Peningkatan Keterampilan Menulis Ringkasan Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Kasreman Dengan Metode Investigasi Kelompok Oleh : Abdul Goffar SMP Negeri 1 Kasreman, Kabupaten Ngawi
ABSTRAK Keterampilan menulis ringkasan dalam bahasa Indonesia di SMP masih rendah. Indikator rendahnya keterampilan menulis tersebut adalah tingkat persentase ketuntasan belajar yang masih dibawah 70%. Untuk itulah penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan keterampilan menulis ringkasan dengan metode investigasi kelompok. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas sebayak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu (1) tahap perencanaan, (2) tahap tindakan atau pelaksanaan, (3) tahap pengamatan atau observasi, dan (4) tahap refleksi kembali, yang merupakan dasar untuk suatu rancangan pemecahan masalah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII D SMPN 1 Kasreman yang berjumlah 28 siswa. Data diperoleh melalui observasi dan tes formatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar mengalami peningkatan. Peningkatan prestasi belajar siswa diindikasikan (1) ketuntasan mengalami kenaikan yakni jika siklus I sebesar 65,2% pada siklus II meningkat menjadi 77,6% dan pada siklus III meningkat menjadi 84,4%. Simpulan dari penelitian ini adalah metode pengajaran investigasi kelompok dapat berpengaruh positif meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMPN 1 Kasreman. Kata kunci : Ketrampilan Menulis, ringkasan, metode investigasi kelompok
PENDAHULUAN Keterampilan menulis merupakan kemampuan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan mengem bangkan daya pikir dan kreativitas siswa memakai bahasa tulis yang sesuai kaidah kebahasaan. Menulis ringkasan merupakan pokok pengem bangan kompetensi dasar (KD) menulis di kelas VIII pada kurikulum 2006, yaitu menulis rangkuman isi buku ilmu pengetahuan populer. Pada dasarnya, keterampilan menulis belum diminati para siswa. Kenyataannya, permasalahan keterampilan menulis siswa masih
ditemui di tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Hal ini terbukti dari nilai menulis yang selalu di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan masing-masing sekolah. Fenomena ini terjadi di SMP Negeri 1 Kasreman. Berdasarkan hasil observasi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII D di SMPN 1 Kasreman, diketahui adanya hambatan -hambatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Permasalahan mendasar yang ditemukan terlihat pada proses dan hasil pembelajaran menulis. Hal ini diketahui dari nilai yang diperoleh siswa kelas
JIPE Vol II No. 1 Edisi Maret 2017 /p- ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
1
VIII D yang belum mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) yang ditetapkan sekolah.Rata-rata siswa hanya mampu mencapai nilai 62,2 % pada kondisi awal. Hal ini terbukti dari permasalahan pembelajaran menulis yang terjadi pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Kasreman, yaitu minat, motivasi, dan sikap siswa yang kurang terhadap keterampilan menulis. Minat siswa yang kurang terhadap keterampilan menulis berpengaruh pada ide yang diperlu kan untuk memulai sebuah tulisan. Penguasaan kosakata yang kurang mengakibatkan siswa belum mampu mengembangkan ide menjadi sebuah tulisan yang baik. Pengembangan tulisan yang berupa kohesi atau keterpaduan kalimat dalam paragraf yang terdapat dalam tulisan siswa belum maksimal. Media pembelajaran yang digunakan belum menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran menulis. Selain itu, metode/ pendekat an yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis ringkasan kurang memancing minat siswa dan tidak memotivasi siswa secara maksimal. Sedangkan media pembelajaran atau alat belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Sudjana dan Rivai (1991:2) media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar para siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Menulis sebagai suatu komponen keterampilan berbahasa membutuhkan keahlian siswa dalam menggunakan bentuk bahasa tulis untuk maksud
komunikasi. Menurut Tarigan (1994:9) bahwa keterampilan menulis menuntut pengalaman, waktu, kesem patan, pelatihan, keterampilan-ketram pilan khusus, dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis. Selain itu keterampilan menulis menuntut gagasan yang tersusun secara logis, diekspresikan dengan jelas, dan ditata secara menarik. Untuk itu, keterampilan menulis harus melibatkan berbagai keterampil an, yaitu (a) ketrampilan mengeks presikan ide atau gagasan, (b) ketrampilan meng organisasikan ide atau gagasan tersebut, (c) ketrampilan menerapkan gramatika dan pola-pola sintaksis, (d) keterampilan memilih struktur dan kosakata, (e) keterampilan mekanik, yaitu menggunakan konvensi grafik bahasa. Menulis dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk menyam paikan ide atau pesan kepada orang lain dengan menggunakan media bahasa tulis. Menurut Alwasilah (2005:43), menulis pada dasarnya bukan hanya sekadar menuangkan bahasa ujaran ke dalam sebuah tulisan, tapi merupakan mekanisme curahan ide, gagasan, atau ilmu yang dituliskan dengan struktur yang benar, ber koheransi dengan baik antar paragraf dan bebas dari kesalahankesalahan mekanik seperti ejaan dan tanda baca. Semi (2009:11) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu proses kreatif. Sebagai suatu proses kreatif, menulis mengalami suatu proses yang secara sadar dilalui dan secara sadar pula dilihat hubungan satu dengan yang lain, sehingga berakhir pada tujuan yang jelas. Selain itu, menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan efektif.
JIPE Vol II No. 1 Edisi Maret 2017 /p- ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
2
Keterampilan menulis seseorang ditun jukkan oleh kemampuannya menuang kan gagasan secara terorganisasi dengan baik melalui tulisan. Dengan kata lain, keterampilan menulis adalah kemampuan mengorganisasikan pikiran secara sistematis dan logis, baik dalam bentuk tulisan nonilmiah maupun tulisan ilmiah (Thahar, 2010:9). Keterampilan menulis adalah keterampilan yang paling kompleks, karena keterampilan menulis merupa kan suatu proses perkembangan yang menuntut pengalaman, waktu, kesepa katan, latihan serta memerlukan cara berpikir yang teratur untuk meng ungkapkannya dalam bentuk bahasa tulis. Oleh karena itu, kegiatan ini perlu mendapatkan perhatian guru secara sungguh-sungguh untuk memberikan bimbingan dan latihan secara teratur dan terarah, dengan demikian siswa diharapkan dapat mengetahui pola dan cara mengarang (Depdiknas, 2002:3). Menulis ringkasan agar berhasil baik jika mengikuti aturan membuat ringkasan yang benar. Menurut Keraf (1989:263) ada empat cara membuat ringkasan yaitu: (1) membaca naskah asli, (2) mencatat atau menggaris bawahi gagasan utama, (3) membuat reproduksi atau menyusun kembali suatu (ringkasan) berdasarkan gagasan -gagasan utama sebagaimana yang dicatat dalam langkah kedua, dan (4) ketentuan tambahan. Sehubungan dengan hal tersebut, ada tujuh ketentuan tambahan yang dapat dipedomani dalam membuat ringkas an. Keraf (1989:265-268) menjelaskan ketentuan tambahan dalam membuat ringkasan, yaitu: (1) membuat
ringkas an dengan menggunakan kalimat tunggal bukan kalimat majemuk, (2) bila memungkinkan ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, (3) jumlah alinea tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan, (4) bila mungkin semua keterangan atau kata sifat dibuang, (5) mempertahankan susunan gagasan asli, (6) untuk ringkasan pidato atau ceramah harus ditulis dengan sudut pandang orang ketiga, dan (7) tentukan panjang ringkasan finalnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Keraf (1994:262) bahwa tujuan menulis ringkasan yaitu, membuat ringkasan untuk mengembangkan ekspresi serta penghematan kata. Latihan membuat ringkasan akan mempertajam daya kreasi dan konsentrasi siswa. Siswa dapat memahami dan mengetahui dengan mudah isi karangan aslinya, baik dalam penyusunan karangan, cara penyampaian gagasannya dalam bahasa dan susunan yang baik, cara pemecahan masalah dan sebagainya. Sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis ringkasan, peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan melakukan pendekatan berbasis Investigasi Kelompok ( group investigation). Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimanakah proses peningkatan keterampilan menulis ringkasan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Investigasi Kelompok siswa kelas VIII D SMPN 1 Kasreman?
JIPE Vol II No. 1 Edisi Maret 2017 /p- ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
3
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses peningkatan keterampilan menulis ringkasan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Investigasi Kelompok siswa kelas VIII D SMPN 1 Kasreman. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini digolongkan kepada penelitian kualitatif dalam wujud penelitian tindakan kelas (PTK). Arikunto (2009:3) mengurai kan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi di sebuah kelas secara bersama. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan keguruan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkat an kualitas program sekolah secara keseluruhan. Artinya, tujuan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajar an di kelas secara berkesinambungan (Sukidin,dkk. 2009:37).Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas bermula dari permasalahan yang dihadapi guru dan siswa di kelas. Setting dan Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Kasreman, Kabupaten Ngawi pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Jumlah siswa di kelas VIII D sebanyak 28 siswa dengan rincian 14 putra dan 14 putri. Penelitian ini dilaksanakan mulai 12
Januari 2017 sampai dengan 9 Maret 2017. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) dengan melakukan pendekatan berbasis Investigasi Kelompok (group investigation). Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh peneliti dalam penelitian pada pembelajaran investigasi kelompok (group investigation) yaitu sebagai berikut : 1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, kemampuan sedang dan kemampu an rendah. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok materi menulis Kompe tensi Dasar 12.1 Menulis rangkum an isi buku ilmu pengetahuan populer dengan memperhatikan prosedur penulisan ringkasan yang baik dan benar. Prosedur mem buat ringkasan menurut Keraf (1994:262) yaitu : Pertama, mem baca wacana yang akan diringkas dua atau tiga kali untuk meng etahui maksud pengarang. Kedua, mencatat gagasan utama dan gagasan penting. Ketiga, mempro duksi yaitu menulis rangkuman dengan menggunakan gagasan utama menjadi paragraf. Keempat, mengecek atau memeriksa draf ringkasan dan memperbaiki bila isinya menyimpang dari isi wacana aslinya. Penilaian pembel ajaran menulis ringkasan ditetap kan beberapa indikator, yaitu (1)
JIPE Vol II No. 1 Edisi Maret 2017 /p- ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
4
menentukan gagasan utama wacana yang akan diringkas, (2) menentukan kalimat utama wacana yang akan diringkas, (3) membentuk paragraf dan gagasan -gagasan utama menyusun ringkasan, (4) kesesuaian isi ringkasan dengan wacana asli, (5) mekanisme penulisan yang meliputi huruf kapital, kata depan, pemenggalan suku kata, dan penggunaan tanda baca. 2. Ketua masing-masing kelompok untuk mengambil materi tugas ringkasan buku tentang budidaya ikan, budidaya unggas, budidaya tanaman obat keluarga, jenis tanaman obat herbal dan buku tentang tata cara merawat barang elektronika. Buku dan tugas siswa telah disiapkan oleh guru. 3. Setelah selesai meringkas, hasil didiskusikan kelompok , lewat juru bicara ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok. 4. Kelompok lain dapat memberikan tanggapan terhadap hasil pembahasannya. 5. Guru memberikan penjelasan singkat untuk refleksi / revisi bila terjadi kesalahan konsep dan memberikan kesimpulan.
Data penelitian ini berupa catatan hasil pengamatan/ observasi, catatan lapangan, hasil angket, dan hasil evaluasi yang berbentuk uraian mengenai menulis ringkasan, dan catatan refleksi pembelajaran menulis ringkasan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Investigasi Kelompok (group investigation). Data penelitian ini dikumpulkan melalui pengamatan (observasi) dan tes kemampuan menulis ringkasan. Pengamatan dilakukan ketika peneliti mengamati dan sekaligus berparti sipasi dalam latar kelas dan suasana berlangsungnya pembelajaran dengan berpedoman kepada lembaran peng amatan. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri atau sering disebut human instru ment. Adapun instrumen tambahan selain peneliti, yaitu lembar observasi, angket, catatan lapangan, dan tes unjuk kerja siswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini disesuaikan dengan teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas. Keabsahan data dilakukan dengan mencermati hasil pengamatan proses dan hasil tes. Selain itu keabsahan data juga dilakukan oleh peneliti bersama pengamat atau teman sejawat. Pengamat langsung mengamati proses pembelajaran dan proses pelaksanaan tes.
Teknik Analisis Data Untuk menganalisis tingkat hargaan berorientasi pada kelompok keberhasilan siswa setelah proses belajar daripada individu. mengajar setiap putarannya dilakukan PENGUMPULAN DATA dengan cara memberikan evaluasi berupa Instrumen Penelitian soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. 6. Guru memberi evaluasi dan peng-
JIPE Vol II No. 1 Edisi Maret 2017 /p- ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
5
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu : 1. untuk nilai ulangan atau uji kompetensi, peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. Sehingga diperoleh rata-rata post test dapat dirumuskan: X X N
Keterangan : P 1 = pengamat 1 P 2 = pengamat 2 b) lembar observasi aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan rumus : x %= x 100 % dengan x X =
Jumah.hasil. pengamatan Jumlah. pengamatan
=
P1 P2 2
Keterangan :
Keterangan : = Nilai rata-rata X Σ X = Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa 2. untuk ketuntasan belajar, ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan Kriteria Ketutasan Minimal Kurikulum SMP Negeri 1 Kasreman mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa secara individu dapat dinyatakan tuntas belajar bila telah mencapai nilai 70, dan secara klasikal dinyatakan tuntas belajar bila daya serap lebih dari atau sama dengan 80 %. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: P
Siswa. yang.tuntas.belajar x100% Siswa
3. untuk lembar observasi, yang terdiri atas dua jenis yaitu : a) lembar observasi pengelola strategi investigasi kelompok (group investigation) dengan menggunakan rumus : X = P1 + P2 2
% X ∑x P1
= Presentase pengamatan = Rata-rata = Jumlah rata-rata = Pengamat 1
P2
= Pengamat 2
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil-Hasil Penelitian Hasil penelitian dideskripsikan berdasarkan siklus-siklus yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan penelitian tindakan keterampilan menulis ringkasan melalui model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Kasreman dilakukan dalam tiga siklus, yaitu berlangsung dari tanggal 12 Januari 2017 sampai dengan tanggal 9 Maret 2017. Dalam setiap siklus berlangsung dua kali pertemuan. Sebelum melakukan siklus I, peneliti terlebih dahulu melaksanakan prasiklus. Prasiklus ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa tentang pembelajaran menulis ringkasan
JIPE Vol II No. 1 Edisi Maret 2017 /p- ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
6
siswa. Di samping itu, untuk mengukur Setelah berdiskusi dengan kolaborator kemampuan awal, kelemah an, dan fokus tentang data pra siklus yang telah upaya perbaikan untuk melaksanakan dilaksanakan, maka dilaksanakan siklus I. Setelah dilaku kan tes pembelajaran berikutnya. kemampuan awal menulis ringkasan, Dalam penelitian ini, siklus yang hasil prasiklus menunjuk kan dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan keterampilan menulis ringkasan siswa untuk masing-masing siklus. masih rendah, yaitu dengan rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 60,2 Pembahasan %. Hasil siklus I menunjukkan terdapat Terkait dengan rendahnya tes peningkatan keterampilan menulis keterampilan awal siswa dalam menulis ringkasan siswa. Nilai rata-rata hasil ringkasan dapat pula dilihat dari hasil menulis ringkasan siswa kelas VIII D skor aspek penilaian meliputi indikator : adalah 65,2%, yang berarti belum menemukan gagaan utama, menentukan mencapai KKM SMP Negeri 1 kalimat utama, membentuk paragraf, Kasreman. Jika dibandingkan dengan kesesuaian isi ringkasan dengan wacana hasil tes pada prasiklus terlihat ada sedikit asli, dan mekanisme penulis an. Diantara peningkatan jumlah siswa yang mampu kelima indikator yang harus dikuasai menulis ringkasan. Secara klasikal, siswa hanya indikator menemukan persentase ketuntasan yang berhasil gagasan utama yang hampir memenuhi diperoleh siswa pada tiap-tiap siklus batas ketuntasan minimal, yaitu 70%. terlihat pada tabel berikut. Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I No. 1. 2. 3.
Uraian Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus I 65,2 19 67,85
Hasil analisis data tindakan guru pembelajaran pada siklus I hasilnya dalam kelas, guru telah konsisten melak masih kurang, karena siswa masih sanakan angkah-langkah penelitian, banyak menemukan kesulitan untuk namun pada pertemuan pertama guru meningkatan pembelajaran menulis kurang memberikan penguatan kepada ringkasan maka perlu dilaksanakan siswa yang memberikan tanggapan. Dari siklus II. angket respons siswa terhadap Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Tes pada Siklus II No. 1. 2. 3.
Uraian Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar
JIPE Vol II No. 1 Edisi Maret 2017 /p- ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
Hasil Siklus II 77,6 22 78,57 7
Hasil pembelajaran menulis melalui langkah -langkah investigasi ringkasan pada siklus II rata-rata siswa kelompok menggambarkan adanya yang diperoleh telah meningkat peningkatan aktivitas belajar dan hasil mencapai KKM. Keberhasilan tersebut belajar siswa. Pada siklus III keberhasilan memotivasi siswa untuk mengerjakan secara klasikal belum tercapai, maka tugas berikutnya.Pengkondisian belajar dilanjutkan pada siklus III . Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Tes pada Siklus III No. Uraian Hasil Siklus III 1. Nilai rata-rata tes formatif 84,4 2. 3.
Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar
25 89,28
Hasil angket respons siswa berdasarkan hasil observasi siswa senang terhadap pembelajaran menulis ringkas an mengikuti KBM mencapai nilai tertinggi melalui model pembelajaran kooperatif 89,2 %. Dan berdasarkan hasil nilai ratatipe investigasi kelompok dapat diterima rata setiap indikator menulis ringkasan siswa sebagai alternatif pembelajaran baik secara individu maupun klasikal telah menulis ringkasan. Pada Siklus III tuntas. Tabel 4. Hasil Observasi Kolaborator terhadap Aktivitas Siswa No. 1 2 3 4 5 6 7
Kategori Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan serius Siswa senang mengikuti pelajaran Mengerjakan tugas dengan antusias Aktif mengajukan pertanyaan Siswa aktif menanggapi pertanyaan Siswa senang mengikuti KBM Siswa aktif berdiskusi Jumlah Rata-rata
Siklus I Jumlah %
Siklus II Jumlah %
Siklus III Jumlah %
21
75
23
82,1
24
85,7
19
67,8
20
71,4
22
78,5
20
71,4
21
75
22
78,5
15
53,6
17
60,7
21
75
14
50
19
67,8
23
82,1
23 18
82,1 64,2 464,1 66,3
23 20
82,1 71,4 510,5 72,92
25 23
89,2 82,1 571,1 81,58
Tabel 5. Nilai Rata-Rata Setiap Indikator Menulis Ringkasan Siswa No. 1 2 3
Indikator menulis ringkasan Menemukan gagasan utama Menemukan kalimat utama Membentuk paragraf
Prasiklus 70 57 56
Persentase Siklus I Siklus II 74 84 65 74 62 75
JIPE Vol II No. 1 Edisi Maret 2017 /p- ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
Siklus III 90 88 80 8
4 5
Kesesuaian isi ringkasan dengan wacana asli Mekanisme penulisan Jumlah Rata-rata
SIMPULAN Model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dapat meningkatkan proses keterampilan menulis ringkasan siswa. Keberhasilan ini dapat dilihat dari hasil aktivitas dan hasil belajar keterampilan menulis ringkasan siswa khususnya dalam menulis ringkasan dengan menemukan gagasan utama, menentukan kalimat utama, membentuk paragraf, kesesuaian isi ringkasan dengan wacana asli, dan mekanisme penulisan. Peningkatan keterampilan menulis ringkasan ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I ada 65,2 %, siklus II ada 77,6% dan siklus III ada 84,4%. Penerapan model pembelajaran kooperatif investigasi kelompok pada pembelajaran menulis ringkasan menjadikan proses belajar menjadi menarik, menyenangkan, dan bermanfaat. Model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok mengembangkan tingkah laku kooperatif dan hubungan yang lebih baik antara siswa dan mengembangkan kemampuan akademik meningkatkan prestasi hasil belajarnya.
58
65
80
82
60 301 60,2
60 326 65,2
75 388 77,6
82 422 84,4
dekembangkan secara optimal. Metode investigasi kelompok dapat menjadi solusi untuk mengatasi rendahnya keterampilan menulis ringkasan dalam Bahasa Indonesia. DAFTAR RUJUKAN Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. 2005. Pokoknya menulis. Bandung: Kiblat Buku Utama. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2002. Pembelajaran Kontekstual (Contexstual Teaching and Learning) CTL. Jakarta: Depdiknas. _________. 2006. Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP/MTs. Jakarta: Depdiknas. Keraf, Gorys. 1994. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah. Keraf, Gorys. 1989. Komposisi. Flores: Nusa Indah.
Semi, M. Atar. 2009. Menulis Efektif. SARAN Bandung: Angkasa Raya. Dalam melaksanakan pembelajaran menulis ringkasan, guru hendaknya dapat Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 1991.Media Pengajaran: memilih pendekatan yang menarik siswa Penggunaan dan Pembuatannya. sehingga kemampuan siswa dapat Bandung: Sinar Baru. JIPE Vol II No. 1 Edisi Maret 2017 /p- ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
9
Sukidin,
dkk. 2008. Manajemen Tarigan, Henry Guntur. 1994. Membaca Penelitian Tindakan Kelas. Ekspresif. Bandung: Angkasa. Jakarta: Insan Cendikia.
Thahar, Harris Effendi. 2008. Menulis kreatif: Panduan bagi Pemula. Padang: UNP Press.
JIPE Vol II No. 1 Edisi Maret 2017 /p- ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
10