tidak memiliki konsep penyesuaian diri dan tidak melakukan penyesuaian diri dengan baik. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan individu dalam menghadapi segala tantangan dan perubahanperubahan yang akan terjadi nanti. 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Siswa mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan sosial yang baru. 2. Siswa mengalami permasalahan penyesuaian diri dengan lingkungan keluarga dan sekolah. 3. Siswa mengalami permasalahan penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah yang baru. 3. Batasan Masalah Terdapat beberapa masalah yang dapat diteliti berkaitan dengan judul yang telah dipilih sebelumnya. Agar tidak menimbulkan kerancuan yang dikarenakan luasnya pembahasan peneliti dalam hal ini, peneliti bermaksud membatasi masalah pada efektivitas layanan konseling kelompok dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa di Mts. Muhammadiyah 22 Padangsidimpuan Tahun Pelajaran 2015-2016. 4. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah ada secara signifikan perbedaan penyesuaian diri siswa sebelum dan sesudah diberikannya layanan konseling kelompok di MTs. Muhammadiyah 22 Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2015-2016? 2. Apakah ada efektivitas layanan konseling kelompok dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa di MTs. Muhammadiyah 22 Padangsidimpuan Tahun pelajaran 2015-2016 ? 5. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menjelaskan perbedaan penyesuaian diri siswa sebelum dan sesudah diberikannya layanan konseling kelompok di MTs. Muhammadiyah 22 Padangsidimpuan Tahun Ajaran 2015-2016 2. Untuk mengetahui efektivitas layanan konseling kelompok dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa di MTs. Muhammadiyah 22 Padangsidimpuan Tahun pelajaran 2015-2016. 118
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
B.
METODOLOGI Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah serta tujuan penelitian seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, maka penelitian ini digolongkan pada jenis penelitian eksperimen. Sugiyono menyatakan penelitian eksperimen dadpat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan. Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu: 1. Pre-experimental designs (nondesigns), karena designs ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Mengapa? Karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel devenden. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. 2. True experimental designs (eksperimen yang betul-betul), karena desain dalam ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. 3. Factorial design, merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel indevenden) terhadap (variabel devenden). 4. Quasi experimental design, merupakan pengembangan dari tru experimental design, yang sulit dilaksanakan. Dari penjabaran di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah True Experimental Design yaitu, Pretest-Posttest kontrol Group Design yakni dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok prettest dengan posttest. Gambaran penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini dengan rumus yang dikemukakan oleh Sugiyono (2004:112) sebagai berikut:
R O1 R O3
X
O2 O4
Keterangan: 1. O1 = Pretest dalam kelompok Eksperimen 2. O2 = Posttest dalam kelompok Eksperimen 3. = Perlakuan 4. O3 = Pretest dalam Kelompok Kontrol 5. O4= Posttest dalam Kelompok Kontrol. Dengan rumusan diatas, peneliti dapat lebih mudah mengetahui. Apakah ada peningkatan penyesuaian diri siswa sebelum dilakukannya perlakuan dan sesudah dilakukan perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. a. Populasi Menurut Sugiyono (2013:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
119
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa di MTs Muhammadiyah 22 Padangsidimpuan Tahun Pelajaran 2015-2016 berjumlah 134 siswa Tabel 3.1 Populasi penelitian NO Kelas Lk Pr 1 2 3 4 5 6
VII-a VII-b VIII-a VIII-b IX-a IX-b Jumlah
12 12 11 8 11 15 69
15 15 9 7 11 8 65
Jumlah Siswa 27 27 20 15 22 23 134
b. Sampel Menurut Sugiyono (2013:118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi,misalnya keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat mengunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Tabel 3.2 Sampel penelitian N Kelas Lk Pr Jumlah O Siswa 1 VII-a 5 5 10 b 2 VII5 5 10 Jumlah 10 10 20
c. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunaan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2013:198), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategi dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian yaitu mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Untuk memperoleh data, fakta, informasi yang dibutuhkan dalam peneliti ini, penulis menggunakan instrumen, instrumen yang akan di kembangkan oleh penulis yaitu: 1. Skala angket 2. Kisi-kisi angket a. Angket (Kuesioner) 120
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan denga cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono 2013:199). Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Angket dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Bila peneliti dilakukan pada lingkup yag tidak terlalu luas, sehingga angket dapat diantarkan langsung dalam waktu tidak terlalu lama, maka pengiriman angket kepada responden tidak perlu melalui pos. Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data objektif dan cepat. Angket yang digunakan dalam penelitian ini dengan bentuk tanda check pada kolom yang sesuai dengan keadaan pribadinya. Adapun alternatif jawaban ada lima, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), kurang setuju (KS), sangat tidak setuju (STS). Tabel 3.4 Perbandingan Nilai Dan Angka No Interval Interprestasi 1 90-100 Sangat baik 2 3 4 5
80-89 70-79 60-69 0-59
Baik Cukup Kurang Gagal
d. Uji Coba Instrumen Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168) uji coba instrumen perlu dilakukan sebelum melakukan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar instrumen yang akan digunakan dalam mengukur variabel memiliki validitas dan reliabilitas sesuai dengan ketentuan. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Menurut Sugiyono, (2014:134) item yang mempunyai korelasi positif dengan kriteria (skor total) serta korelasi yang tinggi, itu menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi. untuk menafsirkan harga validitas tiap soal maka harga tersebut dikonsultasikan ke tabel harga product moment dengan kriteria rhitung ≥ rtabel untuk taraf nyata α =0,03 korelasi tersebut dinyatakan valid maka di bawah 0,3 dinyatakan tidak valid. Instrumen yang positif dinyatakan valid dan yang negatif dinyatakan tidak valid. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan program SPSS Versi 20.00 untuk memvalidkan instrumen. Instrumen penyesuaian diri tediri dari 35 item angket yang pengukurannya dilakukan hanya satu kali uji coba. Setelah dialakukan uji coba dan analisis Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
121
maka 25 item angket dinyatakan valid, jika pernyataan positif (+) dan 10 item angket dinyatakan tidak valid, jika pernyataan negatif (-). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu instrumen yang dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu cukup baik” (Suharsimi Arikunto, 2006: 178). Dalam hal ini suatu alat ukur itu disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya jika alat ukur itu mantap dan stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan, mampu mengungkapkan data sama atau sesuai untuk beberapa kali pemberian kepada responden sehingga hasilnya akurat. e. Teknik Analisis Data Teknik analisis data statistik non-parametrik yang digunakan untuk menguji dalam penelitian ini adalah uji jenjang bertanda Wilcoxon signed rank test dan metode KolmogorovSmirnov bagi kelas sampel ganda. Pengujian hipotesis dengan cara uji jenjang bertanda dilakukan apabila peneliti ingin memastikan tentang ada atau tidaknya perbedaan kondisi setelah perlakuan tertentu diberikan. Kemudian metode Kolmogorov-Smirnov bagi kelas sampel ganda dititik beratkan pada upaya menguji validitas hipotesis nihil yang menyatakan kelas sampel pertama dan kedua berasal dari populasi identik. Oleh karena itu maka metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: 1. Untuk menguji perbedaan peningkatan penyesuaian diri siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan baik kelas eksperimen (perlakuan layanan konseling kelompok) maupun kelas kontrol (tanpa perlakuan layanan konseling kelompok), peneliti menggunakan analisis data dengan teknik Wilcoxon Signed Rank test dengan bantuan SPSS Versi 20. Analisis ini untuk menguji nomor 1. 2. Untuk menguji hipotesis peningkatasn penyesuaian diri siswa setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen (layanankonseling kelompok) dengan siswa kelas kontrol (tanpa perlakuan layanan konseling kelompok) digunakan teknik Kolmogorov-Smirnov 2Independent Samples dengan bantuan program SPSS versi 20. Analisis ini untuk menguji hipotesis 2. C. Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini akan dipaparkan hasil dari penelitian dan pembahasan mengenai penelitian dengan judul “Efektivitas Layanan Konseling Kelompok Dalam Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa Di Mts.Muhammadiyah 22 Padangsidimpuan yang telah dilaksanakan pada kelas VII sebanyak 20 orang sebagai sampel yang dibagi ke dalam dua kelompok eksperimen sebanyak 10 orang dan kelompok kontrol sebanyak 10 orang. Waktu penelitian ini dilakukan mulai Maret sampai dengan April 2016.Secara sfesifik penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas layanan konseling kelompok dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa. Data-data yang diperoleh adalah hasil pretest dan posttest berkaitan dengan penyesuaian diri. Instrument untuk mengukur penyesuaian diri siswa yang digunakan adalah angket. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat dideskripsikan hasil penelitian sebelum dilakukan pretest dan setelah diberikan perlakuan posttest dimana pengolahan data eksperimen dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 20.00 for windows. 122
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Penelitian No Indikator 1 2
Eksperimen Kontrol pretest Posttest pretest postest 152 166 152 152
Kondisi fisik kepribadian 228
3
Proses belajar
4
Kondisi lingkungan Agama dan 243 budaya Jlh 1108
5
305
267 360
220 265
227 305
262
247
242
1255
1088
1111
Hasil temuan pada kelas eksperimen dan kontrol terdapat peningkatan yang signifikan antara hasil posttest. Rata-rata variabel peningkatan penyesuaian diri pada kelas eksperimen sebesar 125.5000 (posttest eksperimen) sedangkan pada kelas kontrol sebesar 111.1000 (posttest kontrol) ini terlihat perbedaan yang sangat signifikan. H. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah layanan konseling kelompok dan layanan informasi sama-sama efektif untuk meningkatkan perkembangan sosial, namun jika dibandingkan layanan konseling kelompok lebih efektif dari pada layanan konvensional secara khusus penelitian ini dapat disimpulkan. 1. Ada secara signifikan perbedaan penyesuaian diri siswa sebelum dan sesudah diberikannya layanan konseling kelompok pada kelompok eksperimen maupun kontrol di MTs. Muhammadiyah 22 Padangsidimpuan tahun ajaran 2015-2016. 2. Ada efektivitas layanan konseling kelompok dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa di MTs. Muhammadiyah 22 Padangsidimpuan tahun pelajaran 2015-2016. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] [5] [6]
Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Agustiani Hendrianti. 2006, Psikologi Perkembangan: BandungRefika Aditama. Nurihsan Achmad Juntika. 2009. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama. Sunarto.2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. . 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
123